penatalaksanaan fisoterapi pada kasus kontraktur...

14
PENATA 1 ALAKSANA 1/3 DISTAL Diajukan M AAN FISOT L FIBULA S L Guna Melen Menyelesaik F UNIVERS TERAPI PA SINISTRA D LATIHAN D D RIKO TAN J NASKA ngkapi Tuga kan Program JURUSA FAKULTAS ITAS MUH ADA KASU DENGAN M DI RSUD SA Disusun oleh: NGGUH PR J 100080025 AH PUBLIK as-Tugas dan Pendidikan AN FISIOT S ILMU KE HAMMADIY 2014 US KONTRA MODA LITA ALATIGA : RADANA KASI n Memenuhi Diploma III ERAPI SEHATAN YAH SURA AKTUR PO AS IR DAN i Syarat-syar I Fisioterapi N AKARTA OS OPERAS TERAPI ratUntuk SI

Upload: others

Post on 17-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

PENATA

1

ALAKSANA

1/3 DISTAL

Diajukan

M

AAN FISOT

L FIBULA S

L

Guna Melen

Menyelesaik

F

UNIVERS

TERAPI PA

SINISTRA D

LATIHAN D

D

RIKO TAN

J

NASKA

ngkapi Tuga

kan Program

JURUSA

FAKULTAS

ITAS MUH

ADA KASU

DENGAN M

DI RSUD SA

Disusun oleh:

NGGUH PR

J 100080025

AH PUBLIK

as-Tugas dan

Pendidikan

AN FISIOT

S ILMU KE

HAMMADIY

2014

US KONTRA

MODA LITA

ALATIGA

:

RADANA

KASI

n Memenuhi

Diploma III

ERAPI

SEHATAN

YAH SURA

AKTUR PO

AS IR DAN

i Syarat-syar

I Fisioterapi

N

AKARTA

OS OPERAS

TERAPI

ratUntuk

SI

Page 2: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di
Page 3: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

ABSTRAKSI RIKO TANGGUH PRADANA J 100080025, PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR POS OPERASI 1/3 DISTAL FIBULA SINISTRA DENGAN MODA LITAS IR DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SALATIGA, JURUSAN FISIOTERAPI ,FAKULTAS ILMU KEDOKTERAN,UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA, 2014, 52 HALAMAN

Tujuan dari penelitian ini Untuk meengetahui proses penatalaksanaan fisioterapi pada kasus kontraktur post operasi 1/3 distal fibula sinistra dengan modalitas IR dan terapilatihandi RSUD Salatiga,

Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di dapat data bahwa nyeri tekan dari T1=2 cm menjadi T6=2cm, nyeri gerak dari T1=1 cm menjadi T6=1cm, dan untuk nyeri diam tetap sama dari T1=1cm tetap menjadi T6=1cm. dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa pelaksanan terapi yang telah dilaksanakan sudah dapat menurunkan rasa nyeri.

Berdasarkan hasil pengukuran LGS di dapat data bahwa gerak aktif dari T1: S 50.00.1230 - F 430.00.240 menjadi T6 : S 50.00.1250 F 430.00.190. untuk gerak pasif T1 : S 50.00.1230 - F 430.00.240 menjadi T6 : S 50.00.1230 - F 430.00.240

Dari hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan modalitas fisioterapi berupa terapi latihan dapat membantu mengurangi permasalahan yang timbul pada kasus kontraktur post operasi 1/3 distal fibula sinistra. Penanganan kontraktur post operasi 1/3 distal fibula sinistra ini akan lebih berhasil jika disertai kemauan dan semangat untuk sembuh. Dimana motivasi sangat berperan dalam proses penyembuhan, karena tanpa adanya kemauan dan keinginan untuk cepat sembuh, maka proses penyembuhan akan memakan waktu yang cukup lama. Apabila kemauan dan keinginan untuk sembuh ada di tambah penanganan dan terapi yang benar-benar tepat, maka hasil yang didapat akan maksimal. Kata Kunci: Kontraktur, Moda Litas IR ,Terapi Latihan

PENDAHULUAN

Kontraktur merupakan hilangnya atau kurang penuhnya lingkup gerak sendi

secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan penyokong,

otot dan kulit. Banyaknya kasus penderita yang mengalami kontraktur

dikarenakan kurangnya disiplin penderita sendiri untuk sedini mungkin

melakukan mobilisasi dan kurangnya pengetahuan tenaga medis untuk

memberikan terapi pengegahan, seperti perawatan luka, pencegahan infeksi,

proper positioning dan mencegah immobilisasi yang lama. Efek kontraktur

Page 4: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

menyebabkan terjadinya gangguan fungsional, gangguan mobilisasi dan gangguan

aktifitas kehidupan sehari-hari.

Modalitas yang digunakan oleh fisioterapi dalam upaya pemulihan dan

pengembalian kemampuan fungsional pada pasien dengan kasus kontraktur post

operasi 1/3 distal fibula sinistraadalah dengan modalitas IR dan terapi

latihan.Terapi latihan merupakan salah satu upaya pengobatan dalam fisioterapi

yang pelaksanaannya menggunakan latihan gerak pasif dan aktif (Kisner,

1996).Macam dari terapi latihan tersebut diantaranya (1) breathing exercise, (2)

posisioning (3) static contraction, (4) passive exercise, (5) active exercise, (6)

latihan jalan.Terapi latihan disini bermanfaat dalam mengurangi nyeri akibat

oedem dan luka incisi, mengurangi adanya pembengkakan, mempertahankan, dan

menambah atau memelihara luas gerak sehingga dengan latihan tersebut pasien

diharapkan bisa kembali beraktivitas seperti semula

PROSES FISIOTERAPI

A. Pengkajian Fisioterapi

Sistematika pemeriksaan dan pengumpulan data yang diperlukan pada

kasus kontraktur pos operasi 1/3 distal fibula sinistra adalah sebagai berikut :

1. Anamnesis

Anamnesis adalah proses tanya jawab untuk mendapat informasi tentang

keadaan pasien. Anamnesis penting untuk mengetahui tanda-tanda dan gejala dari

penyakit yang ditunjukkan pasien sehingga dapat memperkuat diagnosis medis.

Anamnesis berisi tentang identitas penderita dan hal-hal yang berkaitan dengan

keadaan penderita. Anamnesis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan

melakukan tanya jawab langsung dengan pasien sendiri (auto anamnesis) atau

tanya jawab dilakukan kepada orang lain yang dianggap mengetahui kondisi

penderita (hetero anamnesis).Anamnesis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Anamnesis umum

Pada anamnesis umum akan diperoleh data tentang identitas pasien antara

lain nama : Ny. Endang Astuti : 59 tahun, jenis kelamin : perempuan, agama :

islam, pekerjaan : ibu rumah tangga, dan alamat : Reksasari Rt 05,Rw 01.

Page 5: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

b. Anamnesis khusus

Keterangan yang dapat diketahui tentang pasien pada anamnesis khusus

antara lain :

1) Keluhan utama

Informasi yang diperoleh dari anamnesis tentang keluhan utama

yaitu pasien merasakan kaku di kedua pergelangan kaki dan jari-jari kaki.

2) Riwayat penyakit sekarang

Informasi yang diperoleh dari anamnesis tentang riwayat penyakit

sekarang yaitu bulan november 2011, saat mau mendorong sepeda motor

pasien pasien terpeleset. Kemudian pasien langsung di bawa ke puskesmas

terdekat dari tempat tersebut tidak dilakukan tindakan pengobatan, hanya

dilakukan pemeriksaan seperlunya kemudian di rujuk di RSUD Salatiga

dan dilakukan operasi dan dilanjutkan tindakan fisioterap

3) Riwayat penyakit dahulu

Informasi yang diperoleh dari anamnesis tentang riwayat penyakit

dahulu yaitu pasien belum pernah merasakan sakit yang dirasakan seperti

sekarang.

4) Riwayat penyakit penyerta

Informasi yang diperoleh dari anamnesis tentang riwayat penyakit

penyerta yaitu bahwa pasien tidak mempunyai penyakit lain seperti yang

dirasakan sekarang, Hipertensi (+), Diebetes (+).

5) Riwayat pribadi

Informasi yang diperoleh dari anamnesis tentang riwayat penyakit

pribadi yaitu pasien merupakan ibu rumah tangga yang rajin. Setiap

harinya bekerja mengurus rumah seperti memasak, momomg cucu, dan

bersih-bersih rumah.

6) Anamnesis sistem

Merupakan anamnesis pada gejala-gejala yang muncul pada setiap

sistem tubuh dan berfungsi untuk melengkapi anamnesis diatas. Bagian

tubuh yang diperiksa antara lain :

Page 6: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

2. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik untuk melengkapi anamnesis dan yang termasuk

dalam pemeriksaan fisik pada kondisi kontraktur pos operasi 1/3 distal fibula

sinistra antara lain :

a. Vital sign

Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan vital sign antara

lain tekanan darah : 140 / 80 mmHg, denyut nadi : 70x/menit,

pernafasan :26x/menit, tinggi badan : 155 cm, dan berat badan 57

kg.

b. Inspeksi

Inspeksi merupakan suatu pemeriksaan dengan cara melihat

dan mengamati. Dapat dilakukan secara langsung atau

menggunakan kaca pembesar. Inspeksi dapat dilakukan dengan dua

cara yaitu : saat pasien dalam keadaan diam (statik) dan bergerak

(dinamis). Dari inspeksi statis diperoleh data berupa tampak bekas

incisi di angkle bagian lateral kiri, posisi telapak kaki cenderung

inversi dan plantar flexi. Dari inspeksi dinamis diperoleh data

bahwa cara pasien tampak masih berhati-hati dalam berjalan.

c. Palpasi

Pemeriksaan dengan cara meraba, menekan, dan memegang

bagian tubuh pasien. Data yang diperoleh berupa suhu di daerah

cidera normal, bagian ekas incisi keras dan tebal.

3. Pemeriksaan gerak dasar

Merupakan pemeriksaan dengan cara pasien menggerakkan badannya.

Macam pemeriksaan gerak dasar pada kondisi kontraktur pos operasi 1/3

distal fibula sinistra antara lain :

a. Pemeriksaan gerak aktif

Pasien diminta mengerakkan secara aktif bahu kanannya.

Terapis memberikan aba-aba gerakan pada pasien dan

memperhatikannya. Dari pemeriksaan diketahui bahwa pasien dapat

menggerakkan kaki kanan dan kaki kiri full ROM pada gerakan

Page 7: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

flexsi, extensi, abd, dan add, tidak full ROM pada bagian angkle

kakikanan dan ankle kaki kiri serta terdapat rasa nyeri yang ringan

pada plantar.

b. Pemeriksaan gerak pasif

Pasien dalam keadaan pasif dan rileks sedangkan pemeriksaan

dilakukan oleh terapis yang menggerakkan anggota badan pasien. Dari

pemeriksaan diketahui bahwa pasien dapat menggerakkan kaki kanan

dan kaki kiri full ROM dan fell secara flexsi, extensi, abd, dan add

dan pada angkle kaki kanan dan kaki kiri tidak full ROM dan fell

terdapat rasa nyeri yang ringan.

c. Pemeriksaan gerak isometrik melawan tahanan

Pasien dapat melaksanakan gerak aktif dan gerak pasif mampu

melawanan tahanan kecuali angkle kiri

4. Pemeriksaan spesifik

Pemeriksaan spesifik dilakukan untuk memeriksa hal–hal yang

diperlukan sebagai informasi yang bertujuan untuk menegakkan diagnosis

ataupun menyusun problematika, tujuan dan tindakan fisioterapi. Pada kasus

ini pemeriksaanya meliputi :

a. Pemeriksaan derajat nyeri

1) Pemeriksaan ini dengan menggunakkan VDS

Pengukuran derajat nyeri dengan cara menunjuk satu titik

pada scala nyeri (0-10cm). Satu jung menunjukan tidak nyeri

pada ujung lainnya menunjukkan nyeri hebat. Panjang garis

mulai dari titik tidak nyeri sampai titik yang ditunjuk

menunjukan besarnya nyeri.besarnya dalam satuan centimeter.

Pemeriksaan kaki kanan dan kaki kiri di dapatkan informasi :

Nyeri tekan : 2 , nyeri gerak : 1, nyeri diam : 1.

2) Pengukuran lingkup gerak sendi

Dalam pemeriksaan lingkup gerak sendi kaki kanan dan

kaki kiri ini di dapatkan data pasien mengalami kontraktur

angkle sebelah kiri, mengalami keterbatasan LGS.

Page 8: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

3) Pemeriksaan kekuatan otot

Dari hasil pemeriksaan tentang nilai kekuatan otot dengan

keterbatasan Lingkup Gerak sendi (LGS) diperoleh informasi

B. Penatalaksanaan Fisioterapi

Dalam perencanaan program fisioterapi, modalitas yang digunakan

oleh penulis adalah Infra Red( IR), terapi manipulasi, dan terapi latihan untuk

mengatasi masalah yang timbul pada kasus kontraktur pos operasi 1/3 distal

fibula sinistra.

1. Infra Red (IR)

Pemberian Infra Red (IR) dalam terapi bertujuan untuk

mengurangi nyeri dan meningkatkan elastisitas jaringan. Adapun hal-

hal yang perlu dilakukan dalam penatalaksanaan Infra Red (IR) yaitu :

a) Persiapan alat

Perlu dipersiapkan alat serta pemeriksaan alat yang akan

digunakan, antara lain meliputi : kabelnya, jenis lampu besarnya watt.

b) Persiapan pasien

Pada pelaksanaannya posisi pasien tidur terlentang, rileks dan

senyaman mungkin. Daerah yang diobati harus bebas dari pakaian.

Perlu pemberitahuan mengenai panas yang dirasakan dari terapi infra

red yaitu rasa hangat. Bila ternyata ada rasa panas yang menyengat,

pasien diminta untuk segera memberitahukan fisioterapis.

c) Pelaksanaan terapi

Penyinaran dengan infra merah diusahakan tegak lurus dengan

daerah yang diobati dengan jarak lampu antara 45cm. Lamanya waktu

penyinaran antara + 15 menit. Setelah terapi selesai alat dirapikan

seperti semula.

2. Terapi latihan

a. Latihan gerak pasif

Terapis menggerakkan secara pasif kearah palmarfleksi,

dorsifleksi, deviasi ulnar, deviasi radial, fleksi-ekstensi persendian

1. Untuk gerakan palmarfleksi-dorsifleksi

Page 9: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

Posisi pasien tiduran terlentang. Posisi terapis di samping

kiri pasien. Tangan terapis yang kanan memfiksasi pada

proximal sendi pergelangan kaki, tangan kiri terapis

memegang kaki pasien. Kemudian terapis menggerakkan

kearah palmarfleksi dan dorsifleksi.

Gerakan dilakukan sampai pasien merasakan nyeri

kemudian ditahan sampai hitungan keenam.

2. Untuk gerakan deviasi ulnar-deviasi radial

Posisi pasien tiduran terlentang, terapis di samping kiri

pasien. Tangan terapis yang kanan memfiksasi bagian

proksimal sendi pergelangan kaki pasien, tangan kiri terapis

memegang kaki pasien. Posisi kaki bawah pasien pronasi.

Kemudian terapis menggerakkan tangan pasien ke arah deviasi

ulnar dan deviasi radial. Terapis menggerakkan sampai batas

nyeri kemudian ditahan sampai hitungan ke enam.

3. Untuk gerakan fleksi dan ekstensi jari-jari tangan

Posisi pasien tiduran terlentang, terapis di samping kiri

pasien. Sebelum dilakukan gerakan terlebih dahulu pada sendi

metacarpophalangeal dan interphalangeal diberikan traksi.

Kemudian terapis menggerakkanpegelangan kaki ke arah

fleksi dan ekstensi. Gerakan dilakukan sampai batas nyeri

kemudian ditahan sampai hitungan ke enam.

b. Latihan gerak aktif

Pasien menggerakkan secara aktif untuk gerakan

dorsifleksi, palmarfleksi, deviasi ulnar, deviasi radial, supinasi,

pronasi dan fleksi ekstensi jari-jari tangan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan di RSUD Salatiga di poliklinik fisioterapi, waktu

pelaksanaan 15 Januari sampai 8 Februari 2010. Data penelitian diperoleh dari

data primer dan sekunder. Data dikumpulkan dengan cara penukaran langsung

Page 10: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

t

f

terhadap pa

fisioterapi

B. PEMBA

Setel

dari sebe

antropom

(LGS) de

yaitu:

1. Nyer

dari

T6=1

T6=1

yang

meny

pada

serta

terap

ringa

asien yang

AHASAN K

lah dilakuka

elum dan se

metri dengan

engan gonio

ri dengan VD

Dari grafik

T1=2 cm

1cm, dan un

1cm. dengan

g telah dilaks

Berkurangn

yebabkan pe

permukaan

adanya pen

pi latihan sa

an perlahan

skala VAS

ditunjang d

KASUS

an proses fis

esudah terap

midline, kek

ometer, dan

DS

E

k di atas dap

menjadi T6

ntuk nyeri d

n demikian d

sanakan suda

nya nyeri

emanasan su

n kulit. Hal i

ngangkatan s

angat memb

apat meran

00.51

1.52

T1 T2

W

Hasil pederaj

dengan diagn

sioterapi, pe

pi didapat h

kuatan otot d

kemampuan

GRAFIK

VALUASI

pat dilihat h

6=2cm, nye

diam tetap s

dapat kita si

ah dapat men

karena ef

uperficial de

ini akan me

sisa metabol

bantu mengu

gsang propi

2 T3 T4 T5

Waktu Terapi

engukuranat nyeri de

nose dokter

elaksanaan fi

hasilmeliput

dengan MM

n fungsional

K 4.1

NYERI

hasil sebaga

ri gerak da

sama dari T

impulkan ba

nurunkan ras

fek panas

engan kedal

emberikan ef

lism (Mardim

urangi nyer

ioceptor yan

5 T6

n penurunaengan VDS

r dan assess

fisioterapi da

ti nyeri den

MT, lingkup g

l dengan in

ai berikut : n

ari T1=1 cm

T1=1cm teta

ahwa pelaksa

sa nyeri.

yang diha

laman penet

fek rileksasi

man,1994).

ri karena ad

ng merupaka

an S

Nyeri Tekan

Nyeri Gerak

Nyeri Diam

sment dari

an evaluasi

ngan VDS,

gerak sendi

deks Katz,

nyeri tekan

m menjadi

ap menjadi

anan terapi

asilkan IR

trasi hanya

i pada otot

Sedangkan

da gerakan

an aktifitas

Page 11: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

P

l

K

dari

tidak

2. Keku

Dari gr

Peningkatan

latihan dalam

KESIMPUL

A. Kesimp

Kon

secara

penyoko

Ber

bahwa n

menjadi

menjadi

terapi ya

Ber

T1: S 5

selaput affe

k sampai ke o

uatan otot de

PE

rafik dapat

n kekeuatan

m menguran

LAN

pulan

ntraktur ada

pasif maup

ong, otot dan

rdasarkan pe

nyeri tekan d

i T6=1cm,

i T6=1cm. d

ang telah dil

rdasarkan ha0.00.1230 - F

00.51

1.52

2.53

3.54

Nilai O

tot

Ha

erent berdiam

otak (Mardim

engan MMT

G

ENINGKATA

dilihat ada

otot ini kare

ngi nyeri (Ma

alah hilangny

pun aktif k

n kulit.

engukuran n

dari T1=2 cm

dan untuk

dengan dem

laksanakan s

asil penguku

F 430.00.240

T1 T2

asil Penguku

meter besar

man, 1994)

Gambar 4.1

AN KEKUA

anya pening

ena efek yan

ardiman, 199

ya atau kura

karena keter

nyeri dengan

m menjadi T

nyeri diam

ikian dapat

sudah dapat

uran LGS di

menjadi T6

T3 T4

Waktu Tera

ran Peningk

r yang menu

ATAN OTOT

gkatan keku

ng ditimbulk

94)

ang penuhny

rbatasan sen

n menggunak

T6=2cm, nye

m tetap sam

kita simpulk

menurunkan

dapat data b

6 : S 50.00.12

T5 T6

pi

katan Kekua

utup spinal

T

uatan otot p

kan oleh IR

ya lingkup g

ndi, fibrosi

kan VDS di

eri gerak dar

ma dari T1=

kan bahwa p

n rasa nyeri.

bahwa gerak

250 F 430.00

6

tan Otot

Hip

Flex

Ext

Abd

Add

Plan

gate nyeri

pada kaki.

dan terapi

gerak sendi

is jaringan

dapat data

ri T1=1 cm

=1cm tetap

pelaksanan

k aktif dari

.190. untuk

p

xsi

ensi

d

d

ntar

Page 12: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

gerak pasif T1 : S 50.00.1230 - F 430.00.240 menjadi T6 : S 50.00.1230 - F

430.00.240

Dari hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa dengan

penggunaan modalitas fisioterapi berupa terapi latihan dapat membantu

mengurangi permasalahan yang timbul pada kasus kontraktur post operasi 1/3

distal fibula sinistra. Penanganan kontraktur post operasi 1/3 distal fibula

sinistra ini akan lebih berhasil jika disertai kemauan dan semangat untuk

sembuh. Dimana motivasi sangat berperan dalam proses penyembuhan,

karena tanpa adanya kemauan dan keinginan untuk cepat sembuh, maka

proses penyembuhan akan memakan waktu yang cukup lama. Apabila

kemauan dan keinginan untuk sembuh ada di tambah penanganan dan terapi

yang benar-benar tepat, maka hasil yang didapat akan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Apply.A.Gaham,(1996), Buku Ajar Orthopedic dan Kontraktur Sistem Apply, Alih Bahasa Edi Nugroho, Edisi Ketuju. Widya Medika,Jakarta.

Basmajian.(1982). Therapeutic Exercise United States Of American

Rehabilitation, William dan Wilkins. Baltimore USA. Bhon Stafleu Van Loghum. (1990). Pemeriksaan alat pengerak tubuh. Cetakan

Kedua. Houten. Belanda. Bloch, Bernard,(1978). Kontraktur dan Dislokasi. Yayasan Essentia Medica.

Yogyakarta.

Behrens F, (1988), External Fixation, Currents Orthopedi 2, New York. Chusid, J.G. (1993) Neurologi Korelatif dan Neurologi Functional.

GadjahMadaUniversity Press, Yogyakarta.

Corolla R, Robert, (1990), Human Anatomy and Physiologi, Mc Grow Hill Publising Company: New York.

Dorland. (1995). Kamus Kedokteran. Edisi 26. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2

nd ed ). Philadelpia, F.A. Davis Company.

Page 13: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

Gardiner, M. Denna.(1996), The Principle of Exercise Therapy. Fourth Edition. Bel and Hyman. London.

Guyton, et Hall, (2006), Fisiologi Kedokteran,Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta. htt://penjelajahwaktu.blogspot.com/2007/09/artikel-trauma-pada-kecelakaan-

lalu.html

J,N. Anton. (1996) Kapita Selekta Troumatologik dan Orthopedic, Edisi Ketiga.Penerbit buku kedokteran EGC.Jakarta Hal 35-37.

Kapanji, LA. (1997). The physiologi of the joint. Edition 5, Gruchill Livingtone,

Endinburg London, Melbourne and New York. Kisner, et.al.(1996). TherapeuticExercise Foundation and Techniques. Edisi 3.

F.A, Davis Company, Phyladelpia. HAL 339-412. Kotlle dalam Krusen, Frank, W.et.al.(1991), Hand Book at Physical medicine and

Rehabilitation.W.B. Sanders. Phyladelpia. Kotlle, et.al. (1996), Therapeutic Execise Foundations and Technigues, edisi

3.F.A, Davis Company, Phyladelpia. Kessler M. Radoph and Dalene Harling, (1983). Management of Comment

Musculoskeletal Disorder, Happer and Row Publisher, Philadelpia, London.

Lachman, F. F Masock, AJ, (1988), Soft Tissue Injuries In Sproot, Oxford

Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A

Nursing Process Approach St. Louis. Cv. Mosby Company.

Mardiman, Sri. dkk,(1998), Dokumentasi Persiapan Praktek Profesional Fisioterapi Komprehensip Pada Nyeri. Surakarta.

Maskun, (2006), Perkuliahan Rematologi,Catatan Kuliah Akfis UMS.

Meller, M. E. Allgwer, M, Schneider, R and Willeneger,H(1991), Manual of Internal Fixation, Edition 3. Sprinbge, Heidelber. New York.

Melzack and will: Diedit oleh Slamet Parjoto, (1996), Pelatihan Penatalaksanaan

Komprehensip Pada Nyeri. Surakarta.

Peare, Evelyn, C.(1993), Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedic. Alih bahasa sri yuliana H. Cetakan ke-18, PT Gramedia, Jakarta, Hal 77-80.

Page 14: PENATALAKSANAAN FISOTERAPI PADA KASUS KONTRAKTUR …eprints.ums.ac.id/30888/23/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 11. 18. · Berdasarkan pengukuran nyeri dengan menggunakan VDS di

Phillip.T.F. and Contreras, D.M (1990). Mojor Orthopaedic Surgery of Fracture

in Patients Who Have Multiple Injuries, Journal of Bone and Joint Surgery. New York.

Putz and Pabst, (2000), Atlas Anatomi Manusia,Edisi 2, Penerbir Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Sistem Kesehatan Nasional (SKN), (2002). Departemen Kesehatan RI, Cetakan

ke-5. Indonesia.

Syafudin, (1995). Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Soejipto, (2008), Work Shop Update Management Of Pain, FIK UMS. Srell, Richard. S, (1996). Neuroanatomi Klinik, Edisi 2, Penerbit EGC, Jakarta.

Spalteholz, wenner and rudofl spanner, (1985). Atlas Anatomi Manusia, Edidisi 5,

Penerbit EGC, Jakarta.

Slamet Parjoto, (2006), Terapi Listrik Untuk Modalitas Nyeri, Penerbit IFI Semarang.

Wojo Wasito, S, (1992). Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris Dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Cetakan ke-10 Hasta Bandung.

Wesner Kolle, (1995). Atlas dan buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta.

Widodo, (2008), Cermin Dunia Kedokteran, Ourora, 08,30. 23 Januari 2008.