penatalaksanaan pasien gigi tiruan sebagian lepas …

7
IJD 2006; Edisi Khusus KPPIKG 2006 PENATALAKSANAAN PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPAS DENGAN KONDISI OSTEOPOROSIS PASCAMENOPAUSE Nina Ariani*, M.Lindawati S.Kusdhany** *Peserta PPDGS Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. **Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia Abstract Removable Partial Denture Management on Post-Menopause Osteoporotic Female Osteoporosis is a condition of generalized skeletal fragility caused by diminishing boneamount and disturbance in bone microarchitecture with implication thatthe bone abilityto withstand forces is decreased. Thiscondition leads to more bone resorption. Some researches show that thiscondition also affects jaw bone. Therefore we musttakethis condition into consideration during prosthodontic treatment. Dental prostheses aremade to restore stomatognatic function aswell to preserve what wasleft including residual alveolar bone. Theabilityofdental prostheses to preserve residual alveolar bone differs according to type ofprostheses. The case presented here proposing the treatment of an osteoporotic old female in Prosthodontic Clinic FKG Ul with removable partialdenture. Considerations in selecting the type and design of dental prostheses and attempts to modif, factors thatmight playa role in bone resorption in connection with patient's physical and psychological status will be discussed. Thorough examination, careful planning and good communication with patient can provide optimum result.Indonesian Journal of Dentistry2006: Edisi KhususKPPIKG XIV:I 48-l54 Keywords: removable partial denture, osteoporotic, post-menopausel Pendahuluan Osteoporosisdidefinisikan sebagai suatu kondisi kerapuhan skeletal secaia menyeluruh yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah tulangserta terganggunya mikroarsitektur tulang.r Kondisi tersebut berpengaruh juga pada tulang mandibula seperti yang dikemukakan beberapa peneliti. Hirai dkk dalam penelitiannya menemukan bahwa resorpsi tulangalveolar berhubungan dengan osteoporosis.' Taguchi dkk menyatakan osteoporosis pada bagian tubuh lain berhubungan dengan tanda-tanda dalam mulutberupa resorbsi tulang alveolar, berkurangnya ketebalan korteks mandibula, dan hilangnya sejumlah gigi.' Kusdhany dalam penelitiannya menyimpulkan bahwaosteoporosis tulang lumbal dan femur pada perempuan pascamenopause disertai pula dengan terjadinya osteoporosis pada tulang mandibula." Atwood menyatakan bahwa gigi tiruan merupakan salah satu faktor klinisyang berpengaruh pada resorpsi tulang alveolar.) Selanjutnya Jahangiri dkk. mengemukakan bahwa faktor mekanis dan biologis seperti gigi tiruan sebagian lepas dan osteoporosis mempengaruhi komponen selulat regenerasi tulang alveolar.6 Diketahui pula bahwa pasien osteoporosis yang menggunakan gigi tiruan penuh, tiga kali lebihsering memerlukan gigi tiruan

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPAS …

IJD 2006; Edisi Khusus KPPIKG 2006

PENATALAKSANAAN PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASDENGAN KONDISI OSTEOPOROSIS PASCAMENOPAUSE

Nina Ariani*, M.Lindawati S.Kusdhany***Peserta PPDGS Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

**Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Abstract

Removable Partial Denture Management on Post-Menopause Osteoporotic Female

Osteoporosis is a condition of generalized skeletal fragility caused by diminishing bone amount anddisturbance in bone microarchitecture with implication that the bone ability to withstand forces is decreased.This condition leads to more bone resorption. Some researches show that this condition also affects jaw bone.Therefore we must take this condition into consideration during prosthodontic treatment. Dental prosthesesare made to restore stomatognatic function as well to preserve what was left including residual alveolar bone.The ability ofdental prostheses to preserve residual alveolar bone differs according to type ofprostheses. Thecase presented here proposing the treatment of an osteoporotic old female in Prosthodontic Clinic FKG Ulwith removable partial denture. Considerations in selecting the type and design of dental prostheses andattempts to modif, factors that might play a role in bone resorption in connection with patient's physical andpsychological status will be discussed. Thorough examination, careful planning and good communicationwith patient can provide optimum result. Indonesian Journal of Dentistry 2006: Edisi Khusus KPPIKGXIV: I 48-l 54

Key words: removable partial denture, osteoporotic, post-menopausel

Pendahuluan

Osteoporosis didefinisikan sebagai suatukondisi kerapuhan skeletal secaia menyeluruh yangdisebabkan oleh berkurangnya jumlah tulang sertaterganggunya mikroarsitektur tulang.r Kondisitersebut berpengaruh juga pada tulang mandibulaseperti yang dikemukakan beberapa peneliti. Hiraidkk dalam penelitiannya menemukan bahwa resorpsitulang alveolar berhubungan dengan osteoporosis.'Taguchi dkk menyatakan osteoporosis pada bagiantubuh lain berhubungan dengan tanda-tanda dalammulut berupa resorbsi tulang alveolar, berkurangnyaketebalan korteks mandibula, dan hilangnya

sejumlah gigi.' Kusdhany dalam penelitiannyamenyimpulkan bahwa osteoporosis tulang lumbaldan femur pada perempuan pascamenopause disertaipula dengan terjadinya osteoporosis pada tulangmandibula."

Atwood menyatakan bahwa gigi tiruanmerupakan salah satu faktor klinis yang berpengaruhpada resorpsi tulang alveolar.) Selanjutnya Jahangiridkk. mengemukakan bahwa faktor mekanis danbiologis seperti gigi tiruan sebagian lepas danosteoporosis mempengaruhi komponen selulatregenerasi tulang alveolar.6 Diketahui pula bahwapasien osteoporosis yang menggunakan gigi tiruanpenuh, tiga kali lebih sering memerlukan gigi tiruan

Page 2: PENATALAKSANAAN PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPAS …

:- ::r:Jingkan pasien yang tidak menderita:L=::.::rsis Karena itulah pembuatan gigi tiruan{:---.:} a giSi tiruan lepas bagi penderita::-i::!:rsis perlu diberikan perhatian khusus. Salah;- :- u3n pembuatan gigi tiruan adalah sedapat---.:iin mempertahankan sisa jaringan yang ada,r,--::::.-" osteoporosis menyebabkan kemungkinan-:::::.: rulang alv€olar lebih besar. Diharapkan:---:=! penatalakanaan yang tepal djdapatkan hasil-: nprimal pada pasi€n gigi tiruan yang mendcrita

.:-:::nrosis. Laporan kasus ini akan mengemu-.:.: lrsreoporosis secam garis besar, pertimbangan_::::J]a perawatan paslen osteoporosls yang

::rrlu*an gigi tiruan, dan dilanjutkan d€ngan::= p€rawatan prostodonsia yang dilakukan pada

Tinjauarl Pustake

Osteoporosis merupakan penyakit multifaktor::3n berhubudgafi dengan usia. Ost€oporosis dapatnsrupakan hasil kehilangan tulang numi (primet::rupun m€rupakan efek sarnping penyakit laini:kunder)." Osteoporosis primer terbagi menjadi

::pe I dan ll.xto Osteoporosis tipe I atau yang dikenaliuga sebagai osteoporosis pascamenopause memilikiliikhasan yaitu meningkatnya rcmodeling tulzng,bertambah cepatnya kehilangan tulang trabekula,dan terutama terjadi pada per€mpuan pasca-menopause serta berhubungan dengan defisi€nsjestrogen, Frakrur dari osteoporosis tipe jni terutamalerjadi d; tulang belakang dan pergelangan tangan.eOrreoporosis tipe II disebut juga osteoporosissenilis, dialami baik oleh perempuan maupun laki-laki lanjut usia serta tidak terjadi p€ningkatanrcnodelins filang namun l€bih disebabkan kar€naadanya gabungan perubahan ftngsj usus, ginjal, danhornon. Tipe ll-nenyerang baik tulang trabekDla

Terdapat beberapa faktor risiko yang b€rhu-bungar dengan kemungkinan terjadinya osteo-porosis pada seseorang. Faktor risiko tersebut adayang tidak dapat diubah, ada pula yang dapatdiubah." Faktor risiko yang tidak dapat diubahadalah gender, usia, ukuan tubub, etnis, dan riwayatkeluarga. Sementara faklor risiko yang dapat diubahadalah hormon seks, anorcxia nenosa, asupar,kalsium dan vitamin D, obat-obatan, aktivitas fisik,merokok. pajanan matahari. dan konsumsi

Fraldur mandibula akibat osteoporosis pasca-menopause tidak pemah terjadi. Beberapa penelrtran

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antaraperubahan massa tulang di tulang b€lakang dan/atauleher temur dengan perubahan tulang mandibulasen€rrara penelitian lain tidak berhasil menemukanhubungan tersebut,'' Namun. Jonasson telahmengembangkan pen€ntuan osteoporosis mengguna-kan radiograf periapeks dan modifikasi dari metodet€rsebut adalah pembagian kondhi tulang menjadi 4gtade. dengaa grade I dan 2 dikaregorilan.ebagainotmal. Grade 3 da 4 dikategorikan sebagai adanyaost€oporosis tulang mandibula.'" Osteoporosis padamandibula diketahui menyebabkan resorbsi tulangmandibula, b€rkurangnya ketebalan korteksmandibula. kegoyangan gigi. sena hilangnlagigi . ' " ' ' Kehi langan gigiscbaikn)a disanrr lan olehgigi tiruan, namun gigi tiruan l€pas dik€tahuimemilili efek samping _berupa resorbsi ulangalveolar lebih laniut. ' " ' - Dr larn Dihak snesstunesional yang iisebabkan oleh ui.ti"itu" o,ormaseter berp€ran dalam mempertahankan densitastulang daerah nandjbula yang tidak bergigi.'r

Secara garis besar, kecepatan resorbsi tulangdipengaruhi oleh faktor anatomis, metabolisme.fungsional, dan gigi t'ruan.r6 Karena itulabperawatan pada pasien gigi tiruan yang mendentaosteoporosis perlu perhatian khusus- Faktoranatomis yang berperan dalanr resorbsi tulangadalah ukuran, bentuk, d€nsitas ridge, sen'aketebalan dan karakter mukosa yang menutupitulang.' Kondisi osteoporosis pascamenopauset€rmasuk dalam fakor m€tabolisme yang berp€randalam resorbsi tulang. Osteoporosis tipe inldis€babkan karena penurunan jumlah €strogens€hingga aktivitas osteoklas meningkat. Peningkatanini lidak proporsio-nal dengan malrrks yangdihasi l [an osleoblas. ' ' ' Faktor funesional dalamre5orbsi lulang adalah frek-uensi. inte-nsiras. durasi.dan arah gaya pada tulang. Gigi tiruan m€mpenga-ruhi r€sorbsi tulang bergsntung dari berbagai teknik,bahan, kons€p, prinsip yang digunakan, dan aplikasisaat pembuatan. Keempat faktor yang mempenga-ruhi resorbsi lulang alveolar ini saling berhubungandan evaluasi tiap faktor hanya bisa dilakukan jikadilihat dalam kaitan dengan faktor-faktor lainnya

Wyan dalam anikeln)a membahar fakror gigiLiruan secam terpisah. yailu bagaimana berbagaimacam gigi tiruan berpengaruh terhadap r€sorbsitulang alv€olar." cigi tiroan sebagian lepas (GTSL)dihubungkan dengan adanya kehilangan perlekatanperiodon(ium dan kehilangan rulang di sekilar grglpenjangkarad. Namun jika pasien tidak memilikipenyakit periodontium saat gigi tiruan diinsersi s€rtakebersihan mulutnya baik hal tersebut dapatdiminimalkan. Masalah oklusi daDat teriadi dalam

t49

Page 3: PENATALAKSANAAN PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPAS …

lempo lima tahun akibat adanya penguranganketinggian tulang alveolar yang cepat pada kasus-kasus GTSL free end. Kor,trol periodik dapatmembantu mencegah beban berlebih pada CTSL,namnn G'[SL .listal extens,bn tetap renlan terhadaPresorbsi tulang alveolar regio posterior.''

Laporan klinis menlatakan bahwa gigi liruanpenuh (GTP) yang baik dapat mempertahankantulang alveolar. Namun penelitian longitudinalmempertanyakan kebenaran hal tersebut.Pen:ngkatan resorbsi yang xerjadi disebabkan adanyatekanan gigi ti,r\ran. lnmediate denture yangdiinsersikan segera setelah pencabutan gigi dapatm€mbantu mempertahankan plat bukal tulangselama 20 minggu hingga 3 tahun. Dalam arahhorizontal tulang alv€olar memang terjaga, namuntetap terjadi resorpsi dalam amh v€rtikal, t€rutama dimandibula. Kehilangan tulang alv€olar l€bih t€rlihatpada mtudibula dibandingkan maksila tenrtamadalam tiga bulan pertama pasca ekstmksi. Rata-ratakehilangan tulang secara vertikal di anterior naksilasecara radiografis pada tahun pertama setelahektraki b€rvariasi antara 2- 4 mm. Pada mandibulakehilangan ini mencapai 4 - 6 mm. Resorbsi tulangmandibula mencapai empat kali lipat resorbsimaksila. Hai ini disebabkan karena mandibulamemiliki luas permukaan yang lebih kecil sebagaidukungan gigi tiruan.

Tulang alveolar regio posterior mandibulamemiliki risiko reso6si lebih tinggi dibahdingkanregio anterior mandibula karena adanya peftedaadbeban oklusi. Regio anterior mendapat beban oklusiyal|g lebih ringan dibandingkan regio posterior yangdigunakan untuk m€lghaluskan makanan. Untukmaksila, banyaknya resorbsi dipengaruhi olehjumlah gigi antagonis yang tenisa. Dalam jangkawaktu lina tahun, reBorbsi akan lebih hebat padapasien dengan gigi yang tersisa hanya di anteriorbawah dibandingkan bila lebih banyak gigi bawahmasih ada. Pada kondisi tidak bergigi sama sekali,ketidakstabilan gigi tiruao bawah dapat nemberikangaya lat€ral yang lebih besar sehingga resorpsitulang alveolar bertanball Palatunesi dapatm€mperc€pat kehilangan tulang dan mungkirmenyebabkan terjadinya msa sakit di mukosa.Kehilangan tulang yang lebih banyak juga diremuipada pasien yang selama I tahun menggunakan gigitiruan sepanjang hari dan malam dibandingkan yangmelepasnya saat malam, Pasien dengan fata-latakehilangan tulang awal yang lebih tinggi conderungakan k€hila-ngan tulang lebih banyak di masam€ndatang,''

oledenture dapat mempertahankan tulangalveolar karcna masih adanya umpan balik

proprioseptif dari ligam€n periodontal yangmencegah gaya berlebih dan adanya kestabilan yanglebih baik karena desain overdenture dap^tmendistribusikan beban mastikasi pada daerah takbergigi dan gigi penjangkaran.

Pengurangan kehilangan tulang terjadi tidakhanya di sekitar gigi penjangkaran namun juga didaerah tidak bergigi, baik di regio anterior maupunposterior.'' Gigi penyangga gigi tiruan jembatan(GTJ) tidak mengalami k€hiiangan tulang yangbermakna dibandingkan gigi yang tidak nenjadipenyangga. Rata-rata kehilangan tulang dalamsetahun mendekati 0 mm s€lama l5 tahun. Dalamsemua kasus pen€litian tersebut, p€nelitimenekankan semua subjek tidak menderita penyakitperiodontal dan kebersihan mulul leLap terjagaselama periode observasi. "

Gigi tiruan c€kat yang didukung implanmengalami kehilangan tulang terutama selamaperiode penyembuhan dan remodeling. Pada tahun-tahun berikutnya kehilangan tulang per tahunberkisar antara 0 hingga 0,08 mm, senrpa dengangigi asli. Narnun. seperti gigi asli pula. implan jugadapat mengalami kehilangan tulang terutama karenabeban okfusi yang berlebihan. owrdenture yangdidukung inplan mengalami kehilangan tulang didaemh poslerior yang senrpa dengan GTSL padadaerah fiee end." riveinberg menyarankan diguna-kannya prinsip biomekanik terapeutik pada gigitiruan yang didukung implan dengan mengendalikanvariasi klinis berupa inklinasi c&rp, inklinasi implan,serta qF?, verlikal dan horisontal..untuk mencegahteriadinva beban oklusi berlebihan.'"

M;salah beban oklusi menjadi lebih pentingpada pasien ost€oporosis tulang rahang karem padapasi€n ini densitas tulang serta kemampuan untukmeoahan beban juga berkurang. Untuk pasien-pasrenini, perawatan berupa pembuatan gigi tiruan harusdibuat sedemikian rupa sehingga beban mekanisyang beke{a pada mandibula dibuat s€minimalmungkin, distribusi beban m€ncakup daerah seluasmungkin, oklusi dan -artikulasi diperhatikan sertaperlunya kontrol rutin. ''

Dalam hubungannya dengan obat-obatan yangdigunakan untuk mengobati osteoporosis, perhatiankhusus dibedkan pada golo4gan bisphosphonate.Obat golongan ini bekerja dengan menginldbisiosteoklas dan mencegah turnbuhnya pembuluh darahbaru. Efek sampin9 bisphosphonate adalahosteon€krosis mhang. Disamnkan agar tidakdilakukan ekstraksi atau puo tindakan bedah mulutlaionya pada pasien yang menggunakan obat ini.re

150

Page 4: PENATALAKSANAAN PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPAS …

p.Niuna peis?jin lmpu, ddng ke klj0iksp*ialk Pmrono6h F,kulbs Kedolretu cieiuntdsns Indon6ir (FKc ul) k&i! incii

psi.n m.derira o$.oporosis ds dh n'Nno$opa 300, s.l6xy, &n Nufttor B,ld... selaini'u paien jusa n.nddib rsr,6 /rcztd'r padakaki kdm yrng mengaribikan mobiliB pdhnbrsdggu. Paien k.hiltnge sigi 6arnr yanu giei17 akibd l$dg bsir padauhui200l

Psia sd i menakai cisi riflan lePas

dipakai &j'r bbih ranns lina bhun yang lalu.P,ii.n ndsr gisi rinakebmd,mya. Ddi komun ikdi yang Gildidsslibrnva psi.n sng.r n.n.ntingkan keny.naiaid.n Mih mempeddiki' p.naDila. sa! inipaiei ingin dibankm sisi !r@n b!trd yae binunruk Fnamoild Pasi.i iidak dengin8iik,n gigifuan c digsnri.m.ndibula dipdi*s, d.ngai m.nggurakn[u*iocr yrng dikehb,ngkatr dleh (sdhsym.ng.iai pdkin.n kondi3i tulhe mddibula p6icnbsdbri r,kor siko seoporosis(PosruR P).^D&i h6il pengukutr dipdoleh skor i2

ns@iukk,n pdienm.n iki *'j,i roniong dersan p,onr runs (cmbar1). Pupir do hgus sna tinsei Hidtrtrc simetis,pemapM n.lrltri hidung lancar. tuma oris iormr'Bibir ds hip.non6. tipft. sim.tu, p.nd.k. Bibhba*lh hip.donus, tipi!. sim.tis Kdnjn sebhb€rirg &n s.ndi a\ane ti&k rda k&inan.

K.bdsikn mulur *dds, ada kding g'si,sliva *dikir dao k.nhl. Lid,h nom.l psisirvrighr lt 16 ll. mobilira nod,l Refl.ks munbhftidan, mukos nulur $har. cigibi ad! nmun'idar labil. rumpaE cici' mtdor 5 nn, jirareig atnor l0 md Cisitd ?d3? rd eds? 26 dm36. Hubuq.i Endc ddosmi Anikurdi 3@!Pld.rid, Darz kunyah iomal vesibllum posdidrkni ba*ah dalrd, pdstrior kaan bawn etusTulmg alveolar posdior kiri ba*ah brb.drk ov3r,rinsci, bhanfl jdiic$ rcddih, p.mukei 6bTuleg alroltr posbior kena ba{ah bobdtrko$1, k iinggian *diic, 6hmm jabsan rond.h,p.mukd mb. Relasi dhaig mtdor da pos.aorksai idml. Pcteior *ni E|6i .ds' r, '4r.FEnulun bbi k inrerior $ding, n DlM bulGliskni brrah $ddg, ftnulun bul*lG ktim ba*znrin$i, tenuluh liigualk sdag. Di nhss bawoi

B f l u k l . i c k u g B r ' a g e d ' r u ' n g p l d . g 4 ?kecil, pnhktun daw nulut nomal. Siltp nabl

Pasi.n kehihiso eisi 16, 22. 21, 24. 25. 26,

cici35 dan 36 /@el notr cleill, r2.r1,11,42,dan ,1r rrisl. 43 impalsi, ls bsses ke msial.cisi42,4r. dan44 bdjcFl,4r n4iohbioroBi.ciei31,35, 36, drn 4l di6r.n!,44 mnins ke msial

adiogr.fi. fi nrnunjukkin adinya * ah,lisRikaL

hm{i1 pdbadinganlisim.n pdiodonrium melebar. ramim dln purB diapeks. aahbatr ndiognfis 16 menmjukkin sisisodah dna*d d.neri dryd d4 tdapi celah disflikll dishl. pisk Eidtpar baik di elutr ,romdhl naupun dishl,rerisi, p'bandinean

Hailaial(is rulaic konikal nand'brla padifob parcnmrk dohjukkai bar'*a kecbrramya

ydg m.ruijukko addyoon.oporost rulans mandibuli Hll t6.burd,prkud d.ieatr ndiogar p.napikl pdien yansmsNjukko sdmy?

sebacai bsikut. Pdi.n tlan dibur&m gisi rinan*bacim lepas k€nnsra logm hruk m.Eeariikdsisi 37, 33, 45. 46, dm 47 yang hihng. Dsaii gigi

Konektor myor ril'ae ba*'h yang dipirih dddlirslal bar. Cengkam RPI dikbklm ptda gigia.engkan akes pada gigi 36, $tu rc* oklnel padagigi r sb3gd s,pp.r/. Tindakan pcprtsctik ydsdil,k*rn addzn preparsi rgv di rr dd p.nbuh,Etilias plm di dnat aa da J6. aigi a3 tanq

nenydujtri dilakukannya rencan, p*,webn ini.Tahapd p.n*ard adal'h $basai berikur Padt

anabhi, dm p.mdiksatr (cambir 3.) Paihditsangk:n alr.mdir eiei rirua yang ad: yaitubedpa impld, gigi rins ekzi, datr sigi tiruaneb,ghn lepa. Berdddd p.nimbaso usia danbiayr p*hi m.milib dibudkan gigi rina *basim

Page 5: PENATALAKSANAAN PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPAS …

menginginlan gigi I i -uan aras dibua .d| ldrena gigiLirudn ala' )ang lanra ma:ih bi .a dipatai $aldupun\udal longear dan karena Lba$alir sulil beradapla:i'Pada gigi liruan dra dilak-ukan hh,1e diel dankestabilan menjadi lebih baik

Pada tanggal 17 Febiuari 2005 dilaL'*andiskusi kasus. Pencetakan fi siologis rnenggunakanrelo.lc mukostatis dan mukofungsional Pengasahan

gigi dilakukan pada tanggal 24 Februad 2005Setelah itu dilakukan p€ncobaan kerangka logampada lalrggal L4 Maret 2005. Pada tahap penyusunaneiai. dir.dhaldn pemilihan gigi vang uhrur)nyaLr,ln l,..it autunl arai bulo-linsual Percobaan gigitiruim malarn diiakukan pada ianggal 28 Maret 2005diikuti deryan pemasangan gigi tiruan pada tanggal31 Maret 2005. Pada saat pemasangan, diusahakantercapainya oklusi yang bebas kontak prematur danseseimbarg mungkin Pasien dibedkan peneranga!mengenai hal-hal yang dapat mencegah bert?rmhahparahnya osteoporosis tulang rahang dan penlingnyadilakukan kontrol rulin setiap emm bulan sekaliselingga ada,'rya ketidakstabilan gigi tiruan yangdisebabkan resorbsi tularu alv€olaI berlebihan dapatdicegah-

Pasien konlrol pada tanggal 4 Apdl' I I April,dan 14 April 2005. Karena dad awal perawaianDasier sudah diielaskan mengenai ke.erbatasan gigriiman dan kemungkinal adaptdsi yang sulir melihatDensalaman pasien selama ini, maka saat insersi dani"'iot p"";i' dapat bersikap realistis. oklusj danartikulasi diperiksa saal kontrol dan aliusahakandiperolelr oklusi dan artikulasi seseimbang mungkmdar meminjmalkan terjadinya benfiran saatbertungsi. Pada kon rol terakbir pasien dapaimenerima gigi tiruannya dengan baik

P€mbahasao

Osteoporosis neflpakan penyakjt multifakto-rial dengan berbagai falrtor rjsjko. Faktor risiko padapasien ini adalah usia 68 tahun yaDg termasukkaregori usia lanjut" gender perempuan, ul-urarrubuh dan ukuran lulang jang lecil. erdis Kaul'asia-dan aldivitas fisik yang kuiang- Dari kuesioner yatrgdikemban+an oleh Ku'dha0y mengenai perlirdankondis; tulang pasien berdasar faktor risiko' memangternyata pasi€n ini mendapat skor 12. Betdasarkankuesioner tersebux, individu dengan skor 12 - 29memiliki risiko tinggi menderita keropos tulangrahang. Selain itu lusil analisjs ketebalan tulangkortikal mandibula pada foto radiografik panoramikmendukung hasil kuesioner, yaitu ketebalan tulangkortikal mandibula kurang dari 5 nrm merunjrtkkanrd"nya oneoporo.i< rulang mandibula HalrersebLt Jiperkuar densan mdiogaf penapikalpa.ien )ang menunjukkdn addnla otreopordsirrnandibula berdasarkan modifikasi penggolonganmenurut Jonasson.i4 Kondisi tulang mandibuiapasien termasul( grade 3 yaitu trabekulasi tulang6ersantian padal dan jarang dengan bagian jaranglebih banyak dariyang padat.

Oambaran lador risiko )aDg dapar ditrbab padaoasien ini adalah aktivitas fisik, asupan kalsium, danpaianan matahari. Akifitas fisik sulit dilakukan

Cambd 1. Roent8en panormik dm perirpjkal p6ien

Cambar 2. IntraOraL Pasien

Ganb 3. Gigitirud ranang bawah

t52

Page 6: PENATALAKSANAAN PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPAS …

karena pasien iDi menderita venous thrombosis kakikanan yang menyulitkan gerakan pasien danterkadang pasieb sirnpai ha.us menggunakan kursiroda unok mobilitasnya. Dokler yang menanganipenyakitnya ini jusfir menyarankan pasien istirahatlotal agar fombosis tidak bcrtambah p6rEh.Karcnanya pada pasien ini dianjurkan untukmellingkalkan asupan kalsium dan meningkatkanpajanan Inatahali langsung. Berdasarkan penelitianKusdhany, dkk disarankan untuk meningkatkanpajanan matahari langsung nininal 15 menitperhari. Pajanan natohali bermanfaat untukpembentukan vitamin D.' o

Pasien ini adalab pasien gigi tinran sebagi6nlepas dangan kondisi sistemik berupa adanyaost€oporosis dan whous tfuonbosis Uaki kana'l..Pasien ini m€rupakan pasien yang rnemp€rhatikankesehatamya dengan t8jin konEol k€ dokter danrutin meminum ob.l sehingga kondisi osteoporosisterkontrcl. Inplikrsi osteopo.osis pada peravatanFostodonsio adalah bertunngntD kemampuanlulaog untuk menahan b€bon sehingga p€nbuatangigi tirua! barus sadcmikian rupa ogar bebanmek6[is yang b€kerja pada mandibuh dibuatseminimal mungkin dan distdbusi beban mencskrpdae.ah s9luas mutlgkir. Hal tersebut diperolehdengan meoggunaLln tekr k pencebkan muko-fungsional, pemilihsn gigi y.ng lebih k€cil dalamarah buko-lingual, serta pemilihan desain gigi tim6oyang tep.t. Selain itu oklusi dan aftikulasidiusa,haksn sereimbarg mungkin serta perlullyakonfol rutin.

Desaio gigi tiruan yang dipilih disesuaikandengrn sifst pasian yang €rocttig dengan titik beratperbalian pasien pada kenyaftaoan. Pada kasus iniperluasaD basis secan rnaksimal tidak dinungkinkankarena dari komu0ikasi dengan pasied t€rungkapbahwa antara kenyamanar| dengan reteNi danstabilitas pasien lgbih memilih kenyamanan. Efekdari tidak dibual0ya basis secam mok6imal dalamhubungannya dengao kondisi sistemik pasien sudahdijelaskrn dan pasien menerinanya. Gigi yangimpaksi tidak di€kstraksi kaLrena tiodakanodontektomi profilaksis tidak rnelgutungkan bagipasien ini. Pertimbangan tersebut didasarkad padake[yataan bahwa tidak rda infeksi di daerah terEebutsefta pada gigi rersebut tidak terjadi krries, kelainanjaringan pedodontal, resorbsi ekstemal maupun kistayang m€njadi indikasi dilakukannya odontektomi.Posisi gigi impaksi y6ng horizontal seringkalidikhawatirkan qkrn m€rus.k gigi tetaqganya,nrmun kar€na gigi 47 pasien ini tidak ada makaposisi gigi ini juga tid.k merupakan indikasieksraki gigi 48. Pasien juga tidak pemah

mengeluhkan kondisi gigi impaki, usia pasienlergolong lal|jut sehingga kemungkinan komplikasioperasi lebih tinggi, sena molivasi dan kondisipsikologis pasien yang mementingkan kenyamanaoturut nendukung tidak dilakuksnnya odontel(onipmfikkis pada pasien.

Cengkam RPI dipilih urfok gigi 44 karcnacengkmm tersebut akan memberikan teka[an yanglebih sedikit pada gigi dibandingkan cengkram akermengiogat sisi teNebut merupakan daer* tee endpanjang dan gigi antagonis nerupakan gigi asli.,lPada sisi kiri gigi lerakhir yang tersisd adalah 36dengao antagonis benpa gigi riruan lepasan.karenanya dipe*irakrn p€nempalan cenglmn skersdi gigi teruebut cukup m€madai baik d6ri segi €sr€os,fungsi, maupun beban. Pasiel cT denganosteopor$is rnem€rlukan GT baru lebih seringdibandi[gkan pasien ranpa osteoporosis.T pasien inimcmerlukan /erlze CTSL atas. Nanun tidak daDatdisirnpulkan bahwr rerrhe tersebut berhubungandeogan resorbsi tulang alveolor berlebih okibatkombinasi f.ktor net.bolisme dan gigi tiruao, yaituosleoporosis dan GTSL ntas.

Perawatrn prostodonsia yang dipilih untukpasieo ini berupa gigi tin6n sebagian lepas. padtpasien-pasien osteoporosis, penggunaon gigi tirualcekat naupun lepasan tidak merupakan kootra.indikasi semenhra giti tiruan yangdidukuog irnplanmerupakan konraindikasi relatif 5611r? Kontraindi-kasi teF€but dikatakm .elatif beftubungan dengankualihs tul60g remodeling hlang dan kemung-kinan keberhasilan oseointegrrsi. Karen6ny6 unll*pasien ini ditawarkaD berbagai macam rencanaperawatan denga[ kelebihan dan kekurangannyamasing-masing, namun yang akhirnya dipilih karcnapaling sesuai untul pasieo ini adalah gigi liruansebagian lepas kerangka logam.

Kesimpulau

Penbuatan gigi tiruan sebagian lepas padapasien dengan osteoporosis bukan merupakan suatukontn indikasi, namun memdng memerlukanperhatian khusus agar beban mekanis )ang b€kerjapada mandibula dibuat seminimal mongkin,distdbusi beban mencakup daerah seluas mungkin,oklusi dan artikulasi diperhatikan, serta perludyakontol rutin. Pasien sadar akan perlunya kontsolautin ksrena kecenderungao untuk resorbsi tulangalveolar lebih besar akibat faktor metabolisme oangigi tiruan yahg lkan b€rpengaruh pula pada fat<tordnatomis tulang alveolar. Kctiga faktor te$ebut

153

Page 7: PENATALAKSANAAN PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPAS …

J

bersama dengan.faktol fungsi m€rupakad prediklorkecepatan tesolbsi tulang

Keterbatasan dari r€ncana perawatan p:xilen lnladalah adanya sik^p exocting pasien serta sikapsangat memenlingkan kenyamanan yang menyebab'kd; harus dilakukan modifikasi dari desain idealMobilitds pasien yang terhambat kar€na penyakitveflous thronbosisnya juga mempengaruhi k€lan-caran petawatan. Namun, komunikasi yang baikdenqaJpasien membuat pasien menlada.i kelebihandan-keliurangan pilihan perawatan yang dipilihnyabeseda irl1plikasinya. Pemedksaan meny€luruh sertaperencanaan yang hati-hati diperlukan agardidapatkan hasil yang optimal. Pentingnya komuni_k6si dan kontol rutin ditekankan untuk m€mper_ahankan sisa jatingan Yang ada,

Doft.rPust kt

l. Marcls R. Orldoporoiir. Bostonr Blackw€ll ScientificPublications, 1994r I

2. Himi T, Ishijitha T, Hashikaw! Y' Yajim! T.OstaoDorosis and Reduction of Residual Ridge inBdenruf ous Patients. JPforrret Dent 1993i69:49'56.

3. Taguohi A, Tsnlmoto K. Suci Y, Otani K Wada ToEl silni as Indicators of Possible osleoporosts inEtderly:women. orul s ,g otu| Med tu.l PatholOrcl Radiol Eidod 1995 i80(s\1612-6.

4. Kusdhany L, Mulyonp G. BBkam E oemardi M.Rahordjo T. Kuslicas Tul6t'g Mandibuls Pada WmitaPtsctmenopstrs€. Jumal KedolJ.ftn Aigi

. tJabersttas Indonesia Ed Khu'u5 KPPIKG X2000r673-8.

5. Atwood D. Some Clinicd F8ctols R€lated to Rate ofResootion of Re3idual Ridges J Ptosth.t Denl200liE6(2)rll9'25.

6. Jshansiri L. Devlin H. ring K. Nishimura I CurrcnlPersDerrives in Residual Ridse Remodeling and Il5Clinical Impfications: A Revi.* J Prosthet Dent1998i80:224-37 .

?. Reddy M. Oral Osteoporosisr h There AnAssocialion between P€.iodontitis atd Osteoporosis?Cow Contin Edsc Deht 20021 2l'8

8. Finkelstein JS. Osteoporosis. Dalanr Bennett JC'Plum F. (Ed). Cectl Textbook of Medbine 2C Ed.Philad6lphiarwB Sa'inders Co, t996. 1319'84.

9. Heersahe JNM, Bellows CC, Ishida Y The Decrssein Bone Mass Assdciat€d wilh Aging andMenooatse. J Plosthet Dert 1998i79114-6

l0: crynpas M. The conccpt of Bone Qualitv in' OsieoDorosis. In: Zsrb G, Lekholm U, Albrektsson

T, Tcnenbaum H,\eds\. ASin& OsteoPtosis, andDental Inplants. ChicaSo: QuinEssenc€ Publishingco Inc. 20021 25-12.

I L Nalionat Institute ofgeahh ost€oporosis and RelatedBone Diseases-National Resource Cenler' orleo'/o/osir Ov.aiew. t!.s!r!-iaa!4i!.gpld9!9 diaksestanggal 6 Januari 2006

12. Kusdhany L, Rahardjo T. Osteoporosis TulangRahang dan Kaitannya D€ngan Perawahn Prosto-dontik. Cerrl 2005;XVII(8).

13. Elsubeihi E, Heersche J. Eff€cts of PostmenopausalOsleoporosis on Th€ Mandible. In: Zarb G, LeknolmU, Albrekrsson T, Tenonbaum H, (eds). Asing,Osteoporosis,and Dental Inplants- ChicagolQuinressencc Publhhing Co, 20u1201 -13.

14. Jonasson G, Bankvall C, Kiliaridis S, Cotebors,BoEs. Estimaiion of Skeletal Bone Mineral Densityby Means of Thc Tmbecular Pattem of The AlveolarBone, Irs Interd€nill Thickn€ss. and The Bone MassofThe Mandible. Onl hry Oral Med orut PatholOrcl Radiol Endod 2001192:346-52

15. Carlsson G. Clinical Morbidity and Sequelae ofTreatment with Complete De $es. J Prosthet Dehl1997t79117-23.

16. Diddlc A, Smilh L Poshenopau$l o"reoPorosisTh€ Rol6 of Estlog€ns. Southe Medicsl Jouthal1984t71t868-14.

l?. Wyali C. Tfte Effect of Prosthodonlic Treatment onAlveolar Bone t oss: A Review of The Literature. JP r o s I he I De nt 1998 :80 :3 62-6.

18. Weinberg L. Therapeutic Biomechanics ConcePtsard Clinical Procedures to Reduce Implatt LoadingP Nt l. O rul l n p k nt o l 2o0 r :21 1293'30 l

19. Purcell P, Boyd l. Bisphosphonates al'd Osteo_necrosis of The Jaw ADRAC RePott MJA2005t182:41?-8.

20. Kusdhany L. Ranardjo T, Sutrisna B. TheDevelopmont ofMandibular Bone Density lndex roD€tect nandibular Osteoporosis of PostmenopausalWor';.en. Int J Orul Heakh2oo5:2.21'5

21. Thompson W, Kretochvil J. Caputo A Evalution ofPholo€lastic Strbs Panems Produced bv Variou5Designs of Bilatenl Distal-Extension RemovablePartial Denlures. J Pforr'er Denr 2004;91(2);10513

22. Scottish lDtercoll€giate G'idelines Nehlork.Makagenent of Unerupted and lnpocte.l Thit.!Motu Teeth, A Nationdl Clinicol Guideline Di^ksesdafi s!a!sig!.s9!k diakses pada ldssal 19Februari 2006.

23. Bachtie H, Kusdhmy L. RadiogmlPeoEmik UntukMemprakimkan Ost€opotosk Mandibula PadaRencana Pembusian Gigi TirJ^n- JKGUI 2003:to{.2)l32'1.

154