pendeteksian fraudulent financial …digilib.unila.ac.id/22374/20/skripsi tanpa bab...

76
PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT DENGAN ANALISIS FRAUD DIAMOND (Studi Empiris Perusahaan Jasa Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014) (Skripsi) Oleh : Mafiana Annisya FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: trinhnhan

Post on 24-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENTDENGAN ANALISIS FRAUD DIAMOND

(Studi Empiris Perusahaan Jasa Sektor Properti dan Real Estate yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

(Skripsi)

Oleh :

Mafiana Annisya

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

ABSTRACT

DETECTING FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENTWITH ANALYSIS OF FRAUD DIAMOND

(Empirical Study on Service Companies in Property and Real Estate SectorListed in the Indonesian Stock Exchange on the Period of 2010– 2014)

By

MAFIANA ANNISYA

The objective of this research is to analyzed factors of fraudulent financialstatement with fraud diamond that develop by Wolfe and Hermanson (2004). Thisresearch is to analyzed influence of variable pressure which proxied by financialstability, external pressure,and financial target, opportunity which proxied bynature of industry, razionalization which proxied by audit opinion, and capabilitywhich proxied by change of directors with fraudulent financial statement.

The sample used in this research are 27 companies of property and real estatesector that listed in Indonesian Stock Exchange on the period 2010– 2014. Thetype data that used are secondary data, from the annual reports ofcompaniessample. Data testing instrument uses SPSS 21 software, that consist ofdescriptive statistic analyzes, classical assumption test, multiple linear regression,determination coefficient test, simultaneous significant test, and significantparameters individually test.

The result of this research showed that financial stability variable that measuredwith change in total asset ratio has positive influence on the fraudulent financialstatement. The research does not prove that external pressure variable whichmeasured with leverage ratio, financial target which measured with return onasset, nature of industry which measured with change in inventory ratio, auditopinion which measured by obtaining unqualified opinion with explanatorylanguange, and capability which measured with change of directors has aninfluence on the fraudulent financial statement.

Keyword:Fraud, Fraud Diamond, Fraudulent Financial Statement

Page 3: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

ABSTRAK

PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENTDENGAN ANALISIS FRAUD DIAMOND (Studi Empiris Perusahaan Jasa

Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2010-2014)

Oleh

MAFIANA ANNISYA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor kecurangan laporankeuangan dengan analisis fraud diamond yang dikemukakan oleh Wolfe danHermanson (2004). Penelitian ini menganalisis pengaruh variabel pressuredengan proksi financial stability, external pressure, financial target, opportunitydengan proksi nature of industry, razionalization dengan proksi opini audit, dancapability dengan proksi pergantian direksi terhadap fraudulent financialstatement.

Sampel penelitian ini adalah sebanyak 27 perusahaan sektor properti dan realestate yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014. Jenis datayang digunakan adalah data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan yangdijadikan sampel. Alat uji data menggunakan software SPSS 21 meliputi analisisdeskriptif, uji asumsi klasisk, regresi linear berganda, uji koefisien determinasi, ujisignifikansi simultan, dan uji signifikan parameter individual.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel financial stability yang diukurdengan rasio perubahan total aset terbukti berpengaruh positif terhadap fraudulentfinancial statement. Penelitian ini tidak membuktikan variabel external pressureyang diukur dengan rasio leverage, financial target yang diukur dengan return onasset, nature of industry yang diukur dengan rasio perubahan persediaan,opiniaudit yang diukur dengan diperolehnya opini wajar tanpa pengecualian denganbahasa penjelas, dan capablity yang diukur dengan perubahan direksi berpengaruhterhadap fraudulent financial statement.

Kata Kunci: Fraud, Fraud Diamond, Fraudulent Financial Statement

Page 4: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENTDENGAN ANALISIS FRAUD DIAMOND

(Studi Empiris Perusahaan Jasa Sektor Properti dan Real Estate yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

Oleh

MAFIANA ANNISYA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 5: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)
Page 6: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)
Page 7: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)
Page 8: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tangerang, 29 Nopember 1994 merupakan

anak pertama dari pasangan Bapak Amat Kadir dan Ibu Yasnidar.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2

Pasar Kemis pada tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 1 Pasar Kemis pada tahun 2009, kemudian melanjukan pendidikan

Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Gadingrejo dan lulus pada tahun 2012.

Penulis terdaftar sebgai mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung, melalui jalur Penerimaan Mahasiswa Perluasan

Akses Pendidikan (PMPAP) pada tahun 2012. Selama menjalani perkuliahan,

penulis mengikuti organisasi EEC (Economic English Club) sebagai new member

periode 2012-2013 dan board 3rddivision periode 2013-2014, HIMAKTA

(Himpunan Mahasiswa Akuntansi dan Pajak) sebagai anggota aktif, KSPM

(Kelompok Studi Pasar Modal) sebagai anggota, dan FAM Indonesia (Forum

Aktif Menulis) sebagai anggota.

Page 9: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi ini kepada:

Kedua orang tua tercinta, bapak dan mama, atas doa, kasih sayang,

pengorbanan, dukungan, nasihat, saran, dan segala hal yang telah

diberikan selama ini.

Adikku, sepupuku atas doa, bantuan, dukungan, keceriaan, dorongan

semangat yang selalu diberikan.

Seluruh keluarga besarku, saudara-saudaraku, kakek, nenek, paman dan

bibi yang selalu memberikan doa, dukungan, saran, tenaga, dalam proses

meraih pendidikan ini.

Tak lupa kepada sahabat dan teman – teman seperjuangan yang selalu

menemani dan menjalanin proses ini bersama, baik suka maupun duka.

Serta almamaterku tercita, Universitas Lampung.

Page 10: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

MOTO

“Wa man jaahada fa-innamaa yujaahidu linafsihi.”

“Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah

untuk dirinya sendiri.” (QS Al-Ankabut [29]: 6).

Kejeniusan adalah 1% Inspirasi dan 99% Kerja Keras (Thomas Alfa Edison).

Kehidupan itu tidak selamanya nyaman, tetap fokus dan siapkan diri agar mejadi

pribadi yang lebih baik (Anonim).

Page 11: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

SANWACANA

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat,

rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi

dengan judul “PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT

DENGAN ANALISIS FRAUD DIAMOND (Studi Empiris Perusahaan Jasa

Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2010-2014)” merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana

ekonomi pada program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung beserta staf.

2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, serta sebagai

pembimbing pendamping atas kesediaannya memberikan waktu untuk

membimbing, memberikan saran, kritik, dan semangat dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt. selaku pembimbing utama atas

kesediaannya memberikan waktu untuk membimbing, memberikan saran,

kritik, semangat, dan ilmu yang sangat bermanfaat dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., CA., CPA. selaku penguji utama, atas

saran dan kritik yang membangun agar penulis dapat membuat skripsi

yang lebih baik.

Page 12: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

6. Bapak Harsono Edwin Puspita, S.E., M.Si. selaku pembimbing akademik

yang telah memberikan dukungan, nasihat dan bantuannya selama ini.

7. Seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas ilmu

pengetahuan, wawasan baik teori maupun praktik, bantuan, dan motivasi

yang telah diberikan.

8. Kepada staf (Pak Sobari, Mas Leman, Mbak Tina, Mas Ruli, Mpok Aini,

Mas Yogi, dan staf lainnya) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

lampung yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi

ini khususnya terkait dengan perihal akademik.

9. Papa (Amat Kadir) tercinta untuk segala doa, dukungan, nasihat, motivasi

dan perjuangan yang papa berikan hingga saat ini. Terima kasih papa telah

menjadi orang tua yang menuntun dan memberikan kepercayaan

kepadaku.

10. Mama (Yasnidar) tercinta untuk segala doa setiap sujud, motivasi, kasih

sayang, perhatian, pengorbanan, tenaga, nasihat, dan waktu mama yang

sangat berharga selalu menemaniku didalam kondisi apapun. Terima kasih

mama atas semua hal yang mama telah berikan kepadaku.

11. Adikku (Ilham Cahyadi) tersayang untuk segala semangat, canda, tawa,

yang menghiburku dan menemani selama ini.

12. Keluarga tercinta, Mbah Sukri, Mbah Ira, Kakek Maas, Nenek Ros, om,

tante, bude pakde, Ibu Rini, sepupu-sepupuku, Gege, Inas, Puput, Ega,

Sheila Amelia, Sheila Kartika, Kanatakia, atas dukungan dan doa yang

kalian berikan kepadaku.

13. Sahabat – sahabat terbaikku Intan, Sakinah, Pipit, Heni, Wulan, Fitri,

Herna, Ika, Jannah, Fitriana, Novelin, Ridwan, Robert, Aziz, Ori, Abin,

Wahyu, yang berproses bersama demi meraih gelar sarjana dan ahli

madya. Sahabat SMA, Arifa, Meva dan teman – teman IPS 1 lainnya yang

selalu menemani dalam keluh kesah, canda tawa, berbagi cerita hingga

saat ini.

14. Teman – teman akuntansi 2012 yang selalu berusaha dan sedang berjuang

meraih gelar sarjananya, Mia, Evi, Puji, Sri, Mutia, Desi, Hiday, Dwi Ast,

Ani, Puspita, Citra, Elvi, Didi, Fatkhur, Esa, Siti, Ferly, Fatur, Wayan,

Page 13: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

Donny, Liana, Eva, Dwi Sut, Hanif, Opi, Nurul, Widia, Shaumi, Tiwi,

Umi, Friska, Nadia, Esti, Ersya, Mahipal, Trida, Agung, Ori, Rexi, Ica

dan lainnya.

15. Teman – teman seperjuangan di EEC, Hanum, Yunita, Kiki, Elia, Sindi,

Iin, Rizki, Khafi, Ageng, Anggie, Clau, Winy, Ferryansyah, seluruh board

EEC tahun 2013-2014 lainnya, dan Kakak – kakak presidum dan expert

staff yang luar biasa sabar, berbagi ilmu dan terus memotivasi, Kak Dilla,

Kak Sonia, Kak Ega, Kak Kaka, Kak Ega Nemara, Kak Faris, Kak Arif,

Kak Surya, Kak Lae, Kak Iwan, Kak Ayu, Kak Okti, Kak Yeti dan kakak

– kakak yang luar biasa lainnya.

16. Kakak tingkat yang selalu memberikan dukungan dan sarannya, Kak Yuni.

Kak Dara, Kak Viona, Kak Agung, Kak Ivonna, Kak Nanda, Kak Roy,

Kak Umai, Mbak Fitri, Kak Viana, Mbak Wahyu, Mbak Indah, dan yang

lainnya.

17. Adik – adik yang selalu memberi semangat Desvita, Ria, Fegy, Titis,

Rahmi, Eva, Ilham, Okvita, Venny, dan adik – adik lainnya, terus nikmati

dan jalanin proses perkuliahan dengan baik.

18. Temen – Temen dan keluarga KKN Desa Kesuma Dadi Kecamatan Bekri

Kabupaten Lampung Tengah, Endah, Kur, Dian, Silpi, Dea, Randi, Ian,

Fildan, Okem, atas kerjasama dan motivasinya.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan, sehingga

memerlukan kritik dan saran yang membangun agar menjadi lebih baik. Penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dan literatur bagi

penulisan karya ilmiah selanjutnya.

Bandar Lampung, Mei 2016

Penulis

Mafiana Annisya

Page 14: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

I.PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 8

1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 9

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................10

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS.............11

2.1 Landasan Teori ...........................................................................................11

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) .......................................................11

2.1.2 Konsep Kecurangan (Fraud) ..............................................................12

2.1.3 Teori Fraud Triangel ..........................................................................14

2.1.3.1 Tekanan (Pressure) ................................................................14

2.1.3.2 Kesempatan (Opportunity) .....................................................16

2.1.3.3 Rasionalisasi (Rationalization) ..............................................17

2.1.4 Teori Fraud Diamond.........................................................................18

2.1.4.1 Kemampuan (Capability) .......................................................19

2.1.5 Kecurangan Laporan Keuangan (Fraudulent Financial Statement) ..20

2.2 Penelitian Terdahulu....................................................................................21

2.3 Model Penelitian..........................................................................................23

Page 15: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

ii

2.4 Pengembangan Hipotesis.............................................................................25

III.METODOLOGI PENELITIAN .................................................................33

3.1 Populasi dan Sampel....................................................................................33

3.2 Data Penelitian.............................................................................................34

3.2.1 Jenis dan Sumber Data .......................................................................34

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................................35

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Data Variabel ..................................35

3.3.1 Variabel Dependen .............................................................................36

3.3.1.1 Kualitas Akrual(Accrual Quality) ..........................................36

3.3.1.2 Kinerja Keuangan (Financial Performance)..........................37

3.3.2 Variabel Independen...........................................................................38

3.4 Metode Analisis Data ..................................................................................41

3.4.1 Statistik Deskriptif ..............................................................................41

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ..............................................................................42

3.4.2.1 Uji Normalitas ........................................................................42

3.4.2.2 Uji Multikolinearitas ..............................................................43

3.4.2.3 Uji Autokorelasi .....................................................................43

3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas...........................................................44

3.4.3 Uji Hipotesis .......................................................................................45

3.4.3.1 Koefisien Determinasi (R2) ....................................................47

3.4.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .............................47

3.4.3.3 Uji SignifikanParameter Individual (Uji Statistik t) ..............48

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................49

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ..........................................................................49

4.2 Analisis Data................................................................................................50

4.2.1Statistik Deskriptif ...............................................................................50

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ..............................................................................53

4.2.2.1 Uji Normalitas ........................................................................53

4.2.2.2Uji Multkolinearitas ................................................................55

4.2.2.3Uji Autokorelasi ......................................................................56

4.2.2.4Uji Heteroskedastisitas............................................................57

Page 16: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

iii

4.2.3 Uji Hipotesis .......................................................................................59

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ..............................................59

4.2.3.2Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)..............................60

4.2.3.3Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ..............61

4.2.3.4Analisis Regresi Berganda ......................................................62

4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis...................................................................63

4.2.4.1 Pengujian Hipotesis Pertama (Ha1) ........................................63

4.2.4.2Pengujian Hipotesis Kedua (Ha2)............................................64

4.2.4.3Pengujian Hipotesis Ketiga(Ha3) ............................................64

4.2.4.4Pengujian Hipotesis Keempat (Ha4)........................................64

4.2.4.5Pengujian Hipotesis Kelima (Ha5) ..........................................65

4.2.4.6Pengujian Hipotesis Keenam (Ha6).........................................65

4.3 Pembahasan .................................................................................................66

V. KESIMPULAN, KETERBATASAN,DAN SARAN ...................................75

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................75

5.2 Keterbatasan Penelitian ...............................................................................77

5.3 Saran ............................................................................................................78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Kasus kecurangan yang terjadi diberbagai negara ..................................... 3

2.1 Klasifikasi fraud menurut Albercht etal (2011) ........................................13

2.2 Penelitian terdahulu...................................................................................22

4.1 Pemilihan sampel ......................................................................................49

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif .....................................................................50

4.3 Hasil Uji Kolmogorv-Smirnov (1-Sample K-S) .........................................54

4.4 Hasil Uji Multikolinearitas........................................................................55

4.5 Hasil Uji Autokorelasi...............................................................................56

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) ...............................................58

4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Park) ...................................................58

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)........................................................59

4.9 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ......................................60

4.10 Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t).....................61

4.11 Hasil Uji Hipotesis Regresi Berganda.....................................................63

Page 18: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Fraud Triangel ..........................................................................................14

2.2 Fraud Diamond .........................................................................................19

2.3 Model Penelitian .......................................................................................24

4.1 Hasil Uji Normalitas..................................................................................54

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................................57

Page 19: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran 2 Data Perhitungan Financial stability (ACHANGE) 2010-2014

Lampiran 3 Data Perhitungan External Pressure (LEV) 2010-2014

Lampiran 4 Data Perhitungan Financial Target (ROA) 2010-2014

Lampiran 5 Data Perhitungan Nature Of Industry (INVENTORY) 2010-

2014

Lampiran 6 Data Opini Audit (AO) 2010-2014

Lampiran 7 Data Pergantian Direksi (DCHANGE) 2010-2014

Lampiran 8 Data Perhitungan Fraudulent Financial Statement (F-SCORE)

2010-2014

Lampiran 9 Data Perhitungan Heteroskedastisitas (Uji Glejser)

Lampiran 10 Data Perhitungan Heteroskedastisitas (Uji Park)

Lampiran 11 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 12 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 13 Hasil Uji Multikolonieritas

Lampiran 14 Hasil Uji Autokorelasi

Lampiran 15 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 16 Hasil Uji Hipotesis

Page 20: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai organisasi mulai dari nirlaba hingga yang bertujuan untuk memperoleh

keuntungan, memiliki potensi untuk terindikasi melakukan berbagai

penyimpangan. Penyimpangan yang terjadi dapat bersifat material dan merugikan

pihak – pihak berkepentingan, seperti kecurangan laporan keuangan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Taylor dan Glezen (1994) dalam Ratmono et al. (2014)

yang mendefinisikan financial statement fraud sebagai suatu kesengajaan atau

kelalaian berupa tindakan disengaja ataupun tidak disengaja yang mengakibatkan

kekeliruan bersifat material sehingga laporan keuangan mengandung informasi

yang menyesatkan.

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) dalam Report to the Nations

on Occupational Fraud and Abuse (2014) menemukan sekitar 77 % kecurangan

dilakukan oleh individu melalui departemen seperti akuntansi, operasi,

penjualan, eksekutif atau manajemen tingkat atas, layanan konsumen, pembelian

dan keuangan. Selain itu, terjadi peningkatan pada sebagian besar jenis fraud

salah satunya pada kecurangan laporan keuangan sebesar 9,0 %, meningkat dari

tahun 2012 yang hanya 7,6 % (ACFE, 2012). Angka ini tidak terlalu besar jika

Page 21: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

2

dibandingkan dengan penyalahgunaan aset yang mencapai 85,4 %, tetapi

kecurangan laporan keuangan menyebabkan dampak keuangan terbesar. Hal ini

akan mengakibatkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tidak

relevan dan tidak dapat diandalkan. Informasi tersebut dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan pihak eksternal dan internal perusahaan, serta dapat

berpotensi munculnya pihak yang merasa dirugikan.

Kecurangan (fraud) dilatarbelakangi oleh tujuan untuk mempermudah

pencapaian keinganan pelaku seperti memperoleh keutungan pribadi. Menurut

Association of Certified Fraud Examinners (2002) bahwa kecurangan adalah

tindakan penipuan atau kekeliruan yang dibuat oleh seseorang atau badan yang

mengetahui bahwa kekeliruan tersebut dapat mengakibatkan beberapa manfaat

tidak baik kepada individu, entitas atau pihak lain. ACFE (2014) mencatat ada

1.483 kasus kecurangan di berbagai negara dengan mayoritas kecurangan

dilakukan oleh staff, karyawan, dan tingkat manajerial dengan persentasi,

karyawan sebesar 42%, Manager 36 %, Pemilik dan Executive 19 %.

Saat ini kasus kecurangan di Indonesia yang perlu menjadi perhatian salah

satunya adalah dari sektor properti dan real estate. Hal tersebut dikarenakan

semakin banyaknya pengembang proyek yang membangun berbagai macam

hunian seperti, perumahan, kawasan apartemen dan lain sebagainya. Semakin

berkembangnya suatu sektor, seperti sektor properti dan real estate mendorong

adanya kemungkinan terjadi kecurangan (fraud).

Menurut Sudaryatmo sebagai ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

terjadi peningkatan pada pengaduan kasus hukum sektor properti oleh konsumen

Page 22: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

3

ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, dan kasus pada sektor ini telah

berada diurutan kedua setelah sektor keuangan dan perbankan (Tribun Timur,

2015). Berdasarkan data Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia terdapat 157

kasus pengaduan sektor properti yang ditujukan kepada sekitar 100 pengembang.

Dari keseluruhan kasus terdapat 17 jenis keluhan, seperti pengembang ingkar

janji, keterlambatan serah terima unit bangunan, keterlambatan serah terima

sertifikat, pengembalian dana yang tidak segera diselesaikan, ketersediaan fasilitas

khusus dan umum, perbedaan kualitas, spesifikasi, dan desain tata letak bangunan,

perjanjian pengikatan jual beli, akta jual beli dan hak guna bangunan, iuran

pengelola lingkungan, penjadwalan ulang cicilan, tanah properti yang dijual

mengalami sengketa, perbedaan luas selisih bangunan, promo brosur yang tidak

sesuai, keanggotaan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun,

pelayanan yang tidak memuaskan, dan keluhan lainnya (kompas.com, 2015).

Peningkatan kasus pada sektor ini sebesar 12,7 % dari tahun 2013 yang hanya 121

kasus, mengindikasi perlunya pengawasan terhadap potensi kecurangan di sektor

ini.

Adapun beberapa contoh kasus kecurangan (fraud) yang terjadi di berbagai negara

yaitu:

Tabel 1.1 Kasus kecurangan yang terjadi di berbagai negara

Negara Perusahaan Kasus

Indonesia Sentul City Ditetapkan direktur utama, sebagai tersangka

korupsi, terkait kasus konversi hutan di

Kabupaten Bogor. Selain itu, tahun 2005

perusahaan ini digugat pailit oleh konsumennya

Azelia Birrer terkait keterlambatan serah terima

untuk obyek perikatan jual beli berupa tanah dan

bangunan di klaster R-21, perumahan Sentul

City, Bogor yang telah dibayar lunas oleh

Page 23: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

4

konsumen (Kompas.com, diakses 20 September

2015).

Indonesia Bank BNI Kasus L/C fiktif dan pembobolan di beberapa

cabang BNI (Gusnardi, 2012).

Indonesia PT Kimia

Farma

Pada 31 Desember 2001 PT Kimia Farma

melakukan kecurangan laporan keuangan yang

berupa salah saji laba bersih untuk periode 31

Desember 2001. Perusahaan ini juga melakukan

pencatatan ganda atas penjualan dua unit usaha.

Perusahaan ini memanipulasi data keuangan dan

laporan keuangannya dengan tujuan untuk

menunjukkan keadaan keuangan perusahaan

tetap baik dan stabil (kompasiana.com, diakses

16 September 2015).

Indonesia PT Broadband

Multimedia

kasus PT Broadband Multimedia yang

melakukan penjaminan atas utang kepada Bank

Lippo dan Bank Mayapada yang dilakukan

tanpa seizin RUPS (Hukum Online, diakses 19

September 2015).

Amerika

Serikat

Enron Terdapat hutang perusahaan yang tidak

dilaporkan senilai lebih dari 1 miliar US$

dengan pengungkapan ini nilai investasi dan

laba yang ditahan berkurang dalam jumlah yang

sama. Penghancuran dokumen yang berkaitan

dengan kebangkrutan Enron (Kompasiana,

diakses 16 September 2015).

Amerika

Serikat

Health South

Corporation

Overstated pendapatan hingga US $ 1,4 miliar

selama empat tahun (Detik Finance, diakses 15

September 2015).

Amerika

Serikat

Tyco CEO dan CFO tyco telah melakukan pinjaman

yang tak disetujui pemegang saham perusahaan

lebih dari US$ 150 juta (Detik Finance, diakses

15 September 2015).

Amerika

Serikat

Worldcom Total pengeluaran operasional normal senilai

US $ 3,8 miliar yang seharusnya dicatat sebagai

pengeluaran untuk tahun keuangan berlangsung,

diperlakukan sebagai investasi dan dihitung

untuk bertahun-tahun. Tahun 2001

memanipulasi keuntungan US $ 1,3Miliar

(Detik Finance, diakses 15 September 2015).

Jepang Kanebo

Limited

Menggelembungkan keuntungan sebesar US $ 2

miliar lebih dari lima tahun periode

(bizcovering.com, diakses 16 September 2015).

Pakistan Bank of Credit

and Commerce

International

Skandal keuangan dengan kecurangan sekitar

US $ 20 miliar. Lebih dari US $ 13 miliar dana

tidak tercatat. Tuduhan lainnya yaitu money

laundering, penyelundupan, penjualan teknologi

Page 24: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

5

nuklir, dan lain – lain (bizcovering.com, diakses

16 September 2015).

India Satyam

Computer

Servces

Overstated nilai piutang semesar US $ 100

miliar dan mencatat kewajiban lebih rendah dari

yang seharusnya sebesar US $ 250 miliar yang

dilakukan untuk kepentingan pribadi pendiri

perusahaan (bizcovering.com, diakses 16

September 2015).

Amerika

Utara

Waste

Management,

Inc

Laba yang meningkat sebesar US $ 17 miliar

dengan menambah masa manfaat penyusutan

untuk aset tetap pada tahun 2002

(bizcovering.com, diakses 16 September 2015).

Sumber : beberapa literatur penelitian dan media online

Meningkatnya berbagai kasus skandal akuntansi di dunia menyebabkan berbagai

pihak berspekulasi bahwa manajemen telah melakukan kecurangan pada laporan

keuangan (Skousen et al., 2009). Menurut Australian Audit Standard (AUS)

dalam Brennan and McGrath (2007) fraudulent financial reporting adalah salah

saji yang disengaja termasuk kelalaian jumlah atau pengungkapan dalam laporan

keuangan untuk menipu pengguna laporan keuangan. Sehingga, kecurangan

laporan keuangan dapat dikatakan sebagai kegiatan baik disengaja maupun tidak

disengaja dengan menyajikan laporan keuangan tidak sesuai dengan prinsip

akuntansi berterima umum, sehingga menghasilkan informasi yang dapat

menyesatkan para pengguna laporan keuangan tersebut. Kecurangan laporan

keuangan sulit dideteksi, karena memiliki berbagai motivasi dibalik tindakan yang

dilakukan (Brennan and McGrath, 2007).

Secara umum, kecurangan (fraud) akan selalu terjadi ketika tidak adanya

pencegahan dan pendeteksian sebelumnya. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara

dalam mendeteksi kecurangan seperti segitiga kecurangan (fraud triangel) dan

segiempat kecurangan (fraud diamond).

Page 25: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

6

Cressey (1953) dalam Skousen et al. (2008) mengemukakan tiga kondisi berupa

kerangka untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi tindakan

kecurangan yaitu pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), dan

rationalization (rasionalisasi) yang disebut sebagai fraud triangle. Selanjutnya

Wolfe dan Hermanson (2004) menambahkan tiga kondisi yang telah ditemukan

oleh Cressey (1953) dalam Skousen et al. (2008) dengan kemampuan (capability),

sehingga empat kondisi tersebut dinamakan fraud diamond.

Pada dasarnya fraud tidak akan muncul bilamana seseorang memiliki

kemampuan dengan disertai kontrol diri yang baik. Wolfe dan Hermanson (2004)

berpendapat bahwa penipuan tidak akan terjadi tanpa orang yang tepat dengan

kemampuan yang tepat untuk melaksanakan setiap detail dari penipuan. Elemen

kemampuan ini dapat digunakan untuk menilai risiko kecurangan, dikarenakan

posisi seseorang dalam organisasi dapat memberikan kemampuan dalam

memafaatkan kesempatan untuk melakukan penipuan, orang yang tepat dengan

kemampuan yang tepat akan cukup cerdas untuk memanfaatkan kelemahan

pengendalian internal, fungsi, akses wewenang untuk keuntungannya, serta orang

yang tepat dan memiliki ego yang kuat, serta keyakinan bahwa dia tidak akan

terdeteksi melakukan kecurangan (Wolfe dan Hermanson, 2004).

Pada penelitian ini peneliti mencoba mendeteksi kecurangan laporan keuangan

(fraudulent financial statement) dengan menggunakan fraud diamond. Peneliti

mengadopsi penelitian Sihombing dan Rahardjo (2014) yang bertujuan untuk

menganalisis dan menemukan bukti empiris mengenai pengaruh fraud risk factor

Page 26: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

7

menurut fraud diamond yaitu Pressure, Opportunity, Rationalization dan

Capability terhadap Financial Statement Fraud.

Penelitian tersebut menggunakan delapan variabel proksi independen yaitu

financial targets, financial stability, external pressure, nature of industry,

innefective monitoring, change in auditor, rationalization, capability. Adapun

sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur selama tiga tahun periode

pengamatan dari tahun 2010 – 2012. Variabel – variabel ini diuji dengan analisis

regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan variabel financial stability

yang diproksikan dengan leverage ratio, variabel nature of industry yang

diproksikan dengan rasio perubahan piutang dan variabel razionalization yang

diproksian dengan rasio perubahan total akrual, terbukti berpengaruh terhadap

financial statement fraud.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada jumlah

variabel, sampel, dan periode pengamatan. Selain itu, penelitian ini dilakukan

untuk meneliti faktor – faktor yang masih belum konsisten dari penelitian –

penelitian sebelumnya untuk memengaruhi seseorang dalam melakukan fraud.

Pada penelitian ini menggunakan enam variabel proksi independen yaitu stabilitas

keuangan (financial stability), tekanan eksternal (external pressure), target

keuangan (financial target), kondisi industri (nature of industry), opini audit dan

pergantian direksi. Variabel proksi tersebut mewakili variabel independen dalam

fraud diamond yaitu tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), rasionalisasi

(rationalization), dan kemampuan (capability).

Page 27: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

8

Periode pengamatan yang peneliti lakukan yaitu lima tahun dari tahun 2010 –

2014 dengan sampel perusahaan jasa sektor properti dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia berturut –turut dalam periode pengamatan.

Peneliti memilih sektor tersebut dikarenakan semakin banyaknya kasus terkait

dengan sektor properti seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Berdasarkan

uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pendeteksian

Fraudulent Financial Statement dengan Analisis Fraud Diamond (Studi

Empiris Perusahaan Jasa Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2014).”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah financial stability berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement ?

2. Apakah external pressure sebagai berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement ?

3. Apakah financial target berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement ?

4. Apakah nature of industry berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement ?

5. Apakah opini audit berpengaruh terhadap fraudulent financial statement?

6. Apakah pergantian direksi berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement ?

Page 28: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

9

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini hanya meneliti faktor – faktor yang mempengaruhi farudulent

financial statement dengan proksi dari fraud diamond yaitu pressure (financial

target, financial stability, external pressure), opportunity (nature of industry),

rationalization (opini audit) , dan capability ( pergantian direksi). Penelitian ini

dibatasi pada perusahaan jasa sektor properti dan real estate yang terdaftar dalam

Bursa Efek Indonesia secara berkelanjutan dari tahun 2010 – 2014.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh financial stability terhadap fraudulent financial

statement.

2. Untuk mengetahui pengaruh external pressure terhadap fraudulent financial

statement.

3. Untuk mengetahui pengaruh financial target terhadap fraudulent financial

statement.

4. Untuk mengetahui pengaruh nature of industry terhadap fraudulent financial

statement.

5. Untuk mengetahui pengaruh opini audit terhadap fraudulent financial

statement.

6. Untuk mengetahui pengaruh pergantian direksi terhadap fraudulent financial

statement.

Page 29: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

10

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat yang dikontribusikan adalah digunakannya fraud diamond dalam

mendeteksi tingkat kecurangan laporan keuangan. Selain itu, penelitian ini

menunjukkan variabel fraud diamond yang berpengaruh terhadap kecurangan

laporan keuangan (fraudulent financial statement).

1.5.2 Manfaat Praktis

Menjadi acuan dalam menilai tingkat fraudulent financial statement pada

sebuah perusahaan, serta dapat dijadikan sumber referensi untuk penelitian

selanjutnya mengenai kecurangan laporan keuangan.

Page 30: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan hubungan keagenan timbul karena

adanya kontrak antara prinsipal dan agen dengan mendelegasikan beberapa

wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Sesuai dengan perjanjian

tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa keputusan akan memberikan

kewenangan untuk agen. Pada praktiknya manajer perusahaan yang berperan

sebagai agen dengan tanggung jawab meningkatkan keuntungan para pemilik

(principal), tapi manajer juga memiliki kepentingan untuk memaksimumkan

kesejahteraannya (Ujiyantho & Pramuka, 2007). Ketika manajer memiliki

kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraannya, dapat memungkinkan

agent tidak bertindak sesuai kepentingan principal.

Perbedaan kepentingan tersebut dapat mengakibatkan timbulnya konflik

kepentingan antara agent dan principal yang memicu adanya biaya agensi. Jensen

dan Meckling membagi biaya agensi menjadi tiga jenis yaitu (a) monitoring cost

adalah biaya untuk memonitoring perilaku agen, (b) bonding cost adalah biaya

untuk membuat dan menyesuaikan kepentingan agent dan principal dalam satu

Page 31: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

12

kontrak; (c) residual cost adalah adanya kemungkinan agent membuat beberapa

keputusan yang tidak sepenuhnya untuk kepentingan prinsipal (Godfrey et al.,

2010:363). Berdasarkan penjelasan teori agensi tersebut, manajer sebagai pihak

yang akan menerima kompensasi keuangan dengan syarat yang menyertai

hubungan tersebut, maka diharapkan dapat memaksimalkan kinerja atas

kewenangan yang telah diberikan oleh principal. Hal tersebut dilakukan agar

agent dapat bertanggungjawab atas pekerjaan yang dilakukannya kepada

principal. Principal membutuhkan peningkatan kinerja keuangan suatu

perusahaan, karena terkait dengan harapan untuk tingkat pengembalian yang

tinggi dari investasi mereka.

2.1.2 Konsep Kecurangan (Fraud)

Kecurangan merupakan suatu tindakan menyimpang berupa penerapan perilaku

negatif yang sering terjadi di kehidupan masyarakat, termasuk dalam berbagai

bidang pekerjaan. Hal yang mendorong seseorang melakukan kecurangan

biasanya karena adanya hambatan dalam pencapaian suatu tujuan yang dapat

dipermudah dengan melakukan tindakan kecurangan tersebut. Albrecht et al.

(2011) mengatakan :

Fraud is a generic term, and embraces all the multifarious means which

human ingenuity can devise,which are resorted to by one individual, to get

an advantage over another by false representations.

Berdasarkan pendapat Albrecht et al. (2011) dapat dikatakan bahwa fraud adalah

tindakan bersifat umum dan mencakup beragam makna berupa cara cerdik

seseorang yang dirancang untuk mendapatkan keuntungan dengan penyajian yang

Page 32: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

13

salah. Selain itu menurut Albrecht et al. (2011) fraud diklasifikasikan menjadi

lima jenis, yang digambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Klasifikasi fraud menurut Albrecht et al. (2011)

No Jenis Fraud Korban Pelaku Penjelasan

1. Employee

embezzlement

atau occupational

fraud

Pimpinan Karyawan Pencurian yang

dilakukan secara

langsung maupun

tidak langsung oleh

karyawan kepada

perusahaan.

2. Management fraud Stockholders

dan pengguna

laporan

keuangan

Manajemen

puncak

Manajemen puncak

memberikan

informasi yang bias

dalam laporan

keuangan.

3. Investment scams Investor Perseorangan Melakukan

kebohongan

investasi dengan

menanam modal.

4. Vendor fraud Perusahaan

yang membeli

barang atau jasa

Organisasi

atau

perusahaan

yang menjual

barang atau

jasa

Perusahaan

mengeluarkan tarif

yang mahal dalam

hal pengiriman

barang.

5. Customer fraud Organisasi atau

perusahaan

yang menjual

barang atau jasa

Pelanggan Pelanggan

Sumber: Albrecht et al. (2011)

The Association of Certified Fraud Examiner (2002) mendefinisikan fraud

sebagai penggunaan kedudukan seseorang untuk memperkaya diri melalui

penyalahgunaan yang disengaja atau kesalahan penggunaan sumber daya seperti

aset organisasi. ACFE juga membagi tiga kategori fraud yaitu:

a. Penyelewengan Aset (Asset Missapropriation), contohnya adalah

penggelapan pendapatan, pencurian persediaan, penyalahgunaan aset

Page 33: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

14

perusahaaan

b. Korupsi (Corruption), merupakan tindakan penipuan yang memanfaatkan

wewenang untuk memperoleh keuntungan bagi diri sendiri atau beberapa

pihak terkait

c. Pernyataan yang Salah (Fraudulent Missatement) merupakan tindakan yang

dilakukan biasanya terkait dengan pemalsuan laporan keuangan.

2.1.3 Teori Fraud Triangel

Cressey (1953) dalam Skousen et al. (2008) mencetuskan fraud triangel yang

dapat digunakan untuk mendeteksi penyebab terjadinya kecurangan.

Gambar 2.1 Fraud Triangel

Fraud Triangel

Adapun tiga elemen yang menjadi penyebab terjadinya kecurangan (fraud)

seperti yang tertera pada gambar diatas, yaitu :

2.1.3.1 Tekanan (pressure)

Shelton (2014) menyatakan bahwa tekanan adalah motivasi seseorang untuk

melakukan penipuan, biasanya karena beban keuangan. Tekanan juga dapat

Page 34: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

15

dikatakan sebagai keinginan atau intuisi seseorang yang terdesak melakukan

kejahatan. Menurut SAS No. 99 dalam Skousen et al. (2008) terdapat beberapa

kondisi terkait dengan tekanan yang mengakibatkan seseorang untuk melakukan

kecurangan yaitu:

1. Stabilitas Keuangan (financial stability)

Financial stability merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan

perusahaan dalam kondisi stabil. Menurut SAS No. 99 dalam Skousen et al.

(2008) dijelaskan bahwa manajer menghadapi tekanan untuk melakukan

kecurangan dan manipulasi laporan keuangan ketika stabilitas keuangan dan

profitabilitas perusahaannya terancam kondisi ekonomi, industri, dan situasi

lainnya. Selain itu, bentuk manipulasi pada laporan keuangan yang dilakukan

oleh manajemen berkaitan dengan pertumbuhan aset perusahaan. Loebbecke dan

Bell dalam Skousen et al. (2008) mengindikasi perusahaan yang mengalami

pertumbuhan di bawah rata-rata industri, memungkinan manajemen untuk

manipulasi laporan keuangan untuk meningkatkan prospek perusahaan. Beasley

et al. dalam Skousen et al. (2008) mengatakan salah satu upaya memanipulasi

laporan keuangan adalah terkait dengan pertumbuhan aset. Oleh karena itu, rasio

perubahan total aset dijadikan proksi pada variabel stabilitas keuangan (financial

stability). Skousen et al. (2008) juga membuktikan pendapat tersebut bahwa

semakin besar rasio perubahan total aset suatu perusahaan, maka kemungkinan

dilakukannya kecurangan laporan keuangan suatu perusahaan semakin tinggi.

2. Tekanan Eksternal (external pressure)

Skousen et al. (2008) mengatakan sumber tekanan eksternal salah satunya adalah

Page 35: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

16

dengan kemampuan perusahaan dalam membayar utang atau memenuhi

persyaratan utang. Selain itu, manajer juga dimungkinkan memiliki tekanan

untuk mendapatkan tambahan utang atau modal. Sehingga dapat digunakan rasio

leverage yaitu debt to asset ratio dalam variabel proxy ini.

3. Kebutuhan Keuangan Pribadi (personal financial need)

Dunn (2004) dalam Skousen et al. (2008) mengindikasi bahwa manajemen

maupun direksi perusahaan cenderung akan memanipulasi keadaan keuangannya

untuk kebutuhan pribadinya, dan dapat mengancam kondisi perusahaan.

4. Target Keuangan (financial target)

Skousen et al. (2008) mengatakan return on total aset (ROA) adalah ukuran

kinerja operasional secara luas digunakan untuk menunjukkan seberapa efisien

aset telah digunakan. ROA sering digunakan dalam menilai manajer kinerja.

2.1.3.2 Kesempatan (Opportunity)

Kesempatan adalah kondisi yang memungkinkan untuk dilakukannya suatu

kejahatan. Shelton (2014) menyatakan kesempatan adalah metode kejahatan yang

bisa dilakukan, seperti beban keuangan. Menurut SAS No. 99 dalam Skousen et

al. (2008) terdapat beberapa kondisi terkait dengan kesempatan yang

mengakibatkan seseorang untuk melakukan kecurangan yaitu:

1. Kondisi industri

Loebbecke et al., (1989) dalam Skousen et al. (2008) mengamati sejumlah

penipuan melibatkan piutang dan persediaan. Selain itu, Summers dan Sweeney

(1998) dalam Skousen et al., (2008) memperkirakan catatan piutang tak tertagih

Page 36: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

17

dan persediaan usang dapat digunakan manajemen untuk mengidentifikasi

manipulasi laporan keuangan.

2. Ineffective of monitoring

Dun dkk.(2004) dalam Skousen et al. (2008) mengatakan bahwa perusahaan yang

melakukan fraud secara konsisten memiliki lebih sedikit anggota dewan komisaris

eksternal dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan penipuan. Oleh

karena itu, dapat menggunakan BDOUT untuk mengetahui persentase anggota

dewan komisaris eksternal. Penelitian yang dilakukan Skousen et al. (2008)

menunjukan bahwa rasio dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap

kecurangan laporan keuangan.

3. Struktur Organisasional

Dun dkk., (2004) dalam Skousen et al. (2008) menyimpulkan bahwa CEO

dengan kedudukannya dapat mendominasi pengambilan keputusan. Struktur

organisasi dapat memberikan gambaran pengendalian internal dan arus hubungan

vertikal maupun horizontal pihak – pihak yang bertanggungjawab dalam

perusahaan.

2.1.3.3 Rasionalisasi (Rationalization)

Rasionalisasi merupakan elemen ketiga dari fraud triange dan paling sulit diukur

(Skousen et al., 2008). Rasionalisasi adalah sikap yang memperbolehkan

seseorang melakukan kecurangan, dan menganggap tindakannya tersebut

tidaklah salah. Mereka yang terlibat dalam penipuan laporan keuangan mampu

merasionalisasi tindakan penipuan secara konsisten dengan mereka kode etik

Page 37: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

18

mereka (Suyanto, 2009). Ada beberapa kondisi terkait dengan kesempatan yang

mengakibatkan seseorang untuk melakukan kecurangan yaitu:

1. Auditor Change

Shelton (2014) mengatakan rasionalisasi adalah bagaiman membenarkan

pikirannya dalam melakukan tindakan kejahatan. Loebbecke et al. (1989) dalam

Skousen et al. (2008) menunjukkan kejadian kegagalan audit dan peningkatan

litigasi segera setelah perubahan auditor, sehingga perubahan auditor digunakan

untuk mengukur rasionalisasi.

2. Opini audit

Skousen et al. (2008) berpendapat bahwa rasionalisasi adalah faktor yang masih

sulit untuk dideteksi. Auditor dapat memberikan beberapa opini atas perusahaan

yang diauditnya sesuai dengan kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut.

Salah satu opini auditor yang diberikan adalah wajar tanpa pengecualian dengan

bahasa penjelas.. Francis dan Krishnan (1999) dalam Skousen et al. (2008)

menggunakan opini audit sebagai proksi dari rasionalisasi. Hal tersebut karena

rasionalisasi mengindikasikan pembenaran atas kesalahan yang dilakukan.

2.1.4 Teori Fraud Diamond

Wolfe dan Hermanson (2004) menambahkan tiga kondisi yang ditemukan oleh

Cressey (1953) dalam Skousen et al. (2008) berupa faktor – faktor yang

mempengaruhi seseorang melakukan kecurangan, dengan elemen kemampuan

(capability). Wolfe dan Hermanson (2004) berpendapat bahwa penipuan tidak

akan terjadi tanpa orang yang tepat dengan kemampuan yang tepat untuk

Page 38: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

19

melaksanakan setiap detail dari penipuan. Berikut ini gambaran dari fraud

diamond yaitu :

Gambar 2.2 Fraud Diamond

Opportunity

Pressure Rationalization

Capability

2.1.4.1 Kemampuan (capability)

Wolfe dan Hermanson (2004) bahwa posisi seseorang dalam organisasi dapat

memberikan kemampuan dalam memafaatkan kesempatan untuk melakukan

penipuan. Adapun sifat-sifat yang dijelaskan Wolfe dan Hermanson (2004)

terkait elemen kemampuan (capability) dalam tindakan pelaku kecurangan yaitu:

1. Position/function

Posisi seseorang dalam organisasi dapat memberikan kemampuan dalam

memafaatkan kesempatan untuk melakukan penipuan. Seseorang yang memiliki

jabatan tinggi akan berpengaruh lebih besar atas situasi tertentu atau

lingkungan.

2. Brains

Pelaku kecurangan ini memiliki pemahaman kemampuan yang tepat akan cukup

cerdas untuk memanfaatkan kelemahan pengendalian internal, fungsi, akses

wewenang untuk keuntungannya.

Page 39: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

20

3. Confidence / ego

Pelaku kecurangan memiliki ego yang kuat dan keyakinan bahwa dia tidak

akan terdeteksi melakukan kecurangan. Ciri kepribadian ini adalah egois,

percaya diri, dan sering mencintai diri sendiri.

4. Coercion skills

Pelaku kecurangan dapat memaksa orang lain untuk melakukan atau

menyembunyikan penipuan. Pelaku ini merupakan pribadi yang persuasif dan

dapat meyakinkan orang lain untuk bekerja sama dalam penipuan.

5. Effective lying

Perilaku kecurangan yang sukses membutuhkan kebohongan yang efektif dan

konsisten. Ketika menghindari deteksi, individu harus mampu berbohong

meyakinkan, dan harus melacak cerita secara keseluruhan.

6. Immunity to stress

Individu harus mampu mengendalikan stress karena menyembunyikan fraud

dalam Waktu yang lama menimbulkan stress.

2.1.5 Kecurangan Laporan Keuangan (Fraudulent Financial Statement)

Kecurangan laporan keuangan adalah tindakan yang disengaja yang menghasilkan

salah saji material dalam laporan keuangan. Sementara Sihombing dan Rahardjo

(2014) Kecurangan laporan keuangan merupakan kesengajaan ataupun kelalaian

dalam laporan keuangan yang disajikan tidak sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum. Kelalaian atau kesengajaan ini sifatnya material sehingga dapat

memengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pihak yang berkepentingan.

Page 40: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

21

Menurut Australian Audit Standard (AUS) dalam Brennan and McGrath (2007)

Fraudulent financial reporting adalah salah saji yang disengaja termasuk

kelalaian jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk menipu

pengguna laporan keuangan.

Menurut Wells (2011) dalam Sihombing dan Rahardjo (2014) menyatakan bahwa

kecurangan laporan keuangan mencakup beberapa modus antara lain :

1. Pemalsuan, pengubahan, atau manipulasi catatan keuangan, dokumen

pendukung atau transaksi bisnis.

2. Penghilangan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, akun, atau

informasi signifikan lainnya sebagai sumber dari penyajian laporan

keuangan.

3. Penerapan yang salah dan disengaja terhadap prinsip akuntansi, kebijakan,

dan prosedur yang digunakan untuk mengukur, mengakui, melaporkan dan

mengungkapkan peristiwa ekonomi dan transaksi bisnis.

4. Penghilangan yang disengaja terhadap informasi yang seharusnya

disajikan dan diungkapkan menyangkut prinsip dan kebijakan akuntansi

yang digunakan dalam membuat laporan keuangan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai kecurangan (fraud) telah dilakukan oleh beberapa

peneliti sebelumnya. Hanya saja untuk penelitian terkait dengan fraud diamond

belum banyak dilakukan. Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang

dipaparkan dalam tabel dibawah ini:

Page 41: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

22

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti

dan Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Kennedy Samuel

Sihombing dan

Shiddiq Nur

Rahardjo (2014)

Analisis Fraud

Diamond

dalam Mendeteksi

Financial Statement

Fraud: Studi Empiris

pada Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)

pada Tahun 2010-

2012.

Variabel financial stability ,

variabel external pressure, variabel

nature of industry dan

rationalization terbukti berpengaruh

terhadap

financial statement fraud. Namun,

penelitian ini tidak membuktikan

bahwa variabel financial, variabel

innefective monitoring ,change in

auditor, dan perubahan direksi

memiliki pengaruh terhadap

financial statement fraud.

2. Skousen et al.

(2008)

Detecting And

Predicting Financial

Statement Fraud:

The Effectiveness Of

The Fraud Traingle

And Sas No. 99.

Lima dari delapan variabel proxy

tekanan berpengaruh signifikan

terhadap pendeteksian fraud. Dua

dari lima variabel kesempatan

berpengaruh signifikan terhadap

pendeteksian fraud. Sedangkan

untuk variabel rasionalisasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap

pendeteksian fraud.

3. Austin M. Shelton

(2014)

Analysis of

Capabilities Attributed

to the Fraud Diamond.

Delapan dari semua tes yang

melakukan menolak hipotesis nol:

positioning versus coercion,

intelligence versus ego, intelligence

versus deceit, ego versus coercion,

ego versus stress management,

coercion versus deceit, coercion

versus stress management, and

deceit versus stress management.

4. Richardson et al.

(2004)

Accrual Reliability,

Earnings Persistence

And Stock Prices.

Beberapa kategori akrual yang

telah diabaikan oleh

penelitian sebelumnya memiliki

keandalan yang sangat rendah.

Besarnya

yang security mispricing yang

berkaitan dengan akrual secara

signifikan lebih besar daripada

yang didokumentasikan oleh Sloan

(1996).

Page 42: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

23

Berasal dari berbagai sumber penelitian

2.3 Model Penelitian

Perancangan model penelitian bertujuan agar lebih memahami konsep penelitian

dan arah dari hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Model

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan gambaran tentang

variabel proksi independen financial stability , external pressure, financial target,

Perhitungan akrual yang

ditemukan oleh Richardson et,al.

menjadi yang paling

handal. Arus kas bebas merupakan

kombinasi dari arus kas aktual

ditambah

akrual pembiayaan yang relatif

handal.

5. Martantya dan

Daljono (2013)

Pendeteksian

Kecurangan Laporan

Keuangan

Melalui Faktor

Risiko Tekanan

Dan Peluang.

Variabel stabilitas keuangan dan

variabel target keuangan terbukti

berpengaruh secara signifikan

terhadap kemungkinan terjadinya

kecurangan laporan keuangan.

Sedangkan Variabel tekanan

eksternal, variabel kepemilikan

manajerial, dan variabel efektivitas

pengawasan terbukti tidak

berpengaruh secara signifikan

terhadap kemungkinan terjadinya

kecurangan laporan keuangan.

Variabel ukuran perusahaan tidak

dapat dijadikan kontrol dalam

mendeteksi kemungkinan adanya

kecurangan laporan keuangan.

6 Susmita Ardiyani

dan Nanik Sri

Utaminingsih

(2015)

Analisis Determinan

Financial Statement

Melalui

Pendekatan Fraud

Triangle.

Variabel external pressure, variabel

nature of industry, variabel

rasionalisasi, kualitas audit juga

tidak berpengaruh

Terhadap financial statement

fraud.Hasil dari pengujian variabel

kontrol yaitu variabel

umur perusahaan dan total aset tidak

mampu mendeteksi terjadinya

financial statement fraud.

Page 43: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

24

nature of industry, opini audit, dan pergantian direksi (CEO) memengaruhi

variabel dependen yaitu kecurangan laporan keuangan (fraudulent financial

statements). Berikut ini model penelitian yang digunakan oleh peneliti:

Gambar 2.3 Model Penelitian

(+)

(+)

(+)

(+)

(+) (+)

(+)

FRAUDULENT

FINANCIAL

STATEMENT

TEKANAN (Pressure)

Financial Stability(X1)

External Pressure (X2)

Financial Target (X3)

PELUANG

(Opportunity)

Nature Of Industry(X4)

RASIONALISASI

(Rationalization)

Opini Audit (X5)

KEMAMPUAN

(Capability)

Pergantian Direksi(X6)

Page 44: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

25

2.4 Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh financial stability sebagai variabel proksi pertama pressure

terhadap fraudulent financial statement

Kondisi perusahaan yang tidak stabil akan menimbulkan tekanan bagi

manajemen karena terjadinya penurunan kinerja perusahaan dan menghambat

aliran dana investasi di tahun mendatang. Kondisi tersebut menunjukan

perusahaan dalam kondisi tidak stabil karena tidak mampu memaksimalkan aset

yang dimiliki serta tidak dapat menggunakan sumber dana investasi secara

efisien (Ratmono dkk, 2014). Menurut SAS No. 99 dalam Skousen et al. (2008)

dijelaskan bahwa manajer menghadapi tekanan untuk melakukan kecurangan

dan manipulasi laporan keuangan ketika stabilitas keuangan dan profitabilitas

perusahaannya terancam kondisi ekonomi, industri, dan situasi lainnya.

Loebbecke dan Bell dalam Skousen et al. (2008) mengindikasi perusahaan

yang mengalami pertumbuhan di bawah rata-rata industri, memungkinan

manajemen untuk manipulasi laporan keuangan untuk meningkatkan prospek

perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Skousen et al. (2008) membuktikan bahwa

pertumbuhan aset yang cepat secara positif berpengaruh kemungkinan terjadinya

kecurangan. Pada penelitian Sihombing dan Rahardjo (2014), menunjukkan

bahwa financial stability yang diproksikan dengan perubahan total aset

(ACHANGE) terbukti berpengaruh terhadap financial statement fraud.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan yaitu: Ha1: Financial

stability berpengaruh positif terhadap fraudulent financial statement.

Page 45: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

26

2.4.2 Pengaruh external pressure sebagai variabel proksi kedua pressure

terhadap fraudulent financial statement

Skousen et al.(2008) mengatakan sumber tekanan eksternal salah satunya adalah

dengan kemampuan perusahaan dalam membayar utang atau memenuhi

persyaratan utang. Selain itu, manajer juga dimungkinkan memiliki tekanan untuk

mendapatkan tambahan utang atau modal. Hal ini juga diungkapkan oleh Ardiyani

dan Utaminingsih (2015) yang mengatakan external pressure merupakan

kemampuan untuk memenuhi pertukaran- persyaratan pencatatan, membayar

utang, atau memenuhi utang perjanjian diakui secara luas yang berasal dari pihak

eksternal. External Pressure dihitung menggunakan leverage ratio, yaitu rasio

total utang dibagi dengan total aset (debt to assets ratio).

Penelitian yang dilakukan oleh Skousen et al. (2008) dan Martantya dan Daljono

(2013) membuktikan bahwa external pressure tidak berpengaruh terhadap

kecurangan. Hal ini didukung oleh Ardiyani dan Utaminingsih (2015) external

pressure yang diproksikan dengan menggunakan proksi leverage ratio tidak

berpengaruh terhadap financial statement fraud. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Sihombing dan Rahardjo (2014) menyatakan bahwa external

pressure memiliki pengaruh dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan.

Ketika perusahaan memiliki rasio leverage yang tinggi maka perusahaan itu

memiliki utang yang besar dan berdampak pada risiko kerugian lebih besar,

namun ada kesempatan untuk memperoleh laba yang lebih besar (Kasmir,

2013:152). Ketika perusahaan memiliki utang yang besar maka berpotensi

munculnya kecurangan dalam pelaporan dikarenakan perusahaan perlu memiliki

Page 46: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

27

laba yang tinggi guna meyakinkan kreditor bahwa mereka mampu membayar

utangnya. Manajemen perusahaan juga akan merasa tertekan dengan risiko kredit

yang tinggi seiiring dengan tingginya rasio leverage yang dimiliki perusahaan.

Hal tersebut dikarenakan, semakin sulit bagi perusahaan memperoleh tambahan

pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang –

utangnya dengan asset yang dimiliki (Kasmir, 2013:156). Berdasarkan uraian

tersebut, diajukan hipotesis penelitian yaitu:

Ha2: External pressure berpengaruh positif terhadap fraudulent financial

statement.

2.4.3 Pengaruh financial target sebagai variabel proksi ketiga pressure

terhadap fraudulent financial statement

Pihak manajer berusaha untuk meningkatkan kinerjanya guna mencapai berbagai

target perusahaan, salah satunya adalah target keuangan. Skousen et al. (2008)

mengatakan Return on total aset (ROA) adalah ukuran kinerja operasional secara

luas digunakan untuk menunjukkan seberapa efisien aset telah digunakan. Hal ini

didukung oleh Kasmir (2013:202) yang mengatakan ROA adalah rasio yang

menunjukan hasil (return) atas jumlah yang digunakan perusahaan. ROA aktual

yang telah dicapai tahun sebelumnya akan digunakan manajemen untuk

menetapkan target keuangan pada tahun – tahun berikutnya (Martantya dan

Daljono, 2013). Sehingga ROA dapat digunakan dalam menilai kinerja

manajemen. Oleh karena itu, ROA digunakan sebagai proksi variabel financial

target.

Page 47: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

28

Penelitian Skousen et al. (2008) tidak menguatkan bukti bahwa return on assets

(ROA) berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil ini didukung

oleh penelitian Sihombing dan Rahardjo (2014) yang mengatakan bahwa variabel

financial target yang diproksikan dengan ROA tidak berpengaruh terhadap

fianancial statement fraud.

Semakin tinggi ROA maka semakin baik kinerja manajemen, yang artinya

keseluruhan operasi perusahaan telah efektif. Hal ini tersebut dapat meningkatkan

daya tarik investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan, sehingga dapat

meningkatkan nilai saham. Hanya saja, dalam meningkatan kinerjanya dengan

menargetkan ROA lebih tinggi memungkinkan manajemen melakukan

kecurangan laporan keuangan berupa manajemen laba. Berdasarkan uraian

tersebut, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ha3: Financial Targets berpengaruh positif terhadap fraudulent financial

statement.

2.4.4 Pengaruh nature of industry sebagai variabel proksi opportunity

terhadap fraudulent financial statement

Penilaian estimasi seperti persediaan yang sudah usang dan piutang tak tertagih

memungkinkan manajemen untuk melakukan manipulasi, seperti memanipulasi

umur ekonomis aset. Hal ini sesuai dengan pendapat Summers dan Sweeney

(1998) dalam Skousen et al. (2008) akun persediaan dan piutang dapat

digunakan untuk mengidentifikasi manipulasi laporan keuangan. Loebbecke et

al., (1989) dalam Skousen et al. (2008) mengamati sejumlah penipuan

melibatkan piutang dan inventaris. Ardiyani dan Utaminingsih (2015)

Page 48: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

29

mengatakan Persediaan merupakan aktiva lancar yang rentan dengan pencurian

dan kecurangan karena persediaan dalam suatu perusahaan biasanya dalam

jumlah yang besar serta mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan

perhitungan laba rugi.

Penelitian Ardiyani dan Utaminingsih (2015) menyatakan variabel nature of

industry dengan proksi persediaan ( inventory) tidak memiliki pengaruh terhadap

financial statement fraud. Sedangkan penelitian Sihombing dan Rahardjo (2014)

menyatakan nature of industry berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan

keuangan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti memilih perubahan

persediaan (INVENTORY) pada penjualan selama lima tahun. Oleh karena itu

diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha4: Nature of Industry berpengaruh positif terhadap fraudulent financial

statement.

2.4.5 Pengaruh opini audit sebagai variabel proksi rationalization terhadap

fraudulent financial statement

Rasionalisasi adalah sikap yang memperbolehkan seseorang melakukan

kecurangan, dan menganggap tindakannya dalam melakukan suatu tindakan

kejahatan tidaklah salah. Shelton (2014) mengatakan rasionalisasi adalah

bagaimana membenarkan pikirannya dalam melakukan tindakan kejahatan.

Menurut Skousen et al. (2009) rasionalisasi adalah faktor yang sulit untuk diukur

untuk mendeteksi kecurangan seperti manajemen laba.

Page 49: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

30

Manajemen laba adalah proses pembuatan keputusan manajemen yang membuka

jalan terhadap dorongan atau pemahaman manajemen atas istilah yang mungkin

menuntun pada kecurangan laporan keuangan (Skousen et al., 2008). Hanya saja

auditor lebih mentolerir usaha klien untuk mengelola laba dari waktu ke waktu

(Varmer, 2003 dalam Fimanaya dan Syafruddin, 2014). Hal ini didukung oleh

pernyataan Sukirman dan Sari (2013) yaitu pihak auditor eksternal perlu

mengidentifikasi dan mempertimbangkan faktor – faktor risiko yang

menyebabkan klien audit mereka melakukan tindakan kecurangan. Auditor dapat

memberikan beberapa opini atas perusahaan yang diauditnya sesuai dengan

kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut. Salah satu opini auditor yang

diberikan adalah wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Opini tersebut

merupakan bentuk tolerir dari auditor atas manajemen laba (Fimanaya dan

Syafruddin, 2014). Hal ini memungkinkan manajemen untuk bersikap

rasionalisasi atau menganggap kesalahan yang dibuatnya tidaklah salah,

dikarenakan telah ditolerir oleh auditor melalui bahasa penjelas tersebut dalam

opininya.

Penelitian Fimanaya dan Syafruddin (2014) menyatakan bahwa opini wajar tanpa

pengecualian dengan bahasa penjelas berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap kemungkinan kecurangan pada laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan

penelitian Suyanto (2009) menyatakan rasionalisasi dengan variabel proksi

opini audit tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial statement.

Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba menggunakan hipotesis yang

berpengaruh positif untuk membuktikan rasionalisasi berpengaruh terhadap

Page 50: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

31

kecurangan laporan keuangan. Maka hipotesis yang diajukan untuk membuktikan

hasil penelitian ini adalah:

Ha5 : Opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas berpengaruh

positif terhadap Fraudulent Financial Statement.

2.4.6 Pengaruh pergantian direksi sebagai variabel proksi capability

terhadap fraudulent financial statement

Wolfe dan Hermanson (2004) menambahkan tiga kondisi yang ditemukan oleh

Cressey (1953) dalam Skousen et al. (2008) berupa faktor – faktor yang

mempengaruhi seseorang melakukan kecurangan, dengan elemen kemampuan

(capability). Wolfe dan Hermanson (2004) berpendapat bahwa penipuan tidak

akan terjadi tanpa orang yang tepat dengan kemampuan yang tepat untuk

melaksanakan setiap detail dari penipuan. Capability artinya upaya seseorang

dalam melakukan tindak kecurangan demi tercapainya tujuan tertentu. Adapun

sifat-sifat yang dijelaskan Wolfe dan Hermanson (2004) terkait elemen

kemampuan (capability) dalam tindakan pelaku kecurangan yaitu capability

seperti: position /function,brains, confidence/ego, coercion skills, effective lying

dan immunity to stress. Berdasarkan sifat – sifat yang dikemukakan Wolfe dan

Hermanson (2004) tersebut, maka posisi CEO, direksi, maupun kepala divisi

lainnya menjadi yang paling sesuai dengan karakteristik tersebut. Posisi CEO,

direksi, maupun kepala divisi lainnya dapat menjadi faktor penentu terjadinya

kecurangan, dengan memanfaatkan posisinya yang dapat memengaruhi orang lain

guna memperlancar tindakan kecurangannya.

Page 51: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

32

Perubahan direksi adalah penyerahan wewenang dari direksi lama kepada direksi

baru dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja manajemen sebelumnya. Namun,

perubahan direksi dapat menimbulkan stress period sehingga berdampak pada

semakin terbukanya peluang untuk melakukan fraud (Hanifa dan Laksono, 2015).

Sihombing dan Rahardjo (2014) menggunakan perubahan direksi sebagai proksi

dari capability (kemampuan) untuk mengetahui indikasi terjadinya financial

statement fraud. Perubahan direksi dapat menimbulkan kinerja awal yang tidak

maksimal karena membutuhkan waktu untuk beradaptasi (Sihombing dan

Rahardjo, 2014). Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

Ha6: Pergantian direksi berpengaruh positif terhadap kecurangan fraudulent

financial statement

Page 52: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Menurut Indriantoro (2000), populasi adalah sekelompok orang, kejadian,

atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel

merupakan bagian atau elemen dari populasi yang akan diteliti dan memiliki

karakteristik dari populasi itu. Populasi dalam penelitian adalah seluruh

perusahaan go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode

pemilihan sample menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan

sampel berdasarkan tujuan penelitian dengan pertimbangan khusus. Sampel

yang digunakan adalah perusahaan yang tergolong kedalam perusahaan jasa

sektor properti dan real estate. Adapun kriteria – kriteria dalam pengambilan

sampel yaitu :

1. Perusahaan yang memiliki konsistensi tergolong sub sektor properti dan real

estate berturut – turut selama periode tahun 2010 – 2014.

2. Perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia berturut – turut selama

periode tahun 2010 – 2014.

3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam website

perusahaan atau website BEI selama periode 2010 – 2014 yang dinyatakan

dalam rupiah (Rp).

Page 53: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

34

4. Perusahaan yang mengalami laba selama periode pengamatan.

5. Perusahaan yang mengungkapkan data – data berkaitan dengan variabel

penelitian dan tersedia secara lengkap.

6. Perusahaan yang tidak delisting selama periode pengamatan.

7. Perusahaan yang sahamnya masih aktif diperdagangkan selama periode

pengamatan.

8. Perusahaan yang memiliki laporan auditan setiap tahunnya.

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Sumber data digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

prantara atau diperoleh dari pihak lain (Indriantoro, 2000). Data sekunder

umumnya berupa bukti, catatan, atau arsip (data dokumenter) yang

dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Jenis data penelitian ini adalah data

dokumenter yaitu jenis data yang berupa fakta, jurnal, surat – surat, notulen hasil

rapat, memo, dalam bentuk laporan program (Indriantoro, 2000). Dalam

penelitian ini, data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan-

perusahaan yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang

digunakan merupakan perusahaan jasa sektor properti dan real estate selama

periode pengamatan secara konsisten yang telah dipilih sebagai sampel penelitian.

Page 54: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

35

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk menunjang landasan teori penelitian dan mendapatkan data-data yang

diperlukan peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa:

1. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi adalah Metode pengumpulan data dengan

mengumpulkan data sekunder dan seluruh informasi untuk menyelesaikan

masalah (Indriantoro, 2000). Metode ini diperoleh dari penelusuran data

media elektronik dan berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.

Data yang diperoleh dari media elektronik berupa laporan keuangan auditan

dan annual report perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia dan

dijadikan sampel. Selain itu, digunakan juga studi pustaka untuk

mengumpulkan jurnal-jurnal penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Studi pustaka

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengolah literatur, artikel,

jurnal, hasil penelitian terdahulu, maupun media tulis lainnya yang berkaitan

dengan topik pembahasan dari penelitian ini (Indriantoro, 2000).

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Data Variabel

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel independen

yang merupakan komponen fraud diamond dengan fraudulent financial

statement. Penelitian ini menggunakan angka-angka sebagai indikator penelitian

untuk menjawab permasalahan penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif. Penelitian ini menganalisis tujuh variabel yang terdiri dari

Page 55: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

36

enam variabel proksi independen dan satu variabel dependen. Definisi dan

operasionalisasi masing-masing variabel akan dijelaskan secara rinci sebagai

berikut:

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah fraudulent financial statement. Fraudulent financial statement adalah

tindakan yang disengaja yang menghasilkan salah saji material dalam laporan

keuangan yang merupakan subjek dari audit.

Penelitian ini mendeteksi kecurangan laporan keuangan (fraudulent financial

statement) dengan menggunakan fraud score model sebagaimana yang telah

ditetapkan oleh Dechow et al. (2007). Komponen variabel pada F-Score meliputi

dua hal yang dapat dilihat di laporan keuangan, yaitu accrual quality yang

diproksikan dengan RSST accrual, financial performance yang diproksikan

dengan perubahan pada akun piutang, perubahan pada akun persediaan, perubahan

pada akun penjualan tunai, perubahan pada EBIT. Model F-Score merupakan

penjumlahan dari dua variabel yaitu kualitas akrual dan kinerja keuangan

(Skousen dan Twedt, 2009), dapat digambarkan dalam persamaan berikut:

F-Score = Accrual Quality + Financial Performance

3.3.1.1 Kualitas Akrual (Accrual Quality)

Dasar akrual dalam laporan keuangan memberikan peluang untuk manajer

memanipulasi laporan keuangan untuk menghasilkan jumlah laba yang mereka

Page 56: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

37

inginkan (Dechow et al., 2007). Kualitas akrual diproksikan dengan RSST akrual

(Richardson et al., 2004) yaitu dengan mendefinisikan semua perubahan non-kas

dan non-ekuitas dalam suatu neraca perusahaan sebagai akrual dan membedakan

karakteristik keandalan working capital (WC), non-current operating (NCO) dan

financial accrual (FIN) serta komponen aset dan kewajiban dalam jenis akrual.

Kualitas akrual diukur melalui RSST akrual dengan menghitung perubahan aset

lancar (tidak termasuk kas), dikurangi perubahan dalam kewajiban lancar (tidak

termasuk utang jangka pendek) dan penyusutan, juga memperhitungkan

perubahan long-term operating assets dan long-term operating liabilities. Model

perhitungannya:

Keterangan:

WC (Working Capital) = (Current Assets – Current Liability)

NCO (Non Current Operating Accrual)= (Total Assets – Current Assets –

Invesment and Advances) – (Total Liabilities– Current Liabilities – Long Term

Debt)

FIN (Financial Accrual ) = Total Investment – Total Liabilities

ATS (Average Total Assets) = (Beginning Total Assets + End Total Assets): 2

3.3.1.2 Kinerja Keuangan (Financial Performance)

Financial performance dari suatu laporan keuangan dianggap mampu

memprediksi terjadinya kecurangan laporan keuangan (Skosen dan Twedt, 2009).

model perhitungannya yaitu:

Page 57: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

38

Financial performance = change in receivable + change in inventories +

change in cash sales + change in earnings

Keterangan:

3.3.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan variabel terikat. Variabel

independen dalam penelitian ini merupakan variabel yang dikembangkan dari

keempat komponen fraud diamond.. Keempat komponen fraud diamond yaitu

pressure, opportunity, rationalization dan capability tidak dapat diteliti secara

langsung, oleh karena itu diperlukan variabel yang kemudian dikembangkan

dengan proksi-proksi tertentu untuk mengukurnya (Skousen et al., 2008), sebagai

berikut :

1. Financial Stability

Skousen et al. (2008) membuktikan bahwa semakin besar rasio perubahan total

aset suatu perusahaan, maka kemungkinan dilakukannya kecurangan laporan

keuangan suatu perusahaan semakin tinggi, rasio perubahan total aset dijadikan

proksi pada variabel stabilitas keuangan (financial stability). Dalam penelitian ini,

Page 58: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

39

stabilitas keuangan diproksikan dengan rasio perubahan total aset (ACHANGE),

yang dihitung dengan rumus:

2. External Pressure

External Pressure merupakan tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk

memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga. Untuk mengatasi tekanan

tersebut perusahaan membutuhkan tambahan utang atau sumber pembiayaan

eksternal agar tetap kompetitif, termasuk pembiayaan riset dan pengeluaran

pembangunan atau modal (Skousen et al., 2008). Oleh karena itu external

pressure pada penelitian ini diproksikan dengan rasio leverage (LEV). Rasio

leverage dihitung dengan rumus Debt to Assets Ratio (Kasmir, 2013) yaitu:

3. Financial Target

Return on Asset dijadikan sebagai proksi untuk variabel financial targets dalam

penelitian ini. Return on Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas

dalam analisis laporan keuangan atau pengukuran kinerja perusahaan (Skousen

dkk., 2008). ROA (Kasmir, 2013) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Page 59: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

40

4. Nature of Industry

Nature of Industry merupakan keadaan ideal suatu perusahaan dalam industri.

Summers dan Sweeney (1998) dalam Skousen et al. (2008) mencatat bahwa akun

piutang dan persediaan memerlukan penilaian subjektif dalam memperkirakan

tidak tertagihnya piutang. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Rasio

Total Persediaan sebagai proksi dari Nature of Industri yang dapat dihitung

dengan menggunakan rumus:

5. Opini Audit

Menurut Skousen et al. (2009) rasionalisasi adalah faktor yang sulit untuk diukur.

Hal ini merupakan pembenaran terhadap tindakan yang dilakukan. Auditor dapat

memberikan beberapa opini atas perusahaan yang diauditnya sesuai dengan

kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut. Salah satu opini auditor yang

diberikan adalah wajar tanpa pengecualian dengan kalimat penjelas. Opini

tersebut merupakan bentuk tolerir dari auditor atas manajemen laba (Fimanaya

dan Syafruddin, 2014). Hal ini memungkinkan manajemen untuk bersikap

rasionalisasi atau menganggap kesalahan yang dibuatnya tidaklah salah,

dikarenakan telah ditolerir oleh auditor dalam kalimat penjelas tersebut dalam

opininya. Oleh karena itu, penelitian ini memproksikan rationalization dengan

opini audit (AO) yang diukur yang diukur dengan variabel dummy. Apabila

perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa

Page 60: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

41

penjelas selama periode 2010-2014 maka diberi kode 1, dan apabila perusahaan

yang mendapat selain opini tersebut maka diberi kode 0.

6. Capability

Capability yang dimiliki seseorang dalam perusahaan akan mempengaruhi

kemungkinan seseorang melakukan fraud. Wolfe dan Hermanson (2004)

mengemukakan bahwa perubahan direksi akan dapat menyebabkan stress period

yang berdampak pada semakin terbukanya peluang untuk melakukan fraud. Oleh

karena itu penelitian ini memproksikan capability dengan pergantian direksi

perusahaan (DCHANGE) yang diukur dengan variabel dummy. Apabila terdapat

perubahan direksi perusahaan selama periode 2010-2014 maka diberi kode 1,

sebaliknya apabila tidak terdapat perubahan direksi perusahaan selama periode

2010-2014 maka diberi kode 0.

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

dari nilai rata – rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2013:19). Data-data tersebut harus

diringkas dengan baik dan teratur sebagai dasar pengambilan keputusan. Statistika

deskriptif mempunyai tujuan untuk mempelajari pengumpulan, penyusunan,

penyajian data dan penarikan kesimpulan suatu penelitian secara numerik (Ery

dkk., 2015). Analisis deskriptif pada penelitian ini ditujukan untuk memberikan

gambaran atau deskripsi data dari variabel dependen berupa kecurangan laporan

Page 61: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

42

keuangan, serta variabel independen berupa komponen dari fraud diamond yakni,

pressure, opportunity, rationalization dan capability.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian analisis regeresi berganda diharuskan untuk memenuhi beberapa

asumsi agar dapat digunakan atau diaplikasikan (Supriyadi, 2014:71). Pengujian

asumsi ini menggunakan uji asumsi klasik, yang terdiri dari uji normalitas,

multikolonieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

3.4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Ada

dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan ujistatistik (Ghozali, 2013:160).

a. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan

melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Pada prinsipnya

normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Menurut

Ghozali (2013) dasar pengambilan keputusan dalam uji ini adalah :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Page 62: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

43

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresu tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Analisis Statistik

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah uji statistik non-parametik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) (Ghozali, 2013:164). Persyaratan data normal jika

probability atau p > 0,05 pada uji normalitas Kolmogorov-Smirnov (Supriyadi,

2014) . Nilai uji kolmogorov-smirnov > 0,05 berarti data terdistribusi normal. Jika

nilai uji kolmogorov-smirnov < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.

3.4.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali,

2013:15). Menurut Ghozali (2013) salah satu untuk mengetahui ada/tidaknya

multikolonieritas ini adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF)

dan tolerance. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena

VIF=1/Tolerance) (Ghozali, 2013:106). Jika nilai tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF

≥ 10, berarti terjadi multikolonieritas, sedangkan nilai tolerance ≥ 0,10 atau nilai

VIF ≤ 10, berarti tidak terjadi multikolonieritas.

3.4.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

Page 63: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

44

periode t -1 (sebelumnya) (Ghozali, 2013). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu dan berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah

yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2013). Penelitian ini akan mendeteksi

autokorelasi dengan Uji Run test. Run test digunakan untuk melihat apakah data

residual terjadi secara random atau tidak (Ghozali, 2013:120). Jika hasil test

menunjukan nilai signifikansi 0,05 maka tidak terdapat autokorelasi.

3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali,

2013:139). Model regresi yang baik adalah mengalami homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Pengujian

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot dan uji statistik .

Pada penelitian ini menggunakan pengujian:

a. Melihat Grafik Plot

Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat grafik plot, jika ada pola tertentu seperti

titik – titik yang membentuk pola tertentu dan teratur, maka telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika gambaran pola menyebar diatas dan dibawah angka 0

pada sumbu Y menandakan tidak adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).

Page 64: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

45

b. Uji Statistik

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya

heteroskedastisitas adalah uji glejser dan uji park. Uji Glejser mengusulkan untuk

meregres nilai absolut residual independe terhadap variabel independen (Gujarati,

2013 dalam Ghozali, 2013:142). Jika hasil uji glejser menunjukkan nilai

signifikansi melebihi 0,05 maka dinyatakan bebas dari heteroskedastisitas

Ghozali, 2013:143). Uji Park dilakukan dengan meregresikan semua variabel

bebas terhadap nilai Ln kuadrat residual (LnU2i) (Suliyanto, 2011:102). Jika

hasil tersebut menunjukkan nilai signifikansi melebihi 0,05 maka dinyatakan

bebas dari heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:142).

3.4.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut (Sihombing dan

Rahardjo, 2014):

1. Menentukan laporan keuangan yang dijadikan objek penelitian.

2. Menghitung proksi dari masing–masing variabel sesuai dengan cara ukur

yang telah dijelaskan.

3. Melakukan uji regresi linear berganda terhadap model dengan tahapan–

tahapan yang telah dijelaskan di atas.

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi liner berganda

dengan menggunakan software SPSS Statistics. Menurut Yamin dan Kurniawan

(2009:82) asumsi yang mendasari dalam analisis regresi adalah:

a. Residu mengikuti fungsi distribusi mormal.

b. Varians residu konstan untuk setiap data pengamatan (homoskedastisitas).

Page 65: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

46

c. Tidak terdapat autokorelasi antara residu untuk setiap data pengamatan.

d. Tidak terdapat masalah multikolonieritas antara variabel independen.

Dalam uji hipotesis ini akan menguji hipotesis dari kerangka teoritis penelitian.

Pengujian Ha1, Ha2, Ha3, Ha4, Ha5, dan Ha6 menggunakan analisis regresi linear

berganda. Dasar penggunaan regresi linear berganda adalah skema satu variabel

dependen dihubungkan dengan dua atau lebih varaiabel independen (Ery dkk.,

2015:91). Hubungan antara kecurangan laporan keuangan dan proksi dari fraud

diamond dengan model regresi linear berganda adalah:

F-SCORE = β0 + β1 ACHANGE + β2LEV + β3ROA + β4INVENTORY +

β5 AO+ β6DCHANGE + e

Keterangan:

β0 = Koefisien regresi konstanta

β1,2,3,4,5,6, = Koefisien regresi masing - masing proksi

F-Score = Fraudulent Financial Statement

ACHANGE = Rasio perubahan total aset

LEV = Rasio total kewajiban per total asset

ROA = Rasio pengembalian investasi

INVENTORY = Rasio perubahan persediaan

AO = Opini Audit

DCHANGE = Pergantian direksi

e = error

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur

dari nilai Goodness of fit. Secara statistik, nilai Goodness of fit dapat diukur dari

Page 66: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

47

koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik

disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah

kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah dimana H 0 diterima (Ghozali, 2013:97).

3.4.3.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan utuk mengukur kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel independen , dengan nilai koefisiensi determinasi

antara nol dan satu (Ghozali, 2013:97). Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel–variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013:97). Nilai adjusted R2 dapat digunakan pula

untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik, karena nilai adjusted R2 dapat

naik dan turun apabila satu variabel independen ditambahkan dalam model

(Ghozali, 2013:97). Standard error of the estimate merupakan penyimpangan

antara persamaan regresi dengan nilai dependen riilnya, semakin kecil nilai

Standard error of the estimate, semakin baik persamaan regresi tersebut sebagai

alat prediksi (Suliyanto, 2011:64).

3.4.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji Statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013:98). Dalam menguji hipotesis ini digunakan kriteria

Page 67: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

48

pengambilan keputusan yaitu jika nilai F menunjukkan signifikansi lebih kecil

dari 0,05 maka H0 ditolak, artinya semua variabel independen serentak dan

siginifikan memengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Sehingga model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.

3.4.3.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2013:98). Apabila nilai signifikansi < 0,05 atau 5% dan

membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, apabila nilai t hitung > nilai t tabel

maka suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel

dependen (Ghozali, 2013:99).

Page 68: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

75

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 27 perusahaan sektor properti dan

real estate periode 2010- 2014 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Financial stability merupakan variabel proksi pertama dari variabel

pressure dihitung dengan menggunakan rasio perubahan total aset

berpengaruh positif signifikan terhadap risiko fraudulent financial

statement. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan pada rasio

perubahan total aset akan menaikkan risiko terjadinya fraudulent

financial statement, dengan kata lain kenaikan rasio perubahan total aset

dapat menjadi tekanan bagi pihak manajemen perusahaan untuk

melakukan kecurangan dalam kondisi keuangan yang tidak stabil.

2. Eksternal pressure merupakan variabel proksi kedua dari variabel

pressure dihitung dengan menggunakan rasio leverage yaitu debt to assets

ratio tidak berpengaruh terhadap risiko fraudulent financial statement.

Hal ini dikarenakan pihak manajemen mampu membayar utang

perusahaan sehingga leveragenya rendah, dan pihak manajer perusahaan

dapat mencari tambahan modal lain, selain dengan melakukan perjanjian

utang.

Page 69: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

76

3. Financial target merupakan variabel proksi ketiga dari variabel pressure

dihitung dengan menggunakan rasio return on assets (ROA) tidak

berpengaruh terhadap risiko fraudulent financial statement. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap kenaikan pada rasio return on assets (ROA)

tidak menjadi tekanan bagi pihak manajemen perusahaan, dikarenakan

kenaikan tersebut diiringi dengan peningkatan mutu operasional, sehingga

tidak menjadi tekanan bagi pihak manajemen perusahaan ketika ingin

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

4. Nature of industry merupakan variabel proksi dari variabel opportunity

dihitung dengan menggunakan rasio perubahan persediaan tidak

berpengaruh terhadap risiko fraudulent financial statement. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap kenaikan atau penurunan rasio perubahan

persediaan tidak berpengaruh bagi pihak manajemen perusahaan untuk

melakukan kecurangan laporan keuangan.

5. Opini audit merupakan variabel proksi variabel rationalization diukur

dengan melihat diperoleh atau tidaknya opini wajar tanpa pengecualian

dengan bahasa penjelas tidak berpengaruh terhadap risiko fraudulent

financial statement. Hal ini menunjukkan diperoleh atau tidaknya opini

audit tersebut, tidak mempengaruhi kemungkinan dilakukannya

rasionalisasai atas kecurangan pada laporan keuangan oleh pihak

manajemen perusahaan.

6. Pergantian direksi merupakan proksi dari variabel capability diukur

dengan melihat ada atau tidaknya pergantian direksi tidak berpengaruh

terhadap risiko fraudulent financial statement. Hal ini menunjukkan

Page 70: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

77

bahwa pergantian direksi tidak dimanfaatkan sebagai kemampunnya

untuk melakukan kecurangan atas laporan keuangan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Sampel dari penelitian yang digunakan hanya pada sektor properti dan

real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Variabel independen yang digunakan sebagai variabel proksi opportunity,

ratonalization, dan capability hanya terbatas pada satu variabel.

3. Sedikitnya sumber referensi untuk pengambilan keputusan pada variabel

opportunity, terutama dengan menggunakan variabel proksi nature of

industry yang dihitung dengan rasio perubahan persediaan.

4. Peneliti mengunakan F-Score untuk mengukur fraudulent financial

statement, namun perhitungan ini masih jarang digunakan sehingga masih

membutuhkan penelitian lebih lanjut.

5. Variabel rationalization diukur dengan menggunakan proksi opini audit

merupakan variabel dummy, sehingga hasil yang diperoleh kurang akurat

dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan.

6. Variabel capability diukur dengan menggunakan proksi pergantian direksi

merupakan variabel dummy, sehingga hasil yang diperoleh kurang akurat,

hal ini dikarenakan peneliti belum menemukan proksi yang lebih spesifik

dan akurat hasil perhitungannya untuk mendeteksi kecurangan.

Page 71: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

78

6.3 Saran

Saran yang dapat peneliti diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel yang

lebih banyak dari beberapa sektor lain seperti pertambangan, kimia,

dan sektor lainnya, sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan variabel proksi lain

yang dapat digunakan untuk mengetahui variabel lain yang diduga

berpengaruh terhadap risiko terjadinya fraudulent financial statement.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat mencari lebih banyak

sumber referensi lainnya, seperti literatur luar negeri.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih

lanjut dengan menggunakan alat ukur F-score, namun disertai dengan

pencarian referensi yang lebih banyak.

5. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan variabel lain untuk

mengukur variabel rationaliztion dan capability, dan menggunakan

metode lain seperti wawancara untuk mendapatkan hasil penelitian

yang lebih akurat dan beragam.

Page 72: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh AkuntanPublik Buku 1 Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat

Albrecht, W. S., Albrecht, C.O., Albrecht , C.C. and Zimbelman, Mark F. 2011.Fraud Examination 4th Edition. Cengage Learning : Mason, Ohio USA.

American Institute of Certified Public Accountants. 2002. Statement on AuditingStandards. Diakses darihttp://www.aicpa.org/research/standards/auditattest/downloadabledocuments/au-00316.pdf pada tanggal 17 Juni 2015.

Ardiyani,Susmita dan Utaminingsih, Nanik Sri. 2015. Analisis DeterminanFinancial Statement Melalui Pendekatan Fraud Triangel. AccountingAnalysis Journal. Vol 4 No 1.Universitas Negeri Semarang.

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). 2002. Report to Nation.Diakses darihttp://faculty.som.yale.edu/shyamsunder/FinancialFraud/2002%20Report%20on%20Fraud.pdf pada tanggal 15 September 2015.

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). 2012. Report to Nation.Diakses darihttps://www.acfe.com/uploadedFiles/ACFE_Website/Content/rttn/2012-report-to-nations.pdf pada tanggal 17 September 2015.

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). 2014. Report to Nation.Diakses dari http://www.acfe.com/rttn/docs/2014-report-to-nations.pdfpada tanggal 25 September 2015.

Bizcovering. 2009. 10 Major Accounting Scandals. Diakses darihttp://bizcovering.com/history/10-major-accounting-scandals/ padatanggal 16 September 2015.

Brennan, Niamh M. and McGrath, Mary. 2007. Financial Statement Fraud:Incidents, Methods and Motives. Australian Accounting Review, 17 (2)(42) (July): 49-61.

Cressey, D. R. 1953. Other People’s Money. Montclair, NJ: Patterson Smith,

Page 73: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

pp.1-300.

Dechow, Patricia M., et al. 2007. Predicting material accounting misstatements.Working Paper. University of California, Berkele. Available athttp://ssrn.com/abstract=997483.

Dechow, Patricia M., et al. 2011. Detecting Earning Management : A NewApproach. Working Paper. Berkeley: University of California.

Detik Finance. Delapan Kasus Penipuan Saham Terbesar Sepanjang Sejarah.Diakses darihttp://finance.detik.com/read/2012/06/11/073614/1937612/6/8/8-kasus-penipuan-saham-terbesar-sepanjang-sejarah pada tanggal 15 September2015.

Enterprise, Jubilee. 2014. SPSS untuk Pemula. Jakarta: PT Elex MediaKomputindo.

Fimanaya, Fira dan Syafruddin, Muchamad. 2014. Analisis Faktor – Faktor yangMempengaruhi Kecurangan laporan Keuangan (Studi Empiris padaPerusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun2008 – 2011). Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 03, No. 03,halaman 1 -11. ISSN (Online): 2337-3806.

Gbegi dan Adebisi. 2013. The New Fraud Diamond Model- How Can It HelpForensic Accountants In Fraud Investigation In Nigeria?. EuropeanJournal of Accounting Auditing and Fiancé Research Vol.1, No. 4, pp.129-138.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 21,Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Godfrey, Jayne, et al. 2010. Accounting Theory. Singapore: Craft PrintInternational Ltd.

Gusnardi. 2012. Peran Forensic Accounting dalam Pencegahan Fraud. PekbisJurnal, Vol 4, No.1, Hal 17-25. Pekanbaru.

Hanifa, Septia Ismah dan Laksito, Herry. 2015. Pengaruh Fraud IndicatorTerhadap Fraudulent Financial Statement: Studi Empiris pada Perusahaanyang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2013. DiponegoroJournal of Accounting, Vol. 04, No. 04, halaman 1-15. ISSN (Online):2337-3806.

Hidayat, Anwar. 2103.Uji PARK. Diakses darihttp://www.statistikian.com/2013/01/uji-park.html pada tanggal 13 Maret2016.

Page 74: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

Hukum Online. Dua Emiten BEJ Langgar Peraturan Bentur Kepentingan. Diaksesdari http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol6854/dua-emiten-bej-langgar-peraturan-benturan-kepentingan pada tanggal 19 September 2015.

HS, Ery, dkk. 2015. Belajar Cepat Analisis Statistika Parametik dan NonParametik dengan SPSS. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Indriantoro, Nur. 2000. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Jansen, Michael C. and Meckling , William H. 1976. Theory of the Firm:Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal ofFinancial Economics. Vol 3, No 4, pp. 305-306.

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kompas.com. Catat, Ini 10 Pengembang yang Kerap Diadukan Konsumen.Diakses dari http://multiparadigma.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/034.pdfpada tanggal 20 September 2015.

Kompas.com. Sentul City, “Cuan”, dan Kasus Korupsi. Diakses darihttp://properti.kompas.com/read/2014/10/02/085540721/Sentul.City.Cuan.dan.Kasus.Korupsi pada tanggal 20 September 2015.

Kompasiana. Bangkrutnya Perusahaan Amerika, Penyebabnya Sederhana.Diakses dari http://www.kompasiana.com/reflus/bangkrutnya-perusahaan-amerika-penyebabnya-sederhana_55004b06a33311a8725109d2 padatanggal 16 September 2015.

Kompasiana. Kasus Kimia Farma. Diakses darihttp://www.kompasiana.com/www.bobotoh_pas20.com/kasus-kimia-farma-etika-bisnis_5535b4d46ea8349b26da42eb pada tanggal 16 September2015.

Martantya dan Daljono. 2013. Pendeteksian Kecurangan Laporan KeuanganMelalui faktor Risiko Tekanan dan Peluang. Diponegoro Journal OfAccounting, Vol.2 No 2.

Ratmono,Dwi, D. Yuvita Avrie dan Purwanto, Agus. 2014. Dapatkah TeoriFraud Triangel Menjelaskan Kecurangan dalam Laporan Keuangan.SNA17 Mataram. Universitas Mataram:Lombok Diakses darihttp://multiparadigma.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/034.pdf pada tanggal29 September 2015.

Richardson et al. 2004. Accrual Reliability, Ernings Persistance and Stock Prices.

Santoso, Singgih. 2015. Menguasai SPSS 22. Jakarta: PT Elex Media

Page 75: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

Komputindo.

SAS No. 99. Corporate Governance and Firm Performance Advances in FinancialEconomis, Vol. 13, h. 53-81.

Shelton, Austin. 2014. Analysis of Capabilities Attributed to the Fraud Diamond.Undergraduate Honors These.Paper 21. availabel athttp://dc.etsu.edu/honors/213 pada 25 September 2015.

Sihombing, Kennedy Samuel dan Rahardjo, Shiddiq Nur. 2014. Analisis FraudDiamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud: Studi Empirispada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI) Tahun 2010-2012. Diponegoro Journal of Accounting Vol. 03 No.02. ISSN (Online): 2337-3806.

Skousen, C. J. and Twedt, Brady James. 2009. Fraud in Emerging Markets :ACross Country Analysis. http://ssrn.com/abstract=1340586 pada 24September 2015.

Skousen, C. J., Smith, K. R. and Wright, C. J. 2008. Detecting and PredectingFinancial Statement Fraud: The Effectiveness of The Fraud Triangle andSAS 99. http://ssrn.com/abstract=1295494 pada 20 September 2015.

Sukirman dan Sari, Maylia Pramono. 2013. Model Deteksi Kecurangan BerbasisFraud Triangel (Studi Kasus Pada Perusahaan Publik di Indonesia). JurnalAkuntansi dan Auditing, Vol. 09, No. 02.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan-Teori dan Aplikasi dengan SPSS.Yogyakarta: CV Andi Offset.

Supriyadi,Edy. 2014. SPSS + Amos. In Media.

Suyanto. 2009. Fraudulent Financial Statement Evidence from Statement onAuditing Standard No. 99. Gajah Mada International Journal of Business,Vol. 11, No. 01, Halaman 117-144.

Tribun Timur. Hati – Hati Kasus Properti Terbanyak Kedua Setelah Perbankan.Diakses dari http://makassar.tribunnews.com/2015/01/04/sekali-lagi-hati-hati-beli-properti-ini-masalahnya.pada tanggal 18 September 2015.

Ujiyantho, Muh. Arif dan Pramuka, Bambang Agus. 2007. Mekanisme CorporateGovernance, Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan. ProsidingSimposium Nasional Akuntansi 10. Makassar.

Nursani dan Irianto. 2014. Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa: DimensiFraud Diamond. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB 2 (2). Malang:UniversitasBrawijaya.

Page 76: PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL …digilib.unila.ac.id/22374/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf · Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

Winarto, Edy, dkk. 2015. Panduan Dasar SPSS. Jakarta: PT Elex MediaKomputindo.

Wolfe, David T. and Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: ConsideringtheFour Elements of Fraud. CPA Journal. Vol 74 Issue 12, page 38.

Yamin,Sofyan dan Kurniawan, Heri. 2009. SPSS Complete:Teknik Analisis StatistikaTerlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek.

_____.Laporan Keuangan Tahunan. Diakses dari http://www.idx.co.id/.