pencairan apbd pada belanja langsung dinas pendapatan dan pengelolaan keuangan

16
1 Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya Tahun 2014

Upload: sage

Post on 07-Feb-2016

76 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya Tahun 201 4. 1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mempunyai tugas, sebagai berikut : a . Menyusun DPA-SKPD b.Menetapkan paket-paket pekerjaan barang/jasa - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

1

Pencairan APBDpada Belanja Langsung

Dinas Pendapatan dan Pengelolaan KeuanganKota Surabaya

Tahun 2014

Page 2: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

2

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mempunyai tugas, sebagai berikut:

a. Menyusun DPA-SKPDb. Menetapkan paket-paket pekerjaan barang/jasac. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran

atas beban anggaran belanjad. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajake. Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain

dalam batas anggaran yang telah ditetapkanf. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD

yang dipimpinnya

Page 3: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

3

Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah Wetmatigheid; pengeluaran belanja daerah

menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efisien dan “sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”

Rechmatigheid; setiap pengeluaran belanja atas beban APBD “harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah”

Doelmatigheid; setiap SPKD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk “tujuan” lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD.

Page 4: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

4

Pedoman pencairan APBD pada Belanja Langsung di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya yaitu:

1. Perwali 73/2012 tentang Pedoman Teknis Belanja Langsung

2. Perwali 85/2012 tentang perubahan pertama Perwali 73/2012

3. Perwali 21/2013 tentang perubahan kedua Perwali 73/2012

4. Perwali 75/2013 tentang perubahan ketiga Perwali 73/2012

Page 5: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

5

Uang Persediaan (SPM-UP/GU/TU) digunakan untuk membiayai pengeluaran belanja dengan nilai sampai dengan Rp.50.000.000,- kecuali:

a. pembayaran sewa tempat, bangunan gedung dan/atau tanahb. pembayaran keperluan telepon, air, listrik dan gasc. Pembayaran kegiatan yang bersifat protokolerd. pembayaran keperluan pameran dan promosie. pembayaran biaya perjalanan dinasf. pembayaran swakelola oleh instansi pemerintah lain

g. pembayaran pekerjaan berdasarkan tarif resmi pemerintah h. pembayaran keikutsertaan pemerintah daerah dalam

suatu organisasi i. pembayaran barang/jasa tertentu yang cara pembayarannya

telah ditentukan dalam perjanjian oleh pihak penyedia

Page 6: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

6

Pembayaran Langsung (SPM-LS) digunakan untuk membiayai pengeluaran belanja dengan nilai di atas Rp.50.000.000,- yaitu:

a. Pembayaran pengadaan barang/jasa dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,-

b. pembayaran pengadaan tanah dan bangunanc. pembayaran biaya perjalanan dinas yang menggunakan

biro perjalanand. pembayaran belanja lain-lain yang dibayarkan langsung

kepada pihak ketiga

Page 7: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

7

Dokumen yang digunakan dalam rangka pertanggung jawaban, sebagai berikut:

a. Honorarium/TPP/Uang Kinerja PNS;1. SK/SP/ST/Surat Permohonan Narasumber/Surat Lainnya2. Daftar absensi 3. Daftar penerimaan Honorarium (e-delivery)4. SSP PPh

b. Honorarium Non PNS;1. SK/SP/ST/Surat Permohonan Narasumber/Surat Lainnya2. Daftar absensi3. Daftar penerimaan Honorarium (e-delivery)4. SSP PPh

Page 8: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

8

c. Uang Lembur;1. Surat Perintah Kerja Lembur2. Daftar absensi 3. Daftar penerimaan Uang Lembur (e-delivery)4. SSP PPh

d. Makanan dan Minuman Rapat;1. Undangan rapat2. Daftar absensi3. Nota pembelian4. Kuitansi pembayaran dengan meterai secukupnya 5. Surat Pembelian Langsung (e-delivery)6. Form Pembelian Langsung (e-delivery)7. SSP PPh8. SSPD (restoran/catering)

Page 9: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

9

e. Uang Transport;1. SP/ST/Undangan2. Daftar penerimaan Uang Transport (e-delivery)3. SSP PPh

f. Pengadaan Barang/Jasa sampai dengan Rp.10.000.000,-1. Nota pembelian2. Surat Pembelian Langsung (e-delivery)3. Form Pembelian Langsung (e-delivery)4. Lampiran Form Pembelian Langsung (e-delivery)5. SSP (PPN dan/atau PPh)6. Faktur pajak

Page 10: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

10

g. Pengadaan Barang/Jasa diatas Rp.10 juta s/d Rp.50 juta1. Nota pembelian2. Kuitansi pembayaran dengan meterai secukupnya3. Surat Pembelian Langsung (e-delivery)4. Form Pembelian Langsung (e-delivery)5. Lampiran Form Pembelian Langsung (e-delivery)6. SSP (PPN dan/atau PPh)7. Faktur pajak

Page 11: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

11

h. Pengadaan Barang/Jasa diatas Rp.50 juta s/d Rp.200 juta1. Nota pembelian2. Kuitansi pembayaran dengan meterai secukupnya3. Surat Pesanan4. Surat Penawaran5. Surat Perintah Kerja (SPK)6. Surat permohonan pembayaran7. Laporan kemajuan fisik pekerjaan (e-delivery)8. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (e-delivery)9. Berita Acara Pembayaran (e-delivery)10. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (e-delivery)11. SSP (PPN dan/atau PPh)12. Faktur pajak

Page 12: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

12

Pejabat yang berwenang menandatangani bukti pengeluaran berupa kuitansi, sebagai berikut:

a. SKPD pada Sekretariat Daerah1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)2. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) 3. Bendahara Pengeluaran

b. SKPD selain pada Sekretariat Daerah1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan/atau PPK2. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)3. Bendahara Pengeluaran

Page 13: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

13

Pajak Penghasilan Barang/Jasa (PPh 21, 22, 23) meliputi:

1. Honorarium atau penerimaan lainnya yang merupakan tambahan penghasilan dikenakan PPh-21 untuk PNS dan Pensiunannya, sesuai Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2010, sbb:

a. Golongan I/II, tidak dikenakan PPh-21 b. Golongan III, dikenakan PPh-21 sebesar 5% c. Golongan IV, dikenakan PPh-21 sebesar 15%

2. Honorarium atau penerimaan lainnya yang merupakan penghasilan dikenakan PPh-21 tarif Pasal 17 untuk Non PNS,

sesuai dengan Peraturan Dirjen Pajak No. PER-31/PJ/2012, sbb: a. Pegawai Tetap b. Pegawai Tidak Tetap c. Bukan Pegawai d. Peserta Kegiatan

Page 14: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

14

3. Pengadaan barang dikenakan PPh-22 (1,5%) untuk pembelian di atas Rp.2.000.000,- sesuai dengan:

a. Peraturan Menteri Keuangan No. 154/PMK.03/2010.

b. Peraturan Dirjen Pajak No. PER-57/PJ/2010.

4. Jasa dikenakan PPh-23, sesuai dengan: a. Peraturan Menteri Keuangan No. 187/PMK.03/2008, untuk Jasa Konstruksi. b. Peraturan Menteri Keuangan No. 244/PMK.03/2008, untuk selain Jasa Konstruksi.

Page 15: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

15

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

PPN Barang dan Jasa sebesar 10%, kecuali usaha jasa boga atau catering yang sudah merupakan obyek pengenaan Pajak Daerah sebesar 10% sesuai dengan Undang-Undang No. 42 Tahun 2009 tentang PPN.

Jenis Barang dan Jasa yang tidak dikenakan PPN, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 144 Tahun 2000.

Page 16: Pencairan APBD pada Belanja Langsung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

16

Terima Kasih