pendekatansistem vs(( pendekatananalisis( · pdf file•...
TRANSCRIPT
4/30/12
1
PENDEKATAN SISTEM VS PENDEKATAN ANALISIS Dr Dwi Purnomo www.labsistemtmip.wordpress.com www.agroindustry.wordpress.com @dwiindrapurnomo
1.1. Definisi sistem Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pasA, secara khushus dari fisika yang berhubungan dengan materi, energi, gerak dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pasA dan mengikuA aturan-‐aturan tertentu. Definisikan sistem dalam konteks pasA dan dalam persamaan matemaAs yang menjelaskan hubungan tertentu antara beberapa variabel. • konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para ahli sosial • variabel-‐variabelnya sangat kompleks • sering sangat mulAdimensional.
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
4/30/12
2
system • A system is an organized or complex whole: an assemblage or combinaAon of things or parts forming a complex or unitary whole. (Johnson et. all, p.5,1973).
• Ludwig Von bertalanffy • "systems are complexes of elemenfs standing in interacAon. A system is a complex of interacAng elements. Systems are complexes of elements in interacAons, to which certain laws can be applied,.
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
sistem Kumpulan
Objek
Input
Proses
Output
Hubungan
Atribut
4/30/12
3
Input
Interrela+onship
Components
Output
Environment
Boundary
Interface
Dining Room
Storage Office
Kitchens
Contour
Boundary
Inputs: Foods, labour, cash, etc.
Outputs: Prepared food Trash Etc.
Environments: customers, food distribu+on, banks, etc.
interrela+onship
A fast food restaurant as a system: Example
4/30/12
4
Sudut Pandang Sistem
• Pembagian atas terbuka dan tertutup hanya didasarkan pada ketersediaan sumberdaya.
sudut pandang sistem:
Abstrak dan kongkrit,
mekanisNk dan organisNk,
sederhana dan kompleks,
terbuka dan tertutup
Open system System which maintains it self while the maPer and energy
which enter it keep changing.
The system is influenced by, and influences, its environment and reaches a state of dynamic equilibrium in this
environment
. A closed system has no intenacAon with its environnrent(Johnson etall, p.11-‐12).
4/30/12
5
• Sebuah sistem yang terisolasi sama sekali daripada Angkungannya,
• Semua sumberdaya yang dibutuhkan oleh sistem dapat dipenuhi dari dirinya sendiri
• Batas-‐batasnya tertutup bagi pertukaran informasi dan energi lingkungan
Sistem tertutup (closed system)
• Terus menerus melaksanakan pertukaran informasi dengan lingkungannya (winardi, hal. 138-‐139).
• Memasukkan sumberdaya dari lingkungan, • Mengubah sumberdaya ini menjadi suatu output yang berguna,
• Mengirim kembali output tersebut ke lingkungan, • Siklus input-‐transformasi-‐output berjalan secara konAnu.
Sistem terbuka (open system)
sifat-‐sifat sistem (Winardi, 1995) : Sifat sistem Selalu terdiri atas lebih dari satu bagian (subsistem).
Merupakan bagian dari sistem yang lebih besar (supersistem).
Dapat bersifat tertutup atau terbuka.
Memiliki batas-‐batas sistem.
Sistem tertutup mempunyai kecenderungan untuk mengafami kemuduran (entnopi).
4/30/12
6
sifat-‐sifat sistem (Winardi, 1995) : SIFAT SISTEM
Rasio antara input dan output sistem, perlu untuk mempertahankan berbagai macam keseimbangan sistem itu sendiri demi mempertahankan kelestarian hidupnya. (keseimbangan dinamis)
Sistem memerlukan "feed-‐back”, guna mengendalikan keseimbangan tersebut.
Perubahan cepat pada lingkungan sistem, memaksa sistem yang bersangkutan untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap perubahan.
Perlu pengernbangan sarana yang disamping peningkatan mutu juga memerlukan spesiafisasi dan differensiasi yang terjadi pada subsistem.
Akibat spesialisasi dan differensiasi, struktur sistem itu sendiri harus pula mengarami perubahan. Akibat rain: batas sistem perru diperfuas. Sehubungan dengan berbagai penelusuran di atas, maka dapat dibuat suatu gambaran untuk menjetaskan secara rinci seperA apa sebenamya sistem tersebut.
1.2. Pendekatan Sistem • PengerAan pendekatan sistem perlu diktarifikasi agar konsisten dalam penggunaan atau aplikasinya.
• perlu mengerA dan memupuk kemampuan untuk bekerja dengan sistem-‐sistem dengan cara yang inteligen • menggunakan pendekatan sistem untuk menemukan sifat-‐sifat penAng dari sistem yang bersangkutan
• memberikan keterangan-‐keterangan kepada kita mengenai perubahanperubahan apa perfu difakukan untuk memperbaiki sistem tersebut, (Winardi, hal 1.28).
• komponen-‐komponen dari pada sistem tersebut diafokasi serta diintegrasi dengan cara demikian rupa hingga dapat mengopAmalisasi efekAfitas menyeluruh dari pada sistem itu'
4/30/12
7
• Penerapan cara pendekatan sistem • Membantu mencapai suatu efek sinergiAs • Tindakan-‐Andakan berbagai bagian yang berbeda dari sistem tersebut jika dipersatukan akan lebih besar dibandingkan dengan jumlah-‐jumlah daripada bagian yang beraneka ragam.
The System Approach Sumber Johnson et.all, The Theory And Management Of System, p.18, 1973
4/30/12
8
system philosophy fenomena dalam konteks
keseluruhan, termasuk bagian-‐bagian, komponen-‐komponen, atau subsistem-‐subsistem dan menekankan keterkaitan antara mereka.
Pemecahan Masalah Atau Pengambilan Keputusan
Metode ilmiah :
Penelusuran masalah,
İdenAfikasi variable-‐variabel yang relevan,
Analisis dan sintesis dari berbagai faktor, dan
Penentuan solusi opAmal atau Andakan program.
4/30/12
9
Management System Manajemen sistem
Aplikasi teori sistem terhadap pengelolaan sistem dan subsistem organisasional.
Mencakup pengenalan model input-‐transformaAo-‐ output dengan mengidenAfikasi arus bahan-‐baku, energi, dan informasi
Menekankan antar hubungan aurora subsistem-‐subsistem beserta supra sistem terhadap mana fungsi, proyek, atau organisasi diarahkan.
Filsafat sistem merupakan satu unsur pendekatan sistem yang akan bermanfaat dan mudah diapfikasikan pada tugas-‐tugas manajerial dalam konteks merumuskan strategi.
• Analisis sistem • pendekatan yang bermanfaat pada proses pengambilan keputusan baik yang dilakukan pada Angkat manajerial maupun operasional. Sedangkan manajemen sistem merupakan pendekatan yang berguna dalam pengelolaan organisasi-‐organisasi besar terutama dalam pengelolaan furgsi, proyek, atau programprcgram.
• pendekatan sistern adalah satu kesatuan dalam : • (1) a way of thinking, • (2) a method or technique of analysis, and • (3) a managerial style (Johnson Et.All, P.19).
4/30/12
10
pendekatan analiAs vs pendekatan sistem
Berpikir Sisteim • wikipedia: • di dalam berpikir sistem dilibatkan berbagai teknik untuk mempelajari sistem yang bermacam-‐macam, dengan memahaminya secara holisAk, bukan sematamata melakukan penyederhanaan
• Diharapkan muncul wawasan yang lebih menyeluruh setelah kita berhasil memahami kaitan, interaksi dan proses yang terjadi diantara elemen-‐eremen pembentuk sistem.
4/30/12
11
• Berpikir sistem • muncul untuk melengkapi metode. • Metode sistemaAs konvensional yang telah ada sebelumnya.umumnya, metode pengambilan keputusan konvensional cenderung memperhaAkan pola hubungan sebab akibat secara linier, misafnya dengan menganalisa permasalahan dari sisi hubungan input terhadap output.
• melihat sebuah permasalahan dari sisi-‐sisi yang lebih luas: input, proses, output, umpan balik dan kendalinya.
• menyebabkan munculnya lebih banyak kemungkinan solusi atas permasalahan yang sedang coba dibereskan.
• Agus Suseno ; • systems thinking (ST) • berpikir sistemaAs; • suatu cara berpikir yang berbeda dengan misalnya cara berpikir yang sifatnya mekanisAk (Soemodihardjo, 2000a:1).
• SeperA halnya seorang pemain bola yang memerlukan berbagai keahAan agar mampu mengolah bola dan bekerja sama secara Am yang akhirnya dapat menciptakan gol. Untuk menerapkan systems thinking juga diperlukan berbagai thinking skill (kemampuan berpikir).
4/30/12
12
Penerapan systems thinking
Rumuskan masalah yang dihadapi.
Membangun sebuah hipotesis atau model termasuk menetapkan system boundaries guna menjelaskan masalah yang ingin dipecahkan
Melakukan pengujian atas hipotesis atau model tersebut dengan melakukan simulasi. Bila diyakini bahwa situasi yang ada di sekeliling permasalahan dapat dimengerA dan "dimasukkan" ke dalam model
Melaksanakan perubahan antara lain mengomunikasikan perlunya perubahan dengan maksud agar diperoleh pemahaman yang sama.
AGRIBISNIS SEBAGAI SUATU SISTEM
Sistem Pertanian
Pertanian sebagai suatu kesatuan
utuh terdiri dari 3 generasi yang saling terkait
dimana
ouput (hasil) suatu generasi
menjadi masukan (input) generasi yang lainnya.
Antar generasi memiliki interface
berupa procurement
(pembelian) dan markeAng
(pemasaran).
4/30/12
13
Generasi I : • bibit/benih
Generasi II : • hasil pertanian
Generasi III : • Barang olahan/Barang Industr
Sistem Pertanian Yang Utuh (Jamaran, 2007)
4/30/12
14
• Dari keAga generasi pertanian tersebut, generasi ke III dipandang sebagai mesin pertumbuhan sektor pertanian (agroindustry as engine of growth) karena mampu menghasilkan proses pemberian nilai tambah yang Anggi. Namun dalam keterkaitan antar generasi harus tercipta suatu kondisi dimana pertanian sebagai suatu sistem mampu melakukan proses mantaining terhadap keberlanjutannya, dengan demikian hubungan keterkaitan yang terjadi harus didasarkan kepada ”win-‐win soluAon”. Selain itu, harus ada sikap untuk saling menghargai kesuksesan generasi sebelumnya. Suatu generasi harus mampu menghargai suatu hasil (output) generasi sebelumnya dengan harga yang seAnggi mungkin dalam batas keuntungan ekonomi sehingga generasi sebelumnya memiliki spirit untuk selalu mengembangkan usahanya.
Pertanian Sebagai Suatu Sistem Yang Utuh
Aspek PosiAf :
Keterkaitan antar generasi mendorong pertumbuhan sistem pertanian secara utuh
Mampu memberikan mulAplier effect secara ekonomi, sosial dan lingkungan
Penyerapan tenaga kerja yang banyak
Proses pemberian nilai tambah sumberdaya domesAk sehingga memiliki keunggulan bersaing
Mendorong tumbuhnya proses kreaAvitas dalam penciptaan inovasi pada seAap generasi
Mendorong petumbuhan pembangunan pedesaan sebagai sentra produksi pertanian
Mempermudah penelusuran pangkal masalah apabila generasi tertentu terjadi penyimpangan kualitas, kuanAtas maupun konAnuitas
Menciptakan alternaAf budaya yang mendukung, diataranya menumbuhkan budaya hemat/Adak boros dan saling mendukung
4/30/12
15
Pertanian Sebagai Suatu Sistem Yang Utuh
Aspek NegaAf :
Kemacetan yang diakibatkan permasalahan suatu generasi akan menghambat perkembangan generasi berikutnya, sehingga proses pemberian nilai tambah Adak terjadi secara opAmal
Kualitas dan tahapan sebelumnya akan mempengaruhi kualitas generasi sesudahnya
Dibutuhkan biaya yang lebih banyak serta waktu yang cukup lama untuk mengkoordinasikan dan mensinergiskan antar generasi
Dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas, sedangkan faktualnya sebagian besar pelaku usaha pertanian terutama petani mempunyai Angkat pendidikan yang rendah sehingga membutuhkan biaya dan waktu untuk merubah perilaku
Dibutuhkan lingkungan bisnis kondusif yang diinisiasi dan dijamin pemerintah
Sistem Agribisnis KarakterisAk yang dibutuhkan dalam sistem agribisnis,
Suatu strategi yang mengintegrasikan pembangunan pertanian
(perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan) dengan pembangunan industri hulu dan hilir pertanian serta sektorsektor jasa yang terkait di dalamnya
4/30/12
16
Sistem Agribisnis Sistem agribisnis bercirikan
Berbasis pada pemberdayagunaan keragaman sumberdaya yang ada di seAap daerah (domesAc resources based),
AkomodaAf terhadap keragaman kualitas sumberdaya manusia yang kita miliki, Adak mengandalkan impor dan pinjaman luar negeri yang besar,
Berorientasi ekspor diperkirakan mampumemecahkan sebagian besar permasalahan perekonomian yang ada.
• Selain itu, sistem agribisnis secara bertahap dapat mengarah pada pembangunan agribisnis yang digerakkan ilmu pengetahuan, teknologi dan SDM terampil (innovaAon driven), diyakini mampu mengantarkan perekonomian Indonesia memiliki daya saing dan bersinergis dalam perekonomian dunia.
• Membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan dan terdesentrasliAk merupakan tanggung jawab seluruh stake-‐holder agribisnis, sesuai dengan peranan masing-‐masing.
• Agribisnis sebagai suatu sistem adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
• Agribisnis terdiri dari dari berbagai sub sistem yang tergabung dalam rangkaian interaksi dan interpedensi secara reguler, serta terorganisir sebagai suatu totalitas.
4/30/12
17
Sistem Agribisnis
Mata Rantai Sistem Agribisnis A. Subsistem Penyediaan Sarana Produksi
Sub sistem penyediaan sarana produksi menyangkut kegiatan pengadaan dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana produksi, teknologi dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk.
4/30/12
18
B. Usahatani atau prosesproduksi
Sub sistem ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer. Disini ditekankan pada usahatani yang intensif dan sustainable (lestari), arAnya meningkatkan produkAvita lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa meninggalkan kaidah-‐kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air.
Disamping itu juga ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan usahatani yang subsistem, arAnya produksi primer yang akan dihasilkandiarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam arAan ekonomi terbuka
C. Subsistem Agroindustri/pengolahan hasil
Lingkup kegiatan ini Adak hanya akAvitas pengolahan sederhana di Angkat petani, tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian sampai pada Angkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut. Dengan demikian proses pengupasan, pembersihan, pengekstraksian, penggilingan, pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu.
d. Subsistem Pemasaran
Sub sistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-‐hasil usahatani dan agroindustri baik untuk pasar domesAk maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem ini adalah pemantauan dan pengembangan informasi
4/30/12
19
Subsistem Penunjang
• Sarana Tataniaga
• Perbankan/perkreditan
• Penyuluhan Agribisnis
• Kelompok tani
• Infrastruktur agribisnis
Koperasi Agribisnis
• BUMN
• Swasta
• PeneliAan dan Pengembangan
• Pendidikan dan PelaAhan
• Transportasi
• Kebijakan Pemerintah
Sistem agribisnis dibangun dengan memperhaAkan
Basis pada pemberdayagunaan
Keragaman sumberdaya yang ada di seAap daerah (domesAc resources based),
AkomodaAf terhadap keragaman kualitas sumberdaya manusia yang kita miliki,
Tidak mengandalkan impor dan pinjaman luar negeri yang besar, berorientasi ekspor (selain memanfaatkan pasar domesAk), diperkirakan mampu memecahkan sebagian besar permasalahan perekonomian yang ada.
Strategi pembangunan sistem agribisnis yang secara bertahap akan bergerak dari pembangunan yang mengandalkan sumberdaya alam dan sdm belum terampil (factor driven), kemudian beralih kepada pembangunan agribisnis yang digerakkan oleh barang-‐barang modal dan sdm lebih terampil (capital driven) dan kemudian beralih kepada pembangunan agribisnis yang digerakkan ilmu pengetahuan, teknologi dan sdm terampil (innovaAon-‐driven).
4/30/12
20
• yaitu industri-‐industriya mengolah komodiA pertanian primer menjadi olahan seperA industri makanan./minuman, industri pakan, industri barang-‐barang serat alam, industri farmasi, industri bio-‐energi dll;dan
• perkreditan, transportasi dan pergudangan, Litbang, Pendidikan SDM, dan kebijakan ekonom
• kegiatan budidaya yang menghasilkan komodiA pertanian primer (usahatani tanaman pangan, usahatani horAkultura, usahatani tanaman obat-‐obatan (biofarmaka), usaha perkebunan, usaha peternakan, usaha perikanan, dan usaha kehutanan);
• industri-‐industri yang menghasilkan barang-‐barang modal bagi pertanian,seperA industri perbenihan/pembibitan, tanaman, ternak, ikan, industri agrokimia (pupuk, pesAsida, obat, vaksin ternak./ikan), industri alat dan mesin pertanian (agro-‐otomoAf);
a. Sub-‐sistem agribisnis hulu (up-‐stream
agribusiness),
b. Sub-‐sistem pertanian primer
(on-‐farm agribusiness),
c. Sub-‐sistem agribisnis hilir (down-‐stream agribusiness),
d. Sub-‐sistem penyedia jasa agribisnis
(services for agribusiness)
• Dengan lingkup pembangunan sistem agribisnis tersebut, maka pembangunan industri,pertanian dan jasa saling memperkuat dan konvergen pada produksi produk-‐produk agribisnis yang dibutuhkan pasar.
• Pada sistem agribisnis pelakunya adalah usaha-‐usaha agribisnis (firm) yakni usahatani • keluarga, usaha kelompok, usaha kecil, usaha menengah, usaha koperasi dan usaha • korporasi, baik pada sub-‐sistem agribisnis hilir, sub-‐sistem on farm, sub-‐sistem • agribisnis hulu maupun pada sub-‐sistem penyedia jasa bagi agribisnis. Karena itu, • pemerintah sedang dan akan menumbuh-‐kembangkan dan memperkuat usaha-‐usaha • agribisnis tersebut melalui berbagai instrumen kebijakan yang dimiliki. Pemerintah bukan • lagi eksekutor, tetapi berperan sebagai fasilitator, regulator dan promotor pembangunan • sistem dan usaha agribisnis. • Sistem dan usaha agribisnis yang sedang dipromosikan adalah sistem dan usaha • agribisnis yang berdaya saing. Hal ini dicirikan antara lain oleh efisiensi yang Anggi, • mampu merespon perubahan pasar secara cepat dan efisien, menghasilkan produk • bernilai tambah Anggi, menggunakan inovasi teknologi sebagai sumber pertumbuhan • produkAvitas dan nilai tambah.
4/30/12
21
• Karena itu, dalam upaya mendayagunakan keunggulan komparaAf menjadi keunggulan • bersaing, pembangunan sistem dan usaha agribisnis bergeser dari yang mengandalkan • sumberdaya alam dan sumberdaya manusia (SDM) belum terampil (factor-‐driven) • kepada pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang mengandalkan barang-‐barang • modal dan SDM lebih terampil (capital-‐driven), dan kemudian pada pembangunan • sistem dan usaha agribisnis yang mengandalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan SDM • terampil (inovaAon-‐driven). • Sistem dan usaha agribisnis mempromosikan daya saing dan juga berkerakyatan. Hal • ini dicirikan oleh pelibatan rakyat banyak dalam sistem dan usaha agribisnis, • berlandaskan pada sumber daya yang dimiliki dan atau dikuasai rakyat banyak (dari • rakyat) baik sumberdaya alam, sumberdaya teknologi (indegenous technologies), • kearifan lokal (local widom), budaya ekonomi lokal (local culture, capital social) dan • menjadikan organisasi ekonomi rakyat banyak menjadi pelaku utama agribisnis (oleh • rakyat). Karena itu, pengembangan budaya berusaha dan jaringan usaha (community • 27 • corporate culture) dengan menghibridisasi budaya lokal dengan budaya perusahaan • modernsedang dipromosikan pemerintah. Dengan begitu hasil pembangunan sistem • dan usaha agribisnis akan secara nyata dinikmaA rakyat banyak di seAap daerah (untuk • rakyat).
• Sistem dan usaha agribisnis yang sedang dipromosikan pemerintah bukan hanya • berdaya saing dan berkerakyatan, tetapi juga berkelanjutan, baik dari segi ekonomi, • teknologi maupun dari segi ekologis. Dari segi ekonomi, pembangunan sistem dan • usaha agribisnis yang berakar kokoh pada sumberdaya dan organisasi ekonomi lokal • dan dengan menjadikan inovasi teknologi dan kreaAvitas (skill) rakyat banyak sebagai • sumber pertumbuhan, akan menghasilkan sistem dan usaha agribisnis yang • berkelanjutan. Selain itu, teknologi yang dikembangkan ke depan akan diupayakan • teknologi ramah lingkungan (green technology). • Demikian juga pelestarian sumberdaya alam khususnya keragaman hayaA merupakan • bagian dari pembangunan sistem agribisnis yakni bagian dari pengembangan industri • perbenihan/pembibitan. Dengan begitu, pembangunan sistem dan usaha agribisnis Adak • hanya untuk kepenAngan jangka pendek, tetapi juga kepenAngan jangka panjang.
4/30/12
22
• Sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan
• tersebut, dilaksanakan secara terdesentralisasi. Pembangunan sistem dan usaha • agribisnis ke depan berbeda dengan masa lalu yang sangat sentralisAk dan top-‐
down • (state driven). Ke depan, pembangunan sistem dan usaha agribisnis akan
dilakukan • secara terdesentralisasi dan lebih mengedepankan kreaAvitas pelaku agribisnis
daerah • (people-‐driven). • Membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan dan • berkelanjutan dan terdesentrasliAk merupakan tanggung jawab seluruh stake-‐
holder • agribisnis, sesuai dengan peranan masing-‐masing. Dunia usaha merupakan
pelaku • utama dari pembangunan agribisnis, pemerintah berperan sebagai fasilitator ,
regulator • dan promotor pembangunan agribisnis, peneliA berperan dalam pengembangan • teknologi, pendidikan berperan dalam peningkatan sumberdaya manusia.
• Untuk membangun sistem agribisnis diperlukan hal-‐hal sebagai berikut: • a. Perubahan perilaku pelaku usaha termasuk petani dari orientasi produksi ke • orientasi pasar • b. Dukungan berupa komitmen pemerintah untuk menjadikan sektor pertanian • sebagai prioritas utama pembangunan nasional • c. Infrastruktur (Irigasi, transportasi, pasar, kelembagaan dan kebijakan) yang • mendukung pengembangan sektor pertanian • d. PeneliAan dan pengembangan pertanian yang menghasilkan berbagai invensi • dan inovasi berorientasi bisnis baik berbentuk inovasi produk, inovasi proses, • inovasi strategi dan inovasi kelembagaan • e. Pengembangan agro innovaAon system sebagai kelembagaan pengembangan • inovasi pada Angkat sentra produksi, kabupaten, propinsi dan nasional. • f. Skala ekonomi untuk generasi I harus tercapai dengan konsolidasi lahan • g. Sistem insenAf fiskal bagi pelaku usaha yang mengembangkan sektor pertanian • h. Aparat pemerintah berorientasi pada penciptaan nilai untuk pertumbuhan sektor • pertanian • i. Kredit/skim pembiayaan yang khusus ditujukan kepada pertanian dengan Angkat • bunga rendh dan tanpa jaminan
4/30/12
23
• Danlingkungan yang diperlukan untuk membangun sistem agribisnis yang baik antara
• lain: • a. Lingkungan Makro Bisnis yang stabil : • PoliAk : Stabilitas poliAk yang mendukung dunia usaha dengan penciptaan • berbagai regulasi yang mendukung komersialisasi pertanian • Hukum : kepasAan implementasi dan penegakan hukum, seperA pemberantasan • penyelundupan barang/hasil pertanian dari luar negeri • Ekonomi : Indikator makro yang tumbuh dan stabil (inflasi rendah, Angkat • pertumbuhan ekonomi Anggi, Angkat suku bunga rendah, kurs rupiah terhadap • mata uang asing stabil) • Sosial : KepasAan mengenai ketenaga kerjaan • b. Lingkungan Mikro : • Terciptanya iklim persaingan sehat antar pelaku usaha (KPPU berjalan, • berfungsi dengan baik dan adil)
4/30/12
24