pendahuluan kasbes radioterapi

2
BAB 1 PENDAHULUAN Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat baik didunia maupun di Indonesia. Penyakit kanker merupakan penyebab kematian ke-7 di Indonesia dan terus mengalamipeningkatan secara bermakna. Data dari Sistem Informasi RS tahun 2007, penyakit kanker terbanyak di Indonesia adalah kanker payudara (16,85%), diikuti kanker serviks (11,78%). Menurut Globacan (2002) di seluruh dunia setiap tahun ada 493.243 wanita terdiagnosa kanker serviks dan 273.505 meninggal. Setiap hari di Indonesia ada 40 orang wanita terdiagnosa dan 20 wanita meninggal kanker serviks. Diagnosa kanker serviks ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Keluhan yang sering dijumpai penderita kanker serviks adalah perdarahan abnormal, contact bleeding, fluor abnormal dan nyeri perut di bagian bawah. Pemeriksaan khusus vaginamenggunakan spekulum dilakukan untuk mengetahui morfologik serviks dan mengambil sediaan untuk pemeriksaan jaringan dan sitologis. Pemeriksaan ginekologi vaginal toucher juga perlu dilakukan untuk menilai konsistensi dan bentuk serviks. Beberapa pemeriksaan radiologis dapat dilakukan untuk mengetahui stadium kanker serviks dengan menilai seberapa jauh kanker telah menyebar. Pemeriksaan tersebut antara lain pemeriksaan intravenous pyelogram (IVP) dan cystoscopy mengetahui apakah kanker telah bermestatasis ke saluran kemih, CT Scan maupun MRI

Upload: mutiara-dian-p-rini

Post on 04-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluan kasbes radioterapi

BAB 1

PENDAHULUAN

Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat baik didunia maupun di Indonesia. Penyakit kanker merupakan penyebab kematian ke-7 di Indonesia dan terus mengalamipeningkatan secara bermakna. Data dari Sistem Informasi RS tahun 2007, penyakit kanker terbanyak di Indonesia adalah kanker payudara (16,85%), diikuti kanker serviks (11,78%). Menurut Globacan (2002) di seluruh dunia setiap tahun ada 493.243 wanita terdiagnosa kanker serviks dan 273.505 meninggal. Setiap hari di Indonesia ada 40 orang wanita terdiagnosa dan 20 wanita meninggal kanker serviks.

Diagnosa kanker serviks ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Keluhan yang sering dijumpai penderita kanker serviks adalah perdarahan abnormal, contact bleeding, fluor abnormal dan nyeri perut di bagian bawah. Pemeriksaan khusus vaginamenggunakan spekulum dilakukan untuk mengetahui morfologik serviks dan mengambil sediaan untuk pemeriksaan jaringan dan sitologis. Pemeriksaan ginekologi vaginal toucher juga perlu dilakukan untuk menilai konsistensi dan bentuk serviks.

Beberapa pemeriksaan radiologis dapat dilakukan untuk mengetahui stadium kanker serviks dengan menilai seberapa jauh kanker telah menyebar. Pemeriksaan tersebut antara lain pemeriksaan intravenous pyelogram (IVP) dan cystoscopy mengetahui apakah kanker telah bermestatasis ke saluran kemih, CT Scan maupun MRI untuk mengevaluasi seberapa jauh penyebaran kanker serviks dan X foto thoraks untuk mendeteksi apakah kanker serviks telah menyebar ke pulmo.

Penanganan kanker serviks dilakukann berdasarkan stadiumnya. Pada tahap prekanker penanganan dilakukan dengan destruksi lokal pada serviks. Sedangkan bila pada tahap kanker penanganan yang dilakukan adalah pembedahan berupa pengangkatan rahim, kemoterapi dan radioterapi. Dalam makalah ini kami bahas penatalaksanaan radioterapi pada kasus seorang wanita dengan kanker serviks.