penanganan hipertensi pada stroke
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Penanganan Hipertensi Pada Stroke
1/3
Penanganan Hipertensi pada Stroke
Makalah ini merupakan makalah presentasi dr. Laksmi Asanti, SpS(K) di seminar hipertensi
Beth-SH beberapa waktuyang lalu. Makalah secara lengkap dapat dijumpai di buku seminar.
Adanya prevalensi yang tinggi hipertensi dimasyarakat, dan akibat yang ditimbulkannya
merupakan masalah kesehatan yang cukup penting, terlebih hipertensi sering tidak menimbulkangejala dan baru disadari setelah terjadi gangguan organ misalkan ginjal, otak dan jantung,hingga
sering hipertensi ditemukan tanpa sengaja, yakni pada waktu cek up atau setelah muncul keluhan
lain. Hipertensimerupakan salah satu penyakit utama didunia, mengenai hampir 50 juta orang di
Amerika dan hampir 1 milyard didunia, dan hampir 90 % diderita oleh orang diatas 55 tahun.
Pada penelitian Framingham didapatkan bahwa ada hubungan yang liniair dan positif diantara
hipertensi dan terjadinyastroke, baik pada perempuan maupun laki laki, baik stroke perdarahan
maupun non perdarahan ( Didier 2002),walaupun tidak ada batas yang jelas siapa yang akan
terkena atau siapa yang tidak, namun jumlah stroke meningkat 2 kali lipat pada setiap kenaikan
tensi 7,5 mm Hg diastole.
Pada penelitian Dr. Broderick (ISC 2003) pada bagian neurology Universitas Cincinnati, Ohio
mendapatkan bahwa Odds ratio pada pasien yang mendapat pengobatan adalah 0,71 dibanding
dengan 5,5 pada pasien yang tak mendapat pengobatan. Sedang pada penduduk Amerika Afrika
yang mendapat serangan ischaemic stroke pertama odds ratio adalah 0,57 jika diobati dan 4,0
jika tanpa diobati. Pada kulit putih 0,77 pada yang diobati dan 6,3 pada yang tak diobati.
Hipertensi sebagai faktor resiko terjadinya stroke
Hipertensi merupakan factor resiko terjadinya stroke baik non perdarahan atau perdarahan, dan
juga menjadi factor terjadinya gangguan jantung yang menjadi penyebab munculnya emboli
otak.
Hipertensi sangat berpengaruh pada peredaran darah otak, karena menyebabkan terjadinya
penebalan dan remodeling pembuluh darah hingga memperkecil diameternya. Perubahan ini
menaikkan tahanan vaskuler dan memicu terjadinya artherosclerosis, hipertensi juga merubah
kemampuan sel2 endotel untuk melepas zat vasoaktif dan menimbulkan kenaikkan tonus otot
dan menyebabkan mudah terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah, selain itu hipertensi juga
mengganggu mekanisme autoregulasi pembuluh darah otak, yang mengatur kestabilan cerebral
blood flow, yakni jika terjadi perubahan tekanan perfusion ke otak yaitu diantara 70-150 mm
Hg. Hipertensi yang menahun merubah rentang autoregulasi hingga tekanan perfussi menurun
hingga otak lebih mudah terkena gangguan aliran darah/ischaemi. Gangguan autoregulasi dan
kenaikkan komplian pembuluh darah menyebabkan penurunan tekanan perfussi darah dan aliran
darah ke otak, selain itu terjadi gangguan relaksasi endotel, mengggangu mekanisme pembuluh
darah untuk melebar untuk dapat mensuplai darah ke bagian yang mengalami ischaemi.
-
7/29/2019 Penanganan Hipertensi Pada Stroke
2/3
Hipertensi juga menyebabkan terjadinya atherosclerosis, karena merupakan proinflammatory
dan bersama radikal bebas otot halus pembuluh darah berproliferasi dan mengoksidasi low
density lipoprotein, mengaktifkan makrofag dan
monosit bermigrasi keluar. Disamping angiotensin II meningkat pada pasien hipertensi dan
diduga berperanan langsung dalam terjadinya artherosclerosis, melalui prosespertumbuhan/penebalan otot halus, dan aktivitas lipoksigenase hingga menghasilkan suatu
reaksi radang dan oksidasi low density lipoprotein. Hal ini memicu terjadinya artherosclerosis.
Penanggulangan hipertensi pada stroke
Pada Stroke ischaemi akut ( AHA/ASA Guideline ,2007)
Kenaikan tekanan darah >160 mm Hg ditemukan lebih dari 60 % pasien stroke akut. Tekanan
darah yang naik atau turun memberikan outcome stroke yang jelek. Setiap kenaikan 10 mm Hg
diatas 180 mm Hg memberikan resiko kelainan neurologi sebesar 40 % dan oucome yang buruk
meningkat 23 %. Kenaikan tekanan darah dapat pula disebabkan oleh stress dari stroke sendiri,
kandung kemih yang penuh, nyeri, mual, reaksi terhadap hipoxia, atau reaksi terhadap kenaikkan
tekanan intrakranial.
Alasan utama menurunkan tekanan darah pada pasien stroke adalah :
1. Mengurangi terjadinya udem otak
2. Mencegah terjadinya transformasi perdarahan pada daerah infark
3. Mencegah gangguan vaskuler lain dan mencegah terjadinya stroke ulang.
Penurunan tekanan darah juga harus segera dilaksanakan jika terjadi hipertensi ensefalopati,
disseksi aorta,gagal ginjal akut, udem paru atau infark miokard akut. Namun penurunan tekanan
darah yang aggresif memperburuk tekanan perfusi serebral dan memperburuk daerah ischaemi.
Pada banyak pasien tekanan darah akan turun dengan sendirinya setelah pasien berbaring
dikamar yang tenang, kandung kemih telah dikosongkan dan nyeri telah diatasi, juga penurunan
tekanan intrakranial akan menurunkan tekanan darah .
Konsensus terakhir memutuskan tekanan darah pada stroke ischameic akut hanya diturunkan jika
tekanan darah systole > 220 mm Hg dan diastole > 120 mm Hg. Setelah dipastikan bahwa
tindakan emergensi penurunan darah harus dilaksanakan maka penurunan harus dilaksanakansecara perlahan-lahan dan hati-hati, dan diturunkan diantara 15-25 % pada hari pertama.
Pemilihan obat penurun tekanan darah harus disesuaikan dengan kondisi pasien, misalkan pada
penderita sama tak diberikan gol. bloker, juga nifedipin sublingual tak diberikan pada pasien
stroke ischaemi akut karena effeknya yang panjang. Sedangkan rtPA tidak boleh diberikan jika
tekanan darah sistole >180 dan diastole >110
-
7/29/2019 Penanganan Hipertensi Pada Stroke
3/3
mm Hg. Pada pasien pasien yang sebelumnya minum obat antihipertensi, umumnya didapatkan
tensi yang tinggi juga pada waktu mendapat serangan stroke, maka umumnya obat penurun
tekanan darah diberikan 1 hari setelah serangan
Pengobatan ini juga tergantung pada status neurology pasien dan penyakit-penyakit lain yang
berperanan dalam terjadinya stroke, kemampuannya menelan dsbnya.
Selamat Datang di Bethesda Stroke Center http://www.strokebethesda.com Menggunakan
Joomla! Generated: 25 March, 2013, 14:23