penatalaksanaan demam tifoid karier

9
Penatalaksanaan Demam Tifoid Karier / Pembawa Berikut ini kami informasikan penatalaksanaan demam tifoid karier terkait dengan produk Amoxicillin dimana terlebih dahulu kami bahas mengenai definisi dari demam tifoid karier. Kasus demam tifoid sangat dikenal di masyarakat awam namun kebanyakan salah kaprah, mereka lebih mengenal istilah ”gejala tifus” atau ”tipes”. Yang dimaksudkan ”gejala tifus” menurut pandangan orang awam yaitu bila belum sampai sakit tifus betulan. Pengetahuan mereka sangat terbatas dan masih rancu terhadap masalah demam tifoid, apalagi istilah tifoid karier. Kasus demam tifoid karier merupakan faktor risiko terjadinya outbreak demam tifoid. Sanitasi lingkungan dan sosial ekonomi rendah semakin mempersulit usaha penanggulangannya. Salah satu faktor inilah yang sangat ditakuti wisatawan negara kaya terhadap daerah wisata di daerah negara berkembang termasuk Indonesia, lebih dari 50% kasus tifoid di Amerika Serikat berasal dari warga yang baru berkunjung ke daerah endemik. Epidemiologi, Insidensi, dan Faktor Risiko Terjadinya Karier Angka kejadian demam tifoid di Indonesia sebesar 1000/ 100.000 populasi per tahun, insidensi rata-rata 62% di Asia dan 35% di Afrika dengan mortalitas rendah 2-5% dan sekitar 3% menjadi kasus karier. Di antara demam tifoid yang sembuh klinis, pada 20% di antaranya masih ditemukan kuman S.typi setelah 2 bulan dan 10% masih ditemukan pada bulan ke 3 serta 3% masih ditemukan setelah satu tahun. Kasus karier meningkat seiring peningkatan umur dan adanya penyakit kandung empedu. Mathai E, dkk (1995) melaporkan bahwa 18 pasien dengan S.typhi bakteriuria ditemukan 14 kasus dengan infeksi traktus urinarius akibat S.typhi, 3 kasus dengan batu ginjal, satu kasus hipertrofi prostat dan satu kasus tuberkulosis traktus urinarius. Definisi dan Manifestasi Tifoid Karier

Upload: yunjaetaeny

Post on 21-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penatalaksanaan Demam Tifoid Karier

Penatalaksanaan Demam Tifoid Karier / Pembawa

Berikut ini kami informasikan penatalaksanaan demam tifoid karier terkait dengan produk Amoxicillin dimana terlebih dahulu kami bahas mengenai definisi dari demam tifoid karier.

Kasus demam tifoid sangat dikenal di masyarakat awam namun kebanyakan salah kaprah, mereka lebih mengenal istilah ”gejala tifus” atau ”tipes”. Yang dimaksudkan ”gejala tifus” menurut pandangan orang awam yaitu bila belum sampai sakit tifus betulan. Pengetahuan mereka sangat terbatas dan masih rancu terhadap masalah demam tifoid, apalagi istilah tifoid karier. 

    Kasus demam tifoid karier merupakan faktor risiko terjadinya outbreak demam tifoid.

Sanitasi lingkungan dan sosial ekonomi rendah semakin mempersulit usaha penanggulangannya. Salah satu faktor inilah yang sangat ditakuti wisatawan negara kaya terhadap daerah wisata di daerah negara berkembang termasuk Indonesia, lebih dari 50% kasus tifoid di Amerika Serikat berasal dari warga yang baru berkunjung ke daerah endemik.

Epidemiologi, Insidensi, dan Faktor Risiko Terjadinya Karier    Angka kejadian demam tifoid di Indonesia sebesar 1000/ 100.000 populasi per tahun, insidensi rata-rata 62% di Asia dan 35% di Afrika dengan mortalitas rendah 2-5% dan sekitar 3% menjadi kasus karier. Di antara demam tifoid yang sembuh klinis, pada 20% di antaranya masih ditemukan kuman S.typi setelah 2 bulan dan 10% masih ditemukan pada bulan ke 3 serta 3% masih ditemukan setelah satu tahun. Kasus karier meningkat seiring peningkatan umur dan adanya penyakit kandung empedu. Mathai E, dkk (1995) melaporkan bahwa 18 pasien dengan S.typhi bakteriuria ditemukan 14 kasus dengan infeksi traktus urinarius akibat S.typhi, 3 kasus dengan batu ginjal, satu kasus hipertrofi prostat dan satu kasus tuberkulosis traktus urinarius.

Definisi dan Manifestasi Tifoid Karier    Definisi pengidap tifoid (karier) adalah seseorang yang kotorannya (feses atau urin)

mengandung S.typhi setelah satu tahun pasca-demam tifoid, tanpa disertai gejala klinis. Kasus tifoid di mana kumam S. typhi masih dapat ditemukan di feses atau urin selama 2-3 bulan disebut karier pasca-penyembuhan. Tifoid karier tidak menimbulkan gejala klinis (asimtomatik) dan 25% kasus menyangkal adanya riwayat sakit demam tifoid akut. Pada beberapa penelitian dilaporkan pada tifoid karier sering disertai infeksi kronik traktus urinarius serta terdapat peningkatan risiko terjadinya karsinoma kandung empedu, karsinoma kolorektal, karsinoma pankreas, karsinoma paru, dan keganasan di bagian organ atau jaringan lain.    Proses patofisiologis dan patogenesis kasus tifoid karier belum jelas. Mekanisme pertahanan tubuh terhadap Salmonella typi belum jelas. Imunitas selular diduga punya peran sangat penting. Hal ini dibuktikan bahwa pada penderita sickle cell disease dan sistemic lupus eritematosus (LES) maupun penderita AIDS bila terinfeksi Salmonella maka akan terjadi bakteremia yang berat.  

Penatalaksanaan

Terapi Antibiotik pada Kasus Demam Tifoid Karier

Page 2: Penatalaksanaan Demam Tifoid Karier

Tanpa disertai kasus kolelitiasisPilihan regimen terapi selama 3 bulan1. Ampisilin 100 mg/kgBB/hari + probenesid 30 mg/kg BB/hari2. Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari + probenesid 30 mg/kg BB/hari3. Trimetoprim-sulfametoksazol 2 tablet/2 kali/hari

Disertai kasus kolelitiasisKolesistektomi + regimen tersebut di atas selama 28 hari, kesembuhan 80%atau kolesistektomi + salah satu regimen terapi di bawah ini1 . Siprofloksasin 750 mg/2 kali/hari2.. Norfloksasin 400 mg/2 kali/hari

Disertai infeksi Schistosoma haematobium pada traktus urinariusPengobatan pada kasus ini harus dilakukan eradikasi S. Haematobium1. Prazikuantel 40 mg/kgBB dosis tunggal, atau2. Metrifonat 7,5-10 mg/kgBB bila perlu diberikan 3 dosis, interval 2 minggu. Setelah eradikasi S. haematobium tersebut baru diberikan rejimen terapi untuk tifoid karier seperti di atas.

http://www.dokter-online.org/index.php?option=com_content&view=article&id=638:penatalaksanaan-demam-tifoid-karier-&catid=40:penyakit-menular&Itemid=57

Page 3: Penatalaksanaan Demam Tifoid Karier

Gejala Tifus

Penyakit tifus atau demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan di negara-negara berkembang, umumnya di daerah tropis dan khususnya di Indonesia, di mana angka kejadiannya meningkat pada musim kemarau panjang dan di awal musim hujan.Selain memerlukan perawatan dan masa pemulihan yang cukup lama, tidak jarang penyakit tersebut disertai dengan komplikasi dan berakhir dengan kematian.

Angka kejadian penyakit tifus di Indonesia rata-rata 900.000 kasus/tahun dengan angka kematian lebih dari 20.000 di mana 91% kasus terjadi pada usia 3-19 tahun.

Apakah Penyakit Tifus itu ?

Penyakit tifus atau demam tifoid merupakan infeksi berat pada usus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.

Penularannya dapat terjadi melalui kontak antar manusia atau jika makanan dan minuman yang dikonsumsi terkontaminasi dikarenakan penanganannya yang tidak bersih.

Kapan Penyakit Tifus Menimbulkan Gejala ?

Selang waktu antara infeksi dan permulaan sakit (masa inkubasi) bergantung dari banyaknya bakteri yang masuk ke tubuh. Masa inkubasi berkisar antara 8-14 hari.

Apa Saja Gejala Penyakit Tifus ?Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pa umumnya seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan menurun, sakit perut, diare pada anak-anak atau sulit buang air pada orang dewasa, suhu tubuh meningkat terutama sore dan malam hari.Setelah minggu ke dua gejala menjadi lebih jelas, yaitu demam yang tinggi terus-menerus, nafas berbau tak sedap, kulit kering, rambut kering, bibir kering pecah-pecah, lidah ditutupi selaput putih kotor, pembesaran hati dan limpa dan timbul rasa nyeri bila diraba, perut kembung. Anak nampak sakit berat, disertai gangguan kesadaran dari yang ringan, acuh tak acuh (apatis), sampai berat (koma).Penyakit tifus yang berat menyebabkan komplikasi perdarahan, kebocoran usus, infeksi selaput usus, renjatan bronkopnemonia (peradangan paru) dan kelainan di otak. Apa Yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Gejala Penyakit Tifus ?

Jika terdapat gejala penyakit tifus segera lakukan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis penyakit tifus. Keterlambatan diagnosis dapat menyebabkan komplikasi yang berakibat pada kematian.

Pemeriksaan Laboratorium Apa Sajakah Yang Dapat Dilakukan ?

Kultur Gal

Page 4: Penatalaksanaan Demam Tifoid Karier

Diagnosis definitive penyakit tifus dengan isolasi bakteri Salmonella typhi dari specimen yang berasal dari darah penderita.

Pengambilan specimen darah sebaiknya dilakukan pada minggu pertama timbulnya penyakit, karena kemungkinan untuk positif mencapai 80-90%, khususnya pada pasien yang belum mendapat terapi antibiotic. Pada minggu ke-3 kemungkinan untuk positif menjadi 20-25% and minggu ke-4 hanya 10-15%.

Widal

Penentuan kadar aglutinasi antibodi terhadap antigen O dan H dalam darah (antigen O muncul pada hari ke 6-8, dan antibodi H muncul pada hari ke 10-12).

Pemeriksaan Widal memberikan hasil negatif sampai 30% dari sampel biakan positif penyakit tifus, sehingga hasil tes Widal negatif bukan berarti dapat dipastikan tidak terjadi infeksi.

Pemeriksaan tunggal penyakit tifus dengan tes Widal kurang baik karena akan memberikan hasil positif bila terjadi :Infeksi berulang karena bakteri Salmonella lainnya Imunisasi penyakit tifus sebelumnya Infeksi lainnya seperti malaria dan lain-lain Apakah Pemeriksaan Dengan Kultur Gal dan Widal Sudah Cukup Untuk Mendeteksi Penyakit Tifus ?Tidak, karena pemeriksaan Kultur Gal sensitivitasnya rendah, dan hasilnya memerlukan waktu berhari-hari, sedangkan pemeriksaan Widal tunggal memberikan hasil yang kurang bermakna untuk mendeteksi penyakit tifus.Tidak, karena melihat pengalaman selama ini, banyak sekali kasus infeksi dengan diagnosis positif penyakit tifus yang dihasilkan dari pemeriksaan Kultur Gal dan Widal, sudah mulai diberikan obat antibiotika, namun ternyata menderita demam karena virus, misalnya dengue. Pemeriksan Apakah Yang Dapat Dijadikan Alternatif Untuk Mendeteksi Penyakit Tifus ?

Pemeriksaan Anti Salmonella typhi IgM dengan reagen TubexRTF sebagai solusi pemeriksaan yang sensitif, spesifik, praktis untuk mendeteksi penyebab demam akibat infeksi bakteri Salmonella typhi.

Apakah Yang Dimaksud Pemeriksaan Anti Salmonella typhi IgM Dengan Reagen TubexRTF ?

Pemeriksaan Anti Salmonella typhi IgM dengan reagen TubexRTF dilakukan untuk mendeteksi antibody terhadap antigen lipopolisakarida O9 yang sangat spesifik terhadap bakteri Salmonella typhi.

Apakah Kelebihan Pemeriksaan Anti Salmonella typhi IgM Dengan Reagen TubexRTF ?Deteksi infeksi akut lebih dini dan sensitive, karena antibodi IgM muncul paling awal yaitu setelah 3-4 hari terjadinya demam (sensitivitas > 95%). 

Page 5: Penatalaksanaan Demam Tifoid Karier

Lebih spesifik mendeteksi bakteri Salmonella typhi dibandingkan dengan pemeriksaan Widal, sehingga mampu membedakan secara tepat berbagai infeksi dengan gejala klinis demam (spesifisitas > 93%). Memberikan gambaran diagnosis yang lebih pasti karena tidak hanya sekedar hasil positif dan negatif saja, tetapi juga dapat menentukan tingkat fase akut infeksi. Diagnosis lebih cepat, sehingga keputusan pengobatan dapat segera diberikan. Hanya memerlukan pemeriksaan tunggl dengan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan Widal serta sudah diuji di beberapa daerah endemic penyakit tifus. Peningkatan angka kejadian demam tifoid terjadi karena beberapa hal, yaitu sanitasi yang buruk, pasien carrier yang tidak terdeteksi, dan keterlambatan diagnosis.

Keterlambatan diagnosis penyakit tifus antara lain disebabkan selang waktu antara infeksi dan permulaan sakit yang terlalu lama (berkisar 8-14 hari) dan metode pemeriksaan yang digunakan tidak dapat mendeteksi secara cepat dan tepat.

Makin cepat penyakit tifus dapat dideteksi, maka pengobatan yang tepat dapat segera diberikan sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi bahkan kematian, karena mekanisme kerja daya tahan tubuh masih cukup baik dan bakteri masih terlokalisasi hanya di beberapa tempat saja.

http://www.dokter-online.org/index.php?option=com_content&view=article&id=453:gejala-tifus-&catid=40:penyakit-menular&Itemid=57

Page 6: Penatalaksanaan Demam Tifoid Karier

Demam tipus

Typhoid fever, atau yang juga dikenal sebagai thypus, merupakan suatu penyakit yang terjadi mendadak yang disebabkan oleh infeksi Salmonella typhosa.Kuman tersebut masuk melalui saluran pencernaan, setelah berkembang biak kemudian menembus dinding usus menuju saluran limfe, masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu 24-72 jam. 

 

 Kemudian dapat terjadi pembiakan di sistem retikuloendothelial dan menyebar kembali ke pembuluh darah yang kemudian menimbulkan berbagai gejala klinis.

  Gejala yang timbul dapat berupa :

1.      Panas badan yang semakin hari bertambah tinggi, terutama pada malam hari (stepladder). Terjadi selama 7-10 hari, kemudian panasnya menjadi konstan dan kontinyu.

2.      Pada fase awal timbul gejala lemah, sakit kepala, infeksi tenggorokan, rasa tidak enak di perut, dan terkadang sulit buang air besar.

3.      Pada keadaan yang berat penderita bertambah sakit dan kesadaran mulai menurun.

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemui bradikardi (denyut melemah)  relatif, pembesaran limfa, tegangnya otot perut, dan kembung. Dari pemeriksaan laboratorium terdapat penurunan sel darah putih, didapatkan kuman tersebut pada tinja atau kencing, dan peningkatan titer Widal. Dikatakan meningkat bila titernya lebih dari 1/400 atau didapatkan kenaikan titer 2 kali lipat dari titer sebelumnya dalam waktu 1 minggu.Pengobatan pada penderita ini meliputi tirah baring, diet rendah serat - tinggi kalori dan protein, obat-obatan berupa antibiotika, pengobatan terhadap keluhan, ataupun pengobatan terhadap komplikasi yang mungkin timbul.

http://www.dokter-online.org/index.php?option=com_content&view=article&id=430:typhoid-fever&catid=40:penyakit-menular&Itemid=57

Page 7: Penatalaksanaan Demam Tifoid Karier