penelitian in vitro mengenai efektivitas irigan in trac anal terhadap candida albicans
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Penelitian in Vitro Mengenai Efektivitas Irigan In Trac Anal Terhadap Candida Albicans
1/8
PENELITIAN IN VITRO MENGENAI EFEKTIVITAS IRIGAN INTRACANAL
TERHADAP CANDIDA ALBICANS
RINGKASAN
Pendahuluan. Patogen yang sering terisolasi pada gigi dengan nekrosis pulpa termasuk
dalam berbagai macam bakteri enterik (Klebsiella, Enterobacter), fungi (terutama Candida spp.)
dan enterococci (Enterococcus faecalis). Candida albicans adalah spesies yang paling sering
terisolasi. Fungi dapat ditemukan terutama pada gigi yang terinfeksi dan pada gigi yang gagal
dilakukan perawatan endodontik.
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efektivitas in vitro dari beberapa irigan
intracanal yang digunakan untuk mengeliminasi Candida albicans.
Bahan dan Metode. Penelitian klinis yang digunakan adalah mengisolasi Candida
albicans dari saluran akar yang terinfeksi.
Efektivitas dari irigan endodontik berikut yang diteliti: 17% EDTA, 2% CHX
(chlorhexidine), 6% NaOCl (sodium hypochlorite), 3% NaOCl dan 3% H2O2 (hydrogen
peroxide).
Penelitian menggunakan metode difusi agar : kavitas dibuat dalam agar-agar dan
kemudian diisi dengan medikamen yang diteliti.
Data dimasukkan dan diproses menggunakan statistika SPSS 15.0.1. Tingkat signifikan
untuk menolak hipotesis nol telah ditentukan pada p
-
7/31/2019 Penelitian in Vitro Mengenai Efektivitas Irigan In Trac Anal Terhadap Candida Albicans
2/8
PENDAHULUAN
Patogen berikut sering terisolasi pada gigi dengan nekrosis pulpa: bakteri enteric
(Klebsiella, Enterobacter), fungi (terutama Candida spp.) dan enterococci (Enterococcus
faecalis).
Candida spp. adalah ragi gram positif seperti fungi; bermacam-macam penelitian telah
dilaporkan untuk mengisolasi mereka dari infeksi endodontik utama. Fungi ini berbentuk oval
atau bulat. Mereka berkembang secara optimal pada suhu 37oC dan pada medium yang sedikit
asam pH 6-6,5.
Candida albicans adalah jenis yang paling sering terisolasi. Yang terisolasi lainnya
termasuk: C. glabrata, C. guilliermondii, C. inconspicua, C. krusei, C. parapsilosis, C. tropicalis,
C. crusei. Mereka juga termasuk bagian dari mikroflora normal mulut. Mereka dapat diisolasi
dari plak, caries, subgingival microflora, dan kavitas periodontal aktif. Mereka masuk saluran
akar dari kavitas oral karena berada di dekat yang sebelumnya dalam kasus ini endodontium
yang terbuka secara patologis, kesalahan dalam mengisolasi daerah operasi, atau ketika
penutupan endodontium memberikan jalan antar kunjungan ke dokter gigi selama perawatan
yang panjang.
Baumgarthner dkk menemukan Candida albicans dalam 21% dari sampel yang diambil
dari saluran akar yang terinfeksi dengan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain
Reaction). Kubo dkk melaporkan kehadiran Candida albicans 11.36% ketika Waltimo dkk telah
mengisolasi 48 jenis fungi dari saluran akar yang terinfeksi dengan periodontitis apikalis.
Dalam penelitian sebelumnya, kita mengisolasi Candida albicans dalam hubungannya dengan
mikroorganisme lain dalam 37.5% kasus periodontitis periapikal infeksius kronis dan open
endodont.
Fungi dapat juga ditemukan pada gigi yang menjalani perawatan endodontik yang tidak
berhasil. Siqueira dkk telah mengisolasi Candida albicans dalam 2 dari 24 saluran dimana
perawatan endodontik telah gagal. Molander dkk telah menemukan Candida albicans dalam 3
saluran dari 68 sampel gigi yang telah menjalani perawatan yang tidak berhasil dan dengan lesi
periapikal kronis.
Laporan ini menunjukkan bahwa fungi merupakan mikroorganisme yang paling resisten
terhadap perawatan. Fakta ini juga menunjukkan ketahanan Candida albicans untuk medikamen
tertentu dengan standar penggunaan dalam endodontik, termasuk calcium hydroxide yang
bercampur dengan bahan inert.
Banyak penelitian eksperimental menunjukkan terdapat usaha yang konstan untuk
menemukan medikamen yang lebih efektif dan kombinasi untuk mengeliminasi fungus tersebut.
-
7/31/2019 Penelitian in Vitro Mengenai Efektivitas Irigan In Trac Anal Terhadap Candida Albicans
3/8
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini untuk menilai efektivitas in vitro pada beberapa irigan
intracanal yang digunakan untuk mengeliminasi Candida albicans.
BAHAN DAN METODOLOGI
Penelitian menggunakan isolasi klinis Candida albicans dari saluran akar yang terinfeksi
(Periodontitis acuta sicca, Periodontitis chronica gr. diff). Lihat gambar 1.
Aktivitas anti mikrobial irigan endodontik di bawah ini yang diteliti:
1. 17% EDTA
2. 2% CHX (chlorhexidine)
3. 6% NaOCl (sodium hypochlorite), Vista Dental, USA
4. 3% NaOCl (sodium hypochlorite), Vista Dental, USA
5. 3% H2O2 (hydrogen peroxide)
Penelitian menggunakan metode difusi agar, sedikit kavitas ditusuk pada agar dan diisi
dengan medikamen yang diteliti.
Agar menggunakan Mueller-Hinton, dengan 5% defibrinasi darah domba (Bul Bio,
National Centerof Infectious and Parasitic Diseases Sofia). Petri dish diinokulasi dengan
suspensi dari masing-masing strain Candida albicans, dipersiapkan pada larutan fisiologis steril
dari 0,5 berat jenis McFarland.
Dalam tiap petri dish, tiga kavitas diisi dengan medikamen banyaknya yang digunakan
untuk tiap kavitas adalah 5L.
Preinkubasi petri dish selama 30 menit pada suhu ruangan, dan kemudian diinkubasi 37oC
selama 24-48 jam.
Untuk membaca hasilnya pada 24-48 jam dan menentukan aktivitas antimikrobial dari
bahan yang diteliti, daerah inhibisi di sekitar medikamen pada kavitas diukur dalam milimeter.
-
7/31/2019 Penelitian in Vitro Mengenai Efektivitas Irigan In Trac Anal Terhadap Candida Albicans
4/8
Gambar 1. Dentin pada saluran akar yang terinfeksi dengan Candida albicans
(perbesaran x 2420)
Gambar 1. menunjukkan koloni dari C. albicans dengan beberapa sel, yang mana telah
diobservasi pada SEM.
Data dimasukkan dan diproses menggunakan paket statistik software SPSS 15.0.1.
Tingkat signifikan untuk menolak hipotesis nol ditetapkan pada p
-
7/31/2019 Penelitian in Vitro Mengenai Efektivitas Irigan In Trac Anal Terhadap Candida Albicans
5/8
Tabel 1: Analisis Perbandingan diameter daerah inhibisi dari pertumbuhan bakteri sesuai
dengan irigan yang digunakan.
Irigans N X * SD Min Max
17% EDTA 8 24,50a 2,45 22,00 30,00
2% CHX 8 17,75b 1,75 14,00 20,00
6% NaOCl 8 25,88a 2,17 23,00 28,003% NaOCl 8 14,00c 0,76 13,00 15,00
3% H2O2 8 5,38d 0,74 4,00 6,00
* - Huruf yang sama menunjukkan kurangnya perbedaan yang signifikan dan huruf yang
berbeda menunjukkan adanya perbedaan.
(p < 0,05).
N Jumlah strain mikroba
X Mean arithmetic diameter daerah aktivitas
SD Standard deviasi
Min Minimal diameter dari daerah dalam millimeters
Max Maximum diameter dari daerah dalam millimeters
Gambar 2. Daerah penekanan pertumbuhan bakteri
1-Atas: 17% EDTA
2-Kiri: 2% CHX
3-Kanan: 6% NaOCl
-
7/31/2019 Penelitian in Vitro Mengenai Efektivitas Irigan In Trac Anal Terhadap Candida Albicans
6/8
Gambar 3. Daerah penekanan pertumbuhan bakteri
4-Atas: 3% NaOCl
5-Bawah: 3% H2O2
Gambar 4.Nilaimean arithmetic dari diameter daerah aktivitas menurut irigan yang
digunakan
DISKUSI
Sebagian besar penelitian yang berkaitan dengan infeksi pada sistem saluran akar,
berfokus pada anaerob yang tepat, karena terjadi pada gigi yang belum diobati dengan nekrotik
pulpa. Kehadirannya terkait dengan kondisi lingkungan di saluran akar, pemberian makanan,
oksigenasi yang rendah, potensial reduksi, pH, suhu, dan interaksi bakteri yang penting untuk
pertumbuhan bakteri. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa obligat anaerob lebih mudah
untuk dieliminasi melalui prosedur endodontik daripada fakultatif anaerob (diisolasi dalam 19%
- 22% dari kasus); bukti yang terakhir lebih resisten pada prosedur kimia-mekanis.
Mikroorganisme yang tahan terhadap prosedur kimia-mekanis dan aplikasi dari medikamen
saluran akar adalah enterococci, streptococci, lactobacilli dan beberapa fungi seperti Candida
albicans.
-
7/31/2019 Penelitian in Vitro Mengenai Efektivitas Irigan In Trac Anal Terhadap Candida Albicans
7/8
Menurut Siqueira, kolonisasi dentin akar oleh 5 jenis fungi: Candida albicans, C. glabrata,
C. guilliermondii, C. parapsilosis dan Saccharomyces cerevisiae. Analisis SEM menunjukkan
bahwa Candida albicans membangun koloni di sekitar dentin pada saluran akar dan berpenetrasi
pada tubuli dentin; hal ini menunjukkan bahwa candida albicans sebagai suatu mikroorganisme
dentinophile dibandingkan dengan spesies lain. Hal ini sebagai fakta bahwa Candida albicans
yang terisolasi lebih sering pada saluran akar yang terinfeksi.
Infeksi endodontik adalah polymikrobial dan tidak semua medikamen sama-sama efektif
pada semua mikroorganisme dalam saluran akar yang terinfeksi.
Efektivitas dari NaOCl telah diperkuat dengan berbagai penelitian. Sodium hypochlorite
adalah irigan endodontik yang utama. Digunakan untuk mengobati saluran akar, daerah
dibersihkan dengan NaOCl antara pemakaian instrumen yang berbeda. Irigan ini melarutkan
jaringan organik dan komponen organik pada lapisan yang terinfeksi. Irigan masuk bereaksi
dengan protein dari jaringan organik untuk memberikan chloramine, yang mana merupakan
agen anti bakteri yang penting.
Sodium hypochlorite merusak mikroorganisme patogen yang menempel di biofilm dan
pada tubuli dentin. Sodium hypochlorite memiliki pH alkaloid (11-12). Pada penelitian baru-
baru ini, kita menggunakan 3% dan 6% NaOCl; pada kasus dari 6% NaOCl daerah inhibisi
pertumbuhan bakteri Candida albicans 25.88 mm sebagian besar telah dibandingkan dengan
larutan lain yang diuji. Pada kasus 3% NaOCl adalah 14.00 mm. Hasilnya menunjukkan
penurunan konsentrasi secara signifikan yang mengurangi efektivitas NaOCl melawan Candida
albicans.
Chlorhexidine adalah antiseptik yang kuat. Chlorhexidine memiliki daya tarik menarik
dengan dentin, bentuk depot dan memiliki aktivitas antimikrobial yang lebih lama.
Chlorhexidine digunakan sebagai irigan terakhir tapi tidak dapat digunakan sebagai irigan
utama karena tidak dapat melarutkan jaringan nekrotik. Aktivitas antimikrobial dari CHX
adalah bergantung pH, dengan pH optimum antara 5.5 dan 7.0. Ketika pH meningkat, aktivitas
antimikrobial dari substansi secara signifikan menurun. Biasanya 2% larutan chlorhexidine
digunakan dalam endodontik. Konsentrasi ini digunakan dalam penelitian kita juga. Larutan ini
menjadi peringkat ketiga dalam efektivitas dibandingkan dengan irigan yang lain, dengan 17.75
mm daerah inhibisi pertumbuhan bakteri. Chlorhexidine menunjukkan aktivitas yang lebih
tinggi daripada 3% NaOCl 14.00 mm. Ketika dikombinasikan dengan Ca(OH)2, aktivitasnya
menurun hingga 13.63 mm, yang masih lebih tinggi daripada aktivitas dari Ca(OH)2 yang
digunakan sendiri 11.00 mm. Peneliti yang lain melaporkan hasil yang sama.
-
7/31/2019 Penelitian in Vitro Mengenai Efektivitas Irigan In Trac Anal Terhadap Candida Albicans
8/8
Dua irigan endodontik ini tidak dapat mempengaruhi komponen inorganik dari lapisan
yang terinfeksi. EDTA (pH -7.3 ethylene diamine tetraacetic acid) dan citric acid digunakan
untuk demineralisasi (chelators).
Chelators memiliki kemampuan untuk menempel pada Ca- ions dentin dan untuk
demineralisasi lapisan permukaan dentin saluran akar. Dengan demikian penggunaan medikasi
yang lebih efektif menjadi hal yang mungkin dan adhesi yang lebih baik antara filler saluran
akar dan dentin dapat dicapai. Satu kekurangan utama EDTA adalah erosi signifikan dari inter-
dan perikanalikular dentin. Sekali saliva masuk ke dalam kanal dentin yang terbuka, hal ini
dapat menyebabkan infeksi kembali. Dalam penelitian ini, 17% larutan EDTA menunjukkan
daerah aktivitas dari 24.50 mm, yang merupakan peringkat kedua dalam efektivitas.
Ketika digunakan berturut-turut, dua larutan NaOCl dan EDTA lebih efektif dalam
menurunkan flora bakteri pada sistem saluran akar daripada NaOCl sendiri.
Aksi antiseptik dari hydrogen peroxide (H2O2) adalah karena atom oksigen yang
dilepaskan dalam kasus yang berkontak dengan jaringan. Penggunaannya juga membantu
pembuangan serpihan dentin dan jaringan sisa. Candida albicans adalah yang paling tidak dapat
dipengaruhi oleh 3% H2O2 5.38 mm.
Perawatan mekanis pada saluran akar, serta irigasi dengan berbagai larutan antiseptik
selama dan setelahnya tidak dapat menghilangkan semua mikroba; inilah sebabnya mengapa
menyisipkannya dengan berbagai medikamen yang ditempatkan dalam saluran akar di antara
kunjungan.
KESIMPULAN
Ketika menggunakan berbagai irigan endodontik dan medikamen intrakanal, salah satu
yang harus diingat adalah pada saluran akar yang terinfeksi terdapat mikroorganisme yang
cukup resisten terhadap prosedur kimia dan mekanik (Candida albicans, E.faecalis).
Di antara larutan yang digunakan untuk irigasi saluran akar, 6% NaOCl adalah yang
paling efektif, kemudian diikuti oleh 17% EDTA.
Penurunan konsentrasi secara signifikan akan mengurangi efektivitas dari NaOCl
melawan Candida albicans.
2% Chlorhexidine lebih efektif daripada 3% NaOCl dalam mengeliminasi Candida
albicans.