pendahuluan pcl

9
PENDAHULUAN Latar Belakang Kasus Bank Century yang berkelanjutan membuat masyarakat menjadi bingung mengenai kebenaran dari kasus tersebut. Makalah ini dibuat sebagai tugas dari dosen Pendidikan Kewarganegaraan mengenai , “Hubungan Politik dengan Pancasila”. Sadar atau tidak sadar bahwa Kasus Skandal Century telah menyita perhatian sebagian besar masyarakat kita, khususnya dari kalangan mahasiswa sebagai kaum intelek masyarakat. Dengan adanya makalah ini diharapkan kaum mahasiswa dapat mengetahui detail permasalahan yang ada dalam tubuh Bank Century, sehingga nantinya dapatmenjelaskan kepada masyarakat bagaimana sebenarnya yang terjadi dan upaya apa yang telah dilakukan sebagai penyelesaian dari proses yang berkepanjangan ini. Tujuan dan Manfaat Tujuan dan manfaat yang dapat diambil dari berjalannya kasus Century yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia ini adalah agar kita semua selalu melihat aturan-aturan atau undang-undang dalam memecahkan sebuah masalah. Kita juga dianjurkan agar tidak terburu-buru dan berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan. Setiap apa yang akan kita putuskan, seharusnya di musyawarahkan dan juga dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait

Upload: wesley-sheppard

Post on 29-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pendahuluan

TRANSCRIPT

PENDAHULUANLatar Belakang Kasus Bank Century yang berkelanjutan membuat masyarakat menjadi bingung mengenai kebenaran dari kasus tersebut. Makalah ini dibuat sebagai tugas dari dosen Pendidikan Kewarganegaraan mengenai , Hubungan Politik dengan Pancasila. Sadar atau tidak sadarbahwa Kasus Skandal Century telah menyita perhatian sebagian besar masyarakat kita, khususnya dari kalangan mahasiswa sebagai kaum intelek masyarakat. Dengan adanya makalah ini diharapkan kaum mahasiswa dapat mengetahui detailpermasalahan yang ada dalam tubuh Bank Century, sehingga nantinya dapatmenjelaskan kepada masyarakat bagaimana sebenarnya yang terjadi dan upaya apa yang telah dilakukan sebagai penyelesaian dari proses yang berkepanjangan ini.

Tujuan dan ManfaatTujuan dan manfaat yang dapat diambil dari berjalannya kasus Century yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia ini adalah agar kita semua selalu melihat aturan-aturan atau undang-undang dalam memecahkan sebuah masalah. Kita juga dianjurkan agar tidak terburu-buru dan berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan. Setiap apa yang akan kita putuskan, seharusnya di musyawarahkan dan juga dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait lainnya, agar nantinya tidak ada yang dirugikan, apalagi apabila keputusan kita menyangkut kepentingan orangbanyak, setiap apa yang kita lakukan harus ada transparansi sehingga ke depannyatidak menimbulkan konflik. Dengan hadirnya kasus Skandal Bank Century, tentunya akan menjadi suatu pelajaran dan juga pengalaman untuk kita ke depannya, agar halini tidak sampai terjadi untuk yang kedua kalinya. Pengertian PolitikPada umumnya dapat dikatakan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatandalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusanmengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi terhadap beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yangtelah dipilih. Sedangkan untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukankebijakan-kebijakan umum yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasidari sumber-sumber yang ada. Untuk bisa berperan aktif melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu dimiliki kekuasaan dan kewenangan yang akan digunakan baikuntuk membina kerjasama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkintimbul dalam proses itu.Politik merupakan upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki.Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya berkisar dilingkungan kekuasaan negara atau tindakan-tindakan yang dilaksanakan olehpenguasa negara. Dalam beberapa aspek kehidupan, manusia sering melakukantindakan politik, baik politik dagang, budaya, sosial, maupun dalam aspek kehidupanlainnya. Demikianlah politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruhmasyarakat dan bukan tujuan pribadi seseorang. Politik menyangkut kegiatanberbagai kelompok, termasuk partai politik dan juga kegiatan-kegiatan perseorangan(individu). Hak angketBerdasarkan Pasal 77 UU No 27 Tahun 2009, yang dimaksud dengan hak angket adalah Hak DPR RI untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-undang atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, danbernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.Berdasarkan UU tersebut, hak angket harus diusulkan oleh paling sedikit 25 anggotaDPR dan lebih dari 1 fraksi. Pengusulan ini harus memuat: (a.)materi kebijakan dan / atau pelaksanaan undang-undang yang akan diselidiki; dan(b.) alasan penyelidikan.Usulan tersebut akan menjadi hak angket DPR apabila mendapat persetujuan dari rapat paripurna DPR yang dihadiri lebih dari 1/2 jumlah anggota DPR dan keputusan diambil dengan persetujuan lebih dari 1/2 jumlah anggota DPR yang hadir. Bila usulan diterima, DPR akan membentuk panitia angket (Pansus).yang mempunyaikewenangan untuk memanggil dan melakukan penyelidikan terhadap pemerintah, dansaksi, pakar, organisasi profesi dan lain-lain. Kalau disimpulkan bahwa kebijakanpemerintah menguntungkan rakyat, dan sejalan dengan peraturan perundangan yangberlaku, maka Pemerintah akan aman. Namun apabila merugikan negara, merugikan rakyat serta bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, apalagi melanggar ketentuan UUD 1945, laporan Pansus harus disampaikan ke rapatparipurna DPR. Kemudian keputusan DPR tersebut disampaikan kepada Presiden. Selanjutnya DPR dapat menindaklanjuti keputusan itu sesuai kewenangan DPR. Kalau pendapat DPR bahwa benar hal itu terjadi, maka Mahkamah Konstitusilah yang harus memutuskan apakah pendapat DPR itu terbukti atau tidak. Jika MKmemutuskan memang terbukti, maka DPR menyelenggarakan sidang paripurna untukmengajukan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden kepada MPR. Saya sebagai mahasiswa melihat bahwa sejak awal bank century bermasalah darimulai awal merger. Yaitu tepatnya pada 27 November 2001, pada saat itu Rapat DewanGubernur Bank Indonesia menyetujui prinsip akuisisi Bank Pikko, Bank Danpac, danBank CIC. Namun pada saat 5 Juli 2002 saat izin akuisisi dari BI keluar, BI mulaimencium perbuatan melawan hukum. Bank Century mulai melakukan transaksi surat-surat berharga (SSB) fiktif senilai USD25 juta. Selain itu terdapat pula SSB berisikotinggi sehingga Century wajib membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif(PPAP). Ini berakibat CAR Bank CIC menjadi negatif. Kondisi inilah yang membuatpenarikan dana pihak ketiga besar-besaran yang mengakibatkan bank mengalamikeseretan likuiditas dan telah melanggar ketentuan posisi devisa netto (PDN). Padatanggal 13 November 2008 Bank Century mengalami keadaan tidak bisa membayar danapermintaan dari nasabah atau umumnya disebut sebagai kalah kliring keadaan ini hinggamembuat terjadinya kepanikan atau rush dalam penarikan dana pada Bank Century.Kemudian, pada tanggal 14 November 2008 manajemen Bank Centurymelaporkan ketidakmampuan bank dalam melayani permintaan dana oleh nasabah, sertaikut mengajukan permohonan untuk mendapatkan fasilitas pendanaan darurat kepadaKomite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK). Sebagai pemegang mandat UU, Pemerintahbermaksud untuk mencegah krisis, tapi di sisi lain yang dihadapi adalah bank yangkualitasnya seperti bank century. Pada tanggal 20 November 2008 Bank Indonesiamelakukan penetapan status Bank Century menjadi bank gagal, Menteri Keuangan yangdijabat oleh Sri Mulyani selaku Ketua dari Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK)mengadakan rapat untuk pembahasan nasib Bank Century, dalam rapat tersebut, BIdiwakili oleh Gubenur BI yang dijabat oleh Boediono menyatakan bahwa rasiokecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Century telah minus hingga3,52 persen, dalam rapat tersebut akhirnya diputuskan untuk menyerahkan Bank Centurykepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yaitu dengan keputusan bailout terhadapBank Century sebesar Rp 6,7 triliun. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencurigaiadanya dugaan rekayasa untuk penambahan dana. Pihak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga dicurigai berusaha untuk menutup-nutupi data alirandana tersebut, akan tetapi kemudian dibantah oleh Yunus Husein, Kepala Pusat Pelaporandan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Namun menurut saya, saya setuju denganBPK bahwa Penyaluran Modal Sementara (PMS) oleh Lembaga Penjamin Simpanan(LPS) kepada Bank Century patut dicurigai, karena saat itu adalah saat-saat pemilu 2009,jadi bisa saja dana tersebut di kamuflase sedemikian hingga dan akhirnya bisa dijadikanmodal untuk pemilu 2009, karena pada saat itu Boediono sedang di calonkan sebagaiwapres.Kemudian sebagian anggota DPR yang mengusulkan agar dilakukan penggunaansalah satu hak kewenangan konstitusional DPR yakni Hak Angket DPR dalammenangani kasus Century ini. Yang akhirnya ditindak lanjuti dengan diadakannya Sidang Paripurna Pengesahan Hak Angket Bank Century pada tanggal 1 Desember 2009terhadap usulan penggunaan hak angket DPR yang diusulkan oleh 503 Anggota DPRtersebut yang akhirnya disahkan dan disetujui. Penggunaan hak angket untukmengungkap skandal Bank Century juga didukung oleh seluruh fraksi yang berada diDPR yakni 9 Fraksi. Fokus pelaksanaan hak angket dalam kasus Bank century antara lainuntuk mengetahui sejauh mana pemerintah melaksanakan peraturan perundang-undangansampai akhirnya memutuskan untuk mencairkan dana sebesar Rp 6,76 triliun untuk BankCentury, dan juga mengapa bisa terjadi perubahan Peraturan Bank Indonesia secaramendadak, keterlibatan Kabareskrim Mabes Polri saat itu, Komjen Susno Duadji, dalampencairan dana nasabah Bank Century, dan kemungkinan terjadi konspirasi antara parapemegang saham utama Bank Century dan otoritas perbankan dan keuangan pemerintah,menyelidiki mengapa bisa terjadi pembengkakan dana talangan menjadi Rp 6,76 triliunbagi Bank Century? Itulah yang harus diselidiki, sementara kita tahu bahwa BankCentury hanyalah sebuah bank swasta kecil yang sejak awal bermasalah, bahkan saatmenerima bailout, bank ini dalam status pengawasan khusus, lebih jauh lagi, panitia hakangket juga akan mengetahui seberapa besar kerugian negara akibat Bank Century.Kebijakan pemerintah menyelamatkan Bank Century dengan sendirinya dapatdijadikan sebagai objek dari hak angket DPR karena berdampak luas pada kehidupanbermasyarakat dan bernegara, apalagi kebijakan itu juga berkaitan dengan keuangannegara. Namun, apakah kebijakan itu benar-benar bertentangan dengan UU sebagaimana dugaan DPR, inilah yang harus dibuktikan melalui penggunaan hak angket itu. Dalamproses penyelidikan, Panitia Hak Angket DPR dapat mengumpulkan fakta dan buktibukan hanya dari kalangan pemerintah, tetapi dari siapa saja yang dianggap perlu,termasuk mereka yang dianggap ahli mengenai masalah yang diselidiki. Mereka wajibmemenuhi panggilan Panitia Angket dan menjawab semua pertanyaan dan memberikanketerangan lengkap, termasuk menyerahkan semua dokumen yang diminta, kecualiapabila penyerahan dokumen itu akan bertentangan dengan kepentingan negara. Merekayang dipanggil namun tidak datang tanpa alasan yang sah, dapat disandera selama-lamanya seratus hari (Pasal 17 ayat 1 UU Nomor 6 Tahun 1954).Pengusulan hak angket Bank Century juga terkait dengan kesalahan strukturberpikir pemerintah. Pemerintah melupakan amanat konstitusi bahwa salah satu tujuandibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti termaktub dalam PembukaanUUD 1945 paragraf ke-4, ialah memajukan kesejahteraan umum. Di tengah badai krisisekonomi dan rentetan bencana alam yang terjadi di hampir seluruh wilayah RI,pemerintah malah memanjakan Bank Century. Sungguh sangat ironis.Ketika menjelang babak akhir pembahasan kasus bank Century di Pansus DPR,Presiden SBY membuat pernyataan mengejutkan bahwa sebagai Presiden ia bertanggungjawab atas apa yang telah diputuskan oleh bawahannya (dalam hal ini Budiono dan SriMulyani). Saya menjadi heran, mengapa tidak dari awal permasalahan saja SBY berkataseperti itu, Seandainya saja Presiden SBY membat pernyataan di awal dari berbagaikejadian ini, maka mungkin keadaan tidak separah ini. Masyarakat pada umumnyamerasa abu-abu atau tidak yakin apakah presiden mengetahui atau tidak soal bail-outbank Century mengingat beliau diamhttp://marieffauzi.wordpress.com/2013/03/22/analisis-kasus-bank-century/http://eriksahusilawane.wordpress.com/2009/12/22/kasus-bank-century-kronologis-latar-belakang/http://pastiadakomang.blogspot.com/2010/04/kasus-bank-century.htmlhttp://harianrakyatbengkulu.com/wapres-bisa-terseret/http://nusantaranews.wordpress.com/2009/09/30/kasus-bank-century-boediono-terancam-dipidana-3/