pencegahan dan pengelolaan kaki dm-revisi

61
PENCEGAHAN dan PENGELOLAAN KAKI DM Dr. Pandji Moeljono, Sp.PD-KEMD. Bagian Endokrin Metabolik – Rumkital Dr. Ramelan / FK. Universitas Hang Tuah Surabaya

Upload: mahresya-kamajaya

Post on 27-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

PENCEGAHAN dan

PENGELOLAAN KAKI DM

Dr. Pandji Moeljono, Sp.PD-KEMD.

Bagian Endokrin Metabolik – Rumkital Dr. Ramelan / FK. Universitas Hang TuahSurabaya

PENCEGAHAN dan

PENGELOLAAN KAKI DM

Dr. Pandji Moeljono, Sp.PD-KEMD.

Bagian Endokrin Metabolik – Rumkital Dr. Ramelan / FK. Universitas Hang TuahSurabaya

PENDAHULUAN

• DM bukan penyakit jinak (bisa ke semua organ, diantaranya kaki diabet).

• Tiap 30 detik 1 amputasi/dunia.

• > 70% amputasi ~DM

• Negara berkembang > 5% DM masalah kaki.

• Anggaran tinggi.

Padahal kaki DM 85% dapat dicegah

PENDAHULUAN

• DM bukan penyakit jinak (bisa ke semua organ, diantaranya kaki diabet).

• Tiap 30 detik 1 amputasi/dunia.

• > 70% amputasi ~DM

• Negara berkembang > 5% DM masalah kaki.

• Anggaran tinggi.

Padahal kaki DM 85% dapat dicegah

WHO memprediksi DM di Indonesia :

• Tahun 2003 8,4 juta jiwa

• Tahun 2030 21,3 juta jiwa

WHO memprediksi DM di Indonesia :

• Tahun 2003 8,4 juta jiwa

• Tahun 2030 21,3 juta jiwa

Badan Statistik Indonesia

Penduduk > 20 tahun 2003 2030

• Jumlah 133 juta 194 juta

• Prevalensi Urban 14,7% 8,2 juta 12 juta

Rural 7,2% 5,5 juta 8,1 juta

Untuk antisipasi hal tersebut perlu peningkatan

kualitas SDM yang terkait.

Badan Statistik Indonesia

Penduduk > 20 tahun 2003 2030

• Jumlah 133 juta 194 juta

• Prevalensi Urban 14,7% 8,2 juta 12 juta

Rural 7,2% 5,5 juta 8,1 juta

Untuk antisipasi hal tersebut perlu peningkatan

kualitas SDM yang terkait.

Dalam hal ini akan kita bicarakan :

1. Identifikasi faktor-faktor risiko terjadinya ulkus diabetik.

2. Identifikasi faktor-faktor yang memperburuk diabetik.

3. Identifikasi berbagai gejala sisa kaki diabetik.

4. Tanda dan gejala kaki DM.

5. Edukasi pada pasien tentang perawatan kaki yang sesuai.

6. Skala prioritas terapi.

Dalam hal ini akan kita bicarakan :

1. Identifikasi faktor-faktor risiko terjadinya ulkus diabetik.

2. Identifikasi faktor-faktor yang memperburuk diabetik.

3. Identifikasi berbagai gejala sisa kaki diabetik.

4. Tanda dan gejala kaki DM.

5. Edukasi pada pasien tentang perawatan kaki yang sesuai.

6. Skala prioritas terapi.

Genetic determinants of individual susceptibility

Repeted changes

in cellular metabolism

Cummulative long term changes in stable macromolecules

Independent accelerating factors (e.g hypertension, hyperlipidemia

hyperglicemia Diabetic tissue damage

FIG. 1. General features of hyperglycemia-induced tissue damage.

Patofisiologi Terjadinya Tukak Diabetes Patofisiologi Terjadinya Tukak Diabetes Diabetes Melitus Diabetes Melitus Hiperlipidemia

MerokokHiperlipidemiaMerokok

Neuropati Penyakit Pemb. darah perifer

Neuropati somatik Neuropati autonomik

Rasa Nyeri Proprioseptif Problem Gerak sendi Keringat Pengaturan

Ortopedik Terbatas darah berubah

Neuropati Penyakit Pemb. darah perifer

Neuropati somatik Neuropati autonomik

Rasa Nyeri Proprioseptif Problem Gerak sendi Keringat Pengaturan

Ortopedik Terbatas darah berubah

Tekanan Plantar Kulit kering Vena mengembang, Fisura Kaki hangat

Otot

Hipotrofi Callus Tukak Kaki Kaki Iskemik

Infeksi

Tekanan Plantar Kulit kering Vena mengembang, Fisura Kaki hangat

Otot

Hipotrofi Callus Tukak Kaki Kaki Iskemik

InfeksiSumber: Boulton AJM. Diabetic Med 1996: 3: (Suppl.1) Sumber: Boulton AJM. Diabetic Med 1996: 3: (Suppl.1)

DeformitasDeformitas

Identifikasi Faktor Resiko

Identifikasi faktor resiko adalah faktor fundamen yang efektif dalam rangka pencegahan resiko infeksi pada kaki penyandang DM. Resiko adanya ulkus ataupun sampai amputasi terutama pada :

• DM 10 tahun• Pria• Kontrol gula darah kurang baik• Ada kelainan kardiovaskular• Ada retinopati• Ada komplikasi ginjal• Merokok• Hipertensi• Dislipidemia.

Identifikasi Faktor Resiko

Identifikasi faktor resiko adalah faktor fundamen yang efektif dalam rangka pencegahan resiko infeksi pada kaki penyandang DM. Resiko adanya ulkus ataupun sampai amputasi terutama pada :

• DM 10 tahun• Pria• Kontrol gula darah kurang baik• Ada kelainan kardiovaskular• Ada retinopati• Ada komplikasi ginjal• Merokok• Hipertensi• Dislipidemia.

Resiko akan lebih tinggi lagi jika :

• Terdapat neuropati perifer dimana sensai sudah hilang.• Adanya perubahan biomekanik (akibat neuropati)

menyebabkan meningkatnya tekanan pada daerah tertentu (dimana terdapat eritema, perdarahan-perdarahan dibawah Callus).

• Diformitas tulang.• Gangguan vaskuler perifer (menurun/hilangnya pulsasi

pedal).• Pada anamnesa sudah pernah ada ulkus maupun amputasi.• Obesitas.• Gangguan penglihatan.• Penggunaan kaos kaki maupun sepatu yang kurang tepat,

yang mengakibatkan tekanan yang merugikan.

Resiko akan lebih tinggi lagi jika :

• Terdapat neuropati perifer dimana sensai sudah hilang.• Adanya perubahan biomekanik (akibat neuropati)

menyebabkan meningkatnya tekanan pada daerah tertentu (dimana terdapat eritema, perdarahan-perdarahan dibawah Callus).

• Diformitas tulang.• Gangguan vaskuler perifer (menurun/hilangnya pulsasi

pedal).• Pada anamnesa sudah pernah ada ulkus maupun amputasi.• Obesitas.• Gangguan penglihatan.• Penggunaan kaos kaki maupun sepatu yang kurang tepat,

yang mengakibatkan tekanan yang merugikan.

Tanda-Tanda :• Klaudikasi intermiten (nyeri saat istirahat / waktu malam)• Tukak diabetik• Ganggrene• Bentuk tukak : daerah nekrosis dikelilingi oleh daerah

eritematous• Rambut kaki menghilang, kulit menebal• Perubahan warna kaki dibawah (pucat) dan memerah

pada waktu kaki dikeataskan atau kalau ada ulkus gagal/ sulit menutup.

Tanda-Tanda :• Klaudikasi intermiten (nyeri saat istirahat / waktu malam)• Tukak diabetik• Ganggrene• Bentuk tukak : daerah nekrosis dikelilingi oleh daerah

eritematous• Rambut kaki menghilang, kulit menebal• Perubahan warna kaki dibawah (pucat) dan memerah

pada waktu kaki dikeataskan atau kalau ada ulkus gagal/ sulit menutup.

TUKAK NEUROISKEMIKTUKAK NEUROISKEMIK

Untuk evaluasi ini dapat diukur (noinvasive)

1. Ankle-Brachial Index (ABI)Kurang dari 0,80 abnormal.

2. Trancutaneus oxygen measurementKurang dari 40 mmHg abnormal.

3. Absolute toe-systolic pressureKurang dari 45 mmHg.

Untuk evaluasi ini dapat diukur (noinvasive)

1. Ankle-Brachial Index (ABI)Kurang dari 0,80 abnormal.

2. Trancutaneus oxygen measurementKurang dari 40 mmHg abnormal.

3. Absolute toe-systolic pressureKurang dari 45 mmHg.

InterviewInterview

Diagnosis at BedsideDiagnosis at Bedside

1. Any cold or numbness

2. Any intermittent claudication Many patient come to hospital due to claim intermittent claudication. Important point is to distinguish from other nerve disorders.

3. Any ulcer or gangrene at arms and legs

4. Need more precaution to patient with hypertension, hyperlipidemia, ischemic heart disease, diabetes.

Diagnosis for PADDiagnosis for PAD

Observe change of skin color( Pale, Cyanosis, etc)

Observe skin temperature decline

Palpate arteries

Elevation test

Dropping test

Stethoscope( Any bruit at Vascular or not)

Supersonic wave doppler

After elevation test, drop both legs to compare the color change. Patient legs need longer time to become red compared to normal legs.

Elevate both legs. Compare both legs’ color change after flexing leg joint for 15 seconds. Patient legs color become pale compared to normal legs.

Points for artery palpationPoints for artery palpation

Dorsalis pedis artery

Femoral artery

Posterior tibial artery

Popliteal artery

Diagnosis for PADDiagnosis for PAD

Elevation testElevation test Drop testDrop test

Elevate both legs as highest, flexing (leg joint exercise) for 15 seconds. No color changes are observed at normal legs, but legs with obstruction artery colors become pale.

After elevation test, rise body and drop both legs. At normal legs color returned to normal rapidly. But legs with obstruction artery become red very slowly . If there is difference between right and left leg, we can see the difference very clear.

Diagnosis for PADDiagnosis for PAD

Normal leg Above 1.0

PAD Below 0.9

ABI (Ankle Brachial Index)ABI (Ankle Brachial Index)

ABI =Lower Leg BP

Upper Arm BP

(Above1.3 need caution)

Diagnosis for PADDiagnosis for PAD

Tsuima N. Myakukangaku 39: 59-64, 1999

(N=1,999 NCVC)(N=1,999 NCVC)

Risk Factors of PAD PatientsRisk Factors of PAD Patients

0

20

40

60

80

100

DM HT Smoking HL

41%

58% 55%

99%

(%)

(Photograph from Dr. Matsuo)

Before smoking After smoking

Blood Flow Decrease by SmokingBlood Flow Decrease by Smoking

An ischaemic foot which is purplish, cold and painful

PATOFISIOLOGI

ATHEROSKLEROSIS

KALSIFIKASI TUNIKA MEDIA

ATHEROSKLEROSIS

KALSIFIKASI TUNIKA MEDIA

OKLUSIOKLUSIGANGRENE

GANGGUAN HOMEOROLOGI /

MIKROANGIOPATI / INFEKSI

GANGGUAN HOMEOROLOGI /

MIKROANGIOPATI / INFEKSI

TUKAK NEUROPATIKTUKAK NEUROPATIK

• Terjadi pada ujung jari kaki dan dibawah kaput metatarsal

• Bentuk bundar dikelilingi oleh kalus• Tidak nyeri• Terjadi akibat trauma mekanik termal maupun

kimia.• Degenerasi struktur kulit sehingga keringat

menurun dan mudah terjadi fisur menyebabkan infeksi pada kulit.

• Terjadi pada ujung jari kaki dan dibawah kaput metatarsal

• Bentuk bundar dikelilingi oleh kalus• Tidak nyeri• Terjadi akibat trauma mekanik termal maupun

kimia.• Degenerasi struktur kulit sehingga keringat

menurun dan mudah terjadi fisur menyebabkan infeksi pada kulit.

Patients with neuropathy lose their sensation of pain. As a result, they exert a lot of pressure at one spot under the foot when they walk, building up a callus at that site without causing discomfort. The pressure becomes so high that eventually it causes breakdown of tissues and ulceration.

PATOFISIOLOGI

TRAUMA KALUS INFLAMASI

PERDARAHAN SUBKERATOTIK

INFEKSI TUKAK DIABETIK

INFEKSI TROMBOSIS

GANGRENE SEPSIS

TRAUMA KALUS INFLAMASI

PERDARAHAN SUBKERATOTIK

INFEKSI TUKAK DIABETIK

INFEKSI TROMBOSIS

GANGRENE SEPSIS

Faktor-faktor yang memperburuk ulkus diabetik adalah : Faktor-faktor yang memperburuk ulkus diabetik adalah :

Identifikasi berbagai gejala sisa kaki diabetik Identifikasi berbagai gejala sisa kaki diabetik

1. Acanthosis nigricansTerdapat penebalan dan berwarna gelap pada kulit pada tangan, lutut, siku, terutama pada obese. Tidak ada terapi, tetapi dengan menurunkan berat badan mungkin berkurang.

 2. Bullosis diabeticorum (Diabetic blesters)

Pada beberapa penyandang DM tumbuh bula pada kaki/tangan maupun jari-jarinya. Biasanya tidak berasa, bila kebersihan maupun gula darah terkontrol sembuh sendiri.

 3. Diabetic dermopati disebut juga skin spots

Bercak warna abu-abu/hitam sampai merah di kaki sebelah depan, akibat perubahan pembuluh darah.

1. Acanthosis nigricansTerdapat penebalan dan berwarna gelap pada kulit pada tangan, lutut, siku, terutama pada obese. Tidak ada terapi, tetapi dengan menurunkan berat badan mungkin berkurang.

 2. Bullosis diabeticorum (Diabetic blesters)

Pada beberapa penyandang DM tumbuh bula pada kaki/tangan maupun jari-jarinya. Biasanya tidak berasa, bila kebersihan maupun gula darah terkontrol sembuh sendiri.

 3. Diabetic dermopati disebut juga skin spots

Bercak warna abu-abu/hitam sampai merah di kaki sebelah depan, akibat perubahan pembuluh darah.

Identifikasi berbagai gejala sisa kaki diabetik Identifikasi berbagai gejala sisa kaki diabetik

4. Digital sclerosisPada jari tangan/kaki menjadi tebal, mengeras seperti lilin kadang-kadang obat krim dapat melemaskan kulit kembali.

5. Deseminated granuloma annulareRas warna merah/merah abu-abu/seperti ring, dapat berada di jari, telinga maupun badan. Terapi biasanya tidak diperlukan, tetapi beberapa kasus dapat diberikan kortikosteroid topikal.

 6. Eruptive xantomatosis

Yaitu papule yang timbul pada DM tak terkontrol dan trigliseridemia yang sangat tinggi. Sering pada dorsum pedis, permukaan ekstensor ekstremitas, siku, lutut dan pantat.

4. Digital sclerosisPada jari tangan/kaki menjadi tebal, mengeras seperti lilin kadang-kadang obat krim dapat melemaskan kulit kembali.

5. Deseminated granuloma annulareRas warna merah/merah abu-abu/seperti ring, dapat berada di jari, telinga maupun badan. Terapi biasanya tidak diperlukan, tetapi beberapa kasus dapat diberikan kortikosteroid topikal.

 6. Eruptive xantomatosis

Yaitu papule yang timbul pada DM tak terkontrol dan trigliseridemia yang sangat tinggi. Sering pada dorsum pedis, permukaan ekstensor ekstremitas, siku, lutut dan pantat.

7. Necrobiosis lipoidica diabeticorumAngiopati sebagai penyebab, umumnya pada kaki kulit menjadi menebal, menguning, permukaan seperti lilin, kadang-kadang terasa gatal dan sakit. Biasanya tidak perlu terapi.

 8. Scleroderma diabeticorum

Seperti digital sclerosis, tetapi mengenai depat/belakang kulit leher.

 9. Vitiligo

Biasanya pada DM tipe 1 10. Itching = pruritis. 11. Infeksi jamur.

7. Necrobiosis lipoidica diabeticorumAngiopati sebagai penyebab, umumnya pada kaki kulit menjadi menebal, menguning, permukaan seperti lilin, kadang-kadang terasa gatal dan sakit. Biasanya tidak perlu terapi.

 8. Scleroderma diabeticorum

Seperti digital sclerosis, tetapi mengenai depat/belakang kulit leher.

 9. Vitiligo

Biasanya pada DM tipe 1 10. Itching = pruritis. 11. Infeksi jamur.

Identifikasi berbagai gejala sisa kaki diabetik Identifikasi berbagai gejala sisa kaki diabetik

Penggolongan Masalah Kaki Diabetes

Pencegahan Primer agar tidak terjadi ulkus/gangren diabetik

Pencegahan Sekunder, agar tukak tidak berakibat kecacatan

Pencegahan Tersier, agar kecacatan masih dapat difungsikan

Penggolongan Masalah Kaki Diabetes

Pencegahan Primer agar tidak terjadi ulkus/gangren diabetik

Pencegahan Sekunder, agar tukak tidak berakibat kecacatan

Pencegahan Tersier, agar kecacatan masih dapat difungsikan

Pencegahan Primer : Edukasi pada penyandang DM

Mencegah agar tidak terjadi masalah kaki diabetes

Pencegahan Primer : Edukasi pada penyandang DM

Mencegah agar tidak terjadi masalah kaki diabetes

PERAWATAN KAKI

MEMBERSIHKAN KAKI

PERAWATAN KAKI

MEMBERSIHKAN KAKI

Wash your feet every day using warm water and mild soap Wash your feet every day using warm water and mild soap

Rub cream into your feet to stop them getting dry & cracked Rub cream into your feet to stop them getting dry & cracked

Look at your feet - every day Look at your feet - every day

If you are unable to see your feet use a mirror or ask someone to help you if you cannot manage to examine your own feet.

If you are unable to see your feet use a mirror or ask someone to help you if you cannot manage to examine your own feet.

Check for Corns and Calluses (hardened skin)Check for Corns and Calluses (hardened skin)

MEMILIH SEPATU MEMILIH SEPATU

Surf shoes commercially availableSurf shoes commercially available

MEMAKAI KAOS KAKIMEMAKAI KAOS KAKI

JAUHKAN KAKI DARI TEMPAT YANG BERBAHAYA

JAUHKAN KAKI DARI TEMPAT YANG BERBAHAYA

SELALU MEMAKAI ALAS KAKI KALAU BERJALAN

SELALU MEMAKAI ALAS KAKI KALAU BERJALAN

HATI HATI MEMOTONG KUKUHATI HATI MEMOTONG KUKU

A properly cut toe nailA properly cut toe nail A poorly cut toe nailA poorly cut toe nail

SEGERA KE DOKTER BILA KAKI LUKASEGERA KE DOKTER BILA KAKI LUKA

Semua penyandang DM apabila kontrol sebaiknya diperiksa secara sistemik meliputi gangguan pada :

• Neuropati : adalah atropi, kekuatan otot yang berkurang, sensornya dan sebagainya.

• Vaskular : perabaan nadi-nadi, perubahan warna kulit dan sebagainya.

• Tulang : adalah deformitas pada telapak kaki, sendi-sendinya, penonjolan-penonjolan, mobilitas yang terbatas, bekas-bekas amputasi sebelumnya.

• Kulit : adalah edema, callus, kuku-kuku yang panjang, temperatur.

• Lavery LA dkk, meneliti temperatur kulit penyandang DM dengan resiko tinggi kaki DM dengan termometer infra merah digital secara mandiri dapat segera mengetahui kelainan kaki bila terdapat selisih 2,2oC antara kaki yang sehat.

Semua penyandang DM apabila kontrol sebaiknya diperiksa secara sistemik meliputi gangguan pada :

• Neuropati : adalah atropi, kekuatan otot yang berkurang, sensornya dan sebagainya.

• Vaskular : perabaan nadi-nadi, perubahan warna kulit dan sebagainya.

• Tulang : adalah deformitas pada telapak kaki, sendi-sendinya, penonjolan-penonjolan, mobilitas yang terbatas, bekas-bekas amputasi sebelumnya.

• Kulit : adalah edema, callus, kuku-kuku yang panjang, temperatur.

• Lavery LA dkk, meneliti temperatur kulit penyandang DM dengan resiko tinggi kaki DM dengan termometer infra merah digital secara mandiri dapat segera mengetahui kelainan kaki bila terdapat selisih 2,2oC antara kaki yang sehat.

Pembagian derajat kelainan ini telah dibuat oleh Wagner pada tahun 1983 sebagai berikut :

Derajat 0 : tidak ada lesi terbuka, kulit utuh dan mungkin disertai kelainan bentuk kaki, claus, callus, hallux valgus dan lain-lain.

1 : ulkus superfisial dan terbatas kulit.

2 : ulkus dalam, tembus kulit sampai ke tendon dan tulang.

3 : abses yang dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.

4 : gangren jari kaki/kaki bagian distal dngan atau tanpa selulitis.

5 : gangren seluruh kaki, sebagian tungkai bawah.

Pembagian derajat kelainan ini telah dibuat oleh Wagner pada tahun 1983 sebagai berikut :

Derajat 0 : tidak ada lesi terbuka, kulit utuh dan mungkin disertai kelainan bentuk kaki, claus, callus, hallux valgus dan lain-lain.

1 : ulkus superfisial dan terbatas kulit.

2 : ulkus dalam, tembus kulit sampai ke tendon dan tulang.

3 : abses yang dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.

4 : gangren jari kaki/kaki bagian distal dngan atau tanpa selulitis.

5 : gangren seluruh kaki, sebagian tungkai bawah.

Skala Prioritas TerapiSkala Prioritas Terapi

DMHTHL

SmokingAging

Background Blood flow

Function

Ulcer or Necrosis

Fontaine I

Artery injury

Plateletaggregation/thrombus

Stenosis at main arteryStenosis

Occlusive progressTotal Occlusion

Stenosis at 50% of diameter

Stenosis at 75% ofarea

Stenosis at 60% ofdiameter

Stenosis at 82% of area

Supervise : Iwai (revision) Tokyo Univ. Medical & Dental College

Resting painIntermittent

claudication

NumbnessCold

Raynauud’s phenomenon(asymptomati

c)

Platelet

UlcerNecrosis

Fontaine II Fontaine III Fontaine IV

腹部大動脈

総腸骨動脈

内腸骨動脈

大腿深動脈総大腿動脈

大腿動脈

後脛骨動脈腓骨動脈

足背動脈

前脛骨動脈

腋窩動脈

上腕動脈

橈骨動脈尺骨動脈

深掌動脈弓浅掌動脈弓

(掌側)

膝窩動脈

下肢小動脈

足底動脈

Peripheral Arterial Disease (PAD)Peripheral Arterial Disease (PAD)

PRINSIP PENATALAKSANAAN TUKAK DIABETIK

PRINSIP PENATALAKSANAAN TUKAK DIABETIK

• KONTROL GLUKOSA DARAH Diet, olah raga, obat obatan, insulin

• ERADIKASI KUMAN

• PERAWATAN LUKA

• KONTROL GLUKOSA DARAH

• PERBAIKAN VASKULARISASI : Obat anti trombosis Bedah vaskuler

• KONTROL GLUKOSA DARAH Diet, olah raga, obat obatan, insulin

• ERADIKASI KUMAN

• PERAWATAN LUKA

• KONTROL GLUKOSA DARAH

• PERBAIKAN VASKULARISASI : Obat anti trombosis Bedah vaskuler

Derajat 0 tidak ada perawatan lokal secara khusus.Derajat 1 – 4, terdiri dari terapi non bedah dan tindakan bedah minor.Derajat 5, amputasi mayor, sedapat mungkin didahului tindakan minor.

Pembedahan elektive/amputasi dilakukan bila : infeksi bertambah berat (febris terus menerus, selulitis naik ke atas, timbul osteomielitis, keadaan penderita bertambah toksik, faal ginjal menurun pada pemeriksaan serial) dan suplai daerah arterial pada daerah tersebut menurun terlihat pada ABI yang menurun

Derajat 0 tidak ada perawatan lokal secara khusus.Derajat 1 – 4, terdiri dari terapi non bedah dan tindakan bedah minor.Derajat 5, amputasi mayor, sedapat mungkin didahului tindakan minor.

Pembedahan elektive/amputasi dilakukan bila : infeksi bertambah berat (febris terus menerus, selulitis naik ke atas, timbul osteomielitis, keadaan penderita bertambah toksik, faal ginjal menurun pada pemeriksaan serial) dan suplai daerah arterial pada daerah tersebut menurun terlihat pada ABI yang menurun

Tidak ada perbaikan ulkus pada ulkus yang didasari deformitas tulang/tulang yang nekrosis.

Deformitas tulang akibat ulkus yang rekuren, sehingga tidak dapat bersepatu.

Kelainan yang menonjol yang memungkinkan terbentuk ulkus.

Tidak ada perbaikan ulkus pada ulkus yang didasari deformitas tulang/tulang yang nekrosis.

Deformitas tulang akibat ulkus yang rekuren, sehingga tidak dapat bersepatu.

Kelainan yang menonjol yang memungkinkan terbentuk ulkus.

Di RSAL Dr. Ramelan khususnya di Bagian Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL memiliki alat terapi tersebut, peranan oksigen tekanan tinggi terhadap infeksi adalah sebagai berikut :

• Terapi oksigen hiperbarik (TOH) ini meningkatkan pagositosis dimana sebelumnya ada kegagalan akibat hipoksia.

• TOH memproduksi radikal bebas yang toksik terhadap mikroorganisme.

• TOH sinergi bila dikombinasian dengan sulfonamid (efek 5 sampai 10 kali).

• TOH efektif pada penggunaan obat yang sudah resisten.

• Untuk optimalkan efek antibiotika diperlukan tekanan oksigen yang adequat. Terutama golongan aminoglikosida pada anoksia efek rendah dalam transport ke bakteri.

Di RSAL Dr. Ramelan khususnya di Bagian Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL memiliki alat terapi tersebut, peranan oksigen tekanan tinggi terhadap infeksi adalah sebagai berikut :

• Terapi oksigen hiperbarik (TOH) ini meningkatkan pagositosis dimana sebelumnya ada kegagalan akibat hipoksia.

• TOH memproduksi radikal bebas yang toksik terhadap mikroorganisme.

• TOH sinergi bila dikombinasian dengan sulfonamid (efek 5 sampai 10 kali).

• TOH efektif pada penggunaan obat yang sudah resisten.

• Untuk optimalkan efek antibiotika diperlukan tekanan oksigen yang adequat. Terutama golongan aminoglikosida pada anoksia efek rendah dalam transport ke bakteri.

6. TOH menghambat produksi ekstoksin.

7. TOH mempunyai efek bakterosidal atau bakteriostatik setara dengan beberapa antibiotik.(14)

Pada beberapa penelitian pada DM dengan gangren dari Std 3 Wagner yang mendapat tambahan terapi TOH beberapa seri akan menurunkan waktu perawatan maupun resiko amputasi.

6. TOH menghambat produksi ekstoksin.

7. TOH mempunyai efek bakterosidal atau bakteriostatik setara dengan beberapa antibiotik.(14)

Pada beberapa penelitian pada DM dengan gangren dari Std 3 Wagner yang mendapat tambahan terapi TOH beberapa seri akan menurunkan waktu perawatan maupun resiko amputasi.

Kesimpulan

Masalah kaki diabetik yang terdiri dari ulserasi, infeksi, deformitas, vaskuler insufisiensi merupakan tantangan bagi petugas kesehatan.

Problem yang menyangkut multi disiplin ini perlu tindakan yang cepat dan efektif dalam mendiagnosa agar dapat secepatnya penyandang DM ini mendapat penanganan yang benar, sehingga meminimalkan/meniadakan komplikasi-komplikasi lebih lanjut.

Untuk itu perlu selalu diberikan penyuluhan-penyuluhan yang terus menerus agar penyandang DM ini mempunyai motivasi tinggi untuk menjaga/merawat kakinya.

Kesimpulan

Masalah kaki diabetik yang terdiri dari ulserasi, infeksi, deformitas, vaskuler insufisiensi merupakan tantangan bagi petugas kesehatan.

Problem yang menyangkut multi disiplin ini perlu tindakan yang cepat dan efektif dalam mendiagnosa agar dapat secepatnya penyandang DM ini mendapat penanganan yang benar, sehingga meminimalkan/meniadakan komplikasi-komplikasi lebih lanjut.

Untuk itu perlu selalu diberikan penyuluhan-penyuluhan yang terus menerus agar penyandang DM ini mempunyai motivasi tinggi untuk menjaga/merawat kakinya.

Appearance of the wound

Therapeutic alternatives

Presence of black, dry, necrotic tissues Hydrogel

Debridement

Presence of fibrin or moist necrotic tissues

Hydrogel if little exudate,

Alginate if heavy exudate

Cavity wound Alginate ribbon, Hydrocolloid gel,

Hydrocellular or foam pad

Heavily exuding wound Alginate, New generation hydrocolloid, hydrocellular or foam

Granulating wound Hydrocolloid, hydrocellular or foam, Hydrogell, Hydrofibre, Alginate

Superficial wound or dermabrasion, superficial burn, donor graft site

Hydrocolloid, hydrocellular or foam, Hydrogell, Film, Tulle and interface

Foul-smelling wound Charcoal dressing

Infected wound Alginate, Charcoal dressing

Silver-base dressing