pendahuluan makalah alsintan pertanian

34
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan tanah merupakan kegiatan mengelolah tanah menjadi lahan yang baru atau lahan yang siap untuk ditanami, guna memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari manusia. Setiap pengolahan tanah memerlukan perlakuan yang khusus agar tumbuhan atau tanaman yang ditanam bisa menghasilkan hasil tanaman yang memuaskan atau yang sesuai dengan keinginan. Untuk mengelolah tanah atau lahan yang sesuai dengan keinginan maka perlu perlakuan yang khusus pula yaitu diantaranya menggunakan peralatan yang mendukung atas penanaman yang akan kita lakukan, berbeda tanaman yang akan ditanam maka perlakuan pengolahan tanah atau lahan pun sedikit berbeda. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengolahan tanah dengan cara konvensiaonal mendorong penggunaan alat dan mesin pertanian agar dapat mengefisienkan waktu yang dibutuhkan dalam melakuakan kegiatan pengolahan tanah.Penggunaan alat dan mesin pengolahan tanah dapat meningkatkan pengunaan waktu yang optimal serta dapat pula memudahkan pekerjaan pengolahan

Upload: mitha-risha

Post on 28-Sep-2015

704 views

Category:

Documents


48 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

21

I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPengolahan tanah merupakan kegiatan mengelolah tanah menjadi lahan yang baru atau lahan yang siap untuk ditanami, guna memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari manusia. Setiap pengolahan tanah memerlukan perlakuan yang khusus agar tumbuhan atau tanaman yang ditanam bisa menghasilkan hasil tanaman yang memuaskan atau yang sesuai dengan keinginan. Untuk mengelolah tanah atau lahan yang sesuai dengan keinginan maka perlu perlakuan yang khusus pula yaitu diantaranya menggunakan peralatan yang mendukung atas penanaman yang akan kita lakukan, berbeda tanaman yang akan ditanam maka perlakuan pengolahan tanah atau lahan pun sedikit berbeda.Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengolahan tanah dengan cara konvensiaonal mendorong penggunaan alat dan mesin pertanian agar dapat mengefisienkan waktu yang dibutuhkan dalam melakuakan kegiatan pengolahan tanah.Penggunaan alat dan mesin pengolahan tanah dapat meningkatkan pengunaan waktu yang optimal serta dapat pula memudahkan pekerjaan pengolahan tanah,termasuk juga dapat mengefisienkan penggunaaan tenaga kerja dalam melakakan kegiatan pengolahan tanah.Bekembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan menjadikan alat-alat dan mesin pertanian juga mengalami perkembangan dan pembaharuan.Saat ini sudah benyak tersedia berbagai macam alat-alat dan mesin pertanian yang dapat digunakan dalam melakukan pengolahan tanah.Setiap jenis alat-alat dan mesin pengolahan tanah memiliki karakteristik masing-masing.Untuk itu pengenalan lebih jauh mengenai alat-alat dan mesin pertanian yang digunakan dalam pengolahan tanah,serta karakteristik alat-alat dan mesin pertanian tersebut sangat perlu untuk dikaji,sebab dengan mengenal alat-alat dan mesin yang digunakan dalam pegolahan tanah serta karakteristik yang dimiliki oleh alat-alat dan mesin tersebut dapat mempermudah petani dalam menentukan alat-alat dan mesin pertanian yang akan digunakan dalam melakukan pengolahan tanah pada areal lahan yang mereka miliki.Sebab setiap lahan memiliki karakterisitik tertentu yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi topografi,iklim dll. 1.2 TujuanMakalah ini diharapkan bermanfaat sesuai dengan tujuan penulisannya.Berdasarkan hal tersebut tujuan dari peulisan makalah ini adalah :1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengolahan tanah dan prinsip-prinsip pengolahan tanah 2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam alsintan pengolahan tanah serta karakteristiknya.

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pegertian Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN)Alat dan mesin pertanian atau yang biasanya disingkat dengan Alsintan merupakan alat-alat yang digunakan dalam bidang pertanian untuk melancarkan dan mempermudah petani dalam mengolah lahan dan hasil-hasil pertanian Alat dan mesin pertanian sangat lah berperan penting dalam berbagai kegiatan pertanian diantaranya adalah menyediakan tenaga untuk daerah yang kekurangan tenaga kerja Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun, meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanam dapat meningkat, meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses dan hasil dapat diandalkan serta mutu terjamin, meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga menambah produktivitas kerja, mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh manusia dan memberikan peran dalam pertumbuhan di sektor non pertanian (Anonim, 2011).Alat dan mesin pertanian sesungguhnya mempunyai pengertian yang sangat jauh berbeda. Alsintan adalah dua kata yang di satukan. Berasal dari istilah alat pertanian dan mesin pertanian. Keduanyanya, baik alat maupun mesin mempunyai perbedaan dalam bentuk, tenaga pengerak dan proses yang dilakukan. Alat pertanian mempunyai bentuk dan mekanisme yang sederhana, dijalankan secara manusl dan proses yang dilakukan sedikit. Sedangkan mesin pertanian bentuk dan mekanismenya sangat kompleks, bekerja secara otomatis dan hasil proses yang di kerjakan sangat banyak.

2.2 Pengolahan Tanah Pengolahan tanah merupakan usaha menjaga sebaik-baiknya tanah sebagai tempat tumbuhnya tanaman agar selalu dalam keadaan subur, mantap dan seimbang secara hayati(biologis), fisik kimia sehingga ekosistem tanah juga dapat dipertahankan dengan sebaik-baiknya (Zainudin,2009).Pengolahan tanah yang kurang baik akan memberikan kesempatan kepada gulma ( tumbuhan pengganggu) tumbuh subur, karena factor-faktor tumbuh gulma yang semulanya tidak tersedia, kini tersedia dan gulma yang dahulunya dorman akan berkecambah (citra, 2009). Sifat fisis, kimia, dan biologis tanah dapat berubah dengan adanya pengolahan tanah yang tepat dan sempurna. Hal ini disebabkan terpecahnya agregat tanah menjadi lebih halus, akibatnya udara dan air dapat lebih leluasa masuk kedalam tanah. Perubahan kimia tanah juga akan merubah sifat biologis tanah, karena kedua factor yang saling mempengaruhi (Wikipedia, 2009). 2.3 Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN) Pengolahan Tanah Alat dan mesin pertanian digolongkan menjadi dua yakni alat dan mesin budidaya pertanian serta alat dan mesin pengolahan hasil pertanian. Alat dan mesin budidaya pertanian digunakan pada saat pra panen yakni pada saat pengolahan tanah, penanaman bibit jagung dan pemberantasan hama dan penyakit tananaman. Alat yang dapat digunkan misalnya traktor, alat penananam biji-bijian, alat penyemprot hama, dan lain sebagainya.sedangkan alat pengolahan hasil pertanian digunakan pada musim pasca panen yakni pada saat hasil-hasil pertanian yang sudah matang perlu untuk diolah lagi apakah proses penyimpanannya, pengeringannya atau proses peningkatan cita rasanya. Alat-alat yang dapat digunakan misalnya alat pengering, alat pencacah, dan lain sebagainya.

III. PEMBAHASAN3.1 Tujuan Pengolahan TanahPengolahan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia.Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik; khemis dan biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk : membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau sisa-sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik; menurunkan laju erosi; meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan; mempersatukan pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air.Tujuan utama dari pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman dengan usaha yang seminimun mungkin. Selama ini tujuan tersebut seringkali dicapai dengan mengaplikasikan caracut and trybaik dalam mengembangkan metoda pengolahan tanah maupun mengembangkan atau memperbaiki disain peralatan pengolahan tanah yang sudah ada.Tujuan khusus dari pengolahan tanah adalah sebagai berikut (Kepner, et al, 1972) :1. Menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaian atau tempat tumbuh benih. Tanah yang padat diolah sampai menjadi gembur sehingga mempercepat infiltrasi a-h, berkemampuan baik menahan curah hujan memperbaiki aerasi dan memudahkan perkembangan akar.2. Peningkatan kecepatan infiltrasi akan menurunkanrunoffdan mengurangi bahaya erosi.3. Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu.4. Membenamkan tumbuhan-tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah kedalam tanah, sehingga menambah kesuburan tanah.5. Membunuh serangga, larva, atau telur-telur serangga melalui perubahan tempat tinggal dan terik matahari.Pengolahan tanah tidak hanya merupakan kegiatan lapang untuk memproduksi hasil tanaman, tetapi juga berkaitan dengan kegiatan lainnya seperti penyebaran benih (penanaman bibit), pemupukan, perlindungan tanaman dan panen. Keterkaitan ini sangat erat sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pengolahan tanah tidak terlepas dari keberhasilan dalam kegiatan lainnya. Pengolahan tanah mempengaruhi penyebaran dan penanaman benih. Pengolahan tanah dapat juga dilakukan bersamaan dengan pemupukan serta dianggap pula sebagai suatu metoda pengendalian gulma. 3.2 Macam dan Cara Pengolahan TanahBerdasarkan atas tahapan kegiatan, hasil kerja dan dalamnya tanah yang menerima perlakuan pengolahan tanah, kegiatan pengolahan tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pengolahan tanah pertama atau awal (primary tillage) dan pengolahan tanah kedua (secondary tillage)Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong kemudian diangkat terus dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada dipermukaan tanah dapat terbenam di dalam tanah. Kedalaman pemotongan dan pembalikan umumnya di atas 15 cm. Pada umumnya hasil pengolahan tanah masih berupa bongkah- bongkah tanah yang cukup besar, karena pada tahap pengolahan tanah ini penggemburan tanah belum dapat dilakukan dengan efektif.Dalam pengolahan tanah kedua, bongkah-bongkah tanah dan sisa-sisa tanaman yang telah terpotong pada pengolahan tanah pertama akan dihancurkan menjadi lebih halus dan sekaligus mencampurnya dengan tanah.

17

3.3 Macam-macam Alat dan Mesin Pengolahan Tanah Ditinjau dari cara kerja dan pembuatan alat tersebut dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :a) alat traditionalb) alat modernNamun alat tradisional lebih dominant digunakan oleh petani di Indonesia untuk kegiatan pertanian, diantaranya adalah untuk mengolah tanah.Mengolah tanah dapat dikatakan sebagai pekerjaan awal dalam proses usaha tani.Pengolahan tanah tersebut meliputi :1) membajak2) mencangkul3) membuat petakan / membuat bedengan4) membuat parit5) pembetulan pematangDengan penggunaan alat traditional kedalaman olah tanah hanya berkisar 10 -15 cm namun dengan berkembangnya alat olah tanah modern kedalaman olah tanah bisa mencapai 20 30 cm, yang mana dengan kedalaman olah tanah yang makin dalam menjadikan perakaran tanaman akan tumbuh dengan baik.Sesuai dengan macam dan cara pengolahan tanah yang telah diterangkan di atas, secara garis besar alat dan mesin pengolahan tanah juga dibedakan menjadi dua macam:1. Alat dan mesin pengolahan tanah pertama (primary tillage equipment), yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengolahan tanah pertama. Peralatan pengolahan tanah ini biasanya berupa bajak (plow), dengan segala jenisnya.2. Alat dan mesin pengolahan tanah kedua (secondary tillage equipment), yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah kedua. Peralatan pengolahan tanah ini biasanya berupa garu (harrow) dengan segala jenisnya.Yang termasuk kedalam alat pertanian pengolahan tanah pertama diantaranya yaitu bajak singkal,bajak piringan,bajak putar,bajak pahat,bajak tanah bawah,cangkul.Yang termauk kedalam alat pertanian pengolahan tanah kedua yaitu garu piringan,garu sisir,garu bergerigi per,garu-garu khusus (pencacah gulma/serasah,garu pemotong pitar,garu penggembur tanah).a) Bajak SigkalBajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Di Indonesia jenis bajak singkal inilah yang paling umum digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah mereka, dengan menggunakan tenaga ternak hela sapi atau kerbau, sebagai sumber daya penariknya.Sering dijumpai beberapa bentuk rancangan bajak singkal, hal ini dimaksudkan untuk dapat memperoleh penyesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Aneka ragam rancangan yang dijumpai selain pada bentuk mata bajak, juga di bagian perlengkapannya. Mata bajak adalah bagian dari bajak yang berfungsi aktif untuk mengolah tanah.Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:1) Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan2) Bajak singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki.Penggunaan bajak singkal dua arah mempunyai beberapa kelebihan akan menghasilkan pembalikan tanah yang seragam untuk seluruh petak tanah yang diolah, praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur dari hasil kerjanya tidak akan berbentuk alur mati (dead-furrow) ataupun alur punggung (back-furrow), sehingga pembajakan dapat teratur dan rata. Namun kelemahannya adalah konstruksinya lebih berat dan lebih rumit, untuk ukuran bajak yang besar perlu dilengkapi sistem hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, perlu keterampilan yang lebih baik dari pengemudinya. b) Cangkul Cangkul atau Paculadalah satu jenis alat pertanian tradisional yang digunakan dalam proses pengolahan tanah pada lahan pertanian. Cangkul digunakan untuk menggali ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan sehingga masa ini untuk menjalankan kerja-kerja menggali yang ringan di kebun ataupun di sawah.Alat ini merupakan elemen penting dalam bidang pertanian terutama pertanian ladang kering. Cangkul dibuat dari baja sehingga alat ini sangatlah kuat. Cangkul atau Pacul merupakan gabungan daribawakdan pacul itu sendiri. Bawak merupakan bagian kepala atau bagian atas dari cangkul. Sedangkan pada bagian landepan atau bagian bawahnya sering kita sebut dengan pacul juga. Pada bagian kepala terdapat lubang yang berfungsi untuk dipasangi garan pacul atau sering disebutdoran. Dengan dipasangnya doran akan mempermudah dalam menggunakan alat cangkul ini.Cangkul, dalam keseharian pasti sudah tidak asing lagi dengan peralatan yang satu ini, mari kita bahas tentangpengertian cangkul. Yang dimaksud cangkul adalah alat tradisional yang dipakai oleh para petani untuk menggali atau meratakan tanah, sampai sekarang cangkul masih digunakan untuk kerja menggali maupun pekerjaan lain disawah juga diladang. Sedangkan untuk kerja-kerja yang lebih berat biasanya dikerjakan dengan bantuan peralatan berat.Gagang cangkul terbuat dari kayu, sedangkan untuk mata cangkul dibuat dari lempengan besi tipis berbentuk beliung, ada beberapa macam cangkul menurut bentuk mata cangkulnya, ada yang bermata lebar dan ada juga yang matanya berbentuk kecil tetapi agak tebal, cangkul seperti ini biasanya digunakan untuk area ladang/tegal.c) SabitArit atau sabit adalah satu alat bantu pertanian sejenis pisau berbentuk melengkung yang digunakan untuk memotong berbagai jenis tumbuhan, rumput-rumputan, padi, jagung bahkan alat ini biasa digunakan untuk memotong kayu. Bagian dalam dari lengkungan berbentuk tajam, bentuk lengkung ini memudahkan dalam proses memotong dengan cara mengiris bagian bawah tanaman yang dipotong dengan cara mengayunkan seperti gerakan memarang dengan satu tangan, atau ketika untuk mengumpulkan rumput atau memanen tanaman padi tangan yang lain biasanya memegang pokok tanaman yang akan di tebas. Alat pertanian arit ini terbuat dari besi baja sehingga tidak akan peyok saat digunakan. Pada bagian pegangan arit atau sabit ini terbuat dari kayu yang disebutgaran(pegangan arit). Dengan di pasangnya garan ini akan memudahkan dalam penggunaannya sekaligus lebih mudah untuk dibawa.Pengolahantanahdalamusahapertanamanbertujuanuntukmenciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam. Di mata petani, tanah merupakan tempat menggantungkanhidup .Dalampertanian,yangdisebut tanah adalahbagian lapisan tanah yang diolah dan dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman, lapisan tanah ini disebut dengan lapisanolah (Soedjono, 1996). Kegiatan pengolahan tanah dalam pertanian merupakan usaha memanipulasi kondisi tanah menjadi kondisi yangdi inginkandenganmenggunakangaya mekanis dari alat yang digunakan sebagai pengolah. Suprodjo (1980)menyatakanbahwakegiatanpengolahan tanahitudapat berupa pemotongan ,pembalikan ,penghancuran,danpengubahan susunan sehingga didapat kondisi tanah yang sesuai untuk kegiatan pertanian.Bermacam-macam jenis alat pengolah tanah dibuat untuk kegiatan pertanian,mulai dari alat yang sederhana sampaipadaalatyangmoderndengan sumbertenaga motor. Alat-alat ini dapat dibedakan dari segi bentuk dan kegunaannya.Selain itu dari sumber tenaga yang digunakan juga membedakannya atas beberapajenis seperti tenagamanusia, tenaga hewan, dan tenagamotor.Di Indonesia, pemakaian alat pengolah tanah dengan sumber tenaga motorbelumlahtersebarmerata, hal ini disebabkan karenaIndonesiabelum menerapkan sistem mekanisasi pertanian secara menyeluruh. Alat-alat pengolahtanah yang umum dipakai oleh para petani di desa-desa masih tergolong peralatantradisional, yang digerakkan dengan tenaga manusia dan tenaga hewan.Di samping karena hal tersebut,penggunaan peralatan tradisional oleh parapetani di desa-desa juga dikarenakan oleh lahan yang akan diolah relatif sempit,sehingga penggunaan peralatan mekanis menjadi tidak efisien, di samping modalpetani umumnya kecil dan tanaman yang dihasilkan dalam skala kecil, sehinggauntuk membeli alat tidak seimbang dengan produksi yang dihasilkan.Oleh karena itu, penggunaan peralatan tradisional untuk pengolahan tanahmasih umum dipakai oleh petani di pedesaan, peralatan tradisional yang dipakai antara lain sabit. Sabitmerupakan peralatan pengolah tanah yang sederhana dan digerakkan dengan tenaga manusia. Kegunaan sabit adalah untuk memotong rumput pada lahan yang akan di gunakan.d) Sekop / shovelSekop digunakan untuk menyodok tanah, menggali lubang, membuat selokan, membuat petakan-petakan kecil dengan cara menyodokkan mata sekop ke tanah , mata sekop tajam dan kedua belah sisinya melengkung seperti sendok.

e) Tajak / hoeTajak digunakan untuk memotong tanah secara tegak lurus , misalnya membentuk sisir parit atau kemalir. Tajak atau penyodok terbuat dari lempengan baja dan tajam seperti mata cangkul.Gagang tajak lurus pada pangkalnya diberi kayu melintang sehingga tampak seperti huruf T.f) Parang/ bowie knifeParang digunakan untuk menebas tanah pada sisi rentang supaya rata. Dan untuk menyabit jerami serta sisa limbah pertanian yang tertinggal . Parang berukuran panjang. Mata parang terbuat dari baja dan pegangannya terbuat dari kayu. Ujung parang agak melengkung keluar dengan bentuk lebar daripada bagian pangkalnya.Parang adalahsenjatatajam yang terbuat dari besi. Bentuknya relatif sederhana tanpa pernak pernik. Kegunaannya adalah sebagai alat potong atau alat tebas (terutama semak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang juga digunakan untukpertanian.DiKalimantanparang juga disebut sebagai ambang. Parang juga merupakansenjatakhas orangMelayudi kampung-kampung pada zaman dahulu. Sedangkan masyarakat Melayu diJawadanSumatramenjadikan parang sebagai salah satu senjata pertempuran.g) Bajak piringan (disk plow)Adanya kelemahan-kelemahan bajak singkal maka orang menciptakan bajak piringan. Bajak piringan cocok untuk bekerja pada : tanah yang lengket, tidak mengikis dan kering dimana bajak singkal tidak dapat masuk; tanah berbatu, atau banyak sisa-sisa akar; tanah gambut; serta untuk pembajakan tanah yang berat.Namun penggunaan bajak piringan ini untuk pengolahan tanah ada juga kelemahannya antara lain: tidak dapat menutup seresah dengan baik; bekas pembajakan tidak dapat betul-betul rata; hasil pengolahan tanahnya masih berbongkah-bongkah, tetapi untuk lahan yang erosinya besar hal ini justru dianggap menguntungkan.Jenis bajak piringan berdasarkan tempat kedudukan dan susunan piringannya bajak piringan secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu:1. Bajak piringan standardPada jenis bajak ini masing-masing piringan mempunyai poros tersendiri terpisah antara piringan satu dengan piringan yang lain. Bajak piringan vertikalUntuk jenis bajak piringan ini masing-masing piringan dirangkai dalam satu poros.Namun disamping cara penggolongan di atas, seperti pada bajak singkal,berdasarkan atas arah pembalikan pengolahan tanahnya, bajak piringan juga dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:1. Bajak piringan satu arah (one way disk plow)2. Bajak piringan dua arah (two way / reversible disk plow)Selanjutnya berdasarkan bentuk piringannya, piringan dari bajak piringan dibedakan menjadi dua, yaitu:a. Piringan standard, yaitu yang tepinya rata (standard disk), biasa digunakan untuk mengolah tanah yang sudah lama diusahakan untuk tanaman semusim, sehingga tidak dijumpai sisa-sisa tanaman atau perakaran yang cukup besar.b. Piringan yang tepinya tidak rata atau berlekuk (cutaway disk), biasa digunakan untuk tanah yang baru diusahakan atau biasa ditanami dengan tanaman keras. Jenis piringan ini sesuai untuk mengolah tanah yang banyak sisa tanamannya dan sesuai untuk memecah tanah yang berbongkah- bongkah.

Bagian-bagian bajak piringan1. Piringan (disk), berfungsi untuk meotong, mengangkat, menghancurkan dan membalik tanah yang dibajak. Piringan berbentuk cekung dengan tepi yang tajam. Bagian tepi yang tajam akan berfungsi sebagai alat pemotong tanah, sedang bagian piringan yang cekung akan berfungsi untuk mengangkat, menghancurkan dan membalik tanah.2. Poros atau pusat piringan, berfungsi sebagai tempat bertumpu dan berputarnya piringan, sehingga memungkinkan piringan dapat berputar dengan baik pada waktu digunakan untuk melakukan pengolahan tanah.3. Penggarak piringan (scraper), berfungsi untuk menjaga piringan tetap bersih, bebas dari gumpalan tanah. Tanah yang menggumpal pada piringan akan menyebabkan kemacetan dan ketidaknormalan kerja dari bajak piringan. Di samping itu, penggarak piringan ini juga berfungsi untuk membantu pembalikan dan penghancuran tanah pada waktu jenis bajak ini digunakan untuk membajak tanah.4. Roda alur penstabil (furrow wheel)5. Roda dukung (land wheel)6. Kerangka (beam)Dimana fungsi roda alur penstabil, roda dukung, dan kerangka sama fungsinya seperti pada bajak singkal. Hasil kerja dan besarnya kebutuhan daya dalam penggunaan bajak piringan ini akan sangat dipengaruhi oleh: bentuk, ukuran dan jenis piringan; cara pemasangan piringan yang akan berpengaruh terhadap besarnya sudut penarikan atau sudut piringan (disk angle) dan sudut kemiringan piringan (tilt angle); cara penyetelan bajak dan sistem penggandengan; jenis dan kondisi tanah dan faktor lainnya.

h) Bajak putar (rotary plow)Pengolahan tanah dengan menggunakan bajak, akan diperoleh bongkah- bongkah yang masih cukup besar, biasanya masih diperlukan tambahan pengerjaan untuk mendapatkan keadaan tanah yang lebih halus lagi. Dengan menggunakan bajak putar maka pengerjaan tanah dapat dilakukan sekali tempuh. Bajak putar/bajak rotary dapat digunakan untuk pengolahan tanah kering ataupun tanah sawah. Kadang-kadang bajak putar ini digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan ataupun pendangiran.Penggunaan bajak putar untuk pengolahan tanah dapat diharapkan hasilnya baik, bila tanah dalam keadaan cukup kering atau basah sama sekali. Untuk mengatasi lengketnya tanah pada pisau dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau dan mempercepat putaran dari rotor dan memperlambat gerakan maju. Makin cepat perputaran rotor akan lebih banyak daya yang digunakan tetapi diperoleh hasil penggemburan yang lebih halus. Dalam penggunaan, dipilih kebutuhan daya yang terkecil tetapi memenuhi persyaratan ukuran partikel tanah yang dituntut oleh tanaman.Salah satu masalah dari penggunaan bajak putar ialah apabila di dalam tanah terdapat benda-benda keras: untuk itu biasanya diadakan pengamanan (dilengkapi per-per pada pisaunya, adanya pengamanan slip pada mesinnya).Berdasarkan atas sistem pengambilan daya untuk menggerakkan rotor dan pisau dari bajak putar, jenis bajak putar secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu:1. bajak putar dengan tenaga pemutar pisau dari mesin tersendiri terpisah dari tenaga traktor sebagai sumber daya penariknya (self propelled unit).2. bajak putar dengan tenaga pemutar pisau dati pto traktor, yang sekaligus traktor tersebut sebagai sumber daya penariknya (pto drives tractor).

Prinsip kerja bajak putarPisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Pada waktu rotor berputar dan alat bergerak maju pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan maju.Gerakan putaran rotor yang memutar pisau-pisau diakibatkan daya dari motor yang diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut. Sistem penerusan daya untuk ukuran bajak putar kecil yang digerakkan dengan traktor tangan biasanya menggunakan sistem hubungan roda cakra dengan rantai. Untuk bajak putar ukuran besar yang digerakkan dengan traktor besar, biasanya menggunakan universal joint.Bagian-bagian bajak putar1. Pisau, berfungsi untuk mencacah tanah pada waktu pengolahan tanah dengan bajak putar dilakukan. Pisau ini juga cukup baik untuk mencacah gulma maupun seresah, namun tidak dapat menutupnya dengan tanah secara baik seperti bila menggunakan bajak singkal maupun bajak piringan. Besar dan jumlah pisau disesuaikan dengan daya penggerak dan keperluannya.Cara pemasangan pisau dalam hubungannya dengan bentuk permukaan dan hasil pengolahan tanah dapat dilihat pada gambar.2. Poros putar, berfungsi untuk memutar rotor-rotor bajak putar.3. Rotor, berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar.4. Penutup belakang (rear shield), berfungsi membantu penghancuran tanah.5. Roda dukung (land wheel), berfungsi untuk mengatur kedalaman pengolahan tanah.

i) Bajak pahat (chisel plow)Dalam pengerjaan tanah, bajak pahat dipergunakan untuk merobek dan menembus tanah dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat atau ujung skop sempit yang disebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak pada ujung dari tangkai atau batang yang biasa disebut bar. Fungsi dari bajak pahat tidak sama dengan fungsi bajak singkal maupun bajak piringan. Fungsi bajak pahat adalah:1. untuk memecah tanah yang keras dan kering, ini biasa dilakukan sebelum pembajakan untuk tanah tertentu.2. dipergunakan untuk pengerjaan praktis pada tanah bawah3. dipergunakan pada tanah yang berjerami, dan dipergunakan untuk memotong sisa-sisa perakaran yang berada dalam tanah.4. dipergunakan untuk memecah lapisan keras (hardpan) atau plow sole.5. untuk memperbaiki infiltrasi air pada tanah, sehingga dapat mengurangi erosi.j) Bajak tanah bawah (sub soil plow)Bajak tanah bawah termasuk di dalam jenis bajak pahat tetapi dengan konstruksi yang lebih berat. Fungsi bajak ini tidak banyak berbeda dengan bajak pahat, namun dipergunakan untuk pengerjaan tanah dengan kedalaman yang lebih dalam, yaitu mencapai kedalaman sekitar (50 90) cm.Untuk jenis standart tunggal biasanya dipergunakan untuk mengerjakan tanah dengan kedalaman sampai 90 cm, sedang penarikannya menggunakan traktor dengan daya (60 85) HP. Kemudian untuk bajak tanah bawah jenis standart dua atau lebih, biasanya dipergunakan untuk pekerjaan yang lebih dangkal.Kadangkala pada bajak tanah bawah ini di bagian belakangnya dilengkapi dengan alat lain diantaranya:

1. Perlengkapan mole (mole attachment)Alat ini digandengkan di belakang bajak tanah bawah. Alat ini berbentuk oval berdiameter (7,5 20) cm. Hasilnya akan meninggalkan bekas seperti terowongan. Terowongan ini dimaksudkan untuk perbaikan drainase, kalau keadaan ideal akan tahan sampai 7 tahun.2. Perlengkapan pemupukan (fertilizer attachment)Penggandengan alat ini pada bajak tanah bawah dimaksudkan untuk sekaligus mengadakan pemupukan dengan kedalaman tertentu. Dalam kenyataannya, cara pemupukan dengan sistem ini mendapatkan hasil yang menggembirakan. Jarak alur biasanya 120 cm, tapi jarak ini dapat divariasikan menurut keadaan dan keperluannya.k) Garu (h ar r ow)Tanah setelah dibajak pada pengolahan tanah pertama, pada umumnya masih merupakan bongkah-bongkah tanah yang cukup besar, maka untuk lebih menghancurkan dan meratakan permukaan tanah yang terolah dilakukan pengolahan tanah kedua.Alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah kedua adalah alat pengolahan tanah jenis garu (harrow). Penggunaan garu sebagai pengolah tanah kedua, selain bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan permukaan tanah hingga lebih baik untuk pertumbuhan benih maupun tanaman, juga bertujuan untuk mengawetkan lengastanah dan meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih menghancurkan sisa-sisa tanaman dan mencampurnya dengan tanah.Macam-macam garu yang digunakan untuk pengolahan tanah kedua adalah : garu piringan (disk harrow); garu bergigi paku (spikes tooth harrow); garu bergigi per (springs tooth harrow); dan garu-garu untuk pekerjaan khusus (special harrow).j) Alat penyiang mekanis (cultivator)Alat penyiang mekanis sebetulnya bukan termasuk alat penggolah tanah dalam artian untukpersiapan tanam, tetapi lebih mengarah ke alat pemeliharaan tanaman karena padaumumnya peralatan ini digunakan setelah kegiatan penanaman dilakukan. Namun karena arah pemeliharaan tanaman dengan peralatan ini adalah dengan perlakuan pengolahan tanah, dan dalam arti yang luas penyiangan dapat dilakukan sebelum dan sesudah tanam. Maka tidak ada salahnya alat penyiang mekanis ini dibicarakan secara singkat pada pembicaraan alat dan mesin pengolah tanah.Penggunaan alat penyiang mekanis ini juga tidak banyak berbeda dengan peralatan pengolah tanah lainnya. Penyiangan dengan peralatan mekanis bertujuan ; memberantas tanaman pengganggu; memperbaiki aerasi tanah mempertahankan kadar lengas tanah; memacu kerja mikroorganisme lebih aktif; mengembangkan penyediaan unsur hara dalam tanah; menggemburkan tanah agar penetrasi akar tanaman pokok lebih mudah.Ada bermacam-macam alat penyiang mekanis yang digerakkan di lapangan pertanian mulai yang kecil yang digunakan dengan tenaga manusia sampai dengan yang besar yang digerakkan dengan traktor besar dengan kapasitas kerja sampai (30 35) ha/hari. Alat penyiang mekanis yang berukuran besar biasanya terdiri atas tiga bagian, dua bagian dipasang di samping, masing-masing sisi satu bagian dan satu bagian lagi dipasang di belakang traktor.

IV. KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan `Alat dan mesin pertanian atau yang biasanya disingkat dengan Alsintan merupakan alat-alat yang digunakan dalam bidang pertanian untuk melancarkan dan mempermudah petani dalam mengolah lahan dan hasil-hasil pertanian Alat dan mesin pertanian sangat lah berperan penting dalam berbagai kegiatan pertanian diantaranya adalah menyediakan tenaga untuk daerah yang kekurangan tenaga kerja Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun, meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanam dapat meningkat, meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses dan hasil dapat diandalkan serta mutu terjamin, meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga menambah produktivitas kerja, mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh manusia dan memberikan peran dalam pertumbuhan di sektor non pertanian.

DAFTAR PUSTAKAAnne, Ahhira. 2012 . Alat dan Mesin pertanian. http://www.anneahira.com/alat-dan-mesin-pertanian.htm. Diakses pada hari Minggu, tanggal 08 April 2012. Makassar.Anonim. 2011. Alat dan Mesin Pertanian . http: //id.w ikipedia .org/wik i/Alat_ dan_mesin _ pertanian. Diakses pada hari Minggu, tanggal 08 April 2012. Makassar.Nawawi, Gunawan. 2001. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian. SMK Pertanian. JakartaMulyoto H dkk.1996. Mesin-Mesin Pertanian.Bumi Aksara. Jakarta