pendahuluan -...

32
2 PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Di Indonesia, UKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Jumlah UKM hingga 2011 mencapai sekitar 52 juta. UKM di Indonesia sangat penting bagi perekonomian karena menyumbang 60% dari PDB dan menampung 97% tenaga kerja. Tetapi akses ke lembaga keuangan sangat terbatas, baru 25% atau 13 juta pelaku UKM yang mendapat akses ke lembaga keuangan. Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing- masing Provinsi atau Kabupaten/Kota. Maka UKM adalah bagian dari perekonomian yang penting dan vital di Indonesia (Disperindagkop, 2013). Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa UKM mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tidak terkecuali di Kabupaten Semarang. Gambar 1.1. berikut ini menunjukkan perincian jumlah UKM per tahun:

Upload: vuongduong

Post on 16-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang

mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak

Rp200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha

yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998

pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil

dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil

dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Di Indonesia, UKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Jumlah

UKM hingga 2011 mencapai sekitar 52 juta. UKM di Indonesia sangat penting

bagi perekonomian karena menyumbang 60% dari PDB dan menampung 97%

tenaga kerja. Tetapi akses ke lembaga keuangan sangat terbatas, baru 25% atau

13 juta pelaku UKM yang mendapat akses ke lembaga keuangan. Pemerintah

Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing-

masing Provinsi atau Kabupaten/Kota. Maka UKM adalah bagian dari

perekonomian yang penting dan vital di Indonesia (Disperindagkop, 2013).

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa UKM mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun, tidak terkecuali di Kabupaten Semarang.

Gambar 1.1. berikut ini menunjukkan perincian jumlah UKM per tahun:

Page 2: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

3

Gambar 1.1. Perincian Jumlah UKM di Kabupaten Semarang Tahun

2008-2012

Sumber: Disperindagkop (2013)

Gambar 1.1 Perincian Jumlah UKM Rosok di Kabupaten Semarang

Tahun 2008-2012

Sumber: Disperindagkop (2013)

Page 3: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

4

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa semakin meningkatnya

jumlah UKM, khususnya UKM rosok menjadikan bisnis dibidang ini

menjanjikan. Salah satu bentuk UKM di Salatiga adalah UKM rosok. Bisnis

rosok banyak bermunculan karena banyaknya barang baru dan membutuhkan

bahan baku, daripada perusahaan membeli dari pabrik yang lebih mahal, maka

digunakan rosok untuk bahan baku yang didaur ulang (recycle).

Dalam setiap usaha termasuk UKM rosok, manajemen persediaan adalah

hal penting untuk diperhatikan karena menyangkut persediaan barang

dagangan. Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam

penetapan keunggulan kompetitif jangka panjang. Mutu, rekayasa, produk,

harga, lembur, kapasitas berlebih, kemampuan merespon pelanggan akibat

kinerja kurang baik, waktu tenggang (lead time) dan profitabilitas keseluruhan

adalah hal-hal yang dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Perusahaan dengan

tingkat persediaan yang lebih tinggi daripada pesaing cenderung berada dalam

posisi kompetitif yang lemah. Oleh karena itu, kebijaksanaan manajemen

persediaan menjadi sebuah komponen penting untuk memenangkan persaingan

yang kompetitif (Turban, 2004).

Dalam mengadakan suatu persediaan maka perusahaan harus

mempertimbangkan berbagai macam faktor. Jika perusahaan mengadakan

persediaan terlalu besar, maka banyak dana menganggur yang ditanamkan

dalam persediaan. Sedangkan jika persediaan terlalu kecil untuk menghemat

Page 4: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

5

biaya persediaan, maka perusahaan terancam suatu saat mengalami kehabisan

persediaan (out of stock) ketika terdapat jumlah permintaan produksi yang

melonjak. Dari kedua kendala tersebut maka perusahaan memuat suatu

persediaan yang bernilai optimum, dimana nilai persediaan tersebut tidak

terlalu kecil sehingga tetap dapat menunjang kelancaran produksi dan juga

tidak terlalu besar sehingga perusahaan tidak mengeluarkan biaya yang terlalu

banyak (Erlina, 2011).

Untuk menghitung besarnya jumlah persediaan yang optimum, maka

perusahaan dapat menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).

Untuk menerapkan dan menghitung metode EOQ maka dibutuhkan tenaga

terampil yang memiliki keahlian dalam bidang produksi. Bagi UKM metode

EOQ telah banyak diterapkan karena adanya ketersediaan tenaga terampil untuk

melaksanakannya (Nasution, 2002).

UD Berkah Dalem adalah unit dagang yang bergerak di bidang jual beli

barang bekas. Usaha ini didirikan pada tahun 2008. Tingkat persediaan yang

tidak optimal akan menjadi masalah pada sebuah usaha termasuk pada usaha

UKM Lapak Rosok UD Berkah Dalem, karena apabila tingkat persediaan

kurang menjadikan kerugian, sebaliknya jika berlebihan maka menjadikan

tingkat biaya simpan yang tinggi. Pada UD Berkah Dalem ini ada 4 macam

jenis persediaan barang dagangan yaitu: besi, logam, kardus, dan plastik.

Page 5: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

6

Masalah yang terjadi pada UD Berkah Dalem adalah pada awal tahun

2013 harga besi menurun dan pabrik menjadi tidak mau menerima pasokan dari

suplier kecil karena takut merugi. Padahal persediaan selalu datang dan tidak

dapat dijual ke pabrik, kondisi seperti ini menjadikan persediaan yang semakin

menumpuk sehingga menimbulkan persediaan yang tidak optimal. Berdasarkan

pada hasil wawancara dan observasi peneliti diketahui bahwa pada UD Berkah

Dalem terdapat masalah yaitu dengan tingginya biaya yang dikeluarkan untuk

persediaan sehingga terjadi pembengkakan biaya yang menyebabkan laba tidak

optimal dan merugi yang mencapai hampir Rp 6.000.000 per bulan. Selain itu

dilihat dari data yang diperoleh ada bulan tertentu persediaan rendah seperti

pada bulan Oktober, November dan Desember:

Tabel 1.1. Data Persediaan UD Berkah Dalem Tahun 2013

Bulan Persediaan

(dalam ton)

Januari 12.30

Februari 14.60

Maret 13.40

April 17.20

Mei 15.60

Juni 17.50

Juli 19.50

Agustus 14.40

September 18.20

Oktober 11.20

November 10.70

Desember 9.50

Sumber: Data Primer

Page 6: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

7

Pada penelitian ini hanya difokuskan pada jenis persediaan barang dagang

yaitu besi pada UD Berkah Dalem dengan alasan bahwa besi merupakan

persediaan yang barangnya lebih cepat masuk, tetapi penjualannya lambat

sehingga terjadi masalah adanya penumpukan persediaan.

Maka berdasarkan pada uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang analisis tingkat persediaan optimal pada usaha UKM lapak

rosok UD. Berkah Dalem. Dalam perhitungan tingkat persediaan optimal ini

menjadi alternatif solusi dalam mengatasi sistem akuntansi yang masih kurang

efektif dalam perusahaan khususnya terkait stock barang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis tingkat

persediaan optimal pada Usaha Mikro Lapak Rosok UD Berkah Dalem dengan

menghitung tingkat reorder point, jumlah persediaan optimal dan total biaya

persediaan optimal.

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membantu

perusahaan dalam mengetahui tingkat persediaan dengan metode EOQ sehingga

mendukung operasi perusahaan, serta dikemudian hari dapat meningkatkan laba

dan usahanya.

Page 7: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

8

LANDASAN TEORI

Persediaan Usaha Dagang

Menurut Prawirosentono (2000), persediaan adalah aktiva lancar yang

terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan baku / raw

material, bahan setengah jadi / work in process dan barang jadi / finished goods).

Persediaan adalah bagian utama dari modal kerja, merupakan aktiva yang pada setiap

saat mengalami perubahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan persediaan adalah suatu aktiva yang harus tersedia dalam perusahaan pada

saat diperlukan untuk menjamin kelancaran dalam menjalankan perusahaan.

Menurut Heizer & Render (2001: 314), persediaan merupakan salah satu

asset yang paling mahal di banyak perusahaan, mencerminkan sebanyak 40% dari

total modal yang diinvestasikan. Persediaan barang dagang (merchandise inventory)

diartikan sebagai barang yang dimiliki oleh perusahaan yang didapatkan dengan cara

membelinya dari pemasok atau membuatnya sendiri kemudian disimpan untuk

sementara yang diperuntukan untuk dijual kepada konsumen atau untuk

memproduksi barang yang akan dijual dalam operasi usahanya. Persediaan barang

dagang digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu persediaan barang dalam perusahaan

dagang dan persediaan dalam perusahaan manufaktur. Dalam perusahaan dagang

persediaan barang dagang diartikan sebagai seluruh barang yang dibeli dari pemasok,

disimpan dalam gudang dan dijual kepada konsumen. Jadi persediaan barang dalam

perusahaan dagang tidak mengalami proses pengolahan barang, perlakuan persediaan

Page 8: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

9

barang dalam perusahaan dagang hanya dibeli,disimpan dan dijual (Heizer & Render,

2001). Sedangkan pada perusahaan manufaktur ada barang bahan baku, barang dalam

proses produksi dan persediaan barang jadi.

Biaya-Biaya Dalam Persediaan Usaha Dagang

Menurut Ahyari (2003), biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan

sehubungan dengan penyelenggaraan persediaan di dalam suatu perusahaan terdiri

dari tiga macam, yaitu biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya tetap

persediaan.

a. Biaya pemesanan

Biaya pemesanan merupakan biaya-biaya yang terkait langsung dengan

kegiatan pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan. Hal yang

diperhitungkan di dalam biaya pemesanan adalah berapa kali pemesanan

dilakukan, dan berapa jumlah unit yang dipesan pada setiap kali pemesanan.

Beberapa contoh dari biaya pemesanan antara lain:

1) Biaya persiapan pembelian

2) Biaya pembuatan faktur

3) Biaya ekspedisi dan administrasi

4) Biaya bongkar bahan yang diperhitungkan untuk setiap kali pembelian

5) Biaya-biaya pemesan lain yang terkait dengan frekuensi pembelian.

Page 9: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

10

Biaya pemesanan ini sering kali disebut sebagai biaya persiapan pembelian,

set up cost, procurenment cost. Pada prinsipnya biaya pemesanan ini akan

diperhitungkan atas dasar frekuensi pembelian yang dilaksanakan dalam

perusahaan.

b. Biaya penyimpanan

Biaya penyimpanan merupakan biaya yang harus di tanggung oleh

perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan di dalam

perusahaan. Beberapa contoh dari biaya penyimpanan antara lain:

1) Biaya simpan bahan

2) Biaya asuransi bahan

3) Biaya kerusakan bahan dalam penyimpanan

4) Biaya pemeliharaan bahan

5) Biaya pengepakan kembali

6) Biaya modal untuk investasi bahan

7) Biaya kerugian penyimpanan

8) Biaya sewa gudang per satuan unit bahan

9) Resiko tidak terpakainya bahan karena using

10) Biaya-biaya lain yang terikat dengan jumlah bahan yang disimpan

dalam perusahaan yang bersangkutan.

Biaya penyimpanan semacam ini sering disebut sebagai carrying cost atau

holding cost.

Page 10: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

11

c. Biaya tetap persediaan

Biaya tetap persediaan adalah seluruh biaya yang timbul karena adanya

persediaan bahan di dalam perusahaan yang tidak terkait baik dengan

frekuensi pembelian maupun jumlah unit yang disimpan di dalam

perusahaan tersebut. Beberapa contoh dari biaya tetap persediaan antara

lain:

1) Biaya sewa gudang per bulan

2) Gaji penjaga gudang per bulan

3) Biaya bongkar bahan per unit

4) Biaya – biaya persediaan lainnya yang tidak terkait dengan frekuensi

dan jumlah unit yang disimpan

d. Diskon Pembelian.

Diskon perdagangan dan diskon pembelian dalam jumlah besar bias anya

tidak catat oleh cacatan akutansi manapun melainkan keduanya diperlukan

sebagai pengurang harga. Yaitu, harga yang dibayar ke pemasok di catat

pada harga sesudah diskon. Meskipun karaktristik dari diskon tunai, jumlah

yang dibebankan ke bahan baku sering kali ditentukan sebelum

pengurangan diskon tunai. Akun diskon tunai di kredit, untuk menghindari

perlunya menghitung diskon tunai untuk setiap item bahan baku

Page 11: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

12

Economic Order Quantity (EOQ)

Perumusan EOQ

Salah satu metode manajemen persediaan yang paling dikenal adalah

metode Economic Order Quantity atau biasa disebut dengan EOQ. Metode ini

dapat digunakan baik untuk barang yang dibeli maupun barang yang diproduksi

sediri. Model EOQ dapat digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan

persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan

biaya kebalikannya ( inverse cost ) pemesanan persediaan.

Menurut Render dan Heizer (2005:177) Economic Order Quantity

adalah sebuah teknik statistik yang menggunakan rata-rata seperti rata-rata

permintaan dalam 1 tahun. Sedangkan teknik MRP mengasumsikan

permintaan dependent yang digambarkan dalam MPS.

Anggapan-Anggapan Dalam EOQ

Rumusan EOQ dapat digunakan bila anggapan ini terpenuhi. Anggapan

tersebut antara lain:

a. Permintaan akan produk adalah konstan, seragam dan diketahui

(deterministik).

b. Harga per unit produk adalah konstan

c. Biaya penyimpanan per unit per tahun (H) adalah konstan

d. Biaya pemesanan per pesanan (S) adalah kostan

Page 12: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

13

e. Waktu antara pesanan di lakukan dan barang-barang diterima (Lead Time)

adalah konstan

f. Tidak terjadi kekurangan barang atau “Back order”

Persediaan Maksimum / Maksimum Inventory

Sangat sering perusahaan dapat dan akan mengalami kekurangan

persediaan tanpa kehilangan penjualan selama periode kehabisan persediaan

(out of stock). Bila barang terlambat disuplai ke pasaran di waktu lalu,

“backordering” terjadi. Hal ini akan menyebabkan adanya biaya

“bacordering” persediaan. Bila biaya backordering besarnya proporsional

dengan kuantitas unit dan waktu barang-barang dipesan kembali, model

sederhana dapat digunakan untuk menentukan EOQ.

Anggapan-anggapan dan istilah model backorder identik dengan

EOQ dasar tetapi ada beberapa pengecualian sebagai berikut:

1. Ada waktu dimana ada surplus persediaan

2. Ada waktu dimana ada kekurangan persediaan

3. setiap siklus memerlukan waktu yang sama

4. biaya “backordering” per unit per tahun adalah konstan

5. Backorder dan persediaan dipenuhi secara bersamaan

Page 13: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

14

Konsep dalam EOQ

Safety stock

Persediaan pengaman merupakan suatu persediaan yang dicadangankan

sebagai pengaman dari kelangsungan proses produksi perusahaan. Persediaan

pengaman diperlukan karena dalam kenyataannya jumlah bahan baku yang

diperlukan untuk proses produksi tidak selalu tepat seperti yang direncanakan.

Pemesanan kembali (reorder point)

Reoder point adalah saat atau waktu tertentu perusahaan harus mengadakan

pemesanan bahan dasar kembali, sehingga datangnya pesanan tersebut tepat dengan

habisnya bahan dasar yang dibeli, khususnya dengan metode EOQ (Gitosudarmo,

2002).

Perhitungan Total Biaya Persediaan Bahan Baku (TIC)

TIC merupakan total inventory cost atau total biaya persediaan yang

dikeluarkan perusahaan untku jumlah persediaannya. Untuk mengetahui total biaya

persediaan bahan baku minimal yang diperlukan perusahaan dengan menggunakan

perhitungan EOQ.

Page 14: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

15

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah UD Berkah Dalem yang berlokasi di Jl.

Diponegoro174 Dsn. Karanglo, Kecamatan Beringin, Kabupaten Semarang.

Kontak HP. 081390162932, (0298) 342053

Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian menggunakan adalah data primer

dan data sekunder. Metode tersebut didapat langsung dari UD Berkah Dalem.

Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak pemilik UD

Berkah Dalem. Data primer meliputi: data tentang masalah persediaan, jenis

persediaan. Data sekunder diperoleh dengan metode dokumentasi, yang

meliputi :

1. Persediaan awal barang selama tahun 2013.

2. Pembelian barang selama tahun 2013.

3. Persediaan akhir barang selama tahun 2013.

4. Biaya pesan yang dikeluarkan selama tahun 2013 seperti biaya telpon,

transportasi, dan biaya pemeriksaan barang.

5. Biaya penyimpanan

Page 15: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

16

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui analisis tingkat

persediaan optimal pada Usaha Mikro Lapak Rosok UD Berkah Dalem

menggunakan analisis data dengan menggunakan perhitungan stock aman

(safety stock), waktu order kembali (reorder point) dan total biaya

penyimpanan (total inventory cost) akan menjadi optimal jika QOQ optimal.

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah analisis dengan metode

EOQ. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Menghitung besarnya persediaan optimal dengan rumus EOQ yaitu:

EOQ = H

DS2

Keterangan:

EOQ = persediaan optimal

D = pemakaian tahunan

S = biaya pesan

H = biaya penyimpanan (per tahun per unit), terdiri dari biaya

pemeliharaan, biaya kerusakan, nilai sewa gudang, biaya atas

modal.

2. Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Safety Stock = factor keamanan x standar deviasi

Rumus :

n

xxSD

2'

Page 16: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

17

Keterangan :

X : pemakaian yang sesungguhnya

X’ : perkiraan pemakaian

n : jumlah atau banyaknya data

3. Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

Reorder point dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

SSEDLR

ii DLPDLEDL .

Keterangan :

R : reorder point

EDL : expected usage during lead time

SS : safety stock

DLi : tingkat pemakaian selama lead time

P(DLi) : probabilistik pemakaian selama lead time

4. Total Inventory Cost (TIC)

Total Inventory Cost dihitung sebagai berikut :

soCQ

hQ

DsTIC

2

Keterangan :

Cso : biaya kehabisan persediaan (stock out)

Page 17: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

18

D : jumlah kebutuhan barang untuk satu periode

Q : jumlah pembelian barang optimal

S : biaya pemesanan setiap kali pesan yaitu

h : biaya penyimpanan yaitu

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

UD Berkah Dalem adalah unit dagang yang bergerak di bidang jual beli

barang bekas. Usaha ini didirikan pada tahun 2008. Tingkat persediaan yang tidak

optimal akan menjadi masalah pada sebuah usaha termasuk pada usaha UKM

Lapak Rosok UD Berkah Dalem, Kabupaten Semarang karena apabila tingkat

persediaan berlebihan menjadikan kerugian, sebaliknya jika berlebihan maka

menjadikan tingkat biaya simpan yang tinggi pula. Pada UD Berkah Dalem ini ada

4 macam jenis persediaan barang dagangan yaitu: besi, logam, kardus, dan plastik.

Penjualan rata-rata perusahaan adalah sekitar 14 ton per bulan. Jenis persediaan

besi dipilih pada fokus penelitian ini karena perputarannya cepat dibandingkan

dengan jenis persediaan lainnya. Persediaan kardus perputaran cepat tetapi modal

lebih banyak, sedangkan persediaan logam lama perputarannya mencapai 2 minggu

hingga 1 bulan baru bisa dijual.

UD Berkah Dalem didirikan oleh Bapak Yustinus Roy. UD Berkah Dalem

memiliki 9 orang karyawan yaitu bagian gudang, untuk bagian administrasi dan

keuangan adalah Ibu Yustinus. Bagian gudang terdiri dari bagian penerimaan

Page 18: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

19

barang terdiri dari 3 orang dan 6 orang bagian penyortiran. Berikut ini adalah

gambar struktur organisasi dari UD Berkah Dalem:

Gambar 1. Struktur Organisasi UD Berkah Dalem

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam perhitungan EOQ dibutuhkan data pembelian bahan baku, kebutuhan

biaya pemesanan, biaya simpan selama periode Januari hingga Desember 2013

dengan alasan data setahun terakhir yang terbaru.

Pimpinan

Wakil (merangkap

bagian keuangan)

Bagian gudang

Bagian

penerimaan

barang

Bagian

penyortiran

Page 19: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

20

Pembelian dan Penggunaan Bahan Baku

Berikut ini adalah tabel data pembelian bahan baku dalam ton pada UD

Berkah Dalem:

Tabel 1. Pembelian dan Kebutuhan Besi dalam Tahun 2013

pada UD Berkah Dalem

Bulan (tahun 2013)

Penjualan PE (ton) Pembelian PE

(ton) +/-

D Q

Januari 12.30 15.50 3.20

Februari 14.60 16.30 1.70

Maret 13.40 15.60 2.20

April 17.20 19.80 2.60

Mei 15.60 16.70 1.10

Juni 17.50 19.40 1.90

Juli 19.50 21.20 1.70

Agustus 14.40 17.80 3.40

September 18.20 21.40 3.20

Oktober 11.20 14.50 3.30

November 10.70 14.70 4.00

Desember 9.50 11.20 1.70

Jumlah 174.10 204 30.00

Rata-rata: 14.51 17.01 2.50

Kondisi riil di lapangan menunjukkan pada bulan Oktober hingga Desember,

tingkat persediaan terendah dibandingkan bulan-bulan lainnya. Berdasarkan pada

tabel tersebut diketahui bahwa pembelian berfluktuasi dari bulan ke bulan selama

tahun 2013. Sesuai dengan karakteristik perusahaan dagang, maka alurnya adalah

sebagai berikut: dari tukang rosok per bulan pembelian sekitar 5 ton dan sisanya

dibeli dari lapak lain. Hal inilah yang menyebabkan kelebihan target pada pembelian

Page 20: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

21

bahan baku yaitu karena untuk menjaga hubungan baik dengan lapak lain sehingga

menyebabkan kelebihan pembelian. Kemudian dijual kepada perusahaan pengolahan

besi baja di Klaten. Berdasarkan pada hasil wawancara peneliti dengan pemilik,

pembelian tertinggi adalah bulan Juli dan September yaitu pada saat menjelang

lebaran (dimana banyak orang menjual barang bekas untuk keperluan lebaran) dan

setelah lebaran (dimana setelah lebaran banyak sampah bekas perayaan lebaran),

dimana stock akan melimpah pada periode tersebut. Sedangkan pembelian terendah

adalah pada bulan Desember 2013 dengan alasan karena akan tutup buku sehingga

aktivitas operasional perusahaan sedikit.

Dari tabel 1. dapat disimpulkan bahwa untuk rata-rata penggunaan kebutuhan

(PE) selama dari periode Januari hingga Desember tahun 2013 lebih besar pembelian

dan kebutuhan besinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelian lebih

besar daripada penggunaan, sehingga masih ada stock persediaan yang sisa sekitar

2.50 ton (17.01 – 14.51 ton). Adanya surplus ini maka membutuhkan biaya

penyimpanan.

Biaya Pemesanan

Biaya pemesanan setiap kali dilakukan pemesanan terdiri dari biaya

pengangkutan, biaya telepon, biaya administrasi dan biaya pemeriksaan. Untuk lebih

jelasnya perincian biaya pemesanan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 21: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

22

Tabel 2. Biaya Pemesanan Rata-rata Bahan Baku Besi Tahun 2013 pada

UD Berkah Dalem

Bulan (tahun 2013)

Biaya Pesan

(Rp)

Biaya telepon 250.000

Biaya administrasi 50.000

Biaya pemeriksaan 100.000

Jumlah: 400.000

Terlihat dari tabel tersebut bahwa biaya pemesanan setiap kali pesan sejumlah

Rp 400.000 dengan asumsi rata-rata setiap kali pesan sama setiap bulannya. Biaya

administrasi meliputi biaya bongkar muat, komisi dan sopir. Sedangkan untuk biaya

pemeriksaan meliputi biaya QC (Quality Control) untuk pemeriksaan saat barang

datang.

Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan pada UD Berkah Dalem terdiri dari biaya pemeliharaan,

biaya kerusakan, nilai sewa gudang. Berikut ini adalah tabel perincian biaya

penyimpanan pada UD Berkah Dalem:

Page 22: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

23

Tabel 3. Biaya Penyimpanan Bahan Baku Tahun 2013 pada UD Berkah Dalem

Bulan (tahun 2013)

Biaya Pemeliharaan

BIaya kerusakan

Nilai sewa gudang

Jumlah

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Januari 80.000 280.000 150.000 510.000

Februari 80.000 280.000 150.000 510.000

Maret 80.000 280.000 150.000 510.000

April 80.000 280.000 150.000 510.000

Mei 80.000 280.000 150.000 510.000

Juni 80.000 280.000 150.000 510.000

Juli 80.000 280.000 150.000 510.000

Agustus 80.000 280.000 150.000 510.000

September 80.000 280.000 150.000 510.000

Oktober 80.000 280.000 150.000 510.000

November 80.000 280.000 150.000 510.000

Desember 80.000 280.000 150.000 510.000

Berdasarkan pada tabel 4. Diketahui bahwa untuk biaya penyimpanan bahan

baku besi selama tahun 2013 yaitu dari bulan Januari hingga Desember mengalami

fluktuasi. Untuk biaya pemeliharaan (yaitu biaya alat-alat gudang), biaya kerusakan

(adalah 5% dari pembelian) dan sewa gudang relatif sama.

Perhitungan EOQ

Dari data tersebut maka langkah pertama adalah menghitung persediaan optimal

(EOQ) berdasarkan pada rumus:

EOQ = H

DS2

Keterangan:

EOQ = persediaan optimal

Page 23: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

24

D = kebutuhan tahunan

S = biaya pesan

H = biaya penyimpanan (per tahun per unit)

Berikut ini adalah data untuk perhitungan EOQ:

Tabel 4. Perhitungan EOQ Tahun 2013 UD Berkah Dalem

Bulan (tahun 2013)

Kebutuhan PE (ton) Biaya Pesan Biaya Simpan EOQ=Ѵ2DS/H (dalam ton) D S C atau H

Januari 12.30 400,000 510,000 4.39

Februari 14.60 400,000 510,000 4.79

Maret 13.40 400,000 510,000 4.58

April 17.20 400,000 510,000 5.19

Mei 15.60 400,000 510,000 4.95

Juni 17.50 400,000 510,000 5.24

Juli 19.50 400,000 510,000 5.53

Agustus 14.40 400,000 510,000 4.75

September 18.20 400,000 510,000 5.34

Oktober 11.20 400,000 510,000 4.19

November 10.70 400,000 510,000 4.10

Desember 9.50 400,000 510,000 3.86

Jumlah

Rata-rata:

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa nilai biaya pesan untuk

setiap bulan sama karena terdiri dari biaya pemesanan pada supplier, biaya telepon

dan hanya biaya angkut. Sedangkan untuk biaya simpan berbeda setiap bulan karena

pembelian dan kebutuhan yang berbeda pula. Untuk biaya simpan ini terdiri dari

biaya penyimpanan di gudang dan juga biaya pemeliharaan.

Page 24: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

25

Berdasarkan pada hasil perhitungan EOQ diketahui bahwa untuk EOQ

optimal masing-masing bulan berbeda-beda. Nilai tertinggi adalah pada bulan Juni

2013 dan terendah adalah pada bulan November yaitu 4.10 ton (artinya tingkat

pembelian bahan baku optimal sebesar 4.10 ton pada bulan November

mengindikasikan biaya pembelian bahan baku terhemat). Hal ini disebabkan karena

selisih antara kebutuhan dan pembelian dari bulan Juni terendah dan pada bulan

November adalah tertinggi. Berdasarkan pada hasil wawancara peneliti dengan

pemilik UD Berkah Dalem, diketahui bahwa nilai EOQ tertinggi adalah pada bulan

Juni 2013 yaitu menjelang lebaran. Sedangkan terendah adalah pada November 2013

yaitu menjelang akhir tahun tutup buku.

Perhitungan Safety Stock

Langkah kedua adalah menghitung persediaan pengaman atau Safety Stock rumus:

Safety Stock = factor keamanan x standar deviasi (SD)

Rumus :

n

xxSD

2'

Keterangan :

X : pemakaian yang sesungguhnya

X’ : perkiraan pemakaian

n : jumlah atau banyaknya data

Berdasarkan pada hasil perhitungan (tabel 6) diketahui bahwa untuk rata-rata

persediaan pengaman (SD) adalah 2.65 ton. Kemudian untuk menghitung Safety

Page 25: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

26

Stock dengan rumus: faktor keamanan x standar deviasi (SD). Berdasarkan pada hasil

wawancara peneliti, faktor keamanan adalah 5% dari pembelian (berdasarkan pada

hasil wawancara peneliti dengan pemilik) sehingga hasilnya adalah 5% x 17.01 ton =

0.85 x 2.65 = 2.25 ton. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungannya:

Tabel 5. Hasil Perhitungan Safety Stock

Bulan Kebutuhan PE

(ton) (X) Pembelian PE

(ton) (X') Selisih (ton) Harga (x - x')2

Januari 12.30 15.50 3.20 Rp 3900 10.24

Februari 14.60 16.30 1.70 Rp 3800 2.89

Maret 13.40 15.60 2.20 Rp 3850 4.84

April 17.20 19.80 2.60 Rp 3950 6.76

Mei 15.60 16.70 1.10 Rp 4000 1.21

Juni 17.50 19.40 1.90 Rp 4000 3.61

Juli 19.50 21.20 1.70 Rp 3900 2.89

Agustus 14.40 17.80 3.40 Rp 3900 11.56

September 18.20 21.40 3.20 Rp 3850 10.24

Oktober 11.20 14.50 3.30 Rp 3750 10.89

November 10.70 14.70 4.00 Rp 3800 16.00

Desember 9.50 11.20 1.70 Rp 3800 2.89

Jumlah: 7.00

SD 2.65

Safety Stock 2.25

Dari tabel tersebut diketahui bahwa ada selisih antara kebutuhan dan

pembelian, dimana pada bulan Januari ada selisih 3.20 ton dan ini besar sama seperti

bulan September. Selisih tertinggi adalah pada bulan November yaitu 4 ton,

kemudian bulan Agustus yaitu 3.40 ton serta bulan Oktober 3.30 ton. Kemudian

selisih pada bulan Februari dan Juli adalah 1.70 ton tidak setinggi bulan sebelumnya,

Page 26: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

27

dan pada bulan Maret 2.20 ton serta 2.60 ton pada bulan April. Pada bulan Mei

adalah selisih terendah yaitu 1.10 ton (tetapi tetap saja cukup besar dan merugikan

karena dalam ton). Pada bulan Juni selisihnya sebesar 1.90 ton dan Desember 1.70

ton.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata supaya perusahaan ingin aman dan

tidak kehabisan stock tetapi biaya tetap optimal dimana biaya simpan tidak terlalu

tinggi, harus ada persediaan pengaman atau safety stock sebesar 2.25 ton. Tetapi

meskipun demikian nilai untuk safety stock setiap bulan berbeda-beda dimana yang

tertinggi adalah pada bulan November 2013 dan terendah adalah pada bulan Mei

2013 karena semuanya itu tergantung pada nilai selisih kebutuhan dan pembelian

bahan baku. Berdasarkan pada hasil wawancara peneliti dengan pihak pemilik UD

Berkah Dalem diketahui bahwa nilai safety stock tertinggi adalah pada bulan

November 2013 karena menjelang akhir tahun dan digunakan untuk safety stock pada

awal tahunnya. Sedangkan safety stock terendah adalah pada bulan Mei 2013 karena

menjelang pertengahan tahun aktivitas transaksi meningkat.

Perhitungan Reorder Point

Kemudian langkah ketiga adalah menghitung Titik Pemesanan Kembali

(Reorder Point) dengan rumus: (Ruauw, 2011)

SSEDLR

ii DLPDLEDL .

Page 27: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

28

Keterangan :

R : reorder point

EDL : expected usage during lead time

SS : safety stock

DLi : tingkat pemakaian selama lead time

P(DLi) : probabilistik pemakaian selama lead time

Maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Perhitungan Reorder Point

Bulan Kebutuhan PE

(ton) (X) Pembelian PE

(ton) (X') (x - x')2 DLi P(DLi) EDL SS R

Januari 12.30 15.50 10.24 3 0.50 1.50 2.25 3.98

Februari 14.60 16.30 2.89 3 0.50 1.50 2.25 3.98

Maret 13.40 15.60 4.84 3 0.50 1.50 2.25 3.98

April 17.20 19.80 6.76 3 0.50 1.50 2.25 3.98

Mei 15.60 16.70 1.21 3 0.50 1.50 2.25 3.98

Juni 17.50 19.40 3.61 3 0.50 1.50 2.25 3.98

Juli 19.50 21.20 2.89 3 0.50 1.50 2.25 3.98

Agustus 14.40 17.80 11.56 3 0.50 1.50 2.25 3.98

September 18.20 21.40 10.24 3 0.50 1.50 2.25 3.98

Oktober 11.20 14.50 10.89 3 0.50 1.50 2.25 3.98

November 10.70 14.70 16.00 3 0.50 1.50 2.25 3.98

Desember 9.50 11.20 2.89 3 0.50 1.50 2.25 3.98

Jumlah: 7.00 36

SD: 2.65

Berdasarkan dari hasil wawancara peneliti diketahui bahwa besarnya DLi atau

tingkat pemakaian selama lead time (waktu tunggu) adalah 3 ton. Kemudian besarnya

P(DLi) atau probabilistik pemakaian selama lead time adalah 0.5 ton (berdasarkan

pada hasil wawancara peneliti dengan pihak pimpinan UD Berkah Dalem). Dari tabel

Page 28: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

29

tersebut diketahui bahwa ternyata titik reorder point (R) adalah ketika bahan baku

mencapai titik 3.98 ton jadi pihak perusahaan harus memesan kembali supaya tidak

terjadi stock out atau menanggung rugi karena kehabisan stock barang.

Perhitungan TIC

Kemudian langkah terakhir adalah menghitung Total Inventory Cost (TIC)

dengan rumus:

Q

DsTIC

Keterangan :

D : jumlah kebutuhan barang untuk satu periode

Q : jumlah pembelian barang optimal

S : biaya pemesanan setiap kali pesan yaitu

Berdasarkan pada rumus tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Perhitungan TIC

Bulan TIC (dalam Rp) TIC actual

Januari 317,419 510,000

Februari 358,282 510,000

Maret 343,590 510,000

April 347,475 510,000

Mei 373,653 510,000

Juni 360,825 510,000

Juli 367,925 510,000

Agustus 323,596 510,000

September 340,187 510,000

Oktober 308,966 510,000

Page 29: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

30

November 291,156 510,000

Desember 339,286 510,000

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa nilai TIC untuk setiap bulannya

berfluktuasi atau mengalami naik dan turun sehingga dari bulan Januari hingga

Desember mengalami perbedaan untuk TIC. Nilai TIC tertinggi adalah pada bulan

Mei dan terendah adalah pada bulan November. Jika dibandingkan dengan TIC actual

masih ada selisih yang cukup besar.

Penjualan dilakukan kepada CV Graha Logam, sebuah perusahaan di Surabaya

dengan pola penjualan sesuai dengan tabel kebutuhan UD Berkah Dalem. Dengan

adanya implementasi untuk tingkat persediaan optimal tentunya dapat mengatasi

masalah kerugian yang terjadi karena akan berdampak pada laporan laba rugi

perusahaan.

Maka berdasarkan pada hasil perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa

tingkat persediaan dengan metode EOQ sehingga mendukung operasi perusahaan.

Hasil ini dikemudian hari dapat meningkatkan laba dan usahanya yaitu dengan

memesan ketika bahan baku mencapai titik 3.98 ton sehingga tidak kekurangan bahan

baku dan rata-rata EOQ nya 3.89 ton per bulan. Hal ini diketahui berdasarkan pada

hasil perhitungan EOQ perusahaan. Apabila semakin optimal pembelian melalui

perhitungan EOQ maka akan tercapai pula total biaya persediaan (TIC) optimal.

Jika perusahaan mengalami masalah kelebihan bahan baku maka harus

mengerem atau memperkecil pemesanan pada next order sedangkan jika terjadi

Page 30: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

31

kekurangan bahan persediaan maka hendaknya tidak terlambat dalam melakukan

pemesanan bahan baku kepada supplier.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut: analisis tingkat persediaan optimal pada Usaha Mikro

Lapak Rosok UD Berkah Dalem adalah ketika EOQ sebesar 3.89 ton per bulan

dengan safety stock sebesar 2.25 ton sehingga akan meminimalkan nilai TIC. Untuk

EOQ optimal masing-masing bulan berbeda-beda. Nilai tertinggi adalah pada bulan

April 2013 dan terendah adalah pada bulan Oktober yaitu 3.68. Hal ini disebabkan

karena selisih antara kebutuhan dan pembelian dari bulan April terendah dan pada

bulan Oktober adalah tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata supaya

perusahaan ingin aman dan tidak kehabisan stock tetapi biaya tetap optimal dimana

biaya simpan tidak terlalu tinggi, harus ada persediaan pengaman atau safety stock

sebesar 2.25 ton. Nilai TIC untuk setiap bulannya berfluktuasi atau mengalami naik

dan turun sehingga dari bulan Januari hingga Desember mengalami perbedaan untuk

TIC. Apabila semakin optimal pembelian melalui perhitungan EOQ maka akan

tercapai pula total biaya persediaan (TIC) optimal.

Page 31: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

32

SARAN

Sedangkan saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini adalah:

1. Sebaiknya pihak UD Berkah Dalem dapat menerapkan besarnya EOQ

optimal yaitu sebesar 3.89 ton per bulan dengan safety stock 2.25 ton,

sehingga dapat meminimalkan biaya persediaannya.

2. Pada penelitian selanjutnya dengan topik serupa dapat dilakukan

perbandingan beberapa lapak rosok untuk perbandingan hasil optimal

dalam perhitungan EOQ.

Page 32: PENDAHULUAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5722/3/T1_232008033_Full... · Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang ... persediaan

33

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2003. Manajemen Produksi dan Pengendalian Produksi.

Yogyakarta: BPFE.

Erlina, 2011. Manajemen Persediaan. Jakarta; Erlangga.

Nasution, 2002. Manajemen Mutu. Jakarta: Rajawali Press.

Prawirosentono. 2000. Manajemen Operasi : Analisis dan Studi Kasus. Jakarta:

Bumi Aksara.

Render, Barry and Jay Heizer. 2001.Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, Jakarta:

PT. Salemba Empat.

Render, Barry and Jay Heizer. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, Jakarta:

PT. Salemba Empat.

Turban, R. 2004. Supply Chain Management. Prentice Hall.

Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit Ekonisia. FE UII.