penanganan anak nakal

9
PENANGANAN ANAK NAKAL Permasalahan dengan kenakalan anak didik di dalam proses belajar mengajar berlangsung, atau di lingkungan sekolah sehari-hari, sering terjadi. Terutama di SD , ada beberapa anak yang dikategorikan anak yang nakal. Anak nakal disini bukan nakal yang berlebihan tetapi terkadang perilaku siswa ini bisa merugikan orang-orang yang ada disekitarnya dan mengganggu proses belajar mengajar, serta mempengaruhi prestasi belajarnya. Siswa ini di cap anak bandel oleh teman-temannya, karena sering usil mengganggu teman, keras kepala, sewaktu guru menerangkan pelajaran dia sering tidak memperhatikan, dan suka berbohong, dan kadang suka berbisik-bisik dengan teman disebelahnya. Dalam hal faktor yang memperngaruhi moral dan karakter anak terbentuk dari berbagai macam pola. Diantaranya adalah lingkungan disekitarnya. Berikut beberapa hal yang memperngaruhi pola, karakter dan perilaku moral anak dari tiga lingkungan utama yaitu; lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan teman sebanya. 1. Lingkungan rumah Perkembangan moral anak akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan keluarganya. Karenanya, keharmonisan keluarga menjadi sesuatu hal mutlak untuk diwujudkan, misalnya suasana ramah. Ketika keikhlasan, 1

Upload: nellysusanti

Post on 26-Jun-2015

1.263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: penanganan anak nakal

PENANGANAN ANAK NAKAL

Permasalahan dengan kenakalan anak didik di dalam proses

belajar mengajar berlangsung, atau di lingkungan sekolah sehari-hari,

sering terjadi. Terutama di SD , ada beberapa anak yang

dikategorikan anak yang nakal.

Anak nakal disini bukan nakal yang berlebihan tetapi terkadang

perilaku siswa ini bisa merugikan orang-orang yang ada disekitarnya

dan mengganggu proses belajar mengajar, serta mempengaruhi

prestasi belajarnya.

Siswa ini di cap anak bandel oleh teman-temannya, karena

sering usil mengganggu teman, keras kepala, sewaktu guru

menerangkan pelajaran dia sering tidak memperhatikan, dan suka

berbohong, dan kadang suka berbisik-bisik dengan teman

disebelahnya.

Dalam hal faktor yang memperngaruhi moral dan karakter anak

terbentuk dari berbagai macam pola. Diantaranya adalah lingkungan

disekitarnya. Berikut beberapa hal yang memperngaruhi pola,

karakter dan perilaku moral anak dari tiga lingkungan utama yaitu;

lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan teman

sebanya.

1. Lingkungan rumah

Perkembangan moral anak akan sangat dipengaruhi oleh

bagaimana lingkungan keluarganya. Karenanya, keharmonisan

keluarga menjadi sesuatu hal mutlak untuk diwujudkan, misalnya

suasana ramah. Ketika keikhlasan, kejujuran dan kerjasama kerap

diperlihatkan oleh masing-masing anggota keluarga dalam hidup

mereka setiap hari, maka hampir bisa dipastikan hal yang sama

juga akan dilakukan anak bersangkutan.

1

Page 2: penanganan anak nakal

Sebaliknya, anak akan sangat sulit menumbuhkan dan

membiasakan berbuat dan bertingkah laku laku baik manakala di

dalam lingkungan keluarga (sebagai ruang sosialasi terdekat, baik

fisik maupun psikis) selalu diliputi dengan pertikaian,

pertengkaran, ketidakjujuran, kekerasan, baik dalam hubungan

sesama anggota keluarga ataupun dengan lingkungan sekitar

rumah.

masih ada penyebab lain yang juga akan sangat

berpengaruh mengapa anak memutuskan tindakannya itu, yakni

peranan lingkungan rumah, khususnya peranan keluarga terhadap

perkembangan nilai-nilai moral anak, dapat disingkat sebagai

berikut:

1. Tingkah laku orang di dalam (orangtua, saudara-saudara atau

orang lain yang tinggal serumah) berlaku sebagai suatu model

kelakuan bagi anak melalui peniruan-peniruan yang dapat

diamatinya.

2. Melalui pelarangan-pelarangan terhadap perbuatan-perbuatan

tidak baik, anjuran-anjuran untuk dilakukan terus terhadap

perbuatan-perbuatan yang baik misalnya melalui pujian dan

hukuman.

3. Melalui hukuman-hukuman yang diberikan dengan tepat

terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang baik atau kurang

wajar diperlihatkan, si anak menyadari akan kerugian-kerugian

atau penderitaan-penderitaan akibat perbuatan-perbuatannya.

Sebenarnya siswa yang nakal belum tentu dalam menerima

pelajaran jauh dibawah teman-temannya. Image Salah satu cara yang

baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang dari anak-

anak adalah dengan mengamati "kenakalan" mereka di kelas.

Kenakalan anak adalah semacam "seruan pemberontakan" terhadap

gaya belajar tertentu yang dipaksakan. Karena anak-anak itu

2

Page 3: penanganan anak nakal

menganggap gaya belajar yang diterapkan kepadanya tidak sesuai

dengan gaya belajar alamiah mereka, mereka berteriak minta tolong.

Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah

dengan melakukan hal-hal yang dianggap orang dewasa sebagai

kenakalan.

Kalau diamati, ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda

ekspresinya. Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya

sering membuat celetukan dan canda kata-kata. Anak yang memiliki

kecerdasan spasial akan mencoret-coret. Anak yang memiliki

kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya.

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak

bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya.

Anak memang tidak sama dengan orang dewasa, jalan

pemikiran anak masih sering kali dikuasai oleh emosinya yang

mengarah pada keinginan – keinginan bermain. Apabila setiap

keluarga disoroti kemungkinan akan ada tidaknya persoalan dengan

anak, maka akan terlibat macam-macam derajat kesulitan. Bahkan

mungking saja bahwa tidak semua keluarga menyadari adanya suatu

kesulitan. Permasalahan yang di sebabkan oleh kenakalan anak,

justru sering menyangkut pihak – pihak lain.

Faktor-Faktor Penyebab Kenakalan Siswa Sekolah Dasar adalah:

1. Kenakalan anak menurut sebahagian para ahli merupakan

kegagalan memperoleh respon yang dapat diterima oleh

masyarakat atau kegagalan memperoleh pembenaran moral dan

etis yang sesuai dengan budaya masyarakat. Dan sebab-sebab

kegagalan tersebut bersumber dari problem perkembangan.

2. Psikologi anak yang menghadapi proses super – ego anak kearah

sosialisasi yang tepat dan memadai mungkin juga disebabkan

3

Page 4: penanganan anak nakal

tidak mampu menyesuaikan diri dengan standar prilaku yang

umum di masyarakat sekitarnya.

3. Pengaruh lingkungan yang kurang baik

4. Perhatian orang tua yang kurang terhadap anak

5. Pergaulan yang kurang terkontrol sehingga membawa pengaruh

negatif.

6. Anak merasa kurang mendapatkan perhatian dari guru dan

teman-teman di sekolahnya dan lain-lain.

Jadi kenakalan anak diukur dengan standar nilai dan norma-

norma sosial. Mungkin satu bentuk prilaku siswa dilingkungan

masyarakat tidak sesuai dengan tolak ukur dari kebudayaan atau

tradisi yang berlaku, maka bentuk-bentuk prilaku tersebut di pandang

sebagai kenakalan.

Piaget berpendapat bahwa dalam berkembang anak juga

menjadi lebih pintar dalam berpikir tentang persoalan sosial,

terutama tentang kemungkinan-kemungkinan dan kerja sama.

Pemahaman sosial ini diyakini Piaget terjadi melalui relasi dengan

teman sebaya yang saling memberi dan menerima.

Dalam kelompok teman sebaya, setiap anggota memiliki

kekuasaan dan status yang sama, merencanakan sesuatu dengan

merundingkannya, ketidaksetujuan diungkapkan dan pada akhirnya

disepakati. Relasi antara orang tua dan anak, orang tua memiliki

kekuasaan, sementara anak tidak, tampaknya kurang

mengembangkan pemikiran moral, karena aturan selalu diteruskan

dengan cara otoriter sehingga ini memicu anak menjadi nakal.

Interaksi social memegang peran penting dalam perkembangan

moral anak karena dapat memberikan dasar-dasar dari tingkah laku

yang diterima masyarakat,memeberikan motivasi melalui apa yang

diterima dan tidak diterima dalam kelompok. Interaksi pertama yang

dialami anak adalah kehidupan keluarganya.

4

Page 5: penanganan anak nakal

Apa yang dianggap oleh guru sebagai pelanggaran serius atau

kelakuan yang tidak layak sering berbeda dengan pendapat para ahli

psikologi. Misalnya ciri-ciri non agresif kurang gaul, rasa cemas, suka

menyendiri,muram, dan lain sebagainya hal itu dipandang serius bagi

perkembangan pribadi anak oleh para ahli. Sebaliknya pelanggaran

yang dipandang serius oleh guru seperti menulis kata – kata jorok,

membolos, menyontek, menentang, merusak, tidak di anggap

penting oleh para ahli psikologi.

Guru terutama mementingkan ketertiban kelas dan sekolah

untuk mencapai potensi akademis yang sebaik-baiknya. Sebaliknya

mengutamakan perkembangan pribadi anak agar menjadi individu

yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya dengan

penuh kepercayaan akan dirinya.

Guru yang juga memperhatikan aspek kepribadian anak

hendaknya menerima pendirian para ahli edan menjadikan sebagai

pedoman untuk mencapai tujuan akademis. Ia akan lebih banyak

membri tanggung jawab kepada anak-anak untuk memelihara disiplin

dan bekerja tanpa mengganggu orang lain. Ia juga akan

memperhatikan anak yang pendiam, penakut, mencoba memahami

dan membantu mereka, dengan demikian guru itu bukan hanya

sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik.

Bentuk-Bentuk Kenakalan Siswa serta Peran Guru Dalam

Mangatasinya

Dalam membahas anak berprilaku nakal. Akan di batasi pada tiga

jenis prilaku bermasalah yaitu:

1. Keras kepala atau bandel

Anak yang keras kepala ialah anak yang suka membantah

terhadap orang lain, tetapi tidak ada alasan yang diajukan, anak

yang keras kepala selain dilingkungan keluarga dapat juga

5

Page 6: penanganan anak nakal

dilingkungan sekolah. Anak yang keras kepala biasanya bertujuan

untuk menyembunyikan kelemahan bathin yang ada pada dirinya.

Anak keras kepala sering timbul dikalangan anak-anak setelah

mereka mencapai umur tujuh tahun. Anak-anak memperlihatkan

sikap bandel itu dalam wujud suka membantah, suka menentang

dan sebagainya. Namun orang tua pada umumnya langsung

memarahinya bahkan langsung memukulnya, sehingga anak

menjadi nakal dan keras kepala kepada kedua orang tuanya.[8]

2. Berbohong

Berbohong adalah salah satu cacat atau kesalahan yang sering

terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa, bohong selain

merupakan sifat yang tidak terpuji, juga dapat menimbulkan

masalah bagi guru.

Jenis – Jenis bohong yaitu :

Bohong karena darurat

Bohong sosial atau bohong altvuistik

Bohong untuk kepentingan diri sendiri

Bohong kompensasi

3. Pendusta

Pada umumnya seorang anak berdusta karena kedua orang

tuanya atau orang lain karena ia ingin melakukan sesuatu

keinginan hatinya. Atau ia berdusta karena ada rasa takut yang

menyelimuti perasaan untuk berusaha jujur tapi takut untuk

dimarahi.[9]

Sebab – sebab anak sering berdusta yaitu merasa takut, Ingin

menarik perhatian orang lain, Ingin memperoleh keuntungan.

6

Page 7: penanganan anak nakal

Solusi dalam mengatasi anak yang nakal antara lain adalah :

1. Guru harus bisa melihat dan mengamati character anak dan sifat

anak itu sendiri, dengan melakukan pendekatan secara bijak dan

dan menerima keadaan si anak dengan apa adanya.

2. Memberikan perhatian dan kesempatan kepada anak didik untuk

dapat menampilkan dirinya di dalam kelas karena Anak yang

nakal bukanlah anak bodoh banyak juga anak yang nakal ini

mempunyai batas kemampuan di atas normal malah mengalah

kan anak yang rajin berkompetisi di dalam proses belajar

mengajar.

3. Melakukan pendekatan yang akrab dengan semua murid dengan

tidak membeda-bedakan antara satu dengan lainnya.

4. Memberikan motivasi belajar kepada anak didik sehingga memiliki

kemamuan yang kuat dalam belajar, sehingga perhatian anak

didik tetap fokus kepada pelajaran.

5. Guru harus memiliki empaty kepada anak, dengan cara begini kita

bisa mengatasi anak yang nakal.

6. Melibatkan seluruh lingkungan dari si anak didik, terutama

lingkungan rumah dan sekolah.

7. Melibatkan peran serta orang tua yang juga melakukan

pendekatan secara empaty, menasehati dan mengarahkan si anak

dengan motivasi.

Sumber :

1. http://meetabied.wordpress.com/2010/11/02/mengatasi-

kenakalan-siswa-sekolah-dasar/

2. http://mediacendekiaindonesia.blogspot.com/2010/11/

perkembangan-moral-usia-sd.html

3. http://kafeilmu.co.cc/2011/11/beberapa-linkungan-pembentuk-

moral-anak

7