penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi ...eprints.ums.ac.id/63260/1/naskah publikasi.pdfsistem...

14
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME BILATERAL DENGAN MODALITAS ULTRA SOUND, TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN UPPER LIMB TENSION TEST DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : UMMI SYARFINA JANANI J100150087 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL

TUNNEL SYNDROME BILATERAL DENGAN MODALITAS

ULTRA SOUND, TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE

STIMULATION DAN UPPER LIMB TENSION TEST

DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma

III pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

UMMI SYARFINA JANANI

J100150087

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Page 2: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL

TUNNEL SYNDROME BILATERAL DENGAN MODALITAS

ULTRA SOUND, TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE

STIMULATION DAN UPPER LIMB TENSION TEST

DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh :

UMMI SYARFINA JANANI

J100 150 087

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen

Pembimbing,

(Agus Widodo, S.Fis, Ftr, M.Fis)

NIDN. 0625087503

Page 3: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL

TUNNEL SYNDROME BILATERAL DENGAN MODALITAS

ULTRA SOUND, TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE

STIMULATION DAN UPPER LIMB TENSION TEST

DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

OLEH

UMMI SYARFINA JANANI

J100 150 087

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammdiyah Surakarta

Pada hari Sabtu, 30 Juni 2018

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. Agus Widodo, S.Fis, Ftr, M.Fis ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Edy Waspada, S.Fis., M.Kes ( )

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Maskun Pujianto, M.,Kes ( )

(Anggota 2 Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Mutalazimah, SKM., M.Kes

NIK/NIDN : 786/06-1711-7301

Page 4: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka

akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 30 Juni 2018

Penulis

UMMI SYARFINA JANANI

J100 150 087

Page 5: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

1

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL

TUNNEL SYNDROME BILATERAL DENGAN MODALITAS

ULTRA SOUND, TRANSCUTANEUS ELECTRICALNERVE

STIMULATION DAN UPPER LIMB TENSION TEST

DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

ABSTRAK

Latar Belakang : Carpal Tunnel Syndrome adalah kasus mononeurophaty yang paling

sering terjadi, yang dihasilkan olah neurophaty entrapment di saraf medianus pada

terowongan karpal ,berupa ruang anatomis yang dibentuk oleh tulang-tulang karpal dan

ligamentum tranversal pada pergelangan tangan. Pembengkakan oleh tendon fleksor

pada terowongan karpal juga mengakibatkan penyempitan pada ruang konfinen dan

pada saraf medianus. Dengan tujuan untuk mengetahui manfaat penatalaksanaan terapi

Ultra Sound , Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation, dan Upper Limb Tension

Test dalam penurunan nyeri , meningkatkan kekuatan otot ,dan meningkatkan

kemampuan aktivitas fungsional. Dengan hasil setelah dilakukan terapi selama 6 kali

didapatkan hasil berupa penurunan nyeri pada nyeri tekan dari T1 : 2 menjadi T6 : 1,

nyeri gerak dari T1: 6 menjadi T6 : 3 pada wrist dextra. Dan penurunan nyeri pada

nyeri tekan dari T1 : 1 menjadi T6 : 0 pada wrist sinistra .Peningkatan kekuatan otot

palmar fleksor dari T1 : 3 menjadi T6 : 4 pada wrist dextra . dari T1 : 4 menjadi T6 : 5

pada wrist sinistra. Pada dorsal fleksor pada wrist dextra dari T1: 3 menjadi T6: 4.

Pada dorsal fleksor wrist sinistra dari T1 : 4 menjadi T6: 5. Pada fleksor dan ekstensor

MCP dextra dari T1 : 3 menjadi T6 : 4 . Pada MCP fleksor dan ekstensor sinistra dari

T1 : 4 menjadi T6 : 5 . Peningkatan kemampuan aktivitas fungsional dengan penurunan

nilai wrist and hand disability index dari T1 : 20 dan T6 : 9. Jadi , kesimpulannya

adalah Ultra Sound , Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation , dan Upper Limb

Tension Test dapat mengurangi nyeri ,meningkatkan kekuatan otot, dan meningkatkan

aktivitas fungsional.

Kata kunci : Carpal Tunnel Syndrome, Ultra Sound, Transcutaneus Electrical Nerve

Stimulation, dan Upper Limb Tension Test.

ABSTRACT

Carpal Tunnel Syndrome is the most common case of mononeurophaty, produced by

neurophaty entrapment in the median nerve in the carpal tunnel, in the form of

anatomical space formed by the carpal bones and tranversal ligaments of the wrist.

Swelling by the flexor tendon in the carpal tunnel also results in narrowing of the

confinent space and the median nerve.After 6 weeks of treatment, the result was a

decrease of pain in the tenderness of T1: 2 to T6: 1, motion pain from T1: 6 to T6: 3

on the dextra wrist. And decreased pain in tenderness from T1: 1 to T6: 0 in the left

Page 6: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

2

wrist. Increased muscle strength of the flexor palmar from T1: 3 to T6: 4 on the dextra

wrist. from T1: 4 to T6: 5 on the left wrist. In the dorsal flexor of the dextra wrist of

T1: 3 to T6: 4. On the dorsal flexor of the left wrist of T1: 4 becomes T6: 5. On the

flexor and MCP dextra extensors from T1: 3 to T6: 4. In the MCP flexor and extensor

sinusra from T1: 4 to T6: 5. Increased functional activity ability with decreasing wrist

and hand disability index values of T1: 20 and T6: 9.And theresult after the therapy for

6 times obtained results in the reduction of pain in both wrists, increased muscle

strength and increased functional activity. So, the conclusion is Ultra Sound,

Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, and Upper Limb Tension Test can reduce

pain, increase muscle strength, and increase functional activity.

Keywords : Carpal Tunnel Syndrome, Ultra Sound, Transcutaneus Electrical Nerve

Stimulation, dan Upper Limb Tension Test.

1. PENDAHULUAN

Carpal Tunnel Syndrome . Kondisi ini adalah neuropati yang disebabkan oleh jebakan

saraf median pada tingkat saluran karpal, dibatasi oleh tulang- tulang karpal dan

ligamentum transversal (Garvick & Reich, 2016)

Hasil dari hampir semua penelitian prevalensi menunjukkan bahwa CTS

(Carpal Tunnel Syndrome ) terjadi lebih sering pada wanita, dengan kejadian tahunan

1,5 per 1000 dibandingkan dengan 0,5 per 1000 untuk pria. Jenis kelamin juga tampak

mendesak efek pada insidensi sedemikian rupa sehingga kejadian di antara wanita

puncaknya pada usia 45 tahun.(Newington, Harris, & Walker-Bone, 2015)

Selama 20 tahun terakhir, ada sejumlah besar studi yang menyelidiki

hubungan tersebut antara Carpal Tunnel Syndrome dan kegiatan pekerjaan. Jumlah

penelitian sekarang begitu luas seperti pada 1990-an, Institut Nasional AS Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (NIOSH) melakukan tinjauan sistematis besar muskuloskeletal

gangguan dan faktor tempat kerja termasuk CTS sebagai hasil . Ini juga menyimpulkan

bahwa di sana adalah bukti hubungan positif dengan pekerjaan yang melibatkan

gerakan berulang yang sangat tinggi tangan, dan hubungan serupa dengan pekerjaan

yang melibatkan gerakan tangan yang kuat.

Peran Fisioterapi sangat penting untuk mengurangi nyeri di daerah

pergelangan tangan pada kasus ini. Modalotas yang dapat digunakan; menurut Facci,

Nowotny, Tormem, & Trevisani (2011),TENS dan IFC memiliki efek yang signifikan

Page 7: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

3

dalam kaitannya dengan pengurangan intensitas nyeri. Modalitas selanjutnya yang

dapat digunakan ialah US , Menurut Petrover & Richette (2017), terapi Ultra Sound

(US) dapat mempercepat proses penyembuhan pada jaringan yang rusak. Hal ini sering

diresepkan bersama dengan latihan saraf dan tendon ULTT (Upper Limb Tesion Test).

2. METODE

Penatalaksanaan Fisioterapi yang diberikan kepada pasien atas nama Nn.S.D.H, usia 37 tahun

dengan diagnosa Carpal Tunnel Syndrome Bilateral dilakukan sebanyak 6 kali di

RSUD dr. Moewardi Surakarta . Modalitas Fisioterapi yang diberikan berupa Ultra

Sound (US) , Transcutaneus Nerve Electrical Stimulation (TENS), dan Upper Limb

Tesion Test (ULTT) .Modalitas yang diberikan kepada pasien diaharapkan mengurangi

nyeri pada kedua pergelangan dan jari-jari pasien , meningkatkan kekuatan otot pada

otot-otot penggerak wrist dan meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pasien

dengan menurunkan wrist and hand disability index.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Pasien bernama Ny.S.D.H, usia 37 tahun ,dengan diagnosa medis Carpal

Tunnel Syndrome mengeluhkan nyeri saat menggunakan kedua tangannya

untuk menggenggam .Setelah melakukan terapi sebanyak 6 kali dengan

menggunakan Ultra Sound (US), Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation

(TENS), dan Upper Limb Tension Test (ULTT) terjadi hasil sebagai berikut :

3.1.1 Hasil pengukuran nyeri dengan NRS

Setelah 6 kali terapi terjadi penurunan nyeri tekan dan nyeri

gerak pada wrist dextra . Nyeri diam pada T1 0/10 dan pada T6 tetap

0/10 . Nyeri tekan pada T1 2/10 ada T6 turun menjadi 1/10 . Nyeri gerak

pada T1 6/10 pada T6 menjadi 3/10 . Pada wrist sinistra nyeri diam pada

Page 8: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

4

T1 0/10 dan pada T6 tetap 0/10. Nyeri tekan pada T1 1/10 pada T6

menjadi 0/10, nyeri gerak pada T1 4/10 pada T6 menjadi 1/10.

Grafik 1. Hasil pengukuran nyeri dengan NRS pada wrist dextra

Grafik 2. Hasil pengukuran nyeri dengan NRS pada wrist sinistra

3.1.2 Hasil evaluasi kekuatan otot dengan MMT

Grafik 3. Hasil evaluasi kekuatan otot dengan MMT pada wrist dextra

0

2

4

6

8

T1 T2 T3 T4 T5 T6

nyeri diam nyeri tekan nyeri gerak

0

1

2

3

4

5

T1 T2 T3 T4 T5 T6

Nyeri diam Nyeri tekan Nyeri gerak

0

1

2

3

4

5

T1 T2 T3 T4 T5 T6

fleksor wrist ekstensor wrist MCP fleksor MCP ekstensor

Page 9: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

5

Grafik 4. Hasil evaluasi kekuatan otot dengan MMT pada wrist sinistra

Terjadi peningkatan kekuatan otot pada otot-otot penggerak

wrist dextra dan wrist sinistra . pada wrist sinistra nilai kekuatan otot

pada T1 adalah 4 dan pada T6 menjadi 5. Pada wrist dekstra nilai

kekuatan otot pada T1 adalah 3 dan pada T6 menjadi 4.

3.1.3 Hasil Evaluasi aktivitas fungsional menggunakan WHDI

Grafik 5. Hasil evaluasi skala fungsional dengan skala WHDI

0

1

2

3

4

5

6

T1 T2 T3 T4 T5 T6

fleksor wrist ekstensor wrist fleksor MCP MCP ekstensor

0

5

10

15

20

25

T1 T2 T3 T4 T5 T6

Interpretasi

Interpretasi

Page 10: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

6

Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali didapatkan hasil T1

dengan total nilai 20 yang berintepretasi moderate disability yang

berarti ketidak mampuan sedang . Pada T6 hasil kemampuan fungsional

menjadi 9 yang interpretasinya adalah minimal disability yang berarti

ketidakmampuan minimal.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Mekanisme Ultrasound (US)

Mekanisme pengurangan nyeri Carpal Tunnel Syndrome

dengan US dan mobilisasi saraf yaitu tahap pertama melalui US,

gelombang suara frekuensi tinggi diaplikasikan pada area yang

mengalami inflamasi. Gelombang suara diubah menjadi panas,sehingga

meningkatkan suhu dalam jaringan pergelangan tangan, terjadi

pelebaran pembuluh darah, penambahan jumlah oksigen yang dikirim

ke jaringan yang cidera, mempercepat proses penyembuhan jaringan.

Dengan terapi US, terjadi stimulasi perbaikan saraf, terdapat efek anti

inflamasi, sehingga dapat memfasilitasi pemulihan dari kompresi saraf

medianus (Watson, 2015)

3.2.2 Mekanisme Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)

Tingkat aktivasi sel T ditentukan oleh keseimbangan asupan dari

serabut berdiameter besar A beta dan A alfa serta serabut berdiameter

kecil A delta dan serabut C. Asupan dari serabut saraf berdiameter kecil

akan mengaktivasi sel T yang kemudian dirasakan sebagai keluhan

nyeri . Jika serabut berdiameter teraktifasi , hal ini juga akan

mengaktivasi sel T namun pada saat yang bersamaan impuls tersebut

juga dapat memicu sel SG yang berdampak pada penurunan asupan sel

T baik berasal dari serabut berdiameter besar maupun kecil. Dengan

kata lain asupan impuls dari serabut berdiameter besar maupun kecil

Page 11: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

7

akan menutup gerbang dan akan membloking transmisi impuls dari

serabut aferen nosiseptor sehingga nyeri berkurang atau menghilang

(Tashani & Johnson, 2009).

Dengan mekanisme tersebut terjadi pengurangan nyeri menjalar

pada pergelangan tangan dan jari-jari pasien sehingga dengan

mekanisme tersebut dapat meningkatkan kekuatan otot pasien dan

meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pasien . Karena

penurunan kekuatan otot yang terjadi pada pasien disebabkan karena

nyeri menjalar yang dominan pada pergelangan tangan dan jari-jari

pasien.

3.2.3 Mekansme Upper Limb Tension Test (ULTT)

Teknik mobilisasi saraf yang digunakan adalah Upper Limb

Tension Test (ULTT) tipe 2a .Dimana teknik 2a ini digunakan untuk

memobilisasi saraf medianus. Dahulu ketegangan saraf digunakan

untuk menggambarkan disfungsi dari sistem saraf perifer. Baru-baru ini,

terjadi pergeseran dari mekanis. Murni alasan untuk memasukkan

konsep fisiologis seperti struktur dan fungsi sistem saraf.

Neurodinamik sekarang istilah yang lebih diterima mengacu pada

biomekanika terpadu,fisiologis, dan fungsi morfologi dari sistem saraf.

Terlepas dari konstruksi yang mendasarinya, sangat penting bahwa

sistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban,

dan terjadi peristiwa mekanis yang berbeda yaitu elongasi, geser,

perubahan cross-sectional, angulasi, dan kompresi. Jika mekanisme

pelindung dinamis ini gagal, sistem saraf rentan terhadap edema

saraf,iskemia, fibrosis, dan hipoksia, yang dapat menyebabkan

perubahan neurodinamika.

Ketika mobilisasi saraf digunakan untuk pengobatan yang

merugikan neurodinamik, tujuan utamanya adalah untuk mencoba

mengembalikan keseimbangan dinamis antara pergerakan jaringan

Page 12: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

8

saraf dan mekanik sekitarnya , sehingga memungkinkan mengurangi

tekanan intrinsik jaringan saraf dan dengan demikian meningkatkan

fisiologis saraf tersebut. (Ellis & Hing, 2008)

Sehingga dengan diberikannya teknik mobilisasi saraf tipe 2a untuk

saraf medianus dapat mengurangi nyeri menjalar pada kedua

pergelangan tangan dan kedua jari jari pasien . Dengan berkurangnya

rasa nyeri menjalar tersebut , terjadi peningkatan kekuatan otot –otot

penggerak sendi wrist dan peningkatan kemampuaan aktivitas

fungsional pasien.

4.PENUTUP

4.1 Simpulan

Pentalaksanaan fisioterapi yang dilakukan sebanyak 6 kali pada kondisi Carpal

Tunnel Syndrome Bilateral dapat disimpulkan sebagai bahwa, Transcutaneus

Electrical Nerve Stimulation (TENS) , Ultra Sound (US) dan Upper Limb

Tension Test (ULTT) dapat mengurangi nyeri menjalar pada kedua pergelangan

tangan dan jari-jari pasien , meningkatkan kekuatan otot – otot penggerak wrist

dan meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional dengan menurunkan wrist

and hand disability index (WHDI).

4.2 Saran

Dari pemaparan karya tulis ilmiah ini , saran yang penulis dapat berikan antara

lain:

1. Untuk keluarga diharapkan terus memberikan semangat kepada

pasien dalam menjalani seluruh rangkaian pengobatan dan diharapkan

memberikan pengertian akan kondisi yang dihadapi pasien sekarang ini.

2. Untuk pasien diharapkan untuk terus berlatih walaupun tanpa

dampingan fisioterapis. Home program berupa ULTT seperti yang telah

Page 13: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

9

diajarkan oleh terapis agar kodisi pasien lebih cepat membaik dan dapat

meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pasien .

DAFTAR PUSTAKA

Alfonso, C., Jann, S., Massa, R., & Torreggiani, A. (2010). Diagnosis, treatment and

follow-up of the carpal tunnel syndrome: A review. Neurological Sciences,

31(3), 243–252. https://doi.org/10.1007/s10072-009-0213-9

Aroori, S., & Spence, R. A. J. (2008). Carpal tunnel syndrome. The Ulster Medical

Journal, 77(1), 6–17. Retrieved from

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18269111%5Cnhttp://www.pubme

dcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC2397020

F, S. S., Manhas, A., & Parekh, K. (2015). the Effect of the Upper Limb Tension

Test in the Management of Rom Limitation and Pain in Cervical

Radiculopathy. International Journal of Physiotherapy and Research, 3(3),

1065–1067. https://doi.org/10.16965/ijpr.2015.138

Garvick, S. J., & Reich, S. (2016). Carpal tunnel syndrome. Journal of the American

Academy of Physician Assistants, 29(9), 49–50.

https://doi.org/10.1097/01.JAA.0000491136.58273.57

Iyer, S., & Kim, H. J. (2016). Cervical radiculopathy, 272–280.

https://doi.org/10.1007/s12178-016-9349-4

Newington, L., Harris, E. C., & Walker-Bone, K. (2015). Carpal tunnel syndrome

and work. Best Practice and Research: Clinical Rheumatology, 29(3),

440–453. https://doi.org/10.1016/j.berh.2015.04.026

Ono, S., Clapham, P. J., & Chung, K. C. (2010). Optimal management of carpal

tunnel syndrome. International Journal of General Medicine, 3, 255–261.

https://doi.org/10.2147/IJGM.S7682

Page, M. J., O’Connor, D., Pitt, V., & Massy-Westropp, N. (2012). Therapeutic

ultrasound for carpal tunnel syndrome. Cochrane Database of Systematic

Reviews (Online), 1(1), CD009601.

https://doi.org/10.1002/14651858.CD009601

Palmer, K. T. (2011). Carpal tunnel syndrome: The role of occupational factors. Best

Practice and Research: Clinical Rheumatology, 25(1), 15–29.

https://doi.org/10.1016/j.berh.2011.01.014

Petrover, D., & Richette, P. (2017). Treatment of carpal tunnel syndrome : from

ultrasonography to ultrasound guided carpal tunnel release. Joint Bone

Page 14: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ...eprints.ums.ac.id/63260/1/Naskah Publikasi.pdfsistem saraf dapat menyesuaikan dan adaptasi dengan mekanik beban, dan terjadi peristiwa mekanis

10

Spine. https://doi.org/10.1016/j.jbspin.2017.11.003

Santana, L. S., Gallo, R. B. S., Ferreira, C. H. J., Duarte, G., Quintana, S. M., &

Marcolin, A. C. (2016). Transcutaneous electrical nerve stimulation

(TENS) reduces pain and postpones the need for pharmacological analgesia

during labour: a randomised trial. Journal of Physiotherapy, 62(1), 29–34.

https://doi.org/10.1016/j.jphys.2015.11.002

Setayesh, M., Zargaran, A., Sadeghifar, A. R., Salehi, M., & Rezaeizadeh, H.

(2018). New candidates for treatment and management of carpal tunnel

syndrome (CTS) based on Avicenna’s teachings in the Canon of Medicine.

Integrative Medicine Research, 1–10.

https://doi.org/10.1016/J.IMR.2018.02.003

Tashani, O., & Johnson, M. I. (2009). Transcutaneous electrical nerve stimulation

(TENS) a possible aid for pain relief in developing countries? Libyan

Journal of Medicine, 4(2), 62–65. https://doi.org/10.4176/090119

Thompson, J. F. (2016). Thoracic outlet syndromes. Surgery (Oxford), 34(4), 198–

202. https://doi.org/10.1016/j.mpsur.2016.02.009

Thurston, A. (2013). Carpal tunnel syndrome. Orthopaedics and Trauma, 27(5),

332–341. https://doi.org/10.1016/j.mporth.2013.08.003

Watson, T. (2015). Therapeutic Ultrasound. Http://Www.Electrotherapy.Org,

(2012), 1–18. Retrieved from

http://www.electrotherapy.org/assets/Downloads/Therapeutic_Ultrasound

_2015.pdf%0Ahttp://www.electrotherapy.org

Woods, W. W. (1978). Thoracic outlet syndrome. The Western Journal of Medicine,

128(1), 9–12. https://doi.org/10.1179/175361410X12652805807792