penerapan metode cooperative jigsaw untuk...

115
PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: A. KHOIRUDIN NIM:809018300347 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (DMS) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: doancong

Post on 02-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK

BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI

MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh: A. KHOIRUDIN

NIM:809018300347

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (DMS)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA 2014

Page 2: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK

BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI

MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan .(SPd)

Disusun Oleh:

A.KHOIRUDIN

NIM:809018300347

Jakarta , 24 Maret 2014

Yang Mengesahkan ,

Pembimbing

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (DMS)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2014

Page 3: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Penerapan Metode Cooperative Jigsaw Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Mengenal Sistem Pemerintahan

Pusat di MI Al-Mujahidin Kota Tangerang disususn oleh A. KHOIRUDIN,

NIM:809018300347 Program Guru Madrasah Ibtidaiyah Dual Mode Sistem Fakultas

Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah

melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak untuk

diujikan pada sidang munaqosah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh

fakultas.

Jakarta , 24 Maret 2014

Yang mengesahkan

Pembimbing

Page 4: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul Penerapan Metode Cooperative Jigsaw Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Mengenal Sistem Pemerintahan

Pusat di MI Al-Mujahidin Kota Tangerang disususn oleh A. KHOIRUDIN,

NIM:809018300347, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah dinyatakan lulusdalam

ujian munaqosah pada tanggal 20 febuari 2014 dihadapan dewan penguji . karena

itu,penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 ( S.Pd )

Jakarta .20 Februari 2014

Panitia Ujian Munaqosah

Page 5: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : A. KHOIRUDIN

NIM : 809018300347

Jurusan/prodi : KI/PGMI

Alamat : Jl.KH.Mursan Rt 04/02.Kel.Belendung .Kec .Benda. Kota Tangerang

Banten

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Metode Cooperative Jigsaw

Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Mengenal

Sistem Pemerintahan Pusat di MI Al-Mujahidin Kota Tangerang adalah benar

hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen :

Nama Dosen Pembimbing I : Dr.Ulfah Fajarini, M.Si

NIP : 196708281993032006

Jurusan/Program Studi : IPS

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan

saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil

karya sendiri.

Page 6: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

i

ABSTRAK

Penerapan Metode Cooperative Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa Pada Pokok Bahasan Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat Di MI

Al-Mujahidin Kota Tangerang

Kata kunci: prestasi belajar,model pembelajaran metode Cooperative Jigsaw,

Kesalahan penggunaan metode, dapat menghambat tercapainya prestasi

belajar yang diinginkan. Dampak lain adalah rendahnya kemampuan bernalar

siswa dalam pembelajaran PKN. Hal ini disebabkan karena dalam proses belajar

mengajar, siswa kurang dilibatkan dalam situasi optimal untuk belajar,

pembelajaran cenderung berpusat pada guru, dan klasikal. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran metode Cooperative

Jigsaw terhadap peningkatan prestasi belajar PKN siswa kelas IV. Untuk

mencapai semua tujuan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian tindakan

kelas dengan dua siklus .

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pada siklus pertama siswa

merasa kaku karena belum terbiasa dengan model pembelajaran metode

Cooperative Jigsaw. Hal ini memungkinkan karena siswa belum terbiasa dengan

model dan metode pembelajaran seperti ini. Siswa lebih terbiasa dengan model

dan metode pembelajaran klasikal, dan sipat individualis siswa masih tampak

terlihat jelas pada siklus ini. Dominasi guru pada siklus pertama masih terlihat

kuat karena siswa masih harus diarahkan agar mereka terbiasa dengan model

pembelajaran ini. Hasil tes nilaipun masih menunjukan nilai yang rendah. Ini

dapat dilihat pada nilai Pre Test dan nilai Post Test pada siklus I dengan jumlah

Pre Test sebesar 1680 dengan rata-rata 52.5 meningkat pada jumlah Post Test

sebesar 2520 dengan rata-rata 78,75. Dan memperoleh N-Gain sebesar 0,54.

Sedangkan pada siklus kedua siswa sudah mampu beradaptasi dengan

model metode Cooperative Jigsaw pada pembelajaran PKN. Hal ini terlihat dari

respon yang cukup baik seprta kerjasma antar siswa yanmg sesuai dengan tahapan

model pembelajaran ini. Setiap siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran

dengan model metode Cooperative Jigsaw . kreativitas serta sikap kritis terhadap

setiap ide yang dipaparkan oleh temanya muncul. Pada siklus kedua ini dominasi

guru dalam proses pembelajaran berkurang. Guru hanya sesekali mengarahkan

siswa agar kembali sesuai dengan pola pembelajaran model metode Cooperative

Jigsaw. Dan hasil tes belajar pada mata pelajaran PKN pun meningkat. Pada Pre

Test dan Post Test pada siklus II dengan jumlah Pre Test sebesar 1610 dengan

rata-rata 50.31 meningkat pada jumlah Post Test sebesar 2680 dengan rata-rata

83.75. dan memperoleh N-Gain sebesar 0,68 kategori sedang. Dari hasil

pengumpulan data dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran aktif model

Metode Cooperative Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 7: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur terutama penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas

limpahan karunia dan nikmat-Nya sehingga akhirnya penulis mampu

menyelesaikan karya ilmiah ini sebagai salah satu dedikasi bahwa penulis masih

ingin tetap dan terus menimba ilmu-Nya, dan limpahan sholawat serta salam

penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad SAW, yang dengan darah dan

keringat beliau, akhirnya sampailah penulis dalam cahaya Islam.

Dengan rasa cinta dan penuh hormat penulis juga ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Dra.Nurlena Rifa’i,MA.,P.hD. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Segenap jajaran Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

3. Fauzan,MA., Ketua Program Studi Dual Mode Sistem Jurusan Pendidikan

Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr.Ulfah Fajarini, M.Si dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan

dan arahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Wafah sholiha ,S.Ag Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin beserta

segenap dewan guru yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya

ilmiyah ini.

6. Isteri dan anakku tercinta yang tanpa jenuh dan bosan membantu dan

memotivasi penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

Page 8: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

iii

Akhirnya hanya kepada Allah jualah penulis berharap dan

memanjatkan do’a, semoga amal baik semua pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini senatiasa menjadi satu

catatan kebajikan yang akan memperoleh ganjaran pahla yang berlipat

ganda dari Allah SWT. Amin Yaa Robbal Alamin.

Jakarta , 24 Maret 2014

Penulis

A. KHOIRUDIN

Page 9: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah............................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 4

D. Perumusan Masalah ............................................................. 4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ......................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kajian Teori dan Fokus yang Diteliti ................................... 6

1. Persepsi Belajar PKN ..................................................... 6

2. Tujuan Pembelajaran PKN .............................................. 6

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKN ............................... 7

4. Pengertian Prestasi Belajar .............................................. 8

5. Pengertian Kooperatif Jigsaw .......................................... 15

6. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Jigsaw ................ 17

7. Keunggulan dan Kekurangan Metode Jigsaw .................. 18

8. Fungsi Metode Jigsaw Pada Pelajaran PKN Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar ........................................ 19

Page 10: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

v

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................ 23

C. Kerangka Berpikir ............................................................... 23

D. Hipotesis Penelitian ............................................................. 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 25

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ........... 26

C. Subjek Penelitian ................................................................ 26

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ......................... 26

E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................... 27

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ......................... 30

G. Data dan Sumber Data ......................................................... 30

H. Instrument Pengumpulan Data ............................................. 30

I. Tehnik Pengumpulan Data .................................................. 31

J. Tehnik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................... 31

K. Analisis Data dan Intervensi Data ........................................ 31

L. Penembangan Perencanaan Tindakan ................................... 31

M. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 32

N. Tehnik Analisa Data ............................................................ 34

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin Belendung Benda

Kota Tangerang ..................................................................... 35

B. Penelitian pendahuluan .......................................................... 37

C. Interpretasi Hasil Analisis ...................................................... 39

D. Pemeriksaan Keabsahan Data................................................. 51

E. Analisis Data ......................................................................... 52

F. Pembahasan Temuan Penelitian ............................................. 52

G. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 71

H. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 74

Page 11: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 75

B. Implikasi ................................................................................ 76

C. Saran ..................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 78

LEMBAR UJI REFERENSI

Page 12: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada

setiap individu atau kelompok untuk merubah pengetahuan dari tidak tahu

menjadi tahu. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya

terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan

terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan

dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan

ketrampilan atau sikap.

Dalam pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni guru

mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar.

Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai

pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif,

psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan

lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu mengelola proses belajar

mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.

Seluruh lembaga pendidikan mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang

sama dalam melaksanakan proses pendidikan yang di dalamnya terdapat

perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Semua itu dilakukan bertujuan untuk

mencetak generasi yang matang dalam segala bidang, baik sains, agama dan

pengetahuan lainnya sehingga diharapkan anak didik sepagai pusat pembelajaran

mampu menjadi manusia bermoral dan berpengetahuan.

Pembelajaran di MI Al-Mujahidin masih menggunakan metode ceramah,

hafalan dan terkadang tanya jawab, kondisi pembelajaran yang terus menerus

seperti itu membuat siswa tidak mampu mencapai kompetensi yang seharusnya

dicapai. Siswa akan cenderung bosan dan jenuh dengan rutinitas yang itu-itu saja,

tidak ada sesuatu yang bisa membuat mereka antusias terhadap pelajaran. Hal ini

jelas dapat menghambat siswa dalam mengeksplorasi dirinya, menghambat

Page 13: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

2

mereka dalam menuangkan kreatifitasnya, dan masih banyak kerugian-kerugian

yang lain yang dapat menghambat pertumbuhan kognitif, psikomotorik, dan

afektif siswa.

Demikian juga dengan para guru yang tidak dibekali dengan metodologi

yang variatif dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga dalam

penyampaian materi cenderung membosankan. Pikiran para guru hanya dipenuhi

dengan bagaimana mengajarkan materi tersebut sehingga sesuai dengan

kurikulum dan sedapat mungkin mengejar target sehingga materi-materi tersebut

dapat selesai sebelum UAS, bahkan terkadang ada pula beberapa guru yang

kurang menguasai materi. Mereka tidak memikirkan. apakah siswanya dapat

memahami apa yang dia sampaikan dan dapat mengaplikasikannya dalam

kehidupan bermasyarakat yang notabenenya menjadi kehidupan nyata siswa..

Dalam penelitian ini penulis mengambil mata pelajaran PKN, karena

pelajaran PKN biasanya merupakan pelajaran yang paling membosankan

dibandingkan dengan pelajaran yang lain, materi dalam PKN masih terasa sulit

untuk dicerna oleh peserta didik, karena sebagian materi dari pelajaran ini

merupakan nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat, dan nilai-nilai tersebut

merupakan hal abstrak dan tidak konkrit, inilah salah satu alasan yang membuat

pelajaran ini menjadi pelajaran yang tidak disukai oleh sebagian besar siswa.

PKN merupakan pelajaran kehidupan, jadi PKN merupakan pelajaran yang

sangat contextual karena sebagian besar materi yang diajarkan merupakan

cerminan kehidupan sehari-hari, jadi siswa dapat melihat secara langsung praktek

dari materi yang telah diajarkan tersebut dalam kehidupan mereka, tentunya jika

para peserta didik tersebut paham dan mengerti apa yang telah mereka

pelajari,selain itu struktur pemerintahan juga dibahas dalam pelajaran ini, hal ini

tentu bertujuan agar siswa tidak buta tentang pengetahuan seputar pemerintahan,

baik di desa, propinsi, maupun pemerintahan pusat, karena para siswa biasanya

dianggap tidak mengetahui tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan

pemerintahan.

Pengukuran adalah langkah awal dari pengajaran. Tanpa pengukuran, tidak

dapat terjadi penilaian. Tanpa penilaian, tidak akan terjadi umpan balik tanpa

Page 14: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

3

umpan balik, tidak akan diperoleh pengetahuan yang baik tentang hasil. Tanpa

pengetahuan tentang hasil, tidak dapat terjadi perbaikan yang sistematis dalam

belajar.1

Dalam hal ini penulis mencoba menerapkan metode jigsaw dalam

menyampaikan materi mengenal system pemerintahan pusat , dengan menerapkan

metode ini diharapkan siswa memiliki pengalaman baru dalam belajar, serta dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, karena tujuan dari pembelajaran

itu pada intinya adalah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena

itu metode dan strategi perlu digunakan agar siswa tidak merasa jenuh dengan

pembelajaran tersebut, selain itu pembelajaran akan lebih bervariatif, sedang

manfaat bagi guru tersebut adalah dia mampu mengembangkan berbagai macam

metode dan strategi, satu metode atau strategi yang bagus belum tentu layak atau

mungkin tidak layak sama sekali jika diterapkan secara terus menerus, dalam arti

digunakan pada semua kompetensi dasar, sehingga metode yang bagus sekalipun

jika digunakan secara terus menerus hal itu justru akan menimbulkan perasaan

jenuh pada diri siswa, seorang guru harus mampu memilih dan memilah metode

maupun strategi belajar guna menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,

karena situasi belajar yang menyenangkan terbukti dapat membantu siswa

mencerna, memahami, dan mengolah materi yang didapatkan. Dalam metode ini,

siswa benar-benar terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa

tidak memiliki kesempatan mengantuk bahkan tidur di dalam kelas lagi.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelajaran PKN merupakan

pelajaran yang penting untuk meletakkan dasar-dasar tata cara hidup

bermasyarakat dalam diri siswa, oleh karena itu pelajaran PKN harus mampu

diserap sepenuhnya oleh siswa, dan guru harus menggunakan metode, strategi,

pendekatan maupun media yang dapat menunjang tercapainya kompetensi yang

telah ditentukan.

1 Ngalim Purwanto. Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), hal. 8

Page 15: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran PKN lebih mementingkan pada penghapalan

konsep bukan pada pemahaman.

2. PKN merupakan pelajaran yang membosankan dibandingkan dengan

pelajaran lain.

3. Pembelajaran cenderung dilakukan dengan metode ceramah dan

penugasan.

4. Materi dalam PKN masih nterasa sulit untuk peserta dididk

5. Metode yang digunakan yang digunakan guru dalam pembelajaran

kurang variatif.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan upaya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa secara benar melalui penelitian tindakan kelas.

Diharapkan, dengan menggunakan metode jigsaw prestasi siswa akan meningkat.

C. Pembatasan Masalah

Dalam mata pelajaran PKN banyak sekali kompetensi yang dicapai oleh

siswa, oleh karena itu dalam penelitian ini hanya akan dikaji yaitu standar

kompetensi sistem pemerintahan tingkat pusat, sedang kompetensi dasar yang

ingin dicapai yaitu prestasi belajar tentang lembaga-lembaga negara dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan

BPK, dan menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti presiden,

wakil presiden, dan para menteri.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang permasalahan di atas, peneliti

dapat merumuskan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru mata

pelajaran PKN pada siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Benda kota Tangerang, dari

sini dapat ditarik beberapa sub-fokus, yaitu:

Page 16: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

5

1. Bagaimana merencanakan penerapan perpaduan metode jigsaw dalam

pembelajaran PKN untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas

IV MI Al-Mujahidin Benda kota Tangerang ?

2. Bagaimana melaksanakan penerapan perpaduan metode jigsaw dalam

pembelajaran PKN untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas

IV ?

3. Bagaimana mengevaluasi penerapan metode jigsaw dalam pembelajaran

PKN untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV MI Al-

Mujahidin Benda Kota Tangerang ?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitiaan diharapkan mempunyai manfaat bagi:

1. Siswa

Pelaksanaan PTK akan sangat membantu siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran secara optimal. Dengan adanya pembaharuan dalam

pembelajaran akan memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam proses

belajar mengajar, mengembangkan daya nalar dan mampu berpikir secara

kreatif, sehingga siswa termotivsi untuk mengikuti proses pembelajaran.

2. Guru

Pelaksanaan PTK dapat membuat guru sebagai peneliti sedikit demi

sedikit mengetahui strategi, media maupun metode pembelajaran yang

sesuai dengan tujuan atau kompetensi dasar pembelajaran. Selain itu guru

dapat menyadari bahwa alam penciptaan kondisi pembelajaran selain

penguasaan metode, strategi dan media juga diperlukan kreatifitas yang

tinggi sehingga apa yang diterapkan sesuai dengan tingkat kemampuan

siswa yang sedang belajar.

3. Sekolah

Hasil PTK dapat digunakan sebagai referensi dalam memilih dan

menerapkan suatu strategi, metode atau media yang sesuai dengan tujuan

atau kompetensi pembelajaran di sekolah . Sekolah menjadi bahan

referensi dalam upaya meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajan

PKN dengan Metode Jigsaw.

Page 17: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

6

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kajian Teori dan Fokus yang diteliti

1. Persepsi belajar PKN

Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama

guru. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dimyati dan Mudjiono bahwa

pembelajaran diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk

membelajarkan siswa. 2

Dikaitkan dengan pengertian pembelajaran, maka diperoleh

sebuah pengertian bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

adalah upaya membelajarkan siswa untuk dapat memahami hakikat

kewarganegaraan itu sendiri. Selain itu juga dapat menerapkan

pemahaman tentang kewarganegaraannya dalam kehidupan dirumah,

sekolah, dan masyarakat melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau

latihan.

2. Tujuan Pembelajaran. PKN

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

Kewarganegaraan

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta

anti-korupsi

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

2 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hal; 114

6

Page 18: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

7

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKN

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi

aspek-aspek sebagai berikut:

a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam

perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,

Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara

Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan

b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan

keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,

Peraturanperaturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan

peradilan internasional

c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan

kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional

HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM

d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri

sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan

mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,

Persamaan kedudukan warga Negara

e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di

Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi

f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan

kecamatan,Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat,

Demokrasi dansistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi

menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam

masyarakat demokrasi

Page 19: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

8

g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan

ideology negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar

negara,Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

Pancasila sebagai ideologi terbuka

h. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar

negeriIndonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan

internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi

globalisasi.3

4. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam buku Syaiful Bakrie Djamarah dikemukakan Prestasi

belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni “prestasi”

dan “belajar”.Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang

berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian “prestasi belajar”

dibicarakan ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada masalah pertama

untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai makna kata

“prestasi” dan “belajar”. Hal ini juga untuk memudahkan memahami lebih

mendalam tentang pengertian “prestasi belajar” itu sendiri4

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak pernah

dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan. Dalam kenyataan,

untuk mendapat prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh

perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk

mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimisme dirilah yang dapat

membantu untuk mencapainya

Dari kegiatan tertentu yang digeluti untuk mendapatkan prestasi,

maka muncullah berbagai pendapat dari para ahli sesuai dengan pendapat

3 Miftakhul Arifah, Ifa. 2009. Penerapan Perpaduan Metode Learning Start With A

Question Dan Jigsaw Dalam Pembelajaran PKN Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada

Siswa Kelas IV MI Hidayatul Ulum Di Talun. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah, Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.. 4 Syaiful Bakhri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi guru, (Surabaya: Usaha

Nasional, 1994). Hlm 19

Page 20: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

9

mereka masing-masing untuk memberikan pengertian mengenai kata

“prestasi”. Namun secara umum mereka sepakat bahwa arti dari prestasi

adalah hasil dari suatu kegiatan.

Menurut Mulyono Abdurrahman prestasi ‟‟belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar

itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.‟‟ 5

Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata yaitu prestasi

dan belajar. Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar

yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat yang

dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada

periode tertentu.6

Zainal Arifin berpendapat bahwa kata hasil belajar sama dengan

prestasi belajar berasal dari bahasa belanda yaitu prestise yang kemudian

dalam bahasa Indonesia menjadi “ prestasi” atau “ hasil usaha‟.7

Dari beberapa pengertian prestasi yang dikemukan para ahli

diatas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan,

namun intinya sama, yakni hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk

itu dapat difahami, bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang

telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh

dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok

dalam bidang kegiatan tertentu.

Prestasi dapat berupa perubahan penguasaan ilmu pengetahuan,

perubahan sikap dan tingkah laku serta perubahan ketrampilan dan

kecakapan. Dengan demikian prestasi belajar dapat diketahui apabila

subyek belajar telah menyelesaikan suatu rangkaian materi yang telah

dipelajari sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.

5 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:

PT.Rineka Cipta, 1999), hl. 37-38 6 Sukantinah Tirtonegoro, Anak Supranatural dan Program Pendidikannya, (Jakarta:Bina

Aksara, 1984), hl. 43 7 Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional prinsip-teknik-prosedur, (Bandung: Rosda

Karya,1988), hlm. 2

Page 21: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

10

Selanjutnya mengenai jenis jenis prestasi belajar sebagai berikut :

a. Jenis Jenis Prestasi Belajar

Jenis prestasi belajar menurut Bloom (dalam Zaini, 2002)

dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkatan, yaitu :

1. Tingkat Kognitif

Tujuan pendidikan untuk ranah kognitif terdiri atas enam tingkatan

secara berurutan. Belajar pada tingkat yang lebih tinggi tergantung

kepada pencapaian keterampilan/kemampuan dari level yang

sebelumnya, yaitu :

a. Pengetahuan

Pengetahuan dapat didefenisikan sebagai suatu ingatan terhadap

materi yang telah dipelajari. Hal ini meliputi ingatan terhadap

jumlah materi yang banyak, dari fakta-fakta yang khusus hingga

teori-teori yang lengkap.

b. Pemahaman

Pemahaman diartikan sebagai suatu kemampuan menangkap

makna suatu bahan ajar. Hal ini dapat diperlihatkan dengan car

menerjemahkan bahan dari suatu bentuk ke bentuk yang lain,

menafsirkan bahan dan mengistimasi trend masa depan. Level ini

merupakan tingkat pemahaman yang paling rendah.

c. Penerapan

Penerapan yang dimaksudkan menunjuk pada kemampu

menggunakan bahan ajar yang telah dipelajari pada situasi yang

baru dan konkret.

d. Analisis

Analisis menuntut suatu kemampuan memilah-milah suatu bahan

pada bagian-bagian komponennya sehingga struktur bahan

tersebut dapat dipahami. Pada level ini menuntut dua pemahaman

sekaligus yaitu pemahaman terhadap isi dan bentuk struktur

materi.

Page 22: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

11

e. Sintesis

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk menghimpun

atau menyatukan bagian-bagian atau elemen untuk membentuk

pola baru. Hasil belajar pada level ini menekankan pada perilaku

kreatif, dengan kekhususan pembentukan pola baru dari suatu

struktur.

f. Evaluasi

Evaluasi merujuk pada kemampuan untuk memutuskan atau

menentukan nilai suatu materi untuk suatu tujuan yang telah

ditentukan dan harus didasari kriteria yang pasti. Hasil belajar

level ini adalah level yang paling tinggi dari ranah kognitif karena

mengandung semua unsur dari level sebelumnya ditambah dengan

penetapan nilai secara sadar yang didasari kriteria yang pasti.

2. Tingkat Afektif

Ranah afektif dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu :

a. Penerimaan

Penerimaan menunjuk pada kesediaan mahasiswa untuk

mengikuti fenomena atau stimulus tertentu. Hasil belajar untuk

level ini bergerak dari kesadaran yang sederhana sampai pada

perhatian tertentu.

b. Partisipasi

Partisipasi menunjukkan pada partisipasi aktif dari mahasiswa.

Pada level ini mahasiswa tidak hanya hadir dan memperhatikan,

tetapi juga memberikan reaksi. Hasil belajar pada level ini

menekankan pada kesiapan dalam memberikan respon.

c. Penentuan sikap

Level ini berhubungan dengan nilai yang melekat pada mahasiswa

terhadap suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Level ini

bergerak dari penerimaan yang paling rendah pada suatu nilai

sampai kepada level komitmen yang lebih kompleks. Hasil belajar

Page 23: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

12

untuk level ini berkenaan dengan perilaku yang konsisten dan stabil

dalam membuat nilai dan dapat diidentifikasi secara jelas.

d. Organisasi

Organisasi yaitu menggabungkan beberapa nilai yang berbeda-beda,

menyelesaikan konflik di antara nilai-nilai tersebut, serta

membangun sistem nilai yang konsisten secara internal. Oleh karena

itu, penekanannya berada pada membandingkan, menghubungkan

dan mensintesiskan nilai tersebut. Hasil belajar untuk level ini

berkenaan dengan konseptualisasi nilai atau pengorganisasian sistem

nilai.

e. Pembentukan pola

Pada level ini, seseorang sudah mempunyai sistem nilai yang

mengendalikan perilakunya dalam waktu yang cukup lama sehingga

membentuknya menjadi sebuah karakter gaya hidup. Hasil belajar

pada

3.Tingkat Psikomotorik

Ranah psikomotorik menonjol pada gerakan-gerakan jamaniah yang

terdiri atas tujuh tingkatan, yaitu :

a. Persepsi

Level persepsi berkenaan dengan penggunaan organ indra untuk

menangkap isyarat yang membimbing aktivitas gerak (terjadi

penerjemahan dari persepsi isyarat ke tindakan).

b. Kesiapan

Menunjukkan pada kesiapan untuk melakukan tindakan tertentu.

Perangkat ini meliputi perangkat mental, fisik, dan emosi yang

siap untuk bertindak.

c. Gerakan terbimbing

Gerakan terbimbing merupakan peniruan/pengulangan suatu

perbuatan yang telah di demonstrasikan oleh instruktur. Dan level

Page 24: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

13

ini merupakan tahapan awal dalam mempelajari keterampilan

yang kompleks.

d. Gerakan terbiasa

Level gerakan ini berkenaan dengan kinerja dimana respon

mahasiswa telah menjadi terbiasa dan gerakan-gerakan dilakukan

dengan penuh keyakinan dan kecakapan.

e. Gerakan kompleks

Merupakan gerakan yang sangat terampil dengan pola-pola

gerakan yang sangat kompleks. Keahliannya terindikasi dengan

gerakan yang cepat, lancar, akurat dan menghabiskan energi yang

minimum.

f. Gerakan pola penyesuaian

Merupakan keterampilan yang dikembangkan dengan baik

sehingga seseorang dapat memodifikasi pola-pola gerakan untu

menyesuaikan tuntutan tertentu atau menyesuaikan pada situasi

tertentu.

g. Kreativitas

Level terakhir ini menunjuk kapada penciptaan pola-pola gerakan

baru untuk menyesuaikan situasi tertentu atau problem khusus.

Hasil belajar ini menekankan kreativitas yang didasarkan pada

keterampilan yang hebat. 8

b. Ciri-Ciri Prestasi Belajar

Jadi secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan tingkah laku yang terbentuk dari hasil interaksi seseorang

dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Perubahan-perubahan itu akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah

laku.

8 Zaini, Hisyam,Munthe Barnawi dan Aryani,Sekar Ayu, Strategi Pembelajaran Aktif di

Perguruan Tinggi ( Jogjakarta: CTSD 2002) h. 24

Page 25: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

14

Salah satu indikator wujud perubahan dari hasil belajar di

sekolah adalah prestasi belajar yang diformulasikan menjadi angka-

angka di dalam rapor atau daftar nilai siswa.

Djamarah mengungkapkan pengertian ciri-ciri prestasi belajar sebagai

berikut :

1. Prestasi belajar merupakan tingkah laku yang dapat diukur. Untuk

mengukur tingkah laku tersebut dapat digunakan tes prestasi belajar.

2. Prestasi menunjuk kepada individu sebagai sebab, artinya individu

sebagai pelaku.

3. Prestasi belajar dapat dievaluasi tinggi rendahnya, baik berdasarkan

atas kriteria yang ditetapkan terlebih dahulu atau ditetapkan

menurut standar yang dicapai oleh kelompok.

4. Prestasi belajar menunjuk kepada hasil dari kegiatan yang

dilakukan secara sengaja dan disadari.9

Dari uraian prestasi dan belajar di atas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil maksimal yang

diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar di sekolah berupa

perubahan atau pengembangan aspek pengetahuan (kognitif), sikap

(afektif) dan penerapan (psikomotorik) yang dinyatakan dengan

angka.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dalam proses belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai

faktor, yang dapat memepengaruhi prestasi belajar siswa .M Dalyono

menyebutkan 2 faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu:

1. Faktor yang terdapat dalam diri anak itu sendiri yang disebut sebagai

faktor individual. Yang termasuk faktor individual adalah faktor

kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.

2. Faktor yang ada diluar individu yang disebut factor sosial .Yang

termasuk factor sosial adalah faktor keluarga,guru, dan cara

9Saiful Bahri Djamarah Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru (Surabaya : Usaha

Nasional,1994).h .24

Page 26: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

15

mengajarnya,alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar

dan kesempatan yang tersedia serta motivasi sosial.10

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar baik berasal

dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal) hakikatnya

merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena

itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar penting sekali dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi

belajar yang seoptimal mungkin dengan kemampuannya masing-

masing.

5. Pengertian Kooperatif Jigsaw

Jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Elliot Aronson dan rekan-

rekan sejawatnya. Menggunakan Jigsaw, siswa-siswa di tempatkan ke

dalam timbelajar heterogen beranggota lima sampai enam orang. Berbagai

materi akademis disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, dan setiap

siswa bertanggung jawab untuk mempelajari satu porsi materinya11

Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar

belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata

ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja

sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai

banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan

keterampilan berkomunikasi.12

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe

pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu

kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar

dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam

kelompoknya

10

M.Dalyono , Psikologi Pendidikan , ( Jakarta : PT Rieneka Cipta ,Cet 2001).h.55

11Devid Haryalesmana, 2008, Pendekatan Metode Jigsaw, (http://masdevid.

blogspot.com/2009/04/pendekatan-metode-jigsaw.html, diakses 21 november 2012)

12

Moch Wahib, 2009, Cooperayive Learning Tehnik Jigsaw, (http://www.wahibdr.

com/cooperative-learning-teknik-jigsaw.html, diakses 21 november 2012)

Page 27: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

16

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model

pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang

bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus

dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok

yang lain.

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa

terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa

tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus

siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota

kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu

dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk

mempelajari materi yang ditugaskan”.

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama

bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang

topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka terdiri dari 4 – 6 orang

secara heterogen dan saling bekerja sama. Kemudian siswa-siswa itu

kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota

kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya

pada pertemuan tim ahli.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat

kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk

siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar

belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan

dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari

anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari

dan mendalami topic tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang

berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota

kelompok asal

Metode jigsaw dapat diartikan pula sebagai strategi kerja

kelompok yang terstruktur didasarkan pada kerjasama dan tanggug jawab.

Page 28: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

17

Strategi ini menjamin setiap siswa memikul suatu tanggung jawab yang

signifikan dalam kelompok, langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:

a. Kelas diatur kedalam sejumlah kelompok “pangkalan” dengan kira-kira

enam anggota masing-masing

b. Tugas dibagi kedalam sejumlah bagian yang sama dengan topik yang

berbeda-beda

c. Di dalam tiap kelompok “pangkalan”, setiap siswa meneliti satu dari isi

kemudian menjelaskan dan selanjutnya membuat rumusan dalam satu

kelompok

d. Tunjuk juru bicara untuk mempresentasikan ke kelompok

e. Guru mengklarifikasikan dan menyimpulkan

Dalam buku lain dijelaskan bahwa strategi ini merupakan strategi

yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi

menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan

penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa

dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.

6. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Jigsaw :

a. Pilihlah materi yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen

b. Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen

yang ada

c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi yang

berbeda-beda

d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk

menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dikelompok.

e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya

ada persoalan dalam kelompok

f. Beri siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka

g. terhadap materi13

13

Hisyam Zaini, Barmawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif di

Perguruan Tinggi (Yogyakarta: CTSD, 2002) h. 56-57

Page 29: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

18

Jadi dari perpaduan metode ini menghasilkan langkah-langkah seperti

dibawah ini:

1. Siswa dibentuk menjadi lima kelompok

2. Setiap anak mendapat bahan ajar dari guru untuk dipelajari

3. Setiap anak harus membuat 1-2 pertanyaan untuk dikumpulkan di depan

kelas.

4. Setiap kelompok mendapat materi yang berbeda

5. Setiap kelompok mempelajari materi tersebut

6. Semua kelompok saling mengirimkan anggota kelompoknya ke kelompok

lain untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di kelompok awal

7. Kemudian kelompok kedua ini dinamakan kelompok ahli

8. Setelah kelompok ahli berdiskusi, maka pertanyaan yang tadi di

kumpulkan di depan kelas dibahas satu persatu

9. Guru memberikan klarifikasi

7. Keunggulan dan Kekurangan Metode Jigsaw

a. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Ibrahim, dkk memiliki

beberapa kelebihan atau keunggulan , diantaranya :

1. Memungkinkan murid dapat mengembangkan kreatifitas, kemampuan dan

daya pemecahan masalah menurut kehendaknya sendiri.

2. Hubungan antara guru dengan murid berjalan secara seimbang dan

memungkinkan suasana belajar menjadi sangat akrab sehingga

memungkinkan harmonis.

3. Memotifasi guru untuk bekerja lebih aktif dan kreatif

4. Mampu memadukan berbagai pendekatan belajar, yaitu pendekatan kelas,

kelompok dan individual. 14

14 Ibrahim dkk.Pembelajaran Kooperatif (Jakarta: UNESA 2011).h.7-8

Page 30: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

19

b. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Beberapa hal yang bisa menjadi kendala aplikasi model

pembelajaran jigsaw di lapangan yang harus dicari jalan keluarnya

menurut Roy Killen adalah:

1. Prinsip utama pola pembelajaran ini adalah “peer teaching”

pembelajaran oleh teman sendiri, akan menjadi kendala karena

perbedaan persepsi dalam memahami suatu konsep yang akan di

diskusikan dengan murid lain.

2. Sulit meyakinkan murid untuk mampu bediskusi menyampaikan

materi pada teman jika murid tidak memiliki rasa percaya diri

3. Rekord murid tentang nilai, kepribadian, perhatian murid harus sudah

dimiliki oleh pendidik dan ini biasanya dibutuhkan waktu yang cukup

lama untuk mengenali tipe tipe murid dalam kelompok tersebut

4. Awal penggunaan model ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya

membutuhkan waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum

model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.

5. Aplikasi model ini pada kelas yang besar lebih ( dari 40 menit )

sangatlah sulit, tapi bisa di atasi dengan model team teaching 15

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw sulit untuk di terapkan pada

murid kelas rendah, disebabkan karena murid tidak mudah dikontrol,

kemudian daripada itu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini juga

mengalami kendala dalam penerapannya apabila murid melebihi kapasitas

daripada kapasitas kelas

8. Fungsi Metode Jigsaw Pada Pelajaran PKN Untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar.

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik

saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih

mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini

15

Killen, Roy. (1996). (Online). (http://matematika-ipa.com/pembelajaran-

kooperatifmodel-pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw-kelebihan-dan-kelemahan-tipe-jigsaw/,

diakses tanggal Maret 2014).

Page 31: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

20

dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu

didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru

menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan

mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa

untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak

kondusif sehingga siswa menjadi pasif.

Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai

faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang

dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta

didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan

menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh

kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat

diperoleh prestasi belajar yang optimal.

Metode jigsaw dapat digunakan sebagai solusi alternatif untuk

meningkatkan pemahaman dan daya berpikir kritis siswa, Metode Jigsaw

didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap

pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya

mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan

dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan

demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus

bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

Model Jigsaw di pilih karena adanya beberapa keunggulan diantaranya adalah,

lebih mengedepankan aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan

melaporkan informasi dari berbagai sumber belajar untuk dipresentasikan di

depan kelas. Dalam pembelajaran PKN ini peneliti memilih menggunakan

metode ini berdasarkan pada observasi awal. Pelajaran PKN merupakan

pelajaran yang sangat relevan terhadap lingkungan siswa, karena sebagaimana

tertuang dalam ruang lingkup pelajaran PKN meliputi persatuan dan kesatuan

yang mengajarkan hidup rukun, saling menghormati dan tenggang rasa kepada

sesama, selain itu juga mempelajarai tentang norma yang mengajarkan kepada

manusia untuk menaati dan menjunjung tingi peraturan dimana pun berada.

Page 32: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

21

Oleh karena itulah pelajaran PKN harus benar-benar mampu

ditanamkan dalam diri siswa sebagai generasi penerus bangsa.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara

Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD 1945.

Proses perencanaan pembelajaran menggunakan metode jigsaw untuk

meningkatkan prestasi belajar dalam pelajaran PKN pokok bahasan mengenal

sistem pemerintahan pusat pada siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Benda kota

Tangerang dapat dilaksanakan dengan memfokuskan siswa mempelajari

materi mengenal sistem pemerintahan pusat dengan membaca dan memahami

rangkuman awal yang telah diberikan, diskusi secara jigsaw dan

mempresentasikan hasil diskusi tersebut kepada siswa lain. Langkah awal

perencaaan tindakan ini adalah menganalisis komponen dan isi butir,

menetapkan materi pembelajaran, menelaah buku paket PKN kelas IV,

Mengembangkan silabus, menyusun rencana pelaksaan pembelajaran,

membuat lembar kegiatan siswa, menyusun instrument pengumpulan data yang

meliputi instrumen observasi untuk mengamati guru dalam pelaksanaan

pembelajaraan, instrumen lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa

dalam melakukan diskusi dan mempresentasikan hasil percobaannya, serta

instrumen soal ulangan harian

Proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan perpaduan metode

jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar dalam pelajaran PKN pokok

bahasan mengenal sistem pemerintahan pusat pada siswa kelas IV MI Al-

Mujahidin Benda kota Tangerang dapat dilaksanakan dengan:

1. Pembagian Bahan Ajar

Materi yang dibagikan kepada siswa memalui 2 tahap, yakni untuk tahap

pertama siswa mendapat bahan ajar berupa rangkuman dari seluruh materi

mengenal sistem pemerintahan pusat, rangkuman ini untuk dibaca dan

dipahami dan kemudian siswa harus membuat pertanyaan berdasarkan

Page 33: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

22

rangkuman tersebut. Bahan ajar tahap kedua diberikan setelah siswa

membuat pertanyaan, sebelum bahan ajar ini dibagikan, siswa sudah

terbentuk menjadi kelompok awal, bahan ajar ini berisi rangkuman tentang

materi, hanya saja rangkuman kali ini dibuat berdasarkan tema dari

kelompok masing-masing, misalnya untuk kelompok pertama mendapat

rangkuman tentang lembaga legislatif.

2. Diskusi Jigsaw

Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 8-9 siswa,

kelompok ini disebut sebagai kelompok awal, kelompok awal ini harus

mempelajari dan mendiskusikan materi yang telah mereka terima sesuai

dengan tema masing-masing. Setelah itu mereka diacak kembali untuk

membentuk kelompok ahli, dalam kelompok ahli inilah semua siswa harus

mempresentasikan hasil dari diskusi di kelompok awal kepada teman-teman

di kelompok ahli. Mereka harus saling bertukar informasi mengenai tema

masing-masing, sehingga diharapkan para siswa dapat memahami materi ini

secara utuh.

3. Pengundian pertanyaan

Pada awal pertemuan siswa telah membuat pertanyaan, jadi setelah

melakukan diskusi secara jigsaw, maka siswa harus menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang telah mereka buat di awal pelajaran dengan cara dikocok

(diundi). Pertanyaan ini dijawab secara bergantian oleh masing-masing

kelompok.

Pelaksanaan evaluasi menggunakan perpaduan metode jigsaw untuk

meningkatkan prestasi belajar dalam pelajaran PKN pokok bahasan mengenal

sistem pemerintahan pusat pada siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Benda kota

Tangerang dapat dilaksanakan dengan melakukan pengamatan untuk

memberikan penilaian dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran,

kerjasama masing-masing siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran,

serta memberikan tes tulis kepada masing-masing siswa.

Evaluasi dalam penelitian ini dilakukan pada tiap pertemuan setelah

proses pembelajaran berlangsung untuk menentukan sudah sejauh mana

Page 34: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

23

pengembangan metode yang sedang dikembangkan telah berhasil sesuai

dengan yang direncanakan.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang di lakukan oleh Miftakhul Arifah, Ifa

menunjukan bahwa.peningkatan prestasi siswa pada siklus 1.73,3%.Dan

mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 113,3%.9.16

C. Kerangka Berpikir

Metode jigsaw dalam skripsi ini adalah cara yang penulis rencanakan

dengan membentuk kelompok kecil Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok, tiap

kelompok terdiri dari 8-9 siswa,. Mereka harus saling bertukar informasi

mengenai tema masing-masing, sehingga diharapkan para siswa dapat

memahami materi ini secara utuh.Metode ini diterapkan untuk mencapai tujuan

yang ingin penulis raih, yaitu peningkatan prestasi belajar siswa dalam materi

pelajaran PKN.

Rendahnya prestasi belajar PKN dipengaruhi banyak faktor,

diantaranya adalah penerapan metode yang kurang tepat dan monoton. Dengan

metode jigsaw diharapkan memberikan warna baru dalam proses belajar PKN

di MI Al-Mujahidin Kota Tangerang . Dari gambaran di atas penulis ingin

menjelaskan bahwa metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar PKN

Hal ini berdasarkan pemikiran bahwa semakin siswa aktif mengeluarkan

pemikiran, menganalisa masalah, dan menyimpulkan permasalahan, semakin

baik prestasi belajarnya. Dengan diterapkan Metode jigsaw diduga akan dapat

meningkatkan prestasi belajar PKN siswa kelas IV (empat) MI Al-Mujahidin

Benda kota Tangerang

16 Miftakhul Arifah, Ifa. 2009. Penerapan Perpaduan Metode Learning Start With A

Question Dan Jigsaw Dalam Pembelajaran PKN Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada

Siswa Kelas IV MI Hidayatul Ulum Di Talun. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah, Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Page 35: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

24

D. Hipotesis Penelitian

Siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Benda kota Tangerang terdiri dari

anak-anak yang berumur sepuluh tahun, jadi karakteristik anak-anak tersebut

adalah anak-anak yang masih senang bermain. Sedangkan metode jigsaw

adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada dalam diri siswa

menjadi sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri siswa itu sendiri maupun bagi

orang lain. Disinilah letak pengembangan metode pembelajaran jigsaw, yaitu

menggubah bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar

momen belajar.

Dalam pelaksanaan Metode Jigsaw lebih menekankan pada Kerjasama

anak, Metode pengajaran dalam bentuk metode jigsaw tampak lebih

komprehensip dibandingkan dengan berbagai metode pengajaran yang telah

ada sebelumnya. Dengan kata lain bahwa dalam metode jigsaw terkandung

metode pengajaran yang diolah menjadi satu, seperti metode diskusi, tanya

jawab, penugasan, pemecahan masalah, dan diskusi. Berbagai ini satu dan

lainnya saling bersinergi membentuk sinergi kelompok. Maka dari itu pengajar

dan peneliti merasa bahwa metode jigsaw sesuai untk digunakan dalam

pembelajaran PKN di kelas IV MI Al-Mujahidin Benda kota Tangerang Oleh

karena itu, dengan diterapkannya metode Jigsaw pada siswa kelas IV MI Al-

Mujahidin Kota Tangerang diharapkan akan memberi kontribusi dan motivasi

kepada siswa sehingga yang dulunya sulit memahami dan menerapkan

pelajaran PKN menjadi mudah, bahkan menjadi materi yang disukai.

Dari uraian diatas peneliti dapat menarik suatu hipotesis: jika metode

Jigsaw di terapkan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

pada siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Benda Kota Tangerang, maka upaya

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa akan tercapai.

Page 36: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Al-Mujahidin Benda kota Tangerang Madrasah ini beralamat di desa

Belendung kecamatan Benda kota Tangerang. MI ini memiliki 6 ruang kelas

yang terdiri dari kelas 1-6 masing-masing 1 kelas. penulis memilih siswa

kelas IV karena pada umumnya siswa kelas IV sudah bisa diajak untuk

berdiskusi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dirancang berlangsung selama 3 bulan, yakni mulai

tangal 9 Desember sampai 24 Febuari 2013. Adapun rincian kegiatan beserta

waktu yang akan di gunakan sebagai berikut :

Jadwal Penelitian

No Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan ket

Maret April Mei

1 Penelitian Pendahuluan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2 Menyusun Proposal

3 Seminar Proposal

4 Penyusunan Intrumen

5 Pelaksanaan Tindakan

6 Tabulasi/Analisis Data

7 Menyusun Naskah Skripsi Akhir

8 Ujian Skripsi

25

Page 37: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

26

B. Metode Penelitian Dan Rancangan Siklus Penelitian

Jenis penelitian ini adalah PTK, (Penelitian Tindakan Kelas) yang

dilaksanakan dalam dua siklus.Menurut Suharsimi Arikunto” Penelitian

Tindakan Kelas pada dasarnya merupakan pengembangan penelitian tidakan

( Action Research) . PTK dilakukan secara mandiri yang artinya peneliti

melakukan PTK tanpa kerjasama dengan guru lain.”17

Dalam hal ini peneliti

terlibat langsung dalam merencanakan tindakan, melakukan tindakan,

observasi, refleksi dan lain-lain.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan secara kolaboratif-

partisipatoris yaitu kerjasama antara peneliti dengan praktisi yang ada di

lapangan yaitu guru, dalam hal ini peneliti terlibat langsung dalam

merencanakan tindakan, melakukan tindakan, observasi, refleksi dan lain-lain

sebagaimana dikemukakan oleh Hord.18

C. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV berjumlah 32 orang

dengan komposisi 22 putri dan 10 putra.

D. Peran Dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian

Posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku tindakan

penelitian. Dalam melakukan tindakan penelitian,peneliti berkolaborasi

dengan guru bidang studi yang posisinya sebagai observer. Sedangkan peran

yang dilakukan bersama dengan observer adalah membuat rancangan

pemebelajaran ,mengobservasi proses pembelajaran ,melakukan refleksi dan

merancang tindakan untuk siklus selanjutnya .

17 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 64

18 Wahidmurni, Penelitian Tindakan Kelas dari Teori Menuju Praktek (Malang: UM

PRESS,

2008), h. 33

Page 38: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

27

E.Tahapan Intervensi Tindakan

Prosedur penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus . Setiap siklus terdiri

dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan

penelitian dimulai dari tahapan prapenelitian yang akan dilanjutkan dengan

siklus 1.Setelah melakukan pengamatan dan refleksi pada siklus 1, penelitian

akan dilanjutkan pada siklus II.

1. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Pelaksanaan siklus 1 ini di bagi dalam beberapa tahap

a. Perencanaan

Adapun hal-hal yang dipersiapkan dalam perencanaan yaitu:

1. Membagi dan menyusun nama-nama siswa untuk kelompok awal

2. Membagi dan menyusun kembali nama-nama siswa untuk

kelompok ahli

3. Membuat ringkasan seluruh materi (secara garis besar) sebagai

bahan bacaan siswa pada awal kegiatan

4. Membuat ringkasan untuk tiap-tiap tema yang kemudian akan

dibagikan untuk kelompok awal sesuai dengan tema masing-

masing.

5. Membuat pedoman penilaian

6. Membuat pedoman observasi untuk pertemuan pertama pada siklus

Pertama

b. Tindakan

Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Kegiatan yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

1) Peneliti memberikan apersepsi tentang hasil pra siklus

2) Guru memberikan penjelasan kepada siswa bahwa pembelajaran yang

akan mereka ikuti dalam 3 hari ke depan adalah merupakan tugas akhir

yang harus dilaksanakan oleh penelita

3) Peneliti memberikan motivasi mengenai pentingnya materi pelajaran.

4) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran

Page 39: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

28

5) Peneliti melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan

menggunakan metode kooperatif jigsaw

6) Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada pada

metode koperatif jigsaw

7) Menciptakan ruangan yang mencerminkan pembelajaran aktif yaitu

membagi peserta didik dalam 5 kelompok dan menata meja kursi sesuai

dengan kapasitas jumlah kelompok.

8) Mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing kelompok

untuk berdiskusi dalam kerja kelompok.

9) Peserta didik melakukan tes individu sebagai bahan evaluasi pada

siklus 1 setelah pembelajaran kelompok

c. Observasi

Observasi ini dlakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa

dan digunakan untuk mengamati proses pembelajaran berlangsung. Pada

siklus 1 ini, peneliti telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai

dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

d. Refleksi

Pada pertemuan siklus pertama ini, masih terdapat beberapa

kendala, meskipun demikian hal tersebut tidak mengganggu jalannya

proses pembelajaran, waktu pertemuan juga telah sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan.

Dari hasil refleksi siklus 1 maka perlu dilakukan beberapa

tindakan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada siklus 2.

Beberapa tindakan tersebut antara lain :

1) Guru harus mengatur waktu dengan baik sehingga pembelajaran

tidak mengalami keterlambatan waktu dan dapat berjalan sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

2) Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar lebih aktif dalam

pembelajaran.

3) Guru harus lebih maksimal dalam membimbing peserta didik.

Page 40: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

29

2. Hasil Penelitian Kelas Siklus 2

a. Perencanaan

Pelaksanaan siklus kedua in hanya 1 kali pertemuan, sama

dengan siklus sebelumnya. Pembuatan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) pada siklus kedua berdasarkan pada pengamatan

dan refleksi pada siklus pertama, persiapan yang dilakukan yaitu:

1) Guru membuat struktur pemerintahan pusat yang masih kosong

di atas kertas manila

2) Guru membuat daftar pertanyaan untuk tes lisan

3) Guru membuat lembar jawaban dari kertas manila dan dibentuk

garis-garis seperti pada buku tulis, kemudian jawaban yang telah

ditulis tersebut per barisnya ditutupi dengan kertas manila yang

lain, sehingga jawabannya bisa dibuka dan ditutup.

b. Pelaksanaan

Petemuan pertama siklus kedua merupakan tes secara

kelompok, siswa masih duduk secara berkelompok berdasarkan

kelompok ahli, pada kegiatan inti

1) Guru mulai menempelkan struktur pemerintahan pusat dan

dibantu oleh beberapa siswa.

2) Guru mulai menjelaskan langkah-langkah pembelajaran pada hari

ini.

3) Langkah selanjutnya yaitu guru mulai memberikan aba-aba

kepada siswa untuk melengkapi struktur tersebut dengan cara

mengisinya dari jabatan yang paling bawah.

4) Guru dibantu oleh siswa menempelkan lembar jawaban dari

kertas manila di papan tulis.

5) Guru menyiapkan 10 pertanyaan untuk semua kelompok, tiap

kelompok harus memiliki juru bicara untuk menjawab pertnayaan

tersebut.

Page 41: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

30

c. Observasi

d. Refleksi

Setelah pengamatan terhadap hasil penelitian silus II kemudian

dilakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang telah

dilaksanakan. Hasil releksi tersebut adalah pelaksanaan siklus II

dipandang sudah cukup dalam meningkatkan prestasi belajar peserta

didik pada mata pelajaran PKN khususnya materi mengenai sistem

pemerintahan pusat.

F. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan

Hasil intervensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan dalam penelitian

ini, mendeskripsikan bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar siswa

dalam belajar PKN dengan menerapkan metode kooperatif jigsaw. Hasil

perencanaan tindakan penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kriteria

keberhasilan penelitian yaitu :

1. Hasil prestasi belajar siswa dalam belajar PKN menunjukkan skor rata-rata

sebesar 85

2. Hasil observasi prestasi belajar dalam belajar PKN menujukkan skor rata-

rata sebesar 70%

G. Data dan Sumber Data

1. Data kualitatif seperti : hasil wawancara, lembar observasi, dan

dokumentasi.

2. Data kuantitatif : prestasi belajar dan nilai-nilai dari tugas siswa. Sumber

data penelitian adalah siswa dan guru kelas (observer) dan juga peneliti

H. Instrument Pengumpulan Data

a. Data hasil belajar diambil dari hasil ulangan formatif siswa pada siklus I dan

siklus II.

b. Data kegiatan guru dalam BKM diambil dari hasil pengamatan dan

observasi oleh observer pada kegiatan guru dan kegiatan siswa

Page 42: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

31

I. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini,

maka peneliti menggunakan beberapa metode yang antara lain sebagai berikut :

a. Hasil tugas pekerjaan siswa tes formatif siklus I dan siklus II

b. Observasi pelaksanaan KBM berupa daftar pengamatan oleh observer

J. Teknik Pemeriksaan Keterpecayaan

Sebelum instrument angket digunakan untuk mengumpulkan data,

instrument atau alat untuk mengvaluasi harus valid agar hasil yang diperoleh

dari kegiatan evaluasi valid. Instrumen berupa angket diukur validitasnya

secara konten, sedangkan instrment tes hasil belajar dan angket prestasi siswa

dalam belajar PKN setelah diukur secara konten kemudian diujicobakan agar

validitas dan reabilitas yang diperoleh menjadi semakin kuat.

K. Analisis Data dan Intervensi Data

Tahap menganalisa data dimulai dengan membaca keseluruhan data

dari berbagai sumber, kemudian mengadakan reduksi data, menyusunnya

dalam satuan-satuan, dan mengkategorikannya. Data yang diperoleh berupa

kalimat-kalimat dan aktivitas-aktivitas siswa yang diubah menjadi kalimat

bermakna dan alamiah. Kriteria keberhasilan peningkatan prestasi siswa siswi

dalam belejar PKN yang terlihat dari hasil pengamatan telah menunjukkan

bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan rencana dan siswa

memperlihatkan prestasi yang tinggi dalam belajar PKN, rata-rata skor prestasi

siswa dalam belajar PKN lebih dari atau sama dengan 70%

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Peneliti membuat pengembangan perencanaan tindakan ini dengan

tujuan agar pembaca atau guru dapat melanjutkan penelitian ini. Adapun

perencanaan tindakan yang harus dipersiapkan peneliti di antaranya adalah,

mempersiapkan instrument penelitian seperti lembar observasi, lembar

wawancara, LKS, dan soal-soal untuk setiap akhir siklus.

Page 43: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

32

Dalam penelitian, yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah

pengaturan kelas dan sistem pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.

Pembelajaran yang dilakukan adalah dengan metode kooperatif jigsaw, yang

cara belajarnya adalah setiap siswa mempunyai kelompok belajar masing-

masing. Dalam pembelajaran dengan metode “Kooperatif Jigsaw” ini tiap

siswa mempunyai tugas untuk membantu teman dalam kelompok dalam

memahami materi, terakhir adalah pengambilan kesimpulan yang dilakukan

siswa dengan dibimbing oleh guru.

M. ehnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini,

maka peneliti menggunakan beberapa metode yang antara lain sebagai berikut:

a. Metode wawancara/ Interview

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang

lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan

tertentu.19

Percakapan dengan maksud tertentu, yakni percakapan itu

dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara (Interviewer) yang

menggunakan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.20

Metode wawancara/ Interview ini

digunakan untuk mengumpulkan data dengan komunikasi dan mengajukan

pertanyaan yang disusun sedemikian rupa untuk dijawab oleh responden.21

19

Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan

Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 180. 20 Lexy J. Moleong Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: Rosdakarya,

2005), hlm. 186 21

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek) Edisi Revisi V

(Jakarta: Rhineka Cipta: 2002) hlm. 128

Page 44: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

33

b. Metode Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Yang

dilakukan waktu pengamatan adalah mengamati gejala-gejala sosial dalam

kategori yang tepat, mengamati berkali-kali dan mencatat segera dengan

memakai alat bantu seperti alat pencatat, formulir dan alat mekanik.

Metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki.22

Dalam pelaksanaannya digunakan alat bantu seperti checklist, skala

penilaian atau alat mekanik seperti tape recorder dan lainnya23

c. Metode Dokumentasi

Adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data atau

informasi, yang sudah dicatat atau dipublikasikan dalam beberapa dokumen

yang ada, seperti dalam buku induk, surat-surat keterangan dan lain-lainnya.

Arikunto berpendapat bahwa metode dokumentasi yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya.24

Metode ini digunakan untuk melengkapi kekurangan dari data-data yang

diperoleh diantaranya mengenai latar belakang obyek penelitian.

Peneliti menggunakan metode ini untuk mengetahui sejarah

berdirinya. Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin Benda kota Tangerang,

absensi kelas untuk mengetahui data siswa yang mengikuti pembelajaran

bahasa Arab dengan strategi kartu indek, serta catatan lapangan dari hasil

pengamatan.

22 Marzuki, Metodelogi Riset fakultas Ekonomi UII Yogyakarta 2000 hlm 58 23 Mardalis, Metode Penelitian suatu pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),

hlm. 63. 24 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hlm 234.

Page 45: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

34

N. Tehnik Analisa Data

Analisis data adalah proses yang memerlukan usaha secara formal untuk

mengidentifikasikan tema-tema dan menyusun hipotesa-hipotesa (gagasan-

gagasan) yang ditampilkan oleh data, serta upaya untuk menunjukkan bahwa tema

dan hipotesa tersebut didukung oleh data.25

Data yang diperoleh dari tindakan kelas akan dianalisis untuk mengetahui

tingkat kesesuaian dan keberhasilan pada saat menggunakan metode Jigsaw pada

materi mengenal sistem pemerintahan pusat. Adapun hal-hal yang perlu

didiskusikan pada saat menganalisis yaitu: kesesuaian antara pelaksanaan dengan

rencana pembelajaran yang dibuat, kekurangan yang ada selama proses

pembelajaran, kemajuan yang telah dicapai siswa, dan rencana tindakan

pembelajaran selanjutnya.

25

Robert Bogdan & Steven J. Taylor, Pengantar Metoda Kualitatif Suatu Pendekatan

Fenomenologis Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), hlm. 137.

Page 46: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

35

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA,INTERPRETASI HASIL

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin Belendung Benda Kota

Tangerang

1. Sejarah Singkat Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin.

Madrasah ibtidaiyah Al-Mujahidin merupakan lemabaga

pendidikan formal dibawah naungan Kementrian Agama Republik

Indonesia yang memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat dasar

sebagai madrasah di bawah naungan kemenag RI,maka mata pelajaran

Agama Islam merupakan mata pelajaran utama disamping mata pelajaran

umum lainnya .

Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin beralamat di Jl.Kh.Mursan

Belendung Kecamatan Batuceper Kota Tangerang Propinsi Banten.

Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin letaknya jauh dari dari pusat keramaian

dan kebisingan,sehingga sangat mendukung terlaksananya proses

pembelajaran yang tenang, nyaman dan dapat meningkatkan daya

konsentrasi siswa dan guru.

Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin merupakan lembaga pendidikan

yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Al-Mujahidin dan

didirikan pada tahun 1972 oleh Kh.zamah Syari diatas tanah wakaf dari

Daud Bin Siin dan dari masyarakat seluas 843 m2. Tujuan didirikannya

Madrasah Ibtidaiyah ini adalah untuk mengembangkan ajaran Agama

Islam melalui pendidikan formal.

Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin sejak berdirinya terus

mengalami perkembangan baik secara kuantitatif maupun kualitatif, secara

kuantitatif hingga kini ruang belajar telah berjumlah 10 ruang belajar, satu

ruang kantor dan satu ruang guru. Penambahan ruang tersebut merupakan

hasil kerja keras para pengelola dengan masyarakat dan pemerintah. Dari

35

Page 47: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

36

segi kualitatif terlihat mutu pendidikan yang senatiasa meningkat. Hal ini

dapat dilihat dengan hasil UAS dan UN yang semakin baik. Perkembangan

dan kemajuan yang dialami MI Al-Mujahidin tersebut telah mengundang

dan menumbuh suburkan kepercayaan serta keinginan masyarakat untuk

menyekolahkan ke MI Al-Mujahidin ini.

Pada saat ini MI Al-Mujahidin dipimpin oleh wafah sholiha, S.Ag,

selaku kepala sekolah. Dalam kepemimpinan wafah sholiha S.Ag jumlah

siswa MI Al-Mujahidin mengalamai peningkatan.

Madrasah ibtidaiyah Al-Mujahidin memiliki 22 guru dan

semuanya merupakan guru tetap yayasan (GTY). Tingkat pendidikan dari

22 guru tersebut terdiri dari 13 guru berpendidikan S1.dan 8 guru

berpendidikan SMA. 8 guru tersebut sedang melanjutkan kuliah S1.

2.Visi Dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin, yaitu :

VISI

Menjadikan madrasah masa depan yang menjadi harapan dan

pilihan umat

Memepunyai pendididkan berciri khas islami dan berkualitas di

bidang IMTAQ dan IPTEK

MISI

Mendidik siswa –siswi menjadi kader-kader bangsa yang kelak mampu

mengembangkan diri dengan ilmu yang telah didapat,membangun

bangsa dan negara Menumbuhkan semangat keunggulan dalam

berbagai bidang .

3. Profil Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin

Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin

NSS : 111 23671 0055

Type Sekolah : Swasta

Jumlah Ruang Kelas : 13

Alamat : Jl. Kh.Mursan Rt 04/02 Kel.Belendung

Kecamatan : Benda

Page 48: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

37

Kodya : Tangerang

Provinsi : Banten

Akreditasi : B (Baik) Tahun 2010

B.Penelitian Pendahuluan

Penelitian ini dimulai dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra

penelitian) di MI Al-Mujahidin kota Tangerang, kegiatan ini dilakukan

sebelum peneliti melakukan proses pembelajaran. Kegiatan pada penelitian ini

yaitu melakukan wawancara dengan guru Mata Pelajaran PKN dan siswa MI

Al-Mujahidin Kota Tangerang, serta melakukan observasi pada proses

pembelajaran PKN di dalam kelas. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui

kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan

pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di sekolah serta tanggapan

dan kendala yang dialami ketika proses pembelajaran terjadi. Sekolah MI Al-

mujahidin Kota Tangerang menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

sebesar 70 untuk mata pelajaran PKN kelas 1V. Kegiatan belajar mengajar di

MI Al-Mujahidin Kota Tangerang dilakukan pada pukul 07:10 sampai dengan

12:30 WIB.

Tabel 4.1

Jadwal Pelajaran PKN

Kelas Hari Jam Ke- Waktu

IV Selasa 6 10:10-11:30

Rabu 2 07:10-08:30

Kelas yang dijadikan objek penelitian di MI Al-Mujahidin Kota

Tangerang yaitu pada kelas IV yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari 22

perempuan dan 10 laki-laki. Pada tanggal l9 Maret 2013 peneliti melakukan

wawancara dengan guru PKN, Bapak Fathullah dan siswa kelas VI.

Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi kelas,

kondisi siswa, serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan

pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara

Page 49: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

38

berisikan tentang tanggapan dan kendala yang dialami ketika proses

pembelajaran terjadi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKN di MI

Al-mujahidin diperoleh informasi sebagai berikut :

a. Sebagian siswa terlihat bersemangat, antusias dan sangat ramai serta hanya

sedikit siswa yang tidak memperhatikan pada proses pembalajaran PKN di

dalam kelas

b. Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, penugasan, dan

tanya jawab

c. Banyak siswa yang mendapatkan nilai atau hasil belajar di bawah standar

KKM sekolah

d. Guru mata pelajaran PKN sudah mendengar Pembelajaran aktif model

Metode Jigsaw akan tetapi belum pernah diterapkan di kelas

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas 1V MI Al-

Mujahidin Kota Tangerang diperoleh informasi sebagai berikut:

a. Sebagian besar siswa memang sangat menyukai pelajaran PKN karena cara

mangajar gurunya yang menyenangkan

b. Metode yang digunakan guru Mata Pelajaran PKN adalah ceramah yang

disertai candaan oleh guru dan kemudian dilanjutkan dengan penugasan

c. proses belajar mengajar memang menyenangkan, tetapi materi hanya

sedikit yang bisa diingat oleh para siswa.

Selain dengan wawancara, peneliti melakukan observasi, observasi

dilakukan sebelum penelitian, hasil observasi dicatat dan terlampir. Observasi

proses pembelajaran dilakukan pada bulan Maret 2013 dan diperoleh gambaran

mengenai situasi dan kondisi belajar siswa serta kondisi lingkungan sekolah

dan fasilitas penunjang proses belajar siwa serta kondisi lingkungan sekolah

dan fasilitas penunjang proses belajar yang ada. Observasi dilakukan dengan

cara mengamati langsung kedaan kelas pada saat proses belajar mengajar pada

mata pelajaran PKN. Hasil observasi ini dijadikan data tambahan dan data

pelengkap dari data kuantitatif yang berupa hasil Pre Test dan Post Test.

Adapun hasil observasi pembelajaran PKN adalah sebagai berikut:

Page 50: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

39

a. Waktu lebih banyak dihabiskan bercerita yang tidak berkenaan dengan

materi. Sehingga tidak sedikit siswa yang mengingat materi yang telah

diajarkan

b. Banyak siswa yang mengobrol pada saat guru sedang menjelaskan materi.

C.Interpretasi Hasil Analisis

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 3 kali pertemuan

dengan durasi 2 x 40 menit, menggunakan pembelajaran Metode

Jigsaw Materi pembelajaran pada siklus ini adalah mengenai standar

kompetensi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. Kegiatan

yang dilakukan pada tahap ini adalah peneliti menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi untuk setiap

pertemuan, dan membuat alat evaluasi berupa soal untuk masing-

masing siswa.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama dilakukan pada hari selasa tanggal

11 maret 2013. Pertemuan berlangsung dalam durasi 2 x 40 menit.

Dengan jumlah siswa yang hadir 32 siswa. Peneliti bertindak

sebagai guru Mata Pelajaran PKN dan guru kolaborator bertugas

mengisi lembar observasi dan mengamati siswa di dalam kelas.

Peneliti yang bertindak sebagai guru terlebih dahulu menjelaskan

tujuan pembelajaran kemudian guru memberikan soal pre test

kepada siswa yang harus mereka kerjakan sebelum penjelasan

materi dimulai, ini bertujuan agar mengetahui kemampuan atau

pengetahuan siswa sebelum proses pembelajaran. Setelah itu

peneliti menjelaskan materi pelajaran tentang mengenal sistem

pemerintahan tingkat pusat menggunakan Model Pembelajaran

aktif dengan Metode Jigsaw. Kegiatan berikutnya peneliti

Page 51: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

40

memberikan penjelasan kepada siswa bahwa pembelajaran yang

akan mereka ikuti dalam 3 hari ke depan adalah merupakan tugas

akhir yang harus dilaksanakan oleh peneliti, hal ini dilakukan agar

siswa tidak bingung ketika mereka harus mengulangi lagi materi

yang telah disampaikan oleh guru bidang studi, selain

mengutarakan hal tersebut, guru juga mengemukakan kompetensi

dasar yang harus dicapai oleh siswa dalam pembelajaran yang akan

dilaksanakan.Pada pertemuan awal siklus pertama ini siswa mulai

dibentuk menjadi 5 kelompok, semua kelompok terdiri dari 6 anak,

kecuali 2 kelompok yang terdiri dari 7 anak, pembagian ini

berdasarkan jumlah siswa dan jumlah tema atau bahasan yang akan

mereka diskusikan, jumlah siswa yaitu 32 anak sedangkan jumlah

tema atau bahasan yaitu 5 tema. Para siswa duduk secara melingkar

dengan kelompok mereka masing-masing,pengaturan tempat duduk

semacam itu untuk memberikan kesan berbeda dengan hari-hari

biasa serta memudahkan mereka untuk berdiskusi dan tidak

terganggu oleh kelompok lain. Kondisi kelas ketika pembagian

kelompok agak sedikit gaduh karena para siswa masih kebingungan

mencari anggot amereka masing-masing, meskipun begitu suasana

kelas masih dalam kendali guru dan hal tersebut tidak sedikitpun

mengurangi semangat siswa dalam belajar.

Setelah pembagian kelompok selesai dan seluruh siswa

telah duduk dalam kelompok mereka masing-masing, guru mulai

membagikan bahan bacaan kepada seluruh siswa, setelah itu guru

memberikan intruksi kepada siswa untuk membaca dan memahami

ringkasan tersebut, dan setelah itu mereka harus membuat 1-2

pertanyaan yang berhubungan dengan materi hari ini. Ketika

mereka disuruh untuk membuat pertanyaan sebagian siswa mulai

sedikit kebingungan karena mereka tidak pernah membuat

pertanyaan sebelumnya, akan tetapi untuk sebagian yang lain

merasa bahwa membuat pertanyaan bukanlah sesuatu yang sulit,

Page 52: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

41

setelah semua selesai membuat pertanyaan, kemudian pertanyaan

tersebut dilipat dan dimasukkan kedalam kotak yang telah

disediakan oleh guru.

Kemudian setelah sesion membuat pertanyaan selesai

(siswa masih duduk berkelompok seperti semula) guru mulai

membagikan bahan diskusi sesuai dengan tema kelompok masing-

masing, untuk kelompok 1 yang akan dibahas yaitu lembaga

legislatif, untuk kelompok 2 yaitu lembaga eksekutif, untuk

kelompok 3 yaitu lembaga yudikatif, untuk kelompok 4 yaitu BPK

dan KPU, dan untuk kelompok 5 yaitu menteri dan pejabat

setingkat menteri, guru memberikan intruksi kepada siswa untuk

mendiskusikan tema-tema mereka masing-masing serta

menjelaskan kepada mereka bahwa setelah mereka selesai diskusi,

mereka harus menyampaikan kepada kelompok lain apa yang telah

mereka dapatkan ketika berdiskusi dengan kelompok awal.

Kegiatan diskusi berlangsung dengan berbagai macam kendala,

diantaranya masih banyak siswa yang belum mengerti bagaimana

cara melakukan diskusi, hal ini disebabkan karena mereka tidak

pernah melakukan diskusi sebelumnya, oleh karena itu guru

memberikan sedikit pengarahan kepada mereka, beberapa

kelompok melaksanakan diskusi dengan baik, yaitu kelompok 3, 4,

dan 5, sedangkan untuk kelompok 1 dan 2 masih memerlukan

bimbingan guru.

Setelah diskusi dengan kelompok awal selesai, guru

mulai mengacak kembali kelompok tersebut menjadi kelompok

ahli, dalam pembagian kelompok ahli ini, siswa dapat

mengkondisikan diri, mereka tidak lagi bingung dan membuat

gaduh saat pembagian berlangsung, mereka lebih memilih

mendengarkan dengan seksama nama-nama mereka dipanggil

secara bergantian, dan berpindah tempat dengan tenang tanpa

banyak bicara dan bertanya, pada pembagian kelompok ahli ini

Page 53: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

42

siswa mulai dapat mengikuti dengan baik arah pembelajaran.

Setelah pembagian kelompok ahli selesai, guru memastikan bahwa

tiap-tiap kelompok terdiri dari 6 anak utusan dari tema yang

berbeda-beda, kemudian guru memberikan sedikit penjelasan

bahwa mereka harus saling bertukar pengetahuan/informasi yang

telah mereka dapatkan dalam kelompok awal. Guru mengatur

jadwal presentasi para siswa, misalkan siswa dari kelompok

legislatif (1) mendapatkan jatah presentasi pertama, presentasi ini

berlangsung serempak untuk semua kelompok, begitu seterusnya

sampai semua tema dipresentasikan. Setelah presentasi selesai,

guru mengajak siswa untuk membahas pertanyaan yang telah

mereka kumpulkan diawal kegiatan, caranya yaitu setiap kelompok

harus mengirimkan 1 anggotanya untuk mengambil pertanyaan

dalam kotak, kemudian guru akan menunjuk secara acak kelompok

mana yang harus menjawab pertanyaan terlebih dahulu, sebagian

besar pertanyaan yang mereka ambil dapat dijawab dengan baik,

meskipun masih ada beberapa jawaban yang kurang sempurna,

selain itu ada juga beberapa siswa yang mendapat pertanyaan yang

lucu-lucu dan tidak sedikit pula yang tidak bisa dibaca dan

dipahami, jika siswa mendapat pertanyaan yang tidak dapat

dipahami, maka mereka harus mengambil lagi pertanyaan dalam

kotak.

Pada akhir pertemuan guru memberikan klarifikasi terkait

dengan jawaban dari siswa, guru juga menyuruh siswa untuk tetap

duduk secara kelompok berdasarkan kelompok ahli, kemudian guru

menyuruh siswa untuk belajar di rumah karena minggu depan akan

diadakan ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa

dengan menggunakan metode ini.

Pada siklus ini peneliti melihat siswa sangat antusias

mengikuti proses pembelajaran pada Mata Pelajaran PKN dan bisa

dibilang semua anak ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran

Page 54: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

43

dengan menggunakan model pembelajaran Metode Jigsaw.

Walaupun pada pertemuan pertama ini proses pembelajaran dengan

menggunakan Metode Jigsaw belum terselesaikan, maka proses

pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan kedua.

2) Pertemuan Kedua

Guru melanjutkan materi yang belum terselesaikan pada

pertemuan pertama. Setelah materi selesai, guru mereview materi

yang telah diajarkan sebelumnya bersama dengan siswa dan

membuat keseimpulan bersama. Selanjutnya, guru menyampaikan

tujuan pembelajaran berikutnya. Siswa sangat antusias dalam

mengikuti pelajaran PKN ini.

3) Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ini guru memberikan tes hasil belajar atau

Post Test pada akhir siklus I kepada siswa. Materi tes yaitu

meliputi materi pelajaran yang sudah dipelajari pada temuan

sebelumnya. Tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar

siswa berdasarkan tindakan yang telah diberikan dan untuk

mengetahui keberhasilan metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran.

c. Tahapan Pengamatan

Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat

beberapa kekurangan dalam setiap pertemuan. Beberap kejadian yang

terjadi pada proses pembelajaran antara lain :

Pada pertemuan pertama siklus pertama ini siswa masih terlihat

bingung, kelas belum kondusif, siswa masih bingung dengan materi

yang lalu, padahal pada pertemuan pertama ini guru harus sudah

menerapkan metode jigsaw, meskipun demikian pembelajaran harus

tetap berjalan, jadi dalam hal ini guru memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai jalannya pembelajaran pada hari ini, berdasarkan

pengamatan penulis pada pertemuan pertama ini masih banyak hal

yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan, misalnya suara guru

Page 55: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

44

harus bisa lebih keras daripada suara gaduh anak-anak, selain itu

interaksi antara guru dan siswa juga harus ditingkatkan, meskipun

masih banyak gangguan dan hambatan secara garis besar

pembelajaran pada pertemuan pertama berlangsung dengan lancar.

d. Tahap Refleksi

Hasil analisis dan evaluasi pada siklus I mendeskripsikan

secara geris besar kekurangan yang ada pda siklus I antara lain :

Pada pertemuan pertama siklus pertama ini, masih terdapat

beberapa kendala, meskipun demikian hal tersebut tidak mengganggu

jalannya proses pembelajaran, waktu pertemuan juga telah sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan. Adapun hal-hal yang menjadi

kendala dalam pelaksanaan antara lain:

1. Siswa masih kesulitan ketika membuat pertanyaan, hal ini

disebabkan karena siswa jarang dan hampir tidak pernah

mengajukan pertanyaan kepada guru, mereka tidak pernah

bertanya jika ada hal yeng tidak mereka pahami, hal ini membuat

siswa kesulitan dalam membuat pertanyaan

2. Ketika pembagian kelompok awal siswa juga sulit untuk

dikondisikan, mereka masih bingung dengan cara belajar yang

akan mereka lakukan, selain itu mereka juga masih memilih-milih

teman sekelompok, oleh karena itu mereka masih membutuhkan

waktu untuk menyesuaikan diri dengan kelompok masing-

masing.

3. Siswa belum pernah melaksanakan diskusi sebelumnya, jadi ketika

merekadisuruh untuk berdiskusi, mereka masih sangat

kebingungan, masih ada 2 kelompok yang belum dapat berdiskusi

dengan baik.

Kendala-kendala diatas masih dapat diatasi oleh guru,

sehingga tidak mengganggu jalannya pembelajaran, selain kendala

juga terdapat beberapa pencapaian yang diperoleh siswa antara

lain:

Page 56: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

45

2. Kompetensi dasar dapat dicapai dengan baik

3. Sebagian besar siswa mulai bisa membuat pertanyaan.

4. Siswa yang tadinya pendiam mulai berani mengemukakan

pendapat

5. Kegiatan pembelajaran tidak hanya didominasi oleh anak-anak

yang Biasanya pintar

6. Semua siswa aktif dalam pembelajaran

Tabel 4.2

Tes Hasil Belajar Siklus I

No Responden Siklus I

N-Gain Kategori Pre Test Post Test

1 Abdul fatah 70 80 0.33 Sedang

2 Ajeng. Azkiya 60 90 0.75 Tinggi

3 Alfina safila . 60 80 0.50 Sedang

4 Devita rohayati 50 70 0.40 Sedang

5 Diah nurmalia 60 80 0.50 Sedang

6 Johan kurniawan . 40 70 0.50 Sedang

7 Farhatunnisa 20 70 0.62 Sedang

8 Ferdiansyah 70 80 0.33 Sedang

9 Handi saputra 30 90 0.85 Tinggi

10 Iksanudin 30 70 0.57 Sedang

11 Ilmi safitri 60 70 0.25 Rendah

12 Lulu qolbiatu s. 60 70 0.25 Rendah

13 Lutfiah zaitun 30 70 0.57 Sedang

14 Lutfiatunisa 70 100 1.00 Tinggi

15 Muhamad reza 40 70 0.50 Sedang

16 Nurul afidah 70 80 0.33 Sedang

17 Pingkan sodriatul. 30 80 0.71 Tinggi

18 Raihan akbar 60 80 0.50 Sedang

19 Rafadila akbar 40 60 0.33 Sedang

Page 57: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

46

20 Sandi saputra 60 90 0.75 Tinggi

21 Syarif nurahman 50 90 0.80 Tinggi

22 Syafaudin 40 80 0.66 Sedang

23 Tia warda. 40 60 0.33 Sedang

24 Wafa 70 80 0.33 Sedang

25 Ahmad Rifqi 60 70 0.25 Rendah

26 Ayu Fitriani 50 90 0.80 Tinggi

27 Reza Ramdhani 60 80 0.50 Sedang

28 Riana Ahmadiah 50 80 0.60 Sedang

29 Satianu Nisa 80 90 0.50 Sedang

30 Syahru Syahbana 40 70 0.50 Sedang

31 Siti Rahma. 70 100 1.00 Tinggi

32 Tria S.Mausuli 60 80 0.50 Sedang

Terkecil 20 60

Terbesar 80 100

Jumlah 1680 2520 17.31 Sedang

Nilai Rata-rata 52.5 78.75 0.54

Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai paling rendah yang diperoleh siswa

pada saat Pre Test adalah 20. Sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa

pada saat Post Test sebesar 60. Nilai tertinggi pada Pre Test adalah 80,

sedangkan nilai tertinggi pada skor Post Test sebesar 100. Dari tabel tersebut

bisa kita lihat sebagian besar siswa hasil belajarnya meningkat, walaupun ada

beberapa siswa yang belum mencapai KKM.

Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-Gain 0,54 kategori

sedang, ini berarti kemampuan siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif

Metode Jigsaw yang digunakan belum efektif dalam meningkatkan hasil

belajar. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini belum mencapai

standar. Untuk itu peneliti melanjutkan ke siklus II mencoba memperbaiki dan

menyempurnakan dari kekurangan yang terdapat di siklus I. untuk itu perlu

Page 58: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

47

adanya perbaikan-perbaikan dari kekurangan yang terdapat pada siklus I untuk

kegiatan di siklus II dan seterusnya. Dengan adanya perbaikan, diharapkan

proses pembelajaran aktif Metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar.

Keputusan dari siklus I, yaitu :

Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan

pembelajaran aktif Metode Jigsaw sudah baik, hanya saja kurang optimal.

Dalam hal ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih belum optimal, siswa

masih berpartisipasi dalam KBM. Untuk memperoleh hasil yang baik maka

dilakukan perbaikan. Perbaikan yang dapat dilakukan antara lain :

1. Guru lebih mengintensifkan kegiatan di kelas sehingga diharapkan

tidak ada lagi siswa sibuk dengan aktifitasnya sendiri saat jam

pembelajaran berlangsung.

2. Guru lebih memotivasi siswa untuk berani dan aktif di kelas baik dapat

bertanya, berpendapat atau memberikan saran serta siswa berani

menjawab soal yang diberikan oleh guru tanpa rasa takut akan salah

menjawab.

3. Guru dapat memberi arahan atau rangsangan sehingga siswa dapat

terangsang atau tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar di dalam

kelas.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II

Untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I maka dilakukan

tindakan pembelajaran pada siklus II. Tindakan pada siklus II ini untuk

memperbaiki dan meyermpurnakan tindakan yang sudah dilakukan pada

siklus I. siklus II ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan.

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasil

refleksi dari tindakan yang dilakukan pada siklus I. adapun perencanaan

yang dilakukan pada siklus II berupa penyusunan rencana pembelajaran

untuk materi ajar yang akan dibahas pada siklus II dan penyusunan tes

hasil belajar.

Page 59: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

48

b. Tahapan Pelaksanaan

Tahap dalam pelaksanaan tindakan pada siklus II sebenanrnya

sama saja pada tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I, hanya saja

materi yang berbeda. Pada pertemuan ini siswa terlihat sangat antusias

dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa pun sangat aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Metode Jigsaw.

Terutama pada saat anak-anak sedang mencari dan menemukan

jawaban-jawaban serta dalam menjawab soal dari pertanyaan yang

dibacakan oleh masing-masing kelompok.. Namun, dalam siklus II ini

sudah terlihat perbaikan-perbaikan dari siklus I.

c. Tahap Pengamatan

Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan

dibandingkan dengan siklus I. kondisi ini dapat diamati berdasarkan

hasil observasi pada saat pembelajaran. Beberapa peningkatan tersebut

antara lain :

1) Suasana kelas lebih tertib, siswa menjadi lebih terkendali dan lebih

berkonsentrasi dalam proses pembelajaran dengan pembelajaran

aktif Metode Jigsaw.

2) Siswa dapat menyelesaikan waktu yang diberikan oleh guru dalam

mencari jawaban dan soal.

3) Alokasi waktu pada proses pembelajaran lebih optimal sesuai

dengan rencana yang sudah diterapkan sebelumnya.

4) Terjadinya peningkatan hasil belajar dapat dilihat nilai rata-rata

N-Gain hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 0,54 menjadi 0.68

pada siklus II

Page 60: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

49

Tabel 4.3

Tes Hasil Siklus II

No Responden Siklus I

N-Gain Kategori Pre Test Post Test

1 Abdul fatah 50 80 0.60 Sedang

2 Ajeng. Azkiya 20 80 0.75 Tinggi

3 Alfina safila . 60 100 1.00 Tinggi

4 Devita rohayati 30 80 0.71 Tinggi

5 Diah nurmalia 60 70 0.25 Rendah

6 Johan kurniawan . 30 70 0.57 Sedang

7 Farhatunnisa 40 70 0.50 Sedang

8 Ferdiansyah 60 80 0.50 Sedang

9 Handi saputra 30 80 0.71 Tinggi

10 Iksanudin 60 80 0.50 Sedang

11 Ilmi safitri 60 80 0.50 Sedang

12 Lulu qolbiatu s. 50 80 0.60 Sedang

13 Lutfiah zaitun 60 80 0.50 Sedang

14 Lutfiatunisa 70 100 1.00 Tinggi

15 Muhamad reza 60 80 0.50 Sedang

16 Nurul afidah 50 90 0.80 Tinggi

17 Pingkan sodriatul. 40 80 0.66 Sedang

18 Raihan akbar 30 80 0.71 Tinggi

19 Rafadila akbar 70 100 1.00 Tinggi

20 Sandi saputra 60 90 0.75 Tinggi

21 Syarif nurahman 70 100 1.00 Tinggi

22 Syafaudin 40 90 0.83 Tinggi

23 Tia warda. 50 70 0.40 Sedang

24 Wafa 70 80 0.33 Sedang

25 Ahmad Rifqi 60 90 0.75 Tinggi

Page 61: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

50

26 Ayu Fitriani 40 80 0.50 Sedang

27 Reza Ramdhani 20 80 0.75 Tinggi

28 Riana Ahmadiah 40 70 0.50 Sedang

29 Syahru Syahbana 80 100 1.00 Tinggi

30 Siti Rahma. 50 80 0.60 Sedang

31 Tia Afita 40 90 0.83 Tinggi

32 Tria S.Mausuli 70 100 0.66 Sedang

Terkecil 20 80

Terbesar 80 100

Jumlah 1610 2680 21.92 Sedang

Nilai Rata-rata 50.31 83.75 0.68

Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai paling rendah yang diperoleh

siswa pada saat Pre Test adalah 20, sedangkan nilai terendah pada saat Post

Test 70. Nilai tertinggi pada skor Pre Test adalah 80, sedangkan nilai

tertinggi pada skor Post Test sebesar 100. Dari tabel di atas tersebut bisa

kita lihat semua siswa hasil belajarnya meningkat.

Untuk hasil belajar siklus II diperoleh rata-rata 0,68. Nilai tersebut

menunjukkan kemampuan siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif

model index card match yang digunakan dapat meningkatkan hasil belajar.

Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus II,

diperoleh deskripsi bahwa pembelajaran aktif model Index Card Match

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hasil belajar yang dicapai siswa

telah mencapai indikator yang telah ditetapkan pada awal penelitian dan

hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus I suah terjadi penyempurnaan

pada siklus II. Seluruh siswa sudah melebihi KKM atau dapat dikatakan

keberhasilan mencapai 100%. Dengan demikian, indikator pada

penelitian ini sudah tercapai sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan

pada siklus berikutnya.

Page 62: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

51

Keputusan dari siklus II, yaitu :

Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh dari hasil belajar

dan aktifitas belajar siswa juga respons siswa yang positif tentang model

pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran aktif Metode Jigsaw,

hal ini menunjukkan bahwa pemahaman dan kemampuan psikomotorik

siswa dalam memahami materi yang disampaikan sudah mencapai

kriteria yang diharapkan. Ini terbukti dengan nilai N-Gain pada Pre Test

siklus I sebesar 52,5 meningkat pada Post Test menjadi 78,75 dan nilai

N-Gain pada Pre Test siklus II sebesar 50.31 meningkat pada Post Test

menjadi 83.75. dengan nilai terendah pada siklus I 60 (di bawah KKM)

dan tertinggi 100. Atau dapat dikatakan pada siklus II nilai yang dicapai

siswa sudah melebihi KKM sebsar 70. Oleh karena itu tidak perlu

dilanjutkan lagi ke tindakan pembelajaran siklus III.

D. Pemeriksaan Keabsahan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar obsevasi,

wawanara catatan lapangan dan tes hasil belajar. Hasil lembar observasi

dididskusikan dengan guru kalaborator. Pengecekan terhadap hasil observasi

dilakukan secara berulang oleh peneliti. Selain itu peneliti membandingkan

hasil lembar obsevasi dengan hsil catatan harian peneliti. Setiap akhir siklus I

dan II dilakukan akumulasi hasil lembar observasi siklus I dan siklus II.

Hasil wawancara ditulis secara rinci sehingga memudahkan

memudahkan peneliti dalam mnganalisis hasil wawancara dibaca secara

berulan oleh peneliti untuk menghindari kesalahan dalam menganalisis hasil

wawancara. Hasil wawancara dibandingkan dengan hasil observasi dan

catatan lapangan peneliti untuk memperkuat data. Peneliti mendiskusikan

hasil wawancara dengan guru kolaborator.

Tes hasil belajar yang digunakan peneliti sudah diuji validitas dan

realibitasnya, di mana tes hasil belajar digunakan untuk Pre Test dan Post

Test terhadap siswa untuk melihat perkembangan yang terjadi antara sebelum

dan sesudah model pembelajaran aktif Metode Jigsaw digunakan.

Page 63: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

52

E. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yng

diperoleh peneliti dari berbagai sumber. Diantaranya yaitu lembar observasi

digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap siklus.

F.Pembahasan Temuan Penelitian

1. Penggunaan Pembelajaran Metode Jigsaw dapat Meningkatkan Hasil

Belajar PKN Siswa

Proses pembelajaran yang dilakukan penelitian ini adalah siswa

kelas IV MI Al-mujahidin adalah menggunakan pembelajaran aktif model

Metode Jigsaw. Sebelum dilakukannya tindakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Metode Jigsaw berdasarkan hasil

pengamatan dan wawancara peneliti dengan guru dan siswa pada

penelitian pendahuluan, ditemui beberapa maslaah dalam pembelajaran

IPS, yaitu situasi kelas dalam proses pembelajaran tergolong dalam kelas

yang ramai, dengan kreteria siswa yang berbeda-beda, ada yang pendiam

dan ada yang aktif.

Pada siklus I pembelajaran aktif model Metode Jigsaw belum

efektif dikarenakan beberapa faktor. Diantaranya adalah siswa belum

focus dalam mendengarkan penjelasan guru, masih terdapat siswa yang

asik bercanda dengan teman sebangkunya sehingga suara ribut terdengar

hingga ke luar kelas, dan pada saat penerapan model Metode Jigsaw masih

ada beberapa siswa yang sibuk dengan pencarian soal dan jawaban. Selain

itu kurangnya peneliti dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk

membaca buku karena materi dalam proses pembelajaran ini terlalu

banyak, dan kurangnya peneliti dalam mengarahkan siwa dan

membimbing siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan

adanya evaluasi pada siklus I kemudian diperbaiki pada siklus II dan hasil

belajar pun meningkat.

Secara keseluruhan pembelajaran yang telah dialukan pada siklus I

dan terjadi peningkatan pada siklus II dengan menggunakan pembelajaran

Page 64: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

53

aktif model Metode Jigsaw dalam kegiatan pembelajaran, telah berpusat

pada siswa atau dapat dikatakan siswa lebih aktif. Dengan digunakannya

Metode Jigsaw ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat dilihat

pada nilai Pre Test dan nilai Post Test pada siklus I dengan jumlah Pre

Test sebesar 1680 dengan rata-rata 52.5 meningkat pada jumlah Post Test

sebesar 2520 dengan rata-rata 78,75. Dan memperoleh N-Gain sebesar

0,54 kategori sedang. Sedangkan pada Pre Test dan Post Test pada siklus

II dengan jumlah Pre Test sebesar 1610 dengan rata-rata 50.31 meningkat

pada jumlah Post Test sebesar 2680 dengan rata-rata 83.75. dan

memperoleh N-Gain sebesar 0,68 kategori sedang. Dari hasil pengumpulan

data dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran aktif model Metode

Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Respon Siswa Setelah Penggunaan Pembelajaran Metode Jigsaw

Berdasarkan wawancara kepada beberapa siswa untuk

mengetahui apakah model pembelajaran Metode Jigsaw ini menyenangkan

atau tidak dan apakah siswa mudah memahami materi dan membangkitkan

semangat belajar siswa, maka peneliti melakukan wawancara dengan

siswa setelah tindakan dengan penggunaan pembelajaran aktif model

Metode Jigsaw Penggunaan pembelajaran aktif model Metode Jigsaw

diperoleh informasi yaitu adanya respon positif dari siswa terhadap

pembelajaran aktif model Metode Jigsaw dan sebagian besar siswa

merespon positif terhadap pembelajaran aktif model Metode Jigsaw.

Wawancara dilakukan pada hari Jumat , Mei 2013 tepatnya pada akhir

penelitian yaitu pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pembelajaran

aktif model Metode Jigsaw. Siswa terlebih dahulu dikelompokkan menjadi

tiga kriteria yaitu tinggi, sedang dan rendah berdasarkan tes hasil belajar di

setiap siklus. Pertanyaan yang akan ditanyakan kepada ketiga siswa adalah

sama.

Page 65: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

54

Tabel 4.4

Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Tindakan

Siswa dengan Hasil Belajar Tinggi

Peneliti : Apakah kamu menyukai pembelajaran PKN menggunakan

model Metode Jigsaw ?

Siswa : “Ya, saya suka ”

Peneliti : Metode manakah yang paling kamu sukai, pembelajaran

seperti biasa atau pembelajaran model Metode Jigsaw ini?

Siswa : “saya lebih suka Pembelajaran dengan Metode Jigsaw …! ”

Peneliti : Pada bagian manakah yang kamu sukai/tidak sukai dari

pembelajaran model Metode Jigsaw ini?

Siswa : “Saya suka pada saat bagian menjadi ahli dalam kelompok

, kalau yang tidak disukai disukai , pada saat pembagian kelompok kelas

jadi sangat berisik...!”

Peneliti : Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar PKN

menggunakan model Metode Jigsaw ?

Siswa : “Menjadi lebih menguasai materi pelajaran”

Peneliti : Apakah kamu jadi lebih sulit memahami pelajaran dengan

model Metode Jigsaw ?

Siswa : “Tidak , justru saya tambah ngerti”

Peneliti : Apakah kamu aktif bertanya dalam pelajaran ini?

Siswa : “Ya, ”

Peneliti : Dalam model ini, apakah kamu yakin dapat mengerjakan

soal-soal yang ada?

Siswa : “Insya Allah yakin .”

Peneliti : Apakah model ini memotivasi kamu untuk lebih

mempelajari PKN ?

Siswa : “yah,saya jadi Rajin membaca buku PKN ”

Peneliti : Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari

pembelajaran dengan model Metode Jigsaw ini?

Siswa : “Kalau menurut saya kekurangannya yaitu bila ada yang

Page 66: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

55

kurang menguasai materi pelajaran,maka kelompok tersebut jadi kurang

berjalan dengan baik., trus kalau kelebihannya semua siswa ingin

menguasi materi yang di tugaskan . ”

Peneliti : Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran PKN

menggukan model ini agar menjadi lebih baik? Bagaimana saran kamu

Siswa : “Metode Jigsaw itu tidak membosankan bahkan

menyenangkan. Saran saya kalau bisa semua pelajaran menggunakan

metode ini. ”

Siswa dengan Hasil Belajar Sedang

Peneliti : Apakah kamu menyukai pembelajaran PKN menggunakan

model Metode Jigsaw ini ?

Siswa : “Ia, karena menyenangkan”

Peneliti : Metode manakah yang paling kamu sukai, pembelajaran

seperti biasa atau pembelajaran model Metode Jigsaw ini?

Siswa : “Pembelajaran Metode Jigsaw”

Peneliti : Pada bagian manakah yang kamu sukai/tidak sukai dari

pembelajaran model Metode Jigsaw ini?

Siswa : “Saya suka pada saat teman saya menjelaskan materi”

Peneliti : Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar PKN

menggunakan model Metode Jigsaw?

Siswa : “Mudah memahami seluruh materi ”

Peneliti : Apakah kamu jadi lebih sulit memahami pelajaran dengan

model Metode Jigsaw ?

Siswa : “Tidak ..”

Peneliti : Apakah kamu aktif bertanya dalam pelajaran ini?

Siswa : “Ya, …”

Peneliti : Dalam model ini, apakah kamu yakin dapat mengerjakan

soal-soal yang ada?

Page 67: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

56

Siswa : “Yakin”

Peneliti : Apakah model ini memotivasi kamu untuk lebih

mempelajari PKN ?

Siswa : “Ya, buat saya jadi semangat belajar di kelas”

Peneliti : Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari

pembelajaran dengan model Metode Jigsaw ini?

Siswa : “Kekurangannya tidak ada , tapi kalo kelebihan di kelas

belajarnya jadi tidak membosankan ”

Peneliti : Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran PKN

menggukan model ini agar menjadi lebih baik? Bagaimana saran kamu

Siswa : “Metode Jigsaw ini menyenangkan, saran saya guru-guru

yang lain coba menggunakan metode ini”

Siswa dengan Hasil Belajar Rendah

Peneliti : Apakah kamu menyukai pembelajaran PKN menggunakan

model Metode Jigsaw ini ?

Siswa : “Ya, saya suka”

Peneliti : Metode manakah yang paling kamu sukai, pembelajaran

seperti biasa atau pembelajaran model Metode Jigsaw ini?

Siswa : “Pembelajaran Metode Jigsaw …! ”

Peneliti : Pada bagian manakah yang kamu sukai/tidak sukai dari

pembelajaran model Metode Jigsaw ini?

Siswa : “Saya suka banget pada saat menebak/menjawab pertanyaan

teman-teman! ”

Peneliti : Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar PKN

menggunakan model Metode Jigsaw ?

Siswa : “Mudah dipahami dan lebih asyik”

Peneliti : Apakah kamu jadi lebih sulit memahami pelajaran dengan

model Metode Jigsaw?

Siswa : “Tidak”

Page 68: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

57

Peneliti : Apakah kamu aktif bertanya dalam pelajaran ini?

Siswa : “Lumayan ”

Peneliti : Dalam model ini, apakah kamu yakin dapat mengerjakan

soal-soal yang ada?

Siswa : “Ya”

Peneliti : Apakah model ini memotivasi kamu untuk lebih

mempelajari PKN ?

Siswa : “Ya”

Peneliti : Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari

pembelajaran dengan model Metode Jigsaw ini?

Siswa : “Kekurangannya tidak ada, kelebihannya tidak

membosankan dan lebih santai dan pasti ”

Peneliti : Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran PKN

menggukan model ini agar menjadi lebih baik? Bagaimana saran kamu

Siswa : “Metode Jigsaw itu menyenangkan”

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan model Metode Jigsaw lebih

memudahkan siswa dalam memahami materi, dan siswa tidak merasa bosan

dalam proses pembelajaran bahkan siswa merasa senang dan sangat antusias

mengikuti pelajaran dengan menggunakan model Metode Jigsaw. Siswa

sangat aktif dalam proses pembelajaran ini. Serta nilai siswa pun mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

penggunaan pembelajaran aktif model Metode Jigsaw dapat meningkatkan

hasil belajar PKN siswa dan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran PKN .

Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan harus terlebih

dahulu dilakukan pra tindakan, hal ini bertujuan untuk mengetahui

perbedaan hasil belajar siswa pada saat sebelum menggunakan metode

jigsaw. Pada pertemuan ini, guru menggunakan metode yang biasa

Page 69: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

58

digunakan untuk mengajar sehari-hari, yaitu metode ceramah, jadi siswa

dalam hal ini hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru,

kemudian setelah itu guru memberikan lembar soal yang harus dikerjakan

oleh siswa, hasil dari mengerjakan soal ini nanti akan dibandingkan dengan

hasil sesudah menggunakan metode jigsaw.

Data tindakan dan temuan serta refleksi tindakan yang diperoleh

selama tiga siklus tindakan pembelajaran dipaparkan sebagai berikut:

1. Siklus Pertama (Selasa, 17 desember 2012)

a. Perencanaan

Pertemuan ini berlangsung selama 80 menit, kegiatan

pembelajaran pada pertemuan pertama siklus pertama ini dilaksanakan

dengan menggunakan metode jigsaw, metode ini digunakan peneliti

berdasarkan pada hasil observasi pada pre tes, selain itu metode ini

digunakan peneliti untuk memberikan pemahaman kepada siswa

tentang materi mengenal system pemerintahan pusat. Kegiatan belajar

lebih dominan pada diskusi, karena berdasarkan pengamatan awal

para siswa lebih suka bertanya kepada temantemannya dari pada

bertanya secara langsung kepada guru

Adapun hal-hal yang dipersiapkan dalam perencanaan ini yaitu:

1. Membagi dan menyusun nama-nama siswa untuk kelompok awal

2. Membagi dan menyusun kembali nama-nama siswa untuk

kelompok ahli

3. Membuat ringkasan seluruh materi (secara garis besar) sebagai

bahan bacaan siswa pada awal kegiatan

4. Membuat ringkasan untuk tiap-tiap tema yang kemudian akan

dibagikan untuk kelompok awal sesuai dengan tema masing-

masing.

5. Membuat pedoman penilaian

6. Membuat pedoman observasi untuk pertemuan pertama pada siklus

Pertama Dalam pembelajaran PKN di kelas IV ini, sumber belajar

Page 70: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

59

yang digunakan yaitu buku paket PKN untuk kelas IV SD yang

diterbitkan oleh Erlangga yang memuat berbagai materi, salah

satunya yaitu system pemerintahan pusat, dalam materi tersebut

dibahas tentang hal-hal yang menyangkut tentang lembaga

legislatif, eksekutif, yudikatif, dan lain-lain.

b. Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan, guru

memberikan penjelasan kepada siswa bahwa pembelajaran yang akan

mereka ikuti dalam 3 hari ke depan adalah merupakan tugas akhir

yang harus dilaksanakan oleh peneliti, hal ini dilakukan agar siswa

tidak bingung ketika mereka harus mengulangi lagi materi yang telah

disampaikan oleh guru bidang studi, selain mengutarakan hal tersebut,

guru juga mengemukakan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh

siswa dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada pertemuan

awal siklus pertama ini siswa mulai dibentuk menjadi 5 kelompok,

semua kelompok terdiri dari 9 anak, kecuali 1 kelompok yang terdiri

dari 8 anak, pembagian ini berdasarkan jumlah siswa dan jumlah tema

atau bahasan yang akan mereka diskusikan, jumlah siswa yaitu 44

anak sedangkan jumlah tema atau bahasan yaitu 5 tema. Para siswa

duduk secara melingkar dengan kelompok mereka masing-masing,

pengaturan tempat duduk semacam itu untuk memberikan kesan

berbeda dengan hari-hari biasa serta memudahkan mereka untuk

berdiskusi dan tidak terganggu oleh kelompok lain. Kondisi kelas

ketika pembagian kelompok agak sedikit gaduh karena para siswa

masih kebingungan mencari anggota mereka masing-masing,

meskipun begitu suasana kelas masih dalam kendali guru dan hal

tersebut tidak sedikitpun mengurangi semangat siswa dalam belajar.

Setelah pembagian kelompok selesai dan seluruh siswa telah

duduk dalam kelompok mereka masing-masing, guru mulai

membagikan bahan bacaan kepada seluruh siswa, setelah itu guru

Page 71: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

60

memberikan intruksi kepada siswa untuk membaca dan memahami

ringkasan tersebut, dan setelah itu mereka harus membuat 1-2

pertanyaan yang berhubungan dengan materi hari ini. Ketika mereka

disuruh untuk membuat pertanyaan sebagian siswa mulai sedikit

kebingungan karena mereka tidak pernah membuat pertanyaan

sebelumnya, akan tetapi untuk sebagian yang lain merasa bahwa

membuat pertanyaan bukanlah sesuatu yang sulit, setelah semua

selesai membuat pertanyaan, kemudian pertanyaan tersebut dilipat dan

dimasukkan kedalam kotak yang telah disediakan oleh guru.

.Gambar 4.1

MI- ALMUJAHIDIN-BENDA KOTA TANEGANG

Gambar 4.2

Pembentukan Kelompok

Gambar 4.3

Siswa Dalam Kelompok Awal

Sedang Berdiskusi

Photo papan nama

MI ALMUJAHIDIN

Page 72: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

61

Kemudian setelah sesion membuat pertanyaan selesai (siswa

masih duduk berkelompok seperti semula) guru mulai membagikan

bahan diskusi sesuai dengan tema kelompok masing-masing, untuk

kelompok 1 yang akan dibahas yaitu lembaga legislatif, untuk

kelompok 2 yaitu lembaga eksekutif, untuk kelompok 3 yaitu lembaga

yudikatif, untuk kelompok 4 yaitu BPK dan KPU, dan untuk

kelompok 5 yaitu menteri dan pejabat setingkat menteri, guru

memberikan intruksi kepada siswa untuk mendiskusikan tema-tema

mereka masing-masing serta menjelaskan kepada mereka bahwa

setelah mereka selesai diskusi, mereka harus menyampaikan kepada

kelompok lain apa yang telah mereka dapatkan ketika berdiskusi

dengan kelompok awal. Kegiatan diskusi berlangsung dengan

berbagai macam kendala, diantaranya masih banyak siswa yang belum

mengerti bagaimana cara melakukan diskusi, hal ini disebabkan

karena mereka tidak pernah melakukan diskusi sebelumnya, oleh

karena itu guru memberikan sedikit pengarahan kepada mereka,

beberapa kelompok melaksanakan diskusi dengan baik, yaitu

kelompok 3, 4, dan 5, sedangkan untuk kelompok 1 dan2 masih

memerlukan bimbingan guru.

Gambar 4.4

Siswa dalam kelompok ahli sedang berdiskusi

Page 73: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

62

Gambar 4.5

Siswa Dalam Kelompok Ahli Sedang Berdiskusi

Setelah diskusi dengan kelompok awal selesai, guru mulai

mengacak kembali kelompok tersebut menjadi kelompok ahli, dalam

pembagian kelompok ahli ini, siswa dapat mengkondisikan diri,

mereka tidak lagi bingung dan membuat gaduh saat pembagian

berlangsung, mereka lebih memilih mendengarkan dengan seksama

nama-nama mereka dipanggil secara bergantian, dan berpindah tempat

dengan tenang tanpa banyak bicara dan bertanya, pada pembagian

kelompok ahli ini siswa mulai dapat mengikuti dengan baik arah

pembelajaran. Setelah pembagian kelompok ahli selesai, guru

memastikan bahwa tiap-tiap kelompok terdiri dari 9 anak utusan dari

tema yang berbeda-beda, kemudian guru memberikan sedikit

penjelasan bahwa mereka harus saling bertukar pengetahuan/informasi

yang telah mereka dapatkan dalam kelompok awal. Guru mengatur

jadwal presentasi para siswa, misalkan siswa dari kelompok legislatif

(1) mendapatkan jatah presentasi pertama, presentasi ini berlangsung

serempak untuk semua kelompok, begitu seterusnya sampai semua

tema dipresentasikan. Setelah presentasi selesai, guru mengajak siswa

untuk membahas pertanyaan yang telah mereka kumpulkan diawal

kegiatan, caranya yaitu setiap kelompok harus mengirimkan 1

anggotanya untuk mengambil pertanyaan dalam kotak, kemudian guru

akan menunjuk secara acak kelompok mana yang harus menjawab

pertanyaan terlebih dahulu, sebagian besar pertanyaan yang mereka

ambil dapat dijawab dengan baik, meskipun masih ada beberapa

Page 74: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

63

jawaban yang kurang sempurna, selain itu ada juga beberapa siswa

yang mendapat pertanyaan yang lucu-lucu dan tidak sedikit pula yang

tidak bisa dibaca dan dipahami, jika siswa mendapat pertanyaan yang

tidak dapat dipahami, maka mereka harus mengambil lagi pertanyaan

dalam kotak.

Pada akhir pertemuan guru memberikan klarifikasi terkait

dengan jawaban dari siswa, guru juga menyuruh siswa untuk tetap

duduk secara kelompok berdasarkan kelompok ahli, kemudian guru

menyuruh siswa untuk belajar di rumah karena minggu depan akan

diadakan ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode ini.

c. Pengamatan

Pada pertemuan pertama siklus pertama ini siswa masih

terlihat bingung, kelas belum kondusif, siswa masih bingung dengan

materi yang lalu, padahal pada pertemuan pertama ini guru harus

sudah menerapkan metode jigsaw, meskipun demikian pembelajaran

harus tetap berjalan, jadi dalam hal ini guru memberikan penjelasan

kepada siswa mengenai jalannya pembelajaran pada hari ini,

berdasarkan pengamatan penulis pada pertemuan pertama ini masih

banyak hal yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan, misalnya

suara guru harus bisa lebih keras daripada suara gaduh anak-anak,

selain itu interaksi antara guru dan siswa juga harus ditingkatkan,

meskipun masih banyak gangguan dan hambatan secara garis besar

pembelajaran pada pertemuan pertama berlangsung dengan lancar.

d. Refleksi

Pada pertemuan pertama siklus pertama ini, masih terdapat

beberapa kendala, meskipun demikian hal tersebut tidak mengganggu

jalannya proses pembelajaran, waktu pertemuan juga telah sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan. Adapun hal-hal yang menjadi

kendala dalam pelaksanaan antara lain:

Page 75: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

64

1.Siswa masih kesulitan ketika membuat pertanyaan, hal ini disebabkan

karena siswa jarang dan hampir tidak pernah mengajukan pertanyaan

kepada guru, mereka tidak pernah bertanya jika ada hal yeng tidak

mereka pahami, hal ini membuat siswa kesulitan dalam membuat

pertanyaan

2.Ketika pembagian kelompok awal siswa juga sulit untuk

dikondisikan, mereka masih bingung dengan cara belajar yang akan

mereka lakukan, selain itu mereka juga masih memilih-milih teman

sekelompok, oleh karena itu mereka masih membutuhkan waktu

untuk menyesuaikan diri dengan kelompok masing-masing.

3. Siswa belum pernah melaksanakan diskusi sebelumnya, jadi ketika

mereka

disuruh untuk berdiskusi, mereka masih sangat kebingungan, masih

ada 2

kelompok yang belum dapat berdiskusi dengan baik.

Kendala-kendala diatas masih dapat diatasi oleh guru,

sehingga tidak mengganggu jalannya pembelajaran, selain kendala

juga terdapat beberapa pencapaian yang diperoleh siswa antara lain:

1. Kompetensi dasar dapat dicapai dengan baik

2. Sebagian besar siswa mulai bisa membuat pertanyaan.

3. Siswa yang tadinya pendiam mulai berani mengemukakan pendapat

4. Kegiatan pembelajaran tidak hanya didominasi oleh anak-anak

yang biasanya pintar

5. Semua siswa aktif dalam pembelajaran

2. Siklus Kedua (Selasa, 24 desember 2012)

a. Perencanaan

Perencanaan pada pertemuan pertama siklus kedua ini

berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan pertama siklus

pertama, pada pertemuan pertama siklus pertama, siswa telah

berdiskusi mengenai materi system pemerintahan pusat, dari hasil

Page 76: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

65

pengamatan sebagian besar siswa telah memahami materi struktur

pemerintahan pusat, oleh karena itu pada pertemuan pertama siklus

kedua ini siswa akan diuji tingkat keberhasilannya melalui lisan dan

tes tulis.

Pada pertemuan kadua ini (terkait dengan tes) ada beberapa hal

yang harus terlebih dahulu dipersiapkan, yaitu:

1. Membuat sekotak pertanyaan terkait dengan materi

2. Membuat lembar soal yang terdiri dari pilihan ganda 20 nomor,dan

soal uraian 10 nomor

3. Menentukan skor untuk tiap-tiap soal sesuai dengan rumus yang telah

ditentukan, untuk soal uraian tiap nomor berbeda-beda seperti

dibawah ini:

Tabel 4.1

Penskoran soal uraian

Soal

Nomor

Skor Bobot

Nilai

Betul

Salah Kurang

Tepat

1. 3 1 2 2

2. 3 1 2 3

3. 3 1 2 3

4. 3 1 2 3

5. 3 1 2 3

6. 3 1 2 4

7. 3 1 2 4

8. 3 1 2 4

9. 3 1 2 4

10. 3 1 2 3

Page 77: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

66

b. Pelaksanaan

Pada pertemuan pertama siklus kedua ini siswa tetap duduk

secara berkelompok berdasarkan pada kelompok ahli, kemudian guru

memberikan penjelasan tentang pembelajaran yang akan dilakukan

pada hari ini. Guru telah menyiapkan sekotak pertanyaan yang akan

dipakai untuk menguji para siswa secara lisan caranya yaitu guru

menunjuk 1 siswa untuk maju ke depan dan mengambil 1 pertanyaan

dan membacakannya kemudian menunjuk 1 temannya secara acak

untuk menjawab pertanyaan tersebut, jika temannya tersebut tidak

dapat menjawab pertanyaan, maka dia mendapat hukuman yaitu

bernyanyi di depan kelas, dalam pelaksanaannya sebagian besar siswa

bisa menjawab pertanyaan yang diajukan. Ada 3 siswa yangmendapat

hukuman menyanyi, lagu yang mereka nyanyikan bermacammacam,

ada lagu dari group band Ungu, Peterpan, dan Nijdi, ketika para siswa

tersebut melantunkan lagu-lagu pilihan mereka serentak kelas menjadi

ramai dengan sorak-sorai para siswa yang tertawa mendengar suara

nyanyian dari teman mereka. Pelaksanaan tes lisan ini berlangsung

dengan tertib.

Setelah pelaksanaan tes lisan, kemudian siswa melaksanakan

tes tulis, siswa tetap duduk secara berkelompok, guru mulai

membagikan naskah soal, siswam mulai mengerjakan soal-soal

tersebut, tes ini berlangsung dengan tenang, para siswa berkonsentrasi

dengan soal mereka masing-masing, terkadang ada beberapa anak

yang meminta bantuan temannya, jika melihat hal itu guru langsung

menegurnya. Peraturan dalam mengerjakan soal ini yaitu siswa

dilarang mencontek ataupun menanyakan jawaban kepada temannya.

Guru memberikan waktu 50 menit untuk menyelesaikan soal-soal

tersebut. Ketika guru menyatakan bahwa waktunya tinggal 10 menit,

para siswa langsung berbondong-bondong mengumpulkan pertanyaan

mereka di meja guru, sebagian besar siswa mengumpulkan pertanyaan

Page 78: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

67

tepat pada waktunya, dan beberapa siswa mengumpulkan soal lebih

dari batas waktu yang telah ditentukan

Setelah semua kegiatan inti selesai, guru memberikan tugas

rumah kepada semua kelompok, yaitu setiap kelompok harus

membuat rangkuman diskusi pada pertemuan pertama, setelah itu

berpesan kepada siswa agar mereka belajar di rumah, pembelajaran

hari ini ditutup dengan salam.

c. Pengamatan

Pertemuan kali ini siswa cenderung lebih aktif, mereka mulai

antusias dengan kegiatan belajar mengajar, tanpa diberi perintah para

siswa langsung dengan sendirinya membentuk kelompok, pada

pertemuan kali ini juga tidak lepas dari berbagai macam gangguan

kecil dari para siswa, misalnya pada saat mereka disuruh

mempresentasikan hasil diskusi dari kelompok awal, terdapat

beberapa anak yang tidak bisa mempresentasikannya, justru mereka

menyuruh teman sekelompoknya untuk mencatat sendiri. Kegaduhan

terjadi ketika pembagian kelompok ahli, hal ini terjadi karena setelah

para siswa dapat menyesuaikan diri dengan kelompok awal mereka

harus terpisah dan menyesuaikan diri kembali dengan kelompok ahli,

banyak diantara mereka yang mengeluh, dan bahkan ada yang tidak

bersedia untuk dipindah, akan tetapi hal ini harus tetap dilakukan demi

kalancaran proses pembelajaran

d. Refleksi

Pada pertemuan pertama siklus II ini tidak terdapat kendala

yang berarti, siswa sudah mampu mengikuti kegiatan pembelajaran

dengan baik, selain itu para siswa banyak yang mampu menjawab

pertanyaan secara lisan dari guru, ini merupakan pencapaian yang

bagus dalam pembelajaran ini, banyak perubahan positif yang terjadi

pada siswa, siswa mampu menjawab 20 pertanyaan pilihan ganda dan

Page 79: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

68

10 pertanyaan uraian dengan baik, selain itu siswa juga lebih berani

berekspresi di depan kelas, misalnya jika guru meminta sukarelawan

untuk membantu di depan kelas, mereka akan berebut untuk maju.

Secara garis besar pelaksanaan RPP dapat dikatakan telah

tuntas, meskipun ada beberapa kegiatan yang tidak masuk dalam RPP

akan tetapi terlaksana dalam praktek RPP, seperti membuat yel-yel

kelompok, karena pada waktu pertemuan pertama para siswa belum

terpikirkan untuk membuat yel yel, akhirnya mereka membuat yel-yel

pada pertemuan kedua, yel-yel yang mereka buat sangat kreatif dan

yang lebih penting membuat para siswa lebih semangat untuk belajar.

Meskipun terdapat kegiatan yang tidak masuk dalam RPP,

hal itu tidak menghambat jalannya pembelajaran, justru sebaliknya

kegiatan tersebut justru dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar

3. Siklus Ketiga (Selasa, 31 desember 2012)

a. Perencanaan

Pelaksanaan siklus ketiga ini hanya 1 kali pertemuan, sama

dengan dua siklus sebelumnya. Pembuatan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) pada siklus ketiga berdasarkan pada pengamatan

dan refleksi pada siklus kedua, persiapan yang dilakukan yaitu:

a. Membuat struktur pemerintahan pusat yang masih kosong diatas

kertas manila

b. Membuat daftar pertanyaan untuk tes lisan

c. Membuat lembar jawaban dari kertas manila dan dibentuk garis-

garis seperti pada buku tulis, kemudian jawaban yang telah ditulis

tersebut per barisnya ditutupi dengan kertas manila yang lain,

sehingga jawabannya bisa dibuka dan ditutup.

Siklus ketiga ini tidak jauh berbeda dengan siklus kedua yaitu

berisi tentang pengujian hasil belajar siswa pada siklus pertama,

setelah pada siklus kedua para siswa mengerjakan soal secara

individu, maka pada siklus ketiga ini lebih ditekankan pada tes secara

Page 80: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

69

kelompok, karena tes secara kelompok belum pernah dilaksanakan,

pada siklus pertama pertemuan pertama memang terdapat nilai per

kelompok akan tetapi nilai itu hanya menilai seputar diskusi, dan

bukan tes kelompok, jadi tes secara kelompok juga perlu untuk

dilaksanakan

b. Pelaksanaan

Pertemuan pertama siklus ketiga merupakan tes secara

kelompok, pada awal pelajaran siswa menjawab beberapa pertanyaan

guru tentang materi pada pertemuan pertama di siklus I, pertemuan

kali ini siswa masih duduk secara berkelompok berdasarkan kelompok

ahli, pada kegiatan inti guru mulai menempelkan struktur

pemerintahan pusat dan dibantu oleh beberapa siswa, kemudian guru

mulai menjelaskan langkah-langkah pembelajaran pada hari ini, serta

menjelaskan kepada siswa cara berkompetisi dalam mengisi struktur

pemerintahan tersebut, beberapa kelompok sangat antusias ketika

mendengar kompetisi tersebut.

Langkah selanjutnya yaitu guru mulai memberikan aba-aba

kepada siswa untuk melengkapi struktur tersebut dengan cara

mengisinya dari jabatan yang paling bawah, kelompok yang

mengancungkan tangan terlebih dahulu maka dia berhak mengisi

kotak pertama, begitu seterusnya sampai semua kotak terisi. Dalam

pelaksanaanya ada beberapa kelompok yang masih salah dalam

menjawab.

Kemudian langkah selanjutnya yaitu guru dibantu oleh siswa

menempelkan lembar jawaban dari kertas manila di papan tulis,

kemudian guru menyiapkan 10 pertanyaan untuk semua kelompok,

tiap kelompok harus memiliki juru bicara untuk menjawab pertanyaan

tersebut, pertanyaan ini tidak bersifat rebutan, tiap kelompok

mendapatkan 2 pertanyaan yang diambil secara acak, kemudian guru

akan memilih dan menunjuk kelompok mana yang telah siap untuk

Page 81: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

70

menjawab, setelah mereka menjawab pertanyaan tersebut guru akan

mencocokkan jawaban siswa tadi dengan cara membuka lembar

jawaban sesuai dengan nomor pertanyaan yang diperoleh siswa

tersebut. Jika jawaban mereka benar maka mereka akan mendapatkan

poin, dan jika jawaban mereka salah maka mereka tidak akan

mendapatkan poin. Pada kegiatan akhir guru mengumumkan

kelompok terbaik dan menutup pelajaran dengan salam.

c. Pengamatan

Pada pertemuan terakhir ini banyak perkembangan positif

yang dicapai oleh siswa, para siswa semakin antusias karena dalam

tiga kali mpertemuan ini mereka mendapatkan pengalaman belajar

yang berbeda-beda dan bervariasi, hal ini ditunjukkan dengan peran

aktif mereka dalam berbagai hal, misalnya menjawab pertanyaan

sambil melompat-lompat penuh dengan percaya diri, kegembiraan

ketika mereka melihat gurunya datang dan merekapun dengan terburu-

buru masuk ke dalam kelas.

d. Refleksi

Para siswa menunjukkan nilai yang bagus pada pertemuan

terakhir ini, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) telah terlaksana

dengan tuntas, kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pertemuan

inipun sebagian besar telah tercapai, pelaksanaan RPP memang tidak

akan bisa sempurna, dalam prakteknya akan tetap ada hambatan dan

gangguan, pada pertemuan terakhir ini pun juga masih terdapat

beberapa gangguan, misalnya ada beberapa siswa yang tidak masuk

karena sakit, akibatnya ada 2 kelompok yang manggotanya berkurang,

dan hal ini bagi anggota kelompok yang lain merupakan masalah

karena jumlah anggota mereka tidak sama dengan jumlah anggota

kelompok lain.

Page 82: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

71

Meskipun demikian secara garis besar pelaksanaan RPP

pertemuan terakhir ini tidak mengalami gangguan yang dapat

mengubah atau membelokkan dari rencana semula.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode Jigsaw, penelitian

ini terdiri dari 3 siklus, tiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Tiap satu

pertemuan mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Untuk

mengetahui pelaksanaan dua metode ini dapat dilihat pada bahasan paparan

hasil. metode Jigsaw ini digunakan untuk memberikan pemahaman secara

langsung kepada peserta didik.

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran

kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Pembentukan kelompok pada pembelajaran PKN ini tiap kelompoknya terdiri

dari 8-9 anak.

Pembelajaran model Jigsaw merupakan suatu model pembelajaran

agar siswa belajar ke dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota

saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami suatu bahan

pembelajaran. Dengan demikian diharapkan prestasi belajar siswa di bidang

studi PKN akan meningkat.

Pada siklus pertama peneliti akan langsung menerapkan metode

jigsaw untuk menyampaikan materi system pemerintahan pusat (sebelum

masuk pada siklus I, peneliti telah melakukan pre tes terlebih dahulu), pada

siklus pertama ini pada awalnya siswa masih banyak yang bingung untuk

membentuk kelompok, akan tetapi mereka tetap mengikuti intruksi dari guru,

sehingga mereka mulai memahami apa yang dimaksudkan oleh guru. Kegiatan

diskusi berlangsung dengan lancar, meskipun masih terdapat 1-2 siswa yang

belum faham, kegiatan diskusi dapat mengasah keberanian siswa dalam

Page 83: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

72

berbicara di depan umum. Kegiatan berdiskusi juga memberikan pelajaran

pada siswa untuk belajar bekerja bersama orang lain, dalam bekerja sama

dengan orang lain siswa juga mendapat pelaran pelajaran tentang saling

menolong diantara sesama teman.

Berdasarkan pada observasi siklus satu guru merasa bahwa siswa

mulai berhasil menguasai materi, oleh karena itu maka pada siklus kedua ini

guru memutuskan untuk memberikan tes tulis secara individu kepada semua

siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka atas konsep tersebut.

Kemudian pada siklus terakhir atau ketiga guru merasa harus diadakan lagi

pematangan pemahaman siswa tentang sistem pemerintahan pusat lewat tes

lisan.

peneliti mengambil metode jigsaw berdasarkan observasi awal

sebelum tindakan, hasil observasi menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai

bertanya kepada teman mereka sendiri dari pada bertanya kepada guru, hal ini

disebabkan karena siswa merasa takut akan ditertawakan temannya ketika

mereka salah mengajukan pertanyaan kepada guru, akhirnya mereka

memutusan untuk bertanya kepada temannya sendiri, oleh karena itulah

peneliti menggunakan metode ini, selain itu metode jigsaw juga dapat

mendorong siswa untuk berani berbicara secara aktif dikelas, dan ternyata

metode ini dapat membuat siswa bekerja keras untuk memahami materi yang

mereka dapatkan.

Terlepas dari semua hambatan dan gangguan yang ada, dapat

dikatakan bahwa penerapan perpaduan metode learning start with a question

dan jigsaw dapat memberikan efek positif terhadap cara belajar siswa.

Perbandingan prestasi siswa antara pra tindakan dan pasca tindakan yang

digunakan oleh penulis untuk mengetahui peningkatan yang terjadi ketika

menerapkan metode ini dapat dilihat pada lampiran 15.

Adapun hasil dalam lampiran tersebut menunjukkan dalam soal

pilihan ganda terdapat 28 siswa mendapatkan peningkatan nilai pada pasca

tindakan, sedangkan 25 siswa lainya mendapat nilai tetap. Sedangkan untuk

nilai soal uraian 35 siswa mendapat kenaikan nilai dan 2 siswa mendapat nilai

Page 84: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

73

tetap sedangkan 6 siswa nilainya semakin turun. Nilai rata-rata untuk pilihan

ganda pra tindakan yaitu 41, 86 sedangkan untuk pasca tindakan yaitu 46,27.

Untuk nilai uraian pra tindakan yaitu 49,11 dan sesudah tindakan yaitu 54,61.

Untuk mengetahui perubahan hasil tindakan, jenis data yang bersifat kuantitatif

yang didapatkan dari hasil evaluasi dianalisis menggunakan rumus26

:

Post Rate-Base Rate × 100

Base Rate

Keterangan:

P = Presentase peningkatan

Post rate = Nilai rata-rata sesudah tindakan

Base rate = Nilai rata-rata sebelum peningkata

Jadi, untuk nilai rata-rata pilihan ganda mengalami kenaikan sebesar

10,53% dengan perhitungan sebagai berikut:

46,27- 41,86 X 100 - 4,41 X 100 – 441 – 10,53% 41,86 41,86 41,86

Sedangkan untuk nilai rata-rata soal uraian mengalami kenaikan sebesar 11,

19% dengan perhitungan sebagai berikut:

54,61- 49,11 X 100 – 5,5 X 100 – 550 – 11,19% di revisi lagi

49,11 49,11 49,11

Soal latihan yang diberikan pada pertemuan pra tindakan berbeda

dengan soal latihan yang diberikan sesudah tindakan, hal ini bertujuan untuk

mengantisipasi terjadinya kebocoran soal tes. Untuk pilihan ganda dan uraian

sebagaimana telah dijelaskan pada bagian kajian pustaka. Nilai maksimal 99

untuk soal uraian jika jawaban siswa betul semua dan nilai maksimal 100 untuk

multiple choice jika jawaban siswa juga betul semua

26 Faizatul Fitriyah. Meningkatkan Motivasi Belajar Mufradat dan Qowa’id Melalui

Strategi Index Card Matc pada Mata pelajaran Bahasa Arab di Kelas V MI Ar-Rahmah Bendo

Jabung Malang, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2009, hal. 95-96

Page 85: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

74

H. Keterbatasan Penelitian

Dalam mata pelajaran PKN banyak sekali kompetensi yang dicapai

oleh siswa, oleh karena itu dalam penelitian ini hanya akan dikaji yaitu standar

kompetensi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat, sedang kompetensi

dasar yang ingin dicapai yaitu mengenal lembaga-lembaga negara dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK

dan BPK, dan menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti

presiden, wakil presiden, dan para menteri.

Page 86: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penggunaan metode jigsaw sangat efektif sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa, dan menumbuhkan motivasi belajar siswa Madrasah

Ibtidaiyah Al-Mujahidin Benda Kota Tangerang

2. Proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw pada

siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin Benda kota Tangerang

terfokus pada materi mengenal sistem pemerintahan pusat. Langkah awal

perencanaan tindakan ini meliputi: menetapkan materi, mengkaji buku PKN

kelas IV SD penerbit Erlangga, menyusun dan mengembangkan silabus,

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, membuat rangkuman seluruh

materi, membuat rangkuman seluruh materi berdasarkan topiktopik,

membuat pertanyaan, membuat lembar LKS, membuat papan jawaban dari

kertas manila, menyusun instrument pengumpulan data, diantaranya:

instrumen observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa, instrument

wawancara guru dan siswa.

3. Proses pelaksanaan metode jigsaw pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Al-Mujahidin Benda kota Tangerang dilaksanakan sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Siklus I pertemuan I guru

menerapkan metode jigsaw sepenuhnya, pada siklus II pertemuan I guru

memberikan lembar kerja kepada siswa untuk dikerjakan, pada siklus III

pertemuan I guru mengadakan kuis kelompok untuk lebih mematangkan

pengetahuan siswa.

4. Proses evaluasi pembelajaran menggunakan metode jigsaw pada siswa kelas

IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin Benda kota Tangerang dilaksanakan

dengan cara memberikan latihan soal kepada siswa untuk melihat hasil

belajarnya setelah menggunakan metode jigsaw, kemudian hasil belajar

75

Page 87: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

76

tersebut dibandingkan dengan hasil belajar sebelum menggunakan metode

jigsaw untuk mengetahui peningkatan yang terjadi.

Dan ternyata terbukti dengan menggunakan metode jigsaw dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk soal pilihan ganda meningkat

sebesar 10, 53% dan untuk soal uraian meningkat sebesar 11, 19%.

B. Implikasi

Pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw sangat baik

diterapkan dalam proses belajar mengajar. Hakikatnya adalah melalui

pemberian materi pelajaran menggunakan metode jigsaw sekaligus akan

menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Oleh karena itu bagi pengajaran

lainnya yang paling diutamakan adalah menumbuhkan motivasi anak dalam

belajar, maka salah satunya melalui pemberian materi pelajaran dengan

menggunakan metode jigsaw

C. Saran

1. Guru harus bisa lebih kreatif dalam mengajar untuk mengembangkan dan

memakai berbagai macam metode, yang sesuai dengan materi pelajaran

sehingga siswa tidak bosan dan menerima pelajaran sebagai mestinya.

2. Pemilihan metode, media, alat dan bahan serta sumber sebaiknya

disesuaikan dengan karakteristik siswa, materi dan kelas.

3. Seharusnya siswa yang aktif dikelas bukan guru, oleh karena itu sebaiknya

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan

membangun pengetahuan mereka sendiri dengan berbagai cara.

4. Para siswa hendaknya berusaha lebih aktif dalam pembelajaran, seperti

menggali informasi sedalam-dalamnya tentang materi yang akan dibahas

sehingga pengetahuan yang mereka dapat tidak hanya mengandalkan

pemberian dari guru.

Page 88: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

77

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bakhri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.

Surabaya: Usaha Nasional

Haryalesmana, Devid. 2008. Pendekatan Metode Jigsaw. (Online),

(http://masdevid).blogspot.com/2009/04/pendekatan-metode-

jigsaw.html, diakses 8 Mei 2012

Mardalis, 2006 Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal Jakarta: Bumi

Aksara.

Moeleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda karya.

Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosda karya.

Robert Bogdan & Steven J. Taylor, 1992 Pengantar Metoda Kualitatif Suatu

Pendekatan Fenomenologis Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial Surabaya:

Usaha Nasional.

Wahib, Moch. 2009. Cooperayive Learning Tehnik Jigsaw. (Online),

http://www.wahib-dr.com/cooperative-learning-teknik

jigsaw.html, diakses 8 Mei 2012

Wahidmurni. 2008. Penelitian Tindakan Kelas dari Teori Menuju Praktek.

Malang: UM PRESS

Zaini, Hisyam, Munthe, Barmawy dan Aryani, Sekar Ayu. 2002. Strategi

Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi .Jogjakarta CTSD

Page 89: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

78

Lampiran 1

RPP Siklus 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : MI Al-Mujahidin

Mata Pelajaran : Pkn

Kelas/Semester : 1V/Genap

Tahun Pelajaran : 2012/2013

A. Standar Kompetensi

Mengenal lembaga-lembaga Negara dan Sistim Pemerintahan Pusat

B. Kompetensi Dasar

Mengenal lembaga-lembaga Negara dan pemerintahan tingkat pusat seperti

Lembaga Legislatif, Lembaga Yudikatif , Lembaga Eksekutif .

C. Indikator

1. Mengenal lembaga-lembaga Negara dan pemerintahan tingkat pusat seperti

MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK .

2. Menyebutkan lembaga-lembaga negara dan pemerintahan pusat.

3. Menyebutkan fungsi-fungsi lembaga-lembaga-negara dan pemerintahan

pusat .

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat mengidentifikasi lembaga-lembaga negara dan pemerintahan

pusat.

2. Siswa dapat mengetahui lembaga-lembaga negara dan pemerintahan

pusat.

3. Siswa dapat menjelaskan kembali fungsi-fungsi lembaga-lembaga Negara

dan pemerintahan tingkat pusat .

Page 90: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

79

E. ALOKASI WAKTU

2 X 35 Menit

F. MATERI PEMBELAJARAN

o Materi Pokok: Sistim Pemerintahan Pusat .

o Materi Uraian:

Pemerintahan Pusat

Pemerintahan pusat di pimpin oleh presiden . Dibawah presiden ada beberapa

lembaga . berikut bagian-bagian pemerintahan pusat :

A. Lembaga –Lembaga Negara

1. Lembaga legislatif

Lembaga legislatif adalah lembaga Negara yang memegang kekuasaan

memebentuk undang-undang. Lembaga ini terdiri atas DPR, DPD dan

MPR,

2. Lembaga yudikatif

Lembaga yudikatif adalah lembaga Negara yang memegang kekuasaan

di bidang kehakiman.lembaga ini bebas dari campur tangan

siapapun.lembaga yudikatif juga yang mmenyelenggarakan pradilan

guna menegakan hukun dan keadilan.lembaga yudikatif terdiri

atas,MA,MK,dan KY

3. Lembaga eksekutif

Lembga eksekutif artinya lembaga yang memegang kekuasaa

pemerintahan.lembaga eksekutif didpimpin oleh presiden dan wakil

presiden.juga dibantu menteri-menteri dan lembaga Negara

lainnya.lembaga eksekutif itulah yang disebut pemerintahan pusat.

B. Pemerintahan Pusat.

Pemerintahan Pusat dipimpin oleh presiden .dibawah presiden ada beberapa

lembaga.Berikut bagian-bagian Pemerintahan Pusat

1. Presiden Dan Wakil Presiden

2. Kementerian Negara

Page 91: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

80

3. Sekertaris Kabinet

4. Lembaga pemerintahan non departemen

5. Kejaksaan

6. Badan ekstra stuktural

7. Badan indefenden

8. TNI dan POLRI

9. Perwakilan ri di luar negeri

G. METODE PEMBELAJARAN

Kooperatif Tipe Jigsaw

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

I. Pendahuluan

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru menyampaikan

salam pembuka kemudian

membaca do‟a bersama-

sama kemudian mencatat

kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang

merupakan kompetensi

yang harus dikuasai siswa

hari ini.

3. Guru menggali

pengetahuan awal

kemampuan siswa

terhadap materi yang akan

dibahas.

1. Siswa berdiri dan

menjawab salam

kemudian berdo‟a

bersama-sama.

2. Siswa menyimak

pelajaran yang akan

disampaikan guru.

3. Siswa menyimak dan

menjawab pertanyaan

tentang materi yang

akan dibahas.

1. Berani

2. Religius

3. Tekun

1. Disiplin

2. Tekun

3. Cinta ilmu

1. Cinta ilmu

2. Rasa ingin tahu

3. Berpikir logis

Page 92: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

81

III. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru menjelaskan tentang

Lembga –Lembaga Negara

dan Pemerintahan Pusat

2. Guru meminta siswa

membaca kembali Lembga

–Lembaga Negara dan

Pemerintahan Pusat

1. Siswa mendengarkan

penjelasan guru.

2. Siswa membaca yang

diperintah guru.

1. Berani

2. Religius

3. Tekun

1. Disiplin

2. Tekun

3. Cinta ilmu

2. Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Metode

Guru mambagi siswa

beberapa kelompok

untuk mendiskusikan

tentang Lembga–

Lembaga Negara dan

Pemerintahan Pusat

1. Guru menyuruh

siswa untuk

mempresentasikan

hasil diskusi.

1. Siswa membuat

kelompok dan

mulai berdiskusi.

2. Siswa mulai

mempresentasikan

hasil diskusi

kelompok masing-

masing.

1. Cinta ilmu

2. Tanggung

jawab

3. Disiplin

4. Berani

5. Kreatif

1. Berani

2. Disiplin

3. Kreatif

Diskusi

Diskusi

3. konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Metode

1. Guru memberi

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

1. Siswa memanfaatkan

kesempatan untuk

bertanya.

1. Berani

2. Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Page 93: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

82

tentang materi yang

belum di pahami.

2. Guru meluruskan

kesalahan pemahaman,

memberikan

penguatan, dan

menyimpulkan.

2. Siswa menyimak

penjelasan dari guru.

3. Disiplin

4. Rasa ingin

tahu

1. Tekun

2. Tanggung

jawab

3. Kreatif

Ceramah

II. Penutup

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

1. Guru memberikan

umpan balik

terhadap proses

dan hasil

pembelajaran

dengan

memberikan

tugas.

2. Guru bersama-

sama dengan

siswa menutup

pelajaran dengan

berdo‟a bersama

membaca

„hamdalah‟.

1. Mengerjakan tugas

yang diberikan guru

dengan semangat.

2. Bersama guru siswa

menutup pelajaran

dengan membaca

„hamdalah‟

1. Tanggung jawab.

2. Kreatif

1. Tekun

2. Religius

Page 94: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

83

Tugas terstruktur

Diskusi terkait lembaga-lembaga Negara dan pemerintahan tingkat pusat.

Mendeskripsikan lembaga-lembaga Negara dan pemerintahan tingkat

pusat.

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)

Membuat kliping terkait lembaga-lembaga Negara dan pemerintahan

tingkat pusat.

I. SUMBER BELAJAR

Buku paket PKn

LKS

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen

1. Mengenal lembaga-

lembaga Negara dan

pemerintahan tingkat

pusat

a. Tes unjuk

kerja

b. Tes tulis

Tes uji petik

kerja

Pilihan Ganda

Bekerja sama secara

berkelompok mencari

tahu tentang lembaga-

lembaga Negara dan

pemerintahan tingkat

pusat

Pertanyaan:

1. DPD kependekan

dari….

a. Dewan

Pimpinan

Daerah.

b. Dewan

Perwakilan

Daerah .

c. Dewan

Page 95: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

84

2. Menyebutkan lembaga-

lembaga negara dan

pemerintahan pusat

Tes tulis

Tes tulis

Pilihan ganda

Pilihan ganda

Penasehat

Daerah.

d. Dewan

Pembina

Daerah

2. Salah satu tugas

mahkamah

konstitusi adalah :

a. Menangani

sengketa

kewenangan

lembaga negara

b. Menangani

sengketa tanah

c. Mengawasi

hakim

pengadilan

d. Menangani

laporan tindak

pidana dan

perdata

3. Lembaga Negara

yang tugas

popkoknya

mengawasi

jalannya

pemerintahan

adalah :

a. DPR

b. DPD

c. Presiden.

Page 96: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

85

3. Menyebutkan fungsi-

fungsi lembaga-

lembaga-negara dan

pemerintahan pusat .

d. MPR.

Jawaban

1. b.

2. a.

3. a.

Pertanyaan:

4. Salah satu organisasi

pemerintahan tingkat

pusat adalah ..........

a. Presiden

b. Wakil presiden

c. Para menteri

d. Semua benar

5. Lembaga yudikatif

adalah lembaga

kekuasaan dibidang

…..

a. Kehakiman.

b. Ekonomi

c. Sosial .

d. Kesehatan .

6. Lembaga eksekutif

dipimpin oleh :

a. MPR.

b. DPR.

c. PRESIDEN.

d. MA

7. Lembaga Negara yang

memegang kekuasaan

membentuk undang-

undang adalah.............

Page 97: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

86

a. DPR.MPR,DPD.

b. DPR,MPR,MA.

c. DPR,MPR KY.

d. DPR,MPR,Presiden

.

Jawaban:

4. d

5. a

6. c

7. a

8. Lembaga yang

bertugas melakukan

pengawasan

pelaksanaan RUU.

a. DPD

b. MPR

c. PRESIDEN

d. MA

9. Salah satu fungsi DPR

adalah:

a. Mengesahkan

anggaran belanja

dan pendapatan

negara.

b. Mengajukan RUU

c. Mengubah dan

menetapkan UUD

d. Menguji UU

terhadap UUD

1945.

Page 98: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

87

J. PENILAIAN

Tangerang, Maret 2014

Mengetahui,

Kepala MI Al-Mujahidin Guru Mata Pelajaran

Wafa Sholehah S.Ag. A.Khorudin

.

10. Salah satu tugas

presiden selaku kepala

negara adalah ..........

a. Memberi Grasi.

b. Memberi Amnesti .

c. Memberi Abolisi .

d. Semua benar.

Jawaban

8. a

9. a

10. d

Page 99: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

1

Lampiran 2

Kisi-Kisi Soal Siklus 1

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN HARIAN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Satuan Pendidikan : MI Al-Mujahidin Kota Tangerang

Alokasi Waktu : 25 Menit

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Jumlah Soal : 10 Butir Soal

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Kls/

Smtr

Materi Indikator Indikator

Soal

Bentuk

Tes

Ranah

kognitif

No

soal

1

Mengenal

lembaga-

lembaga Negara

dan Sistim

Pemerintahan

Pusat

Mengenal

lembaga-

lembaga

Negara dan

pemerintahan

tingkat pusat

seperti

Lembaga

Legislatif,

Lembaga

Yudikatif ,

Lembaga

Eksekutif .

IV Mengenal

lembaga-

lembaga

Negara dan

Sistim

Pemerintahan

Pusat

1.Mengenal

lembaga-lembaga

Negara dan

pemerintahan

tingkat pusat

Mengenal

lembaga-

lembaga

Negara dan

pemerintahan

tingkat pusat

PG

C1

1

2

3

88

Page 100: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

89

2

3

Menyebutkan

lembaga-lembaga

negara dan

pemerinta

han pusat

Menyebutkan

fungsi-fungsi

lembaga-lembaga-

negara dan

pemerintahan pusat

2.Menyebutkan

lembaga-lembaga

negara dan

pemerinta

han pusat

3.Menyebutkan

fungsi-fungsi

lembaga-lembaga-

negara dan

pemerintahan pusat

PG

PG

C2

C2

4

5

6

7

8

9

10

89

Page 101: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

1

Lampiran 3

RPP Siklus 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

Nama Sekolah : MI Al-Mijahidin

Mata Pelajaran : PKn

Kelas/Semester : IV/Genap

Tahun Pelajaran : 2012/2013

A. STANDAR KOMPETENSI

Mengenal lembaga-lembaga Negara dan Sistim Pemerintahan Pusat

B. KOMPETENSI DASAR

Mengenal lembaga-lembaga Negara dan pemerintahan tingkat pusat seperti

Lembaga Legislatif, Lembaga Yudikatif , Lembaga Eksekutif .

C. INDIKATOR

4. Mengenal lembaga-lembaga Negara dan pemerintahan tingkat pusat seperti

MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK .

5. Menyebutkan lembaga-lembaga negara dan pemerintahan pusat.

6. Menyebutkan fungsi-fungsi lembaga-lembaga-negara dan pemerintahan

pusat .

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

4. Siswa dapat mengidentifikasi lembaga-lembaga negara dan pemerintahan

pusat.

5. Siswa dapat mengetahui lembaga-lembaga negara dan pemerintahan

pusat.

6. Siswa dapat menjelaskan kembali fungsi-fungsi lembaga-lembaga Negara

dan pemerintahan tingkat pusat .

90

Page 102: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

91

E. ALOKASI WAKTU

2 X 35 Menit

F. MATERI PEMBELAJARAN

o Materi Pokok: Sistim Pemerintahan Pusat .

o Materi Uraian:

Pemerintahan Pusat

Pemerintahan pusat di pimpin oleh presiden . Dibawah presiden ada

beberapa lembaga . berikut bagian-bagian pemerintahan pusat :

C. Lembaga –Lembaga Negara

4. Lembaga legislatif

Lembaga legislatif adalah lembaga Negara yang memegang

kekuasaan memebentuk undang-undang. Lembaga ini terdiri

atas DPR, DPD dan MPR,

5. Lembaga yudikatif

Lembaga yudikatif adalah lembaga Negara yang memegang

kekuasaan di bidang kehakiman.lembaga ini bebebas dari

campur siapapun.lembaga yudikatif juga yang

mmenyelenggarakan pradilan guna menegakan hukun dan

keadilan.lembaga yudikatif terdiri atas,MA,MK,dan KY

6. Lembaga eksekutif

Lembga eksekutif artinya lembaga yang memegang kekuasaa

pemerintahan.lembaga eksekutif didpimpin oleh presiden dan

wakil presiden.juga dibantu menteri-menteri dan lembaga

Negara lainnya.lembaga eksekutif itulah yang disebut

pemerintahan pusat.

D. Pemerintahan Pusat.

Pemerintahan Pusat dipimpin oleh presiden .dibawah presiden ada

beberapa lembaga.Berikut bagian-bagian Pemerintahan Pusat

10. Presiden Dan Wakil Presiden

Page 103: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

92

11. Kementerian Negara

12. Sekertaris Kabinet

13. Lembaga pemerintahan non departemen

14. Kejaksaan

15. Badan ekstra stuktural

16. Badan indefenden

17. TNI dan POLRI

18. Perwakilan RI di luar negeri

G. METODE PEMBELAJARAN

Kooperatif Tipe Jigsaw

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

III. Pendahuluan

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

4. Guru menyampaikan

salam pembuka kemudian

membaca do‟a bersama-

sama kemudian mencatat

kehadiran siswa.

5. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang

merupakan kompetensi

yang harus dikuasai siswa

hari ini.

6. Guru menggali

pengetahuan awal

kemampuan siswa

terhadap materi yang akan

dibahas.

4. Siswa berdiri dan

menjawab salam

kemudian berdo‟a

bersama-sama.

5. Siswa menyimak

pelajaran yang akan

disampaikan guru.

6. Siswa menyimak dan

menjawab pertanyaan

tentang materi yang

akan dibahas.

4. Berani

5. Religius

6. Tekun

4. Disiplin

5. Tekun

6. Cinta ilmu

4. Cinta ilmu

5. Rasa ingin

tahu

6. Berpikir

logis

Page 104: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

93

III.Kegiatan Inti

3. Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

3. Guru menjelaskan

tentang Lembga –

Lembaga Negara dan

Pemerintahan Pusat

4. Guru meminta siswa

membaca kembali

Lembga –Lembaga

Negara dan

Pemerintahan Pusat

3. Siswa mendengarkan

penjelasan guru.

4. Siswa membaca yang

diperintah guru.

4. Berani

5. Religius

6. Tekun

4. Disiplin

5. Tekun

6. Cinta

ilmu

4. Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Metode

Guru mambagi siswa

beberapa kelompok untuk

mendiskusikan tentang

Lembga–Lembaga Negara

dan Pemerintahan Pusat

2. Guru menyuruh siswa

untuk

mempresentasikan

hasil diskusi.

4. Siswa membuat

kelompok dan

mulai berdiskusi.

5. Siswa mulai

mempresentasika

n hasil diskusi

kelompok

masing-masing.

6. Cinta ilmu

7. Tanggung

jawab

8. Disiplin

9. Berani

10. Kreatif

4. Berani

5. Disiplin

6. Kreatif

Diskusi

Diskusi

Page 105: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

94

6. Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Metode

3. Guru memberi

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

tentang materi yang

belum di pahami.

4. Guru meluruskan

kesalahan pemahaman,

memberikan

penguatan, dan

menyimpulkan.

3. Siswa memanfaatkan

kesempatan untuk

bertanya.

4. Siswa menyimak

penjelasan dari guru.

5. Berani

6. Tanggung

jawab

7. Disiplin

8. Rasa ingin

tahu

4. Tekun

5. Tanggung

jawab

6. Kreatif

Tanggun

g jawab

Ceramah

IV. Penutup

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

3. Guru memberikan

umpan balik

terhadap proses

dan hasil

pembelajaran

dengan

memberikan

tugas.

4. Guru bersama-

sama dengan

siswa menutup

pelajaran dengan

3. Mengerjakan tugas

yang diberikan guru

dengan semangat.

4. Bersama guru siswa

menutup pelajaran

dengan membaca

„hamdalah‟

3. Tanggung jawab.

4. Kreatif

3. Tekun

4. Religius

Page 106: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

95

berdo‟a bersama

membaca

„hamdalah‟.

Tugas terstruktur

Diskusi terkait lembaga-lembaga Negara dan pemerintahan tingkat pusat.

Mendeskripsikan lembaga-lembaga Negara dan pemerintahan tingkat

pusat.

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)

Membuat kliping terkait lembaga-lembaga Negara dan pemerintahan

tingkat pusat.

I. SUMBER BELAJAR

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen

1. Mengenal lembaga-

lembaga Negara dan

pemerintahan tingkat

pusat

c. Tes unjuk

kerja

d. Tes tulis

Tes uji petik

kerja

Pilihan Ganda

Bekerja sama secara

berkelompok mencari

tahu tentang

lembaga-lembaga

Negara dan

pemerintahan tingkat

pusat

Pertanyaan:

1. DPD kependekan

dari….

a. Dewan Pimpinan

Daerah.

b. Dewan

Perwakilan

Page 107: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

96

2.Menyebutkan lembaga-

lembaga negara dan

pemerintahan pusat

Tes tulis

Tes tulis

Pilihan ganda

Pilihan ganda

Daerah .

c. Dewan Penasehat

Daerah.

d. Dewan Pembina

Daerah

2. Salah satu tugas

mahkamah

konstitusi adalah :

a. Menangani

sengketa

kewenangan

lembaga negara

b. Menangani

sengketa tanah

c. Mengawasi hakim

pengadilan

d. Menangani laporan

tindak pidana dan

perdata

3. Lembaga Negara yang

tugas popkoknya

mengawasi jalannya

pemerintahan adalah :

a. DPR

b. DPD

c. Presiden.

d. MPR.

Jawaban

1.b.

Page 108: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

97

3.Menyebutkan fungsi-fungsi

lembaga-lembaga-negara

dan pemerintahan pusat .

2.a.

3.a.

Pertanyaan:

4.Salah satu organisasi

pemerintahan tingkat

pusat adalah ..........

a. Presiden

b. Wakil presiden

c. Para menteri

d. Semua benar

5..Lembaga yudikatif

adalah lembaga

kekuasaan dibidang …..

a. Kehakiman.

b. Ekonomi

c. Sosial .

d. Kesehatan .

6..Lembaga eksekutif

dipimpin oleh :

a. MPR.

b. DPR.

c. Presiiden

d. MA

7.Lembaga Negara

yang memegang

kekuasaan membentuk

undang-undang

adalah.............

a. DPR.MPR,DPD.

Page 109: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

98

b. DPR,MPR,MA.

c. DPR,MPR KY.

d. DPR,MPR,Presid

en .

Jawaban:

4. d

5. a

6. c

7. a

8 .Lembaga yang

bertugas melakukan

pengawasan

pelaksanaan RUU.

a. DPD

b. MPR

c. PRESIDEN

d. MA

9.Salah satu fungsi

DPR adalah:

a. Mengesahkan

anggaran belanja

dan pendapatan

negara.

b. Mengajukan

RUU

c. Mengubah dan

menetapkan

UUD

d. Menguji UU

terhadap UUD

Page 110: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

99

-Buku Paket PKn

-LKS

J. PENILAIAN

Tangerang, Maret 2014

Mengetahui,

Kepala MI Al-Mujahidin Guru Mata Pelajaran

Wafa Sholehah S.Ag. A.Khorudin

1945.

10.Salah satu tugas

presiden selaku kepala

negara adalah ..........

a. Memberi Grasi.

b. Memberi

Amnesti .

c. Memberi Abolisi

.

d. Semua benar.

Jawaban

8. a

9. a

10. d

Page 111: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

1

Lampiran 4

Kisi Kisi Soal Siklus 2

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN HARIAN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Satuan Pendidikan : MI Al-Mujahidin Kota Tangerang

Alokasi Waktu : 25 Menit

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Jumlah Soal : 10 Butir Soal

No Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Kls/

Smtr

Materi Indikator Indikator Soal Bentuk

Tes

Ranah

kognitif

No

soal

1

Mengenal

lembaga-

lembaga

Negara dan

Sistim

Pemerintahan

Pusat

Mengenal lembaga-

lembaga Negara dan

pemerintahan tingkat

pusat seperti

Lembaga Legislatif,

Lembaga Yudikatif ,

Lembaga Eksekutif .

IV Mengenal

lembaga-

lembaga

Negara dan

Sistim

Pemerintahan

Pusat

1.Mengenal lembaga-

lembaga Negara dan

pemerintahan tingkat

pusat

Mengenal

lembaga-

lembaga

Negara dan

pemerintahan

tingkat pusat

PG

PG

C1

C2

1

2

3

4

100

Page 112: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

101

2

Menyebutkan

lembaga-

lembaga negara

dan pemerinta

han pusat

Menyebutkan

fungsi-fungsi

lembaga-

lembaga-negara

dan

pemerintahan

pusat

2.Menyebutkan

lembaga-lembaga

negara dan pemerinta

han pusat

3.Menyebutkan fungsi-

fungsi lembaga-

lembaga-negara dan

pemerintahan pusat

PG

C2

5

6

7

8

9

10

101

Page 113: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG

1

Lampiran 5

FOTO- FOTO PROSES PEMBELAJARAN

102

Page 114: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG
Page 115: PENERAPAN METODE COOPERATIVE JIGSAW UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24398/1... · BAHASAN MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI MI AL-MUJAHIDIN KOTA TANGERANG