pendidikan bahasa dan sastra indonesia fakultas...

255
PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VIII SMP PELITA HARAPAN PONDOK PINANG, KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ARINI RACHMAWATI AZIZAH NIM 108013000015 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1437 H

Upload: duongdiep

Post on 20-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE

INQUIRY PADA SISWA KELAS VIII SMP PELITA HARAPAN

PONDOK PINANG, KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ARINI RACHMAWATI AZIZAH

NIM 108013000015

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015/1437 H

Page 2: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 3: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 4: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 5: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 6: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

ABSTRAK

Arini Rachmawati Azizah. NIM : 108013000015, “Peningkatan Membaca

Kritis Artikel Dengan Metode Inquiry Pada Siswa Kelas VIII SMP Pelita

Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan”. Skripsi,

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2015.

Permasalahan yang diangkat peneliti dalam penulisan skripsi ini

adalah:untuk mengetahui adanya peningkatan membaca kritis artikel siswa, untuk

mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam memilih teknik yang digunakan

dalam pembelajaran membaca dan meningkatkan membaca kritis artikel dengan

metode inquiry siswa VIII SMP Pelita Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan untuk mengetahui dan mengatasi

permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran di kelas, khususnya materi

membaca kritis. PTK dilakukan dengan empat tindakan, yaitu: perencanaan

(planning), pelaksanaan (action), observasi (observing), dan reflekting

(reflecting). Empat tindakan tersebut dilakukan secara bertahap ketika

mengadakan penelitian agar hasil yang didapat sesuai dengan apa yang

diharapkan peneliti.

Berdasarkan hasil analisis data, temuan, dan pembahasan diperoleh nilai

rata-rata pretest siswa yakni sebelum siswa menggunakan metode inquiry nilainya

sebesar 53.3 setelah menggunakan metode inquiry nilainya menjadi 91.6.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa metode inquiry memberikan

dampak positif bagi siswa dalam proses belajar mengajar terutama dalam

meningkatan membaca kritis artikel. Dan hasil penelitian ini dapat dijadikan

gambaran bagi para pendidikan dalam memilih metode mengajar yang tepat untuk

meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar yang tepat.

Kata kunci Membaca Kritis, Artikel, Inquiry:

Page 7: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

ABSTRACT

Arini Rachmawati Azizah. NIM : 108013000015, “Peningkatan Membaca

Kritis Artikel Dengan Metode Inquiry Pada Siswa Kelas VIII SMP Pelita

Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan”. Skripsi,

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2015.

Some problems which become the writer’s concern in this skripsi writing

are: to know the ability improvement reading critis method inquiry student, to find

out the problems faced by teacher in the Inquiry Technique class VIII SMP Pelita

Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, in South Jakarta.

The outhor uses research methods class action. PTK is done to know and

handle problems that exist in learning process in the class, especially the material

Critical Reading. PTK performed with four actions, namely planning (planning),

execution (action), observation (observing), and reflection (reflecting). Four

actions are carried out in stage when conducting research for the result obtained in

accordance with what is expected of researchers.

Based on the results of data analysis, findings, and discussion of the data

obtained by average value of the pretest students before students use inquiry

techniques shalls be equel to 53.3 after using the inquiry technique the value 91.6

based on these data in methods inquiry gave a positive impact for students in the

process of teaching and learning especially in methods critical inquiry. And the

research resut can be used as an overview for educators in selecting just the right

teaching methods to improve the quality of teaching and learning activities in a

timely manner .

Kata kunci: Reading Critis, Artical, Inquiry:

Page 8: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji serta syukur hanya ditunjukkan kepada Allah SWT Penguasa

Seluruh Alam, pemberi nikmat tanpa perhitungan, tempatku bersandar meminta dan berdoa serta

tempatku bersyukur atas segala nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Shalawat dan salam

senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, para sahabat, beserta

keluarga dan para pengikutnya yang setia sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

penelitian ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari perlunya kerja keras dan doa serta

kesungguhan hati untuk menghadapi dalam penyelesaian kegiatan skripsi ini. Berkat pertolongan

Allah SWT dan bantuan dari berbagai macam pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Jakarta.

2. Makyun Subuki, M.Hum, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta.

3. Drs. Cecep Suhendi, M.Pd, pembimbing skripsi yang selalu sabar memberikan arahan,

dukungan, dan semangat selama penyusunan skripsi, mulai pengajuan proposal sampai

skripsi ini selesai.

4. Edi Setiadi, S.Pd, Kepala Sekolah SMP Pelita Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan.

5. Rosida Erowati, M.Hum, sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang selalu sabar

membimbing, memberikan dukungan, dan kasih sayangnya buat saya untuk

menyelesaikan studi ini

6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membimbing,

mengajarkan, dan memberikan ilmunya kepada penulis selama menjadi mahasiswa di

UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

7. Seluruh staff Perpustakaan Utama UIN dan Perpustakan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan yang telah mempermudah penulis mencari referensi.

Page 9: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

ii

8. Papa dan Mama ku sayang yang dengan susah payah membimbing, mengajarkan, dan

menyekolahkan aku dengan segala kegigihan serta semangatnya hingga pada akhirnya

aku berhasil memperoleh gelar S1 demi menggapai masa depan yang gemilang.

9. Maya Marcelina Azizah dan M. Wildan Uwais Al-Qorni, dua adik tercintaku, terima

kasih atas semangat dan dukungannya walau tidak banyak kata yang diucapkan namun

senantiasa mendoakan kelancaranku dalam menyelesaikan study S1 ini.

10. Seluruh keluarga besar baik dari pihak Papa dan Mama yang telah ikut membantu

mendoakan dan memotivasi aku dalam menyelesaikan study S1.

11. Sahabat-sahabat aku angkatan 2008 s/d 2012, dan kumpulan teman-teman usil yang telah

memberikan motivasi dan meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan-keluhan

penulis ketika menghadapi kejenuhan dalam menyelesaikan skripsi ini serta kebersamaan

dalam berbagi pengalaman yang telah membukakan mata hati kecilku mengenai makna

sebuah kebersamaan.

Terimakasih kepada pihak lain yang telah memberikan arahan, bimbingan, serta

nasihatnya demi kelancaran dalam menyusun skripsiku yang tak bisa ku sebutkan satu per

satu nama kalian, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis secara pribadi

maupun para pembaca serta berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya dalam

dunia pendidikan.

Wassalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 13 Agustus 2015

Penulis

Page 10: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

iii

Page 11: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH ................................................................... iii

ABSTRAK ..................................................................................................................................... iv

ABSTRACT .....................................................................................................................................v

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ viii

BAB I: PENDAHULUAN ..............................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................................................4

C. Pembatasan Masalah ............................................................................................................4

D. Perumusan Masalah .............................................................................................................4

E. Tujuan Penelitian .................................................................................................................5

F. Manfaat Penelitian ...............................................................................................................5

BAB II: KAJIAN TEORETIK ......................................................................................................7

A. Hakikat Membaca Kritis Artikel ..........................................................................................7

1. Membaca ........................................................................................................................7

a. Fungsi Membaca .....................................................................................................10

b. Tujuan Membaca .....................................................................................................10

c. Manfaat Membaca ...................................................................................................12

2. Hakikat Membaca Kritis .............................................................................................14

a. Pengertian Membaca Kritis ...................................................................................14

b. Manfaat Membaca Kritis ......................................................................................18

Page 12: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

3. Artikel ..........................................................................................................................19

a. Hakikat Artikel.......................................................................................................19

b. Ciri-Ciri Artikel ......................................................................................................19

c. Karakteristik Artikel ...............................................................................................19

d. Jenis-Jenis Artikel ..................................................................................................21

B. Hakikat Metode Inquiry ............................................................................................................. 23

a. Macam-Macam Metode Inquiry ................................................................................25

b. Ciri Utama Pembelajaran Inquiry ..............................................................................26

c. Fungsi Metode Inquiry ...............................................................................................26

d. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inquiry ...............................................27

e. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inquiry ..............................................................29

C. Hasil Penelitian Relevan ....................................................................................................30

D. Kerangka Berpikir ..............................................................................................................31

E. Hipotesis Tindakan ............................................................................................................31

BAB III:METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................................32

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................................32

B. Metodologi Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ....................................................32

C. Subjek Penelitian .................................................................................................................36

D. Peranan Posisi Peneliti dalam Penelitian .............................................................................36

E. Tahapan Intervensi Tindakan ..............................................................................................36

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .......................................................................38

G. Data dan Sumber Data .........................................................................................................39

H. Instrumen Pengumpulan Data yang Digunakan ..................................................................39

I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................................39

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ...................................................................................40

K. Analisis Data dan Interpretasi Data .....................................................................................41

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ...............................................................................42

BAB IV: DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ..........................................43

A. Deskripsi Data Sekolah ......................................................................................................43

B. Analisis Data ......................................................................................................................44

Page 13: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

C. Pembahasan………………………………………………………………………………69

BAB V: KESIMPULAN, DAN SARAN .....................................................................................71

A. Kesimpulan ........................................................................................................................71

B. Saran ..................................................................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...74

LAMPIRAN

Page 14: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Hasil Pretest Membaca Kritis Media Artikel (Siklus I) ............................................48

Tabel 2 : Distribusi frekuensi data tunggal ...............................................................................49

Tabel 3 : Distribusi frekuensi data kelompok ...........................................................................50

Tabel 4 : Populasi dari data kelompok ......................................................................................50

Tabel 5 : Hasil Posttest Membaca Kritis Media Artike (Reflekting) ........................................52

Tabel 6 : Distribusi frekuensi data tunggal ...............................................................................53

Tabel 7 : Distribusi frekuensi data kelompok ..........................................................................54

Tabel 8 : Populasi dari data kelompok .....................................................................................54

Tabel 9 : Hasil Pretest Membaca Kritis Melalui Media Artikel (Siklus II) ................................ 61

Tabel 10 : Distribusi frekuensi data tunggal ..............................................................................61

Tabel 11 : Distribusi frekuensi data kelompok ...........................................................................62

Tabel 12 : Populasi dari data kelompok .....................................................................................63

Tabel 13 : Hasil Posttest Membaca Kritis Media Artikel(Reflekting) ........................................65

Tabel 14 : Distribusi frekuensi data tunggal ...............................................................................66

Tabel 15 : Distribusi frekuensi data kelompok ...........................................................................67

Tabel 16 : Populasi dari data kelompok ......................................................................................67

Page 15: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengajaran bahasa Indonesia mempunyai ruang lingkup dan tujuan

yang mampu menumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan

perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pada hakikatnya

pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk mempertajam kepekaan dan

pemahaman siswa.

Keterampilan membaca siswa kelas VIII SMP Pelita Harapan, Pondok

Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tergolong lemah. Siswa merasa

kesulitan dalam menuangkan ide kreatifnya setelah membaca kritis artikel

yang diberikan oleh gurunya.

Membaca bergantung pada kecakapan kita dalam menjalankan kedua

organ tubuh tersebut. Dalam hal ini, diperlukan pengetahuan untuk

meningkatkan keterampilan membaca agar lebih banyak informasi dan

pengetahuan yang kita peroleh.

Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah

kegiatan memandangi lambaang-lambang yang tertulis semata. Bermacam-

macam kemampuan dikerahkan oleh seorang pembaca, agar dia mampu

memahami materi yang dibacanya.

Banyak manfaat yang di peroleh dari kegiatan membaca. Kegiatan

membaca biasanya dilakukan berdasarkan kebutuhan atau paksaan. Namun

sepantasnyalah siswa harus melakukan kegiatan ini atas dasar kebutuhan,

bukan paksaan. Jika siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka ia akan

banyak menerima informasi yang diperolehnya. Dan disisi lain ketika seorang

siswa membaca sebagai sebuah paksaan, maka informasi yang diperolehnya

tidak akan maksimal.

Kegiatan membaca juga merupakan aktivitas berbahasa yang bersifat

aktif reseptif. Dikatakan aktif, karena di dalam kegiatan membaca

sesungguhnya terjadi interaksi antara pembaca dan penulisnya, dan dikatakan

Page 16: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

2

reseptif, karena si pembaca bertindak selaku penerima pesan dalam suatu

korelasi komunikasi antara penulis dan pembaca yang bersifat langsung.

Keterampilan membaca kritis yang masih kurang dimiliki oleh siswa,

disebabkan pelajaran membaca kritis kurang mendapatkan perhatian dari para

pengajar. Pengajar hanya menguji tingkat ingatan siswa saja saat memberikan

pelajaran. Pengajar hanya menanyakan tentang 5W + 1H, yaitu what (apa),

who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how

(bagaimana) kepada siswa, sehingga siswa tidak perlu lagi berpikir secara

kritis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, tetapi siswa hanya

perlu mengingat jawaban yang sudah tersedia dalam bahan bacaan.

Berkembangnya aneka pengertian membaca dikarenakan adanya tiga

faktor, yaitu yang pertama, kenyataan bahwa apa yang biasa disebut membaca

itu adalah sesuatu yang sangat rumit dan unik pula keadaannya. Sehingga

belum ada seorang ahlipun yang berhasil merumuskan membaca dengan tepat.

Pasti masih ada kelemahan banyak ataupun sedikit. Faktor yang kedua,

perbedaan latar belakang pendefinisian tentang membaca. Dalam menyusun

perumusannya ada perbedaan-perbedaan dalam: (1) teori atau pendekatan

yang digunakan sebagai landasan. Penganut teori keterampilan tentu memiliki

pengertian yang berbeda dengan penganut teori persepsi. (2) tujuan atau

maksud batasan membaca yang disusunnya. Bagi orang yang memiliki tujuan

mendefinisikan membaca sebagai bahan penelitian tentu berbeda dengan yang

mendefinisikan membaca untuk pengajaran. (3) pemilihan aspek masalah

membaca yang dijadikan pusat perhatiannya. Orang yang memusatkan

perhatiannya kepada aspek mekanis tentu akan memiliki definisi yang berbeda

dengan orang yang memusatkan pikiran pada aspek pemahaman. Faktor yang

ketiga, dilatarbelakangi oleh penemuan-penemuan baru dalam studi membaca.

Penemuan dari penerapan studi psikolinguistik mengembangkan definisi

membaca, sehingga berbeda dengan pengertian membaca menurut para ahli

yang lebih lampau

“Kemampuan bahasa pokok atau keterampilan berbahasa dalam

kurikulum sekolah mencakup empat segi, yaitu:

Page 17: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

3

1. Keterampilan menyimak/mendengarkan (Listening Skills)

2. Keterampilan berbicara (Speaking Skills)

3. Keterampilan membaca (Reading Skills)

4. Keterampilan menulis (Writing Skills)”1

Empat keterampilan berbahasa tersebut memiliki keterkaitan yang

sangat erat satu sama lain, dan saling berkorelasi. Membaca merupakan

kegiatan yang tersusun dari empat komponen: strategi, kelancaran, pembaca,

dan teks. Strategi adalah kemampuan pembaca menggunakan beragam strategi

untuk mencapai tujuan dalam membaca. Kelancaran ialah kemampuan

membaca dengan kecepatan tertentu dengan pemahaman yang cukup.

Gabungan dari teks, strategi, kelancaran, dan pembaca ini yang disebut

membaca.

Soedarso berpendapat bahwa “Membaca adalah aktivitas yang

kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah.

Meliputi orang harus menggunakanpengertian dan khayalan, mengamati, dan

mengingat-ingat. Kita tidak dapat membaca tanpa menggerakan mata atau

tanpa menggunakan pikiran kita.pemahaman dan kecepatan membaca menjadi

amat tergantung pada kecakapan dalam menjalankan setiap organ tubuh yang

diperlukan untuk itu”2.

DP.Tampubolon berpendapat bahwa “Membaca adalah kegiatan fisik

dan mental yang dapat berkembang menjadi suatu kebiasaan3”

Membaca adalah suatu proses yang bersangkut paut dengan bahasa.

Oleh karena itu maka para pelajar haruslah dibantu untuk menanggapi atau

memberi responsi terhadap lambang-lambang visual yang menggambarkan

tanda-tanda oditori dan berbicara haruslah selalu mendahului kegiatan

membaca.

1.Hendry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa , 1979 ), h.1. 2 Soedarso.Sistem Membaca Cepat dan Efektif . Jakarta: PT. Gramedia 1989, h. 4.

3 DP.Tampubolon. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien.

Bandung: Angkasa, 1986, h. 228.

Page 18: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

4

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal, dibutuhkan guru

yang kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus-menerus

untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas.

Karena dengan peningkatan mutu proses belajar mengajar di kelas, maka mutu

pendidikan dapat ditingkatkan. Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan

hasil proses belajar mengajar di kelas harus selalu dilakukan, salah satu upaya

tersebut adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

dengan PTK kekurangan atau kelemahan yang terjadi dalam proses belajar

mengajar dapat teridentifikasi dan terdeteksi, untuk selanjutnya dicari solusi

yang tepat”4. Oleh karena itu, penulis mengajukan judul “Peningkatan

Membaca Kritis Artikel Dengan Metode Inquiry Pada Siswa Kelas VIII SMP

Pelita Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dilakukan identifikasi

masalah sebagai berikut: “Bagaimana meningkatkan kemampuan membaca

kritis artikel dengan metode inquiry Siswa Kelas VIII SMP Pelita Harapan,

Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan”.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ada di atas, maka perlu

adanya batasan sebagai fokus penelitian. Oleh karena itu, peneliti membatasi

masalah yang akan diteliti sebagai berikut: “Upaya meningkatkan pola

membaca kritis artikel dengan metode inquiry VIII di SMP Pelita Harapan,

Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah meningkatkan pola

membaca kritis melalui artikel pada siswa kelas VIII SMP Pelita Harapan,

Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan?”

4Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:

RajaGrafindo,Persada. 2011. h. 48.

Page 19: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

5

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui hasil dari membaca kritis melalui artikel siswa kelas VIII

SMP Pelita Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi guru dalam penerapan

teknik metode inquiry sebagai upaya meningkatkan membaca artikel.

F. Manfaat Penelitian

Semua hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat kepada semua pihak yang terkait secara khusus. Manfaat

penelitian ini, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan referensi belajar bagi siswa atau pihak-pihak sekolah

yang terlibat dalam pembelajaran.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

peningkatan membaca kritis siswa terhadap artikel dan membantu

guru bahasa Indonesia dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa

dalam membaca kritis artikel.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar

2) Meningkatkan gairah belajar siswa

3) Melatih siswa agar lebih kreatif dan mandiri dalam belajar

menyelesaikan masalah-masalah belajar sehingga dapat

meningkatkan sikap positif siswa untuk berpikir runtut, kritis, dan

sistematis dalam usaha pemecahan masalah.

4) Memperoleh prestasi atau hasil belajar yang bagus.

b. Bagi Sekolah

1) Dapat memberikan dorongan semangat yang positif dalam proses

belajar mengajar, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia pada

membaca kritis melalui artikel.

Page 20: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

6

2) Dapat mengetahui presentase kemampuan siswa dalam membaca

kritis artikel dengan metode inquiry sehingga pihak sekolah dapat

memperbaiki sistem proses belajar mengajar yang lebih baik.

c. Bagi Peneliti

1) Dapat mengetahui masalah-masalah dalam kelas terkait dengan

materi membaca kritis dan dapat memecahkan masalah tersebut

dengan metode pembelajaran yang lebih aktif dan menarik perhatian

siswa.

2) Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun

langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang

menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta

pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.

Page 21: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

7

BAB II

KERANGKA TEORITIK

A. Hakikat Membaca Kritis Artikel

1. Membaca

Proses melisankan paparan bahasa tulis; mempersepsi tuturan tulis;

penerapan seperangkat keterampilan kognitif untuk memperoleh

pemahaman dari tuturan tertulis yang dibaca; proses berpikir dan bernalar,

atau sebagai proses pengolahan bahasa; (1) proses pemberian makna

kepada simbol-simbol visual; dan, tidak mungkin ada pengertian yang

baku, yang ada hanya ragam pengertian yang umum popular ke pengertian

yang teknis ilmiah (2) pengertian yang sangat sempit ke pengertian yang

sangat luas, dan (3) pengertian yang tanpa dasar ke pengertian yang secara

kaku berdasarkan suatu teori membaca tertentu. Pengertian membaca

Tarigan menyebutkan bahwa.

“Membaca merupakan suatu upaya yang dilakukan pembaca

dalam memperoleh suatu pesan atau informasi yang ada di dalam

suatu bacaan yang ingin disampaikan oleh penulis melalu kata-

kata. Dalam penyampaian suatu pesan, penulis menggunakan

media kata-kata atau bahasa tulis. Pesan yang disampaikan bisa

informasi dan gagasan”.1

Pengajaran keterampilan berbahasa bertujuan untuk menumbuhkan

dan mengembangkan keterampilan berbahasa. Membaca merupakan suatu

proses yang dilakukan pembaca untuk mendapatkan pesan yang

disampaikan oleh penulis. Melalui media kata-kata atau bahasa tulis

terdapat makna yang tersirat dan makna tersurat, dan apabila pesan yang

ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca tidak dimengerti,atau

tidak sampai kepada pembaca maka proses membaca dianggap gagal. Hal

ini penting adanya, karena pesan yang ingin disampaikan penulis

merupakan suatu yang penting yang biasanya dinginkan oleh pembaca.

1 Hendry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung:

Angkasa, 2008), h. 7.

Page 22: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

8

“Membaca adalah suatu aktivitas yang rumit atau kompleks karena

bergantung pada keterampilan berbahasa siswa berikut tingkat

pembelajarannya”2. Membaca biasanya bisa dikatakan rumit, karena

memerlukan banyak keterampilan untuk memahami suatu bacaan.

Para pengajar bahasa haruslah menyadari serta memahami benar

bahwa “membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, yang rumit,

mencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan yang

lebih kecil. Dengan kata lain, keterampilan membaca mencakup tiga

komponen, yaitu:

1. pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca;

2. korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur

linguistik yang formal;

3. hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna atau meaning3”

“Dari segi linguistik, “membaca adalah suatu proses penyandian

kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding prosess),

berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian

(encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah

menghubungkan kata-kata tulis (written world) dengan makna bahasa lisan

(oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan

menjadi bunyi yang bermakna4”.

Menurut Crawley dan Mountain dalam Rahim membaca merupakan

gabungan proses perseptual dan kognitif. Membaca sebagai proses visual

merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam bunyi. Pembaca

tahap ini mengidentifikasi tugas membaca untuk membentuk strategi

membaca yang sesuai, memonitor pemahamannya, dan menilai hasilnya.

“Menurut Klen, dkk, dalam Rahim mengemukakan definisi membaca

mencakup :

a. Membaca merupakan suatu proses maksudnya informasi dari teks dan

2 Subana dan Sunarti , Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. (Bandung: Pustaka

Setia), h.222. 3 Hendry Guntur Tarigan. op.cit. ,h.11.

4 Ibid., h. 7.

Page 23: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

9

pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang

utama dalam membentuk makna.

b. Membaca merupakan suatu strategis maksudnya pembaca yang efektif

menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan

konteks dalam rangka mengonstruksi makna ketika membaca. Strategi

bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca.

c. Membaca merupakan interaktif maksudnya membaca merupakan suatu

proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki

oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk

makna”5.

Membaca adalah interaktif maksudnya orang yang senang membaca

suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin

dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami (readable)

sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.

Satu cara yang sebaiknya digunakan untuk mendorong peserta

didik membaca, dan menimbulkan sifat kritis tidak hanya bertanya

meliputi makna yang tersurat yang terdapat dalam teks bacaan. Melainkan

pertanyaan yang akan diajukan pada peserta didik dapat menimbulkan

sifat kritis dalam diri peserta didik itu sendiri. Ketika membaca kritis

diperlukan pertanyaan yang meliputi identifikasi, analisis, evaluasi, dan

aplikasi.

Pemaparan di atas menggambarkan bahwa membaca merupakan

suatu aktivitas yang rumit, karena membaca membutuhkan proses mental.

Proses mental bisa disebut juga dengan proses berpikir yang dilakukan

oleh pembaca yang aktif. Membaca sangat dibutuhkan proses berpikir.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah

proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh informasi baik

yang berupa tulisan maupun gambar atau diagram dengan pengertian dan

khayalan melalui media kata-kata atau media tulis.

5 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2008),

h. 3.

Page 24: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

10

a. Fungsi Membaca

“Kegiatan membaca yang sangat bermanfaat itu bahkan ada yang

menyatakan sebagai jantungnya pendidikan, memiliki banyak fungsi,

antara lain;

1) Fungsi intelektual; Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan

kadar intelektualitas, membina daya nalar kita. Contohnya membaca

laporan penelitian, jurnal, atau karya ilmiah lain.

2) Fungsi pemacu kreativitas; Hasil membaca kita dapat mendorong,

menggerakkan diri kita untuk berkarya, didukung oleh keleluasaan

wawasan dan kepemilikan kosakata.

3) Fungsi praktis; Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh

pengetahuan praktis dalam kehidupan, misalnya teknik memelihara

ikan lele, teknik memotret, resep membuat makanan dan minuman, cara

membuat alat rumah tangga, dll.

4) Fungsi rekreatif; Membaca digunakan sebagai upaya menghibur hati,

mengadakan tamasya yang mengasikkan. Contohnya bacaan-bacaan

ringan, cerita humor, fabel, karya sastra, dll.

5) Fungsi Informatif; Dengan banyak membaca informatif seperti surat

kabar, majalah, dll dapat memperoleh berbagai informasi yang sangat

kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.”6

b. Tujuan Membaca

Membaca merupakan salah satu keterampilan dari berbahasa

Indonesia. Membaca memiliki peran yang sangat penting dalam dunia

pendidikan. Dengan adanya tujuan, maka kita tidak akan salah melangkah

dalam melakukan kegiatan. “Tujuan utama dalam membaca adalah untuk

mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna

bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud

tujuan, atau intensif kita dalam membaca.

6 Kuddharu Saddono, St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia

(Teori dan Aplikasi). Bandung, 2012, h. 65.

Page 25: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

11

Berkaitan dengan tujuan membaca, dibawah ini beberapa tujuan

membaca, yaitu:

1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan

yang telah dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh;

apa yang telah terjadi pada tokoh khusus atau memecahkan masalah-

masalah yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut

membaca untuk memeproleh perincian-perincian atau fakta-fakta

(reading for details or facts).

2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang

baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang

dipelajari atau yang dialami tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang

dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini

disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main

ideas)

3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada

setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan

ketiga/seterusnya – setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu

masalah, adegan-adegan dan kejadian-kejadian buat dramatisasi. Hal

ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi

cerita (reading for sequence or organization).

4) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh

merasakan seperti cara mereka itu, hendak diperlihatkan oleh

pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah,

kualitas-kualitas yang dimiliki oleh para tokoh yang membuat mereka

berhasil atau gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan,

membaca inferensi (reading for refence).

5) Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak

biasa, tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita,

atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca

untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading

for classify).

Page 26: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

12

6) Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan

ukuran-ukuraan tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang

diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam

cerita itu. Ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi

(reading to evaluate).

7) Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah,

bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal,

bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaimana tokoh

menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan

atau mempertentangkan (reading to compare or contrast).”7

c. Manfaat Membaca

“Selain fungsi di atas, kegiatan mendatangkan berbagai manfaat, antara

lain:

1) Memperoleh banyak pengalaman hidup.

2) Memperoleh pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu yang

sangat berguna bagi kehidupan.

3) Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan mempermantap eksitensi

dan lain-lain.

4) Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

mutakhir di dunia.”8

Kegiatan membaca yang dilakukan seseorang terhadap bahan bacaan

memiliki tujuan yang berbeda-beda, hal tersebut dilakukan sesuai dengan

kebutuhan, seperti untuk memperoleh perincian fakta atau hanya untuk

memperoleh kesenangan.

“Dari sekian banyak paparan tentang tujuan membaca intinya

adalah kita ingin memperoleh informasi atau pengetahuan dari apa yang

kita baca.

7 Hendry Guntur Tarigan. Op. cit. h. 9.

8 Kuddharu Saddono,St. Y. Slamet.op.cit. h. 66

Page 27: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

13

Skema I

(Tarigan, 2008:14)

Aspek-aspek Keterampilan mekanis pengenalan bentuk huruf

membaca (urutan lebih rendah) pengenalan unsur-unsur linguistik

pengenalan hubungan bunyi dan huruf

kecepatan membaca; lambat

Keterampilan pemahaman pemahaman pengertian sederhana

(urutan lebih tinggi) pemahaman signifikan/makna

evaluasi/ penilaian isi dan bentuk

kecepatan membaca; fleksibel

Skema II

membaca

nyaring membaca survei

membaca ekstensif membaca sekilas

membaca

membaca dangkal

Membaca membaca teliti

dalam hati membaca telaah isi membaca pemahaman

membaca kritis

membaca gagasan

membaca

intensif membaca bahasa

membaca

telaah bahasa

membaca sastra”9

9Ibid.,h. 14

Page 28: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

14

Dari kegiatan membaca pemahaman inilah yang akan muncul

pemahamaan bacaan merupakan strategi yang melibatkan diri pada bacaan

dan memberikan penilaian terhadap karya tulis yang melibatkan diri pada

bacaan dan membuat analisis yang tepat. Untuk membuat analisis yang

tepat diperlukan kemampuan aplikasi dan evaluasi.

2. Membaca Kritis

a. Pengertian Membaca Kritis

Membaca kritis merupakan suatu keterampilan dalam membaca.

“Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana,

penunh tenggang hati, mendalam, evaluatif serta analitis, dan bukan hanya

mencaru alasan”10

.

Adapun hakikat kemampuan membaca kritis merupakan suatu

kegiatan yang dilakukan agar siswa dapat dengan mudah menemukan

informasi aktual, gagasan utama, ide pokok paragraf dan fakta yang

terdapat dalam artikel, maka berdasarkan hal tersebut siswa perlu untuk

melakukan kegiatan membaca kritis artikel yang akan diterapkan dalam

metode inquiry.

Dengan membaca kritis, pembaca akan dapat pula mencamkan lebih

dalam apa yang dibacanya, dan dia pun mempunyai kepercayaan diri yang

lebih mantap. Maka membaca kritis harus menjadi ciri semua kegiatan

membaca yang bertujuan memahami isi bacaan sebaik-baiknya.

Penggunaan teknik membaca kritis memberikan manfaat berupa

penilaian yang beralasan serta pemahaman yang mantap sebagai akibat

keterlibatan yang mendalam dengan bahan bacaan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membaca kritis :

1) Langkah awal ini sangat penting ketika seseorang akan membaca yaitu

menyadari pengetahuan apa yang telah dimiliki sebelum membaca

tulisan. Langkah ini penting untuk mengaitkan pengetahuan yang sudah

10

Hendry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung:

Angkasa, 2008), h. 92.

Page 29: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

15

dimiliki sebelum membaca dengan pengetahuan yang akan anda

dapatkan melalui proses membaca kritis;

2) Tetapkan sasaran. Hal ini berguna bagi pembaca untuk meningkatkan

konsentrasi serta membantu anda untuk mencapai sasaran tersebut;

3) Mencari gambaran secara umum. Berikan perhatian kita pada daftar isi,

daftar indeks, kata pengantar, dan abstrak;

4) Tinjauan awal adalah memberi tanda dengan menggunakan pensil pada

poin-poin penting sesuai dengan sasaran;

5) Pendalaman yaitu setelah memberi tanda maka membaca dengan

pemahaman yang mendalam;

6) Pembahasan ulang yaitu berfungsi untuk meneliti apakah semua sasaran

sudah dicapai atau belum;

Dalam membaca kritis, pembaca harus memiliki kemampuan yang

akan mendukung dalam kegiatan membaca seperti kemampuan untuk

menangkap gagasan utama serta dapat menafsirkan dengan tepat apa yang

ditulis oleh pengarang. “Nurhadi memberikan cara untuk meningkatkan

sikap kritis sebagai seorang pembaca sebagai berikut:

a. Kemampuan mengingat dan mengenali, yaitu:

1) kemampuan mengenali ide pokok paragraf;

2) menyatakan kembali ide pokok paragraf;

3) menyatakan kembali gagasan utama yang terdapat dalam bacaan;

b. Kemampuan menginterpretasikan makna tersirat, yaitu:

1) Membedakan ide-ide penunjang;

2) Membedakan fakta-fakta bacaan;

3) Memahami bacaan kritis hubungan sebab-akibat;

4) Memahami secara kritis unsur-unsur perbandingan;

c. Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan, yaitu;

1) Kemampuan mengikuti petunjuk yang tedapat dalam bacaan;

2) Menunjukkan kesesuaian antara gagasan utama dan situasi yang

dihadapi;

Page 30: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

16

d. Kemampuan menganalisis isi bacaan, yaitu;

1) Kemampuan memberi gagasan utama bacaan;

2) Memberikan detail atau data penunjang;

3) Mengklasifikasikan fakta-fakta;

e. Kemampuan membuat sintesis, yaitu;

1) Kemampuan membuat kesimpulan bacaan;

2) Mengorganisasikan gagasan utama bacaan;

3) Membuat ringkasan atau ikhtisar

f. Kemampuan menilai isi bacaan, yaitu;

1) Kemampuan menilai kebenaran gagasan utama atau ide pokok

paragraf atau bacaan secara keseluruhan;

2) Kemampuan untuk menentukan relevansi antara tujuan dengan

pengembangan gagasan;

3) Kemampuan untuk menentukan tujuan pengarang dalam menulis;

4) Kemampuan menilai keakuratan penggunaan bahasa yang

dilakukan oleh pengarang, baik pada kata, frasa, kalimat maupun

pada paragraf”.11

Kegiatan membaca pada tataran yang lebih tinggi, pembaca harus

mampu memahami menerima, menolak dan meyakini pendapat yang

dikemukakan oleh penulisnya. Membaca pada tingkat ini, pembaca tidak

cukup hanya memahami apa yang tersurat, lebih dari itu dapat

menghubungkan kemungkinan maksud penulis berdasarkan pengalaman

pembaca.

“Pembaca yang pandai harus dapat mengetahui langkah-langkah yang

akan digunakan dalam membaca karena hal tersebut dapat memudahkan

bagi pembaca dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dalam

melakukan proses membaca kritis, ada tujuh kemampuan yang harus

dicapai serta dimiliki seseorang pembaca kritis, yaitu:

11

Nurhadi, Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca (Bandung: CV. Sinar Baru

1989), hlm. 14.

Page 31: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

17

1) Memahami maksud penulis;

2) Memahami organisasi dasar tulisan;

3) Menilai penyajian pengarang;

4) Menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan sehari-hari;

5) Meningkatkan minat membaca;

6) Mengetahui prinsip-prinsip pemilihan bahan bacaan;

7) Membaca Majalah atau publikasi-publikasi priodik yang serius;”12

“Pengajaran membaca kritis merupakan strategi membaca yang

bertujuan untuk memahami isi bacaan berdasarkan penilaian yang rasional

lewat keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis dan

merupakan analisis yang dapat dihandalkan”13

.

Dalam membaca kritis dikenal tiga cara, yaitu : (1) Membaca baris,

adalah membaca baris demi baris untuk dapat memahami arti kata-kata

setiap baris; (2) Membaca di antara baris, mempunyai pengertian

menganalisis maksud penulis yang sebenarnya; (3) Membaca di luar baris,

bertujuan mengevaluasi dan memahami hal-hal yang perlu diaplikasikan

dalam membaca kritis, pembaca akan dapat melakukan kegiatan membaca

dalam waktu singkat, namun memperoleh informasi yang lengkap dan

benar. Di samping itu, keberhasilan dalam membaca kritis sangat perlu

berlatih dan berlatih terus, sehingga pembaca akan dapat memperoleh

informasi yang benar, baik yang tersurat maupun tersirat dalam wacana

yang dibacanya. Adapun bahan yang dapat digunakan latihan membaca

kritis, bisa berupa wacana apa saja, misalnya : artikel, cerita, dialog, karya

ilmiah populer, termasuk karya ilmiah.

Dalam membaca kritis, pembaca mengolah bahan secara kritis.

“Kemampuan membaca kritis merupakan suatu kemampuan membaca

seseorang yang bukan hanya sekedar membaca isi bacaan saja atau

mengerti maksud secara eksplisitnya, melainkan juga secara implisit,

sehingga kegiatan membaca yang dilakukan secara lebih dalam lagi,

12

Hendry Guntur Tarigan. Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,

(Bandung,: Angkasa, 2008), h. 93. 13

Ahmad Harja Sujana, Membaca. Jakarta, 1988 : Karunia, h.72

Page 32: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

18

evaluatif, dan analitis untuk menemukan makna bacaan baik tersurat

maupun tersirat”14

.

1) Berpikir dan Bersikap Kritis:

a. Menginterpretasikan secara kritis

b. Menganalisis secara kritis

c. Mengorganisasi secara kritis

d. Menilai secara kritis

e. Menerapkan konsep secara kritis

2). Teknik Meningkatkan Sikap Kritis:

a. Kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan

b. Kemampuan menginterpretasikan makna tersirat

c. Kemampuan menilai isi bacaan

d. Kemampuan menganalisis isi bacaan

e. Kemampuan mengkreasikan bacaan atau menciptakan bacaan

b. Manfaat Membaca Kritis

1) Membantu anda mencapai pemahaman yang mendalam

2) Kemampuan mengingat yang lebih kuat

3) Kepercayaan terhadap diri sendiri yang semuanya mengacu pada

kesuksesan pribadi anda.

Membaca kritis adalah membaca untuk memahami isi bacaan secara

rasional, kritis, mendalam, disertai keterlibatan pikiran untuk menganalisis

bacaan. Ketika membaca kritis, pembaca akan mencamkan lebih dalam

materi yang dibacanya. Adapun hakikat kemampuan membaca kritis

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan agar siswa dapat dengan mudah

menemukan informasi faktual, gagasan utama, ide pokok paragraf dan

fakta yang terdapat dalam artikel.

14

Mintowati. Membaca. Jakarta: Dit. PLP, 2002, h.15.

Page 33: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

19

3. Artikel

a. Hakikat Artikel

“Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas

suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan

tujuan untuk memberitahu (infomatif), mempengaruhi dan meyakinkan

(persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif)”.15

Artikel adalah karya tulis lengkap di majalah atau surat kabar.

Artikel dalam surat kabar biasanya membahas suatu hal yang terperinci.

Artikel adalah salah satu bentuk tulisan nonfiksi berisi fakta dan data yang

disertai analisis dan opini penulisannya.

Secara praktis, artikel dimaknai sebagai tulisan yang lengkap dan

utuh di luar berita dalam media massa yang mungkin disumbangkan oleh

penulis dari luar (bukan pekerja media tersebut). Ini mencakup buku, film,

pertunjukan seni, dan sebagainya, tulisan ilmiah popular (iptek, analisis,

how-to, dan sebagainya), dan profil (aneka bentuk biografi, kisah-kisah

perjalanan, kajian-kajian organisasi, dan sebagainya).

b. Ciri-Ciri Artikel

1) Lugas dalam artian artikel itu berarti bersifat apa adanya; mengenai

yang pokok yang penting dan perlu saja

2) Logis artinya masuk akal atau dapat diterima oleh akal.

3) Tuntas artinya selesai secara menyeluruh

4) Obyektif artinya keadaan yang sebenarnya tanpa disertai anggapan

atau pandangan pribadi

5) Cermat artinya penuh perhatian dan penuh ketelitian.

c. Karakteristik Artikel

“Artikel yang ditulis untuk konsumsi surat kabar atau majalah

memiliki tujuh karakteristik:

16

Drs.AS Haris Sumandira M.Si. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana.Bandung:Simbiosa

Rekatama Media, 2011, h.1

Page 34: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

20

1) Ditulis dengan atas nama (by line story)

Artikel adalah karya individual. Sebagai karya individual seperti juga

puisi atau cerpen dalam dunia fiksi, artikel harus mencantumkan

dengan jelas nama penulisnya. Untuk kategori artikel opini, nama

penulis biasanya dicantumkan di atas, dibawah judul. Sedangkan untuk

artikel di luar kategori opini seperti artikel ringan dan artikel praktis,

nama penulis biasanya agak disembunyikan dengan cara disimpan

pada bagian akhir artikel, dan itu pun ditempatkan dalam kurung.

2) Mengandung gagasan aktual atau kontroversial

Artikel apa pun yang ditulis, hendaknya mengandung gagasan aktual,

kontroversial, atau kedua-duanya. Artikel haruslah menghindari

gagasan usang, atau sesuatu yang datar-datar saja, monoton, pasti tidak

akan laku dijual, tidak akan dilirik dan diperhatikan pembaca. Hanya

gagasan yang baru, segar, yang diasumsikan memberikan alternatif

serta manfaat tinggi bagi masyarakat yang akan diperhatikan,

dibicarakan, dan dijadikan rujukan.

3) Menyangkut kepentingan sebagaian terbesar khalayak pembaca

Seorang penulis artikel tidak boleh asyik sendiri. Artikel yang

dituliskannya harus memberikan lebih banyak manfaat bagi

kepentingan mayoritas masyarakat sesuai dengan pangsa pasar surat

kabar atau majalah yang memuat artikel tersebut.

4) Ditulis secara referensial dengan visi intelektual

Artikel adalah karya nonfiksi yang bertumpu pada dunia kognisi. Suatu

artikel lahir dari proses kreatif intelektual seseorang. Artikel apa pun

yang ditulis haruslah didukung oleh seperangkat bacaan, pengetahuan,

dan teori yang relevan. Visi yang digunakan untuk itu adalah sudut

pandang intelektual atau orang terpelajar dengan merujuk pada

kekuatan logika akal sehat (common sense), bukan logika klenik atau

mistik. Artikel yang ditulis secara referensial dengan visi intelektual,

karena itu memiliki ciri, antara lain: logis, sistematis, analitis,

akademis, dan etis.

Page 35: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

21

5) Disajikan dalam bahasa yang sederhana, jelas, menarik, hidup, segar,

popular, komunikatif.

Artikel konsumsi surat kabar dan atau majalah harus tunduk kepada

bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa

yang lazim ditemui dan digunakan dalam pers seperti surat kabar,

tabloid, dan majalah. Ciri utama bahasa jurnalistik adalah sederhana,

jelas, lugas, singkat, menarik, segar, ringan dicerna, gampang diingat,

mudah dimengerti, dan dipahami arti, maksud, dan arahnya

(komunikatif).

6) Singkat dan tuntas

Singkat mengandung dua pengertian, yakni Filosofis dan teknis.

Filosofis berarti tidak bertele-tele, tidak mendayu-dayu, dan berputar-

putar, tidak mengerjai pembaca, tidak membuang-buang waktu yang

sangat berharga bagi siapa pun. Singkat secara teknis berarti

disesuaikan dengan ruangan yang tersedia, yang untuk setiap surat

kabar relatif berbeda. Tuntas artinya tidak bersambung ke edisi

berikutnya.

7) Orisinal

Orisinal menunjuk pada dual hal. Pertama, artikel yang kita tulis asli

merupakan karya kita, bukan hasil menjiplak atau membajak. Kedua,

artikel yang kita tulis dan kita kirimkan ke surat kabar atau majalah

harus yang asli, bukan fotokopi atau salinannya. Tidak etis. Artikel

fotokopi hanya untuk dokumentasi kita di rumah”16

.

d. Jenis-Jenis Artikel

Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat

yang dihadapinya, antara lain:

1) Artikel praktis

Artikel ini lebih banyak bersifat petunjuk praktis tentang cara

melakukan sesuatu (how todo it), misalnya petunjuk cara membuka

internet, cara praktis merawat bonsai, kiat ramping dan cantik dalam 15

17.

Ibid h..4

Page 36: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

22

hari. Artikel praktis lebih menekankan pada aspek ketelitian dan

keterampilan daripada masalah pengamatan dan pengembangan

pengetahuan serta analisis peristiwa. Artikel praktis biasanya ditulis

dengan menggunakan pola kronologis, artinya pesan disusun

berdasarkan urutan waktu atau tahapan pekerjaan.

2) Artikel ringan

Artikel ringan, lazim ditemukan pada rubrik anak-anak, remaja, wanita,

dan keluarga. Artikel jenis ini lebih banyak mengangkat topik bahasan

yang ringan dengan cara penyajiannya yang ringan pula, dalam arti

tidak menguras pikiran kita. Topik bahasannya seperti kiat sukses

belajar di perguruan tinggi, sepuluh ciri wanita setia, atau sembilan

kelemahan pria di mata wanita. Artikel ringan bisa dibaca secara sekilas

di tempat praktik dokter atau di ruang-ruang tunggu terminal, stasiun,

atau bandara. Artikel ringan dikemas dengan gaya paduan informasi

dan hiburan (infotainment).

3) Artikel halaman opini

Artikel opini lazim ditemukan pada halaman khusus opini bersama

tulisan opini yang lain yakni tajuk rencana, karikatur; pojok, kolom, dan

surat pembaca. Artikel opini mengupas suatu masalah secara serius dan

tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitis akademis. Sifatnya

relatif berat. Karena itulah artikel-artikel opini kerap ditulis oleh

mereka yang memiliki latar belakang pendidikan, pengetahuan,

keahlian, atau pengalaman memadai dibidangnya masing-masing.

4) Artikel analisis ahli

Artikel analisi ahli, biasa kita temukan pada halaman muka, halaman-

halaman berita atau halaman dan rubrik-rubrik khusus tertentu. Sesuai

dengan namanya, artikel jenis ini ditulis oleh ahli atau pakar di

bidangnya dalam bahasa yang popular dan komunikatif. Topik yang

Page 37: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

23

diangkat dalam artikel ini dan di bahas macam-macam seperti ekonomi,

pendidikan, sosial, agama, budaya, industri, iptek”.17

B. Hakikat Metode Inquiry

“Inkuiri dalam bahasa Inggris „Inquiry” yang secara harfiah berarti

penyelidikan. Carin dan Sund (1975) mengemukakan bahwa inquiry adalah

the process of investigating a problem. Adapun menurut Piaget menyatakan

bahwa inquiry merupakan metode yang mempersiapkan siswa pada situasi

untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi,

ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari

jawaban sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan

yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan

siswa lain”18

. Sasaran utama kegiatan mengajar pada strategi ini adalah:

1. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar.

Kegiatan belajar disini ialah kegiatan mental intelektual dan sosial

emosional.

2. Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan

pembelajaran.

3. Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self-believ) pada diri

siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.

Model inquiry didefinisikan oleh Bruce Joyce adalah sebagai

berikut: “Fore more than a decade, “inquiry” has been one of the rallying

cries of educational reformers. However, the term has actually had different

meanings to its users. To some, inquiry has meant a general position toward

child-centered learning and has refered to building most facets of education

around the natural inquiry of the child. To others, it has meant the use of the

modes of inquiry of the academic disciplines as teaching models19

”.

Menurut Joyce, lebih dari satu abad istilah inquiri mengandung makna

sebagai salah satu usaha kearah pembaharuan pendidikan. Namun demikian,

17

Haris,op.cit.,h.8. 18

E.Mulyasa. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007, h.108. 19

Trowbridge, L.W. & R.W. Bybee. (1990). Becoming a Secondary School Science

Teacher. Melbourne:

Page 38: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

24

istilah inkuiri sering digunakan dalam bermacam-macam arti. Ada yang

menggunakannya berhubungan dengan strategi mengajar yang berpusat pada

siswa, ada juga yang menghubungkan istilah inquiry dengan mengembangkan

kemampuan siswa untuk menemukan dan merefleksikan sifat-sifat kehidupan

sosial, terutama untuk melatih siswa agar hidup mandiri dalam

masyarakatnya”.20

Model inquiry didefinisikan oleh Downey adalah sebagai berikut”The

core of good thinking is the ability to selve problems. The essence of

problems. The essence of problem solving is the ability to learn is puzzling

situations. Thuns, in the school of these particular dreams, learning how to

learn pervades what is the taught, how it is taught, and the kind of place in

which it is taught21

”.

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa inti dari berpikir yang baik

adalah kemampuan memecahkan masalah. Dasar dari pemecahan masalah

adalah kemampuan untuk belajar dalam proses berpikir. Dengan demikian, hal

ini dapat implementasikan bahwa kepada siswa hendaknya diajarkan

bagaimana belajar yang meliputi apa yang diajarkan, bagaimana hal yang

diajarkan, jenis kondisi belajar, dan memperoleh pandangan guru.

Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami.

Karena inquiry menuntut siswa berpikir. Metode ini melibatkan mereka dalam

kegiatan intelektual. Metode ini menuntut siswa memproses pengalaman

belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan

demikian, melalui metode ini siswa dibiasakan untuk produktif, analitis, dan

kritis.

Kuslan Stone, mendefinisikan model inquiry sebagai model pengajaran

guru dan anak mempelajari peristiwa dan gejala ilmiah dengan pendekatan

dan jiwa para ilmuan. Tujuan utama dari pembelajaran inquiry adalah

pengembangan kemampuan berfikir. Jadi dalam pembelajaran inquiry bukan

hanya guru yang dapat mempelajari dan menelaah materi pembelajaran

20

Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, 2006, h. 206. 21

Downey, L. (The Secodary Phase of Educations. Bostun.ginn and Co, 1967)

Page 39: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

25

melainkan siswa juga dituntut untuk dapat berfikir kritis dalam menemukan

jawaban yang pasti.

1. Macam-Macam Metode Inquiry

“Sund and trowbridge mengemukakan tiga macam metode inquiry

sebagai berikut.

a. Inquiry terpimpin (Guide inquiry) peseta didik memperoleh pedoman

sesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman-pedoman tersebut biasanya

berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Pendekatan ini

digunakan terutama bagi para peserta didik yang belum berpengalaman

belajar dengan metode inquiry.

b. Inquiry bebas (Free inquiry), pada inkuiri bebas peserta didik

melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuan. Pada pengajaran

ini peserta didik harus dapat mengidentifikasikan dan merumuskan

berbagai topik permaslahan yang hendak diselidiki.

c. Inquiry bebas yang dimodifikasi (Modified free inquiry), pada inquiry

ini guru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian peserta

didik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui

pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian”.22

Dari ketiga macam metode inquiry tersebut, penulis memilih metode

inquiry terpimpin, karena dalam proses pembelajaran di kelas guru masih

membimbing dan mengarahkan siswa dalam menemukan dan

memecahkan masalah.

2. Ciri Utama Pembelajaran Inquiry

Strategi pembelajaran merupakan rancangan tindakan (rangkaian

kegiatan) termasuk rancangan penggunaan metode dan pemanfaatan

berbagai sumber daya atau kekuatan pembelajaran. Untuk mencapai hasil

dari tujuan metode pembelajaran inquiry dibutuhkan strategi. Strategi

pembelajaran inquiry adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan

pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

22

.Nanang Hanafiah, dkk. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama,

2010. h.78.

Page 40: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

26

menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu permasalahan

yang dipertanyakan.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran

inquiry Diantaranya:

a. Strategi pembelajaran inquiry menekankan pada aktivitas siswa secara

maksimal untuk mencari dan menemukan. Inquiry menempatkan siswa

sebagai subjek belajar.

b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,

sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self

belief).

c. Tujuan penggunaan pembelajaran inquiry adalah mengembangkan

kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau

mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses

mental.

Jadi, ciri utama strategi pembelajaran inquiry adalah menekankan dan

mengarahkan aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari suatu permasalahan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis, logis, dan

kritis.

3. Fungsi Metode Inquiry

“Ada beberapa fungsi metode inquiry, sebagai berikut.

a. Membangun komitmen di kalangan siswa untuk belajar, yang

diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan, dan loyalitas terhadap

mencari dan menemukan sesuatu dalam proses pembelajaran.

b. Membangun sikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam proses

pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.

c. Membangun sikap percaya diri dan terbuka terhadap hasil

temuannya”23

.

23

Nanang Hanafiah, dkk. Konsep Strategi Pembelajaran, op.cit, h. 79.

Page 41: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

27

4. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inquiry

“Terdapat beberapa langkah yang dapat diperhatikan dalam proses

pembelajaran inquiry, diantaranya:

a. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru diharapkan dapat

mengkondisikan siswa agar siap melaksakan proses pembelajaran.

Orientasi merupakan langkah yang sangat penting, karena pada langkah

ini guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir positif

sehingga siswa mau menggunakan kemampuannya untuk memecahkan

masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi

adalah:

1) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang dapat dicapai oleh

siswa.

Contohnya ketika guru masuk ke dalam kelas, setelah berdoa ia akan

menyampaikan topik yang akan dipelajari pada saat itu.

2) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa

untuk mencapai tujuan.

3) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar untuk

memberikan motivasi terhadap siswa.

b. Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki. Dikatakan teka-teki dalam

rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada

jawabannya. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi masalah dalam

berinquiry adalah teka-teki yang mengandung konsep jelas harus dicari

dan ditemukan.

c. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang

sedang dikaji. Salah satu cara guru untuk mengembangkan kemampuan

berhipotesis siswa adalah dengan cara mengajukan pertanyaan yang

dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban dari

Page 42: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

28

pertanyaan-pertanyaan tersebut. Di sinilah guru membantu siswa,

mendorong melakukan kegiatan belajar untuk mencari informasi

berkaitan dengan permasalahan yang diajukan guru. Jawaban guru atas

pertanyaan siswa hanya berkisar ya atau tidak, karena dalam metode

inquiry ini siswa sendiri yang menemukan jawaban permasalahan yang

diberikan oleh guru.

d. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Proses

pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam

belajar, akan tetapi juga membutuhkan kemampuan dan ketekunan

siswa dalam berpikir. Pada tahap ini siswa mengidentifikasi beberapa

kemungkinan jawaban/menarik kesimpulan. Selanjutnya, guru

mengumpulkan hasil penyelidikan/eksperimen untuk menjawab teka-

teki atau permasalahan yang diajukan oleh guru. Caranya dengan

menyuruh siswa untuk menunjukkan hasil pekerjaan mereka.

e. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima

sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulan data, yang terpenting pada tahap ini adalah keyakinan

siswa atas jawaban yang dia berikan. Jawaban yang dia berikan bukan

hanya berdasarkan pendapatnya, melainkan juga harus didukung oleh

data yang telah ditemukan.

f. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan

kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran”24

24

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Op,cit,

h. 202.

Page 43: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

29

5. Keunggulan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Inquiry

“Metode pembelajaran inquiry merupakan metode pembelajaran

yang banyak dianjurkan, karena model ini memiliki beberapa keunggulan,

diantaranya:

a. Membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta

penguasaan keterampilan dalam proses kognitif.

b. Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan

proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta

didik dengan peran guru yang sangat terbatas.

c. Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan

kemampuan dan minat masing-masing.

d. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk

belajar lebih giat.

e. Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga

dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya;

Selain memiliki keunggulan, model pembelajaran inquiry juga

mempunyai kelemahan, diantaranya:

a. Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus

berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan

baik;

b. Keadaan kelas di kita kenyataannya gemuk jumlah siswanya maka

metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan;

c. Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama

maka metode ini akan mengecewakan.

d. Ada kritik, bahwa proses dalam metode ini terlalu mementingkan

proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan sikap dan

keterampilan bagi siswa”.

Pembelajaran inquiry memiliki keunggulan yakni lebih banyak

menguntungkan siswa karena dalam proses pembelajarannya inquiry lebih

menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik siswa secara seimbang sehingga apa yang dipelajari siswa di

kelas akan lebih mudah dipahami dan diingat.

Page 44: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

30

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian pengaruh metode inquiry terhadap hasil belajar siswa yang

telah dilakukan oleh:

1. “Ary Kristiany, M.Hum pada skripsi dengan judul Metode Pembelajaran

I Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis, yang disampaikan

pada seminar internasional di Yogyakarta, 9-10 November dalam rangka

Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) se-Jateng dan

Yogyakarta XXXIII Tahun 2010”25

. Diperoleh kesimpulan bahwa

terdapat pengaruh pendekatan inquiry yang mengarahkan siswa dalam

kegiatan pembelajaran dengan belajar melalui mengkonstruksi sendiri,

baik secara individual maupun kelompok, siswa berlatih untuk bernalar

dan berpikir kritis.

2. “Siti Rukoiyah pada skripsi dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Semarang pada materi pokok segi empat

melalui metode inquiry bersifat open ended dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VII SMP Negeri 12 Semarang”26

, mengalami

peningkatan dalam hasil tes evaluasi pada setiap siklusnya. Pada siklus I

nilai rata-rata kelasnya meningkat menjadi 77,32, sedangkan ketuntasan

klasikal pada siklus yaitu 77,3% belum memenuhi indikator keberhasilan.

Namun pada siklus II ketuntasan klasikal meningkat menjadi 86,4% dan

sudah memenuhi indikator.

3. Skripsi ketiga yang ditulis oleh Iskandar Zulkarnain tahun 2009,

“Penerapan Metode Inquiry Untuk Meningkatkan Kemampuan

Mendeskripsikan Benda Di Sekitar Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Siswa Kelas II SDN 02 Jakarta. Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Jakarta”27

. Metodologi penelitian menggunakan PTK

25

Ary Kristiany,”Metode Pembelajaran I Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis, yang disampaikan pada seminar internasional di Yogyakarta, 9-10 November dalam rangka Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) se-Jateng dan Yogyakarta XXXIII Tahun 2010.

26Siti Rukoiyah , Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Smp Negeri 12 Semarang

Pada Materi Pokok Segi Empat Melalui Metode Inkuiri Bersifat Open Ended Tahun Pelajaran 2006/2007.

27Zulkarnain, Penerapan Metode Inquiry Untuk Meningkatkan Kemampuan

Mendeskripsikan Benda Di Sekitar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SDN

02”. Skripsi pada Sarjana Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tahun 2009, tidak dipublikasikan.

Page 45: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

31

yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan

yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan sampai dengan

penilaian untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang telah dilakukan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitiannya

adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Data

hasil penelitian ini di analisis secara deskriptif. Tempat pelaksanaan di

SDN 02 Jakarta.

D. Kerangka Berpikir

Salah satu penyebab kurangnya hasil belajar bahasa Indonesia di sekolah

pada umumnya terletak pada penerapan metode pengajaran yang kurang tepat.

Hal ini menyebabkan peserta didik kurang aktif dan kurang termotivasi dalam

proses pembelajaran. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah

dengan menerapkan metode inquiry, karena inquiry lebih menekankan pada

keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas ini merupakan upaya untuk mengatasi kendala

pembelajaran membaca, khususnya membaca kritis artikel dengan metode

inquiry siswa kelas VIII SMP Pelita Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan yang dapat

diajukan adalah sebagai berikut: “Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis

Artikel Dengan Metode Inquiry Pada Siswa Kelas VIII SMP Pelita Harapan,

Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan”. Peningkatan yang

dimaksud meliputi peningkatan kemampuan membaca dan hasil pembelajaran.

Page 46: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pelita Harapan, Pondok Pinang,

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, di kelas VIII. Penelitian Tindakan Kelas ini

dalam rencananya dilaksanakan selama enam bulan pada semester genap tahun

pelajaran 2012/2013 yaitu bulan Februari - Mei 2013.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini, maka metode

penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Model dari

siklus ke siklus dengan target agar kualitas pembelajaran dengan menggunakan

metode inquiry semakin baik sehingga kualitas pembelajaran menjadi tinggi.

Alasan digunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) adalah untuk

mencermati dan memperbaiki proses dan hasil belajar siswa, sehingga mutu

pembelajaran menjadi lebih baik. Suharsimi menjelaskan PTK melalui paparan

gabungan definisi dari tiga kata, “Penelitian + Tindakan + Kelas sebagai berikut;

Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti.

Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru”.1

a. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Semua penelitian memang berupaya untuk memecahkan suatu problema

yang dihadapi guru saat di dalam kelas. Problema tersebut dinilai guru sebagai

1Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

h.58.

Page 47: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

33

penghalang terhadap kelancaran dan keefektifan belajar mengajar.“Dengan

demikian, PTK dapat dilaksanakan apabila guru merasakan dan menyadari adanya

persoalan yang terkait dengan proses dan hasil pembelajaran yang ia laksanakan.

Menurut Richart Winter, ada enam karakteristik PTK, yaitu:

1.Kritik refleksi;

2.Kritik dialeksis;

3. Kolaboratif;

4. Risiko;

5.Susunan jamak;

6.Internalisasi teori dan praktek;”2.

Berdasarkan uraian diatas, jelas bahwa bentuk PTK benar-benar berbeda

dengan bentuk penelitian yang lain, baik penelitian yang menggunakan paradigma

kualitatif maupun paradigma kuantitatif. Oleh karna itu, keberadaan bentuk PTK

tidak perlu diragukan lagi, terutama sebagai upaya memperkaya khazanah

kegiatan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan taraf keilmiahannya.

b. Tujuan Umum Penelitian Tindakan Kelas

“Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research

(CAR) adalah untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran, serta

pengembangan keterampilan guru berdasarkan persoalan-persoalan pembelajaran

yang dihadapi guru di kelasnya, dan bukan bertujuan untuk pencapaian

pengetahuan umum dalam bidang pendidikan”3.“Banyak manfaat yang dapat

diraih dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas, antara lain dapat dilihat dan

dikaji dalam beberapa komponen pendidikan dan/atau pembelajaran di kelas,

antara lain mencangkup:

1. Inovasi pembelajaran;

2. Pengembangan kurikulum di tingkat regional/nasional;

3. Peningkatan profesionalisme pendidikan”4.

2Mahmud, M.Si. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011, h.

203. 3.Ibid, h. 204

4 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h. 107-108.

Page 48: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

34

Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas,

diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran makin meningkat

kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan serta profesi

pendidik/tenaga kependidikan yang sekarang dirasakan menjadi hambatan utama.

c. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas

Dengan memahami isu tersebut, pendidik/guru dianjurkan untuk

memperhatikan masalah di kelasnya dan mampu mengatasinya melalui penelitian

PTK.“Hopkins (1993) membantu mengatasi dengan menyebutkan prinsip dasar

yang melandasi penelitian tindakan kelas, yaitu sebagai berikut.

1. Tugas pendidik dan tenaga pendidikan yang utama adalah

menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas.

2. Meneliti merupakan bagian integral selaras dengan pelaksanaan

pembelajaran, yaitu persiapan program (planning), pelaksanaan

pembelajaran (action), observasi kegiatan pembelajaran (observation),

evaluasi terhadap kegiatan/proses pembelajaran (evaluation), dan

refleksi dari proses dan hasil pembelajaran (reflection). Prinsip kedua ini

mengisyarakatkan agar proses dan hasil pembelajaran direkam dan

dilaporkan secara sistematik dan terkendali menurut kaidah ilmiah.

3. Kegiatan meneliti yang merupakan bagian integral dari pembelajaran

harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah

ilmiah.

4. Masalah yang ditangani ialah masalah-masalah pembelajaran yang riil

merisaukan tanggung jawab professional dan komitmen terhadap

diagnosis masalah bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung

dalam konteks pembelajaran sesungguhnya.

5. Konsisten sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pembelajaran sangat diperlukan.

6. Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi

pada masalah pembelajaran di kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran

di luar kelas, misalnya tataran system atau lembaga. Perspektif yang

Page 49: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

35

lebih luas akan memberi sumbangan lebih signifikan terhadap upaya

peningkatan kualitas pendidikan.”5

2. Rancangan Siklus Tindakan

Desain intervensi tindakan atau rancangan siklus penelitian menggunakan

model yang diterapkan oleh Kemmis dan MC Taggart, dalam perencanaannya

menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan “cara (planning),

tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting), dan perencanaan

kembali yang merupakan dasar untuk suatu pemecahan masalah”.Dalam

penelitian ini pengambilan data dilakukan dari siklus ke siklus.Aktivitas tersebut

dapat dilakukan seterusnya sampai hasil peningkatan yang diharapkan

tercapai.Berikut siklus yang dapat di terangkan dibawah ini.

“Siklus Pelaksanaan PTK Model John Elliot

6

Gambar 1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas

5.Suharsimi Arikunto. loc.cit.,h. 115-116 .

6 Pupuh Fathurahman. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011, h.

221.

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS 1 PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PENGAMATAN

REFRRLEKSI

SIKLUS 2 PERENCANAAN

Page 50: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

36

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Pelita Harapan,

Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang menjadi populasi yaitu

berjumlah 24 orang. Sedangkan partisipan dalam kegiatan PTK ini kepala sekolah

dan guru-guru di SMP Pelita Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta

Selatan. Sedangkan dosen pembimbing dalam penelitian ini adalah membantu

proses refleksi dan triangulasi membahas serta memutuskan berakhirnya siklus

penelitian.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai pemimpin

perencanaan atau pelaksana utama penelitian ini, selain merencanakan peneliti

juga sebagai pelaksana tindakan dan pembuat laporan. Dari hasil pengamatan

tentang data kondisi siswa yang akan menjadi dasar bagi peneliti untuk membuat

rencana tindakan.

Di samping itu juga peneliti berperan penting dalam melakukan penelitian

ini mulai dari proses perencanaan, tindakan, dan refleksi, menyusun instrumen,

pengambilan dan pengumpulan data serta menganalisis hasil hingga membuat

laporan. Dengan perannya yang besar dalam penelitian tindakan kelas ini dapat

diharapkan data yang diperoleh oleh peneliti adalah data yang akurat dan terarah

sehingga tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar tercapai.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahapan intervensi tindakan peneliti lakukan ketika diketahui ada masalah

mendasar dalam pembelajaran di kelas berupa tidak adanya peningkatan yang

signifikan pada pra siklus pertama penelitian. Adapun tahapan intervensi

tindakan yang sesuai dengan menggunakan metode inquiry. Diharapkan tahapan

intervensi tindakan ini dapat meningkatkan membaca kritis artikel dengan

metode inquiry kelas VIII SMP Pelita Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan.

Penelitian dilakukan dari siklus satu ke siklus berikutnya untuk mendapat

hasil perbaikan atau peningkatan dalam proses pembelajaran. Sebelum tindakan

Page 51: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

37

direncanakan dan dilakukan maka, terlebih dahulu dilakukan observasi ke

sekolah untuk mengetahui keadaan sekolah dan keadaan siswa yang akan

dijadikan sampel. Tahapan interpensi tindakan yang dilakukan pada setiap siklus

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Perencanaan

Kegiatan pada siklus pertama dan kedua dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan dengan langkah-langkah peneliti mempersiapkan bahan ajar.

Rencana tindakan disusun berdasarkan materi, penyajian materi, dan metode

pembelajaran atau pendekatan. Kebutuhan yang diperlukan harus dipersiapkan

dengan matang pada tahap perencanaan. Kemudian melaksanakan tindakan

yang akan dilaksanakan pada siklus pertama, selanjutnya melakukan observasi,

dan terakhir melakukan refleksi. Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada

tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi ke sekolah SMP.

b. Mengurus surat izin penelitian.

c. Membuat rencana pembelajaran.

d. Membuat instrumen penelitian.

e. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

g. Penentuan batas hasil penelitian yang ingin dicapai.

2. Pelaksanaan/Tindakan

Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan.

Tindakan yang dilakukan pada tahap ini yaitu melaksanakan penelitian

tindakan kelas sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran yang disusun tentang

membaca kritis artikel dengan metode inquiry. Adapun kegiatan yang akan

dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan kegiatan belajar dengan diawali pemberian pretest.

b. Penyampaian tujuan pembelajaran.

c. Menyiapkan metode inquiry dengan memberikan bahan artikel.

d. Menyiapkan langkah pembelajaran melalui metode inquiry.

Page 52: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

38

e. Melakukan posttest.

3. Observasi

Observasi atau pengamatan oleh peneliti yang bertindak sebagai pengamat

ketika pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini peneliti melakukan

pengamatan terhadap siswa untuk mengikuti setiap tahap pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti saat pembelajaran berlangsung. Setiap kejadian dan

reaksi, baik berupa sikap, tindakan, dan tanggapan peserta didik dicatat dalam

lembar observasi untuk melihat tingkat keberhasilan siswa. Kegiatan yang

dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan observasi dengan pengisian lembar observasi.

b. Pengambilan gambar situasi pembelajaran dengan menggunakan

kamera foto.

c. Menganalisis hasil pretes dan posttest disetiap akhir siklus.

4. Refleksi

Tindakan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah mengadakan

perbaikan berdasarkan hasil evaluasi untuk dijadikan dasar pelaksanaan tindakan

selanjutnya. Setelah peneliti mendapatkan data yang berkaitan dengan

pembelajaran peningkatan membaca kritis artikel melalui metode inquiry akan

dibahas bersama kolabolator. Dari hasil refleksi ini, peneliti menentukan sikap

tentang perlunya siklus selanjutnya sebagai tindakan perbaikan dan tindakan

selanjutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Pada pembelajaran membaca kritis artikel dengan metode inquiry

diharapkan siswa dapat mengalami peningkatan membaca kritis yang tinggi

sampai hasil posttest yang didapat siswa mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) yang ditetapkan 70.0.

Keberhasilan penggunaan metode inquiry ini ditunjukkan oleh dua aspek

yaitu melalui proses yang dilakukan melalui pengamatan oleh observer dan hasil

evaluasi pelaksaan. (1) melalui proses karakteristik mengidentifikasi terlihat pada

Page 53: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

39

proses pembelajaran. (2) melalui evaluasi bila hasil posttest mengalami

peningkatan sampai rata-rata kelas 70% merupakan Kriteria Ketuntasan Minimal

SMP Pelita Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Selain itu

juga diharapkan aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat.

G. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini adalah tentang peningkatan hasil belajar bahasa

Indonesia dengan menggunakan metode inquiry. Data terdiri dari (1) proses yang

aspeknya meliputi tujuan, program, bentuk kegiatan, metode, materi, peraturan

yang terdapat dalam instrumen pemantau tindakan. (2) evaluasi untuk peningkatan

hasil belajar bahasa Indonesia.

Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu (1) sumber data pemantau

tindakan (proses kegiatan selama tindakan dilakukan); (2) data yang diperoleh

langsung dari proses dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Pelita Harapan,

Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

H. Instrumen Pengumpulan Data yang Digunakan

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari instrumen

untuk menilai hasil identifikasi siswa dalam membaca kritis artikel dan instrumen

untuk menilai pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menggunakan

metode inquiry.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu teknik

pengumpulan data penelitian dengan cara:

1. Melalui proses yaitu :

a. Observasi untuk memperoleh data adalah pengumpulan data melalui

pengamatan langsung secara sistematis mengenai permasalahan yang akan

diteliti, kemudian dibuat catatan, jenis observasi yang digunakan adalah

observasi langsung.

b. Melalui tes formatif, untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk

setelah mengikuti suatu program tertentu, dengan menggunakan pretest dan

Page 54: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

40

posttest. Yang dilakukan oleh suatu subjek atau partisipan yang terlibat

dalam penelitian ini. Dengan mengadakan pretest dan posttest untuk melihat

peningkatan kemampuan membaca kritis artikel.

c. Dokumentasi merupakan foto-foto yang diambil saat pelaksanaan

penelitian.

2. Melalui jurnal siswa, yaitu untuk melihat respon siswa terhadap sistem

pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran, pemberian jurnal siswa

dilakukan setiap akhir pembelajaran. Laporan jurnal siswa akan digunakan

sebagai tindakan untuk memperbaiki siklus pembelajaran selanjutnya.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Bagian-bagian dalam instrumen yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data atau informasi disusun melalui triangulasi yang melibatkan

dosen pembimbing, teman sejawat, dan kepala sekolah.

Beberapa teknik pemeriksaan keterpercayaan yang digunakan dalam

penelitian yaitu:

a) distribusi frekuensi data tunggal

1. Menentukan

a. Nilai terendah

b. Nilai tertinggi

c. “R = dt– dr”7

2. Menentukan banyak kelas

“K = 1 + 3,322 log N”8

3. “Menentukan interval kelas”9

C = R

K

7 Muri Yusuf. Statistik Pendidikan. Padang. Angkasa Raya Padang, 1987, h.64.

8.Ibid., h. 65

9.Sugiyono.2012. Statistika Untuk Pendidikan. Bandung. ALFABETA, CV. h. 36.

Page 55: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

41

b) populasi data kelompok

1. Menentukan mean data tunggal

2. Menentukan mean data kelompok

“Me =

10

3. Menentukan Median

Median = BO + C.

. ∑fo

fmed Di mana :

∑fo = Jumlah frekuensi dari semua kelas di bawah kelas yang

mengandung median

BO = nilai batas bawah dari kelas yang memuat nilai median.

Fmed = frekuensi median

C = Interval kelas dan panjang kelas

` 4. Menentukan Modus

“11

Modus = BO + C.

Di mana : F1 = Selisih frekuensi modus dengan frekuensi sebelumnya

F2 = Selisih frekuensi modus dengan frekuensi sesudahnya

C = Interval kelas dan panjang kelas”

5. Menentukan simpangan baku

S = √ ( ) ”12

n (n)

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian

tindakan kelas. Analisis data dalam penelitian kelas berarti mengidentifikasi dan

menyetujui kriteria yang digunakan untuk menjelaskan apa yang telah terjadi.

10

.V.Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto. 2012. Statiska Untuk Pendidikan.

Yogyakarta. GRAHA ILMU, h. 25 11

. Kadir. Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. (Jakarta. Rosemata

Sampurna,2010), h. 32. 12

. Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: PT.Rosdakarya, 2010), h. 241

Page 56: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

42

Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya dampak

yang terjadi dari tindakan yang diberikan. Ada tidaknya dampak dari tindakan

dapat dilihat melalui pengujian hipotesis tindakan. Jika tidak ada peningkatan

maka peneliti dan kolaborator harus memanfaatkan hasil analisis data pemantau

sebagai bahan bentuk perencanaan siklus berikutnya, untuk mendukung data

penelitian. Perencanaan kembali diperlukan sampai penelitian menunjukkan

peningkatan signifikan melebihi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan

sekolah.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Pengembangan perencanaan tindakan dapat ditindak lanjuti dengan

menghimpun masukan dari bimbingan penelitian setelah diputuskan selesai pada

siklus ketiga. Hal ini menyikapi hal-hal yang berimplikasi positif bagi penelitian

mendatang dalam permasalahan yang hampir sama atau sama dengan pendekatan

suatu metode yang berbeda.

Page 57: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

43

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di

SMP Pelita Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada

kelas VIII. Hasil penelitian diperoleh dari hasil belajar selama dua siklus, meliputi

penguasaan dan pemahaman (kognitif) siswa terhadap konsep yang disajikan,

hasil belajar yang berupa kemampuan keterampilan proses skills dan sebagai

pelengkap data maka peneliti memberikan jurnal siswa setelah penerimaan

pembelajaran selesai.

A. Deskripsi Data Sekolah

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Pelita Harapan,

Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dibawah pimpinan Bapak Edi

Setiadi, S.Pd, berada di jalan Pupan Raya No 29, Pondok Pinang, Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan. SMP Pelita Harapan memiliki letak yang strategis karena

berada di lingkungan masyarakat dan mudah di jangkau.

1. Visi

Menjadikan SMP Pelita Harapan Jakarta yang berkualitas berwawasan

IMTAQ dan IPTEK dengan Indikator:

a) Meningkatkan Standar Nilai UAN

b) Meningkatkan Proses Pembelajaran

c) Meningkatkan Mutu Pendidikan

d) Meningkatkan Sarana dan Prasarana

e) Meningkatkan Prestasi Akademik

f) Meningkatkan Prestasi non Akademik

g) Meningkatkan Sumber Daya Manusia Pendidikan

h) Unggulan dan IMTAQ

2. Misi

a) Memberikan Layanan Pendidikan Secara Intensif

b) Mengoperasikan Penggunaan Waktu Belajar

Page 58: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

44

c) Mengoptimalkan Penggunaan Sarana yang ada

d) Menciptakan Kebersihan, Keindahan, dan Layanan Lingkungan Sekolah

e) Membentuk Insan yang Berakhlak Mulia dengan Mempererat IMAN dan

TAQWA

f) Meningkatkan Minat dan Bakat Baik secara Akademik Maupun Non

Akademik

g) Melaksanakan Pengembangan Sistem Penilaian

h) Melaksanakan Pengembangan Kurikulum Nasional

i) Melakukan Inovasi Dalam Pembelajaran

j) Melaksanakan Pengembangan Keorganisasian Sekolah

B. Analisis Data

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pada pertemuan ini yaitu peneliti mempersiapkan RPP, silabus,

instrumen (pretest, posttest, dan jurnal siswa), penataan ruang kelas dan materi

pembelajaran. Seluruh siswa memahami pengertian membaca kritis artikel

dengan metode inquiry.

b. Pelaksanaan Tindakan (acting)

Kegiatan belajar mengajar diawali dengan guru membaca doa sebagai

membuka pelajaran, mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran

sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kemudian guru mengisi

daftar hadir siswa, dan memberikan pretest kepada siswa.

Langkah awal sebelum masuk ke materi pelajaran guru, guru terlebih

dahulu memberikan pertanyaan tentang materi artikel kepada siswa. Setelah itu

guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk hari ini dan mengarahkan siswa

untuk membuat kelompok.

Pada materi pertemuan pertama, guru mengerahkan siswa untuk

mengidentifikasi tentang media artikel. Sebelum menutup pembelajaran

memberikan tugas sebagai bentuk proses untuk media fase belajar selama

Page 59: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

45

mempelajari pemahaman membaca kritis melalui artikel agar mencapai KKM

yaitu 70.

Langkah kegiatan :

1. Tujuan pembelajaran

a) Siswa mampu membaca dan membuat artikel yang dibuat berdasarkan

karangan sendiri maupun melalui media cetak dengan memperhatikan

ejaan, tanda baca, pilihan kata, struktur kalimat, dan kepaduan dalam

membaca artikel.

b) Siswa mampu memperoleh informasi dari bahan tertulis atau lisan

(pengetahuan, gagasan, pendapat, permasalahan, pesan, ungkapan,

peristiwa, dan sebagainya) dan memberikan tanggapan dalam berbagai

bentuk.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus

a) Siswa dapat menyebutkan definisi membaca kritis dengan tepat.

b) Siswa dapat melihat contoh bentuk artikel yang disediakan oleh guru.

3. Materi pelajaran

a) Definisi Artikel

Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas suatu

masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan

untuk memberitahu (infomatif), mempengaruhi dan meyakinkan (persuasif

argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif)”

Artikel adalah karya tulis lengkap di majalah atau surat kabar. Artikel

dalam surat kabar biasanya membahas suatu hal yang terperinci. Artikel

adalah salah satu bentuk tulisan nonfiksi berisi fakta dan data yang disertai

analisis dan opini penulisannya.

Secara praktis, artikel dimaknai sebagai tulisan yang lengkap dan utuh di

luar berita dalam media massa yang mungkin disumbangkan oleh penulis dari

luar (bukan pekerja media tersebut). Ini mencakup buku, film, pertunjukan

seni, dan sebagainya, tulisan ilmiah popular (iptek, analisis, how-to, dan

sebagainya), dan profil (aneka bentuk biografi, kisah-kisah perjalanan,

kajian-kajian organisasi, dan sebagainya).

Page 60: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

46

b) Contoh Artikel

Siswa SMA Langsung Ambil Peminatan

JAKARTA, KOMPAS – Kementriaan Pendidikan dan Kebudayaan mulai

mematangkan penerapan kurikulum baru salah satunya pembedaan kelas

melalui jalur peminatan siswa SMA kelas satu.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang

pendidikan Musliar Kasim mengatakan, peminatan khusus akan dibantu guru

Bimbingan Konseling (BK). “Guru BK akan menentukan siswa itu

berpontemsi masuk di IPA, IPS, atau Bahasa,’ katanya seusai pelepasan

mantan Dirjen Dikdasmen Suyanto di Jakarta kemarin.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pada kurikulum baru ini siswa akan

diwawancarai terlebih dahulu. Selanjutnya akan ada psikotes sederhana untuk

melihat bakat terpendam dari mereka. Setelah itu akan dilihat penentu akhir

peminatan siswa.

Menurut dia, guru BK memiliki peranan penting untuk mengarahkan siswa

dalam peminatan jurusan.Dengan begitu, tidak ada peminatan tertentu

misalnya hanya peminatan IPA atau IPS, sementara peminatan bahasa kurang

siswa.

Kondisi itu yang nantinya juga ditentukan guru BK. Tapi saya yakin tidak

akan ada kelas yang kosong karena siswa sekarang yang berhak

memilihnya”, katanya.

Mantan Rektor Universitas Andalas ini menambahkan, selain boleh

memilih peminatan yang sesuai dengan kemampuan dirinya, siswa juga boleh

memilih mata pelajaran lain diluar mata pelajaran wajib di kelasnya.

Misalnya, kelas peminatan yang dipilih IPA, namun dia boleh memilih dua

mata pelajaran lain yang disukai seperti Ekonomi dan Geografi. Menurut dia,

siswa juga boleh menukar kelas minat yang dia masuki pada akhir satu

semester atau dua minggu setelah masuk sekolah.

Sementara itu, Direktur Pembinaan SMP Ditjen Pendidikan Dasar

(Dikdas) Kemendikbud Didik Suhardi menambahkan, pada dasarnya

kelompok peminatan yang akan dilaksanakan pada jenjang SMA telah

Page 61: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

47

diajarkan pada sekolah menengah pertama. “Kalau di SMP kan sudah ada

IPA, IPS, atau Bahasa. Tapi kalau di SMA nanti akan lebih fokus. Saya rasa

tidak aka nada masalah karena semua ilmu dasarnya sudah diajarkan di

SMP,’ ungkap Didik. (Jakarta: Jumat, 05 April 2013).

c) Ciri-ciri artikel

1. Lugas dalam artian artikel itu berarti bersifat apa adanya; mengenai

yang pokok yang penting dan perlu saja

2. Logis artinya masuk akal atau dapat diterima oleh akal.

3. Tuntas artinya selesai secara menyeluruh

4. Obyektif artinya keadaan yang sebenarnya tanpa disertai anggapan atau

pandangan pribadi

5. Cermat artinya penuh perhatian dan penuh ketelitian.

d) Ketepatan penggunaan diksi, ejaan, dan tanda baca.

e) Memahami kalimat dalam paragraf, menentukan kalimat utama dan

penjelas, menentukan gagasan, menentukan tema, dan memahai isi artikel.

f) Siswa mengingat peristiwa yang pernah terdapat dalam artikel.

Berdasarkan hasil dari membaca, siswa memilih salah satu bahan bacaan

yang diperoleh untuk dijadikan tema dalam membuat artikel dan mencatat

situasi atau tindakan dari peristiwa dengan cermat.

c. Pengamatan (observing)

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran diperoleh

catatan sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama pada siklus I, perhatian siswa pada awal menerima

pembukaan materi dari guru masih kurang.

2) Ketika mengerjakan tugas kelompok, dan menjawab kuis dari guru

siswa agak kesulitan karena kurang memiliki referensi.

3) Ketika dalam proses berdiskusi siswa lebih banyak bertanya pada guru

dan dijawab oleh sebagian siswa lain.

4) Pada awal pembagian kelompok siswa masih terlihat kurang melakukan

kerjasama yang baik antarteman.

Page 62: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

48

5) Siswa belum dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

oleh guru.

6) Pada awalnya siswa masih kurang memahami materi yang diberikan

oleh guru, namun ketika guru memberikan penjelasan lebih lanjut

mengenai materi pelajaran siswa menjadi lebih paham.

7) Dalam mendengarkan diskusi siswa belum kondusif, dan masih ada

beberapa siswa yang sibuk dengan tugasnya ketika diskusi berlangsung.

Saat berlangsungnya diskusi siswa mencatat hasil diskusi, namun tidak

semua anggota mencatat hasil diskusi.

8) Kemampuan siswa dalam membuat rangkuman pada awal latihan masih

kurang.

9) Kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi sudah cukup

baik, walaupun ada kelompok yang belum siap.

Hasil belajar siswa dari pretest diperoleh nilai sebagai berikut :

Tabel (1)

Hasil Pretest Membaca Kritis Melalui Artikel

Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai

A. Sahruna 20 Juniarsih 30 Muh. Fajar S 30 Muh. Saepulloh 30

Valia Mardika 40 Robby 40 Dhonny Fikhri 50 Muh. Taufiq 50

M. Andika 50 Desi Putri 50 Muh.Reza. A 50 M. Alief Novreza 50

Ariska Septian 60 Nadya Amalia 60 Citra Novianti 60 Muh. Ramadhani 60

Muh. Taufiq 60 Debora

Margaretha 70 Aliyafie 70 Aninda Fitria 70

Elva Rosdiana 70 Aditya

Oktafiano

70 Ega Reani

Hermawan

70 Fitriah Sriwijaya 70

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai pretest terendah dan

tertinggi yang diperoleh siswa. Nilai pretest terendah yang diperoleh siswa

yaitu 20, sedangkan nilai pretest tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 70.

Page 63: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

49

Tabel (2)

Distribusi Frekuensi Data Tunggal Soal Pretest

No Interval Kelas Frekuensi (f)

1 20 1

2 30 3

3 40 2

4 50 6

5 60 5

6 70 7

∑ 24

Langkah – langkah Distribusi Data Tunggal

1. Menentukan

a. Nilai Tertinggi = 70

b. Nilai Terendah = 20

c. R = dt – dr = 70 – 20 = 50

2. Banyak Kelas

K = 1 + 3,322 Log N

K = 1 + 3,322 Log 24

K = 1 + 3,322 (1.38)

K = 1 + 3.8

K = 4,8 ~ 5

3. Interval Kelas

C =

C =

C = 10

Page 64: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

50

Tabel (3)

Distribusi Frekuensi Data Kelompok Soal Pretest

No Interval kelas Fi Fr Fk+ Fk-

1 20 – 29 1 3.3 24 1

2 30 – 39 3 10 23 4

3 40 – 49 2 7 20 6

4 50 – 59 6 19 18 12

5 60 – 69 5 16 12 17

6 70 – 79 7 23 7 24

∑ 24

Berdasarkan data dari distribusi frekuensi data kelompok soal pretest

dapat diketahui banyaknya kelas yaitu 5 dan interval kelas 10 dengan nilai

tertinggi yaitu 70 dan nilai terendah yaitu 20.

Tabel (4)

Populasi dari Data Kelompok

No Interval kelas Fi Xi Xi2 FiXi FiXi

2

1 20 – 29 1 24.5 600.25 24.5 600.25

2 30 – 39 3 34.5 1190.5 103.5 3571.5

3 40 – 49 2 44.5 1980.5 89 3961

4 50 – 59 6 54.5 2970.5 327 17823

5 60 – 69 5 64.5 4160.5 322.5 20802.5

6 70 – 79 7 74.5 5550.25 521.5 38851.75

∑ 24 1388 85610

Langkah-langkah populasi dari data kelompok

1. Menentukan Mean Data Tunggal

X1 =

= 24,5

2. Menentukan Mean Data Kelompok

Page 65: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

51

Me =

=

= 57,83

3. Menentukan Median

Median = BO + C.

- ∑fo

fmed

= 59,5 + 10.

= 59,5 + 10.

= 59.5 + 10

= 69.5

4. Menentukan Modus

Modus = BO + C.

= 59,5 + 10.

= 59.5 + 8

= 67.5

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa modus dari distribusi

data yaitu nilai yang paling sering terjadi atau nilai dengan frekuensi

terbanyak 67.5 dan nilai tersebut di bawah nilai KKM yaitu 70.

5. Menentukan Simpangan

S = √

= √

= √

Page 66: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

52

= √

= √

= 14.9

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa perolehan nilai pretest

terendah adalah 20, sedangkan siswa yang memperoleh nilai pretest tertinggi

adalah 70. Dengan mean 53.3 yang belum mencapai ketentuan nilai KKM,

median 69.5 yang belum mencapai ketentuan nilai KKM dan modus 67.5 yang

belum mencapai KKM. Jadi, nilai tersebut masih di bawah nilai KKM yang

sudah ditetapkan yaitu 70.

d. Reflecting

Pada perencanaan ini guru dan siswa mengadakan refleksi selama proses

pembelajaran yang berlangsung dengan memecahkan kesulitan siswa dalam

memahami materi. Guru juga memberikan penguatan pada kelompok yang

mendapat skor tinggi. Hasil posttest atau kemampuan siswa dalam

pemahaman membaca kritis artikel sudah baik, sehingga skor yang di dapat

mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa dari posttest diperoleh nilai

sebagai berikut:

Tabel (5)

Hasil Posttest Membaca Kritis Melalui Artikel

Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai

Muh.

Ramadhani

55 Nadya Amalia 55 Muh. Fajar S 55 Aliyafie 60

Ariska Septian 60 Robby 65 Dhonny Fikhri 65 Muh.Reza. A 65

Desi Putri 65 Muh.Reza. A 65 M. Alief Novreza 70 Muh. Taufiq 70

Ariska Septian 70 Debora

Margaretha 70 Aninda Fitria 70 Muh. Saepulloh 70

Muh. Taufik 75 Nadya Amalia 75 Fitriah Sriwijaya 75 Citra Novianti 75

Elva Rosdiana 75 Aditya

Oktafiano

75 Ega Reani

Hermawan

75 Valia Mardika 75

Page 67: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

53

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai posttest terendah dan

tertinggi yang diperoleh siswa. Nilai posttest terendah yang diperoleh siswa

yaitu 55, sedangkan nilai pretest tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 80.

Tabel (6)

Distribusi Frekuensi Data Tunggal Soal Posttest

No Interval Kelas Frekuensi (f)

1 55 3

2 60 2

3 65 5

4 70 7

5 75 4

6 80 3

∑ 24

Langkah – langkah Distribusi Data Tunggal

1. Menentukan

a. Nilai Tertinggi = 80

b. Nilai Terendah = 55

c. R = dt – dr = 80 – 55 = 25

2. Banyak Kelas

K = 1 + 3,322 Log N

K = 1 + 3,322 Log 24

K = 1 + 3,322 (1.38)

K = 1 + 3.8

K = 4,8 ~ 5

3. Interval Kelas

C =

C =

C = 5

Page 68: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

54

Tabel (7)

Distribusi Frekuensi Data Kelompok Soal Posttest

No Interval kelas Fi Fr Fk+ Fk-

1 55 – 59 3 10 24 3

2 60 – 64 2 7 21 5

3 65 – 69 5 17 19 10

4 70 – 74 7 23 14 17

5 75 – 79 4 13 7 21

6 80 – 84 3 10 3 24

∑ 24

Berdasarkan data dari distribusi frekuensi data kelompok soal posttest

dapat diketahui banyaknya kelas yaitu 5 dan interval kelas 5 dengan nilai

tertinggi yaitu 80 dan nilai terendah yaitu 55.

Tabel (8)

Populasi dari Data Kelompok

NO Interval Kelas Fi Xi Xi2 Fixi Fixi

2

1 55 – 59 3 57 3249 171 9747

2 60 – 64 2 63 3969 126 7392

3 65 – 69 5 67 4489 335 22445

4 70 – 74 7 72 5184 504 36288

5 75 – 79 4 77 5929 308 23716

6 80 – 84 3 82 6724 246 20172

∑ 24 1689 119760

1. Menentukan Mean Data Tunggal

X1 =

= 54,5

2. Menentukan Mean Data Kelompok

Me =

=

= 70.38

Page 69: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

55

3. Menentukan Median

Median : BO + C.

- ∑fo

fmed

69,5 + 5.

69,5 + 5.

69,5 + 1.42

= 70.92

4. Menentukan Modus

Modus : BO + C.

69.5 + 5.

69,5 + 5.

= 69,5 + 2

= 71.5

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa modus dari distribusi

data yaitu nilai yang paling sering terjadi atau nilai dengan frekuensi

terbanyak 70,25 dan nilai tersebut sudah memenuhi nilai KKM yaitu 70.

Namun, angka tersebut masih dirasa kurang memuaskan.

5. Menentukan Simpangan

S = √

Page 70: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

56

= √

= √

= √

= √

= 6.11

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa perolehan nilai pretest

terendah adalah 55, sedangkan siswa yang memperoleh nilai pretest tertinggi

adalah 80. Dengan mean 70.38 yang belum mencapai ketentuan nilai KKM,

median 70.92 yang belum mencapai ketentuan nilai KKM dan modus 71.07

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode inquiry cukup efektif pada

materi membaca kritis artikel.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Pada pertemuan ini yaitu guru mengingatkan kembali mengenai materi

membaca kritis artikel melalui metode inquiry. Siswa diberikan tugas sebagai

pretest yang akan dijadikan tolok ukur selama pembelajaran membaca kriris

artikel dengan dengan metode inquiry.

b. Pelaksanaan Tindakan (acting)

Kegiatan belajar mengajar diawali dengan guru membaca doa sebagai

membuka pelajaran, mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran

sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kemudian guru

mengisi daftar hadir siswa, dan memberikan pretest kepada siswa.

Langkah awal sebelum masuk ke materi pelajaran guru, guru terlebih

dahulu memberikan pertanyaan tentang materi artikel kepada siswa. Setelah

itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk hari ini dan mengarahkan

siswa untuk membuat kelompok.

Page 71: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

57

Pada materi pertemuan pertama, guru mengerahkan siswa untuk

mengidentifikasi tentang membaca kritis. Sebelum menutup pembelajaran

memberikan tugas sebagai bentuk proses untuk media fase belajar selama

mempelajari pemahaman membaca kritis melalui artikel.

Langkah kegiatan :

1.Tujuan pembelajaran

a) Siswa mampu membaca dan membuat artikel yang dibuat berdasarkan

karangan sendiri maupun melalui media cetak dengan memperhatikan

ejaan, tanda baca, pilihan kata, struktur kalimat, dan kepaduan dalam

membaca artikel.

b) Siswa mampu memperoleh informasi dari bahan tertulis atau lisan

(pengetahuan, gagasan, pendapat, permasalahan, pesan, ungkapan,

peristiwa, dan sebagainya) dan memberikan tanggapan dalam berbagai

bentuk.

2. Tujuan pembelajaran khusus

a) Siswa dapat menyebutkan definisi membaca kritis dengan tepat.

b) Siswa dapat melihat contoh bentuk artikel yang disediakan oleh guru.

c) Siswa dapat menyebutkan tiga ciri membaca kritis berdasarkan contoh

membaca artikel.

3.Materi pelajaran

a. Definisi Artikel

Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas suatu

masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan

untuk memberitahu (infomatif), mempengaruhi dan meyakinkan (persuasif

argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif)

Artikel adalah karya tulis lengkap di majalah atau surat kabar. Artikel

dalam surat kabar biasanya membahas suatu hal yang terperinci. Artikel

adalah salah satu bentuk tulisan nonfiksi berisi fakta dan data yang disertai

analisis dan opini penulisannya.

Secara praktis, artikel dimaknai sebagai tulisan yang lengkap dan utuh di

luar berita dalam media massa yang mungkin disumbangkan oleh penulis dari

Page 72: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

58

luar (bukan pekerja media tersebut). Ini mencakup buku, film, pertunjukan

seni, dan sebagainya, tulisan ilmiah popular (iptek, analisis, how-to, dan

sebagainya), dan profil (aneka bentuk biografi, kisah-kisah perjalanan, kajian-

kajian organisasi, dan sebagainya).

b. Contoh Artikel

Siswa SMA Langsung Ambil Peminatan

JAKARTA, KOMPAS – Kementriaan Pendidikan dan Kebudayaan mulai

mematangkan penerapan kurikulum baru salah satunya pembedaan kelas

melalui jalur peminatan siswa SMA kelas satu.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang

pendidikan Musliar Kasim mengatakan, peminatan khusus akan dibantu guru

Bimbingan Konseling (BK).“Guru BK akan menentukan siswa itu

berpontemsi masuk di IPA, IPS, atau Bahasa,’ katanya seusai pelepasan

mantan Dirjen Dikdasmen Suyanto di Jakarta kemarin.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pada kurikulum baru ini siswa akan

diwawancarai terlebih dahulu. Selanjutnya akan ada psikotes sederhana untuk

melihat bakat terpendam dari mereka. Setelah itu akan dilihat penentu akhir

peminatan siswa.

Menurut dia, guru BK memiliki peranan penting untuk mengarahkan

siswa dalam peminatan jurusan. Dengan begitu, tidak ada peminatan tertentu

misalnya hanya peminatan IPA atau IPS, sementara peminatan bahasa kurang

siswa.

Kondisi itu yang nantinya juga ditentukan guru BK. Tapi saya yakin tidak

akan ada kelas yang kosong karena siswa sekarang yang berhak memilihnya”,

katanya.

Mantan Rektor Universitas Andalas ini menambahkan, selain boleh

memilih peminatan yang sesuai dengan kemampuan dirinya, siswa juga boleh

memilih mata pelajaran lain diluar mata pelajaran wajib di kelasnya.

Misalnya, kelas peminatan yang dipilih IPA, namun dia boleh memilih dua

mata pelajaran lain yang disukai seperti Ekonomi dan Geografi. Menurut dia,

Page 73: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

59

siswa juga boleh menukar kelas minat yang dia masuki pada akhir satu

semester atau dua minggu setelah masuk sekolah.

Sementara itu, Direktur Pembinaan SMP Ditjen Pendidikan Dasar

(Dikdas) Kemendikbud Didik Suhardi menambahkan, pada dasarnya

kelompok peminatan yang akan dilaksanakan pada jenjang SMA telah

diajarkan pada sekolah menengah pertama. “Kalau di SMP kan sudah ada

IPA, IPS, atau Bahasa. Tapi kalau di SMA nanti akan lebih fokus. Saya rasa

tidak aka nada masalah karena semua ilmu dasarnya sudah diajarkan di SMP,’

ungkap Didik. (Jakarta: Jumat, 05 April 2013)

c. Ciri-ciri artikel

1) Lugas dalam artian artikel itu berarti bersifat apa adanya; mengenai yang

pokok yang penting dan perlu saja

2) Logis artinya masuk akal atau dapat diterima oleh akal.

3) Tuntas artinya selesai secara menyeluruh

4) Obyektif artinya keadaan yang sebenarnya tanpa disertai anggapan atau

pandangan pribadi

5) Cermat artinya penuh perhatian dan penuh ketelitian.

d. Ketepatan penggunaan diksi, ejaan, dan tanda baca.

e. Memahami kalimat dalam paragraf, menentukan kalimat utama dan

penjelas, menentukan gagasan, menentukan tema, dan memahami isi

artikel.

f. Siswa mengingat peristiwa yang terdapat dalam artikel. Berdasarkan hasil

dari membaca, siswa memilih salah satu bahan bacaan yang diperoleh

untuk dijadikan tema dalam membuat artikel dan mencatat situasi atau

tindakan dari peristiwa dengan cermat.

c. Pengamatan (observing)

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran diperoleh

catatan sebagai berikut :

1. Pertemuan pertama pada siklus I, perhatian siswa pada awal menerima

pembukaan materi dari guru masih kurang, namun pada penyampaian

Page 74: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

60

materi siklus II perhatian siswa sudah mulai meningkat, siswa

memperhatikan dan menjalankan sesuai yang diperintahkan guru

2. Ketika dalam proses berdiskusi siswa lebih banyak bertanya pada guru

dan dijawab oleh sebagian siswa lain.

3. Pada awal siklus I pembagian kelompok siswa masih terlihat kurang

melakukan kerjasama yang baik antarteman dalam menjawab soal

kelompok atau kuis. Namun ketika pada siklus II dalam menjawab

latihan, dan siswa sudah bersosialisasi lebih baik sehingga dapat

bekerjasama dengan baik dalam menjawab soal maupun kuis.

4. Siswa sudah dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

oleh guru.

5. Pada siklus I dalam mendengarkan diskusi siswa sudah cukup

kondusif, walaupun masih ada beberapa siswa yang sibuk dengan

tugasnya ketika diskusi berlangsung. Saat berlangsungnya diskusi

siswa mencatat hasil diskusi, namun tidak semua anggota mencatat

hasil diskusi. Ketika pada siklus II pada latihan berikutnya, semua

siswa mendengarkan secara seksama dan mencatat hasil diskusi.

6. Kemampuan siswa dalam membuat rangkuman pada awal latihan

masih kurang. Pada siklus II semua siswa dalam kelompok membuat

laporan

7. Kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi pada siklus

I sudah cukup baik, walaupun ada kelompok yang belum siap. Ketika

latihan pada siklus II kelompok kedua kemampuan siswa dalam

mempersentasikan hasil diskusi lebih baik dan terjalin kerjasama yang

baik antar kelompok.

Hasil belajar siswa dari pretest diperoleh nilai sebagai berikut :

Page 75: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

61

Tabel (9)

Hasil Pretest Membaca Kritis Melalui Artikel

Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai

Muh. Ramadhani 50 Muh. Fajar S 60 M. Andika 60 Muh. Saepulloh 60

A. Sahruna 60 Muh.Reza. A 70 Dhonny Fikhri 70 Juniarsih 70

Moh. TaufiK 70 M. Alief. N 70 Robby 80 Muh. Taufiq 80

Nadya Amalia 80 Aditya

Oktafiano

80 Desi Putri 80 Muh. Fajar S 80

Ariska Septian 80 Aninda Fitria 80 Elva Rosdiana 90 Ega Reani.h 90

Citra Novianti 90 Aliyafie 90 Valia Mardika 90 Debora Margaretha 90

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai pretest terendah

dan tertinggi yang diperoleh siswa. Nilai pretest terendah yang diperoleh

siswa yaitu 50 sedangkan nilai pretest tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 90.

Tabel (10)

Distribusi Frekuensi Data Tunggal Soal Pretest

No Interval Kelas Frekuensi (f)

1 50 – 56 1

2 57 – 63 4

3 64 – 70 5

4 71 – 77 0

5 78 – 84 8

6 85 – 91 6

∑ 24

Langkah – langkah Distribusi Data Tunggal

1. Menentukan

a. Nilai Tertinggi = 90

b. Nilai Terendah = 50

c. R = dt – dr = 90 – 50 = 40

Page 76: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

62

2. Banyak Kelas

K = 1 + 3,322 Log N

K = 1 + 3,322 Log 24

K = 1 + 3,322 (1.38)

K = 1 + 3.8

K = 4,8 ~ 5

3. Interval Kelas

C =

C =

C = 8

Tabel (11)

Distribusi Frekuensi Data Kelompok Soal Pretest

NO Interval Kelas Fi Fr Fk+ Fk-

1 50 – 57 1 3.3 24 1

2 58 – 65 4 13 23 5

3 66 – 73 5 17 19 10

4 74 – 81 0 0 14 10

5 82 – 89 8 25 14 18

6 90– 97 6 20 6 24

∑ 24

Berdasarkan distribusi data kelompok soal pretest dapat dilihat

banyaknya kelas yaitu 5 dan interval kelas 8 dengan nilai tertinggi

yaitu 90 dan nilai terendah yaitu 50.

Page 77: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

63

Tabel (12)

Populasi dari Data Kelompok

NO Interval Kelas Fi Xi Xi2 Fixi Fixi

2

1 55 – 60 1 53 2809 53 2809

2 61 – 65 4 60 3600 240 14400

3 67 – 70 5 67 4489 335 22445

4 71 – 77 0 74 5376 0 0

5 78 – 84 8 81 6561 648 52488

6 85 – 91 6 84 7056 504 41376

∑ 24 1780 133528

Langkah-langkah Distribusi Data Tunggal

1. Menentukan Mean Data Tunggal

X1 =

= 53

2. Menentukan Mean Data Kelompok

Me =

=

= 74,16

3. Menentukan Median

Median : BO + C.

- ∑fo

fmed

77.5 + 8.

77.5 + 8.

77.5 + 2

= 79.5

Page 78: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

64

4. Menentukan Modus

Modus : BO + C.

77.5 + 8.

77.5 + 8.

= 77.5 + 5.3

= 82.8

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui modus dari distribusi data yaitu

nilai yang paling sering terjadi atau nilai dengan frekuensi terbanyak yaitu

82.8 dan nilai tersebut sudah mencapai nilai KKM yaitu 70, dan dianggap

memuaskan.

5. Menentukan Simpangan

S = √

= √

= √

= √

= √

= 7,93

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui perolehan nilai pretest

terendah adalah 50, sedangkan siswa yang memperoleh nilai pretest tertinggi

adalah 90. Dengan mean 74.16, median 79.5, dan modus 82.8. Maka, pada

materi artikel selanjutnya akan menggunakan metode inquiry yang diharapkan

dapat efektif pada materi membaca kritis artikel dengan metode inquiry.

Page 79: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

65

d. Reflecting

Pada perencanaan ini guru dan siswa mengadakan refleksi selama proses

pembelajaran yang berlangsung dengan memecahkan kesulitan siswa dalam

memahami materi. Guru juga memberikan penguatan pada kelompok yang

mendapat nilai tertinggi.

Hasil posttest atau kemampuan siswa dalam pemahaman membaca kritis

artikel sudah baik, sehingga skor yang didapat mengalami peningkatan. Hasil

belajar siswa dari posttest diperoleh nilai sebagai berikut:

Tabel (13)

Hasil Posttest Membaca Kritis Melalui Artikel

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai pretest terendah

dan tertinggi yang diperoleh siswa. Nilai pretest terendah yang diperoleh

siswa yaitu 75, sedangkan nilai pretest tertinggi yang diperoleh siswa yaitu

100.

Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai

A. Sahruna 75 Juniarsih 75 Dhonny Fikhri 75 Muh.

Ramadhani

75

Muh. Saepulloh

75 M. Alief. N 75 Muh. Fajar S 80 Robby 80

Aliyafie 80 Aditya Oktafiano 85 Muh.Reza.A 85 Muh. Taufiq 85

Nadya Amalia 85 Ega Reani.h

90 M.Andika 90 Citra Novianti 90

Ariska Septian 90 Moh. TaufiK 90 Aninda Fitria

90 Valia

Mardika

90

Desi Putri 90 Fitriah Sriwijaya

95 Debora

Margaretha

95 Elva Rosdiana 100

Page 80: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

66

Tabel (14)

Distribusi Frekuensi Data Tunggal Soal Posttest

No Data Frekuensi (f)

1 75 – 79 6

2 80 – 84 3

3 85 - 89 4

4 90 – 94 8

5 95 – 99 2

6 100 – 104 1

∑ 24

Langkah – langkah Distribusi Data Tunggal

1. Menentukan

a. Nilai Tertinggi = 100

b. Nilai Terendah = 75

c. R = dt – dr = 100 – 75 = 25

2. Banyak Kelas

K = 1 + 3,322 Log N

K = 1 + 3,322 Log 24

K = 1 + 3,322 (1.38)

K = 1 + 3.8

K = 4,8 ~ 5

3. Interval Kelas

C =

C =

C = 5

Page 81: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

67

Tabel (15)

Distribusi Frekuensi Data Kelompok Soal Posttest

NO Interval Kelas Fi Fr Fk+ Fk-

1 75 – 79 1 3.3 24 1

2 80 – 84 3 10 21 4

3 85 - 89 2 7 18 6

4 90 – 94 6 19 16 12

5 95 – 99 5 16 12 17

6 100 – 104 7 23 7 24

∑ 24

Berdasarkan distribusi data kelompok soal posttest dapat dilihat

banyaknya kelas yaitu 5 dan interval kelas 5 dengan nilai tertinggi 100 dan

nilai terendah yaitu 75.

Tabel (16)

Populasi dari Data Kelompok

L

a

n

g

k

a

L

angkah-langkah Distribusi Data Tunggal

1. Menentukan Mean Data Tunggal

X1 =

= 77

2. Menentukan Mean Data Kelompok

No Interval kelas Fi Xi Xi2 Fixi Fixi

2

1 75 – 79 1 77 5929 231 17787

2 80 – 84 3 82 6724 164 13448

3 85 - 89 2 87 7569 435 37845

4 90 – 94 6 92 8464 552 50784

5 95 – 99 5 97 9409 582 56454

6 100 – 104 7 102 10404 102 10404

∑ 24 2066 186722

Page 82: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

68

Me =

=

= 91.6

3. Menentukan Median

Median = BO + C.

- ∑fo

fmed

= 89.5 + 5.

= 89.5 + 5.

= 89.5 + 0

= 89.5

4. Menentukan Modus

Modus = BO + C.

= 89.5 + 5.

= 89.5 + 5.

= 89.5 + 1.6

= 91.1

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa modus dari distribusi

data yaitu nilai yang paling sering terjadi atau nilai dengan frekuensi terbanyak

yaitu 91 dan nilai tersebut di atas nilai KKM yaitu 70, nilai tersebut sudah sangat

memuaskan.

5. Menentukan Simpangan

S = √

Page 83: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

69

= √

= √

= √

= √

= 19

Berdasarkan data tersebut di atas, dapat diketahui perolehan nilai posttest

terendah adalah 75, sedangkan siswa yang memperoleh nilai posttest tertinggi

adalah 100. Dengan mean 86.09, median 89.5, dan modus 91.1. Maka penggunaan

metode inquiry pada materi membaca kritis artikel sangat efektif.

C. Pembahasan

Aktivitas kegiatan belajar siswa pada pretest siklus 1 belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Pada siklus I pretest siswa masih

banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal dan kegiatan

pembelajaran di dalam kelas belum bisa dikatakan tenang untuk belajar. Pada

pretest diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 52,5 dengan nilai terendah yaitu 20

dan nilai tertinggi yaitu 70. Sedangkan hasil posttest diperoleh nilai rata-rata

sebesar 70,38 dengan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 80.

Pada siklus II ini dilakukan perbaikan, sehingga proses pembelajaran

berjalan dengan baik, dan sesuai dengan yang diinginkan. Seluruh siswa sudah

bisa belajar dengan serius dan dalam keadaan tenang. Pada siklus II pretest siswa

masih ada beberapa siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Pada pretest diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 74.16 dengan nilai

terendah yaitu 50 dan nilai tertinggi yaitu 90. Sedangkan hasil posttest pada siklus

II sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan diperoleh nilai rata-

rata sebesar 91,6 dengan nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 100. Dengan

demikian hasil belajar siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Page 84: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

70

yang telah ditentukan yaitu 70 sebesar 100%. Berdasarkan data yang diperoleh

dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari

pretest dan posttest baik pada siklus I maupun siklus II.

Penerapan metode inquiry mendapat respon positif kepada siswa, terlihat

dari aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode inquiry dalam

membaca kritis artikel dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca

pada siswa.

Page 85: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analitis data yang didapatkan di

SMP Pelita Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Terdapat peningkatan pembelajaran membaca kritis artikel melalui metode

inquiry siswa kelas VIII SMP Pelita Harapan, Pondok Pinang, Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan. Hal ini dapat dibuktikan pada analisis data

menunjukkan bahwa nilai pretest yaitu rata-rata 52,5 atau sekitar 52,5%.

Siklus I pada posttest yaitu dengan rata-rata 70,38 atau sekitar 70,38%

dengan kategori cukup berhasil dan posttest pada pertemuan ke 2, yaitu

dengan rata-rata 91,6 atau 91,6% dengan kategori sangat berhasil. Dengan

demikian, berarti ada kenaikan dari posttest 1 ke posttest 2 yaitu 39,1%

dan nilai tersebut memenuhi nilai standar KKM yang telah ditetapkan

yaitu 70.

2. Penerapan metode inquiry sangat berperan penting dalam pembelajaran

membaca, khususnya membaca kritis. Melalui membaca kritis ini siswa

mampu menemukan ide baru, belajar menjadi seorang ilmuan. Tahap

pertama, siswa diberikan sebuah artikel untuk menemukan berbagai

informasi yang diperoleh dari hasil membacanya. Tahapan kedua, siswa

kembali menuliskan hasil pengamatannya ke dalam bentuk tulisan.

Tahapan ketiga, guru meminta salah satu sisws untuk mengkomunikasikan

hasil temuannya kepada teman lain, sedangkan siswa lainnya memberi

pendapat terhadap hasil temuan yang sudah disampaikan.

3. Dalam pendekatan metode inquiry siswa belajar dalam konteks

menghubungan materi dengan kehidupan nyata, menuangkan ide

kreatifnya dalam bentul tulisan, serta mampu memberikan pendapat apa

yang mereka peroleh dari siswa lainnya.

Page 86: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

72

72

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan peneliti selama di lapangan, peneliti

mengajukan beberapa saran, yaitu:

1. Guru mempersiapkan media yang mudah dipahami/digunakan agar

terwujudnya hasil belajar yang maksimal.

2. Dalam proses pembelajaran, khususnya materi membaca kritis melalui

artikel dengan metode inquiry terlebih dahulu guru menjelaskan

keterkaitan antara materi dan metode yang digunakan saat proses

pembelajaran di kelas.

3. Berikan penguatan dan motivasi kepada siswa agar gemar dalam

membaca. Karena dengan adanya gemar membaca secara langsung akan

membuat peserta didik mendapatkan pengetahuan lebih.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat disampaikan, semoga

bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pembaca pada umumnya.

Page 87: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

DAFTAR PUSTAKA

A Harras Kholid, Membaca I, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

Ahmad, Sujana Harya,S. Membaca. Jakarta: Karunia, 1988.

Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Rosda Karya, 2010.

Downey. L. The Secondary Phase Of Education. Bostun. Ginn And Co. 1967

Hanafiah, Nanang. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama,

2010.

Iskandarwasid, Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung. PT

Remaja Rosdakarya. 2008.

Joyce. B. Model Of Teaching. Bostun. New York. San Fransisco. 2011

Kadir. Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata Sampurna,

2010.

Kosasih, E dan Horniatri E. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Putra

Setia, 2003.

Kridalaksana, Harimurti, E. Kamus Lingustik. Jakarta: Gramedia, 1984.

Kunandar. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang Profesi Keguruan.

Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Kundharu. Saddhono. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia.

Bandung: CV. Karya Putra Darwati, 2012.

Kuntarto, Niknik M. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2010.

Kusuma, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta. PT Indeks, 2012.

Mahmud, H, MSI. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV PustakaSetia,

2011.

Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif. Depok: PT RajaGrafindo

Persada, 2012.

Mintowati. Membaca. Jakarta: Dit. PLP, 2012.

Mulyasa, E. Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Page 88: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

Rahim, Farida. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara,

2008.

Sanjaya. Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana. Prenamedia Group. 2006.

Subanandar, Sunarti. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung:

Pustaka Setia, 1998.

Suhana, Cucu dan Hanafiah. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Refika

Aditama. 2010.

Sujarweni, Wiratna, V dan Endrayanto Poly. Statistika Untuk Pendidikan,

Cetakan Pertama. Yogyakarta. GRAHA ILMU. 2012

Soedarsono. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia, 1984.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2011.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA. CV Pustaka Setia,

2011.

Sumandira. AS. Haris. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2011.

Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa, 2008.

Tampubolon, DP. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien.

Bandung: Angkasa, 1986.

Yusuf, Muri, A. Statistik Pendidikan. Padang. Angkasa Raya Padang 1987.

Page 89: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 90: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 91: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 92: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 93: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 94: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 95: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 96: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 97: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 98: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 99: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 100: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 101: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 102: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 103: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 104: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 105: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 106: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 107: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 108: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 109: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 110: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 111: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 112: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 113: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 114: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 115: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 116: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 117: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 118: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 119: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 120: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 121: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 122: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 123: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 124: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 125: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 126: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 127: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 128: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 129: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 130: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 131: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 132: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 133: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 134: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 135: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 136: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 137: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 138: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 139: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 140: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 141: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 142: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 143: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 144: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 145: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 146: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 147: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 148: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 149: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 150: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 151: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 152: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 153: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 154: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 155: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 156: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 157: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 158: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 159: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 160: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 161: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 162: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 163: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 164: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 165: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 166: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 167: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 168: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 169: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 170: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 171: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 172: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 173: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 174: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 175: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 176: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 177: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 178: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 179: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 180: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 181: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 182: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 183: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 184: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 185: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 186: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 187: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 188: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 189: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 190: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 191: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 192: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 193: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 194: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 195: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 196: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 197: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 198: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 199: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 200: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 201: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 202: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 203: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 204: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 205: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 206: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 207: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 208: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

1

1

Lampiran 27

PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KELAS

Page 209: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

2

2

Page 210: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

3

3

Page 211: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

4

4

KEGIATAN SAAT MENGERJAKAN LATIHAN

Page 212: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

5

5

Page 213: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

6

6

PROSES KEGIATAN MENGAJAR

Page 214: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

7

7

Page 215: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

8

8

Page 216: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

9

9

Page 217: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 218: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 219: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 220: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 221: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 222: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 223: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 224: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 225: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 226: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 227: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 228: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 229: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 230: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 231: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 232: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 233: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 234: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 235: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 236: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 237: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 238: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 239: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 240: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 241: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 242: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 243: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 244: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 245: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 246: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 247: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 248: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 249: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 250: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 251: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 252: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 253: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 254: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY
Page 255: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29699/1/ARINI... · PENINGKATAN MEMBACA KRITIS ARTIKEL DENGAN METODE INQUIRY

BIOGRAFI PENULIS

Nama Lengkap Arini Rachmawati Azizah, biasa di

panggil Arien. Ia lahir di Surabaya, 25 November 1989, 26

tahun lalu. Saat ini ia telah bekerja di salah satu Perusahaan

ternama di Jakarta. Anak pertama dari 3 bersaudara,

memiliki satu adik perempuan, bernama Maya Marcelina

Azizah, dan adik laki-laki bernama M. Wildan Uwais Al-

Qorni.

Arien dibesarkan dari keluarga sederhana tetapi

penuh dengan kehangatan dan kasih sayang. Ayahnya yang

bernama M.Makinuddin MZ, bekerja sebagai karyawan

swasta di salah satu Perusahaan Jasa ternama di Jakarta

selama 23 tahun, sedangkan Ibunya bernama Lilik In

Pujirahayu bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. Mereka sekeluarga singgah dan mengadu nasib

di Jakarta pada tahun 1995. Tidak segelintir orang mengatakan bahwa berlomba-lombah lah

untuk tetap bertahan hidup di Jakarta, jika tak sanggup tinggal di Ibu Kota yang penuh dengan

kekerasan hidup, silahkan kembali pada daerah asalmu lahir.

Jenjang Pendidikan Arien berawal dari sekolah TK Dharma Bhakti di tahun 1995, lanjut

kembali di SD Negeri 2 Depok di tahun 1996, lanjut lagi sekolah di SMP Negeri 1 Depok di

tahun 2002, setelah itu lanjut ke MA. Al-Awwabin Depok tahun 2005, dan kembali melanjutkan

pendidikan ke jenjang kuliah di UIN Syarief Hidayatullah pada tahun 2008 kemudian memilih

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Satu prinsip yang masih jadi panutannya ialah

“Setiap orang berhak meraih kesuksesan. Tapi jangan pernah menyerah ketika ujian

kehidupan menerpamu, tetaplah tenang dan yakin kelak kamu akan menjadi orang besar”.