semantik 1-abs2

27
>Kata semantik diturunkan dari kata Yunani “semainein” yang mempunyai arti bermakna atau berarti. >Aminuddin (1988 : 15) menjelaskan bahwa semantik semula berasal dari bahasa Yunani mempunyai makna ‘to signify’ yang berarti memaknai. >Lyon (1971 : 1) menjelaskan pada umumnya diartikan sebagai suatu studi tentang makna (semantics is generally defined as the study of meaning). SEMANTIK

Upload: darwis-maulana

Post on 13-Dec-2014

6.300 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Semantik 1-abs2

>Kata semantik diturunkan dari kata Yunani “semainein” yang mempunyai arti bermakna atau berarti.

>Aminuddin (1988 : 15) menjelaskan bahwa semantik semula berasal dari bahasa Yunani mempunyai makna ‘to signify’ yang berarti memaknai.

>Lyon (1971 : 1) menjelaskan pada umumnya diartikan sebagai suatu studi tentang makna (semantics is generally defined as the study of meaning).

SEMANTIK

Page 2: Semantik 1-abs2

Kata semantik disepakati sebagai istilah untuk bidang ilmu bahasa yang membahas dan mempelajari tentang makna atau arti, yang merupakan salah satu dari tataran analisis bahasa, yaitu fonologi, gramatika atau tatran bahasa, dan semantik.

SEMANTIK

Page 3: Semantik 1-abs2

Sintaksis : telaah mengenai hubungan- hubungan formal antara tanda-tanda satu sama lain. Semantik : menelaah hubungan tanda-tanda dengan objek-objek yang merupakan wadah penerapan tanda- tanda tersebut. Pragmatik : menelaah hubungan tanda-tanda

dengan para penafsir atau interpretator. (Lyons, 1971 : 115)

Semantik dalam pengertian luas mencakup tiga pokok bahasan

Page 4: Semantik 1-abs2

Ali menendang bola. S P O Ali : pelaku Menendang : verba yang dilakukan S Bola: pasienYang menendang: Ali bukan yg lainPolisi WanitaWanita Polisi?????

Page 5: Semantik 1-abs2

>Palmer (1981 : 5) menjelaskan kedudukan semantik dalam studi bahasa (linguistik). Dia berasumsi bahwa semantik merupakan suatu komponen yang terdapat dalam linguistik, sama seperti komponen bunyi dan gramatika (tata bahasa).

>Berdasarkan asumsi bahwa makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari linguistik. Sama seperti komponen bunyi dan tata bahasa, makna merupakan komponen yang menduduki tingkatan tertentu.

Semantik dan Linguistik

Page 6: Semantik 1-abs2

Tata bahasa

Fonologi fonemik (tidak ada semantik, tetapi tiap-tiap fonem berfungsi sebagai pembeda makna).

Leksikon (semantik leksikal)

Hubungan antara semantik dan linguistik dapat pula kita lihat dari keberadaan semantik dalam bahasa. Verhaar (1981 : 124) menggambarkan secara jelas mengenai aspek semantik dilihat dari sistematika bahasa. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

sintaksis

morfologi

fungsi

kategori

peran semantik gramatikal

Page 7: Semantik 1-abs2

Objek semantik adalah bahasa dengan berbagai komponen dan tatarannya.

Komponen bahasa adalah leksikon atau kosa kata dari bahasa tersebut, sedangkan tataran bahasa adalah fonologi dan gramatika atau tata bahasa yang mencakup tataran morfologi dan sintaksis.

Berdasarkan komponen bahasa yang dijadikan objek atau sasaran dalam studi atau penelitian, dapat pula membedakan adanya berbagai jenis semantik, yaitu antara lain semantik leksikal, semantik gramatika, semantik kalimat dan sebagainya.

Objek dan Jenis Semantik

Page 8: Semantik 1-abs2

Semantik leksikal adalah makna unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa dan lain-lain.

Semantik gramatika terdapat dua subtataran bahasa, yaitu morfologi dan sintaksis.

- morfologi adalah bidang linguistik yang

mempelajari morfem dan kombinasi- kombinasinya dan bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian

kata. - sintaksis adalah cabang linguistik yang meneliti kalimat serta proses pembentukannya. Verhaar (1983 : 126) berpendapat bahwa

semantik kalimat adalah semua yang termasuk semantik tetapi tidak termasuk dalam semantik gramatikal atau semantik leksikal.

Page 9: Semantik 1-abs2

Semantik dan pragmatik bertalian dengan makna, namun batas antaranya keduanya sangat kabur.

Berhubungan dengan pernyataan di atas, Levinson (1983 : 12) mengemukakan bahwa pragmatik adalah penelitian atau kajian bidang kemaknaan yang tidak dimasukkan atau belum tercakup dalam teori semantik.

Perbedaan antara semantik dan pragmatik dapat kita perhatikan pada pemakaian kata maksud pada kalimat-kalimat berikut ini:

Semantik dan Pragmatik

Page 10: Semantik 1-abs2

1. Apa maksud ungkapan ini ?2. Apa maksud pertanyaan itu ?3. Apa yang Anda maksud dengan ungkapan ini ?4. Apa yang ia maksud dengan pertanyaan itu ?

Semantik memperlakukan makna sebagai suatu bentuk hubungan dua arah (a dyadic relation), sedangkan pragmatik memperlakukan makna sebagai suatu bentuk hubungan tiga arah (a triadic relation). Hubungan dua arah itu dapat kita lihat pada kaimat (1) dan (2), sedangkan hubungan tiga arah dapat kita lihat pada kalimat (3) dan (4).

Page 11: Semantik 1-abs2

Kridalaksana (1984 : 175) berpendapat bahwa semiotik adalah ilmu yang mempelajari lambang-lambang dan tanda-tanda, misalnya tanda-tanda lalu lintas, kode morse, dan sebagainya.

Kridalaksana (1984 : 174) menjelaskan bahwa semantik adalah bagian dari struktur bahasa yang berhubungan dengan makna dari ungkapan dan juga struktur makna suatu wicara, serta serta sistem dan penyelidikan makna dan arti dalam suatu bahasa atau bahasa pada umumnya.

Semantika adalah cabang semiotik yang mempelajari lambang dan referennya.

Dari ketiga penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, semiotik adalah ilmu (di luar bahasa) yang mempelajari sistem tanda yang sifatnya universal, yang inklusif mempelajari lambang yang berupa bahasa. Semantik mempelajari lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna. Sedangkan semantika mempelajari hubungan antara lambang dan referennya.

Semiotik, Semantik, dan Semantika

Page 12: Semantik 1-abs2

Bahasa Kridalaksana (1984 : 19) bahasa adalah merupakan

suatu sistem yang bersifat arbitrer dan dapat digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi.

Ciri-ciri penanda bahasaa. bahasa bersifat sistematikb. bahasa merupakan seperangkat simbol yang arbitrerc. bahasa berupa ucapan (vocal)d. bahasa mengandung makna yang konvensional e. bahasa itu berkomunikasif. bahasa itu mengacu pada dirinyag. bahasa itu manusiawih. bahasa hadir dalam masyarakat bahasa dan kebudayaani. bahasa itu memiliki ciri-ciri universal (Alwasilan, 1985: 2-4; 1986 : 76-81)

Bahasa dan Semiotik

Page 13: Semantik 1-abs2

1. alat fisis yang digunakan tetap dan memiliki kriteria tertentu

2. organisme yang digunakan memili hubungan timbal-balik3. menggunakan kriteria pragmatik4. mengandung kriteria semsantis5. memiliki kriteria sintaksis6. Melibatkan unsur bunyi dan unsur audiovisual7. Memiliki kriteria kombinasi dan bersifat produktif8. Arbiter9. Terbatas dan relatif tetap10. Mengandung diskontuinitas11. Bersifat hierarkis12. Bersifat sistematis dan simultan13. Saling melengkapi dan mengisi14. Informasi kebahasaan dapat disegmentasi15. Transmisi budaya16. Bahasa itu dapat dipelajari17. Bahasa dalam pemakaian bersifat bidimensional

Ciri-ciri pemerlaian bahasa adalah sebagai berikut :

Page 14: Semantik 1-abs2

Kajian bahasa sebagai suatu kode yang telah muncul berpusat pada tiga hal, yaitu sebagai berikut:

1. Karakteristik hubungan antar bentuk, lambang atau kata yang satu dengan bentuk atau lambang yang lainnya.

2. Hubungan antara bentuk kebahasaan dengan dunia luar yang diacunya.

3. Hubungan antar kode dengan pemakainya.

Bahasa Sebagai Sistem Semiotik

Page 15: Semantik 1-abs2

Tri pusat kajian kebahasaan sebagai kode

hu

Pusat kajian bahasa

sebagai kode

Hubungan antara kode lambang dengan pemakainya

Karakteristik hubungan antar bentuk atau antar lambang

Hubungan antar bentuk lambang kebahasaan dan dunia luar

Page 16: Semantik 1-abs2

1. Sistem sosial budaya dalam suatu masyarakat bahasa;

2. Sistem kebahasaan yang melandasi;3. Bentuk kebahasaan yang ditandakan;4. Aspek semantis yang dikandungnya

Pemakaian bahasa dalam komunikasi diawali dan disertai sejumlah unsur, yaitu sebagai berikut:

Page 17: Semantik 1-abs2

Proses komunikasi dalam sistem semiotik

Sistem kebahasaan

Sistem

sosbud

SIGNAL

PENUTUR

Aspek semantik

PENERIMA

Informasi

Page 18: Semantik 1-abs2

Masa pertumbuhan pertamaAristoteles (384-322 SM), makna kata dibedakan atas

makna yang hadir dari kata itu secara otonom dan makna kata yang muncul akibat terjadinya hubungan gramatikal.

Plato (429-347), mengungkapkan bahwa bunyi-bunyi bahasa itu secara implisit mengandung makna-makna tertentu.

Reisig (1825), mengemukakan konsep baru tentang gramar, yang menurutnya mencakup tiga unsur utama, yaitu: (1) semasiologi, atau tentang tanda, (2) sintaksis, telaah kalimat, (3) etimologi, telaah asal-usul kata sehubungan dengan perubahan bentuk maupun makna kata.

Sejarah Semantik

Page 19: Semantik 1-abs2

Masa pertumbuhan keduaMichel Breal (1883), menyebutkan semantik

merupakan bidang baru dalam keilmuan.studi semantik pada masa ini lebih banyak berkaitan dengan unsur-unsur diluar bahasa, misalnya perubahan makna dengan logika, psikologi maupun sejumlah kriteria lainnya. Karya Breal mengenai semantik (abad-19) adalah Essai de semantique.

Page 20: Semantik 1-abs2

Masa Pertumbuhan Ketiga Gustaf stern (1931), melakukan studi makna

secara empiris dengan bertolak dari bahasa inggris. Karyanya berjudul Meaning and Change of Meaning, With Special Reference to the English Language.

Ferdinand de Saussure (1916), mengemukakan dua konsep baru yang merupakan revolusi dalam bidang teori dan penerapan studi kebahasaan.

Page 21: Semantik 1-abs2

Linguistik merupakan studi kebahasan yang berfokus pada keberadaan bahasa itu pada waktu tertentu sehingga menggunakan pendekatan sinkronis (studi deskriptif), sedangkan studi tentang sejarah dan perkembangan suatu bahasa menggunakan pendekatan diakronis.

Bahasa merupakan suatu gestalt (totalitas) yang didukung oleh berbagai elemen,antara elemen yang satu dengan lainya saling ketergantungan dalam rangka membangun keseluruhannya.

Dua konsep Ferdinand de Saussure

Page 22: Semantik 1-abs2

Trier’s (Jerman), salah satu teorinya adalah teori medan makna. Implikasinya kajian semantik memiliki ciri:1. Meskipun semantik membahas perubahan

makna, pandangan yang bersifat historis sudah ditinggalkan karena kajiannya bersifat deskriptif.

2. Stuktur dalam kosa kata mendapat perhatian dalam kajian sehingga dalam kongres para linguis di Oslo (1957) maupun di Cambridge (1962) masalah semantik struktural merupakan hal yang hangat dibicarakan.

Page 23: Semantik 1-abs2

Menurut Martinet(1987:2)Fungsi bahasa sebagai pranata manusia, meliputi:1. Fungsi instrumen, bahasa sebagai alat

berkomunikasi2. Fungsi bahasa sebagai penunjang pikiran3. Fungsi bahasa untuk mengungkapkan diri4. Fungsi estetika, fungsi ini berbaur erat

dengan fungsi komunikasi dan fungsi ekspresif.

Semantik dan Berbagai Disiplin Lain

Page 24: Semantik 1-abs2

Halliday, mengungkapkan adanya sejumlah fungsi yang dimiliki oleh bahasa, yaitu:1. Instrumental2. Regulatory3. Interaksional4. Personal5. Heuristik6. Imajinatif7. informatif

Page 25: Semantik 1-abs2

Semantik maupun bahasa pada umumnya memiliki hubungan dengan cabang – cabang filsafat seperti ontologi, epistemologi, metafisika, dan akhirnya memiliki hubungan sangat erat dengan logika. Bertalian dengan cabang filsefat yang mengkaji masalah berpikir secara benar, semantik sangat berperanan dalam rangka menentukan pernyataan yang benar atau tidak yang bertolak dari adanya premis dan kesimpulan yang diberikan.

Semantik dan filsafat

Page 26: Semantik 1-abs2

Bahasa dan aspek kejiwaan manusia mempuyai hubungan yang sangat erat ditandai adanya psikolinguistik sebagi suatu disiplin ilmu.

John locke : penanda bentuk Gagasan tertentu karena bahasa menjadi instrumen pikiran yang mengacu pada suasana maupun realitas tertentu.

Semantik dan Psikologi

Page 27: Semantik 1-abs2

Pengaruh aliran behaviorisme Pengaruh aliran psikologi Pengaruh aliran gestalt Pengaruh aliran field theory Pengaruh aliran kognitivisme Pengaruh psikologi humanistik

Pengaruh psikologi dalam semantik: