penanganan permasalahan pantai

Upload: teguh-setyo-purwanto

Post on 08-Mar-2016

296 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Materi Kuliah S-1 Teknik SipilPenanganan Permasalahan PantaiOleh Priyo Nugroho ST, M.Eng.

TRANSCRIPT

  • 22/10/2014

    1

    PENANGANAN PERMASALAHAN PANTAI

    PERMASALAHAN KEPANTAIAN

    Erosi/Abrasi Pantai.

    Erosi (kiri) dan akresi (kanan) di satuan coastal cell Pantai Slamaran Pekalongan akibat sedimen terhenti di bagian updrift jetty

    EROSI AKIBAT BANGUNAN PANTAI

  • 22/10/2014

    2

    Teluk Yotefa Kota Jayapura yang relatif terlindungi, pantainya tetap terabrasi akibat penambangan pasir oleh masyarakat. Imbangan pasir negatif menyebabkan kegagalan

    struktur pantai di sisi lain dari pantai di Teluk Yotefa.

    EROSI /ABRASI AKIBAT PENGAMBILAN PASIR

    Contoh abrasi pantai : pada sesuatu yang masif seperti di Tanah Lot

  • 22/10/2014

    3

    Sebelum, 26 Des 2004 Setelah, 26 Des 2004

    Kerusakan di pantai pesisir barat Aceh akibat adanya gelombang tsunami yang disebabkan oleh gempa tektonik 9 skala Ritcher dengan episentrum di dekat pulau

    Meuleuboh Aceh tanggal 26 Desember 2004. Gelombang tsunami mampu menyapu daratan hingga sejauh 6 km lebih.

    EROSI AKIBAT TSUNAMI

    Pendangkalan dan pembelokan muara sungai

    Pengendapan di Muara Kali Silandak Kota Semarang,

    akibat longshore transport dan kegiatan pengeprasan

    bukit di hulu yang mengakibatkan erosi lahan yang terlarut oleh air hujan

  • 22/10/2014

    4

    Akresi

    AKIBAT ADANYA

    BANGUNAN / TANJUNG YANG MENJOROK KE

    LAUT.

    Tanah timbul yang terbentuk

    juga menimbulkan

    masalah kepemilikan

    Pencemaran lingkungan Penurunan/Penaikan tanah (land subsidence)

    dan instrusi air asin

    Kondisi di Muawe-Lahewa Pulau Nias sebelum gempa dan setelah gempa tanggal 28 Maret 2005. Timbul permasalahan baru, yakni muara sungai tertutup akibat naiknya

    struktur geologi sehingga diperlukan pengerukan muara untuk jalannya air

  • 22/10/2014

    5

    MATERI PRESENTASI

    1. Penyebab Banjir Dari Laut (Rob)2. Kenaikan Muka Air Laut3. Penurunan Muka Tanah4. Penanganan Terpadu dalam PBT5. Mitigasi ROB

    Foto : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah

    PETA RAWAN ROB

    diSEMARANG

    SUMBER PETA : DKP Jakarta

  • 22/10/2014

    6

    PETA RAWAN

    ROB di JAKARTA

    SUMBER PETA : DKP Jakarta

    1. PENYEBAB BANJIR DARI LAUT (ROB)

    ROB : tergenangnya daratan akibat dari air laut 1. EFEK GLOBAL : Naiknya muka air laut (akibat global warming).2. EFEK REGIONAL : Penurunan muka tanah (kurangnya daerah

    resapan, eksploitas air tanah yang berlebihan)

  • 22/10/2014

    7

    2. KENAIKAN MUKA AIR LAUT

    Peningkatan konsentrasi gas gas

    rumah kaca di atmosfir

    menyebabkan kenaikkan suhu bumi sehingga es di kutub

    mencair mengakibatkan

    kenaikkan muka air laut

    Prediksi Kenaikan Muka Air Laut Akibat Efek Rumak Kaca (Sumber www.UNEP-1995)

    2. KENAIKAN MUKA AIR LAUT1.1. Kenaikan Muka Air Laut

    2020-2029 2090-2099

    Source: IPCC, 2007

    Rata-rata kenaikan temperatur permukaan secara global dari tahun (1980-1999) ke tahun (2090-2099) : 1.8oC 4.0oC

    Rata-rata kenaikan muka air laut : 0.18 0.59 meter

  • 22/10/2014

    8

    Elevasi muka air laut tinggi; saat pasang di bulan purnama / mati =

    BANJIR ROB TINGGI

    2. KENAIKAN MUKA AIR LAUT

    (SEMAKIN BESAR DAMPAK GENANGAN JIKA ROB BERSAMAAN DENGAN CURAH HUJAN TINGGI)

    3. PENURUNAN MUKA TANAH

    Gambar : http://kelembagaandas.files.wordpress.com

    a. Kurangnya resapanakibat basin (daerahtangkapan hujan)tertutup bangunan/ kurangnya vegetasi

    b. Pengambilan air tanahyang berlebihan ( discharge >>> recharge)

    c. Konsolidasi tanahkarena masih muda(terutama jenis tanahaluvium muda)

    d. Beban di atas mukatanah (bangunan, pengurukan dsb)

  • 22/10/2014

    9

    3. PENURUNAN MUKA TANAH

    Pasang surut di kawasan perairan Semarang

    0.00

    0.50

    1.00

    1.50

    2.00

    2.50

    0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750

    Waktu (jam)

    E le v

    a si (

    me t

    e r)

    Datum 0.00 MSL LamaUS Army Map 1944

    Datum 0.00 MSL BaruStudy Dinamika Pantai Smg, BPPT 2006

    LANDSUBSIDENCE DISLOCATION ( Probable = 1.43 M )

    Di Semarang

    3. PENURUNAN MUKA TANAH Di Jakarta

    Delft Hydraulics

    240 cm

    Pasar Ikan cm

    Nov 1989 Nov 2007 Nov 2025

    Nov 26, 2007

    190 cm Oct 29, 2007

    140 cm

    215220 225

    subsidence

    40-60 cm

    40-60 cm

    Climate changeSea level rise

    subsidence

    2025:

    80-100 cm increase

    18.6 year cycle

    Pluit 1989, 2007, 2025(Positive view)

    Critical level 2007

    Sea level Nov 26

    Evaluasi DKI 1978-1989 menunjukkan penurunan

    antara 40-80 cm. Hasil penelitian BPPT 2000-2005 antara 28-72 cm

  • 22/10/2014

    10

    SUMBER GAMBAR : http://megapolitan.kompas.com/read/2010/09/27/09500342/Jakarta..quot.Tenggelam.quot..Sudah.di.Depan.Mata

    Data Dinas Pengembangan DKI Jakarta : Thn 1982 -1997 = 60 cm hingga 80 cm Kelompok Keilmuan Geodesi ITB : Thn 1997 2007 = 2 12 cm.

    PENURUNAN TANAH DI JAKARTA

    3. PENURUNAN MUKA TANAH

    3. PENURUNAN MUKA TANAH

  • 22/10/2014

    11

    3. PENURUNAN MUKA TANAHKasus Semarang..

    Pendangkalan danpembentukan dataran

    rendah aluvialSemarang bawah

    bermula pada abad X

    Sumber Peta: BAPPEDA Kota Semarang

    3. PENURUNAN MUKA TANAH

    Tawang

    G a r i sp a n t a

    i 1 8 47

    G a r i s p a n tai 1 94 0

    G a r is p a n

    t a i 1 99 1

    581 m93 Tahun

    303 m51 Tahun

    0 0,45 0,9

    U

    L . A . U . T J . A . W . A

    Ahli Geologi BelandaVan Bemmelen(1952) :

    Endapan lumpur di pantai Semarang Telah berlangsung paling sedikit 500 th yg lalu.

    Kasus Semarang..

    Stadia PerkembanganGaris Pantai

    (Tahun 1847 1991)

    Sumber Peta: BAPPEDA Kota Semarang

  • 22/10/2014

    12

    3. PENURUNAN MUKA TANAHKasus Semarang..

    t0

    ... ... .

    Pantai

    .

    Daerah Aluvial, padatpemukiman & aktifitas

    ekonomi, pengambilan air tanah tinggi, drainasi perkotaantidak terawat/beban bertambah

    ANCAMAN :PENURUNAN TANAH CEPAT

    Hilangnya daerah resapan & vegetasi karena pemukiman dll,

    pengambilan air tanah, aliran permukaan besar (tidak

    ditahan)Semarang Bawah

    Semarang Atas

    Thn 1972 didominasi vegetasi & tambak-tambak

    Perkembangan di Tahun 1992, ke arah utara & barat

    Lahan vegetasi menurun dari 65,00% (1994)

    Sampai 61,74 % (2002)

    dan53,74 % (2006)

    LAND USE IN 2005Konsentrasi landuse hanya dipusat kota

    dan utara

    (Bappeda Kota Semarang)

    3. PENURUNAN MUKA TANAH

  • 22/10/2014

    13

    3. PENURUNAN MUKA TANAHKasus Semarang..

    Kondisi1999 Kondisi 2007

    Sumber Foto : Dodid Murdohardono, Badan Geologi

    Dua kondisi genangan yang berbeda pada lokasi yang sama di sekitar Pelabuhan Semarang

    3. PENURUNAN MUKA TANAHKasus Semarang..

    Perkiraan ketinggian permukaan tanah berdasarkan kecepatan amblesan tanah

    pertahun (data pengukuran tahun 2003)

    Sumber Peta: Badan Geologi

  • 22/10/2014

    14

    4. PENANGANAN TERPADU ROB DALAM PBT

    PENURUNAN MUKA TANAH>>

    KENAIKAN MUKA AIR LAUT

    PENYEBAB LOKAL / REGIONAL >>

    PENYEBAB GLOBAL

    TINDAKAN LOKAL / REGIONAL YANG TERPADU SUMBER FOTO :

    http://news.okezone.com/images-data/photo/2009/02/09/

    Pengelolaan Tanah dan AirTanah harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Jangan menghilangkan fungsi resapan. Beberapafasilitas umum dapat dimanfaatkan sebagai kolam retensi selama banjir.

    Memperhatikan hulu dan hilirFungsi resapan dipertahankan; efektif penggunaan lahan dalam pembangunan. Jangansampai memindahkan banjir ke lokasi lain

    Struktur dan non strukturNon struktur : misalnya relokasi, RTRW yang memperhatikan daya dukung lingkungan danproyeksi ancaman bahaya di masa depan, peraturan-peraturan.Struktur : yang terpilih harus memiliki fungsi yang optimal dan seefisien dan seefektifmungkin

    Antara jangka pendek dan jangka panjang harus mempunyai perencanaanyang jelasMisalnya karena keterbatasan biaya maka main drainage diutamakan. Lokal/ collectordrainage menyesuaikan. Ada panduan yang jelas agar jaringan drainasi yang lebih kecil tidakboleh merusak sistim drainasi utama. Misalnya untuk sistim polder maka DAS dibuateksklusive tanpa ada sumbangan air di luar DAS tersebut.

    4. PENANGANAN TERPADU ROB DALAM PBT

  • 22/10/2014

    15

    tindakannya lokal dan level basinRob sangat lokal dan penangannyan tergantung kondisi daerahnya maisng-masing.

    Mengambil keputusan dari dua sisi : atas ke bawah dan sebaliknyaKepentingan pemerintah, masyarakat dan stakeholder yang lainnya harus d

    Pengelolaan yang diusulkan harus memperhatikan aspek ekologi danekonomiDipertimbangkan apakah hanya dengan memperhatikan aspek ekonomi tanpamemperhatikan daya dukung lingkungan akan membawa kerugian bagi masyarakat?Apakah kintribusi pendapatan (dari pajak misalnya) akan sesuai dengan biayakerusakan lingkungan yang ditimbulkan?

    Terintegrasi antar berbagai institusi terkait serta kepentingan stakeholder.Semua harus sepakat dan menerima dan menjalankannya pada dokumen yang telahdisepakati

    Konsistensi dalam penegakan hukumYang salah dan tidak mengikuti kesepakatan dalam dokumen dan peraturan yangberlaku harus dihukum

    Pemberdayaan masyarakat sekitar dalam pengelolaanDiikutsertakan dan diberdayakan terutama ddalam bidang ekonomi sehingga tidakmerusak sistem yang ada

    4. PENANGANAN TERPADU ROB DALAM PBT

    5. MITIGASI ROB

    Berbagai kemungkinan strategi MITIGASI akibat

    naiknya muka air laut dan serangan gelombang

    Merelokasi rumah menjauhi dari garis pantai yang baru

    Pengisian pasir kembali (Beach nourishment)

    Perlindungan Pantai dengan hard structure, sistim polder

    Saat ini

    Mengakrabi kenaikan muka air laut dengan rumah panggung

    Sumber : Shore Protection Manual

  • 22/10/2014

    16

    Fasilitaspemanenanair hujan

    Tipe penyimpan (Storage Types)

    Tipe peresapan (Infiltration

    Type)

    Penyimpanan di luar lokasi (Off-site storage)

    Penyimpanan di dalam lokasi (On-site storage)

    Parit resapan (Infiltration Tranch)

    Sumur resapan (Infiltration well)

    Kolam resapan (Infiltration pond)

    Perkerasan resapan (Infiltration pavement)

    Retarding basin

    Kolam regulasi (Regulation pond)

    Taman, halaman sekolah, lahan parkir, ruang terbuka lainnya

    Tampungan air hujan untuk penyediaan air bersih

    5. MITIGASI ROB

    5. MITIGASI ROB

    Parit alami ; tidak perlu diberi perkerasan, dibuat berbelok-belok, sehingga air masih memiliki kesempan untuk meresap. Syaratnya : lahan mempunyai

    kemampuan meresap yang baik pula dan tertutup vegetasi

    Sekecil apapun tindakan kita, cukup berarti

  • 22/10/2014

    17

    STRATEGI PENANGANAN

    1. Tidak dilakukan penangananapabila kerusakan pantai tidak menimbulkan dampak negatif, ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, serta lingkungan, sebagai contoh areal perladangan, hutan dan tanah kosong

    2. Mempertahankan garis pantai yang adaapabila pantai yang mengalami kerusakan merupakan pantai yang relatif menguntungkan, ditinjau dari aspek sosial, budaya, ekonomi, maupun lingkungan. Mempertahankan garis pantai yang ada dapat secara struktural (groin, breakwater, revetment dan lain-liain) maupun non struktural (vegetatif, beach nourishment, sand by passing dll).3. Mengembalikan garis pantai pada kedudukan sebelum terjadi erosiapabila kerusakan pantai terjadi pada area yang kemunduran pantainya menyebabkan berkurangnya luas manfaat pantai, yang digunakan untuk kepentingan umum

    Merelokasi rumah menjauhi dari garis pantai yang baru

    Pengisian pasir kembali (Beach nourishment)

    Perlindungan Pantai dengan hard structure

    Mengakrabi abrasi dengan rumah panggung

    Saat ini

    Berbagai kemungkinan strategi MITIGASI akibat serangan gelombang dan

    naiknya muka air laut sehingga akhirnya dapat

    menyebabkan erosi/abrasi

  • 22/10/2014

    18

    KONSEP PENGAMANAN EROSI/ABRASI PANTAI.

    Tingkat Kerusakan Pantai

    Evaluasi Penyebab Erosi

    START

    Hilangnya Pelindung AlamiMusiman Longshore Current

    Gempuran Gelombang

    Bangunan yang Tidak Ramah Lingkungan

    Tidak Perlu Diatur

    Mengatur Longshore Current

    Perkerasan Tebing

    Pengurangan Tenaga Gelombang

    Perlindungan Fasilitas Pantai

    Rip-Rap(R e v e t m e n t)

    Pemecah Gelombang Lepas

    Pantai (A r t i f i c i a l R e e f)

    Tembok Laut(B u l k H e a d)

    Perbaikan Bangungan Yang Ada

    Perencanaan Ulang

    Mengaktifkan Perlindungan Alami

    Sand Nourishment

    Reboisasi Mangrove Artificial Reef

    Tingkat Kerusakan Pantai

    Evaluasi Penyebab Erosi

    START

    Hilangnya Pelindung AlamiMusiman Longshore Current

    Gempuran Gelombang

    Bangunan yang Tidak Ramah Lingkungan

    Tidak Perlu Diatur

    Mengatur Longshore Current

    Perkerasan Tebing

    Pengurangan Tenaga Gelombang

    Perlindungan Fasilitas Pantai

    Rip-Rap(R e v e t m e n t)

    Pemecah Gelombang Lepas

    Pantai (A r t i f i c i a l R e e f)

    Tembok Laut(B u l k H e a d)

    Perbaikan Bangungan Yang Ada

    Perencanaan Ulang

    Mengaktifkan Perlindungan Alami

    Sand Nourishment

    Reboisasi Mangrove Artificial Reef

    Pemecah gelombang (Batu, Buis beton, Blok beton)

    KERUSAKAN PANTAI

    Perlindungan alami

    Perlindungan buatan

    Sand Nourishment

    vegetatif

    Perkuatan pantai

    Menahan transpor sedimen

    sepanjang pantai

    Mengurangi energi

    Gelombang

    Revetment

    Dinding pantai

    Grout mattres

    Groin

    Batu

    Buis beton

    Blok beton

    1. Penyuluhan2. Pengaturan /Penataan Wilayah

    Jetty Panjang

    Jetty Sedang

    Jetty Pendek

    Bangunan di Tebing

    MUARA SUNGAI

    FLOW CHART PEMILIHAN ALTERNATIFPKERUSAKAN PANTAI/MUARA

  • 22/10/2014

    19

    No Permasalahan Alternatif penyelesaian1 Permukiman nelayan terlalu dekat

    garis pantai, dan terancam gempuran gelombang

    a. Penyuluhanb. Penataan permukiman nelayanc. Pembangunan tembok lautd. Pembangunan Desa nelayan percontohan dengan

    memperhatikan tata letak dan bahaya gelombang

    2 Fasilitas umum terlalu dekat dengan garis pantai, dan terancam gempuran gelombang.

    a. Penyuluhanb. Penataan fasilitas umumc. Pembangunan tembok laut

    3 Jalan terlalu dekat dengan garis pantai dan terancam erosi.

    a. Pembangunan tembok laut/dinding penahan untuk melindungi jalan pantai

    b. Pembangunan groin, untuk mencegah mundurnya garis pantaic. Relokasi jalan yang ada (alternatip terakhir)

    4 Erosi/ abrasi pantai a. Pembangunan tembok laut, pemecah gelombang, atau groinb. Penanaman pohon-pohon perlindungan pantaic. Sand nourishment

    5 Kerusakan bangunan pantai a. Perawatan/rehabilitasi/re-allignment bangunan pantaib. Perbaikan bangunan yang rusak

    6 Tataletak bangunan yang tidak sesuai (bermasalah)

    a. Penyuluhan b. Penataan ulang bangunan sesuai dengan garis sempadan pantaic. Pemulihan fungsi pantaid. Renovasi bangunan bermasalah

    1.Pola Pengamanan Pantai

    7 Muara sungai tertutup, terjadi pendangkalan atau muara selalu berpindah

    a. Pengerukan alur di muarab. Pembangunan training jettyc. Penataan kawasan muara sungaid. Penanaman pohon-pohon pelindung pantai/muara di sepanjang

    muara sungai

    8 Kerusakan lingkungan penebangan hutan bakau, penambangan pasir dan terumbu karang

    a. Penyuluhan b. Penanaman pohon-pohon pelindung pantai/muarac. Penyediaan lokasi penambangan bahan bangunan (pasir, batu)

    yang memenuhi persyaratand. Law enforcement, hukuman, denda

    9 Pencemaran lingkungan pantai a. Penyuluhanb. Instrumen AMDAL, UKL- UPLc. Program kali bersih, muara bersih, laut biru, dlld. Pantai lestarie. Sistem pembuangan limbah perkotaan (padat & cair)

    10 Intrusi air laut a. Penyuluhan b. Ijin pomompaan air tanah pantaic. Penyediaan air bersih dari air permukaand. Pembangunan barrier intrusi dengan kolam retensi air tawar

    11 Perkebunan, pertanian terlalu dekat dengan garis pantai, terancam erosi

    a. Penyuluhan b. Buffer zone, greeen belt dengan tanaman pelindung c. Penataan dan enforcement garis Sempadan pantaid. Pembangunan tanggul laut, tembok laut, groin-groin

    12 Perawatan fasilitas pelindung yang kurang memadai

    a. Penyuluhanb. Peran serta masyarakat pantai

  • 22/10/2014

    20

    Prinsip perlindungan pantai

    1. Memperkuat/melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang,

    2. Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai,3. Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai,4. Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara

    lain.

    Klasifikasi bangunan pantai berdasarkan fungsinya

    1. Konstruksi ; sejajar garis pantai (tanggul laut, tembok laut/ revetment).2. Konstruksi ; kira-kira tegak lurus garis pantai & bersambung dengan garis

    pantai, (groin dan jetty )3. Konstruksi ; di lepas pantai & kira-kira sejajar garis pantai, ( pemecah

    gelombang lepas pantai ) sehingga nantinya terbentuk sedimentasi dibelakang bangunan lepas pantai (sebagai salient/cuspiet/tombolo).

    1. Pengamanan Non Fisik.dengan regulasi, seperti Penerbitan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 523/KPTS/M 2005, tanggal 6 Desember 2005 tentang Pengaturan Kembali Satuan Tugas Penanggulangan Bencana di Lingkungan Departemen PU, baik di Tingkat Pusat (SATGAS PB Pusat) Tingkat Propinsi (SATGAS PB Propinsi, dan Tingkat Kabupaten/Kota) dan SATGAS PB Kabupaten/ Kota. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum kepada seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia No. Um.01.01-Mn/567 tanggal 21 Oktober 2005 tentang Kesiapan Menghadapi Kemungkinan Terjadinya Bencana Banjir/Tanah Longsor/Gelombang Pasang Dalam Musim Hujan Tahun 2005/2006, untuk Pengurangan Resiko Bencana masih relevan untuk dilanjutkan.

    2. Pengamanan Fisikapabila pelindung pantai alamiah tidak ada, atau perlu ditingkatkan sehingga bisa melindungi pantai terhadap bencana, dilakukan secara artificial atau buatan, baik secara vegetatip maupun sipil teknis.

  • 22/10/2014

    21

    DASAR-DASAR PEMILIHAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI

    hal-hal yang mendasari pemilihan bangunan pelindung pantai

    1. Tujuan yang ingin dicapai.2. Kondisi gelombang dan sedimen di lokasi studi.3. Kondisi bathimetri kontur dasar pantai.4. Material struktur yang tersedia.5. Tata guna lahan .6. Aktivitas masyarakat setempat,dan7. Kelestarian dan kesehatan lingkungan.

    Berdasarkan tujuannya, perlindungan pantai dapat dilakukan melalui lima pendekatan teknis

    Memperkuat tebing pantai sehingga tahan gempuran, Mengurangi energi gelombang yang mengenai pantai, Mengubah laju angkutan sedimen sejajar pantai, Melakukan penghijauan daerah pantai dengan pohon bakau. Menambah suplai sedimen ke pantai,

  • 22/10/2014

    22

    Berbagai konsep

    perlindungan abrasi/erosi

    pantai dengan struktur

    PENGUBAHAN LAJU ANGKUTAN SEDIMEN SEJAJAR PANTAI

    berupa satu seri krib laut (groin) yang dibangun tegak lurus pantai. Groin dapat berbentuk lurus, ataupun bentuk huruf T atau L. Tugas utama bangunan ini adalah untuk menangkap dan membatasi gerakan sedimen sepanjang pantai. Groin dapat dibuat dari berbagai bahan kayu, baja, maupun tumpukan batu.

  • 22/10/2014

    23

    Dengan adanya pemasangan groin ; bagian updrift lebih maju dibandingkan dengan bagian downdrift. Jarak garis pantai terhadap prasarana dan sarana yang dilindungi

    minimum sama dengan jarak antara garis pantai yang tererosi di bagian hilir (downdrift)ditambah dengan jarak rayapannya.

    Berbagai macam bentuk groin dari kayu. Untuk memberi tanda saat pasang yang menenggelamkan groin, maka di ujung groin diberi

    tanda

  • 22/10/2014

    24

    PENGURANGAN ENERGI GELOMBANG YANG MENGENAI PANTAI.

    1.Pemecah Gelombang Lepas Pantai

    Pembentukan Cuspate

    CUSPATE

    TOMBOLO

    Energi Gelombang dapat masuk di antara

    celah breakwater

    Breakwater yang digunakan untuk melindungi kegiatan beach nourishment. Tampak contoh bentukan tombolo dan cuspate

  • 22/10/2014

    25

    2. Pemecah Gelombang Sambung Pantai.

    biasanya digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan atau daerah reklamasi dari gangguan gelombang, sehingga kapal-kapal dapat merapat ke

    dermaga untuk melakukan bongkar-muat barang dan menaik-turunkan penumpang.

    Pemecah gelombang sambung pantai pada kolam pelabuhan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap

    PERKUATAN TEBINGTerbagi atas 2 : Armoring/rip-rap/Revetment Dinding/tembok laut (sea wall)

    dua macam revetmen yaitu :1. permeabel revetment (concrete block, tumpukan batu, bronjong/gabion) dan 2. impermeabel revetment (asphalt revetment).

    Revetment dipergunakan untuk kondisi gelombang yang moderat (dengan tinggi gelombang maks 1,5 m)

    Kelemahan revetmen : kemungkinan terjadinya penggerusan yang cukup dalam di kaki bangunan, mengganggu stabilitas bangunan. Pada bagian kaki bangunan ini harus dibuatkan suatu perlindungan terhadap gerusan/erosi (toe protection)

  • 22/10/2014

    26

    Potongan Melintang Revetment dari Plat Beton.

    Revetment dari plat beton bergigi

    Revetment dari blok beton bergigi knocked down

    Revetmen dengan armor dari kubus beton di pantai Kalimantan Barat yang dipasang sembarang

  • 22/10/2014

    27

    Revetmen dengan armor dari kubus beton di pantai Kalimantan Barat yang dipasang teratur

    Revetment dari urugan batu di Pelabuhan Sikupang Batam

    Susunan Batu D 1.15/ 2100 KgSusunan Batu D 0.2/ 15 Kg

    Geotextile

    Susunan Batu D 0.6/ 250 Kg

    HHWL

    MSL

    LLWL

    A

    A

    Dinding Pantai

    Garis pantai

    1 : 1.5

    Potongan Melintang Struktur type Rubble

    Mound dengan 3 lapis

    Wale

    Sheet Pile

    Pile

    Pile

    Toe Protection

    Water Level

    Street Pile

    Anchor Pile

    Top Elevation of Bulkhead = Average Heigth of Highest YearlyStorm Tides Plus Waves Runup

    Section

    Wale

    Dinding pantai dari kayu yang bersifat sebagai bangunan

    sementara

  • 22/10/2014

    28

    urugan batu digunakan sebagai revetment pada daerah yang terkena abrasi

    TEMBOK LAUT.

    Fungsi utama tembok laut antara lain :

    Dibangun pada garis pantai atau di daratan yang digunakan untuk melindungi pantai langsung dari serangan gelombang.

    ditempatkan kira-kira sejajar dengan garis pantai, sehingga dapat dipergunakan untuk pengamanan pada pantai berlumpur atau berpasir.

    Dipergunakan pada pantai yang ter-abrasi akibat gelombang, bukan yang diakibatkan adanya angkutan sedimen menyusur pantai (longshore transport)

    Melindungi pantai bagian darat langsung dibelakang konstruksi terhadap erosi akibat gelombang dan arus.

    Sebagai penahan tanah dibelakang konstruksi

  • 22/10/2014

    29

    Tembok laut dibuat masif pada kondisi :pantai yang mengalami kerusakan dan usaha penanggulangan yang dilakukan bertujuan mempertahankan garis pantai pada kondisi yang ada tanpa adanya pengisian pasir.

    penggunaan bangunan groin tegak lurus pantai maupun groin sejajar pantai tanpa pengisian pasir tidak memungkinkan karena erosi yang ditimbulkan akibat adanya dua bangunan tersebut akan menyebabkan kerusakan pada sarana dan prasarana yang ada.

    HHWL + 0.75

    MSL + 0.00

    - 1.50

    LLWL - 0.75

    1

    11.5

    3.0

    BETON

    FILTER KERIKIL

    GEOTEXTILE

    Groin untuk menangkap dan mencegah keluarnya sedimen di depan dinding

    laut Gerusan lokal sehingga mengakibatkan struktur

    turun dan retak.

    Re-curved seawall di Pantai Padang. Akibat adanya reffleksi gelombang dan arus sejajar pantai, terjadi gerusan lokal yang mengakibatkan retak paa

    struktur. Utnuk itu diberi groin agar sedimen terkonservasi

  • 22/10/2014

    30

    Angkur sea wall/ tanggul laut

    Untuk menghindari gerusan lokal dapat diberi toe protection dari urugan batu

    Seawall dari sheetpile baja

    Seawall dari karung-karung salah satu produk geotekstile yang diisi pasir (sand bag)

  • 22/10/2014

    31

    DENAH

    POT. MELINTANG

    Pelindung Kaki

    (b)

    Gerusan Lokal di kaki struktur akibat tidak ada

    toe protection

    Seawall caisson di Bali, tidak adanya toe protection menyebabkan gerusan di kaki struktur

    DENAH

    POT. MELINTANG

    Groin untuk mencegah hilangnya sedimen di depan tembok laut

    Seawall di Lombok Barat dengan menggunakan kombinasi caisson dan groin untuk menangkap sedimen di kaki struktur

    TIPE dan BAHAN STRUKTUR PERLINDUNGAN PANTAI

    Struktur Tipe Masif seperti caisson Struktur tidak masif (rubblemound)

    Struktur Groin di Pantai Muara

    Reja Tegal dari urugan batu

    (rubble mound) yang merupakan

    struktur tidak masif

  • 22/10/2014

    32

    Tanggul laut di Padang yang terbuat dari urugan batu di tata rapi

    Reklamasi coastal road di Tanjung Balai Karimun, Propinsi Kepulauan Riau dengan

    menggunakan rubblemound mengingat potensi batu alam yang ada cukup banyak.

    BENTUK BANGUNAN PANTAI.

    bangunan dari tumpukan batu yang bagian luarnya diberi lapis pelindung yang dibuat dari batu-batu ukuran besar, blok beton, atau batu buatan dari beton dengan bentuk khusus

    seperti tetrapod, quadripods, tribars, dolos,

    Bangunan Sisi Miring

    Material bangunan pantai sisi miring; tetrapod, quadripod, dolos dan ecoxbloc

  • 22/10/2014

    33

    Bangunan Sisi Tegak

    Gelombang yang bahaya adalah standing wave

    Kombinasi Sisi Tegak-Miring

    Struktur Terapung

    Tulangan Angkur D = 16 mm, L = 1.00 m

    Isian Caisson Beton Insitu K-175

    Caisson Beton Precast K - 225 = 1.00 m

    Rubble Mound Batu Belah = 40 - 50 cm W = 160 - 300 kg

    Pondasi Lembaran ( Geotekstil Non Woven + Geogrid ) 40 40 s 40 kN/mCore Batu Pecah = 10 - 15 cm W = 2,5 - 10 kg

    1.00 1.00

    1.00

    12

    12

    4

    Floating Breakwater