pendekatan dalam pembangunan kesehatan

18
Metode atau Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan Nurindah Laili M., Mahasiswa Pasca Sarjana FKM UI 1. Pendekatan Public Health Dalam Melindungi dan Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sebuah pendekatan intervensi diperlukan untuk memahami unsur-unsur sistem kesehatan masyarakat dan interaksinya untuk memudahkan pengambilan keputusan dan kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berbagai upaya dan strategi dilakukan untuk melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat antara lain melalui pendekatan pelayanan kesehatan, tradisional, dan sosial. a. Pelayanan Kesehatan Perawatan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan secara individual seperti pengobatan di rumah sakit, puskesmas dan tempat pemberi intervensi kesehatan, termaasuk juga vaksinasi, pemberian obat pencegahan, konseling kejiwaan, . b. PendekatanTradisional Upaya ini berfokus pada populasi yang mengandalkan pada tingkat pencegahan penyakit pada kelompok yang rentan atau beresiko antara lain dengan mengendalikan penyakit menular, mengurangi resiko

Upload: nurindah-laili-maghfirati

Post on 30-Jun-2015

6.574 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Pembangunan Kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarat perlu partisipasi berbagai bidang, untuk itu dilakukan berbagai pendekatan termasuk diantaran, pendekatan kesehatan masyarakat, perilaku, kebijakan, kesling dan k3, teknologi informatika, biostatistika, dan epidemiologi.

TRANSCRIPT

Page 1: Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

Metode atau Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

Nurindah Laili M., Mahasiswa Pasca Sarjana FKM UI

1. Pendekatan Public Health Dalam Melindungi dan Meningkatkan

Derajat Kesehatan Masyarakat

Sebuah pendekatan intervensi diperlukan untuk memahami unsur-unsur

sistem kesehatan masyarakat dan interaksinya untuk memudahkan

pengambilan keputusan dan kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Berbagai upaya dan strategi dilakukan untuk melindungi dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat antara lain melalui pendekatan

pelayanan kesehatan, tradisional, dan sosial.

a. Pelayanan Kesehatan

Perawatan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan secara

individual seperti pengobatan di rumah sakit, puskesmas dan tempat

pemberi intervensi kesehatan, termaasuk juga vaksinasi, pemberian obat

pencegahan, konseling kejiwaan, .

b. PendekatanTradisional

Upaya ini berfokus pada populasi yang mengandalkan pada tingkat

pencegahan penyakit pada kelompok yang rentan atau beresiko antara lain

dengan mengendalikan penyakit menular, mengurangi resiko penyakit

lanjut, kesehatan lingkungan, pangan atau gizi dan perilaku kesehatan.

c. Intervensi Sosial

Intervensi sosial sangat dibutuhkan untuk melindungi dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat. Selain berhubungan dengan tujuan

meningkatnya derajat kesehatan, dengan intervensi sosial ini didukung

oleh peningkatan kesejahteraan masyarakat dibeberapa aspek seperti

pertumbuhan ekonomi, pemukiman, pendidikan, perdagangan global, serta

pelayanan bagi masyarakat miskin. Intervensi sosial yang baik kadang

menimbulkan dua efek yang berlawanan. Contohnya, intervensi sosial

yang berasal dari peningkatan ketersediaan pangan dapat meningkatkan

Page 2: Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

kesehatan. Namun disisi lain, ketersediaan akan makanan yang berlemak

atau berkalori tinggi dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan.

Pendekatan yang paling efektif dalam melindungi dan meningkatkan

derajat kesehatan adalah dengan pendekatan sosial, dimana ini berkaitan

dengan determinan kesehatan yang sebagian besar dipengaruhi oleh

pendidikan, kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan, budaya, dan kebijakan

pemerintah.

Perubahan tren penyakit menular menjadi penyakit tidak menular serta

munculnya berbagai penyakit baru karena mutasi maupun akibat kemampuan

teknologi biologi serta populasi manusia semakin bertambah yang

membutuhkan kesehatan memadai. Oleh karena itu, kemampuan negara yang

dituntut mencakup kebutuhan dasar termasuk pendidikan, kesehatan, pangan

dan papan menjadi pendorong agar sistem kesehatan masyarakat dapat

diintegrasikan kedalam sistem sosial dan perilaku masyarakat sehingga beban

negara tidak terlalu besar. Masalah yang sangat dominan bagi negara

berkembang seperti Indonesia adalah besarnya pengaruh faktor lingkungan

sistem termasuk pengaruh arus liberalisasi dan investasi asing, kebijakan

nasional, sistem diluar sistem kesehatan masyarakat dan perilaku masyarakat

yang harus dilakukan pengaturan dan pembenahan bersamaan dengan

pengembangan sistem kesehatan masyarakat yang handal.

Kesehatan masyarakat haruslah didukung oleh berbagai bidang serta

pastisipasi masyarakat sehingga diharapkan masyarakat beserta para ahli

memahami bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab bersama. Perilaku

kesehatan menjadi awal dasar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat,

dengan individu yang sehat dapat melakukan hal yang banyak untuk

masyarakat khususnya dalam menularkan semangat hidup berperilaku sehat

baik di lingkungan RT, RW, kecamatan, hingga provinsi. Pemerintah setempat

juga dapat berperan serta dengan memberikan apresisasi kepada masyarakat

yang mampu menerapkan hidup perilaku sehat.

Kebijakan nasional khususnya kesehatan perlu mendukung untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui intervensi yang berfokus

Page 3: Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

pada pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Kebijakan-kebijakan ini perlu

dibuat berdasarkan hasil evaluasi implementasi dari program kesehatan yang

sudah berjalan. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang tepat, tentunya akan

mendukung kesejahteraan rakyat yang nantinya juga berdampak pada

peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Kebijakan nasional ini juga

diharapkan dapat mengatur suatu program atau implementasi pembangunan

tidak menimbulkan bahaya pada masyarakat.

Peningkatan ekonomi suatu bangsa adalah salah satu faktor dominan untuk

melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini

dikarenakan karena ketergantungan masyarakat akan negara yang cukup

tinggi. Dengan tingkat ekonomi yang tinggi, program-program kesehatan

masyarakat dapat terbantu dan berjalan dengan baik dengan dukungan

berbagai pihak, termasuk praktis kesehatani, ahli, dan masyarakat. Disini juga

terdapat peran pendidikan masyarakat sebagai sumber daya manusia yang

mampu memahami dan membangun sistem kesehatan yang mapan .

Faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat

dimana pembangunan infrastruktur dalam era globalisasi beresiko terhadap

kesehatan. Dalam manajemen resiko perlu dideteksi bahaya-bahaya yang

mungkin muncul dan berpotensi menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Untuk itu perlu juga ada regulasi tentang pembangunan guna lingkungan

masyarakat serta pekerja yang sehat. Kesehatan merupakan kebutuhan warga

negara yang harus mendapatkan perlindungan meliputi semua lapisan

masyarakat. Kemampuan mendeteksi lingkungan yang membahayakan sistem

kesehatan masyarakat sangat diperlukan dimana peran semua pihak termasuk

masyarakat, layanan kesehatan, pemerintah dan perusahaan berkerjasama dan

memiliki tanggung jawab sama didalam masalah kesehatan masyarakat.

2. Pendekatan Analisis Sistem Pada Kesehatan Lingkungan (Kesling) &

Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)

Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang

menguraikan sebuah sistem menjadi beberapa bagian komponen-komponen

Page 4: Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

dengan tujuan mempelajari kinerja dari masing-masing komponen dan

berinteraksi untuk mencapai tujuan. Analisis sistem digunakan sebagai

pembelajaran sebuah sistem dan komponen - komponennya sebagai prasyarat

desain sistem untuk sistem yang akan dibuat ataupun sistem yang akan

diperbaharui. Desain sistem merupakan teknik pemecahan masalah (setelah

kegiatan analisis sistem) dengan menyatukan kembali bagian -bagian

komponen menjadi sebuah sistem yang utuh/lengkap. Desain sistem bertujuan

untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki sistem lama. Sedangkan

Sistem sendiri memiliki pengertian:

1. Churchman (1968); sistem merupakan seperangkat bagian yang

terkoordinasi untuk menyelesaikan seperangkat tujuan.

2. Fiicks (1972); menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat unsur-unsur

yang saling berkaitan, saling bergantung, dan saling berinteraksi atau suatu

usaha yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu dengan yang

lainnya, dalam usaha untuk mencapai satu tujuan dalam suatu lingkungan

yang kompleks.

3. Johnson, Kast, dan Rosenzweig (1973), tiga pakar teori manajemen

menyatakan bahwa sistem adalah suatu tatanan yang kompleks dan

menyeluruh. Lebih luas lagi pendapat Kast dan Rosenzweig (1974), yaitu

sistem dipahami sebagai suatu tatanan yang menyeluruh dan terpadu terdiri

atas dua bagian atau lebih yang saling tergantung dan ditandai oleh batas-

batas yang tegas dari lingkungan supra sistemnya.

4. Huberman (1978); mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan unsur

yang saling berkaitan satu dengan lainnya secara signifikan.

5. Romiszowski (1982); adalah kumpulan komponen yang saling berinteraksi

untuk mencapai tujuan.

6. Bactiar (1988), seorang ahli sosiologi, mengemukakan bahwa sistem

adalah: ”sejumlah satuan yang saling berhubungan satu dengan lainnya

sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kesatuan yang biasanya

berusaha untuk mencapai tujuan tertentu”. Pada bagian yang sama, Bactiar

juga menambahkan bahwa sistem adalah seperangkat ide atau gagasan,

Page 5: Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

asas, metode, dan prosedur yang disajikan sebagai satu tatanan yang

teratur.

7. Cleland dan King (1988) yang menyatakan bahwa sistem adalah

sekelompok sesuatu yang secara tetap saling berkaitan dan saling

bergantungan sehingga membentuk suatu keseluruhan yang terpadu.

8. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: dinyatakan bahwa sistem adalah:

(1) Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga

membentuk suatu totalitas; (2) susunan yang teratur dari pandangan, teori,

Asas, dan sebagainya; dan (3) metode atau cara untuk melakukan sesuatu.

Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkan analisis

sistem yaitu dengan pendekatan:

a. Prosedur

Yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan

kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai

tujuan tertentu. Prosedur adalah rangkaian operasi klerikal (tulis menulis),

yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang

digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi

bisnis yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu. Urutan

kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa

(who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)

mengerjakannya.

b. Komponen/elemen

Yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-

sub sistem, dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-

sub sistem yang lebih kecil.

Teori sistem umum terutama menekankan perlunya memeriksa seluruh

bagian sistem. Sering sekali seorang analis terlalu memusatkan perhatian

hanya pada satu komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan

yang mungkin tidak efektif, karena beberapa komponen yang penting

diabaikan. Berbeda dengan pendekatan penilaian risiko tradisional untuk

bahaya lingkungan mengasumsikan bahwa setiap faktor bertindak sendiri

Page 6: Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

tanpa adanya interaksi faktor lain. Penilaian risiko tradisional mengasumsikan

bahwa paparan yang rendah akan berdampak sedikit dengan melihat hubungan

dose respon untuk memperkirakan bahaya. Padahal tidak semua bahaya

lingkungan sesuai dengan asumsi atau satu faktor tertentu. Contohnya, radon

dan paparan asbes berinteraksi dengan merokok, hal itu akan meningkatkan

risiko penyakit .

Tidak semua penyakit membutuhkan paparan yang tinggi atau dalam waktu

yang lama. Misalnya kanker paru-paru , asbes juga dapat menyebabkan

kanker yang disebut meshotelioma , yang berasal dari lapisan paru-paru atau

pleura . Bahkan dalam jumlah paparan yang kecil dan jangka pendek, asbes

dapat menyebabkan mesothelioma yang dibuktikan dengan adanya laporan

kasus bahwa pembantu rumah tangga suatu keluarga yang terpapar asbes

menderita meshotelioma padahal pembantu tersebut tidak tinggal dirumah.

Untuk itu, dalam menangani masalah kesehatan lingkungan kita perlu melihat

interaksi antara beberapa faktor yang sama-sama membentuk sistem. Masalah

seringkali dating dari berbagai sumber.

Pendekatan analisis sistem merupakan strategi yang semakin penting untuk

mengatasi kesehatan dan keselamatan lingkungan. Pendekatan analisis sistem

telah berhasil digunakan untuk mengatasi masalah kematian dan cacat karena

cedera transportasi. Perbaikan besar dalam keamanan kendaraan bermotor

telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Contohnya, sistem keselamatan

penerbangan komersial telah menjadi model dikarenakan berbagai intervensi

perawatan rutin konstruksi pesawat sebagai upaya untuk mengurangi

kesalahan manusia. Suksesnya usaha ini dibuktikan oleh fakta bahwa tujuan

dari nol kematian per tahun dari penerbangan komersial mendekati kenyataan.

Pada kasus 8-7 telah menggunakan pendekatan analisis sistem, dimana

telah memasukkan unsur-unsur pelayanan kesehatan, kesehatan masyarakat

tradisional, serta intervensi sosial. Masalah utama yakni kematian pada anak

dan remaja disebabkan olek kecelakan berkendaraan dapat diatasi dengan

pendekatan analisis sistem ini. Dengan memperhatikan beberapa komponen

tersebut, intervensi yang diberikan yaitu mengandalkan inovasi teknologi

rekayasa, pelengkap safety pada kendaraan dengan perbaikan desain mobil

Page 7: Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

dan airbag, konstruksi jalan raya sehingga angka kematian akibat kecelakaan

bermotor dapat diminimalisir.

Selain itu, pendidikan juga menjadi aspek penting. Upaya ini dilakukan

dengan memberikan pendidikan kepada orang tua agar memberikan

pengamanan kepada anak ketika berkendara, juga kepada supir dan

penumpang untuk memakai selt belt dan cara mengendarai yang benar. Upaya

ini juga didukung melalui regulasi hukum dengan memberikan sanksi kepada

pengemudi yang mabuk dan tanpa sabuk pengaman ketika berkendara.

Unsur pelayanan kesehatan juga ditegakkan dengan memberikan

penanganan yang cepat ketika ada yang mengalami kecelakaan. Pemberian

intervensi yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Pelayanan kesehatan gawat darurat terkordinasi dengan memanfaatkan

peralatan komunikasi yang modern guna pengambilan keputusan yang cepat

dalam memberikan intervensi.

3. Kajian Masalah Kesehatan Yang Tidak Teratasi Berdasarkan Aspek

Kebijakan

Kebijakan merupakan serangkaian konsep dan asas yang

menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,

kepemimpinan, dan cara bertindak. Kebijakan berbeda

dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang

suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan pembayaran pajak

penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin

memperoleh hasil yang diinginkan.

Kebijakan kesehatan memiliki peran strategis dalam pengembangan dan

pelaksanaan program kesehatan. Kebijakan kesehatan juga berperan sebagai

panduan bagi semua unsur masyarakat dalam bertindak dan berkontribusi

terhadap pembangunan kesehatan. Melalui perancangan dan pelaksanaan

kebijakan kesehatan yang benar, diharapkan mampu mengendalikan dan

memperkuat peran stakeholders guna menjamin kontribusi secara maksimal,

Page 8: Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

menggali sumber daya potensial, serta menghilangkan penghalang pelaksanaan

pembangunan kesehatan.

Pembuat kebijakan khususnya yang berkaitan dengan kebijakan kesehatan

di Indonesia adalah pemerintah. Peran pemerintah sebagai aktor pembuat

kebijakan merupakan salah satu hal yang mendasar, namun sering disalah

artikan. Untuk melihat sejauh mana peran pemerintah dalam meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat, kita memandang pada dua filosofi yaitu keadilan

sosial dan keadilan pasar. Dengan dua filosofi yang berbeda ini, diharapkan

kebijakan yang diterapkan dalam sistem kesehatan dapat meingkatkan

pelayanan dan perawatan masyarakat. Kedua filosofi ini berguna untuk

memahami struktur sistem kesehatan.

Pendekatan keadilan pasar melihat kesehatan sebagai barang ekonomi

dengan mengasumsikan kondisi pasar bebas dalam hal pemberian pelayanan

kesehatan, mendistribusi perawatan kesehatan berdasarkan permintaan pasar

sesuai dengan kemampuan masyarakat membayar pelayanan kesehatan. Hal ini

memberikan dampak bahwa kesehatan merupakan kewajiban masing-masing

individu, pelayanan kesehatan diberikan sesuai ekonomi individu,

kesejahteraan terbatas pada individu, berpotensi menjadi permasalahan sosial.

Sedangkan prinsip keadilan sosial melihat bahwa kesehatan adalah sumber

sosial, dimana pemerintah aktif dalam mengalokasikan pemberian pelayanan

kesehatan, rencana terpusat pada pelayanan medis, masyarakat tidak mampu

tetap mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini berdampak bahwa kesehatan

merupakan tanggung jawab bersama dan setiap individu berhak mendapatkan

pelayanan kesehatan yang sama.

Sebuah pendekatan sistem untuk memodelkan sistem kesehatan masyarakat

diperlukan untuk memahami unsur-unsur sistem kesehatan masyarakat dan

interaksinya untuk memudahkan pengembangan sistem kesehatan masyarakat.

Suatu model merupakan representasi sederhana dari suatu masalah agar semua

pihak dalam memiliki persepsi, pengertian dan pemahaman yang sama didalam

mengembangkan sistem kesehatan masyarakat termasuk sumber daya yang

dibutuhkan, proses dan interaksi, hasil dan akibat samping termasuk fakor-

faktor lingkungan yang perlu diperhatian agar ketahanan sistem kesehatan

Page 9: Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

masyarakat dapat dipertahankan dan dikembangkan dalam situasi dan kondisi

yang semakin tidak pasti dimasa datang.

Peran kebijakan menjadi salah satu penyebab rentannya sistem kesehatan

yang kurang memadai. Sebagai contoh masalah industrialisasi yang terpusat di

Pulau Jawa memicu urbanisasi dengan berbagai masalah sosial termasuk

masalah kesehatan, sedangkan karakterisktik kepulauan / archipelago Indonesia

memiliki keunggulan generik yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain untuk

dioptimalkan didalam memasuki era globalisasi. Penyebaran industri sesuai

potensi daerah dapat membantu perkembangan ekonomi regional, mengurangi

masalah sosial, urbanisasi dan kesehatan sehingga sistem kesehatan masyarakat

baik regional dan nasional dapat saling menunjang didalam mencapai kesehatan

masyarakat yang terkendali bukan suatu sistem kesehatan masyarakat yang

tidak stabil sehingga lepas kendali menjadi bom waktu bagi penduduk

sekitarnya.

Sistem kesehatan di Indonesia cenderung menganut filosofi keadilan sosial.

Dimana peran serta pemerintah lebih besar terhadap kesehatan masyarakat.

Namun begitu, sistem kesehatan masyarakat tidak dapat berdiri sendiri tanpa

ada partisipasi dari masyarakat. Masyarakat memiliki andil juga karena

kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Ini sesuai dengan pendekatan

justice social .Dengan melakukan upaya perilaku hidup sehat yang dimuali dari

individu, keluarga, dan masyarakat sekitar maka masalah kesehatan dapat

diatasi atau minimal dikurangi khususnya untuk prevalens penyakit endemik

seperti DBD. Sebagai contoh perilaku hidup sehat sederhana yang dapat

mencegah DBD yaitu menguras bak mandi, mengubur barang bekas, menutup

genangan air. Usaha pencegahan penyebaran masalah kesehatan memberikan

penghematan daripada melakukan upaya kuratif. Upaya pencegahan DBD

masih belum menjadi kebijkan daerah secara nasional.

Salah satu penerapan prinsip keadilan sosial dalam penanganan penyakit

DBD, pemerintah telah mengupayakan pengobatan gratis untuk pasien DBD di

rumah sakit pemerintah. Dalam hal ini, masyarakat Indonesia memiliki tingkat

ketergantungan yang tinggi kepada pemerintah dalam hal kesehatan. Padahal

jika melihat besarnya cost yang dikeluarkan untuk program pemberantasan

Page 10: Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

DBD melalui upaya kuratif tentu jauh lebih besar daripada menggalakkan

upaya preventif. Upaya preventif dengan melakukan pembinaan diharapkan

dapat memberikan pengendalian masalah kesehatan, dengan proses internal-

vertikal, profinsi bertanggung jawab kepada seluruh sistem pelayanan

kesehatan masyarakt, juga melibatkan sistem penunjang komunitas sekolah,

perusahaan, dan pelayanan kesehatan swasta sebagai mitra yang saling

menunjang dan melengkapi.

Peran perusahaan yang dilaksanakan humas atau fungsi yang membidangi

kerjasama masyarakat di perusahaan melalui tanggung jawab sosial perusahaan

dapat membantu upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit sampai

dengan membantu melaksanakan pemetaan penyakit suatu daerah bekerjasama

dengan pelayanan kesehatan. Perlunya partisipasi perusahaan didalam sistem

kesehatan masyarakat akan memberikan persepsi positif bagi masyarakat

setempat dan sekaligus memperkuat sistem kesehatan masyarakat dalam hal

upaya promosi dan pencegahan dalam bidang kesehatan.

Dukungan layanan kesehatan swasta dibutuhkan untuk menerima proses

rujukan yang mana memiliki sarana dan prasarana layanan kesehatan yang

lebih lengkap termasuk tenaga medis atau spesialis / sentra kesehatan

khususnya rumah-rumah sakit khusus. Pelayanan kesehatan swasta yang

memiliki sentra keunggulan kesehatan bersama perusahaan dapat membantu

pelayanan kesehatan melalui program tanggung jawab sosial dan

pengembangan komunitas mulai dari posyandu sampai dengan rumah sakit

pemerintah di tingkat kota/kabupaten dan propinsi.

Kemampuan ekonomi juga tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu modal

untuk kesuksesan program kesehatan, termasuk untuk penyediaan fasilitas,

sarana dan prasarana guna mendukung implementasi pelayanan kesehatan.

Tanpa adanya pemasukan dari pengguna layanan kesehatan, kegiatan di rumah

sakit tentu akan terhambat. Disini lah prinsip keadilan pasar diterapkan di

beberapa rumah sakit swasta. Tidak ada yang salah dengan prinsip keadilan

pasar, begitu juga dengan keadilan sosial, yang terpenting adalah bagaimana

pembuat kebijakan mampu memahami potensi diri bangsa didalam

Page 11: Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

mengembangan sistem yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik bangsa

sendiri.

Dalam menangani masalah kesehehatan, Indonesia harus menggali

pemahaman potensi diri tanpa tergantung kepada pihak manapun, memahami

ancaman dan tantangan serta menyusun strategi yang juga mendukung

ketahanan dan keamanan nasional termasuk cadangan sumber daya alam dan

upaya tabungan nasional untuk mencapai dana abadi jaminan sosial sehingga

memberikan sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat didalam suatu ketahanan

sistem kesehatan masyarakat. Suatu masyarakat sehat yang tidak ada masalah

busung lapar, gizi buruk dan kurang nutrisi. Apalagi masalah yang terkait

dengan wabah penyakit seperti DBD yang seharusnya dengan sistem dan

ketersediaan sumber daya termasuk dana, infrastruktur, SDM dan lainnya

mampu mempertahankan dan mengembangkan sistem kesehatan masyarakat

yang lebih baik lagi.