penanggung instansi aksi kriteria keberhasilan … file6 pelaksanaan kode etik pegawai penyelenggara...

54
AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN 1 2 3 4 5 INPRE S PPK TAHU N 2014 RENA KSI OGI TAHU N 2014 I 1 Mendorong percepatan pembentukan Operasional layanan informasi lingkup Pemda melalui pembentukan PPID Pemda dan perangkatnya Kementerian dalam negeri Pembentukan PPID dan perangkat pendukungnya di lingkup Pemda Th. 2014 a. Terbitnya Surat Edaran Mendagri untuk mendorong percepatan pembentukan PPID Pemda; b. Tersusunnya strategi dan rencana kerja pembentukan PPID Daerah 2014 c. Terlaksananya kegiatan rencana kerja pembentukan PPID 2014 evaluasi, asistensi & supervisi pembentukan PPID Pemda; c. Terlaksananya 2 Rakornas PPID Pemda Th. 2015 a. Terbitnya Surat Edaran Mendagri untuk mendorong percepatan pembentukan PPID Pemda; b. Tersusunnya strategi dan rencana kerja pembentukan PPID Daerah 2015 c. Terlaksananya kegiatan rencana kerja pembentukan PPID 2015 berikut evaluasi, asistensi & supervisi pembentukan PPID Pemda; c. Terlaksananya 2 Rakornas PPID Pemda Kelanjutan renaksi OGI tahun 2013 2 Penguatan Infrastruktur Kelembagaan dan Pengelolaan Tupoksi Komisi Informasi sesuai UU KIP Komisi Informasi Pusat Kementerian Dalam Negeri Terbentuknya Komisi Informasi Daerah di seluruh provinsi sebagaimana UU No.14 tahun 2008 Th. 2014 Terbentuknya Komiisi Informasi Daerah di 6 Provinsi Th. 2015 Terbentuknya Komiisi Informasi Daerah di 5 Provinsi 3 Implementasi ketentuan/pedoman teknis menyangkut perlindungan Badan Publik dalam memberikan pelayanan informasi Th. 2014 Diterbitkannya ketentuan/panduan Komisi Informasi Pusat mengatur kriteria pemohon informasi Th. 2015 Terlaksananya ketentuan/panduan Komisi Informasi Pusat mengatur kriteria pemohon informasi di seluruh Komisi Informasi Provinsi 4 Pelaksanaan revisi UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Th. 2014 Diterbitkannya revisi UU KIP Th. 2015 a. Diterbitkannya peraturan turunan atas revisi UU KIP b. Diterbitkannya peraturan tentang mekanisme sidang di luar kantor KI untuk memudahkan pemohon yang tempat tinggalnya jauh dari kantor KI Substansi revisi : Adanya peraturan turunan yang menjelaskan tentang: kriteria “Jika dibutuhkan” dalam Pasal 24 ayat (1) UU KIP (2014) 5 Penguatan dukungan Pemerintah Daerah mendorong kesiapan Infrastruktur Kelembagaan Komisi Informasi didaerah Kementerian Dalam Negeri Penerbitan regulasi dan monitoring pembentukan infrastruktur Komisi Informasi di Daerah Th. 2014 Diterbitkannya Peraturan Mendagri menyangkut dukungan kesekretariatan Komisi Informasi Provinsi oleh pemerintah daerah CATATAN PENGUATAN INFRASTRUKTUR KELEMBAGAAN DALAM MENDORONG TRANSPARANSI, PARTISIPASI PUBLIK DAN PELAYANAN PUBLIK Penguatan Infrastruktur Transparansi Badan Publik Penguatan Infrastruktur Komisi Informasi Pusat dan Daerah PENEMPATAN RENAKSI Penguatan Infrastruktur Kelembagaan dan SDM Pelayanan Publik

Upload: docong

Post on 03-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AKSIPENANGGUNG

JAWAB

INSTANSI

TERKAITKRITERIA KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5

INPRE

S PPK

TAHU

N

2014

RENA

KSI

OGI

TAHU

N

2014I

1 Mendorong percepatan

pembentukan Operasional layanan

informasi lingkup Pemda melalui

pembentukan PPID Pemda dan

perangkatnya

Kementerian

dalam negeri

Pembentukan PPID dan

perangkat pendukungnya di

lingkup Pemda

Th. 2014

a. Terbitnya Surat Edaran Mendagri untuk mendorong percepatan pembentukan

PPID Pemda;

b. Tersusunnya strategi dan rencana kerja pembentukan PPID Daerah 2014

c. Terlaksananya kegiatan rencana kerja pembentukan PPID 2014 evaluasi, asistensi

& supervisi pembentukan PPID Pemda;

c. Terlaksananya 2 Rakornas PPID Pemda

Th. 2015

a. Terbitnya Surat Edaran Mendagri untuk mendorong percepatan pembentukan

PPID Pemda;

b. Tersusunnya strategi dan rencana kerja pembentukan PPID Daerah 2015

c. Terlaksananya kegiatan rencana kerja pembentukan PPID 2015 berikut evaluasi,

asistensi & supervisi pembentukan PPID Pemda;

c. Terlaksananya 2 Rakornas PPID Pemda

√ Kelanjutan renaksi OGI tahun 2013

2 Penguatan Infrastruktur

Kelembagaan dan Pengelolaan

Tupoksi Komisi Informasi sesuai UU

KIP

Komisi

Informasi Pusat

Kementerian

Dalam Negeri

Terbentuknya Komisi Informasi

Daerah di seluruh provinsi

sebagaimana UU No.14 tahun

2008

Th. 2014

Terbentuknya Komiisi Informasi Daerah di 6 Provinsi

Th. 2015

Terbentuknya Komiisi Informasi Daerah di 5 Provinsi

3 Implementasi

ketentuan/pedoman teknis

menyangkut perlindungan

Badan Publik dalam memberikan

pelayanan informasi

Th. 2014

Diterbitkannya ketentuan/panduan Komisi Informasi Pusat mengatur kriteria

pemohon informasi

Th. 2015

Terlaksananya ketentuan/panduan Komisi Informasi Pusat mengatur kriteria

pemohon informasi

di seluruh Komisi Informasi Provinsi

4 Pelaksanaan revisi UU No.14

tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi

Th. 2014

Diterbitkannya revisi UU KIP

Th. 2015

a. Diterbitkannya peraturan turunan atas revisi UU KIP

b. Diterbitkannya peraturan tentang mekanisme sidang di luar kantor KI untuk

memudahkan pemohon yang tempat tinggalnya jauh dari kantor KI

√ Substansi revisi : Adanya peraturan turunan yang

menjelaskan tentang:

kriteria “Jika dibutuhkan” dalam Pasal 24 ayat (1)

UU KIP (2014)

5 Penguatan dukungan Pemerintah

Daerah mendorong kesiapan

Infrastruktur Kelembagaan Komisi

Informasi didaerah

Kementerian

Dalam Negeri

Penerbitan regulasi dan

monitoring pembentukan

infrastruktur Komisi Informasi di

Daerah

Th. 2014

Diterbitkannya Peraturan Mendagri menyangkut dukungan kesekretariatan Komisi

Informasi Provinsi oleh pemerintah daerah

CATATAN

PENGUATAN INFRASTRUKTUR KELEMBAGAAN DALAM MENDORONG TRANSPARANSI, PARTISIPASI PUBLIK DAN PELAYANAN PUBLIKPenguatan Infrastruktur Transparansi Badan Publik

Penguatan Infrastruktur Komisi Informasi Pusat dan Daerah

PENEMPATAN RENAKSI

Penguatan Infrastruktur Kelembagaan dan SDM Pelayanan Publik

6 Pelaksanaan Kode Etik Pegawai

Penyelenggara Negara

Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur

Negara &

Reformasi

Birokrasi

Tersedianya peraturan Kode Etik

sebagai acuan pelaksanaan

pengawasan perilaku pegawai

penyelenggara negara

Th. 2014

Adanya draft pedoman perilaku, lembaga penegak kode etik dan anti korupsi, sanksi,

reward, internalisasi kode etik

Th. 2015

Adanya peraturan pemerintah tentang pedoman perilaku,lembaga penegak kode etik

dan anti korupsi, sanksi, reward,internalisasi kode etik

√ Dilaksanakan dalam draft PPK berdasarkan PJ

Kementerian/Lembaga yterkait

7 Penguatan Infrastruktur Mekanisme

Penyelenggaraan Layanan Publik

yang menganut prinsip Transparansi

dan Partisipasi Publik

Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur

Negara &

Reformasi

Birokrasi

Kementerian/Le

mbaga

Penerbitan dan publikasi SOP

layanan publik dan SPM

Th. 2014

75% K/L sudah menghasilkan dan mempublikasikan SOP dan SPM

Th. 2015

100% K/L sudah menghasilkan dan mempublikasikan SOP dan SPM

8 Perumusan SOP dan SPM

layanan publik dengan

melibatkan masyarakat

Adanya area percontohan konsultasi publik dalam pembuatan SOP/SPM di sektor

perdagangan, industri, dan kehutanan (2014)

Adanya naskah SOP/SPM yang disepakati stakeholders dengan memasukkan klausul

pelibatan masyarakat dalam evaluasi penerbitan izin usaha di sektor perdagangan,

industri, dan kehutanan (2015)

9 Pengembangan partisipasi publik

melalui optimalisasi media

pengaduan masyarakat

UKP4 Tercapainya saluran pengaduan

masyarakat kepada Pemerintah

menyangkut penyelenggaraan

pemerintahan daerah

Th. 2014

Termanfaatkannya aplikasi LAPOR sebagai media pengaduan publik di 25

Pemprov/Pemkab/Pemkot

Th. 2015

Termanfaatkannya aplikasi LAPOR sebagai media pengaduan publik di 25

Pemprov/Pemkab/Pemkot10 Publikasi data bersifat satu atap

melalui sistem Portal Open Data

UKP4 Pembuatan dan pengembangan

sistem Portal Open Data yang

berfungsi dalam menyediakan

layanan satu atap untuk

publikasi data oleh pemerintah

dan konsumsi data oleh publik.

Th. 2014

Terbangunnya sistem portal Open Data yang telah terintegrasi di 5

Kementerian/Lembaga

Th. 2015

Terbangunnya sistem portal Open Data yang telah terintegrasi di 20

Kementerian/Lembaga

11 Penguatan partisipasi publik dalam

pengawasan kualitas pelayanan

publik

Kementerian

Pendayagunaan

dan Aparatur

Negara

Pengembangan kapasitas publik

dalam pengawasan pelayanan

publik

Th. 2014

Tersusunnya regulasi turunan Perpres 76/2013, roadmap & rencana aksi partisipasi

publik dalam pengawasan pelayanan publik.

Th. 2015

Pemberdayaan masyarakat di 5 daerah dalam melakukan pengawasan kualitas

layanan publik

√ Usulan :

Gerakan "CINTA" (Ciptakan Indonesai Aktif

Bermasyarakat Aktif) yang fokus meningkatkan

pentingnya kesadaran pengawasan pelayanan

publik

12 Mendorong partisipasi publik dalam

melakukan pengawasan kualitas

layanan publik

Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur

Negara dan

Reformasi

Birokrasi

Ombudsman RI Penerbitan ketentuan

PP/Perpres menyangkut

mekanisme penyampaian dan

tindak lanjut pengaduan

masyarakat

Th. 2014

* Diterbitkannya PP/Perpres menyangkut integrasi mekanisme pengaduan pelayanan

(sudah terbit!!)

* Tersiapkannya infrastruktur pelayanan pengaduan yang terintegrasi di 34 provinsi

sebagaimana Perpres Sistem Pengaduan Masyarakat

Th. 2015

* Tersiapkannya infrastruktur pelayanan pengaduan yang terintegrasi di seluruh

Kab./Kota sebagaimana Perpres Sistem Pengaduan Masyarakat

√ Program berjalan di KemenPAN RB

13 Penguatan Infrastruktur Layanan

Publik Dalam Mendorong Iklim Usaha

Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur

Negara &

Reformasi

Birokrasi

Penyelenggaraan layanan publik

secara terpadu melalui

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(PTSP)

Th. 2014

75% PTSP yang sudah ada di Indonesia pada tahun 2013 sudah mempunyai

mekanisme pengaduan dalam bentuk SK atau PerKaDa

Th. 2015

1) 100% PTSP yang sudah ada di Indonesia pada tahun 2013 sudah mempunyai

mekanisme pengaduan dalam bentuk SK atau PerKaDa

2) Adanya integrasi mekanisme pengaduan PTSP dengan National Complaint

Handling System di Ombudsman dan UKP4.

√ Telah terintegrasi dengan program LAPOR

14 Peningkatan kualitas pelayanan

publik untuk mendorong kepuasan

publik

Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur

Negara dan

Reformasi

Birokrasi

Ombudsman RI Pelaksanaan monitoring kualitas

pelayanan publik melalui

mekanisme pemeringkatan

kualitas layanan

Th. 2014

Terselenggaranya penilaian dan pemeringkatan kualitas layanan berdasarkan unit

pelayanan publik

Th. 2015

Terjadinya peningkatan nilai rata-rata 10% hasil penilaian dan pemeringkatan unit

pelayanan publik

15 Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur

Negara dan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Keuangan

Penetapan besar alokasi

anggaran didasarkan pada basis

unit cost variabel SPM

Th. 2014

Adanya temu lacak (tracking) sektor dan pemerintah daerah mana saja yang

menggunakan unit cost dalam penyusunan anggaran berbasis SPM (2014)

Th. 2015

Meningkatnya pemerintah daerah sebesar 5% yang menggunakan unit cost dalam

penyusunan anggaran berbasis SPM

16 Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur

Negara dan

Reformasi

Birokrasi

Kementerian

Dalam Negeri

Jumlah daerah yang telah

melakukan penerbitan SPM

sebagai acuan kualitas

pelaksanaan layanan publik

Th. 2014

70% Pemerintah Daerah (Provinsi/Kab./Kota) yang menerbitkan Standar Pelayanan

Minimum atau SPP?

Th. 2015

100% Pemerintah Daerah Daerah (Provinsi/Kab./Kota) yang telah menyusun Standar

Pelayanan Minimum atau SPP ?

17 Pemberdayaan publik dalam

meningkatkan budaya antri di area

pelayanan publik

Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur

Negara dan

Reformasi

Birokrasi

Implementasi HANTRI (Hak

Antri) melalui sosialisasi dan

pemberdayaan pengawasan

sosial

Th. 2014

Terciptanya kampanye untuk memasyarakatkan budaya antri melalui pemasangan

poster dan pamflet di 10 pelayanan publik dan sosialisasi publik

Th. 2015

Terciptanya kampanye untuk memasyarakatkan budaya antri melalui pemasangan

poster dan pamflet di 30 pelayanan publik dan sosialisasi publik

√ Usulan :

Menciptakan kondisi pelayanan dan penunjuk

informasi yang mendukung masyarakat untuk

sadar akan haknya dalam mengantri

18 Modernisasi sistem pengelolaan

administrasi dan layanan publik

Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur

Negara dan

Reformasi

Bisokrasi

Penyediaan sistem aplikasi

bersifat standar untuk

mendukung percepatan proses

administrasi rutin

Th. 2014

Terbangunnya aplikasi standar untuk mempercepat pembuatan SPPD, SPT, notulen

rapat atau produk administratif rutin lain termasuk sistem pengarsipan surat-surat

yang terintegrasi

Th. 2015

Terimplementasinya aplikasi standar di 50% Kementerian dan 50% Pemerintah

Provinsi.

19 Mendorong penguatan interaksi

sosial publik Indonesia melalui

pemanfaatan situs buatan dalam

negeri

Kementerian

Komunikasi dan

Informatika

Pengembangan aplikasi jejaring

sosial buatan programmer

Indonesia

Th. 2014

Tersusunnya model aplikasi dan diuji-cobanya program aplikasi jejaring sosial buatan

programmer Indonesia

Th. 2015

Terlaksananya penetrasi jejaring sosial buatan programmer Indonesia mencapai 1

juta peserta

√ Usulan :

Situs www.tarrasmart.com , yang merupakan

situs jejaring sosial buatan programmer orang

Indonesia

20 Pembangunan infrastruktur

pengembangan aplikasi dan sosial

media

Bappenas Penguatan infrastruktur

pengembangan aplikasi

domestik melalui pembangunan

jarinngan CORS GPS

Th. 2014 :

Kajian kemungkinan pendirian jaringan CORS GPS untuk pengembangan aplikasi di

Indonesia

Th. 2015

Feasibility study pendirian jaringan CORS GPS di Indonesia

√ Usulan :

Memberdayakan jaringan CORS GPS untuk

pengembangan berbagai aplikasi.

II

21 Peningkatan kualitas pelayanan

publik menyangkut penyediaan air

bersih

Kementerian

Pekerjaan

Umum

Publikasi data penyediaan air

minum dan air bersih

Th. 2014

Terpublikasinya data tentang masyarakat dan wilayah rawan dan belum terjangkau

air bersih (Apa relevan ? - Data tersedia pada hasil RISKESDES)

Th. 2015

1) Ditanda-tanganinya MoU antara Kementrian PU dan 25% Pemerintah Daerah

untuk penanganan wilayah dan masyarakat rawan air bersih berdasarkan hasil kajian

2) Terimplementasinya 10% dari MoU untuk penanganan wilayah dan masyarakat

rawan air bersih

22 Mendorong keterlibatan masyarakat

dalam peningkatan kualitas layanan

kesehatan

Kementerian

Kesehatan

Kementerian

Dalam Negeri

Pemerintah Daerah yang

memiliki dan

mengoperasionalkan peran

Komite Kesehatan

Th. 2014

Jumlah pemerintah daerah Daerah (Provinsi/Kab./Kota) yang memiliki komite

kesehatan meningkat menjadi 10%

Th. 2015

Jumlah pemerintah daerah Daerah (Provinsi/Kab./Kota) yang memiliki komite

kesehatan meningkat menjadi 20% (2015)

23 Pengembangan infrastruktur

pelayanan terintegrasi

Kementerian

Kesehatan

Pengembangan sistem layanan

darurat bagi publikTh. 2014

Terbangunnya sistem layanan darurat "Integrated call center" yang terhubung antara

kepolisian dan rumah sakit

Th. 2015

Terbangunnya sistem layanan darurat "Integrated call center" yang terhubung antara

kepolisian, rumah sakit, pemadam kebakaran, BNPB.

√ Usulan :

1) Sistem layanan darurat "Integrated call center"

yang terhubung antara kepolisian dan rumah sakit

2) Portal online untuk memaksimalkan pelayanan

kepolisian dengan masyarakat yang interaktif dan

user friendly, diharapkan partisipasi masyarakat

dapat meningkat.

24 Kementerian

Kesehatan

Pengembangan Kartu Pelayanan

Digital di Puskesmas

Th. 2014

Terlaksananya piloting pemanfaatan Kartu Pelayanan Digital di Puskesmas dan RSUD,

piloting di 1 daerah

Th. 2015

Terlaksananya piloting pemanfaatan Kartu Pelayanan Digital di Puskesmas dan RSUD,

piloting di 5 daerah

√ Usulan :

Kartu pelayanan digital - teknologi layar sentuh

untuk menilai pelayanan di Puskesmas yang

kemudian akan direkapitulasi tiap bulan oleh

pihak Puskesmas dan disampaikan ke Lembaga

Ombudsman Daerah-DIY

25 Implementasi Sistem Otomasi

dalam administrasi layanan dan

data base pasien Puskesmas

Th. 2014

Terlaksananya piloting otomasi sistem layanan kesehatan termasuk digitalisasi

database medical record pasien Puskesmas di 1 Kab/Kota

Th. 2015

Terlaksananya piloting otomasi sistem layanan kesehatan termasuk digitalisasi

database medical record pasien Puskesmas di 10 Kab/Kota

26 Kementerian

Kesehatan

Sistem puskesmas 24 jam

dengan layanan kesehatan dan

konsultasi secara online

Th. 2014

Implementasi layanan online Puskesmas 24 jam di 5 Kab/Kota.

Th. 2015

Implementasi layanan online Puskesmas 24 jam di 10 Kab/Kota.

Usulan :

Sistem puskesmas 24 jam dengan layanan

kesehatan dan konsultasi secara online

27 Mendorong transparansi di

lingkungan universitas/perguruan

tinggi

Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan

Publikasi informasi pengelolaan

keuangan kampus

Th. 2014

Penerbitan peraturan menteri yang mewajibkan universitas melakukan transparansi

pengelolaan keuangan melalui website

Th. 2015

Terimplementasinya transparansi pengelolaan keuangan kampus melalui website di

50 kampus

√ Usulan :

Media informasi digital yang memaparkan

informasi birokrasi kampus untuk publik, serta

transparansi pengelolaan dana keuangan

MENDORONG PENINGKATAN KUALITAS TRANSPARANSI, PARTISIPASI PUBLIK DAN PELAYANAN DI AREA LAYANAN DASAR MASYARAKATPeningkatan Kualitas Transparansi, Partisipasi Publik dan Pelayanan di Bidang Kesehatan

Peningkatan Kualitas Transparansi, Partisipasi Publik dan Pelayanan di Bidang Pendidikan

28 Mendorong pemerataan kualitas

guru di daerah tertinggal

Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan

Program pemenuhan tenaga

pengajar di daerah terpencil dan

tertinggal

Th. 2014

Implementasi program beasiswa kepada remaja potensial daerah tertinggal untuk

dididik menjadi guru dan ditempatkan di daerah asal sesuai strategi dan roadmap

Th. 2015

Implementasi program beasiswa kepada remaja potensial daerah tertinggal untuk

dididik menjadi guru dan ditempatkan di daerah asal sesuai strategi dan roadmap

√ Usulan :

Memberikan beasiswa pendidikan guru untuk

remaja di daerah tertinggal, penerima beasiswa

tersebut wajib kembali dan menjadi guru di

daerah asal.

29 Peningkatan kualitas

guru/pengajar melalui

pembelajaran secara online

menggunakan video atau materi

visual lain yang memudahkan

pemahaman

Th. 2014

Tersedianya portal pooling materi pembelajaran guru/pengajar dan 500 materi

pembelajaran bersifat visual dari guru/pengajar terbaik untuk di-upload dalam

website agar bisa diakses guru/pengajar di daerah terpencil/tertinggal

Th. 2015

Tersedianya 500 materi pembelajaran bersifat visual dari guru/pengajar terbaik

untuk di-upload dalam website agar bisa diakses guru/pengajar di daerah

terpencil/tertinggal

√ Usulan :

Dibuat video pengajaran dari guru-guru terbaik

dibidangnya, yang bisa di akses online oleh para

guru di desa dan sekolah tertinggal

30 Pengiriman calon guru/sarjana

pendidikan dalam rangka

mengurangi kesenjangan jumlah

dan kualitas guru/pengajar di

daerah terpencil/tertinggal

Th. 2014

Diterbitkannya Peraturan Menteri yang mengatur kewajiban calon guru/sarjana

pendidikan untuk terjun ke daerah tertinggal/terpencil sebagai syarat kelulusan

Th. 2015

Terlaksananya pengiriman 500 calon guru/sarjana pendidikan ke daerah

tertinggal/terpencil

√ Usulan :

Kebijakan dimana para calon guru/sarjana

pendidikan harus terjun langsung dan mengajar

ke daerah pedalaman, sebagai syarat kelulusan.

31 Mendorong kegiatan riset dan

kegiatan aplikasi teknologi terapan

Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan

Pengembangan I-LAB-U

(Integrated Laboratory

University)

Th. 2014

Pengembangan aplikasi Media sosial Pengembangan I-LAB-U (Integrated Laboratory

University) sebagai portal informasi dan data ilmiah universitas

Th. 2015

Terkoneksinya I-LAB-U dengan 10 universitas

√ Usulan :

Pengembangan I-LAB-U (Integrated Laboratory

University).

Media sosial yang menyediakan berbagai

informasi dan data ilmiah yang dapat diakses oleh

pengguna melalui perangkat elektronik dan

komunikasi; keuntungan penggunaan aplikasi ini

digunakan untuk perbaikan dan peningkatan

kualitas laboratorium di sekolah dan universitas.

III

32 Pengelolaan anggaran

Kementerian/Lembaga yang

transparan dan akuntabel

Kementerian/Le

mbaga

Kementerian

Keuangan

Publikasi dokumen anggaran

Kementerian/Lembaga

sebagaimana diatur dalam UU

KIP

Th. 2014 :

1) 50% K/L mempublikasikan RKA K/L & DIPA

2)Terbitnya / tersedianya surat edaran Kementrian Keuangan / Instruksi Presiden

untuk mempublikasikan RKA KL & DIPA di masing-masing lembaga

Th. 2015

1) 100% K/L mempublikasikan RKA K/L & DIPA

2) 5 dari 87 K/L membuat format user-friendly information* (Kementrian Kesehatan,

kementrian Pendidikan, PU, KemenKoKesra dan BNP2TKI)

*Informasi mana saja yang akan dibuat formatnya, disesuaikan dengan target

penerima manfaat

√ Telah tersedia dijalankan melalui berbagai

program dan telah tersedia di website

Kementerian termasuk Kemenkeu

33 Publikasi dokumen/laporan

realisasi anggaran di lingkungan

Kementerian/Lembaga

Th. 2014

1) Tersusunnya template Laporan Realisasi Anggaran triwulan

2) 25% K/L mempublikasikan Laporan Realisasi Anggaran per 3 bulan (2014)

Th. 2015

50% K/L mempublikasikan Laporan Realisasi Anggaran per 3 bulan

√ Telah tersedia dijalankan melalui berbagai

program dan telah tersedia di website

Kementerian termasuk Kemenkeu

MENDORONG PENINGKATAN KUALITAS TRANSPARANSI, PARTISIPASI PUBLIK DAN PELAYANAN DI AREA RAWAN KORUPSIPeningkatan Kualitas Transparansi, Partisipasi Publik dan Pelayanan di Bidang Pengelolaan Anggaran

34 Integrasi pelaporan pengelolaan

keuangan antar Kementerian

dan Lembaga

Th. 2014

1) Terbitnya Peraturan Pemerintah tentang pengintegrasian pelaporan keuangan

lintas 4 K/L

2) Terbitnya Peraturan dari masing-masing Kementrian tentang penunjukkan

Kelompok Kerja

Th. 2015

Beroperasinya sistem informasi yang terintegrasi dan online di antara Pemerintah

Pusat dan Pemda

35 Transparansi pengelolaan anggaran

desa sebagai dampak penerbitan UU

Desa

Kementerian

dalam negeri

Kementerian

Keuangan

Publikasi dokumen anggaran

Pemerintah Desa dalam rangka

mendukung akuntabilitas

Th. 2014

1) Terbitnya turunan UU Desa yang mengatur transparansi pengelolaan Anggaran

Desa

2) Terpublikasikannya APBDes di 10% Pemerintah Desa

Th. 2015

Terpublikasikannya APBDesa di 30% Pemerintah Desa

√ Usulan Baru sehubungan terbitnya UU Desa

36 Memperkuat Koordinasi Penanganan

Kasus Korupsi Diantara Lembaga

Penegak Hukum melalui integrasi

data tipikor

KPK, Kepolisian

dan Kejaksaan

Agung

Transparansi untuk integrated

Criminal Justice System

Th. 2014

Adanya MoU antara Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK tentang Publikasi informasi yang

terintegrasi untuk memperkuat fungsi koordinasi dan 11 supervisi penanganan

korupsi

Th. 2015

Adanya Criminal Justice System yang terintegrasi

37 Tindak lanjut penanganan

laporan/pengaduan masyarakat

Kepolisian

Negara

Republik

Indonesia

Adanya platform publikasi informasi tindak lanjut atas penanganan pengaduan

masyarakat dan terintgasi dengan national complaint handling system (INPRES 2014)

√ Telah dijalankan OGI Tahun 2013

38 Kepolisian

Negara

Republik

Indonesia

Publikasi data base pengelolaan kasus yg terolah (tetap melindungi identitas pelapor)

(2014)

Adanya program kampanye publik tentang pengelolaan pengaduan kasus di

Kompolnas dan Komjak (2015) (INPRES 2014)

√ Telah dijalankan OGI Tahun 2013

39 Peningkatan kualitas pelayanan

publik di lingkup Kepolisian

Kepolisian Pengembangan sistem

penyelesaian pelanggaran lalu

lintas secara online

Th. 2014

Pengembangan Si-KATTON (Sistem Kartu Tanda Tilang dan Kehilangan Online)

Th. 2015

Terimplementasinya Si-KATTON di 2 daerah percontohan

√ Usulan :

Pengembangan sistem penyelesaian pelanggaran

lalu lintas secara online Si-KATTON

Peningkatan Kualitas Transparansi, Partisipasi Publik dan Pelayanan di Bidang Penegakan Hukum

40 Kepolisian Penyederhanaan prosedur dan

pelaksanaan layanan

pengurusan SIM, STNK dan BPKB

berkualitas secara online

Th. 2014

1. Terimplementasinya pelayanan SIM, STNK & BPKB secara online disertai informasi

status untuk diimplementasikan di 10 Polda.

2. Diterbitkannya ketentuan menyangkut keharusan pembayaran SIM, STNK & BPKB

melalui bank yang informasinya dipublikasi via website

3. Diterbitkannya ketentuan yang mengatur Sistem pelatihan dan pengujian di

tempat yang telah diakui pemerintah.

4. Tersusunnya evaluasi prosedur/mekanisme pembuatan SIM disertai rekomendasi

Th. 2015

1. Terlaksananya pelayanan SIM, STNK & BPKB secara online diserta informasi status

di 30 Polda

2. Terlaksananya pembayaran SIM, STNK & BPKB melalui bank yang informasinya

dipublikasi via website

3. Terlaksananya Sistem pelatihan dan pengujian di tempat yang telah diakui

pemerintah.

4. Diterbitkannya regulasi penyederhanaan prosedur/mekanisme pembuatan SIM

√ Usulan :

1. Membangun pusat pelayanan SIM di berbagai

tempat yang membutuhkan dengan metode set

covering, menyiapkan website pembuatan SIM.

2. STNK dan BPKB: Dealer mobil mendapatkan

buku petunjuk pembayaran STNK/BPKB. Sistem

pembayaran melalui ATM, bukti transfer

diserahkan kepolisian untuk mendapat surat

resmi. SIM: Sistem pelatihan dan pengujian di

tempat yang telah diakui pemerintah. Uji praktek

berdasarkan kondisi jalan raya (bukan zig-zag).

3. Meningkatkan pengawasandan pada pelaksana

sektor pelayanan publik (dengan CCTV dan

publikasi rekaman/dokumen ke publik).

4. Penyederhanaan pembuatan SIM (tes uji

praktek disederhanakan), dan pemberian

pelatihan mengemudi yang baik dan benar serta

taat lalu lintas.

5. Pemberian chip kepada kendaraan bermotor

sebagai penunjuk informasi pembayaran pajak.

41 Pengawasan pelayanan publik

kepolisian oleh publik melalui

CCTV

Th. 2014

Publikasi rekaman CCTV di pelayanan publik di 1 Polda dalam website

Th. 2015

Publikasi rekaman CCTV di pelayanan publik di 5 Polda dalam website

42 Mendorong keterlibatan

masyarakat dalam pengawasan

pelaksanaan pengadaan barang dan

jasa

LKPP Kementerian/L

embaga dan

Pemerintah

Daerah

Penerbitan ketentuan

mengatur keterlibatan publik

dalam pengawasan

pelaksanaan pengadaan

barang dan jasa

Th. 2014

Diterbitkannya revisi ketentuan menyangkut partisipasi masyarakat umum di

dalam Perka LKPP No.6

Th. 2015

Diterbitkannya peraturan di tingkat kementerian/ lembaga/pemda tentang

pastisipasi publik dalam pengadaan

43 Penguatan dukungan sistem

informasi melalui Integrasi data

pengadaan dalam rangka

mendorong pengadaan barang

jasa yang akuntabel

Th. 2014

Tersedianya data menyangkut pengadaan machine readable dan accessible

Th. 2015

Tersedianya data pengadaan yang terintegrasi secara nasional

44 Implementasi Black list berbasis

personal yang berlaku secara

nasional

Th. 2014

Adanya regulasi yang mengatur kewajiban untuk mempublikasikan daftar hitam

Th. 2015

Publikasi daftar perusahaan dan personal yang di-black list

Peningkatan Kualitas Transparansi, Partisipasi Publik dan Pelayanan di Bidang Pengadaan Barang dan Jasa

Peningkatan Kualitas Transparansi, Partisipasi Publik dan Pelayanan di Bidang di Bidang Pengembangan Usaha dan Investasi

45 Peningkatan kualitas layanan

perizinan usaha

BKPM Peningkatan kualitas layanan

perizinan usaha di daerah

melalui pembenahan sistem

informasi yang terintegrasi

antara PTSP dengan SKPD terkait

Th. 2014

1) Terbangunnya sistem informasi yang terintegrasi menyangkut data base perizinan

usaha antara PTSP dengan SKPD, piloting di 2 Kab/Kota

2) Terbentuknya dan beroperasinya portal terintegrasi (mailing list) untuk

dilakukannya interdept discussion yang terhubung antara PTSP dengan SKPD, piloting

di 2 Kab/Kota

Th. 2015

1) Terbangunnya sistem informasi yang terintegrasi menyangkut data base perizinan

usaha antara PTSP dengan SKPD, piloting di 50 Kab/Kota

2) Terbentuknya dan beroperasinya portal terintegrasi (mailing list) untuk

dilakukannya interdept discussion yang terhubung antara PTSP dengan SKPD, piloting

di 50 Kab/Kota

√ Usulan :

Restrukturisasi proses perizinan menggunakan

sistem IT yang terintegrasi (kebijakan satu pintu)

& pengolahan database dan pembentukan

Interdept Discussion di daerah yang terhubung

dengan Pemerintah Pusat.

46 Pengembangan portal konsultasi

perizinan usaha di PTSP yang

dapat diakses secara online

Th. 2014

Terbangunnya portal yang menyediakan layanan fasilitas konsultansi perizinan usaha

di website PTSP piloting 5 Kab/Kota

Th. 2015

Terbangunnya portal yang menyediakan layanan fasilitas konsultansi perizinan usaha

di website PTSP piloting 20 Kab/Kota

√ Usulan :

Menjadikan pelayanan perizinan untuk usaha

dalam satu instansi saja, menambahkan

pelayanan konsultasi untuk pengembangan usaha

yang dapat diakses secara online.

47 Mendorong Transparansi Layanan

Perizinan Usaha/Penanaman Modal

di Daerah

BKPM Transparansi mengenai status

perizinan usaha oleh badan

pemerintah daerah pada publik

Th. 2014

Beroperasinya tracking system layanan izin usaha/penanaman modal di 15 Provinsi

dan 15 Kabupaten/Kota

Th. 2015

Beroperasinya tracking system layanan izin usaha/penanaman modal di 15 Provinsi

dan 30 Kabupaten/Kota

Pengembangan Sistem Infomasi

Harga dan Stok Komoditas bahan

pokok antar wilayah

Kementerian

Perdagangan

Terbangunnya dan

terpublikasikannya informasi:

1. Harga komodito bahan pokok

di wilayah Indonesia 2.

stock komoditi bahan pokok di

wilayah indonesia

Th. 2014

- perbaikan sistem dan desain

- beroperasinya sistem informasi dan terpublikasinya informasi harga dan stok

48 Penguatan peran swasta untuk

membangun praktek kondusif dalam

hal berinteraksi dengan pihak

Pemerintah

Bappenas Meningkatkan pemahaman

sektor usaha baik BUMN/D dan

asosiasi pengusaha menyangkut

dampak buruk uang pelicin

dalam bisnis dan ekonomi

bangsa

Th. 2014

1) Tersusunnya laporan hasil kegiatan sosialisasi tentang uang pelicin sebagai bagian

dari tipikor yang dilakukan oleh 5 BUMN Besar dan 3 asosiasi / Kamar Dagang,

Kemendag, dan Kemenperind di nasional dan daerah

2) Adanya kajian tentang UU Tipikor

Th. 2015

Tersusunnya rekomendasi substansi revisi UU Tipikor yang mengatur tentang korupsi

di sektor swasta.

49 Peningkatan kualitas layanan melalui

otomasi di PTSP

Kementerian

Pendayagunaan

dan Aparatur

Negara

Kementerian

dalam negeri

Penerapan e-governance yang

fokus pada pelayanan publik,

efisiensi internal, dan

networking pemerintah; serta

memiliki visi yang jelas.

Th. 2014

Implementasi sistem pelayanan publik secara terotomasi Kantor Pelayanan Terpadu

(PTSP) di 20 Pemprov dan 150 Kab/Kota (Aplikasi Non SPIPISE)

Th. 2015

Implementasi sistem pelayanan publik secara terotomasi Kantor Pelayanan Terpadu

(PTSP) di 30 Pemprov dan 300 Kab/Kota (Aplikasi Non SPIPISE)

50 Mendorong peran swasta dalam

pengembangan wilayah tertinggal

melalui penyewaan pulau terpencil

Kementerian

Kelautan dan KP

Pelibatan sektor swasta dalam

pemanfaatan pulau terpencil

untuk dikembangkan

Th. 2014

Tersusunnya regulasi dan blue print penyewaan pulau terpencil dalam rangka

percepatan pengembangan wilayah

Th. 2015

Implementasi pemanfaatan pulau oleh investor melalui proses sewa sesuai dengan

ketentuan berlaku

√ Usulan :

Menyewakan nama pulau tersebut kepada

investor WNI.

51 Mendorong partisipasi publik dalam

pengembangan Blue Economic Zone

Kementerian

Kelautan dan KP

Keterlibatan publik dalam

pengembangan Blue Economic

Zone (zona ekonomi berbasis

sumber daya perikanan)

Th. 2014

Terbitnya blue print pembentukan Blue Economic Zone (zona ekonomi berbasis

sumber daya perikanan) dan identifikasi zone potensial untuk dikembangkan

Th. 2015

Implementasi Blue Economic Zone melalui pilot project 1 zone terpilih

√ Usulan :

Pembentukan Blue Economic Zone (rencana

zonasi perikanan/pembagian zona ekonomi

berbasis sumber daya perikanan) yang

melibatkan semua stakeholder.52 Peningkatan peran pemuda dalam

kegiatan pembangunan melalui

implementasi PP 41 tahun 2011 dan

PP 60 tahun 2013

Kementerian Koperasi dan UMKMKementerian Pemuda dan Olah RagaTerselenggaranya pembinaan

kewirausahaan bagi pemuda

termasuk mahasiswa melalui

beragam upaya pengembangan

terintegrasi dan penyediaan

fasilitas infrastruktur

kewirausahaan.

Th. 2014

Tersusun dan terimplementasinya Strategi dan Roadmap rencana aksi

pengembangan kewirausahaan piloting di 10 kabupaten/kota termasuk

pembangunan portal informasi UMKM terintegrasi (pendirian usaha, pengembangan

hingga pemasaran)

Terbangunnya portal informasi

Th. 2015

Terimplementasinya Strategi dan Roadmap rencana aksi pengembangan

kewirausahaan piloting di 50 kabupaten/kota

√ Usulan :

Memberi edukasi pada masyarakat mengenai

peluang wirausaha. Mendorong kegiatan

kewirausahaan untuk mahasiswa. Mengadakan

sekolah gratis bagi anak marginal

PP 41/2011 Pengembangan kewirausahaan dan

kepeloporan pemuda, serta penyediaan

prasarana dan sarana kepemudaan. PP 60/2013

Ortala Lembaga Permodalan Kewirausahaan

Pemuda (LPKP)

Pemerintah menjadi jembatan antara karya IPTEK

anak bangsa dengan investor/pengusaha, dalam

hal permodalan dan produksi karya

53 Peningkatan peran pemuda dalam

rangka ikut lebih terlibat dalam

pembangunan

Kementerian

Pemuda dan

Olah Raga

Pembentukan organisasi nirlaba

pemuda yang peduli akan nasib

bangsa dan melakukan kegiatan

positif di berbagai bidang.

Th. 2014

Terlaksananya program pembinaan organisasi kepemudaan sebagai ajang

pengembangan kreasi anggota dan memiliki kemandirian secara lembaga di 10

Provinsi

Th. 2015

Terlaksananya program pembinaan organisasi kepemudaan sebagai ajang

pengembangan kreasi anggota dan memiliki kemandirian secara lembaga di 30

Provinsi

54 Peningkatan infrastruktur dan

kualitas layanan pertanahan

Badan

Pertanahan

Negara

Implementasi Sistem Informasi

Pertanahan agar dapat

dimanfaatkan oleh publik baik

melalui publikasi dalam website

dan peningkatan kualitas

layanan pertanahan

Th. 2014

Termanfaatkannya Sistem Layanan Pertanahan secara online oleh publik melalui

website BPN untuk 5 jenis layanan

Th. 2015

Termanfaatkannya Sistem Layanan Pertanahan secara online oleh publik melalui

website BPN untuk 30 jenis layanan

Peningkatan kualitas layanan pertanahan di

pedesaan dan peningkatan pemahaman

masyarakat menyangkut pertanahan

55 Memperkuat pemahaman

stakeholder menyangkut hukum

pertanahan sekaligus

mendorong partisipasinya dalam

penyediaan layanan pertanahan

Th. 2014

Terlaksananya workshop dan pelatihan kepada stakeholder menyangkut regulasi

hukum pertanahan di 5 Provinsi

Th. 2015

Terlaksananya workshop dan pelatihan kepada stakeholder menyangkut regulasi

hukum pertanahan di 20 Provinsi

Peningkatan Kualitas Transparansi, Partisipasi Publik dan Pelayanan di Bidang di Bidang Pertanahan

56 Peningkatan pemanfaatan data

pertanahan melalui integrasi

data dengan K/L terkait dan

publikasi data pertanahan

kepada publik

Th. 2014

Terlaksananya integrasi data pertanahan dengan 2 Kementerian/Lembaga dan

Publikasi pemetaan online melalui website BPN untuk lingkup area wilayah Jawa dan

Bali

Th. 2015

Terlaksananya integrasi data pertanahan dengan 3 Kementerian/Lembaga dan

Publikasi pemetaan online melalui website BPN untuk lingkup area wilayah

Sumatera, Jawa dan Bali

57 Mendorong investasi usaha melalui

integrasi kebijakan dan regulasi

mengenai pertanahan di Indonesia

dalam bentuk satu dokumen

Badan

Pertanahan

Nasional

Transparansi informasi

mengenai seluruh regulasi

pertanahan yang disajikan dalam

satu dokumen terintegrasi

Th. 2014

Diterbitkannya buku/dokumen/file yang telah mengintegrasikan semua regulasi

menyangkut pengurusan kepemilikan dan penggunaan tanah 5 jenis layanan

Th. 2015

Diterbitkannya buku/dokumen/file yang telah mengintegrasikan semua regulasi

menyangkut pengurusan kepemilikan dan penggunaan tanah 10 jenis layanan

√ Tindak Lanjut Inpres 1/2013

58 Penguatan transparansi dan

akuntabilitas dalam pelayanan publik

menyangkut pengelolaan TKI

BNP2TKI Publikasi informasi pengiriman

TKI menyangkut statustik

pengiriman, kepulangan dan

kasus yang terjadi dalam website

Th. 2014

Terpublikasikannya secara online database TKI yang bekerja di luar negeri secara

data agregat berdasarkan kota & negara menyangkut jumlah, keberangkatan,

rencana kepulangan dan menghadapi kasus pelanggaran hukum.

Th. 2015

Terlaksananya pelayanan secara online antara PJTKI dengan BNP2TKI (Pusat dan

Daerah)

√ Sudah tersedia sistem pengaduan BNP2TKI : CALL

CENTRE BNP2TKI

59 Pengembangan infrastruktur

pengaduan TKI dalam rangka

mendukung perlindungan TKI

yang bekerja di luar negeri

Th. 2014

1. Sistem informasi pengaduan TKI Call Center BNP2TKI telah terhubung dengan 1

Kementerian/Lembaga baru dalam rangka penanganan tindak lanjut pengaduan TKI

2. Publikasi laporan pengaduan dan tindak lanjut pengaduan TKI yang diterima dalam

website BNP2TKI

Th. 2015

1. Sistem informasi pengaduan TKI Call Center BNP2TKI telah terhubung dengan 2

Kementerian/Lembaga baru dalam rangka penanganan tindak lanjut pengaduan TKI

2. Publikasi laporan pengaduan dan tindak lanjut pengaduan TKI yang diterima dalam

website BNP2TKI

60 Peningkatan kualitas layanan

kependudukan melalui transparansi

dan sistem informasi

Kementerian Dalam Negeri Pemanfaatan sistem informasi

kependudukan secara

terintegrasi untuk mendukung

pelayanan publik kependudukan

di kelurahan, Kecamatan dan

Dinas Kependudukan Kab./Kota

(layanan online dan terotomasi)

Th. 2014

Pilot project di 2 Kab/Kota implementasi sistem informasi dalam pelayanan

kependudukan secara otomasi melalui website dan terotomasi di kantor Kecamatan

dan Desa.

Th. 2015

Pilot project di 50 Kab/Kota implementasi sistem informasi dalam pelayanan

kependudukan secara otomasi melalui website dan terotomasi di kantor Kecamatan

dan Desa.

√ Usulan :

1. Pengisian formulir secara online untuk

pembuatan, perpanjangan KTP. KTP yang

digunakan adalah dalam bentuk 'print out' dari

data online KTP tersebut.

2. Mengadakan sidak ke kecamatan dan

kelurahan, membangun sistem IT untuk

meningkatkan pelayanan di kecamatan dan

kelurahan.

3. SistemSingle Sign On dimana satu nomer

identitas dapat digunakan untuk mengurus semua

keperluan administrasi.

Peningkatan Kualitas Transparansi, Partisipasi Publik dan Pelayanan di Bidang Pengelolaan TKI

Peningkatan Kualitas Transparansi, Partisipasi Publik dan Pelayanan di Bidang Pengelolaan Haji

Peningkatan Kualitas Transparansi, Partisipasi Publik dan Pelayanan di Bidang Kependudukan

61 Pengelolaan haji yang dilakukan

secara transparan dan akuntabel

Kementerian

Agama

Publikasinya informasi

pengelolaan setoran BPIH

Th. 2014

Publikasinya informasi pengelolaan setoran BPIH per 31 Desember 2014

Th. 2015

Publikasinya informasi pengelolaan setoran BPIH per 31 Desember 2015

√ Kelanjutan renaksi th. 2013

62 Mendorong transparansi, dan

akuntabilitas layanan publik di Kantor

Urusan Agama (KUA)

Kementerian

Agama

Publikasinya informasi layanan

pernikahan meliputi

mekanisme/prosedur, biaya dan

waktu layanan melalui poster

serta tersedianya sistem

pengaduan di Kantor Urusan

Agama di Kabupaten/Kotamadya

seluruh Provinsi Jawa, Sumatera

dan Bali

Th. 2014

Publikasinya informasi layanan pernikahan meliputi mekanisme/prosedur, biaya dan

waktu layanan melalui poster serta tersedianya sistem pengaduan di Kantor Urusan

Agama di Kabupaten/Kotamadya seluruh Provinsi Jawa, Sumatera dan Bali

Th. 2015

Publikasinya informasi layanan pernikahan meliputi mekanisme/prosedur, biaya dan

waktu layanan melalui poster serta tersedianya sistem pengaduan di Kantor Urusan

Agama di Kabupaten/Kotamadya seluruh Provinsi Jawa, Sumatera, Kalimantan,

Sulawesi, Bali & Nusa Tenggara

63 Transparansi pengelolaan Sumber

Daya Alam dalam rangka mendukung

akuntabilitas

Kementerian

Koordinator

Bidang

Perekonomian

Transparansi penerimaan

sumber daya alam migas &

pertambangan melalui EITI

Tahun 2014

Terpublikasikannya laporan hasil rekonsiliasi inisiatif transparansi industri ekstraktif

(EITI) Indonesia dari sektor migas dan pertambangan untuk TA 2010, TA 2011 dan

2012

Tahun 2015

Terpublikasikannya laporan hasil rekonsiliasi inisiatif transparansi industri ekstraktif

(EITI) Indonesia dari sektor migas dan pertambangan untuk TA 2013 sesuai dengan

standar baru EITI 2013

64 Kementerian

Energi dan

Sumber Daya

Mineral dan

Lembaga

Transparansi informasi

menyangkut Volume Produksi

Sektor Ekstraktif (Migas dan

Tambang) , Kontrak migas (KKKS)

dan minerba (KK, PKP2B dan

IUP) serta pemberian izin usaha

pertambangan (IUP) dalam

setiap tahapannya

Tahun 2014

1) Adanya publikasi data produksi dan penerimaan migas maupun mineral dan

batubara secara real time dan terklasifikasi menurut daerah penghasil dan unit

produksi (unit kontrak/ijin)

2) Adanya publikasi dokumen kontrak migas (KKKS) dan pertambangan

(KK/PKP2B/IUP),

Tahun 2015

1) Adanya publikasi izin usaha pertambangan (IUP) di sektor mineral dan batubara

secara terintegrasi di Pusat-Daerah termasuk publikasi proses pemberian izin usaha

pertambangan dalam setiap tahapannya.

65 Kementerian

Energi dan

Sumber Daya

Mineral dan

Lembaga

Transparansi pelaksanaan

renegosiasi Kontrak Karya (KK)

dan PKP2B sesuai amanat UU

Minerba serta pelaksanaan dan

pengawasan hilirisasi pasca 13

Januari 2014

Tahun 2014

1)Adanya publikasi perkembangan dan hasil renegosiasi kontrak karya (KK) dan

PKP2B - terkait pelaksanaan UU Minerba (No. 4/2009)

2) Adanya publikasi perkembangan dan pengawasan pelaksanaan kewajiban

pengolahan dan pemurnian bahan tambang oleh industri pertambangan per 12

Januari 2014 - terkait pelaksanaan UU Minerba (No.4/2009)

Tahun 2015

Adanya mekanisme pengaduan dan pengawasan masyarakat terkait pelaksanaan

hilirisasi

Peningkatan Kualitas Transparansi, Partisipasi Publik dan Pelayanan di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam

66 Kementerian

Energi dan

Sumber Daya

Mineral dan

Lembaga

Transparansi pelaksanaan

pengadaan di sector hulu migas

dan minerba dalam setiap

tahapannya

Tahun 2014

Pelaksanaan pengadaan di sektor hulu migas dan minerba menggunakan sistem

online (e-procurement) yang dapat diawasi perkembangannya oleh publik dalam

setiap tahapannya (50%)

Tahun 2015

1) Pelaksanaan pengadaan di sektor hulu migas dan minerba menggunakan sistem

online (e-procurement) yang dapat diawasi perkembangannya oleh publik dalam

setiap tahapannya (50%)

2) Adanya mekanisme pengaduan dan pengawasan masyarakat dalam pelaksanaan

pengadaan di sector hulu migas dan minerba

3) Adanya mekansime whistleblower yang terintegrasi dengan LPSK dan KPK

67 Kementerian

Energi dan

Sumber Daya

Mineral dan

Lembaga

Transparansi informasi data

spatial sector ekstraktif

Terpublikasikannya informasi/data spasial untuk One Map Migas dan Minerba

melalui situs Kementerian ESDM dengan data yang terperbaharui (up dated)

68 Kementerian

Energi dan

Sumber Daya

Mineral dan

Lembaga

Transparansi pelaksanaan

program Tanggung Jawab Sosial

(TJS) atau CSR di sector migas

dan Comdev/CSR di sector

minerba.

Terpublikasikannya dokumen terkait pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial

(TJS/CSR) KKKS Migas dan KK/IUP/PKP2B Minerba dalam setiap tahapannya (mulai

dari perencanaan sampai pertanggungjawaban)

69 Kementerian

Energi dan

Sumber Daya

Mineral dan

Lembaga

Transparansi pelaksanaan

reklamasi dan pasca tambang

dalam setiap tahapannya di

sector migas dan minerba, serta

dana Jaminan Reklamasi

(Minerba) dan ASR (Migas)

Tahun 2014

Terpublikasikannya dokumen terkait dengan reklamasi dan pasca tambang mulai dari

perencanaan sampai dengan pertanggungjawaban (Termasuk di dalamnya informasi

terkait besaran dan penggunaan dana Jaminan Reklamasi –Minerba- atau dana ASR

–Migas-)

Tahun 2015

1)Terpublikasikannya laporan hasil monev pelaksanaan reklamasi dan pasca tambang

mulai dari perencanaan sampai dengan pertanggungjawaban (Termasuk di dalamnya

informasi terkait besaran dan penggunaan dana Jaminan Reklamasi –Minerba- atau

dana ASR –Migas-)

2) Adanya mekanisme pengaduan dan pengawasan masyarakat terkait pelaksanaan

reklamasi dan pasca tambang

70 Peningkatan kualitas pengawasan

izin pengelolaan hasil hutan

Kementerian

Kehutanan

Transparansi informasi

menyangkut aktivitas

pengelolaan sumber daya

khususnya produk kehutanan

Th. 2014

Terpublikasikannya data dan informasi produksi dan peredaran hasil hutan , dan

Iuran Hasil Hutan (PSDH & DR), serta beroperasinya timber tracking system di 100

unit manajemen (perusahaan)

Th. 2015

Terpublikasikannya data dan informasi produksi dan peredaran hasil hutan , dan

Iuran Hasil Hutan (PSDH & DR), serta beroperasinya timber tracking system di 120

unit manajemen (perusahaan)

√ Usulan :

Pengadaan id card sebagai izin secara online yang

berpusat di instansi kehutanan bagi para pelaku

industri kayu yang berisikan data secara lengkap

kayu tersebut dan tujuannya.

IV

71 Mendorong partisipasi publik dalam

membangun jiwa berintegritas di

lingkungan sekolah dan layanan

publik

Bappenas Penyediakan layanan pengaduan

kasus korupsi pada lembaga

pemerintah dan lembaga

pendidikan yang terhubung

dengan KPK

Th. 2014

Terkoneksinya 34 website Kementerian/Lembaga dengan layanan KPK Whistle

Blower System

Th. 2015

Terkoneksinya website Pemda, universitas dan sekolah dengan layanan KPK Whistle

Blower System

√ Usulan :

Menyediakan situs pengaduan kasus korupsi yang

dipasang di lembaga pendidikan, kantor

pelayanan publik, dan lembaga pemerintahan

Penguatan Kapasitas Publik Untuk Monitoring Penyelengaraan NegaraMENDORONG PENINGKATAN KUALITAS TRANSPARANSI, PARTISIPASI PUBLIK DAN PELAYANAN DI AREA MENJADI PERHATIAN UTAMA PUBLIK

72 Kementerian

Dalam Negeri

Implementasi "Sekolah

Integritas" yang dibuat oleh PTN

atau PTS di Indonesia dan

bekerjasama dengan KPK dan

Pemprov/Pemkot.

Th. 2014

Implementasi program "sekolah integritas" di 1 daerah percontohan

Th. 2015

Implementasi program "sekolah integritas" di 5 daerah percontohan

√ Usulan :

Implementasi "Sekolah Integritas" yang dibuat

oleh PTN atau PTS di Indonesia dan bekerjasama

dengan KPK dan Pemprov/Pemkot.

73 Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan

Menggunakan media boneka

anak-anak untuk mengajarkan

pendidikan anti korupsi sejak

dini dalam pendidikan formal

dan informal.

Th. 2014

Evaluasi pendidikan anti korupsi bagi siswa/wi sekolah usia dini dan implementasi

piloting di 1 daerah percontohan

Th. 2015

Implementasi pendidikan anti korupsi sekolah usia dini di 5 daerah percontohan

√ Usulan :

Menggunakan media boneka anak-anak untuk

mengajarkan pendidikan anti korupsi sejak dini

dalam pendidikan formal dan informal.

74 Bappenas Pembangunan taman wisata

"Museum Korupsi Indonesia"

Th. 2014

Tersusunnya kajian pembangunan Taman Wisata Museum Korupsi Indonesia

Th. 2015

Terlaksananya feasibility studies pembangunan Taman Wisata Museum Korupsi

Indonesia

√ Usulan :

Pembentukan taman wisata "Museum Korupsi

Indonesia" , diprakarsai oleh lembaga-lembaga

yang terlibat didalamnya, dimana terpidana

korupsi menjadi fasilitaror dan pengurus museum

tersebut tanpa dibayar sebagai penjual tiket,

office boy/girl, badut, tour guide, tukang parki,

dan lain-lain.

75 Kemenakertran

s

Pembekalan calon TKI

menyangkut budaya Indonesia

Th. 2014

Penyusunan materi pengenalan budaya Indonesia dan pelatihannya kepada calon TKI

sebagai materi wajib

Th. 2015

Penerbitan ketentuan Menakertrans menyangkut materi pengenalan budaya

Indonesia

√ Usulan :

Memberikan mentoring kepada TKI untuk dapat

mendidik anak majikan dengan budaya Indonesia.

76 Transparansi dan Partisipasi Publik

dalam perumusan kebijakan baru

Bappenas Pengembangan portal

komunikasi kebijakan publik

tingkat pusat dengan

masyarakat

Th. 2014

Terbangunnya portal komunikasi kebijakan Pemerintah yang menyediakan ruang

bagi masyarakat memberikan komentar yang terintegrasi dengan 5

Kementerian/Lembaga

Th. 2015

Terintegrasinya 30 Kementerian/Lembaga dengan portal

√ Usulan :

Website 'Demonstrasi Online' yang dibuat oleh

pemerintah untuk menjadi wadah bagi

masyarakat dalam memprotes kebijakan

pemerintah. Semua instansi pemerintah wajib

memiliki akun di website tersebut.

77 Transparansi dan Partisipasi Publik

dalam perumusan rencana

pembangunan nasional dan daerah

Bappenas Kementerian Dalam NegeriPengembangan metode

perumusan rencana

pembangunan nasional dan

daerah yang mengutamakan

partisipasi publik melalui

pendekatan online dan offline

Th. 2014

Penerbitan peraturan menteri/acuan teknis perumusan rencana pembangunan yang

melibatkan masyarakat secara aktif menggunakan metode online dan offline

Th. 2015

Terimplementasinya metode perumusan rencana pembangunan yang melibatkan

masyarakat secara aktif menggunakan metode online dan offline, piloting di 5

Kab/kota

√ Usulan :

FGD antara warga dan pemerintah secara online

(dalam bentuk aplikasi multi-platform yang

terkoneksi dengan SKPD, DPRD, Pemda) dan

offline (FGD langsung di Taman Kota).

78 Peningkatan kinerja lembaga DPR-RI

dan DPRD melalui publikasi informasi

kepada publik

Sekretariat

Jenderal DPR-RI

Publikasi informasi kelembagaan

DPR-RI dan DPRD yang

terintegrasi menyangkut

informasi kelembagaan,

tugas/fungsi, keanggotaan dan

kegiatan melalui website yang

terintegrasi

Th. 2014

Penyempurnaan website DPR-RI yang menginformasikan : Data kelembagaan

(organisasi, tupoksi dan keanggotaan), data absensi dan partisipasi anggota DPD/DPR

pada setiap rapat yang berlangsung, laporan mengenai jalannya rapat secara

langsung, pengawasan produk legislasi, komentar publik mengenai rapat yang

berlangsung, publikasi hasil sidang kepada publik.

Th. 2015

Terintegrasinya website DPR-RI dengan DPRD di 5 Provinsi dan 50 Kab/Kota

Mendorong Partisipasi Publik dalam Perencanaan Kegiatan Pembangunan

Transparansi dan Partisipasi Publik di Lembaga DPR/DPD - DPRD

79

Mendorong transparansi dan

akuntabilitas Lembaga DPR-RI

Sekretariat

Jenderal DPR-RI

Publikasi informasi kelembagaan

dan mekanisme kerja lembaga

DPR-RI melalui websitenya

Th. 2014

1) Publikasi kriteria menyangkut penyelenggaraan rapat tertutup tersedia, dengan

ruang lingkup yang ketat

2) Diterbitkannya ketentuan baru menyangkut model pendokumentasian dan

publikasi setiap pengambilan keputusan (termasuk dengan cara voting) yang

menjamin kemudahan akses, berstandar, dan aktual)

Th. 2015

Terpublikasinya mekanisme pengolahan dan alur pergerakan dokumen dari

sekretariat alat kelengkapan ke PPID, pengarsipan, dan manajemen www.dpr.go.id

√ Rencana aksi disesuaikan karena masuk dalam

substansi RUU dan bukan mengawal disiplin

proses perumusan RUU menggunakan prinsip

Transparansi & Partisipasi Publik

Mendorong pemahaman Masyarakat

atas haknya menyangkut dampak

polusi / kerusakan lingkungan

melalui informasi yang akurat dan

tepat waktu.

Kementerian

Lingkungan

Hidup

Implementasi sistem

pengumpulan dan publikasi

informasi mengenai pelepasan

dan transfer B3 ke media

lingkungan (tanah, air, udara)

dari industri dan fasilitas lainnya.

Tahun 2014

(1) Diterbitkannya Pedoman KLH mengenai dokumen-dokumen yang wajib dibuka

terkait pencemaran air dan udara, termasuk informasi mengenai pelepasan dan

transfer B3 ke media lingkungan (tanah, air, udara);

(2) Diterbitkannya pedoman KLH mengenai sistem pengumpulan dan publikasi

informasi tentang pelepasan dan transfer B3 ke media lingkungan (air, tanah, udara)

sesuai dengan konteks dan kesiapan Indonesia.

Kementerian

Lingkungan

Hidup

Publikasi data pelepasan dan

transfer kandungan polutan dari

aktivitas industri yang dapat

diakses setiap waktu, secara

interaktif dalam format yang

mudah dicerna masyarakat

awam di 1 pilot project

pencemaran air dan 1 pilot

project pencemaran udara

Tahun 2015

(1) Terlaksananya 1 pilot project keterbukaan informasi tentang pencemaran air dan

1 pilot project tentang pencemaran udara di daerah terdampak yang

mempublikasikan kualitas air dan udara secara interaktif dan serta merta (real time)

dalam website KLH dan BLH Daerah;

(2) Terlaksananya sosialisasi mengenai data tersebut kepada masyarakat terdampak

melalui media yang dapat diakses.

Kementerian

Lingkungan

Hidup

Badan Publik melakukan survey

mengenai tingkat kepuasan

masyarakat dalam hal respon

maupun kualitas akses informasi

di Badan Publik terkait;

Tahun 2014

(1) Tersusunnya Daftar Informasi Publik yang dibuat berdasarkan riset mendalam

mengenai semua dokumen / informasi yang dikuasai Badan Publik serta mandat

peraturan sektoral (Kajian dapat memanfaatkan riset REDD+) dalam website;

(2) K/L terkait di tingkat nasional merespon 80% permohonan informasi dari publik

sebagaimana UU KIP

Kementerian

Lingkungan

Hidup

Implementasi UU KIP dan

mandat keterbukaan di UU

Sektoral baik dalam hal

informasi yang bersifat proaktif

maupun reaktif di 50% tingkat

provinsi (SKPD terkait LH,

Kehutanan, Perkebunan dan

Pertambangan di 10 Provinsi)

Tahun 2015

(1) SKPD terkait LH, Kehutanan dan Pertambangan di 10 Pemerintah Provinsi

merespon 80% permohonan informasi dari publik sebagaimana UU KIP;

(2) Adanya replikasi terhadap Daftar Informasi Publik tingkat nasional (sektor

lingkungan hidup, kehutanan, perkebunan dan pertambangan) di 10 Provinsi;

(3) Publikasi dokumen AMDAL, Izin Usaha, dan monitoring dan evaluasi ketaatan

pelaku usaha dalam website 10 Pemerintah Provinsi

Mendorong partisipasi masyarakat

dalam perumusan kebijakan

menyangkut lingkungan hidup

Kementerian

Lingkungan

Hidup

Publikasi informasi mekanisme

keterlibatan publik disertai

dengan pelibatan dalam proses

penerbitan izin AMDAL

Tahun 2014

(1) Terpublikasinya baseline implementasi keterlibatan masyarakat dalam proses

AMDAL dan Izin Lingkungan di tingkat nasional;

(2) Adanya produk-produk user friendly (mis: infografis, poster, media kampanye

publik) mengenai Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan

yang dipublikasikan kepada masyarakat di lokasi-lokasi yang akan/sedang dalam

proses pembuatan AMDAL/Izin Lingkungan.

Tahun 2015

(1) Tersedianya instrumen pemantauan sosial Pelibatan Masyarakat dalam proses

pembuatan AMDAL dan Izin Lingkungan;

(2) Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi implementasi pada poin (1) dari

masyarakat sipil dan dari Pemerintah Daerah;

BIG Integrasi informasi peta di

berbagai Kementerian ke dalam

Portal One Map dan

dipublikasikan kepada

masyarakat

Tahun 2014

Tersedianya penyatuan peta-peta digital Kementerian yang telah ada di Portal One

Map yang dibuka kepada Publik, dengan highlight pada sektor-sektor yang

bermasalah (ketidaksamaan batas, dll)

Tahun 2015

1) Adanya evaluasi menyeluruh dan pengayaan (update) terhadap isi One Map

Portal;

2) Digitasi serta publikasi data-data yang masih belum terpublikasikan (termasuk

konsesi, batas HGU, dst.) secara online sehingga dapat diakses oleh seluruh pihak

yang berkepentingan.

3) Sosialisasi penggunaan One Map Portal di level sub-nasional (3 provinsi pilot di

level Provinsi, Kabupaten dan Kota)

√ Telah terlaksana dalam Portal One Map

80 Mendorong perhatian pemerintah

dan publik dalam pemenuhan

kebutuhan masyarakat penyandang

disabilitas

Kementerian

Sosial

Penguatan akses masyarakat

cacat pada fasilitas umum

khususnya transportasi dan lalu

lintas

Th. 2014

Terpilihnya 3 daerah pilot sebagai percontohan dalam penyediaan fasilitas penunjang

bagi masyarakat cacat berupa fasilitas umum dan petugas

Th. 2015

Terlaksananya percontohan daerah ramah bagi penyandang cacat dan diumumkan

secara nasional

√ Usulan :

Membuat daerah percontohan dengan

menyediakan fasilitas penunjang berupa polisi

berbahasa isyarat, petunjuk braile pada berbagai

sarana umum, dan kendaraan khusus bagi orang

cacat81 Kementerian

Sosial

Pemberdayaan masyarakat

untuk melindungi penyandang

diaabilitas mendapatkan hak

dalam fasilitas puvlik

Th. 2014

Penguatan/pengembangan komunitas publik yang perduli dengan nasib penyandang

disabilitas di 2 daerah percontohan

Th. 2015

Penguatan/pengembangan komunitas publik yang perduli dengan nasib penyandang

disabilitas di 5 daerah percontohan

Usulan :

Membangun sarana dan prasarana untuk

membantu penyandang disabilitas, pembentukan

organisasi-organisasi yang konsen terhadap

penyandang disabilitas, memudahkan pemberian

jamkesmas.82 Kementerian

Komunikasi dan

Informatika

Kerjasama antara pemerintah

dan media untuk mendorong

perhatian publik menampilkan

anak-anak penyandang

disabilitas melalui program

televisi

Th. 2014

Tersusunnya roadmap dan rencana aksi pengembangan kapasitas penyandang

disabilitas dalam program televisi

Th. 2015

Peningkatan jumlah penyandang disabilitas terlibat dalam program televisi

√ Usulan :

Kerjasama antara pemerintah dan media untuk

membuat dan menyiarkan program televisi yang

menampilkan anak-anak penyandang disabilitas.

83 Perlindungan penyandang cacat

mental melalui pemberdayaan

masyarakat

Kementerian

Kesehatan

Peningkatan kualitas layanan

penyandang gangguan

kesehatan mental melalui

pemberdayaan komunitas publik

Th. 2014

1. Publikasi informasi fasilitas layanan kesehatan melayani penyandang masalah

mental melalui website

2. Pengembangan komunitas perduli kesehatan mental di 5 daerah

3. Terlaksananya kampanye publik menyangkut informasi kesehatan mental di 5

daerah

Th. 2015

1. Pengembangan komunitas perduli kesehatan mental di 10 daerah

2. Terlaksananya kampanye publik menyangkut informasi kesehatan mental di 10

daerah

√ Usulan :

Pengadaan Unit Kesehatan Mental di puskesmas,

peneriksaan dan konseling di lokasi Mental Health

Care, membentuk komunitas peduli kesehatan

mental, serta peningkatan kesadaran masyarakat

akan kesehatan mental.

Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Penanganan Bermasalah (Miskin - Disability-Berkebutuhan Khusus)

84 Pembinaan kaum miskin yang marak

di perkotaan melalui sentralisasi

lokasi pembinaan

Kementerian

Sosial

Implementasi program

pembinaan secara efektif dalam

rangka pemberdayaan Pengemis

melalui kolaborasi Pemerintah-

LSM-Mahasiswa

Th. 2014

Pilot project di 2 Kab/Kota model pembinaan pengemis agar menjadi mandiri dalam

satu lokasi melalui pengelolaan kolaboratif antara Pemerintah - LSM - Mahasiswa

Th. 2015

Pilot project di 50 Kab/Kota model pembinaan pengemis agar menjadi mandiri dalam

satu lokasi melalui pengelolaan kolaboratif antara Pemerintah - LSM - Mahasiswa

√ Usulan :

Mengumpulkan pengemis seperti yang dilakukan

Pemkot Surabaya dengan memanfaatkan lokasi

bernama Desa Bingan (desa pembinaan bagi

mantan pengemis yang dikelola oleh LSM dan

mahasiswa)

85 Mendorong partisipasi publik dalam

menjaga kelestarian dan

pemanfaatan lingkungan hidup

daerah pesisir

Kementerian

Lingkungan

Hidup

Penguatan peran komunitas

masyarakat Pemberdayaan

komunitas masyarakat di

kawasan hutan bakau melalui

upaya pemeliharaan dan

pengenalan usaha baru untuk

pengembangan wilayah hutan

Th. 2014

Pemberdayaan komunitas masyarakat dalam menjaga /melestarikan tanaman bakau

dan pengenalan usaha baru terkait pengembangan kawasan bakau di 2 daerah

pesisir

Th. 2015

Pemberdayaan komunitas masyarakat dalam menjaga /melestarikan tanaman bakau

dan pengenalan usaha baru terkait pengembangan kawasan bakau di 10 daerah

pesisir

√ Usulan :

Penyuluhan manfaat tanaman bakau,

memperbanyak tanaman bakau diluar Taman

Nasional agar dapat dimanfaatkan oleh penduduk

secara legal, juga dapat berperan sebagai

pencegah abrasi air laut.

86 Mendorong partisipasi publik melalui

pengembangan kawasan terintegrasi

skala mikro

Kementerian

Pertanian

Penguatan ekonomi masyarakat

melalui pemberdayaan

komunitas masyarakat dalam

kawasan terintegrasi

Th. 2014

Penguatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan komunitas masyarakat

dalam kawasan terintegrasi (berisikan peternakan sapi, perikanan darat, peternakan

ayam, produksi biogas, produksi pupuk dan pestisida organik), pilot di 2 daerah

percontohan.

Th. 2015

Penguatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan komunitas masyarakat

dalam kawasan terintegrasi (berisikan peternakan sapi, perikanan darat, peternakan

ayam, produksi biogas, produksi pupuk dan pestisida organik), pilot di 10 daerah

percontohan.

√ Usulan :

Pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan

melakukan usaha bersama dan membentuk

kawasan terintegrasi yang berisikan peternakan

sapi, perikanan darat, peternakan ayam, produksi

biogas, produksi pupuk dan pestisida organik.

87 Mendorong pemberdayaan publik

dalam pengelolaan sampah/limbah

dan wilayah sekitar lokasi

pengelolaan sampah

Kementerian

Perdagangan

Pengelolaan Sampah Berbasis

Komunitas di Pasar Percontohan

Th. 2014

Penerbitan regulasi menyangkut kemandirian pasar percontohan dalam pengelolaan

sampah sebagai persyaratan.

Th. 2015

Implementasi pengelolaan sampah secara mandiri di 10 pasar percontohan

√ Usulan :

Pengelolaan sampah organik menjadi kompos

dengan melibatkan "Tiga Dimensi Kemitraan"

(Pemerintah, Swasta, Komunitas Pedagang) dan

menempatkan komunitas sebagai pelaksana

utama

Mendorong masyarakat (khususnya marginal)

untuk mengolah sampah menjadi produk yang

bernilai ekonomi (contoh:hiasan meja), dengan

cara penyuluhan kreatifitas.

88 Kementerian

Dalam Negeri

Manajemen Pengelolaan dan

Kehidupan Masyarakat di Sekitar

TPA di Indonesia

Th. 2014

Pemberdayaan masyarakat di sekitar TPA menuju pengembangan wilayah sebagai

Desa Wisata Edukasi pilot 1 Kab/Kota.

Th. 2015

Terbentuknya 1 Desa Wisata Edukasi

√ Usulan :

Meningkatkan komunikasi yang baik antar pihak

terkait TPA dan masyarakat sekitar, lalu

membentuk Desa Wisata Edukasi.

89 BPPT Pemanfaatan Nano Silikon dari

Lumpur Sidoarjo sebagai Sel

Surya dengan Efisiensi Super

Th. 2014

Kajian pemanfaatan Nano Silikon dari Lumpur Sidoarjo sebagai Sel Surya dengan

Efisiensi Super

Th. 2015

Pemanfaatan Nano Silikon dari Lumpur Sidoarjo sebagai Sel Surya dengan Efisiensi

Super

√ Usulan :

Nasi LuSi (Nano Silikon dari Lumpur Sidoarjo)

sebagai Sel Surya dengan Efisiensi Super

Memanfaatkan lumpur lapindo sebagai bahan

dasar pembuatan sel surya silikon nanokristalin

(peluang besar industri sel surya nasional)

90 BPPT Pengolahan Air Lindi (Leochate)

dengan Thoremediasi

Th. 2014

Kajian pengolahan air lindi (tercipta dari tumpukan sampah organik mengandung zat

berbahaya & logam berat) menggunakan media tanaman.

Th. 2015

Terlaksananya pengolahan air lindi (tercipta dari tumpukan sampah organik

mengandung zat berbahaya & logam berat) menggunakan media tanaman.

√ Usulan :

Pengolahan Air Lindi (Leochate) dengan

Thoremediasi

Pengolahan air lindi (tercipta dari tumpukan

sampah organik mengandung zat berbahaya &

logam berat) menggunakan media tanaman.

Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Penanganan Kelestarian Lingkungan Hidup

Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Penguatan Sektor Pertanian

91 Mendorong pemahaman publik

tentang pertanian dan pemerataan

kualitas petani khususnya daerah

tertinggal

Kementerian

Pertanian

Pelaksanaan program

pengiriman pemuda/di bidang

pertanian ke daerah tertinggal

Th. 2014

Tersusunnya roadmap Program Pengiriman Pemuda/di Pertanian di daerah terpencil

dan terlaksananya Kick off program

Th. 2015

Terlaksananya program pengiriman pemuda/di bidang pertanian di daerah terpencil

di 5 daerah percontohan

√ Usulan :

"Pejuang Pahlawan Pangan". Mengirimkan

pemuda-pemudi di Indonesia ( ke daerah

terpencil untuk membantu menyelesaikan

permasalahan petani-petani pangan dalam

meningkatkan kesejahteraannya92 Penguatan pemahaman publik

mengenai pertanian melalui

penetapan pertanian sebagai

kurikulum wajib di sekolah-

sekolah.

Th. 2014

Tersusunnya roadmap dan renaksi kurikulum pertanian sebagai salah satu mata

pelajaran di sekolah SD - SMA

Th. 2015

Implementasi kurikulum pertanian di 1 daerah percontohan

93 Mendorong kontribusi petani dalam

peningkatan kualitas produksi

pertanian di wilayahnya

Kementerian

Pertanian

Pemberdayaan komunitas

pertanian (petani, ahli pertanian,

dan pemerintah) untuk

merumuskan program baru

pertanian.

Th. 2014

Terlaksananya kajian potensi optimalisasi komunitas pertanian (petani, ahli

pertanian, & pemerintah) dalam merumuskan program baru pertanian

Th. 2015

Terlaksananya pilot project pemberdayaan komunitas pertanian dalam proses

perumusan program baru pertanian

√ Usulan :

Pembuatan "Gubuk Sempok", tempat

bertemunya petani, ahli pertanian, dan

pemerintah untuk merumuskan program baru

pertanian.

94 Pendirian Lembaga keuangan

khusus pertanian bagi petani

Th. 2014

Terlaksananya kajian pembentukan lembaga keuangan khusus pertanian untuk

melindungi keuangan petani

Th. 2015

Terbentuknya 1 lembaga keuangan khusus di daerah pilot

√ Usulan :

Pendirian Lembaga keuangan khusus pertanian

bagi petani

95 Mendorong partisipasi publik dalam

pemanfaatan ruang khusus melalui

keterlibatan dalam wujud kreasi dan

pengawasan publik

Kementerian

Dalam Negeri

Terlaksananya penetapan ruang

khusus untuk seni grafis dan

iklan di lingkungan kota serta

pengelolaan ruang iklan.

Th. 2014

Tersusunnya regulasi/peraturan Mendagri agar daerah menetapkan area/ruang

khusus bagi seni grafis dan iklan disertai dengan pengawasan kuat

Th. 2015

Terlaksananya implementasi area/ruang khusus bagi seni grafis dan iklan di 5 daerah

percontohan

√ Usulan :

Membuat ruang khusus untuk seni grafis dan

iklan di lingkungan kota, pengelolaan ruang iklan,

mempertegas peraturan pemasangan iklan di luar

ruangan

96 Penguatan layanan publik

menyangkut pariwisata dan ekonomi

kreatif

Kementerian

Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif

Pengembangan wilayah khusus

pengembangan batik melalui

penetapan sentra industri batik

Th. 2014

Perumusan roadmap pengembangan batik melalui pembentukan sentra batik dan

pembangunan portal layanan pengembangan industri batik

Th. 2015

Penetapan 2 daerah sebagai sentra pendidikan dan pengembangan batik Indonesia

√ Usulan :

Pendirian Kampung Batik Tempuran sebagai

sentra pendidikan dan pengembangan corak

batik, penyusunan prototype corak dan motif

batik, mematenkan produksi batik dan

menjadikannya motif khas Sukoharjo,

membangun website atau layanan multimedia.

97 Pengembangan Website dan

Mobile Application berisi

kebutuhan turis untuk

menemukan kegiatan-kegiatan

wisata.

Th. 2014

Terbangunnya website berisi kebutuhan turis untuk menemukan kegiatan-kegiatan

wisata.

Th. 2015

Terbangunnya Mobile Application berisi kebutuhan turis untuk menemukan kegiatan-

kegiatan wisata.

√ Usulan :

Website dan mobile application berisi kebutuhan

turis untuk menemukan kegiatan-kegiatan wisata.

98 Penguatan kemitraan dengan

komunitas Peretas Lokal Dalam

Mendukung Program Pemerintah

Kementerian

Komunikasi dan

Informatika

Pemberdayaan komunitas

peretas Indonesia sebagai

partner Pemerintah dalam

pengamanan situs Pemerintah

Th. 2014

Pembentukan badan ahli peretas Indonesia dan penyusunan roadmap

pemberdayaan peretas Indonesia

Th. 2015

Pengembangan lembaga pendidikan peretas Indonesia

99 Pengembangan infrastruktur Lalu

Lintas Mencegah Kemacetan

Kementerian

Perhubungan

Pemasangan CCTV yang

dilengkapi sensor pendeteksi

jumlah kendaraan dan

terintegrasi pada setiap lampu

merah dalam satu persimpangan

jalan.

Th. 2014

Tersusunnya roadmap dan renaksi implementasi CCTV di 1 daerah percontohan serta

pengadaan CCTV dilengkapi dengan sensor yang terintegrasi

Th. 2015

Terlaksananya pemasangan CCTV dengan sensor terintegrasi di 1 daerah

percontohan

√ Usulan :

Pemasangan CCTV yang dilengkapi sensor

pendeteksi jumlah kendaraan dan terintegrasi

pada setiap lampu merah dalam satu

persimpangan jalan.

Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Sektor Kreatif

100 Pengembangan infrastruktur

pengendalian terjadinya bencana

BNPB Beroperasinya SisBen (Solusi

Manajemen Informasi untuk

Penanggulangan Bencana)

Th. 2014

Terbangun Mobile application Sis-Ben sebagai media bagi masyarakat untuk

mengakses dan memberikan informasi mengenai bencana.

Th. 2015

Dioperasionalkannya Sis-Ben secara piloting di 1 Kab/Kota

LKHPN Kumham

Usulan Perubahan Ukuran Keberhasilan -->

Th. 2014

a. Terbitnya Surat Edaran Mendagri untuk mendorong percepatan pembentukan

PPID Pemda;

b. Terbitnya Surat Edaran Mendagri untuk mendorong percepatan pemanfaatan SIP

PPID oleh Pemda;

b. Tersusunnya strategi dan rencana kerja pembentukan PPID Daerah 2014

c. Terlaksananya kegiatan rencana kerja pembentukan PPID 2014 evaluasi, asistensi

& supervisi pembentukan PPID Pemda;

c. Terlaksananya 2 Rakornas PPID Pemda

b. implementasi SIP PPID oleh seluruh PPID Utama ditingkat daerah 20 dari 530

pemda (baik provinsi maupun kab/kota)

d. Terlaksananya 2 monitoring dan evaluasi pemanfaatan SIP PPID

Th. 2015

a. Terbitnya Surat Edaran Mendagri untuk mendorong percepatan pembentukan

PPID Pemda;

a. Terbitnya Surat Edaran Mendagri untuk mendorong percepatan pemanfaatan SIP

PPID oleh Pemda;

b. Tersusunnya strategi dan rencana kerja pembentukan PPID Daerah 2015

Th. 2014

Tersusunnya regulasi turunan Perpres 76/2013, roadmap & rencana aksi partisipasi

publik dalam pengawasan pelayanan publik.

Th. 2015

Pemberdayaan masyarakat di 5 daerah dalam melakukan pengawasan kualitas

layanan publik

Terbentuknya forum akuntabilitas warga di daerah tertentu. (masukan icel dan

Pattiro) )

Th. 2014

Beroperasinya tracking system layanan izin usaha/penanaman modal di 15 Provinsi

dan 15 Kabupaten/Kota

Th. 2015

Beroperasinya tracking system layanan izin usaha/penanaman modal di 15 Provinsi

dan 30 Kabupaten/Kota

Th. 2014

- perbaikan sistem dan desain

- beroperasinya sistem informasi dan terpublikasinya informasi harga dan stok

CATATAN Diskusi 18 Februari 2014

Kelanjutan renaksi OGI tahun 2013

SIP PPID sudah dilaksanakan di NTB. Target

pemerintah adalah untuk SIP PPID di Jatim dan

Malang

SIP PPID sudah mulai tahapan aksi di tingkat

nasional oleh Kemendagri

PATTIRO akan technical assistance pada 20 pemda

Open Data tidak diperlukan sebagai aksi tersendiri

karena ini merupakan tools untuk support ide2

lainnya dan bisa diintegrasikan dengan beberapa

ide lain. Mis. Keterbukaan fiskal dengan open

data, dll. Dan intervensi open data tidak bisa

berhenti sampai data yang bisa dibaca oleh mesin

tapi dampaknya ke masyarakat (mis. data yg

terbuka sampai pada infografis yg dapat dipahami

masyarakat)--> seperti ide SolusiMu kontes grafis.

Atau format lain yang reader-friendly untuk

masyarakat umum. (masukan icel dan Pattiro)

Tidak relevan dengan untuk pelaksanaan open

government (masukan LSM CIPG) ; Menciptakan

kondisi pelayanan dan penunjuk informasi yang

mendukung masyarakat untuk sadar akan

haknya dalam mengantri

Isu ini kurang strategis dan kurang memiliki

dampak yang luas.

Tidak ada urgency untuk menetapkan poin ini.

Tanpa ada intervensi pemerintah pasar sudah

banyak menciptakan ide2 serupa (masukan LSM

CIPG) ;

Situs www.tarrasmart.com , yang merupakan situs

jejaring sosial buatan programmer orang

Indonesia

Data yang tersedia pada riskesdes tidak ada

tentang air bersih. Ini bisa diintegrasikan dengan

aksi GIS mapping di mana pemetaan air bersih bisa

dibuat berdasarkan tingkat kerawanannya.

(masukan ICEL dan Pattiro)

Usulan :

1) Sistem layanan darurat "Integrated call center"

yang terhubung antara kepolisian dan rumah sakit

2) Portal online untuk memaksimalkan pelayanan

kepolisian dengan masyarakat yang interaktif dan

user friendly, diharapkan partisipasi masyarakat

dapat meningkat.

Usulan: kalau bisa tidak hanya call center tapi juga

Warning: Bisa bekerja sama dengan hacker untuk

tidak terus memastikan data ini tidak bocor keluar

karena medical record termasuk data pribadi dan

bukan informasi publik. Ini bisa diintegrasikan

dengan aplikasi mobile dan SIP PPD.

Media informasi ini bisa mengubah informasi

menjadi data yang mudah dicerna penerima

manfaat (reader-friendly).

Semua informasi ini bisa diletakkan di PPID Dinas

Pendidikan dan terintegrasi dengan kementrian

pendidikan dengan SIP PPID dan pemetaan lokasi-

lokasi daerah terpencil tersebut. (masukan ICEL

dan Pattiro)

Platform serupa sudah ada, tinggal dioptimalisasi

(masukan LSM CIPG)

Data yang ada masih belum lengkap dan

masyarakat sulit memantau. Bisa diintegrasikan

dengan Open Data + reader-friendly format untuk

masyarakat umum. (masukan ICEL dan Pattiro)

Indikator perlu disesuaikan. Bisa diintegrasikan

dengan SIP PPID dan infografis dari kontes

solusimu. (masukan ICEL dan Pattiro)

Ini lebih menyangkut masalah keamanan negara,

justru tidak mendesak dari segi open government

(masukan LSM CIPG)

Tidak hanya sampai ke machine readable tapi juga

ke reader friendly information format. (masukan

pattiro dan ICEL)

(Masukan Direktorat Perdagangan, Investasi dan

Kerjasama Ekonomi Internasional - Bappenas )

(Masukan Direktorat Perdagangan, Investasi dan

Kerjasama Ekonomi Internasional - Bappenas )

Tidak relevan dengan untuk pelaksanaan open

government (masukan LSM CIPG)

Call centre kurang pas/praktis untuk TKI yang

memiliki kesulitan sinyal di negara2 tempat

mereka bekerja. SMS jauh lebih mudah dan

langsung bisa dipetakan negara asal TKI yang

mengirimkan laporan. Format sms bisa

disesuaikan seperti mengisi kuesioner dengan

menekan angka2 tertentu sehingga data langsung

terkumpul begitu laporan selesai. (masukan icel

dan pattiro)

Jika ini masih ingin dipertahankan, bisa

diintegrasikan dengan OpenData/SIP PPID dan

infografis. (masukan icel dan pattiro)

Tahun 2014, integrasikan dengan SIP PPID.

Tahun 2015, sambungkan ke LAPOR! (masukan

icel dan pattiro)

Jika OGP Indonesia memiliki standar baru dalam

hal pemisahan capaian (contoh: One Map Portal

tidak lagi di OGP melainkan di REDD+), maka kami

sarankan publikasi EITI tidak perlu dimasukkan

dalam Renaksi OGP karena sudah merupakan

kewajiban Indonesia berdasarkan EITI (artinya

pasti terjadi tanpa harus didorong OGP) (masukan

icel dan pattiro)

Update diintegrasikan dalam One Map Portal

(masukan icel dan pattiro)

Seperti di Meksiko? Lebih baik permainan balok

atau aplikasi mainan android. Sbaiknya ini

dilakukan di urban di mana banyak orang tua

yang sibuk bekerja sehingga anak2 banyak

bermain dan juga tingkat korupsi lebih tinggi.

Jangan lupa persiapa modulnya. (masukan icel dan

patiro)

Tidak mugkin. TKI tidak memiliki hak untuk

mendidik anak majikan di mana dia bekerja. Hal

yang perlu diperhatikan adalah keselamatan TKI

itu sendiri dan bukan memaksakan budaya

pendatang (TKI) pada penduduk lokal. (masukan

icel dan pattiro)

(masukan icel dan pattiro) - untuk tidak di hide

(masukan icel dan pattiro) - untuk tidak di hide

(masukan icel dan pattiro) - untuk tidak di hide

(masukan icel dan pattiro) - untuk tidak di hide

(masukan icel dan pattiro) - untuk tidak di hide

(masukan icel dan pattiro) - untuk tidak di hide

Tidak relevan dengan untuk pelaksanaan open

government (masukan LSM CIPG)

Tidak relevan dengan untuk pelaksanaan open

government (masukan LSM CIPG)

Tidak relevan dengan untuk pelaksanaan open

government (masukan LSM CIPG)