pendahuluan - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. tari dramatik yang ada di...

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sendratari Mahabharata adalah salah satu karya seni pertunjukan yang diunggulkan dalam Pesta Kesenian Bali (PKB). Mengintegrasikan tiga elemen pokok, yaitu drama, tari, dan karawitan ini, dengan lakon yang bersumber dari epos Mahabharata, Sendratari Mahabharata selalu dijadikan materi sajian utama dan kehadirannya senantiasa disambut penuh antusias oleh penonton. Sejak pertama kali ditampilkan di arena PKB pada tahun 1981 hingga sekarang (2014), Sendratari Mahabharata terus berubah secara dinamis mengikuti semangat kreativitas para kreatornya yang mencoba untuk menjawab pergeseran selera artistik penonton Bali di zaman globalisasi ini. Perubahan dan inovasi bentuk Sendratari Mahabharata di sepanjang perjalanan PKB menunjukkan sebuah dinamika kesenian yang selama ini cenderung luput dari pengamatan peneliti dan pemerhati seni di Bali. Dinamika esensial yang tampak terjadi dalam Sendratari Mahabharata dalam perjalanannya di PKB adalah menyangkut prinsip estetiknya sebagai seni pertunjukan dramatari. Pada prinsipnya, sendratari merupakan seni pentas tanpa menggunakan dialog prosa dan tembang, serta tanpa narasi dalang yang alur ceritanya disajikan semata-mata lewat gerak tari dan mimik penari (Moehkardi, 2011: 37). Perubahan prinsip estetik sendratari sebagai seni drama dengan tata garap seni tari yang terjadi dalam Sendratari Mahabharata, adalah kecendrungan penonjolan sajian drama dengan penggunaan narasi dalang yang verbal. Peran dalang tidak lagi hanya sebatas mengalunkan sendon dan

Upload: lynga

Post on 09-Mar-2019

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sendratari Mahabharata adalah salah satu karya seni pertunjukan yang

diunggulkan dalam Pesta Kesenian Bali (PKB). Mengintegrasikan tiga elemen pokok,

yaitu drama, tari, dan karawitan ini, dengan lakon yang bersumber dari epos

Mahabharata, Sendratari Mahabharata selalu dijadikan materi sajian utama dan

kehadirannya senantiasa disambut penuh antusias oleh penonton. Sejak pertama kali

ditampilkan di arena PKB pada tahun 1981 hingga sekarang (2014), Sendratari

Mahabharata terus berubah secara dinamis mengikuti semangat kreativitas para

kreatornya yang mencoba untuk menjawab pergeseran selera artistik penonton Bali di

zaman globalisasi ini. Perubahan dan inovasi bentuk Sendratari Mahabharata di

sepanjang perjalanan PKB menunjukkan sebuah dinamika kesenian yang selama ini

cenderung luput dari pengamatan peneliti dan pemerhati seni di Bali.

Dinamika esensial yang tampak terjadi dalam Sendratari Mahabharata dalam

perjalanannya di PKB adalah menyangkut prinsip estetiknya sebagai seni pertunjukan

dramatari. Pada prinsipnya, sendratari merupakan seni pentas tanpa menggunakan dialog

prosa dan tembang, serta tanpa narasi dalang yang alur ceritanya disajikan semata-mata

lewat gerak tari dan mimik penari (Moehkardi, 2011: 37). Perubahan prinsip estetik

sendratari sebagai seni drama dengan tata garap seni tari yang terjadi dalam Sendratari

Mahabharata, adalah kecendrungan penonjolan sajian drama dengan penggunaan narasi

dalang yang verbal. Peran dalang tidak lagi hanya sebatas mengalunkan sendon dan

Page 2: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

2

tandak untuk menggarisbawahi adegan namun dengan dialog verbalnya mengendalikan

para penari. Padahal sajian seni pertunjukan yang digarap secara kolosal ini, pada tahun-

tahun awal penyelenggaraan PKB, masih taat dengan prinsip estetik sendratari dengan

pengutamaan tari sebagai media ungkap dramatiknya.

Penonjolan pendramaan dan verbalisasi antawacana dalang tersebut, menggeser

prinsip estetika sajian tari Sendratari Mahabharata PKB. Tari sebagai ekspresi tata artistik

sendratari, kemudian seakan terdistorsi daya estetiknya ketika penggunaan unsur-unsur

properti besar pada seni pertunjukan yang senantiasa digelar di Panggung Ardha Candra

tersebut. Penggunaan properti sebenarnya sudah muncul pada penggarapan Sendratari

Mahabharata pada tahun 1980-an yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.

Akan tetapi, pada tahun 2000-an, penggunaan properti mendapat porsi penggarapan dan

penampilan yang ditonjolkan. Properti besar berupa kereta kuda, gajah, harimau, naga,

garuda, dan bentuk-bentuk raksasa, menjadi atraksi menonjol Sendratari Mahabharata

PKB. Simbolisasi maknawi dan imajinatif yang semestinya lewat estetika tari, tampak

lebih diberikan ruang kepada properti-properti besar. Penonjolan properti ini

menunjukkan adanya perubahan sendratari sebagai dramatari simbolik menjadi realistik.

Suatu perubahan terjadi disebabkan oleh adanya faktor-faktor pendorong,

apakah disebabkan oleh faktor stimulasi internal atau pun karena faktor konstelasi

eksternal (Koentjaraningrat, 2009: 28). Pagelarannya yang telah lebih dari 30 tahun

berlangsung di arena PKB, memposisikan Sendratari Mahabharata sebagai ekspresi

estetik yang merefleksikan penanda-penanda perubahan budaya. Sebab, sebagai petanda

budaya, pada hakikatnya seni adalah gudang penyimpanan makna-makna kebudayaan

Page 3: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

3

(Wolff dalam Smiers, 2009: 122). Dalam perannya sebagai penyimpan makna

kebudayaan, perubahan Sendratari Mahabharata di tengah-tengah perjalanan PKB

merepresentasikan adanya dinamika seni dan kultural di era globalisasi ini. Perubahan

prinsip estetik Sendratari Mahabharata PKB, merupakan presentasi teks yang

merepresentasikan konteks. PKB sebagai sebuah forum apresiasi seni menunjukkan

representasi dinamika budaya seperti yang dapat dimaknai dari keberadaan dan

perubahan Sendratari Mahabharata.

PKB dicetuskan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra sebagai upaya menumbuhkan

rasa sadar budaya masyarakat Bali dalam menghadapi globalisasi (Mantra, 1996: 12).

Sendratari Mahabharata sebagai salah satu bentuk seni yang digarap dan digelar dalam

PKB, telah menunjukkan daya dirinya beradaptasi dengan dinamika masyarakat Bali dan

perkembangan kehidupan yang mengglobal. Cerita Mahabharata yang mengakar kuat di

tengah-tengah masyarakat Bali dalam konfigurasi estetika sendratari tersebut, diterima

hangat masyarakat Bali di arena PKB, sebagai tontonan lokal yang memiliki daya saing

di tengah superioritas hegemoni budaya global. Kini, di tengah gelombang globalisasi,

mengemuka kecenderungan seni-seni lokal bangsa-bangsa semakin dihargai dimana

globalisasi justru mendorong bangkitnya nilai-nilai lokal (Naisbitt, 1990: 11). Sendratari

Mahabharata yang dibangun dari estetika lokal dan kearifan budaya Bali dengan

mensinergikan elemen-elemen seni tradisi dengan unsur-unsur seni dan teknologi

modern, menjadi indikator kebenaran ungkapan Naisbitt tersebut. Perubahan Sendratari

Mahabharata PKB tak bisa dilepaskan dari semangat kebanggaan terhadap seni dan

budaya Bali di tengah-tengah pergulatan budaya global-lokal.

Page 4: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

4

Genre sendratari telah dikenal luas di tengah-tengah masyarakat Bali pada tahun

1970-an. Ketika kemudian dramatari yang dikonstruksi dari elemen-elemen seni tari,

karawitan, dan pedalangan ini dipentaskan secara khusus sejak awal PKB, 1979,

eksistensinya sebagai genre seni pertunjukan yang banyak digemari oleh masyarakat

semakin kokoh. Sementara itu, bersama bentuk-bentuk kesenian lainnya, sendratari ikut

mengisi kehidupan sosio-kultural-religius masyarakat Bali. Pada tahun 1970-an,

Sendratari Ramayana disambut hangat pementasannya di desa-desa dengan sebutan

Ramayana Ballet (Picard, 2006: 222). Pementasan sendratari dapat disaksikan sebagai

seni tontonan yang berkaitan dengan ritual keagamaan dalam suasana komunal hingga

disuguhkan sebagai presentasi estetik dalam ruang formal yang disimak masyarakat

kebanyakan dan para pejabat negara. Tata garap estetik dan pesan moral dari lakon

Sendratari Ramayana yang mengisahkan perjuangan dharma (Rama) menundukkan

adharma (Rahwana), mendapat apresiasi yang baik masyarakat penonton.

Lakon-lakon yang disajikan sendratari berangkat dari beragam sumber cerita.

Disamping wiracerita Ramayana, epos Mahabharata adalah salah satu sumber cerita

yang banyak dieksplorasi sejak awal perkembangan seni pertunjukan ini. Sendratari

Arjunawiwaha yang digarap sekolah menengah kesenian Konservatori Karawitan

Indonesia (Kokar) Bali pada tahun 1970, termasuk sendratari perintis yang lakonnya

bersumber dari epos Mahabharata (I Wayan Madra Aryasa, wawancara 4 Oktober 2010).

Sendratari Mahabharata secara berkesinambungan dipertunjukkan sejak PKB III tahun

1981 hingga sekarang (2014), baik sendratari yang lakonnya bersumber dari babon 18

Page 5: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

5

parwa maupun sendratari yang mempergunakan lakon-lakon carangan. Berikut adalah

lakon-lakon Sendratari Mahabharata PKB dari tahun 1981 hingga tahun 2014.

No. Tahun Judul Sendratari Mahabharata PKB

1 1981 Sayembara Dewi Amba

Pandawa Korawa Aguru

Bale gala-gala

2 1982 Sayembara Drupadi

Pandawa Korawa Main Dadu

Pembuangan Pandawa

3 1983 Matinya Kicaka

Gugurnya Bhisma

Gugurnya Abimanyu

Gugurnya Gatutkaca

4 1984 Gugurnya Karna

Gugurnya Salya

Gugurnya Duryadana

Hancurnya Dewarawati

5 1985 Nara Kusuma

Dewa Ruci

Lahirnya Gatutkaca

6 1986 Ekalawya

Arjuna Wiwaha

Page 6: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

6

7 1987 Parikesit

8 1988 Sutasoma

9 1989 Kunjarakarna

10 1990 Sakuntala

Kangsa Lina

Arjuna Pramada

Krena Duta

11 1991 Pandawa Asrama

Swarga Rohana

12 1992 Gatotkaca Seraya

Prabu Nala

13 1993 Gatutkaca Makrangkeng

Lahirnya Kala

14 1994 Narakusuma

Karna Tanding

Subadra Larung

Pandawa Maguru Jati

15 1995 Prabu Danureja

Lahirnya Gatutkaca

Gugurnya Salya

16 2002 Gorangsa Lina

Page 7: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

7

Praja Winangun

17 2004 Siwa Tatwa

Nara Kususma

18 2007 Gugurnya Niwata Kawaca

Bima Dadi Caru

19 2009 Bhima Swarga

20. 2010 Kunti Yadnya

21 2011 Bhisma Dewabharata

22 2012 Purusada Santa

Nila Candra Ngeka Swarga

23 2013 Garuda Digjaya Mahambara

Sakuni Raja Winaya

24 2014 Astina Praja Werdhi

Tidak bisa dipungkiri bahwasannya pagelaran sendratari berkontribusi menarik

perhatian masyarakat terhadap PKB. Pada awalnya, sosialisasi kongkret PKB digiring

oleh berduyun-duyunnya penonton menyaksikan pementasan sendratari di Taman

Budaya Bali. Garapan sendratari yang lakonnya bersumber dari bagian awal cerita

Mahabharata, Adi Parwa, yaitu Sendratari Pemutaran Mandaragiri (1978) yang

dibawakan ratusan penari Kokar Bali, berhasil menggugah penonton dan antusiasisme

masyarakat Bali menyaksikan sendratari-sendratari kolosal berikutnya dalam setiap

penyelenggaraan PKB dari tahun ke tahun. Sebaliknya, melalui PKB sendratari

Page 8: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

8

memperoleh wadah dan ruang kreativitas dan inovasi yang dalam perjalanannya

mendapat perhatian tersendiri masyarakat. Keberadaan panggung terbuka Ardha Candra

Taman Budaya Bali menjadi salah satu stimulus penting terhadap sendratari PKB.

Penyesuaian terhadap panggung Ardha Candra yang luas dan besar dengan tata suara dan

lampu canggih, menurut pakar teater Amerika, Fredrik Eugene deBoer (1996),

menempatkan sendratari sebagai seni pertunjukan modern. Panggung yang luas dan jarak

penonton yang relatif jauh dalam pementasan sendratari kolosal PKB, menyebabkan

perubahan dari prinsip tari Bali yang terinci menjadi prinsip global (Bandem, 1996:68).

Pada awalnya, perubahan prinsip tari Bali dalam sendratari kolosal PKB sempat membuat

khawatir para pemerhati seni pertunjukan tradisi.

Sampai pada pementasan yang ketiga sendratari itu masih mendapat kritikyang cukup tajam dari para pengamat tari Bali. Bagi mereka yang fanatikdengan tari klasik Bali sering melontarkan ungkapan bahwa sendratari itutidak menggunakan uger-uger tari Bali, hanya jalan-jalan di panggungtanpa memperhitungkan keluwesan dan ekspresi tari yang matang.Penilaian semacam itu semula ada benarnya dan justru kecaman itumenumbuhkan semangat baru bagi para perancang sendratari untukmenemukan motif-motif baru dalam tari Bali. Peranan dalangdikembangkan, untaian filsafat dalam Mahabharata dan Ramayanaditonjolkan, maka berhasilah perangcang sendratari itu untuk menjadikankesenian itu digemari oleh masyarakat dan kini telah dianggapnya sebagaisuatu “master piece“ dalam pertumbuhan tari Bali (Bandem dalamSudhartha, ed.: 1993: 83).

Sebagai seni pertunjukan modern yang telah diterima masyarakat Bali, sendratari

menampilkan dirinya sebagai ekspresi seni yang terbuka terhadap adanya perubahan.

Sejak muncul di Bali pada tahun 1961 dengan Sendratari Jayaprana hingga menjadi seni

pentas primadona di arena PKB, seni pertunjukan ini menunjukkan perubahan-perubahan

presentasi bentuk dan kontekstualisasi isi, baik perubahan karena faktor internal para

Page 9: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

9

seniman pelaku sendratari sendiri maupun perubahan faktor eksternal yang merupakan

pengaruh fenomena kehidupan dan perkembangan zaman, modernisasi dan globalisasi

misalnya. Perubahan itu teridentifikasi dalam perjalanan sendratari sepanjang

penyelenggaraan PKB. Demikian pula Sendratari Mahabharata yang digarap dengan

idealisme berkesenian bermuatan inovasi, menampakkan adanya perubahan-perubahan

itu di tengah perjalanan PKB.

PKB dapat ditempatkan sebagai arena pergulatan seni dan budaya masyarakat

Bali di tengah-tengah era globalisasi. Sebagai arena pergulatan seni, PKB telah lebih dari

30 tahun menjadi gelanggang pelestarian dan pengembangan kesenian Bali. Sebagai

arena pergulatan budaya, PKB dicetuskan sebagai sebuah strategi kebudayaan Bali yang

mampu bertahan hingga sekarang dan menunjukkan eksistensi yang semakin menguat di

masa-masa yang akan datang. PKB dapat menampung seluruh aktivitas budaya yang

perlu dikembangkan dan dimasyarakatkan, karena ia merupakan daya tarik yang besar

untuk mengajak masyarakat untuk menikmati kesenian (Mantra, 1996 :15). PKB telah

mampu membangkitkan apresiasi masyarakat Bali terhadap nilai-nilai seni dan budaya

daerah Bali di samping memperkenalkan seni dan budaya Bali kepada masyarakat luas

(Dibia, 2003 :106). PKB yang digelar setiap tahun sejak tahun 1979 merupakan suatu

festival seni dan forum kebudayaan bertarap akbar yang sangat menggairahkan

kehidupan kebudayaan serta mencakup berbagai aktivitas kebudayaan seperti: pawai,

pertunjukan, pameran, lomba dan sarasehan kebudayaan (Suyatna dkk, 1990: 68).

Di tengah-tengah pergulatan seni dan budaya dalam arena PKB, genre sendratari,

khususnya Sendratari Mahabharata dalam hal ini, menjadi media komunikasi estetik dan

Page 10: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

10

etik di tengah-tengah masyarakat Bali yang berdinamika. Sebagai komunikator estetik,

para seniman Sendratari Mahabharata melakukan berbagai kemungkinan kreatif dan

inovasi. Sebagai komunikator etik, Sendratari Mahabharata menyerap, menggali,

mengolah, pengaktualisasikan nilai-nilai moral yang dikontekstualisasikan dengan

dinamika perubahan masyarakat Bali, penonton Sendratari Mahabharata. Oleh karena itu,

dinamika Sendratari Mahabharata di tengah perjalan PKB sangat menarik untuk dikaji

mengingat genre sendratari, cerita Mahabharata, dan PKB memiliki posisi yang

signifikan dalam konteks kehidupan sosial budaya Bali. Bagaimana signifikasi sendratari,

cerita Mahabharata, dan PKB di tengah masyarakat Bali, berikut ini paparannya.

Sendratari adalah salah satu bentuk dari beragam dramatari Indonesia. Menurut

Soedarsono (1978: 16) dramatari adalah tari yang bercerita, baik tari itu dilakukan oleh

seorang penari maupun oleh beberapa orang penari, sedangkan tari non dramatik adalah

tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong

dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta, Langendriyan dari

Surakarta, Arja, Calonarang, dan Gambuh dari Bali. Kata sendratari merupakan

kependekan dari seni, drama dan tari yang berarti seni drama yang ditarikan. Ciri khas

yang terdapat dalam sendratari terletak pada media pengutaraan ceritanya yang

menggunakan tari dan musik (gamelan) tanpa ada dialog atau antawecana

(Soedarsono,1978: 3). Sendratari, seperti halnya ballet modern, pada hakikatnya

merupakan tarian berlakon yang lebih menekankan penyajian cerita lewat gerak tari dan

karawitan (Dibia, 1999: 67).

Page 11: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

11

Sejak digagas tahun 1961, konsep estetik sendratari berkembang cepat di

Indonesia seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali. Sendratari pertama yang muncul

di Bali mempergunakan lakon cerita rakyat popular Bali, Jayaprana. Sendratari Jayaprana

garapan Kokar Bali yang ditata oleh I Wayan Beratha, guru tari dan karawitan sekolah

menengah seni pertunjukan itu, setelah diciptakan pada tahun 1961 sering mendapat

undangan pentas ke berbagai penjuru Bali. Sendratari Ramayana yang digarap tahun

1965 oleh I Wayan Beratha bersama guru-guru Kokar yang lainnya seperti I Made

Bandem dan I Nyoman Sumandhi, diapresiasi dengan begitu antusias oleh masyarakat

Bali hingga ke berbagai penjuru desa. Sekitar tahun 1970-an, acara tontonan yang

berkaitan dengan upacara keagamaan seperti odalan, sering menampilkan Sendratari

Ramayana yang dibawakan oleh siswa Kokar Bali atau mahasiswa Akademi Seni Tari

Indonesia (ASTI) Denpasar.

Ide penciptaan seni pentas tanpa dialog verbal ini, pada awalnya adalah agar

dengan mudah dipahami oleh pemirsa asing (Sedyawati, 2006:168). Penggagasnya

adalah Mayor Jenderal G.P.H. Djatikoesoemo yang saat itu mengepalai Departemen

Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata, setelah sempat menyaksikan

pertunjukan Ballet Royale du Camboge yang dipentaskan di depan Angkor Wat. Istilah

sendratari merupakan usulan seorang dramawan bernama Anjar Asmara. Sendratari gaya

Jawa ini dipentaskan untuk pertama kalinya pada tanggal 26 Juli tahun 1961 dengan

mengangkat lakon yang bersumber dari epos Ramayana (Soedarsono, 2003:145).

Penciptaan karya seni pentas dengan konsep estetik tanpa dialog verbal ini

dilatarbelakangi oleh motivasi membangun industri budaya di Jawa Tengah, salah

Page 12: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

12

satunya dalam wujud seni pertunjukan wisata. Demikian pula penciptaan sendratari Bali

juga mempergunakan konsep seni wisata art by metamorphosis seperti sendratari di

Yogyakarta (Soedarsono, 1999: 148). Menurut Bandem & deBoer (2004: 111),

sendratari Bali diciptakan juga untuk kebutuhan yang sama. Namun dalam

perjalanannya, sendratari gaya Bali mengarah pada art by destination yaitu seni

pertunjukan untuk kepentingan masyarakat setempat, baik sebagai tontonan komunal di

pedesaan maupun sebagai tontonan masyarakat umum Bali di arena PKB.

Secara kultural, sendratari merupakan sebuah bentuk seni pertunjukan Indonesia

yang fenomenal. Kelahirannya pada tahun 1961 di Jawa Tengah sebagai seni pentas

kolosal mengagetkan masyarakat setempat, karena para pendukung tari tradisi (Jawa)

sesungguhnya belum siap oleh konsep dan inovasi seni yang ditampilkan sendratari itu

(Murgiyanto, 2004:13). Sebaliknya di Bali, ketika sendratari muncul pada tahun 1961,

masyarakat menyambutnya dengan antusias dan semakin mantap keberadaannya sejak

PKB dibuka pada tahun 1979. Tercatat pada tahun-tahun awal PKB, sendratari yang

dibawakan oleh gabungan siswa Kokar dan mahasiswa ASTI Denpasar disimak sarat

euporia masyarakat penonton yang datang dari penjuru Bali. Garapan seni pertunjukan

yang ceritanya bersumber dari epos Ramayana dan Mahabharata yang dibawakan oleh

ratusan penari dan penabuh itu mengundang kehadiran ribuan penonton memadati

panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali.

Hampir seluruh parwa dalam Mahabharata dan juga kanda dalam Ramayana telah

pernah digarap dalam bentuk sendratari di arena PKB oleh Kokar/SMKI/SMK Negeri 3

Sukawati dan ASTI/STSI/ISI Denpasar, baik dalam kerja seni secara bergabung maupun

Page 13: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

13

terpisah. Selain karena kedua cerita itu telah mengakar di tengah masyarakat Bali, tampak

konsep estetik inovatif yang muncul dalam setiap episode sendratari PKB, berhasil

menggugah antusiasme penonton. Unsur-unsur pembaharuan dalam penataan tari dan

karawitannya, serta kontektualisasi cerita yang dituturkan dalang membuat seni

petunjukan ini pada umumnya selalu berhasil memukau penonton. Semangat

pembaharuan seakan menjadi idealisme penggarapan sendratari PKB. Di arena PKB,

tampak seni pertunjukan ini mempertahankan eksistensinya dengan kreativitas seni yang

inovatif. Sementara itu masyarakat Bali sendiri memberikan apresiasi yang tinggi pada

inovasi sendratari PKB. Sebab, inovasi tidak akan tumbuh dan berkembang subur jika

tidak didukung oleh masyarakat (Murgiyanto,2004:8).

Setelah hampir selama 20 tahun berjaya, memasuki tahun 2000-an sendratari PKB

sempat mengendor. Pada era tahun 2000-an awal, pementasan sendratari kurang

disambut gegap penonton. Pementasan sendratari yang biasanya digelar setiap malam

Minggu selama sebulan jadwal PKB, sempat ditiadakan. Upacara pembukaan dan

penutupan PKB yang sejak awal mementaskan sendratari, pada tahun 2000-an pernah

diganti dengan pagelaran lain. Surutnya kejayaan sendratari juga terjadi di tengah-tengah

masyarakat Bali. Setidaknya sampai tahun 1980-an sendratari adalah salah satu seni

pertunjukan yang sering tampil mengisi acara totonan ritual keagamaan atau seni balih-

balihan upacara agama atau adat masyarakat. Selain sendratari yang dibawakan oleh

Kokar/SMKI atau ASTI/STSI, sendratari yang dibawakan oleh sekaa-sekaa milik banjar

atau desa dan grup-grup sendratari yang dikelola sanggar-sanggar, cukup sering

diundang pentas. Namun pada tahun 2000-an pementasan sendratari kian jarang dijumpai

Page 14: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

14

di desa-desa. Kendati pun demikian, di arena PKB sendiri, pagelaran sendratari kolosal

kembali dipertahankan hingga sekarang, termasuk garapan sendratari yang lakonnya

bersumber dari Mahabharata, cerita yang telah beruratakar di tengah masyarakat Bali.

Transmisi dan penuturan epos besar Mahabharata di tengah masyarakat Bali

terinternalisasi lewat karya-karya sastra lisan dan tertulis. Transformasi dari karya-karya

seni sastra itu, selain dituangkan dalam seni rupa juga banyak dituturkan dalam

pertunjukan tradisional. Bahkan ada seni pertunjukan Bali yang namanya diambil karena

acuan ceritanya dari karya sastra itu yakni Dramatari Parwa yang merujuk pada episode

dalam cerita Mahabharata yang di Bali lazim disebut Astadasaparwa. Sejumlah seni

pertunjukan Bali juga banyak menjadikan epos Mahabharata sebagai acuan lakon-

lakonnya. Selain Dramatari Parwa, tercacat beberapa seni pertunjukan yang lainnya juga

berorientasi dari cerita Mahabharata seperti Wayang Kulit Parwa, Arja, Janger, Drama

Klasik, Cak, Kebyar, Legong, dan Drama Gong. Bahkan seni pertunjukan musikal tak

sedikit yang terinpirasi oleh cerita atau tokoh-tokoh dalam cerita Mahabharata.

Seni pertunjukan Bali yang paling identik dengan cerita Mahabharata adalah

wayang kulit, Wayang Kulit Parwa. Di antara sekian jenis wayang kulit yang muncul di

Bali, wayang yang mengambil lakon utama dari cerita Mahabharata inilah yang paling

sering disaksikan penonton. Wayang yang mengisahkan parwa-parwa dalam cerita

Mahabharata itu diiringi dengan sebarung gamelan yang terdiri dari empat instrumen

gender wayang. Pementasan Wayang Parwa berlangusng pada malam hari dengan durasi

sekitar 3-4 jam. Eksistensi Wayang Parwa masih lestari di tengah-tengah masyarkat Bali

masa kini, baik kehadirannya dalam konteks ritual keagamaan maupun sebagai seni

Page 15: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

15

tontonan. Melalui Wayang Parwa, tokoh-tokoh teladan dalam cerita Mahabharata

terinternalisasi dan diimplementasikan dalam wujud, misalnya, pemberian nama-nama

orang, sanggar, yayasan, lembaga, toko, gedung dan perusahan.

Wiracerita Mahabharata mengandung nilai-nilai filsafat, mitologi dan berbagai

petunjuk lainnya. Oleh sebab itu kisah Mahabharata ini dianggap suci, teristimewa oleh

pemeluk agama Hindu. Kisah yang semula ditulis dalam bahasa Sansekerta ini kemudian

disalin dalam berbagai bahasa, terutama mengikuti perkembangan peradaban Hindu pada

masa lampau di Asia, termasuk di Asia Tenggara. Di Indonesia, salinan berbagai bagian

dari Mahabharata, seperti Adiparwa, Wirataparwa, Bhismaparwa dan beberapa parwa

yang lain, diketahui telah digubah dalam bentuk prosa bahasa Kawi (Jawa Kuno)

semenjak akhir abad ke-10 Masehi, yakni pada masa pemerintahan raja Dharmawangsa

Teguh (991-1016 M) dari Kediri.

Keberadaan cerita Mahabharata dalam masa-masa kemudian adalah penggubahan

cerita itu dalam bentuk kakawin, yakni puisi tua dengan metrum India berbahasa Jawa

Kuno. Salah satu yang terkenal ialah Kakawin Arjunawiwaha (perkawinan Arjuna)

gubahan Mpu Kanwa. Karya yang diduga ditulis antara 1028-1035 M ini (Zoetmulder,

1984) dipersembahkan untuk raja Airlangga dari kerajaan Medang Kamulan, menantu

raja Dharmawangsa. Karya sastra lain yang juga terkenal adalah Kakawin

Bharatayuddha, yang digubah oleh Mpu Sedah dan diselesaikan oleh Mpu Panuluh

(Panaluh). Kakawin ini dipersembahkan bagi Prabu Jayabhaya (1135-1157 M), ditulis

pada sekitar akhir masa pemerintahan raja Daha (Kediri) tersebut. Di luar itu, Mpu

Page 16: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

16

Panuluh juga menulis Kakawin Hariwangsa di masa Jayabaya, dan diperkirakan pula

menggubah Gatotkacasraya di masa raja Kertajaya (1194-1222 M) dari Kediri.

Beberapa kakawin lain turunan Mahabharata yang juga penting untuk disebut, di

antaranya adalah Kresnayana (karya Mpu Triguna) dan Bhomantaka (pengarang tak

dikenal) keduanya dari jaman kerajaan Kediri, dan Parthayadnya (Mpu Tanakung) di

akhir jaman Majapahit. Salinan naskah-naskah kuno yang tertulis dalam lembar-lembar

daun lontar tersebut juga diketahui tersimpan di Bali. Di samping itu, mahakarya sastra

tersebut juga berkembang dan memberikan inspirasi bagi berbagai bentuk budaya dan

seni pengungkapan, terutama di Jawa dan Bali, mulai dari seni patung dan seni ukir

(relief) pada candi-candi, seni tari, seni lukis hingga seni pertunjukan seperti wayang

kulit dan wayang orang. Pada masa yang lebih belakangan, kitab Bharatayuddha telah

disalin pula oleh pujangga kraton Surakarta Yasadipura ke dalam bahasa Jawa modern

pada sekitar abad ke-18. Dalam dunia sastera popular Indonesia di era modern, cerita

Mahabharata juga disajikan melalui bentuk komik yang membuat cerita ini dikenal luas

di kalangan awam. Salah satu yang terkenal adalah karya dari R.A. Kokasih.

Begitu kuatnya eksistensi cerita Mahabharata di Indonesia, maka ketika

ditransformasikan dalam seni pertunjukan baru yang bernama sendratari masyarakat

dapat menerima, lebih-lebih masyarakat Hindu di Bali. Penggarapan dan pementasan

dalam wujud kolosal di arena PKB menjadikan Sendratari Mahabharata tontonan favorit

masyarakat. Saripati cerita Mahabharata dalam presentasi sendratari yang jauh

sebelumnya sudah dikomunikasikan karya sastra dalam ungkapan Wayang Parwa dan

seni pertunjukan lainnya dicerap tanpa kendala dalam forum berskala Bali yaitu PKB,

Page 17: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

17

arena berkesenian yang diayomi pemerintah daerah Bali, baik secara yuridis formal

maupun pendanaannya. Berbeda dengan pementasan seni pertunjukan yang berfungsi

ritual di tengah masyarakat Bali yang penyandang dananya adalah masyarakat

(communal support), sendratari kolosal PKB sebagai pertunjukan profan presentasi

estetis berproduksi atas tanggungan negara (goverment support) dalam hal ini Pemda

Bali. Karcis yang dibeli penonton (tahun 1990-an) saat pagelaran sendratari dalam PKB

bukan diperuntukkan sebagai ongkos produksi. Pementasan sendratari kolosal dalam

PKB tidak bersifat komersial, tidak menjadikan penonton sebagai penyandang dana

(commercial support) .

PKB telah menyatukan masyarakat Bali sejak lebih dari 30 tahun terakhir dengan

pusat perhelatan di Taman Budaya Bali. Pesta yang pada intinya menampilkan

keragaman seni dan budaya Bali itu dikenal hingga ke pelosok desa dan bahkan sampai di

daerah pegunungan. Taman Budaya Bali yang juga dikenal masyarakat dengan sebutan

Art Centre itu, bagaikan magnet yang mampu menyedot masyarakat datang

mengunjunginya dari seluruh penjuru Bali. Beragam sajian seni yang digelar disimak dan

dinikmati masyarakat penonton dan juga para wisatawan. Pengakuan luas masyarakat

Bali terhadap pementasan sendratari di arena PKB merupakan fenomena budaya yang

baru pertama terjadi dalam sejarah kesenian Bali masa kini. Pementasan sendratari

kolosal di panggung Ardha Candra Taman Budaya Bali, sejak awal PKB hingga tahun

1990-an mendapat perhatian paling banyak penonton sepanjang perjalanan PKB jika

dibandingkan dengan pementasan seni pertunjukan lainnya.

Page 18: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

18

Keberagaman kekayaan kesenian yang dipamerkan atau dtampilkan dalam PKB

oleh para seniman dari segenap penjuru pulau, menegaskan bahwa seni memang integral

dengan kehidupan masyarakat Bali (Covarrubias, 1972) dan tak salah kalau pulau Bali

dijuluki sebagai surga seni (Hood dalam Soedarsono, 1999: 46). Mantle Hood, seorang

etnomusikolog Amerika, semakin kukuh dengan pendapatnya ketika kembali

mengunjungi Bali pada awal Juli 1988 dan menonton sejumlah pementasan di arena PKB

dengan mengatakan kesenian Bali menunjukkan perubahan yang dinamis (Balipost, 10

Juli 1988). PKB adalah sebuah pemberdayaan yang menghidupkan potensi lokal dan

merupakan tindakan nyata dalam menunjukkan hak hidup dari segala buah budi daerah

(Wijaya, 2004: 199). Namun demikian, pengelenggaraan dan perjalanan PKB juga

ditanggapi kritis oleh kalangan seniman, budayawan atau akademisi. Dalam pandangan I

Gusti Ngurah Bagus (2003: 43), PKB belum disertai lompatan-lompatan yang

memunculkan karya-karya, pemikir, gagasan yang menguatkan identitas dan menjadikan

kebanggaan masyarakat yang dalam kurun waktu tertentu memberikan manfaat

kebangsaan, kenasionalan, kemanusiaan atau universal.

Dukungan dan kritik tersebut sama-sama memberikan peneguh terhadap

eksistensi PKB. Perda Nomor 7 Tahun 1986 yang melegitimasi, mengukuhkan dan

menjamin keberlangsungan PKB diterbitkan setelah melewati penyelenggaraannya yang

ke tujuh (1985). Hingga pada penyelenggaraannya yang ke-35 (2013), PKB telah

mendapat perhatian luas bukan saja dari masyarakat Bali namun juga mengundang

penampilan pelaku seni nasional bahkan hingga partisipasi insan-insan seni internasional.

Di kalangan para seniman Bali sendiri, PKB menjadi arena berkesenian yang cukup

Page 19: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

19

diperhitungkan. Semangat berkesenian para seniman Bali cenderung berkobar bila

mendapat kepercayaan tampil di arena PKB. Pementasan bentuk-bentuk seni tradisi

komunal ditampilkan secara fanatik oleh masyarakat pendukungnya. Begitu pula genre

seni sekuler popular, digarap dan disajikan dengan penuh kesungguhan oleh para

pelakunya. Para seniman alam di desa-desa hingga kalangan seniman akademis di

lembaga pendidikan formal kesenian menempatkan ajang PKB sebagai wahana

berkesenian yang prestisius.

Beragam khasanah kesenian Bali ditampilkan dengan bangga oleh komunitas

seni atau pendukungnya masing-masing, apakah itu seni tradisi yang masih natural atau

seni tradisi-kreasi yang sedang menggeliat hingga seni yang bernuansa kontemporer,

semuanya mendapat kesempatan. Upaya penggalian dan langkah-langkah pelestarian

terhadap ekspresi seni yang patut direvitalisasikan dan diaktualisasikan, tak sedikit yang

diproyeksikan dalam konteks penampilan di gelanggang PKB. Semangat pengembangan

yang dirangsang dalam PKB memunculkan kreativitas dan inovasi seni yang diantaranya

menjadi tontonan primadona masyarakat seperti sendratari.

Pementasan sendratari kolosal dan parade gong kebyar, adalah dua bentuk seni

pertunjukan favorit masyarakat Bali di arena PKB. Sendratari Ramayana dan

Mahabharata yang digelar di panggung terbuka Ardha Candra, setidaknya hingga 15

tahun penyelenggaraan PKB menjadi suguhan seni pentas yang selalu mengundang

penuh sesaknya lebih dari 5000 penonton. Festival atau Parade Gong Kebyar bahkan

lebih dahsyat. Festival dalam format kompetisi gamelan dan tari duta masing-masing

kabupaten/kota se-Bali ini selalu mengundang hebohnya antusiasisme para penggemar

Page 20: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

20

seni pertunjukan ini. Pementasan yang disajikan secara mabarung sarat dengan rivalitas

yang bergelora.

Sajian seni pertunjukan memperoleh porsi terbesar sejak awal PKB. Penonton

dapat menyaksikan sendratari kolosal atau gegap gempita festival gong kebyar di

panggung terbuka Ardha Candra. Masyarakat penggemar tari klasik legong dan tari

kreasi misalnya dapat menyimak pertunjukan kesenian itu di panggung tertutup

Ksirarnawa. Penonton dapat pula menikmati drama tari arja dan gambuh di Wantilan.

Atau masyarakat menggemar tari joged, janger, dan gnjek dapat menyaksikannya di

kalangan sederhana Angsoka dan Ayodia. Bahkan penonton dapat menikmati

pertunjukan ngelawang di areal Taman Budaya.

Perhelatan seni terbesar di Bali ini menciptakan vibrasi kultural terhadap

keberadaan seni dan budaya masyarakat Bali. Setidaknya, strategi kebudayaan

masyarakat Bali ini telah memberikan harapan terhadap tujuan digelarnya PKB yaitu

untuk memelihara, membina, melestarikan, dan mengembangkan seni budaya; mengkaji

konsep-konsep dan masalah-masalah kesenian Bali; menggali, mendorong, dan

mengembangkan kreasi dan kegiatan seni budaya yang tidak bertentangan dengan

keperibadian masyarakat dan bangsa; mendorong, memberikan kesempatan

perkembangan promosi usaha-usaha di bidang seni budaya dan kerajinan rakyat; serta

memberikan hiburan yang sehat bagi masyarakat.

Tradisi menonton sebagai media hiburan di tengah masyarakat Bali terartikulasi

di arena PKB. Seni tontonan yang biasanya di tengah masyarakat dinikmati secara

komunal, di panggung-panggung Taman Budaya Bali disaksikan secara netral. Posisi

Page 21: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

21

masyarakat penonton yang datang ke arena PKB adalah menjadi penonton yang

apresiatif. Inilah yang mengemuka dalam PKB. Pementasan sendratari kolosal di

panggung Ardha Candra menjadi seni pertunjukan yang sangat diminati masyarakat luas.

Kelahiran sendratari di Bali, khususnya keberadaan sendratari kolosal di PKB merupakan

bagian dari sebuah perkembangan dan penguatan seni tradisi di tengah era globalisasi.

Sendratari Mahabharata mendapatkan celah merepresentasikan reposisi seni tradisi dalam

konstruksi seni modern dengan segala perubahan aspek instrinsik dan ekstrinsiknya di

tengah-tengah pergulatan PKB.

Demikianlah, genre sendratari, cerita Mahabharata, dan PKB seperti telah

dijelaskan di atas memiliki posisi signifikan di tengah kehidupan sosial budaya Bali.

Sebagai genre seni pertunjukan modern yang mulai berkembang tahun 1960-an,

keberadaan sendratari sepanjang perjalanan PKB telah diterima sebagai seni tontonan

yang pantas disimak. Cerita Mahabharata yang dijadikan pijakan dalam lakon-lakon

Sendratari Mahabharata PKB telah terinternalisasi sejak ajaran agama Hindu berkembang

di Bali yang ditransformasikan dalam seni sastra, seni rupa, serta beragam seni

pertunjukan tradisi dan modern. PKB yang dicetuskan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra

sebagai sebuah strategi kebudayaan memberi solusi dan menawarkan kontribusi pada

pengembangan identitas budaya bangsa dalam menghadapi pengaruh negatif globalisasi.

Dapat ditegaskan bahwa Sendratari Mahabharata adalah sebuah bentuk reposisi kultural

dengan memberdayakan potensi dan kearifan yang dimiliki seni tradisi dalam formulasi

ungkapan seni pertunjukan modern. Reputasi Sendratari Mahabharata membawa

penguatan pada seni pertunjukan tradisi Bali yang cenderung termarginalisasi oleh

Page 22: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

22

dinamika kehidupan masyarakat global-modern. Tentang bagaimana interaksi dan

dialektika seni tradisi lokal dengan hegemoni budaya global, berikut ini paparannya.

Bahwasannya memasuki milenium ketiga ini, perkembangan arus globalisasi

dan budaya massa telah menggeser keberadaan berbagai bentuk kesenian lokal, termasuk

seni pertunjukan tradisi (Piliang, 2005: 311). Menurut Piliang (2000: 111-112), arus

globalisasi dewasa ini menghadapkan kita pada berbagai panorama masa depan yang

menjanjikan optimisme, akan tetapi sekaligus pesimisme. Optimisme itu muncul,

disebabkan globalisasi dianggap dapat memperlebar cakrawala kebudayaan dan kesenian,

yang kini hidup di dalam sebuah pergaulan global, sehingga semakin terbuka peluang

bagi penciptaan berbagai bentuk, gagasan, atau ide-ide kebudayaan dan kesenian yang

lebih kaya dan lebih bernilai bagi kehidupan itu sendiri. Akan tetapi pesimisme muncul,

mengingat bahwa proses globalisasi dianggap tidak dengan sendirinya menciptakan

pemerataan dan kesetaraan dalam setiap bentuk perkembangan, termasuk perkembangan

kebudayaan dan kesenian.

Sebagai sebuah fenomena peradaban manusia, globalisasi menyentuh hampir

seluruh aspek penting kehidupan. Laju perkembangan teknologi komunikasi pada awal

abad ke-20 berpengaruh besar pada gelombang globalisasi. Kontak budaya tidak perlu

melalui kontak fisik karena kontak melalui media telah memungkinkan. Karena kontak

ini tidak bersifat fisik dan individual, maka ia bersifat massal yang melibatkan sejumlah

besar orang. Dalam prosesnya banyak warga masyarakat yang terlibat dalam proses

komunikasi global tersebut, dan dalam waktu yang bersamaan hal ini berarti banyak pula

masyarakat yang terlibat dalan proses komunikasi global. Karena itu, tidak

Page 23: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

23

mengherankan bila globalisasi berjalan dengan cepat dan massal, sejalan dengan

berkembangnya teknologi komunikasi modern seperti radio, televisi, televisi satelit,

telepon genggam dan kemudian internet.

Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan

kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat

ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau

kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide,

kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat, 1990: 45), dimana hal-hal tersebut

terwujud dalam kesenian tradisional. Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan

merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam,

termasuk keseniannya. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk

dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah

geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam

berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa

berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang

sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan

dalam masyarakat.

Seni tradisi, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari

pengaruh globalisasi. Pada era globalisasi saat ini, eksistensi atau keberadaan seni tradisi

berada pada titik yang rendah dan mengalami berbagai tantangan dan tekanan-tekanan

baik dari pengaruh luar maupun dari dalam. Tekanan dari pengaruh luar terhadap seni

tradisi ini dapat dilihat dari pengaruh berbagai karya-karya kesenian populer dan juga

Page 24: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

24

karya-karya kesenian yang lebih modern lagi yang dikenal dengan budaya

pop. Sementara itu, sebagai bagian dari peradaban global, masyarakat Indonesia pun

kiranya sulit melepaskan diri dari arus transformasi budaya. Konsekuensinya adalah

terjadi pergeseran-pergeseran nilai yang membawa dampak yang besar dalam berbagai

aspek kehidupan. Pergeseran budaya dan nilai-nilai tersebut mendistorsi pola pikir dan

prilaku masyarakat kita yang berimbas pada ekspresi artistik seni tradisinya.

Dialektika globalisasi dengan seni tradisi atau global-lokal ditangganggapi dengan

berbagai perspektif oleh para pakar kebudayaan dunia. Sosiolog asal Kenya, Simon

Kemoni, mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan

berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan

berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka

dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon

Kimoni (Annisa Rengganis: http://www.google), dalam proses ini, negara-negara harus

memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak

dieliminasi oleh budaya asing.

Terkait masalah ini, peneliti asal India, Dr. Abhay Kumar Singh menuturkan:

Globalisasi dalam bentuk awalnya, mungkin terbilang sebagai bencanabagi kesenian kita. Ia seperti angin topan yang bisa mencerabut apa sajahingga ke akar-akarnya. Namun dalam perspektif yang lain dan pengertiankedua, globalisasi bisa dipandang sebagai kesempatan istimewa bagibangsa-bangsa dunia yang terbilang kaya dari segi budaya. Seni makinmaju hingga mempengaruhi dunia. Sejarah membuktikan bahwa diberbagai masa, seni peradaban Iran, India, dan Romawi telah tersebarhingga ke negeri-negeri yang jauh. Masalah seperti itu bisa terulangkembali. Sejatinya, bangsa-bangsa yang meyakini akar-akar budayanya,tentu tidak akan takut akan budaya asing. Kita harus berusaha dan tahubagaimana seni bisa menjadi alat untuk membela tradisi dan budaya lokal(Irianto: http://semangatbelajar.com).

Page 25: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

25

John Naisbitt dalam bukunya yang berjudul Global Paradox (1988)

memperlihatkan hal yang bersifat paradoks dari fenomena globalisasi. Naisbitt

mengemukakan pokok-pokok pikiran, yaitu semakin kita menjadi universal, maka

tindakan kita semakin menjadi kesukuan atau lebih berorientasi kesukuan dan berpikir

secara lokal, namun bertindak global. Naisbitt berpandangan bahwa dengan

berkonsentrasi kepada hal-hal yang bersifat etnis, yang hanya dimiliki oleh kelompok

atau masyarakat itu sendiri sebagai modal pengembangan ke dunia Internasional.

Dengan demikian, berpikir lokal, bertindak global, seperti yang dikemukakan Naisbitt di

atas, dapat diletakkan dan diposisikan pada masalah-masalah kesenian di Indonesia

sebagai kekuatan yang penting di tengah pergulatan budaya global-lokal sekarang ini.

Seni yang merupakan bentuk komunikasi spesifik manusia, telah menempa

kerangka mental kita, tekstur emosial kita, bahasa kita, pencerapan audio-visual kita

terhadap lanskap, pemahaman kita mengenai masa lalu dan mas asekarang, perasaan-

perasaan kita terhadap orang lain, serta sesibilitas kita (Smiers, 2009; 18). Seni tradisi

merupakan bagian integral dari kehidupan sosio-kultural-religius masyarakat (Piliang,

2005: 311). Tradisi merupakan akar perkembangan kebudayaan yang memberi ciri khas

identitas atau keperibadian suatu bangsa. Sebagai bagian dari kebudayaan, kesenian

adalah salah satu perlengkapan manusia dalam memenuhi kehidupannnya. Sepanjang

sejarahnya seni memang mengabdikan diri untuk kemanusiaan. Jika kebudayaan

dirumuskan sebagai gejala apa yang dipikirkan, menurut Mochtar Lubis (1985: 136),

maka seni merupakan unsur yang amat penting yang memberikan wajah manusiawi,

unsur-unsur keindahan, keselarasan, keseimbangan, perspektif, irama, harmoni, proporsi

Page 26: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

26

dan sublimasi pengalaman manusia, pada kebudayaan. Tanpa nilai-nilai maka manusia

akan jatuh menjadi binatang ekonomi atau kekuasaan belaka.

Seni tradisi sebagai ekspresi kebudayaan, di awal abad ke-21 ini, merupakan

bagian yang tak terpisahkan dari dinamika globalisasi. Globalisasi mempunyai dampak

yang besar terhadap budaya. Kontak budaya melalui media massa menyadarkan dan

memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang

dimiliki dan dikenal selama ini. Kontak budaya ini memberikan masukan yang penting

bagi perubahan-perubahan dan pengembangan-pengembangan nilai-nilai dan persepsi

dikalangan masyarakat yang terlibat dalam proses ini. Kesenian bangsa Indonesia yang

memiliki kekuatan etnis dari berbagai macam daerah juga tidak dapat lepas dari pengaruh

kontak budaya ini. Sehingga untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap

perubahan-perubahan diperlukan pengembangan-pengembangan yang tetap bercirikan

identitas lokal. Tantangan yang dihadapi oleh seni tradisi cukup berat. Karena pada era

teknologi dan komunikasi yang sangat canggih dan modern ini masyarakat dihadapkan

kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik dalam menentukan kualitas maupun

selera. Hal ini sangat memungkinkan keberadaan dan eksistensi seni tradisi dapat

dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat, jika dibandingkan dengan kesenian

modern yang merupakan imbas dari budaya pop.

Dewasa ini, budaya (dalam hal ini seni) tradisi mulai berubah daya hidupnya,

karena pengaruh dari berbagai perubahan baik sosial, ekonomi maupun kultural yang

berlangsung secara global. Pengaruh globalisasi menciptakan suatu proses transformasi

yang sangat besar, karena disebabkan oleh menguatnya rasionalisasi di setiap aspek

Page 27: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

27

kehidupan. Di satu pihak mengakibatkan melemahnya ikatan bathin dengan berbagai

aspek komunitas, upacara ritual bahkan kepercayaan, serta di lain pihak memunculkan

kekuatan ikatan bathin terhadap berbagai aspek komoditi, pencitraan lewat media serta

budaya yang cepat saji. Akibat dari semua itu, memunculkan suatu proses besar tentang

diskontinuitas dari berbagai kondisi budaya tradisi yang pernah dialami dalam

masyarakat, termasuk perubahan pada seni tradisi, tak terkecuali juga pada seni dan

budaya Bali.

Kebudayaan Bali telah tumbuh dan berkembang melalui satu perjalanan sejarah

yang cukup panjang, melalui beberapa zaman dari zaman pra-sejarah berlanjut sampai

dengan tercapainya integrasi dalam kerangka sistem kebudayaan nasional dan zaman

modern. Secara khusus, fenomena yang mempunyai arti yang sangat dalam bagi

eksistensi dan perkembangan lanjut kebudayaan Bali adalah terjalinnya kebudayaan Bali

dengan agama Hindu sejak permulaan tarikh Masehi yang kemudian menumbuhkan

vitalitas dan kreativitas budaya di kalangan masyarakat Bali (Geriya, 1993:92).

Sendratari sebagai sebuah bentuk seni pertunjukan masyarakat masa kini Bali, dari

sisi pandang semiotika, adalah sebuah penanda dari petanda-petanda kebudayaan.

Gelombang transformasi budaya di tengah era globalisasi ini adalah atmosfer yang tak

terpisahkan dari eksistensi sendratari, selain juga dinamika sosial politik dalam negeri

sejak Orde Lama dan Orde Baru hingga Orde Reformasi. Persepsi para petinggi

pemerintahan di Bali terhadap dunia seni dalam masing-masing orde itu tentu juga

berkontribusi terhadap sendratari. Etos berkesenian para seniman pelaku sendratari sejak

Page 28: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

28

awal kemunculannya hingga berjaya di arena PKB, juga menjadi pilar terpenting

perjalanan seni pertunjukan ini.

Budaya massa dalam beragam bentuknya dan industri budaya sebagai salah satu

karakter globalisasi adalah dua fenomena yang membawa gelombang transformasi

budaya. Salah satu budaya massa yang mempunyai pengaruh begitu luas dan menyeluruh

di dunia, termasuk di negara berkembang seperti Indonesia, adalah televisi. Sendratari

kolosal PKB menapak kejayaannya ketika televisi, baik milik pemerintah maupun swasta,

sedang berekspansi dengan sangat gencar di tengah masyarakat Bali. Namun memasuki

paruh tahun 2000-an, ketika televisi semakin kokoh eksistensinya di ruang-ruang

keluarga, sendratari menunjukkan gejala kelesuan, baik di arena PKB maupun di tengah

masyarakat.

Sendratari sebagai salah satu kesenian masyarakat Bali kini berada di tengah-tengah

agresipnya industri budaya. Masa-masa awal perkembangan sendratari pada tahun 1965-

1970, adalah era berdenyutnya kepariwisataan Bali. Begitu pula pada tahun 1980-1990-

an, ketika sendratari kolosal menjadi seni pertunjukan unggulan PKB, adalah era

keemasan pariwisata Bali. Dunia pariwisata dengan prinsip-prinsip ekonomi uangnya itu

pun menggiring sendratari menjadi komoditi industri budaya global. Dalam konteks

globalisasi, terjadi proses tarik menarik atau tegangan diantara berbagai kekuatan. Seni

pertunjukan tradisi dituntut untuk melakukan proses reposisi kultural, yaitu mencari

sebuah posisi strategis atau melakukan semacam politik posisi di dalam konstelasi global

yang berubah secara cepat. Politik posisi dalam globalisasi adalah politik menentukan

posisi dari berbagai pilihan yang ada: 1) apakah akan mengikuti arus utama globalisasi,

Page 29: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

29

yaitu menjadikan seni pertunjukan tradisi sebagai bagian ekonomi kapitalistik, yaitu

sebagai komoditi tontonan; 2) menciptakan seni pertunjukan sebagai budaya tanding

globalisasi, dengan melakukan penguatan-penguatan lokal dan tradisi; atau 3) mencari

jalin ketiga atau jalan tengah, dengan memanfaatkan saluran globalisasi untuk melakukan

sebuah proses pertukaran budaya yang kompleks, sambil tetap menjaga nilai-nilai hakiki

tradisi itu.

Jadi dengan demikian, sendratari sebagai seni pertunjukan favorit masyarakat Bali

masa kini yang dikonstruksi dari pengembangan seni tradisi memiliki posisi dan makna

kultural di tengah pergulatan budaya global-lokal. Sebagai seni pertunjukan modern,

sendratari menunjukkan pengharkatan dan apresiasinya pada yang asali yaitu seni tradisi

yang memberi roh dan tenaga yang menggerakkan tubuhnya. Namun sebagai ekspresi

seni modern, sendratari lebih terbuka terhadap perubahan dan bahkan selalu berinovasi

sepanjang pergulatannya di arena PKB.

Bersandar pada seluruh uraian di atas maka dinamika yang terjadi dalam

sendratari Bali di tengah paradoks globalisasi menjadi latar belakang alasan

dilakukannya penelitian ini dengan fokus Sendratari Mahabharata sebagai objek material,

dan perubahannya di tengah-tengah pergulatan PKB sebagai objek formal. Dinamika

perubahan sendratari sejak muncul pertama kali di Bali pada tahun 1961 dan terutama

keberadaan Sendratari Mahabharata sejak tahun 1981 yang hingga kini masih digemari

masyarakat di arena PKB, sangat menarik diteliti dari perspektif Kajian Budaya.

Secara konseptual estetik, sendratari adalah dramatari non verbal yang dapat

dinikmati tanpa memerlukan kendala bahasa, sebab estetika tari dan musik sebagai media

Page 30: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

30

komunikasi utama dalam sendratari bisa berinteraksi secara trans-budaya dan trans-

bangsa. Di tengah era globalisasi ini, sendratari berpeluang menjadi seni unggulan yang

dapat diapresiasi masyarakat global menghadapi gencarnya penetrasi seni budaya pop.

Dalam perkembangannya di tengah masyarakat Bali sendiri, sendratari menjadi seni

pentas lokal yang memiliki dimensi kultural yang signifikan. Sebagai sebuah kreasi seni,

sendratari diterima sebagai seni tontonan yang memiliki prestise, seperti terlihat dalam

PKB, selain membawa pengaruh cukup besar terhadap beberapa seni pertunjukan Bali

yang lainnya. Sebagai sebuah ekspresi budaya, sendratari telah menjadi media

komunikasi estetik-etik-humanis yang mampu bersanding dengan seni pop global

kapitalistik yang kering dengan nilai-nilai kemanusiaannya.

Sesungguhnya lakon-lakon sendratari Bali di arena PKB, seperti telah disinggung

di atas, dapat mengangkat berbagai sumber cerita seperti Ramayana, Mahabharata,

legenda, sejarah, Tantri, cerita Panji dan sebagainya. Alasan mengapa penelitian ini

hanya menetapkan dinamika Sendratari Mahabharata sebagai objek kajian adalah:

pertama, cerita Mahabharata sangat mengakar di tengah-tengah kehidupan sosial budaya

Bali. Kedua, sebagai sumber lakon, cerita Mahabharata paling banyak diacu oleh seni

pertunjukan Bali. Ketiga, Sendratari Mahabharata dipentaskan secara konsisten dalam

PKB. Keempat, pada umumnya penonton lebih tertarik dengan sendratari dengan sumber

lakon cerita Mahabharata terbukti dari popularitas tokoh Sakuni dan Bima sepanjang 15

tahun pertama penyelenggaan PKB. Kelima, dari sisi para penggarap sendratari, cerita

Mahabharata yang penuh konflik lebih menyediakan struktur dramatik yang mutlak

diperlukan seni pentas yang bergenre drama (I Nyoman Sukerta, wawancara 12 Juli

Page 31: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

31

2011). Lima alasan tersebut merupakan alasan utama ditetapkannya dinamika Sendratari

Mahabharata sebagai objek material dari penelitian ini.

Selain alasan utama tadi, ada empat alasan khusus mengenai mengapa penelitian

ini mengangkat genre seni pertunjukan sendratari. Alasan pertama, sendratari lahir dan

diapresiasi di tengah krisis ekonomi, politik, dan budaya, termasuk kesenian, yang terjadi

di Indonesia pada umumnya dan di Bali pada khususnya. Krisis ekonomi dengan nilai

mata uang yang sangat rendah membuat rakyat menderita. Bencana kemanusiaan dari

peristiwa politik G30S/PKI pada tahun 1965 mengoyak-ngoyak kehidupan sosial

masyarakat Bali. Termasuk dalam konteks ini adalah trauma berkesenian. Globalisisi

dalam wujud imperialisme dan kapitalisme secara tidak langsung memarginalkan

budaya-budaya lokal, termasuk budaya masyarakat Bali. Saat itu, kebanggaan masyarakat

Bali terhadap nilai-nilai budayanya, termasuk kesenian, merosot.

Kedua, sebagai presentasi estetik, konsep estetik sendratari termasuk genre seni

pertunjukan baru dalam arti tidak mengacu kepada seni pertunjukan Bali yang telah ada

sebelumnya tetapi justru diramu dari keaneragaman kesenian Bali itu sendiri yaitu dari

drama tari klasik Gambuh hingga seni pentas poluler Kebyar. Drama tari tampa dialog

langsung oleh para pemainnya itu, melainkan dibawakan oleh dalang, yang berdramatisisi

dengan tata gerak maknawi itu, dalam perjalanannya menjadi seni pentas primadona

hampir sepanjang 20 tahun (1982-2000-an) di arena PKB dan hingga kini masih

dipentaskan. Lebih dari itu, nilai-nilai artistik sendratari ini membawa perubahan baru

pada tari Bali.

Page 32: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

32

Ketiga, para pegiat (konseptor, penggarap, dan pemain) Sendratari Mahabharata

PKB, adalah institusi pendidikan formal kesenian, bukan sekaa kesenian berbasis

masyarakat komunal. Sendratari Jayaprana yang lahir pada tahun 1961, para penggasnya,

penggarap, dan pemainnya adalah guru-guru dan murid Kokar. Begitu pula ketika

sendratari digarap secara kolosal di arena PKB para pelaku utamanya, selain para

seniman SMKI, juga para dosen dan mahasiswa ASTI/STSI/ISI. Sebagai lembaga

pendidikan yang terbuka bagi masyarakat yang menempuh jenjang akademis bidang seni,

para siswa atau mahahiswa yang menajadi penari dan penabuh sendratari kolosal garapan

kedua institusi itu datang dari seluruh Bali dan bahkan dari wilayah Indonesia lainnya.

Keempat, secara historis, keberadaan sendratari melewati periode Orde Lama,

Orde Baru, dan Era Reformasi. Tiga periode yang dilalui sepanjang lebih dari 45 tahun

itu, sendratari berada di tengah masyarakat yang berdialektika dengan era globalisasi.

Namun demikian, sendratari yang direkontruksi melalui dekontruksi nilai-nilai estetik

lokal Bali, menancapkan tonggak penting dalam dunia seni pertunjukan Bali masa kini.

Di Tengah era globalisasi dan industri budaya massa yang merambah dunia secara agresif

yang memposisikan ekspresi kesenian lokal tergusur dan bahkna tereleminasi, sendratari

hadir sebagai representasi budaya tanding. Di tengah hegemoni budaya massa, khususnya

lewat tevisi, pementasan sendratari kolosal PKB masih mampu menarik perhatian

penonton.

Alasan utama dengan fokus penelitian Sendratari Mahabharata dan alasan khusus

diangkat topik genre seni pertunjukan sendratari yang dikemukan tersebut menjadi

pijakan dalam penyusunan rumusan masalah penelitian ini. Beberapa alasan objektif

Page 33: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

33

lainnya yang juga menstimulasi penelitian ini adalah: pertama, nara sumber yang

berkompeten yang terlibat saat kelahiran seni pertunjukan ini dan para konseptor, kreator,

dan pelaku-pelaku utama sendratari kolosal PKB masih memungkinkan memberikan

informasi dan konfirmasinya; kedua, topik sendratari Bali ini masih original yang belum

pernah diteliti sebagai karya tulis ilmiah disertasi (S3) maupun dalam bentuk tesis (S2);

ketiga, sebagai seniman dan akademisi, peneliti sejak usia 10 tahun sudah sering

menyaksikan pementasan sendratari di tengah masyarakat dan selanjutnya pernah

menjadi pelaku seni pertunjukan ini yaitu sebagai penabuh dan penari, komposer, dalang,

dan pengamat sendratari PKB (dalam bentuk ulasan di surat kabar); keempat, mengamati

bahwasannya sejak sekitar tahun 2000-an gairah penggarapan sendratari dan melihat pula

perhatian penonton sempat menurun terhadap pementasannya di PKB; dan kelima,

Sendratari Mahabharata yang digarap dan dipentaskan mulai tahun 1981 di arena PKB

dan masih digemari penonton hingga sekarang (2014), menunjukkan adanya dinamika

perubahan yang perlu dengan segera diteliti.

Terakhir, sebuah alasan subjektif dari peneliti juga tak kalah perannya mendorong

dipilihnya topik Sendratari Mahabharata PKB ini, terutama yang berkaitan dengan

sumber lakonnya. Peneliti sendiri lahir dan dibesarkan di Banjar Babakan, Desa

Sukawati, Kabupaten Gianyar, salah satu kantong seni pedalangan Bali. Para dalang

setempat secara turun-temurun pada umumnya lazim mementaskan Wayang Parwa,

wayang kulit dengan sumber cerita Mahabharata. Cerita karya Bagawan Wiyasa ini

terinternalisasi pada diri peneliti sejak masih kanak-kanak, baik yang diserap dari tradisi

mendongeng, maupun dengan menonton pertunjukan wayang kulit. Bahkan pada masa

Page 34: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

34

kanak-kanak itu, peneliti pernah menjadi pemain drama (iringan babatelan gender

wayang) dengan mengangkat lakon-lakon yang bersumber epos Mahabharata. Drama

anak-anak yang disutradarai oleh Dalang I Nyoman Ganjreng ini, sering pentas hingga ke

luar desa seperti Batubulan dan Ubud. Internalisasi cerita Mahabharata berlanjut pada

masa remaja, melalui aktivitas menjadi tututan/katengkong (pembantu dalang) I Ketut

Madra dan I Wayan Wija. Sementara itu, komik-komik Mahabharata karya R.A Kosasih

menjadi salah satu bacaan yang peneliti gemari. Ketika para seniman Banjar Babakan

menggarap Sendratari Mahabharata pada tahun 1976 dengan lakon Bimaniyu

(Abimanyu), peneliti didaulat menjadi tokoh Bimaniyu. Peneliti juga menghayati lakon

atau tokoh-tokoh epos Mahabharata sebagai seorang pelukis tradisional untuk dijual

kepada wisatawan. Setelah dewasa, peneliti bertindak selaku komposer Sendratari

Mahabharata Banjar Babakan Sukawati yang dipentaskan serangkaian dengan ritual

keagamaan di banjar dan desa kelahiran peneliti.

1.2 Rumusan Masalah

Ada sepuluh masalah yang menarik dari topik sendratari ini, yaitu: (1) Kenapa

kelahiran sendratari pada tahun 1961 diterima antusias masyarakat Bali? (2) Adakah

konteks penciptaan Sendratari Ramayana pada tahun 1965 dengan suasana politik pada

waktu itu? (3) Bagaimana proses munculnya gagasan sendratari kolosal pada PKB I

tahun 1979? (4) Kenapa sendratari kolosal menjadi primadona PKB? (5) Siapakah tokoh-

tokoh yang terlibat pada masa kejayaan sendratari? (6) Bagaimana proses penciptaan dan

pementasan sendratari kolosal PKB? (7) Kenapa semangat inovasi begitu kuat dalam

Page 35: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

35

sendratari kolosal? (8) Bagaimana peranan seni tradisi sebagai pijakan kreativitas dalam

penggarapan sendratari? (9) Seberapa jauh pengaruh modernisasi dan post-modernisme

dalam gagasan inovasi sendratari ? (10) Bagaimana bentuk dan apa yang menjadi

penyebab dinamika perubahan sendratari Bali? Kesepuluh masalah yang menarik tadi

tentu tidak semuanya akan dikaji dalam penelitian ini. Namun demikian, diantaranya ada

yang diintegrasikan dalam tiga rumusan masalah sebagai berikut.

1) Bentuk perubahan apa saja yang terjadi pada Sendratari Mahabharata di tengah

perjalanan Pesta Kesenian Bali?

2) Mengapa Sendratari Mahabharata mengalami berbagai perubahan di tengah

perjalanan Pesta Kesenian Bali?

3) Apa makna dari semua perubahan Sendratari Mahabharata di tengah perjalanan

Pesta Kesenian Bali?

Fokus yang dijadikan studi kasus penelitian ini adalah Sendratari Mahabharata PKB

yang dipergelarkan di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, dari tahun

1981 hingga tahun 2014. Sebagai studi kasus, tidak seluruh garapan sendratari yang

lakonnya diambil dari cerita Mahabharata diteliti melainkan akan dicermati garapan-

garapan yang dapat mewakili atau menunjukkan dinamika dalam perjalanannya di arena

PKB. Sebagai sebuah teks yang tak bisa dilepaskan dari konteksnya, sendratari adalah

sebuah presentasi estetik memiliki korelasi untuk merepresentasikan dimensi kultural

masyarakat dan atmosfer zamannya. Oleh karena itu maka judul yang diangkat dalam

penelitian ini adalah “Dinamika Sendratari Mahabharata di Tengah Perjalanan Pesta

Kesenian Bali“.

Page 36: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

36

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui bentuk perubahan Sendratari Mahabharata di tengah-

tengah pergulatan budaya PKB. Bentuk-bentuk perubahan yang ingin

diperoleh dari penelitian adalah perubahan instrinsik dan ekstrinsiknya.

Secara intrinsik, sendratari merupakan perpaduan dari unsur-unsur seni

tari, karawitan, dan pedalangan Bali yang dalam proses penuangannya

disertai dengan menyesuaian-penyesuaian selera dan persepsi. Sedangkan

secara ekstrinsik, sendratari mengkomunikasikan nilai-nilai moral, baik

yang mengemuka secara eksplisit verbal maupun kearifan-kearifan etik

yang tercermin dari saripati lakon yang dibawakan.

2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendorong perubahan

Sendratari Mahabharata di tengah-tengah pergulatan PKB. Faktor-faktor

yang menjadi pendorong perubahan ini perlu diketahui mengingat

Sendratari Mahabharata PKB adalah seni pentas yang digemari semua

kalangan. Tujuan khusus ini juga bertolak dari konstruksi artistik

sendratari sebagai bentuk ungkapan kreativitas dan inovasi seni yang

dibangun dari keragaman seni pertunjukan tradisional Bali yang juga

menunjukkan fenomena perubahan.

Page 37: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

37

3) Untuk mengetahui makna perubahan Sendratari Mahabharata di tengah-

tengah pergulatan PKB. Memahami makna dari perubahan Sendratari

Mahabharata PKB sebagai representasi dari transformasi budaya

masyarakat Bali adalah tujuan khusus penelitian ini. Bagaimana

dialektika global-lokal dan pengaruh aspek politik, ekonomi, sosial dan

budaya terhadap dinamika perubahan Sendratari Mahabharata PKB,

adalah gambaran kontekstual yang ingin diperoleh dalam penelitian

berspektif Kajian Budaya ini.

1.3.2 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian berjudul “Dinamika Sendratari Mahabharata di Tengah

Perjalanan Pesta Kesenian Bali“ ini adalah untuk mendapat gambaran bagaimana kaitan

dan perubahan dunia seni sebagai representasi budaya masyarakat pendukungnya.

Melalui topik sendratari ini secara spesifik ingin diperoleh gambaran bagaimana

pergulatan para partisipan, pelaku dan penonton, menempatkan kreativitas dan inovasi

sebagai sebuah semangat dan media untuk mengaktualisasikan nilai seni tradisi dalam

konteks transformasi budaya dan di tengah-tengah dialektika global-lokal.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoretis

Manfaat akademik yang diharapkan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 38: PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id 1.pdf · tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta,

38

1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan pijakan teorik-akademik dalam bidang kajian

budaya dengan topik Sendratari Mahabharata, sebuah seni pertunjukan yang

menjadi tontonan favorit masyarakat Bali selama lebih dari 30 tahun di arena

PKB.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan konsep bagi kalangan akademisi

yang mendalami bidang estetika, khususnya estetika seni pertunjukan inovatif

yang mengeksplorasi seni tradisi dan juga sekaligus mengadopsi nilai-nilai

modern kontemporer.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Hasil penelitian ini bermanfaat bagi kalangan konseptor, seniman kreator, dan

pegiat Sendratari Mahabharata PKB dalam memposisikan diri, kreativitas, dan

inovasinya di tengah dinamika masyarakat.

2) Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pihak Pemda Bali sebagai pendukung

terdepan sendratari, Sendratari Mahabharata PKB, dalam mengalokasikan ongkos

produksi, pementasan dan honorium yang sepantasnya.

3) Hasil penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat luas pencinta seni, khususnya

bagi para penonton dalam meningkatkan wawasan, pengetahuan, apresiasi, dan

respeknya terhadap seni pertunjukan sendratari, Sendratari Mahabharata PKB,

termasuk para pelaku seninya.