penelitian tindakan kelas
DESCRIPTION
Pendidikan Tata BogaTRANSCRIPT
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Mengatasi Permasalahan Kesenjangan Terhadap Kemampuan Siswa dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Rolling Turn Groups pada Mata
Pelajaran Masakan Indonesia di SMK Widya Praja Ungaran
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Dosen pengampu : Dra.Wahyuningsih, M.Pd
Oleh :
Nama : Retno Budiono
NIM : 5401413033
Prodi : PKK (Tata Boga), S1
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ABSTRAK
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda dengan
tingkatannya masing-masing. Begitu juga dengan para siswa di SMK Widya Praja
yang memiliki tingkatannya masing-masing. Pada sebuah kegiatan pembelajaran
yang terjadi di sana pada saat penulis melakukan pengamatan yang terjadi ialah
kesenjangan terhadap manajemen waktu antar kelompok sehingga mengakibatkan
penyelesaian praktikum yang tidak serempak bahkan selisih atau perbedaannya
yang jauh yakni sekitar 45 menit. Hal ini perlu diamatai, terutama terdapat pada
komposisi kelompok yang berkaitan dengan peringkat siswa dikelas. Tetapi yang
terpenting disini ialah bagaimana cara guru mengatasi kesenjangan tersebut
dengan metode yang tepat.
Komposisi kelompok-kelompok praktikum seharusnya disusun sesuai dengan
peringkat-peringkat siswa bukan disusun secara acak (random). Sebagai contoh
ialah dengan menempatkan siswa dengan peringkat atas (top) dan bawah (bot)
pada sebuah kelompok dan antar siswa berkemampuan rata-rata. Metode yang
dapat digunakan ialah metode yang mengatur perubahan anggota kelompok
dengan teratur, namun didahului dengan pembagian kelompok secara acak
sebagai acuan. Salah satu metode yang dapat digunakan ialah Rolling Turn
Groups, yang mana metode ini menerapkan pergantian anggota kelompok guna
megurangi kesenjangan kemampuan yang terlalu jauh jaraknya pada siswa-siswa.
Pembelajaran ini dapat membangun kemampuan siswa yang masih lemah secara
bertahap dan memperkuat kemampuan siswa yang dianggap pintar karena
memiliki percaya diri yang lebih. Selain itu, metode ini juga dapat diterapkan
pada mata pelajaran yang lain yang masih menggunakan kelompok-kelompok
tertentu pada praktikum maupun kegiatan pembelajaran.
Diharapkan dengan adanya komunikasi dan pengaturan manajemen yang baik dari
masing-masing siswa, guru dan sekolah serta model pembelajaran yang digunakan
dapat menghasilkan proses pembelajaran yang baik sehingga mencapai tujuan
yang yang telah ditetapkan sebelumnya
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan akal dan pikiran kepada manusia dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang berfikir, sehingga kita mampu mengemban misi amanah kekhalifahan di dunia ini, serta menyelamatkan diri dan umat.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Qudwah kita Nabi Muhammad saw yang telah membimbing manusia menuju alam kedamaian, berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits, keluarga beliau, sahabat-sahabat serta orang yang istiqamah mengikuti jalan mereka dengan ahsan.Proposal Penelitian Tindakan Kelas ini tidak dapat terselesaikan tidak lain karena
dari berbagai pihak, oleh karenanya kami ucapkan banyak terima kasih kepada
Dra. Wahyuningsih, MPd. dan umumnya kepada rekan-rekan yang telah
membantu baik berupa moril maupun materil.
Penulis menyadari dalam penyelesaian proposal ini masih terdapat banyak kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak, untuk memperbaiki segala kekurangannya.
Semarang, 1 Juni 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULAUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1B. Rumusan Masalah......................................................................................2C. Hipotesis Tindakan....................................................................................2D. Tujuan Penelitian.......................................................................................2E. Manfaat Penelitian.....................................................................................3F. Batasan Masalah........................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................5
A. Pengertian Pembelajaran Rolling Turn Group...........................................5B. Prinsip – prinsip Metode Pembelajaran Rolling Turn Groups.............................6C. Kelemahan dan Kelebihan pendekatan Rolling Turn Groups..............................6
BAB III METODE PENELITIAN................................................................8
A. Rancangan Penelitian.................................................................................8B. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................8C. Prosedur Penelitian..................................................................................10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................12
A. Rancangan Penelitian...............................................................................12B. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................13C. Prosedur Penelitian..................................................................................14
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI......................................17
A. Simpulan..................................................................................................17B. Saran.........................................................................................................17C. Implikasi...................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................18
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMK Widya Praja Ungaran
khususnya kelas X semester genap pada tahun ajaran 2015/2016 yang terjadi ialah
kesenjangan antar kelompok terhadap penyelesaian praktikum. Terlihat beberapa
kelompok yang cepat menyelesaikan hidangan menunya dan sebagian yang lain
jauh tertinggal dengan penyelesaian hidangan menunya. Pada hal menu yang
disajikan sama yaitu olahan mie dan nugget.
Hal ini terjadi karena kemempuan individu yang terbagi merata,
maksudnya ialah pembagian kelompok secara acak oleh siswa sendiri yang tidak
berlandaskan pada kemampuan masingmasing siswa sehingga terjadi
kesenjangan.
Peneliti juga melakukan dengan wawancara dengan guru yang
bersangkutan, bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan mengganggu proses
praktikum. Guru menuturkan jika pembagian kelompok pada awalnya akan
ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran yang bersangkutan pada saat
rapat dengan kepala sekolah, namun hal ini tidak benar-benar harus dilakukan
karena dikhawatirkan akan terjadi misskomunikasi antar siswa karena
ketidakcocokan dalam hal perilaku dan pergaulan, guru masih memiliki hak
otonomi terhadap mata pelajaran yang diajarkannya dan pada akhirnya pembagian
kelompok dilakukan sendiri oleh para siswa. Namun, ada rencana untuk
mengubah komposisi kelompok-kelompok praktikum guna mengurangi
kesenjangan terhadap penyelesaian tugas dalam kegiatan pemebelajaran.
Metode Role Turn Groups ini sangat cocok diterapkan pada suatu kelas
yang menggunakan pengubahan komposisi kelompok yang tidak sesuai atau
mengalamai kesenjangan, terutama dalam hal yang berkaitan dengan manajemen
waktu. Dengan adanya perubahan komposisi kelas yang ada ini, diharapakan
nantinya proses pembelejaran dapat mencapai tujuan yang maksimal. Dalam hal
ini biasanya ada 2 siklus yang harus dilewati, agar terjadi perubahan data yang
diinginkan.
1
B. Rumusan Masalah
Penelitian tindakan kelas ini dibatasi pada : Mengatasi Permasalahan
Kesenjangan Terhadap Kemampuan Siswa dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Rolling Turn Groups pada Mata Pelajaran Masakan Indonesia di
SMK Widya Praja Ungaran.
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa agar tidak terjadi
kesenjangan dalam penyelesaian hidangan dimata pelajaran Masakan
Indonesia?
2. Bagaimana cara menentukan pola perubahan pada masing-masing
anggota kelompok?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagi berikut :
1. Meningkatkan kemampuan siswa agar tidak terjadi kesenjangan dalam
penyelesaian hidangan dimata pelajaran Masakan Indonesia.
2. Cara menentukan pola perubahan komposisi anggota kelompok di
dalam kelas
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dirumuskan jika metode
pembelajaran Rolling Turn Groups pada mata pelajaran Masakan Indonesia di
SMK Widya Praja dapat meningkatkan kemampuan siswa agar tidak terjadi
kesenjangan dalam penyelesaian hidangan dan menemukan pola perubahan
komposisi anggota kelompok di dalam kelas. Sehingga dengan ditemukannya
solusi dari suatu permasalahan tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
telah direncanakan sebelumnya.
2
E. Manfaat Penelitian
Manfaat-manfaat yang didapatkan pada khususnya ialah manfaat praktis,
berikut manfaat-manfaat yang akan didapat :
1. Manfaat bagi siswa :
a. Melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi,
kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi dari
dalam diri siswa.
b. Menumbuhkan keberanian siswa untuk berpendapat dan menemukan
solusinya dalam sebuah kelompok baru
c. Mementingkan proses pencapaian tujuan dalam pembelajaran
dibandingkan dengan hasil semata
d. Menimbulkan kepercayaan dalam diri siswa karena pendapatnya
merupakan suatu bagian dari penyelesaian masalah dalam kelompok
e. Menghargi pendapat orang lain, karena pendapat orang lain merupakan
bagian dari penyelesaian masalah dalam kelompok.
2. Manfaat bagi guru :
a. Meningkatkan efektivitas waktu dalam sebuah pembelajaran, khusunya
praktikum.
b. Mengurangi disro
c. Menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi guru dalam sebuah
pembelejaran, khususnya.
d. Terdapat berbagai variasi solusi yang dapat digunakan dalam pemecahan
sebuah masalah.
e. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam pemilihan strategi pembelajaran
3. Bagi sekolah :
a. Meningkatkan kualitas sekolah dengan model pembelajaran baru.
b. Diharapkan masyarakat lebih antusias untuk memasukkan anaknya ke
sekolah tersebut.
c. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai obyek belajar.
d. Memberikan informasi tentang indikator siswa kreatif.
3
F. Batasan Masalah
1. Penelitian dilakukan di SMK Widya Praja Ungaran Kelas X semester 2 pada
mata pelajaran Masakan Indonesia BAB Mengolah Masakan dari Mie dan
Nugget Tahun Ajaran 2015/2016.
2. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Mei 2015.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pembelajaran Rolling Turn Group
Pembelajaran Rolling Turn Groups adalah "an instructional strategy that creates
changes of ingredient of group in the classroom through students’ collaborative work.
Lessons using rolling turn groups problem solving emphasize the process of problem
solving activities rather than focusing on the result" (Shimada &Becker, 1997; dan
Foong, 2000).
Pendekatan rolling turn groups prinsipnya sama dengan pembelajaran berbasis
masalah yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan
menganalisis kemampuan siswa kemudian mengubah posisi/giliran sesuai dengan
peringkatnya. Bedanya Problem yang disajikan memiliki jawaban benar lebih dari satu.
Contoh penerapan model pembelajaran ini adalah pada kinerja siswa pada sebuah
kelompok yang beranggotakan 2 orang atau lebih yang bertujuan unutk menyelesaiakan
suatu permasalahan atau suatu soal-soal tertentu, permasalahan berorientasi pada hasil
akhir dan tetap memperhatikan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Dihadapkan
dengan problem rolling turn group siswa tidak hanya mendapatkan jawaban tetapi lebih
menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban dengan adaptasi kelompok
baru yang berbeda dengan kelompok sebelumnya tentunya. Pembelajaran dengan
pendekatan ini biasanya dimulai dengan memberikan penugasan tertentu kepada siswa
dalam suatu kelompok dan dalam sebuah praktikum khususnya di bidang Jasa Boga
masalah yang timbul biasanya berkaitan dengan pengolahan makanan dan manajemen
waktunya.
Tujuan pembelajaran melalui pendekatan rolling turn groups yaitu untuk
membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir matematis siswa
melalui problem solving secara simultan. Dengan kata lain kegiatan kreatif dan pola pikir
matematis siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan
setiap peserta didik agar aktivitas kelas yang penuh ide-ide memacu kemampuan berfikir
tingkat tinggi peserta didik.
Dalam pembelajaran Jasa Boga, pendekatan rolling turn over berarti memberikan
kesempatan pada siswa untuk belajar melalui aktivitas-aktivitas real life dengan
mempraktikan apa yang dibuat dengan inovasinya seterbuka mungkin pada kelompoknya.
Secara konseptual masalah terbuka dalam pembelajaran ini adalah pada manajemen
waktu dan komunikasi antar partner dalm praktikum.
5
B. Prinsip – prinsip Metode Pembelajaran Rolling Turn Groups
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended mengasumsikan tiga
prinsip, yakni sebagai berikut :
1. Related to the autonomy of student’ activities. If requires that we should appreciate
the value of student’ activities for fear of being just non-interfering. (hubungan antar
siswa)
2. Related to evolutionary and integral nature of working knowledge and time
management. Content mathematics is theoretical and systematic. Therefore, the more
essential certain knowledge is, the more comprehensively it derives analogical,
special, and general knowledge. (hubungan untuk mengintegrasikan pengetahuan,
manajemen waktu dan kerja)
3. Related to teaching expedient decision-making in class. In mathematics class,
teachers often encounter students’ unexpected ideas. In this bout, teachers have an
important role to give the ideas full play, and to take into account that other students
can also understand real amount of the unexpected ideas. (hubungan untuk saling
tukar pendapat dalam hal penyeleasian suatu masalah )
Jenis Masalah yang digunakan dalam pembelajaran melalui pendekatan rolling
turn groups adalah masalah yang bukan rutin yang bersifat terbuka. Sedangkan dasar
perputaranya dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe, yakni : Process is open, end
product are open dan ways to develop are open. Prosesnya terbuka maksudnya adalah tipe
soal yang diberikan mempunyai banyak cara penyelesaian yang benar. Hasil akhir yang
terbuka, maksudnya tipe soal yang diberikan mempunyai jawaban benar yang banyak
(multiple), sedangkan cara pengembang lanjutannya terbuka, yaitu ketika siswa telah
selesai menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru dengan
mengubah kondisi dari masalah yang pertama (asli). Dengan demikian pendekatan ini
menyelesaikan masalah dan juga memunculkan masalah baru (from problem to problem).
C. Kelemahan dan Kelebihan pendekatan Rolling Turn Groups
Dalam pendekatan Rolling Turn Groups guru memberikan permasalah kepada
siswa dalam suatu kelompok yang kemudian menemukan kesenjangan dalan suatu data
dan mengubah susunan kelompok dan menjadikannya sebagai siklus 2. Guru harus
memanfaatkan keragaman cara atau prosedur yang ditempuh siswa dalam menyelesaikan
masalah. Hal tersebut akan memberikan pengalaman pada siswa dalam menemukan
sesuatu yang baru berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan cara manajemen waktu
6
yang telah diperoleh sebelumnya. Ada beberapa kelebihan dari pendekatan ini, antara
lain:
1. Siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara lebih aktif serta
memungkinkan untuk mengekspresikan idenya.
2. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak menerapkan pengetahuan serta
keterampilan manajemen waktu secara komprehensif.
3. Siswa dari kelompok lemah sekalipun tetap memiliki kesempatan untuk
mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri.
4. Siswa terdorong untuk membiasakan diri memberikan bukti atas jawaban yang
mereka berikan.
5. Siswa memiliki banyak pengalaman, baik melalui temuan mereka sendiri maupun
dari temannya dalam menjawab permasalahan.
Disamping kelebihan yang dapat diperoleh dari pendekatan open-ended, terdapat juga
beberapa kelemahan, diantaranya:.
1. Adanya suatu komunikasi baru yang harus dibangun dalam sebuah nuansa baru
(kelompok baru)
2. Kecocokan antar pribadi siswa dalam sebuah kelompok yang dipilih secara ranking
belum dapat menjamin persamaan persepsi
3. Adanya dominasi dari salah satu siswa terhadap siswa lain karena kesenjangan
dalam kecepatan penyelesaian sebuah permasalahan
4. Sebagian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan
karena kesulitan adaptasi yang mereka hadapi.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Widya Praja Ungaran Jl.Jendral
Gatoto Subroto No.63 Ungaran Kabupaten Semarang tahu pelajara
2015/2016. Dalam penelitian mata pelajaran Masakan Indonesia dengan
Kompetensi mengolah hidangan mie dan nugget. Dalam satu kelas ini terdiri
dari 18 siswa (3 siswa putera dan 15 siswa puteri) dengan Kurikulum 2013
dan alokasi waktunya ialah 9 x 45 menit. Waktu belajar dilaksanakan 1 kali
dalam seminggu yaitu hari jumat.
Secara rinci yang menjadi faktor yang diteliti dalam penelitian ini
adalah :
1. Faktor guru
Yaitu kemampuan dan ketrampilan guru dalam memilih dan
mengembangkan komposisi dari kelompok siswa terkait metode
pembelajaran Rolling Turn Groups apakah sudah sesuai dengan
pembelajaran.
2. Faktor siswa
Yaitu keberhasilan siswa dalam menemukan solusi dan hasil belajar
siswa dalam sebuah kelompok baru guna mengatasi kesenjangan dalam
penyelesian hidangan.
3. Proses pembelajaran
Yaitu proses yang terjadi selama proses pembelajaran yang meliputi
aktifitas siswa dan interaksi aktif dari berbagai unsur kegiatan
pembelajaran.
B. Teknik Pengumpulan Data
Berikut beberapateknik pengumpulan data yang telah dilakukan :
1. Observasi
Sasaran dilakukan observasi adalah untuk menemukan sebagai berikut :
8
a. Seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan rencana
tindakan yang ditetapkan sebelumnya.
b. Seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah menunjukkan tanda – tanda
akan tercapainya tujuan tindakan
c. Apakah akan terjadi dampak tambahan/lanjutan positif meskipun tidak
direncanakan.
d. Apakah akan terjadi dampak sampingan yang negatif sehingga
merugikan/cenderung mengganggu kegiatan lainnya.
Di tinjau dari pelaksanaannya. Observasi dibagi menjadi 2 :
1) Observasi non partisipatif
Adalah kegiatan pengamatan dimana orang yang melakukannya
tidak ikut terlibat dalam mengadakan kegiatan yang diamatinya.
2) Observasi partisipatif
Adalah jenis observasi yang pengamatannya terlibat pada
sebagaian/keseluruhan kegiatan yang diamatinya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi Partisipatip dan
dilakukan secara formal dalam ruang kelas pada saat pembelajaran
sedang berlangsung.
2. Wawancara
Merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui
komunikasi secara langsung dengan responden. Wawancara ini dilakukan
secara mendalam, dengan urutan informasi tidak terstruktur dan tidak dalam
suasana formal, sehingga dapat memperoleh kejujuran informasi terutama
yang berkaitan dengan perasaan, sikap, dan pandangan mereka terhadap cara
yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran.
9
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai
dengan perubahan yang dicapai seperti yang telah disain, sebagai berikut :
1. Siklus Pertama
a. Tahap persiapan tindakan pertama ( 22 April 2015) sebagai berikut :
1) Meminta izin kepada Kepala Sekolah
2) Memyiapkan surat ijin dari Fakultas Teknik
3) Mencocokan jadwal observasi
4) Menyiapkan pertanyaan untuk responden (guru)
5) Menyiapkan lembar penilaian
6) Membuat lembar observasi
b. Tahap observasi dan interprestasi
1) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran
2) Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran
3) Membuat lembar pengamatan (keaktifan siswa)
c. Tahap analisis dan refleksi
Peneliti membahas hasil pengamatan dan mencocokan dengan
metode yang digunakan dan memperkirkannya dengan ketercapaian
tujuan. Hasil akan menentukan perlu tidaknya melaksanakan siklus
berikutnya.
2. Siklus Kedua
a. Tahap pelaksanaan tindakan
Peneliti mengamati proses pembelajaran sesuai dengan komposisi baru
pembelajaran yakni dengan perputaran tahap pertama.
b. Tahap observasi dan interpelasi
1) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran.
2) Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah proses pembelajaran
dengan perputaran yang baru.
10
c. Tahap analisis dan refleksi
Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membuka hasil
pembelajaran setelah menggunakan metode yang baru pada pembelajaran,
hasil akan menentukkan perlu atau tidaknya melaksanakan sebelum
berikutnya. Apabila siklus kedua ini sudah mengurangi kesenjangan dalam
penyelesaian menu secara signifikan maka kelompok yang baru dibentuk
tersebut dianggap sebagai penyelesaian permasalahan
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dari Objek Penelitian
1. Deskripsi Latar
Pada pelaksanaan tindakan program pembelajaran ini prestasi
pembelajara pada pembelajaran Masakan Indonesia bagi siswa sembilan
SMK Widya Praja Ungaran.
Berdasarkan setting penelitian ini siswa kelas X semester 2 , saat
penelitian waktu belajarnya dilaksanakan satu kali dalam seminggu.
Pelaksanan penelitian tindakan ini berlangsung selama 1 kali saja selama 1
jam pelajarn penuh .berdasarkan permasalahan dan faktor yang diteliti maka
kesenjangan terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaiakan menu
hidangan pada mata pelajaran Masakan Indonesia dapat ditingkatkan dengan
metode pembelajaran rolling turn groups. Dan kemungkinan besar dapat
diaplikasikan oleh mata pelajaran lain yang berkaitan dengan praktikum.
2. Deskripsi Data
a. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian
Sebelum pelaksanan tindakan pembelajaran komposisi kelompok
masih dalam keadaan acak, sehingga masih terjadi kesenjanagan dalam
kemampuan menyelesaikan menu hidangan .
b. Gambaran Awal Praktikum
Gambaran awal pada saat akan praktikum menunjukkan antara
lain : Pertama, ada beberapa siswa yang sangat cekatan dalam
menyelesaikan tugasnya sehingga selesai sebelum waktunya tiba, dan
disisi lain beberapa kelompok yang masih meyelesaika praktikumnya,
bahkan ada yang belum selesai dikala waktunya sudah habis. Kedua,
kesenjangan kemampuan didalam kelompok-kelompok praktikum
tersebut. Ketiga, beberapa siswa yang tidak ingin dikelompokkan dengan
kemampuan yang berbeda dengan temennya.
c. Deskripsi Gambaran Awal Pembelajara Masakan Indonesia
12
Berdasarkan gambaran diatas, maka dapat dikemukakan beberapa
hal yang akan diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan siklus pertama.
Pertama, pembentukan kelompok praktek berdasarkan tingkat
kemampuan siswa yakni siswa dengan peringkat ats dengan peringkt
bawah, begitu seterusnya. Hal ini dilakukan agar kesenjangan
kemampuan dalam penyelesaian hidangan menu tepat pada waktunya.
Kedua, mengarahkan siswa untuk mengingatkan cara pembuatan
makanan pada resep dan materi telah diberikan oleh guru sebelumnya.
Ketiga, menyediakan media dan air yang sesuai dengan standar SOP.
Keempat , menyusun perencanaan pembelajaran berdasarkan tugas yang
telah disepakati bersama dalam kelompok diskusi untuk
mempresentasikannyaa.
Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin
dicapai, seperti yang telah desain dalam faktor yang diselidiki. Siklus
kedua merupakan tahap prubahan komposisi dalam kelompok. Observasi
awal ini dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat yang
diberikan dalam rangka peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan pada refleksi awal, maka PTK ini dilaksanakan
dengan prosedur pokok yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan
tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting) dalam
siklus.
B. Temuan Penelitian
Dari penemuan yang ada dilapangan menunjukkan bahwa ada
kesenjangan kecepatan dalam penyelesaian masakan pada massing-masing
kelompok yang tertaut cukup jauh, yakni sekitar 30 menit antara kelompok yang
selesai pertama kali dengan kelompok yang terakhir menyelasikan hidangannya.
Hal ini mengindikasikan pembagian kemampuan siswa yagn merata karena
pembagian kelompok dilakukan oleh siswa bukan guru, sehingga tidak
memperhatikan kemampuan masing-masing individu dalam praktikum.
13
C. Pembahasan Temuan
Sebagaimana upaya untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil
belajar siswa jika yang digunakan ialah metode pembelajaran rolling turn groups.
Permasalahan kesenjangan kemampuan dalam penyelesaian menu atau hidangan
dalam mata pelajaran tersebut harus segera diatasi agar mengurangi diskriminasi
terhadap penilaian masing-masing siswa. Permasalahan seperti ini terjadi karena
komposisi yang salah dalam suatu kelompok sehingga kesenjangan penyelesaian
terjadi. Sehingga komposisi itu harus diubah agar kesenjanagan kemampuan
berkurang.
Berdasarkan pada bukti pengamatan pada peringkat kelas dan komposisi
kelompok ditemukan komposisi kelompok yang tidak sesuai. Berikut merupakan
daftar kelompok beserta perinngkatnya di kelas :
No Nama Siswa Rank Group1 Muhammad Sukaito 1 12 Nisa Nur Afifah 2 13 Deardo Putra Herlambang 7 24 Nanik Tri Ratnawati 8 25 Anief Awalia Nurul Amri 16 36 Safira Fuzna 5 37 Yusuf Uzair Racliffe 13 48 Firlly Nastangin 14 49 Rina Kartikasari Murti 11 510 Maharani Citra Diah M. 4 511 Ana Qurrota A'yun 11 612 Windi Wahyu Pangestu 9 613 Alika Budi Septiandri 15 714 Sisilia Ugandi Putri 14 715 Diyah Wulandari 3 816 Khoirotun Nashihah 6 817 Alfida Nur Indah Sari 17 918 Aisyah 18 9
Dari data tersebut seharusnya ada perbaikan anggota kelompok,
terutama kelompok 1 dan kelompok 9 yang sangat mencolok kesenjangannya,
yang mana siswa berperingkat 1 dan 2 berada dalam 1 kelompok dan siswa
berperingkat akhir (17 dan 18) dalam 1 kelompok.
14
Berikut adalah daftar nilai para siswa ketika kondisi kelompok ketika
masih acak (siklus 1) :
No Nama Siswa RankGrou
pNilai
1 Muhammad Sukaito 1 1 88
2 Nisa Nur Afifah 2 1 87
3 Deardo Putra Herlambang 7 2 78
4 Nanik Tri Ratnawati 8 2 75
5 Anief Awalia Nurul Amri 16 3 75
6 Safira Fuzna 5 3 77
7 Yusuf Uzair Racliffe 13 4 70
8 Firlly Nastangin 14 4 70
9 Rina Kartikasari Murti 11 5 78
10 Maharani Citra Diah M. 4 5 80
11 Ana Qurrota A'yun 11 6 74
12 Windi Wahyu Pangestu 9 6 74
13 Alika Budi Septiandri 15 7 70
14 Sisilia Ugandi Putri 14 7 70
15 Diyah Wulandari 3 8 84
16 Khoirotun Nashihah 6 8 79
17 Alfida Nur Indah Sari 17 9 68
18 Aisyah 18 9 68
Dari data tersebut secara matematis nilai para siswa sangat jauh
pautannya, sehingga perlu mengubah komposisi anggota kelompok sesuai dengan
peringkat dalam kelas yaitu peringkat 1 dengan 18, peringkat 2 dengan 17
peringkat 3 dengan 16 begitu seterusnya hingga peringkat 9 dengan 10. Urutan ini
didasarkan pada tingkatan rerata yang meliputi, manajemen waktu, penguasaan
resep dan mengolah masakan, dan persiapan.
Dari data diatas ditemukan rata-rata kelas sejumlah :
x= Xn = 1363
18=75,72
15
Berikut adalah daftar nilai para siswa ketika kondisi kelompok setelah
diubah (siklus 2) :
No Nama Siswa RankGrou
pNilai
1 Muhammad Sukaito 1 1 87
2 Aisyah 18 1 78
3 Nisa Nur Afifah 2 2 87
4 Alfida Nur Indah Sari 17 2 77
5 Diyah Wulandari 3 3 84
6 Anief Awalia Nurul Amri 16 3 76
7 Maharani Citra Diah M. 4 4 81
8 Alika Budi Septiandri 15 4 77
9 Safira Fuzna 5 5 80
10 Firlly Nastangin 14 5 76
11 Khoirotun Nashihah 6 6 80
12 Yusuf Uzair Racliffe 13 6 77
13 Deardo Putra Herlambang 7 7 78
14 Sisilia Ugandi Putri 12 7 77
15 Nanik Tri Ratnawati 8 8 76
16 Rina Kartikasari Murti 11 8 77
17 Windi Wahyu Pangestu 9 9 77
18 Ana Qurrota A'yun 10 9 77
Dari data diatas ditemukan rata-rata kelas sejumlah :
x= Xn = 1422
18=79.
Dari perbandingan rata-rata sebelumnya, ada peningkatan rata-rata kelas dari
75,72 menjadi 79. Hal ini merupakan kemajuan yang cukup pesat mengingat rata-
rata kelass hampir mencapi nilai 80. Jadi dengan demikian metode rolling turn
16
groups dapat mengatasi permasalahan terhadap kesenjangan kemampuan siswa
dalam mata pelajran Masakan Indonesia.
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada tanggal 3 Mei 2015 di
SMK Widya Praja Ungaran kelas X semester 2 mata pelajaran Masakan Indonesia
tahun ajaran 2015/2016 dengan Kurikulum 2013 pada pukul 07:45 – 11:15 dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran rolling turn groups dapat mengatasi permasalahan
kesenjangan terhadap kemampuan siswa dalam mata pelajaran Masakan
Indonesia dengan mengganti komposisi anggota kelompok sesuai urutna
peringkat dalam kelas.
2. Metode pembelajaran ini dapat menjadi metode tambahan pada variasi mata
pelajaran lain yang memiliki prinsip yang sama (memiliki praktikum, seperti
mata pelajaran masakan kontinental, masakan oriental dan pastry).
B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, sebagai subyek penelitian dapat mengembangkan segala potensi
yang dimilki berdasarkan pengalaman belajarnya.
2. Bagi guru, model pembelajaran ini merupakan alternative atau pilihan dalam
memilih berbagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa di sekolah.
3. Bagi sekolah, perlu menfasilitasi para guru dalam mengembangkan diri untuk
menemukan model pembelajaran yang efektif dan tepat guna melalui
berbagai kajian dan penelitian ilmiah.
C. Saran
1. Dalam giliran pengubahan komposisi anggota pada tahap pertama jika sudah
berhasil mencapai tujuannya, maka tidak perlu melakukan pengubahan lagi.
17
2. Melakukan pertimbangan terhadap singkronisasi sikap antar anggota
kelompok, sehingga aspek afektif juga perlu diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Scribd. Metode Pembelajaran 53 Macam. http://www.scribd.macam-
macam_metode_pembelajaran_home_stay_beranda_##__gjrjtkwna,_fdkh.
(diakses pada tanggal 15 Mei 2015).
Ali, Muhammad. 2011. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru Algesindo.
Daroeso, Bambang. 2010. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila.
Semarang: Aneka Ilmu.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Gambar 1. Para siswa yang sedang praktikum mata pelajaran Masakan Indonesia.
Gamabar 2. Sekolah Menengah Kejuruan Widya Praja Ungaran.
19