penatalaksanaan efek samping obat antipsikotik

Upload: oshamonita

Post on 13-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

PENATALAKSANAAN EFEK SAMPING OBAT ANTIPSIKOTIK

Penggunaan antipsikotik dapat sangat membantu dalam mengurangi gejala psikotik dan agitasi pada pasien skizofrenia. Namun, obat ini dapat menghasilkan efek samping yang serius yang dapat berkisar dalam intensitas dari ringan sampai parah. Pengelolaan efek samping ini harus menjadi bagian penting dari rencana perawatan, seperti frekuensi dan keparahan efek samping mungkin memainkan peran dalam efektivitas dan tolerabilitas dari antipsikotik tertentu. Beratnya efek samping berkontribusi untuk ketidakpatuhan pengobatan dan pengurangan kualitas hidup pasien.1. Mengantuk

Mengantuk bisa diatasi dengan menurunkan dosis, ubah ke dosis tunggal, atau beralih ke obat yang kurang efek mengantuknya. (Muenech)2. Hipotensi

Titrasi obat dengan hati-hati mungkin dapat membuat pasien menjadi toleran terhadap efek ini. Pilihan pengobatan termasuk penurunan atau membagi dosis atau beralih ke obat-obatan dengan efek antiadrenergik yang lebih rendah. (Muenech)3. Efek antikolinergik

Efek antikolinergik termasuk konstipasi, retensi urin, mulut kering, penglihatan kabur, dan dapat menjadi gangguan kognitif. FGAs (golongan tipikal) potensi rendah dan clozapine sangat mungkin menyebabkan efek antikolinergik; olanzapine dan quetiapine telah terbukti menyebabkan efek samping ini pada dosis tinggi. Jika diperlukan dosis dapat diturunkan atau dibagi untuk membantu meringkankan efek sampingnya. (Muenech)4. Gejala ekstrapiramidal Tabel 1. Efek samping neuromotor dari pengobatan antipsikotik (Saltz)Efek sampingReversibel?GejalaTatalaksana

Gejala ParkinsonisBiasanya reversibelTremor, peningkatan tonus otot, bradikinesia atau akinesia, hipersalivasi, instabilitas tubuh, kehilangan spontanitas, mikrografia, seborrheaTurunkan dosis

Tukar ke obat potensi rendah atau golongan atipikal

Tambahkan obat antikolinergik

AkathisiaBiasanya reversibelGelisahTurunkan dosisTambahkan Benzodiazepin, blocker, atau -adrenergic agent (eg, clonidine)

DistoniaSeringkali selama pengobatan akut, jarang berkembang kemudianKontraksi otot berkelanjutanTambahkan antikolinergik atau antihistaminTurunkan dosis

Tukar ke obat potensi rendah atau golongan atipikal

Tardive DyskinesiaKadang-kadangHiperkinesia, gerakan involunter tubuh (biasanya choreiform)Turunkan dosis atau hentikan obatTukar ke obat potensi rendah atau golongan atipikal

Tingkatkan dosis untuk menutupi efek

5. HiperprolaktinemiaDokter harus secara rutin menanyakan tentang gejala-gejala yang mungkin mencerminkan hiperprolaktinemia (ginekomastia, galaktorea, oligo atau amenorea, disfungsi seksual, jerawat, infertilitas) pada pasien yang memakai antipsikotik yang dapat menaikkan kadar prolaktin dan, jika ada, ukur tingkat serum prolaktin. Adanya osteoporosis, efek samping seksual, atau kanker payudara mungkin memerlukan beralih ke antipsikotik yang tidak meningkatkan kadar prolaktin, seperti aripiprazole (Abilify) atau quetiapine. (Muenech)6. AritmiaAritmia merupakan efek yang paling nyata dari FGA (golongan tipikal) potensi rendah thioridazine and SGA (golongan atipikal) ziprasidone dan tergantung dosis. Dokter harus menghindari kombinasi obat yang dapat memperpanjang QT Interval (obat antiaritmia golongan I dan III, antidepresan trisiklik, dan beberapa antibiotik). Walaupun pemeriksaan EKG post terapi dilakukan, khususnya pada pasien dengan risiko tinggi, efektifitasnya masih belum dapat dibuktikan. (Muenech)7. Sindrom metabolikEfek sindrom metabolik ditemukan lebih berat pada pemakaian clozapine dan olanzapine, minimal pada aripiprazole dan ziprasidone dan efek menengah pada oabt antipsikotik lainnya, termasuk FGA potensi rendah. (Muenech)Rekomendasi perubahan pola hidup pada pasien yang mengkonsumsi obat antipsikotik sama saja dengan orang pada umumnya. Olahraga aerobik, penurunan berat badan, berhenti merokok, diet tinggi serat, mengurangi konsumsi alkohol, dan menambahkan omega 3 minyak ikan dapat mengurangi risiko karidovaskular. Modifikasi pola hidup, termasuk diet dan olahraga, susah untuk dilaksanakan. Menggunakan rencana perawatan akan membantu intervensi gaya hidup sebagai praktek rutin. Hal ini juga memerlukan dukungan keluarga dan pengasuh ketika merancang perubahan pendidikan dan gaya hidup. Intervensi dari farmakoterapi dapat dilakukan jika intervensi pola hidup tidak berhasil, dengan mengganti obat antipsikotiknya atau jika memang tidak diperlukan obat dapat dihentikan atau diganti dengan obat-obat yang potensi untuk menambah berat badannya lebih rendah.(lambert)DAFTAR PUSTAKA

Lambert T. Managing the metabolic adverse effects of antipsychotic drugs in patients with psychosis. Aust Prescr 2011;34:979

Muench J, Hamer A. Adverse Effects of Antipsychotic Medications. Am Fam Physician. 2010;81(5):617-622

Saltz BL, Robinson DG, Woerner MG. Recognizing and Managing Antipsychotic Drug Treatment Side Effects in the Elderly. Prim Care Companion J Clin Psychiatry 2004;6[suppl 2]:1419.