penerapan konsep semantik pada wadah edukasi non …

10
Irwanda Restu Hadi Perbawa, Kusumaningdyah Nurul Handayani, Suparno/ Jurnal SENTHONG 2019 173 PENERAPAN KONSEP SEMANTIK PADA WADAH EDUKASI NON-FORMAL INDUSTRI PUSAKA KRETEK Irwanda Restu Hadi Perbawa, Kusumaningdyah Nurul Handayani, Suparno Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Industrial heritage merupakan industri yang memiliki peran penting bagi perkembangan kota namun pada saat ini seringkali terlupakan keberadaannya. Salah satu kota di Indonesia yang memiliki identitas industrial heritage adalah Kabupaten Kudus dengan industri kreteknya. PT Djarum dengan CSR Djarum Foundationnya adalah salah satu pelaku industri kretek yang paling berpengaruh di Kudus melalui kegiatan ekonomi, pendidikan, seni dan sosial. Sejak berdiri lebih dari 50 tahun lalu, PT Djarum memiliki beberapa aset industrial heritage. Salah satu industrial heritage tersebut adalah Bangunan Djarum Brak Bitingan Lama sebagai salah satu bangunan industri kretek pertama milik PT Djarum. Berdasarkan arti penting keberlanjutan industrial heritage, maka diperlukan suatu aktivitas edukasi non-formal untuk menjaga aset pusaka PT Djarum. Penambahan aktivitas baru tersebut menyebabkan perlunya rancangan yang secara peruangan, zoning kawasan dan tampilan dapat menginterpretasikan penambahan fungsi baru. Berdasarkan hal tersebut, maka perancangan wadah edukasi non-formal diselesaikan melalui pendekatan semantik yang berpedoman pada kaidah infill design. Kebutuhan yang diperlukan bangunan Djarum Brak Bitingan Lama dalam mewadahi aktivitas edukasi non-formal adalah melalui (1) perencanaan peruangan; (2) perancangan zoning kawasan; (3) perancangan tampilan bangunan. Semantik pada arsitektur bertujuan untuk membentuk interpretasi objek rancangan yang akan diterima oleh pengguna. Infill design digunakan sebagai acuan dalam penambahan atau penyisipan bangunan dalam suatu lahan kosong yang berada di kompleks lingkungan dengan karakter yang kuat. Permasalahan arsitektural yang berupa peruangan, zoning site dan tampilan bangunan tersebut secara semantik diselesaikan melalui penerapan variabel pola, variabel letak dan variabel bentuk. Penerapan semantik pada penambahan ruang preservasi, edukasi, dan produksi menggunakan referent kemanfaatan cengkeh.. Penerapan variabel letak pada zoning merujuk referent cluster bunga cengkeh. Penerapan variabel bentuk di tampilan bangunan merujuk pada referent aroma kretek. Kata kunci: edukasi non-formal, industri pusaka kretek, infill design, semantik, 1. PENDAHULUAN Industrial heritage merupakan industri yang memiliki peran penting bagi perkembangan kota namun pada masa modern ini seringkali terlupakan keberadaannya. Pengertian industrial heritage adalah industri yang memiliki nilai sejarah, teknologi, sosial-arsitektural, atau ilmiah, yang terdiri dari bangunan, mesin, gudang, pabrik, tambang, transportasi, serta tempat yang digunakan sebagai wadah interaksi yang terkait dengan industri (ICOMOS, 2003). Industrial heritage dengan nilai pentingnya tersebut pada beberapa saat terakhir mulai dilupakan eksistensinya. Hal tersebut bisa dilihat dari beberapa kejadian penggusuran terhadap bangunan-bangunan industrial heritage. Salah satu contohnya adalah penggusuran bangunan industrial heritage PT. Saripetojo di Kota Surakarta. Bangunan tersebut merupakan eks pabrik es yang telah terkategorikan sebagai suatu bangunan yang mempunyai nilai sejarah namun digusur untuk pusat perbelanjaan. Kejadian penggusuran tersebut menyebabkan nilai sejarah yang berada pada bangunan juga turut menghilang (https://www.kompasiana.com/darmasurya/5500e32a8133110b1afa7e2a/mal-kembali-dibangun- di-lahan-bangunan-bersejarah, 2016). Kabupaten Kudus dengan identitas kretek industrial heritage-nya memiliki dampak terhadap masyarakat dengan cakupan yang luas. Aktivitas industrial heritage tersebut berupa aktivitas industrial rokok kretek. Terlepas dari segala kontroversinya, aktivitas industrial rokok kretek di Kudus

Upload: others

Post on 27-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN KONSEP SEMANTIK PADA WADAH EDUKASI NON …

IrwandaRestuHadiPerbawa,KusumaningdyahNurulHandayani,Suparno/JurnalSENTHONG2019

173

PENERAPANKONSEPSEMANTIKPADAWADAHEDUKASINON-FORMALINDUSTRIPUSAKAKRETEK

IrwandaRestuHadiPerbawa,KusumaningdyahNurulHandayani,Suparno

ProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakartaIrwandarestu@gmail.com

Abstrak Industrialheritagemerupakanindustriyangmemilikiperanpentingbagiperkembangankotanamunpada saat ini seringkali terlupakan keberadaannya. Salah satu kota di Indonesia yang memiliki identitasindustrial heritage adalah Kabupaten Kudus dengan industri kreteknya. PT Djarum dengan CSR DjarumFoundationnyaadalah salah satupelaku industri kretek yangpalingberpengaruhdi Kudusmelalui kegiatanekonomi,pendidikan,senidansosial.Sejakberdirilebihdari50tahunlalu,PTDjarummemilikibeberapaasetindustrialheritage.SalahsatuindustrialheritagetersebutadalahBangunanDjarumBrakBitinganLamasebagaisalahsatubangunanindustrikretekpertamamilikPTDjarum.Berdasarkanartipentingkeberlanjutanindustrialheritage, maka diperlukan suatu aktivitas edukasi non-formal untuk menjaga aset pusaka PT Djarum.Penambahan aktivitas baru tersebut menyebabkan perlunya rancangan yang secara peruangan, zoningkawasandantampilandapatmenginterpretasikanpenambahanfungsibaru.Berdasarkanhaltersebut,makaperancanganwadah edukasi non-formal diselesaikanmelalui pendekatan semantik yang berpedoman padakaidah infill design. Kebutuhan yang diperlukan bangunan Djarum Brak Bitingan Lama dalam mewadahiaktivitasedukasinon-formaladalahmelalui(1)perencanaanperuangan;(2)perancanganzoningkawasan;(3)perancangan tampilan bangunan. Semantik pada arsitektur bertujuan untuk membentuk interpretasi objekrancanganyangakanditerimaolehpengguna.Infilldesigndigunakansebagaiacuandalampenambahanataupenyisipanbangunandalamsuatu lahankosongyangberadadikompleks lingkungandengankarakteryangkuat.Permasalahanarsitekturalyangberupaperuangan,zoningsitedantampilanbangunantersebutsecarasemantikdiselesaikanmelaluipenerapanvariabelpola,variabelletakdanvariabelbentuk.Penerapansemantikpada penambahan ruang preservasi, edukasi, dan produksi menggunakan referent kemanfaatan cengkeh..Penerapanvariabel letakpadazoningmerujukreferentclusterbungacengkeh.Penerapanvariabelbentukditampilanbangunanmerujukpadareferentaromakretek.Katakunci:edukasinon-formal,industripusakakretek,infilldesign,semantik,

1. PENDAHULUAN

Industrialheritagemerupakanindustriyangmemilikiperanpentingbagiperkembangankotanamunpadamasamodern ini seringkali terlupakankeberadaannya.Pengertian industrial heritageadalahindustriyangmemilikinilaisejarah,teknologi,sosial-arsitektural,atauilmiah,yangterdiridaribangunan,mesin,gudang,pabrik,tambang,transportasi,sertatempatyangdigunakansebagaiwadahinteraksi yang terkaitdengan industri (ICOMOS,2003). Industrial heritage dengannilaipentingnyatersebut pada beberapa saat terakhirmulai dilupakan eksistensinya. Hal tersebut bisa dilihat daribeberapa kejadian penggusuran terhadap bangunan-bangunan industrial heritage. Salah satucontohnya adalah penggusuran bangunan industrial heritage PT. Saripetojo di Kota Surakarta.Bangunantersebutmerupakanekspabrikesyangtelahterkategorikansebagaisuatubangunanyangmempunyainilai sejarahnamundigusuruntukpusatperbelanjaan.Kejadianpenggusurantersebutmenyebabkan nilai sejarah yang berada pada bangunan juga turut menghilang(https://www.kompasiana.com/darmasurya/5500e32a8133110b1afa7e2a/mal-kembali-dibangun-di-lahan-bangunan-bersejarah,2016).

KabupatenKudusdenganidentitaskretekindustrialheritage-nyamemilikidampakterhadapmasyarakat dengan cakupan yang luas. Aktivitas industrial heritage tersebut berupa aktivitasindustrialrokokkretek.Terlepasdarisegalakontroversinya,aktivitasindustrialrokokkretekdiKudus

Page 2: PENERAPAN KONSEP SEMANTIK PADA WADAH EDUKASI NON …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

174

tidakhanyamemilikiperanpentingbagikehidupanmasyarakatKabupatenKudussaja,namunjugamemilikidampakbagiIndonesiadalamcakupanyanglebihluas.Datapadatahun2009totalproduksiKretek mencapai 58,9 milyar batang yang dihasilkan dari 209 unit industri di Kudus yang didistribusikankeberbagaiwilayahIndonesia.PT.Djarumadalahsalahsatupelakuindustrikretekyangpaling berpengaruh dalam perkembangan kehidupan masyarakat Kabupaten Kudus. PT. DjarumtersebutberperandalamperkembangankehidupanmasyarakatKabupatenKudussejaktahun1952melaluisektorperekonomian,sektorketenagakerjaan,hinggasektor-sektoryanglainmelaluiprogramCSR Djarum Foundation. PT Nojorono bersama PT Djarummerupakan produsen terbesar industrirokokdiKabupatenKudusdenganrasioproduksi98,43%atau58,0miliarbatang.IndustriPTDjarumyangberkembangpesatkemudianturutmempengaruhisumbangsihnyakepadamasyarakatmelaluiCSR DjarumFoundation.Djarumfoundationbertujuanuntukmembantumasyarakat lokalmaupunmasyarakat luas dalam berbagai bidang mulai dari seni, olahraga, pendidikan, sosial hinggalingkungan. Salah satu hasil dari kegiatan ini di bidang olahraga adalah atlit legenda bulu tangkisIndonesiaLiemSwiKingyangturutdifasilitasiolehPTDjarum.

BangunanDjarumBrak Bitingan Lama adalah salah satu bangunan yang berperan pentingsebagaiasetindustrialheritagePTDjarumhinggasaatini.Indikatordalammenentukanperanpentingbangunan iniberdasarkankeaslian lokasi, fisikdankegiatanyangdapatditemukanpadabangunanDjarum Brak Bitingan Lama. Bangunan Djarum Brak Bitingan Lama adalah salah satu bangunanpertama yang digunakan oleh PT Djarum untuk aktivitas produksi rokok kretek hingga saat ini.BangunanyangterletakpadajalanLukmonoHadi,KabupatenKudustersebut,padasaatinidigunakansebagaipabrikhasilproduksisigaretkretektangan.

Edukasi non-formal adalah upaya untuk melindungi keberadaan industri pusaka padabangunanDjarumBrak Bitingan Lama yang ditujukan bagi generasimendatang. Gagasan aktivitasedukasinon-formaladalahuntukmenjagakemungkinan terjadinyaketerlambatankesadaranpadaperlindungan aset industri pusaka. Salah satu contoh keterlambatan kesadaran tersebut adalahkejadianpenggusuranbangunanpusakaPTSaripetojoyangtelahdisinggungdiatas.Olehkarenaituartipentingaktivitasedukasinon-formaliniperludilakukanuntukmenghindarikejadianyangsamaterulang,padaBangunanDjarumBrakBitinganLamakhususnya.

Perancanganwadahedukasinon-formaldibangunanDjarumBrakBitinganLamadiselesaikanmelalui pendekatan semantik yang berpedoman pada kaidah infill design. Berdasarkan Harimurti(1982) semantik pada dasarnya merupakan salah satu cabang lingustik yang mengkaji terjadinyaberbagaikemungkinanmaknasuatukatadanpengembangannyaseiringdenganperubahandalammasyarakat bahasa. Sehingga pendekatan semantik pada arsitektur bertujuan untuk membentukmaknarancanganyangakanditerimaolehpengguna.Padateorisemantikdijelaskan5variabelyangmembentuk interpretasi akan objek yaitu variabel bentuk, variabel ukuran, variabel pola, variabelbahan dan variabel letak. Pengertian Infill design secara arsitektural adalah penambahan ataupenyisipan bangunan dalam suatu lahan kosong yang berada pada kompleks lingkungan dengankarakteryangkuat(Awal,2011).Kaidahinfilldesigntersebutmembantudalamprosespenyelarasanfungsidanbentukfisikbangunanbarukedalambangunanasli.

KebutuhanyangdiperlukanbangunanDjarumBrakBitinganLamadalammewadahiaktivitasedukasinon-formalsecaraarsitekturaladalahmelaluiperencanaanperuangan,perancanganzoningkawasan sertaperancangan tampilanbangunan. Perencanaanperuangandanperancangan zoningdibutuhkanuntukmewadahiaktivitasedukasiyangakanditambahkanpadabangunanindustriDjarumBrakBitinganLama.Perancangantampilanbangunanadalahuntukmembentukkesanbagipenggunayangmenyesuaikan identitas pada bangunan Djarum Brak Bitingan Lama. Permasalahan tersebutsecara semantik diselesaikanmelalui penerapan variabel pola, variabel letak dan variabel bentuk.Penyelesaian permasalahan peruangan diselesaikan melalui variabel pola semantik, yang berupapembentukankomposisiataupoladalamperuangan.Permasalahanzoningsitediselesaikanmelaluivariabelletaksemantikdimanapemaknaanobjekyangditentukanberdasarkanletakdanposisiobjek

Page 3: PENERAPAN KONSEP SEMANTIK PADA WADAH EDUKASI NON …

IrwandaRestuHadiPerbawa,KusumaningdyahNurulHandayani,Suparno/JurnalSENTHONG2019

175

padalingkungannya.Penyelesaianperancangantampilanbangunandiselesaikanmelaluipenerapanvariabel bentuk semantik. Perancangan tampilan bangunan tersebut disesuaikan dengan ciri-ciribentukdanwujudsuatuobjekkedalambangunan.

Gambar1.SkemaPenelitianPenerapanKonsepSemantikPadaWadahEdukasiNon-Formal

IndustriPusakaKretek

Page 4: PENERAPAN KONSEP SEMANTIK PADA WADAH EDUKASI NON …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

176

2.METODEPENELITIAN

Studiliteraturdilakukandenganmelakukankajianpadaberbagaisumberpustaka,yaitu:bukuKudusKotaKretek(Asy’ari,2010),bukuKretekPusakaNusantara(Sunaryo,2013),KudusDanSejarahRokokKretek(1983)untukmendapatkaninformasitentangkronologidanaktivitasindustrikretekdiKabupatenKudus.TinjauanliteraturmengenaisemantikmenggunakanbukuSemantik2PemahamanIlmuMakna(Djadjasudarma,1993)danbukuKamusLinguistik(Kridalaksana,2008).PanduanuntukinfilldesignmengacupadaPanduanKonservasiBangunanBersejarahMasaKolonial(Awal,2011),TheNizhnyTagilCharterfortheIndustrialheritage(ICOMOS,2003)danPeraturanPemerintahKabupatenKudus.

Studi preseden dilakukan untuk mendapatkan informasi secara aktual mengenai aktivitasindustrikreteksertabentukfisikdaribangunanyangmewadahinya.StudipresedendilakukanmelaluikunjunganterhadapDjarumOasisyangmerupakankawasanindustrirokokPTDjarum.SelainitustudipresedendilakukanpadaHouseofSampoerna,Blegny-Mine,FriarsMilldanRevitalizationofIndustrialheritage melalui studi media. Berikut tujuan preseden yang ditinjau; (1) preseden Djarum Oasis:meninjau pengolahan landscape sebagai penunjang kejenuhan karyawan dan pengunjung; (2)presedenHouseofSampoerna:meninjaudarifungsimuseumyangadapadaHouseofSampoerna;(3)presedenBlegny-Mine:meninjaumuseumkegiatankaryawanyangmampumenjadidayatarikdaripengunjung;(4)FriarsMill:meninjau infilldesignyangadapadatampilanbangunanFriarsMill; (5)Revitalization of Industrial heritage: meninjau infill design yang ada pada tampilan bangunanRevitalizationofIndustrialheritage.

Studi lapangan dilakukan di Bangunan Djarum Brak Bitingan Lama untuk mendapatkaninformasisecaralangsungdilapangan.Studilapangandilakukandengancara:observasi,dokumentasidan wawancara. Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh data tentang: kegiatan karyawan,tampilanbangunan,fungsiruangyangadapadasitusDjarumBrakBitinganLama,fungsibangunaneksistingdanpengolahanlimbahyangadadiDjarumOasis.Transkripsidatadilakukanpadadatayangdiperoleh dalam bentuk tulisan industri kretek, tulisan sejarah kretek, tulisan Industrial heritage,tulisan semantik, dan transkiripsi dilakukan berdasarkan hasil rekaman wawancara olehManagerPublicAffairPT.DjarumtentangkeberadaanPT.DjarumhinggahalyangpalingdikhawatirkansecarapribadidarisalahsatuManageryangadadiPT.Djarum.Keseluruhanalurpenelitiansecaraskematikditunjukanpadagambar(Gambar1).

3.HASILDANPEMBAHASAN

Penerapan Infill design sebagai jembatan antara desain bangunan bersejarah atau yangdipertahankan dengan desain bangunan baru, agar tercapainya keselarasan, keharmonisan dankesatuan dalam desain objek rancang bangun. Proses penerapan infill design tersebut adalah (1)proses identifikasi data eksisting; (2) proses penetapan elemen yang perlu dan mempunyai nilaikeaslianpadasitusdan(3)prosespemaduanantarahasilprosessemantikdenganhasilprosesinfilldesignkedalamelemenarsitektural.KaidahinfilldesignyangditerapkanpadaBangunanDjarumBrakditerapkandisetiappermasalahanrancangan,dengansemantikmengikutikaidahinisebagaiprioritas.

Penerapan semantik arsitektur pada perencanaan bangunan arsitekturmemiliki beberapalangkah;yaitu(1)menetapkantandadanpenandaindustripusakakretekyangkemudiandimasukanpada variabel semantik; (2) menetapkan penanda yang ada pada tanda industri pusaka kretek,mengingatpenandaadalahkumpulandaritanda-tanda;(3)menetapkaninformasi-informasipenandayangdimasukanpada tanda industripusakakretek; (4)menetapkan informasipenandadari tandaindustripusakakretekyangdimasukankedalamvariabel semantikarsitekturdan (5)menetapkanpenerapanvariabel semantikkedalamelemen-elemenarsitekturalyaituperuangan,site, tampilanbangunan(Gambar2).

Page 5: PENERAPAN KONSEP SEMANTIK PADA WADAH EDUKASI NON …

IrwandaRestuHadiPerbawa,KusumaningdyahNurulHandayani,Suparno/JurnalSENTHONG2019

177

Gambar2.AlurPemilihanTanda(kiri)DanPenanda(kanan)

Pencariantandadilakukandenganmetodewawancaraterhadapsejumlahkoresponden,baikperokok aktif, perokok pasif,maupun bukan perokok.Wawancara dilakukan denganmemberikanpertanyaan mengenai hal apa yang dipikirkan dan responden ketahui tentang kretek. Dari 20koresponden terdapat 18 orang menyebutkan rokok, disusul tembakau dengan 15 koresponden,kemudiancengkeh12koresponden.Tidakhanya3tandatersebutyangdisebutkanolehkorespondentetapi juga terdapat kudus, aroma, asapdan lainnya. Tahap selanjutnya adalahmelakukanpilihanpada3tandatersebutmenjadi1tanda,karenaapabila3tandatersebutdimasukkankedalamvariabelsemantik,yang terjadiadalah tidakadanya fokuspadadesain.Cengkehmenjadipilihan tandadariindustripusakakretek,karenacengkehmerupakansalahsatucampuranyangberbedapadarokokjeniskretekdenganrokokpadabiasanya.CengkehmerupakanrempahasliIndonesiayangmenurutbuku Kretek Kajian Ekonomi dan Budaya 4 Kota pada dahulunya cengkeh yang tumbuh subur diMinahasadiselundupkankeBenuaAfrikaolehparapenjajah(Gambar2).Penandadaricengkehdibagimenjadi3aspekyaituaspeksejarah,aspekkemanfaatan,danaspekfisik. Informasi-informasiyangterkandungpadasetiapaspekmempunyaifungsiberbeda,aspeksejarahsebagaipenguatpemilihantanda, aspek kemanfaatan dan fisik cengkeh sebagai informasi pemasukan ke dalam variabelsemantik.Informasi-informasiyangsudahdianalisispadapenandacengkehkemudiandimasukankedalamvariabelsemantik,yaituvariabelbentukatauwujudvariabelpolaataususunan,variabelletakatauposisi(Gambar3).

Lokasi Bangunan Djarum Brak Bitingan Lama adalah di Jalan Dr. Lukmono Hadi No.53,Panjunan,KotaKudus,KabupatenKudus,JawaTengah.Secaraumum,siteterletakdipusatkeramaianKabupatenKudus(Gambar4).Pencapaianlokasidariarahselatandanutaraberbedaarussirkulasi.Namundarikeduaaksestersebutdapatmenghubungkansitedenganlokasi-lokasilainyangmemilikiaktivitasberkaitan,sepertibangunandenganfungsiwisata,edukasidantransportasi

Page 6: PENERAPAN KONSEP SEMANTIK PADA WADAH EDUKASI NON …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

178

Gambar4.LokasiBangunanDjarumBrakBitinganLama

Gambar3.AlurUngkapanCengkehdanPemasukanKedalamVariabelSemantik

Page 7: PENERAPAN KONSEP SEMANTIK PADA WADAH EDUKASI NON …

IrwandaRestuHadiPerbawa,KusumaningdyahNurulHandayani,Suparno/JurnalSENTHONG2019

179

PenerapanVariabelSemantikPolapadaPerancanganPeruangan

Penyelesaian permasalahan peruangan diselesaikan melalui variabel pola semantik, yangberupapembentukankomposisiataupoladalamperuangan.Perencanaanprogramruangdibentukberdasarkanaspeksemantikdaninfilldesignuntukmenarikperhatianpengunjung.Halinidilakukanagar dapat menunjang keberlanjutan aset pusaka industri kretek. Konsep program peruanganberdasarkan referent kemanfaatan cengkeh sebagai variabel semantik pola. Konsep infill designmerupakandasarpadapenambahanruangedukasi,rekreasi,danpreservasi.Pengelompokanwadahtambahan berdasarkan pedoman dari The Nizhny Tagil Charter for the Industrial heritage, yaituterdapat fungsi konservasi, pendidikan, presentasi dan interpretasi. Dari hal tersebut kemudianmenciptakanempatjenistargetrancangbangunfungsional;(1)preservasi;(2)edukasi;(3)rekreasi;dan(4)produksi.Kebutuhanwadahpreservasiuntukmempertahankanasetpusakadilakukandenganpenambahan fungsi ruang untuk memamerkan barang dan kegiatan yang mempunyai nilaipelestarian.Kebutuhanwadahedukasiuntukmengembangkanedukasinon-formaldirespondengancara(1)penambahanruangpamerankaryaseniyangmempunyaikaitandenganindustrikretek;(2)penambahanwadahpelatihankerjameliputiteoridanpraktekproduksiSKT;(3)penambahanwadahpemaparan hasil pengolahan limbah cucian tembakau dan wadah pembudidayaan bibit cengkeh.Kebutuhanwadahrekreasiadalahmenciptakandayatarikuntukmereduksikepenatanpengunjungdankaryawan.Kebutuhanwadahproduksiuntuk tetapmenghasilkankretek sigaret kretek tangan(SKT)terwadahipadaruangpabrikPT.Djarum(Gambar5).

Gambar5.ProgramPeruangan

Page 8: PENERAPAN KONSEP SEMANTIK PADA WADAH EDUKASI NON …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

180

PenerapanVariabelSemantikPosisipadaPerancanganZoningSite

Permasalahanzoningsitediselesaikanmelaluivariabelletaksemantik.Variabelletaksemantiktersebutmenyebutkanbahwapemaknaanobjekditentukanberdasarkanletakdanposisiobjekpadalingkungannya. Dalam tercapainya konsep peletakkan massa diperlukan beberapa pertimbangan.Pertimbangantersebutmeliputisirkulasiberdasarkanpolainteraksidaritargetrancangbangun,aspeksemantikdaninfilldesign.Konseppeletakanmassapadaaspeksemantikmenggunakanreferentfisikcengkeh yaitu kesatuan kelompok bunga cengkeh yang mempunyai komposisi cluster, kemudiandimasukkankedalamvariabelsemantikletakatauposisi.Aspekinfilldesignpenataanpadaruangbarudipadukansesuaidenganaktivitasedukasi,preservasidanrekreasi.

Peletakkanmassaekshibisiberadadekatdenganmainentrancesebagaiin-outdariaktivitaspengunjung.Peletakantersebutdapatmenyebabkanpengunjungsecaratidaklangsungmelihathasilkaryasenimanyangdipamerkan.PeletakkankelompokwadahworkshopberdekatandenganmuseumdanasetpusakaDjarumBrakBitinganLama.Peletakanworkshoptersebutmempertimbangkanaluraktivitasyangdirencanakan.Aluraktivitastersebutyaitupengunjungmelihataktivitasproduksikretekkemudian diarahkan untuk melakukan aktivitas pelatihan produksi melintin. Peletakkan wadahkelompokbudidayaberdekatandenganwadahkelompokworkshop arahutara.Pertimbangandaripeletakkanwadahkelompokbudidayaadalahaluraktivitassetelahpengunjungmelakukanpelatihankerja kemudian diarahkan melihat proses hulu-hilir dari pengolahan kretek. Mulai dari budidayacengkehpengolahan limbahcucian tembakauyangdapatdimanfaatkankembali.Peletakanwadahkelompokpublicspaceberdekatandenganwadahkelompokbudidayaarahtenggara.Pertimbangandari peletakan wadah kelompok public space adalah alur aktivitas setelah pengunjung melihatbudidaya cengkeh kemudian pengunjung diarahkan untuk beristirahat dan menikmati landscapeuntukmereduksikepenatan(Gambar6dan7).

Gambar6.AlurSirkulasiPengunjung

Page 9: PENERAPAN KONSEP SEMANTIK PADA WADAH EDUKASI NON …

IrwandaRestuHadiPerbawa,KusumaningdyahNurulHandayani,Suparno/JurnalSENTHONG2019

181

Gambar7.ZoningSite

Gambar8.TampilanBangunanMuseum

PenerapanVariabelSemantikBentukpadaTampilanbangunan

Penyelesaian perancangan tampilan bangunan diselesaikan melalui penerapan variabelbentuksemantik.Perancangantampilanbangunantersebutdisesuaikandenganciri-ciribentukdanwujudsuatuobjekkedalambangunan.Berdasarkanhasilsurveimengenaireferentcengkehdiketahuibahwasemantikdaricengkehadalaharomanya,sehinggakonseptampilanbangunanadalahkonseppenghawaan.Konseppengaturanpenghawaanbangunantersebuttetapmempertimbangkanaspekinfilldesign.

Konsep penghawaan pada aspek semantikmenggunakan ungkapan kemanfaatan cengkehyaitu menyebarkan aroma kretek seperti cengkeh sebagai penyedap khas makanan Indonesia.PenambahandanpengubahandesainbukaanbangunanpadaDjarumBrakBitinganLamadanDjarumBrak Bitingan Baru didasari dengan pedoman dari infill design. Hasil dari dua tujuan konsep

Page 10: PENERAPAN KONSEP SEMANTIK PADA WADAH EDUKASI NON …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

182

penghawaanadalahmemaksimalkantitikperlubanganpadaarahbaratdantimurmelaluihembusanangin yang berasal dari jalan Lukmono Hadi dan Jalan Ahmad Yani. Langkah lain adalahmemaksimalkanpeletakanpenyebararomakretekpadabagiansela-selaaluranginyangdidalamsite(Gambar8).

Analisisanginterbagimenjadiduatujuanyaitusebagaisirkulasiudarapadabangunandanalurhembusanangin.Berdasarkananalisisangintersebutdiketahui2sumberalirananginyaituanginyangberasaldarijalanLukmonoHadidananginyangberasaldarijalanAhmadYani.JalanLukmonoHadidanjalanAhmadYanimerupakanjalandengansatuarahdanmerupakanjalurcepat,sehinggahembusananginyangditimbulkanrelatifkencang.HembusananginpadajalanLukmonohadiberawaldariarahselatankemudianmasukdalamsitekearahtimur,sedangkanhembusananginpadajalanAhmadYaniberawaldariarahutarakemudianmasukdalamsitekearahbarat(Gambar8).

4.KESIMPULANDANSARAN

Berdasarkan analisis yang dijelaskan dalam pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulanbahwapenerapansemantikpadawadahedukasinon-formalindustripusakakretekadalah:

a) Penerapan variabel semantik pola pada konsep program penambahan ruang diwujudkanberdasarkanpenandakemanfaatancengkeh.Merujukpada infilldesignmakapenambahanruangadalahruangpreservasi,edukasidanrekreasi.

b) Penerapanvariabelsemantikposisipadakonsepzoningsitediterapkanberdasarkanreferentclusterbungacengkeh.

c) Penerapan variabel semantik bentukpada konsep tampilanbangunanditerapkandi aspekpenghawaan. Referent yang menjadi pertimbangan yaitu referent aroma kretek. Aplikasiaspek semantik tersebut bertujuan untuk menyebarkan aroma kretek dari Djarum BrakBitinganLamadanDjarumBrakBitinganBaru.

REFERENSI

Asy’ari,H.(2009).KudusKotaKretek.Kudus:Djarum.Awal,H.(2011).PanduanKonservasiBangunanBersejarahMasaKolonial.Jakarta:PusatDokumentasi

Arsitektur.Djajasudarma. T, Fatimah. (1993). Semantik 2: Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: PT. Refrika

Aditama.ICOMOS.(2003).TheNizhnyTagilCharterfortheIndustrialheritage.Kompasiana. (2016). Https://kompasiana.com/2016/11/mal-kembali-dibangun-di-lahan-bangunan-

bersejarah;diaksestanggal25Juni2017Margana,S.(2014).KretekIndonesaDariNasionalismeHinggaWarisanBudaya.Yogyakarta:Puskindo.