penerapan metode cooperative learning tipe tai (team...

23
1 Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Menggunakan Video Tutorial Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VI SD N 01-03 Susukan Ungaran ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Kepada Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Oleh: Kartikaning Endah Setyorini Nim : 702010061 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2014

Upload: haliem

Post on 16-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

1

Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team Assisted

Individualization) Menggunakan Video Tutorial Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK

Kelas VI SD N 01-03 Susukan Ungaran

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Kepada Program Studi Pendidikan Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Oleh:

Kartikaning Endah Setyorini

Nim : 702010061

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2014

Page 2: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

2

Page 3: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

3

Page 4: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

4

Page 5: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

5

Page 6: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

6

Page 7: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

7

Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team Assisted

Individualization) Menggunakan Video Tutorial Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK

Kelas VI SD N 01-03 Susukan Ungaran 1)

Kartikaning Endah Setyorini, 2) Hindriyanto D. Purnomo, ST., MIT., Ph.D,

3)

George J. L. Nikijuluw. S.Pd. Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1)

[email protected], 2) [email protected],

3)

[email protected].

Abstract Low ICT result study because of implements conventional learning methods can causes

the students being passive in the learning process. This research have purpose to see how

the application of cooperative learning type TAI using tutorial video in ICT improve activity in the learning process. The method are used in this research is quasi-

experimental design with non – equivalent design. The results reveals that cooperative

learning type TAI using tutorial video increase the student understanding and activity in

learning process. Keywords : TAI application method , video learning , learning achievement.

Abstrak Hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran TIK disebabkan karena penggunaan

metode ceramah yang mengakibatkan siswa menjadi pasif dalam proses belajar mengajar.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa dengan menerapkan metode cooperative learning tipe TAI

mengunakan video agar siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian

ini menggunakan metode experiment dengan desain non-equivalent. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode cooperative learning tipe TAI

menggunakan video dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa.

Kata kunci: Penerapan metode TAI, video pembelajaran, hasil belajar.

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 3)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 8: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

8

1. Pendahuluan

Pembelajaran TIK sama seperti halnya pembelajaran yang lain,

membutuhkan variasi dengan cara pembelajaran sebagai alternatif dari

permasalahan-permasalahan yang ditemui oleh pengajar pada saat proses

pembelajaran [1]. Adapun permasalahan yang dijumpai saat observasi di SD N

01-03 Susukan Ungaran adalah siswa kurang memperhatikan dan pasif pada saat

pembelajaran serta ketika proses belajar mengajar berlangsung ada beberapa siswa

yang ramai dikelas, hal ini dapat dilihat dari kejenuhan siswa dan kurangnya

keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Selain itu, masalah umum yang

sering muncul yaitu ketika beberapa siswa yang memiliki kemampuan lebih telah

selesai mengerjakan tugas. Siswa yang telah selesai mengerjakan tugas enggan

untuk membantu mengajari temannya yang belum selesai mengerjakan tugas.

Sehingga dalam hal ini penulis melihat kurangnya interaksi, kerja sama dan

solidaritas antar siswa. Dilihat dari beberapa permasalahan tersebut, menurunnya

keaktifan belajar siswa tentu akan berdampak pada hasil belajar siswa yang

menurun. Dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut penerapan

metode belajar yang bervarasi akan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam

proses belajar mengajar. Penerapan pembelajaran kolaboratif merupakan metode

yang efektif untuk meningkatkan keaktifan dan interaksi siswa [2]. Untuk

menerapkan pembelajaran tersebut, maka cara alternatif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan metode cooperative learning tipe

TAI (Team Assisted Individualization) menggunakan video tutorial. Beberapa

alasan menggunakan metode cooperative learning tipe TAI diantaranya adalah

dapat meningkatkan partisipasi siswa dengan tidak hanya mengharapkan bantuan

dari guru, serta siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar, karena masing-

masing anggota memiliki tugas yang setara. Dengan penggunaan media visualisai

berupa video pembelajaran maka siswa akan lebih tertarik untuk memahami dan

fokus terhadap materi yang disampaiakan.

TAI (Team Assisted Individualization) adalah metode pembelajaran

cooperative yang dapat diartikan sebagai kelompok yang dibantu secara

individual. Perpaduan antara cara pembelajaran cooperative dan individual dapat

diperoleh dua keuntungan sekaligus, Cooperative learning merupakan

pemberdayaan teman sejawat, meningkatkan interaksi antar siswa, serta hubungan

yang saling menguntungkan antar siswa[3]. Siswa dalam kelompok akan belajar

mendengar ide atau gagasan dari orang lain, berdiskusi dengan teman, serta dapat

menerima atau memberikan kritik yang membangun, dan siswa tidak merasa

terbebani apabila ada kekurangan dalam pengerjaan tugas. Selain dari hal tersebut,

dengan memberikan variasi pembelajaran dengan cara melakukan pengajaran

dengan bantuan video pembelajaran, tentu akan menarik minat siswa untuk

belajar. Disini manfaat dari videoa pembelajaran yaitu sebagai alat bantu dalam

proses pembelajaran. Secara umum manfaat yang diperoleh adalah proses

pembelajaran yang lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat

dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dengan perbaikan keaktifan

belajar siswa yang lebih baik [4]. Hal-hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian latar belakang maka akan dilakukan

Page 9: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

9

penelitian tentang penerapan metode cooperative learning tipe TAI (Team

Assisted Individualization) menggunakan video tutorial untuk meningkatkan hasil

belajar siswa di SD N 01-03 Susukan Ungaran pada mata pelajaran TIK kelas VI.

2. Tinjuan Pustaka

Penelitian Terdahulu.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putri pada tahun

2009 melakukan penelitian untuk meningkatkan prestasi siswa SMP pada

pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran dengan sistem

teacher centered (proses pembelajaran yang berupa ceramah) menjadi sistem

student centered (proses pembelajaran dimana seluruh kegiatan pembelajaran

berpusat pada siswa). Dengan penerapan metode TAI, nilai tes siswa meningkat

hingga 15% dari nilai sebelum diterapkan metode TAI [5].

Penelitian selanjutnya oleh Asih, mahasiswa Pendidikan Ilmu Komputer

FPMIPA UPI. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan desain time

series yang dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung semester genap

tahun ajaran 2009-2010 dengan menerapkan metode TAI berbasis multimedia

dengan media video animasi. Dari hasil pengolahan data, didapat bahwa hasil

belajar siswa sebelum menggunakan metode cooperative learning tipe TAI

berbasis multimedia masih rendah. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji Wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan

perhitungan dengan uji Wilcoxon pada skor pretes dan postes, didapat nilai

signifikansi 0,000 pada tiap seri pembelajaran yang berarti lebih kecil dari 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang

signifikan setelah menggunakan metode cooperative learning tipe TAI berbasis

multimedia tersebut [6].

Persamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama meneliti

peningkatan hasil belajar dengan penerapan metode metode cooperative learning

tipe TAI. Pada perancangan dan penerapan metode TAI ini dibagiakn soal pretes

dan diakhir pembelajaran diberikan soal postest untuk mengetahui hasil akhir

peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran TIK. Perbedaanya adalah

selain perbedaan tempat, objek dan waktu penelitian, terdapat perbedaan lain

dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Asih. Penelitian yang dilakukan

oleh Putri pada tahun 2009 hanya menerapkan metode TAI untuk meningkatkan

prestasi siswa, namun pada penelitian ini dilakukan penambahan media

pembelajaran untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa dimana dengan

penayangan video, siswa dapat seolah-olah mereka berada atau turut serta dalam

suasana yang digambarkan. Penelitian yang dilakukan oleh Asih memanfaatkan

media video animasi dan hanya mengunakan soal tes sebagai pengujian metode.

Penelitian ini menambahkan penggunaan instrumen penelitian berupa angket yang

dibagikan oleh siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap media dan lembar

observasi untuk melihat keaktifan siswa.

Page 10: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

10

Pengertian Hasil Belajar.

Hasil belajar merupakan puncak dari proses pembelajaran yang digunakan

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam penguasaan materi. Hasil

belajar itu dikatakan sebagai perumpamaan apabila seseorang telah belajar akan

terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Jadi hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki atau dikuasai siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif (intelektual), afektif

(sikap),dan kemampuan psikomotorik (bertindak). Hasil belajar didefinisikan

sebagai suatu proses terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang

dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan

ketrampilan [7].

Pengertian Metode TAI.

Metode TAI (Team Assisted Individualization) adalah metode pembelajaran

kooperatif yang dapat diartikan sebagai kelompok yang dibantu secara individual.

Model ini mengkombinasikan keunggulan cooperative dan program pengajaran

individual, selanjutnya model ini dapat memberikan tekanan pada efek sosial dari

belajar kooperatif. TAI disusun untuk memecahkan masalah pada saat proses

belajar mengajar. Metode cooperative learning tipe TAI memiliki 8 komponen,

kedelapan komponen tersebut antara lain: Placement Test, Teams, Student

Creative, Team Teaching, Team study, Team Score and Team Recognitiaon, Fact

Test, Whole-Class Units [3].

Video Sebagai Multimedia Pembelajaran.

Secara umum multimedia pembelajaran yang berkenaan dengan apa yang

dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (gambar yang bergerak), proses

perekaman ataupun proses penayangannya yang tentunya melibatkan sebuah

teknologi. Selain itu multimedia pembelajaran merupakan media komunikasi yang

sangat cepat ditangkap informasinya oleh manusia karena tampilannya yang dapat

dibuat semenarik mungkin agar objek pembelajaran yang dituju (dalam hal ini

siswa) lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan lebih mudah

dimengerti [4].

Manfaat penggunaan media video dalam pembelajaran adalah Sangat

membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya

pada mata pelajaran yang mayoritas praktek. Dapat merangsang minat siswa

untuk lebih mandiri dan siswa dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi [8].

3. Metode Penelitian

Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar

observasi, tes, angket dan dokumentasi. Lembar observasi digunakan untuk

mengetahui perubahan sikap siswa selama treatment, tes (soal pretest dan postest)

bertujuan untuk mengukur pencapaian penguasaan materi yang diajarkan.

Pengolahan data angket menggunakan sekala likert dengan kriteria jawaban SS

(Sangat Setuju), S (Setuju), RG (Ragu-ragu), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat

Tidak Setuju) dengan bobot SS=5; S=4; RG=3; TS=2; STS=1. Besarnya

presentase tanggapan siswa dihitung dengan rumus [9]:

Page 11: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

11

Banyaknya jawaban siswa ×100

Jumlah siswa x Jumlah butir

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan

desain non-equivalent. Dalam desain ini dilakukan dua seri pembelajran. Sebelum

pembelajaran, diberikan tes untuk mengukur kemampuan siswa (pretes) dan

sesudah pelajaran diberikan tes untuk melihat hasil belajara siswa (postes). Desain

yang digunakan adalah sebagai berikut [10]: Tabel 1. Prosedur quasi eksperimen non-equivalent

N1 O1 X O2

N2 O1 O2

Keterangan:

O1 : Pretest N1 : Kelas experiment

O2 : Posttest N2 : Kelas control

X : Treatment (Pembelajaran menggunakan metode Cooperative Learning

tipe TAI menggunakan video)

Penelitian dilakukan di SD N 01-03 Susukan Ungaran, data diperoleh dari

hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan experiment, kelas VI a sebagai kelas

kontrol dengan jumlah siswa 34 orang dan kelas VI b sebagai kelas experiment

dengan jumlah siswa 34 orang.

Sebelum memberikan pretest dan posttest pada kedua kelas tersebut adalah

uji instrumen. Pengujian validitas instrumen yaitu kegiatan menguji aplikasi

instrumen yang sudah dibuat sebelum digunakan untuk mengumpulkan data yang

sebenarnya. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas

konstruksi (Construct Validity). Reliabilitas instrumen adalah ketetapan alat

evaluasi dalam mengukur. Dalam penelitian ini reliabilitas yang digunakan adalah

Alpha Cronbach. Tingkat kesulitan merupakan suatu pernyataan tentang seberapa

sulit atau seberapa mudah sebuah butir pernyataan bagi peserta [8].

Tahap pertama dari penelitian ini adalah tahap persiapan. Tahapan ini

meliputi membuat surat ijin penelitian, menyiapkan instrumen penelitian,

mengobservasi pembelajaran siswa didalam kelas, menanyakan kepada guru

mangenai materi pelajaran TIK, menyiapkan media pembelajaran.

Tahap kedua ialah identifikasi sarana dan prasarana. Ini dilakukan untuk

mengetahui apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian. Adanya fasilitas

komputer dan LCD maka akan sangat membantu dalam penerapan media belajar.

Tahap penelitian selanjutnya ialah mendesain strategi pelaksanaan. Desain

strategi pelaksanaan yang dibuat adalah dengan mendesain alur pembelajaran dan

membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Alur pembelajaran yang

digunakan pada kelas Treatment adalah sebagai berikut:

Page 12: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

12

Gambar 1. Bagan Alur Pembelajaran [3]

Pada proses pembelajaran TAI berbasis multimedia yang dilakukan ialah guru

memberikan terlebih dahulu pretest untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa,

selanjutnya guru membentuk kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4-5

siswa, setelah pembentukan kelompok siswa dipersilahkan duduk sesuai

kelompoknya dan melihat penayangan materi, guru memberikan penjelasan

mengenai tugas yang akan dikerjakan, dalam team study siswa berdiskusi dan

mengerjakan soal latihan bersama kelompokny, selanjutnya penilaian hasil

pekerjaan kelompok disambung dengan pemberian tes lisan kepada masing-

masing individu, bagian akhir guru memberi pembelajaran dengan pemecahan

masalah.

Penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran di sekolah. Penelitian pada

saat pembelajaran di kelas meliputi observasi proses pembelajaran treatment class

dan control class. Berikut adalah perbandingan desain pembelajaran pada

Treatment Class dan Control Class.

Tabel 1. Perbandingan desain pembelajaran

Kegiatan belajar kelas eksperiment Kegiatan belajar kelas

control

Pendahuluan

a. Apersepsi

Ruang Kelas dipersiapkan seperti

absensi, kebersihan dan

ketenangan.

b. Memotivasi

Peserta didik diberi penjelasan

tentang metode metode TAI

(Team Assisted Individualization)

menggunakan video, dan

Pendahuluan

a. Apersepsi

Ruang Kelas dipersiapkan seperti

absensi, kebersihan dan

ketenangan.

b. Memotivasi

Peserta didik diberi penjelasan

tentang pokok bahasan,

pengertian, contoh, pemahaman

materi yang akan dipelajari.

Placement

test

Teams Student

Creative

Team

Score

Diskusi

kelompok

Team

teaching

g

Team Study

Pengerjaan

latihan

soal

Pemecahan

maslah

Fast Test

Page 13: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

13

penjelasan tentang pokok

bahasan materi yang dipelajari.

Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Guru memberikan pretest

(placement test)

Guru membagi kelompok

(teams)

Elaborasi

Guru menayangkan video

pembelajaran dan siswa

mencatat poin-poin penting

(student creative)

Guru memberi penjelasan

singkat mengenai tugas yang

harus dikerjakan (team

teaching)

Guru memberikan tugas untuk

dikerjakan dan didiskusikan

perkelompok (team study).

Saat berdiskusi masing-masing

siswa bertanya jawab kepada

teman satu kelompok, saling

membantu memberi penjelasan,

dan memecahkan masalah yang

telah mereka dapatkan dari hasil

diskusi selanjutnya,

mengerjakan tugas sesuai waktu

yang sudah ditentukan oleh guru

dan masing-masing siswa saling

membantu pengerjaan tugas

kelompoknya .

Guru memeriksa dan menilai

pekerjaan tiap kelompok (team

score).

Konfirmasi

Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Guru memberikan pretest

Elaborasi

Gurumeminta siswa untuk

memperhatikan kedepan.

Guru menjelaskan materi

pelajaran dengan metode

ceramah

Guru memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya.

Guru meminta siswa untuk

mempraktekkan inti dari materi

dalam komputer masing-masing.

Konfirmasi

Guru bersama siswa melakukan

refleksi bersama terhadap

pembelajaran yang sudah

dilakukan.

Menarik kesimpukan

Page 14: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

14

Siswa diberikan tes lisan (fact

test)

Kegiatan Akhir

Guru memberikan simpulan

pertemuan hari ini dan memberi

penegasan (whole class unites).

Posttest secara individu dan

Pembagian angket untuk diisi

oleh siswa

Kegiatan Akhir

Posttest

Proses pembelajaran yang dilakukan pada Treatment Class dan Control

Class diawali dengan persiapan untuk proses pembelajaran. Mempersiapkan

ruang kelas yang digunakan untuk pembelajaran. Dalam kegiatan memotivasi

guru menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan. Pada Treatment Class

dijelaskan bahwa materi yang akan disampaikan adalah materi yang telah dikemas

kedalam media video pembelajaran. Dalam kegiatan inti pada Treatment Class

guru menayangkan video pembelajaran yang berisikan materi yang akan dibahas

pada waktu diskusi dan latihan soal yang akan dikerjakan oleh masing-masing

kelompok. Sehingga siswa sudah mempunyai bayangan tentang materi dan bisa

membantu siswa dalam pengerjaan latihan soal yang akan diberikan. Berbeda

dengan yang dilakukan dalam Control Class. Pada kegiatan inti guru hanya

menjelaskan materi dan meminta siswa untuk memperhatian.

Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan penelitian, tahapan ini meliputi

pemberian pretest, pemberian perlakuan dan pemberian postest. Pemberian pretest

pada kelas kontrol dan experiment dengan bobot soal yang sama, kemudian

memberi perlakuan untuk kelas kontrol dikenai metode ceramah sedangkan kelas

experiment dikenai metode cooperative learning tipe TAI menggunakan video,

selanjutnya yaitu pemberian posttest pada kedua kelas kontrol dan experiment.

Tahapan akhir adalah evaluasi. Pengolahan data analisis observasi

keaktifan, tes dan angket. Analisis data tes dijadikan acuan untuk mengetahui

hasil belajar siswa. Analisis data Angket pada kelas experiment ditujukan untuk

melihat respon siswa terhadap media pembelajaran berupa video. Berdasarkan

hasil jawaban respon siswa terhadap media pembelajaran dapat diketahui seberapa

besar ketertarikan siswa, rasa senang, dan minat siswa mengikuti proses

pembelajaran dengan media tersebut, Serta efektifitas penggunaaan media

pembelajaran.

4. Hasil Pembahasan

Hasil penelitian ini meliputi: hasil pengamatan pembelajaran, analisis hasil

tes dan angket.

Page 15: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

15

Penelitian dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas experiment dengan

jumlah siswa sebanyak 34 orang diberikan perlakuan dengan Penerapan metode

cooperative learning tipe TAI menggunakan video tutorial, sedangkan pada kelompok

kontrol sebagai kelompok pembanding dengan jumlah siswa 34 orang diberikan

perlakuan dengan dan metode pembelajaran konvensional.

Treatment yang akan dilakukan adalah pada kelas experiment. Treatment

kelas experiment disusun pada perangkat pembelajaran yaitu RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran). Treatment pada kelas eksperimen dilakukan sebanyak

3 kali pertemuan.

Pada pertemuan pertama akan dijelaskan gambaran yang terjadi saat

proses treatment. Kegiatan pertama adalah guru mengabsen siswa. Absensi siswa

menggunakan buku absen yang sudah tersedia. Kegiatan selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, peserta didik diberi penjelasan tentang

pokok bahasan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya pembelajaran dan

treatment akan dimulai.

Treatment kelas eksperimen dimulai dengan guru memberikan Pretest

mengenai materi yang akan dibahas sebelum treatment untuk mengukur

kemampuan awal siswa. Pretest telah dilakukan selanjutnya guru membentuk

kelompok hiterogen yang terdiri dari 4-5 siswa. Pemberian materi dengan

penggunaan media berupa video tutorial yang dikontrol oleh guru, saat

penayangan video aktifitas siswa yaitu duduk berkelompok, melihat dan

memperhatikan video serta mencatat poin-poin penting yang terdapat dalam

penjelasan materi. Penjelasan secara singkat oleh guru mengenai tugas yang harus

dikerjakan oleh kelompok sebelum mereka mulai berdiskusi. Kegiatan team study

ditambahkan dengan kegiatan diskusi kelompok agar siswa tidak hanya

mengerjakan tugas bersama teman kelompok saja. Kegiatan diskusi ini guru

meminta siswa menggali pengetahuan mengenai materi pengoprasian dasar

pengolah kata yang telah disampaikan dalam video sebelumnya saat berdiskusi

siswa juga membahas cara pengerjaan latihan soal, mengungkapkan pengetahuan

individu untuk dibagikan kepada kelompoknya. Pada saat diskusi kegiatan siswa

yaitu tanya jawab kepada teman satu kelomok, saling membantu memberi

penjelasan antara satu dengan yang lainnya dan memecahkan masalah yang

mereka diskusikan, dalam kegiatan diskusi ini siswa juga diawasi secara langsung

oleh guru. Kegiatan selanjutnya setelah siswa selsai berdiskusi ialah mengerjakan

tugas latihan yang diberikan oleh guru dengan batas waktu yang sudah ditentukan

oleh guru, masing-masing siswa dalam kelompok ikut serta dan saling membantu

dalam pembuatan tugas. Tahap selanjutnya guru memeriksa dan menilai hasil

pekerjaan masing-masing kelompok. Guru memberi pertanyaan secara lisan

kepada masing-masing individu untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa

setelah dilakukan diskusi, diharapkan pada saat berdiskusi siswa menjadi lebih

terbantu dalam memahami materi pembelajaran.

Kegiatan penutup, setelah kegiatan inti selesai selanjutnya guru bersama

siswa menyimpulkan materi, melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran

yang sudah di lakukan. Setelah dilakukan treatment yang pertama, selanjutnya

dilaksanakan treatment kedua yang mana kegiatan intinya sama namun dalam

proses kegiatan pembelajaran atau treatment kedua ini pada awal pembelajaran

Page 16: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

16

tidak diberikan pretest akan tetapi pada pertemuan treatment kedua hal lain yang

membedakan yaitu pemberian materinya jika dipertemuan pertama materi yang

dibahas ialah materi tentang pengoperasian dasar program pengolah kata atau

ms.word pada pertemuan kedua ini menggunakan materi tentang cara membuat

kartu ucapan menggunakan program pengolah kata/ms.word. Gambaran proses

pembelajaran pada pertemuan kedua adalah langkah pertama guru menyuruh

siswa duduk sesuai kelompok pada pertemuan sebelumnya, siswa melaksanakan

perintah guru untuk duduk sesuai kelompok. Pemberian materi dengan

penggunaan media berupa video tutorial yang dikontrol oleh guru, materi yang

dipelajari pada pertemuan kedua ini ialah materi yang menggambarkan tentang

cara pembuatan kertu ucapan dengan menggunakan ms.word, saat penayangan

video aktifitas siswa yaitu duduk berkelompok, melihat dan memperhatikan video

serta mencatat poin-poin penting yang terdapat dalam penjelasan materi.

Penjelasan secara singkat oleh guru mengenai tugas yang harus dikerjakan oleh

kelompok sebelum mereka mulai berdiskusi, guru menjelaskan kepada siswa

bahwa setiap kelompok harus membuat kartu ucapan seperti yang dijelaskan

dalam video dengan catatan masing-masing kelompok menggunakan kemampuan

kreatifitas kelompok dalam membuat desain dan kalimat selanjutnya, dalam

Kegiatan team study ditambahkan dengan kegiatan diskusi kelompok sama

seperti pertemuan sebelumnya agar siswa tidak hanya mengerjakan tugas bersama

teman kelompok saja tetapi siswa benar-benar bisa menguasai materi

pembelajaran. Kegiatan diskusi ini guru meminta siswa untuk berdiskusi tentang

pilihan desain dan kata-kata untuk membuat kartu ucapan, masing-masing siwa

harus mengeluarkan pendapat mereka. Setelah selesai berdiskusi saatnya

pengerjaan tugas kelompok dengan dibantu individu. Proses selanjutnya guru

memberi penilaian dari hasil pengerjaan tugas kelompok, penilian ini bersifat nilai

kelompok dan nilai individu ialah saat pemberian tes lisan kepada masing-masing

individu. Tes lisan dilakukan setelah penilaian tugas kelompok, untuk mengukur

tingkat pengetahuan siswa setelah dilakukan diskusi, diharapkan pada saat

berdiskusi siswa menjadi lebih terbantu dalam memahami materi pembelajaran.

Tahap akhir ialah guru melakukan refleksi bersama dengan siswa dan memberi

simpulan mengenai materi pertemuan kedua.

Setelah trearment kedua, selanjutnya dilakukan treatment ketiga dimana

dalam pertemuan ini hanya diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar

siswa pada akhir pembelajaran dan pemberian angket yang diisi oleh siswa

mengenai tanggapan siswa terhadap media video. Selain pretest dan posttest,

instrument lain yang digunakan dalam proses treatment adalah observasi yang

digunakan sebagai alat untuk mengukur dan melihat keaktifan siswa didalam

kelas baik kelas treatment ataupun kelas kontrol.

Pada kelas kontrol treatment penerapan metode cooperative learning tipe

TAI dengan memanfaatkan video tidak diberikan karena kelas kontrol digunakan

sebagai pembanding untuk kelas yang tidak memakai metode cooperative

learning tipe TAI. Kelas kontrol memang tidak di berikan cooperative learning

tipe TAI dengan memanfaatkan video akan tetapi materi dijelaskan seperti

sebelum penelitian atau pembelajaran seperti biasa yaitu dengan metode

konvensional atau ceramah. Kelas kontrol disini juga diberikan pretest sebelum

Page 17: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

17

pembelajaran dimulai untuk mengukur kemampuan awal siswa dan pemberian

posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Observasi juga dilakukan pada

kelas kontrol untuk mengukur dan melihat keaktifan siswa yang kemudian nanti

akan dibandingkan dengan observasi kelas eksperimen. Perbandingan tersebut

digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan/peningkatan keaktifan siswa

dengan penggunaan cooperative learning tipe TAI dengan kelas kontrol yang

tidak menggunakan cooperative learning tipe TAI.

Lembar Observasi.

Data yang diperoleh dari observasi aktivitas siswa (check list) akan dihitung

indikator presentasenya dengan rumus sebagai berikut [11]:

Presentase (%): n .100

N

Keterangan:

n: skor tiap indikator (jumlah siswa yang menunjukkan perilaku sesuai indikator)

N : jumlah seluruh siswa

Hasil observasi aktivitas belajar siswa ketika proses pembelajaran berlangsung

dihitung dengan menggunakan cek list jika siswa memenuhi aspek yang diamati maka

memperoleh nilai 1 dan jika tidak memenuhi kriteria memperoleh nila 0, cek list ini

dilakukan saat kegiatan belajar berlangsung. Hasil presentase observasi rata-rata keaktifan

siswa dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3. Keaktifan siswa kelas kontrol dan experiment.

Terlihat pada gambar bahwa pada kelas ekperiment terjadi peningkatan

keaktifan belajar siswa dari keadaan awal 49,17% menjadi 68,86% (peningkatan

19,28%). Hal ini dibuktikan dari wawancara dengan beberapa siswa yang

memberikan hasil bahwa keaktifan siswa kurang karena pembelajaran sebelumnya

kurang menarik, membosankan dan siswa tidak memahami materi sehingga siswa

tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, serta siswa malas atau

malu untuk menanyakan materi yang belum dipahaminya. Akan tetapi setelah

dilakukan treatment diperoleh pernyataan dari beberapa siswa bahwa siswa tidak

mengobrol dengan temannya selama pembelajaran berlangsung karena merasa

tertarik untuk memperhatikan video pembelajaran yang dianggap sebagai hal baru

yang tidak pernah dilakukan guru sebelumnya, siswa juga tidak ingin tertinggal

49,17% 56,12%68,86%

56,12%

eksperimen kontrol

Rata-rata aktivitas keaktifan kelas eksperimen dan kontrol

keadaan awal

rata-rata aktivitas keaktifan pertemuan 1-3

Page 18: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

18

materi pelajaran sehingga tidak keluar masuk kelas, siswa menjadi lebih paham

karena siswa fokus memperhatikan materi yang disampaikan melaui video

pembelajaran, siswa berani bertanya karena guru meninjau masing-masing

kelompok sehingga siswa tidak malu untuk bertanya dan siswa berani menjawab

pertanyaan dari guru karena siswa memahami materi yang disampaikan melaui

video pembelajaran tersebut. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa

siswa menjadi lebih aktif karena siswa merasa tertarik, senang dengan

pembelajaran menggunakan metode TAI dengan memanfaatkan video, serta siswa

bisa saling berinteraksi dangan teman satu kelompok. Akan tetapi pada kelas

kontrol tidak terjadi peningkatan dari keadaan awal 56,12% tetap menjadi

56,12%. Hal ini dibuktikan dengan wawancara dari beberapa siswa yang

menghasilkan bahwa siswa kurang tertarik, siswa malu bertanya dihadapan

teman-teman sekelas, merasa bosan dengan pembelajaran yang dikarenakan

kurang pemahaman konsep siswa terhadap materi yang disampaikan, sehingga

siswa tidak mau bertanya dan mengemukakan pendapatnya.

Rendahnya keaktifan siswa sebelum penerapan merode TAI menggunakan

video dikarenakan penggunaan metode ceramah yang kurang bervariasi dalam

pembelajara sebelumnya. Guru pengampu mata pelajaran TIK hanya

menggunakan metode ceramah karena dianggap proses pembelajarannya lebih

mudah. Penerapan metode TAI menggunakan video memberikan pengaruh

terhadap peningkatan keaktifan belajar siswa, penggunaan media video dan

penerapan model diskusi dan pemecahan masalah belum pernah dilakukan oleh

siswa, menjadikan siswa lebih tertarik sehingga siswa lebih fokus terhadap

pembelajaran. Jumlah siswa yang ramai dikelas, mengerjakan pekerjaan lain,

mengobrol dengan teman, dapat berkurang dengan penerapan metode TAI

menggunakan video ini, sehingga terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa yang

dapat dilihat melalui meningkatnya jumlah siswa yang mendengarkan,

memperhatikan, berani bertanya karena pembelajarannya santai dan

menyenangkan, bisa menjawab pertannyaan dari guru karena sebelumnya telah

dilakukan diskusi kelompok dimana siswa bisa bertanya dengan siswa lain dalam

kelompok serta mendapatkan pengetahuan, dapat mengerjakan tugas tepat waktu

karena pengerjaan tugasnya dilakukan bersama-sama dengan kelompok.

Analisis Hasil Tes

Data yang diujikan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

Pengukuran hasil belajar menggunakan instrumen penelitian berupa tes yang telah

divalidasi dan reliabel pada setiap butir soalnya. Hasil uji coba instrumen tes

dilakukan sebelum soal pretest dan postest diberikan kepada siswa. Hasil uji coba

tes diberikan kepada kelas VII SMP N 1 Tuntang dengan jumlah responden 22

orang. Dari total 30 butir soal terdapat 10 soal tidak valid jadi soal yang dipakai

dalam pretest dan postest berjumlah 20 butir dan soal tersebut dinyatakan reliabel

sehingga layak dipakai untuk alat pengumpulan data.

Page 19: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

19

Penerapan di SD N 01-03 Susukan Ungaran. Pretest dilakukan untuk

mengukur sejauh mana kemampuan siswa sebelum diberi treatment. Penelitian

dilakukan di dua kelas, yaitu kelas VI a untuk kelas kontrol dengan jumlah 34

siswa dan kelas VI b untuk kelas experiment dengan jumlah 34 siswa.

Hasil tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan data maka didapatkan hasil rata-rata nilai pretest

dan postest dari kelas kontrol dan kelas experiment. Hasil nilai pretest dan postest

dilihat dari gambar berikut:

Gambar 2. Diagram rata-rata hasil tes

Terlihat dari gambar bahwa pada kelas ekperiment mendapatkan presentase

rata-rata pretest 51,36% dan rata-rata postest mendapatkan presentase 67,21%

(peningkatan 16,24%) sedangkan dikelas kontrol mendapatkan presentase rata-

rata nilai pretest 57,50% dan rata-rata postest 63,53% (peningkatan 6%) sehingga

dapat disimpulkan bahwa penerapan motode cooperative learning tie TAI dengan

memanfaatkan video mendapatkan peningkatan hasil nilai tertinggi dibanding

dengan menggunakan metode ceramah. Hal ini dikuatkan dengan wawancara dari

beberapa siswa kelas experiment bahwa mereka senang belajar dengan motode

cooperative learning tie TAI dengan memanfaatkan video karena dalam metode

TAI ini siswa bisa saling berinteraksi dan bisa menanyakan hal yang belum

mereka ketahui kepada teman kelompoknya tanpa ada rasa malu.

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara nilai

pretest kelas kontrol dan kelas experiment serta nilai postest kelas kontrol dan

experiment dilakukan uji beda rata-rata. Sebelum melakukan uji beda rata-rata,

dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan homogenitas data hasil pretest

diketahui bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen sehingga untuk

pengujian digunakan digunakan statistik uji parametrik yaitu uji Independent

Sample T-test. Sedangkan data hasil postest diketahui berdistribusi normal dan

memiliki homogenitas yang sama sehingga dapat dilaksanakan uji t. Adapun

untuk hasil uji t data posttest didapatkan hasil nilai thitung(6,687)>ttabel(1,693) maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kelas kontrol

dan experiment, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Adapun rumusan

hipotesis yang diuji adalah H0: Penerapan metode TAI dengan memanfaatkan

video sama dengan penggunaan metode ceramah dalam meningkatkan hasil

51,36%57,50%

67,21% 63,53%

kelas experiment kelas kontrol

Diagram Rata-rata Hasil Tes

Rata-rata pretest Rata-rata postest

Page 20: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

20

belajar siswa, dan H1: Rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode

TAI berbasis multimedia lebih tinggi dibanding rata-rata hasil belajar siswa yang

diajara dengan metode ceramah. Dalam pengujian hipotesis didapatkan hasil nilai

thitung (9,172)>ttabel (1,693) maka H1 diterima yang artinya rata-rata postes kelas

experiment lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa penerapan metode TAI dengan memanfaatkan video

mendapatkan rata-rata hasil belajar lebih tinggi dibanding dengan metode

konvensional.

Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran.

Untuk mengetahui respon/tangapan siswa terhadap penggunaan media

pembelajaran berupa video, peneliti membagikan angket kepada objek penelitian

yaitu siswa kelas VI b di SD N 01-03 Susukan Ungaran. Angket dibagikan untuk

mengetahui motivasi siswa terhadap penggunaan media video dan efektivitas

penggunaan video. Motivasi belajar siswa ditunjukkan dari rasa senang,

ketertarikan siswa untuk mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang

diberikan oleh guru, menunjukkan minat (rasa ingin tahu), ulet menghadapi

kesulitan dan selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin [12]. Dalam indikator

tanggapan siswa hal yang akan diukur adalah perhatian siswa, perasaan senang

ketika siswa belajar dengan bantuan video, rasa jenuh siswa dikelas, minat siswa

dan ketertarikan siswa terhadap media video. Indikator tanggapan siswa terhadap

media video dilihat dari butir pertanyaan nomer 1-6 dan 10-20. Perasaan senang

seorang siswa dapat dilihat dari perasaan suka terhadap pelajaran yang sedang

dipelajari sehingga sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari

bidang tersebut [13]. Rasa jenuh adalah perasaan bosan ketika mengikuti

pelajaran. Minat siswa adalah kecenderungan hati terhadap sesuatu hal.

Ketertarikan siswa berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong siswa untuk

cenderung merasa tertarik pada benda, kagiatan atau bisa berupa pengalaman

efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri [14]. Efektivitas penggunaan

video pembelajara dapat dilihat dari ketercapaian tujuan dan makna yang didapat

oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran [15]. Indikator efektivitas

penggunaan media video dilihat dari butir pertanyaan nomer 7, 8, 9.

Berdasarkan analisis jawaban siswa dapat dilihat tanggapan siswa terhadap

penggunaan media pembelajaran berupa video pembelajaran untuk setiap

indikatornya. Untuk mengukur indikator Indikator tanggapan siswa terhadap

media video dapat dilihat dari butir pertanyaan nomor 1-6 dan 10-20. Dari

pertanyaan tersebut didapatkan hasil persentase 30,45% responden merasa sangat

setuju, presentase 54,84% merasa setuju dan tertarik menggunakan media video

pembelajaran, 7,79% responden merasa ragu-ragu, 5,19% siswa tidak setuju dan

1,73% merasa sangat tidak setuju dan tidak tertarik menggunakan media video

pembelajaran. Indikator tanggapan siswa terhadap penggunaan media video

pembelajaran dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 21: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

21

Gambar 4. Indikator Tanggapan Minat siswa Terhadap Penggunaan Media Video Indikator kedua mengenai efektivitas penggunaan media video sebagai sarana

evaluasi pembelajaran dilihat dari jawaban siswa pada butir pertanyaan soal

nomer 18, 19, 20. Dari pertanyaan tersebut didapatkan hasil presentase 35,29%

responden merasa sangat setuju bahwa penggunaan media video efektif sebagai

alat bantu dalam proses pembelajaran, 57,89% responden merasa setuju media

video efektif digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, 3,92%

responden meragukan efektivitas penggunaan media video, 1,69% responden

merasa media video tidak efektif digunakan sebagai alat bantu dalam proses

pembelajaran dan 0,98% responden merasa sangat tidak setuju jika video

digunakan sebagai alat bantu dalamproses pembelajaran. Indikator efektivitas

terhadap penggunaan media video dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 5. Indikator Tanggapan Siswa Terhadap Efektivitas Media Video

Berdasarkan analisis terhadap penggunaan media pembelajaran berupa

video pembelajaran di atas, dapat dilihat bahwa siswa merasa senang dan antusias

selama proses penyampaian materi menggunakan video pembelajaran yang

digunakan sebagai alat pembelajaran. Dapat dilihat juga respon positif dari

responden yang menyatakan tingkat efektifitas penggunaan media belajaran

berupa video pembelajaran. Serta rasa senang dan minat siswa yang meningkat

saat mengukuti proses pembelajaran berlangsung.

30,45%

54,84%

7,79% 5,19%1,73%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

Pre

sen

tase

Tan

ggap

an S

isw

a

Tanggapan Siswa

Indikator Minta Siswa Terhadap Media Video

minat siswa

35,29%

57,84%

3,92% 1,96% 0,98%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

sangat setuju

setuju ragu-ragu tidak setuju

sangat tidak setuju

Pre

sen

tase

Tan

ggap

an S

isw

a

Tanggapan Siswa

Indikator Tanggapan Siswa Terhadap Efektivitas Video

efektivitas penggunaan video

Page 22: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

22

5. Simpulan dan Saran

Permasalahan yang terjadi dalam pendidikan berkaitan dengan kurangnya

keaktifan dari siswa yang menyebabkan siswa menjadi pasif selama proses belajar

mengajar berlangsung, minat siswa saat mengikuti pembelajaran yang berubah-

ubah. Serta kurangnya interaksi, kerja sama dan solidaritas antar siswa. Penerapan

model pembelajaran TAI berbasis multimedia digunakan untuk mengatasi

permasalahn-permasalahan tersebut. Dengan perpaduan antara cara pembelajaran

cooperative dan individual maka dapat diperoleh dua keutungan sekaligus.

Keuntungan dari pembelajaran cooperative adalah dapat meningkatkan interaksi

antar siswa, belajar dalam kelompok siswa dapat saling membantu untuk

menguasai materi dan keuntungan dari pembelajaran individu mendidik siswa

untuk belajar secara mandiri, tidak menerima pelajaran secara mentah dari guru.

Dengan menerapkan metode TAI siswa dapat mengeksplorasi pengetahuan dan

pengalamannya sendiri dalam mempelajari materisehingga pemahaman siswa

terhadap materi semakin terasa bukan semata-mata hafalan yang didapat dari

guru. Model pembelajaran TAI diterapkan pada penelitian di SD N 01-03 Susukan

Ungaran, model penelitian yang digunakan adalah experiment dengan desain non-

equivalent dan metode ini bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar

siswa. Peningkatan hasil belajar diperoleh dari perbandingan nilai postest dari

kelas experiment dan kontrol. Berasarkan uji hipotesis (independent Samples T

Test) didapatkan hasil thitung (9,172)>ttabel (1,693) yang artinya rata-rata hasil

belajar siswa yang diajar dengan metode TAI berbasis multimedia lebih tinggi

dari pada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode konvensional.

Dengan demikian menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan metode TAI

berbasis multimedia lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan metode belajar

konvensional.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memberi saran untuk

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran, bagi guru diharapkan dapat

menerapkan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe TAI berbasis

multimedia dalam proses belajar mengajar sebagai bentuk variasi pembelajaran

sehingga peserta didik dapat lebih bersemangat dan aktif dalam pembelajaran

serta sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

siswa. Kepada siswa agar lebih meningkatkan keaktifitasan dalam kegiatan

pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga

berdampak pada peningkatan hasil belajar. Bagi peneliti lain diharapkan dapat

menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi penelitian yang akan datang.

6. Daftar Pustaka

[1] Widdiharto, R. (2006). Model – model Pembelajaran Matematika

SMP Yogyakarta : PPPG Matematika.

[2] Johnson, R. T (1991). Active Learning: Cooperation in the collage

clasroom. Interaction book co. Edina, MN.

[3] Slavin, R. E. (2008). Cooperative Learning Teori, Riset, dan

praktik. Bandung:Nusa Media.

[4] Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan. Bandung : Penerbit PT.Citra

Aditya Bakti.

Page 23: Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13831/2/T1_702010061_Full... · pelajaran Biologi dengan mengubah paradigma pembelajaran

23

[5] Putri, A (2009). Cooperative learning. Jakarta A: PT Gramedia

widiasarana Indonesia

[6] Asih (2009). Penerapan Metode TAI. Jakarta: kencana prenada

media group.

[7] Munir (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi dan komunikasi.

Bandung : alfabeta.

[8] Sadiman, A.S, dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: Raja

Grafindo Pers.

[9] Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Bandung.

Alfabeta.

[10] Raehmat, J (2009). Metode Penelitian Komunikasi. PT Remaja

Rosdajaya. Bandung.

[11] Nafisah, S. (2010). Uapaya Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa

pada Mata Pealajaran Al-Quran Hadits pada siswakelas VII-H

MTSN 1 Semarang tahun Pelajaran 2009-2010. Skripsi.

[12] Kuadrat, M dan Uno, H. B. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam

Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis

Kecerdasan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2008). Perhatian

Siswa. Bandung.

[13] Nana, S. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Rosdakarya.

[14] Johnson R T& Smith (1991). Active Learning: Cooperation in the

collage clasroom. Interaction book co. Edina, MN.

[15] Asmani, J. M. 2011. Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif, Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.