penanganan hipertensi pada stroke

Upload: indah-d-rahmah

Post on 03-Apr-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Penanganan Hipertensi Pada Stroke

    1/3

    Penanganan Hipertensi pada Stroke

    Makalah ini merupakan makalah presentasi dr. Laksmi Asanti, SpS(K) di seminar hipertensi

    Beth-SH beberapa waktuyang lalu. Makalah secara lengkap dapat dijumpai di buku seminar.

    Adanya prevalensi yang tinggi hipertensi dimasyarakat, dan akibat yang ditimbulkannya

    merupakan masalah kesehatan yang cukup penting, terlebih hipertensi sering tidak menimbulkangejala dan baru disadari setelah terjadi gangguan organ misalkan ginjal, otak dan jantung,hingga

    sering hipertensi ditemukan tanpa sengaja, yakni pada waktu cek up atau setelah muncul keluhan

    lain. Hipertensimerupakan salah satu penyakit utama didunia, mengenai hampir 50 juta orang di

    Amerika dan hampir 1 milyard didunia, dan hampir 90 % diderita oleh orang diatas 55 tahun.

    Pada penelitian Framingham didapatkan bahwa ada hubungan yang liniair dan positif diantara

    hipertensi dan terjadinyastroke, baik pada perempuan maupun laki laki, baik stroke perdarahan

    maupun non perdarahan ( Didier 2002),walaupun tidak ada batas yang jelas siapa yang akan

    terkena atau siapa yang tidak, namun jumlah stroke meningkat 2 kali lipat pada setiap kenaikan

    tensi 7,5 mm Hg diastole.

    Pada penelitian Dr. Broderick (ISC 2003) pada bagian neurology Universitas Cincinnati, Ohio

    mendapatkan bahwa Odds ratio pada pasien yang mendapat pengobatan adalah 0,71 dibanding

    dengan 5,5 pada pasien yang tak mendapat pengobatan. Sedang pada penduduk Amerika Afrika

    yang mendapat serangan ischaemic stroke pertama odds ratio adalah 0,57 jika diobati dan 4,0

    jika tanpa diobati. Pada kulit putih 0,77 pada yang diobati dan 6,3 pada yang tak diobati.

    Hipertensi sebagai faktor resiko terjadinya stroke

    Hipertensi merupakan factor resiko terjadinya stroke baik non perdarahan atau perdarahan, dan

    juga menjadi factor terjadinya gangguan jantung yang menjadi penyebab munculnya emboli

    otak.

    Hipertensi sangat berpengaruh pada peredaran darah otak, karena menyebabkan terjadinya

    penebalan dan remodeling pembuluh darah hingga memperkecil diameternya. Perubahan ini

    menaikkan tahanan vaskuler dan memicu terjadinya artherosclerosis, hipertensi juga merubah

    kemampuan sel2 endotel untuk melepas zat vasoaktif dan menimbulkan kenaikkan tonus otot

    dan menyebabkan mudah terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah, selain itu hipertensi juga

    mengganggu mekanisme autoregulasi pembuluh darah otak, yang mengatur kestabilan cerebral

    blood flow, yakni jika terjadi perubahan tekanan perfusion ke otak yaitu diantara 70-150 mm

    Hg. Hipertensi yang menahun merubah rentang autoregulasi hingga tekanan perfussi menurun

    hingga otak lebih mudah terkena gangguan aliran darah/ischaemi. Gangguan autoregulasi dan

    kenaikkan komplian pembuluh darah menyebabkan penurunan tekanan perfussi darah dan aliran

    darah ke otak, selain itu terjadi gangguan relaksasi endotel, mengggangu mekanisme pembuluh

    darah untuk melebar untuk dapat mensuplai darah ke bagian yang mengalami ischaemi.

  • 7/29/2019 Penanganan Hipertensi Pada Stroke

    2/3

    Hipertensi juga menyebabkan terjadinya atherosclerosis, karena merupakan proinflammatory

    dan bersama radikal bebas otot halus pembuluh darah berproliferasi dan mengoksidasi low

    density lipoprotein, mengaktifkan makrofag dan

    monosit bermigrasi keluar. Disamping angiotensin II meningkat pada pasien hipertensi dan

    diduga berperanan langsung dalam terjadinya artherosclerosis, melalui prosespertumbuhan/penebalan otot halus, dan aktivitas lipoksigenase hingga menghasilkan suatu

    reaksi radang dan oksidasi low density lipoprotein. Hal ini memicu terjadinya artherosclerosis.

    Penanggulangan hipertensi pada stroke

    Pada Stroke ischaemi akut ( AHA/ASA Guideline ,2007)

    Kenaikan tekanan darah >160 mm Hg ditemukan lebih dari 60 % pasien stroke akut. Tekanan

    darah yang naik atau turun memberikan outcome stroke yang jelek. Setiap kenaikan 10 mm Hg

    diatas 180 mm Hg memberikan resiko kelainan neurologi sebesar 40 % dan oucome yang buruk

    meningkat 23 %. Kenaikan tekanan darah dapat pula disebabkan oleh stress dari stroke sendiri,

    kandung kemih yang penuh, nyeri, mual, reaksi terhadap hipoxia, atau reaksi terhadap kenaikkan

    tekanan intrakranial.

    Alasan utama menurunkan tekanan darah pada pasien stroke adalah :

    1. Mengurangi terjadinya udem otak

    2. Mencegah terjadinya transformasi perdarahan pada daerah infark

    3. Mencegah gangguan vaskuler lain dan mencegah terjadinya stroke ulang.

    Penurunan tekanan darah juga harus segera dilaksanakan jika terjadi hipertensi ensefalopati,

    disseksi aorta,gagal ginjal akut, udem paru atau infark miokard akut. Namun penurunan tekanan

    darah yang aggresif memperburuk tekanan perfusi serebral dan memperburuk daerah ischaemi.

    Pada banyak pasien tekanan darah akan turun dengan sendirinya setelah pasien berbaring

    dikamar yang tenang, kandung kemih telah dikosongkan dan nyeri telah diatasi, juga penurunan

    tekanan intrakranial akan menurunkan tekanan darah .

    Konsensus terakhir memutuskan tekanan darah pada stroke ischameic akut hanya diturunkan jika

    tekanan darah systole > 220 mm Hg dan diastole > 120 mm Hg. Setelah dipastikan bahwa

    tindakan emergensi penurunan darah harus dilaksanakan maka penurunan harus dilaksanakansecara perlahan-lahan dan hati-hati, dan diturunkan diantara 15-25 % pada hari pertama.

    Pemilihan obat penurun tekanan darah harus disesuaikan dengan kondisi pasien, misalkan pada

    penderita sama tak diberikan gol. bloker, juga nifedipin sublingual tak diberikan pada pasien

    stroke ischaemi akut karena effeknya yang panjang. Sedangkan rtPA tidak boleh diberikan jika

    tekanan darah sistole >180 dan diastole >110

  • 7/29/2019 Penanganan Hipertensi Pada Stroke

    3/3

    mm Hg. Pada pasien pasien yang sebelumnya minum obat antihipertensi, umumnya didapatkan

    tensi yang tinggi juga pada waktu mendapat serangan stroke, maka umumnya obat penurun

    tekanan darah diberikan 1 hari setelah serangan

    Pengobatan ini juga tergantung pada status neurology pasien dan penyakit-penyakit lain yang

    berperanan dalam terjadinya stroke, kemampuannya menelan dsbnya.

    Selamat Datang di Bethesda Stroke Center http://www.strokebethesda.com Menggunakan

    Joomla! Generated: 25 March, 2013, 14:23