konstruksi dramatik wayang krucil kyai songsong di lamongan

26
KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN Welly Suryandoko, S.Pd Abstrak Wayang merupakan seni yang adi luhung dan dapat berkembang mengikuti perubahan siklus budaya masyarakat di Indonesia, yang cikal bakalnya bermula dari kepercayaan hyang atau danyang melalui proses akulturasi dengan budaya Hindu dan Budha berkembang mengikuti sebuah tatanan masyarakat baik sebagai sebuah ritual, tuntunan dan tontonan, hal tersebut yang memompa kreatifitas para seniman tradisi untuk mengembangkan seni tersebut, muncullah berbagai macam jenis wayang di Indonesia saat ini lewat sebuah tangan kreatif dan sebuah keinginan. jenis-jenis dapat dilihat mulai dari wayang beber, wayang purwa, wayang rontal, wayang kertas, wayang beber kertas, wayang demak, wayang keling, wayang jengglong, wayang kidung kencana, wayang purwa gedog, wayang kulit purwa Cirebon, wayang kulit purwa jawa timur, wayang golek, wayang krucil, wayang sabrangan, wayang rama, wayang kaper, wayang taspirin, wayang kulit betawi dan wayang tambun, wayang ukur, wayang dolanan (mainan), wayang batu atau wayang candi, wayang sandosa, wayang wong, wayang madya, wayang gedog, dan wayang klithik, dari segi cerita, bentuk dan penokohan terdapat sebuah kesamaan dan perbedaan walaupun sumber awal cerita, bentuk dan penokohan berasal dari india yaitu Ramayana dan Mahabarata.Sampai pada munculnya kitab menak, kitab manik maya, 1

Upload: alim-sumarno

Post on 03-Jan-2016

360 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : WELLY SURYANDOKO, http://ejournal.unesa.ac.id

TRANSCRIPT

Page 1: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

Welly Suryandoko, S.Pd

Abstrak

Wayang merupakan seni yang adi luhung dan dapat berkembang mengikuti perubahan siklus

budaya masyarakat di Indonesia, yang cikal bakalnya bermula dari kepercayaan hyang atau

danyang melalui proses akulturasi dengan budaya Hindu dan Budha berkembang mengikuti

sebuah tatanan masyarakat baik sebagai sebuah ritual, tuntunan dan tontonan, hal tersebut yang

memompa kreatifitas para seniman tradisi untuk mengembangkan seni tersebut, muncullah

berbagai macam jenis wayang di Indonesia saat ini lewat sebuah tangan kreatif dan sebuah

keinginan. jenis-jenis dapat dilihat mulai dari wayang beber, wayang purwa, wayang rontal,

wayang kertas, wayang beber kertas, wayang demak, wayang keling, wayang jengglong, wayang

kidung kencana, wayang purwa gedog, wayang kulit purwa Cirebon, wayang kulit purwa jawa

timur, wayang golek, wayang krucil, wayang sabrangan, wayang rama, wayang kaper, wayang

taspirin, wayang kulit betawi dan wayang tambun, wayang ukur, wayang dolanan (mainan),

wayang batu atau wayang candi, wayang sandosa, wayang wong, wayang madya, wayang gedog,

dan wayang klithik, dari segi cerita, bentuk dan penokohan terdapat sebuah kesamaan dan

perbedaan walaupun sumber awal cerita, bentuk dan penokohan berasal dari india yaitu

Ramayana dan Mahabarata.Sampai pada munculnya kitab menak, kitab manik maya, kitab

sudamala, cerita panji dan cerita wali. Mengikuti tatanan masyarakat yang berlaku seperti ketika

para wali menyebarkan Islam ke wilayah Asia bagian timur tepatnya wilayah Jawa. Wali Allah

akhirnya melakukan penyebaran Agama Islam dengan menggunakan media dikarenakan ketika

Wali masuk wilayah Jawa masyarakat memeluk kepercayaan animisme, dinamisme, Hindu dan

Budha, sehingga menggunakan media Wayang dalam mensyiarkan agama Islam. Di daerah

Lamongan pesisir pantai utara kecamatan Paciran Sunan Drajat menggunakan media wayang

untuk media dakwah islam dengan mengusung cerita menak.

Kata Kunci: Wayang

1

Page 2: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

Pendahuluan

Istilah wayang menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah: Boneka tiruan orang yang terbuat

dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh

dalam pertunjukan drama trdisional. Biasanya dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang.

Menurut Bausastra Jawi adalah bentuk atau rupa yang terjadi disebabkan dari barang yang

terkena sorot, perwujudan orang atau barang lainnya yang dibuat dari kulit.

Wayang Krucil adalah wayang yang berukuran kecil yang menggunakan bahan kayu pipih (dua

dimensi) yang memiliki bentuk mirip dengan wayang gedog Wayang klithik atau krucil.Kedua

kata ini menunjukan boneka-boneka kayu kecil yang pipih yang diukir dalam relief serta di cat,

tetapi lengan-lengan yang digerakkan dibuat dari kulit.Reportoar lakon-lakoan berdasarkan pada

cerita panji dan legenda Damarwulan dan Menakjingga.Saat ini, wayang klihtik kurang popular

di jawa tengah, namun wayang ini masih popular di jawa timur terutama di tempat cerita- cerita

panji yang menjadi tema-tema bagi lakon-lakon wayang klithik itu berasal dari wayang golek

adalah bentuk ketiga.Wayang ini dipertunjukan dengan boneka-boneka dari kayu, tiga dimensi,

dan diberi busana. Reportoar di Jawa Tengah terdiri atas lakon-lakon yang berdasarkan pada

cerita-cerita tentang seoarang pangeran Arab yaitu Amir Hamzah adalah seorang paman nabi

Muhammad SAW, yang petualangan-petualangannya dihubungkan dengan karya sastra Jawa

Serat Menak. Di Jawa Barat, yaitu Sunda, tokoh ksatria-ksatria dalam Ramayana dan

Mahabarata. Sementara wayang golek sangat popular di Jawa barat, Yogyakarta dan Jaw

Tengah, pertunjukan wayang golek tidak dikenal di Bali ( Purwadi, 2006:231-232).

Cerita dan Sejarah Wayang Krucil Kyai Songsong

Cerita

Raden Panji Asmoro bangun Putra Mahkota Kerajaan Jenggolo Manik telah dipertunangkan

dengan Dewi Sekartaji putri kerajaan Kediri.Kedua raja (Jenggolo Manik dan Kediri) masih

saudara sekandung kakak beradik.Keduanya bercita-cita mempersatukan kembali kerajaan

Jenggolo Manik Kediri seperti pada masa leluhurnya yaitu Prabu Airlangga Raja kerajaan

Kahuripan.

2

Page 3: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

Prabu Lembu Amiluhur Raja Jenggala Manik amat terkejut sewaktu mendengar berita

bahwa puteranya Raden Panji Asmara Bangun telah mengawini wanita dari kalangan rakyat

jelata yang bernama Dewi Reni atau Dewi Angraeni.Sang Raja Prabu Lembu Amiluhur amat

murka dan merasa aib bila masalah tersebut didengar oleh Prabu Lembu Amijaya Raja Kediri.

Utusan prabu Lembu Amijaya dari Kediri telah datang di Kerajaan Jenggala Manik,

membawa surat yang isinya mempertanyakan perkawinan Panji dan Dewi Angraeni, serta

mempertanyakan apakah perkawinan Panji dengan Dewi Sekartaji telah dibatalkan secara

sepihak?

Para lembu Amiluhur membalas surat tersebut, isinya ia meminta maaf atas kelalaian

tersebut. Dikatakan pula bahwa perkawinan Panji dengan Dewi Reni diluar sepengetahuannya.

Dalam surat balasan itu dikatakannya bahwa perkawianan Panji dengan Dewi Sekartaji tidak

dibatalkan. Ia berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut.

Permaisuri Lambu Amiluhur amat bersedih hati.Sang Ibunda Panji amat menbenci

Dewi Reni. Oleh karena itu ia meminta ke Prabu Lembu Amiluhur agar Dewi Reni dilenyapkan.

Dewi Reni dianggap sebagai sumber kericuhan di kerajaan.Setelah Dewi Reni

dilenyapkan.Diharapkan Raden Panji dapat dikawinkan dengan Puteri Kediri Sekartaji

Candrakirana. Dengan berat hati Prabu Lembu Amilihur menyetujui permintaan sang permaisuri.

Lalu dipanggilnya Udapati Kertala (kakak Raden Panji dari Ibu yang lain) untuk melaksanakan

tugas penting yaitu melenyapkan Dewi Reni. Udapati Kertala merasa berat melaksanakan tugas

kerajaan tersebut.Ia amat menyayangi Panji dan ikut merasa berbahagia melihat pasangan Dewi

Reni dan Panji yang amat rukun tetapi Udapati Kartala pun tidak berani menolak perintah Prabu

Lembu Amiluhur. Ia memberitahu Panji dengan ungkapan sandi (bahasa penuh makna dan

rahasia) yakni ayahandanya sedang sakit. Raja menitahkan agar mencari obat kepada sang Wiku

(*) Putri Dyah Kilisuci di Gunung Penanggguangan obat itu bernama “Tlutuhing Kayu Kastuba,

Roning Sandilata” (getah kayu kastuba, daun sandilata).

Panji Asmara Bangun meninggalkan istrinya, mempercayakan keselamatan istrinya

ke Udapati Kertala menuju ke Penanggungan. Dewi Reni ternyata amat cerdas, ia memahami

bahasa sandi (bahasa rahasia) tersebut. Yang dimaksud degan getah daun kestuba adalah

darahnya sendiri dan Daun Sandilata adalah tubuhnya sendiri.kehendak raga ialah kametian

Dewi Reni sendiri.

3

Page 4: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

Udapati kertala mengajak Dewi Reni ke hutan. Dewi Reni tidak takut menghadapi

kematian, sebab ia menyadari bahwa dirinya telah menjadi penghalang perkawinan Panji dan

Sekartaji, Juga penghalang persatuan kerajaan Jenggala dengan Kerajaan Kediri. Udapati dengan

was-was dan penuh ketakutan menghunus keris dengan cekatan ia menubruk Udapati, akhirnya

keris terhunus menancap ke dada Dewi Reni. Udapati sangat takut berlari meninggalkan jenazah

Dewi Reni di hutan.

Pada waktu itu.Raden panji berhasil menghadap dengan Kilisuci (Sang Wiku

Putri).Sang Wiku (Biksu/pertapa telah memerintahkan Panji agar segera pulang ke Kerajaan

Jenggala.Dalam perjalanan pulang, Panji memeluk jenazah istrinya ditengah hutan. Ketika Panji

akan memeluk jenazah istrinya tersebut, jenazah hilang musnah, dari kejauhan terdengar suara

gaib sang Dewi Reni. Ia rela meninggal dunia demi perkawinan Panji dan Sekartaji, telah

menjadi kehendak Dewa, Dewi Reni akan menjelma (Inkarnasi)menjadi bulan purnama (bahasa

jawa kuno Candrakirana), kemudian akan menyatukan dirinya dengan Dewi Sekartaji. Kelak

dewi Sekartaji disebut Dewi Candrakirana.Peristiwa kerajaan Kediri, Sekartaji telah mendengar

bahwa kekasihnya telah mengawini Dewi Reni, ia meninggalkan kerajaan Bali dan tahta menjadi

Raja disana.

Panji Asmara Bangun sangat sedih hatinya karena istrinya telah meninggal dunia,

demikian pula Sekartaji telah menghilang dari kerajaan Kediri.Untuk melampiaskan segala

kesedihannya, Panji mengembara bersama Prajurit Jenggala dan berusaha menaklukan setiap

kerajaan yang dijumpainya.Akhirnya Reden Panji menghadapi Raja Bali. Sewaktu Panji akan

berperang melawan Raja Bali , ia merasa tidak berdaya. Di pihak lain, Raja Bali takut

menghadapi Panji kemudian berlari menuju pura. Di pura itulah Raja Bali mengis tersedu-

sedu.Melihat wajah Raja Bali, Panji terbayang wajah Dewi Reni dengan kekuasaan para Dewa

pada waktu itu pula bulan memancarkan cahaya terang (Bulan Purnama). Raja bali melepaskan

busananya (pakaian Raja Bali) dan Panji semakin yakin bahwa yang dihadapinya adalah Dewi

Sekartaji. Panji memeluk Dewi, sejak itu pula Dewi Sekartaji diberi nama Dyah Candrakirana.

Seluruh Negara bersuka cita, karena Panji menemukan Sekartaji, kemudian dilangsungkan

pernikahan Panji dan Sekartaji, maka bersatulah kerajaan Jenggala dan Kediri.Cerita lainnya

ialah cerita menak.

Cerita Menak di mulai dengan cerita tentang Nabi Muhammad.Bertanya kepada

pamannya (Abas) tentang kepahlawanan riwayat Amir Hamzah (Amir Ambyang/ Wong

4

Page 5: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

Agung).Amir Hamzah adalah paman dari Nabi Muhammad.Yang dalam cerita terkenal sebagai

tokoh yang gagah berani yang beragama Islam dengan Prabu Nuserwan yang masih

Kafir.Permusuhan antara Wong Agung dengan Prabu Nuserwan tiada henti-hentinya karena

Wong Agung menikah dengan Dewi Muninggar, Anak perempuan Nuserwan. Hingga terjadi

peperangan antara sang menantu dengan mertua. Namun jika sang mertua kalah, dia selalu pergi

mengungsi dan meminta perlindungan pada raja lain yang mempunyai adik perempuan.

Peperangan dimulai lagi.Dalam peperangan ini mula-mula Wong Agung kalah.Ia ditolong oleh

adik putri Raja. Sang Putri lalu menjadi permaisuri Wong Agung,.Timbul lagi peperangan dan

Raja Nuserwan kalah.Raja Nuserwan lalu tunduk kepada Wong Agung, kemudian memeluk

Agama Islam. Nuserwan lari lagi kekerajaan lain dengan pola yang seirama namun cerita dibuat

berbeda.demikian begitu seterusnya cerita menak itu (Poerbatjaraka, 1957 : 122-123)

Sejarah

Subatang kayu mengapung di pantai utara Jawa tepatnya di pesisir kota Lamongan, yang

sekarang ini disebut dengan pantai tanjung kodok yang berdekat dengan area Wisata Bahari

Lamongan, kayu tersebut dikerubungi oleh ribuan ikan namun kayu tetap bisa melawan arus,

hingga menuju kesebuah perahu nelayan yang sedang mencari ikan, awak perahu kemudian

mengangkat kayu kedalam perahu, akan tetapi ikan-ikan yang yang mendorong kayu tersebut

ikut terbawa masuk kedalam perahu, perahu hamper karam sebab banyaknya ikan yang berada

didalam perahu tersebut, awak perahu membakar kemenyan dengan seketika ikan tersebut

melompat kembali kedalam laut. Perahu tanpa layar dan tanpa didayung menepi dengan

sendirinya ke Pantai tepatnya diperbatasan Banjar Anyar, Banjar wati. Di sana terdapat seorang

lelaki tua bernama Pangeran Sabda Suling, oleh nelayan kayu tersebut diserahkan kepada orang

tua itu kemudian kayu dibawa pulang. Sesampainya dirumah kayu diletakkan di dekat Gedogan

Jaran, Pangeran Sabda Suling memiliki Gamel yang bernama Ratmo, oleh Ratmo kayu tersebut

digunakan untuk alas mencacah pakan Kuda. Ketika kayu terkena pisau yang digunakan untuk

mencacah, kayu tersebut mengeluarkan darah yang dari bentuk dan baunya menyerupai darah

manusia, Gamel tersebut takut melihat hal itu kemudian melaporkan kepada Pangeran Sabda

Suling.Oleh pangeran dibuatlah kayu tersebut menjadi Wayang, dari kayu itu dapat dibuat

menjadi dua Wayang laki-laki dan perempuan yang bernama Songsong dan Rengganis.Tempat

untuk membuat Wayang berada di kuburan Banjarwati, Pager Kulon yang terdapat

5

Page 6: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

sumurnya.Setelah selesai dibuat Wayang diserahkan kepada Eyang banyu keluarga dari Mayang

Madu yang merupakan mertua dari Kanjeng Sunan Drajat. Setiap malam Eyang Banyu selalu

bermimpi agar dapat mencarikan teman dari kedua Wayang yang didapatkannya, Oleh Eyang

Wayang itu di gendong kemana-kemana dengan tujuan mencari teman dari wayang tersebut, hal

itu dilakukan sampai bertahun-tahun namun belum juga ditemukan. Ketika dia sampai di Sedayu

Eyang banyu membeli tembakau di sebauh tokoh milik orang China sembari terus menggendong

Wayang tersebut, penjual bertanya kepada Eyang, yang berada di gendongannya itu benda apa?

Sang Eyang Banyu menjawab, bahwa yang ada pada gendongannya adalah Wayang, kemudian

wayang diperlihatkan kepada Orang China tersebut, penjual Chinapun berkata bahwa dia juga

mempunyai Wayang yang serupa dengan Wayang tersebut.Wayang milik Orang China itu

diberikan kepada Eyang banyu sebab Orang China sekeluarga takut, sebab setiap hari digunakan

bermain oleh anaknya waktu siang.Namun, ketika malam wayang tersebut berada diatap

rumahnya, hal itu berjadi berulang kali. Wayang diterima Eyang Banyu kemudian dibawah

pulang, diberi nama Wandan dan Renggani. Orang-orang ahli tirakat menamkan jumlah wayang

berjumlah embat buah yang bernama

1. Surak (Penerang Hujan)

2. Glidik (Penagih orang atau nadzar)

3. Sabuk (Penagih orang atau nadzar)

4. Gambuh (menjaga peralatan wayang)

Makna Songsong berarti pelindung atau penangkis, Kyai Wandan yang menjadi sesepuh Wayang

tersebut kemudian orang-orang pintar menambahkan jumlah wayang lebih banyak lagi hingga

dapat digunakan untuk melakukan pergelaran Wayang.Sunan Drajat mensyiarkan Agama Islam

dengan media Wayang dengan Eyang Banyu dengan para Santri Sunan Drajat, didukung juga

dengan Gamelan milik Sunan Drajat yaitu gamelan Singo Mengkok pada abad XIV.Wayang

beserta perangkatnya dibawa menuju Selatan Bengawan Solo tepatnya di daerah

Sungegeneng.Awal perjalanan Dakwah dimulai dudaerah Sungegenang tersebut.

Konstruksi Estetika Wayang Krucil Kyai Songsong

Dhalang Ki Sudikno memiliki tipe bervariasi dari mulai Dhalang Guna, Dhalang Purba,

Dhalang Populer, Dhalang Sejati dan Dhalang Wasesa. Hal ini dibuktikan dengan eksistensinnya

didalam dunia pekeliran ini, dengan minat masyarakat yang masih mengaggap Dhalang Ki

6

Page 7: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

Sudikno dengan Wayang Krucil Kyai Songsongnya merupakan bagian dari perjalanan Islam di

Lamongan, Ki Sudikno memainkan Wayang tersebut salah satunya juga karena permintaan dari

masyarakat untuk menggelar wayang dengan lakon yang dibawahan bisa melalui permintaan

masyarakat, juga tawaran dari Ki Sudikno jika masyarakat tidak terlalu paham tentang lakon

pewayangan. Namun, cerita yang disampaikan memiliki nilai yang dapat disampaikan kepada

penonton, kepiawaian dalam mengolah dialog agar mudah disampaikan kepada masyarakat

umum dan kepandaiaannya dalam memainkan wayang tersebut sehingga Wayang Krucil tersebut

nampak hidup.Antra kreatifitas Dhalang, rasa Dhalang ketika bermain dan perpaduan kekuatan

Dhalang dan kekuatan dalam wayang tersebut sehingga keduanya saling member timbale balik

akhirnya sebuah pergelaran Wayang Krucil Kyai Songsong dapat dinikmati hingga saat ini.

Sesaji

Menjelang pergelaran Wayang Krucil wayang dikeluarkan dari kotak wayang dengan

menggunakan sesaji gunanya adalah untuk menghormati wayang tersebut, Wayang diangkat

dari kotak kemudian diangkat hingga kepala Dhalang sebagai penghormatan kepada pembuat

wayang tersebut. Sedangkan sesaji yang digunakan adalah:

1. Pohon pisang beserta buahnya

2. Tebu

3. Jambe suluh

4. Kelapa

5. Telur ayam

6. Benang dan jarum

7. Cermin

8. Beras 2,5 Kg

9. Tikar dan bantal

10. Tumpeng sewu(Satu tumpeng besar ditengah dan disekelilingnya terdapat seribu

tumpeng kecil) jumlah tumpeng yang mengelilingi tumpeng besar dapat kurang dari jumlah

seribu tumpeng.

11. Bubur Merah

12. Bubur Putih

13. Bubur Dedeg

7

Page 8: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

14. Kupat dan Lepet

15. Ayam panggang

16. Puloh

17. Korok Gringsing

18. Alat-alat dapur (Kendil, pengaron, entong dll)

19. Banyu tiga tempat (Sumur, telaga, laut)

20. Kembang 7 warna dan terletak pada satu pekarangan atau kembang setaman.

21. Menyan

Kelir

Gambar 1

Ki Sudigno dan wayang Krucil Kyai Songsong

(Dokumentasi Welly Suryandoko 2011)

Kelir adalah selembar tabir yang terbuat dari kain putih pada umumnya terbuat dari kain blacu,

dalam wayang Krucil Kyai Songsong menggunakan dua bagian, bagian kanan dan bagian kiri

sedangkan bagian tengah terdapat duang untuk memainkan wayang, tepat didepan blencong,

sehingga wayang dapat disaksikan dari depan atau dari belakang tanpa menggunakan blencong.

Kain dari sisi kanan dan kiri masing-masing berukuran 1,5 meter dapat disaksikan pada gambar

1 dan 2. Di bagian pembatas tengah terdapat bulu merak sebagai penghias dapat dilihat pada

gambar 3.

8

1 2

3

Page 9: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

Larapan

Gambar 2

Ki Sudigno dan Wayang Kyai Songsong

(Dokumentasi Welly Suryandoko 2011)

Pada gambar dengan kode nomor 1 adalah Larapan tempat menancapkan

‘Sogol” dan “gapit” , kayu terdiri dari lubang-lubang untuk memasukkan wayang kedalamnya

sesuai dengan jumlah wayang krucil tersebut terdapat tiga tingkat kayu, larapan tingkat pertama

dari bawah jumlah wayang lebih banyak kedudukan wayangnya pun lebih rendah para

Punggawa atau paseban, larapan tingkat ke dua dari bawah jumlah wayang lebih sedikit untuk

menancapkan golongan wayang katongan, Putran dan Putren, Larapan tingkat ketigapaling atas,

yang terletak didekaat kelir sebagi tempat memainkan Wayang Krucil Kyai Songsong. Tiga

tingkat tesebut memiliki makna filosofis manusia yaitu lahir, hidup dan mati.Panjang masing-

masing kayu sekitar 3 meter.Kayu memiliki kesamaan fungsi dengan Gedebog dalam Wayang

Purwa yaitu untuk menancapkan wayang agar tidak mudah goyang, Dengan demikian larapan

merupakan satu kesatuan dalam pertunjukan Wayang.

9

1

Page 10: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

Kotak Wayang

Gambar 3

Kothak Wayang Krucil Kyai Songsong

(Dokumentasi Welly Suryandoko 2011)

Kothak wayang adalah sebuah kotak yang terbuat dari kayu nangka atau kayu suren dengan

ukuran panjang kurang lebuh 180 cm dan lebar 75 cm. Kothak ini untuk menyimpan Wayang

setelah pertunjukan Wayang. tetapi pada pergelaran wayang merupakan bagian integral dalam

pertunjukan yang diletakkan pada sisi kiri dalang,. Fungsi Kothak mempunyai fungsi ganda,

yang pertama untuk menimbulkan suara Dhodongan dan keprak, dengan cara Dhalang memukul

kotak dengan alat pemukul yang disebut cempala, sehingga menimbulkan suara Dhodogan dan

yang kedua cara mengepyak dengan kaki kanan pada kepingan tembaga yang diletakkan pada

muka kotak yang disebut Kepyak (terdiri dari tiga keeping) sehingga menimbulkan suara Keprak.

Tema

Wayang Krucil Kyai Songsong ini terdapat dua pakem cerita yaitu cerita Menak dan cerita Panji

selebihnya dapat menggunakan cerita sesuai dengan keinginan masyarakat, Dalam penelitian ini

penulis memfokuskan bahasan pada lakon Menak sebab banyak tuntunan yang dapat diambil

dalam cerita tersebut selain tuntunan Islam juga sebuah perjuangan dalam menyebarkan Agama

Islam terhadap orang-orang yang tidak beragama Islam. Dalam cerita menak wayang krucil ini

bertemakan tentang “Penyadaran bagi kaum Kafir”Dalam cerita Menak terdapat berbagi macam

jenis lakon Menak diantaranya Menak Biraji, Menak Cina, Menak Demis, Menak Gandrung,

Menak Jaminambar, Menak Jamintron, Menak Kalakodrat, Menak Kanda Bumi, Menak Kanin,

Menak kanjun, Menak Kaos, Menak Kawuri, Menak Kuristam, Menak Kustub, Menak Lakat,

Menak Lare, Menak Malebari, Menak Ngrajak, Menak Purwakanda, Menak Sarehas, Menak

Serandil, Menak Sorangan, Menak Sulub, dan Menak Talsamat. Berbagai jenis judul lakon

10

Page 11: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

dalam Menak ini, memiliki inti cerita bahwa didalamnya tertadapat sebuah proses penyadaran

yang dilakukan oleh Amir Ambyah kepada tokoh-tokoh yang berada pada cerita diatas, proses

penyadaran terhadap para pemimpin yang kafir itu dilakukan dengan cara perang. Tentulah

dengan dukungan tokoh lain yang membantu Amir Ambyah dalam melakukan penyebaran

Agama Islam, yang menjadi bahasan di dalam penelitian ini adalah Amir Ambyah melawan

Prabu Nuserwan yag kafir sedangkan diadalah mertua dari Amir Ambyah. Dengan perang dan

proses penyadaran yang dilakukan Amir Ambyah akhirnya prabu tersebut masuk islam.

Plot

Dalam sebuah pertunjukan wayang terdapat peralihan-peralihan adengan dan babak dengan

menggunakan Gunungan dan Gending sehingga terjadi sebuah potongan adegan yang disambung

setelah Gunungan dan Gending tersebut, Cerita Menak di mulai dengan cerita tentang Nabi

Muhammad. Bertanya kepada pamannya (Abas) tentang kepahlawanan riwayat Amir Hamzah

(Amir Ambyang/ Wong Agung).Amir Hamzah adalah paman dari Nabi Muhammad.Yang dalam

cerita terkenal sebagai tokoh yang gagah berani yang beragama Islam dengan Prabu Nuserwan

yang masih Kafir.Permusuhan antara Wong Agung dengan Prabu Nuserwan tiada henti-hentinya

karena Wong Agung menikah dengan Dewi Muninggar, Anak perempuan Nuserwan. Hingga

terjadi peperangan antara sang menantu dengan mertua. Namun jika sang mertua kalah, dia

selalu pergi mengungsi dan meminta perlindungan pada raja lain yang mempunyai adik

perempuan. Peperangan dimulai lagi.Dalam peperangan ini mula-mula Wong Agung kalah.Ia

ditolong oleh adik putri Raja. Sang Putri lalu menjadi permaisuri Wong Agung,.Timbul lagi

peperangan dan Raja Nuserwan kalah.Raja Nuserwan lalu tunduk kepada Wong Agung,

kemudian memeluk Agama Islam. Nuserwan lari lagi kekerajaan lain dengan pola yang seirama

namun cerita dibuat berbeda.demikian begitu seterusnya cerita menak itu (Poerbatjaraka, 1957 :

122-123). Beberapa adegan dan beberapa perubahan babak, sehingga plot cerita Wayang Krucil

Kyai Songsong adalah Episodik.

Penokohan

Tokoh Wayang Krucil Kyai Songsong dengan cerita menak ini dari:

1. Kyai Songsong

2. Wandan

11

Page 12: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

3. Renggani

4. Rengganis

5. Umar Maya

6. Umar Madi

7. Amir Ambyah

8. Siti Muninggar

9. Imam Suwongso

10. Jayesman

11. Dewi Bestari

12. Patih Bestak

13. Raja Nusirwan

14. Dondon

15. Kekeng

Dimensi Fisiologis

Penulis belum dapat memperoleh gambar secara keseluruhan penokohan yang terdapat dalam

wauang tersebut dikarenakan persoalan ritual yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum

mengeluarkan, ketika telah megeluarkan dari kotak wayang maka harus dimainkan, dibutuhkan

dana yang tidak sedikit untuk menggelar pertunjukan Wayang Krucil Kyai Songsong, satu kali

pentas di kediaman Ki Sudigno sebesar lima juta rupiah. Penulis hanya mendapatkan gambar

dibawah ini

12

1 2

Page 13: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

Gambar 4

Ki Sudigno dan Wayang Krucil Kyai Songsong

(Dokumentasi Welly Suryandoko 2011)

1. Kyai Songsong

a. Wajah Wayang luruh adalah wayang yang bentuk wajahnya menunduk

b. Mata Nggabahan bentuk matanya seperti gabah atau butir padi dengan jaitan

c. Bentuk Hidung Wali Miring

d. Wayang ini termasuk kedalam Wayang Rapekan kebanyakan adalah sebangsa patih dan

punggawa

2. Wandan

a. Wayang adalah wayang yang nglangak/andangak(Menengadahkan kepala).

b. Mata Nggabahan bentuk matanya seperti gabah atau butir padi dengan jaitan

c. Wayang ini termasuk kedalam Wayang Rapekan kebanyakan adalah sebangsa patih dan

punggawa

d. Hidung Bentuk bentulan, bentuk hidungnya seperti pangot kecil.

Dimensi Psikologi

Dalam kajian dimensi Psikologis yang sifat baik dimiliki oleh semua tokoh kecuali Raja

Nusirwan karena dia yang melawan Amir Ambyah karena dianggap keyakinannya tidak

sesuai.Sedangkan Amir Ambyah dan lainnya berada dijalan Allah SWT, berada pada jalan yang

benar sehingga sifat baik ada pada mereka. Sedangkan pada Kyai Songsong dan Wandan adalah:

1. Kyai Songsong

a. Tingkah lakunya halus

b. Tajam

c. Tangguh

13

Page 14: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

d. Trampil

2. Wandan

a. Tingkah lakunya halus

b. Tajam

c. Tangguh

Dimensi sosiologis

Kyai Songsong dan Wandan merupakan tokoh sesepuh dalam wayang krucil tersebut, memiliki

kedudukan yang tinggi, karena dianggap memiliki nilai sejarah dan pendahulu dari macam

penokohan dalam Wayang Krucil tersebut.

Phatet

Phatet dipandang sebagai sebuah pembagian pembabakan alur lakon berdasarkan nilai Kejawen

yang disebut ‘sangkan paraning dumadi panjing suruping sukma’ (Solichin, 2010: 187). Phatet

dalam pergelaran Wayang Krucil Kyai Songsong ini menggunakan Phatet Nem, Pathet

Sanga,dan Phatet Manyurakarena Gamelan yang digunakan saat ini adalah gamelan gubahan,

menggunakan gamelan yang digunakan untuk pergelaran wayang kulit milik Ki Sudigno.

Struktur waktu pergelaran wayang krucil dalam semalam suntuk, secara konvensional dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

Klenengan : Pukul 20.30 – 21.00 (30 menit)

Talu : Pukul 21.00 – 21.20 (20 menit)

Pathet nem : Pukul 21.20 -24.00 (160 menit)

Pathet Sanga : Pukul 24.00 -03.00 (180 menit)

Pathet Manyura : Pukul 03.00 – 04.30 (90 menit)

Stuktur pakem konvensi mendiskripsikan waktu beragam. Namun, dalam pergelaran Wayang

Krucil Kyai Songsong dapat dilaksanakan dalam waktu 3 jam dengan menggunakan Pathet

nem,Sanga dan Manyura.Karena Wayang Krucil memiliki cirri-ciri kekeluargaan, spontanitas,

kesederhanaan, humorisdan kerakyatan. Sehingga pergelaran tersebut bersifat langsung dan

bersumber dari berbagai aspek,

1. Pathet Nem

Makna Phatet nem tidak hanya tersirat dalam pemaknaan kata Nem yang bersinonim dengan

nem/mudha, namun juga termasuk juga pada penyusunan musikalitas gending. Hal itu bahwa

14

Page 15: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

seleh larasgending-gending pada Phatet Nem sangat lengkap yakni gong 6,5,3,2 adalah seleh

terbanyak dalam phatet.

2. Pathet Sanga

Secara musikal setelah gong baku gending-gending pada Pathet Sanga adalah 5 dan 1. Pada

paket karawitan memaknai angka 5 dan 1 juga sebagai angka-angka kesempurnaan. Bahwa

kehadiran individu, baik secara lahir meupun batin, selalu menjadi pancerdari 4 unsur, baik

dalam arti kiblat, maupun 4 unsur ragawi dan nafsu manusia yang berwujud Bumi, geni,

banyu dan angin, ataupun lauwamahn amarah, supiyah, maupun mutmainah.

3. Pathet Manyura

Dari segi bahasa, kata ‘Manyura’ yang adalah sinonim dari burung merak yang mengandung

makna bahwa masa tua itu adalah masa-masa wana prastha artinya waktu manusia belajar

manusia belajar meninggalkan nikmat duniawi, kemudian ngedhep keblatong pati atau

marak marang gusti. Makna ini diwadahi dalam unsure musikalitas gending bernada 3,

artinya manusia telah sampai pada fase(tingkat) ketiga dari perjalanan purwa, madya dan

wasana.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa wayang krucil secara

struktur mengalami perubahan dari bentuk gamelan hingga pada cerita, namun pada nilai moral

yang diberikan kepada masyarakat terasa hingga saat ini.Dapat dilihat perkembangan wayang

krucil kyai songsong ini digunakan sebagai media ruwatan bagi masyarakat. Perkembangan

struktur wayang krucil kyai songsong ini adalah pada bentuk gamelan, cerita dan nilai moral

yang tersampaikan, sebab tuntunan yang dibawah oleh sunan Drajat dahulu adalah sebagai media

dakwah islam sehingga cerita yang diangkat hanya cerita tentang timur tengah .bentuk dan nilai

itu akan terus berkembang apabila pelaku dan masyarakat selalu eksis mempertahankan dan

mengembangkan wayang krucil kyai songsong sebagai peninggalan sunan drajat di daerah

Lamongan, jawa timur dan Indonesia pada umumnya untuk menambah khasanan seni tradisional

nusanntara.

15

Page 16: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

DAFTAR PUSTAKA

Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2001. Stukturalisme, Levi-Strauss. Mitos dan Karya Sastra.

Yogyakarta: Galang Press.

El saptaria, Rikrik, 2006Paduan Praktis acting untuk Film dan Teater Actng handbook,

Bandung, rekayasa sains.

Harymawan, RMA, 1988, Drama Turgi. Bandung. CVRosyda.

Lindsay, Jennifer _terjemahan Nin Bakdi Sumanto, 1991, Klasik Kitsch Kontemporer Studi

tentang Pertunjukan, Yogyakarya: Gajah Mada University

Press.

Poerbatjaraka, RM Ngabehi, Prof, 1968, Tjerita Pandji Dalam Perbandingan, Djakarta, PT

Gunung Agung.

Purwadi, M.hum, Prof, 2006, Seni Karawitan Jawa Ungkapan Keindahan dalam Musik gamelan,

Yogyakarta, Hanan Pustaka.

--------------------------, 2006, Babad Tanah Jawa, Yogyakarta, Panji Pustaka.

Ratna, Nyoman Kutha, Prof, Dr, 2007, Estetika Sastra dan Budaya, Yogyakarta, Pustaka Pelajar

Sedyawati, Edy, 1981, Pertumbuhan Seni Pertunjukan, Jakarta: Sinar Harapan

Soetarno, 2010, Teater Wayang Asia, Solo:ISI Press

Soetrisno R, 2008, Wayang Sebagai Warisan Budaya Dunia, Surabaya: SIC

Sudikan, Setya Yuwana, 2000, Wayang Krucil Sebagai Seni Pertunjukan Rakyat, Surabaya:

Dinas P dan K Provinsi Jawa Timur

16

Page 17: KONSTRUKSI DRAMATIK WAYANG KRUCIL KYAI SONGSONG DI LAMONGAN

Sumardjo, Jakob dkk, 2010, Seminar Nasional Estetika Nusantara, Surakarta, ISI Press.

Wibisana, Bayu, 2010, Teater rakyat Jawa, Klaten

Widyawati R, Widyawati, 2008, Ensiklopedi Wayang, Yogyakarta : Daftar Pustaka.

Yasadipura, R, Ng, 1982, Menak Lakat I, Jakarta, Balai Pustaka.

-----------------------, 1982, Menak Lakat II, Jakarta, Balai Pustaka.

-----------------------, 1983, Menak Cina, Jakarta, Balai Pustaka.

------------------------1983 Menak Kanin, Jakarta, Bali Pustaka.

Yasasusastra, J Syahban, 2011, Mengenal Tokoh Pewayangan Biografi Bentuk dan

Perwatakannya, Yogyakarta: Pustaka Mahardika.

17