penelitian tindakan kelas

35
PENELITIAN TINDAKAN KELAS Mengatasi Permasalahan Kesenjangan Terhadap Kemampuan Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Rolling Turn Groups pada Mata Pelajaran Masakan Indonesia di SMK Widya Praja Ungaran Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas Dosen pengampu : Dra.Wahyuningsih, M.Pd Oleh : Nama : Retno Budiono NIM : 5401413033 Prodi : PKK (Tata Boga), S1

Upload: syaoran-uchiha

Post on 20-Feb-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pendidikan Tata Boga

TRANSCRIPT

Page 1: Penelitian Tindakan Kelas

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Mengatasi Permasalahan Kesenjangan Terhadap Kemampuan Siswa dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Rolling Turn Groups pada Mata

Pelajaran Masakan Indonesia di SMK Widya Praja Ungaran

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas

Dosen pengampu : Dra.Wahyuningsih, M.Pd

Oleh :

Nama : Retno Budiono

NIM : 5401413033

Prodi : PKK (Tata Boga), S1

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: Penelitian Tindakan Kelas

ABSTRAK

Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda dengan

tingkatannya masing-masing. Begitu juga dengan para siswa di SMK Widya Praja

yang memiliki tingkatannya masing-masing. Pada sebuah kegiatan pembelajaran

yang terjadi di sana pada saat penulis melakukan pengamatan yang terjadi ialah

kesenjangan terhadap manajemen waktu antar kelompok sehingga mengakibatkan

penyelesaian praktikum yang tidak serempak bahkan selisih atau perbedaannya

yang jauh yakni sekitar 45 menit. Hal ini perlu diamatai, terutama terdapat pada

komposisi kelompok yang berkaitan dengan peringkat siswa dikelas. Tetapi yang

terpenting disini ialah bagaimana cara guru mengatasi kesenjangan tersebut

dengan metode yang tepat.

Komposisi kelompok-kelompok praktikum seharusnya disusun sesuai dengan

peringkat-peringkat siswa bukan disusun secara acak (random). Sebagai contoh

ialah dengan menempatkan siswa dengan peringkat atas (top) dan bawah (bot)

pada sebuah kelompok dan antar siswa berkemampuan rata-rata. Metode yang

dapat digunakan ialah metode yang mengatur perubahan anggota kelompok

dengan teratur, namun didahului dengan pembagian kelompok secara acak

sebagai acuan. Salah satu metode yang dapat digunakan ialah Rolling Turn

Groups, yang mana metode ini menerapkan pergantian anggota kelompok guna

megurangi kesenjangan kemampuan yang terlalu jauh jaraknya pada siswa-siswa.

Pembelajaran ini dapat membangun kemampuan siswa yang masih lemah secara

bertahap dan memperkuat kemampuan siswa yang dianggap pintar karena

memiliki percaya diri yang lebih. Selain itu, metode ini juga dapat diterapkan

pada mata pelajaran yang lain yang masih menggunakan kelompok-kelompok

tertentu pada praktikum maupun kegiatan pembelajaran.

Diharapkan dengan adanya komunikasi dan pengaturan manajemen yang baik dari

masing-masing siswa, guru dan sekolah serta model pembelajaran yang digunakan

dapat menghasilkan proses pembelajaran yang baik sehingga mencapai tujuan

yang yang telah ditetapkan sebelumnya

i

Page 3: Penelitian Tindakan Kelas

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan akal dan pikiran kepada manusia dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang berfikir, sehingga kita mampu mengemban misi amanah kekhalifahan di dunia ini, serta menyelamatkan diri dan umat.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Qudwah kita Nabi Muhammad saw yang telah membimbing manusia menuju alam kedamaian, berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits, keluarga beliau, sahabat-sahabat serta orang yang istiqamah mengikuti jalan mereka dengan ahsan.Proposal Penelitian Tindakan Kelas ini tidak dapat terselesaikan tidak lain karena

dari berbagai pihak, oleh karenanya kami ucapkan banyak terima kasih kepada

Dra. Wahyuningsih, MPd. dan umumnya kepada rekan-rekan yang telah

membantu baik berupa moril maupun materil.

Penulis menyadari dalam penyelesaian proposal ini masih terdapat banyak kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak, untuk memperbaiki segala kekurangannya.

                                                                           Semarang, 1 Juni 2015

Penulis

ii

Page 4: Penelitian Tindakan Kelas

DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULAUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1B. Rumusan Masalah......................................................................................2C. Hipotesis Tindakan....................................................................................2D. Tujuan Penelitian.......................................................................................2E. Manfaat Penelitian.....................................................................................3F. Batasan Masalah........................................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................5

A. Pengertian Pembelajaran Rolling Turn Group...........................................5B. Prinsip – prinsip Metode Pembelajaran Rolling Turn Groups.............................6C. Kelemahan dan Kelebihan pendekatan Rolling Turn Groups..............................6

BAB III METODE PENELITIAN................................................................8

A. Rancangan Penelitian.................................................................................8B. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................8C. Prosedur Penelitian..................................................................................10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................12

A. Rancangan Penelitian...............................................................................12B. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................13C. Prosedur Penelitian..................................................................................14

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI......................................17

A. Simpulan..................................................................................................17B. Saran.........................................................................................................17C. Implikasi...................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................18

LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................19

iii

Page 5: Penelitian Tindakan Kelas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMK Widya Praja Ungaran

khususnya kelas X semester genap pada tahun ajaran 2015/2016 yang terjadi ialah

kesenjangan antar kelompok terhadap penyelesaian praktikum. Terlihat beberapa

kelompok yang cepat menyelesaikan hidangan menunya dan sebagian yang lain

jauh tertinggal dengan penyelesaian hidangan menunya. Pada hal menu yang

disajikan sama yaitu olahan mie dan nugget.

Hal ini terjadi karena kemempuan individu yang terbagi merata,

maksudnya ialah pembagian kelompok secara acak oleh siswa sendiri yang tidak

berlandaskan pada kemampuan masingmasing siswa sehingga terjadi

kesenjangan.

Peneliti juga melakukan dengan wawancara dengan guru yang

bersangkutan, bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan mengganggu proses

praktikum. Guru menuturkan jika pembagian kelompok pada awalnya akan

ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran yang bersangkutan pada saat

rapat dengan kepala sekolah, namun hal ini tidak benar-benar harus dilakukan

karena dikhawatirkan akan terjadi misskomunikasi antar siswa karena

ketidakcocokan dalam hal perilaku dan pergaulan, guru masih memiliki hak

otonomi terhadap mata pelajaran yang diajarkannya dan pada akhirnya pembagian

kelompok dilakukan sendiri oleh para siswa. Namun, ada rencana untuk

mengubah komposisi kelompok-kelompok praktikum guna mengurangi

kesenjangan terhadap penyelesaian tugas dalam kegiatan pemebelajaran.

Metode Role Turn Groups ini sangat cocok diterapkan pada suatu kelas

yang menggunakan pengubahan komposisi kelompok yang tidak sesuai atau

mengalamai kesenjangan, terutama dalam hal yang berkaitan dengan manajemen

waktu. Dengan adanya perubahan komposisi kelas yang ada ini, diharapakan

nantinya proses pembelejaran dapat mencapai tujuan yang maksimal. Dalam hal

ini biasanya ada 2 siklus yang harus dilewati, agar terjadi perubahan data yang

diinginkan.

1

Page 6: Penelitian Tindakan Kelas

B. Rumusan Masalah

Penelitian tindakan kelas ini dibatasi pada : Mengatasi Permasalahan

Kesenjangan Terhadap Kemampuan Siswa dengan Menggunakan Metode

Pembelajaran Rolling Turn Groups pada Mata Pelajaran Masakan Indonesia di

SMK Widya Praja Ungaran.

Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa agar tidak terjadi

kesenjangan dalam penyelesaian hidangan dimata pelajaran Masakan

Indonesia?

2. Bagaimana cara menentukan pola perubahan pada masing-masing

anggota kelompok?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagi berikut :

1. Meningkatkan kemampuan siswa agar tidak terjadi kesenjangan dalam

penyelesaian hidangan dimata pelajaran Masakan Indonesia.

2. Cara menentukan pola perubahan komposisi anggota kelompok di

dalam kelas

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dirumuskan jika metode

pembelajaran Rolling Turn Groups pada mata pelajaran Masakan Indonesia di

SMK Widya Praja dapat meningkatkan kemampuan siswa agar tidak terjadi

kesenjangan dalam penyelesaian hidangan dan menemukan pola perubahan

komposisi anggota kelompok di dalam kelas. Sehingga dengan ditemukannya

solusi dari suatu permasalahan tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

telah direncanakan sebelumnya.

2

Page 7: Penelitian Tindakan Kelas

E. Manfaat Penelitian

Manfaat-manfaat yang didapatkan pada khususnya ialah manfaat praktis,

berikut manfaat-manfaat yang akan didapat :

1. Manfaat bagi siswa :

a. Melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi,

kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi dari

dalam diri siswa.

b. Menumbuhkan keberanian siswa untuk berpendapat dan menemukan

solusinya dalam sebuah kelompok baru

c. Mementingkan proses pencapaian tujuan dalam pembelajaran

dibandingkan dengan hasil semata

d. Menimbulkan kepercayaan dalam diri siswa karena pendapatnya

merupakan suatu bagian dari penyelesaian masalah dalam kelompok

e. Menghargi pendapat orang lain, karena pendapat orang lain merupakan

bagian dari penyelesaian masalah dalam kelompok.

2. Manfaat bagi guru :

a. Meningkatkan efektivitas waktu dalam sebuah pembelajaran, khusunya

praktikum.

b. Mengurangi disro

c. Menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi guru dalam sebuah

pembelejaran, khususnya.

d. Terdapat berbagai variasi solusi yang dapat digunakan dalam pemecahan

sebuah masalah.

e. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam pemilihan strategi pembelajaran

3. Bagi sekolah :

a. Meningkatkan kualitas sekolah dengan model pembelajaran baru.

b. Diharapkan masyarakat lebih antusias untuk memasukkan anaknya ke

sekolah tersebut.

c. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai obyek belajar.

d. Memberikan informasi tentang indikator siswa kreatif.

3

Page 8: Penelitian Tindakan Kelas

F. Batasan Masalah

1. Penelitian dilakukan di SMK Widya Praja Ungaran Kelas X semester 2 pada

mata pelajaran Masakan Indonesia BAB Mengolah Masakan dari Mie dan

Nugget Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Mei 2015.

4

Page 9: Penelitian Tindakan Kelas

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pembelajaran Rolling Turn Group

Pembelajaran Rolling Turn Groups adalah "an instructional strategy that creates

changes of ingredient of group in the classroom through students’ collaborative work.

Lessons using rolling turn groups problem solving emphasize the process of problem

solving activities rather than focusing on the result" (Shimada &Becker, 1997; dan

Foong, 2000). 

Pendekatan rolling turn groups prinsipnya sama dengan pembelajaran berbasis

masalah yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan

menganalisis kemampuan siswa kemudian mengubah posisi/giliran sesuai dengan

peringkatnya. Bedanya Problem yang disajikan memiliki jawaban benar lebih dari satu.

Contoh penerapan model pembelajaran ini adalah pada kinerja siswa pada sebuah

kelompok yang beranggotakan 2 orang atau lebih yang bertujuan unutk menyelesaiakan

suatu permasalahan atau suatu soal-soal tertentu, permasalahan berorientasi pada hasil

akhir dan tetap memperhatikan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Dihadapkan

dengan problem rolling turn group  siswa tidak hanya mendapatkan jawaban tetapi lebih

menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban dengan adaptasi kelompok

baru yang berbeda dengan kelompok sebelumnya tentunya. Pembelajaran dengan

pendekatan ini biasanya dimulai dengan memberikan penugasan tertentu kepada siswa

dalam suatu kelompok dan dalam sebuah praktikum khususnya di bidang Jasa Boga

masalah yang timbul biasanya berkaitan dengan pengolahan makanan dan manajemen

waktunya.

Tujuan pembelajaran melalui pendekatan rolling turn groups  yaitu untuk

membantu mengembangkan kegiatan kreatif  dan pola pikir matematis siswa

melalui problem solving secara simultan. Dengan kata lain kegiatan kreatif dan pola pikir

matematis siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan

setiap peserta didik agar aktivitas kelas yang penuh ide-ide memacu kemampuan berfikir

tingkat tinggi peserta didik.

Dalam pembelajaran Jasa Boga, pendekatan rolling turn over berarti memberikan

kesempatan pada siswa untuk belajar melalui aktivitas-aktivitas real life dengan

mempraktikan apa yang dibuat dengan inovasinya seterbuka mungkin pada kelompoknya.

Secara konseptual masalah terbuka dalam pembelajaran ini adalah pada manajemen

waktu dan komunikasi antar partner dalm praktikum.

5

Page 10: Penelitian Tindakan Kelas

B. Prinsip – prinsip Metode Pembelajaran Rolling Turn Groups

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended mengasumsikan tiga

prinsip, yakni sebagai berikut :

1. Related to the autonomy of student’ activities. If requires that we should appreciate

the value of student’ activities for fear of being just non-interfering. (hubungan antar

siswa)

2. Related to evolutionary and integral nature of working knowledge and time

management. Content mathematics is theoretical and systematic. Therefore, the more

essential certain knowledge is, the more comprehensively it derives analogical,

special, and general knowledge. (hubungan untuk mengintegrasikan pengetahuan,

manajemen waktu dan kerja)

3. Related to teaching expedient decision-making in class. In mathematics class,

teachers often encounter students’ unexpected ideas. In this bout, teachers have an

important role to give the ideas full play, and to take into account that other students

can also understand real amount of the unexpected ideas. (hubungan untuk saling

tukar pendapat dalam hal penyeleasian suatu masalah )

Jenis Masalah yang digunakan dalam pembelajaran melalui pendekatan rolling

turn groups adalah masalah yang bukan rutin yang bersifat terbuka. Sedangkan dasar

perputaranya dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe, yakni : Process is open, end

product are open dan ways to develop are open. Prosesnya terbuka maksudnya adalah tipe

soal yang diberikan mempunyai banyak cara penyelesaian yang benar. Hasil akhir yang

terbuka, maksudnya tipe soal yang diberikan mempunyai jawaban benar yang banyak

(multiple), sedangkan cara pengembang lanjutannya terbuka, yaitu ketika siswa telah

selesai menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru dengan

mengubah kondisi dari masalah yang pertama (asli). Dengan demikian pendekatan ini

menyelesaikan masalah dan juga memunculkan masalah baru (from problem to problem).

C. Kelemahan dan Kelebihan pendekatan Rolling Turn Groups

Dalam pendekatan Rolling Turn Groups guru memberikan permasalah kepada

siswa dalam suatu kelompok yang kemudian menemukan kesenjangan dalan suatu data

dan mengubah susunan kelompok dan menjadikannya sebagai siklus 2. Guru harus

memanfaatkan keragaman cara atau prosedur yang ditempuh siswa dalam menyelesaikan

masalah. Hal tersebut akan memberikan pengalaman pada siswa dalam menemukan

sesuatu yang baru berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan cara manajemen waktu

6

Page 11: Penelitian Tindakan Kelas

yang telah diperoleh sebelumnya. Ada beberapa kelebihan dari pendekatan ini, antara

lain:

1. Siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara lebih aktif serta

memungkinkan untuk mengekspresikan idenya.

2. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak menerapkan pengetahuan serta

keterampilan manajemen waktu secara komprehensif.

3. Siswa dari kelompok lemah sekalipun tetap memiliki kesempatan untuk

mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri.

4. Siswa terdorong untuk membiasakan diri memberikan bukti atas jawaban yang

mereka berikan.

5. Siswa memiliki banyak pengalaman, baik melalui temuan mereka sendiri maupun

dari temannya dalam menjawab permasalahan.

Disamping kelebihan yang dapat diperoleh dari pendekatan open-ended, terdapat juga

beberapa kelemahan, diantaranya:.

1. Adanya suatu komunikasi baru yang harus dibangun dalam sebuah nuansa baru

(kelompok baru)

2. Kecocokan antar pribadi siswa dalam sebuah kelompok yang dipilih secara ranking

belum dapat menjamin persamaan persepsi

3. Adanya dominasi dari salah satu siswa terhadap siswa lain karena kesenjangan

dalam kecepatan penyelesaian sebuah permasalahan

4. Sebagian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan

karena kesulitan adaptasi yang mereka hadapi.

7

Page 12: Penelitian Tindakan Kelas

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Widya Praja Ungaran Jl.Jendral

Gatoto Subroto No.63 Ungaran Kabupaten Semarang tahu pelajara

2015/2016. Dalam penelitian mata pelajaran Masakan Indonesia dengan

Kompetensi mengolah hidangan mie dan nugget. Dalam satu kelas ini terdiri

dari 18 siswa (3 siswa putera dan 15 siswa puteri) dengan Kurikulum 2013

dan alokasi waktunya ialah 9 x 45 menit. Waktu belajar dilaksanakan 1 kali

dalam seminggu yaitu hari jumat.

Secara rinci yang menjadi faktor yang diteliti dalam penelitian ini

adalah :

1. Faktor guru

Yaitu kemampuan dan ketrampilan guru dalam memilih dan

mengembangkan komposisi dari kelompok siswa terkait metode

pembelajaran Rolling Turn Groups apakah sudah sesuai dengan

pembelajaran.

2. Faktor siswa

Yaitu keberhasilan siswa dalam menemukan solusi dan hasil belajar

siswa dalam sebuah kelompok baru guna mengatasi kesenjangan dalam

penyelesian hidangan.

3. Proses pembelajaran

Yaitu proses yang terjadi selama proses pembelajaran yang meliputi

aktifitas siswa dan interaksi aktif dari berbagai unsur kegiatan

pembelajaran.

B. Teknik Pengumpulan Data

Berikut beberapateknik pengumpulan data yang telah dilakukan :

1. Observasi

Sasaran dilakukan observasi adalah untuk menemukan sebagai berikut :

8

Page 13: Penelitian Tindakan Kelas

a. Seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan rencana

tindakan yang ditetapkan sebelumnya.

b. Seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah menunjukkan tanda – tanda

akan tercapainya tujuan tindakan

c. Apakah akan terjadi dampak tambahan/lanjutan positif meskipun tidak

direncanakan.

d. Apakah akan terjadi dampak sampingan yang negatif sehingga

merugikan/cenderung mengganggu kegiatan lainnya.

Di tinjau dari pelaksanaannya. Observasi dibagi menjadi 2 :

1) Observasi non partisipatif

Adalah kegiatan pengamatan dimana orang yang melakukannya

tidak ikut terlibat dalam mengadakan kegiatan yang diamatinya.

2) Observasi partisipatif

Adalah jenis observasi yang pengamatannya terlibat pada

sebagaian/keseluruhan kegiatan yang diamatinya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi Partisipatip dan

dilakukan secara formal dalam ruang kelas pada saat pembelajaran

sedang berlangsung.

2. Wawancara

Merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui

komunikasi secara langsung dengan responden. Wawancara ini dilakukan

secara mendalam, dengan urutan informasi tidak terstruktur dan tidak dalam

suasana formal, sehingga dapat memperoleh kejujuran informasi terutama

yang berkaitan dengan perasaan, sikap, dan pandangan mereka terhadap cara

yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran.

9

Page 14: Penelitian Tindakan Kelas

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai

dengan perubahan yang dicapai seperti yang telah disain, sebagai berikut :

1. Siklus Pertama

a. Tahap persiapan tindakan pertama ( 22 April 2015) sebagai berikut :

1) Meminta izin kepada Kepala Sekolah

2) Memyiapkan surat ijin dari Fakultas Teknik

3) Mencocokan jadwal observasi

4) Menyiapkan pertanyaan untuk responden (guru)

5) Menyiapkan lembar penilaian

6) Membuat lembar observasi

b. Tahap observasi dan interprestasi

1) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran

2) Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran

3) Membuat lembar pengamatan (keaktifan siswa)

c. Tahap analisis dan refleksi

Peneliti membahas hasil pengamatan dan mencocokan dengan

metode yang digunakan dan memperkirkannya dengan ketercapaian

tujuan. Hasil akan menentukan perlu tidaknya melaksanakan siklus

berikutnya.

2. Siklus Kedua

a. Tahap pelaksanaan tindakan

Peneliti mengamati proses pembelajaran sesuai dengan komposisi baru

pembelajaran yakni dengan perputaran tahap pertama.

b. Tahap observasi dan interpelasi

1) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran.

2) Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah proses pembelajaran

dengan perputaran yang baru.

10

Page 15: Penelitian Tindakan Kelas

c. Tahap analisis dan refleksi

Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membuka hasil

pembelajaran setelah menggunakan metode yang baru pada pembelajaran,

hasil akan menentukkan perlu atau tidaknya melaksanakan sebelum

berikutnya. Apabila siklus kedua ini sudah mengurangi kesenjangan dalam

penyelesaian menu secara signifikan maka kelompok yang baru dibentuk

tersebut dianggap sebagai penyelesaian permasalahan

11

Page 16: Penelitian Tindakan Kelas

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dari Objek Penelitian

1. Deskripsi Latar

Pada pelaksanaan tindakan program pembelajaran ini prestasi

pembelajara pada pembelajaran Masakan Indonesia bagi siswa sembilan

SMK Widya Praja Ungaran.

Berdasarkan setting penelitian ini siswa kelas X semester 2 , saat

penelitian waktu belajarnya dilaksanakan satu kali dalam seminggu.

Pelaksanan penelitian tindakan ini berlangsung selama 1 kali saja selama 1

jam pelajarn penuh .berdasarkan permasalahan dan faktor yang diteliti maka

kesenjangan terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaiakan menu

hidangan pada mata pelajaran Masakan Indonesia dapat ditingkatkan dengan

metode pembelajaran rolling turn groups. Dan kemungkinan besar dapat

diaplikasikan oleh mata pelajaran lain yang berkaitan dengan praktikum.

2. Deskripsi Data

a. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian

Sebelum pelaksanan tindakan pembelajaran komposisi kelompok

masih dalam keadaan acak, sehingga masih terjadi kesenjanagan dalam

kemampuan menyelesaikan menu hidangan .

b. Gambaran Awal Praktikum

Gambaran awal pada saat akan praktikum menunjukkan antara

lain : Pertama, ada beberapa siswa yang sangat cekatan dalam

menyelesaikan tugasnya sehingga selesai sebelum waktunya tiba, dan

disisi lain beberapa kelompok yang masih meyelesaika praktikumnya,

bahkan ada yang belum selesai dikala waktunya sudah habis. Kedua,

kesenjangan kemampuan didalam kelompok-kelompok praktikum

tersebut. Ketiga, beberapa siswa yang tidak ingin dikelompokkan dengan

kemampuan yang berbeda dengan temennya.

c. Deskripsi Gambaran Awal Pembelajara Masakan Indonesia

12

Page 17: Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan gambaran diatas, maka dapat dikemukakan beberapa

hal yang akan diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan siklus pertama.

Pertama, pembentukan kelompok praktek berdasarkan tingkat

kemampuan siswa yakni siswa dengan peringkat ats dengan peringkt

bawah, begitu seterusnya. Hal ini dilakukan agar kesenjangan

kemampuan dalam penyelesaian hidangan menu tepat pada waktunya.

Kedua, mengarahkan siswa untuk mengingatkan cara pembuatan

makanan pada resep dan materi telah diberikan oleh guru sebelumnya.

Ketiga, menyediakan media dan air yang sesuai dengan standar SOP.

Keempat , menyusun perencanaan pembelajaran berdasarkan tugas yang

telah disepakati bersama dalam kelompok diskusi untuk

mempresentasikannyaa.

Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin

dicapai, seperti yang telah desain dalam faktor yang diselidiki. Siklus

kedua merupakan tahap prubahan komposisi dalam kelompok. Observasi

awal ini dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat yang

diberikan dalam rangka peningkatan hasil belajar.

Berdasarkan pada refleksi awal, maka PTK ini dilaksanakan

dengan prosedur pokok yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan

tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting) dalam

siklus.

B. Temuan Penelitian

Dari penemuan yang ada dilapangan menunjukkan bahwa ada

kesenjangan kecepatan dalam penyelesaian masakan pada massing-masing

kelompok yang tertaut cukup jauh, yakni sekitar 30 menit antara kelompok yang

selesai pertama kali dengan kelompok yang terakhir menyelasikan hidangannya.

Hal ini mengindikasikan pembagian kemampuan siswa yagn merata karena

pembagian kelompok dilakukan oleh siswa bukan guru, sehingga tidak

memperhatikan kemampuan masing-masing individu dalam praktikum.

13

Page 18: Penelitian Tindakan Kelas

C. Pembahasan Temuan

Sebagaimana upaya untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil

belajar siswa jika yang digunakan ialah metode pembelajaran rolling turn groups.

Permasalahan kesenjangan kemampuan dalam penyelesaian menu atau hidangan

dalam mata pelajaran tersebut harus segera diatasi agar mengurangi diskriminasi

terhadap penilaian masing-masing siswa. Permasalahan seperti ini terjadi karena

komposisi yang salah dalam suatu kelompok sehingga kesenjangan penyelesaian

terjadi. Sehingga komposisi itu harus diubah agar kesenjanagan kemampuan

berkurang.

Berdasarkan pada bukti pengamatan pada peringkat kelas dan komposisi

kelompok ditemukan komposisi kelompok yang tidak sesuai. Berikut merupakan

daftar kelompok beserta perinngkatnya di kelas :

No Nama Siswa Rank Group1 Muhammad Sukaito 1 12 Nisa Nur Afifah 2 13 Deardo Putra Herlambang 7 24 Nanik Tri Ratnawati 8 25 Anief Awalia Nurul Amri 16 36 Safira Fuzna 5 37 Yusuf Uzair Racliffe 13 48 Firlly Nastangin 14 49 Rina Kartikasari Murti 11 510 Maharani Citra Diah M. 4 511 Ana Qurrota A'yun 11 612 Windi Wahyu Pangestu 9 613 Alika Budi Septiandri 15 714 Sisilia Ugandi Putri 14 715 Diyah Wulandari 3 816 Khoirotun Nashihah 6 817 Alfida Nur Indah Sari 17 918 Aisyah 18 9

Dari data tersebut seharusnya ada perbaikan anggota kelompok,

terutama kelompok 1 dan kelompok 9 yang sangat mencolok kesenjangannya,

yang mana siswa berperingkat 1 dan 2 berada dalam 1 kelompok dan siswa

berperingkat akhir (17 dan 18) dalam 1 kelompok.

14

Page 19: Penelitian Tindakan Kelas

Berikut adalah daftar nilai para siswa ketika kondisi kelompok ketika

masih acak (siklus 1) :

No Nama Siswa RankGrou

pNilai

1 Muhammad Sukaito 1 1 88

2 Nisa Nur Afifah 2 1 87

3 Deardo Putra Herlambang 7 2 78

4 Nanik Tri Ratnawati 8 2 75

5 Anief Awalia Nurul Amri 16 3 75

6 Safira Fuzna 5 3 77

7 Yusuf Uzair Racliffe 13 4 70

8 Firlly Nastangin 14 4 70

9 Rina Kartikasari Murti 11 5 78

10 Maharani Citra Diah M. 4 5 80

11 Ana Qurrota A'yun 11 6 74

12 Windi Wahyu Pangestu 9 6 74

13 Alika Budi Septiandri 15 7 70

14 Sisilia Ugandi Putri 14 7 70

15 Diyah Wulandari 3 8 84

16 Khoirotun Nashihah 6 8 79

17 Alfida Nur Indah Sari 17 9 68

18 Aisyah 18 9 68

Dari data tersebut secara matematis nilai para siswa sangat jauh

pautannya, sehingga perlu mengubah komposisi anggota kelompok sesuai dengan

peringkat dalam kelas yaitu peringkat 1 dengan 18, peringkat 2 dengan 17

peringkat 3 dengan 16 begitu seterusnya hingga peringkat 9 dengan 10. Urutan ini

didasarkan pada tingkatan rerata yang meliputi, manajemen waktu, penguasaan

resep dan mengolah masakan, dan persiapan.

Dari data diatas ditemukan rata-rata kelas sejumlah :

x= Xn = 1363

18=75,72

15

Page 20: Penelitian Tindakan Kelas

Berikut adalah daftar nilai para siswa ketika kondisi kelompok setelah

diubah (siklus 2) :

No Nama Siswa RankGrou

pNilai

1 Muhammad Sukaito 1 1 87

2 Aisyah 18 1 78

3 Nisa Nur Afifah 2 2 87

4 Alfida Nur Indah Sari 17 2 77

5 Diyah Wulandari 3 3 84

6 Anief Awalia Nurul Amri 16 3 76

7 Maharani Citra Diah M. 4 4 81

8 Alika Budi Septiandri 15 4 77

9 Safira Fuzna 5 5 80

10 Firlly Nastangin 14 5 76

11 Khoirotun Nashihah 6 6 80

12 Yusuf Uzair Racliffe 13 6 77

13 Deardo Putra Herlambang 7 7 78

14 Sisilia Ugandi Putri 12 7 77

15 Nanik Tri Ratnawati 8 8 76

16 Rina Kartikasari Murti 11 8 77

17 Windi Wahyu Pangestu 9 9 77

18 Ana Qurrota A'yun 10 9 77

Dari data diatas ditemukan rata-rata kelas sejumlah :

x= Xn = 1422

18=79.

Dari perbandingan rata-rata sebelumnya, ada peningkatan rata-rata kelas dari

75,72 menjadi 79. Hal ini merupakan kemajuan yang cukup pesat mengingat rata-

rata kelass hampir mencapi nilai 80. Jadi dengan demikian metode rolling turn

16

Page 21: Penelitian Tindakan Kelas

groups dapat mengatasi permasalahan terhadap kesenjangan kemampuan siswa

dalam mata pelajran Masakan Indonesia.

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada tanggal 3 Mei 2015 di

SMK Widya Praja Ungaran kelas X semester 2 mata pelajaran Masakan Indonesia

tahun ajaran 2015/2016 dengan Kurikulum 2013 pada pukul 07:45 – 11:15 dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran rolling turn groups dapat mengatasi permasalahan

kesenjangan terhadap kemampuan siswa dalam mata pelajaran Masakan

Indonesia dengan mengganti komposisi anggota kelompok sesuai urutna

peringkat dalam kelas.

2. Metode pembelajaran ini dapat menjadi metode tambahan pada variasi mata

pelajaran lain yang memiliki prinsip yang sama (memiliki praktikum, seperti

mata pelajaran masakan kontinental, masakan oriental dan pastry).

B. Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, sebagai subyek penelitian dapat mengembangkan segala potensi

yang dimilki berdasarkan pengalaman belajarnya.

2. Bagi guru, model pembelajaran ini merupakan alternative atau pilihan dalam

memilih berbagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa di sekolah.

3. Bagi sekolah, perlu menfasilitasi para guru dalam mengembangkan diri untuk

menemukan model pembelajaran yang efektif dan tepat guna melalui

berbagai kajian dan penelitian ilmiah.

C. Saran

1. Dalam giliran pengubahan komposisi anggota pada tahap pertama jika sudah

berhasil mencapai tujuannya, maka tidak perlu melakukan pengubahan lagi.

17

Page 22: Penelitian Tindakan Kelas

2. Melakukan pertimbangan terhadap singkronisasi sikap antar anggota

kelompok, sehingga aspek afektif juga perlu diperhatikan.

DAFTAR PUSTAKA

Scribd. Metode Pembelajaran 53 Macam. http://www.scribd.macam-

macam_metode_pembelajaran_home_stay_beranda_##__gjrjtkwna,_fdkh.

(diakses pada tanggal 15 Mei 2015).

Ali, Muhammad. 2011. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar

Baru Algesindo.

Daroeso, Bambang. 2010. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila.

Semarang: Aneka Ilmu.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

18

Page 23: Penelitian Tindakan Kelas

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1. Para siswa yang sedang praktikum mata pelajaran Masakan Indonesia.

Gamabar 2. Sekolah Menengah Kejuruan Widya Praja Ungaran.

19