pendahuluan "kompensasi dan remunerasi"
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini seringkali terdengar di berbagai media massa baik cetak
maupun elektronik terkait adanya demo buruh yang menuntut peningkatan Upah
Minimum Regional (UMR). UMR yang dinilai terlalu sedikit untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari menjadi penyebab adanya demo tersebut. Diakui atau
tidak, semakin hari kebutuhan pokok senantiasa meningkat. Tidak hanya bahan
pokok, krisis ekonomi menyebabkan hampir semua kebutuhan hidup juga naik.
Apalagi, akhir-akhir ini ada rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) dari Rp 4.500,00 menjadi Rp 6.000,00 pada 1 April 2012.
Maka, tidak heran jika mulai awal tanggal 20 Maret terjadi aksi penolakan
kenaikan BBM di sejumlah kota di seluruh Indonesia.
Kenaikan harga BBM berpotensi menaikkan harga beberapa barang
lainnya. Sebab, harga BBM termasuk harga pangkal dari semua barang. Tidak
ada barang yang bisa sampai diproduksi dan terdistribusi kecuali melibatkan
BBM. Sehingga, sangat wajar apabila golongan buruh menolak hal ini. Terlebih
dengan kondisi UMR yang rendah.
Berkaitan dengan hal di atas, dalam studi keilmuan yang berhubungan
dengan keuangan, ada istilah kompensasi dan remunerasi. Keduanya merupakan
istilah manifestasi dari upah yang diberikan pihak pengusaha, perusahaan, atau
1
negara, kepada karyawan, pekerja, atau buruh. Tercukupinya upah ini sangat
penting, karena hal ini merupakan pangkal di mana ekonomi kehidupan manusia
tersokong. Beberapa prinsip ekonomi yang berkaitan dengan hal ini harus
ditegakkan. Untuk itulah kajian mengenai kedua hal ini, yakni kompensasi dan
renumerasi, yang sebenarnya adalah turunan dari kompensasi, menjadi penting
untuk dibahas lebih jauh.
Sistem kompensasi berpotensi sebagai salah satu sarana terpenting dalam
membentuk perilaku dan mempengaruhi kinerja. Namun demikian, banyak yang
mengabaikan potensi tersebut dengan suatu persepsi bahwa kompensasi tidak
lebih sekadar “cost” yang harus diminimalisasi. Tanpa disadari banyak yang
mengabaikan potensi penting dan mempunyai persepsi keliru dengan
menempatkan sistem tersebut sebagai sarana meningkatkan perilaku yang tidak
produktif atau counter productive. Akibatnya, muncul sejumlah persoalan
personal misalnya low employee motivation, poor job performance, high turn
over, irresponsible behaviour, dan bahkan employee dishonesty yang diyakini
berakar dari sistem kompensasi yang tidak proporsional.
Di sisi lain, remunerasi juga sama penting keberadaannya seperti
kompensasi. Sebab, akan terkait langsung dengan pencapaian tujuan perusahaan.
Remunerasi yang rendah tidak dapat dipertanggungjawabkan, baik dilihat dari
sisi kemanusiaan maupun dari sisi kelangsungan hidup perusahaan.
2
1.2 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulisan makalah ini
dimaksudkan untuk:
a. Mengetahui beberapa hal penting dalam sistem kompensasi seperti definisi,
fungsi, tujuan, karakteristik, prinsip, beberapa macam kompensasi, faktor
yang mempengaruhi kompensasi, dasar perhitungan, serta proses penentuan
kompensasi.
b. Mengetahui beberapa hal penting dalam sistem remunerasi seperti definisi,
fungsi, tujuan, landasan hukum, prinsip dasar, beberapa macam remunerasi,
sasaran, faktor yang mempengaruhi remunerasi, desain, serta dasar
perhitungan remunerasi.
3