penentuan waktu baku untuk menentukan …

89
PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN PRODUKTIFITAS KARYAWAN DI PERUSAHAAN TAS CV.A’TILYO ANDALAS PRIMA SKRIPSI Oleh : SOFNI AZIRIA 1510024425057 PROGRAM STUDI : TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG 2017

Upload: others

Post on 11-May-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN

PRODUKTIFITAS KARYAWAN DI PERUSAHAAN TAS

CV.A’TILYO ANDALAS PRIMA

SKRIPSI

Oleh :

SOFNI AZIRIA 1510024425057

PROGRAM STUDI : TEKNIK INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

(STTIND) PADANG 2017

Page 2: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN

PRODUKTIFITAS KARYAWAN DI PERUSAHAAN TAS

CV.A’TILYO ANDALAS PRIMA

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Oleh :

SOFNI AZIRIA 1510024425057

YAYASAN MUHAMMAD YAMIN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

(STTIND) PADANG 2017

Page 3: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul : Penentuan Waktu Baku Untuk Menentukan

Produktifitas Karyawan di CV. A’TILYO ANDALAS

PRIMA

Nama : SOFNI AZIRIA

NPM : 1510024425057

Program Studi : TeknikIndustri

Jurusan : Teknik Industri

Padang, Maret 2017

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Ketua Prodi Plt Ketua STTIND

Ali Sutan Nst, ST, MM

NIDN.1003087503

Tri Ernita, ST, MP

NIDN. 1028027801

Tri Ernita,ST, MP

NIDN. 1028027801

Meldia Fitri ST, MP

NIDN.1024028201

Page 4: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN

PRODUKTIFITAS KARYAWAN DI PERUSAHAAN TAS CV.

A’TILYO ANDALAS PRIMA

Nama : Sofni Aziria

NPM : 1210024425057

Pembimbing I : Tri Ernita, ST,MP

Pembimbing II : Alisutan Nasution, ST.MM

RINGKASAN

CV.A’tilyo Andalas Prima yang beralamat di jalan Andalas No.77

Kecamatan Padang Timur adalah merupakan perusahaan yang bergerak di Industri

tas yang memproduksi berbagai macam tas seminar, tas haji, tas sekolah dan

produk produk sejenis. Perusahaan ini berdiri tahun 2004 ini memiliki karyawan

sebanyak tujuh orang dan jam kerja 9 jam/hari. Menurut pengamatan penulis

belakangan CV.A’tilyo Andalas Prima sering mengalami keterlambatan dari

jadwal yang telah ditentukan. Selain permasalahan tersebut, perusahaan ini juga

belum mempunyai target produksi. Berdasarhan permasalahan diatas penulis

tertarik mengangkat judul “Penentuan Waktu Baku untuk Menentukan

Produktifitas Karyawan di Perusahaan Tas CV. A’tilyo Andalas Prima. Penelitian

ini bertujuan untuk menentukan waktu baku yang dibutuhkan karyawan dalam

membuat 1 unit tas seminar dan menentukan produktifitas Karyawan. Dengan

menggunakan metode pengukuran Stopwhatch Time Study, maka diperoleh

perhitungan Waktu Baku yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit tas adalah

waktu baku 52,96 menit dan produktifitas karyawan dalam membuat tas adalah

10 unit/hari.

Kata kunci : Waktu Baku, Produktifitas, Time study

Page 5: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

DETERMINATION OF STANDARD TIME TO DETERMINE THE

EMPLOYEE PRODUCTIVITY IN BAGS COMPANY

CV. A'TILYO ANDALAS PRIMA

Name : SofniAziria

NPM : 1210024425057

Supervisor : Tri Ernita, ST,MP

Co-Supervisor : AlisutanNasution, ST.MM

ABSTRAK

CV. A'tilyoAndalas Prima is located at street Andalas Padang district

77 East is a company engaged in the bag industry that manufactures a wide range

of seminars bags, handbags pilgrimage, school bags and similar products. The

company was established in 2004 it employed about seven people and business

hours 9 hours/day. According to the writer's observation later CV. A'tilyo Andalas

Prima are experiencing delays on a predetermined schedule. In addition to these

problems, the company also has a production target yet. Problems above authors

are interested in lifting the title "Determination Standard Time To Determine

Productivity of Employees in the Company Bags CV. A'tilyo Andalas Prima. This

study aims to determine the standard time it takes employees to make 1 unit bag

seminars and determine the productivity of employees. By using the measurement

methods stopwhatch time study, the obtained calculation standard time it takes to

make one unit of the bag is a standard time 52.96 mins and employee productivity

in making bags is 10 units/day.

Keywords : Standard time , Produktifitas, Time study

Page 6: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

Rahmat dan KaruniaNya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul

“Penentuan Waktu Baku Untuk Menentukan Produktifitas Karyawan di

Perusahaan Tas CV.A’tilyo Andalas Prima”. Tak lupa juga Syalawat beserta

salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluargaNya, para

sahabatNya, dan kepada semua umatNya. Amiin Ya. Rabbil A’lamiin.

Dalam Penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh

dari sempurna, sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran maupun masukan

yang sifatnya membangun agar penulisan skripsi ini bisa lebih baik untuk

kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.

Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

banyak pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung maupun

tidak langsung dalam penulisan skripsi ini hingga selesai. Oleh sebab itu, penulis

dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak H. Riko Ervil, MT selaku Ketua Yayasan Muhammad Yamin Padang.

2. Ibu Meldia Fitri, ST, MP selaku Ketua Jurusan Teknik Industri.

3. Ibu Tri Ernita, ST, MP selaku dosen Pembimbing I yang telah memberikan

arahan, petunjuk dan bimbingannya dalam penyelesaian penelitian ini.

4. Bapak Alisutan Nasution, ST, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan motivasi, kritik dan saran kepada penulis.

Page 7: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

5. Para Dosen yang mengajar pada progran kelas kerja sama angkatan VI Sekolah

Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang yang telah banyak memberikan

masukan dan inspirasi pada penyelesaian penelitian ini.

6. Teman-teman mahasiswa kelas kerja sama Teknologi Industri Sekolah Tinggi

Teknologi Industri (STTIND) Padang yang telah banyak membantu dalam

penyelesaian penelitian ini.

Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya dan

dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan sempurna.

Padang, 17 Pebruari 2017

Penulis

Page 8: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah ....................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 4

1.3 Batasan masalah ................................................................................... 5

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................ 5

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

1.6 Asumsi ................................................................................................. 6

1.7 Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori..................................................................................... 7

2.1.1 Pengukuran Waktu Kerja ........................................................... 7

2.1.2. Pengukuran waktu dengan Jam Henti (Stopwach Time Study) . 8

2.1.3 Prosedur Pengukuran Waktu dengan jam Henti ....................... 9

2.1.4 Uji Keseragaman Data ............................................................. 13

2.1.5 Uji Kecukupan Data ................................................................. 15

2.1.6 Metode Penentuan RatingFactor ............................................. 16

2.1.7 Kelonggaran atau Allowance ................................................... 24

2.1.8 Penentuan Waktu Normal ........................................................ 27

2.1.9 Penentuan Waktu Standar/Waktu Baku ................................... 28

2.1.10 Produktivitas Tenaga Kerja ................................................... 28

2.2 Kerangka Konseptual ......................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian.................................................................................. 31

Page 9: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 31

3.3. Variabel Penelitian ............................................................................ 31

3.4. Data dan Sumber Data ...................................................................... 31

3.4.1 Jenis Data ................................................................................. 31

3.4.2 Sumber Data ............................................................................ 32

3.5. Teknik Pengolahan Data ................................................................... 32

3.5.1 Penentuan Waktu Baku ............................................................ 33

3.5.2 Perencanaan Produktifitas Tenaga Kerja ................................. 36

3.6. Kerangka Metodologi ....................................................................... 36

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1.Pengumpulan Data ............................................................................. 38

4.2. Pengolahan Data ............................................................................... 39

4.2.1 Waktu Baku Pekerjaan Menggunting ...................................... 39

4.2.2 Tahap Menjahit Tas Bagian Depan ......................................... 44

4.2.3 Tahap Menjahit Tas Bagian Belakang ..................................... 48

4.2.4 Tahap Menjahit Samping dan Alas Tas ................................... 51

4.2.5 Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas ....................................... 55

4.3.Hasil Pengolahan Data ....................................................................... 58

4.3.1 Hasil Perhitungan Kecukupan Data ......................................... 58

4.3.2 Hasil Perhitungan Waktu Normal ............................................ 59

4.3.3 Hasil Perhitungan Waktu Baku ................................................ 59

4.3.4 Menentukan Produktifitas Tenaga Kerja ................................. 60

BAB V ANALISA PENGOLAHAN DATA

5.1. Analisa Hasil Pengolahan data Untuk Penentuan waktu Baku ......... 61

5.1.1 Analisis Waktu Baku Pekerjaan Menggunting ........................ 61

5.1.2 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Tas Bagian Depan ...... 62

5.1.3 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Tas Bagian Belakang .. 63

5.1.4 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Tas Bagian Samping dan

alas ........................................................................................... 64

5.1.5 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas .... 64

Page 10: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

5.2. Analisis Perhitungan Hasil Produksi ............................................... 65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 67

6.2 Saran .................................................................................................. 76

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Page 11: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1. Faktor penyesuaian berdasarkan metode WestingHouse ...................... 17

Tabel 2.2.Faktor kelonggaran berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh ......... 26

Tabel 4.1. Rekapitulasi hasil Pengukuran Waktu Kerja masing-masing tahap

pekerjaan ................................................................................................ 38

Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data Tahap mengguntung .......... 40

Tabel 4.3 Faktor Penyesuaian tahap Menggunting ................................................ 43

Tabel 4.4 faktor Kelonggaran tahap Menggunting ................................................ 44

Tabel 4.5 Uji Keseragaman data tahap membuat tas bagian depan ....................... 45

Tabel 4.6 Faktor Penyesuaian tahap membuat tas bagian depan ........................... 47

Tabel 4.7 Faktor Kelonggaran tahap membuat tas bagian depan .......................... 47

Tabel 4.8 Uji keseragaman data tahap pembuatan tas bagian belakang ................ 48

Tabel 4.9 faktor penyesuaian tahap pembuatan tas bagian belakang..................... 50

Tabel 4.10 faktor kelonggaran tahap membuat tas bagian belakang ..................... 51

Tabel 4.11 hasil uji keseragaman data tahap membuat tas bagian samping .......... 52

Tabel 4.12 faktor penyesuaian tahap membuat bagian samping............................ 54

Tabel 4.13 faktor kelonggaran tahap membuat tas bagian samping ...................... 54

Tabel 4.14 Uji keseragaman data tahap menjahit seluruh bagian tas .................... 55

Tabel 4.15 Faktor penyesuaian tahap menjahit seluruh bagian tas ........................ 57

Tabel 4.16 faktor kelonggaran tahap menjahit seluruh bagian tas ......................... 58

Tabel 4.17 Uji kecukupan data seluruh tahapan pekerjaan ................................... 59

Tabel 4.18 Rekapitulasi hasil perhitungan Waktu Normal .................................... 59

Tabel4.19 Rekapitulasi hasil perhitungan waktu baku .......................................... 60

Page 12: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1. Peta Kendali ...................................................................................... 15

Gambar 2.2. Kerangka Metodologi ........................................................................ 30

Gambar 4.1 Peta kendali tahap menggunting bahan .............................................. 42

Gambar 4.2 Peta kendali tahap menjahit bagian depan tas .................................... 46

Gambar 4.3 Peta kendali tahap menjahit bagian belakang tas ............................... 49

Gambar 4.4 Peta kendali tahap menjahit bagian samping dan bawah ................... 53

Gambar 4.5 Peta kendali tahap menjahit keseluruhan tas (menyambung) ............ 56

Page 13: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan ingin memiliki keuntungan yang maksimal dalam

usahanya. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, diperlukan

produktifitas yang tinggi dari karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.

Produktifitas tenaga kerja merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai

dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. Konsep ini menunjukan adanya

keterkaitan hasil kerja dengan satuan waktu.

Dalam suatu pekerjaan terdapat dua jenis kegiatan yang dilakukan oleh

tenaga kerja yaitu kegiatan produktif dan kegiatan non produktif. Kegiatan kerja

produktif merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja yang terampil

dan mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan mutu yang telah

ditetapkan dalam waktu yang lebih singkat. Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan

ini, tenaga kerja juga diberikan waktu kelonggaran diantaranya adalah

kelonggaran untuk kebutuhan pribadi, misalnya menghilangkan rasa kelelahan,

ketidaknyamanan dan lain lain. Sedangkan kegiatan yang non produktif

merupakan kegiatan waktu kerja yang digunakan oleh karyawan secara tidak

benar yang akan menimbulkan pemborosan waktu sehingga menyebabkan

terganggunya waktu penyelesaian produksi. Adapun waktu non produktif adalah

seperti nganggur, ngobrol, menelpon dan lain lain.

Dalam dunia industri, waktu kerja merupakan salah satu faktor yang

penting dan perlu mendapatkan perhatian dalam sistem produksinya. Waktu kerja

Page 14: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

berperan dalam penentuan produktifitas kerja karyawan serta dapat menjadi tolak

ukur untuk menentukan metode kerja yang baik dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan. Untuk dapat membandingkan waktu kerja yang baik dari metode kerja

yang ada dibutuhkan suatu waktu baku atau waktu standar sebagai acuan untuk

penentuan metode kerja yang terbaik.

Dalam perencanaan produksi, salah satu aspek yang cukup penting

adalah penentuan waktu baku atau waktu standar yang akan digunakan sebagai

pedoman dalam melaksanakan proses produksi agar perusahaan dapat bekerja

pada tingkat yang lebih baik dengan waktu yang lebih cepat.

Standar produksi juga sering disebut standar waktu yang dapat

didefinisikan secara formal sebagai jumlah waktu yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas atau kegiatan karyawan terlatih yang bekerja dengan

kecepatan normal dengan metode yang telah ditetapkan. Waktu baku didapatkan

dari pengukuran waktu kerja karyawan. Pengukuran waktu baku dapat dilakukan

secara langsung maupun tidak langsung.

Demikian juga halnya dengan perusahaan tas CV. A’tilyo Andalas Prima

yang berdiri pada tahun 2004 yang beralamat di jalan Andalas No. 77 Kecamatan

Padang Timur Padang. CV. A’tilyo Andalas Prima adalah merupakan perusahan

yang bergerak di bidang industri tas. CV. A’tilyo Andalas Prima memproduksi

berbagai jenis tas diantaranya tas seminar, tas haji, tas pelatihan maupun tas

sekolah dan produk-produk sejenis. CV. A’tilyo Andalas Prima mempunyai

karyawan sebanyak 7 orang dan memasarkan produknya di seluruh

kabupaten/kota di Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Perusahaan ini produknya

Page 15: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

cukup bagus dan cukup berinovasi dengan model sehingga banyak masyarakat

umum dan instansi pemerintahan maupun BUMN yang memakai produknya.

Namun belakangan ini menurut pengamatan penulis CV. A’tilyo Andalas Prima

sering mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan dalam

memenuhi kebutuhan konsumennya yang semakin meningkat.

Hal ini disebabkan oleh tidak efisien dan belum efektifnya jam kerja

karyawan karena bekerja belum sebagaimana mestinya. Selain itu juga

disebabkan karena faktor lingkungan kerja yang kurang mendukung seperti

ketidaknyamanan ruangan kerja, peralatan yang digunakan sehingga berpengaruh

pada produktifitas yang berakibat terganggunya proses produksi. Selain itu belum

pernah dilakukan pengukuran terhadap waktu kerja atau waktu baku dalam

menyelesaikan produksi tas agar produktifitas dapat diketahui.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas penulis tertarik melakukan

penelitian tentang “Penentuan Waktu Baku Untuk Penentuan Produktifitas

Karyawan di Perusahaan Tas CV.A’Tilyo Andalas Prima”. Penelitian ini

dilakukan untuk mendapatkan waktu kerja dapat dan dapat ditentukan jam kerja

yang efektif sehingga perusahaan dapat meningkatkan produktifitasnya (Study

kasus pada IKM tas CV.A’tilyo Andalas Prima, Jl. Andalan No.77 Padang).

Proses pembuatan tas seminar yang di produksi CV.A’tilyo Andalas

Prima terdiri dari tiga tahap. Pertama pembuatan pola. Pembuatan pola dilakukan

hanya satu kali. Proses yang kedua adalah menggunting bahan sesuai dengan pola.

sedangkan yang ke tiga adalah proses menjahit tas. Tahap menjahit tas ini terdiri

dari elemen – elemen pekerjaan menjahit.

Page 16: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Tahap pertama dalam proses menjahit adalah menjahit bagian depan tas.

Pada tahap ini pekerjaan pertama adalah menjahit kantong tas dan dipasang

asesoris. Selanjutnya pasang resluiting kantong depan. Setelah itu pasangkan

kantong depan kebahan tas bagian depan sekalian diberi lapisan dalam dan pasang

bis tas bagian depan. Tahap kedua adalah menjahit bagian belakang tas. Pada

tahap mengerjakan bagian belakang tas, yang pertama dilakukan adalah

memasangkan jala busa pada badan belakang tas. Jala busa berfungsi untuk

memberikan rasa nyaman apabila tas disandang. Kemudian pasang busa pada tali

tas dan sambungkan tali tas pada bagian belakang tas, setelah itu pasang bis,

lapisan busa dan lapisan kain Saten.

Setelah tas bagian depan dan bagian belakang selesai lalu dilanjutkan

dengan menjahit bagian samping dan bagian bawah tas. Pada tahap ini yang

pertama dikerjakan menyambung bagian samping dan bagian atas lalu pasang

resluiting, pasang kantong yang terbuat dari jala busa lalu sambungkan dengan

bagian bawah tas. Tahap selanjutnya dilakukan menjahit dan menyambungkan

bagian depan, bagian belakang dan samping tas sehingga seluruh bagian tas

selesai dijahit.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada latar belakang

masalah diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu :

1. Sering terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang berakibat pada

keterlambatan mengantarkan tas sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

Page 17: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

2. Adanya pekerjaan rangkap yang dilakukan oleh karyawan.

3. Karyawan belum bekerja sebagaimana mestinya karena banyak melakukan

kegiatan tidak produktif atau tidak disiplin dalam jam kerja.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan tujuan penelitian yang

ingin dicapai, maka ditetapkan batasan masalah. Penulis hanya membahas

penentuan waktu baku untuk menentukan produktifitas karyawan dalam

pembuatan tas seminar di perusahaan tas CV. A’tilyo Andalas Prima agar

perusahaan dapat menentukan jumlah produksi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis merumuskan sebagai berikut :

1. Berapa waktu baku dalam pembuatan tas di CV. A’tilyo Andalas Prima.

2. Berapa produktifitas karyawan dari penentuan waktu baku dalam

pembuatan tas di Perusahaan CV. A’tilyo Andalas Prima.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis menyimpulkan tujuan dari

penelitian ini yaitu :

1. Untuk menentukan waktu kerja karyawan (waktu baku) dalam pembuatan

tas di perusahaan tas CV. A’tilyo Andalas Prima.

2. Menentukan jumlah tas seminar yang dapat dikerjakan oleh karyawan

dalam satu hari kerja.

Page 18: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

1.6 Asumsi

Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tenaga kerja mempunyai kemampuan yang sama.

2. Bahan baku selalu tersedia.

1.7 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan

Dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan agar dapat diketahui

berapa waktu kerja (waktu baku) dalam mengerjakan produksi tas pada

perusahaan, sehingga dapat ditentukan jumlah produksi sesuai dengan tenaga

kerja yang tersedia dan dapat memenuhi permintaan konsumen dan meningkatkan

produktifitas perusahaan secara keseluruhan.

2. Bagi penulis

Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat di bangku perkuliahan

ke dalam bentuk penerapan ilmu dalam melakukan percobahan ke arah yang

lebih baik serta meningkatkan kemampuan penulis dalam menganalisa suatu

permasalahan serta menambah wawasan penulis khususnya di bidang teknologi

industri.

3. Bagi Institusi

Sebagai tambahan literatur khususnya mengenai perhitungan waktu baku

untuk menentukan produktifitas karyawan dan menambah jumlah pustaka yang

sudah ada.

Page 19: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Landasan teori adalah merupakan sumber atau berbagai literatur untuk

mendukung penelitian, untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut:

2.1.1 Pengukuran Waktu Kerja

Pengukuran waktu kerja adalah pengukuran yang dilakukan pada suatu

aktifitas atau kegiatan seorang operator atau tenaga kerja dalam menyelesaikan

pekerjaannya. Pengukuran waktu merupakan usaha untuk mengetahui berapa lama

waktu yang dibutuhkan operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Teknik pengukuran waktu kerja dibagi ke dalam dua bagian :

1. Pengukuran secara langsung, yaitu pengukuran yang dilakukan secara

langsung ditempat dimana pekerjaan yang bersangkutan dijalankan.

Pengukuran secara langsung ini dapat dengan menggunakan jam henti

(Stopwach) atau dengan menggunakan sampling kerja.

2. Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung, yaitu melakukan

perhitungan waktu tampa harus ada di tempat pekerjaan, yaitu dengan

membaca tabel-tabel yang menggambarkan elemen-elemen gerakan,

termasuk di dalamnya data waktu baku dan data gerakan (Sutalaksana,

2006).

Dengan salah satu dari cara ini, waktu penyelesaian suatu pekerjaan yang

dijalankan dengan suatu sistem kerja tertentu dapat ditentukan, sehingga jika

pengukuran dilakukan terhadap beberapa alternatif sistem kerja yang terbaik

Page 20: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

diantaranya dilihat dari segi waktu dapat dicari, yaitu sistem yang membutuhkan

waktu penyelesaian tersingkat.

Pengukuran waktu ditujukan untuk mendapatkan waktu baku

penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh

seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan

dalam suatu sistem kerja terbaik (Sutalaksana, 2006).

2.1.2 Pengukuran Waktu Dengan Jam Henti (Stopwatch)

Pengukuran waktu kerja jam henti adalah aktifitas yang mengawali dan

menjadi landasan untuk kegiatan kegiatan pengukuran kerja yang lain.

Pengukuran waktu kerja dengan menggunakan jam henti (Stopwach)

diperkenalkan pertama sekali oleh Frederick W. Tailor pada abad 19. Metode ini

baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang singkat dan berulang-ulang (repetitive).

Dari hasil pengukuran ini maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan

suatu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standar

penyelesaian bagi semua pekerja yang akan menyelesaikan suatu pekerjaan yang

sama dengan pekerjaan yang telah diteliti tarsebut (Sutalaksana, 2006).

Pengukuran waktu kerja dengan menggunakan jam henti menggunakan

jam henti (stopwach) sebagai alat utamanya. Metode ini paling sering digunakan

karena kesederhanaan aturan-aturan pengukuran yang di pakai. Pengukuran waktu

kerja dengan jam henti ini merupakan cara pengukuran yang objektif karena

disini waktu ditetapkan berdasarkan fakta yang terjadi dan tidak cuma sekedar

diestimasi secara subjektif. Aktifitas pengukuran ini pada umumnya diaplikasikan

pada industri manufakture yang memiliki karakteristik kerja yang berulang-ulang,

Page 21: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

terspesifikasi, dan menghasilkan barang yang relatif sama. Aktifitas ini juga bisa

pula diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan nonmanufakture seperti pada

aktifitas kantor dan kegiatan pelayanan asalkan memenuhi kriteria-kriteria sebagai

berikut :

1. Pekerjaan tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang dan seragam.

2. Macam pekerjaan harus sama.

3. Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan teratur sifatnya,

sehinga akan memadai untuk diukur dan dapat dihitung waktu bakunya.

4. Hasil kerja (output) harus dapat dihitung secara nyata baik secara langsung

ataupun elemen-elemen kerja yang berlangsung.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, yaitu yang dapat

dipertanggung jawabkan maka tidak cukup sekedar melakukan beberapa kali

pengukuran dengan jam henti. Banyak hal yang perlu agar dapat diperoleh waktu

yang pantas untuk pekerjaan yang bersangkutan, seperti yang berhubungan

dengan kondisi kerja, cara pengukuran, jumlah pengukuran dan lain-lain.

2.1.3 Prosedur Pengukuran Waktu Dengan Jam Henti

Adapun prosedur pengukuran waktu dengan jam henti adalah sebagai

berikut (Sutalaksana, 2006)

1. Melakukan langkah-langkah sebelum melakukan pengukuran

a. Menetapkan tujuan pengukuran.

Tujuan melakukan kegiatan harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam

pengukuran waktu hal yang penting yang harus diketahui dan ditetapkan

adalah peruntukan penggunaan hasil pengukuran, tingkat ketelitian, dan

Page 22: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.

Selanjutnya mengidentifikasi pekerjaan yang akan diamati, dan

menginformasikan kepada pekerja yang akan diamati.

b. Melakukan penelitian pendahuluan.

Tujuan yang ingin dicapai dari pengukuran waktu adalah memperoleh

waktu yang pantas untuk diberikan kepada pekerja dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan. Pengukuran waktu sebaiknya dilakukan apabila kondisi

kerja dari pekerjaan yang diukur sudah baik. Jika belum maka kondisi

yang ada sebaiknya diperbaiki terlebih dahulu.

c. Melakukan pemilihan operator.

Operator yang akan melakukan pekerjaan bukanlah orang yang begitu

saja diambil dari tempat kerja. Pekerja itu harus memenuhi beberapa

persyaratan tertentu agar pangukuran dapat berjalan dengan baik dan

dapat diandalkan hasilnya. Syarat- syarat tersebut adalah berkemampuan

normal dan dapat diajak bekerja sama. Disamping itu operator yang

dipilih adalah pekerja yang pada saat pengukuran dilakukan mau bekerja

secara wajar. Hal yang harus dilakukan adalah pengamat harus selalu

berdiskusi dan bekerja sama dengan pekerja.

d. Memilih operator.

Walaupun operator yang baik telah didapat, terkadang pelatihan masih

diperlukan bagi operator. Perlu diingat bahwa yang dicari adalah waktu

penyelesaian pekerjaan yang didapat dari suatu penyelesaian wajar dan

Page 23: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

bukan penyelesaian dari orang yang bekerja kaku dengan berbagai

kesalahan.

e. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan.

Disini pekerjaan dipecah menjadi elemen pekerjaan yang merupakan

gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan. Elemen-elemen inilah

yang diukur waktunya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan

pengamatan.

Ada tiga aturan yang harus diikuti untuk membagi suatu operasi kerja ke

dalam elemen-elemen kerja sebagai berikut :

1. Eleman elemen kerja dibuat sedetil dan sependek mungkin akan

tetapi masih mudah diukur waktunya dengan teliti.

2. Waktu persiapan (loading) dan pengambilan produk dari mesin harus

dipisahkan dari waktu proses mesin (machining). Proses loading dan

unloading biasanya merupakan pekerjaan-pekerjan yang dilaksanakan

secara manual oleh operator dan aktifitas pengukuran kerja mutlak

berkonsentrasi disini.

3. Elemen-eleman kerja yang konstan harus dipisahkan dari elemen kerja

yang variabel. Elemen kerja yang konstan disini adalah eleman-

elemen yang bebas dari benda kerja yang dibuat.

2. Menentukan jumlah sampel atau jumlah siklus pekerjaan untuk

pengamatan. Jumlah sampel perlu ditentukan dalam pengukuran waktu

dengan jam henti ini.

Page 24: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

3. Mengukur waktu yang dibutuhkan (waktu actual) dengan menggunakan

stopwach, dan menentukan laju kinerja pekerja (Rating Factor) .

a. Waktu aktual atau waktu siklus didapat dari hasil pengukuran dengan

menggunakan stopwach. Waktu aktual memiliki satuan jam/unit,

menit/unit atau detik/unit.

b. Faktor penyesuaian diistilahkan sebagai Rating factor (RF), adalah

suatu proses penyesuaian yang dilakukan terhadap kinerja operator

dilihat pada kecepatan atau tempo operator tersebut bekerja selama

masa pengamatan berlangsung. Besarnya Rating Factor (RF) ini akan

bergantung pada kecepatan atau tempo kerja seorang operator yang

terampil selama berlangsungnya pengamatan. Operator yang bekerja

dengan kecepatan normal (tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat),

Memliki RF =1 atau 100%. Operator yang bekerja sangat cepat

memiliki RF> 1 atau RF> 100%.

4. Menetapkan faktor kelonggaran berdasarkan hasil pengamatan. Waktu

normal untuk suatu elemen operasi adalah menunjukan bahwa seorang

operator yang berkwalifikasi baik akan bekerja menyelesaikan pekerjaan

pada kecepatan atau tempo kerja yang normal. Walaupun demikian pada

prakteknya, tidaklah bisa diharapkan operataor tersebut akan mampu

bekerja secara terus menerus tampa adanya interupsi sama sekali. Dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan, tenaga kerja juga diberikan waktu

kelonggaran diantaranya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi (personal

allowance), sekedar menghilangkan rasa kelelahan ketidaknyamanan

Page 25: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

(fatique allowance) dan keterlambatan-keterlambatan (Delay allowance).

Dengan demikian waktu longgar bersama waktu normal akan menentukan

waktu baku.

5. Melakukan Perhitungan waktu baku.

Waktu baku sering disebut sebagai waktu standart (standart time) yaitu

waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja

terbaik, yang disesuaikan dengan penyesuaian-penyesuaian misalnya

rating factor, penundaan (delay)atau gangguan (interupsi).

2.1.4 Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data dilakukan untuk melihat atau mengetahui seluruh

data sudah seragam dan berada dalam batas kontrol. Dalam melakukan study

waktu harus melakukan uji keseragaman data. Tes keseragaman data bisa

dilaksanakan dengan cara visual (common sense) atau mengaplikasikan dengan

peta kontrol (control chart).

1. Tes keseragaman data secara visual (common sense)

Tes keseragaman ini dilakukan secara sederhana, mudah dan cepat. Disini

pengamat hanya sekedar melihat data yang terkumpul dan

mengidentifikasi data yang besar dan yang terlalu kecil atau jauh

menyimpang dari nilai rata-ratanya. Data yang terlalu besar dan yang

terlalu kecil ini harus dibuang dan tidak digunakan dalam perhitungan

selanjutnya.

2. Peta kontrol (control chart).

Page 26: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

3. Diperoleh dari hasil pengamatan. Pengaplikasian peta kontrol dilakukan

dengan cara menentukan Batas Kendali atas dan Batas Kendali Bawah

(Sutalaksana 2006). Adapun prosedur dalam pengujian keseragaman data

adalah sebagai berikut:

a) Menghitung waktu siklus rata-rata untuk setiap elemen pekerjaan.

Rumus :

= ∑

Keterangan :

= Waktu siklus rata-rata

∑ jumlah waktu pengamatan

N = Jumlah pengamatan

b) Menghitung standart deviasi

Rumus :

= √∑( )

Keterangan

= Standar deviasi

X = Waktu siklus rata-rata

Xi = Waktu pengamatan

N = Jumlah pengamatan

c) Menentukan Batas Kendali Atas dan Batas Kendali Bawah

Rumus :

1) Untuk CL 68% : BKA = X +

Page 27: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

BKB = X –

2) Untuk CL 95% : BKA = X +

BKB = X -

3) Untuk CL 99% : BKA = X +

BKB = X –

Keterangan

BKA = Batas Kendali Atas

BKB = Batas Kendali Bawah

X = rata-rata waktu siklus setiap elemen pekerjaan

= Standar Deviasi

d) Membuat peta kendali

BKA

Waktu rata-rata

BKB

Jumlah pengamatan

Gambar 2.1 Peta kendali (Control Chart)

2.1.5 Uji Kecukupan Data.

Setelah didapatkan data hasil pengukuran yang seragam, lakukan uji

kecukupan data dari masing-masing elemen pekerjaan. Rumus yang digunakan

adalah (Sutalaksana, 2006)

= [ √∑ (∑ )

∑ ]

Page 28: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Keterangan:

N’ = Kecukupan data

N = Jumlah pengukuran yang telah dilakukan

Xj = Data hasil pengukuran

Rumus ini adalah untuk tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%,

berarti bahwa pengukuran membolehkan rata rata hasil pengukuran menyimpang

sampai 5% dari rata rata sebenarnya, keyakinan hasil 95 % (Sutalaksana 2006).

Jika N’ lebih kecil dari N (jumlah pengamatan), maka data pengukuran

dianggap cukup. Apabila data setelah pengujian kecukupan tidak mencukupi,

maka harus dilakukan kembali pengukuran waktu. Setelah itu dilakukan kembali

pengujian dan keseragaman dan kecukupan data.

2.1.6 Metode Penentuan Rating Factor

Menurut (Sutalaksana,2006) ada beberapa metode yang digunakan untuk

menentukan rating factor (faktor Penyesuaian) :

1. Cara Presentase.

Cara presentase adalah merupakan cara sederhana sekali dan sangat

mudah dilakukan. Akan tetapi hasil yang dadapatkan dengan cara ini sangat kasar

sekali dan tidak cocok untuk produksi yang sangat memerlukan ketelitian.

2. Cara Shumard

Cara ini mamberikan patokan patokan penilaian malalui kelas kelas

berformat kerja. Masing masing kelas mempunyai nilai sendiri sendiri. Disini

pengukur diberi patokan untuk menilai performansi kerja operator menurut kelas-

kelas Superfast, fast, Fast +, fast -, Excelent dan seterusnya.

Page 29: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

3. Cara Westing House.

Westing factor adalah penentuan rating factor yang dikembangkan pada

sebuah westinghouse yang dipublikasikan pada tahun 1927.

Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada empat faktor yang

menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu Skiil, Effort,

Condition dan consistency.

Tabel 2.1

FaktorPenyesuaian Beredararkan Metode Westing House

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Super skill

Excellent

Good

Average

Fair

Poor

A1

A2

B1

B2

C1

C2

D

E1

E2

F1

F2

*0,15

+0,13

+0,11

+0,08

+0,06

+0,03

0,00

-0,05

-0,10

-0,16

-0,22

Usaha Excessive

Excellent

Good

Acerage

Fair

Poor

A1

A2

B1

B2

C1

C2

D

E1

E2

F1

F2

+0,13

+0,12

+0,10

+0,08

+0,05

+0.02

0,00

-0,04

-0,08

-0,12

-0,17

Page 30: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Kondisi kerja Ideal

Excellent

Good

Average Fair

Poor

A

B

C

D

E

F

+0,06

+0,04

+0,02

0,00

0,03

0,07

Konsistensi Perfect

Excellent

Good

Average

Fair

Fair

A

B

C

D

E

F

+0,04

+0,03

+0,01

0,00

-0,02

-0,04

Sumber : Sutalaksana, 2006

Keterampilan atau skil didefinisikan sebagai kemampuan untuk

mengikuti cara kerja yang ditetapkan. Latihan dapat meningkatkan keterampilan,

tetapi hanya sampai ketingkat tertentu saja tingkat yang merupakan kemampuan

maksimal yang dapat diberikan pekerja yang bersangkutan. Keterampilan juga

dapat menurun bila terlalu lama tidak menangani pekerjaan tersebut. Atau karena

sebab lain separti kesehatan yang terganggu rasa fatique, pengaruh lingkungan

sosial dan sebagainya.

Untuk keperluan penyesuaian, keterampilan dibagi menjadi enam kelas

dengan ciri ciri sebagai berikut :

a. Super skil:

1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya.

2. Bekerja dengan sempurna.

3. Tampak seperti telah terlatih dengan sangat baik.

4. Gerakannya halus tetapi sangat cepat sehingga sangat sulit untuk

diikuti.

Page 31: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

5. Kadang kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan mesin.

6. Perpindahan dari suatu elemen pekerjaan ke eleman lainnya tidak

terlampau terlihat karena lancarnya.

7. Tidak terkesan adanya gerakan gerakan berfikir dan merencanakan apa

yang dikerjakan (sudah sangat otomatis).

8. Secara umum pekerja tersebut dapat dikatakan pekerja yang sangat

baik.

b. Excellend skiil

1. Percaya pada diri sendiri.

2. Tampak cocok dengan pekerjaannya.

3. Terlihat telah terlatih baik.

4. Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran atau

memeriksa lagi.

5. Gerakan gerakan kerjanya beserta urutan nya dijalankan tampa

kesalahan.

6. Menggunakan peralatan dengan baik.

7. Bekerjanya cepat tampa mengorbankan mutu.

8. Bekerjanya cepat tapi halus.

9. Bekerjanya berirama dan terkoordinasi.

c. Good skiil:

1. Kwalitas hasil baik.

2. Bekerjanya tampak lebih baikdari kebanyakan pekerja pada

umumnya.

Page 32: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

3. Dapat memberikan petunjuk petunjuk pada pekerja lainyang

keterampilannya lebih rendah.

4. Tampak jelas sebagai tenaga kerja yang cakap.

5. Tidak memerlukan banyak pengawasan.

6. Tiada ada keraguraguan.

7. Bekerjanya stabil.

8. Gerakan gerakannya terkoordinasi dengan baik.

9. Gerakan-gerakannya cepat.

d. Avarage skiil :

1. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri.

2. Gerakannya cepat.

3. Terlihat adanya pekerjan pekerjaan perencanaan.

4. Tampak sebagai tenaga kerja yang cakap.

5. Gerakannya cukup menunjukan tidak ada keragu raguan.

6. Mengkoordinasi tangan dengan pikiran dengan cukup baik.

7. Tampak cukup terlatihdan mengetahui seluk beluk pekerjaannya.

8. Bekerja cukup teliti.

9. Secara keseluruhan sangat memuaskan.

e. Fair skil:

1. Tampak terlatih tetapi belum cukup baik.

2. Mengenal peralatan dan lingkungan secukupnya.

3. Terlihat adanya perencanan perencanaan sebelum melakukan gerakan

gerakan.

Page 33: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

4. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup.

5. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tapi telah

dipekerjaan dibagian itu sejak lama.

6. Mengetahui apa apa yang dilakukan dan harus dilakukan tapi tampak

tidak terlalu yakin.

7. Sebahagian waktunya terbuang karena kesalahan kesalahan sendiri.

8. Jika tidak bekerja dengan sungguh sungguh outputnya akan sangat

rendah.

9. Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan.

f. Poor Skiil :

1. Tidak bisa mengkoordinasikan tangan dan pikiran.

2. Gerakan-gerakannya kaku.

3. Kelihatan ketidak yakinannya pada urutan-urutan gerakan.

4. Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yang bersangkutan.

5. Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaanya.

6. Ragu-ragu dalam melaksanakan gerakan kerja.

7. Sering melakukan kesalahan.

g. Excessive effort:

1. Kecepatan sangat berlebihan.

2. Usahanya sangat bersungguh-sungguh tetapi sangat membahayakan

kesehatan.

3. Kecepatan yang ditimbulkan tidak dapat dipertahankan sepanjang hari

kerja.

Page 34: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

h. Excellen effort:

1. Jelas terlihat kecepatannya sangat tinggi.

2. Gerakan lebih ekonomis dari operator biasa.

3. Penuh perhatian pada pekerjaan.

4. Banyak memberi saran.

5. Memberi saran- saran petunjuk dengan senang.

6. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu.

7. Tidak bertahan lebih dari beberapa hari.

8. Bangga atas kelebihannya.

9. Gerakan yang salah jarang sekali.

10. Bekerjanya sangat sistematis.

i. Good effort:

1. Bekerja berirama.

2. Saat menganggur sangat sedikit, bahkan kadang kadang tidak ada.

3. Penuh perhatian pada pekerjaan.

4. Senang pada pekerjaan.

5. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari.

6. Percaya pada kebaikan pengukuran waktu.

7. Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang.

8. Dapat memberikan saran-saran untuk perbaikan kerja, tempat kerja

diatur dengan baik .

j. Avarage effort:

1. Bekerja dengan stabil.

Page 35: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

2. Menerima saran-saran tetapi tidak melakukannya.

3. Set up dilaksanakan dengan baik.

k. Fair effort:

1. Saran perbaikan diterima dengan kesal.

2. Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaan.

3. Kurang sungguh-sungguh.

l. Poor Effort

1. Banyak buang buang waktu.

2. Tidak memperhatikan adanya minat bekerja.

3. Tidak mau menerima saran-saran.

4. Tampak malas dan lamban bekerja.

Kondisi kerja atau kondition pada cara westing house adalah kondisi fisik

lingkungannya seperti pencahayaan, suhu dan kebisingan ruangan. Tiga faktor

lainnya ketrampilan, usaha dan konsistensi. Faktor kondisi sering disebut sebagai

faktor managemen.

Faktor yang lain yang harus diperhatikan adalah konsistensi. Faktor ini

perlu diperhatikan karena pada setiap pengukuran waktu angka - angka yang

dicatat tidak pernah semuanya sama. Waktu penyelesaian yang ditunjukan

pekerja selalu berobah-robah dari satu siklus ke siklus lainnya. Kondisi dibagi

menjadi enam kelas yaitu perfec, excellend, good, average, fair dan poor. Perfec

adalah yang dapat bekerja dengan waktu penyelesaian yang tetap dari saat ke

saat. Konsistensi yang poor terjadi bila waktu penyelesaiannya berselisih jauh dari

rata-rata secara acak. Konsistensi rata-rata atau average adalah bila selisih antara

Page 36: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

waktu penyelesaian dengan rata-ratanya tidak besar walaupun ada satu dua yang

letaknya jauh (Sutalaksana, 2006).

4. Cara Objektif.

Ada dua faktor yang mempengaruhi /menentukan wajar atau tidaknya

seseorang dalam bekerja :

a. Kecepatan kerja.

b. Tingkat kesulitan kerja.

2.1.7 Kelonggaran atau Allowance

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal (Sutalaksana, 2006) yaitu

kelonggaran untuk kebutuhan pribadi, kelonggaran untuk menghilangkan sara

fatique, dan hambatan hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Kelonggaran ini

merupakan hal-hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja, dan selama

pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat ataupun dihitung, karenanya seusai

pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal, kelonggaran perlu

ditambahkan untuk memperoleh waktu baku.

1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.

Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi adalah hal-hal seperti minum,

kekamar kecil, bercakap-cakap dengan teman sekedar menghilangkan ketegangan

atau kejemuan kerja. Kebutuhan ini mutlak dibutuhkan oleh pekerja karena

merupakan tuntutan psikologis yang wajar. Apabila dilarang pekerja tidak dapat

bekerja dengan baik bahkan hampir dapat dipastikan produktifitas menurun.

Page 37: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

2. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah (Fatique)

Rasa fatique tercermin dari menurunnya hasil produksi baik jumlah

maupun kwalitas. Karena salah satu cara untuk menentukan besarnya kelonggaran

adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang hari kerja dan mencatat saat

dimana hasil produksi menurun. Tetapi kesulitan menentukan saat saat dimana

menurunnya hasil produksi disebabkan oleh timbulnya rasa Fatique karena masih

banyak kemungkinan lain yang dapat menyebabkannya. Jika sara fatiuque datang

pekerja menurun kemampuan melakukan pekerjaan.

3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan.

Dalam melaksanakan pekerjaan ada hambatan-hambatan yang tidak

dapat dihindari. Namun demikian harus diusahakan serendah mungkin. Oleh

sebab itu hambatan akan tetap ada dan karenanya harus diperhitungkan dalam

perhitungan waktu baku. Yang termasuk dalam hambatan yang tidak dapat

dihindari adalah : Meminta petunjuk pada pengawas, memperbaiki kemacetan

singkat, mengasah peralatan potong, mengambil peralatan khusus, dari gudang,

hambatan-hambatan kerena kesalahan pemakaian alat, bahan, ataupun mesin mati

karena listrik mati.

Page 38: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Tabel2.2

Besarnya Kelonggaran Berdasarkan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

Faktor Contoh Pekerjaan Ekivalen Beban Kelonggaran

A.Tenaga yang dkeluarkan Pria wanita

1.Dapat diabaikan Bekerja dimeja duduk Tampa beban 0,0-6,0 0,0-0,6

2. Sangat ringan Bekerja di meja berdiri 0,00-2,25 kg 6,0-7,5 6,0-7,5

3. Ringan Menyekop, ringan 2,25-9,00 7,5-12,00 7,5-16,0

4. Sedang Mencangkul 9,00-18,00 12,0-19,0 16,0-16,0

5. Berat Mengalun paluyg berat 18,00-27,00 19,00-30,00

6. Sangat berat Memanggul beban 27,00-50,00 30,00-50,00

7. Luar biasa berat Memangguk kurang berat > 50 kg

B.Bersikap kerja

1.Duduk Bekerja duduk ringan 0,00-1,0

2.Berdiri diatas dua Badan tegak ditumpu dua kaki 1.0-2,5

Kaki

3.Berdisidiatas satu satu kaki mengerjakan 2,5-4,00

Kaki alat kontrol

4.Berbaring Pada bagian sisi,belakang 2,5-4,00

Atau depan badan

5. Membungkuk Badan,dibungkukkan bertiumpu 4,0-10,0

Pada dua kaki

C.Gerakan kerja

1. Normal Ayunan bebas dari palu 0

2. Agak terbatas Ayunan terbatas dari palu 0-5

3. Sulit Membawa beban berat dengan 0-5

Satu tangan

4. Pada anggota Bekerja dengan tangan 5-10

Badan terbatas di atas kepala

5. Seluruh anggota Bekerja di lorong lorong 10-15

Badan terbatas pertambangan yang sempit

D.KELELAHAN MATA Pencahayaan baik Buruk

1. Pandangan yang terputus Membaca alat ukur 0 1

Putus

2. Pandangan yang hampir Pekerjaan-pekerjan 2 2

Terus menerus yang teliti

3. Pandangan terus menerus Memeriksa cacat cacat 2 5

Dengan fokus berobah robah pada kain

4. Pandangan terus menerus Pemeriksaan yang 4 8

Page 39: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Sumber : Sutalaksana, 2006

2.1.8 Penentuan Waktu Normal

Rating factor di aplikasikan untuk menormalkan waktu kerja yang

diperoleh dari pengukuran kerja tempo atau kecepatan kerja operator berobah

robah. Rumus (Sutalaksana ,2016):

E.KEADAAN TEMPRATUR TEMPAT KERJA Temperatur ( C) Kelelahan Berlebihan Normal 1.Beku Dibawah 0 Diatas 10 Diatas 12 2.Rendah 0-13 10,0 12-5 3.Sedang 13-22 5-0 8-0 4.Normal 22-28 0-5 0-8 5.Tinggi 28-38 5-40 8-100 6.Sangat tinggi Diatas 38 Di atas 40 Di atas 100 F,KEADAAN ATMOSFIR 1.Baik Ruangan yang berventilasi baik 0 2.cukup Ventilasi kurang baik, ada bau bauan 0-5 (tidak berbahaya) 3.Kurang baik Adanya debu debu beracun, atau tidak 5-10 Beracun tapi banyak 4.Buruk Adanya bau-bauan berbahaya yang 10-20 Mengharuskan menggunakan alat pernafasan G.KEADAAN LINGKUNGAN YANG BAIK 1.Bersih, sehat, cerahdengan kebisingan rendah 0 2.Siklus kerja berulang ulang antara 5-10 detik 0-1 3.Siklus kerja berulang ulang antara 0-5 detik 1-3 4.Sangat bising 0-5 5.Jika faktor faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kwalitas 0-5 6.Terasa adanya getaran lantai 5-10 7.Keadaan keadaan yang luar biasa(bunyi kebersihan dll 5-15 *) Kontra antara warna hendaknya diperhatikan **) Tergantung juga pada keadaan ventilasi ***) Dipengaruhi juga oleh ketinggian tempat kerja dari permukaan laut dan keadaan Iklim Catatan Pelengkap : Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi pria =0-2,5% Wanita =2-5,0%

Waktu Normal = Waktu Siklus * p

Page 40: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Dimana p adalah faktor penyesuaian. Faktor ini diperhitungkan jika operator

bekerja dengan kecepatan tidak wajar sehingga hasil perhitungan waktu perlu

disesuaikan atau dinormalkan dulu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan waktu

siklus rata-rata yang wajar. Jika pekerja bekerja dengan wajar, faktor

penyasuaianp = 1.

2.1.9 Penentuan Waktu Standar/Waktu Baku.

Dalam perhitungan waktu standar/waktu baku harus memperhitungkan

faktor kelonggaran waktu (allowance time ). Dengan demikian waktu standar

adalah sama dengan waktu normal kerja dengan faktor waktu longgar. Rumus

perhitungan waktu baku adalah sebagai berikut (Sutalaksana, 2006) :

Dimana 1 kelonggaran atau allowance yang dihasilkan pekerja untuk

menyelesaikan pekerjaannya disamping waktu normal, (Sutalaksana,2016).

Kelonggaran ini diberikan untuk tiga hal, yaitu kebutuhan pribadi, menghilangkan

rasa fatique, dan gangguan gangguan yang mungkin terjadi yang tidak dapat

dihindarkan oleh pekerja. Umumnya kelonggaran dinyatakan dalam persen dari

waktu normal.

2.1.10 Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas adalah merupakan perbandingan antara hasil dari kegiatan

yang dilakukan (output) dengan segenap faktor yang digunakan untuk mencapai

hasil tersebut atau input (Sumanth,1984). Berarti produktivitas tenaga kerja

merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga

Waktu Standar/Waktu Baku =waktu normal 1 )

Page 41: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

kerja per satuan waktu.Seorang tenaga kerja yang produktif adalah tenaga kerja

yang cekatan dan mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan mutu yang

ditetapkan dalam waktu yang lebih singkat.

Pengukuran produktivitas digunakan metode pengukuran waktu tenaga

kerja (jam, hari,tahun) yag biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat

dilakukan dalam satu jam oleh karyawan tepercaya yang bekerja menurut

pelaksanaan standar. Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan sebagai

rasio antara hasil kerja dalam waktu terhadap masukan dalam waktu kerja yang

tersedia.

Rumus produktivitas digambarkan sebagai berikut ( Heizer dan Render, 2009)

Keterangan :

1. Satuan yang diproduksi merupakan jumlah yang diproduksi oleh

perusahaan dalam waktu satu hari kerja.

2. Jam kerja yang dipakai adalah waktu yang digunakan dalam

menyelesaikann sutu unit tas seminar.

2.2 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah merupakan cara penulis dalam melakukan

langkah langkah penelitian. Berikut dalah kerangka konseptual dimaksud :

Produktivitas Tenaga Kerja =

Page 42: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Gambar 2.2

Kerangka Konseptual

Berdasarkan konseptual di atas yang menjadi input adalah data-data

waktu siklus setiap elemen pekerjaan proses pembuatan tas seminar. Kemudian

dilakukan proses pengolahan data dengan melalui dua tahap dimana tahap

pertama yaitu perhitungan waktu baku dengan melakukan uji keseragaman data

dan uji kecukupan data, menentukan faktor penyesuaian/Rating faktor,

perhitungan waktu normal, menentukan faktor kelonggaran, perhitungan waktu

baku/waktu standar, kemudian penghitungan hasil produksi. Kemudian

penghitungan produktifitas tenaga kerja sehingga diperoleh output dari skripsi ini

yaitu menentukan waktu baku yang dibutuhkan oleh tenaga kerja dan menentukan

produktifitas tenaga kerja dalam proses produksi pembuatan tas seminar.

Input

1.Waktu siklus

setiap elemen

pekerjaan.

Proses

1. Perhitungan waktu baku.

a. Uji keseragaman data

b. Uji kecukupan data

c. Perhitungan waktu

normal

d. Perhitungan waktu baku

2.Perhitungan produktifitas

karyawan secara parsial.

Output

1. Waktu baku yang

dibutuhkan oleh

karyawan dalam

proses produksi

pembuatan tas

seminar.

2. Produktifitas

karyawandalam

pembuatan tas

seminar.

Page 43: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dipergunakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan yang

sedang berlangsung pada saat dilakukan penelitian selama kurun waktu tertentu

(Natsir, 1998). Penelitian ini dilakukan untuk menghitung berapa waktu baku atau

waktu kerja yang dibutuhkan seorang karyawan dalam menyelesaikan

pengerjaan sebuah tas dan berapa waktu kerja normal bagi karyawan agar

produktifitas karyawan bisa ditentukan agar permasalahan keterlambatan dalam

penyelesaian pekerjaan dapat diatasi .

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan tas yang berada diKota

Padang yaitu IKM yang memproduksi tas CV.A’tilyo Andalas Prima. Waktu

penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari2017.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

penelitian (Natsir, 1998). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel penelitian

adalah penentuan waktu baku pembuatan tas dan produktifitas karyawan

3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam :

Page 44: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

1. Data Primer

Yang menjadi data primer adalah data waktu kerja setiap elemen

pekerjaan dalam proses produksi tas pada perusahaan.

2. Data sekunder

Adapun yang menjadi data sekunder adalah data kuantitas pruduksi dan

data jumlah tenaga kerja.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diambil dari IKM yang menproduksi

berbagai macam tas yang berada di kota Padang Sumatera Barat yaitu CV.A’tilyo

Andalas Prima. Selain itu juga data bersumber dari study kepustakaan untuk

melengkapi keperluan analisis terhadap data yang sekunder yang telah di ambil

pada perusahaan tas tersebut.

Teknik pengambilan data adalah dengan melakukan pengukuran waktu

penyelesaian pembuatan tas seminar dengan mengukur elemen pekerjaan .

3.5 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dan analisa data dalam penelitian ini adalah

penentuan waktu bakubagi karyawan dengan menggunakan metode jam henti

(Stopwach TimeStudy) untuk mengukur waktu baku dan menentukan produktifitas

karyawan dalam proses pembuatan tas di CV. A’tilyo Andalas Prima.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan dan analisa

data adalah mengukur waktu yang dibutuhkan dalam proses pembuatan tas.

Page 45: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

3.5.1 Penentuan Waktu Baku

1. Uji Keseragamam Data

Uji keseragaman data dilakukan untuk melihat atau mengetahui apakah

data seluruh data seragam dan berada di dalam batas kontrol. Rumus yang

dipakai adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dengan cara menjumlahkan semua nilai data

yang di ambil dan dibagi dengan jumlah pengukuran data, atau sesuai

dengan persamaan (Sutalaksana, 2006) sebagai berikut:

= ∑

Keterangan :

= rata-rata dari seluruh data

Xi = Data hasil pengukuran

N = Jumlah data

2. Menghitung standar deviasi dengan menggunakan persamaan :

= √∑ )

Keterangan :

= Standar Deviasi

3. Menentukan Batas Kendali Atas dan Batas Kendali Bawah dengan

persamaan

BKA= + 3

BKB = - 3

Keterangan :

Page 46: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

BKA = Batas Kendali Atas

BKB = Batas Kendali Bawah

Apabila semua data berada dalam Batas Kendali berarti data sudah

seragam. Tapi kalau data diluar Batas Kendali berarti data tidak seragam dan

harus diukur atau dilakukan pengukuran lagi.

2. Uji Kecukupan Data

Tingkat ketelitian yang digunakan 5 %

Tingkat keyakinan yang digunakan 95 %

Berarti pengukuran membolehkan rata-rata pengukuran menyimpang sejauh 5%

dari rata-rata yang sebenarnya dan kemungkinan berhasil 95 %. Rumus yang di

pakai untuk uji kecukupan adalah :

N’ = [ √ ∑ (∑ )

∑ ]

Keterangan :

N’ = Kecukupan data

N = Jumlah data

Xi= data hasil pengukuran

Jika N’ lebih kecil dari N (jumlah pengamatan), maka data hasil

pengukuran dianggap cukup.

3. Menentukan Faktor Penyesuaian atau Rating Faktor

Menentukan rating faktor adalah dengan menggunakan metode Westing

House System’s Rating.

Page 47: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Tabel 3.1

FaktorPenyesuaian Berdasarkan Metode Westing House

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

*0,15

+0,13

+0,11

+0,08

+o,06

+0,03

0,00

-0,05

-0,10 -0,16

-0,22

Super skill

Excellent

Good

Average

fair

Poor

A1

A2

B1

B2

C1

C2

D

E1

E2

F1

F2

Sumber : Sutalaksana, 2006

Uusaha Excessive

Excellent

Good

Acerage

Fair

Poor

A1

A2

B1

B2

C1

C2

D

E1

E2

F1

F2

+0,13

+0,12

+0,10

+0,08

+0,05

+0.02

0,00

-0,04

-0,08

-0,12

-0,17

Kondisi kerja Ideal

Excellent

Good

Average Fair

Poor

A

B

C

D

E

F

+0,06

+0,04

+0,02

0,00

0,03

0,07

Konsistensi Perfect

Excellent

Good

Average

Fair

Fair

A

B

C

D

E

F

+0,06

+0,04

+0,02

0,00

0,03

0,07

Page 48: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

4. Melakukan Perhitungan Waktu Baku

Jika pengukuran pengukuran telah selesai,yaitu semua data telah didapat

memiliki keseragaman ,dan jumlahnya telah memenuhi tingkat-tingkat ketelitian

yang diinginkan, maka selesailah kegiatan pengukuran waktu.

Langkah selanjutnya mengolah data sehingga memberikan waktu baku.

Cara untuk mendapatkan waktu baku dari data yang terkumpul adalah

dengan cara :

a. Hitung waktu siklus, yaitu waktu penyelesaian rata-rata dengan rumus :

b. Hitung waktu Normal dengan rumus; = x

Keterangan :

= faktor penyesuaian

c. Hitung waktu baku dengan rumus : = ( )

3.5.2 Perencanaan Produktifitas Tenaga Kerja

Rumus untuk mengetahui produktifitas tenaga kerja adalah sebagai

berikut (Haizer dan render,2000)

Produktifitas tenaga kerja = satuan yang di produksi : jam kerja yang

dipakai.

3.6 Kerangka Metodologi

Kerangka Metodologi adalah merupakan langkah-langkah yang

dilakukan dalam menyusun penyelesaian penelitian. Adapun kerangka

Metodologi yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Page 49: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Gambar 3.1 : Kerangka konseptual

Mulai

Penelitian terdahulu - pengamatan langsung ke lapangan - wawancara

Studi literatur Teori-Teori yan berkaitan dengan pengukuran waktu baku dan produktivitas tenaga kerja

Identifikasi masalah 1. Sering terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pembuatan tas. 2. Adanya pekerjaan rangkap yang dilakukan dalam proses produksi. 3. karyawan belum bekerja belum sebagaimana mestinyaf seperti misalnya menganggur, mengobrol ,menelepon

3

Rumusan masalah 1.Berapakah waktu baku yang dibutuhkan oleh tenaga kerja dalam proses produksi pembuatan tas 2. Berapakah produktivitas tenaga kerja dalam proses produksi pembuatan tas?

Penetapan Tujuan 1. Menentukan waktu baku yang dibutuhkan oleh tenaga kerja dalam proses produksi pembuatan tas 2. Menentukan produktivitas tenaga kerja dalam proses produksi pembuatan tas

Pengolahan data 1. Uji keseragaman data 2. Uji kecukupan data 3. Menentukan faktor penyesuaian/rating factor 4. Perhitungan waktu normal 5. Menentukan faktor kelonggaran 6. Perhitungan waktu baku 7. Perhitungan output standar/hasil produksi 8. Perhitungan produktivitas tenaga kerja

Analisis pengolahan data Menganalisis hasil dari pengoolahan data yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya

Kesimpulan dan saran

Page 50: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data

Pengukuran data dilakukan dari hasil pengukuran masing-masing tahapan

proses pembuatan tas seminar. Pengukuran ini dilakukan sebanyak 30 kali

pengukuran pembuatan tas terhadap 2 orang tenaga kerja dengan menggunakan

jam henti, yang kemudian data pengukuran waktu tersebut akan diolah pada

beberapa tahap untuk memperoleh waktu baku. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Hasil pengukuran dalam hitungan waktu (menit)

Tabel 4.1

Rekapitulasi Hasil Pengukuran Waktu Kerja

Masing-Masing Tahapan Pekerjaan Pembuatan Tas Seminar

Menggunting Menjahit bag

Depan

Menjahit bag

belakang

Menjahit bag

samping

Menjahit

seluruh tas

(merakit)

1 5,32 12.16 12.14 7,06 4,38

2 5,24 11.15 10.56 8,56 3,38

3 6,02 13.49 10.44 6.55 4,45

4 5,47 15.14 11.46 8,46 3,34

5 5,23 14.36 10.15 7,28 4,45

6 5,23 13.48 13.14 7.32 3,44

7 6,25 12.35 12.02 6,55 4,34

8 5,43 11.28 10.54 7,26 4,24

9 5,38 14.04 11.45 6,54 4,52

10 6,28 14.31 12.34 9,05 3,58

11 6,09 14.12 10.52 7,32 4,58

12 6,16 10.58 12.04 8,28 5,12

13 5,32 10.58 9.53 7,07 4,39

14 5,19 14.36 9.57 7,02 3,44

15 6,17 1049 10.57 6,42 4,27

16 5,49 14.44 10.55 8,37 3,48

Page 51: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Lanjutan tabel 4.1

17 6,07 14.58 11.35 9,12 3,44

18 5,31 12,33 10.25 8,34 3,47

19 5,32 12.37 9.58 8,28 4,37

20 5,17 15.43 11.45 8,58 3,58

21 6,31 14.46 10.46 7,02 5,03

22 5,29 15.45 9.54 8,56 3,43

23 5,12 14.25 10.47 6,58 4,41

24 5,48 14.35 12.02 7,13 3,44

25 5,38 15.58 10.57 7,23 4,47

26 5,13 13.59 12.28 9,08 4,59

27 6,07 11.36 10.39 6,34 3,48

28 5,22 12.45 13.02 9,02 3,46

29 5,32 15.21 10.38 7,02 4,56

30 5,42 11.12 12.36 6,34 4,29

Sumber: Pengambilan data Januari 2017

4.2. Pengolahan Data

4.2.1 Waktu Baku Pekerjaan Menggunting

1. Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data dilakukan untuk pekerjaan menggunting, menjahit

bagian depan, menjahit bagian belakang, menjahit bagian samping dan menjahit

seluruh bagian tas (merakit). Secara terstruktur diuraikan sebagai berikut :

Berikut ini adalah cara atau langkah-langkah dari perhitungan uji keseragaman

data waktu menggunting. Untuk tahap ini adalah uji keseragaman data untuk

pekerjaan menggunting.

a. Menentukan waktu siklus rata-rata tahap menggunting bahan

Rumus :

= ∑

= 5,32 + 5,24 + 6,02 ......+ 5,42 30

= 5,59 menit

Page 52: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

b. Menghitung standart deviasi

= √∑( )

=√∑( ) ( ) ( ) ( )

= √

= 0,42

c. Menentukan Batas Kendalil Atas dan Batas Kendali Bawah

BKA = +

= 5,59 +3(0,42)

= 6,85

BKB = -

= 5,59 – 3 (0,42)

= 4,33

d. Hasil Uji Keseragaman Data

Tabel 4.2

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data

Untuk Pekerjaan Menggunting

Pengamatan

Ke

Waktu BKA BKB Rata-rata

1 5,32 6,85 4,33 5,59

2 5,24 6,85 4,33 5,59

3 6,02 6,85 4,33 5,59

4 5,47 6,85 4,33 5,59

5 6,16 6,85 4,33 5,59

6 5,23 6,85 4,33 5,59

7 6,25 6,85 4,33 5,59

8 5,43 6,85 4,33 5,59

9 5,38 6,85 4,33 5,59

10 6,28 6,85 4,33 5,59

Page 53: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Lanjutan Tabel 4.2

11 6.09 6,85 4,33 5,59

12 6,16 6,85 4,33 5,59

13 5,32 6,85 4,33 5,59

14 5,19 6,85 4,33 5,59

15 6,17 6,85 4,33 5,59

16 5,49 6,85 4,33 5,59

17 6,07 6,85 4,33 5,59

18 5,31 6,85 4,33 5,59

19 5,32 6,85 4,33 5,59

20 5,17 6,85 4,33 5,59

21 6,31 6,85 4,33 5,59

22 5,29 6,85 4,33 5,59

23 5,12 6,85 4,33 5,59

24 5,48 6,85 4,33 5,59

25 5,38 6,85 4,33 5,59

26 5,13 6,85 4,33 5,59

27 6,07 6,85 4,33 5,59

28 5,22 6,85 4,33 5,59

29 5,32 6,85 4,33 5,59

30 5,42 6,85 4,33 5,59

Sumber : Pengolahan data Januari 2017

Dari tabel diatas terlihat dari 30 data pengukuran mulai pengukuran ke 1

dengan waktu 5.32 menit hingga pengukuran ke 30 dengan waktu 5,42 menit ,

dengan Batas Kendali Atas 6,85 menit dan Batas Kendali Bawah 4,33 menit serta

waktu rata-rata 5,59 menit. Setelah mengetahui rekapitulasi hasil perhitungan uji

keseragaman data diatas, berikut akan digambarkan peta kendali yang bertujuan

untuk melihat lebih rinci gambaran dari uji keseragaman data, apakah data

tersebut bisa dikatakan seragam atau tidak Jika data tersebut seragam atau data

masih berada di dalam rentangan atau tidak keluar BKA (Batas Kendali Atas) dan

BKB (Batas Kendali Bawah) maka pengujian dapat dilanjutkan dengan uji

Kecukupan data. Tapi apabila data tersebut tidak seragam (keluar dari rentangan

BKA dan BKB) maka langkah yang harus diambil data tersebut dibuang dan

Page 54: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

melakukan uji keseragaman data kembali hingga diperolehnya nilai BKA, BKB

dan juga nilai rata rata yang baru. Berikut ini merupakan peta kendali yang

dimaksud.

Gambar 4.1 Peta kendali (Control Chart) Tahap menggunting bahan

Berdasarkan gambar peta kendali dan di atas,terlihat garis waktu masih

berada dalam rentangan BKA (Batas Kendali Atas) dan BKB (Batas Kendali

Bawah). Maka dengan begitu data tersebut dapat dikatakan seragam. Untuk

perhitungan uji keseragaman data pada tahapan proses berikutnya akan sama saja,

namun tentunya waktu pengukuran dan hasil perolehannya akan berbeda.

2.Uji Kecukupan Data Untuk Pekerjaan Menggunting Bahan.

Untuk menguji kecukupan data tahap menggunting bahan adalah sebagai

berikut :

N’ =[ √ ∑ (∑ )

∑ ]

N’ =[ √

]

N’ = 8,71 Apabila N > N’ maka data dianggap cukup.

Page 55: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

3. Menentukan Faktor Penyesuaian (Rating Factor)Tahap Menggunting

Setelah dilakukan uji kecukupan data, langkah berikutnya adalah

menentukan faktor penyesuaian atau Rating Factor untuk setiap tahapan

pekerjaan.

Adapun cara menentukan faktor penyesuaian ini adalah dengan

menggunakan metode Westing House. Dibawah ini merupakan cara menentukan

faktor penyesuaian tahap menggunting.

Tabel 4.3

Faktor Penyesuaian Untuk Pekerjaan Menggunting

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0,06

Usaha Good C1 + 0,05

Kondisi Kerja Average D 0,00

Konsistensi Average D 0,00

Total + 0,11

Sumber: Pengolahan data Januari 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat faktor penyesuaian tahap menggunting adalah

+0,11

4. Hitung Waktu Normal Untuk Pekerjaan Menggunting Bahan dengan

rumus;

= x = 5,59 x 1,11

= 6,20

Keterangan :

P = 1 + faktor penyesuaian

5. Menentukan Faktor Kelonggaran Tahap Menggunting.

Langkah selanjutnya adalah menentukan faktor kelonggaran untuk setiap

tahapan pekerjaan. Penentuan angka/nilai kelonggaran (%) yang diperoleh adalah

Page 56: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

berdasarkan landasan teori atau panduan yang terdapat pada tabel 2.2 pada bab II,

namun besarnya angka yang ditetapkan diantara rentangan yang terdapat tabel 2.2

tersebut adalah berdasarkan pertimbangan dari jenis tahapan pekerjaan. Lebih

lengkapnya berikut ini adalah faktor kelonggaran.

Tabel 4.4

Faktor Kelonggaran Tahap Menggunting

Faktor-faktor yang berpengaruh Kelonggaran(%)

Tenaga yang dikeluarkan Ringan 7,0

Sikap kerja Duduk 1,0

Gerakan kerja Normal 0,0

Kelelahan mata Pandangan terus menerus 2,0

Temperatur tempat kerja Normal 2,0

Keadaan Atmosfir Baik 1,0

Keadaan lingkunagan Berulang-ulang 0,5

Kelonggaran kebutuhan Bagi pria

Total 13,5

Sumber: Pengolahan data Januari 2017

Dari tabel di atas faktor kelonggaran untuk tahap menggunting adalah 13,5 %

6. Waktu Baku Tahap Menggunting Bahan

= 6,20 (1 + 0,135) = 7,03

4.2.2. Tahap Menjahit Tas Bagian Depan

1. Uji Keseragaman Data Tahap Pembuatan Tas Bagian Depan

Waktu Baku =waktu normal (1 + faktor kelonggaran)

Page 57: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Berikut ini adalah rekapitulasi perhitungan Uji Keseragaman data pada

tahap menjahit tas bagian depan.

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data

Tahap Menjahit Bagian Depan tas

Pengamatan

Ke

Waktu BKA BKB Rata-rata

1 12,16 18.03 8.66 13,34

2 11,15 18.03 8.66 13,34

3 13,49 18.03 8.66 13.34

4 15,14 18.03 8.66 13.14

5 14,36 18.03 8.66 13.34

6 13,48 18.02 8.66 13.34

7 12,35 18.02 8.66 13.34

8 11,28 18.02 8.66 13.34

9 14,04 18.02 8.66 13.34

10 14,31 18.02 8.66 13.34

11 14,12 18.02 8.66 13.34

12 10,58 18.02 8.66 13.34

13 12,12 18.02 8.66 13.34

14 14,36 18.02 8.66 13.34

15 10,49 18.02 8.66 13.34

16 14,44 18.02 8.66 13.34

17 14,58 18.02 8.66 13.34

18 12,33 18.02 8.66 13.34

19 12,37 18.02 8.66 13.34

20 15,43 18.02 8.66 13.34

21 14,46 18.02 8.66 13.34

22 15,45 18.02 8.66 13.34

23 14,25 18.02 8.66 13.34

24 14,36 18.02 8.66 13.34

25 15,58 18.02 8.66 13.34

26 13,59 18.02 8.66 13.34

27 11,36 18.02 8.66 13.34

28 12,45 18.02 8.66 13.34

29 15,21 18.02 8.66 13.34

30 11,12 18.02 8.66 13.34

Sumber : Pengolahan data Januari 2017

Page 58: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Dari tabel diatas terlihat dari 30 data pengukuran mulai pengukuran ke 1

dengan waktu 12,16 hingga pengukuran ke 30 dengan waktu 11,12, dengan Batas

kendali Atas 18,02 dan Batas Kendali Bawah 8,66 menit serta waktu rata-rata

13.34 menit. Setelah mengetahui rekapitulasi hasil perhitungan uji keseragaman

data diatas, berikut akan digambarkan peta kendali tahap pembuatan tas bagian

depan.

Gambar 4.2 Peta kendali (Control Chart) Tahap pembuatan tas depan

Berdasarkan gambar peta kendali dan perhitungan di atas, data waktu

untuk pembuatan tas bagian depan datanya telah seragam.

2. Uji Kecukupan Data Tahap Menjahit Bagian Depan Tas

Untuk menghitung uji kecukupan data tahap menjahit bagian depan tas dapat

dihitung dengan cara sebagai berikut :

N’ = [ √ ∑ (∑ )

∑ ]

N’ = [ √ (

]

N’= 21,23

Page 59: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

3. Menentukan Faktor Penyesuaian (Rating Factor)Tahap Menjahit

Bagian Depan Tas

Tahap menentukan faktor penyesuaian dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.6

Faktor Penyesuaian Tahap Menjahit Bagian Depan Tas

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0,06

Usaha Good C1 + 0,05

Kondisi Kerja Average D 0,00

Konsistensi Average D 0,00

Total + 0,11

Dari tabel diatas dapat dilihat faktor penyesuaian menjahit bagian depan tas :

+0,11

4. Hitung Waktu Normal Tahap Menjahit Bahagian Depan Tas

Menghitung waktu normal dapat dicari dengan rumus :

= x = 13,34 x 1,11= 14,80

5. Menentukan Faktor Kelonggaran Tahap Menjahit Bahagian Bepan Tas.

Tabel 4.7

Faktor Kelonggaran Menjahit Bahagian Depan Tas

Faktor-faktor yang berpengaruh Kelonggaran(%)

Tenaga yang dikeluarkan Ringan 8

Sikap kerja Duduk 1

Gerakan kerja Normal 0

Kelelahan mata Pandangan terus menerus 2

Temperatur tempat kerja Normal 2

Keadaan Atmosfir Baik 0

Keadaan kerja berulang-ulang 1

Kelonggaran kebutuhan bagi pria 1

Total 15

Dari tabel di atas faktor kelonggaran tahap menjahit bagian depan tas 15 %

Page 60: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

6. Waktu Baku Tahap Menjahit Bagian Depan Tas

Waktu baku tahapan menjahit tas bagian depan dapat dicari dengan rumus :

= 14,80 x (1 + 0,15 ) = 17,01

4.2.3 Tahap Menjahit Tas Bagian Belakang

1. Uji Keseragaman Data Tahap Pembuatan Tas Bagian Belakang

Berikut ini adalah rekapitulasi perhitungan Uji Keseragaman data pada

tahap pembuatan tas bagian belakang.

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data

Pada Tahap Pembuatan Tas Bagian Belakang

Pengamatan

Ke

Waktu BKA BKB Rata-rata

1 12.14 14.17 7,93 11.05

2 10.56 14.17 7,93 11.05

3 10.44 14.17 7,93 11.05

4 11.46 14.17 7,93 11.05

5 10.15 14.17 7,93 11.05

6 13.14 14.17 7,93 11.05

7 12.02 14.17 7,93 11.05

8 10.54 14.17 7,93 11.05

9 11.45 14.17 7,93 11.05

10 12.34 14.17 7,93 11.05

11 10.52 14.17 7,93 11.05

12 12.04 14.17 7,93 11.05

13 9.53 14.17 7,93 11.05

14 9.57 14.17 7,93 11.05

15 10.57 14.17 7,93 11.05

16 10.55 14.17 7,93 11.05

17 11.35 14.17 7,93 11.05

18 10.25 14.17 7,93 11.05

19 9.58 14.17 7,93 11.05

20 11,45 14.17 7,93 11.05

Waktu Baku =waktu normal (1 )

Page 61: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Lanjutan Tabel 4.8

21 10.46 14.17 7,93 11.05

22 9.54 14.17 7,93 11.05

23 10.47 14.17 7,93 11.05

24 12.02 14.17 7,93 11.05

25 10.57 14.17 7,93 11.05

26 12.28 14.17 7,93 11.05

27 10.39 14.17 7,93 11.05

28 13.02 14.17 7,93 11.05

29 10.38 14.17 7,93 11.05

30 12.36 14.17 7,93 11.05

Sumber : Pengolahan data Januari 2017

Dari tabel diatas terlihat dari 30 data pengukuran mulai pengukuran ke 1

dengan waktu 12.14 menit hingga pengukuran ke 30 dengan waktu 12.36 menit,

dengan Batas Kendali Atas 14.17 menit dan Batas Kendali Bawah 7.93 serta

waktu rata-rata 11.05menit.

Gambar 4.3 Peta kendali (Control Chart) Tahap menjahit bagian belakang tas.

Berdasarkan gambar peta kendali dan perhitungan di atas, data waktu untuk

pembuatan bagian belakang tas datanya telah seragam.

2. Uji Kecukupan Data Tahap Pembuatan Tas Bagian Belakang.

Untuk menguji tahap pembuatan tas bagian belakang diprgunakan rumus :

Page 62: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

N’ = [ √ ∑ (∑ )

∑ ]

N’ = [ √ (

]

N’ =13,82

Data dianggap cukup karena N > N’

3. Menentukan Faktor Penyesuaian (Rating Factor) Tahap Menjahit Bagian

Belakang Tas

Untuk menentukan faktor penyesuaian dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

Tabel 4.9

Faktor Penyesuaian Tahap Pembuatan Tas Bagian Belakang

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0,06

Usaha Good C1 + 0,05

Kondisi Kerja Average D 0,00

Konsistensi Average D 0,00

Total + 0,11

4. Hitung Waktu Normal Tahap Menjahit Bagian Belakang Tas

Menghitung waktu normal tahap menjahit tas bagian belakang tas dipergunakan

rumus sebagai berikut :

= x

= 11,05 x 1,11= 12,26

5. Menentukan Faktor Kelonggaran Tahap Menjahit Bahagian Belakang

Menentukan faktor kelonggaran dapat dilihat dari tabel berikut :

Page 63: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Tabel 4.10

Kelonggaran Tahap Menjahit Bagian Belakang

Faktor-faktor yang berpengaruh Kelonggaran(%)

Tenaga yang dikeluarkan Ringan 8

Sikap kerja Duduk 1

Gerakan kerja Normal 0

Kelelahan mata Pandangan terus menerus 2

Temperatur tempat kerja Normal 2

Keadaan Atmosfir Baik 0

Keadaan kerja berulang-ulang 1

Kelonggaran kebutuhan bagi pria 1

Total 15

Dari tabel di atas dapat dilihat faktor kelonggaran untuk tahap menjahit bagian

belakang tas adalah 15 %.

6. Waktu Baku Tahap Menjahit Bahagian Belakang Tas

Rumus waktu baku tahapan menjahit tas bagian belakang sebagai berikut :

= 12,26 (1 + 0,15 )

= 14,09

4.2.4 Tahap Menjahit Samping dan Alas Tas

1. Uji Keseragaman Data Tahap Menjahit Samping dan Alas Tas

Berikut ini adalah rekapitulasi perhitungan Uji Keseragaman data pada

tahap pembuatan tas bagian samping dan alas

Waktu Baku =waktu normal (1 + faktor kelonggaran )

Page 64: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Tabel 4.11

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data

Pada Tahap Menjahit Tas Bagian Samping dan Alas

Pengamatan

Ke

Waktu BKA BKB Rata-rata

1 7,06 10.35 4.83 7.59

2 8.56 10.35 4.83 7.59

3 6.55 10.35 4.83 7.59

4 8.46 10.35 4.83 7.59

5 7.28 10.35 4.83 7.59

6 7.32 10.35 4.83 7.59

7 6.55 10.35 4.83 7.59

8 7.26 10.35 4.83 7.59

9 6.54 10.35 4.83 7.59

10 9.05 10.35 4.83 7.59

11 7.32 10.35 4.83 7.59

12 8.28 10.35 4.83 7.59

13 7.07 10.35 4.83 7.59

14 7,02 10.35 4.83 7.59

15 6.42 10.35 4.83 7.59

16 8.37 10.35 4.83 7.59

17 9.12 10.35 4.83 7.59

18 8.34 10.35 4.83 7.59

19 8.28 10.35 4.83 7.59

20 8,58 10.35 4.83 7.59

21 7,02 10.35 4.83 7.59

22 8,56 10.35 4.83 7.59

23 6,58 10.35 4.83 7.59

24 7,13 10.35 4.83 7.59

25 7,23 10.35 4.83 7.59

26 9.08 10.35 4.83 7.59

27 6.34 10.35 4.83 7.59

28 9.02 10.35 4.83 7.59

29 7.02 10.35 4.83 7.59

30 6,34 10.35 4.83 7.59

Sumber : Pengolahan data Januari 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat Batas Kendali Atas 10,35 menit dan Batas

Kendali bawah 4,83 menit.

Page 65: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Dari tabel diatas terlihat dari 30 data pengukuran mulai pengukuran ke 1

dengan waktu 7,06 menit hingga pengukuran ke 30 dengan waktu 6,34 menit,

dengan Batas Kendali Atas 10,35 menit dan Batas Kendali Bawah serta waktu

rata-rata 7,59 menit.

Gambar 4.4 Peta kendali (Control Chart) Tahap menjahit bagian samping dan alas

tas

Berdasarkan gambar peta kendali dan perhitungan di atas,terlihat garis

waktu masih berada dalam rentangan BKA (Batas Kendali Atas) dan BKB (Batas

Kendali Bawah). Berarti data untuk tahapan ini sudah seragam.

2. Uji Kecukupan Data Tahap Menjahit Bagian Samping dan Alas Tas.

Rumus uji kecukupan data sebagai berikut :

N’ = [ √ ∑ (∑ )

∑ ]

=[ √ (

]

N’ = 23,57

3. Menentukan Faktor Penyesuaian (Rating Factor) Tahap Menjahit

Samping dan Alas Tas

Faktor penyesuaian tahap menjahit samping dari tabel sebagai berikut :

Page 66: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Tabel 4.12

Faktor Penyesuaian Tahap Bagian Belakang Tas

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0,06

Usaha Good C1 + 0,05

Kondisi Kerja Average D 0,00

Konsistensi Average D 0,00

Total + 0,11

4. Hitung Waktu Normal Tahap Menjahit Bagian Samping dan Alas Tas

Rumus menghitung waktu normal tahap menjahit tas bagian samping dan alas tas

sebagai berikut :

= x

= 7,59 x 1,11

= 8,42

5.Menentukan Faktor Kelonggaran Tahap Menjahit Samping Dan Alas

Menentukan faktor kelonggaran dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.13.

Faktor Kelonggaran

Faktor-faktor yang berpengaruh Kelonggaran(%)

Tenaga yang dikeluarkan Ringan 8

Sikap kerja Duduk 1

Gerakan kerja Normal 0

Kelelahan mata Pandangan terus menerus 2

Temperatur tempat kerja Normal 2

Keadaan Atmosfir Baik 0

Page 67: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Keadaan kerja berulang-ulang 1

Kelonggaran kebutuhan bagi pria 1

Total 15

Dari tabel di atas dapat dilihat faktor kelonggaran untuk tahap menjahit samping

dan tas adalah 15 %.

6.Waktu Baku Tahap Menjahit Bahagian Samping dan Alas Tas

Rumus waktu baku tahapan menjahit tas bagian samping dan alas tas sebagai

berikut:

= 8,42 x (1 + 0,15) = 9,68

4.2.5 Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas

1. Uji Keseragaman Data Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas

Uji keseragaman data dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.14

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data Pada Tahap

Menjahit Seluruh Bagian Tas

Pengamatan

Ke

Waktu BKA BKB Rata-rata

1 4.38 5,72 2.36 4.04

2 3.38 5,72 2.36 4.04

3 4.45 5,72 2.36 4.04

4 3.34 5,72 2.36 4.04

5 4.45 5,72 2.36 4.04

6 3.44 5,72 2.36 4.04

7 4.34 5,72 2.36 4.04

8 4.24 5,72 2.36 4.04

9 4,52 5,72 2.36 4.04

10 3.58 5,72 2.36 4.04

11 4.58 5,72 2.36 4.04

Waktu Baku =waktu normal (1 + faktor kelonggaran)

Page 68: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

12 5.12 5,72 2.36 4.04

13 4,39 5,72 2.36 4.04

14 3.44 5,72 2.36 4.04

15 4.27 5,72 2.36 4.04

Lanjutan Tabel 4.14

16 3.48 5,72 2.36 4.04

17 3.44 5,72 2.36 4.04

18 3.47 5,72 2.36 4.04

19 4.37 5,72 2.36 4.04

20 3.58 5,72 2.36 4.04

21 5.03 5,72 2.36 4.04

22 3.43 5,72 2.36 4.04

23 4,41 5,72 2.36 4.04

24 3.44 5,72 2.36 4.04

25 4,47 5,72 2.36 4.04

26 4,59 5,72 2.36 4.04

27 3.48 5,72 2.36 4.04

28 3.46 5,72 2.36 4.04

29 4,56 5,72 2.36 4.04

30 4,29 5,72 2.36 4.04

Sumber : Pengolahan data Januari 2017

Dari tabel diatas terlihat dari 30 data pengukuran mulai pengukuran ke 1

dengan waktu 4.38 menit hingga pengukuran ke 30 dengan waktu 4,29 menit,

dengan batas kendali atas 5,72 menit dan batas kendali bawah 2,36 serta waktu

rata-rata 4.04 menit.

Peta kendali untuk tahapan menyambung seluruh bagian tas.

Page 69: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Gambar 4.1 Peta kendali (Control Chart) Tahap pembuatan seluruh bagian

tas

Berdasarkan gambar peta kendali di atas,terlihat garis waktu masih

berada dalam rentangan BKA (Batas Kendali Atas) dan BKB (Batas Kendali

Bawah). Maka dengan begitu data tersebut dapat dikatakan seragam.

2. Uji Kecukupan Data Tahap Pembuatan Seluruh Bagian Tas

Rumus uji kecukupan data :

N’ = [ √ ∑ (∑ )

∑ ]

=[ √ ( )

]

= 29,1

3. Menentukan Faktor Penyesuaian (Rating Factor) Tahap Menjahit Seluruh

Bagian Tas

Faktor penyesuaian tahap menjahit seluruh bagian tas dapat dilihat dalam tabel

berikut :

Tabel 4.15

Faktor Penyesuaian Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Good C1 + 0,06

Page 70: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Usaha Good C1 + 0,05

Kondisi Kerja Average D 0,00

Konsistensi Average D 0,00

Total + 0,11

4.Waktu Normal Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas

Rumus waktu normal tahapan menjahit seluruh bagian tas adalah

= x

= 4,04 x 1,11= 4,48

5. Menentukan Faktor Kelonggaran Tahap Menjahit Seluruh Bahagian Tas.

Faktor kelonggaran tahapan menjahit tas secara keseluruhan dapat dilihat dari

tabel sebagai berikut.

Tabel 4.16

Faktor Kelonggaran

Faktor-faktor yang berpengaruh Kelonggaran(%)

Tenaga yang dikeluarkan Ringan 8

Sikap kerja Duduk 1

Gerakan kerja Normal 0

Kelelahan mata Pandangan terus menerus 2

Temperatur tempat kerja Normal 2

Keadaan Atmosfir Baik 0

Keadaan kerja berulang-ulang 1

Kelonggaran kebutuhan bagi pria 1

Total 15

Page 71: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Dari tabel dapat dilihat faktor kelonggaran tahap menjahit seluruh bagian tas

adalah 15 %

6.Waktu Baku Tahap Menjahit Seluruh Bahagian Tas

Rumus waktu baku tahapan menjahit seluruh bagian tas adalah :

= 4,48 x (1 + 0,15)

= 5,15

4.3 Hasil Pengolahan Data

4.3.1 Hasil Perhitungan Kecukupan Data

Berdasarkan Perhitungan uji kecukupan dari masing-masing tahap

pekerjaan di atas, maka hasil secara keseluruhan akan tergambar dalam tabel

berikut ini.

Tabel 4.17

Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Untuk Setiap Tahapan Pekerjaan

No Tahapan Pekerjaan N N, Keterangan

Cukup/Tidak

1 Menggunting 30 8,71 Cukup

2 Bagian Depan 30 21,23 Cukup

3 Bagian Belakang 30 13,82 Cukup

4 Samping dan Alas 30 23,57 Cukup

5 Menjahit Seluruh

Bagian tas

30 29,1 Cukup

Sumber : Pengolahan Data ,Januari 2017

4.3.2 Hasil Perhitungan Waktu Normal

Hasil waktu normal dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Waktu Baku =waktu normal (1 )

Page 72: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Tabel 4.18

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Waktu Normal

No WS

(Menit)

WN

(Menit)

WB

(Menit

1 Menggunting 5,59 6,02 7,03

2 Menjahit tas bagian depan

tas

13,34 14,80 17,01

3 Menjahit bagian belakang

tas

11,05 12,26 14,09

4 Menjahit samping dan alas 7,59 8,42 9,68

5 Menjahit seluruh bagian tas 4,04 4,48 5,15

52,59

4.3.3 Hasil Perhitungan Waktu Baku

Dari Perhitungan waktu normal dan faktor kelonggaran maka dapat

perhitungan total waktu baku pembuatan tas seminar sebagai berikut :

Tabel 4.19

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Waktu Baku

No Eleman Kegiatan WN

(Menit)

Total faktor

Kelonggaran

WB

(Menit)

1 Menggunting Bahan 6,2 0,135 7,03

2 Menjahit bagian depan 14,80 0,15 17,01

3 Menjahit bagian belakang 12,26 0,15 14,09

4 Menjahit samping dan alas 8,42 0,15 9,68

5 Menjahit seluruh bagian tas 4,48 0,15 5,15

Total 52,96

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh waktu baku untuk tahap mengunting

bahan selama 7,03 menit, tahap menjahit bagian depan tas selama 17,01 menit,

tahap manjahit bagian belakang tas selama 14,09 menit, tahap menjahit bagian

Page 73: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

samping dan bagian bawah (alas) selama 9,68 menit dan tahap menjahit atau

menyambung seluruh bagian tas selama 5,15 menit. Dengan demikian didapat

total waktu baku selama 52,96 menit. Atau dengan kata lain untuk menbuat 1

(satu) tas seminas dibutuhkan waktu selama 52,96 menit.

4.3.4 Menentukan Produkivitas Tenaga Kerja.

Dalam menghitung produktifitas, produksi yang menjadi acuan adalah

produksi yang dihasilkan oleh tenaga kerja dalam jam kerja biasa, bukan jam

kerja lembur. Biasanya digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam,

hari atau bulan) dan diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam

satu satuan waktu oleh operator atau tenaga kerja.

Adapun waktu yang dipakai dapat dilihat dari nilai waktu baku dalam

setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam pembuatan sati tas seminar.

Waktu kerja yang dipakai dalam satu hari adalah selama 9 jam

Produktifitas tenaga kerja=

= 10,2 unit tas /hari

Dapat disimpulkan dalam 1 (satu) hari seorang tenaga kerja di

perusahaaan tas bisa menyesesaikan 10,2 unit tas/hari.

Jadi dengan diketahuinya berapa waktu baku dan produktifitas tenaga

kerja perusahaan dapat menghitung dan merencanakan produksi, berapa pesanan

yang bisa diterima, apa tindakan saat pesanan atau kebutuhan di pasaran

meningkat sehingga tidak lagi menimbulkan keterlambatan dalam memproduksi

tas seminar dan kebutuhan konsumen dapat terpenuhi tepat waktu sesuai saat

dibutuhkan.

Page 74: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

BAB V

ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA

5.1. Analsa Hasil Pengolahan Data Untuk Menentukan Waktu Baku

5.1.1 Analisa Waktu Baku Pekerjaan Menggunting Bahan

Pada tahap pekerjaan menggunting, pengakuran dilakukan dilakukan

sebanyak 30 sample dengan menggunakan jam henti. Kemudian data pengukuran

tersebut diolah diantaranya uji keseragaman data yang bertujuan untuk

mengetahui apakah data tersebut sudah seragam atau tidak. Jika data tersebut

seragam atau data waktu masih berada dalam rentangan Batas Kendali Atas dan

Batas Kendali Bawah maka pengujian dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu

Uji Kecukupan data, bedasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa data pada

tahap menggunting sudah seragam, sehingga pengolahan bisa dilanjutkan dengan

dengan uji kecukupan data denga tingkat ketelitian 5% dari rata-rata yang

Page 75: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

sebenarnya. Berdarsarkan perhitungan diperoleh bahwa N>N’ atau 30 > dari 8,71

sehingga data tersebut dinyatakan cukup.

Setelah diperoleh bahwa data tersebut cukup, maka langkah berikutnya

adalah menentukan faktor penyesuaian atau rating factor dengan metode Westing

house (Keterampilan, Usaha, Kondisi Kerja, dan Konsistensi) dengan rincian

keterampilan kelas good, dengan penyesuaian + 0,06 usaha kelas good dengan

penyesuaian + 0,05 %, kondisi kerja kelas average dengan penyesuaian 0,00 dan

konsistensi kelas average dengan penyesuaian 0,0 sehingga total dari faktor

penyesuaian dari metode ini adalah + 0,11%. Dengan demikian diperoleh waktu

normal untuk tahap menggunting 6,20 menit.

Langkah berikutnya adalah menentukan faktor kelonggaran. Dalam hal

ini berdasarkan beberapa pertimbangann maka faktor kelonggaran yaitu dengan

total 13,5 % dimana tenaga yang dikeluarkan sangat ringan nilai 7,0% sikap kerja

duduk dengan nilai 1,0% Gerakan kerja normal denga nilai 0,0 %. Kelelahan mata

pandangan terus menerus dengan nilai 2,0% temperatur tempat bekerja normal,

keadaan atmosfir baik, keadaan lingkungan siklus kerja berulang-ulang sehingga

dengan demikian diperoleh waktu baku 7,03 menit.

Dalam pekerjaan mengunting bahan ini sebenarnya tidak dilakukan

menggunting satu satu, tetapi pengguntingan bisa dilakukan sekali gunting 20

lembaran dan waktu menggunting ini bisa dipakai untuk menjahit sehingga

produksi bisa ditambah dengan memanfaatkan waktu menggunting ini.

5.1.2 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Bagian Depan Tas.

Page 76: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Pada tahap pekerjaan menjahit bagian depan tas pengukuran waktu

dilakukan sebanyak 30 kali pengukuran dengan menggunakan jam henti.

Pengukuran dilakukan pada dua orang tenaga kerja atau operator. Kemudian data

pengukuran diolah menjadi beberapa langkah diantaranya uji keeragaman data

yang bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut seragam atau tidak.

Berdasarkan perhitungan telah diperoleh data yang seragam karena data tidak ada

yang keluar dari rentangan Batas Kendali Atas dan Batas Kendali Bawah. Dan

juga dari hasil perhitungan juga diperoleh N > N’ sehingga data pada tahap ini

dikatakan cukup.

Setelah diperoleh bahwa data tersebut cukup, maka langkah berikutnya

adalah menentukan faktor penyesuaian atau rating factor dengan menggunakan

metode Westing House (Keterampilan, Usaha, Kondisi Kerja, dan Konsistensi)

dengan rincian diantaranya keterampilan kelas Good dengan penyesuaian + 0,06,

usaha kelas Good dengan penyesuaian + 0,05, Kondisi kerja average

(Penyesuaian) 0,0 dan Konsistensi Nilai Penyesuaian 0,0 sehingga diperoleh total

penyesuaian untuk tahap menjahit bagian depan tas adalah 0,11. Dari Perhitungan

ini di peroleh waktu normal 14,09.

Adapun langkah berikutnya adalah menentukan faktor Kelonggaran.

Dalam hal ini berdasarkan beberapa pertimbangan, maka faktor kelonggaran

yaitu 15 % dimana tenaga yang dikeluarkan ringan, Sikap kerja duduk, gerakan

normal, kelelahan mata pandangan yang terus menerus, keadaan atmosfir baik,

keadaan kerja berulang–ulangdan kelonggaran kebutuhan bagi pria. Dengan

pertimbangan faktor kelonggaran tersebut diperoleh waktu baku 17,01.

Page 77: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

5.1.3 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Bagian Belakang Tas

Pada tahapan menjahit bagian belakang tas, pengukuran dilakukan sama

dengan pada tahapan sebelumnya. Pada tahapan ini berdasarkan perhitungan

bahwa data seragam. Data dianggap cukup dimana N > N’ sehingga diperoleh

waktu normal 12,26.

Adapun tahap berikutnya adalah menentukan faktor kelonggaran. Pada

tahapan menjahit bagian belakang tas faktor kelonggaran yang didapat sebanyak

15 %. Dengan pertimbangan faktor kelonggaran maka didapat waktu baku untuk

tahap ini 14,09 menit.

5.1.4 Analis Waktu Baku Tahap Menjahit Bagian Samping Dan Bawah Tas

Pada tahapan menjahit bagian samping dan bagian alas tas juga

dilakukan pengambilan pengukuran data waktu menjahitnya. Tahapan ini

merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya dengan jumlah data yang sama.

Kemudian data yang diperoleh tersebut diolah menjadi beberapa langkah

diantaranya uji keseragaman data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data

tersebut sudah sudah seragam atau tidak. Jika tidak seragam akan dilakukan

pengukuran kembali. Jika tidak seragam maka data tersebut di sebut data out of

control dan harus dihilangkan karena berada diluar Batas Kendali atas dan Batas

Kendali Bawah. Untuk tahap ini data sudah seragam.

Page 78: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Tahapan berikutnya adalah menentukan faktor penyesuaian. Faktor

penyesuaian untuk tahap menjahit bagian samping dan alas tas di dapat 0,11.

Berdasarkan perhitungan tersebut maka didapat waktu normal 8,42 menit.

Langkah berikutnya adalah menentukan faktor kelonggaran. Dalam hai ini

berdasarkan beberapa pertimbangan maka faktor kelonggaran yaitu 15% dimana

berdasarkan perhitungan didapat waktu baku untuk menjahi bagian samping dan

alas selama 9,68 menit .

5.1.5 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas.

Pada tahap pekerjaan menjahit seluruh bagian tas pengukuran waktu

dilakukan banyak 30 kali pengukuran dengan menggunakan jam henti.

Pengukuran dilakukan pada dua orang tenaga kerja atau operator. Kemudian data

pengukuran diolah menjadi beberapa langkah diantaranya uji keseragaman data

yang bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut seragam atau tidak.

Berdasarkan perhitungan telah diperoleh data yang seragam karena data tidak ada

yang keluar dari rentangan Batas Kendali Atas dan Batas Kendali Bawah dan juga

dari hasil perhitungan juga diperoleh N>N’ sehingga data pada tahap ini dikatakan

cukup.

Setelah diperoleh bahwa data tersebut cukup, maka langkah berikutnya

adalah menentukan faktor penyesuaian atau rating factor dengan menggunakan

metode Westing House (Keterampilan, Usaha, Kondisi Kerja, dan Konsistensi)

dengan rincian diantaranya keterampilan kelas Good dengan penyesuaian + 0,06

usaha kelas Good dengan penyesuaian + 0,05 Kondisi kerja average Penyesuaian

0,0 dan Konsistensi nilai penyesuaian 0,0 sehingga diperoleh total penyesuaian

Page 79: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

untuk tahap menjahit seluruh bagian tas adalah 0,11 dari Perhitungan ini di

peroleh waktu normal 4,48.

Adapun langkah berikutnya adalah menentukan faktor Kelonggaran.

Dalam hal ini berdasarkan beberapa pertimbangan, maka faktor kelonggaran

yaitu 15 % dimana tenaga yang dikeluarkan ringan, Sikap kerja duduk, gerakan

normal, kelelahan mata pandangan yang terus menerus, keadaan atmosfir baik,

keadaan kerja berulang-ulangdan kelonggaran kebutuhan bagi pria. Dengan

pertimbangan faktor kelonggaran tersebut diperoleh waktu baku 5,15.

5.2 Analisa Perhitungan Hasil Produksi

Dalam menghitung produktifitas, produksi yang menjadi acuan adalah

produksi yang dihasilkan oleh tenaga kerja dalam jam kerja biasa, bukan jam

kerja lembur. Biasanya digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam,

hari atau bulan) dan diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam

satu satuan waktu oleh operator atau tenaga kerja.

Adapun waktu yang dipakai dapat dilihat dari nilai waktu baku dalam

setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam pembuatan satu tas seminar.

Waktu kerja yang dipakai dalam satu hari adalah selama 9 jam

Produktifitas karyawan =

= 10,2 unit tas/hari

Dari hasil perhitungan produktifitas karyawan diambil keputusan untuk

memproduksi 10 unit tas/hari bagi satu orang karyawan. Jadi akan terjadi

pengurangan jam kerja dari 9 jam /hari menjadi 8 jam 49,41 menit.

Dengan perhitungan = 0,2 unit x 52,96 waktu baku

Page 80: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

= 10,59 menit

Jadi dengan diketahuainya berapa waktu baku dan produktifitas tenaga

kerja perusahaan dapat menghitung dan merencanakan produksi, berapa pesanan

yang bisa diterima, apa tindakan saat pesanan atau kebutuhan di pasaran

meningkat sehingga tidak lagi menimbulkan keterlambatan dalam memproduksi

tas seminar dan kebutuhan konsumen dapat terpenuhi tepat waktu sesuai saat

dibutuhkan.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan :

1. Waktu baku yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah tas seminar yang

dihitung melalui tahap-tahap pekerjaan maka didapat waktu baku 52,96

menit. Berarti dengan ditentukan waktu baku perusahaan dapat

merencanakan jumlah produksi dan dapat menentukan jumlah pesanan

yang bisa diterima dapam periode tertentu.

2. Produktifitas karyawan dalam pembuatan tas seminas pada CV.A’tilyo

Andalas Prima adalah seorang tenaga kerja dapat menyelesaikan 10,2 unit

Page 81: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

tas seminar dalam waktu 9 jam/hari. Berdasarkan perhitungan waktu baku

diputuskan untuk memproduksi 10 unit tas/hari sehingga terjadi

pengurangan jam kerja selama 10,59 menit.

6.2. Saran.

Berdasarkan hasil perhitungan waktu baku dan produktifitas karyawan,

maka disarankan kepada perusahaan :

1. Sebaiknya produksi sesuai dengan akumulasi waktu baku, dan pada saat

pesanan atau kebutuhan meningkat perlu dilakukan jam lembur dan

penambahan tenaga kerja yang terampil atau memanfaatkan tenaga yang

ada dengan memberikan reward bagi tenaga kerja yang bisa meningkatkan

produktifitasnya.

2. Produktifitas tenaga kerja masih bisa ditingkatkan, dengan memberikan

kenyamanan dan lingkungan kerja yang lebih baik. Dan juga penataan

ruangan kerja harus diperbaiki agar pekerjaan tidak terganggu. Penataan

bahan baku harus ditata dengan teratur agar memudahkan atau

memudahkan pengambilan barang. Dan yang paling penting karyawan

harus bekerja dengan disiplin.

Page 82: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Ed. Rev. Cet, 14, Jakarta, 2010.

Heizer Jay dan Barry Render, Manajemen Operasi, Edisi Sembilan, salemba

Empat, Jakarta, 1998.

Natsir.M, Metodologi Penelitian Ilmiah, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998.

Purnomo, Hari, Pengantar Teknik Industri, Graha ilmu, Yokyakarta, 2004

Revianto, J, Produktifitas dan Manajemen, Edisi Pertama, jakarta, 1985.

Sumanth, DJ, Productivity Engineering and management, Mc graw Hill

BookCo, New York, 1984

Sutalaksana, iftikar Z, dkk, Teknik tata cara Kerja, Jurusan Teknik Industri

Institut Teknologi Bandung. Bandung,1979.

Page 83: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Wignjoyosoebroto, Sritomo, Ergonomi Study Gerak dan Waktu, Edisi Pertama.

Guna Widya, Surabaya, 2000.

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sofni Aziria

NPM : 1510024425057

Program Studi : Teknik Industri

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul :

“Penentuan Waktu Baku Untuk Menentukan Produktifitas Karyawan di

Perusahaan Tas CV. A’TILYO ANDALAS PRIMA”

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari

skripsi orang lain. Apabila kemudian hari dari pernyataan saya ini tidak benar,

maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat

kelulusan dan gelar kesarjanaanya).

Page 84: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Padang, 10 Maret 2017

Pembuat Pernyataan

Sofni Aziria

NPM : 1510024425057

BUKTI PENGAMBILAN DATA PENELITIAN

Nama : Sofni Aziria

NPM : 1510024425057

Program Studi : Teknik Industri

Jurusan : Teknik Industri

Tempat Penelitian : JL. Andalas No 77 Padang.

Penelitian : 1. Penentuan Waktu Baku.

2. Menentukan Produktifitas Tenaga Kerja..

Pembimbing I : Tri Ernita, ST, MP

Pembimbing II : Ali Sutan Nasution, ST, MM

Page 85: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Mahasiswa yang bersangkutan telah melakukan penelitian dari tanggal

02 Januari 2017 sampai dengan 01 Februari 2017. Tentang penentuan

waktu baku untuk menentukan produktifitas karyawan diperusahaan

Tas CV. A’TILYO ANDALAS PRIMA Tugas Akhir di Sekolah

Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

BIODATA WISUDAWATI

No.Urut : -

Nama : Sofni Aziria

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tgl Lahir : Palembayan, 17 Februari 1956

NPM : 1510024425057

Program Studi : Teknik Industri

Tanggal Lulus : 2017

IPK : 3,01

Predikat Lulus : Sangat Memuaskan

Padang, 28 Februari 2017

Pemilik Perusahaan

(Ali Zamar)

Page 86: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

LEMBARAN KONSULTASI

Judul Skripsi : Penentuan Waktu Baku Untuk

Menentukan Produktifitas

Karyawan di CV. A’TILYO

ANDALAS PRIMA

Dosen

Pembimbing

: 1. Tri Ernita, ST, MP

2. Ali Sutan Nst, ST, MM

Asal SMA : SMAN 2 Bukit Tinggi

Nama Orang Tua : Mawardi

Alamat / Tlp / Hp : Komp. Taruko Andesa Permai

Blok L/9, Tabiang Banda

Gadang, Nanggalo, Padang

(082170960009)

Email [email protected]

Page 87: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Nama : Sofni Aziria

NPM : 1510024425057

Program Study : Teknik Industri

Judul Sripsi : Penentuan Waktu Untuk Penentuan Produktifitas

Karyawan di Perusahaan tas CV. A’tilyo Andalas Prima

No Tanggal Catatan Paraf

1 27-5 2016 Pengusulan Judul

2 3-12-2016 1.Diskusi mengenai latar belakang masalah

2.Diskusi mengenai Identifikasi masalah

3.Diskusi mengenai batasan masalah

4.Diskusi mengenai Rumusan masalah

5.Diskusi mengenai Kerangka metodologi

6.Diskusi mengenai penulisan pada Bab I

3 10-12-2016 1.Perbaikan Latar belakang masalah

2.Perbaikan batasan masalah

3.Perbaikan Rumusan masalah

4.Perbaikan kerangka metodologi

4 17-12-2016 1.Perbaiki latar Belakang

1.Diskusi landasan teori

2.DiskusiKerangka monseptual

5 24-12-2016 1.Perbaikan landasan teori

2.Perbaikan Kerangka konseptual

3.Edit penulisan

6 27-12-2016 1. Diskusi mengenai jenis penelitian

2. Perbaiki penulisan

3.Penelitian satu jenis tas

28-12-2016 Acc Seminar Proposal

7 7-1-2017 1.Pertajam Latar Belakang

2.Perbaiki identifikasi masalah

8

14-1 2017 1. Diskusi perbaikan bab I , II,III

2. Diskusi perbaikan judul.

9 11-2-2017 1. Diskusi hasil pengolahan data waktu baku

2. Diskusi dasil perhitungan produktifitas

10 18-2-2017 1. Perbaikan pengolahan data

2. Perobahan pembahasan produktifitas

karyawan

18-2 2017 ACC SEMINAR HASIL

11 25-2-2017 1.Perbaikan latar Belakang

2.Perbaikan Penulisan

3. Sempurnakan Latar Belakang

4.Perbaiki kerangka Konseptual

12 28-2-2017 1.Cek lagi Pengolahan data

2.Perbaiki daftar tabel

3.Perbaiki penulisan bahasa asing

4.Sinkronkan kerangka Konseptual pada

Page 88: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

proses dan output

5.Rapikan editan

1-3-2017 ACC Ujian Konprehensif

13 10-3-2017 1.Tambahkan Abstrak

2.Perbaiki penulisan

3. Lengkapi lampiran

4. Rapikan daftar isi dan daftar tabel

Pembimbing I

(Tri Ernita, ST.MP)

LEMBARAN KONSULTASI

Nama : Sofni Aziria

NPM : 1510024425057

Page 89: PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN …

Program Study : Teknik Industri

Judul Sripsi : Penentuan Waktu Untuk Penentuan Produktifitas

Karyawan di Perusahaan tas CV. A’tilyo Andalas Prima

No Tanggal Catatan Paraf

1 15-12-2016 1.Perbaikan Latar belakang masalah

2.Perbaikan batasan masalah

3.Perbaikan Rumusan masalah

4.Perbaikan kerangka metodologi

2 17-12-2016 1. Perbaiki latar Belakang

1.Diskusi landasan teori

2.DiskusiKerangka monseptual

3 24-12-2016 1.Perbaikan landasan teori

2.Perbaikan Kerangka konseptual

3 .Edit penulisan

28-12-2016 Acc Seminar Proposal

4 7-1-2017 1.Pertajam Latar Belakang

2.Perbaiki identifikasi masalah

5 11-2-2017 1. Diskusi hasil pengolahan data waktu baku

2. Diskusi dasil perhitungan produktifitas

6 18-2-2017 1. Perbaikan pengolahan data

2. Perobahan pembahasan produktifitas

karyawan

18-2 2017 ACC SEMINAR HASIL

7 25-2-2017 1. Perbaikan Penulisan

2. Sempurnakan Latar Belakang

3. Perbaiki kerangka Konseptual

1-3-2017 ACC Ujian Konprehensif

8 10-3-2017 1.Tambahkan Abstrak

2. Perbaiki penulisan

3. Lengkapi lampiran

4. Rapikan daftar isi dan daftar tabel

Pembimbing II

(Alisutan Nst, ST.MM)