penerapan atap rangka batang (truss) pada pusat …

4
Ketut Maha Bhaskara Purnajaya (1404205041) 1) , Syamsul Alam Paturusi 2) , dan I Nyoman Surata 3) Pusat Pelatihan dan Kejuaraan Olahraga Bulutangkis di Denpasar, Bali 115 PENERAPAN ATAP RANGKA BATANG (TRUSS) PADA PUSAT PELATIHAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA BULUTANGKIS DI DENPASAR, BALI Ketut Maha Bhaskara Purnajaya 1) , Syamsul Alam Paturusi 2) , dan I Nyoman Surata 3) 1) Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected] 2) Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected] 3) Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected] ABSTRACT Bali Province needs a Badminton Sports Building which is able to accommodate people with training activities for local athletes and championships to international level. To be able to accommodate the people and these activities then needed a tribune and field wide enough. The audience is targeted to reach maximum 5000 inhabitants. With its function as a place of badminton venue, the arena must be column-free pertanded and certainly has a wide span because the function of space functions must be sal-ing bound. Given this building has span reach 50meter, hence required a system structure that can reach that goal, the system is system structure of truss . This study was conducted to be able to design the building of sports hall by implementing the system structure of the truss which is especially applied on the roof of the building to be able to fulfill its function. Selection of truss structure system is based on the criteria on this system structure. With the study of the implementation of the system structure of this frame of the House of Sports, it is expected that the design can meet the quality of the functions to be contained in the building. Keywords: Badminton Sports Building, Wide span, Truss ABSTRAK Provinsi Bali membutuhkan suatu Gedung Olahraga Bulutangkis yang mampu menampung civitas dengan kegiatan latihan untuk atlet local dan kejuaraan hingga tingkat internasional. Untuk dapat menampung civitas dan kegiatan tersebut maka dibutuhkanlah suatu tribun dan lapangan yang cukup luas. Penonton ditargetkan maksimal mencapai 5000 jiwa. Dengan fungsinya sebagai tempat pertandingan dan menonton, arena per- tandingan haruslah bebas kolom dan pastinya memiliki bentang yang lebar karena fungsi fungsi ruang harus- lah saling terikat. Mengingat bangunan ini memilki bentang mencapai 50meter, maka dibutuhkanlah suatu sistem struktur yang dapat mencapai tujuan tersebut, sistem tersebut adalah sistem struktur rangka batang (truss frame). Kajian ini dilakukan untuk dapat merancang bangunan Gedung olahraga dengan melakukan penerapan sistem struktur rangka batang yang khususnya diaplikasikan pada bagian atap bangunan untuk dapat memenuhi fungsinya. Pemilihan sistem struktur rangka batang ini didasari dengan kriteria pada sistem struktur ini. Dengan dilakukannya kajian penerapan sistem struktu rangka Gedung olahraga ini, maka di- harapakan rancangan dapat memenuhi kualitas terhadap fungsi yang akan diwadahi didalam Gedung. Kata Kunci: Gedung Olahraga Bulutangkis, Bentang Lebar, Rangka Batang PENDAHULUAN Bulutangkis adalah olahraga yang prestasinya sangat terkenal diseluruh dunia sehingga banyak sekali organ- isasi atau klub bulutangkis dibentuk sedemikian rupa pada tingkat kota hingga internasional demi sebuah juara. Hal tersebut tidak jauh dari cara bagaimana atlet tersebut mendapatkan prestasi maupun hasil yang terbaiknya, tentu hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal atlet. Sayangnya, dalam pelaksanaan pelatihan maupun kejuaraan yang seharusnya memiliki sarana dan prasarana yang terbilang cukup, Bali khususnya masih tidak jauh dari kata kelebihan dan kekurangan. Contohnya pada Ibukota Prov Bali sendiri memang sudah memiliki banyak sekali tempat untuk melakukan latihan tetapi belum terdapat bangunan yang khusus digunakan untuk pelatihan dan kejuaraan yang memiliki standar ruang kompetisi olahraga bulutangkis yang menyebabkan suasana tempat latihan menjadi tidak kondusif karena fasilitas yang kini ada juga digunakan oleh para pemain non-atlet dan digunakan sebagai gedung serba guna untuk berbagai

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN ATAP RANGKA BATANG (TRUSS) PADA PUSAT …

Ketut Maha Bhaskara Purnajaya (1404205041) 1), Syamsul Alam Paturusi 2), dan I Nyoman Surata 3)–Pusat Pelatihan

dan Kejuaraan Olahraga Bulutangkis di Denpasar, Bali 115

PENERAPAN ATAP RANGKA BATANG (TRUSS) PADA PUSAT PELATIHAN

DAN KEJUARAAN OLAHRAGA BULUTANGKIS DI DENPASAR, BALI

Ketut Maha Bhaskara Purnajaya1), Syamsul Alam Paturusi2), dan I Nyoman Surata3)

1)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected] 2)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected] 3)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected]

ABSTRACT

Bali Province needs a Badminton Sports Building which is able to accommodate people with training activities for local

athletes and championships to international level. To be able to accommodate the people and these activities then needed

a tribune and field wide enough. The audience is targeted to reach maximum 5000 inhabitants. With its function as a place

of badminton venue, the arena must be column-free pertanded and certainly has a wide span because the function of

space functions must be sal-ing bound. Given this building has span reach 50meter, hence required a system structure

that can reach that goal, the system is system structure of truss . This study was conducted to be able to design the building

of sports hall by implementing the system structure of the truss which is especially applied on the roof of the building to be

able to fulfill its function. Selection of truss structure system is based on the criteria on this system structure. With the study

of the implementation of the system structure of this frame of the House of Sports, it is expected that the design can meet

the quality of the functions to be contained in the building.

Keywords: Badminton Sports Building, Wide span, Truss

ABSTRAK

Provinsi Bali membutuhkan suatu Gedung Olahraga Bulutangkis yang mampu menampung civitas dengan

kegiatan latihan untuk atlet local dan kejuaraan hingga tingkat internasional. Untuk dapat menampung civitas

dan kegiatan tersebut maka dibutuhkanlah suatu tribun dan lapangan yang cukup luas. Penonton ditargetkan

maksimal mencapai 5000 jiwa. Dengan fungsinya sebagai tempat pertandingan dan menonton, arena per-

tandingan haruslah bebas kolom dan pastinya memiliki bentang yang lebar karena fungsi fungsi ruang harus-

lah saling terikat. Mengingat bangunan ini memilki bentang mencapai 50meter, maka dibutuhkanlah suatu

sistem struktur yang dapat mencapai tujuan tersebut, sistem tersebut adalah sistem struktur rangka batang

(truss frame). Kajian ini dilakukan untuk dapat merancang bangunan Gedung olahraga dengan melakukan

penerapan sistem struktur rangka batang yang khususnya diaplikasikan pada bagian atap bangunan untuk

dapat memenuhi fungsinya. Pemilihan sistem struktur rangka batang ini didasari dengan kriteria pada sistem

struktur ini. Dengan dilakukannya kajian penerapan sistem struktu rangka Gedung olahraga ini, maka di-

harapakan rancangan dapat memenuhi kualitas terhadap fungsi yang akan diwadahi didalam Gedung.

Kata Kunci: Gedung Olahraga Bulutangkis, Bentang Lebar, Rangka Batang

PENDAHULUAN

Bulutangkis adalah olahraga yang prestasinya sangat terkenal diseluruh dunia sehingga banyak sekali organ-isasi atau klub bulutangkis dibentuk sedemikian rupa pada tingkat kota hingga internasional demi sebuah juara. Hal tersebut tidak jauh dari cara bagaimana atlet tersebut mendapatkan prestasi maupun hasil yang terbaiknya, tentu hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal atlet. Sayangnya, dalam pelaksanaan pelatihan maupun kejuaraan yang seharusnya memiliki sarana dan prasarana yang terbilang cukup, Bali khususnya masih tidak jauh dari kata kelebihan dan kekurangan. Contohnya pada Ibukota Prov Bali sendiri memang sudah memiliki banyak sekali tempat untuk melakukan latihan tetapi belum terdapat bangunan yang khusus digunakan untuk pelatihan dan kejuaraan yang memiliki standar ruang kompetisi olahraga bulutangkis yang menyebabkan suasana tempat latihan menjadi tidak kondusif karena fasilitas yang kini ada juga digunakan oleh para pemain non-atlet dan digunakan sebagai gedung serba guna untuk berbagai

Page 2: PENERAPAN ATAP RANGKA BATANG (TRUSS) PADA PUSAT …

116 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (7) Nomor (1) Edisi Januari 2019-ISSN No. 9 772338 505117

macam cabang olahraga maupun kegiatan lainnya yang menyebabkan kurangnya rasa memiliki untuk me-rawat gedung tersebut sehingga hal tersebut mengurangi kualitas gedung.

Rancangan gedung olahraga ini yang dikhususkan hanya untuk olahraga bulutangkis dan difungsikan sebagai tempat latihan atlet yang terseleksi dan tempat kejuaraan olahraga itu sendiri yang terletak di Ibukota Provinsi Bali, Kota Denpasar yang dikelola oleh PBSI Bali. Gedung olahraga tersebut harus memiliki standar kualitas permainan yang baik salah satunya harus memiliki arena yang bebas kolom, baik untuk atlet dan penonton. Mengingat arena bebas kolom dan adanya tribun, bangunan ini dipastikan memiliki bentang yang lebar. Dengan lebar lebih dari 50 meter, tentunya membutuhkan sistem struktur yang mampu memenuhi fungsi ter-sebut. Oleh karena itu, sistem struktur tersebut adalah sistem struktur rangka batang.

PENERAPAN ATAP RANGKA BATANG PADA RANCANGAN

Atap Rangka Batang atau Truss

Atap rangka batang atau dikenal juga dengan Truss adalah suatu struktur rangka dengan rangkaian batang – batang yang berbentuk segitiga. Elemen – elemennya dapat terbuat dari material kayu, baja, maupun alumin-ium. Dalam struktur rangka batang ini, bentuk segitiga dipilih karena bentuk segitiga adalah bentuk yang paling stabil dan tidak mudah berubah. Selain itu, struktur rangka batang ini dipilih karena memiliki kelebihan yaitu, ringan, dibangun dengan bahan baja atau aluminium, yang merupakan bahan relatif ringan, menggunakan sistem modular, hemat tenaga kerja dan material struktur, memiliki nilai estetika tersendiri, umur relatif panjang (50-100 tahun), pembagian beban yang merata, mudah dalam pemasangan utilitas, sistem stuktur rangka batang adalah sistem struktur yang memiliki ketahanan tinggi, dan memiliki bentuk geometri yang teratur, sehingga dapat dikesploitasi secara arsitektural untuk menghadirkan beberapa efek dalam penerapannya.

Dampak Terhadap Denah

Dampak penggunaan atap rangka batang terhadap denah bangunan dinilai positif karena jika ditinjau pada

Gambar 1, pada lantai 2 tersebut terdapat ruang ruang utama fungsi bangunan ini yaitu adanya arena dan

Tribun penonton yang memerlukan ruang bebas kolom. Dengan jumlah penonton yang ditargetkan sebanyak

5000 jiwa dan 6 lapangan bulutangkis yang dibutuhkan, bangunan ini pun memiliki bentang hingga 50meter.

Dengan tuntutan fungsi ruang dan kualitas ruang tersebut, rangka batang ini dinilai mampu memenuhinya.

Gambar 1. Denah Lantai 2. Sumber: Bhaskara, 2018

Dampak Terhadap Material

50meter

Page 3: PENERAPAN ATAP RANGKA BATANG (TRUSS) PADA PUSAT …

Ketut Maha Bhaskara Purnajaya (1404205041) 1), Syamsul Alam Paturusi 2), dan I Nyoman Surata 3)–Pusat Pelatihan

dan Kejuaraan Olahraga Bulutangkis di Denpasar, Bali 117

Struktur Rangka Batang

Penggunaan atap rangka batang terhadap material ini berdampak pada penggunaan penutup atap yang di-haruskan menggunakan material yang ringan yang dimana hal ini disebabkan karena bangunan memiliki ben-tang yang lebar sehingga agar tidak menambah beban yang cukup berat jika menggunakan atap berbahan tanah liat. Selain itu, penggunaan material utama rangkanya pun menggunakan material baja, dengan kom-binasi kayu untuk dapat menyerap panas yang diterima oleh baja.

Gambar 2. Potongan Bangunan Sumber: Bhaskara, 2018

Pada Gambar 2 yaitu pada potongan bangunan dapat dilihat material pada bagian-bagian struktur Truss yang yang digunakan yaitu baja L60.60.6, Baja L 120.80.8, baja C NP 14, baja C NP 40, Plat 12mm, dan Plat 10mm. Selain itu, untuk dapat menampung beban yang dihasilkan oleh atap tersebut kolom pun menggunakan kolom baja WF dengan ukuran 70x30cm dipilih karena dipastikan dapat menampung beban yang disalurkan dari atap menuju pondasi. Penutup atap pun diharuskan meggunakan penutup yang ringan karena bangunan memiliki bentang yang lebar sehingga menggunakan Bitumen Single karena atap jenis Bitumen single memiliki berberapa kelebihan seperti dapat meredam suara, lentur, ringan, tahan air, tahan terhadap cuaca, mudah diaplikasikan

Dampak Terhadap Tampak Bangunan

Penggunaan atap rangka batang juga memiliki dampak terhadap tampak bangunan, yaitu dimana untuk pro-porsi maupun bentuk denah atap dapat kita atur sesuai estetika yang kita inginkan. Hal tersebut dilihat dari

Gambar 3. Tampak Bangunan Sumber: Bhaskara, 2018

kemiringan atap menggunakan kemiringan 35o. kemiringan ini dinilai baik karena jika dilihat pada gambar 3, atap memiliki proporsi yang tepat, tidak terlalu landai maupun tidak terlalu curam. Bentuk atap menggunakan atap bertumpang dengan kombinasi bentuk segiempat dan segidelapan yang mengikuti bentuk denah utama bangunan. Selain itu, pada penutup atap yaitu bitumen shingle roof ini memiliki variasi warna seperti coklat,

AREA BEBAS KOLOM

<35o

Bitumen Shingle Roof

Page 4: PENERAPAN ATAP RANGKA BATANG (TRUSS) PADA PUSAT …

118 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (7) Nomor (1) Edisi Januari 2019-ISSN No. 9 772338 505117

merah, dan hitam sehingga dapat memenuhi syarat konsep tampilan bangunan tersebut yang memerlukan warna hitam.

Dampak Terhadap Interior Bangunan

Penggunaan atap rangka batang ini pun memiliki dampak terhadap interior bangunan tersebut. Selain memiliki nilai estetika tersendiri karena diaplikasikan pada Gedung yang memiliki bentang lebar, ruang utama pada gedung pun tercapai kualitasnya.

Gambar 4. Interior Ruang Utama Bangunan

Sumber: Bhaskara, 2018

Ruang utama dapat diwujudkan dalam ruang yang bebas kolom sesuai dengan fungsi utamanya yaitu sebagai arena pertandingan, dan ruang tersebut yang memiliki jarak lantai menuju atap yang melebihi 12 meter dimana syarat tersebut adalah syarat untuk terpenuhinya kualitas kegiatan olahraga bulutangkis yang baik.

KESIMPULAN

Sistem struktur rangka batang ini dapat diterapkan pada Gedung Olahraga Bulutangkis karena dapat memen-uhi pertimbangan fungsi dan kualitas ruang dengan baik. Struktur rangka batang ini dapat memberikan ruang yang bebas kolom pada arena dan tribun. Penggunaan sistem struktur rangka ruang ini pun tidak menghilangkan atau mengurangi nilai estetika terhadap atap bangunan tersebut karena rangka batang ini bersifat mudah dibentuk sehingga dapat dibuat sesuai dengan estetika masing masing. Pada penerapannya pun atap rangka batang ini dapat dikatakan mudah karena materialnya yang mudah ditemukan dan sudah difabrikasi sehingga pengerjaannya tidak membutuhkan waktu yang lama.

DAFTAR PUSTAKA

Alhusin, Syahri. 2007. Gemar Bermain Olahraga. Surakarta: CV. Seti-Aji Frick, Heinz. 1979. Mekanik Teknik 2. Yogyakarta: Kanisius Purnajaya, Ketut Maha Bhaskara. 2018. Pusat Pelatihan dan Kejuaraan Olahraga Bulutangkis Di Denpasar.

Skripsi. Program S1 Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Udayana. Denpasar Schodek, Daniel L. 1999. Struktur Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

12 meter

Ruang bebas kolom