penentuan strategi pemasaran sebagai upaya untuk meningkatkan market share dengan pendekatan...
DESCRIPTION
aaaaTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peran air dalam metabolisme tubuh sangatlah penting. Oleh karena itu air
minum merupakan kebutuhan utama manusia. Biasanya untuk membuat air minum, bisa
didapatkan dari sumber mata air yang bersih atau dari air PDAM yang dipanaskan
hingga mendidih sampai mematikan kuman yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Semua orang dapat membuat sendiri air minumnya di rumah seperti cara di atas.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kegiatan orang yang semakin padat
maka kebutuhan manusiapun juga bertambah. Manusia semakin ingin dimudahkan
dalam memperoleh kebutuhan hidupnya. Apalagi kualitas air sumur maupun PDAM
juga semakin jelek sehingga memberikan adanya peluang bisnis di area tersebut yang
menyebabkan berkembangnya perusahaan AMDK (Air Minum Dalam Kemasan). Aqua
sebagai pelopor perusahaan AMDK sudah sangat dipercaya, sehingga seperti menjadi
merek generik untuk AMDK walaupun banyak bermunculan perusahaan-perusahaan
AMDK pesaing untuk merek seperti Club, Cleo, Cheers, Ades, Total, dan lain- lain.
Sekarang ini bisnis AMDK juga telah berkembang seiring banyaknya inovasi
untuk minuman selain air mineral. Seperti, sari apel, minuman dengan rasa jeruk, dan
yang paling diminati banyak orang saat ini yaitu minuman isotonik. Pola berpikir
masyarakat sekarang telah berubah dari hanya sekedar membutuhkan air mineral
sebagai penghilang rasa haus dan dehidrasi, beralih ke minuman isotonik yang memberi
manfaat lebih banyak sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang akibat berbagai
aktifitas yang dilakukan. Perusahaan produsen Aqua juga tidak mau kalah dengan
mengeluarkan produk minuman isotonik baru dengan brand Mizone.
“Minuman isotonik memang diposisikan sebagai minuman pengganti cairan
tubuh. Iso berarti sama, dan tonik artinya cairan tubuh. Oleh karena itu minuman
tersebut mempunyai komposisi dan tingkat keasaman yang sama dengan cairan tubuh.
Komposisi dalam hal ini menyangkut kadar gula, kadar garam dan kandungan mineral-
mineralnya”. (Jurnal halal LP POM MUI, 2008).
2
Secara umum minuman isotonik hanya berisi air, gula, garam dan beberapa
mineral seperti kalium dan sodium. Tetapi untuk menghasilkan minuman yang enak dan
segar juga ditambahkan berbagai bahan perasa atau flavour. Minuman isotonik, dengan
komposisi yang sedemikian rupa, memang mengahasilkan minuman dengan rasa yang
mirip seperti cairan tubuh. Seperti jika secara tidak sengaja melukai bagian dalam mulut
hingga mengeluarkan darah. Sehingga minuman ini lebih mudah diterima dan diserap
oleh tubuh daripada air mineral biasa karena daya osmolaritasnya yang tinggi.
Hadirnya kompetitor pada bisnis Air Minum Dalam Kemasan dan minuman
isotonik semakin memperketat persaingan bisnis memperebutkan pangsa pasar, seperti
Pocari Sweat, Vita Zone, Powerade, Orange Water, Lemon Water dan lain- lain yang di
sisi lain juga menunjukkan betapa tinggi minat masyarakat terhadap minuman isotonik.
Di setiap arena olah raga, pusat kebugaran, dan stadion sepak bola, minuman isotonik
banyak diminati konsumen, karena dipercaya dapat mengembalikan tenaga dan cairan
tubuh yang hilang akibat berbagai aktivitas. Adanya fenomena persaingan tersebut
membuat setiap perusahaan berlomba- lomba merebut pangsa pasar minuman isotonik.
Menurut Marsnewsletter, 2007 dalam tulisannya mengungkapkan :
Sampai saat ini, telah banyak pemain yang masuk di pasar minuman isotonik. Mulai
dari Kino Sweat dari Gorup Kino, X-Ion dari PT. Dankos Laboratories, Zporto dari PT.
Triusaha Mitraharja, Vita Zone dari Mayora, Mizone dari Aqua-Danone, sampai dengan
Pocari Sweat dari PT. Amerta Indah Otsuka (AIO) yang saat ini menjadi pemimpin
pasar. Namun, seiring dengan ketatnya kompetisi, maka satu-persatu hilang begitu saja.
Dan sampai saat ini, tinggal beberapa merek saja yang masih bertahan. Berdasarkan
hasil riset yang kami lakukan terhadap beberapa merek di kategori ini, setidaknya ada
dua merek yang bersaing sangat ketat, yaitu sang pemimpin pasar “Pocari Sweat” dan
merek yang terus berusaha untuk menyalipnya, “Mizone”. Data tersebut
memperlihatkan bahwa saat ini Pocari Sweat masih menjadi Top of Mind di bisnis
kategori minuman isotonik.
Bisnis minuman isotonik merupakan bisnis yang cukup memiliki prospek yang
baik. Maka tidak heran jika banyak sekali kompetitor yang bersaing di dalam bisnis ini.
Posisi Pocari Sweat sebagai pioner dalam bisnis minuman isotonik dan sekaligus
pemimpin pasar semakin terusik dengan adanya para pesaing yang lebih unggul dalam
3
inovasi produk dan harga. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Prime Access Card
Magazine, 2008 dalam tulisannya mengatakan :
Pocari Sweat terus berkembang. Hal inilah yang mengundang pesaing untuk terjun
menikmati minuman isotonik. Salah satunya ternyata adalah produksi Danone-Aqua
yang muncul dengan nama Mizone. Sedangkan lainnya, Vita Zone walaupun
mengusung nama produsen Sun Green, ternyata adalah produksi salah satu produsen
lokal terkemuka juga. Sedangkan jauh sebelum kemunculan Zporto, sebenarnya telah
cukup banyak produsen lain yang juga berusaha untuk merebut dominasi pasar
minuman isotonik dari tangan Pocari Sweat. Sepertinya hal ini dipicu karena
keberhasilan Pocari Sweat yang dari tahun ke tahun dengan tekun berusaha
menimbulkan animo positif pasar Indonesia untuk minuman jenis ini. Padahal dulu
sebelum Pocari Sweat masuk, Gatorade sudah lebih dahulu patah arang dan kabur
meninggalkan pasar Indonesia. Meskipun banyak pesaing bermunculan, Pocari Sweat
saat ini tetap masih menjadi pemimpin pasar. Sebagai pioner, Pocari Sweat telah
menjadi rujukan kalangan medis sebagai minuman yang membantu proses
penyembuhan.
Dibawah ini adalah gambar yang menyatakan besar market share minuman
isotonik yang jumlah presentasenya diperoleh dari Majalah MIX Marketing Xtra, 2008:
Market Share Pocari Sweat dengan Mizone dan
Minuman Isotonik lain
Pocari Sweat 50%
Mizone dan
Minuman isotonik
lain 50%
Gambar 1.1 Pangsa Pasar Pocari Sweat dengan Mizone dan Minuman Isotonik lain
Untuk bersaing, perusahaan harus mengembangkan sistem manajemen yang
efektif. Perusahaan sebisa mungkin merancang strategi-strategi bisnis dan
mengaplikasikannya tidak hanya untuk menyelesaikan persoalan yang ada melainkan
untuk mencari peluang bisnis dan menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang akan diteliti adalah
mengetahui perilaku konsumen Mizone menggunakan pendekatan perilaku konsumen,
sebagai tindak lanjut untuk upaya peningkatan market share (pangsa pasar).
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan kompetitif perusahaan ditinjau
dari perilaku konsumen?
2. Jenis strategi pemasaran apa yang tepat setelah diketahui kemampuan kompetitif
perusahaan ditinjau dari perilaku konsumen?
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini :
1. Perusahaan akan mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan
kompetitif perusahaan ditinjau dari perilaku konsumen.
2. Dapat merencanakan kebijakan pemasaran yang tepat sasaran setelah
mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan dan keinginan pasar.
1.5. Manfaaat Penelitian
Bagi penulis, penelitian ini berguna sebagai aplikasi teori yang didapatkan di
bangku perkuliahan, memperdalam dan menambah pengetahuan tentang manajemen
pemasaran dan strategi, serta melatih kemampuan penulis dalam analisa dan cara
berpikir sistematis.
Bagi perusahaan penelitian berguna untuk :
1. Mengidentifikasi para kompetitor melalui gambaran yang didapat dari persepsi
konsumen.
2. Perusahaan bisa mendapatkan arahan dalam mengembangkan strategi pemasaran
yang sebaiknya dilakukan dari hasil analisis yang telah dilakukan.
5
1.6. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hal-hal sebagai berikut :
1. Perilaku konsumen yang diteliti hanya dilakukan untuk produk minuman
isotonik Mizone pada daerah Malang.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kompetitif perusahaan yang
ditinjau dari perilaku konsumen, didapatkan dari pengambilan sampel beberapa
konsumen yang dirasa cukup mewakili.
3. Faktor yang mempengaruhi market share berdasarkan pendekatan perilaku
konsumen, hanya ditinjau dari faktor marketing mix saja.