penentuan kebutuhan hutan tetap lestari untuk mendukung...

51
Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung Pencapaian SDG’s Tim P4W 9 Maret 2018

Upload: phamxuyen

Post on 02-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Penentuan Kebutuhan Hutan

Tetap Lestari Untuk Mendukung Pencapaian SDG’s

Tim P4W9 Maret 2018

Page 2: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Pendahuluan

• Amanat UU No. 19/2004 Penatakelolaan hutan secara lestaridalam Rencana Makro Kehutanan, berdasarkan Hasil inventarisasihutan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan kondisisosial masyarakat, Jangka waktu perencanaan, & Skalageografis menurut fungsi pokok kawasan hutan

• Re-desain RKTN kedepan dengan pendekatan fungsi-fungsiekologis jasa ekosistem; fitur penciri/karakteristikperlindungan, jasa ekosistem, rehabilitasi, dan produksi; pendekatan rencana tata ruang; dinamika pemanfaatan & izinpenggunaan, isu dan permasalahan dalam kawasan hutan

Page 3: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

• Rencana Kawasan Hutan (RKH) bagian sinergis kebijakansektor kehutanan yang mempertimbangkan pendekatan danpenajaman fungsi-fungsi ekologis dan DDTLH sesuai dengankonfigurasi perencanaan kehutanan terhadap “KetercukupanLuas Kawasan Hutan”

• Ketercukupan luas “Kawasan Hutan” BAGAIMANAmerancang besaran proposional kawasan hutan berdasarkanpertimbangan dan penajaman fungsi-fungsi ekologis berbasisekoregion Dasar Pertimbangan menajamkan skenario fiturpenciri/karakterisitik sub wilayah yang dianalisis (unit referensispasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Page 4: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

1. KONSEP

Page 5: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

1.1. HUTAN TETAP

• Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisisumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuanalam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

• Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkanoleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

• Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebanihak atas tanah.

• Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atastanah.

• Hutan adat adalah hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakathukum adat.

Page 6: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

1.1. HUTAN TETAPIndonesia

Lahan negara

Lahan milik atau privat

Hutan tetap

Page 7: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

1.2. PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN

Schlaepfer and Elliott (2000) mengembangkan dua belas prinsip dalampengelolaan hutan dan sumberdaya lahan untuk pembangunanberkelanjutan yaitu: (1) menuju penggunaan sumberdaya ekosistem yang berkelanjutan; (2) holistik; (3) berbasis ekosistem; (4) mempunyai perspektifbentang alam; (5) memenuhi beragam tujuan precautionary atau multi-tujuan; (6) terpadu; (7) partisipasi parapihak; (8) berbasis pemantauan; (9) adaptif; (10) berbasis ilmu dan pertimbangan yang baik; (11) mempertimbangkan kognitif, emosi dan moral; dan (12) berbasis prinsipkehati-hatian. Dua belas prinsip memaknai sasaran wilayah pengelolaanadalah bentang alam ekologis (ecological landscape), sedangkan kegiatanpenyelenggaraannya adalah pengurusan hutan, utamanya perencanaankehutanan dan pengelolaan hutan.

Page 8: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

1.3. EKOREGION

Secara spasial konsep ekosistem diintegrasikan menjadi konsepekoregion.

Ekoregion adalah wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusia denganalam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkunganhidup.

Pasal 7 ayat (2) UU No. 32 Tahun 2009 ttg Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup dinyatakan bahwa penetapanwilayah ekoregion dilaksanakan dengan mempertimbangkankesamaan karakteristik bentang alam, daerah aliran sungai, iklim, flora dan fauna, sosial budaya, ekonomi, kelembagaan masayarakatdan hasil inventarisasi lingkungan hidup.

Page 9: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

1.3. EKOREGION

Setiap jenis ekoregion memiliki jenis jasa ekosistem yang berbeda-beda.

Tahun 2013, Kementerian Lingkungan Hidup menyusun buku deskripsi Peta Ekoregion Pulau/Kepulauan yang menjelaskan sebaran ekoregion di seluruh Indonesia yang dilanjutkan dengan penetapan nilai jasa ekosistem dalam bentuk koefisien jasa ekosistem (KJE).

Nilai KJE ditetapkan dengan skala angka nilai selang antara 0 sampai dengan 1 Semakin mendekati angka satu maka nilai KJE semakin tinggi.

Page 10: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

1.4. JASA EKOSISTEM

Ekosistem suatu tatanan kesatuan secara utuh danmenyeluruh antar segenap unsur lingkungan hidup yang salingmempengaruhi.

Ekosistem kawasan hutan memberikan berbagai manfaat jasaekosistem.

Pendekatan jasa ekosistem diperlukan dalam perencanaan, pengambilan keputusan dan pengelolaan kawasan hutan yang komprehensif yang menguraikan “strategi pengelolaanterpadu” tanah, air, dan sumber daya kehidupan dalam rangkameningkatkan konservasi dan pemakaian secara berkelanjutandan berkeadilan.

Page 11: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

1.4. JASA EKOSISTEM

Konsep yang dapat menunjukkan kondisi daya dukung dan dayatampung lingkungan adalah dengan pendekatan jasa ekosistem(Millenium Ecosystem Assessment-United Nations).

Semakin tinggi nilai jasa ekosistem maka semakin tinggi juga kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungannya.

Millenium Ecosystem Assessment (2005) mengklasifikasikanjasa ekosistem ke dalam empat kategori utama: (1) jasapenyedia (provisioning services); (2) jasa pengaturan (regulating services); (3) jasa pendukung (supporting services); dan (4) jasakebudayaan (cultural services)

Page 12: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Jasa-Jasa EkosistemKawasan Hutan Jasa Penyedia

(Provisioning Services)

- Pangan (jamur, madu, dll)

- Serat (kayu, kapas, dll)

- Energi (bahan bakar kayu)

- Sumber daya genetik

- Sumber daya obat (obat-

obatan alami)

- Air bersih

Jasa Pendukung

(Supporting Services)

Kawasan

Hutan

Jasa Pengaturan

(Regulating Services)

Jasa Kebudayaan

(Cultural Services)

- Siklus hara

- Pembentukan lapisan tanah

dan penjaga kesuburan tanah

- Produksi primer

- Biodiversitas

- Pengaturan iklim

- Penyerap dan penyimpan

karbon

- Pengaturan tata aliran air

dan banjir

- Pencegahan dan perlindu-

ngan dari bencana alam

- Pemurnian air

- Pemeliharaan kualitas udara

- Pengaturan penyerbukan

alami

- Rekreasi dan ekowisata

- Estetika

Page 13: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Ekoregion adalahwilayah geografisyang memilikikesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, danfauna asli, sertapola interaksimanusia denganalam yang menggambarkanintegritas sistemalam danlingkungan hidup.

Iklim, Tanah dan Air

Flora dan Fauna

Interaksi Manusia

Ecosystem Services

Cultural & Supporting

RegulatingProvisionig

Semakin Tinggi Nilai Jasa Ekosistem, semakin tinggi daya dukung

KonsepJasa Ekosistem

Page 14: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

(Riqqi, 2017)

Page 15: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

EKOREGION

PULAU

SUB WILAYAH

EKOREGION

Sifat/Ciri & KarakteristikEkosistem Pulau

• Landform• Geologi batuan• Morfologi & landskap lahan• Sistem Lahan• Iklim & Temperatur• Tutupan Lahan• Hidrogeologi

FITUR*) :• REHABILITASI & PRODUKSI

• PERLINDUNGAN & JASA EKOSISTEM

• REHABILITASI & JASA EKOSISTEM

Fungsi Jasa Ekosistem :

1.Penyediaan Produksi2.Pengaturan3.Budaya4.Pendukung

[Perlin&JasLink] :1.Pengaturan Tata Air2.Pengaturan Karbon3.Biodiversitas4.Perlindungan Tanah5.Ekowisata

1. Konservasi2. H.Alam & Gambut3. Rehabilitasi4. Skala Besar5. Skala Kecil6. Hutan Rakyat

Rencana Makro

RKTP

DATA SPASIAL

MEA

[JasLink] : PENDUKUNG

1.Pembentukan Tanah2.Siklus Hara3.Biodiversitas4.Produksi Biomassa

Arahan Alokasi Pemanfaatan

Fokus

Arahan RKTN

JasEk

Fitur*)

RTRW | Pola dan struktur Ruang

Isu & Permasalahan

Hutan Abadi

Matriks Logika Kombinasi

Kriteria Spasial

RKTN

DATA NON SPASIALTAHAPAN PENYUSUNAN RKH

RTRWP

Survey

Dinamika Pemanfaatan : Izin-Izin Penggunaan

KPH

P3E

Analisis Proximasi

Kebijakan Umum Nasional & Daerah

Kebutuhan investasi

RENCANA KAW.HUTAN (RKH) KEBIJAKAN

STRATEGI

ARAHAN PEMANFAATAN & PENGENDALIAN LINGK.

??

Climate Change Adapt.

PPLH

PPIE

DDTL

PP

Fak. DOMINAN

WPerc. : 20 thn

Pola2

Hutan Tetap

VE

Review: N-S-P-N

DDTL

unit analisis

34 peta

RKTN

Makna 30% ???

Penajaman : Fungsi ekologis

Proses revisi

Page 16: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

List Data yang diperlukan

Page 17: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Karena keterbatasan data, dalam kajian ini hanya terdapat 7 (tujuh) jasa ekosistem kawasan hutan yang dapat dianalisis dandipertimbangkan sebagai kriteria dalam penetapan kawasan hutantetap:1.Penyedia pangan2.Penyedia air bersih3.Penyedia energi4.Penyedia sumber daya genetik5.Pengatur iklim6.Pengatur tata air7.Pencegahan dan perlindungan dari bencana alam

Page 18: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Metode

1. Analisis Spasial Multi Criteria Evaluation (MCE) 2. Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)3. Analytic Hierarchy Process (AHP) 4. Drivers–Pressures–States– Impacts–Responses (DPSIR)

Page 19: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

MetodeAnalisis Spasial Multi Criteria Evaluation (MCE)

Page 20: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Klasifikasi Nilai KJE dalam Penilaian Status Jasa Ekosistem

Page 21: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Peta Kriteria

S1 (i_Tata Air)

S2 (i_Iklim)

S3 (i_SD Genetik)

S4 (i_Energi)

Skala Evaluasi

5=Sangat Tinggi4=Tinggi3=Sedang2=Rendah1=Sangat Rendah

12

4

3

Peta Score

Weighted Overlay

33%

27%

20%

13%

7%

weights

PETA INDIKASI HUTAN TETAP

MCE untuk Hutan Tetap Hutan Tetap=x1(iTataAir)+x2(iIklim)+x3(iSDGenetik)+x4(iEnergi)

Skenario KriteriaKonservatif >0.3Moderat >0.4Progressif >0.5

Page 22: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

MetodeAnalisis Komponen Utama(Principal Component Analysis)

Jasa ekosistem berbasis data polygon di PulauKalimantan dan Sumatera, dikelompokkan ke dalamdua faktor yang saling bebas:1.Fungsi utama hutan2.Fungsi utama non hutan

Page 23: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Metode

•Analytic Hierarchy Process (AHP)

Jika diasumsikan bahwa masing-masing jasa ekosistem tersebut memilikibobot yang berbeda dalam menentukan sebaran hutan tetap, penentuannilai bobot ditentukan dengan bantuan AHP

Page 24: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

MetodeDrivers–Pressures–States– Impacts–Responses (DPSIR)

Page 25: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

KONSEP DRIVERS–PRESSURES–STATES–IMPACTS–RESPONSES

• Kondisilingkungan/ekosistem/habitat/spesiesKuantitsdan

• kualitasdankuantitaslingkungan

PERUBAHANKONDISI

LINGKUNGAN/ENVIRONMENTALSTATECHANGES

Sosialdanbudaya,ekonomi,politik,kebijakandandemografi

FAKTORPENGGERAK/DRIVERS(D)

Aktvitasmanusiayanglangsungmengubahkondisilingkungan,sepertiperluasalahanpertanian,pembukaanperkebunan,illgeallooging,permbagan,pembangunaninfrastrukturdll.

TEKANANLINGKUNGAN/

ENVIRONMENTALPRESSURES(P)

1. Dampakekologi2. Dampakekonomi3. Dampaksosial

DAMPAK/IMPACTS

KEBIJAKAN(EKOLOGI,SOSIAL,EKONOMI)

RESPONS

pengurangan

pengurangan

peningkatan

kebutuhan

pengurangan

Page 26: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

SEBARANHUTAN TETAP

Page 27: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Peta Koefisien Jasa Ekosistem Pulau Sumatera

Tata Air Iklim

SD Genetik Energi

Page 28: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Tata Air Iklim

SD Genetik Energi

Peta Koefisien Jasa Ekosistem Pulau Kalimantan

Page 29: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Variabel Factor 1 Factor 2

iTataAir 0.963319 0.036582

iSDGenetik 0.916407 0.158872

iAirBersih 0.011959 0.981259

iEnergi 0.907075 0.168789

iPangan 0.092316 0.939063

iIklim 0.966746 0.074146

iBencana 0.555153 0.633684*

Expl.Var 3.842028 2.306830

Prp.Totl 0.548861 0.329547

Factor Loadings, Factor 1 vs. Factor 2

Rotation: Varimax normalized

Extraction: Principal components

iTataAir

iSDGenetik

iAirBersih

iEnergi

iPangan

iIk lim

iBencana

-0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2

Factor 1

-0.2

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

Fa

cto

r 2

iTataAir

iSDGenetik

iAirBersih

iEnergi

iPangan

iIk lim

iBencana

* = Bencana walaupun nilai korelasinya<0.7 (batas signifikasi level α=0.05) tapi cenderung lebih dekat denganFactor 2

Tabel nilai korelasi antara variabel asaldan faktor hasil analisis PCA

Grafik pengelompokan variabel asal berdasarkannilai korelasinya dengan faktor 1 dan 2

HASIL ANALISIS PCA UNTUK PULAU SUMATERA

Page 30: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Variabel Factor 1 Factor 2

iTataAir 0.269469 -0.084115

iSDGenetik 0.243286 -0.021389

iAirBersih -0.099897 0.462433

iEnergi 0.239595 -0.015720

iPangan -0.072656 0.434034

iIklim 0.266487 -0.066725

iBencana 0.090809 0.241009

Tabel nilai koefisien dari variabel asal di tiap faktor

Menunjukkan nilai-nilaikoefisien pembobotvariabel asal yang akandigunakan dalamanalisis selanjutnya

Page 31: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Faktor 1 Faktor 2

Peta pola spasial dari nilai skor faktor 1 dan 2 hasil analisis PCA

Page 32: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Nilai korelasi signifikan > 0.7 (α = 0.05)

Tabel nilai korelasi antara variabel asaldan faktor hasil analisis PCA

Grafik pengelompokan variabel asal berdasarkannilai korelasinya dengan faktor 1 dan 2

HASIL ANALISIS PCA UNTUK PULAU KALIMANTAN

Variabel Factor 1 Factor 2

iTataAir 0.975296 0.053132

iAirBersih 0.016053 0.964717

iEnergi 0.951162 0.210281

iPangan 0.088060 0.899547

iIklim 0.974169 0.030586

iBencana 0.496431 0.706103

iSDGenetik 0.910735 0.269331

Expl.Var 3.888813 2.358960

Prp.Totl 0.555545 0.336994

Factor Loadings, Factor 1 vs. Factor 2

Rotation: Varimax normalized

Extraction: Principal components

iTataAir

iAirBersih

iEnergi

iPangan

iIklim

iBencana

iSDGenetik

-0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2

Factor 1

-0.2

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

Facto

r 2

iTataAir

iAirBersih

iEnergi

iPangan

iIklim

iBencana

iSDGenetik

Page 33: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Tabel nilai koefisien dari variabel asal di tiap faktor

Menunjukkan nilai-nilaikoefisien pembobotvariabel asal yang akandigunakan dalamanalisis selanjutnya

Variabel Factor 1 Factor 2

iTataAir 0.273323 -0.090115

iAirBersih -0.109374 0.454033

iEnergi 0.247838 -0.012995

iPangan -0.081031 0.414726

iIklim 0.275663 -0.100638

iBencana 0.058896 0.275056

iSDGenetik 0.229272 0.019689

Page 34: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Peta pola spasial dari nilai skor faktor 1 dan 2 hasil analisis PCA

Faktor 1 Faktor 2

Page 35: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Konservatif Moderat Progressif

Peta Indikasi Hutan Tetap

37.133.184 Ha 25.607.151 Ha 15.795.540 Ha

28.006.548 Ha 16.941.456 Ha 7.370.849 Ha

Page 36: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

KebijakanPengelolaanHutan di Indonesia ?Dengan pendekatanD-P-S-IR

Page 37: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

KONDISI LINGKUNGAN/

STATE

Pertumbuhan jumlah penduduk

FAKTOR PENGGERAK/DRIVE

RS (D)

Pembukaan Lahan untuk Permukiman

TEKANAN PRESSURES (P)

DAMPAK/IMPACTS

Peningkatan ekonomi

Peningkatan Kebutuhan Ruang

Pembangunan Infrastuktur

Pembukan Lahan untuk Perkebunan

Pembukaan Lahan untuk Energi (pertambangan)

Pembukaan Lahan Untuk Pertanian

SUMBERDAYA GENETIK

AIR BERSIH

PANGAN

TATA AIR

IKLIM

Kemrosotan Sumberdaya genetik

Penurunan kualitas dan kuantitas Air bersih

Kelangkaan Sumber Pangan

Kerusakan Tata Air

Perubahan Iklim

PENETAPAN TARGET

PENANGANAN SKALA

PRIORITAS

KEBIJAKAN SEKTORAL

KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO

KEBIJAKAN LINGKUNGAN

HIDUP

DPSIR (Drivers–Pressures–States–Impacts–Responses) dalam Rencana Pengelolaan Kawasan Hutan (RKH) di INDONESIA

Page 38: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

FAKTOR PENGGERAK DRIVERS (D)• Pertambangan Penduduk

• Peningkatan Perekonomian

• Peningkatan Kebutuhan Ruang

Page 39: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

PERTAMBANGAN PENDUDUK

• Pertambahan penduduk akan berimplikasi pada meningkatnya kebutuhanakan lahan, (untuk permukiman, sarana dan prasarananya, lahan produksipangan dan lainnya).

• Sementara itu luas lahan sendiri bukannya bertambah namun cenderungberkurang, sebagaimana diulas oleh Pandey (1980) bahwa berdasarkanlaporan UNEP berjudul “State of World Environment Report” diketahuibahwa pada tahun 1977 total lahan pertanian di dunia sekitar 1,24 milyarha dengan 4 milyar jiwa penduduk dunia, atau rata-rata 0,31 ha per orang.

• Pada tahun 2000 luasan lahan tersebut diperkirakan turun menjadi 940 jutaha dengan jumlah penduduk dunia sekitar 6,25 milyar jiwa, sehingga areal pertanian per orang hanya 0,15 ha pada tahun tersebut.

Page 40: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

PENINGKATAN PEREKONOMIAN

• Sejalan dengan bertumbuhnya jumlah penduduk di suatu wilayah akan meningkatkan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.

• Kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia membutuhkan bahan baku untuk proses produksinya.

• Semakin lama kebutuhan bahan tersebut akan semakin bertambah sejalannya dengan permintaan konsumen terhadap barang yang dihasikan.

• Bertambahnya permintaan konsumen terhadap barang disebabkan karena peningkatan jumlah penduduk yang semakin bertambah dari tahun ke tahun berikutnya.

• Kebutuhan bahan baku untuk mencukupi kegiatan ekonomi salah satunya berasal dari hutan.

Page 41: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Peningkatan Kebutuhan RuangPerkembangan Pemanfaatan Ruang di Pulau Kalimantan daritahun 1996-2015

Page 42: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

TEKANAN PRESSURES (P)• Pembukaan lahan untuk

pertanian

• Pembangunan infrastruktur

• Pembukaan Lahan UntukPerkebunan

• Pembukaan Lahan Untuk Energi(Pertambagan)

Page 43: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Kondisi Lingkungan (State)

• FUNGSI PENGATURAN TATA AIR

• FUNGSI PENGENDALI BANJIR

• JASA EKOSISTEM SEBAGAI FUNGSI PENYEDIA FUNGSI SUMBER DAYA GENETIK

• FUNGSI PENYEDIA AIR BERSIH DAN PANGAN.

Page 44: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Fungsi Pengaturan Tata Air dan Pengendali Banjir

Page 45: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Fungsi Jasa Ekosistem PenyediaSumber Daya Genetik

Page 46: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Fungsi Penyedia Layanan Air Bersih

Page 47: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Fungsi layanan Penyedia Pangan

Page 48: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Dampak (Impact) terhadapPengelolaan Hutan

•Kerusakan Tata Air

•Kemrosotan Sumberdaya genetik

•Penurunan kualitas dan kuantitas Air bersih

•Kelangkaan Sumber Pangan

•Perubahan Iklim

Page 49: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Arahan KebijakanPengelolaan Kawasan Hutan

•Pengelolaan Jasa ekosistem dan Keanekaragamanhayati•Pengembangan Sosial, Ekonomi, Budaya dan

Pendidikan•Pengembangan Ekologi Lanskap•Pengembangan Pusat Data dan Informasi

Page 50: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Referensi

Ahmad Riqqi, 2017. Pengelolaan Sumber Daya Alam untuk Pemanfaatan danPencadangan. Bahan Rapat Koordinasi Penyempurnaan Materi TeknisRPPLH Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat 16 Februari 2017

KLHK. 2014. Pedoman Penentuan Daya Dukung dan Daya Tampung LingkunganHidup. Jakarta.

Millenium Ecosystem Assessment. 2005. Ecosystems and Human Well-Being: Synthesis. Island Press, Washington, D.C.

Marina Kosmus, Isabel Renner, Silvia Ullrich. 2012. Mengintegrasikan JasaEkosistem ke dalam Perencanaan Pembangunan Pendekatan selangkahdemi selangkah bagi praktisi berdasarkan pendekatan TEEB . Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH .

Page 51: Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari Untuk Mendukung ...p4w.ipb.ac.id/.../03/Bahan-Paparan-Seminar-RKH_Sumatera-Kalimantan.pdf · spasial ekoregion Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan)

Terima Kasih