penelitian pendidikan sd 7 0

Upload: reva-haris-fauzi

Post on 13-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 1

    Unit 7

    PENYUSUNAN PROPOSAL DAN PELAKSANAAN PTK

    Aunurrahman

    Pendahuluan

    ada unit sebelumnya Anda telah diajak untuk membahas langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan PTK, mengerjakan latihan-latihan dan

    menyelesaikan tes formatif. Pemahaman Anda tentang aspek-aspek tersebut sangat penting artinya untuk mendalami lebih lanjut materi yang diuraikan pada pembahasan berikut. Unit ini membahas penyusunan proposal dan pelaksanaan PTK. Untuk dapat mengkaji dan menyusun proposal penelitian diperlukan pemahaman yang memadai berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan PTK. Oleh sebab itu, bilamana Anda merasa belum begitu memahami dengan baik unit sebelumnya, disarankan agar Anda mencermati kembali atau berdiskusi dengan rekan-rekan Anda sehingga pemahaman Anda lebih mendalam.

    Sesuai dengan judul unit ini, maka pembahasan yang lebih rinci dijabarkan ke dalam dua subunit yang saling terkait, yaitu langkah-langkah penyusunan proposal dan mempersiapkan pelaksanaan PTK. Melalui pembahasan, latihan-latihan, diskusi yang dilakukan serta menyelesaikan tes formatif yang disediakan Anda diharapkan memiliki kompetensi dalam menyusun proposal dan melaksanakan PTK sesuai dengan langkah-langkah atau prosedur yang benar. Untuk mendukung pencapaian kompetensi tersebut, maka materi dalam unit ini meliputi: 1. Menyiapkan Proposal PTK. 2. Mempersiapkan dan Melaksanakan PTK.

    P

  • 7 - 2 Unit 7

    Untuk membantu mendalami materi bahan ajar ini disarankan untuk mempelajarinya secara cermat, baik secara mandiri maupun kelompok menelaah sumber-sumber buku yang relevan untuk membantu pemahaman Anda. Setelah mengkaji secara saksama uraian materi pada unit ini, selanjutnya Anda diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat di masing-masing subunit, membaca rangkuman, dan mengerjakan soal-soal tes formatif yang disediakan di bagian akhir tiap-tiap subunit. Pedoman jawaban latihan telah tersedia pada masing-masing subunit, demikian halnya kunci jawaban tes formatif juga telah disediakan di bagian akhir unit ini. Namun demikian, Anda diminta untuk menjawab soal-soal latihan dan soal-soal tes formatif secara mandiri terlebih dahulu sebelum mencocokkannya dengan pedoman jawaban latihan ataupun kunci jawaban tes formatif yang telah disediakan.

    Selamat belajar, semoga sukses!

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 3

    Subunit 1 Mempersiapkan Proposal Ptk

    embahasan pada Subunit ini difokuskan untuk mengkaji proposal PTK. Dalam suatu rangkaian kegiatan, proposal penelitian merupakan kerangka umum yang

    dijadikan sebagai panduan dalam pelaksanaan penelitian. Proposal adalah suatu perencanaan yang sistematis sebagai kerangka dasar yang memuat komponen dan langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan PTK. Proposal juga berfungsi sebagai usulan untuk pengajuan dana kepada instansi atau penyandang dana yang dapat mendukung pendanaan penelitian. Dengan pemahaman yang baik dan kemampuan menyusun proposal PTK berarti Anda telah memahami apa yang harus dilakukan di dalam PTK, hal-hal apa yang harus dipersiapkan, siapa yang terlibat dan apa peran mereka, jenis data harus dikumpulkan dan cara pengumpulannya, fasilitas apa yang diperlukan di dalam mendukung penelitian Anda, dan bahkan Anda akan dapat memperhitungkan dengan lebih jelas biaya yang diperlukan terutama jika proposal tersebut dipersiapkan untuk memperoleh dukungan biaya. Oleh sebab itu pemahaman dan kemampuan mempersiapkan proposal PTK sangat penting Anda miliki dengan baik. Untuk memperkokoh pemahaman Anda, diharapkan Anda mengkaji secara seksama subunit ini, mengerjakan latihan-latihan yang disediakan serta menyelesaikan tes formatif pada bagian akhir subunit ini. Jangan Anda ragu untuk bertanya atau berdiskusi dengan siapapun yang dapat membantu Anda dalam mendalami materi ini, khususnya teman dan kolega-kolega Anda. Pemahaman Anda tentang gambaran umum proposal penelitian sebagaimana dibahas sebelumnya menjadi kerangka dasar di dalam mengkaji subunit ini. Karena jika Anda belum begitu jelas tentang pengertian, manfaat/kegunaan proposal penelitian, disarankan agar Anda dapat mengkaji kembali dengan lebih cermat materi pada sajian subunit sebelumnya.

    A. Memahami Proposal PTK Dalam berbagai sumber, mungkin Anda sering menemui istilah proposal

    penelitian, kadang kala juga disebut usulan penelitian. Pada prinsipnya kedua istilah atau sebutan tersebut terarah pada pengertian yang sama, jadi tidak perlu Anda permasalahkan. Usulan penelitian atau proposal penelitian bisa berfungsi sebagai rencana pelaksanaan penelitian, alat komunikasi antara peneliti dengan konsultan atau dengan penyandang dana, maupun dengan anggota peneliti (Moenhilabib,1991:

    P

  • 7 - 4 Unit 7

    1). Secara umum proposal penelitian menguraikan tentang masalah penelitian, bagaimana penelitian itu akan dilaksanakan, serta mengapa penelitian itu perlu dilakukan (Wiersma, 1980: 290). Jika kita membicarakan proposal penelitian, sesungguhnya kita membicarakan seluruh rangkaian kegiatan penelitian dalam bentuk kerangka atau garis besarnya. Di dalam PTK, langkah-langkah pokok itu merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkelanjutan, mulai dari perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting), perbaikan rencana (revised plan dan kembali lagi melaksanakan tindakan, pengamatan, refleksi dan seterusnya yang merupakan suatu siklus (McNiff, 1988: 27).

    Untuk memudahkan pemahaman Anda, perlu kita tekankan bahwa Proposal PTK bisa bersifat formal, semi formal dan bisa juga bersifat tidak resmi atau informal. Proposal yang bersifat resmi adalah proposal yang disusun oleh peneliti biasanya bertujuan untuk mendapatkan dukungan dana atau diminta oleh pihak tertentu. Untuk keperluan ini biasanya pihak penyandang dana sudah memberikan rambu-rambu format proposal yang harus diikuti, kriteria penilaian, jumlah dana yang disediakan, rentang waktu, bahkan kadang-kadang juga diatur hal-hal yang sangat teknis, seperti warna cover, jumlah halaman, jenis dan ukuran serta hal-hal lain yang mereka anggap perlu. Proposal semi formal adalah proposal yang disusun oleh peneliti untuk keperluan terbatas dalam ruang lingkup tertentu, misalnya ruang lingkup jurusan atau fakultas untuk perguruan tinggi, atau sekolah. Proposal ini prinsipnya juga dikembangkan berdasarkan rambu-rambu yang telah dipahami peneliti, atau rambu-rambu yang disusun sendiri oleh lingkungan tersebut, akan tetapi tidak terlalu ketat dengan aturan-aturan sebagaimana proposal formal. Tujuan penyusunan proposal ini juga bersifat terbatas untuk lingkungan tersebut, dan kadang-kadang juga berkaitan dengan perolehan dana untuk mendukung kegiatan yang diusulkan. Sedangkan proposal yang digolongkan tidak formal atau tidak resmi adalah proposal yang disusun sebagai kerangka acuan untuk keperluan peneliti sendiri, tidak terkait dengan perolehan dana dan sifatnya tidak terlalu kaku. Bagi guru yang melaksanakan PTK, proposal yang disusun cenderung lebih pada proposal yang tidak formal, karena dipersiapkan untuk keperluan dirinya sendiri dalam upaya mendukung perbaikan kinerja pembelajaran yang dikelolanya. Namun dimungkinkan juga guru-guru pada waktu tertentu terlibat di dalam penyusunan proposal penelitian yang formal terutama jika ada tawaran dari pihak luar untuk melaksanakan PTK disertai kesediaan pemberian dukungan dana.

    Meskipun proposal yang disusun guru lebih bersifat tidak formal, tidak berarti penyusunannya tanpa rambu-rambu. Baik proposal formal, semi formal maupun

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 5

    tidak formal formatnya relatif sama. Aspek-aspek yang terdapat di dalam proposal tersebut secara prinsip tidak terlalu banyak berbeda. Berikut ini diuraikan komponen-komponen proposal PTK beserta penjelasan tentang muatan untuk masing-masing komponen tersebut.

    Mungkin melalui berbagai sumber bacaan, Anda menjumpai format yang berbeda tentang proposal PTK. Jika menemui hal seperti itu Anda tidak perlu merasa bingung, sebab perbedaan-perbedaan tersebut sangat dimungkinkan terjadi dan tidak dilarang untuk dikaji dan diikuti. Yang penting Anda memahami setiap bagian yang Anda kaji tersebut. Berikut ini disajikan kerangka untuk penulisan proposal penelitian dan berisi langkah-langkah yang akan dikembangkan di dalam penelitian.

    B. Bagian-bagian Proposal Penelitian Pada umumnya proposal penelitian meliputi beberapa bagian pokok. Berikut

    ini kita uraikan beberapa bagian pokok tersebut beserta sub-sub bagiannya.

    1. Halaman-halaman pengantar Bagian ini paling tidak terdiri dari dua halaman, yaitu halaman judul dan

    halaman pengesahan. Halaman judul memuat judul penelian, nama penyusun proposal dan instansinya. Sedangkan halaman pengesahan berisi: Judul dan bidang ilmu/studi Nama lengkap ketua tim/peneliti dengan gelar, pangkat & golongan, NIP, dan

    asal lembaga. Lokasi penelitian Lama penelitian Biaya penelitian yang diusulkan Sumber pendanaan Tempat dan tanggal pembuatan proposal Tanda tangan ketua tim/peneliti Tanda tangan kepala lembaga asal peneliti (SD/SMP/SMA/SMK)

    2. Halaman-halaman isi a. Judul Penelitian

    Judul PTK dinyatakan dengan jelas dan mencerminkan tujuan, yaitu mengandung maksud, kegiatan atau tindakan dan penyelesaian masalah. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Buletin

  • 7 - 6 Unit 7

    Peningkatan Mutu Pendidikan SLTP (2001) mengemukakan bahwa judul PTK hendaknya, 1) mencerminkan masalah, 2) mencerminkan tindakan sebagai upaya pemecahan, 3) singkat, 4) mudah dipahami. Coba Anda rumuskan beberapa contoh judul PTK dengan memperhatikan beberapa saran di atas. Beberapa contoh rumusan judul PTK berikut ini dapat Anda kaji dan bandingkan dengan judul yang Anda rumuskan. Contoh judul PTK: Bimbingan Kelompok dalam Penyelesaian Soal Latihan untuk

    Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Model Pembelajaran CTL untuk Meningkatkan Pemahaman Materi

    Pembelajaran IPS Kelas V Sekolah Dasar Upaya Meningkatkan Kemampuan Bekerjasama Antar Siswa Melalui

    Pembelajaran Kooperatif. Meningkatkan Minat Belajar Biologi melalui Model Pembelajaran Team

    Game Tournament Metode Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa

    kelas II SLTP Negeri I Driyorejo Gresik Coba Anda berikan komentar dari contoh beberapa judul PTK yang dirumuskan di atas.

    2. Latar belakang masalah

    Berisi uraian mengenai fakta-fakta yang mendukung yang berasal dari pengalaman guru, alasan-alasan Anda memilih masalah ini untuk dikembangkan melalui PTK, manfaatnya apabila diteliti, argumentasi teoritis mengenai tindakan yang akan dilakukan. Untuk itu perlu didukung oleh kajian literatur atau hasil penelitian yang relevan yang pernah dilakukan baik oleh Anda sendiri maupun orang lain.

    3. Permasalahan

    Permasalahan adalah adanya kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan kenyataan yang terjadi. Sebagai guru, Anda merasakan adanya masalah dalam melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, dan masalah tersebut sangat mengganggu, sehingga perlu diambil tindakan untuk mengatasinya. Masalah tersebut perlu Anda nyatakan secara jelas dan selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Perumusan masalah dapat menggunakan dua bentuk, yaitu dalam bentuk kalimat pernyataan dan dalam bentuk kalimat tanya.

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 7

    Contoh rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan. Kemampuan siswa mengerjakan latihan soal matematika rendah. Metode pembelajaran yang dipergunakan guru tidak dapat mendorong

    motivasi belajar siswa. Kemampuan siswa menyusun kalimat rendah, sehingga mereka kesulitan

    dalam menyusun karangan. Siswa-siswa kurang memiliki keberanian mengajukan pertanyaan dan

    mengungkapkan pendapat dalam pembelajaran IPS. Guru kurang mampu mendorong keterlibatan siswa di dalam mengungkapkan

    contoh-contoh nyata dan menyimpulkan pelajaran. Selain dalam bentuk kalimat pernyataan, rumusan masalah juga dapat dilakukan dalam bentuk kalimat tanya seperti contoh berikut. Contoh rumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya Apa saja bentuk kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal-soal

    latihan yang tersedia pada LKS? Bagaimana guru mengembangkan metode pembelajaran bervariasi? Faktor-faktor apa saja yang dapat mendorong keterlibatan siswa dalam

    pelaksanaan diskusi kelompok? Apakah melalui peningkatan intensitas bimbingan penyusunan kalimat

    kemampuan siswa dalam menyusun karangan akan semakin baik? Jika Anda telah menentukan judul PTK yang akan Anda kembangkan, cobalah

    rumuskan masalahnya. Jumlah rumusan masalah disesuaikan dengan keperluan Anda.

    4. Cara pemecahan masalah

    Coba Anda perhatikan latihan yang telah dilakukan pada unit sebelumnya. Pada latihan-latihan tersebut Anda telah diajak untuk merumuskan hipotesis tindakan bukan? Anda juga telah mengetahui bahwa hipotesis tindakan merupakan dugaan dari tindakan yang paling menjanjikan keberhasilan yang Anda pilih untuk memperbaiki pembelajaran dan telah Anda lakukan melalui proses analisis. Pada bagian cara pemecahan masalah ini, Anda paparkan secara singkat bagaimana proses pemecahan masalah untuk mencapai hasil belajar yang Anda harapkan. Untuk menemukan cara pemecahan masalah, Anda dapat melakukannya dengan mengacu pada pengalaman Anda selama ini, pengalaman teman Anda, mencari dalam buku literatur dan hasil penelitian, serta melakukan konsultasi dan

  • 7 - 8 Unit 7

    berdiskusi dengan teman sejawat atau para pakar. Cara pemecahan yang Anda tentukan atau Anda pilih harus benar-benar applicable, yaitu benar-benar dapat dan mungkin Anda laksanakan dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan beberapa unsur yang terkait langsung dengan kegiatan pembelajaran di tempat Anda bertugas. Sebagai contoh, Anda mengangkat permasalahan pelaksanaan bimbingan belajar kelompok untuk meningkatkan pemahaman siswa di dalam mengerjakan latihan soal IPA. Melalui judul yang Anda rumuskan sudah terlihat dengan jelas bahwa tindakan yang Anda lakukan untuk meningkatkan kemampuan penyelesaian latihan soal IPA adalah dengan memberikan bimbingan kelompok. Berkaitan dengan tindakan tersebut, maka pada bagian ini Anda perlu uraikan secara singkat dalam bentuk naratif bagaimana Anda memecahkan masalah dengan bimbingan kelompok tersebut. Sekali lagi pada bagian ini tahapan kegiatan dari bimbigan kelompok tersebut tidak perlu Anda uraikan secara rinci karena akan dipaparkan pada bagian lain dari proposal Anda, yaitu pada bagian perencanaan dan implementasi kegiatan.

    5. Tujuan dan manfaat PTK

    Bagian ini berisi uraian tentang tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian yang Anda laksanakan. Tujuan dirumuskan berangkat dari masalah dan cara pemecahan masalah yang telah Anda rumuskan sebelumnya. Tujuan juga dirumuskan secara objektif dan sesuai dengan ruang lingkup penelitian. Rumusan PTK Anda tentu saja harus menggambarkan hasil yang akan Anda capai melalui PTK yang akan dilakukan. Apakah tujuan PTK Anda untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, atau agar siswa aktif berinteraksi dalam diskusi, atau agar siswa Anda memiliki kemampuan untuk bertanya dan mengemukakan pendapat, atau agar siswa terampil dalam menggunakan rumus dan seterusnya. Rumusan tujuan yang bersifat umum dapat Anda jabarkan menjadi tujuan-tujuan yang lebih spesifik. Sebagai contoh, Anda mengembangkan masalah PTK yang berkaitan dengan penggunaan diskusi kelompok kecil untuk meningkatkan kemampuan penyelesaian latihan soal IPA. Anda dapat merumuskan tujuan yang bersifat umum: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan latihan soal IPA. Tujuan yang bersifat umum tersebut akan lebih baik jika dijabarkan menjadi beberapa tujuan yang lebih spesifik, misalnya: a. Untuk mengetahui cara pengaturan diskusi kelompok. b. Untuk mengetahui keterlibatan siswa di dalam pelaksanaan diskusi

    kelompok.

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 9

    c. Untuk mengetahui apa peran guru di dalam pelaksanaan diskusi kelompok. d. Untuk mengetahui cara kelompok mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan

    yang mereka hadapi dalam penyelesaian latihan. e. Untuk mengetahui cara guru melaksanakan bimbingan kelompok. f. Untuk mengetahui hasil latihan yang dicapai oleh kelompok dan masing-

    masing siswa. Penjabaran tujuan tersebut bermanfaat sebagai arah kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan tindakan, sekaligus sebagai kendali dalam menilai terjadi tidaknya peristiwa dan perubahan yang diharapkan. Selain perumusan tujuan, Anda juga perlu menuliskan manfaat dari PTK yang Anda lakukan. Manfat ini dapat merupakan sesuatu yang terjadi dari kegiatan yang Anda lakukan, atau berupa nilai tambah atau dampak pengiring terhadap kemampuan siswa. Misalnya untuk memperbaiki metode pembelajaran guru, meningkatkan kemampuan bekerjasama antara siswa, untuk meningkatkan iklim pembelajaran yang kondusif dan sebagainya.

    6. Kerangka teori dan hipotesis

    Kerangka teori atau kajian pustaka, berisi kajian teori yang relevan yang mendasari penelitian. Teori-teori yang dikaji merupakan teori-teori yang sudah mapan atau yang telah banyak diterima dan dipergunakan di bidangnya. Dalam kajian teori ini diutamakan teori-teori yang mutakhir dan relevan dengan masalah yang diteliti. Karena itu pada bagian ini Anda perlu memperdalam dan memperluas pengetahuan teori Anda tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang Anda teliti. Kajian teori juga sangat berguna untuk memperkokoh keyakinan Anda terhadap tindakan perbaikan yang Anda pilih. Oleh sebab itu kajian teori dalam berbagai bentuk proposal penelitian selalu diletakkan sebelum perumusan hipotesis. Maksudnya adalah agar hipotesis yang kita rumuskan memiliki dasar pemikiran yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara teoritis maupun empiris. Jadi kerangka yang dibuat berdasarkan teori ini menjadi dasar di dalam perumusan hipotesis tindakan. Hipotesis berisi pernyataan yang diupayakan untuk menjawab permasalahan. Dengan kata lain hipotesis juga dapat dikatakan sebagai pernyataan tindakan yang diduga dapat mengatasi masalah yang dihadapi guru. Coba Anda perhatikan kembali beberapa contoh hipotesis tindakan yang kita rumuskan pada bagian sebelumnya.

  • 7 - 10 Unit 7

    7. Rancangan dan Metodologi Penelitian a. Penataan penelitian

    Pada bagian ini dijelaskan di mana penelitian dilaksanakan, di kelas berapa, dalam mata pelajaran apa, jam keberapa. Perlu pula dijelaskan beberapa karakteristik yang berkaitan dengan kelas yang Anda teliti terutama berkaitan dengan jumlah siswa, komposisi pria dan wanita, kapasitas tempat duduk, tingkat kemampuan kelas dan kriteria lain yang dianggap perlu oleh guru.

    b. Aspek-aspek yang diselidiki Uraikan secara jelas aspek-aspek apa yang menjadi fokus penelitian Anda. Aspek tersebut sangat tergantung dari masalah dan tujuan penelitian yang telah Anda rumuskan sebelumnya. Jika kita mengambil contoh dari rumusan tujuan penelitian sebagaimana dipaparkan di atas, maka aspek-aspek yang akan Anda kaji meliputi: - Cara pengaturan diskusi kelompok - Bentuk dan intensitas keterlibatan siswa di dalam pelaksanaan diskusi

    kelompok - Bentuk nyata peran guru di dalam pelaksanaan diskusi kelompok. - Cara-cara yang dilakukan kelompok untuk mengkomunikasikan

    kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam penyelesaian latihan. - Cara guru melaksanakan bimbingan kelompok - Hasil yang dicapai oleh kelompok dan masing-masing siswa dalam

    mengerjakan latihan. Anda juga dapat mengelompokkan aspek-aspek yang Anda kaji ke dalam tiga komponen kegiatan pokok, yaitu berkenaan dengan input, proses dan output. Yang terpenting adalah dengan cara yang Anda lakukan dalam perumusan aspek yang diteliti ini tindakan yang akan Anda lakukan menjadi jelas, demikian pula proses pengumpulan data menjadi lebih terarah.

    c. Langkah-langkah kegiatan Pada bagian ini perlu dipaparkan secara spesifik langkah-langkah kegiatan yang Anda lakukan dalam proses pelaksanaan PTK. Hal-hal pokok yang perlu dijelaskan berkenaan dengan: - Persiapan

    Jelaskan bagaimana penyusunan skenario tindakan, metode yang dipergunakan, alat bantu yang dipergunakan baik di dalam pelaksanaan pembelajaran maupun untuk mendukung pengumpulan data, dan teknik evaluasi yang dipergunakan.

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 11

    - Implementasi tindakan Uraikan secara jelas bagaimana Anda melaksanakan skenario pembelajaran yang telah Anda susun sebelumnya. Dalam masing-masing siklus penelitian perlu dijelaskan apa kegiatan yang Anda lakukan dan apa peran yang dilakukan oleh siswa dan bagaimana mereka melakukannya. Akan lebih baik jika Anda mencantumkan secara spesifik waktu yang dipergunakan untuk melaksanakan masing-masing langkah kegiatan pembelajaran, dan berapa kali pertemuan untuk satu siklus penelitian Anda. Perlu diingat kembali bahwa sebagai pelaksana PTK, Anda melakukan dua kegiatan secara bersamaan, yaitu melakukan tindakan perbaikan dan melakukan pengumpulan data dalam satu skenario untuk pembelajaran. Karena itu perlu diperhatikan secara cermat waktu yang disediakan.

    - Pengumpulan data Uraikan dengan jelas jenis data yang Anda kumpulkan dan bagaimana cara pengumpulannya. Seperti sebelumnya telah kita bahas bersama bahwa pengumpulan data di dalam PTK lebih menitikberatkan pada penggunaan teknik observasi. Karena itu perlu dijelaskan bagaimana observasi itu Anda laksanakan, apakah menggunakan format yang telah Anda siapkan atau menggunakan catatan lapangan. Bilamana pengumpulan data juga menggunakan teknik studi dokumenter dan wawancara, perlu Anda jelaskan bagaimana kegiatan itu dilaksanakan. Demikian pula jika Anda meminta bantuan kepada guru lain untuk mendukung pengumpulan data Anda, maka perlu dijelaskan aspek-aspek kegiatan yang dilakukannya.

    - Analisis dan refleksi Memuat uraian tentang bagaimana prosedur yang Anda gunakan di dalam menganalisis data, kriteria apa yang dipergunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan sehingga Anda dapat menentukan sejauhmana diperlukan perbaikan untuk melanjutkan penelitian Anda pada siklus berikutnya.

    7. Tim peneliti

    Pada umumnya penelitian formal dilaksanakan oleh satu tim yang di dalamnya terdiri dari beberapa orang yang berasal dari bidang ilmu yang sama atau

  • 7 - 12 Unit 7

    berbeda. Jika penelitian dilakukan oleh tim maka cantumkan nama-nama peneliti secara lengkap beserta uraian tugas masing-masing.

    8. Jadwal penelitian

    Cantumkan secara spesifik skedul pelaksanaan penelitian Anda mulai dari penyusunan rencana awal sampai pada penyusunan laporan. Jika diperlukan, cantumkan pula rencana diseminasi hasil-hasil penelitian Anda. Pada umumnya jadwal penelitian disajikan dalam bentuk tabel atau matrik.

    9. Rencana anggaran

    Rencana anggaran adalah uraian yang rinci berkaitan dengan biaya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian. Di dalam proposal penelitian, biasanya pendanaan meliputi beberapa komponen kegiatan, yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, penyusunan laporan. - Kegiatan persiapan, misalnya melakukan pertemuan awal, melakukan

    koordinasi, mengurus izin penelitian, menyusun proposal, menyiapkan instrumen, dan pembahasan instrumen.

    - Kegiatan pelaksanaan meliputi persiapan di lokasi penelitian, pengumpulan data, analisis temuan-temuan di lapangan, melakukan refleksi, menyusun rencana perbaikan dan seterusnya.

    - Menyusun laporan meliputi aspek-aspek kegiatan, penyiapan format analisis data, melakukan analisis data, penyusunan draft laporan, pembahasan laporan, seminar, penggandaan dan penjilidan, pengiriman/pendistribusian laporan. Jika diperlukan cantumkan biaya untuk desiminasi hasil-hasil penelitian.

    Di samping sistematika proposal yang dipaparkan di atas, mungkin Anda menemukan format yang berbeda. Keadaan seperti ini merupakan hal yang tidak perlu dipermasalahkan. Yang terpenting Anda memahami bagian-bagian yang dipaparkan tersebut. Sebagai contoh sistematika proposal yang dimuat dalam Buletin Pelangi Pendidikan yang berada di bawah naungan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (2004) sebagaimana diuraikan berikut.

    Sistematika Proposal CAR (Classroum Action Research) memuat: 1. Judul 2. Pendahuluan

    a. Deskripsi masalah

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 13

    b. Rumusan masalah c. Tujuan d. Manfaat hasil penelitian

    3. Kajian Pustaka dan Rencana Tindakan 4. Metode Penelitian

    a. Seting penelitian b. Persiapan penelitian c. Siklus penelitian d. Pembuatan instrumen e. Analisis dan refleksi

    5. Jadwal Penelitian 6. Rencana Anggaran Biaya 7. Daftar Pustaka 8. Curriculum Vitae Peneliti

    Meskipun ada beberapa perbedaan format proposal yang kita tampilkan pada contoh kedua, namun hakikatnya tidak ada perbedaan yang sangat mendasar. Pelajari kembali format dan aspek-aspek kegiatan yang ada dalam format tersebut. Lakukanlah latihan secara bertahap untuk menyusun proposal PTK ini. Anda tidak akan menemui banyak kesulitan jika Anda ingin berlatih dan berdiskusi dengan rekan-rekan Anda. C. Rambu-rambu Penilaian Proposal

    Penilaian kelayakan proposal pada umumnya diterapkan bagi proposal penelitian yang disusun untuk memperoleh dukungan biaya dari lembaga-lembaga yang tertentu. Penilaian kelayakan proposal mengacu pada kriteria yang telah ditentukan. Kriteria penilaian tersebut memuat aspek-aspek yang dinilai serta bobot penilaiannya yang menjadi kerangka acuan bagi para penilai proposal dalam menentukan tingkat kelayakan suatu proposal. Bagi penyusun proposal, adanya kriteria yang diberitahukan secara terbuka ini bermanfaat sehingga para calon pengusul proposal penelitian mengetahui atau paling tidak mendapat gambaran apa yang menjadi sasaran penilaian proposal yang diajukannya. Kriteria penilaian ini biasanya bersifat terbuka untuk diketahui semua pengusul proposal dan dikirimkan bersamaan dengan panduan penyusunan proposal. Pada bagian ini akan disajikan salah satu contoh format penilaian yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat dalam buku Panduan Penelitian (Wihardit, 2004: 3.8). Pemahaman Anda tentang format penilaian ini penting, sekurang-kurangnya untuk menilai kemampuan kita sendiri dalam

  • 7 - 14 Unit 7

    memahami langkah-langkah penting dalam penyusunan suatu proposal penelitian. Di samping itu dapat dijadikan sebagai kerangka acuan dalam upaya menyusun proposal yang lebih baik. Berikut ini adalah contoh format penilaian proposal PTK.

    Tabel 7.1

    Contoh Format Penilaian Proposal PTK

    NO. Bobot Nilai

    Nilai

    Komentar/saran

    1. Permasalahan - Berasal dari guru - Mengenai proses

    pembelajaran

    10 10

    2. Tujuan - Ada unsur upaya perbaikan - Relevan dengan masalah - Ketepatan rumusan

    10 10 10

    3. Manfaat - Bagi proses pembelajaran

    10

    4. Pemecahan - Relevansi dengan masalah

    - Mungkin/dapat dilaksanakan

    10 10

    5. Prosedur PTK - Langkah-langkahnya - Ketepatan tindakan

    5 5

    6. Kelayakan biaya 5 7. Kelayakan waktu 5 JUMLAH

    Penolakan terhadap proposal yang diajukan untuk mendapatkan dana biasanya

    disebabkan beberapa aspek yang dinilai belum mencapai standar penilaian yang ditentukan. Untuk itu kepada para penyusun proposal biasanya diberi penjelasan aspek mana yang masih lemah sehingga para pengusul dapat mengetahui dan memahami keputusan para penilai proposal tersebut. Sebagai contoh berikut ini

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 15

    dipaparkan hasil-hasil penilaian proposal penelitian yang dipaparkan melalui workshop Pengembangan penelitian tindakan (Action Research) tahun 2001. Dalam workshop ini telah dipresentasikan 12 proposal action research tahun 2001 oleh guru-guru mata pelajaran (masing-masing mata pelajaran 2 proposal). Berdasarkan hasil diskusi tersebut, ditemukan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Separoh (50%) dari jumlah proposal penelitian action research yang

    dipresentasikan, judul penelitiannya masih terlalu umum dan latar belakang penelitiannya tidak disertai data pendukung.

    2. Hampir separuh (41,75%) dari jumlah proposal penelitian action research yang dipresentasikan, tujuan penelitiannya belum dirumuskan dengan jelas.

    3. Separuh (50%) dari jumlah proposal penelitian action research yang dipresentasikan, masih belum konsisten antara judul, tujuan, masalah, dan tindakan penelitian yang akan dilakukannya.

    4. Hampir separuh (41,75%) dari jumlah proposal penelitian action research yang dipresentasikan, hipotesis tindakannya belum diuraikan dengan jelas.

    5. Separuh (50%) dari jumlah proposal penelitian action research yang dipresentasikan, langkah-langkah dalam kegiatan aksinya masih belum disusun secara sistematis.

    6. Seperempat (25%) dari jumlah proposal penelitian action research yang dipresentasikan, instrumennya masih belum jelas.

    7. Seperempat (25%) dari jumlah proposal penelitian action research yang dipresentasikan, cara penulisan proposalnya masih belum sistematis.

    Latihan

    Untuk mendalami materi yang telah dibahas dalam subunit ini, kerjakan beberapa latihan berikut. Jika ada hal-hal yang Anda rasa belum jelas disarankan agar Anda mencermati kembali pada subunit ini atau berdiskusi dengan rekan-rekan Anda.

    1. Di dalam rangkaian PTK, penyusunan proposal penelitian merupakan bagian penting. Menurut Anda mengapa diperlukan proposal dalam PTK?

    2. Penyusunan proposal pada umumnya mengacu pada format yang telah ditentukan. Coba Anda kaji manfaat suatu format dalam penyusunan proposal!

    3. Penilaian kelayakan suatu proposal, khususnya proposal yang disusun untuk mendapatkan dukungan dana biasanya mengacu pada kriteria penilaian yang ditentukan. Apa saja manfaat penentuan kriteria tersebut baik bagi penilai maupun penyusun proposal?

  • 7 - 16 Unit 7

    Petunjuk jawaban latihan 1. Kaji kembali secara cermat pengertian dan manfaat proposal dalam proses

    dan rangkaian penelitian. 2. Format proposal penelitian memuat langkah-langkah pelaksanaan penelitian

    secara berurutan dan saling terkait. Kaji kembali aspek-aspek yang terdapat di dalam format tersebut dan temukan saling keterkaitannya.

    3. Bandingkan aspek-aspek yang menjadi fokus penilaian di dalam format penilaian proposal Anda dengan komponen-komponen yang ada di dalam proposal yang Anda susun.

    Rangkuman

    Proposal PTK merupakan suatu perencanaan yang sistematis sebagai kerangka dasar untuk memuat komponen dan langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan PTK. Untuk dapat menyusun proposal dengan baik perlu disusun format proposal sebagaimana panduan yang diberikan. Proposal yang baik harus mencerminkan secara jelas langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan serta kejelasan komponen-komponen pendanaan. Kecermatan penyusunan langkah di dalam proposal penelitian semakin diperlukan jika proposal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh dukungan pendanaan.

    Proposal penelitian umumnya meliputi tiga komponen pokok, yaitu halaman pengantar, bagian isi, dan bagian pendukung. Halaman pengantar memuat identitas peneliti dan beberapa identitas penelitian. Bagian isi memuat judul penelitian, latar belakang masalah, permasalahan, cara pemecahan masalah, tujuan dan manfaat PTK, rencana penelitian, jadwal penelitian dan rencana anggaran. Bagian pendukung memuat lampiran-lampiran yang diperlukan.

    Penilaian kelayakan proposal penelitian biasanya mengacu pada beberapa komponen pokok yang menjadi penilaian yaitu; (a) pentingnya permasalahan, (b) tujuan, (c) manfaat penelitian, (d) relevansi dengan permasalahan, dan (e) prosedur yang dikembangkan. Hasil penilaian ini akan menunjukkan: (a) tingkat kemampuan Anda dalam menyusun proposal PTK, dan (b) tingkat kelayakan proposal Anda untuk dilaksanakan.

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 17

    TES FORMATIF 1

    Di bawah ini dicantumkan tes formatif yang bertujuan untuk mengukur pemahaman Anda mengenai uraian, contoh, dan rangkuman yang tercantum dalam subunit ini. Pilihlah alternatif jawaban A, B, C atau D dengan cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar! 1. Proposal penelitian tindakan kelas secara sederhana dapat diartikan sebagai

    A. program kerja spesifik yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu dalam PTK.

    B. suatu perencanaan yang memuat komponen dan langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan PTK.

    C. usulan atau rencana yang memuat standar yang harus dicapai dalam PTK. D. suatu perencanaan yang sistematis untuk mengukur keberhasilan PTK.

    2. Kegunaan utama dari format proposal adalah A. untuk memenuhi persyaratan dan ketentuan PTK. B. untuk memudahkan membaca dan menyelesaikan proposal. C. untuk memberikan arah dan sistematika penulisan. D. sebagai tolok ukur keberhasilan PTK.

    3. Dilihat dari proses penyusunannya, proposal penelitian ada yang bersifat formal dan tidak formal. Proposal formal umumnya dipergunakan untuk tujuan A. memperoleh dukungan biaya. B. pelaksanaan sendiri oleh guru di kelas. C. diskusi dan seminar. D. penilaian oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.

    4. Di bawah ini adalah beberapa kriteria proposal yang baik, kecuali A. mencerminkan secara jelas langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. B. disusun dengan sistematika yang runtun. C. dikembangkan dari hasil-hasil konsultasi kepala sekolah dan guru. D. mencantumkan jumlah dana secara jelas jika proposal mengharapkan

    dukungan dana. 5. Berikut ini adalah bagian pokok dari komponen proposal, kecuali

    A. bagian isi. B. bagian kata pengantar. C. bagian pendukung. D. halaman pengantar.

  • 7 - 18 Unit 7

    6. Yang tidak harus dimasukkan pada bagian isi di dalam proposal PTK berikut ini adalah

    A. latar belakang masalah. B. tujuan penelitian. C. rencana diseminasi hasil penelitian. D. hipotesis tindakan.

    7. Disyaratkan untuk dirumuskan dalam pernyataan yang jelas, mencerminkan tujuan, tindakan dan penyelesaian masalah adalah syarat yang harus dipenuhi di dalam rumusan

    A. latar belakang masalah. B. pemecahan masalah. C. judul penelitian. D. rumusan masalah.

    8. Dalam kajian teori pada proposal penelitian sangat diutamakan ... A. teori yang mutakhir dan relevan dengan masalah. B. teori yang banyak digunakan peneliti yang lain. C. teori yang kita pergunakan dalam pembelajaran sehari-hari. D. teori yang belum pernah dipergunakan oleh orang lain.

    9. Berikut ini adalah aspek yang dinilai pada format penilaian proposal pada umumnya, kecuali A. rumusan kerangka pikir penemuan masalah. B. pentingnya permasalahan. C. tujuan dan manfaat penelitian. D. prosedur yang dikembangkan.

    10. Hasil penilaian suatu proposal lebih menunjukkan kepada A. kemampuan peneliti dalam melaksanakan penelitian. B. kemampuan peneliti dalam mendanai penelitiannya. C. kemampuan sekolah untuk mendukung terlaksananya penelitian. D. tingkat kelayakan proposal untuk dilaksanakan.

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 19

    Umpan balik dan tindak lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat

    di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian pergunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda tentang bahan ajar dalam subunit ini. Rumus Perhitungan: Jumlah jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Anda = X 100 10 Hasil perhitungan tersebut di atas dapat diberikan makna sebagai berikut: Skor 90 100, berarti sangat baik Skor 80 89, berarti baik Skor 70 79, berarti cukup baik Skor 0 69, berarti kurang Apabila skor Anda mendapat 80 ke atas, berarti bahwa penguasaan Anda tentang bahan ajar dalam subunit ini Baik atau bahkan Sangat Baik, maka Anda dapat melanjutkan ke subunit berikutnya. Namun, apabila tingkat penguasaan Anda masih mendapatkan skor di bawah 80, maka Anda disarankan untuk mempelajari kembali subunit ini, khususnya pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai dengan baik. Perhatikan pada nomor soal yang mana Anda masih keliru menjawabnya.

  • 7 - 20 Unit 7

    Subunit 2 Persiapan Dan Pelaksanaan Ptk

    etelah Anda memahami cara-cara melakukan identifikasi masalah, menganalisis masalah dan menilai kelayakan dan merumuskan hipotesis tindakan

    sebagaimana dibahas pada subunit sebelumnya, maka diharapkan Anda telah memiliki dasar pemahaman dan keterampilan yang lebih kokoh untuk menelaah secara mendalam materi yang disajikan pada bagian subunit ini. Dalam subunit ini akan diuraikan dan dibahas kegiatan selanjutnya dari rangkaian PTK, yaitu langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan PTK. Dengan memahami materi, mengerjakan latihan dan menyelesaikan tes formatif pada subunit ini Anda diharapkan memiliki kemampuan menyusun langkah-langkah persiapan pelaksanaan PTK secara tepat dan selanjutnya mampu melaksanakan PTK sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan. A. Persiapan Pelaksanaan PTK

    Setelah Anda meyakini bahwa hipotesis tindakan yang dirumuskan sudah dianggap layak dengan memperhitungkan berbagai aspek sebagaimana telah kita bahas pada bagian terdahulu, maka selanjutnya Anda jabarkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan nyata dalam pembelajaran di kelas. Sebagai contoh, bilamana Anda telah menentukan bahwa masalah yang akan dikaji adalah peningkatan motivasi siswa dalam pelajaran IPA, dengan melakukan tindakan perbaikan yaitu melibatkan siswa untuk mengungkapkan contoh-contoh nyata dan menyimpulkan pelajaran sebagaimana contoh rumusan hipotesis 1 yang kita paparkan pada bagian sebelumnya, maka Anda perlu menetapkan secara konkrit tindakan pembelajaran yang akan Anda lakukan. Berikut ini adalah contoh tindakan-tindakan pembelajaran yang harus dilakukan guru terkait dengan hipotesis tindakan yang telah dirumuskan di atas: 1. Guru akan memperkaya penjelasan materi pelajaran dengan memperbanyak

    pemberian contoh nyata. 2. Guru akan memperkecil peran dalam pembuatan contoh-contoh untuk

    memperjelas materi pelajaran, kecuali memang sangat diperlukan. 3. Peran siswa didorong seoptimal mungkin untuk mengungkapkan contoh-contoh

    yang diperlukan.

    S

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 21

    4. Setiap akan mengakhiri pelajaran, siswa diminta untuk menyimpulkan sendiri materi pokok yang telah disampaikan.

    5. Dalam penyimpulan materi pelajaran ini sepenuhnya ditugaskan kepada siswa. Guru hanya memberikan stressing (penekanan) untuk hal-hal yang sangat diperlukan.

    6. Guru akan mencermati perubahan dan peningkatan motivasi belajar siswa. Jika guru telah menyusun garis besar tindakan pembelajaran yang akan

    dilakukan, maka selanjutnya guru melakukan langkah-langkah kegiatan yang sekaligus memberikan ciri bagi guru yang melaksanakan PTK.

    a. Membuat rencana pembelajaran beserta skenario tindakan yang akan dilaksanakan. Membuat rencana pembelajaran atau persiapan mengajar merupakan bagian dari rangkaian tugas utama guru. Dalam proses pembelajaran sehari-hari guru diharuskan membuat rencana pembelajaran sebagai acuan di dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya. Lazimnya kegiatan guru mengajar (ketika tidak mengembangkan PTK), mempersiapkan rencana pembelajaran tentu juga dibuat oleh setiap guru yang melaksanakan PTK. Hanya saja bagi guru yang melaksanakan PTK selain membuat persiapan mengajar yang di dalamnya menguraikan beberapa komponen kegiatan yang biasa ia buat, juga harus mencantumkan secara eksplisit langkah-langkah kegiatan PTK dan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk perbaikan pembelajaran sebagaimana telah dipersiapkan sebelumnya. Dalam persiapan pembelajaran tersebut secara jelas harus tergambar apa yang dilakukan guru dan apa yang harus dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Jika kita mencermati kembali contoh tindakan yang harus dipersiapkan guru di dalam upaya mendorong motivasi siswa yaitu dengan melibatkan siswa membuat contoh-contoh nyata berkaitan dengan materi pelajaran serta melibatkan siswa di dalam membuat kesimpulan materi pelajaran, maka tindakan guru ini harus tertuang secara jelas dan spesifik di dalam kegiatan pembelajaran. Dengan cara seperti ini maka dari komponen persiapan mengajar sudah nyata perbedaan guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran saja (tidak melaksanakan PTK) dengan guru yang melaksanakan PTK dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.

    b. Merumuskan Tujuan Instruksional Umum dan Khusus. Anda telah memahami, semua langkah dan tindakan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran harus terlihat secara nyata dalam persiapan mengajar guru.

  • 7 - 22 Unit 7

    Karena ada langkah-langkah tertentu yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengumpulan data yang berbeda dengan guru yang tidak melaksanakan PTK, maka dalam tujuan pembelajaran terutama berkenaan dengan rumusan tujuan khusus juga harus dirumuskan secara jelas. Karena itu dalam satuan pelajaran, guru yang melaksanakan PTK perlu menambahkan tujuan sesuai dengan hasil yang diharapkan oleh guru melalui tindakan perbaikan yang dilakukan. Tujuan tambahan tersebut dijabarkan dari fokus pembelajaran yang akan dijadikan sasaran PTK untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik yang diharapkan.

    c. Merumuskan indikator keberhasilan Sebagaimana telah kita bahas sebelumnya, bahwa bagi guru yang melaksanakan PTK, perubahan-perubahan atau peningkatan yang terjadi dalam proses pembelajaran harus diamati, sehingga guru dapat menilai apakah tindakan yang dilakukannya mencapai peningkatan ataupun tidak. Untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan tersebut guru harus menetapkan indikator yang dapat dipahami secara mudah oleh guru sendiri. Penetapan indikator keberhasilan ini sepenuhnya menjadi otonomi guru karena guru lebih banyak mengetahui kondisi siswa maupun kondisi lainnya yang mungkin dapat memberikan pengaruh terhadap tindakan yang dilakukan serta hasil yang dicapai. Sebagai contoh, seorang guru Bahasa Indonesia ingin meningkatkan kemampuan mengarang pada siswa-siswanya. Tindakan yang dilakukannya adalah dengan meningkatkan frekuensi latihan penyusunan kalimat secara sistematis. Harapan guru tersebut adalah bilamana siswa semakin terlatih di dalam menyusun kalimat, maka akan semakin mempermudah menyusun karangan. Hal ini didasari penilaiannya selama ini dimana kesulitan siswa di dalam menyusun karangan lebih banyak disebabkan miskinnya suku kata dan rendahnya kemampuan siswa dalam menyusun kalimat. Berkaitan dengan penelitiannya ini, guru harus merumuskan indikator keberhasilan peningkatan kemampuan siswa. Pada tahap-tahap awal, mungkin guru menjadikan perubahan kemampuan siswa dalam latihan-latihan penyusunan kalimat sebagai dasar menilai adanya perubahan. Setelah beberapa kali latihan penyusunan kalimat, guru mengarahkan perhatiannya pada kemampuan menyusun karangan. Dalam keadaan ini berarti pada tahap awal guru menggunakan indikator keberhasilan dari perubahan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat. Setelah beberapa waktu selanjutnya indikator perubahan kemampuan siswa dinilai dari kemampuan menyusun karangan. Perubahan atau peningkatan kemampuan menyusun karangan juga tentunya

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 23

    melalui tahapan-tahapannya. Oleh sebab itu guru harus cermat mengkaji tahapan perubahan itu sebagai kerangka pikir untuk merumuskan indikator keberhasilan.

    d. Memilih Bahan Ajar Guru yang melaksanakan PTK mungkin harus memilih dan mempersiapkan bahan ajar yang disesuaikan dengan fokus penelitian yang dikembangkannya. Kesesuaian bahan ajar dengan tujuan yang ingin dicapai merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan perubahan ke arah perbaikan proses pembelajaran yang diharapkan melalui tindakan yang dilakukan guru. Dalam melaksanakan PTK, bahan ajar yang dipergunakan guru mungkin lebih bervariasi karena perubahan yang ia harapkan dari tindakan perbaikan yang dilakukan menuntut tersedianya bahan ajar yang lebih bervariasi. Kesiapan guru dalam mempersiapkan bahan ajar perlu dilakukan dengan baik agar ketika melaksanakan tindakan perbaikan, guru tidak menghadapi kendala-kendala yang berarti sehingga ia lebih dapat memfokuskan pada tindakan-tindakan perbaikan yang telah dirancang dan melakukan pengumpulan data.

    e. Memilih Metode Metode yang dipergunakan guru dalam proses pembelajaran merupakan salah satu komponen strategis di dalam pencapaian hasil belajar. Oleh sebab itu kemampuan guru memilih metode yang tepat dan sesuai merupakan kemampuan yang dipersyaratkan bagi setiap guru. Itulah sebabnya maka dalam PTK banyak sekali tema-tema yang diangkat berkenaan dengan perbaikan metode pembelajaran. Penelitian yang dilaksanakan oleh guru maupun oleh dosen LPTK berkolaborasi dengan guru menjadikan metode pembelajaran sebagai tema sentral yang tetap menarik untuk dikembangkan. Pengkajian secara seksama tentang ketepatan memilih metode pembelajaran merupakan keharusan untuk dilakukan guru. Terlebih bagi guru yang melaksanakan PTK, seringkali metode yang terbaik yang sesuai dengan yang dipikirkan oleh guru, tidak selalu terbaik bagi siswa. Oleh karena itu, guru perlu mempersiapkan berbagai alternatif metode pembelajaran untuk membicarakan satu masalah/pokok bahasan/sub pokok bahasan/materi pelajaran.

    f. Memilih Alat Bantu Guru yang melaksanakan PTK memiliki kekhususan di dalam penyiapan alat-alat bantu, karena di samping guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana

  • 7 - 24 Unit 7

    lazimnya, guru juga sebagai peneliti. Dalam kedudukannya sebagai peneliti, guru melakukan kegiatan tambahan yaitu mengumpulkan data bersamaan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Alat-alat bantu ini biasanya dicantumkan dalam persiapan mengajar guru. Alat bantu yang dimaksud antara lain: pedoman observasi, catatan harian, kamera, video, alat rekam suara yang tujuannya untuk merekam peristiwa pembelajaran yang telah dilaksanakan.

    g. Mempersiapkan Alat Ukur

    Alat ukur adalah komponen alat pembelajaran yang digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan instruksional khusus. Kegunaan alat ukur ini adalah untuk memperoleh informasi yang menyeluruh dan komprehensif selama proses pembelajaran. Guru yang melaksanakan PTK mungkin akan menggunakan alat ukur yang bervariasi. Indikator untuk menentukan keberhasilan proses pembelajaran ditetapkan oleh guru, misalnya menentukan tingkat penguasaan berdasarkan kriteria dengan rentangan terendah sampai tertinggi. Oleh karena itu persiapan guru di dalam menetapkan alat ukur yang dipergunakan sangat penting dilakukan. Demikian pula pentingnya pengetahuan guru tentang alat tersebut dan cara penggunaannya dalam menentukan tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

    h. Memperjelas skenario pembelajaran

    Anda tentu memahami mengapa guru yang melakukan PTK harus menguasai skenario tindakan atau pembelajaran. Tujuan utama penguasaan skenario pembelajaran adalah agar suasana pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara apa adanya, siswa-siswa tidak merasakan adanya sesuatu yang sangat berbeda dan pada akhirnya tentu saja dalam rangka memelihara kondusivitas iklim pembelajaran di kelas. Selain itu dengan penguasaan skenario pembelajaran guru tidak merasa rikuh dan terganggu dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukannya disebabkan adanya keharusan untuk menyesuaikan tindakan yang dilakukannya dengan skenario yang telah disusun sebelumnya. Kurangnya penguasaan guru terhadap skenario pembelajaran dimungkinkan juga menimbulkan kepanikan dari guru sendiri, karena pada saat yang sama guru harus menggunakan waktu dengan efektif, sementara dirinya juga terus dikejar untuk melaksanakan tindakan-tindakan tertentu. Sisi yang lain, bilamana guru tidak menguasai dengan baik skenario pembelajaran, dikhawatirkan juga penggunaan waktu tidak dapat berlangsung secara efektif karena guru harus mencermati secara berulang-ulang skenario pembelajaran yang telah disusun

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 25

    sehingga tujuan pembelajaran yang dirumuskan tidak dapat tercapai. Keadaan seperti ini tentu tidak menguntungkan bagi kegiatan pembelajaran. PTK yang dirancang untuk perbaikan pembelajaran akhirnya justru menjadi gangguan dan kendala karena ketidaksiapan guru dengan langkah-langkah yang harus dilakukannya. Coba Anda kaji dengan baik skenario tindakan pembelajaran Anda, jika perlu lakukan simulasi dengan siswa atau rekan-rekan Anda sebelum PTK dilaksanakan.

    B. Melaksanakan PTK Pemahaman yang sangat prinsip bahwa pelaksanaan PTK bukan hal terpisah

    dari pelaksanaan proses pembelajaran. Jadi guru yang melaksanakan PTK menurut pengamatan pihak luar hampir tidak berbeda dengan guru-guru lain yang tidak melaksanakan PTK, karena pada dasarnya guru bersangkutan tidak merubah jam mengajarnya, jadwal pelajarannya, alokasi waktu yang dipergunakan serta siswa yang diajar.

    Pada tahap awal melaksanakan penelitian, guru perlu memperhatikan secara cermat keadaan dan kemampuan siswa melalui pengamatan yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya. Hal ini terutama berkenaan dengan gambaran tentang keadaan kelas, perilaku siswa sehari-hari, perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru, dan sikap siswa terhadap mata pelajaran tersebut. Jika penelitian yang dilakukan guru menggunakan indikator perubahan hasil belajar siswa, atau berkenaan dengan penguasaan materi pelajaran, maka sebelum guru melakukan tindakan perbaikan melalui PTK, perlu dilakukan tes untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki siswa tentang materi pelajaran. Pemeliharaan terhadap keadaan awal ini sangat diperlukan sebagai landasan atau kriteria guna mengukur atau mengetahui perubahan yang terjadi sebagai akibat dari penerapan tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui secara nyata peningkatan yang terjadi setelah dilakukan tindakan tertentu, maka perlu dilakukan tes. Sekali lagi hal ini perlu dilakukan bilamana indikator keberhasilan yang diharapkan berkaitan dengan perubahan hasil belajar. Selain melakukan tes untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa sebelum dilakukan tindakan perbaikan, guru juga dapat melakukan analisis terhadap hasil pembelajaran yang dicapai siswa selama ini berdasarkan rekapitulasi nilai yang dimiliki guru. Hasil beajar yang telah dimiliki siswa ini nantinya dapat dijadikan sebagai kerangka dasar untuk membandingkan pencapaian hasil belajar setelah dilaksanakan tindakan perbaikan. Sebagai contoh, seorang guru

  • 7 - 26 Unit 7

    matematika mengembangkan PTK yang difokuskan pada peningkatan kemampuan siswa dalam mengerjakan latihan-latihan soal matematika. Tindakan yang dipilihnya adalah dengan menggunakan alat peraga dan peningkatan intensitas latihan terbimbing. Dalam penelitian ini sudah jelas bahwa indikator utama yang dipergunakan guru untuk menilai perubahan atau peningkatan kemampuan siswa adalah kemampuan siswa di dalam mengerjakan latihan-latihan soal. Agar guru mengetahui apakah tindakan-tindakan perbaikan yang dilakukannya maka guru harus memiliki kerangka dasar sebagai pembanding yaitu nilai hasil-hasil latihan siswanya selama ini. Jika setelah tindakan penggunaan alat peraga dan peningkatan intensitas latihan terbimbing secara sistematis dilakukan dalam siklus yang ditentukan terjadi perubahan atau peningkatan dari hasil-hasil yang dicapai sebelumnya, maka tindakan tersebut berhasil membawa perubahan. Untuk menilai peningkatan di dalam proses PTK, sejauhmana peningkatan yang terjadi antara pemberian latihan pertama, kedua dan selanjutnya guru tidak lagi harus memperhatikan hasil-hasil latihan sebelum dilakukan tindakan, akan tetapi dapat langsung menganalisis perubahan yang dicapai dari setiap tahap yang dilakukan tersebut.

    Secara lebih rinci beberapa hal yang harus diperhatikan guru di dalam mengawali dan mengimplementasikan PTK diuraikan berikut ini. 1. Mempersiapkan kondisi kelas

    Kesiapan kondisi kelas untuk mendukung kegiatan pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan guru yang melaksanakan PTK. Meskipun tidak berarti bahwa tanpa melaksanakan PTK, kesiapan kelas dapat diabaikan, karena kita pahami bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi suasana pembelajaran adalah kondisi kelas itu sendiri. Kesungguhan guru yang melaksanakan PTK untuk menyiapkan dengan baik kondisi kelas ini terutama didasari kesadaran bersama bahwa kelas sedang mengadakan perubahan. Oleh karena itu segala sesuatu yang kemungkinan dapat mengganggu perubahan yang diharapkan harus dapat diminimalisasi sedemikian rupa sehingga diharapkan jika setelah dilakukan analisis diketahui tidak terjadi perubahan yang berarti dari tindakan perbaikan yang dilakukan, maka dapat diduga tindakan perbaikan tersebut yang belum tepat, bukan karena kondisi atau faktor yang lain. Kesiapan kondisi kelas ini juga akan sangat membantu guru agar lebih fokus dan konsentrasi melakukan langkah-langkah tindakan yang telah disusun, dapat melakukan pencatatan data dengan baik atau mengamati dan menilai secara cermat perubahan-perubahan yang terjadi.

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 27

    2. Mempersiapkan siswa Guru dan siswa adalah orang yang menjadi aktor utama di dalam pelaksanaan

    PTK, walaupun mungkin siswa tidak mengetahui akan hal itu. Keterlibatan siswa secara aktif dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dipersiapkan guru. Akan sangat menentukan berhasil tidaknya perubahan yang diharapkan guru melalui PTK yang dikembangkannya. Untuk itu sebelum guru mulai melakukan tindakan-tindakan perbaikan dalam PTK, sebaiknya guru melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan kesiapan siswa, yang meliputi: a. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari materi yang akan

    dipelajari atau dibahas. b. Menjelaskan pentingnya kesiapan dan kesungguhan siswa di dalam

    melaksanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

    c. Menjelaskan tugas-tugas atau kegiatan apa yang akan dikerjakan siswa dan bagaimana melakukannya.

    d. Mengingatkan siswa akan keterbatasan waktu yang tersedia agar mereka dapat menggunakannya secara efektif.

    Di dalam memberikan penjelasan awal ini guru hendaknya dapat melakukan penghematan waktu dengan baik, agar tidak mengganggu waktu yang telah dialokasikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran atau melakukan tindakan-tindakan dalam PTK. 3. Mempersiapkan sarana/fasilitas

    Jika rancangan PTK yang telah disusun guru mengharuskan adanya ketersediaan sarana dan fasiltas pendukung pembelajaran, maka hendaknya dapat dipersiapkan dahulu dengan baik. Di samping sarana/fasilitas juga diperlukan kesiapan guru di dalam menggunakannya. Jangan sampai sarana/fasilitas yang akan dipergunakan yang mendukung tindakan perbaikan pembelajaran tersebut tidak dapat digunakan sehingga menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sebagaimana diharapkan.

    4. Menyiapkan alat-alat bantu pembelajaran, termasuk kelengkapan pengumpulan

    data Pada uraian-uraian sebelumnya tentu Anda masih ingat, di antara kegiatan

    yang membedakan guru yang melaksanakan PTK dengan guru yang mengajar akan tetapi tidak melaksanakan kegiatan PTK adalah adanya kegiatan pengumpulan data. Guru yang tidak melaksanakan PTK tidak harus melakukan pencatatan atau

  • 7 - 28 Unit 7

    perekaman data selama proses pembelajaran berlangsung. Guru tersebut lebih menitikberatkan kegiatannya pada penyampaian atau membahas bersama siswa materi pelajaran, mengerjakan latihan atau jika memang diperlukan mencatat hal-hal yang dianggap perlu. Berbeda sekali dengan guru sebagai peneliti atau guru yang sedang melaksanakan PTK. Di samping melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan persiapan mengajar yang telah disusunnya, ia juga berkewajiban mencatat perubahan-perubahan yang terjadi, atau merekam informasi atau peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Pencatatan atau perekaman data menjadi salah satu persyaratan bagi pelaksana PTK, sebab ia harus mengetahui secara cermat perubahan-perubahan yang terjadi akibat tindakan yang dilakukannya. Jika perubahan yang terjadi tidak langsung dicatat atau direkam, dikhawatirkan guru tidak mampu mengingat kembali data, informasi yang seharusnya diketahuinya. Hal ini tentu akan menyulitkan pelaksanaan langkah PTK selanjutnya, terutama dalam merevisi perencanaan tindakan perbaikan. Pencatatan atau pengumpulan data dapat menggunakan instrumen berupa format yang telah disediakan, atau melalui catatan-catatan yang dibuat langsung guru sendiri selama pembelajaran berlangsung.

    Dalam penyiapan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan, guru harus menetapkan apa yang harus direkam, bagaimana cara merekamnya, dan kemudian bagaimana cara menganalisisnya. Agar dapat melakukan hal ini, guru harus menetapkan indikator keberhasilan. Misalnya, sikap siswa ketika diberi tugas, persentase siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu, kualitas penyelesaian tugas siswa, persentase kehadiran siswa, serta nilai siswa dalam tes formatif. Jika indikator ini sudah ditetapkan, guru dapat menentukan cara merekam dan menganalisis data. 5. Implementasi di kelas

    Dalam pelaksanaan PTK, guru juga diharapkan dapat benar-benar mempersiapkan apersepsi yang lebih menarik. Pada umumnya, dalam satuan pelajaran, apersepsi yang dibuat guru ditulis dengan kata-kata, tanpa menuliskan apa dan bagaimana rumusan apersepsi, misalnya: Guru mengadakan apersepsi, sehingga ketika pelaksanaan di dalam kelas, guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang kurang menarik perhatian dan sebaliknya mengingat minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru di kelas. Bahkan mungkin apersepsi tersebut tidak terkait dengan materi yang akan dibahas.

    Sebelum mulai mempelajari atau membahas materi baru, guru harus merasa yakin bahwa materi yang mendasari bahan yang akan dibahas telah dikuasai lebih dahulu oleh peserta didik. Sebagai guru yang melaksanakan PTK perlu menyadari

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 29

    dan harus yakin bahwa materi sebelumnya sudah dikuasai muridnya atau sebagai materi pra-syarat yang harus dikuasai sehingga memudahkan peserta didik mempelajari materi baru. Untuk itu guru perlu melakukan tes atau menyiapkan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah dikuasai siswa tersebut.

    Dalam penyajian bahan/materi baru harus sesuai dengan TIK. Dalam upaya pencapaian TIK, guru perlu menguasai dan memilah yang mana harus didahulukan. Artinya, mana TIK yang merupakan prasyarat atau mendasari untuk TIK lainya dan mana TIK yang mudah dari yang lainnya. Dalam pelaksanaan PTK, guru harus mampu menerapkan kriteria tersebut dalam proses pembelajaran. Demikian pula metode yang tertulis dalam satuan pelajaran, misalnya metode ceramah, tanya jawab atau diskusi dan atau praktek mandiri. Dalam pelaksanaan PTK metode-metode tersebut harus dioperasionalkan (misalnya: apa yang harus dibahas dengan metode ceramah, pada bagian mana murid mempraktekkan sendiri, bagaimana mendiskusikan, dan sebagainya). Jadi guru sebagai pelaksana PTK perlu jelas tentang apa dan bagaimana metode harus dilaksanakan, apakah kegiatan dengan metode tersebut dilakukan secara klasikal, individual atau kelompok.

    Dimensi lain yang harus selalu mendapat perhatian guru yang melaksanakan PTK adalah pengaturan dan pemanfaatan waktu belajar. Alokasi waktu dan pemanfaatan waktu sangat penting dalam proses pembelajaran dan pelaksanaan PTK oleh guru, karena guru selain mengajar juga mengadakan penelitian. Sebagai pelaksana PTK guru harus selalu cermat dan teliti bahwa tugas guru tidak sekedar menyampaikan materi akan tetapi juga melakukan latihan-latihan, melakukan pengumpulan data dan melakukan evaluasi.

    Agar pelaksanaan PTK yang dilakukan guru ini dapat berlangsung secara terarah, guru perlu memperhatikan beberapa prinsip, yang oleh Hopkins (1993) disebut sebagai kriteria PTK yang dilakukan oleh guru. Pertama, tugas utama guru adalah mengajar. Oleh karena itu PTK yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru secara metodologis diharapkan tidak mengganggu aktivitas pokok guru dalam mengajar. Tidak boleh terjadi, bahwa karena sedang melaksanakan PTK guru mengorbankan kegiatan-kegiatan lain khususnya berkenaan dengan siswa demi penelitian yang sedang dilaksanakannya. Dengan perkataan lain, guru harus selalu mengutamakan siswa karena tujuannya memang untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa. Tambahan tugas guru sebagai peneliti harus disikapi sebagai nuansa profesional yang semestinya memberi nilai tambah bagi guru dan bagi pembelajaran yang dikelolanya, bukan sebaliknya mengorbankan siswa. Kedua, cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru sehingga guru kehilangan konsentrasi didalam membahas materi pelajaran. Esensi pelaksanaan

  • 7 - 30 Unit 7

    PTK memang harus disertai dengan pengumpulan data, analisis, dan interpretasi. Anda mungkin dapat memahami jika proses pengumpulan data menyita waktu guru terlampau banyak, konsentrasi guru dalam mengajar akan terganggu, dan hal ini tentu saja justru akan berakibat tujuan pembelajaran akan sulit dicapai sebagaimana diharapkan. Oleh karena itu jika dimungkinkan, guru dapat memanfaatkan alat perekam seperti tape recorder atau minta bantuan teman sejawat terutama bagi para peneliti PTK pemula yang belum begitu terbiasa melakukan beberapa aktivitas secara simultan. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dan refleksi untuk penyempurnaan tindakan pada siklus berikutnya.

    Latihan Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi dalam subunit ini, silahkan Anda kejakan latihan berikut! 1. Sebelumnya Anda telah mengkaji penilaian kelayakan hipotesis tindakan.

    Dapatkah Anda menjelaskan keterkaitan antara kelayakan hipotesis tindakan dengan pelaksanaan PTK!

    2. Anda tentu sudah terbiasa menyusun rencana pembelajaran. Coba Anda temukan aspek-aspek yang berbeda pada rencana pembelajaran yang disusun guru yang melaksanakan PTK dengan rencana pembelajaran guru yang tidak melaksanakan PTK!

    3. Di dalam pelaksanaan PTK pengumpulan data tidak boleh mengganggu kegiatan pembelajaran. Coba Anda lakukan latihan pengumpulan data yang relatif tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas!

    Petunjuk penyelesaian latihan 1. Perhatikan kembali persyaratan merumuskan hipotesis tindakan yang telah Anda

    bahas pada subunit sebelumnya. Selanjutnya Anda kaji langkah-langkah persiapan pelaksanaan PTK untuk menemukan keterkaitannya

    2. Bagi guru yang melaksanakan PTK, kecermatan di dalam memperhatikan aspek-aspek kegiatan yang harus dilakukan di dalam peroses pembelajaran akan memberikan kemudahan di dalam pelaksanaan PTK. Dengan kejelasan tersebut guru akan dapat melakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara sistematis dan menggunakan waktu pembelajaran secara efektif.

    3. Pengumpulan data dilakukan guru secara kebersamaan dengan pelaksanaan proses pembelajaran. Untuk membantu dan memudahkan pengumpulan data, guru dapat menggunakan format observasi, panduan wawancara dan alat-alat

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 31

    perekam data. Selain menggunakan format yang sudah disediakan, guru juga dapat melakukan pencatatan data secara langsung dengan menggunakan catatan lapangan.

    RANGKUMAN

    Di dalam persiapan pelaksanaan PTK ada beberapa hal yang harus dilakukan guru, yaitu: (1) membuat rencana pembelajaran beserta skenario tindakan yang akan dilaksanakan, (2) merumuskan tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus, (3) merumuskan indikator keberhasilan, (4) memilih bahan ajar, (5) memilih metode, (6) memilih alat bantu, (6) mempersiapkan alat ukur, dan (7) mengusai skenario pembelajaran.

    Pada prinsipnya pelaksanaan PTK bukan kegiatan yang terpisah dari pelaksanaan proses pembelajaran. Karena itu guru harus benar-benar dapat membagi waktu dengan sebaik-baiknya agar langkah-langkah PTK dapat dilaksanakan, dan kegiatan pembelajaran tidak terganggu. Di dalam pelaksanaan PTK ada beberapa kegiatan awal yang dilakukan guru, (a) mempersiapkan kondisi kelas, (b) mempersiapkan siswa, (c) mempersiapkan sarana/fasilitas, (d) menyiapkan alat-alat bantu pembelajaran termasuk instrumen pengumpulan data yang diperlukan. Dalam Implementasi PTK kegiatan pokok pembelajaran tidak boleh terganggu. Oleh sebab itu proses dan cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru sehingga guru kehilangan konsentrasi dalam membahas materi pelajaran. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan analisis dan refleksi untuk penyempurnaan tindakan pada siklus berikutnya.

  • 7 - 32 Unit 7

    TES FORMATIF 2 Di bawah ini dicantumkan tes formatif yang bertujuan untuk mengukur

    pemahaman Anda mengenai uraian, contoh, dan rangkuman yang tercantum dalam kegiatan pembelajaran subunit 2. Pilihlah alternatif jawaban A, B, C atau D dengan cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar! 1. Urutan langkah pokok penelitian tindakan kelas adalah

    A. merencanakan, refleksi, melakukan tindakan, melakukan pengamatan. B. melakukan pengamatan, merencanakan, refleksi, melakukan tindakan. C. merencanakan, melakukan tindakan, melakukan pengamatan, refleksi. D. merencanakan, melakukan pengamatan, refleksi, melakukan tindakan

    melakukan refleksi 1. Berikut ini adalah beberapa kegiatan utama guru sebelum melaksanakan tindakan

    di dalam PTK, kecuali A. membuat rencana pembelajaran. B. merumuskan indikator keberhasilan. C. menyiapkan tabel analisis data. D. memilih metode.

    3. Kegiatan PTK bukan merupakan kegiatan yang terpisah dengan kegiatan pembelajaran. Pernyataan ini mengandung arti bahwa ... A. kegiatan PTK lebih diutamakan dari kegiatan pembelajaran. B. kegiatan pembelajaran sama pentingnya dengan kegiatan PTK. C. pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih penting dari PTK. D. kegiatan pembelajaran dan PTK dilakukan dalam waktu bersamaan.

    4. Memberitahukan kepada kepala sekolah bahwa dirinya (guru) akan melaksanakan PTK, termasuk bagian dari A. langkah awal penelitian. B. persyaratan penelitian. C. prosedur penelitian. D. etika dalam penelitian.

    5. Berikut ini merupakan tujuan dari penyiapan suasana kelas dalam kaitan dengan pelaksanakan PTK, kecuali A. siswa merasa lebih siap melakukan perubahan. B. menumbuhkan rasa percaya diri guru. C. menghindari kebingungan siswa dalam melakukan tugas. D. menghindari berbagai gangguan yang tidak diinginkan.

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 33

    6. Berikut ini adalah beberapa komponen yang berbeda secara nyata di dalam persiapan mengajar pada guru yang melaksanakan PTK, kecuali

    A. waktu yang dipergunakan. B. rumusan TIK. C. kegiatan evaluasi. D. metode yang dipergunakan. 7. Pentingnya kesiapan kondisi kelas ketika akan dilaksanakan PTK, didasari

    kesadaran bersama bahwa A. kelas sedang mengadakan perubahan. B. pelaksanaan kegiatan tidak boleh terjadi gangguan. C. pelaksanaan PTK menuntut adanya suasana berbeda. D. kelas yang melaksanakan PTK harus diutamakan dari kelas lain. 8. Indikator utama untuk menilai keberhasilan tindakan di dalam PTK adalah ... A. tuntasnya materi yang disampaikan guru. B. tepatnya penggunaan waktu di dalam pembelajaran. C. terjadinya perubahan proses dan hasil belajar siswa. D. penghargaan guru dan kepala sekolah atas keberhasilan PTK.. 9. Tugas utama guru adalah mengajar, karena itu PTK yang dirancang dan

    dilaksanakan oleh guru secara metodologis diharapkan tidak mengganggu aktivitas pokok guru dalam mengajar. Pernyataan tersebut mengingatkan guru agar...

    A. memprioritaskan keterlaksanaan tindakan dalam PTK. B. memahami dan mengkaji pelaksanaan PTK secara cermat. C. PTK dilaksanakan di luar jam pembelajaran. D. tidak membebani guru dengan melaksanakan PTK. 10. Bilamana guru mengadakan perbaikan pembelajaran dengan menitikberatkan pada

    optimalisasi penggunaan alat peraga, maka bentuk tindakan nyata guru dalam PTK adalah ...

    A. mencari dan menggunakan alat peraga seadanya secara optimal. B. mengupayakan tersedianya alat-alat peraga yang mutahir C. meningkatkan daya guna alat peraga untuk mendukung pembelajaran. D. mendorong peran siswa untuk mencari alat peraga yang sesuai.

  • 7 - 34 Unit 7

    Umpan balik dan tindak lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat

    di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian pergunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda tentang bahan ajar dalam subunit ini. Rumus Perhitungan: Jumlah jawaban yang benar Tingkat Penguasaan Anda = X 100 10 Hasil perhitungan tersebut di atas dapat diberikan makna sebagai berikut: Skor 90 100, berarti sangat baik Skor 80 89, berarti baik Skor 70 79, berarti cukup baik Skor 0 69, berarti kurang Apabila skor Anda mendapat 80 ke atas, berarti bahwa penguasaan Anda tentang bahan ajar dalam sub unit ini Baik atau bahkan Sangat Baik, maka Anda dapat melanjutkan ke unit berikutnya. Namun, apabila tingkat penguasaan Anda masih mendapatkan skor di bawah 80, maka Anda disarankan untuk mempelajari kembali subunit ini, khususnya pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai dengan baik. Perhatikan pada nomor soal yang mana Anda masih keliru menjawabnya.

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 35

    Kunci Tes Formatif Tes Formatif 1 1) B. Proposal penelitian merupakan rencana yang memuat langkah-

    langkah tertentu yang harus dilaksanakan. 2) C. Format proposal memberkan arah dan sistematika penulisan. 3) A. Jika diarahkan untuk mendapatkan dukungan dana proposal harus

    mengacu pada prosedur formal. 4) C. Konsultasi tidak menjadi butir kriteria penilaian proposal. 5) B. Bagian pendukung bukan merupakan bagian pokok proposal. 6) C. Rencana diseminasi dapat dibuat terpisah dari proposal. 7) D. Hal-hal tersebut merupakan persyaratan di dalam perumusan masalah. 8) A. Teori yang mutakhir dan relevan sangat diutamakan. 9) A. Rumusan kerangka pikir penemuan masalah tidak dituangkan di

    dalam proposal. 10) D. Penilaian proposal menunjukkan pada tingkat kelayakan proposal

    untuk dilaksanakan Tes Formatif 2 1) C. Urutan langkah PTK mulai dari perencanaan, melakukan tindakan,

    pengamatan dan refleksi. 2) C. Menyiapkan tabel analisis dapat dipersiapkan pada waktu lain 3) D. PTK dan pembelajaran dilakukan dalam waktu bersamaan. 4) D. Salah satu etika penelitian adalah memberitahu pimpinan tentang

    rencana yang akan dilakukan. 5) B Penyiapan suasana kelas tidak terkait langsung dengan tumbuhnya

    rasa percaya diri guru. 6) A Guru yang melaksanakan PTK menggunakan jumlah waktu

    pembelajaran yang sama. 7) A Perubahan yang dilakukan menuntut suasana yang mendukung. 8) C Keberhasilan PTK utamanya dilihat dari terjadi tidaknya perubahan

    proses dan hasil belajar siswa. 9) B Guru diharuskan mengkaji PTK secara cermat agar tidak menganggu

    kegiatan pembelajaran. 10) C Tindakan yang dilakukan guru adalah meningkatkan daya guna alat

    peraga untuk mendukung pembelajaran

  • 7 - 36 Unit 7

    Glosarium

    Curricullum vitae adalah daftar yang dibuat seseorang yang di dalamnya tercantum

    identitas diri, latar pendidikan, atau pengalaman-pengalaman dalam berbagai kegiatan yang dianggap penting,

    Iklim yang kondusif adalah keadaan atau situasi sekitar yang mendukung

    kelancaran kegiatan yang dilaksanakan. Dalam proses pembelajaran iklim yang kondusif ditandai dengan adanya keterbukaan, kebebasan mengemukakan pendapat, lingkungan yang tidak gaduh dan seterusnya.

    Kepala lembaga adalah pimpinan lembaga atau atau instansi yang memiliki

    wewenang memberikan persetujuan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada lingkup institusi tersebut. Di lingkungan sekolah, misalnya kepala sekolah, kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/kota dan sebagainya. Di lingkungan Perguruan Tinggi biasanya Dekan atau Kepala Lembaga Penelitian.

    Masalah yang applicable adalah masalah-masalah nyata dalam pembelajaran yang

    benar-benar dipahami guru dan dapat diteliti atau diperbaiki melalui PTK serta bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran.

    Rambu-rambu penilaian adalah acuan penilaian yang memuat aspek-aspek penting

    dari suatu proposal penelitian yang diberikan bobot nilai tertentu guna menilai kelayakan proposal penelitian yang diajukan.

  • Penelitian Pendidikan SD 7 - 37

    Daftar Pustaka Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. (2004). Penelitian Tindakan (Suatu

    Pengantar). Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan. Editorial Buletin Peningkatan Mutu Pendidikan SLTP. (2001). Pedoman Teknis

    Pelaksanaan Classroon Action Research (CAR). Pelangi Pendidikan, Vol 4 Nomor 2 tahun 2001.

    Hopkins, D. (1993). A Teachers Guide to Classroom Research. Buckingham: Open

    University Press. McNiff, J. (1992) Action Research: Principles and Practice. London: Routledge 11

    New Fetter Lane, London ECAP 4EE. Moenhilabib (1991). Penyusunan Usulan Penelitian. Makalah Lokakarya Penelitian

    Tingkat Dasar Bagi Dosen Perguruan Tinggi dan Swasta di Malang Angkatan XIII tahun 1990/1991.

    Wiersma, W. (1980). Research Method in Education. Edisi ke-3 Itasca: Peacoc

    Publisher. Wihardit, K. (2003). Perencanaan Tindakan Kelas. Buku Materi Pokok Penelitian

    Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.