penerapan green lifestyle di griya lembah...

126
PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK JAWA BARAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Triastuti Aviani NIM 1110015000105 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: lammien

Post on 16-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH

KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK

JAWA BARAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Triastuti Aviani

NIM 1110015000105

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Penerapan Green Lifestyle di Griya Lembah Kelurahan

Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Depok Jawa Barat yang disusun oleh

Triastuti Aviani, NIM 1110015000105, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang

berhak untuk diujikan pada siding munaqosah sesuai ketentuan yang telah

ditetapkan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Jakarta, 26 November 2014

Yang Mengesahkan,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Muhamad Arif, M.Pd Sodikin, M.Si

NIP. 19700606199702 1 002

Page 3: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi ini berjudul Penerapan Green Lifestyle di Griya Lembah Kelurahan

Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Depok Jawa Barat, disusun oleh TRIASTUTI

AVIANI Nomor Induk Mahasiswa 1110015000105, diajukan kepada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah

dinyatakan lulus dalam ujian Munaqasah pada tanggal 04 Desember 2014

dihadapan dewan penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1

(S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPS.

Jakarta, 04 Desember 2014

Panitia Ujian Munaqasah,

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd

NIP. 19730424 200801 1 012

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Program Studi)

Drs. Syaripulloh, M.Si

NIP. 19670909 200701 1 033

Penguji I

Moch. Noviadi Nugroho, M.Pd

NIP. 19761118 201101 1 006

Penguji II

Andri Noor Ardiansyah

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dra. Nurlena Rifa’i, M.A. Ph.D.

NIP. 19591020 198603 2 001

Page 4: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Triastuti Aviani

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 April 1992

NIM : 1110015000105

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Angkatan Tahun : 2010

Alamat :Jl. Seha II RT08/010 N0.22 Grogol Selatan,

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12220

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Green Lifestyle di Griya Lembah

Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Depok Jawa Barat adalah benar

hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen:

Dosen Pembimbing I : Dr. Muhamad Arif, M.Pd

NIP : 19700606199702 1 002

Dosen Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Dosen Pembimbing II : Sodikin, M.Si

Dosen Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Dan jika dikemudian

hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli atau merupakan hasil jiplakan

dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 November 2014

(Triastuti Aviani)

Page 5: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

iv

PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN

ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK JAWA BARAT

Oleh:

TRIASUTI AVIANI

1110015000105

ABSTRAK

Pengelolaan sampah secara ramah lingkungan (green waste) dan

partisipasi komunitas hijau (green community) dalam menciptakan green lifestyle

merupakan dua dari delapan atribut untuk menciptakan sebuah gaya hidup hijau

atau green lifestyle. permasalahan yang penulis teliti adalah bagaimana penerapan

green waste dalam green lifestyle warga Griya Lembah dan bagaimana partisipasi

green community dalam menciptakan green lifestyle?

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan

pengelolaan sampah secara ramah lingkungan (green waste) dan partisipasi

komunitas hijau (green community) dalam menciptakan green lifestyle. Adapun

penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik

pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data

dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data.

Hasil penelitian menyatakan bahwa partisipasi green community sebagai

motor penggerak penerapan green lifestyle di Griya Lembah berpengaruh

signifikan terhadap pengelolaan sampah secara ramah lingkungan oleh

masyarakat Griya Lembah. Hal ini terlihat dari adanya perubahan sikap

kepedulian masyarakat terhadap sampahnya sendiri. Kunci keberhasilan

penerapan green waste di Griya Lembah terletak pada pemilahan sampah sesuai

dengan jenis dan sifatnya, meskipun pengelolaan sampah ini dapat dikatakan

belum sempurna karena belum ada upaya untuk melakukan pengurangan timbulan

sampah.

Kata Kunci : Green lifestyle, Green waste, Green community.

Page 6: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

v

THE APPLICATION OF GREEN LIFESTYLE IN GRIYA LEMBAH

ABADIJAYA DISTRICT SUKMAJAYA SUB DISTRICT DEPOK WEST JAVA

By:

TRIASTUTI AVIANI

1110015000105

ABSTRACT

Waste management in environmentally friendly (green waste) and the

participation of green community in creating a green lifestyle are two of eight

attributes to create a green lifestyle. The problems that writer research is how the

application of green waste in the green lifestyle by Griya Lembah peoples and

how the green community participation in creating green lifestyle?

The purpose of this research is to know the application of waste

management in environmentally friendly (green waste) and the participation of

the community (green community) in creating a green lifestyle. As for this

research used descriptive qualitative and used the data collection techniques

through observation , interview , and documentation. Data analysis coincide with

data collection.

The results of research stated that the green community participation as

the engine of the application of green lifestyle in Griya Lembah significantly to

waste management in environmentally friendly by the peoples of Griya Lembah. It

is evident from the change the attitude of community awareness own garbage. The

key to success of green waste application in Griya Lembah is trash sorting in

accordance with the type of waste management and nature, even though not

perfect because this can be said no attempts to do the reduction of waste

generation .

Key Words: Green lifestyle, Green waste, Green community.

Page 7: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya

dan shalawat beriring salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,

keluarga, sahabat dan pengikutnya. Dengan semua ketentuan-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Green Lifestyle di Griya Lembah

Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Depok Jawa Barat”. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari banutuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Nurlena Rifa’i, M.A, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Muhamad Arif, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing pertama yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan

bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

4. Sodikin, M.Si sebagai Dosen Pembimbing kedua yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan bimbingan, motivasi,

dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Dr. Muhammad Arif, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama

penulis menempuh perkuliahan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

vii

6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu yang diberikan kepada

penulis, semoga ilmu ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

7. Pimpinan dan segenap staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah,

Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dan Perpustakaan

Nasional yang telah memfasilitasi penulis dalam melengkapi literatur

penelitian.

8. Ibu Djuniawan Wanitarti beserta Pengurus Bank Sampah Kelompok Peduli

Lingkungan (POKLILI) atas informasi, bantuan, dan sarannya sehingga

penelitian dapat dilakukan dengan baik.

9. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Radjo dan Ibu Saropah, dan kedua kakakku

serta seluruh keluarga besarku yang telah memberikan dukungan baik secara

moril maupun materil, serta doa yang selalu dipanjatkan kepada penulis

sehingga skripsi ini terselesaikan. Mereka adalah inspirasi tanpa batas untuk

tetap terus maju.

10. Seluruh sahabatku, EXISPAL SMAN 24 Jakarta Angkatan XXX dan XXXI

Annissa Paramitha, Riyani Puspa, Danar Wismoyo, Yanuar Prabowo, Reza

Adhitya, dan Ahmad Robi. Dan Maria Qibtiyah sahabatku sejak lahir untuk

setiap doa, motivasi, dan kebersamaan yang takkan tergantikan.

11. Wahyu Romadon untuk menjadi pendengar yang baik dan semua waktu yang

telah kita lalui selama ini.

Page 9: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

viii

12. Teman-teman di Pendidikan IPS Geografi Ninna Aristyaningsih, Nina

Roslina, Ayu Nisa, Ayu Astuti, Denara Nurul, Nurul Purbasari, Wina

Adriyanti dan Umi Muslimah untuk canda tawa selama masa-masa kuliah.

13. Seluruh pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini, terima

kasih atas semua dukungan yang telah diberikan. Hanya Allah seadil-adilnya

pembalas kebaikan.

Penulis menyadari dengan semua kemampuan dan keterbatasan yang

dimiliki skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, baik

sebagai sumber referensi maupun sumber acuan para pembaca.

Jakarta, 22 November 2014

Page 10: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ……….…………………. .. ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ………….. .. iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................. 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori ....................................................................... 8

1. Green Lifestyle ............................................................. 8

a. Green Community ................................................. 11

1. Pengertian Green Community .......................... 11

2. Komponen Komunitas ..................................... 13

3. Bentuk-bentuk Komunitas .............................. 14

Page 11: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

x

4. Karakteristik Komunitas …………………….. 15

b. Green Waste ……………………………………. 16

1. Pengertian Sampah …………………………. . 16

2. Pengelompokan Sampah …………………… . 17

3. Pengelolaan Sampah ………………………... 18

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... 20

C. Kerangka Berpikir ............................................................. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 23

B. Metode Penelitian............................................................... 24

C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data .................. 25

D. Instrumen Penelitian........................................................... 27

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ................ 28

F. Analisis Data ..................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ................................................................... 34

1. Kondisi Daerah Penelitian …………………………... 34

2. Penerapan green waste dalam green lifestyle di

Griya Lembah Depok ……………………………….. 39

3. Partisipasi green community dalam penerapan

green lifestyle ............................................................... 48

Page 12: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

xi

B. Pembahasan ....................................................................... 54

1. Penerapan green waste dalam green lifestyle

di Griya Lembah Depok .............................................. 55

2. Partisipasi green community dalam penerapan

green lifestyle ………………………………………. . 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 63

B. Saran ................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

xii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

3.1 Jadwal penelitian …………………………………………… 24

3.2 Pedoman observasi …………………………………………. 27

3.3 Pedoman dokumentasi ………………………………………. 28

3.4 Pedoman wawancara ……………………………………….... 28

4.1 Kondisi kependudukan berdasarkan jenis kelamin …………… 36

4.2 Kondisi kependudukan berdasarkan komposisi umur ………… 36

4.3 Kondisi kependudukan berdasarkan komposisi umur ………… 37

4.4 Kondisi Kependudukan berdasarkan mata pencaharian …….... 37

4.5 Kondisi kependudukan berdasarkan agama/kepercayaan

yang dianut …………………………………………………..... 38

4.6 Kondisi kependudukan berdasarkan pendidikan ……………… 39

4.7 Daftar harga sampah di Bank Sampah POKLILI ……………... 44

4.8 Agenda Kerja POKLILI ……………………………………….. 58

Page 14: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Berpikir …………………………………. 22

3.1 Peta Lokasi Penelitian ……………………………… 23

4.1 Struktur Kepengurusan POKLILI …………………. 50

4.2 Proses green waste …………………………………. 57

4.3 Partisipasi POKLILI dalam menerapkan green lifestyle

di Griya Lembah …………………………………….. 60

Page 15: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara ke empat dengan penduduk terbanyak di dunia.

Angka kelahiran yang tinggi menyebabkan pertumbuhan penduduk di

Indonesia terbilang cepat. Namun, pertumbuhan penduduk yang tinggi juga

menyimpan masalah bagi lingkungan. Alam harus bekerja keras untuk

memberi daya dukung bagi manusia.

Menurut UU Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009, Daya dukung

lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung

perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar

keduanya.

Manusia berkembang dari waktu ke waktu. Pemikiran manusia membawa

manusia pada penemuan-penemuan baru. Perkembangan teknologi saat ini

bagaikan dua sisi mata uang. Teknologi membawa kemudahan bagi manusia

dalam berbagai aspek. Teknologi mulai merubah gaya hidup masyarakat.

Gaya hidup yang menjadikan alam sebagai partner manusia mulai

ditinggalkan dan bergeser menjadi gaya hidup instan.

Institut for Essential Services Reform mengatakan pada masa kini,

kecendrungan orang untuk hidup senyaman mungkin mendorong munculnya

kebiasaan hidup atau lifestyle yang berdampak pada lingkungan. Kebiasaan

menggunakan kendaraan pribadi terutama mobil dibandingkan dengan

kendaraan umum, perjalanan dengan pesawat udara, penggunaan pendingin

udara, penggunaan komputer dan perangkat hiburan lainnya adalah bentuk

kebiasaan hidup yang berkontribusi terhadap percepatan pemanasan global.

Faktanya hampir seluruh kegiatan kita sepanjang hari telah berkontribusi

terhadap kenaikan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini terjadi karena

sebagian besar aktivitas manusia membutuhkan sumber energi yang saaat ini

Page 16: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

2

sebagian besar masih berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas

alam, dan batu bara.

Bumi sejatinya adalah partner manusia. Namun manusia sendirilah yang

yang merusak bumi ini. Bumi mulai menunjukan sakit tak berkesudahan.

Manusia yang tak lagi ramah terhadap bumi mulai menuai apa yang ia tanam.

Ketidak ramahan manusia terhadap bumi mulai menimbulkan banyak dampak

yang dirasakan.

Sesuai dengan firman Allah dalam Surat Ar-Ruum (30): 41

Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan

yang benar).”

Indonesia telah mengambil langkah peran penting dalam upaya mengatasi

perubahan iklim dengan digelarnya Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB) tentang perubahan iklim dan pemanasan global atau The United

Nations For Climate Change Conference (UNFCCC) yang diadakan di Bali.

Desember 2007 lalu.1 Dalam KTT Perubahan Iklim di Bali telah disepakati

adanya The Bali Road Map yang berisi gagasan masa depan dalam rangka

mengatasi permasalahan iklim.

Ada begitu banyak studi yang menunjukkan tanda-tanda bahwa kondisi

bumi semakin kritis. Dan perilaku manusia yang tidak memperhatikan

lingkungan berkontribusi besar didalamnya. Fenomena pemanasan global dan

berbagai bencana lingkungan yang terjadi menimbulkan banyaknya kerugian

yang dirasakan manusia. Karena hal-hal ini lah yang mendorong manusia

untuk menggalakan gaya hidup hijau (green lifestyle).

1Mien R. Uno & Siti Gretiani, Buku Pintar Etiket Hijau 300 Cara Bijak Ramah

Lingkungan dan Menghemat Uang, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011) h.xvii

Page 17: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

3

Menurut Nirwono Joga ada 8 atribut untuk mewujudkan kota hijau.

Kesatu, peruntukan lahan dan tata ruang bertujuan menciptakan ruang yang

aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan (green planning and design).

Kedua, rencana pengembangan ruang terbuka hijau (green open space)

sebagai paru-paru kota dan daerah resapan air. Ketiga, pengembangan

transportasi berbasis jaringan dan penggunaan transportasi bukan kendaraan

bermotor (jalan kaki, sepeda) dan transportasi masal (green transportation).

Keempat, penerapan bangunan hijau (green building). Kelima, peran serta

masyarakat (green community). Keenam, pemanfaatan dan pengembangan

energi terbarukan (green energy). Ketujuh, pengelolaan sampah ramah

lingkungan (green waste). Kedelapan, pengelolaan air yang berkelanjutan

(green water).2

Dari delapan atribut diatas yang memungkinan untuk diterapkan dalam

lingkup wilayah Rukun Tetangga adalah peran serta masyarakat (green

community). Pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan (green

energy). Pengelolaan sampah ramah lingkungan (green waste).

Peran serta masyarakat (green community) dalam menciptakan green

lifestyle sangatlah penting. Karena masyarakat disini sebagai subjek yang

menentukan keberhasilan dari green lifestyle itu sendiri. Masyarakat diminta

untuk berpartispasi dalam mewujudkan gaya hidup yang ramah lingkungan.

Karena semua ide yang ada tidak akan terlaksana tanpa adanya komunitas

masyarakat yang berperan aktif dalam mewujudkan green lifestyle.

Pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan (green energy) mutlak

diperlukan dalam green lifestyle. Seperti yang diketahui, manusia kini sangat

bergantung kepada bahan bakar fosil. Selain karena bahan bakar fosil adalah

sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, hasil pembakarannya juga

menghasilkan karbon monoksida yang menyebabkan polusi.

Dikutip dari Manuel Antonio Fernandez Dominguez:

2 Nirwono Joga, Gerakan Kota Hijau, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013)

h.xiv

Page 18: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

4

“energi yang kita terima dari matahari sifatnya bersih, terbarukan, dan

berlimpah. Jumlah yang diterima bumi dalam 30 menit sama dengan

semua energi listrik yang dikonsumsi dunia dalam setahun, dan hanya

setengah dari energy ini yang sampai ke permukaan bumi” 3

Sangat disayangkan jika pemanfaatan energi matahari belum dimaksimalkan

dalam kehidupan sehari-hari. Padahal dengan memaksimalkan energi panas

matahari akan lebih menghemat biaya dan lebih ramah lingkungan.

Selain itu pengelolaan sampah ramah lingkungan (green waste)

dilingkungan masyarakat perlu dilakukan. Segala aktivitas manusia pasti

menghasilkan sampah. Dan perlu ada upaya untuk meminimalisir sampah.

Masyarakat Indonesia masih memandang sampah sebagai sesuatu yang tidak

memiliki manfaat. Gerakan 4R adalah kunci untuk menerapkan pengolahan

sampah ramah lingkungan. 4R terdiri dari: (1) Reduce, yaitu mengurangi

penggunaan produk yang tidak perlu untuk menghemat persediaan atau

mengurangi sampah yang dihasilkan. (2) Reuse, yaitu memakai produk yang

dapat dipakai ulang. (3) Recycle, yaitu mendaur ulang alias memanfaatkan

sampah menjadi barang yang bernilai. (4) Replace, yaitu beralih ke produk

yang tidak merusak lingkungan.4

Griya Lembah adalah perumahan yang berada di Kelurahan Abadijaya,

Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Di Griya Lembah sendiri sudah

memiliki komunitas masyarakat yang bergerak dibidang lingkungan

kemasyarakatan yang dinamai POKLILI (Kelompok Peduli Lingkungan

Hidup).

POKLILI terbentuk atas prakarsa dari ibu Djuniawan Wanitarti yang

prihatin dengan keberadaan Tempat Penampungan Sampah (TPS) perumahan

Griya Lembah Depok yang terletak di gerbang perumahan dengan kondisi

yang kotor, semrawut, bau dan tidak sedap dipandang mata serta mengancam

kesehatan lingkungan sekitar. Selain itu keberadaan tempat sampah di setiap

3 Manuel Antonio Fernandez Dominguez, Sayangi Bumi Kita, (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu

Populer , 2011).h.32 4 Mien R. Uno & Siti Gretiani, Buku Pintar Etiket Hijau 300 Cara Bijak Ramah

Lingkungan dan Menghemat Uang, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011) h.xiii

Page 19: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

5

rumah membuat keadaan lingkungan Griya Lembah semakin tidak teratur,

karena setiap hari selalu diacak-acak oleh Kucing, Anjing, Tikus dan

Pemulung.

Ditambah lagi dengan kepedulian masyarakat yang masih kurang terhadap

sampahnya sendiri, hal ini terlihat dengan pengelolaan sampah yang dilakukan

masih bersifat konvensional. Kondisi inilah yang membuat ibu Yuni dan ibu-

ibu PKK RT 003 RW 0024 tergerak untuk membentuk Kelompok Peduli

Lingkungan yang disingkat menjadi POKLILI.

Bertitik tolak dari berbagai kenyataan di atas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengajukan judul “Penerapan Green Lifestyle

Di Griya Lembah Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Depok Jawa

Barat” dalam penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah

Dalam latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat diidentifikasi

sebagai:

1. Kurangnya peran serta masyarakat (green community) dalam mewujudkan

gaya hidup hijau atau green lifestyle.

2. Belum maksimalnya pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan

(green energy).

3. Belum dilakukannya pengelolaan sampah secara ramah lingkungan (green

waste).

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Sehubungan dengan identifikasi permasalahan yang telah penulis buat,

maka penulis memberikan spesifikasi mengenai pembahasan yang akan

diuraikan dengan membatasi penelitian ini pada penerapan green waste

dalam green lifestyle dan peran green community.

Page 20: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

6

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah seperti yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan green waste dalam green lifestyle warga Griya

Lembah?

2. Bagaimana partisipasi green community dalam menciptakan green lifestyle?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mengidentifikasi penerapan pengelolaan sampah secara ramah

lingkungan (green waste) di Griya Lembah Depok.

b. Mendeskripsikan partisipasi green community dalam menciptakan green

lifestyle.

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan dan wawasan serta bahan dalam penerapan

metode penelitian khususnya mengenai gambaran green lifestyle dan dapat

dijadikan bahan untuk perbandingan sebagai penelitian selanjutnya.

a. Untuk Masyarakat

Dari hasil penelitian ini di harapkan masyarakat khususnya warga Griya

Lembah bisa memberikan pengetahuan dan wawasan lebih dalam lagi

dalam penerapan green lifestyle

b. Untuk Peneliti

Dari hasil penelitian ini di harapkan peneliti bisa menambah

pengetahuan dan wawasan dalam ilmu Geografi yang nantinya ilmu

tersebut bisa manfaat bagi orang lain khususnya anak didiknya nanti

dan semoga peneliti tidak ada kata habis atau selesai dalam belajar dan

meneliti.

Page 21: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

7

c. Untuk UIN Syarif Hidayatullah

Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi pengembangan keilmuan khususnya ilmu Geografi

sosial dan lingkungan dalam menggalakan gaya hidup hijau

sebagaimana mestinya.

2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan informasi tentang pengaplikasian gaya hidup hijau

serta bagaimana partisipasi komunitas hijau dalam penerapannya.

a. Untuk Masyarakat

Dari hasil penelitian ini di harapkan masyarakat khususnya warga Griya

Lembah tidak hanya sekedar mengetahui namun juga mempraktikannya

secara berkelanjutan dan terus menerus agar bisa di lihat dan di contoh.

b. Untuk Peneliti

Dari hasil penelitian ini di harapkan peneliti juga tidak sekedar

mengetahui teori namun juga bisa mempraktikannya dalam kegiatan

sehari-hari, karna ilmu geografi bukan hanya sekedar teori namun juga

harus ada praktik dalam kenyataannya.

c. Untuk UIN Syarif Hidayatullah

Dari hasil penelitian ini di harapkan memberikan gambaran dan contoh

dalam penerapan gaya hidup hijau atau green lifestyle di sekitar

Universitas sehingga dapat mempraktikan bahwasannya gaya hidup

hijau perlu untuk diterapkan.

Page 22: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Green Lifestyle

Gaya hidup hijau atau green lifestyle adalah gaya hidup seseorang

yang melaksanakan kegiatan hidup dengan cara menyeimbangkan antara

manusia dan alam.

Menurut U.S. Environment Protection Agency gaya hidup hijau

berarti membuat pilihan yang berkelanjutan tentang apa yang kita makan,

bagaimana kita berpergian, apa yang kita beli, dan bagaimana kita

menggunakan dan membuangnya.5

Menurut Irmawati dalam Jurnal manajeman dan bisnis, Green

Lifestyle adalah sebuah gaya hidup yang benar-benar menjadikan bumi ini

sebagai partner dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai objek

eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan hidup.6

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa green

lifestyle adalah sebuah perilaku kehidupan sehari-hari yang memiliki

dampak positif bagi lingkungan disekitar. Mulai dari hal-hal kecil, seperti

mengurangi pemakaian plastic bag dengan membawa tas kecil setiap kali

akan belanja, membuang sampah pada tempatnya, mengurangi

penggunaan tisu dan kertas, membawa tempat makan sehingga

mengurangi penggunaan styrofoam, dan hal kecil lainnya dalam perilaku

sehari-hari tapi berdampak besar.

5 http://www.epa.gov/region2/sustainability/greenliving.html

6 Irmawati dan Jati Waskito, BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis h.48

Page 23: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

9

Memulai gaya hidup hijau bisa dimulai dari diri sendiri sebagai

wujud dari kepedulian sosial. Tidak perlu merasa malu untuk melakukan

gaya hidup hijau karena orang di sekitar kita belum tentu mau melakukan

hal yang sama. Membangun kepedulian dan pengetahuan tentang dampak

perilaku manusia terhadap alam sekitar dan menularkan pengetahuan yang

dimiliki dengan mengajak orang lain melakukan aksi yang sedang kita

lakukan, seperti menghitung dampak konsumsi terhadap perubahan iklim

(family carbon calculator).

Dalam menerapkan gaya hidup hijau atau green lifestyle ada

beberapa tips yang diberikan oleh Ahmad Mubariq, yaitu:

1. Hemat energi listrik. Energi listrik menyumbang 10% emisi dari

kebutuhan rumah tangga. Buatlah desain rumah yang hemat energi

seperti memiliki cukup banyak jendela agar cahaya masuk ke

dalam rumah dan aliran udara mengalir dengan baik. Memulai

untuk menanam pohon di sekitar rumah, hal ini akan menurunkan

2-3 derajat suhu di sekitar rumah, dan menggunaan lampu hemat

energi.

2. Hemat bahan bakar minyak. Menggunakan alat transportasi umum

merupakan salah satu langkah tepat dalam upaya menghemat

BBM. Menggunakan sepeda bila bepergian jarak dekat dan

berperilaku mengemudi kendaraan yang hemat BBM (save driving

drill).

3. Menghemat air dengaan mengenali sumber air yang digunakan

sehari-hari, mengenali dampak perilaku dan selalu menggunakan

air secara tepat sesuai dengan kebutuhan.

4. Menghindari penggunaan plastik dan styrofoam dalam kehidupan

sehari-hari. Bisa dilaksanakan mulai dari diri sendiri seperti selalu

membawa tempat minum dari rumah, membawa tempat makan

dari rumah dan saat berbelanja membiasakan untuk membawa tas

dari rumah.

Page 24: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

10

5. Menghemat pemakaian kertas. Selalu diingat bahwa kertas terbuat

dari kayu yang biasanya dari pohon kayu yang ada di hutan alam.

Pemakaian berlebihan kertas akan menyebabkan banyak pohon

yang ditebang sehingga hutan akan mengalami kerusakan.

Penggunaan kertas seminimal mungkin, gunakan selalu digital file,

menggunakan kertas di kedua sisi.

6. Hidup kembali ke alam (back to nature/organic). Selalu gunakan

bahan alami dalam konsumsi sehari-hari, kurangi bahan kimia

seperti obat-obatan dan dalam makanan, konsumsi makanan

organik sehingga bisa mengurangi polusi kimia pertanian dan

mengurangi akumulasi zat kimia dalam tubuh. Hindari 8P (

pewarna, perasa, pemanis, penyedap, pengemulsi, pemanis,

pelembut dan pengembang).7

Green lifestyle adalah sebuah pilihan gaya hidup seseorang yang

bisa diterapkan dalam berbagai ruang lingkup wilayah. Dari lingkup yang

sangat luas hingga lingkup terkecil seperti RT. Menurut Nirwono Joga ada

delapan komponen untuk mewujudkan kota hijau, yaitu:8

1. peruntukan lahan dan tata ruang bertujuan menciptakan ruang yang

aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan (green planning and

design).

2. Rencana pengembangan ruang terbuka hijau (green open space)

sebagai paru-paru kota dan daerah resapan air.

3. Pengembangan transportasi berbasis jaringan dan penggunaan

transportasi bukan kendaraan bermotor (jalan kaki, sepeda) dan

transportasi masal (green transportation).

4. Penerapan bangunan hijau (green building).

5. Peran serta masyarakat (green community).

7 http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/05/21/gaya-hidup-hijau-gaya-hidup-

kita-557886.html 8 Nirwono Joga, Gerakan Kota Hijau, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013)

h.xiv

Page 25: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

11

6. Pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan (green energy).

7. Pengelolaan sampah ramah lingkungan (green waste).

8. Pengelolaan air yang berkelanjutan (green water).

Dari delapan komponen diatas peneliti mengambil dua komponen

gerakan kota hijau untuk diterapkan di wilayah Griya Lembah, yaitu:

a. Peran serta masyarakat (green community).

b. Pengelolaan sampah ramah lingkungan (green waste).

a. Green Community

1. Pengertian Green Community

Kata komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu communis, yang

berarti umum, publik yang saling berbagi. Istilah community dalam

bahasa inggris berasal dari istilah Latin yaitu communitatus, awalan

“Com“ mengandung arti dengan atau bersama, “Munis“ mempunyai

arti perubahan atau pertukaran, dan akhiran “tatus” berarti kecil, intim,

atau lokal.9

Menurut Wenger pengertian komunitas mengacu pada sekumpulan

orang yang saling berbagi perhatian, masalah atau kegemaran terhadap

suatu topik dan memperdalam pengetahuan serta keahlian mereka

dengan saling berinteraksi secara terus menerus.10

Komunitas hijau atau green community adalah suatu komunitas

yang banyak dipelopori oleh generasi muda yang peduli terhadap

keberlanjutan lingkungan kota yang merupakan aset, potensi, dan

investasi warga dalam mewujudkan kota yang ramah lingkungan.11

Dikutip dari Metro Waste Authority,

9 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33592/4/Chapter%20II.pdf

10Diah Sri Rejeki. Mengangkat sisi positif budaya lisan melalui pengembangan

perpustakaan komunitas. 2010, h.1 11

Nirwono Joga, Gerakan Kota Hijau, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2013)

h.182

Page 26: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

12

“A green Community is an intentional approach to growth

that strives to protect natural drainage of the land and the

streams within a watershed”.12

Dalam pelaksanaan green lifestyle adanya partisipasi komunitas

hijau atau green community sangat penting. Karena peranan komunitas

hijau menentukan keberlangsungan komponen green lifestyle yang

lain.

Peran masyarakat adalah proses komunikasi dua arah yang terus

menerus untuk meningkatkan pemahaman masyarakat secara penuh

atas proses pengelolaan lingkungan hidup. Komunikasi dari

Pemerintah kepada masyarakat tentang suatu kebijakan dan

komunikasi dari masyarakat kepada Pemerintah atas kebijakan

tersebut.13

Partisipasi adalah keterlibatan emosi dan mental seseorang dalam

situasi kelompok yaitu adanya ketersediaan untuk mengambil bagian

dalam menetapkan tujuan bersama, serta kesediaan memikul tanggung

jawab bagi pencapaian tujuan bersama14

.

Partisipasi masyarakat merupakan poin penting dalam penerapan

green lifestyle. Ada 3 poin penting dalam komponen partisipasi

masyarakat :

a. Informasi leader/fasilitator sebagai koordinator, inspirator, dan

generator dari sebuah kegiatan di lingkungan. Peran fasilitator

adalah menjembatani antara implementasi kegiatan di rumah

tangga kepada pihak luar sehingga pergerakan dari kegiatan yang

ada di masyarakat terekspose dengan baik ke pihak luar.

12

http://www.mwatoday.com/environment/growing-green-communities/what-is-a-green-

community.aspx 13

Handout Hukum Lingkungan, diunduh dari

https://www.academia.edu/4006441/ASPEK_HUKUM_PERAN_SERTA_MASYARAKAT_DA

LAM_PENGELOLAAN_LINGKUNGAN_MASYARAKAT_ADALAH_STAKE_HOLDER_LI

NGKUNGAN_HIDUP 14

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30773/4/Chapter%20II.pdf

Page 27: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

13

b. Dalam teknis melakukan eksposure kegiatan, fasilitator dibantu oleh

kader. Fungsi kader yaitu sebagai mediator antara fasilitator dengan

masyarakat langsung sehingga kegiatan dapat terpenetrasi dengan

baik dan dalam kadar yang terukur.

c. Kader dalam menjembatani informasi di kegiatan rumah tangga

memerlukan peran aktif rumah tangga di tingkatan rumah tangga.

Dalam hal ini, rumah tangga adalah keluarga dalam satu rumah

yang mengimplementasikan green lifestyle yaitu pengelolaan

sampah dan penghijauan.

Green Community tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan green

lifestyle, karena green community adalah unit pelaksana kegiatan yang

bisa mewujudkan green lifestyle ini terwujud. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa green community adalah kumpulan individu yang

memiliki satu kepedulian dan ketertarikan yang sama terhadap

lingkungan dan bergerak untuk mewujudkan gaya hidup yang ramah

lingkungan

2. Komponen Komunitas

Suatu komunitas dapat terbentuk karena adanya satu ketertarikan

terhadap hal yang sama. Menurut Crow dan Allan, komunitas dapat

terbagi menjadi tiga komponen:15

1. Berdasarkan lokasi atau tempat

Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai

tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama

secara geografis.

2. Berdasarkan minat

Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena

mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama,

pekerjaan, suku, ras, maupun berdasarkan gender.

15

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33592/4/Chapter%20II.pdf

Page 28: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

14

3. Berdasarkan komuni

Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas

itu sendiri.

3. Bentuk-bentuk Komunitas

Menurut Wenger, Komunitas mempunyai berbagai macam bentuk,

diantaranya: 16

1. Besar atau Kecil

Beberapa komunitas hanya terdiri dari beberapa anggota atau

bahkan terdiri dari 1000 anggota. Besar atau kecilnya anggota tidak

menjadi masalah, meskipun demikian komunitas yang mempunyai

banyak anggota biasanya dibagi menjadi sub divisi berdasarkan

wilayah atau sub topik tertentu.

2. Berumur Panjang atau Berumur Pendek

Perkembangan sebuah komunitas memerlukan waktu yang lama,

sedangkan jangka waktu eksis sebuah komunitas sangat beragam.

Terdapat beberapa komunitas yang tetap bertahan dalam waktu

puluhan tahun, tetapi ada pula komunitas yang berumur pendek.

3. Terpusat atau Tersebar

Mayoritas sebuah komunitas berawal dari sekelompok orang yang

bekerja di tempat yang sama atau tempat tinggal yang berdekatan.

Mereka saling berinteraksi secara tetap dan bahkan ada beberapa

komunitas yang tersebar di beberapa wilayah.

4. Homogen atau Heterogen

Beberapa komunitas berasal dari latar belakang yang sama, atau

ada yang terdiri dari latar belakang yang berbeda. Jika berasal dari

latar belakang yang sama komunikasi lebih mudah terjalin,

sebaliknya jika komunitas terdiri dari berbagai macam latar

belakang diperlukan rasa saling menghargai satu sama lain.

16

Ibid

Page 29: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

15

5. Internal atau Eksternal

Sebuah komunitas dapat bertahan sepenuhnya dalam unit bisnis

atau bekerjasama dengan divisi yang berbeda. Beberapa komunitas

bahkan bekerjasama dengan organisasi yang berbeda.

6. Spontan atau Disengaja

Terdapat beberapa komunitas yang berdiri tanpa adanya intervensi

atau usaha pengembangan dari organisasi. Anggota secara spontan

bergabung karena kebutuhan berbagi informasi dan membutuhkan

rekan yang mempunyai minat yang sama. Pada beberapa kasus,

terdapat komunitas yang secara sengaja didirikan untuk

mengaspirasikan kebutuhan anggota. Komunitas yang didirikan

secara spontan atau disengaja tidak menentukan formal atau

tidaknya sebuah komunitas.

7. Tidak Dikenal atau Dibawah sebuah Institusi

Komunitas mempunyai berbagai macam hubungan dengan

organisasi, baik itu komunitas yang tidak dikenali, maupun

komunitas yang berdiri dibawah sebuah insitusi.

4. Karakteristik Komunitas

Untuk membangun sebuah komunitas yang efektif, sangat penting

untuk mengetahui 7 elemen atau karakteristik yang dibutuhkan dalam

sebuah komunitas, yaitu:17

1. Kontak sosial

Untuk menjadi bagian dari suatu komunitas, sangat penting untuk

saling melakukan kontak sesama anggota komunitas. Interaksi,

membuat suatu program adalah salah satu bentuk komunitas

2. Berbagi nilai-nilai

Dalam komunitas, harus ada seperangkat tujuan dan nilai yang

diyakini dan dipenuhi secara konsisten. Sebagai contoh ialah

17

Ibid

Page 30: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

16

ekspresi dari sebuah nilai, yaitu multikultural, bahasa spesifik,

bidang pekerjaan yang sama.

3. Komunikasi

Dalam komunitas harus mempunyai media komunikasi antara

sesama anggota, sebagai contoh: voice mail, e-mail, web pages,

pertemuan, buletin, dan tatap muka. Jika terdapat lebih dari satu

media komunikasi maka dapat menjangkau lebih banyak orang.

4. Peraturan

Sebuah komunitas harus memiliki peraturan yang dijadikan standar

dalam menjalani rutinitas komunitas tersebut. Setiap anggota

memberikan saran dalam menyusun peraturan tersebut dan harus

konsisten.

5. Partisipasi anggota

Partisipasi aktif anggota ke dalam komunitas dapat membantu

perkembangan komunitas dan pengetahuan anggota maupun

kelompok. Komitmen dan rasa kebersamaan sangat penting.

6. Sarana

Sebuah komunitas memerlukan tempat untuk berkumpul dan

berinteraksi antar sesama anggota.

7. Rasa kebersamaan

Anggota komunitas harus merasa diterima oleh kelompok dan

merasa dihargai.

b. Green Waste

1. Pengertian Sampah

Dalam UU No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, dalam

pasal 1 ayat 1 disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari

manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Dalam Kamus

Page 31: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

17

Bahasa Indonesia, sampah adalah barang atau benda yang dibuang

karena tidak terpakai lagi.18

Secara definisi, sampah adalah semua jenis bahan buangan baik

yang berasal dari manusia atau binatang yang biasanya berbentuk

padat. Umumnya bahan-bahan tersebut dibuang karena dirasakan oleh

pemiliknya sebagai barang yang tidak berharga, tidak bernilai, dan

tidak di inginkan.19

2. Pengelompokan Sampah

Yul.H.Bahar membagi sampah dalam tiga kelompok: 20

1. Domestic refuse biasanya merupakan sisa makanan, bahan, dan

peralatan yang sudah tidak terpakai lagi dalam rumah tangga.

2. Comercial refuse adalah sampah yang berasal dari tempat-

tempat perdagangan seperti pasar, supermarket, pusat

pertokoan, dan tempat jual beli lainnya. Biasanya sampah yang

berasal dari kegiatan perdagangan ini terdiri dari berbagai jenis,

seperti bahan dagangan yang rusak, kertas, plastik, dan daun

pembungkus, bagian komoditi yan tidak dapat dimanfaatkan,

peralatan yang rusak dan lain-lain.

3. Hazardous refuse merupakan sampah yang berasal dari

kegiatan industri, jumlah, dan jenisnya sangat tergantung pada

jenis dan jumlah bahan yang diolah oleh perusahaan

perindustrian tersebut.

Katy Pike membagi sampah ke dalam beberapa tipe:21

18

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, 2008) h.1255 19

Soekmana Soma, Pengantar Ilmu Teknik Lingkungan, (Bogor: IPB Taman Kencana

Bogor, 2010), Cet. 1, h.11 20

Ir.Yul H.Bahar, Teknologi Penanganan Sampah dan Pemanfaatan Sampah (Jakarta:

PT. Waca Utama Pramesti, 1986) h.4 21

Katy Pike, Go Facts Recycling, (London: A&C Black Publisher, 2007) h.8

Page 32: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

18

1. Decompossing naturally adalah sampah yang dapat diuraikan

secara alami. Mikroorganisme menghancurkan sampah menjadi

air, karbon dioksida, dan mineral yang menutrisi tanaman dan

mempengaruhi kualitas tanah.

2. Here for a long time adalah sampah yang tidak bisa terurai dan

dihancurkan secara alami dan harus di daur ulang atau dibakar.

3. Handle carefully adalah sampah yang bisa terbakar atau

meledak, atau meracuni manusia serta lingkungan, dikenal

sebagai sampah yang berbahaya. Biasanya berupa hasil limbah

sisa produksi industri, tetapi prdoduk rumah tangga yang

digunakan untuk membersihkan juga termasuk kedalam

sampah yang berbahaya ketika dibuang.

3. Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh,

dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan

sampah22

. Pasal 4 UU No.18 Thn 2008 menyebutkan bahwa

Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai

sumber daya.

Pengelolaan sampah rumah tangga menurut UU No. 18 Thn 2008

pasal 19 terdiri atas (a) pengurangan sampah dan (b) penanganan

sampah. Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19

huruf (a) meliputi kegiatan:

a. pembatasan timbulan sampah;

b. pendauran ulang sampah; dan atau

Kegiatan penanganan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal

19 huruf (b) meliputi:

a. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan

sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;

22

UU No. 18 Thn 2008 tentang pengelolaan sampah, pasal 1 ayat 5.

Page 33: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

19

b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan

sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan

sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu;

c. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber

dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari

tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat

pemrosesan akhir;

d. pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi,

dan jumlah sampah; dan/atau

e. pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah

dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media

lingkungan secara aman.

Menurut Mien R. Uno dan Siti Gretiani untuk mengurangi

limbah rumah tangga serta menghemat energi dan biaya perlu

diterapkan 4R, yaitu:23

1. Reduce, yaitu mengurangi penggunaan produk yang tidak perlu

untuk menghemat persediaan atau mengurangi sampah yang

dihasilkan.

2. Reuse, yaitu memakai produk yang dapat dipakai ulang.

3. Recycle, yaitu mendaur ulang alias memanfaatkan sampah menjadi

barang yang bernilai.

4. Replace, yaitu beralih ke produk yang tidak merusak lingkungan

Menurut Amrizal Tanjung penanganan sampah rumah tangga

bisa dilakukan melalui beberapa hal berikut, yaitu:24

a. Komposting

Merupakan metode yang paling mudah untuk menangani sampah

organic rumah tangga menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat

23

Mien R.Uno dan Siti Gretiani, Buku Pintar Etiket Hijau 300 Cara Ramah Lingkungan

dan Menghemat Uang, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011) h.xiii 24

Amrizal Tanjung,Waste Management Program in Indonesia, diunduh dari

http://gec.jp/gec/en/Activities/ecotown/FY2008/06amrizal.pdf pada 15-09-2014. Pukul 19.40 WIB

Page 34: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

20

b. 3R (Reuse, Reduce, Recycle)

Merupakan suatu metode yang memiliki beberapa opsi, yaitu:

1. Reuse, yaitu penggunaan kembali sampah yang masih dapat

digunakan dengan fungsi yang sama atau fungsi yang lain

2. Reduce, yaitu mengurangi segala sesuatu yang dapat

menimbulkan sampah nantinya

3. Recycle, yaitu mengolah sampah menjadi produk baru

c. Waste to energy

Merupakan suatu metode penanganan sampah dengan menjadikan

sampah sebagai bahan bakar alternatif.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Tesis milik Ida Ayu Nyoman Yuliastuti, I N. Mahaendra Yasa, I Made

Jember dalam penelitiannya yang berjudul “Partisipasi Masyarakat Dalam

Pengelolaan Sampah di Kabupaten Badung”, Fakultas Ekonomi

Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia. Partisipasi masyarakat

dalam pengelolaan sampah sangat tergantung kepada pemahaman,

kemauan dan pendapatan masyarakat untuk dapat meningkatkan kualitas

lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pemahaman, kemauan, dan pendapatan masyarakat secara simultan dan

parsial terhadap partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di

Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan data primer dari 94

responden yang merupakan lima besar sektor penghasil sampah yang

dilayani pengangkutan sampahnya oleh pihak Dinas Kebersihan dan

Pertamanan (DKP). Pengambilan sampel dengan menggunakan metode

Proportionate Random Sampling. Teknik analisis dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pemahaman, kemauan, dan pendapatan masyarakat

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap partisipasi masyarakat

dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Badung. Secara parsial

pemahaman, kemauan, dan pendapatan masyarakat berpengaruh positif

Page 35: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

21

dan signifikan terhadap partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah

di Kabupaten Badung25

.

2. Tesis milik Alfiandra, mahasiswa Pascasarjana Universitas Diponegoro

Semarang 2010 dengan judul “Kajian Partisipasi Masyarakat yang

Melakukan Pengelolaan Persampahan 3R di Kelurahan Ngaliyan dan

Kalipancur Kota Semarang”. Penelitian ini mengkaji partisipasi

masyarakat dalam sistem pengelolaan persampahan di Kelurahan

Ngaliyan dan Kalipancur, karena partisipasi masyarakat berperan penting

dalam pelaksanan 3R supaya permasalahan sampah ini dapat diatasi

dengan lebih komprehensif. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama

membahas partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Perbedaannya pada penelitian ini pengelolaan sampah tidak hanya dengan

prinsip 3R dan juga tidak hanya membahas partisipasi masyarakat secara

umum tetapi juga menitik beratkan pada partisipasi komunitas hijau atau

green community selain itu perbedaannya terletak pada metode penelitian

yang di pakai, dan tempat penelitian serta pengolahan yang berbeda26

.

C. Kerangka Berpikir

Green lifestyle adalah sebuah perilaku kehidupan sehari-hari yang

memiliki dampak positif bagi lingkungan disekitar. Mulai dari hal-hal kecil,

seperti mengurangi pemakaian plastic bag dengan membawa tas kecil setiap

kali akan belanja, membuang sampah pada tempatnya, mengurangi

penggunaan tisu dan kertas, membawa tempat makan sehingga mengurangi

penggunaan styrofoam, dan hal kecil lainnya dalam perilaku sehari-hari tapi

berdampak besar.

25

Ida Ayu Nyoman Yuliastuti, I N. Mahaendra Yasa, I Made Jember, “Partisipasi

Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kabupaten Badung” Tesis pada Pascasarjana

Universitas Udayana, Bali. 26

Alfiandra “Kajian Partisipasi Masyarakat yang Melakukan Pengelolaan Persampahan

3R di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur Kota Semarang” Tesis pada Pascasarjana Universitas

Diponegoro Semarang 2010

Page 36: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

22

Dalam penerapan green lifestyle ada dua atribut yang saling menyokong

satu sama lain, yaitu green community dan green waste. Keduanya saling

berkaitan satu sama lain.

Green community adalah suatu komunitas yang banyak dipelopori oleh

generasi muda yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan kota yang

merupakan aset, potensi, dan investasi warga dalam mewujudkan kota yang

ramah lingkungan. Komunitas inilah yang berperan dalam pelaksanaan green

waste dalam penerapan green lifestyle.

Green waste adalah kegiatan sistematis, menyeluruh, dan

berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Penanganan sampah yang dilakukan haruslah berwawasan lingkugan agar

kemudian pengelolaan sampah ini tidak menimbulkan dampak yang lain bagi

masyarakat ataupun lingkungan.

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

GREEN

COMMUNITY

GREEN WASTE

GREEN LIFESTYLE

Melihat bagaimana partisipasi dan

perilaku green community atau

komunitas hijau dalam penerapan

green lifestyle yang didalamnya

terdapat kegiatan pengelolaan

sampah atau green waste

Meliputi kegiatan pengurangan dan

pengelolaan sampah secara ramah

lingkungan yang didalamnya terdapat

unsur 4R

Page 37: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Sumber: http://sukmajaya.depok.go.id/profil/geografis

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian

Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Griya Lembah Blok B1,

Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat dan

memiliki koordinat 6o14’17’’LS dan 106

o50’8’’ BT

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan proses yang bertahap yaitu mulai

dari tahap perencanaan, persiapan penelitian. Yang dilanjutkan dengan

Skala

1:150.000

LOKASI

PENELITIAN

U

Page 38: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

24

pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian dan diakhiri

dengan laporan penelitian.

Waktu penelitian yang penulis lakukan dimulai pada bulan Januari

2014 hingga bulan Oktober 2014. Penelitian ini akan berakhir jika semua

data telah dirasa cukup lengkap untuk diolah oleh penulis. Tetapi batas

waktu tersebut masih bersifat tentatif, sehingga jika sewaktu-waktu masih

memerlukan data, penulis dapat mengunjungi lokasi penelitian dan juga

menjalin silaturahmi. Adapun jadwal penelitian yang penulis buat agar

penelitian ini dapat berlangsung lebih terarah.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Izin di lokasi

penelitian

Observasi

lokasi

penelitian

Penyusunan

Bab 1-3

Pengumpulan

data

Pengolahan

data dan Bab

4

Penarikan

kesimpulan

dan Bab 5

Penulisan

Laporan

B. Metode Penelitian

Menurut Coghlan dan Brannick metode penelitian adalah cara yang akan

ditempuh oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian atau

rumusan masalah.27

27

Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, ( Jakarta: PT. Indeks, 2012) h.36

Page 39: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

25

Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh peneliti adalah

penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif bertujuan

membuat deskripsi atau lukisan mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu

populasi atau daerah tertentu secara sistematik, faktual dan teliti. Variabel-

variabel yang diteliti terbatas atau tertentu saja, tetapi dilakukan secara

meluas pada suatu populasi di daerah tersebut.

C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah yang paling utama dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Pengumpulan data dapat dikumpulkan dalam berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai cara. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi ialah pengematan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.28

Teknik ini dilakukan dengan datang

langsung kelokasi penelitian dengan melakukan beberapa kegiatan

diantaranya pengambilan data penduduk (monografi/profil desa),

pengamatan kondisi fisik dan social, foto atau gambar, dan ploting

lokasi.

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data

yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.29

Penulis akan

mengumpulkan data-data tertulis dari pihak Kelompok Peduli

Lingkungan berupa buku dokumentasi Profil POKLILI, foto-foto

kegiatan beserta data warga yang menjadi anggota POKLILI di Griya

Lembah.

28

Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial Edisi Kedua,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008) h.52 29

Ibid, h.69

Page 40: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

26

c. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara

langsung.30

Teknik wawancara merupakan teknik yang dapat membantu

dalam melengkapi pengumpulan data yang tidak diungkapkan oleh

teknik observasi. Teknik ini dilakukan dengan langsung mewawancarai

warga Griya Lembah.

Indikator wawancara meliputi:

1. Penerapan green waste dalam green lifestyle di Griya

Lembah Depok

2. Partisipasi green community dalam penerapan green

lifestyle

Penentuan informan penelitian dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive yaitu informan penelitian dipilih berdasarkan

pertimbangan , kriteria atau ciri-ciri yang ditetapkan berdasarkan tujuan

penelitian. Adapun kriteria yang digunakan untuk menetapkan informan

penelitian adalah pihak yang memiliki kompetensi dan kewenangan

memberikan informasi yang relevan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, subjek dari penelitian ini

adalah :

a. Masyarakat atau warga perumahan Griya Lembah yang beralamat

Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok Provinsi

Jawa Barat. Yang akan di wawancara 10 orang dari RT 03.

b. Anggota POKLILI di Perumahan Griya Lembah, di pilih sebagai

informan penelitian kerena mereka yang berperan serta dalam

pengelolaan sampah di Perumahan Griya Lembah. Yang akan di

wawancari kurang lebih 10 orang anggota dari POKLILI di

perumahan Griya Lembah.

30

Ibid, h. 55

Page 41: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

27

2. Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan, selanjutnya perlu diikuti kegiatan

pengolahan data. Pengolahan data mencakup kegiatan31

:

a. Penyusunan data

Data yang sudah ada perlu dikumpulkan semua agar mudah untuk

mengecek apakah semua data yang dibutuhkan sudah terekap semua.

b. Klasifikasi data

Klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan atau

mengelompokkan dan memilah data berdasarkan pada klasifikasi

tertentu yang telah dibuat atau ditentukan oleh peneliti.

c. Manipulasi data

Mengadakan manipulasi terhadap data mentah berarti mengubah data

mentah tersebut dari bentuk awalnya menjadi suatu bentuk yang dapat

dengan mudah memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena.

d. Interpretasi data

Peneliti meginterpretasikan hasil analisis akhirnya dan menarik suatu

kesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh rangkaian penelitian

dan membuat rekomendasinya. Interpretasi data merupakan upaya

untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas

terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan.32

D. Instrumen Penelitian

1. Pedoman Observasi

Tabel 3.2 Pedoman Observasi

31

http://diachs-an-nur.blogspot.com/2012/05/teknik-pengolahan-data.html 32

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT. Remaja Rosadakarya, 2009) h.151

No Data yang Diperlukan Objek yang Diamati

1 Kondisi kebersihan

lingkungan

Jalan umum dan saluran air

2 Lubang biopori Beberapa rumah di RT 03

Page 42: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

28

2. Pedoman Dokumentasi

Tabel 3.3 Pedoman Dokumentasi

No Data yang Diperlukan Dokumen yang Dibutuhkan

1 Kependudukan Monografi

2 Harga sampah Daftar harga sampah di POKLILI

3 Struktur Organisasi

POKLILI

Struktur kepengurusan POKLILI

3. Pedoman Wawancara

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara

No Aspek Indikator

1 Green lifestyle Pemahaman warga tentang green

lifestyle

Perilaku green lifestyle warga Griya

Lembah

Cara warga menerapkan green lifestyle

Peran POKLILI mengajak masyarakat

menerapkan green lifestyle

3 Area penghijauan Taman dan pekarangan rumah

4 Agenda komunitas Program kerja POKLILI

5 Partisipasi warga Kegiatan warga saat agenda rutin POKLILI

6 Pengelolaan sampah Cara warga mengelola sampah rumah

tangga sebelum dibuang

7 Pemilahan Sampah Sampah rumah tangga yang dibuang warga

8 Pengolahan dan

pemanfaatan sampah

kertas, sampah plastik,

dan sisa makanan

Sampah kertas, sampah plastik, dan sisa

makanan

Page 43: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

29

2 Peran green

community

Latar belakang keikut sertaan

Efektivitas kegiatan hijau POKLILI

Program yang dinilai sukses di Griya

Lembah

Program kerja POKLILI

Sistem pembagian kerja POKLILI

Cara POKLILI mengajak warga

mengikuti kegiatan yang diadakan

Hambatan selama POKLILI berdiri

3 Green waste Perlakuan warga terhadap sampah

dirumah

Pemilahan sampah sebelum dibuang

Cara mengurangi dan mengelola

sampah plastic

Cara mengelola sampah sisa makanan

Cara POKLILI mengelola sampah

yang dihasilkan warga Griya Lembah

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data.

Teknik keabsahan data merupakan teknik yang digunakan untuk

memeriksa dan membandingkan keabsahan data. Berikut langkah-langkah

untuk menguji keabsahan dari hasil analisis penelitian ini:33

1. Creadibility

Creadibility atau Kredibilitas dimaksudkan untuk merangkum

bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas terletak

pada keberhasilanya dalam mengeksplorasi masalah atau

mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang

kompleks. Uji kredibilitas antara lain dilakukan dengan:

33

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D,( Bandung: Alfabeta, 2012) h.368-378

Page 44: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

30

1. Perpanjangan pengamatan

Peneliti melakukan kembali pengamatan dan mewawancarai kembali

narasumber yang pernah ditemui. Dengan perpanjangan pengamatan

ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin akrab

sehingga tidak ada jarak lagi dan semakin terbuka, dan tak ada

informasi lagi yang ditutup-tutupi.

2. Peningkatan ketekunan dalam penelitian

Berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan

urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

3. Triangulasi

Diartikan sebagai pengecekan dari berbagai sumber dengan berbagai

cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat traingulasi

sumber , triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu

1. Triangulasi sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek

data yang diperoleh melalui berbagai sumber

2. Triangulasi teknik

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda.

3. Triangulasi waktu

Dalam menguji kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara

melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau

teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

4. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah adanya

pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh

peneliti.

Page 45: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

31

5. Analisis kasus negatif

Peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan

data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau

bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin

akan merubah temuannya. Hal ini sangat bergantung seberapa besar

kasus negative yang muncul tersebut.

6. Member check

Adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data.

2. Transferability atau transferbiliti (keteralihan) pada dasarnya merupakan

validitas eksternal pada penelitian kualitatif. Validitas eksternal

menunjukan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian

ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai ransfer ini berkaitan

dengan dengan pertanyaan hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan

atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu supaya orang lain

dapat memahami hasil penelitian sehingga ada kemungkinan untuk

menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat

laporannya harus memberikan uraian yang jelas, rinci, jelas, sistematis

dan dapat dipercaya.

3. Dependability

Dalam penelitian kualitatif dependability disebut reliabilitas. Suatu

penelitain dikatakan reliable adalah apabila orang lain dapat mengulangi

atau mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif,

uji dependabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap

keseluruhan proses penelitian.

4. Konfirmabillity

Dalam penelitian kualitatif uji konfirmabillity mirip dengan uji

dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.

Menguji konfirmabillity berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan

proses yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar

Page 46: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

32

konfirmabillity. dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada tetapi

hasilnya ada.

F. Analisis Data

Dalam proses analisis data, ada beberapa langkah pokok yang harus

dilakukan yaitu:

1. Tahap persiapan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan ini adalah:

a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas dan kelengkapan identitas

pengisi.

b. Memeriksa dan mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa

isiinstrument pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran

instrumen barangkali ada yang terlepas atau sobek).

c. Mengecek macam-macam isian data34

.

2. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan35

.

Data yang diperoleh merupakan data terkait penerapan green

lifestyle di Griya Lembah, kemudian disederhanakan dan disajikan dengan

memilih data yang relevan, kemudian menitik beratkan pada data yang

34Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian,(Malang: UIN Malang Press, 2008) h.131

35 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D,( Bandung: Alfabeta, 2012)h.338

Page 47: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

33

paling relevan, selanjutnya mengarahkan data pada pemecahan masalah

dan memilih data yang dapat menjawab permasalahan penelitian. Reduksi

data berlangsung terus menerus selama proses penelitian berlangsung dan

berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap

tersusun.

3. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

tabel, grafik, pie chard, pictogram, dan sejenisnya. Melalui penyajian data

tersebut maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan

sehingga akan semakin mudah dipahami36

.

4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel37

.

Kesimpulan penelitian dilakukan dengan melihat hasil reduksi data

dan tetap mengacu pada perumusan masalah serta tujuan yang hendak

dicapai. Data yang telah tersusun tersebut dihubungkan dan dibandingkan

antara satu dengan yang lainya sehingga muda ditarik kesimpulan sebagai

jawaban dari setiap permsalahan yang ada.

36

Ibid. h.341 37

Ibid. h. 345

Page 48: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada penelitian ini akan dipaparkan fokus dari penelitian ini yaitu

penerapan green lifestyle warga Griya Lembah di RT 03 RW 024 Kelurahan

Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Depok Jawa Barat. Dimana penelitian ini

menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

1. Kondisi Daerah Penelitian

a. Letak Geografis

Griya Lembah terletak di Kelurahan Abadijaya, Kecamatan

Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Kelurahan Abadijaya memiliki luas

wilayah 237 Ha dan terletak pada koordinat 6o14’17’’LS dan

106o50’8’’ BT. Batas wilayah Kelurahan Abadijaya sebagai berikut:

Skala

1:150.000

LOKASI

PENELITIAN

U

Page 49: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

35

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Baktijaya

2. Sebelah selatan berbatasan dengan Keluahan Sukmajaya

3. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Mekarjaya

4. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Cisalak

b. Kondisi Iklim

Kelurahan Abadijaya terletak 50 m diatas permukaan laut.

Banyaknya curah hujan di Kelurahan Abadijaya 240 mm/tahun. Suhu

udara rata-rata berkisar 32°C.

c. Kondisi Geologi dan Geomorfologi

Sebagian besar wilayah Kelurahan Abadijaya memiliki kemiringan

lereng kurang dari 15%. Bentuk kemiringan lereng wilayah tersebut

sangat menentukan jenis penggunaan lahan, intensitas penggunaan

lahan, dan kepadatan bangunan. Wilayah dengan kemiringan datar

hingga sedang digunakan untuk berbagai macam keperluan

khususnya pemukiman, industri, dan pertanian.

Berdasarkan atas elevasi atau ketinggian garis kontur, maka

bentang alam dari selatan ke utara merupakan daerah dataran rendah –

perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50-140 meter

di atas permukaan laut

Struktur geologi didaerah ini merupakan lapisan horizontal atau

sayap lipatan dengan kemiringan lapisan yang hampir datar, serta

sesar mendatar yang diperkirakan berarah utara.38

d. Kondisi Kependudukan

a) Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh dari monografi Kelurahan

Abadijaya, kondisi kependudukan berdasarkan jenis kelamin

seperti terlihat pada tabel 4.1

38

http://www.damandiri.or.id/file/ronilaipbbab4.pdf

Page 50: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

36

Tabel 4.1 Kondisi kependudukan berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase

1 Laki-laki 24.386 orang 49.8%

2 Perempuan 24.661orang 50.2%

TOTAL 49.047 orang 100%

Sumber: Data monografi Kelurahan Abadijaya tahun 2013.

Jumlah penduduk perempuan di Kelurahan Abadijaya lebih

banyak dibandingkan jumlah laki-laki. Data ini selaras dengan

yang ditemukan di lapangan bahwa jumlah masyarakat yang

menjadi anggota POKLILI mayoritas adalah perempuan.

b) Berdasarkan Komposisi Umur

Berdasarkan data yang diperoleh dari monografi Kelurahan

Abadijaya, kondisi kependudukan berdasarkan komposisi umur

seperti terlihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Kondisi kependudukan berdasarkan komposisi umur

No Usia Jumlah Presentase

1 0-5 tahun 2.449 orang 5%

2 6-16 tahun 5.380 orang 11%

3 17-25 tahun 8.984 orang 19%

4 26-55 tahun 23.182 orang 47%

5 56 Keatas 9.052 orang 18%

TOTAL 49.047 orang 100%

Sumber: Data monografi Kelurahan Abadijaya tahun 2013.

Jumlah penduduk di Kelurahan Abadijaya banyak terdapat

diusia produktif antara 26-55 tahun. Menyusul kemudian usia 56

tahun keatas. Sementara rata-rata usia anggota POKLILI berkisar

dari 22 tahun hingga 60 tahun.

Page 51: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

37

c) Berdasarkan Kelompok Tenaga Kerja

Berdasarkan data yang diperoleh dari monografi Kelurahan

Abadijaya, kondisi kependudukan berdasarkan kelompok tenaga

kerja seperti terlihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Kondisi kependudukan berdasarkan

kelompok tenaga kerja

No Usia Jumlah Presentase

1 10-14 tahun 254 orang 0.5%

2 15-19 tahun 1.340 orang 3%

3 20-26 tahun 14.158 orang 29%

4 27-40 tahun 21.750 orang 44%

5 41-56 tahun 9.376 orang 19%

6 57 Keatas 2.169 orang 4.5%

TOTAL 49.047 orang 100%

Sumber: Data monografi Kelurahan Abadijaya tahun 2013.

Anggota POKLILI banyak terdapat pada usia kelompok

tanga kerja usia 20-26 tahun, 27-40 tahun, 41-56 tahun, dan 57

keatas. Dan responden yang digunakan dalam penelitian ini

banyak terdapat di keempat kelompok tenaga kerja tersebut

d) Berdasarkan Mata Pencaharian

Berdasarkan data yang diperoleh dari monografi Kelurahan

Abadijaya, kondisi kependudukan berdasarkan mata pencaharian

seperti terlihat pada tabel 4.

Tabel 4.4 Kondisi Kependudukan berdasarkan mata pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah Presentase

1 PNS 1.226 orang 4%

2 ABRI 1.005 orang 3.5%

Page 52: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

38

3 Pegawai swasta 4.531 orang 16%

4 Wiraswata / pedagang 9.809 orang 34%

5 Pensiunan 7.357 orang 25.5%

6 Jasa 4.905 orang 17%

TOTAL 28.883 orang 100%

Sumber: Data monografi Kelurahan Abadijaya tahun 2013.

Data ini sama dengan yang ditemukan saat penelitian

berlangsung yaitu kebanyakan anggota POKLILI dan responden

penelitian ini berpropesi sebagai ibu rumah tangga. Dan

mayoritas diantaranya adalah pensiunan.

e) Berdasarkan Agama / Kepercayaan yang Dianut

Berdasarkan data yang diperoleh dari monografi Kelurahan

Abadijaya, kondisi kependudukan berdasarkan kepercayaan yang

dianut seperti terlihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Kondisi kependudukan berdasarkan

agama/kepercayaan yang dianut

No Agama / Kepercayaan Jumlah Presentase

1 Islam 43.218 oarang 89%

2 Kristen 2.492 orang 6%

3 Katolik 1.695 orang 3.5%

4 Hindu 171 orang 0.5%

5 Budha 471 orang 1%

6 Penganut/penghayat

kepercayaan terhadap

Tuhan YME

- orang 0%

TOTAL 49.047 orang 100%

Sumber: Data monografi Kelurahan Abadijaya tahun 2013.

Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota POKLILI

dan masyarakat Griya Lembah mayoritas responden dan anggota

Page 53: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

39

POKLILI menganut agama islam. Data ini sama dengan yang

ada pada monografi Kelurahan Abadijaya.

f) Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan data yang diperoleh dari monografi Kelurahan

Abadijaya, kondisi kependudukan berdasarkan pendidikan adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.6 Kondisi kependudukan berdasarkan pendidikan

No Pendidikan Jumlah Presentase

1 TK/RA 13.488 orang 27.5%

2 SD/MI 7.602 orang 15.5%

3 SLTP/MTs 7.357 orang 15%

4 SLTA/MA 12.262 orang 25%

5 Akademi (D1-D3) 4.905 orang 10%

6 Sarjana (S1-S3) 3.473 orang 7%

TOTAL 49.047 orang 100%

Sumber: Data monografi Kelurahan Abadijaya tahun 2013.

Anggota POKLILI memiliki latar belakang pendidikan

yang bermacam-macam. Namun mayoritas pengurus dan anggota

POKLILI memiliki latar pendidikan Sarjana.

2. Penerapan green waste dalam green lifestyle di Griya Lembah Depok

a. Pemahaman tentang Green Lifestyle

Pemahaman warga mengenai konsep green lifestyle atau gaya

hidup hijau masih sangat minim. Sebagian besar responden

memahami apa itu green lifestyle walaupun masih dalam konsep yang

sangat sederhana, yaitu gaya hidup yang bersahabat dengan

lingkungan, gaya hidup yang peduli terhadap lingkungan dan gaya

hidup yang ramah lingkungan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan

Page 54: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

40

dari Ibu Lucy saat wawancara ketika ditanya apa yang beliau ketahui

mengenai green lifestyle. dan Ibu Lucy menjawab bahwa green

lifestyle adalah sebuah pilihan gaya hidup seseorang yang peduli

terhadap lingkungan dengan menjadikan alam sebagai sahabat39

.

Perilaku peduli terhadap lingkungan ini terlihat saat peneliti

melakukan observasi, dimana warga yang tinggal di lingkungan Griya

Lembah merawat dengan baik lingkungannya. Karena perumahan ini

terlihat bersih meskipun masih ada beberapa sampah yang terlihat

berterbangan tertiup angin. Adanya upaya warga menanam tanaman

di pot yang digantung di halaman rumah dan terdapatnya taman yang

ada di depan pintu masuk perumahan juga menunjukan bahwa area

penghijauan menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian warga Griya

Lembah Depok terhadap lingkungan40

.

Hanya sedikit responden yang benar-benar paham dengan

konsep green lifestyle dan mengerti cara mengimplementasikannya

dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang dituturkan oleh Bu Rita

saat wawancara pada hari Jumat 10 Oktober 2014 di sekretariat

POKLILI, yang mengatakan pemilahan sampah dirumahnya adalah

wujud dari kegiatan green lifestyle dalam kesehariannya. Karena

dengan memilah sampah artinya sudah ada upaya untuk

meminimalisir sampah yang terbuang percuma begitu saja.

b. Pola perilaku warga yang mencerminkan green lifestyle

Hampir sebagian besar responden merasa sudah menerapkan

green lifestyle dalam aktifitasnya sehari-hari meskipun belum secara

keseluruhan. Fokus penerapan green lifestyle sebagian besar

responden memang terletak pada pengelolaan sampah rumah tangga

yang dihasilkan. Selaras dengan pernyataan dari Ibu Suhaimi saat

39

Wawancara dengan Lucy, tanggal 10 Oktober 2014 di Bank Sampah POKLILI, Griya

Lembah Depok 40

Hasil Observasi tanggal 3 Oktober 2014

Page 55: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

41

wawancara yang mengatakan dirinya menerapkan gaya hidup hijau

(green lifestyle) baru sebatas pada mengumpulkan sampah plastik

untuk kemudian disetor ke Bank sampah41

.

Namun berdasarkan hasil observasi, setiap rumah juga

memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai area penghijauan meski

hanya dengan menanam tanam dalam pot gantung, dan kondisi

saluran air yang mengalir tidak tergenang oleh sampah. Hal ini

membuktikan bahwa bahwa pola perilaku sebagian besar responden

sudah menuju ke arah green lifestyle. Dan hanya sebagian kecil

responden yang merasa tidak menerapkan gaya hidup hijau atau green

lifestyle dalam kehidupan sehari-harinya.

c. Cara menerapkan green lifestyle

Cara setiap responden menerapkan green lifestyle dalam

kesehariannya sangat beragam. Hampir keseluruhan dari responden

yang di wawancarai melakukan pemilahan sampah sebagai langkah

sederhana dalam menerapkan green lifestyle di rumah. Sampah yang

dipilah tersebut biasanya dipilah berdasarkan sampah organik dan non

organik. Sebagian besar responden juga memberikan jawaban

tambahan, selain memilah sampah sebelum dibuang mereka juga

memasak makanan sendiri sebagai langkah menerapkan green lifestyle

dirumah.

Seperti yang dituturkan Ibu Joice ketika wawancara saat

ditanya bagaimana cara menerapkan green lifestyle dalam

kesehariannya, Bu Joice menjelaskan untuk menerapkan green lifestyle

dalam kesehariannya Bu Joice selalu membiasakan suami dan anak-

anaknya untuk membawa botol air minum saat ke kantor dan ke

sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan sampah

41

Wawancara dengan Suhaimi, tanggal 10 Oktober 2014 di Bank Sampah POKLILI,

Griya Lembah Depok

Page 56: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

42

plastik jika membeli air kemasan dalam botol. Bu Joice juga

mengatakan bahwa dirinya membiasakan untuk memasak sendiri, agar

makanan yang di konsumsi keluarganya terjamin kualitas, kebersihan

dan kesehatannya42

.

Sebagian sisanya memilih cara yang lain dalam menerapkan

green lifestyle dalam kesehariannya. Seperti Bapak Muhasan yang

menerapkan pengurangan sampah plastik sebagai cara untuk

menerapkan green lifestyle. hal ini dilakukan dengan cara memilih

kemasan refill saat berbelanja agar sampah yang dihasilkan lebih

sedikit43

.

d. Keikutsertaan sebagai anggota POKLILI

Hampir seluruh responden terdaftar sebagai anggota dari

POKLILI. Hanya sebagian kecil responden yang tidak terdaftar

sebagai anggota. Latar belakang keikutsertaan setiap responden

berbeda-beda. Sebagian responden ikut sebagai anggota POKLILI

karena ingin memanfaatkan sampah yang mereka hasilkan setiap

harinya, terutama sampah plastik. Hal ini terlihat saat peneliti

melakukan Observasi pada hari Jumat tanggal 3 Oktober 2014 dimana

warga terlihat membawa banyak sampah ke sekretariat POKLILI

untuk melakukan penyetoran dan penimbangan sampah yang mereka

kumpulkan. Setelah sampah-sampah tersebut ditimbang, kemudian

dicatat jumlah dan harga dari sampah yang mereka setor44

. Sehingga

sampah tersebut bisa bermanfaat dan memberikan nilai ekonomis bagi

anggota POKLILI.

Sebagian lagi mengatakan latar belakang keikutsertaan mereka

sebagai anggota POKLILI berawal dari rasa kepedulian terhadap

42

Wawancara dengan Joice, tanggal 10 Oktober 2014 di Bank Sampah POKLILI, Griya

Lembah Depok 43

Wawancara dengan Muhasan, tanggal 10 Oktober 2014 di Bank Sampah POKLILI,

Griya Lembah Depok 44

Hasil Observasi tanggal 3 Oktober 2014

Page 57: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

43

lingkungan mereka. Ada rasa kekhawatiran melihat lingkungan mereka

penuh dengan sampah yang berserakan. Seperti yang dikatakan oleh

Ibu Yuni saat wawancara, keikutsertaannya sebagai anggota POKLILI

di latar belakangi oleh adanya Tempat Pembuangan Sampah

Sementara di depan Kompleks perumahan Griya Lembah Depok yang

menimbulkan bau yang tidak enak. Berawal dari hal tersebut muncul

lah pemikiran bagaimana caranya sampah-sampah tersebut tidak lagi

terbuang percuma begitu saja dan justru bisa memberikan manfaat bagi

warga Griya Lembah45

.

Hanya sedikit sekali responden yang tidak terdaftar sebagai

anggota POKLILI. Responden tersebut merasa mengikuti kegiatan-

kegiatan yang diadakan POKLILI hanya membuang-buang waktu saja.

e. Efektivitas kegiatan hijau yang dilaksanakan POKLILI

Seluruh responden mengatakan bahwa kegiatan hijau yang

dilaksanakan oleh POKLILI sangat efektif membuat lingkungan

mereka menjadi bersih dan bebas dari sampah yang berserakan.

Karena sampah bukan lagi benda yang tidak bermanfaat, tapi kini

sampah bisa dimanfaatkan dengan baik Hal ini diperkuat dengan

pernyataan Bapak Muhasan saat wawancara yang mengatakan bahwa

lingkungannya menjadi bebas dari sampah karena sampah yang

sebelumnya hanya dibuang kini bisa dimanfaatkan dengan disetor ke

Bank sampah. Kesuksesan POKLILI dengan program Bank sampah di

RT 03 RW 024, membuat munculnya kebijakan yang mewajibkan

untuk setiap RT minimal setiap RW memiliki Bank sampah untuk

mengelola sampah yang dihasilkan warga46

.

45

Wawancara dengan Yuni, tanggal 10 Oktober 2014 di Bank Sampah POKLILI, Griya

Lembah Depok 46

Wawancara dengan Muhasan, tanggal 10 Oktober 2014 di Bank Sampah POKLILI,

Griya Lembah Depok

Page 58: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

44

Selain itu kini masyarakat juga mulai memiliki kepedulian

terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Awal berjalannya kegiatan

POKLILI banyak warga yang acuh terhadap kegiatan yang diadakan

namun sekarang justru warga yang sebelumnya acuh terhadap kegiatan

POKLILI kini menjadi anggota dan rutin menyetorkan sampahnya di

Bank sampah POKLILI. Seperti yang diceritakan Ibu Rianti saat

wawancara, dulunya ada tetangganya yang mengejeknya saat

mengumpulkan sampah-sampah plastik di sekitaran rumah. Namun

sikap tetangganya tersebut berubah semenjak mengetahui sampah yang

dikumpulkan Ibu Rianti menghasilkan rupiah setelah disetor ke Bank

sampah POKLILI. Kini orang tersebut telah terdaftar sebagai anggota

POKLILI dan aktif sampai sekarang dalam melakukan penyetoran

sampah47

.

f. Program POKLILI

Seluruh responden menilai Bank sampah dan kegiatan daur

ulang sebagai program POKLILI yang sukses membuat lingkungan

mereka menjadi lingkungan hijau. Program bank sampah memberikan

banyak manfaat bagi anggota POKLILI. Seperti penyetoran sampah

yang dilakukan anggota setiap hari Jumat. Penyetoran sampah plastik

tersebut membuat sampah warga dapat dimanfaatkan dengan baik.

Selain itu penyetoran sampah juga memberikan tambahan penghasilan

bagi setiap anggota yang menyetorkan sampahnya. Berdasarkan hasil

observasi, banyaknya uang yang diterima bergantung pada jumlah dan

jenis sampah yang disetorkan48

.

Berikut harga sampah yang disetorkan berdasarkan dokumen

yang diperoleh dari pengurus POKLILI49

.

47

Wawancara dengan Rianti, tanggal 10 Oktober 2014 di Bank Sampah POKLILI, Griya Lembah

Depok 48

Hasil Observasi tanggal 3 Oktober 2014 49

Dokumentasi harga sampah di Bank sampah POKLILI tahun 2013-2014

Page 59: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

45

Tabel 4.7 Daftar harga sampah di Bank Sampah POKLILI

No Jenis Sampah Harga (Rp)

1 Kardus 4.000/kg

2 HVS 1.000-1.500/kg

3 Buku/majalah 600-800/kg

4 Duplek 400/kg

5 Koran 1.000-1.300/kg

6 Plastik putih PET 2.800-3.500/kg

7 Plastik PET warna 1.700/kg

8 Plastik mainan 2.500-2.700/kg

9 Plastik campur 1.500/kg

10 LD/Tutup botol plastic 3.000-3.500/kg

11 PS/Tutup mika 3.000-3.500/kg

12 PPC 400/kg

13 Gelas A 5.000-5.500/kg

14 Gelas B 3.000-3.500/kg

15 Kaleng 1.500/kg

16 Besi 2.800-3.500/kg

17 Kabin 1.800-2.200/kg

18 Rongsok/soft drink 7.000-8.000/kg

19 Aki 5.000-6.000/kg

20 Alumunium 8.000-10.000/kg

21 Tembaga 40.000-50.000/kg

22 Botol sirup 100/buah

23 Botol kecap 200-400/buah

24 Botol bir 300-400/buah

25 Botol timbang 100/kg

26 Assoy 400-600/kg

27 B.Plastik P.kerajinan 1.000/kg

Sumber: Dokumentasi harga sampah di Bank sampah POKLILI

Page 60: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

46

Saat diwawancarai, Bu Iis sebagai salah satu responden

menjelaskan bahwa Bank sampah membawa banyak keuntungan bagi

masyarakat. Selain yang utama bisa memanfaatkan sampah dengan

bonus mendapatkan tambahan penghasilan, juga lingkungan mereka

kini terbebas dari sampah dan pemulung, karena warga lebih memilih

menyetorkan sampahnya ke Bank sampah dibandingkan membuang

sampah mereka secara percuma50

.

Seluruh responden juga berpendapat bahwa kegiatan daur

ulang sampah plastik juga merupakan program yang sukses mengubah

lingkungan mereka. Berdasarkan hasil observasi peneliti, kegiatan daur

ulang ini mendapatkan bahan baku kerajinan tangan daur ulangnya

dari Bank sampah POKLILI. Sampah-sampah plastik tersebut diubah

menjadi benda-benda hasil kerajinan tangan seperti tas, dompet, hiasan

rumah dan taplak meja yang kemudian dijual di sekretariat POKLILI51

.

Harga setiap kerajinan bervariasi tergantung lama pengerjaan dan

tingkat kesulitan. Kisaran harga jual hasil kerajinan daur ulang sampah

organik ini dari Rp 5.000,- hingga Rp 150.000,-.

g. Perlakuan terhadap sampah

Berdasarkan hasil wawancara, keseluruhan responden

melakukan pemilahan terhadap sampah yang ada di rumah mereka.

Pemilahan ini memisahkan antara sampah basah dan sampah kering

atau sampah organik dan non organik. Seperti yang dijelaskan oleh ibu

Purwanto saat wawancara, sampah dirumahnya dipisah antara sampah

organik dan sampah non organik. Sampah non organik yang sudah

dipisahkan biasanya akan diangkut oleh petugas kebersihan setiap hari

Senin, Rabu, dan Jumat atau dibuat kompos cair menggunakan

komposter takakura mini. Sedangkan sampah plastik akan

50

Wawancara dengan Iis, tanggal 10 Oktober 2014 di Bank sampah POKLILI, Griya

Lembah Depok 51

Hasil Observasi tanggal 3 Oktober 2014

Page 61: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

47

dikumpulkan untuk kemudian disetor ke Bank sampah pada hari

Jumat52

. Sementara sebagian kecil responden tidak melakukan apapun

terhadap sampahnya. Sampahnya langsung dibuang tanpa dilakukan

pemilahan dahulu sebelum dibuang.

h. Pengelolaan sampah plastik

Hampir seluruh responden melakukan pengelolaan sampah

plastik miliknya hanya terbatas pada mengumpulkan sampah plastik

dan kemudian disetor ke Bank sampah. Mereka tidak mengolah

sampah plastik mereka menjadi barang kerajinan atau tidak melakukan

recycle (daur ulang) terhadap sampah plastik yang mereka pilah. Hal

ini diperkuat dengan pernyataan Ibu Pur yang menjelaskan bahwa

tidak semua anggota POKLILI melakukan kegiatan recycle. Kegiatan

recycle lebih banyak dilakukan oleh para pengurus POKLILI.

Sementara anggota biasanya hanya menyetor sampah setiap hari

Jumat.

Didalam pengelolaan sampah plastik, pengurangan timbulan

sampah juga termasuk didalamnya. Hanya sebagian kecil responden

yang berupaya untuk mengurangi penggunan plastik dengan memilih

kemasan refill, membawa botol minum sendiri, dan mengurangi

penggunaan kemasan pembungkus plastik seperti kantong kresek.

Sisanya langsung membuang sampah yang ada begitu saja.

i. Pengelolaan sampah sisa makanan

Sebagian kecil responden mengelola sampah sisa makanan

yang mereka hasilkan dengan membuat kompos cair menggunakan

komposter takakura. Dijelaskan oleh Ibu Purwanto, komposter

takakura ini dulunya dibagi-bagikan kepada warga secara gratis oleh

Ibu Yuni untuk membuat kompos cair dari sampah sisa makanan

52

Wawancara dengan Purwanto, tanggal 10 Oktober 2014 di Bank sampah POKLILI,

Griya Lembah Depok

Page 62: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

48

dirumah. Namun sekarang warga sudah tidak lagi membuat kompos

cair dari sampah sisa makanan. Karena POKLILI berkerjasama dengan

Walikota Depok untuk mengangkut sampah-sampah tersebut ke TPS

Merdeka untuk dijadikan kompos dan biogas secara masal53

.

Sehingga sebagian besar responden hanya membuangnya

begitu saja untuk diangkut ke TPS Merdeka. Jadwal pengangkutan

sampah ini setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Berdasarkan hasil

wawancara sebagian kecil sisa responden memanfaatkan sampah sisa

makanan mereka sebagai makanan ayam. Seperti yang dilakukan oleh

Bapak Muhasan dan Ibu Suhaimi.

3. Partisipasi green community dalam penerapan green lifestyle

a. Latar belakang keikutsertaan sebagai anggota POKLILI

Latar belakang keikutsertaan sebagian responden berangkat

dari sebuah keprihatinan terhadap kondisi lingkungan mereka yang

dulunya jauh dari kata bersih. Selain itu begitu banyak sampah yang

berserakan dijalan-jalan juga di sekitar rumah warga. Salah satu

responden tersebut adalah Bu Ani. Saat wawancara Bu Ani

menjelaskan bahwa keputusannya untuk bergabung dengan POKLILI

bermula saat melihat berita di televisi mengenai longsor sampah yang

terjadi di TPA Leuwigajah Bandung. Melihat hal tersebut tergeraklah

untuk membenahi lingkungannya agar tidak terjadi hal serupa di

wilayahnya54

.

Hanya sebagian kecil reponden yang ikut sebagai anggota

POKLILI hanya karena senang bisa berkumpul dan bersosialisasi

dengan ibu-ibu penghuni Griya Lembah yang lainnya. Sementara

sebagian sisanya merasa tertarik untuk bergabung dengan POKLILI

karena mereka tergerak dengan kegiatan POKLILI dalam

53

Ibid 54

Wawancara dengan Ani, tanggal 10 Oktober 2014 di Rumah Ibu Ani Griya Lembah

Depok

Page 63: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

49

memanfaatkan sampah melalui Bank sampah. Menyadari potensi

sampah yang tadinya hanya mereka buang saja, kini justru sampah

mereka memiliki manfaat dan bisa menambah penghasilan.

b. Agenda kerja POKLILI

Sebagian besar anggota POKLILI mengetahui agenda kerja dan

fokus kegiatan POKLILI. Seperti yang dijabarkan oleh Ibu Rumsinah

saat wawancara, bahwa agenda kerja POKLILI memang tidak tersusun

secara rinci dan sistematis. Namun secara garis besar agenda kerja saat

ini adalah Bank sampah, kegiatan daur ulang, dan edukasi ke sekolah-

sekolah di Depok mengenai pemanfaatan sampah. Selain itu POKLILI

juga memiliki agenda kerja yang berkerjasama dengan Walikota

Depok untuk pembuatan kompos dan biogas dari sampah basah

masyarakat Griya Lembah yang diangkut tiga kali dalam seminggu

untuk diolah di TPS Merdeka .

Sementara sebagian kecil responden mengatakan agenda kerja

POKLILI yang rutin dan mereka ketahui hanya penimbangan sampah

plastik yang dilakukan setiap hari jumat. Sejalan dengan hasil

observasi peneliti yang hanya melihat kegiatan penimbangan dan daur

ulang saja selama penelitian. Dan kegiatan daur ulang tersebut tidak

dilakukan oleh semua anggota POKLILI. Kebanyakan yang

melakukan daur ulang hanya pengurus POKLILI saja55

.

c. Sistem pembagian kerja POKLILI

Seluruh responden mengatakan sistem pembagian kerja di

POKLILI sesuai dengan struktur organisasi yang ada. Hanya saja

seluruh anggota juga harus memiliki kemampuan di bidang yang

lainnya. Berdasarkan keterangan dari Ibu Yeni Prasetyo saat

wawancara, POKLILI memiliki 9 pengurus organisasi yang terdiri

dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, 2 orang di bagian penimbangan,

55

Hasil Observasi tangal 3 Oktober 2014

Page 64: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

50

Seksi Kerajinan, Seksi Pemasaran, Transportasi dan Humas. Berikut

bagan struktur kepengurusan POKLILI yang diperoleh dari dokumen

POKLILI56

.

Gambar 4.1. Struktur Kepengurusan POKLILI

Sumber: Dokumentasi kepengurusan POKLILI tahun 2013-2014

d. Cara POKLILI mengajak warga mengikuti kegiatan yang diadakan

Menurut sebagian besar responden, cara POKLILI dalam

mengajak warga untuk mengikuti kegiatan yang diadakan, dilakukan

melalui sosialisasi saat arisan RT. Hal ini diperkuat dengan penjelasan

Ibu Yeni Prasetyo saat wawancara bahwa sosialisasi ini dilakukan

dengan menjelaskan apa saja yang dilakukan POKLILI dalam

kegiatannya. Agar lebih menarik POKLILI menjelaskan hal-hal

56

Dokumentasi struktur kepengurusan POKLILI tahun 2013-2014

KETUA

Djuniawan Wanitarti

HUMAS

Yuli

TRANSPORTASI

Nunik

PEMASARAN

Suwati

KERAJINAN

Muswarini

BENDAHARA

Yenny

SEKRETARIS

Ririn

PENIMBANGAN

Iis

PENIMBANGAN

Rumsinah

Page 65: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

51

tersebut menggunakan media film karena dianggap lebih mudah

menarik perhatian orang57

.

Ditambahkan oleh Ibu Rosida setiap setahun sekali POKLILI

mengadakan piknik bersama dengan warga Griya Lembah. Acara ini

dimaksudkan untuk menjalin kedekatan antar warganya. Selain itu

didalamnya juga disisipkan kampanye kegiatan-kegiatan POKLILI

agar semakin banyak warga Griya Lembah yang mau ikut terlibat

dalam kegiatan yang diadakan58

.

Sisanya sebagian kecil responden mengatakan cara POKLILI

untuk mengajak warga ikut dalam kegiatan yang diadakan hanya dari

mulut ke mulut saja.

e. Cara POKLILI mengelola sampah yang dihasilkan warga Griya

Lembah

Seluruh responden mengatakan bahwa POKLILI hanya

mengelola sampah plastik yang disetor anggota POKLILI setiap hari

jumat. Sampah plastik tersebut kemudian dipilah lagi. Dari hasil

pemilahan tersebut ada yang dijadikan sebagai bahan kerajinan daur

ulang, dan sisanya dijual ke pengepul sebagai income bagi nasabah

Bank sampah. Berdasarkan hasil observasi, untuk bahan baku

kerajinan sebelum diolah sampah plastik tersebut harus dicuci dulu

hingga bersih dan dikeringkan. Baru kemudian bisa dibuat sebagai

kerajinan tangan59

.

Sedangkah sampah basah atau sampah organik tidak dikelola

oleh POKLILI karena untuk sampah basah warga bisa membuat

kompos cair dengan media komposter takakura dirumah masing-

masing. Saat ini POKLILI sudah berkerjasama dengan walikota

57

Wawancara dengan Yeni Prasetyo, tanggal 10 Oktober 2014 58

Wawancara dengan Rosida, tangggal 10 Oktober 2014 di Bank Sampah POKLILI,

Griya Lembah Depok 59

Hasil observsi tanggal 3 Oktobber 2014

Page 66: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

52

Depok untuk mengambil sampah basah warga Griya Lembah untuk

dijadikan kompos dan biogas di TPS Merdeka. Pengangkutan sampah

basah tersebut dilakukan tiga kali dalam satu minggu.

f. Program yang sukses diterapkan di Griya Lembah

Bank sampah adalah program yang dinilai oleh seluruh

responden sebagai program yang sukses diterapkan di Griya Lembah.

Bank sampah POKLILI dinilai sukses memecahkan permasalahan

sampah yang muncul di Griya Lembah dengan menjadikan sampah

sebagai benda yang bisa dimanfaatkan kembali dan bernilai

ekonomis.

Berdasarkan keterangan dari Ibu Ani saat wawancara, Bank

sampah POKLILI merupakan pionir Bank sampah di Kota Depok.

Bank sampah POKLILI sudah menjadi Bank sampah percontohan se-

Kota Depok. Selain itu Bank sampah POKLILI juga menginspirasi

RT yang lainnya untuk membentuk Bank-Bank sampah yang serupa

diwilayahnya. Sehingga muncul sebuah kebijakan baru bahwa setiap

RT minimal RW harus memiliki Bank sampah untuk menanggulangi

sampah yang dihasilkan warga60

.

g. Cara POKLILI menerapkan green lifestyle pada masyarakat Griya

Lembah

Hampir seluruh responden berpendapat bahwa cara POKLILI

menerapkan gaya hidup hijau atau green lifestyle pada masyarakat

Griya Lembah hanya sebatas mengajak kepada masyarakat untuk

peduli terhadap sampahnya dengan melakukan pemilahan sampah dan

pemanfaatan sampah. Sampah tersebut dipilah antara sampah organik

dan non organik atau sampah basah dan sampah kering.

60

Wawancara dengan Ani, tangal 10 Oktober 2014 di Bank Sampah POKLILI, Griya

Lembah Depok

Page 67: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

53

Sementara sebagian kecil responden lainnya mengatakan cara

POKLILI menerapkan green lifestyle dengan memberikan contoh

kepada masyarakat agar ditiru. Hal ini diperkuat dengan pernyataan

dari Ibu Rum bahwa diawal berdirinya, POKLILI memberikan

ember-ember kecil kepada setiap rumah di Griya Lembah sebagai

komposter takakura untuk memanfaatkan sampah organik mereka61

.

Selain itu berdasarkan hasil observasi POKLILI juga

melakukan daur ulang sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang

bernilai ekonomis.

h. Efektivitas POKLILI dalam menerapkan green lifestyle di Griya

Lembah

Seluruh responden menilai POKLILI suskses dan efektif

menerapkan green lifestyle di RT 03 Griya Lembah. Karena warga

Griya Lembah kini sudah lebih peduli terhadap lingkungannya. Hal

ini terlihat dari kondisi lingkungan saat dilakukan observasi. Kondisi

lingkungan yang bersih meskipun masih ada satu atau dua sampah

yang terlihat berterbangan karena tertiup angin. Selain itu juga

kondisi saluran air yang mengalir, tidak menggenang dan tidak ada

sampah di saluran air. Juga setiap rumah memiliki tanaman di dalam

pot gantung sebagai alternatif penghijauan di lahan yang sempit62

.

i. Kendala atau hambatan bagi POKLILI

Hambatan bagi POKLILI menurut sebagian besar responden

adalah masih kurangnya kesadaran dan kepedulian warga Griya

Lembah terhadap lingkungannya. Sehingga tidak semua warga yang

diajak untuk terlibat dalam kegiatan POKLILI mau turut serta dalam

kegiatan tersebut. Selain itu menurut Ibu Iis ada saja warga yang

merasa terganggu bahkan tidak suka dengan kegiatan yang dilakukan

61

Wawancara dengan Rumsinah, tanggal 10 Oktober 2014 di Bank Sampah POKLILI,

Griya Lembah Depok 62

Hasil observasi tanggal 3 Oktober 2014

Page 68: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

54

oleh POKLILI. Ada yang menganggap kegiatan POKLILI yang

berkaitan dengan sampah ini akan menimbulkan bau yang tidak

sedap. Selain itu juga tidak semua warga peduli dengan sampahnya

dan mau memilah sampahnya sendiri sebelum dibuang63

.

Sebagian kecil responden mengatakan kendala bagi POKLILI

saat ini terletak pada minimnya waktu pertemuan bagi setiap anggota.

Karena waktu pertemuannya hanya sekali dalam seminggu. Selain itu

kesibukan ketua juga dinilai sebagai sebuah kendala yang

menyebabkan kurangnya koordinasi dengan pengurus POKLILI,

sehingga program yang berjalan hanya itu-itu saja. Hal ini juga

terlihat selama penelitian berlangsung, peneliti hanya bisa bertemu

dengan Ketua POKLILI sekali saja.

Sisanya megatakan tidak ada kendala bagi POKLILI karena

semua orang kini senang bisa memanfaatkan sampahnya dan

mendapatkan hasil uang dari sampah. Kini sampah bukan lagi benda

yang tak bisa terpakai. Sampah kini memiliki nilai guna dan nilai

ekonomis.

B. Pembahasan

Hasil penelitian diatas merupakan proses penelitian lapangan yang telah

dilakukan peneliti selama kurun waktu Juni-Oktober 2014 dengan

pemenuhan persyaratan administrasi penelitian dan pengurusan surat izin

penelitian. Dan penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan

pendekatan deskriptif tentang, bagaimana penerapaan green lifestyle di Griya

Lembah Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Depok Jawa Barat.

Dan berikut pembahasan yang akan diinterprestasikan sesuai instrumen

penelitian dan hasil penelitian lapangan.

63

Wawancara dengan Iis, tanggal 10 Oktober 2014 di Bank Sampah POKLILI, Griya

Lembah Depok

Page 69: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

55

1. Penerapan green waste dalam green lifestyle di Griya Lembah Depok

Dalam pengelolaan sampah diperlukan kepastian hukum, kejelasan

tanggung jawab dan kewenangan Pemerintah, pemerintahan daerah, serta

peran masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelolaan sampah dapat

berjalan secara proporsional, efektif, dan efisien. Hal tersebut menjadi

dasar pertimbangan bagi ditetapkannya Undang-Undang No. 18 tahun

2008 tentang Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah secara ramah lingkungan dilakukan sebagai

salah satu upaya menangani permasalahan timbulan sampah di Griya

Lembah. Menurut UU No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah

Pasal 1 Ayat 5, Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis,

menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan

penanganan sampah.

Kegiatan Penanganan timbulan sampah di Griya Lembah diterapkan

dengan pemilahan sampah rumah tangga. Pengelolaan sampah yang baik

adalah diawali dengan proses pemilahan sampah disumber, dimana

sebelumnya masyarakat diberikan sosialisasi tentang proses pemilahan

sampah disumber. Pemilahan sampah adalah suatu proses yang sangat

sederhana dimana timbulan sampah di rumah tangga harus dipilah antara

sampah organik dan non organik. Selain pemilahan disumber, proses

pengangkutan juga harus dilaksanakan secara periodik karena sampah

basah (organik) bersifat mudah busuk, khususnya bahan makanan yang

basah (misalnya sisa nasi, potongan daging, lemak, dll.

Pengangkutan timbulan sampah secara periodik adalah proses

pengangkutan sampah secara berkala dalam waktu yang tertentu dimana

sampah Organik harus diangkut maksimal setiap 2 hari dan sampah Non

Organik dapat diangkut setiap 3 sampai 4 hari. Dengan menggunakan alat

angkut/transportasi sampah yang memadai dan sesuai dengan persyaratan

dan kondisi wilayah serta akses jalan yang tersedia. Di Griya Lembah

Page 70: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

56

sendiri pengangkutan sampah dilakukan tiga kali dalam seminggu oleh

motor gerobak sampah hasil sumbangan dari pemerintah.

Pengelolaan sampah didefinisikan adalah semua kegiatan yang

bersangkut paut dengan pengendalian timbulnya sampah, pengumpulan,

transfer dan transportasi, pengolahan dan pemrosesan akhir/pembuangan

sampah, dengan mempertimbangkan faktor kesehatan lingkungan,

ekonomi, teknologi, konservasi, estetika dan faktor-faktor lingkungan

lainnya yang erat kaitannya dengan respon masyarakat.

Kegiatan Penanganan sampah di Griya Lembah diterapkan dengan

pemilahan sampah. Karena setelah sampah dipilah akan memepermudah

proses pengolahan sampah tersebut. Hanya saja dalam upaya pengurangan

timbulan sampah hanya dilakukan oleh beberapa orang saja.

Menurut Amrizal Tanjung penanganan sampah rumah tangga bisa

dilakukan melalui beberapa hal berikut, yaitu:64

a. Komposting

Merupakan metode yang paling mudah untuk menangani sampah

organic rumah tangga menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat

b. 3R (Reuse, Reduce, Recycle)

Merupakan suatu metode yang memiliki beberapa opsi, yaitu:

1. Reuse, yaitu penggunaan kembali sampah yang masih dapat

digunakan dengan fungsi yang sama atau fungsi yang lain.

2. Reduce, yaitu mengurangi segala sesuatu yang dapat

menimbulkan sampah nantinya

3. Recycle, yaitu mengolah sampah menjadi produk baru

4. Waste to energy

Merupakan suatu metode penanganan sampah dengan menjadikan

sampah sebagai bahan bakar alternatif.

64

Amrizal Tanjung,Waste Management Program in Indonesia, diunduh dari

http://gec.jp/gec/en/Activities/ecotown/FY2008/06amrizal.pdf pada 15-09-2014. Pukul 19.40 WIB

Page 71: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

57

Selaras dengan pernyataan Amrizal Tanjung, Pengelolaan sampah

yang dilakukan oleh warga Griya Lembah terdiri dari kegiatan

composting, recycle dan pemanfaatan sampah menjadi energi.

Perbedaannya terletak pada belum dilakukannya kegiatan reuse dan

reduce dalam penanganan sampah di Griya Lembah .

Dalam menangani sampah warga Griya Lembah, POKLILI

memiliki Bank sampah yang mewadahi segala kegiatan penanganan

timbulan sampah. Sebelum melakukan kegiatan penanganan timbulan

sampah, sampah yang telah terkumpul harus dipilah dahulu berdasarkan

jenis atau sifatnya seperti sampah basah dan sampah kering atau sampah

organik dan sampah non organik.

Kegiatan pemilahan ini sudah dilakukan mayoritas warga Griya

Lembah terhadap sampahnya sehingga kegiatan pengolahan sampah akan

jauh lebih mudah.

Untuk sampah non organik atau sampah kering dikelola dengan

menggunakan prinsip recycle. Sementara sampah organik inilah yang

nantinya akan dijadikan komposting dan bahan bakar alternatif seperti

biogas.

Berdasarkan hasil wawancara, kegiatan komposting pada awalnya

dilakukan oleh POKLILI bersama masyarakat secara individual dengan

komposter takakura. Kegiatan ini juga bisa dilakukan dirumah masing-

masing karena setiap rumah juga sudah memiliki komposter takakura

mini. Metode kompos takakura pertamakali diperkenalkan di Surabaya

pada tahun 2004 oleh seorang Jepang bernama Mr. Takakura. Waktu itu,

beliau mencoba mencari solusi terhadap penumpukan sampah organik di

kota itu. Sehingga muncul ide untuk mendaur ulang sebagian sampah

rumah tangga sejak di dapur. Maka, dirancanglah sebuah metode

pembuatan kompos yang bisa dilakukan di dapur. Syaratnya harus

higienis tidak berbau dan tidak jorok.

Saat ini kegiatan komposting ini sudah tidak lagi dilakukan oleh

masyarakat Griya Lembah. Karena POKLILI berkerjasama dengan

Page 72: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

58

walikota Depok dalam penanganan sampah organik di Griya Lembah.

Sampah-sampah organik ini diangkut ke TPS Merdeka dan selanjutnya

akan diolah menjadi kompos dan biogas dalam skala besar.

Penanganan timbulan sampah non organik dilakukan dengan

prinsip recycle meskipun ada sebagian kecil warga yang melakukan

pengurangan timbulan sampah atau reduce. Kegiatan recycle atau daur

ulang ini merupakan kegiatan yang tidak dilakukan oleh semua warga

Griya Lembah yang terdaftar sebagai anggota POKLILI. Yang lebih

banyak melakukan kegiatan daur ulang saat ini hanya pengurus POKLILI

saja.

Bahan baku kegiatan daur ulang ini didapat dari Bank sampah

POKLILI yang mendapatkan sampahnya dari anggota POKLILI yang

menyetorkan sampahnya setiap hari Jumat. Sampah yang disetor ini

kemudian ditimbang dan dicatat jumlahnya. Harga sampah bergantung

pada jenis dan jumlah sampah yang disetor.

Sebelum digunakan, bahan baku daur ulang yang didapat dari

anggota POKLILI ini kemudian harus di cuci bersih dan dikeringkan.

Baru kemudian dapat digunakan sebagai bahan dasar kerajinan daur

ulang. Prosesnya bahan baku yang sudah bersih dibentuk sesuai pola

kerajinan yang ingin dibuat. Kerajinan tangan hasil daur ulang yang

dibuat bermacam-macam bentuknya, seperti taplak meja, bunga plastik,

tas, dompet, dan celemek. Dari kegiatan daur ulang inilah sampah

memiliki nilai manfaat ketika diolah kembali. Selain itu lewat proses daur

ulang sampah juga memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.

Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini tidak

dilakukan oleh masyarakat Griya Lembah bersama POKLILI. Karena

POKLILI sudah berkerjasama dengan Walikota Depok dalam

penanganan sampah organik warga Griya Lembah. Sampah organik

warga Griya Lembah diangkut ke TPS Merdeka untuk diolah menjadi

kompos dan biogas dalam skala besar.

Page 73: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

59

Untuk mempermudah memahami proses penerapan green waste

dalam green lifestyle di Griya Lembah Depok, peneliti

menggambarkannya dalam bentuk bagan.

Gambar 4.2 Proses green waste

Dalam Gambar 4.2 tersebut menggambarkan alur proses penerapan

green waste di dalam green lifestyle di Griya Lembah Depok. Pemilahan

sampah berdasarkan sifat atau jenisnya adalah kunci penerapan

pengelolaan sampah secara ramah lingkungan (green waste) di Griya

Lembah Depok.

2. Partisipasi green community dalam menciptakan green lifestyle

Kehadiran POKLILI di Griya Lembah sebagai motor penggerak

dengan kegiatan kegiatan hijaunya membuat masyarakat tergerak untuk

bergabung dengan POKLILI. Kegiatan yang POKLILI lakukan dalam

memanfaatkan sampah melalui Bank sampah dan kegiatan daur ulang

Sampah warga Griya Lembah

Recycle Komposting

Pemilahan sampah

sampah non organik

Biogas

Sampah organik

Disetor ke Bank sampah

POKLILI

Diangkut ke TPS Merdeka

Page 74: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

60

membuat masyarakat menyadari potensi sampah yang bila diolah akan

memiliki manfaat dan nilai ekonomis.

Partisipasi aktif POKLILI dalam mengajak masyarakat melakukan

pengelolaan sampah secara sederhana perlahan membawa perubahan

besar pada gaya hidup warga Griya Lembah. Dengan melakukan

pendekatan secara aktif kepada warga Griya Lembah melalui sosialisasi

saat arisan dan dari mulut ke mulut, POKLILI mengajak warga untuk

berpartisipasi melakukan pemilahan sampah sebagai bagian dari kegiatan

penanganan sampah.

Agenda kerja POKLILI yang membawa banyak perubahan dan

memberikan banyak manfaat bagi warga Griya Lembah membuat

semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk turut serta menjadi

anggota POKLILI. Secara garis besar agenda kerja POKLILI terdiri dari:

Tabel 4.8. Agenda Kerja POKLILI

NO Agenda Kerja

1 Bank Sampah

2 Daur Ulang / recycle

3 Edukasi ke sekolah-sekolah di Depok

4 Komposting dan pembuatan biogas

Secara keseluruhan warga Griya Lembah menganggap program

yang dirasakan bermanfaat bagi warga adalah Bank sampah dan recycle.

Kunci keberhasilan kegiatan hijau yang diterapkan pada warga Griya

Lembah sebagai bagian dari green lifestyle, terletak pada pemilahan

sampah yang merupakan bagian dari penanganan sampah yang dilakukan

secara ramah lingkungan.

Adanya POKLILI membuat kesadaran masyarakat muncul dan

bertumbuh secara perlahan terhadap lingkungan tempat tinggalnya,

terutama terhadap pengelolaan sampah yang mereka hasilkan dengan

menerapkan gaya hidup hijau atau green lifestyle dalam kehidupannya.

Page 75: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

61

Sehingga muncul kebijakan agar setiap RT atau RW memiliki Bank

sampah untuk mengelola sampah yang dihasilkan.

Partisipasi POKLILI dalam menerapkan green lifestyle bagi warga

Griya Lembah sangat berhasil. Karena saat ini hampir seluruh warga RT

03 RW 024 sudah melakukan penanganan sampah secara ramah

lingkungan dengan menerapkan pemilahan sampah sesuai jenis dan

sifatnya. Meskipun pengelolaan sampah tersebut belum bisa dikatakan

sempurna karena belum adanya upaya masyarakat untuk mengurangi

timbulan sampah yang dihasilkan.

Secara sederhana partisipasi POKLILI dalam menerapkan green

lifestyle di Griya Lembah dapat digambarkan melalui gambar seperti

berikut.

Gambar 4.3 partisipasi POKLILI dalam menerapkan green lifestyle di

Griya Lembah

Dalam gambar tersebut dapat digambarkan bahwa terdapat

hubungan partisipasi POKLILI sebagai green community penerapan

green lifestyle di Griya Lembah, memiliki peran yang penting dalam

mengajak warga turut serta berpartisipasi secara aktif dalam melakukan

POKLILI sebagai

komunitas hijau

Perubahan

perilaku

masyarakat

Kegiatan pengelolaan sampah

berbasis lingkungan

Sosialisasi kepada

masyarakat

Menerapkan green lifestyle

Kepedulian

terhadap

lingkungan

Pemilahan

sampah

Pemanfaatan

sampah

Page 76: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

62

program hijau seperti pengelolaan sampah berbasis lingkungan (green

waste) agar bisa bersinergi menciptakan masyarakat yang menerapkan

green lifestyle sebagai gaya hidupnya.

Hasil pembahasan ini memiliki perbedaan dengan Tesis milik

Alfiandra, mahasiswa Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang

2010 dengan judul “Kajian Partisipasi Masyarakat yang Melakukan

Pengelolaan Persampahan 3R di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur

Kota Semarang”. Penelitian ini mengkaji partisipasi masyarakat dalam

sistem pengelolaan persampahan di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur,

karena partisipasi masyarakat berperan penting dalam pelaksanan 3R

supaya permasalahan sampah ini dapat diatasi dengan lebih

komprehensif. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama membahas

partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Perbedaannya pada

penelitian ini pengelolaan sampah tidak hanya dengan prinsip 3R dan

juga tidak hanya membahas partisipasi masyarakat secara umum tetapi

juga menitik beratkan pada partisipasi komunitas hijau atau green

community selain itu perbedaannya terletak pada metode penelitian yang

di pakai, dan tempat penelitian serta pengolahan yang berbeda65

.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sudah

dilakukan oleh Alfiandra. Bahwa partisipasi masyarakat dalam mengelola

sampah tidak akan muncul tanpa adanya partisipsi green community

sebagai penggerak pengelolaan sampah secara ramah lingkungan (green

waste) sebagai bagian dari gaya hidup hijau atau green lifestyle.

65

Alfiandra “Kajian Partisipasi Masyarakat yang Melakukan Pengelolaan Persampahan

3R di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur Kota Semarang” Tesis pada Pascasarjana Universitas

Diponogoro Semarang 2010

Page 77: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana penerapan

green lifestyle di Griya Lembah Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya

Depok Jawa Barat. Berdasarkan data yang terkumpul dan setelah dilakukan

analisis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengelolaan sampah secara ramah lingkungan (green waste) berjalan

dengan baik. Kunci keberhasilan penerapan green waste di Griya

Lembah terletak pada pemilahan sampah sesuai dengan jenis dan

sifatnya. Pemilahan sampah ini kemudian dilanjutkan dengan

pengolahan sampah berdasarkan jenisnya. Sampah organik akan diolah

di TPS Merdeka sebagai biogas dan kompos. Sementara sampah non

organik harus dipisah kembali antara sampah yang akan dijadikan bahan

baku daur ulang dan sampah yang akan dijual kepada pengepul yang

hasilnya digunakan untuk membayar sampah yang disetor anggota

POKLILI ke Bank sampah. Pengelolaan sampah ini dapat dikatakan

belum sempurna karena belum ada upaya untuk melakukan pengurangan

timbulan sampah.

2. Partisipasi POKLILI sebagai green community di Griya Lembah RT 03

RW 024 dalam menerapkan gaya hidup hijau (green lifestyle)

mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Hal ini dikarenakan

keberhasilan POKLILI dalam mengajak dan mensosialisasikan kegiatan

yang akan diadakan. Selain itu program kerja yang nyata memberi

keuntungan bagi masyarakat baik keuntungan fisik seperti lingkungan

yang bebas dari sampah dan jauh lebih bersih, maupun keuntungan

secara materil membuat peran POKLILI dalam menerapkan green

lifestyle di Griya Lembah sangat berpengaruh.

Page 78: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

64

B. Saran

Bagi masyarakat umum agar menjadikan green lifestyle sebagai gaya

hidup dalam kesehariannya. Karena dengan menerapkan green lifestyle kita

sudah melangkah bergerak menuju bumi yang lebih hijau.

Karena waktu yang terbatas, penelitian ini hanya mendalami peran

komunitas hijau dalam menerapkan green lifestyle dan pengelolaan sampah

secara ramah lingkungan. Padahal banyak indikator untuk mewujudkan green

lifestyle seperti green transportation, green energy, green building, green

planning and design, green open space, dan green water. Ada baiknya untuk

penelitian berikutnya membahas indikator green lifestyle yang lainnya untuk

melengkapi penelitian tentang green lifestyle yang sudah ada untuk

memperluas informasi dan khasanah ilmu pengetahuan.

Page 79: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Daftar Pustaka

Alfiandra. Kajian Partisipasi Masyarakat yang Melakukan Pengelolaan Persampahan

3R di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur Kota Semarang. Tesis pada

Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, 2010.

Bahar, Yul H. 1986. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta : PT.

Waca Utama Pramesti.

Dominguez, Manuel Antonio Fernandez. Sayangi Bumi Kita. Jakarta: PT. Bhuana

Ilmu Populer, 2011.

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman penulisan Skripsi, Jakarta:2013.

Hand Out Aspek Hukum Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan

Masyarakat Adalah Stake Holder Lingkungan Hidup di unduh dari

https://www.academia.edu/Download pada 14-08-2014 pkl.19.21 WIB

Ida Ayu Nyoman Yuliastuti, I N. Mahaendra Yasa, I Made Jember. Partisipasi

Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kabupaten Badung. Tesis pada

Pascasarjana Universitas Udayana. Bali.

Joga, Nirwono. Gerakan Kota Hijau. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004.

Pike, Katy. Go Facts Recycling. London: A&C Black Publishers, 2007.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. “Kamus Bahasa Indonesia”. Jakarta,

2008 diunduh dari http://perpus.unimus.ac.id/wp

content/uploads/2012/05/Kamus-Besar-Bahasa-Indonesia.pdf

Rejeki, Diah Sri. “Mengangkat sisi positif budaya lisan melalui pengembangan

perpustakaan komunitas. 2010 diunduh dari

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CMajalahOnlin

e%5CPemenang_Harapan1_Mengangkat_Sisi_Positif_Budaya_Lisan.pdf

pada 15-09-2014 pkl.19.26 WIB

Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: PT.Indeks, 2012.

Page 80: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Soma, Soekmana. 2010. Pengantar Ilmu Teknik Lingkungan seri : Pengelolaan

Sampah Perkotaan. Bogor : IPB Press.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuntitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta, 2012.

Tanjung, Amrizal. “Waste Management Program in Indonesia”. Artikel diakses dari

http://gec.jp/gec/en/Activities/ecotown/FY2008/06amrizal.pdf pada 15

September 2014. Pukul 19.40 WIB

Uno, Mien R dan Siti Gretiani. Buku Pintar Etiket Hijau 300 Cara Bijak Ramah

Lingkungan dan Menghemat Uang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2011.

UU Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009 diunduh dari

http://jdih.menlh.go.id/screen/09_peraturan.php?group=1#

UU Pengelolaan Sampah Tahun 2008 diunduh dari

http://www.menlh.go.id/DATA/UU18-2008.pdf

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:

PT.Bumi Aksara, 2008.

Waskito, Joko dan Irmawati. Green Lifestyle Warga Kota Solo. Benefit Jurnal

Manajemen dan Bisnis nomor.1 Volume 16. Hal 47-57, 2010 diunduh dari

http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/2300/5.%20IRM

AWATI.pdf?sequence=1

http://diachs-an-nur.blogspot.com/2012/05/teknik-pengolahan-data.html diakses pada

tanggal 16 Agustus 2014 pkl. 18.45 WIB

http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/05/21/gaya-hidup-hijau-gaya-hidup-

kita-557886.html diakses pada tanggal 18 Agustus 2014 pkl. 19.50 WIB

http://repository.usu.ac.idbitstream123456789307734Chapter%20II.pdf diunduh pada

tanggal 18 Agustus 2014 pkl. 20.20 WIB

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33592/4/Chapter%20II.pdf diunduh

pada tanggal 19 September 2014 pkl. 21.00 WIB

http://www.damandiri.or.id/file/ronilaipbbab4.pdf diakses pada tanggal 19 Agustus

2014 pkl. 20.00 WIB

http://www.epa.gov/region2/sustainability/greenliving.html diakses pada tanggal 16

Agustus 2014 pkl 21.00 WIB

Page 81: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

http://www.mwatoday.com/environment/growing-green-communities/what-is-a-

green-community.aspx diakses pada tanggal 16 Agustus 2014 pkl 20.00 WIB

Page 82: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Joice

Usia : 41 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang anda ketahui tentang green lifestyle?

Jawab:

Gaya hidup yang peduli terhadap lingkungan

2. apakah pola perilaku anda saat ini sudah mencerminkan gaya hidup hijau atau

green lifestyle menurut anda?

Jawab:

Sudah

3. Bagaimana cara anda menerapkan gaya hidup hijau dalam keseharian anda?

Jawab:

Saya selalu masak sendiri, jadi saya tahu kualitas bahan makanan yang saya

makan. Saya juga membiasakan anggota keluarga saya membawa air minum

setiap berpergian.

4. Apakah anda terdaftar sebagai anggota komunitas hijau di lingkungan anda? Jika

iya apa yang melatar belakangi keikutsertaan anda?

Jawab:

Iya. Supaya sampah yang saya hasilkan bisa bermanfaat. Dibanding langsung

dibuang begitu saja.

5. Bagaimana efektivitas kegiatan hijau yang dilaksanakan komunitas hijau di

lingkungan anda?

Jawab:

Page 83: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Kegiatan yang dilakukan POKLILI sangat efektif membuat lingkungan Griya

Lembah jadi lebih bersih.

6. Program komunitas hijau apakah yang menurut anda sukses untuk membuat

lingkungan anda menjadi lingkungan hijau?

Jawab:

Bank sampah

7. Apa yang anda lakukan dengan sampah anda dirumah?

Jawab:

Saya pilah dulu sebelum dibuang

8. Apakah sebelum membuang sampah, anda memilah sampah anda berdasarkan

jenis atau sifatnya?

Jawab:

Iya saya pilah antara sampah plastik dan sampah basah.

9. Bagaimana cara anda mengurangi dan mengelola sampah plastik dirumah?

Jawab:

Sampah plastik yang sudah saya pilah saya setor ke Bank sampah setiap hari

jumat.

10. Bagaimana caranya anda mengelola sampah sisa makanan dirumah?

Jawab:

Kalau sampah sisa makanan langsung saya buang aja.

Page 84: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Suhaimi

Usia : 65 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang anda ketahui tentang green lifestyle?

Jawab:

Saya tidak tahu

2. apakah pola perilaku anda saat ini sudah mencerminkan gaya hidup hijau atau

green lifestyle menurut anda?

Jawab:

Belum

3. Bagaimana cara anda menerapkan gaya hidup hijau dalam keseharian anda?

Jawab:

Caranya baru sebatas pada mengumpulkan sampah plastik untuk kemudian

disetor ke Bank sampah

4. Apakah anda terdaftar sebagai anggota komunitas hijau di lingkungan anda? Jika

iya apa yang melatar belakangi keikutsertaan anda?

Jawab:

Iya, Supaya sampah yang saya hasilkan bisa bermanfaat.

5. Bagaimana efektivitas kegiatan hijau yang dilaksanakan komunitas hijau di

lingkungan anda?

Jawab:

Kegiatan yang dilakukan POKLILI efektif membuat lingkungan saya jadi lebih

bersih.

Page 85: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

6. Program komunitas hijau apakah yang menurut anda sukses untuk membuat

lingkungan anda menjadi lingkungan hijau?

Jawab:

Bank sampah

7. Apa yang anda lakukan dengan sampah anda dirumah?

Jawab:

Saya pilih dulu antara sampah plastik dan kardus-kardus

8. Apakah sebelum membuang sampah, anda memilah sampah anda berdasarkan

jenis atau sifatnya?

Jawab:

Iya saya pilah antara organik dan non organik

9. Bagaimana cara anda mengurangi dan mengelola sampah plastik dirumah?

Jawab:

Sampah plastik yang sudah saya pilah saya setor ke Bank sampah setiap hari

jumat.

10. Bagaimana caranya anda mengelola sampah sisa makanan dirumah?

Jawab:

Kalau sampah sisa makanan saya kasih kea yam saja. Sayang kalau dibuang

Page 86: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Lucy

Usia : 29 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang anda ketahui tentang green lifestyle?

Jawab:

Gaya hidup yang bersahabat dengan lingkungan

2. apakah pola perilaku anda saat ini sudah mencerminkan gaya hidup hijau atau

green lifestyle menurut anda?

Jawab:

Sudah

3. Bagaimana cara anda menerapkan gaya hidup hijau dalam keseharian anda?

Jawab:

Saya memilih produk yang bisa dipakai berkali-kali dan saya juga memilah

sampah saya.

4. Apakah anda terdaftar sebagai anggota komunitas hijau di lingkungan anda? Jika

iya apa yang melatar belakangi keikutsertaan anda?

Jawab:

Iya. Karena saya peduli dengan lingkungan saya.

5. Bagaimana efektivitas kegiatan hijau yang dilaksanakan komunitas hijau di

lingkungan anda?

Jawab:

Efektif, lingkungan saya sekarang menjadi lebih bersih.

6. Program komunitas hijau apakah yang menurut anda sukses untuk membuat

lingkungan anda menjadi lingkungan hijau?

Page 87: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Jawab:

Bank sampah

7. Apa yang anda lakukan dengan sampah anda dirumah?

Jawab:

Saya pilah dulu sebelum dibuang

8. Apakah sebelum membuang sampah, anda memilah sampah anda berdasarkan

jenis atau sifatnya?

Jawab:

Iya saya pilah antara sampah organik dan non organik.

9. Bagaimana cara anda mengurangi dan mengelola sampah plastik dirumah?

Jawab:

Untuk saya pilih kemasan refill dan untuk mengelola sampah plastic saya setor

saja ke Bank sampah.

10. Bagaimana caranya anda mengelola sampah sisa makanan dirumah?

Jawab:

Diangkut sama gerobak sampah seminggu tiga kali.

Page 88: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Purwanto

Usia : 54 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

1. Apa yang anda ketahui tentang green lifestyle?

Jawab:

Tidak tahu

2. apakah pola perilaku anda saat ini sudah mencerminkan gaya hidup hijau atau

green lifestyle menurut anda?

Jawab:

Belum

3. Bagaimana cara anda menerapkan gaya hidup hijau dalam keseharian anda?

Jawab:

Saya tidak menerapkannya.

4. Apakah anda terdaftar sebagai anggota komunitas hijau di lingkungan anda? Jika

iya apa yang melatar belakangi keikutsertaan anda?

Jawab:

Saya tidak terdaftar

5. Bagaimana efektivitas kegiatan hijau yang dilaksanakan komunitas hijau di

lingkungan anda?

Jawab:

Kelihatannya sih efektif

6. Program komunitas hijau apakah yang menurut anda sukses untuk membuat

lingkungan anda menjadi lingkungan hijau?

Jawab:

Page 89: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Tidak tahu

7. Apa yang anda lakukan dengan sampah anda dirumah?

Jawab:

Saya buang saja langsung

8. Apakah sebelum membuang sampah, anda memilah sampah anda berdasarkan

jenis atau sifatnya?

Jawab:

Tidak

9. Bagaimana cara anda mengurangi dan mengelola sampah plastik dirumah?

Jawab:

Langsung saya buang saja.

10. Bagaimana caranya anda mengelola sampah sisa makanan dirumah?

Jawab:

Langsung saya buang aja.

Page 90: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Rianti

Usia : 22 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang anda ketahui tentang green lifestyle?

Jawab:

Tidak tahu

2. apakah pola perilaku anda saat ini sudah mencerminkan gaya hidup hijau atau

green lifestyle menurut anda?

Jawab:

Belum

3. Bagaimana cara anda menerapkan gaya hidup hijau dalam keseharian anda?

Jawab:

Saya cuma memilah sampah saja

4. Apakah anda terdaftar sebagai anggota komunitas hijau di lingkungan anda? Jika

iya apa yang melatar belakangi keikutsertaan anda?

Jawab:

Iya. Supaya sampah yang saya hasilkan bisa bermanfaat dan menghasilkan uang.

5. Bagaimana efektivitas kegiatan hijau yang dilaksanakan komunitas hijau di

lingkungan anda?

Jawab:

Iya. Efektif.

6. Program komunitas hijau apakah yang menurut anda sukses untuk membuat

lingkungan anda menjadi lingkungan hijau?

Jawab:

Page 91: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Bank sampah

7. Apa yang anda lakukan dengan sampah anda dirumah?

Jawab:

Saya pilah antara organik dan non organik

8. Apakah sebelum membuang sampah, anda memilah sampah anda berdasarkan

jenis atau sifatnya?

Jawab:

Iya saya pilah antara sampah plastik dan sampah basah.

9. Bagaimana cara anda mengurangi dan mengelola sampah plastik dirumah?

Jawab:

Sampah plastik yang sudah saya kumpulkan saya setor ke Bank sampah

10. Bagaimana caranya anda mengelola sampah sisa makanan dirumah?

Jawab:

Kalau sampah sisa makanan langsung saya buang saja.

Page 92: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Nanik

Usia : 60 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang anda ketahui tentang green lifestyle?

Jawab:

Gaya hidup yang bersahabat dengan alam

2. apakah pola perilaku anda saat ini sudah mencerminkan gaya hidup hijau atau

green lifestyle menurut anda?

Jawab:

Sudah

3. Bagaimana cara anda menerapkan gaya hidup hijau dalam keseharian anda?

Jawab:

Saya membiasakan diri dan anggota keluarga yang lain untuk membawa bekal

dan minum sendiri. Selain itu saya juga lebih memilih kemasan refill saat

berbelanja. Dan semua barang yang kira-kira masih bisa didaur ulang ya saya

daur ulang.

4. Apakah anda terdaftar sebagai anggota komunitas hijau di lingkungan anda? Jika

iya apa yang melatar belakangi keikutsertaan anda?

Jawab:

Iya. Kepedulian saya terhadap lingkungan

5. Bagaimana efektivitas kegiatan hijau yang dilaksanakan komunitas hijau di

lingkungan anda?

Jawab:

Page 93: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Kegiatan yang dilakukan POKLILI sangat efektif membuat lingkungan Griya

Lembah jadi lebih bersih.

6. Program komunitas hijau apakah yang menurut anda sukses untuk membuat

lingkungan anda menjadi lingkungan hijau?

Jawab:

Bank sampah

7. Apa yang anda lakukan dengan sampah anda dirumah?

Jawab:

Saya pilah antara organik dan non organik

8. Apakah sebelum membuang sampah, anda memilah sampah anda berdasarkan

jenis atau sifatnya?

Jawab:

Iya saya pilah

9. Bagaimana cara anda mengurangi dan mengelola sampah plastik dirumah?

Jawab:

Sampah plastik yang sudah saya pilah saya setor ke Bank sampah

10. Bagaimana caranya anda mengelola sampah sisa makanan dirumah?

Jawab:

Kalau sampah sisa makanan langsung saya buat kompos dengan takakura

Page 94: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Rita

Usia : 43 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang anda ketahui tentang green lifestyle?

Jawab:

Gaya hidup dengan meminimalisir sampah

2. apakah pola perilaku anda saat ini sudah mencerminkan gaya hidup hijau atau

green lifestyle menurut anda?

Jawab:

Belum

3. Bagaimana cara anda menerapkan gaya hidup hijau dalam keseharian anda?

Jawab:

Saya memanfaatkan sampah-sampah plastik yang ada.

4. Apakah anda terdaftar sebagai anggota komunitas hijau di lingkungan anda? Jika

iya apa yang melatar belakangi keikutsertaan anda?

Jawab:

Iya, saya peduli terhadap lingkungan saya.

5. Bagaimana efektivitas kegiatan hijau yang dilaksanakan komunitas hijau di

lingkungan anda?

Jawab:

Efekif. Sekarang lingkungan ini jauh lebih bersih

6. Program komunitas hijau apakah yang menurut anda sukses untuk membuat

lingkungan anda menjadi lingkungan hijau?

Jawab:

Page 95: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Bank sampah

7. Apa yang anda lakukan dengan sampah anda dirumah?

Jawab:

Saya pilah antara organik dan non organik

8. Apakah sebelum membuang sampah, anda memilah sampah anda berdasarkan

jenis atau sifatnya?

Jawab:

Iya saya pilah antara sampah organik dan sampah non organik.

9. Bagaimana cara anda mengurangi dan mengelola sampah plastik dirumah?

Jawab:

Saya setor ke Bank sampah

10. Bagaimana caranya anda mengelola sampah sisa makanan dirumah?

Jawab:

Langsung saya buang aja.

Page 96: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Muhasan

Usia : 39 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

1. Apa yang anda ketahui tentang green lifestyle?

Jawab:

Gaya hidup bersih dan rapih

2. apakah pola perilaku anda saat ini sudah mencerminkan gaya hidup hijau atau

green lifestyle menurut anda?

Jawab:

Sudah

3. Bagaimana cara anda menerapkan gaya hidup hijau dalam keseharian anda?

Jawab:

Saya memilah sampah saya antara sampah organik dan non organik. Juga

memilih kemasan refill saat berbelanja.

4. Apakah anda terdaftar sebagai anggota komunitas hijau di lingkungan anda? Jika

iya apa yang melatar belakangi keikutsertaan anda?

Jawab:

Iya. Sambilan nambah penghasilan

5. Bagaimana efektivitas kegiatan hijau yang dilaksanakan komunitas hijau di

lingkungan anda?

Jawab:

Efektif dalam mengurangi sampah

6. Program komunitas hijau apakah yang menurut anda sukses untuk membuat

lingkungan anda menjadi lingkungan hijau?

Page 97: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Jawab:

Bank sampah

7. Apa yang anda lakukan dengan sampah anda dirumah?

Jawab:

Saya pilah antara yang bisa dijual dan dibuang

8. Apakah sebelum membuang sampah, anda memilah sampah anda berdasarkan

jenis atau sifatnya?

Jawab:

Iya saya pilah antara sampah organik dan sampah non organik.

9. Bagaimana cara anda mengurangi dan mengelola sampah plastik dirumah?

Jawab:

Saya setor ke Bank sampah.

10. Bagaimana caranya anda mengelola sampah sisa makanan dirumah?

Jawab:

Saya kasih ke ayam sebagai makanan ayam.

Page 98: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Purdiyati

Usia : 58 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang anda ketahui tentang green lifestyle?

Jawab:

Gaya hidup cinta lingkungan

2. apakah pola perilaku anda saat ini sudah mencerminkan gaya hidup hijau atau

green lifestyle menurut anda?

Jawab:

Sudah

3. Bagaimana cara anda menerapkan gaya hidup hijau dalam keseharian anda?

Jawab:

Makan makanan sehat, hemat listrik dan peduli terhadap lingkungan.

4. Apakah anda terdaftar sebagai anggota komunitas hijau di lingkungan anda? Jika

iya apa yang melatar belakangi keikutsertaan anda?

Jawab:

Iya. Saya baru tahu kalau sampah bisa bernilai ekonomis.

5. Bagaimana efektivitas kegiatan hijau yang dilaksanakan komunitas hijau di

lingkungan anda?

Jawab:

Efektif membuat lingkungan jadi lebih bersih.

6. Program komunitas hijau apakah yang menurut anda sukses untuk membuat

lingkungan anda menjadi lingkungan hijau?

Jawab:

Page 99: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Bank sampah

7. Apa yang anda lakukan dengan sampah anda dirumah?

Jawab:

Saya pilah.

8. Apakah sebelum membuang sampah, anda memilah sampah anda berdasarkan

jenis atau sifatnya?

Jawab:

Iya saya pilah antara sampah organik dan sampah non organik.

9. Bagaimana cara anda mengurangi dan mengelola sampah plastik dirumah?

Jawab:

Saya setor ke Bank sampah setiap hari jumat.

10. Bagaimana caranya anda mengelola sampah sisa makanan dirumah?

Jawab:

Diangkut gerobak sampah seminggu tiga kali.

Page 100: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Iis

Usia : 38 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang anda ketahui tentang green lifestyle?

Jawab:

Gaya hidup yang ramah pada lingkungan

2. apakah pola perilaku anda saat ini sudah mencerminkan gaya hidup hijau atau

green lifestyle menurut anda?

Jawab:

Belum keseluruhan

3. Bagaimana cara anda menerapkan gaya hidup hijau dalam keseharian anda?

Jawab:

Saya peduli terhadap sampah saya sendiri.

4. Apakah anda terdaftar sebagai anggota komunitas hijau di lingkungan anda? Jika

iya apa yang melatar belakangi keikutsertaan anda?

Jawab:

Iya. Peduli terhadap lingkungan.

5. Bagaimana efektivitas kegiatan hijau yang dilaksanakan komunitas hijau di

lingkungan anda?

Jawab:

Efektif membuat lingkungan saya lebih bersih.

6. Program komunitas hijau apakah yang menurut anda sukses untuk membuat

lingkungan anda menjadi lingkungan hijau?

Jawab:

Page 101: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Bank sampah

7. Apa yang anda lakukan dengan sampah anda dirumah?

Jawab:

Saya pilah dulu sebelum dibuang

8. Apakah sebelum membuang sampah, anda memilah sampah anda berdasarkan

jenis atau sifatnya?

Jawab:

Iya saya pilah antara sampah organik dan sampah non organik.

9. Bagaimana cara anda mengurangi dan mengelola sampah plastik dirumah?

Jawab:

Sampah plastik yang sudah saya pilah saya setor ke Bank sampah

10. Bagaimana caranya anda mengelola sampah sisa makanan dirumah?

Jawab:

Saya buat kompos takakura.

Page 102: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Nunik

Usia : 53 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang melatar belakangi anda ikut sebagai anggota dari POKLILI?

Jawab:

Saya ingin memanfaatkan sampah saya

2. Apakah POKLILI memiliki agenda kerja? Fokusnya dalam hal apa untuk saat ini?

Jawab:

Iya. Fokusnya dalam edukasi ke sekolah-sekolah di Depok

3. Bagaimana sistem pembagian kerja POKLILI? Apakah POKLILI memiliki divisi-

divisi tertentu dalam pembagian kerjanya?

Jawab:

Sesuai dengan struktur organisasi

4. Bagaimana caranya POKLILI mengajak serta warga yang lain untuk mengikuti

kegiatan yang diadakan?

Jawab:

Disosialisasikan saat ada arisan

5. Bagaimana caranya POKLILI mengelola sampah yang dihasilkan warga Griya

Lembah?

Jawab:

Sampah dipilah antara sampah plastik dan sampah organik

6. Program apa yang sejauh ini anda nilai sukses diterapkan di Griya Lembah?

Jawab:

Bank sampah

Page 103: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

7. Apakah menurut anda komunitas ini sukses menerapkan green lifestyle pada

warga Griya lembah?

Jawab:

Iya sukses

8. Bagaimana caranya POKLILI menerapkan green lifestyle bagi warga Griya

Lembah?

Jawab:

Mengajak warga memilah sampah

9. Apa tantangan atau hambatan selama komunitas ini berdiri?

Jawab:

kami memulai atas swadaya bersama dan belum tentu semua yang diajak

bergabung itu mau.

Page 104: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Iis Wawan

Usia : 50 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang melatar belakangi anda ikut sebagai anggota dari POKLILI?

Jawab:

Kesadaran diri sendiri melihat lingkungan banyak sampah

2. Apakah POKLILI memiliki agenda kerja? Fokusnya dalam hal apa untuk saat ini?

Jawab:

Iya. Agenda kerjanya setiap hari Jumat ada penimbangan dan sesekali edukasi ke

sekolah-sekolah

3. Bagaimana sistem pembagian kerja POKLILI? Apakah POKLILI memiliki divisi-

divisi tertentu dalam pembagian kerjanya?

Jawab:

Sesuai dengan struktur organisasi saja kerjanya. Tetapi yang lain juga harus bisa.

4. Bagaimana caranya POKLILI mengajak serta warga yang lain untuk mengikuti

kegiatan yang diadakan?

Jawab:

Disosialisasikan saat ada arisan

5. Bagaimana caranya POKLILI mengelola sampah yang dihasilkan warga Griya

Lembah?

Jawab:

Sampah plastik saja yang dikelola dengan didaur ulang. Sementara sampah basah

diangkut ke TPA Merdeka

6. Program apa yang sejauh ini anda nilai sukses diterapkan di Griya Lembah?

Page 105: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Jawab:

Bank sampah

7. Apakah menurut anda komunitas ini sukses menerapkan green lifestyle pada

warga Griya lembah?

Jawab:

Iya sukses karena masyarakat mulai sadar untuk peduli terhadap sampah mereka

sendiri

8. Bagaimana caranya POKLILI menerapkan green lifestyle bagi warga Griya

Lembah?

Jawab:

Memberikan setiap rumah tangga ember takakura untuk kompos dan mengadakan

Bank sampah

9. Apa tantangan atau hambatan selama komunitas ini berdiri?

Jawab:

Ada saja masyarakat yang tidak suka dengan kegiatan-kegiatan seperti ini.

Page 106: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Yeni Prasetyo

Usia : 53 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang melatar belakangi anda ikut sebagai anggota dari POKLILI?

Jawab:

Sampah ternyata bisa bermanfaat dan bernilai ekonomis

2. Apakah POKLILI memiliki agenda kerja? Fokusnya dalam hal apa untuk saat ini?

Jawab:

Ada. Fokusnya di Bank sampah, recycle, dan edukasi ke sekolah-sekolah di

Depok.

3. Bagaimana sistem pembagian kerja POKLILI? Apakah POKLILI memiliki divisi-

divisi tertentu dalam pembagian kerjanya?

Jawab:

Sesuai dengan struktur organisasi. Setiap divisi bertanggung jawab terhadap

jabatannya masing-masing.

4. Bagaimana caranya POKLILI mengajak serta warga yang lain untuk mengikuti

kegiatan yang diadakan?

Jawab:

Disosialisasikan saat ada arisan

5. Bagaimana caranya POKLILI mengelola sampah yang dihasilkan warga Griya

Lembah?

Jawab:

Page 107: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Dengan penilahan sampah. Sampah basah diangkut ke TPS Merdeka. Dan

sampah plastik ditimbang setiap Jumat di Bank sampah.

6. Program apa yang sejauh ini anda nilai sukses diterapkan di Griya Lembah?

Jawab:

Bank sampah

7. Apakah menurut anda komunitas ini sukses menerapkan green lifestyle pada

warga Griya lembah?

Jawab:

Iya sukses. Karena masyarakat mulai antusias untuk memilah sampah mereka

sendiri.

8. Bagaimana caranya POKLILI menerapkan green lifestyle bagi warga Griya

Lembah?

Jawab:

Mengajak warga mendaur ulang sampah plastik

9. Apa tantangan atau hambatan selama komunitas ini berdiri?

Jawab:

Waktu pertemuan yang hanya satu kali dalam seminggu. Dan ketuanya yang

sibuk

Page 108: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Angga

Usia : 34 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

1. Apa yang melatar belakangi anda ikut sebagai anggota dari POKLILI?

Jawab:

Saya tertarik karena saya punya warung dan sampah plastik saya bisa saya setor

dan hasilnya bisa menambah penghasilan.

2. Apakah POKLILI memiliki agenda kerja? Fokusnya dalam hal apa untuk saat ini?

Jawab:

Ada. Tapi yang saya tahu hanya Bank sampah saja

3. Bagaimana sistem pembagian kerja POKLILI? Apakah POKLILI memiliki divisi-

divisi tertentu dalam pembagian kerjanya?

Jawab:

Sesuai dengan struktur organisasi setiap divis punya bagian masing-masing

4. Bagaimana caranya POKLILI mengajak serta warga yang lain untuk mengikuti

kegiatan yang diadakan?

Jawab:

Disosialisasikan saat ada arisan dan dari mulut ke mulut

5. Bagaimana caranya POKLILI mengelola sampah yang dihasilkan warga Griya

Lembah?

Jawab:

Sampah plastik saja yang dikelola

6. Program apa yang sejauh ini anda nilai sukses diterapkan di Griya Lembah?

Jawab:

Page 109: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Bank sampah

7. Apakah menurut anda komunitas ini sukses menerapkan green lifestyle pada

warga Griya lembah?

Jawab:

Iya sukses. Banyak yang ikut POKLILI

8. Bagaimana caranya POKLILI menerapkan green lifestyle bagi warga Griya

Lembah?

Jawab:

Mengajak warga memilah sampah antara sampah basah dan sampah plastik

9. Apa tantangan atau hambatan selama komunitas ini berdiri?

Jawab:

Tidak semua orang peduli terhadap sampahnya sendiri.

Page 110: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Yuni

Usia : 45 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang melatar belakangi anda ikut sebagai anggota dari POKLILI?

Jawab:

Saya merasa tidak nyaman melihat banyak sampah. Sehinga saya mengajak ibu-

ibu PKK untuk mengumpulkan sampahnya dan diolah.

2. Apakah POKLILI memiliki agenda kerja? Fokusnya dalam hal apa untuk saat ini?

Jawab:

Iya. Fokusnya di Bank sampah dan edukasi ke sekolah-sekolah di Depok

3. Bagaimana sistem pembagian kerja POKLILI? Apakah POKLILI memiliki divisi-

divisi tertentu dalam pembagian kerjanya?

Jawab:

Sesuai dengan struktur organisasi yang setiap divisi punya tugasnya masing-

masing.

4. Bagaimana caranya POKLILI mengajak serta warga yang lain untuk mengikuti

kegiatan yang diadakan?

Jawab:

Disosialisasikan ke ibu-ibu saat ada arisan

5. Bagaimana caranya POKLILI mengelola sampah yang dihasilkan warga Griya

Lembah?

Jawab:

Sampah yang dikumpulkan warga dikumpulkan kemudian dijual lagi ke

pengepul. Sedangkan untuk sampah basah diangkut tiga kali dalam seminggu ke

Page 111: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

TPS Merdeka. Tetapi ada juga yang membuat kompos sendiri di rumahnya.

Karena awal POKLILI berdiri setiap rumah diberikan ember komposter takakura

mini.

6. Program apa yang sejauh ini anda nilai sukses diterapkan di Griya Lembah?

Jawab:

Bank sampah yang sampai saat ini masih berjalan. Kalau recycle dibuat dirumah

masing-masing saja.

7. Apakah menurut anda komunitas ini sukses menerapkan green lifestyle pada

warga Griya lembah?

Jawab:

Iya sukses

8. Bagaimana caranya POKLILI menerapkan green lifestyle bagi warga Griya

Lembah?

Jawab:

Mengajak masyarakat memilah sampahnya sendiri.

9. Apa tantangan atau hambatan selama komunitas ini berdiri?

Jawab:

Ada saja orang yang tidak suka dengan kegiatan-kegiatan seperti ini.

Page 112: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Saiful

Usia : 48 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

1. Apa yang melatar belakangi anda ikut sebagai anggota dari POKLILI?

Jawab:

Saya peduli terhadap lingkungan saya

2. Apakah POKLILI memiliki agenda kerja? Fokusnya dalam hal apa untuk saat ini?

Jawab:

Iya. Fokusnya di Bank sampah dan edukasi ke sekolah-sekolah di Depok

3. Bagaimana sistem pembagian kerja POKLILI? Apakah POKLILI memiliki divisi-

divisi tertentu dalam pembagian kerjanya?

Jawab:

Sesuai dengan struktur organisasi. Setiap divisi punya tanggung jawab masing-

masing. Tetapi setiap divisi yang lain juga harus bisa selain sesuai struktur.

4. Bagaimana caranya POKLILI mengajak serta warga yang lain untuk mengikuti

kegiatan yang diadakan?

Jawab:

Disosialisasikan dari mulut ke mulut saja

5. Bagaimana caranya POKLILI mengelola sampah yang dihasilkan warga Griya

Lembah?

Jawab:

Sampah plastik dibuat kerajinan. Dan sampah basah dibuat kompos takakura

6. Program apa yang sejauh ini anda nilai sukses diterapkan di Griya Lembah?

Jawab:

Page 113: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Bank sampah

7. Apakah menurut anda komunitas ini sukses menerapkan green lifestyle pada

warga Griya lembah?

Jawab:

Iya sukses. Lingkungan saya sekarang bersih tidak ada lagi sampah

8. Bagaimana caranya POKLILI menerapkan green lifestyle bagi warga Griya

Lembah?

Jawab:

Mengajak warga memilah sampahnya

9. Apa tantangan atau hambatan selama komunitas ini berdiri?

Jawab:

Masih ada saja warga yang tidak peduli

Page 114: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Narto

Usia : 57 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang melatar belakangi anda ikut sebagai anggota dari POKLILI?

Jawab:

Saya senang bisa berkumpul dan bersosialisasi

2. Apakah POKLILI memiliki agenda kerja? Fokusnya dalam hal apa untuk saat ini?

Jawab:

Iya. Fokusnya di Bank sampah dan daur ulang

3. Bagaimana sistem pembagian kerja POKLILI? Apakah POKLILI memiliki divisi-

divisi tertentu dalam pembagian kerjanya?

Jawab:

Sesuai dengan struktur organisasi. Ada Sembilan divisi dalam struktur organisasi

POKLILI

4. Bagaimana caranya POKLILI mengajak serta warga yang lain untuk mengikuti

kegiatan yang diadakan?

Jawab:

Disosialisasikan saat ada arisan RT

5. Bagaimana caranya POKLILI mengelola sampah yang dihasilkan warga Griya

Lembah?

Jawab:

Sampah rumah tangga dikumpul seminggu tiga kali dan dibuat kompos di TPS

Merdeka. Sementara sampah kering dikumpul setiap hari Jumat

6. Program apa yang sejauh ini anda nilai sukses diterapkan di Griya Lembah?

Page 115: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Jawab:

Bank sampah, daur ulang, dan kompos.

7. Apakah menurut anda komunitas ini sukses menerapkan green lifestyle pada

warga Griya lembah?

Jawab:

Iya sukses

8. Bagaimana caranya POKLILI menerapkan green lifestyle bagi warga Griya

Lembah?

Jawab:

Mengajak warga memilah sampah

9. Apa tantangan atau hambatan selama komunitas ini berdiri?

Jawab:

Ada saja orang-orang yang tidak suka dengan POKLILI

Page 116: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Ani

Usia : 60 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang melatar belakangi anda ikut sebagai anggota dari POKLILI?

Jawab:

Saya tergerak dengan kejadian longsor sampah di TPA Leuwigajah di Bandung.

Dari situ saya berpikir bagaimana supaya hal seperti itu tidak terjadi di

lingkungan saya dan juga bagaimana supaya lingkungan saya menjadi bersih dari

sampah.

2. Apakah POKLILI memiliki agenda kerja? Fokusnya dalam hal apa untuk saat ini?

Jawab:

Iya. Fokusnya dalam edukasi ke sekolah-sekolah di Depok, Bank sampah, daur

ulang, dan sosialisasi adiwiyata.

3. Bagaimana sistem pembagian kerja POKLILI? Apakah POKLILI memiliki divisi-

divisi tertentu dalam pembagian kerjanya?

Jawab:

Sesuai dengan struktur organisasi, tetapi semua harus bisa.

4. Bagaimana caranya POKLILI mengajak serta warga yang lain untuk mengikuti

kegiatan yang diadakan?

Jawab:

Disosialisasikan saat ada arisan

5. Bagaimana caranya POKLILI mengelola sampah yang dihasilkan warga Griya

Lembah?

Jawab:

Page 117: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Sampah kering disetor ke Bank sampah setiap hari Jumat. Dan sampah basah

diangkut oleh walikota ke TPS Merdeka

6. Program apa yang sejauh ini anda nilai sukses diterapkan di Griya Lembah?

Jawab:

Bank sampah karena POKLILI merupakan pionir Bank sampah di wilayah

Depok.

7. Apakah menurut anda komunitas ini sukses menerapkan green lifestyle pada

warga Griya lembah?

Jawab:

Iya sukses

8. Bagaimana caranya POKLILI menerapkan green lifestyle bagi warga Griya

Lembah?

Jawab:

Mengajak warga memilah sampah

9. Apa tantangan atau hambatan selama komunitas ini berdiri?

Jawab:

Ada saja masyarakat yang tidak suka.

Page 118: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Rumsinah

Usia : 60 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang melatar belakangi anda ikut sebagai anggota dari POKLILI?

Jawab:

Karena saya peduli terhadap lingkungan saya.

2. Apakah POKLILI memiliki agenda kerja? Fokusnya dalam hal apa untuk saat ini?

Jawab:

Agenda kerjanya kerjasama dengan KLH dan BLH mempromosikan peduli

lingkungan di sekolah dan kampus. Selain itu untuk masyarakat juga ada recycle

dan Bank samph sebagai program utama.

3. Bagaimana sistem pembagian kerja POKLILI? Apakah POKLILI memiliki divisi-

divisi tertentu dalam pembagian kerjanya?

Jawab:

Sesuai dengan struktur organisasi

4. Bagaimana caranya POKLILI mengajak serta warga yang lain untuk mengikuti

kegiatan yang diadakan?

Jawab:

Disosialisasikan saat ada arisan. Dan setiap rumah diberikan keranjang sampah

takakura

5. Bagaimana caranya POKLILI mengelola sampah yang dihasilkan warga Griya

Lembah?

Jawab:

Page 119: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Sampah plastik di daur ulang dan sampah organik diminta TPS Merdeka untuk

menjadi kompos

6. Program apa yang sejauh ini anda nilai sukses diterapkan di Griya Lembah?

Jawab:

Bank sampah dan daur ulang

7. Apakah menurut anda komunitas ini sukses menerapkan green lifestyle pada

warga Griya lembah?

Jawab:

Iya sukses karena dari awalnya 10 nasabah kini satu RT sudah menjadi nasabah

POKLILI. Dan sekarang setiap RW sudah harus memiliki Bank sampah.

8. Bagaimana caranya POKLILI menerapkan green lifestyle bagi warga Griya

Lembah?

Jawab:

Membuat kompos dari takakura dan mendaur ulang sampah plastik

9. Apa tantangan atau hambatan selama komunitas ini berdiri?

Jawab:

Masih kurangnya kepedulian masyarakat dan ada yang tidak setuju dengan

kegiatan POKLILI karena takut bau.

Page 120: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA WAWANCARA

Data Responden

Nama : Rosida

Usia : 55 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

1. Apa yang melatar belakangi anda ikut sebagai anggota dari POKLILI?

Jawab:

Saya awalnya hanya ikut-ikutan bantu kerja saja sehabis zuhur

2. Apakah POKLILI memiliki agenda kerja? Fokusnya dalam hal apa untuk saat ini?

Jawab:

Iya. Fokusnya dalam edukasi ke sekolah-sekolah di Depok dan mengumpulkan

sampah juga arisan.

3. Bagaimana sistem pembagian kerja POKLILI? Apakah POKLILI memiliki divisi-

divisi tertentu dalam pembagian kerjanya?

Jawab:

Setiap orang memiliki tugas masing-masing. Prinsipnya kekeluargaan saja.

4. Bagaimana caranya POKLILI mengajak serta warga yang lain untuk mengikuti

kegiatan yang diadakan?

Jawab:

Piknik ke Lembang, dan diputarkan film dan dokumentasi POKLILI

5. Bagaimana caranya POKLILI mengelola sampah yang dihasilkan warga Griya

Lembah?

Jawab:

Sampah organik POKLILI berkerjasama dengan walikota untuk dibuat kompos.

6. Program apa yang sejauh ini anda nilai sukses diterapkan di Griya Lembah?

Jawab:

Page 121: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Bank sampah

7. Apakah menurut anda komunitas ini sukses menerapkan green lifestyle pada

warga Griya lembah?

Jawab:

Iya sukses

8. Bagaimana caranya POKLILI menerapkan green lifestyle bagi warga Griya

Lembah?

Jawab:

Menanam tanaman di area Griya Lembah

9. Apa tantangan atau hambatan selama komunitas ini berdiri?

Jawab:

Tidak ada tantangan. Semua orang suka karena sekarang sampah plastik bernilai

ekonomis.

Page 122: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

DATA OBSERVASI

NO ASPEK YANG

DIAMATI

Kondisi

1 Keadaan lingkungan Lingkungan terlihat bersih meski masih ada

beberapa sampah yang bererakan karena tertiup

angin.

Fasilitas seperti tempat sampah tidak ada. Namun

sampah dikumpul dirumah dan rutin diangkut

dengan jadwal pengangkutannya seminggu tiga

kali yaitu hari Senin, Rabu, dan Jumat untuk

sampah basah.

Untuk sampah kering atau sampah plastik di setor

ke Bank sampah POKLILI setiap hari Jumat.

2 Lubang biopori di setiap

rumah

Setiap rumah tidak memiliki lubang biopori.

Karena jalanan atau halaman depan rumah warga

sudah di aspal atau di semen.

3 Saluran air Saluran air tertututp dengan semen. Tetapi ada

beberapa bagian yang dibiarkan terbuka dan

kondisinya mengalir tanpa ada sumbatan sampah

4 Taman sebagai area

penghijauan

Terdapat sebuah taman kecil didepan pintu masuk

komplek dan dimanfaatkan sebagai area bermain

oleh warga saat sore hari.

5 Pemanfaatan pekarangan

rumah sebagai lahan

penghijauan

Pekarangan rumah ditanami dengan tanaman

didalam pot. Hamper setiap rumah mempunyai

tanaman gantung.

6 Komunitas hijau

memiliki agenda rutin

Agenda rutin hanya setiap Jumat saja yaitu

penimbangan. Untuk kegiatan daur ulang

dilakukan dirumah masing-masing. Dan untuk

edukasi ke sekolah-sekoah di Depok hanya ketua

saja yang hadir meskipun sesekali anggota juga

ikut.

7 Agenda komunitas hijau

melibatkan seluruh

warga

Agenda POKLILI yang melibatkan warga ada

piknik setiap tahun, Bank sampah setiap hari

Jumat.

Page 123: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

8 Pengelolaan sampah

berprinsip ramah

lingkungan

Pengelolaan sampah plastik dilakukan dengan

daur ulang. Untuk sampah basah POKLILI

berkerjasama dengan walikota Depok. Sampah

basah tersebut dikumpul dan diangkut ke TPS

Merdeka untuk diolah menjadi biogas dan

kompos

9 Warga melakukan

pemilahan sampah

berdasarkan jenisnya

Sampah warga dipilah antara sampah organik dan

non organik

10 Pengolahan dan

pemanfaatan sampah

kertas, sampah plastic,

dan sisa makanan

Sampah plastic dan kertas didaur ulang menjadi

berbagai macam kerajinan tangan seperti tas,

taplak meja, celemek, dan bunga plastik. Untuk

sampah basah atau sampah sisa makanan akan

dibuat menjadi kompos.

11 Menghindari melakukan

pembakaran sampah

Semua sampah dimanfaatkan dengan baik.

Sehingga tidak ada satupun warga yang terlihat

membakar sampah.

Page 124: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA
Page 125: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Kegiatan Penimbangan

Sampah yang dikumpulkan setelah ditimbang

Page 126: PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25430/1...PENERAPAN GREEN LIFESTYLE DI GRIYA LEMBAH KELURAHAN ABADIJAYA KECAMATAN SUKMAJAYA

Setelah sampah ditimbang dilakukan pencatatan

Membersihkan sisa plastik penutup dari gelas plastik