peran guru dalam penanganan anak attention …

130
PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION DEFICIT AND HYPERACTIVITY DISORDER USIA 5-6 TAHUN (Studi Kasus di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : SILVIA RAHMANI 11150184000010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

Upload: others

Post on 18-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION DEFICIT

AND HYPERACTIVITY DISORDER

USIA 5-6 TAHUN

(Studi Kasus di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

Oleh :

SILVIA RAHMANI

11150184000010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021

Page 2: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

Lembar Pengesahan Sidang Skripsi

Skripsi yang berjudul “Peran Guru dalam Penanganan Anak Attention

Deficit And Hyperactivity Disorder Usia 5-6 Tahun di RA A-Hilal 02

Cikarang Utara” yang disusun oleh Silvia Rahmani dengan NIM

11150184000010. Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sebagai

karya ilmiah yang berhak untuk dijadikan pada siding munaqosah

sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 22 Januari 2021

Yang Mengesahkan

Dosen Pembimbing 1

Dr. Siti Khadijah, MA

NIP.197007271997032004

Page 3: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …
Page 4: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …
Page 5: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

i

ABSTRAK

PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION DEFICIT

AND HYPERACTIVITY DISORDER

USIA 5-6 TAHUN

(Studi Kasus di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku anak ADHD di kelas

dan di luar kelas, serta mengetahui peran guru dalam penanganan anak ADHD di

RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara. ADHD merupakan gangguan perkembangan

yang memiliki pola inattention pada tingkat maladaptif, aktivitas yang berlebihan

dan impulsif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis

penelitian studi kasus deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil

Penelitian ini menunjukan bahwa 1) Perilaku anak ADHD cenderung aktif, tidak

bisa belajar dengan tenang dan sering mengganggu teman-teman lainnya 2) Peran

guru dalam penanganan anak ADHD di kelas dan di luar kelas dengan cara,

menempatkan anak duduk di depan kelas, memberikan kesempatan anak untuk

melakukan aktivitasnya, memperhatikan pola makan, memberikan peraturan yang

membuat anak mentaatinya, mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan

dengan cara brain gym, back in control, lingkungan dan memberikan program

IEP.

Kata Kunci : Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder, Peran Guru dalam

Penanganan Anak ADHD

Page 6: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

ii

ABSTRACT

THE TEACHER'S ROLE IN HANDLING CHILDREN ATTENTION

DEFICIT AND HYPERACTIVITY DISORDER

AGE 5-6 YEARS

(Case Study at RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara)

This study aims to determine the behavior of ADHD children in class and outside

the classroom, as well as to determine the role of teachers in dealing with ADHD

children in RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara. ADHD is a developmental disorder

that has a pattern of attention at the maladaptive level, excessive activity and

impulsivity. This study used a qualitative approach with descriptive case study

research. Data collection techniques in this study were carried out by

observation, interview and documentation methods. The results of this study

indicate that 1) the attitudes of ADHD children tend to be active, they cannot

study calmly and often disturb other friends 2) The role of teachers in dealing

with ADHD children in class and outside the classroom by placing children

sitting in front of the class, providing the opportunity for children to do their

activities, pay attention to diet, provide rules that make children obey them,

reduce unwanted behavior by brain gym, back in control, environment, and

provide the IEP program.

Keywords: Children Attention Deficit Hyperactivity Disorder, The Role of

Teachers in Handling Children with ADHD

Page 7: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, karena berkat rahmat

dan juga karunianya penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran

Guru dalam Penanganan Anak Attention Deficit and Hyperactivity Disorder Usia 5-

6 Tahun Di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara Tahun 2019/ 2020”. Shalawat serta

salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw, kepada

keluarganya, para sahabat, serta pengikutnya sehingga akhir zaman. Adapun

penulisan skripsi ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatnya ini telah saya usahakan

semaksimal mungkin dan tentunya penulis banyak menerima bimbingan, saran,

petunjuk dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis banyak terima

kasih kepada semua pihak, khususnya:

1. Dr. Sururin, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Siti Khadijah, MA, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Serta selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang tiada henti memberikan semangat dan arahan dalam proses

penyusunan skripsi.

3. Miratul Hayati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan

bimbingan selama proses perkuliahan, serta memberikan motivasi untuk terus

belajar.

4. Segenap Dosen Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis.

5. Kepala Sekolah RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara, beserta guru dan anak didik yang

telah membantu pengambilan data dalam penyusunan skripsi ini.

6. Terima kasih banyak kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Kusmanto dan

Ibunda Nunung Nurjanah, atas segala do‟a dan pengorbanannya yang telah sabar

dalam mendidik anaknya hingga saat ini.

7. Kepada kakak dan adikku tersayang, A Ari, Ibu Nurlaela, Riva, Rindi, Erfan, Dila

dan Indah terima kasih telah banyak berkorban demi saya, memberikan doa,

Page 8: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

iv

semangat juang, dukungan baik moril maupun materi, kasih sayang yang tak pernah

ternilai harganya, sehingga saya bisa menjadi sarjana hingga saat ini.

8. Seluruh teman-teman distrik PIAUD Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah mendukung dan memberikan semangat dalam proses menyusun

skripsi ini.

9. Serta untuk semua pihak yang berjasa pada penulis baik yang disadari ataupun yang

tidak disadari, sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dan skripsi ini dengan

baik.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa sepenuhnya ada

kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh karena

itu dengan lapang dada dan dengan hati terbuka penulis membuka selebar-lebarnya

bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada penulis, sehingga

penulis dapat meningkatkannya kualitas penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan

baik, sekaligus ke depannya dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis

dalam membuat karya ilmiah lainnya.

Jakarta, 22 Januari 2021

Silvia Rahmani

Page 9: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 2

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ............................................ 7

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ................................................ 7

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Teori ............................................................................................ 6

1. Peran Guru .............................................................................................. 6

2. Pengertian ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) ...... 10

3. Faktor-Faktor Penyebab Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder

12

4. Tipe-tipe Perilaku pada Anak ADHD ................................................... 14

5. Ciri - Ciri Perilaku Anak ADHD .......................................................... 17

6. Penanganan Bagi Anak ADHD ............................................................. 18

7. Peran Guru dalam Penanganan Anak ADHD ....................................... 19

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 28

B. Latar Penelitian .......................................................................................... 29

C. Metode Penelitian ...................................................................................... 29

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengelolaan Data .......................................... 30

E. Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................................... 36

Page 10: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

vi

F. Analisis Data .............................................................................................. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data............................................................................................ 40

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................... 40

2. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................................... 47

B. Analisis Data .............................................................................................. 66

1. Perilaku Anak ADHD di dalam kelas dan di luar kelas di RA AL-Hilal 02

Cikarang Utara ........................................................................................... 66

2. Faktor-faktor yang menyebabkan anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara. ......................................................................................................... 71

3. Peran guru dalam penanganan anak ADHD di kelas A I dan B I di RA Al-

Hilal 02 Cikarang Utara ............................................................................. 73

C. Temuan Penelitian ..................................................................................... 77

1. Perilaku Anak ADHD di RA AL-Hilal 02 Cikarang Utara ....................... 77

2. Faktor-faktor Anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara ................. 78

3. Peran guru dalam penanganan anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara ................................................................................................................ 78

D. Keterbatasaan Penelitian ............................................................................ 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 81

B. Saran .......................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83

Page 11: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Penelitian 29

Tabel 3.2 Pedoman Observasi 32

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara 35

Tabel 3.4 Analisis Data 38

Tabel 4.1 Keadaan Gedung RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara 38

Tabel 4.2 Pengelompokan Rentang Usia 39

Tabel 4.3 Prasarana di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara 40

Tabel 4.4 Struktur Organisasi RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara 42

Tabel 4.5 Jumlah siswa data empat tahun terakhir 44

Tabel 4.6 Jumlah siswa data empat tahun terakhir 44

Page 12: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Usia dini merupakan usia yang tepat untuk diberikan berbagai berbagai

stimulasi untuk bekal dikehidupan selanjutnya. Semenjak manusia dilahirkan dari

rahim ibunya sampai ia dapat hidup mandiri memerlukan waktu yang sangat

panjang dibanding dengan makhluk hidup lainnya.1Anak usia dini adalah individu

yang unik dan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan tahap usianya,

mereka memiliki keunggulan baik dalam pengetahuan, keterampilan maupun

perilaku. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun pada masa tersebut

sering disebut dengan masa emas perkembangan, di samping itu juga sangat

menentukan dalam membentuk seluruh aspek perkembangan yang dimilikinya

dan masih memerlukan bimbingan dari orangtua, guru, dan lingkungan sekitarnya.

Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab I, pasal I, ayat 14 ditegaskan bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini

adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.2

Berdasarkan uraian di atas bahwa orangtua, guru, lingkungan dan orang

dewasa lainnya sangat berperan penting dalam memperhatikan karakteristik

tumbuh kembang anak mulai dari fisik motorik maupun kognitif anak, sehingga

tumbuh kembang anak dapat berkembang dengan baik. Catron dan Allen

berpendapat bahwa keberhasilan guru yang sebenarnya menekankan pada tiga

1 Ika Budi Maryatun, “Peran Pendidik PAUD Dalam Membangun Karakter Anak”,

JurnalPendidik Anak. Vol. 5, 2016, hal. 747. 2 Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini ( Jakarta: Indeks,

2013), hal. 16.

Page 13: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

3

kualitas dan Perilaku utama, yaitu: (1) guru yang memberikan fasilitas untuk

perkembangan anak menjadi manusia seutuhnya, (2) Membuat suatu pelajaran

menjadi berharga dengan menerima perasaan anak-anak dan keperibadian, dan

percaya bahwa yang lain dasarnya layak dipercaya membantu menciptakan

suasana belajar, dan (3) mengembangkan pemahaman empati bagi guru yang

peka/ sensitif untuk mengenal perasaan anak-anak di dunia.3

Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan yang

bermula dari seluruh Negara di dunia ini yang dalam bahasa inggrisnya disebut

dengan early childhood education (ECD). Menu generik menjabarkan pendidikan

anak usia dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan

kepada anak sejak dini yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan tahap

selanjutnya.4Pendidikan anak usia dini sebagai tempat proses bembinaan anak,

dimana anak dapat melatih tumbuh kembangnya secara menyeluruh mulai dari

kognitif, fisik motorik, seni, moral agama, sosial emosional, dan bahasa.

Salah satu permasalahan yang mendasar adalah adanya kelainan pada

perkembangan anak baik fisik maupun psikologi yang dapat mempengaruhi

lambatnya pertumbuhan anak. salah satu permasalahan diruang lingkup

pendidikan anak usia dini adalah permasalahan yang berhubungan dengan fisik

ataupun non fisik biasa disebut dengan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Adapun karakter anak berkebutuhan khusus yang sesuai dengan penelitian ini

adalah ADHD.

Anak hiperaktif termasuk gangguan perilaku disebut dengan Gangguan

Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit

Hyperactive Disorder(ADHD).5 Anak dengan gangguan ADHD adalah anak yang

sulit melakukan seleksi terhadap stimulus yang ada disekitarnya, yang berakibat

3 Ibid., hal. 12.

4 Ika Budi Maryatun, loc. cit., hal 748.

5 Lily Alfiyatul Jannah, Kesalahan-Kesalahan Guru PAUD yang Sering DIanggap

Sepele, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hal, 131.

Page 14: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

4

sulit dalam memusatkan perhatiannya dan menjadi hiperaktif, tampak dalam

perilaku yang selalu bergerak, impulsif/ bertindak tanpa berfikir, tidak dapat

menahan marah, kekecewaan dan suka mengganggu. Papalia Olds menuliskan

bahwa dari keseluruhan populasi anak terdapat sekitar 3% anak dengan ADHD

anak laki-laki memiliki kemungkinan enam sampai sembilan kali lipat untuk

mengalami ADHDdibandingkan anak perempuan. Selanjutnya dikatakan bahwa

tanda-tanda ADHD telah muncul pada usia empat tahun atau dibawah 10 tahun,

namun biasanya orangtua baru menyadari anaknya cenderung ADHDsetelah anak

masuk sekolah.6

Anak ADHD merupakan anak yang daya konsentrasinya rendah dan sulit

diajak berfikir terlalu berat dengan itu gunakan pembelajaran atau permainan yang

tidak menekankan pada kognitif, akan tetapi lebih menggunakan pembelajaran

yang bersifat kesenangan dan melatih fisik motorik. Peran pendidik di RA atau

PAUD sangat penting dalam memiliki penanganan yang tepat untuk mendidik

anak ADHD di sekolah, sehingga anak ADHD dapat mengontrol emosinya mulai

sejak dini hingga beranjak dewasa nanti dan kita juga dapat mencari apa saja yang

menjadi faktor pada anak ADHD.

Guru yang baik untuk anak-anak juga merupakan guru yang memiliki sifat

kepekaan, kerendahan hati, jujur, tulus, beradaptasi, murah senyum, menerima

perbedaan individu, penyayang, memberikan suasana yang kondusif, serta

memfasilitasi sarana prasarana anak-anak di sekolah. Dengan itu guru harus bisa

memberikan perhatian kepada anak usia dini, terutama anak yang memiliki

gangguan tertentu atau anak berkebutuhan khusus, salah satunya yaitu anak yang

memiliki gangguan ADHD. Setiap sekolah berhak memberikan pendidikan bagi

anak berkebutuhan khusus, agar anak berkebutuhan khusus mampu berinteraksi

dengan anak normal lainnya meskipun metode pembelajaran yang digunakan

berbeda, dan membutuhkan guru pendamping pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung.

6 Yuliani Nurani Sujiono, op. cit., hal. 168.

Page 15: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

5

Peran guru menurut Wina Sanjaya adalah guru sebagai sumber belajar,

guru sebagai fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator,

evaluator.7 Dari ketujuh peran guru tersebut bahwa peran pendidik di RA atau

PAUD sangat penting dalam memiliki penanganan yang tepat untuk mendidik

anak ADHD di sekolah, mulai dari memperhatikan strategi belajar anak ADHD

di kelas dan di luar kelas, memperhatikan pola makan anak di sekolah dan di

rumah, serta lingkungan yang baik dan mendukung bagi tumbuh kembang anak

ADHD. Salah satu tujuan dari pentingnya pendidik dalam meberikan

penanganan yang tepat bagi anak ADHD adalah anak ADHD dapat mengontrol

emosinya mulai sejak dini hingga beranjak dewasa nanti dan kita juga dapat

mengetahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan anak menjadi ADHD.

Peran guru dalam memberikan penanganan kepada anak ADHD di RA Al-

Hilal 02 Cikarang Utara dengan merancang IEP menggunakan kegiatan seperti

senam otak, bertepuk, bernyanyi, menjaga pola makan anak ADHD dan

menempatkan anak duduk dipaling depan serta menjalin komunikasi yang baik

antara guru dengan orang tua dapat memudahkan guru untuk menangani anak

ADHD di kelas. Brain gym merupakan serangkaian gerak sederhana yang

menyenangkan dan dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan belajar

anak dengan menggunakan kemampuan konsentrasi otaknya. Oleh karena itu

di RA Al-Hilal menerapkan pembelajaran dengan senam otak sehingga

memudahkan anak ADHD untuk fokus pada setiap pembelajaran di kelas.

Bedasarkan penjelasan di atas bahwa peran guru merupakan faktor penting

dalam proses pembelajaran, yang bertanggungjawab untuk membimbing anak

ADHD di kelas, oleh karena itu untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan

baik terhadap anak ADHD guru harus memperhatikan, membimbing,

mengarahkan, anak agar anak dapat mengikuti psoses pembelajaran dengan baik

serta terarah.

7 Siti Nur Amanah, „Mengoptimalkan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Abad

21‟, http://staic.ac.id/mengoptimalkan-peran-guru-dalam-proses-pembelajaran-abad-21.html,

2019, diakses pada Senin 07 Oktober 2019.

Page 16: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

6

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara terlihat bahwa ada dua anak ADHD dalam proses belajar

pembelajaran berlangsung di kelas yang berbeda, peneliti melihat anak tidak bisa

diam seperti anak normal lainnya, ketika guru berbicara dan menjelaskan tema

apa hari ini, anak ini mengganggu temannya sambil berpindah-pindah tempat dari

satu tempat ke tempat lain, teriak-teriak, terkadang menangis, fokus anak

terganggu pada saat belajar sehingga guru dituntut untuk bisa mengarahkan dan

mempunyai jiwa yang sabar. Disinilah guru sangat berperan penting dalam

membimbing anak ADHD di sekolah, agar proses pembelajaran di kelas maupun

di luar kelas tidak terganggu dan proses pembelajaran dapat berjalan sesuai

dengan harapan.

Dengan melihat latar belakang diatas penulis tertarik untuk membahas dengan

judul “Peran Guru dalam Membimbing dan Menangani Anak Attention Deficit

And Hyperactivity Disorder 5-6 Tahun di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara Tahun

ajaran 2019-2020”.

B. Identifikasi Masalah

Dalam melakukan proses identifikasi ADHD dapat menggunakan standar

untuk memastikan dalam hambatan dalam memusatkan perhatian yang di

keluarkan oleh American Psychiatric Association, yang menerapkan kriteria untuk

menentukan gangguan pemusatan perhatian dengan mengacu kepada DSM IV.

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dapat diidentifikasikan

adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya motivasi belajar anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara,

dikarenakan kesulitan memusatkan perhatian dalam kegiatan proses

pembelajaran berlangsung.

2. Kurangnya penanganan yang lebih untuk anak ADHD di kelas, karena guru

pendamping yang tidak tetap. Sehingga anak ADHD tidak selalu dalam

pengawasan ketika proses kegiatan belajar berlangsung.

3. Ketika anak ADHD memberikan jawaban sebelum pertanyaan selesai

diucapkan, guru mengalihkan anak dengan cara mengajak anak untuk

Page 17: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

7

menebak suara apa yang diucapkan guru, lalu anak mencoba menebaknya, hal

ini bertujuan untuk membangkitkan fokus anak ADHD dalam proses

pembelajaran.

4. Setiap satu bulan sekali pihak sekolah dan orang tua mengadakan rapat

mengenai perkembangan anak ADHD, bertujuan untuk memudahkan guru

dan orang tua dalam memberikan penanganan anak ADHD di sekolah mau

pun di rumah.

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Untuk menghindari luasnya masalah, maka dari latar belakang masalah dan

identifikasi di atas dibatasi agar penelitian ini dapat mencapai tujuan yang jelas.

Dalam penelitian ini difokuskan membahas tentang “Peran Guru dalam

Penanganan Anak ADHD usia 5-6 Tahun di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara”

Berdasarkan Latar belakang di atas dapat dijelaskan rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana penanganan guru kepada anak ADHD di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara?

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Dari rumusan penelitian di atas maka tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perilaku anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan anak ADHD di RA

Al-Hilal 02 Cikarang Utara.

3. Untuk mengetahui cara guru dalam penanganan anak ADHD di RA Al-

Hilal 02 Cikarang Utara.

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh melalui penelitian ini, yaitu:

1. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengenal banyak ilmu tentang

anak ADHD. Sehingga memberikan kesan yang menantang dalam

mendidik anak ADHD di sekolah maupun di lingkungan rumah.

2. Bagi Orang tua

Page 18: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

8

Penulis berharap orang tua yang memiliki anak ADHD ini dapat

memberikan stimulasi yang baik, permainan-permainan yang dapat

melatih fisik motorik, dan orang tua dapat mendidik anaknya dengan

penuh kesabaran. Dengan adanya penelitian ini juga orang tua dapat

memberikan pemeriksaan rutin oleh psikolog kepada anak, agar orang tua

dapat mengetahui setiap perkembangan yang dialami anaknya.

3. Bagi Anak

Anak akan merasa terlindungi dari segala ancaman dan bahaya yang dapat

mempengaruhi perkembangannya. Anak akan merasa lebih dekat dengan

orang-orang yang ada di sekitarnya karena pengetahuan yang dimiliki

orang-rang sekitar mengenai cara memberikan penanganan bagi anak yang

mengalami gangguan ADHD.

4. Bagi Guru

Hasil penelitian dapat menjadi tolak ukur dalam melakukan pembenahan

proses belajar mengajar berlangsung bagi anak ADHD, dan memberikan

perhatian khusus bagi anak ADHD serta memberikan pemeriksaan rutin

oleh psikolog bagi anak ADHD.

Page 19: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

6

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Teori

1. Peran Guru

a. Pengertian Peran Guru

Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang

telah melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka

dengan itu berarti dia telah menjalankan suatu peran. Setiap orang memiliki

macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya.

Menurut Yunita, Usman dan Ali, peran adalah “kedudukan yang harus diikuti

dengan perwujudan perbuatan yang harus disesuaikan dengan peran atau

kedudukannya masing-masing.8 Peran merupakan kewajiban seseorang yang

wajib dijalankan sesuai dengan kedudukannya masing-masing. Peran guru bagi

siswanya adalah memberikan motivasi kepada siswa agar semangat dalam

belajar, menyampaikan ilmu pengetahuan sesuai dengan gaya anak belajar dan

memberikan penanganan khusus bagi anak ADHD. Sehingga guru dapat

menjalankan perannya dengan baik.

Secara etimologis guru dalam bahasa Inggris terdapat banyak kata yang

serupa diantaranya yaitu teacher, educator, instructor, tutor dan lainnya. Kata

teacher diartikan sebagai seseorang yang mengajar, educator diartikan sebagai

seseorang yang mempunyai tanggung jawab suatu pekerjaan dalam mendidik

orang lain, instructor diartikan sebagai seseorang yang sedang mengajar sama

dengan arti kata teacher, dan yang terakhir adalah tutor diartikan sebagai guru

8 Nur Arsyiah, „Peran Guru Dalam Melatih Kemandirian Anak Usia 3-4 Tahun Di TK

Tunas Muda I IKKT Palmerah Jakarta Barat‟, Skripsi S.1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta

2019, h. 21-22, dipublikasikan.

Page 20: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

yang berperan memberikan pembelajaran kepada siswa atau bisa juga disebut

dengan guru privat.9

Menurut Ramaliyus secara terminologis guru sering diartikan sebagai

seorang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan siswa mengupayakan

perkembangan seluruh potensi (fitrah) siswa, baik potensi kognitif, potensi

efektif dan potensi psikomotorik.10

Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba

menambahkan bahwa pengertian guru adalah sebagai pendidik yang memiliki

hak dan kewajiban yang terkait pendidikan peserta didik. Kemudian dalam

bahasa Arab istiah guru dapat ditemukan dalam kata mu‟addib, mu‟allim,

ustadz, dan mudarris.

Ramayulis melihat berbagai istilah guru perspektif bahasa Arab

mendeskripsikan sebagai berikut :

1) Mu‟addab (etika, moral, dan adab) yaitu orang yang beradab yang memiliki

peran serta fungsi dapat membangun suatu peradaban yang berkualitas di era

mendatang. Orang yang memberikan pendidikan kepada siswa agar mampu

berkreasi serta mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk kemaslahatan

umum dan tidak menimbulkan malapetaka bagi diri, masyarakat maupun alam

sekitar.

2) Mursyid yaitu orang yang mengajarkan dan menularkan penghayatan akhlak

dan kepribadian kepada peserta didik.

3) Ustadz yaitu orang yang dalam pengajaran selalu memperbaiki dan berinovasi

sesuai dengan perubahan zaman.

4) Mudarris yaitu orang yang mencerdaskan peserta didik, menghilangkan

ketidaktahuan atau kebodohan dan melatih peserta didik sesuai dengan bakat

dan minat anak.

5) Mu‟allim yaitu orang yang menjelaskan hakikat ilmu atau pengetahuan yang

diajarkan kepada peserta didiknya.11

9 Mohammad Ahyan Yusuf Sya‟bani, Profesi Keguruan Menjadi Guru yang Religius

dan Bermartabat, (Gresik: Gramedia Communication, 2018), h. 32 10

Khusnul Wardan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA , 2019),

h.108. 11

Mohammad Ahyan Yusuf Sya‟bani, loc. cit., h. 34.

Page 21: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

Guru berperan sebagai pendidik dan pengajar. Pada dasarnya pengajar

merupakan suatu usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang

mendukung untuk berlangsungnya proses belajar. Herman memberikan

pengertian bahwa mengajar adalah suatu kegiatan dimana pengajar

menyampaikan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki kepada peserta

didik.12

Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwa semua mempunyai arti yang

berdekatan dengan kata guru, meskipun dalam sebutan sangat berbeda namun

memiliki maksud yang hampir sama. Guru memiliki arti mengajarkan,

memberi pengetahuan atau ilmu kepada siswa maupun masyarakat, yang

bertujuan untuk meningkatkannya ilmu pengetahuan yang lebih luas. Guru

merupakan pendidik yang sama-sama memiliki tanggung jawab dalam

pendidikan. Selain itu guru juga sangat berperan penting di kelas untuk

memberikan contoh yang baik bagi siswa.

b. Aspek-aspek Perilaku Guru

Menurut Zakiah Daradjat aspek perilaku yang memiliki makna bimbingan

yaitu: (1) menciptakan dan menumbuhkan rasa hangat dan ramah supaya dapat

diciptakannya hubungan yang baik, (2) menerima anak dengan sungguh-

sungguh, (3) mengetahui perasaan anak, (4) pemaaf terhadap anak, (5) tetap

menghargai anak, (6) dan memberikan kebebasan kepada anak. Menurut

Brammer perilaku seseorang yang memenuhi syarat sebagai seorang

pembimbing yaitu: (1) empati, (2) kehangatan, (3) penuh perhatian, (4)

keterbukaan, (5) rasa hormat, (6) kekonkretan dan kekhususan.13

Dengan

demikian seorang pembimbing di taman kanak-kanak merupakan salah satu

pendekatan seorang guru kepada anak dengan penuh rasa kehangatan,

perhatian, keterbukaan, rasa empati, maupun tetap dapat menghargai anak.

Selanjutnya masih dalam kategori aspek perilaku yang harus dimiliki guru

12

Hasan Saragih, Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar, Jurnal

Tabularasa PPS Unimed, Vol. 5, 2008, h. 27 13

Ahmad Susanto, Bimbingan Konseling di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Kencana,

2015), h. 197

Page 22: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

sebagai pembimbing anak usia dini adalah guru harus memiliki beberapa

karakteristik persyaratan khusus, yaitu:

1) Guru mempunyai perilaku kesadaran diri

Kesadaran diri merupakan ciri hakiki yang fundamental dari manusia.

Kesadaran ini akan memberikan titik cahaya untuk menerangi gerak

majunya dari kehidupan seseorang serta dapat menimbulkan kreativitas

manusia. Dengan kesadaran diri ini guru akan mampu menghadapi

keragaman dan kemungkinan yang akan berkaitan dengan dirinya dan

lingkungannya. Semakin sadar seseorang tentang dirinya, maka dia akan

semakin unggul untuk berjalan bersama proses kehidupannya melalui

kecerdasan sejati. Semakin unggul dalam mengelola potensi diri dan mampu

memanfaatkan semua keunggulan diri melalui kepribadian yang rendah hati.

Termasuk dalam sadar diri untuk memahami dan menghargai perbedaan dan

mencintai hubungan saling percaya dengan orang yang berbeda.

2) Guru mampu menciptakan hubungan yang akrab

Hubungan yang akrab menurut Mertoenoes adalah suatu hubungan

yang ditandai dengan suasana hangat, kedekatan, keterbukaan, saling

memberi dan menerima. Menurut Mohammad Fauzil Adhim salah satu

kunci untuk menjadikan anak bersedia bekerja keras di kelas, di luar kelas

dan di luar rumah yaitu dengan mengembangkan hubungan yang hangat dan

bermartabat dengan mereka, akan tetapi jangan pernah menjadikan

keakraban itu sebagai sebab lemahnya aturan serta hilangnya ketegasan.

Kita harus secara jelas menunjukan bahwa kita adalah gurunya bukan teman

sebayanya, sehingga anak dapat belajar adab, dan belajar memahami serta

menghormati batas-batas yang dipegangi. Hubungan yang akrab ini dapat

diciptakan dengan cara : (1) guru tidak langsung menunjukkan kekurangan

dan kesalahan anak, (2) guru tidak mengancam anak, (3) guru tidak

memotong pembicaraan anak, (4) guru tidak tegang menghadapi anak.14

Dari pendapat diatas bahwasannya guru dapat memberikan keakraban

bagi anak, melalui terciptanya hubungan yang hangat, kedekatan,

14

Ibid., h. 198-200.

Page 23: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

keterbukaan, saling memberi dan menerima keadaan anak. Di sini juga anak

diajarkan untuk bersopan santun kepada guru, agar dapat membedakan

mana teman dan mana guru yang harus dihormati. Guru yang baik tidak

menunjukkan langsung kesalahan anak dengan amarah, namun guru yang

baik mampu mengalihkan kesalahan anak menuju kegiatan yang lebih baik

lagi.

3) Guru menyatakan pemahamannya terhadap perasaan anak

Pemahaman terhadap orang lain biasanya dimasukkan dalam perilaku

empati. Menurut Schaefer empati merupakan mencoba setepat dan sehalus

mungkin untuk menunjukkan kepada anak, bahwa guru telah mengerti

mereka dari sudut pandang mereka sendiri. Secara imajinatif bahwa guru

telah masuk ke dalam diri anak dan melihat dunia ini melalui perspektif dan

perasaan mereka. Menurut S. Nasution menegaskan bahwa dengan empati

pendidik mampu melihat dan merasakan sesuatu seperti yang dilihat dan

dirasakan oleh anak. Empati adalah suatu cara untuk memahami anak dan

cara untuk membangkitkan perasaannya bahwa dia dipahami oleh orang

lain.

Cara-cara yang dapat diciptakan untuk menumbuhkan rasa empati ini

dapat dilakukan dengan cara : (1) menanyakan masalah anak atau mendekati

anak yang bermasalah, (2) memahami, menerima, mendengarkan, dan

memperhatikan anak, dengan penuh perhatian, dan (3) anak memahami

masalahnya.15

Beberapa pendapat diatas mengemukakan bahwa rasa empati

bertujuan untuk memahami perasaan anak lebih dalam, sehingga secara

imajinatif guru bisa dikatakan telah masuk ke dalam diri anak.

2. Pengertian ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder)

Linda C dan Copel mengemukakan bahwa ADHD atau Attention Deficit

Hyperactive Disorder merupakan gangguan perkembangan dalam

meningkatnya aktivitas motorik sampai menjadi gangguan yang tidak wajar.

Gangguan ADHD ditandai dengan adanya keluhan rasa gelisah, tidak bisa

15

Ibid., h. 202.

Page 24: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

tenang, tidak bisa diam, dan sering kali berusaha ingin berdiri, perasaan

emosional yang meletup-letup, aktivitas yang berlebihan dan suka membuat

keributan. Gangguan ADHD dapat diketahui sebelum usia empat tahun, tetapi

pada sebagian besar kasusnya mulai diketahui saat memasuki usia sekolah.

Sedangkan menurut Mark Durand dan David H. Barlow mengatakan bahwa

ADHD merupakan gangguan perkembangan yang memiliki pola inattention

pada tingkat maladaptif, aktivitas yang berlebihan dan impulsif.16

Menurut Sugiamin, Gangguan ADHD umum terjadi pada anak usia dini

dan usia sekolah. Gejala ADHD dapat diketahui sebelum usia 7 tahun dan

dapat terjadi dalam berbagai macam suituasi seperti rumah, sekolah, tempat

bermain atau situasi sosial lainnya.17

Menurut Asosiasi Psikiater Amerika telah

berhasil mengidentifikasi tiga jenis ADHD, dan kategorisasi ketiganya

digunakan secara meluas di banyak Negara. Ketiga jenis ADHD tersebut

adalah ADHD dengan ketiga ciri yaitu inatentif, impulsif, dan hiperaktif.

ADHD dengan ciri-ciri yang paling dominan adalah inatentif. Dan ADHD

dengan ciri-ciri yang paling dominan adalah impulsif dan hiperaktif.18

Menurut

Diagnostik dan Statistik Manual Gangguan Mental Edisi 5 (DSM 5), menjadi

diagnosis dengan ADHD anak memiliki gejala minimal enam, sebelum

diagnosis dan gejala tersebut telah hadir sebelum 12 tahun.19

Disebutkan

kriteria ADHD gangguan perhatian sebagai berikut

a. Lupa memusatkan perhatian terhadap hal-hal detail atau sering kali berbuat

ceroboh di sekolah dan di rumah.

16

Herri Zan Pieter, dkk., Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan, ( Jakarta:

Kencana, 2011), h. 147 17

Atika Dhiah A, dkk., Effectiveness of brain gym and writing therapy in behavioral hyperactivity on pre school-age children with ADHD, Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Keperawatan Anak. Vol I, No 2 November 2018, h. 1

18 James Ie Fanu, Atasi dan Deteksi Ragam Masalah Kejiwaan Anak Sejak Dini,

(Jogjakarta: Diva Press Group, 2010), h. 205 19

Rizki Amalia, Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang Mengalami Gangguan ADHD melalui Pendekatan Kognitif Perilaku dan Alderian Play Therapy, Jurnal Obsesi : Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 2, No 1. H. 29.

Page 25: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

b. Sulit untuk mempertahankan perhatian saat melakukan pekerjaan yang

diberikan.

c. Sulit mengikuti perintah yang diberikan dan gagal dalam menyelesaikan

tugas.

d. Sering menghilangkan barang yang penting

e. Sering perhatiannya gampang teralihkan

f. Sering lupa atas aktivitas hariannya.

Dari beberapa pendapat diatas bahwa anak yang mengalami gangguan

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder memiliki daya

konsentrasi rendah, peningkatan aktivitas yang berlebihan, kurangnya

pengaturan dalam diri, sulitnya beradaptasi terhadap lingkungan sosial dan

sulit menyesuaikan perilaku terhadap lingkungan sekitar sehingga

membutuhkan perhatian khusus dari lingkungan keluarga, sekolah maupun

masyarakat sekitar untuk membantu dalam mengatasi perilaku anak yang

mengalami gangguan ADHD.

3. Faktor-Faktor Penyebab Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Faktor penyebab ADHD ialah neurokimiawi berupa gangguan dalam

fungsi neurotransmiter dopamin di susunan saraf pusat. Faktor neurologik

berupa pertumbuhan pesat otak pada anak yang mengalami keterlambatan

pematangan otak sehingga menunjukkan gejala ADHD.20

Menurut Cahya

menyebutkan bahwa penyebab ADHD disebabkan oleh faktor genetik atau

keturunan yang merupakan penyebab terbanyak dalam kasus ADHD.

1) Konsumsi Alkohol Selama Masa Kehamilan

Kebiasaan ibu mengkonsumsi minuman beralkohol kemungkinan besar

dapat mengakibatkan anak kelak menjadi penderita ADHD

20

Niluh D. Ratnasari, dkk., ‘Komorbiditas pada anak gangguan pemusatan perhatian dan hIEPraktivitas (GPPH) pada 20 Sekolah Dasar di Kota Manado’, Jurnal e-Clinic (eCl), Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2016.

Page 26: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

2) Faktor Lingkungan/ Paparan zat-zat beracun.

Polusi udara yang dapat mempengaruhi perkembangan otak yang

menyebabkan hiperaktivitas, cat yang berbau menyengat dan saluran pipa

yang berkarat merupakan benda yang mengandung toksik berbahaya

yang menjadi penyebab timbulnya anak menjadi ADHD.

3) Kekurangan Gizi

Dari hasil penelitian di Inggris dan di Amerika Serikat ditemukan

beberapa anak yang mengalami ADHD juga menderita kekurangan asam

lemak esensial. Gejalanya adalah rasa haus yang berlebihan, sering buang

air kecil, kulit dan rambut kering, dan ada riwayat alergi seperti asma

4) Asap Rokok

Nikotin di dalam rokok yang dikonsumsi oleh ibu hamil diduga dapat

menyebabkan janin mengalami kekurangan suplai oksigen ke otak

sehingga menimbulkan kerusakan pada otak dan menyebabkan timbulnya

ADHD.21

5) Makanan.

Makanan yang mengandung pewarna, gula, cokelat, makanan dari susu,

gandum, tomat, nitrat, jeruk, telur, dan makanan lainnya sebagai

penyebab hiperaktif.22

Pada tahun 1974 Dr. Benjamin Feingold, seorang

dokter alergi anak-anak, mengatakan bahwa separuh lebih dari semua

hiperaktivitas selama beberapa lama ini berbarengan dengan peningkatan

pemakain pewarna, zat perasa, dan pengawet buatan. Hal ini dicurigai

bahwa pewarna dan pengawet buatan dapat menimbulkan alergi, karena

mengandung kesamaan zat kimia dengan zat-zat tertentu.

6) Cedera otak.

Sebuah penelitian dilakukan di New York City‟s Harlem Hospital

terhadap 1.900 bayi yang dilahirkan dengan kandungan kokain di dalam

21

Nugrahini Indra Umratun Wakhaj, Nurul Hidayah Rofiah ‘Perilaku Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) Dalam Proses Pembelajaran (studi Kasus Peserta Didik) Di kelas IV SD Negeri Gejayan, Jurnal Fundamental Pendidikan Dasar, Vol. 1 No. 1 Maret 2018. h. 68

22 June Thompson, Tooddlercare Pedoman Merawat Balita, (Jakarta; Erlangga, 2003), h.

89.

Page 27: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

sistem mereka. Lebih dari sepertiga yang dialaminya prematur, 15%

mengalami kecacatan seumur hidupnya, seperti keterbelakangan mental,

kelumpuhan akibat luka berat otak, atau kebutaan akibat stroke di dalam

rahim. Hampir semua bayi yang mengalaminya selebihnya mengalami

penderitaan yang tidak begitu serius seperti hiperaktivitas, lemahnya

keterampilan motorik, serta keterlambatan dalam penggunaan

berbahasa.23

Dari berbagai penyebab ADHD diatas bahwasannya ada

beberapa faktor yang menyebabkan anak memiliki ADHD meskipun

masih banyak yang belum terbukti penyebab pastinya, seperti keturunan

yang berpengaruh anak menjadi ADHD, kesehatan ibu yang dilihat dari

faktor riwayat alergi, kekurangan asam lemak esensial, kekurangan zat

gizi, dan makanan yang mengandung gula dan lainnya. Sehingga para

guru serta orang tua harus lebih memperhatikan setiap perkembangan

yang dialami anak, agar anak tetap sehat dan terjaga dari hal yang tidak

diinginkan.

4. Tipe-tipe Perilaku pada Anak ADHD

Baihaqi berpendapat bahwa ciri-ciri perilaku anak ADHD yaitu kurang

perhatian, impulsivitas, prestasi yang kurang, kesulitan emosional yang dapat

berpengaruh terhadap konsentrasi dan usaha belajar, kurangnya motivasi

sehingga dapat menimbulkan kurang perhatian di dalam kelas dan

menurunnya prestasi akademik.24

Perwujudan sebagai suatu pernyataan

ADHD yang sering timbul akibat terganggunya fungsi kognitif ini

diantaranya adalah menurunnya prestasi belajar, pengamatan waktu yang

kurang baik, menurunnya daya ingat baik verbal maupun non-verbal, kurang

23

Grant Martin, Terapi untuk Anak ADHD, (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2008), h.

267.

24 Richma Hidayati, „Peran Konseler Sekolah Dalam Meningkatkan Konsentrasi Pada

Siswa Hiperaktif (ADHD),

(https://www.researchgate.net/publication/315900093_Peran_Konselor_Sekolah_Dalam_eningkat

kan_Konsentrasi_Pada_Siswa_Hiperaktif_ADHD, diakses pada 12 Maret 2019.

Page 28: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

mampu membuat perencanaan, kurang peka terhadap kesalahan, dan kurang

mampu mengarahkan perilaku yang bertujuan.25

Gejala yang dialami pada anak ADHD ada berbagai macam dan dapat

dibedakan menjadi tiga tipe di antaranya sebagai berikut :

1) Tipe ADHD inatentif (kurang memusatkan perhatian)

Pada tipe kurangnya kemampuan dalam memusatkan perhatian ini

sedikitnya dengan enam gejala-gejala yang ada, di antaranya sebagai

berikut :

a) Sering kali gagal dalam memperhatikan dengan baik terhadap

sesuatu yang detail atau selalu membuat kesalahan dalam

melakukan pekerjaan sekolah serta kegiatan lainnya.

b) Sering mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian terhadap

tugas-tugas atau kegiatan bermain.

c) Sering kali tidak mendengarkan jika diajak bicara secara langsung

maupun tidak langsung.

d) Sulit untuk mengikuti instruksi dan gagal dalam menyelesaikan

pekerjaan sekolahnya.

e) Sering kali kehilangan benda-benda pentingnya, misalnya pensil,

penggaris, dan penghapus.

f) Selalu menghindari sesuatu yang berhubungan dengan tugas-tugas

yang rumit dan detail.

g) Mudah kebingungan atau terganggu oleh rangsangan dari luar.

h) Cepat lupa dalam menyelesaikan kegiatan sehari-harinya.

2) Tipe ADHD hiperaktif-impulsif

Adapun gejala yang dialami pada tipe hiperaktif-impulsif ini sebagai berikut :

25

Ida Ayu Putu Laksmi Esalini & Cokorda Bagus Jaya Lesmana, „Tingkat Kemandirian

Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder dengan Terapi Perilaku di YAyasan Mentari Fajar

Jimbaran Bandung‟, Jurnal Medika, Vol. 8 No.5, Mei, 2019. h.1

Page 29: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

a) Sering kali gelisah dengan tangan atau kaki mereka dan sering

menggeliat di kursi.

b) Sering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas atau di dalam situasi

lainnya, yang mengharapkan ia tetap duduk.

c) Sering berlarian secara berlebihan dalam situasi yang tidak tepat.

d) Sering mengalami kesulitan serta tidak bisa bermain secara tenang

seperti anak normal lainnya.

e) Sering kali berbicara secara berlebihan.

Sedangkan gejala-gejala impulsif sebagai berikut :

a) Sering menjawab sebelum pertanyaan disampaikan.

b) Sering memulai mengerjakan tugas sebelum ia benar-benar membaca

atau mengetahui apa yang diharapkan.

c) Sering melakukan tanpa memikirkan apa yang nanti akan terjadi.

d) Sering mengalami kesulitan dalam mengantri dan menunggu giliran.

e) Sering mengganggu orang lain.

3) Tipe ADHD gabungan

Tipe gabungan ini adalah kombinasi antara tipe kurang memerhatikan

dan hiperaktif-impulsif. Munculnya gejala tersebut secara berulang-ulang

sehingga dengan tingkat yang signifikan disertai beberapa bukti diantaranya:

a) Berbagai gejala tersebut ada sebelum anak mencapai usia tujuh tahun.

b) Berbagai gejala muncul mengakibatkan hambatan yang signifikan

dalam kemampuan akademik.26

Tipe gabungan ini juga sulitnya anak

untuk fokus terhadap apa yang disampaikan guru, karena anak lebih

banyak gerak dibandingkan duduk tenang sehingga terganggunya dalam

kemampuan akademiknya.

26

Novan Ardy Wiyani, Buku Ajar Penanganan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h. 166-168

Page 30: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

5. Ciri - Ciri Perilaku Anak ADHD

ADHD biasanya akan terlihat jelas ketika sudah duduk di bangku sekolah.

Anak yang mengalami ADHD di sekolah akan merasa tidak tenang di tempat

duduknya sehingga membuat ia berpindah-pindah tempat, banyak berjalan,

tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, sering meninggalkan tugas yang belum

terselesaikan. Adapun ciri-ciri ADHD yang bisa kita lihat dari usianya :

1) Ciri-ciri Perilaku umum ADHD pada masa bayi

a) Sangat sensitif pada suara-suara dan cahaya

b) Sering menangis dan sulit didiamkan,

c) Sering terbangun dan sulit untuk tidur,

d) Sulit makan minum susu ibu maupun susu botol,

e) Sulit ditenangkan dan tidak mau digendong,

f) Menolak untuk disayangi dan air liurnya berlebihan sehingga sering

kehausan.27

2) Ciri-ciri Perilaku ADHD pada usia 2-4 tahun

a) Impulsif ( berbuat kehendak sesuka hatinya)

b) Anak tampak ceroboh dan canggung

c) Sering mengalami kecelakaan dan jatuh

d) Sering menggerak-gerakan kaki dan tangan ketika duduk

e) Sering meninggalkan tempat duduknya

f) Sering menyakiti diri sendiri

g) Suka menentang

3) Ciri-ciri Perilaku ADHD pada usia 4-7 tahun

a) Sering berlari-lari serta menanjat secara berlebihan pada keadaan yang

tidak seharusnya.

b) Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang

c) Selalu bergerak seakan-akan tubuhnya didorong oleh mesin.

d) Sering terlalu banyak bicara.

e) Sering sulit menunggu giliran.

27

Herri Zan Pieter, dkk, op. cit., h. 148

Page 31: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

f) Sering memotong dan menyela pembicaraan.

g) Tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya.

h) Impulsif.

i) Sulit berkonsentrasi.

j) Sulit memfokuskan perhatian.28

6. Penanganan Bagi Anak ADHD

Penanganan bagi anak ADHD sebenarnya tidak dapat disembuhkan,

melainkan dapat dikurangi gejala yang menyebabkannya. Ada beberapa cara lain

yang dapat membantu anak ADHD di antaranya yaitu :

a. Lingkungan

Ketika lingkungan tidak diawasi dengan baik, dikhawatirkan anak dapat

melakukan suatu hal yang tidak diinginkan, maka beberapa lingkungan yang

perlu diperhatikan.

1) Rumah

Hal yang perlu diperhatikan di rumah adalah pengaturan waktu,

ruangan untuk melakukan aktivitas, dan tempat. Diantaranya dapat

membiasakan pola makan yang sehat dan bergizi, memastikan anak

cukup untuk tidur dan istirahat, membatasi waktu anak dalam menonton

televisi dan menggunakan gadget, mengajak anak untuk melakukan

aktivitas fisik dan berharap agar dapat mengarahkan aktivitas anak

sesuai dengan kemampuannya.

2) Sekolah

Ada hal yang semestinya kita perhatikan diantaranya ruang kelas dan

kerjasama antara guru dan orang tua serta perhatian khusus bagi anak

yang memiliki ADHD. Contohnya memberikan kartu yang dibacakan

guru, berisi kegiatan dalam satu hari beserta dengan keterangan apakah

ia sudah melakukannya atau belum.

28

Yayuk Ylana, „Teknik guru dalam penanganan anak hiperaktif (studi kasus di kelas v

madrasah ibtidaiyah islamiyah Sukopuro Jabung Malang)‟, Skripsi S.1 UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang, Malang 2017, h. 19-20, dipublikasikan.

Page 32: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

3) Teman

Mengawasi ketika anak sedang bermain dengan temannya, mengetahui

apa yang sedang ia mainkan, diusahakan temannya memiliki sifat yang

mau berteman sehingga memudahkan anak ADHD untuk bersosialisasi.

7. Peran Guru dalam Penanganan Anak ADHD

Peran guru menurut Wina Sanjaya adalah guru sebagai sumber belajar,

guru sebagai fasilitator, guru sebagai pengelola, guru sebagai demonstrator, guru

sebagai pembimbing, guru sebagai motivator, guru sebagai evaluator.29

Dari

ketujuh peran guru tersebut bahwa guru sangat berperan penting dalam

mendampingi peserta didik pada taman kanak-kanak terutama bagi anak ADHD,

karena pada masa itu anak sangat membutuhkan bimbingan, motivator, fasilitator,

sumber belajar, demonstrator, dan evaluator dari seorang guru. Serta masih butuh

pengawasan dan perlindungan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Adapun menurut Sugiarmin dalam Baihaqi menerapkan teknik untuk

penanganan anak ADHD adalah memilih cara yang paling tepat lalu latihan secara

berulang-ulang. Teknik yang digunakan yang pertama yaitu menghilangkan atau

mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan. Teknik yang kedua yaitu

mengembangkan tingkah laku yang diinginkan dengan cara memberikan ulangan

penguatan (reinforcement).30 Adapun beberapa menghilangkan atau mengurangi

tingkah laku yang tidak diinginkan diantaranya :

a. Brain Gym

Menurut Dannison brain gym adalah serangkaian gerak sederhana yang

menyenangkan dan dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan belajar

anak dengan menggunakan kemampuan konsentrasi otaknya. Sedangkan

menurut Prasetyo dan Shandy mengemukakan bahwa gerakan dalam

29

Siti Nur Amanah, „Mengoptimalkan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Abad

21‟, http://staic.ac.id/mengoptimalkan-peran-guru-dalam-proses-pembelajaran-abad-21.html,

2019, diakses pada Senin 07 Oktober 2019. 30

Rachma Hidayati, Peran Konseler Sekolah Dalam Meningkatkan Konsentrasi Pada

Siswa Hiperaktif (ADHD),

(http://www.researchgate.net/publication/315900093_Peran_Konselor_Sekolah_Dalam_Meningk

atkan_Konsentrasi_Pada_Siswa_Hiperaktif_ADHD), diakses pada 12 Maret 2019

Page 33: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

melakukan brain gym dibuat untuk merangsang otak kanan dan otak kiri

(dimensi lateralis), merelaksasikan otak pada bagian belakang dan bagian

depan (dimensi memfokuskan), dan merangsang sistem yang berkaitan dengan

perasaan atau emosional yaitu otak pada bagian atas dan bawah (dimensi

pemusatan). Manfaat yang diperoleh dari brain gym adalah bermacam-macam

di antaranya adalah untuk memberikan perhatian pada situasi yang dihadapi.

Pendapat lain dilakukan oleh Nuryana dan Purwanto menunjukan

bahwa brain gym dapat meningkatkan konsentrasi belajar pada anak serta hasil

penelitian yang dilakukan oleh Harini terkait pengaruh brain gym terhadap

perubahan perilaku pada anak ADHD menunjukan hasil bahwa perhatian

menjadi lebih baik, aktivitas lebih terkontrol serta perilaku impulsif

berkurang.31

Dengan menggunakan brain gym dapat membantu anak untuk

siap dalam pembelajaran, memperbaiki durasi konsentrasi, meningkatkan fokus

dan daya ingat, serta memperbaiki interaksi sosial. Salah satu contoh dalam

melakukan brain gym untuk anak usia 5-6 tahun adalah menggunakan jari

telunjuk untuk tangan kanan, dan jari jempol untuk tangan kiri, kemudian

diubah menjadi jari telunjuk yang berada di tangan kiri dan jari jempol yang

berada di tangan kanan dengan durasi yang lambat menjadi cepat.

b. Terapi Back in Control

Terapi dapat dilakukan pada petugas kesehatan atau dokter. Namun bisa

juga melakukan terapi back in control yang di kembangkan oleh Gregory

Bodenhamer, dan program ini berbasis kepada aturan yang diberikan kepada

orang tua, berharap supaya orang tua dapat menciptakan aturan di rumah,

sehingga anak ADHD dapat berperilaku yang lebih baik lagi. Akan lebih baik

lagi jika program ini dilakukan bersama orang tua serta pihak sekolah maupun

guru kelas, dengan memberikan kegiatan yang menarik minat anak dan

menggunakan peraturan-peraturan yang jelas agar anak dapat mentaatinya.

Umpan balik yang kita berikan menggunakan dorongan, semangat, dan

penghargaan, dengan tujuan agar anak mampu melakukan sesuatu sesuai

31Anastria, dkk, „Pengaruh Pelatihan Brain Gym Terhadap Peningkatan Kemampuan

Konsentrasi Pada Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)‟, Jurnal Ilmiah

Psikohumanika,. Vol. X, No 2 Desember 2018, h. 5-10

Page 34: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

dengan peraturan.32 Contohnya jika anak telah mengerjakan tugas dengan baik

hingga selesai, maka guru atau orang tua memberikan stiker dan membolehkan

untuk bermain sesuai yang ia inginkan. Terapi ini memberikan peraturan

kepada anak yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku disiplin bagi anak.

Guru dan orang tua dapat menjalin komunikasi secara baik sehingga

memperkuat untuk menjalin terapi back in control ini.

c. Mengadakan program IEP

IEP adalah program untuk menemukan kebutuhan pendidikan yang unik

bagi siswa berkebutuhan khusus. IEP juga sebagai program yang disusun bagi

setiap individu yang memiliki kelainan tertentu. Program ini merupakan

program jangka panjang dan bisa pula merupakan program jangka pendek.

Menurut Snell (1983) mengemukakan bahwa pengembangan IEP untuk anak

berkelainan (terutama anak yang mengalami kelainan sedang dan parah),

dilandasi dengan asumsi dasar sebagai berikut :

1) Sekolah bertanggungjawab untuk mengajarkan keterampilan fungsional

yang diperlukan untuk mengoptimalkan kemandirian pada siswa. Sekolah

hendaknya mengajarkan keterampilan kehidupan sehari-hari pada siswa di

rumah maupun di masyarakat.

2) Untuk menghasilkan pengajaran yang optimal diperlukannya hubungan

akrab antara guru dengan orang tua siwa.

3) Prisnsip-prinsip pengembangan perilaku dapat diterapkan secara umum dan

dapat diterapkan sebagai metode pembelajaran

4) Penilaian hasil belajar dilakukan secara informal (tidak penilaian kriteria

standar) lebih sesuai diterapkan untuk penilaian tingkah laku fungsional

5) Validasi tujuan, prosedur dan tujuan pembelajaran dapat disesuaikan dengan

kemampuan anak.33

32

Novan Ardy Wiyani, op. cit., h. 28

33

Sari Rudiyati, ‘Pengembangan dan Pengelolaan Program Pendidikan Individual “Individualized Educational Program”/IEP Bagi Anak Berkelainan di Sekolah Inklusif’, Jurnal Pendidikan Khusus Vol. 6 No. 1 Mei 2010. h. 57-58

Page 35: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

IEP dirancang dan disusun oleh tim yag terkait dalam memenuhi

kebutuhan khusus anak, oleh karena itu dapat dipahami dan dikembangkan

oleh guru utama, guru pendamping maupun guru umum yang bertugas di

sekolah reguler dan tenaga professional lainnya. Sebelum diterapkan IEP

terlebih dahulu dievaluasi oleh tim penilai yang terdiri dari guru khusus,

guru reguler, kepala sekolah, orang tua, ahli yang berkaitan dan anak itu

sendiri jika memungkinkan. Hal ini bertujuan agar pelaksanaanya tidak

menyimpang dari tujuan pembelajaran dan pencapaian kemampuan anak

berkebutuhan khusus. Adanya peningkatan partisipasi dan kerjasama bagi

semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Program Pembelajaran

Individual, merupakan aspek yang penting dalam implementasi pendidikan

anak berkebutuhan khusus.

Bagi anak usia dini yang diindikasikan masuk dalam program

pendidikan khusus, terlebih dahulu harus memiliki tiga program tertulis

yaitu : referral, assessment, dan identification. Berbagai macam pelayanan

dapat diberikan kepada anak berkebutuhan khusus mulai dari memberikan

pendampingan sementara dari para terapis sampai pelayanan penuh,

kesemua bentuk program umum dalam pengembangan perencanaan

program individualisasi.34

Program IEP sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak yang

memiliki kelaianan tertentu, misalnya bagi anak ADHD. Anak ADHD

membutuhkan penanganan khusus dan cara belajar yang berbeda tidak

seperti anak normal lainnya, karena anak ADHD cenderung aktif bergerak,

kurangnyanya perhatian, dan bertindak tanpa berfikir. Maka dari itu

perlunya program IEP di setiap sekolah agar serangkaian program

pembelajaran bagi anak ADHD seperti assesment kebutuhan anak

berkebutuhan khusus, menentukan tujuan jangka pendek dan jangka

34

N. Dede Khoeriah, ‘Individualized Educational Program dalam Implementasi Pendidikan Inklusif’, Journal Of Special Education, Vol. III No. 01 Februari 2017.

Page 36: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

panjang, merancang motode dan prosedur pembelajaran dan melakukan

evaluasi kemajuan anak ADHD dapat dilakukan dengan tepat.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Setiap penelitian dalam bidang sejenis pasti berhubungan dengan penelitian-

penelitian sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya yang dinilai relevan sehingga

dapat dijadikan pendukung dalam penelitian ini, diantaranya yaitu :

1. Penelitian ini dilakukan oleh Ina Aini Maharani, yang berjudul “Peran Guru

dalam Pembelajaran Anak Hiperaktif di TK Permata Bunda Surakarta

Tahun Pelajaran 2018/2019”. Institut Agama Islam Negeri Surakarta 2019.35

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ina Aini Maharani memaparkan

bahwa pembelajaran anak ADHD sangat penting bagi guru sehingga guru

sangat bertanggungjawab dalam proses kegiatan anak untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran yang terarah, mampu melaksanakan proses

pembelajaran dengan baik, sehingga memerlukan kompetensi yang

memadai bagi guru tersebut. Dalam hal ini persamaan dan perbedaan

peneliti adalah sama sama meneliti anak berkebutuhan khusus di tingkat TK

sederajat dan mengupayakan strategi guru dalam pembelajaran anak

berkebutuhan khusus di kelas dengan baik. Sedangkan perbedaannya adalah

Ina Aini Maharani meneliti anak hiperaktif sedangkan peneliti meneliti anak

ADHD.

2. Hasil penelitian yang kedua yang dilakukan oleh Yuyuk Ylana yang

berjudul “ Teknik Guru dalam Penanganan Anak Hiperaktif (Studi Kasus di

Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sukopuro Jabung Malang)”.

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang April, 2017.36

Yuyuk Ylana memaparkan bahwa teknik pengajaran adalah daya upaya,

usaha-usaha, cara-cara yang digunakan oleh guru untuk melaksanakan

pengajaran di kelas pada waktu tatap muka, dalam waktu menyajikan dan

35

Ina Aini Maharani, “Peran Guru Dalam Membimbing Anak Hiperaktif Di TK Permata

Bunda Surakarta”, Skripsi S.1 IAIN Surakarta, Surakarta 2019. 36

Yuyuk Yuliana, „Teknik Guru Dalam Penanganan Anak Hiperaktif (Studi Kasus Kelas

V Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sukoporo Jabung Malang)‟, Skripsi S.1 UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang, Malang 2017.

Page 37: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

memantapkan bahan-bahan pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran.

Dalam hal ini persamaan yang dilakukan oleh Yuyuk Ylana adalah sama-

sama meneliti anak ADHD atau hiperaktif, sedangkan perbedaanya adalah

kata teknik dan peran, dan lembaga yang dilakukan oleh peneliti di RA

bukan di MI.

3. Yang ketiga penelitian ini dilakukan oleh Putri Ayu Maharani yang berjudul

“ Peran Guru Sebagai Pendamping Pada Anak Hiperaktif Usia 5-6 Tahun di

RA Rahayu Surabaya Tahun Ajaran 2016-2017”. Universitas

Muhammadiyah Surabaya 2017.37

Hasil penelitian ini memaparkan bahwa

guru memiliki peran penting dalam membimbing dan memberi stimulus

yang tepat bagi siswa di sekolah. Salah satu peran guru yang paling penting

adalah membimbing saat para siswa melakukan aktivitas untuk

menyelamatkan siswa dan memberi panduan perkembangan dan

pertumbuhan anak. Anak hiperaktif merupakan anak yang memiliki

kelainan neurologis sehingga kesulitan berkonsentrasi dan terlalu

berlebihnya menggunakan aktivitas gerak. Kesamaan dalam penelitian ini

adalah meneliti peran guru di RA pada anak yang berkebutuhan khusus.

Sedangkan perbedaannya peneliti meneliti anak ADHD dan Putri Ayu

Maharani meneliti anak hiperaktif, serta Putri Ayu Maharani meneliti

tentang peran sebagai pendamping sedangkan peneliti meneliti peran

sebagai pembimbing dan penanganan anak ADHD.

37

Putri Ayu Maharani, „Peran Guru Sebagai Pendamping Pada Anak Hiperaktif Usia 3-4

Tahun Di TK Rahayu‟ Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 3 No. 1

Februari 2017.

Page 38: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara yang

tepatnya di Jl. Raya Industri Warung Kobak Rt. 002/ Rw 001 Kecamatan

Cikarang Utara Kelurahan Pasirgombong, Kabupaten Bekasi, Provinsi

Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun

ajaran 2019/ 2020, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Rincian Kegiatan Penelitian

No. Bentuk Kegiatan Jan Jul Sept Okt Nov Des

1. Observasi

2. Penyusunan dan

pebaikan dan proposal

skripsi

3. Seminar proposal

4. Validasi Instrumen

5. Mengamati guru dan

siswa

6 Wawancara guru dan

orang tua

7 Analisis data

Page 39: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

29

B. Latar Penelitian

RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara merupakan sekolah yang menjadi

penelitian yang beralamat di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara yang tepatnya

di Jl. Raya Industri Warung Kobak Rt. 002/ Rw 001 Kecamatan Cikarang

Utara Kelurahan Pasirgombong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah sekolah memberikan

pelayanan IEP bagi anak yang berkelainan termasuk anak ADHD, ingin

mengetahui peran guru dalam penanganan anak ADHD di RA Al-Hilal,

guru RA Al-Hilal sudah sering penanganan anak ADHD beberapa tahun

terakhir. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang Peran Guru dalam Penanganan Anak ADHD Usia 5-6 Tahun di

RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis

penelitian studi kasus deskriptif. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif

partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel.

Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial

dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian, menurut Sugiyono

penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan kunci. Sedangkan

menurut Bogdan & Taylor penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar

dan individu secara holistik (utuh).38

Dalam penelitian ini ada beberapa jenis-jenis penelitian, adapun jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi

kasus. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu

38

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h. 83

Page 40: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

30

sosial.39

Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif menguasai

berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi atau

komunitas, suatu program, atau suatu sosial. Peneliti studi kasus mencoba

menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti.

Pendekatan ini sering menggunakan metode : wawancara, pengamatan,

penelaahan dokumen, survei, dan data apapun untuk menguraikan suatu

kasus secara terinci.40

Dengan adanya penelitian ini, maka peneliti berharap untuk dapat

memecahkan masalah yang terjadi pada anak ADHD di RA Al-Hilal

Cikarang Utara. Peneliti melakukan wawancara secara mendalam untuk

mengetahui kendala dan masalah apa saja yang dialami anak ADHD, dan

mencoba mencari pemecahan masalah agar anak yang mengalami ADHD,

dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Oleh karena itu agar penelitian

ini berjalan dengan baik, peneliti membutuhkan kepala sekolah untuk

memperoleh data berapa anak yang mengalami ADHD di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara, dan guru pengajar di kelas A1 dan B1 untuk mendapatkan

gambaran tentang anak ADHD di dalam kelas dan bagaimana peran guru

dalam membimbing anak ADHD di dalam kelas. Hal ini diharapkan dapat

mengetahui masalah secara rinci dan dapat mengatasi masalah yang terjadi

lebih cepat karena semua pihak yang terlibat telah menyampaikan semua

kendala atau permasalahan yang terjadi dan mengumpulkan solusi dari

para responden dan yang diwawancarai.

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengelolaan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi

39

Robert K. Yin. Studi Kasus Desain & Metode, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2008), h.1 40

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 201

Page 41: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

31

Secara bahasa observasi berarti memerhatikan dengan penuh perhatian

seseorang atau sesuatu, memerhatikan dengan penuh perhatian berarti

mengamati tentang apa saja yang terjadi. Cartwright mendefinisikan

observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati dan mencermati serta

merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi

juga dapat dilakukan dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang

diobservasi ataupun tidak, yang jelas observasi merupakan teknik

pengumpulan data yang penting dalam penelitian kualitatif.41

Menurut

Patton tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,

aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam

aktivitas, dan makna kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang

terlibat dalam kejadian yang diamati. Dengan demikian Patton menyatakan

bahwa hasil observasi menjadi data penting karena:

a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks

dalam hal yang akan diteliti.

Observasi memungkinkan peneliti untuk berperilaku terbuka,

berorientasi pada penemuan daripada pembuktian dan mempertahankan

pilihan untuk mendekati masalah secara induktif.

b. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal

yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian

secara terbuka dalam wawancara.

c. Obsevasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan berperilaku

introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasaan

pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada gilirannya dapat

dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.42

Observasi memudahkan peneliti untuk mengamati secara dekat

dan jelas tentang apa saja perubahan yang terjadi pada kegiatan yang

telah dilakukan atau peristiwa yang terjadi, ruang dan tempat yang

41

Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung

:PT Refika Aditama, 2014), h. 209 42

Ibid, h. 264-265.

Page 42: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

32

digunakan, benda-benda, waktu, dan pelaku. Hal ini diamati sesuai

dengan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Mengamati tidak perlu

menggunakan usaha yang keras akan tetapi butuh manipulasi agar tidak

ada yang terganggu dan mengamati secara wajar sehingga berhasilnya

proses pengamatan yang dilakukan.

Berkaitannya dengan pelaksanaan ini peneliti melakukan

observasi kepada anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara yaitu

guru, Rizwan dan Zaky selaku anak ADHD untuk mengetahui secara

langsung bagaimana peran guru dalam memberikan penanganan kepada

anak ADHD di sekolah.43

Tabel 3.2 Pedoman Observasi

Aspek yang

diamati

Kegiatan yang diamati Deskripsi

1. Mengamati

lingkungan

Lokasi Sekolah

Kebersihan Sekolah

Tingkat Kenyamanan

Sekolah

Tata Tertib Sekolah

Keamanan Sekolah

2. Kondisi Anak

ADHD

Perilaku anak ADHD di

sekolah

Komunikasi anak ADHD

3. Penangan

guru dalam

membimbing

anak ADHD

Mengamati guru saat

mendampingi anak

ADHD di dalam dan di

luar kelas

43

Pedoman observasi anak ADHD di sekolah

Page 43: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

33

Mengamati faktor-faktor

yang menyebabkan anak

ADHD dan kesulitan

yang dialami guru dalam

penanganan anak ADHD

Mengamati penanganan

guru dalam membimbing

anak ADHD

4. Wawancara

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik

wawancara yang dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah

peneliti susun. Percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yeng mengajukan pertanyaan dan yang terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

Adapun maksud diadakannya wawancara seperti ditegaskan Lincoln

dan Guba diantaranya: mengkonstruksi mengenai oramg, kejadian,

organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain.44

Jenis

wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi struktur dimana jenis

wawancara ini termasuk dalam kategori in depth interview. Tujuannya

adalah agar dalam pelaksanaannya lebih bebas dan menentukan

permasalahan secara lebih terbuka.

Wawancara dilakukan peneliti dalam bentuk tanya jawab dengan

menggunakan pedoman wawancara dan informan yaitu kepala sekolah,

guru kelas, dan orang tua untuk mendapatkan gambaran mengenai peran

guru dalam penanganan anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara.

44

Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016), Cet.3. h. 186

Page 44: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

34

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara

No. Pertanyaan Penelitian Jawaban

1. Untuk kepala sekolah

Mengenai lokasi dan keadaan di

RA Al-Hilal Cikarang Utara

Mengenai sejarah dan visi misi

berdirinya RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara

Mengenai berapa jumlah pendidik

yang ada di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara dan sarana

prasarana apa saja yang ada di RA

Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Kebijakan seperti apa yang

diberikan sekolah kepada anak

ADHD

Bagaimana mengelompokkan kelas

pada anak ADHD

2. Untuk Guru RA AL-HIlal

Mengenai identifikasi dan

mendiagnosis anak ADHD

Mengenai cara untuk

penanganan anak ADHD di

dalam kelas dan di luar kelas

Cara guru dalam memberikan

pelayanan bagi anak ADHD,

hal yang dapat memotivasi anak

ADHD di sekolah, faktor yang

menyebabkan anak ADHD dan

Page 45: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

35

cara mengevaluasi anak ADHD

di RA Al-Hilal

3. Untuk Orangtua

Mengenai alasan menyekolahkan

anaknya di sekolah RA Al-Hilal

Mengenai kebiasaan apa saja

yang dilakukan anak di rumah

Mengenai interaksi sosial anak

ketika berada di lingkungan

rumah

Mengenai penanganan yang

diberikan orangtua kepada

anaknya

5. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, di antaranya buku-buku relevan, peraturan-peraturan,

foto-foto, laporan kegiatan, film dokumenter, data yang relevan

penelitian.45

Dokumen juga bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental dari seseorang dokumen yang berbentuk tulisan

contohnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan,

kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar

hidup, sketsa dan lainnya. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya

seni, berupa gambar, patung dan film.46

Dalam penelitian ini peneliti

mengambil dokumen berupa gambar atau foto yang berkaitan dengan

kegiatan guru dalam penanganan anak ADHD di kelas, hal ini berupaya

mendukung data penelitian.

45

Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung :PT Refika Aditama, 2014), h. 77

46 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 240

Page 46: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

36

E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan data yang dilakukan menggunakan teknik triangulasi yang

berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda

untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Susan Stainback

menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran

tentang beberapa fenomena, tetapi tidak pada peningkatan pemahaman

peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Sedangkan menurut

Mathinson mengemukakan bahwa nilai dari teknik pengumpulan data

dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh

convergent (meluas), tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu

menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan data, dengan itu data

yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti.47

Dengan demikian

terdapat triangulasi sumber dan metode.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber merupakan pengecekan kredibilitas datang yang

akan dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari

beberapa sumber yang telah di dapat, sumber data yang dilakukan yaitu

kepala sekolah, guru dan orang tua siswa.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode untuk menguji kredibilitas data yang akan

dilakukan dengan cara mengecek data dari sumber yang sama, namun

dengan teknik yang berbeda. Pengececekan data yang dapat dilakukan

dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi.

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Menurut Miles dan Huberman analisis terdapat dari tiga bagian kegiatan

47

Ibid., hal 242

Page 47: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

37

terjadi secara bersamaan diantaranya: reduksi data, penyajian data,

penarikan kesimpulan/ verifikasi. 48

Tabel 3.4 Analisis Data

Menurut Bogdan & Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses

yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan

merumuskan hipotesis kerja (ide) seperti yang disarankan oleh data dan

sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis kerja

itu.

Tahapan dalam melakukan analisis data salah satunya adalah analisis

yang dilakukan sebelum peneliti masuk di lapangan. Sugiono, peneliti

telah melakukan analisis terlebih dahulu sebelum memasuki lapangan.

Analisis dilakukan terhadap data hasil pendahuluan, atau data sekunder

yang didapatkan dimana nantinya akan digunakan untuk menentukan

fokus penelitian. Namun fokus penelitian yang didapatkan dari analisis

sebelum dilapangan ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang

setelah peneliti masuk selama di lapangan.49

Analisis data merupakan

salah satu cara untuk menyusun data yang diperoleh secara sistematis, dan

48

Sugiono., op.cit,. 244

Gambar 3.2 Bagan Hubungan antara Analisis Data dengan Pengumpulan Data Menurut

Miles dan Huberman

49

Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi:CV

Jejak, 2018), h. 240

Pengumpulan

data Penyajian

Data

Reduksi

Data penarikan

kesimpulan/

verifikasi

Page 48: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

38

analisis data dilakukan sebelum memasuki lapangan. Semua data

informasi yang didapat dari berbagai macam teknik atau cara yang telah

digunakan nantinya akan diinterprestasikan dalam sajian untuk

mengungkapkan apa saja yang dilakukan dalam peran guru dalam

penanganan anak ADHD di kelas dan di lur kelas. Setelah itu akan

dianalisis guna mendapatkan dari data informasi yang diperoleh.

Page 49: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Lokasi dan Keadaan di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Lokasi RA Al Hilal 02 Cikarang Utara berada pada posisi yang

strategis karena letaknya yang mudah dijangkau dan dekat dengan

pemukiman masyarakat dan berada di Cikarang Utara. Lokasi yang

strategis memudahkan masyarakat untuk mengetahui lokasi RA Al-

Hilal 02 Cikarang Utara yang tepatnya di Jl Raya Industri Warung

Kobak Rt. 002/ Rw 001 Kecamatan Cikarang Utara Kelurahan

Pasirgombong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Kondisi

sekolah dan kelas sangat bersih dan rapi. karena guru dan petugas

kebersihan selalu membersihkannya ditambah lagi dengan guru yang

rajin membersihkan kelas, tata tertib sekolah dilakukan dengan baik

sehingga anak dapat menerapkan sopan santun kepada orang-orang

baru. Untuk keamanan sekolah belum sepenuhnya terjaga karena

satpam tidak tetap sehingga membahayakan anak jika terjadi hal yang

tidak wajar ketika anak sering keluar masuk kelas.

Page 50: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

1)Keadaan Gedung Ra Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Tabel 4.1

Keadaan Gedung Ra Al-Hilal 02 Cikarang Utara

No Objek Keterangan

Ada Tidak

1. Ruang Kelas ✔

2. Kamar Mandi ✔

3. Mushola ✔

4. APE Out Door ✔

5. APE In Door ✔

6. Kantin Sekolah - ✔

7. UKS ✔

8. Ruang Kantor ✔

10. Papan Pengumuman ✔

11. Tempat Cuci Tangan ✔

12. Dapur ✔

13. Tempat Parkir ✔

Sarana sekolah sudah dapat diakses oleh anak ADHD dengan baik,

mulai dari ruang kelas, kamar mandi, tempat cuci tangan, hingga tempat parkir,

ketika anak ADHD sedang membawa sepeda ke sekolah, anak menyimpan

sepedanya secara sejajar karena garis tempat parkir yang tersusun rapih. Hal

ini memberikan fasilitas bagi anak ADHD untuk mengakses sarana sekolah

dengan mudah dan nyaman.

Page 51: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

42

1) Ruang Kelas

RA AL-Hlal 02 Cikarang Utara, menyelenggarakan kegiatan berdasarkan

pengelompokan rentang usia sebagai berikut :

Tabel 4.2

Pengelompokan Rentang Usia

Kelas Rentang Usia

Taman Kanak-kanak

(A)

4-5 Tahun

Taman Kanak-kanak

(B)

5-6 Tahun

Anak ADHD disatukan di dalam kelas dengan anak-anak normal lainnya,

dengan tujuan dapat berinteraksi dan menjalin hubungan sosial dengan

baik.

Hal ini dapat dilihat dalam catatan wawancara bersama kepala kepala

sekolah serta menanyakan perihal visi dan misi sekolah, jumlah pendidik

dan sarana prasarana sekolah sebagai berikut:

“ Jenis Program kegiatan di RA, kami membagi anak dalam rentang usia,

Kelas A dan Kelas B untuk anak yang usianya 4-5 tahun berada di kelas A

dan untuk anak yang usianya 5-6 tahun berada di kelas B, namun jika anak

B jauh tertinggal dalam pembelajaran maka anak dipindahkan di kelas A,

hal ini agar anak tidak terlalu jauh tertinggal dalam pembelajaran. Untuk

penempatan anak ADHD disatukan di dalam kelas bersama anak-anak

normal lainnya, agar anak dapat berinteraksi dan menjalin hubungan sosial

dengan baik. Sekolah sudah menyediakan program IEP yang disedikan

untuk anak berkebutuhan khusus, sehingga anak berkebutuhan khusus

dapat diberikan penanganan lebih dari setiap guru.(CW-1)

Page 52: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

43

2) Prasarana

Tabel 4.3

Prasarana di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

b. Sejarah Berdirinya RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Latar belakang dan tujuan berdirinya RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara adalah terletak di Jl Raya Industri Warung Kobak Rt. 002/ Rw 001

Kecamatan Cikarang Utara Kelurahan Pasirgombong, Kabupaten Bekasi,

Provinsi Jawa Barat.

RA Al-Hilal berdiri pada tahun 2011 yang dibina oleh Jajay

Suharto, S.Pd.MM. Bapak Dr. H. Edi Suhadi, M.Pd. sebagai Ketua

yayasan, serta Ibu Hj Ida Saidah, S.Pd. sebagai kepala sekolah hingga

sekarang. Pada saat itu orang tua tidak menyadari bahwa pentingnya

Pendidikan bagi anak usia dini, dan Pendidikan untuk anak usia dini pun

begitu jauh dari tempat yang sekarang dibangun RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara, sehingga didirikanlah sebuah RA oleh Dr. H. Edi Suhadi,M.Pd.dan

No

Jenis Keberadaan Berfungsi Keterangan

Ya Tidak Ya Tidak

1. Jaringan

Listrik

✔ - ✔ - RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara,

sudah dapat

memberikan

pelayanan dan

fasilitas yang baik

bagi anak ADHD,

yang dapat dilihat

dari prasarana

yang ada di

sekolah.

2. Jaringan

Telepon

✔ - ✔ -

3. Internet ✔ - ✔ -

4. Akses

Jalan

✔ - ✔ -

Page 53: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

44

Ibu Hj Ida Saidah S.Pd. sebagai kepala sekolah RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara sampai saat ini.

Dari tahun 2011 hingga saat ini tahun 2019 RA Al-Hilal 02 banyak

perubahan, mulai dari fasilitas, kelas yang semakin bertambah dari tiga

kelas menjadi lima kelas, siswa yang semakin bertambah setiap tahunnya,

guru berkualifikasi pendidikan S1 yang berwawasan luas, menguasai

teknologi informasi sebagai media pembelajaran, dan memiliki

kemampuan yang baik dalam berinteraksi sosial.

RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara didirikan dengan tujuan sebagai

berikut :

1) Lembaga/ madrasah memiliki arahan yang jelas dalam menyusun

program pengembangan lembaga.

2) Agar lembaga/ madrasah di lingkungan Cikarang Utara bisa menjadi

lembaga yang unggul dengan lulusan yang ideal.

3) Agar lembaga/ madrasah di lingkungan Cikarang Utara selalu dapat

pengakuan dari masyarakat.

c. Visi dan Misi RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

1) Visi RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Menyiapkan generasi yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti

luhur, prima dalam kualitas, unggul dalam berprestasi dan santun dalam

berbudaya melalui system pendidikan islam terpadu

2) Misi RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Memberikan pelayanan terbaik kepada anak didik dan orang tua untuk

mencapai hasil yang maksimal, melaksanakan dasar-dasar yang kuat

bagi anak didik akan kemandirian, pengenalan dan peradaban serta

memupuk jiwa kompetitif dengan orang lain.

Dari visi misi tersebut sudah mengakomodir setiap anak ADHD,

mulai dari pelayanan dalam menuntun perilaku yang sopansantun, mandiri,

keratif, memiliki jiwa sosial dengan berbagi, cerdas, dan beriman. Hal ini

dibantu oleh para guru yang kreatif, inovatif, sabar, dan penyayang.

Page 54: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

45

d. Profil RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Pofil sekolah RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara, berlokasi di Jl. Raya

Industri Warung Kobak Rt. 002/ Rw 001 Kecamatan Cikarang Utara.

Tanah yang dimiliki seluas 500 m² dan berdiri pada tahun 2011. Lokasi

RA Al-Hilal cukup strategis karena tempatnya dipinggir jalan dan mudah

dijangkau oleh masyarakat.

e. Struktur Organisasi RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Tabel 4.4

Struktur Organisasi RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

No Jabatan Nama

1. Pembina RA Jajay Suharto, S.Pd.MM.

2. Ketua Yayasan Dr. H. Edi Suhadi, M.Pd.

3. Kepala Sekolah Ibu Hj Ida saidah, S.Pd.

4. Wali Kelas Yuli S.Pd.

Robiah S.Pd.

Yuni Yunisa S.Pd.

Rurlaila Sari S.Pd.

5. Guru Pendamping Lamih Sulastri S.Pd.

Fiki Muhtarotunnisa S.Pd.

6. Operator Minda Ningsih, S.Pd.I.

7. Bendahara Miftahul Zannah S.Pd.

8. Sekertaris Ahmad Rifai Fauzi S.Pd.Iss.

Page 55: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

46

Guru adalah pembimbing bagi anak-anaknya, yang bertujuan untuk

terciptanya tumbuh kembang anak dengan baik salah satunya adalah bagi

anak ADHD yang sangat membutuhkan guru untuk tetap

memperhatikannya dan memberikan penanganan yang khusus bagi anak

ADHD. Hal ini sudah terlihat dari cara guru RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara, memperlakukan anak ADHD di dalam kelas dan di luar kelas,

bahwa guru sudah dapat mengakomodir anak ADHD semaksimal mungkin

dengan baik.

f. Pembiayaan

Sumber pembiayaan penyelenggaraan pembelajaran di RA Al-Hilal

02 Cikarang Utara berasal dari biaya pendidikan, anggaran pemerintah

BOP dan SPP anak-anak. Seluruh anggaran yang ada dikelola secara

terbuka, efisien dan dapat di pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan

yang ada.50

Pembiayaan sudah cukup murah bagi setiap kalangan termasuk

anak ADHD.

g. Data Siswa

1) Jumlah siswa data empat tahun terakhir

Tabel 4.5

Jumlah siswa data empat tahun terakhir

Tahun

Kelas A I Kelas A

II

Kelas B I Kelas B II Total

L P L P L P L P

2016/2017 5 8 7 7 10 6 8 9 60

2017/2018 8 10 10 12 6 8 9 11 74

2018/2019 12 14 8 12 2 11 8 11 78

2019/2020 7 10 10 12 8 16 13 4 80

Sumber data : RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

50Dokumentasi RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara 2019-2020

Page 56: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

47

Tabel 4.6

Jumlah siswa data empat tahun terakhir

No. Tahun

Pelajaran

Jumlah Siswa

Lk ADHD Pr ADHD Total

1. 2016/2017 28 2 30 - 60

2. 2017/2018 31 2 40 1 74

3. 2018/2019 29 1 47 1 78

4. 2019/2020 36 2 42 - 80

Sumber data : RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Dari data di atas anak ADHD di sekolah RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara terdapat paling banyak tiga anak ADHD, dan paling sedikit dua anak

ADHD pertahunnya. Hal ini membuktikan bahwa guru RA Al Hilal 02

Cikarang Utara sudah sering penanganan anak ADHD. Sehingga tidak

cemas lagi ketika ada anak ADHD yang mendaftar di sekolah, karena guru

RA Al-Hilal memiliki program IEP dengan teknik penanganan anak

ADHD di kelas maupun di luar kelas dengan baik.(CL-2)

2. Deskripsi Subjek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peran guru dalam penanganan anak

Attention Devicit Hiperactivity Disorder usia 5-6 tahun di RA Al-HIlal 02

Cikarang utara tahun ajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini merupakan

pengungkapan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan yang

sesuai dengan fokus masalah yang ada dalam skripsi yang peneliti buat.

Berdasarkan dari deskripsi subjek peneliti memaparkan dari mulai data-

data yang berkaitan dengan perilaku anak ADHD yang berusia 5-6 tahun

yang bertempat di Kecamatan Cikarang Utara, faktor-faktor yang

menyebabkan anak menjadi ADHD, sehingga memudahkan guru dalam

mengalihkan kegiatan yang positif dan mengurangi makanan apa saja yang

Page 57: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

48

menjadi penyebab anak menjadi ADHD, serta peran guru dalam

memberikan penanganan kepada anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara dengan menggunakan senam otak, bertepuk, bernyanyi,

menempatkan anak duduk dipaling depan. Data yang diperoleh adalah

hasil dari penelitian ini berupa wawancara, observasi maupun

dokumentasi.

a. Perilaku anak ADHD

Awal yang dilakukan peneliti pada bulan Juli 2019 yaitu memberikan

surat izin untuk melakukan observasi dengan bertemu kepala sekolah di

RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara, setelah diberi izin untuk melakukan

observasi, peneliti memulai observasi dengan cara mengamati anak dan

guru yang ada di dalam kelas A dan B. Anak ADHD merupakan gangguan

pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, sehingga mengakibatkan anak

menjadi kesulitan dalam berkonsentrasi dan memiliki aktivitas yang

berlebihan. Hal ini menjadi perhatian penting kepada guru dan orang tua,

agar selalu memperhatikan tingkah laku anak ADHD di sekolah maupun di

luar sekolah.

1) Perilaku anak ADHD di dalam kelas

Ketika peneliti memulai untuk mengamati anak yang ada di

dalam kelas, terlihat jelas ada dua anak yang berlari-lari dan keluar

masuk kelas tidak seperti anak normal lainnya dan sering

menggoyang-goyangkan kaki di bangku, memukul-mukul meja,

mengganggu teman di sekitarnya. Hal ini membuat guru untuk selalu

mengunci kelas dan gerbang agar tidak terjadinya sesuatu yang tidak

diinginkan. Selain itu juga guru memberikan penanganan lebih untuk

dua anak tersebut, karena memiliki aktivitas yang berlebihan dan daya

konsentrasi yang rendah. Komunikasi siswa juga belum sepenuhnya

baik karena jika anak menginginkan sesuatu harus berteriak-teriak dan

sering marah jika keinginannya tidak terpenuhi (CL-2).

Peneliti mencoba untuk melakukan wawancara kepada guru kelas A

dan B, agar mendapatkan informasi lebih jelasnya mengenai kedua

Page 58: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

49

siswa tersebut. Kedua anak tersebut bernama Rw dan Zk, Rw di kelas

A I dan Zk terdapat di kelas B I.

Menurut ibu guru Yl “Rw adalah anak ADHD yang memiliki

ciri-ciri lebih banyak aktivitas dari anak normal lainnya, sering keluar

masuk kelas, mengganggu teman-temannya, naik ke atas meja dan

sulit untuk diajak belajar, tidak menempatkan barang-barangnya pada

tempatnya, sering meninggalkan pensil dan buku di sekolah karena

lupa, sehingga butuh penanganan khusus bagi Rw agar selalu dalam

pengawasan guru kelas maupun guru-guru di sekolah. Metode yang

digunakan dalam pembelajaran kepada Rw berbeda dengan anak

lainnya seperti modifikasi yang diberikan berupa pembedaan media

belajar, penyederhanaan bahasa, tugas dan penambahan waktu dan

sesuai dengan pelayanan IEP yang telah dibuat.(CW-2)”

Sedangkan menurut ibu guru kelas B I “ Zk adalah anak ADHD

yang cenderung aktif naik ke atas meja, mengumpat di kolong bangku

ketika belajar, tidak bisa duduk dengan tenang, menggoyang-

goyangkan kaki ketika sedang duduk di meja, mengganggu temannya,

dan kurang berkonsentrasi ketika sedang belajar. Sama halnya dengan

Rw yang berada di kelas A I. (CW-3)”

Hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti didukung

dengan dokumentasi perilaku anak ADHD yang sedang berada di

dalam kelas, dapat dilihat pada gambar. (CD4.1), (CD4.2), (CD4.3)

Page 59: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

50

CD4.1

Perilaku Rw ketika di dalam kelas

CD4.2

Perilaku anak Rw ketika di dalam kelas

CD4.3

Perilaku Rw dan Zk ketika melakukan

shalat di dalam kelas

2) Perilaku anak ADHD di luar kelas

Pada saat bel istirahat berbunyi, Rw dan Zk lebih cepat untuk

keluar kelas tanpa berdoa sebelum makan terlebih dahulu, mereka

meninggalkan kelas hanya untuk mengambil lego dan mainan yang

sudah tersedia di sekolah. Namun guru selalu membiasakan siswanya

Page 60: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

51

untuk berdoa sebelum makan, sehingga kedua anak ADHD tersebut

dinasehati untuk masuk ke kelas kembali.(CL-2)

Untuk memperkuat mengenai anak ADHD yaitu Rw dan Zk

peneliti mendatangi rumah kedua anak tersebut, untuk mewawancarai

bagaimana tingkah laku Rw dan Zk di rumah, berikut wawancara

peneliti dengan orang tua Rw.

”Sebenarnya saya sudah mengetahui bahwa anak saya itu

hiperaktif dan beda dari anak yang lainnya, ayahnya juga pernah

bermaksud untuk terapi Rw, namun karena biaya jadi belum bisa

bawa Rw untuk terapi. Mengenai tingkah laku, Rw itu sedikit

memiliki teman karena sering menjahili dan membuat ulah, dan kalau

main tidak mau pulang pasti harus dijemput. Kalau di rumah sering

sekali Rw memainkan mainannya tetapi dia tidak mau

membereskannya kembali, padahal saya sudah sering kasih tau.

Ketika Rw marah pasti dia membanting-bantingkan benda yang ada di

sekitarnya, saat itu saya menasehatinya dengan lembut tetapi dia

melakukannya kembali. Kalau di sekolah saya sering dipanggil oleh

gurunya, padahal saya sedang hamil besar. Guru kelasnya sangat baik

dan sabar, memberikan arahan, memberikan pengawasan yang lebih,

Rw sering ditempatkan di depan kelas agar tidak mengganggu teman-

temannya. Sistem layanan pendidikan untuk anak berkebutuhan

khusus di sekolah sudah sedikit banyaknya membantu perkembangan

anak saya, namun masih saja guru kesulitan untuk memberikan

penanganan bagi anak saya ketika pembelajaran di kelas sedang

berlangsung, alasan yang jelas karena guru pendamping tidak tetap di

setiap kelas, hal ini menjadikan guru kebingungan dalam mengatur

mana yang harus diprioritaskan. Adapun penanganan yang saya

berikan di rumah kepada Rw dengan memberikan hukuman agar tidak

bermain dalam beberapa jam, jika dia tidak menuruti perintah dari

saya dan ayahnya dan selalu memberikan informasi kepada guru

Page 61: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

52

tentang kegiatan apa saja yang dilakukan Rw ketika di rumah.(CW-

4)”

Berikut ini hasil wawancara peneliti dengan orang tua Zk.

“Kalau Zk di sekolah sering jahilin teman-temannya, jadi saya

sering dipanggil oleh gurunya. Tetapi untuk saat ini Zk sedang terapi

untuk menghilangkan sedikit demi sedikit aktivitas dan meluapkan

emosinya dengan baik.(CW-5)”

Setelah itu, peneliti menanyakan kembali kepada kedua orang tua

Rw dan Zk, perihal apa alasan orang tua menyekolahkan anaknya di

RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara, dan bagaimana interaksi kedua anak

ADHD di lingkungan rumah dan sekolah, serta masalah apa saja yang

ibu bapak ketahui mengenai anaknya dalam proses kegiatan

pembelajaran. Berikut ini hasil dari perbincangan peneliti dengan

orang tua Rw.

“Alasan saya menyekolahkan Rw, karena sekolahnya dekat dengan

rumah saya dan mudah untuk menjemputnya jika terjadi sesuatu

kepada anak saya. Sekolah meberikan pelayanan pendidikan untuk

anak berkebutuhan khusus, terutama bagi anak saya yang memiliki

ADHD sehingga saya cukup tenang ketika anak saya berada di

sekolah. Namun perilaku Rw kadang membuat saya harus datang ke

sekolah karena Rw menggigit temannya atau membuat teman-

temannya menangis. Saya tahu bahwa anak saya sulit diajarkan untuk

belajar karena di rumah juga sama, tetapi menurut saya yang penting

adalah anak saya harus bisa sekolah seperti anak lainnya. Kalau untuk

berteman dia hanya memiliki beberapa teman saya itupun tidak dekat,

karena sering diganggu sama Rw.(CW-4)”

Setelah mendapatkan jawaban dari orang tua Rw, peneliti langsung

mewawancarai orang tua Zk dengan pertanyaan yang sama. Berikut

ini hasil dari perbincangan peneliti dengan orang tua Zk.

“Alasan saya menyekolahkan anak saya karena sekolahnya bagus

dan banyak anak teman saya yang sekolah di RA Al-Hilal dan di RA

Page 62: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

53

Al-Hilal juga menyediakan program IEP untuk anak yang

berkebutuhan khusus, sehingga meyakinkan saya untuk

menyekolahkan anak saya di RA Al-Hilal. Kegiatan belajar Zk sangat

sulit sekali terkadang saya kasih mainan dulu baru mau belajar itu pun

mudah bosen, jadi saya sudah tidak asing lagi jika mendengar guru

bahwa anak saya sulit untuk belajar. Anak saya sering bertengkar di

sekolah, anak saya juga sulit untuk diajak belajar, menjahili teman-

temannya, tidak pernah mau membereskan mainannya, sering

menangis, dan tidak bisa diam ketika di rumah. Teman-teman Zk itu

pada takut karena Zk terkadang jahil sama temannya, misalnya

mengambil barang temannya tetapi nantinya dikembalikan lagi,

membuang buku temannya. Oleh karena itu dia dijauhi sama teman-

temannya karena kejahilannya.(CW-5)”

Setelah itu, peneliti merasa sudah cukup banyak mendapatan

informasi mengenai Rw dan Zk, peneliti sangat berterima kasih

kepada kedua orang tua Rw dan Zk.

b. Faktor-faktor yang menyebabkan anak ADHD dan kesulitan yang

dialami guru dalam penanganan anak ADHD di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara

Hasil yang didapat dari peneliti adalah ketika peneliti melakukan

pengamatan di dalam kelas, peneliti melihat anak dengan ciri ADHD,

ketika jam istirahat tiba anak tersebut langsung tergesa-gesa untuk

mengambil makanan yang dimilikinya berupa nasi dan telur, dengan

lahapnya ia makan setelah habis ia langsung menaik ke atas meja,

mengumpat di kolong meja, lari-lari, melempar-lempar buku, dan sering

mengganggu teman-temannya yang sedang asik bermain, sehingga sulit

untuk dikendalikan.(CL-3)

Hasil penelitian tersebut diperoleh dengan cara mewawancarai guru

mengenai apa saja faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif dan

apa saja kesulitan yang dialami guru dalam penanganan anak ADHD.

Page 63: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

54

Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bu Yl dan bu Rb. Berikut ini

hasil dari wawancara peneliti dengan kepala sekolah.

“Sebelum masuk ke sekolah biasanya kita memberikan formulir mengenai

biodata anak, riwayat penyakit, menanyai perilaku anak kepada orang tua,

latar belakangnya seperti apa, jika sudah mengetahui bahwa anak itu

ADHD, baru saya dan guru lain merundingkan kira-kira apa saja tuh

faktor-faktor anak ADHD. Faktor-faktor pada anak ADHD yang saya

pelajari sih biasanya dari keturunan/ genetik, dan lingkungan ketika ibunya

sedang hamil, makanan dan bisa juga cedera pada bagian otak. Selanjutnya

penanganan yang saya dan guru-guru lain berikan dengan cara membuat

pelayanan IEP dan memberikan penanganan khusus salah satunya

mengurangi makanan yang membuat anak semakin aktif di sekolah.

(CW-1)”

Selanjutnya pernyataan dari bu Yl.“Saya sering kesulitan ketika anak

ADHD memakan-makanan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat,

gula, cokelat dan makanan lain yang membuat anak ADHD semakin aktif.

Karena sebanarnya itu adalah salah satu faktor yang menyebabkan anak

semakin aktif, bisa juga karena genetik, dan bisa juga karena lingkungan

yang membuat anak ADHD.

Ketika ia memakan-makanan yang terlalu banyak gula dan makanan

manis lainnya saya semakin kesulitan untuk penanganannya, misalnya ada

anak yang menangis di kelas, namun Rw membuat masalah seperti

mencari-cari kunci agar bisa keluar kelas, menaik-naik meja, mengganggu

temannya padahal guru pendamping sudah sangat membantu, tetapi jika

sedikit tidak memperhatikannya pasti ada saja ulah yang dilakukan. Hal

yang saya lakukan sekarang adalah menyimpan konci kelas di saku saya,

sementara meja dan bangku disimpan di gudang, sehingga anak duduk di

karpet dan Rw tetap duduk paling depan, agar berjalannya proses

pembelajaran dengan baik, dan guru pendamping memberikan pengawasan

lebih kepada Rw di dalam maupun di luar kelas, mengalihkan

Page 64: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

55

pembelajaran dengan cara bercerita, bernyanyi, bermain melatih otak dan

memberikan pelayanan sesuai deng IEP yang dibuat.(CW-2)”

Penjelasan di atas dilakukan dengan dokumentasi yang dilakukan dengan

peneliti, pada saat jam istirahat, dapat dilihat pada gambar (CD4.4)

CD4.4

Rw setelah memakan-makanan

yang mengandung banyak gula semakin aktif

dalam beraktivitas.

Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan anak menjadi ADHD

serta kesulitan apa saja yang dialami juga diucapkan oleh bu Rb sebagai

guru utama Zk yaitu.

“Faktor yang menyebabkan anak ADHD salah satunya adalah dilihat

dari keturunan, berlebihnya makanan yang manis pada saat hamil, dan

faktor lingkungan. Dalam penanganan anak di saat jam pelajaran pasti ada

aja kesulitannya, cuma yang dialami Zk sebagai anak ADHD di kelas B I

yaitu sering mencoba untuk keluar kelas pada saat jam pembelajaran

berlangsung, lari-larian tidak melihat kondisi dan situasi, menaik meja dan

gebrak-gebrak meja. Contoh lainnya misalnya ketika dalam pembelajaran

guru sedang menjelaskan tema hari ini, di saat yang lain memperhatikan

guru, Zk malah berlari-lari bahkan sering mengganggu teman-temannya,

Page 65: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

56

menginginkan sesuatu dengan cara berteriak dan jika tidak dituruti maka

anak akan marah. Ketika jam istirahat berlangsung dan para guru lupa

mengunci gerbang utama, Zk keluar sekolah pergi untuk jajan sambil lari-

lari. Hal ini menyulitkan saya dan guru lainnya untuk mengejar Zk, yang

seharusnya guru-guru istirahat tetapi Zk membutuhkan perhatian lebih dari

para guru-guru. Dalam penanganan anak ADHD saya sering memberikan

hukuman kecil seperti membersihkan sampah yang ada di dalam kelas dan

memberikan gambar sedih di papan tulis, agar anak tidak mau melakukan

kesalahan lagi.(CW-3)”

peneliti mendatangi rumah Rw dan Zk, untuk mewawancarai

mengenai apa saja faktor yang menyebabkan anaknya ADHD, berikut

wawancara peneliti dengan orang tua Rw.

“Sebenarnya Rw itu ADHD, karena keturunan dari ayahnya yang

memiliki riwayat ADHD, jadi pas saya mengetahui anak saya hiperaktif

saya sempat khawatir tetapi lama kelamaan saya menerimanya dan

memberi pengawasan lebih.(CW-4)”

Sedangkan menurut pengakuan orantua Zk mengenai apa saja faktor

yang menyebabkan anaknya ADHD, sebagai berikut wawancara peneliti

dengan orangtua Zk.

“Dulu waktu saya hamil, saya suka sekali dengan yang manis-manis.

Ditambah lagi ayahnya dulu masih kecil terkenal dengan anak ADHD dan

aktif, jadi saya sekarang menyadari bahwa anak saya ADHD dan sekarang

sedang menjalani terapi.(CW-5)

c. Peran guru dalam penanganan anak ADHD di kelas A I dan B I

di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Guru merupakan sumber belajar bagi siswa, sehingga guru dituntut

untuk dapat memberikan strategi yang tepat bagi siswa/ siswinya dalam

kegiatan pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal ini

bertujuan agar tercapainya siswa-siswi yang kreatif, inovatif, cerdas, serta

tumbuh kembang anak berjalan secara optimal. Guru juga harus memiliki

Page 66: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

57

sifat penyayang, sabar, dan tidak membeda-bedakan anak ADHD dan anak

normal lainnya

Pada saat peneliti melakukan pengamatan di kelas A I dan B I, guru

memulai pembelajaran dengan tema Diri Sendiri, sub tema Aku dan Panca

Indra. Dimulai dari berbaris, bernyanyi sesuai tema yang akan

dilaksanakan, berdo‟a dan masuk ke dalam kelas. Ketika di dalam kelas,

anak dibiasakan untuk membaca iqro, bernyanyi kembali, dan bertepuk

tangan dengan harapan agar membangkitkan semangat anak dalam belajar.

Cara guru dalam menyampaikan pembelajaran dengan cara memberi

kesempatan anak untuk maju ke depan kelas satu persatu, bernyanyi

dengan menggerakan anggota tubuh, dan senam otak. Setiap kelas ada

satu guru, namun ada guru pendamping yang datang ketika guru utama

membutuhkan bantuan, karena setiap kelas ada saja kesulitan yang terjadi

ketika menghadapi anak-anak dalam proses pembelajaran berlangsung.

Selesai membaca iqro, anak-anak diminta untuk bernyanyi sambil berdiri,

namun ada satu anak yang memilih untuk berlari-lari, dengan semangatnya

dia berlari sehingga menabrak temannya hingga terjatuh dan menangis, bu

Yl sebagai guru utama Rw langsung menghampiri Rw dan mendekapnya,

lalu bu Yl meminta bantuan kepada guru pendamping yaitu bu Lami untuk

menenangkan temannya yang terjatuh karena Rw Anak yang mengalami

ADHD.(CL-3)

Hal ini dikuatkan dari hasil wawancara peneliti dengan bu Yl, selaku

guru utama di kelas A I menjelaskan bahwa :

“Di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara terdapat dua anak yang memiliki

ADHD, yaitu Rw dan Zk. Kalau di kelas sering lari-lari dan tidak bisa

diam, terkadang juga mengganggu teman-temannya apalagi kalau baca

iqro, karena membacanya di lantai jadi duduk dan kakinya sering

diangkat-angkat ke atas meja dan sering juga masuk ke kolong meja. Hal

ini menjadikan saya memberikan perhatian khusus bagi anak yang

mengalami ADHD, terutama untuk Rw sebagai anak siswa saya di kelas A

I. Pada saat kelas mulai tidak kondusif biasanya saya melakukan aktivitas

Page 67: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

58

dengan bernyanyi sambil menggerakan tubuh dan senam otak, tujuannya

agar anak konsentrasinya kembali lagi kepada saya.(CW-2)”

Pengamatan yang dilakukan peneliti selanjutnya dilakukan di kelas B

I yaitu Zk sebagai anak ADHD dan bu Rb sebagai guru utama. Peneliti

memulai pengamatan dari mulai baris-berbaris, bernyanyi sesuai tema

yang akan dilaksanakan, berdo‟a dan masuk ke dalam kelas. Ketika di

dalam kelas, anak dibiasakan untuk membaca iqro, bernyanyi kembali, dan

bertepuk tangan dengan harapan agar membangkitkan semangat anak

dalam belajar. Selanjutnya guru meminta anak untuk maju ke depan,

menyebutkan nama-nama anggota tubuh yang ada di papan tulis. Saat itu

Zk mengangkat tangan berharap bisa maju ke depan, setelah Zk di depan

kelas guru meminta Zk untuk menyebutkan gambar yang ada di papan

tulis, namun Zk malah pergi dan memilih untuk mengganggu teman-

temannya, padahal Zk belum sempat untuk menyebutkan apa yang telah

diperintahkan guru. Hal ini membuat guru kebingungan dan

memerintahkan Zk untuk duduk kembali di depan kelas samping meja

guru.(CL-4)(CD4.5)(CD4.6)

CD4.5

Kegiatan baris-berbaris sebelum masuk kelas

Page 68: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

59

CD4.6

Penempatan duduk Rk di depan kelas di samping meja guru

Peneliti melihat Rw dan Zk duduk di bangku paling depan, harapan

guru supaya dapat memberikan penanganan khusus bagi anak ADHD di

kelas, tidak mengganggu teman-temannya, dapat berkonsentrasi dengan

baik, memperhatikan guru ketika sedang berbicara, memudahkan guru

dalam penanganan dan mengawasi anak ADHD di dalam kelas.(CL-4)

Hal ini dibenarkan oleh ibu Rb sebagai guru kelas B I, ia

mengungkapkan bahwa:

“Ketika Zk duduk di depan kelas samping saya, itu merupakan

penanganan yang mudah bagi saya, ketika terjadi apa-apa dengan Zk.

Biasanya sebelum memulai pembelajaran, saya memberikan perjanjian

untuk anak yang mau maju ke depan kelas, tidak bertengkar, tidak

menangis, tidak lari-larian, dan berani mencoba melakukan sesuatu dengan

itu saya memberikan gambar smile di papan tulis, tapi jika sebaliknya saya

memberikan gambar sad di papan tulis beserta nama anak. Penanganan

selanjutnya biasanya saya sering memberikan aktivitas senam otak pada

anak ADHD ketika kelas sedang tidak kondusif atau anak ADHD selalu

membuat ulah kepada anak-anak lainnya. Misalnya menggunakan program

IEP dengan metode bernyanyi dengan gerakan, bertepuk, dan senam otak.

(CW-3).”

Page 69: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

60

Peneliti sering melihat guru sedang menasehati Rw dan Zk ketika

kondisi kelas sedang kondusif dan kedua anak terlihat mendengarkan dan

diam dalam waktu tersebut, meski pun tidak lama kemudian kedua anak

tersebut berjalan-jalan lagi. Ketika kelas tidak kondusif peneliti melihat

guru mengalihkan pembelajaran dengan bertepuk tangan, bernyanyi

dengan gerakan, bercerita, menggambar.(CL-4)

Hal ini juga dibenarkan oleh bu Yl dan bu Rb selaku guru kelas A I

dan B I, melalui wawancara beliau mengungkapkan pada peneliti bahwa:

“Cara kita dalam penanganan anak ADHD adalah memberikan

pengarahan pada saat anak sedang tenang dan sudah capek, memeluk anak

ketika sedang menangis sambil memberikan nasehat secara pelan-pelan,

sehingga sedikit demi sedikit anak mendengarkan apa yang guru katakan,

meskipun tak lama kemudian anak berjalan-jalan lagi. Dan ketika kelas

tidak kondusif, saya mengalihkan pembelajaran dengan bertepuk tangan,

menyanyikan lagu dengan gerakan, bercerita, terkadang juga saya berikan

anak untuk menggambar bebas. Satu lagi adalah saya sering menjauhkan

anak ADHD dari benda-benda di dalam kelas yang membuat menarik

perhatiannya seperti mainan, gunting, rautan dan lain-lain. Selain itu juga

bekal yang dibawa oleh anak ADHD tidak boleh membawa makanan yang

manis-manis, seperti coklat karena dapat mengundang anak semakin aktif

dan tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar, menjauhkan anak-anak dari

jendela sehingga tidak mengganggu anak ADHD dalam proses

pembelajaran berlangsung. Beberapa aspek perkembangan anak, saya

terapkan jika waktunya mencukupi. Yang terakhir adalah mengalihkan

anak ketika tidak kondusif dengan cara bernyanyi, bertepuk, bermain

senam otak dan yang berhubungan dengan gerak (CW-2), (CW-3),

(CD4.7), (CD4.8), (CD4.9), (CD4.10).”

Page 70: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

61

CD4.7

Penanganan guru ketika Zk naik ke atas meja

sambil menasehati dengan sabar

CD4.8

Wawancara dengan bu Yl sebagai wali kelas Rw

Page 71: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

62

CD4.9

Wawancara dengan bu Rb sebagai wali kelas Zk

CD4.10

Foto bersama bu Yl, bu Rb dan bu lami sebagai guru pendamping

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah

peneliti dapatkan bahwa, setiap anak ADHD sebaiknya ditempatkan di

depan kelas, sehingga guru dapat penanganan dan mengawasi anak ADHD

secara mudah. Selanjutnya adalah penanganan anak ADHD dengan

memberikan pengarahan pada saat anak sedang tenang dan sudah capek,

memeluk anak ketika sedang menangis atau memberontak sambil

memberikan nasehat secara pelan-pelan, sehingga sedikit demi sedikit

anak mendengarkan apa yang guru katakan.

Page 72: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

63

Peneliti melihat program IEP untuk anak ADHD di RA Al-Hilal

dengan cara melakukan banyak aktivitas seperti bernyanyi menggunakan

gerakan, menggambar, bertepuk tangan, dan senam otak, menempatkan

anak duduk dipaling depan.(CL-5) Anak ADHD jika di dalam kelas atau

dalam aktivitas proses belajar pembelajaran berlangsung, sebaiknya

dijauhkan dari benda-benda yang menarik perhatian anak ADHD seperti

mainan, gunting, rautan, dan dijauhkan dari jendela yang membuat

konsentrasi anak ADHD berkurang. Selanjutnya peneliti menanyakan

kepada guru, mengenai guru sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola,

demonstrator, guru sebagai pembimbing, motivator, dan evaluator.

Pertanyaan ini dijawab oleh bu Rb dan bu Yl.

“Mengenai peran guru di sekolah, saya menyampaikan ilmu

pengetahuan sesuai dengan usia dan kemampuan anak dengan bernyanyi

menggunakan gerakan, bertepuk, menggambar, sholat dhuha, senam otak,

berbagi makanan pada teman, dan bercerita. Adapun mengenai fasilitas,

sekolah sudah menyediakan media, sarana dan prasarana di sekolah

sehingga memudahkan anak dalam aktivitas belajar dan bermain. Guru

mengatur kelas sesuai dengan usia serta memberikan metode pembelajaran

yang sesuai dengan gaya belajar anak dan menggunakan Program

Pendidikan Individual yang dirancang oleh sekolah untuk anak yang

berkebutuhan khusus. Untuk demonstrator biasanya saya melatih anak

bekerja sama dalam mengerjakan tugas seperti menempel dan membuang

sampah pada tempatnya. Kalau guru sebagai pembimbing, saya sering

memberikan perhatian khusus bagi anak yang sulit berkonsentrasi atau

susah diatur dengan cara duduk di depan misalnya anak ADHD, cara

mengembangkan enam aspek itu sama halnya seperti yang saya sudah

jelaskan di atas, mengalihkan aktivitas dengan menstimulasi enam aspek

perkembangan dengan bermain lego, bertepuk dan bernyanyi,

menggambar, senam otak, berbagi makanan kepada teman dan lain

sebagainya. Adapun guru dalam memberikan motivasi anak ADHD

dengan cara memberikan pujian dan menulis namanya serta gambar smile

Page 73: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

64

di papan tulis, jika anak tersebut rajin belajar dan membuat kebaikan di

hari itu. Evaluasi yang diberikan pada anak ADHD biasanya dilihat dari

proses perkembangan anak, jika anak banyak perubahan dari sebelumnya

maka meningkatkan motivasi belajar anak dengan cara belajar sambil

bermain. Namun jika tidak ada perkembangan maka anak diharuskan

untuk terapi di luar sekolah. (CW-2), (CW-3).

Berikut ini penjelasan yang disampaikan oleh kepala sekolah,

mengenai kebijakan yang diberikan sekolah kepada anak ADHD, dan

perilaku serta penanganan anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara.

“Kebijakan sekolah bagi anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara adalah memberikan program IEP (individualized Educational

Program) bagi para siswa yang memiliki kelainan, membantu para guru

atau pendidik untuk memastikan bahwa siswa yang memiliki kelainan

mengalami kemajuan di sekolah. Program IEP ini juga melayani

kebutuhan unik kepada siswa dan merupakan layanan yang disediakan

dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan serta bagaimana

efektivitas program dapat ditentukan dalam periode waktu yang spesifik.

Metode yang digunakan adalah memberikan pelayanan khusus bagi anak

ADHD dengan cara melibatkan orang tua siswa dengan guru agar siswa

tetap dalam pengawasan di rumah maupun di sekolah, melibatkan

keterampilan dan aktivitas gerak pada saat pembelajaran, memperhatikan

pola makan anak, menyediakan kelas musik, permainan puzzle dan boneka

tangan untuk meningkatkan daya konsentrasi dan bahasa anak,

memberikan kesempatan anak ADHD untuk melakukan aktivitasnya

dengan berlari-lari di luar kelas dalam pengawasan. Untuk mendapatkan

IEP orang tua diminta untuk memberikan dokumentasi diagnosis ADHD,

serta selesaikan evaluasi pendidikan khusus yang menunjukkan bahwa

gangguan yang diderita seorang anak memang mengganggu

pendidikannya. Kemudian sekolah akan meminta orang tua untuk

berpartisipasi dalam pertemuan IEP, orang tua juga diminta untuk hadir ke

Page 74: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

65

pertmuan IEP secara teratur untuk mengevaluasi perkembangan anak dan

efektivitas perencanaan pendidikan yang telah dibuat.

Anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara, yang pertama adalah

Rw yang ada di kelas A I, ketika guru melapor kepada saya mengenai

tingkahnya Rw, terkadang saya bingung mau dikasih sanksi apa, beberapa

kali saya sudah panggil orang tuanya namun sama saja jawabanya. Kedua

anak ADHD di RA Al-HIlal 02 Cikarang Utara adalah Zk, dia sama

tingkahnya seperti Rw kadang ganggu temannya yang sedang belajar,

tidak fokus belajar dan lempar-lempar buku dan masih banyak lagi, saya

juga sering panggil orang tuanya, cuma masih sama jawabannya meminta

maaf dan tidak akan mengulangi lagi. Ketika itulah saya harus

memberikan perubahan, agar guru yang harus lebih memberi penanganan

kepada kedua anak tersebut dengan tepat.

Dari pihak sekolah lakukan untuk mengidentifikasi masalah yang

terdapat pada anak ADHD adalah melihat dari latar belakang anak,

mengamati tingkah laku anak, dan mendapatkan informasi langsung dari

orang tua siswa dan merundingkan apakah anak tersebut mendapatkan

pelayanan IEP atau tidak. Selanjutnya melakukan asesmen dengan

mengamati tingkah laku anak ADHD sesuai dengan teori dari para ahli

mengenai ciri-ciri ADHD.

Adapun penanganan yang sudah diterapkan di kelas adalah cara

pertama yang dilakukan guru dengan mengalihkan anak ADHD ketika

berlari-lari dengan cara duduk dipaling depan, bermain puzzle, bermain

boneka tangan, bernyanyi, senam otak, bertepuk dan kegiatan yang

membuat anak fokus terhadap gurunya. Kedua yaitu menegur anak ketika

membuat kesalahan. Ketiga menjauhkan anak dari jendela dan mainan di

dalam kelas, sehingga fokus belajar anak tidak terganggu. Keempat

memeluk anak ketika anak sedang menangis atau memberontak. Kelima

memperhatikan pola makan anak di kelas dan di rumah. Keenam

memberikan peraturan dengan cara memberikan gambar sad jika anak

membuat kesalahan, dan memberikan gambar smile jika anak mengerjakan

Page 75: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

66

tugas hingga selesai dan yang terakhir adalah mengawasi anak ADHD

secara khusus ketika dalam proses pembelajaran berlangsung.(CW-1)”

Teknik atau cara yang telah diterapkan oleh guru kelas A I dan B I

diatas, dirasa mampu untuk meringankan dan penanganan tingkah laku

yang dialami oleh anak ADHD di kelas maupun di luar kelas. Guru

merupakan pengajar yang inovatif dan kreatif dalam memberikan strategi-

strategi pembelajaran bagi setiap anak yang berbeda-beda. Sehingga

berjalannya proses kegiatan belajar mengajar dengan baik.

Dari penjelasan di atas, peran guru dalam membimbing anak ADHD

dengan cara menyampaikan ilmu pengetahuan sesuai dengan usia dan

kemampuan anak, memberikan perhatian khusus bagi anak yang sulit

berkonsentrasi atau susah diatur dengan cara duduk di depan, memberikan

motivasi anak ADHD dengan cara memberikan pujian dan menulis

namanya serta gambar smile di papan tulis, meningkatkan motivasi belajar

anak dengan cara belajar sambil bermain dengan mengembangkan enam

aspek perkembangan Anak Usia Dini.

B. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dengan

cara memilih data yang sesuai dengan pedoman observasi yang telah dibuat.

1. Perilaku Anak ADHD di dalam kelas dan di luar kelas di RA AL-Hilal

02 Cikarang Utara

Gangguan ADHD ditandai dengan adanya keluhan rasa gelisah,

tidak bisa tenang, tidak bisa diam, dan sering kali berusaha ingin

berdiri, perasaan emosional yang meletup-letup, aktivitas yang

berlebihan dan suka membuat keributan.51

Peneliti melihat jelas ada

dua anak yang berlari-lari dan keluar masuk kelas tidak seperti anak

normal lainnya dan sering menggoyang-goyangkan kaki di bangku,

51

Herri Zan Pieter, dkk., Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan, ( Jakarta:

Kencana, 2011), h. 147.

Page 76: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

67

memukul-mukul meja, mengganggu teman di sekitarnya. Hal ini

membuat guru untuk selalu mengunci kelas dan gerbang agar tidak

terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Selain itu juga guru

memberikan penanganan lebih untuk dua anak tersebut, karena

memiliki aktivitas yang berlebihan dan daya konsentrasi yang kurang.

Penanganan yang dilakukan adalah memberikan hukuman kecil

dengan membersihkan sampah yang ada di dalam kelas, serta

memberikan gambar sad di papan tulis jika melanggar peraturan.

Hasil dari pengamatan peneliti bahwa anak ADHD cenderung

bosan ketika sedang belajar dan memiliki aktivitas yang berlebihan

tidak seperti anak normal lainnya, bahkan anak ADHD sering

mengganggu teman-temannya yang sedang belajar. Hal ini menjadikan

guru agar dapat membimbing anak ADHD dalam proses kegiatan

pembelajaran di kelas dengan baik.

Seperti yang dikatakan oleh Wina Sanjaya bahwa peran guru sebagai

pengelola yang berarti dalam proses pembelajaran guru berperan

sebagai pengendali penuh pada saat kegiatan di kelas berlangsung.

Guru harus menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman, sehingga

anak mudah menerima pembelajaran yang telah disampaikan.52

Menurut Mohammad Fauzi Adhim salah satu kunci untuk

menjadikan anak bersedia bekerja keras di kelas, di luar kelas dan di

luar rumah yaitu dengan mengembangkan hubungan yang hangat dan

bermartabat dengan mereka, akan tetapi jangan pernah menjadikan

keakraban itu sebagai sebab lemahnya aturan serta hilangnya

ketegasan. Kita harus secara jelas menunjukan bahwa kita adalah

gurunya bukan teman sebayanya, sehingga anak dapat belajar adab,

52

Siti Nur Amanah, ”Mengoptimalkan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Abad

21”, http://staic.ac.id/mengoptimalkan-peran-guru-dalam-proses-pembelajaran-abad-

21.html,2019, diakses pada Senin 07 Oktober 2019.

Page 77: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

68

dan belajar memahami serta menghormati batas-batas yang

dipegangi.53

Ketika kegiatan dilakukan di luar kelas seperti olah raga, sholat

dhuha di masjid, dan bermain outdoor. Guru perlu memperhatikan

anak ADHD yang biasanya lebih aktif dibading anak normal lainnya,

tidak bisa dilakukan hanya dengan satu guru, akan tetapi butuh guru

pendamping untuk membantu setiap aktivitas yang dilakukan anak

ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara. Pendekatan yang dilakukan

guru dalam memberikan bimbingan kepada anak, guru perlu

memberikan perhatian khusus pada anak ADHD agar anak merasa

dekat dengan guru, guru bekerja sama dengan orang tua dan pihak-

pihak terkait, agar tercapainya perkembangan anak di sekolah secara

optimal dan berkembang sesuai dengan tahap usianya.

Dari hasil penelitian yang peneliti dapatkan bahwa anak

ADHD merasa lebih bebas ketika di luar kelas, sering berlari-lari tanpa

tujuan dan sering mengganggu teman-temannya. Perilaku anak ADHD

di luar kelas lebih aktif dan lebih senang, hal ini membuktikan bahwa

di luar kelas lebih menarik bagi anak ADHD dan terbuka dibandingkan

di dalam kelas. Sedangkan anak ADHD RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara ketika di rumahnya lebih aktif dan marah dengan

memberantakan benda yang ada di sekitar ketika kemauannya tidak

dituruti oleh kedua orang tuanya, tidak membereskan mainannya

selesai bermain dan selalu membuat masalah ketika sedang bermain

dengan temannya. Kedua anak ADHD tersebut Zk dan Rw berlatar

belakang dari keluarga yang memiliki ADHD yaitu sama-sama dari

keluarga ayahnya, ditambah dengan kemauan yang selalu dituruti oleh

orang tuanya ketika anak ADHD menginginkan sesuatu yang

diinginkan dan makanan yang tidak terjaga bagi anak ADHD. Hal ini

53

Ahmad Susanto, Bimbingan Konseling di Taman Kanak-kanak, (Jakarta : Kencana,

2015), h. 198

Page 78: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

69

yang membuat anak menjadi hiperaktif dan membutuhkan perhatian

khusus di sekolah.

Sesuai dengan teori yang telah dipaparkan di bab dua bahwa

menurut Dr. Benjamin Feingold seorang dokter alergi anak-anak,

separuh lebih dari semua hiperaktivitas selama beberapa lama ini

berbarengan dengan peningkatan pemakain pewarna, zat perasa, dan

pengawet buatan. Hal ini dicurigai bahwa pewarna dan pengawet

buatan dapat menimbulkan alergi, karena mengandung kesamaan zat

kimia dengan zat-zat tertentu.Sebagian besar anak ADHD memiliki

sedikitnya satu sanak keluarga yang sewaktu kecil juga ADHD.54

Data yang diperoleh dari lapangan peneliti melakukan reduksi data

dengan cara memilah milah dan membuat abstraksi dari observasi/

catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang

diperoleh untuk kelancaran dalam menghasilkan ide atau pemecahan

perilaku anak Attention Deficit Hiperactivity Disorder terhadap

beberapa data yang di dapatkan dari beberapa informan melalui teknik

wawancara, observasi/ catatan lapangan, dan dokumentasi.

Setelah reduksi langkah selanjutnya adalah display data. Display

data dalam penelitian ini penyajian dilakukan dengan cara memaparkan

data berdasarkan dengan koding dengan memilah-milah informasi terkait

dengan fokus penelitian yaitu memilih perilaku anak ADHD di dalam

kelas dan di luar kelas. Sajian data yang didapat berupa cooding atau

kode sebagai berikut.

54

Grant Martin, Terapi untuk Anak ADHD, (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2008), h.

267

Page 79: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

70

Bagan di atas merupakan tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan,

dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan

perilaku anak ADHD di dalam kelas dan di luar kelas RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara, memiliki ciri-ciri lebih banyak aktivitas dari anak

normal lainnya, sering keluar masuk kelas, mengganggu teman-

temannya, naik ke atas meja dan sulit untuk diajak belajar, tidak

menempatkan barang-barangnya pada tempatnya, sering

meninggalkan pensil dan buku di sekolah karena lupa. Anak ADHD

yang cenderung aktif, mengumpat di kolong bangku ketika belajar,

tidak bisa duduk dengan tenang, menggoyang-goyangkan kaki ketika

sedang duduk di meja. Sehingga butuh penanganan khusus bagi anak

ADHD agar selalu dalam pengawasan guru kelas maupun guru-guru

di sekolah. Metode yang digunakan dalam pembelajaran harus

dibedakan, berbeda dengan anak lainnya seperti modifikasi yang

diberikan berupa pembedaan media belajar, penyederhanaan bahasa,

Perilaku anak ADHD di dalam kelas dan di luar kelas

CW-1

CW-2

CW-3

CW-4

CW-5

CD4.1

CD4.2

CD4.3

CL-3

Page 80: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

71

tugas dan penambahan waktu, serta pelayanan yang sesuai dengan

program IEP yang telah dibuat.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan anak ADHD di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara.

Makanan yang mengandung pewarna, gula, cokelat, makanan dari

susu, gandum, tomat, nitrat, jeruk, telur, dan makanan lainnya sebagai

penyebab hiperaktif.55

Guru dapat memperhatikan makanan yang

dimakan oleh anak yang mengalami ADHD, sehingga mengurangi

aktivitas yang dilakukan anak ketika di dalam kelas.

Terapi dapat dilakukan pada petugas kesehatan atau dokter. Namun bisa

juga melakukan terapi back in control yang di kembangkan oleh Gregory

Bodenhamer, dan program ini berbasis kepada aturan yang diberikan

kepada orang tua, berharap supaya orang tua dapat menciptakan aturan di

rumah sehingga anak ADHD dapat beperilaku yang lebih baik lagi. Akan

lebih baik lagi jika program ini dilakukan bersama orang tua serta pihak

sekolah maupun guru kelas, dengan memberikan kegiatan yang menarik

minat anak dan menggunakan peraturan-peraturan yang jelas agar anak

dapat mentaatinya. Umpan balik yang kita berikan menggunakan

dorongan, semangat, dan penghargaan, dengan tujuan agar anak mampu

melakukan sesuatu sesuai dengan peraturan.56

Contohnya jika anak telah

mengerjakan tugas dengan baik hingga selesai, maka guru atau orang tua

memberikan stiker dan membolehkan untuk bermain sesuai yang ia

inginkan. Terapi ini memberikan peraturan kepada anak yang bertujuan

untuk meningkatkan perilaku disiplin bagi anak. Guru dan orang tua

dapat menjalin komunikasi yang baik sesuai dengan IEP yang telah di

55

June Thompson, Tooddlercare Pedoman Merawat Balita, (Jakarta; Erlangga, 2003),

h. 89 56

Novan Ardy Wiyani, op. cit., h. 28

Page 81: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

72

rancang sekolah sehingga memperkuat untuk menjalin terapi back in

control ini.

Data yang diperoleh dari ketiga penelitian mengumpulkan hasil

data yang perlu dikemas secara teliti dan rinci. Pada tahap ini peneliti

melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah, mengkategorikan

dan membuat abstraksi dari hasil data data observasi/ catatan lapangan

wawancara dan dokumentasi. Hasil data mengenai faktor-faktor yang

menyebabkan anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara.

Setelah reduksi langkah selanjutnya adalah display data. Display

data dalam penelitian ini penyajian dilakukan dengan cara memaparkan

data berdasarkan dengan koding dengan memilah-milah informasi

terkait dengan fokus penelitian yaitu memilih perilaku anak ADHD di

dalam kelas dan di luar kelas. Sajian data yang didapat berupa cooding

atau kode sebagai berikut:

Bagan di atas merupakan tahap verifikasi atau penarikan

kesimpulan, dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari

temuan data faktor-faktor yang menyebabkan anak ADHD. Dari

berbagai penyebab ADHD bahwasannya ada beberapa faktor yang

menyebabkan anak memiliki ADHD meskipun masih banyak yang

belum terbukti penyebab pastinya, seperti keturunan yang

Faktor-faktor

yang

menyebabkan

anak ADHD

CW-1

CW-2

CW-3

CW-4

CW-5

CL-3

CD4.4

Page 82: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

73

berpengaruh anak menjadi ADHD, kesehatan ibu yang dilihat dari

faktor riwayat alergi, kekurangan asam lemak esensial, kekurangan zat

gizi, dan makanan yang mengandung gula dan lainnya. Sehingga para

guru serta orang tua harus lebih memperhatikan setiap perkembangan

yang dialami anak, agar anak tetap sehat dan terjaga dari hal yang

tidak diinginkan.

3. Peran guru dalam penanganan anak ADHD di kelas A I dan B I di

RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status).

Apabila seseorang telah melakukan hak dan kewajibannya sesuai

dengan kedudukannya, maka dengan itu berarti dia telah menjalankan

suatu peran.57

Peran merupakan kewajiban seseorang yang wajib

dijalankan sesuai dengan kedudukannya masing-masing. Peran guru

bagi siswanya adalah memberikan motivasi kepada siswa agar

semangat dalam belajar, menyampaikan ilmu pengetahuan sesuai

dengan gaya anak belajar dan memberikan penanganan khusus bagi

anak ADHD. Sehingga guru dapat menjalankan perannya dengan baik.

Cara atau teknik guru dalam penanganan anak ADHD di RA Al-Hilal

02 Cikarang Utara melibatkan program IEP yang dibuat dengan cara

mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan misalnya mengalihkan

aktivitasnya dengan bernyanyi bertepuk dan senam otak ketika kondisi

kelas sedang tidak kondusif, menjauhkan anak dari jendela,

menempatkan tempat duduk anak di depan kelas, memberikan

kesempatan anak untuk melakukan aktivitasnya dengan bernyanyi,

bertepuk, memperhatikan pola makan dan memberikan peraturan yang

membuat anak mentaatinya misalnya jika anak mengerjakan tugas

hingga selesai, maka anak mendapatkan gambar smile yang ditulis di

57

Nur Arsyiah, „Peran Guru Dalam Melatih Kemandirian Anak Usia 3-4 Tahun Di TK

Tunas Muda I IKKT Palmerah Jakarta Barat‟, Skripsi S.1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jakarta 2019, hal. 21, dipublikasikan.

Page 83: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

74

papan tulis oleh guru. Hal ini dilakukan sesuai dengan program IEP

yang telah dirancang oleh sekolah dan atas persetujuan orang tua.

Teknik atau cara lain yang digunakan yang pertama yaitu

menghilangkan atau mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan.

Hal yang perlu dilakukan adalah carilah mengapa siswa melakukan

hal-hal tersebut, setelah itu tingkah laku yang tidak diinginkan

dialihkan ke dalam hal-hal yang positif. Contohnya anak sering berlari-

lari keluar kelas pada saat pembelajaran berlangsung, maka yang dapat

guru lakukan adalah memberikan kesempatan anak untuk melakukan

aktivitasnya dengan bernyanyi bersama menggunakan gerakan, senam

otak sehingga dapat melatih konsentrasinya dengan baik. Teknik yang

kedua yaitu mengembangkan tingkah laku yang diinginkan.58

Salah

satunya adalah menggunakan brain gym, dan bernyanyi di kelas.

Adapun Menurut Dannison perpendapat bahwa brain gym

adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan dapat

digunakan dalam meningkatkan kemampuan belajar anak dengan

menggunakan kemampuan konsentrasi otaknya. Sedangkan menurut

Prasetyo dan Shandy berpendapat bahwa gerakan dalam melakukan

brain gym dibuat untuk merangsang otak kanan dan otak kiri (dimensi

lateralis), merelaksasikan otak pada bagian belakang dan bagian depan

(dimensi memfokuskan), dan merangsang sistem yang berkaitan

dengan perasaan atau emosional yaitu otak pada bagian atas dan bawah

(dimensi pemusatan). Manfaat yang di proleh dari brain gym adalah

bermacam-macam di antaranya adalah untuk memberikan perhatian

pada situasi yang dihadapi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nuryana dan Purwanto menunjukan bahwa brain gym dapat

meningkatkan konsentrasi belajar pada anak serta hasil penelitian yang

58

Rachma Hidayati, Peran Konseler Sekolah Dalam Meningkatkan Konsentrasi Pada

Siswa Hiperaktif (ADHD),

(http://www.researchgate.net/publication/315900093_Peran_Konselor_Sekolah_Dalam_Meningk

atkan_Konsentrasi_Pada_Siswa_Hiperaktif_ADHD), diakses pada Desember 2015)

Page 84: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

75

dilakukan oleh Harini terkait pengaruh brain gym terhadap perubahan

perilaku pada anak ADHD menunjukan hasil bahwa perhatian menjadi

lebih baik, aktivitas lebih terkontrol serta perilaku impulsif

berkurang.59

Menurut Getskow dan Konczal mengemukakan bahwa IEP

merupakan Program Pendidikan Individual yang telah dirancang

khusus untuk setiap siswa yang memenuhi syarat untuk pendidikan

khusus. Seorang anak yang telah diidentifikasikan memiliki kebutuhan

khusus harus dinilai untuk menentukan sifat dan tingkat kebutuhannya

atau dalam rangka menciptakan lingkungan pembelajaran secara

optimal60

Kesepakatan antara guru dengan orang tua siswa sangat

berperan penting dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus, karena

dengan menjalin hubungan yang baik dapat menambahkan efektivitas

pembelajaran bagi anak, disamping itu juga dapat meningkatkan

pelayanan pendidikan.

Data yang diperoleh dari ketiga penelitian mengumpulkan hasil

data yang perlu dikemas secara teliti dan rinci. Pada tahap ini peneliti

melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah, mengkategorikan

dan membuat abstraksi dari hasil data data observasi/ catatan lapangan

wawancara dan dokumentasi. Hasil data mengenai peran guru dalam

penanganan anak ADHD di kelas A I dan B I di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara.

Setelah reduksi langkah selanjutnya adalah display data. Display

data dalam penelitian ini penyajian dilakukan dengan cara

memaparkan data berdasarkan dengan koding dengan memilah-milah

59

Anastria, dkk, „Pengaruh Pelatihan Brain Gym Terhadap Peningkatan Kemampuan

Konsentrasi Pada Anak Attention Deficit Hyperakctivity Disorder (ADHD)‟, Jurnal Ilmiah

Psikohumanika. Vol. X, No 2 Desember 2018, h. 5-10 60

Rahmasari Dwimarta. ‘Rancangan IEP (Individualized Educational Program) Bagi Anak Berkebutuhan Khusus pada Pendidikan Inklusif’, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Meretas Sukses Publikasi Ilmiah Bidang Pendidikan Jurna Bereputasi, Surakarta: 21 November 2015. h. 231-233

Page 85: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

76

informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu memilih perilaku anak

ADHD di dalam kelas dan di luar kelas. Sajian data yang didapat

berupa cooding atau kode sebagai berikut.

Berdasarkan bagan di atas pada tahap verifikasi data dapat ditarik

kesimpulan bahwa peran guru dalam penanganan anak ADHD di RA Al-Hilal

02 Cikarang Utara. Hasil penelitian peran guru dalam penanganan anak

ADHD usia 5-6 tahun di RA Al-HIlal 02 Cikarang Utara, sesuai dengan

pelayanan IEP yang telah diberikan guru kepada anak ADHD, meskipun

masih terdapat kekurangan.

Dari pihak sekolah lakukan untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat

pada anak ADHD adalah melihat dari latar belakang anak, mengamati tingkah

laku anak, dan mendapatkan informasi langsung dari orang tua siswa dan

merundingkan apakah anak tersebut mendapatkan pelayanan IEP atau tidak.

Selanjutnya melakukan asesmen dengan mengamati tingkah laku anak

ADHD sesuai dengan teori dari para ahli mengenai ciri-ciri ADHD.

Adapun penanganan yang sudah diterapkan di kelas adalah cara pertama

yang dilakukan guru dengan mengalihkan anak ADHD ketika berlari-lari

dengan cara duduk dipaling depan, bermain puzzle, bermain boneka tangan,

bernyanyi, senam otak, bertepuk dan kegiatan yang membuat anak fokus

Peran guru dalam penanganan

anak ADHD di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara

CW-1

CW-2

CW-3

CL-3

CL-4

CL-5

CD4.5

CD4.6

CD4.7

Page 86: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

77

terhadap gurunya. Kedua yaitu menegur anak ketika membuat kesalahan.

Ketiga menjauhkan anak dari jendela dan mainan di dalam kelas, sehingga

fokus belajar anak tidak terganggu. Keempat memeluk anak ketika anak

sedang menangis atau memberontak. Kelima memperhatikan pola makan anak

di kelas dan di rumah. Keenam memberikan peraturan dengan cara

memberikan gambar sad jika anak membuat kesalahan, dan memberikan

gambar smile jika anak mengerjakan tugas hingga selesai dan yang terakhir

adalah mengawasi anak ADHD secara khusus ketika dalam proses

pembelajaran berlangsung.

Teknik atau cara yang telah diterapkan oleh guru diatas, dirasa mampu

untuk meringankan dan penanganan tingkah laku yang dialami oleh anak

ADHD di kelas maupun di luar kelas. Guru merupakan pengajar yang inovatif

dan kreatif dalam memberikan strategi-strategi pembelajaran bagi setiap anak

yang berbeda-beda. Sehingga berjalannya proses kegiatan belajar mengajar

dengan baik.

C. Temuan Penelitian

Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari data

observasi, wawancara, maupun dokumentasi, maka peneliti akan menjelaskan

mengenai temuan yang ada serta menjelaskan perang guru dalam penanganan

anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara.

Berdasarkan yang telah djelaskan oleh peneliti sebelumnya dan teknik data

dalam penelitian menggunakan analisa kualitatif studi kasus, dan data yang

diperoleh peneliti baik melalui observasi, wawancara, maupun dokumentasi

dari informan yang dibutuhkan oleh peneliti. Adapun data-datanya sebagai

berikut:

1. Perilaku Anak ADHD di RA AL-Hilal 02 Cikarang Utara

Ketika peneliti memulai untuk mengamati anak yang ada di dalam

kelas, terlihat jelas ada dua anak yang berlari-lari dan keluar masuk kelas

tidak seperti anak normal lainnya dan sering menggoyang-goyangkan kaki

di bangku, memukul-mukul meja, mengganggu teman di sekitarnya. Hal

Page 87: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

78

ini membuat guru untuk selalu mengunci kelas dan gerbang agar tidak

terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Selain itu juga guru memberikan

penanganan lebih untuk dua anak tersebut, karena memiliki aktivitas yang

berlebihan dan daya konsentrasi yang rendah. Komunikasi siswa juga

belum sepenuhnya baik karena jika anak menginginkan sesuatu harus

berteriak-teriak dan sering marah jika keinginannya tidak terpenuhi

menanyakan mengenai anak tersebut ternyata menurut wali kelasnya

memang anak tersebut memiliki gangguan ADHD. Hal ini dapat

disimpulkan dari temuan data bahwa perilaku anak ADHD cenderung

memiliki aktivitas yang berlebihan, daya konsentrasi rendah, dan bertindak

tanpa berfikir.

2. Faktor-faktor Anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Faktor-faktor yang menyebabkan anak memiliki ADHD meski

pun masih banyak yang belum terbukti penyebab pastinya, seperti

keturunan yang berpengaruh anak menjadi ADHD, kesehatan ibu yang

dilihat dari faktor riwayat alergi, kekurangan asam lemak esensial,

kekurangan zat gizi, dan makanan yang mengandung gula dan lainnya.

Namun faktor-faktor yang dialami anak ADHD di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara adalah terdapat salah satu sanak keluarga dari ayah

yang memiliki riwayat ADHD sehingga kemungkinan dapat menurun

kepada anak-anaknya. Sehingga para guru serta orang tua harus lebih

memperhatikan setiap perkembangan yang dialami anak, agar anak

tetap sehat dan terjaga dari hal yang tidak diinginkan

3. Peran guru dalam penanganan anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara

Peneliti menemukan penanganan yang diberikan guru dengan cara

mengalihkan anak ADHD ketika berlari-lari dengan cara duduk

dipaling depan, bermain puzzle, bermain boneka tangan, bernyanyi,

senam otak, bertepuk dan kegiatan yang membuat anak fokus terhadap

gurunya. Kedua yaitu menegur anak ketika membuat kesalahan. Ketiga

menjauhkan anak dari jendela dan mainan di dalam kelas, sehingga

Page 88: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

79

fokus belajar anak tidak terganggu. Keempat memeluk anak ketika anak

sedang menangis atau memberontak. Kelima memperhatikan pola

makan anak di kelas dan di rumah. Keenam memberikan peraturan

dengan cara memberikan gambar sad jika anak membuat kesalahan, dan

memberikan gambar smile jika anak mengerjakan tugas hingga selesai

dan yang terakhir adalah mengawasi anak ADHD secara khusus ketika

dalam proses pembelajaran berlangsung. Hal ini didukung oleh IEP

yang sudah dirancang oleh sekolah, sehingga dapat menjadikan acuan

sebagai bahan ajar yang diberikan guru terhadap anak-anak

berkebutuhan khusus di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara.

D. Keterbatasaan Penelitian

Pada penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian, peneliti sudah

berusaha untuk mencapai kesempurnaan hasil penelitian namun karena adanya

keterbatasan yang disebabkan karena peneliti kurang teliti pada saat proses

penelitian berlangsung baik dari segi waktu, tenaga dan biaya maka hasil

penelitian perlu disempurnakan. Adapun keterbatasan penelitian bisa

dijabarkan sebagai berikut:

Salah satu penelitian ini menggunakan wawancara yaitu, terkadang

jawaban yang diberikan responden tidak menunjukan keadaan yang

sesungguhnya selama kegiatan anak ADHD di rumah mau pun di sekolah.

Penelitian dilakukan pada saat banyaknya kegiatan di luar sekolah sehingga

peneliti menyesuaikan waktu yang sudah disediakan kepada pihak sekolah

untuk melakukan kembali berlangsungnya penelitian di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara.

Page 89: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari kajian teoritis dan hasil analisis data, penelitian yang dilakukan

di RA Al-Hilal 02 Cikarang utara, dengan judul “Peran Guru dalam Penanganan

Anak ADHD Usia 5-6 Tahun di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara” dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Perilaku anak ADHD dalam belajar diantaranya adalah sering keluar masuk

kelas, mengganggu teman-temannya, dan sulit untuk diajak belajar, tidak

menempatkan barang-barangnya pada tempatnya, sering meninggalkan pensil

dan buku di sekolah karena lupa, sulit berkonsentrasi, berlebihnya aktivitas,

menaik di atas meja, mengganggu teman-temannya yang sedang belajar dan

sering masuk ke kolong meja.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan anak ADHD adalah konsumsi alkohol pada

masa kehamilan, faktor lingkungan, kekurangan gizi, asap rokok, makanan

yang mengandung gula, dan cedera otak dan lainnya. Sehingga para guru serta

orang tua harus lebih memperhatikan setiap perkembangan yang dialami anak,

agar anak tetap sehat dan terjaga dari hal yang tidak diinginkan

3. Penanganan guru di sekolah sudah semaksimal mungkin dalam memberikan

pengawasan dan perhatian khusus bagi anak ADHD di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara, dengan memberikan Rencana Pendidikan Individual (IEP)

untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang telah dirancang oleh sekolah dan

orang tua, yang berisi tujuan akademik, perilaku, dan sosial anak-anak dengan

kebutuhan khusus. Rencana ini termasuk menentukan hasil dan intervensi

spesifik yang digunakan untuk tercapainya tujuan. Adapun cara lain yang

dilakukan guru dalam penanganan anak ADHD di kelas dengan cara

menempatkan tempat duduk anak di depan kelas, memberikan kesempatan

anak untuk melakukan aktivitasnya dengan senam otak, bernyanyi, bertepuk,

Page 90: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

82

memperhatikan pola makan dan memberikan peraturan yang membuat anak

mentaatinya.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian mengenai “ Peran Guru dalam Penanganan Anak

Attention Deficit Hyperactivity Disorder Usia 5-6 Tahun di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara”, maka saran yang dapat peneliti berikan sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah diharapkan dapat memberikan program khusus untuk guru

dalam pembelajaran dan cara menagani anak yang mengalami ADHD dengan

baik. Sehingga dapat memudahkan guru dalam penanganan anak ADHD

ketika di dalam kelas maupun di luar kelas.

2. Bagi Guru

Teknik atau cara dalam pembelajaran yang diterapkan oleh guru sangat

berpengaruh bagi anak yang mengalami ADHD. Sehingga guru perlu

meningkatkan ilmu pengetahuannya mengenai teknik/ cara dan kualitas

pembuatan media yang lebih kreatif, agar dapat meningkatkan motivasi

belajar anak sesuai dengan gaya belajar anak masing-masing.

3. Orang tua

Harus lebih sabar dalam mendidik anak ADHD, memiliki banyak

pengetahuan dalam mendidik anak ADHD, memberikan perhatian khusus

mulai dari lingkungan dan pola makan anak agar anak tetap dalam

pengawasan orang tua.

Page 91: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

83

DAFTAR PUSTAKA

Lily Alfiyatul Jannah. 2013. Kesalahan-Kesalahan Guru PAUD yang Sering

Dianggap Sepele. Jogjakarta: DIVA Press.

Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,

Jakarta: Indeks.

Lestari Hayati Devie & Nurliana Cipta Apsari, Pelayanan Khusus bagi Anak

dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di Sekolah Inklusif,

Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 6, No 1.

Tri Anjani Ayu, dkk., Studi Kasus Tentang Konsentrasi Belajar pada Anak

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di SDIT At-taqwa Surabaya dan

SDN V Babatan Surabaya, Jurnal BK UNESA, Vol. 1 Edisi 2

Khoeriah N. Dede, “Individualized Educational Program dalam Implementasi

Pendidikan Inklusif”, Journal Of Special Education, Vol. III No. 01 Februari

2017.

Nur Arsyiah. 2019. Peran Guru Dalam Melatih Kemandirian Anak Usia 3-4

Tahun Di TK Tunas Muda I IKKT Palmerah Jakarta Barat, Skripsi S.1 UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta 2019, hal. 21-22, dipublikasikan.

Yusuf Sya‟bani, Mohammad Ahyan. 2018. Profesi Keguruan Menjadi Guru yang

Religius dan Bermartabat, Gresik: Gramedia Communication.

Wardan Khusnul. 2019. Guru Sebagai Profesi, Yogyakarta:CV Budi Utama.

Hasan Saragih. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar,

Jurnal Tabularasa PPS Unimed, Vol. 5.

Siti Nur Amanah, Mengoptimalkan Peran Guru Dalam Proses

PembelajaranAbad 21, http://staic.ac.id/mengoptimalkan-peran-guru-dalam-

proses-pembelajaran-abad-21.html,2019, diakses pada Senin 07 Oktober 2019.

Susanto Ahmad. 2015. Bimbingan Konseling di Taman Kanak-kanak, Jakarta :

Kencana.

Pieter Herri Zan Pieter, dkk. 2011. Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan,

Jakarta: Kencana.

Page 92: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

84

Atika Dhiah A, dkk., Effectiveness of brain gym and writing therapy in behavioral

hyperactivity on pre school-age children with ADHD, Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu

Keperawatan Anak. Vol I, No 2 November 2018, hal 1.

Fanu James Ie. 2010. Atasi dan Deteksi Ragam Masalah Kejiwaan Anak Sejak

Dini, Jogjakarta: Diva Press Group.

Amalia Rizki, Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang Mengalami Gangguan

ADHD melalui Pendekatan Kognitif Perilaku dan Alderian Play Therapy, Jurnal

Obsesi : Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 2, No 1

Niluh D. Ratnasari, dkk., Komorbiditas pada anak gangguan pemusatan

perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) pada 20 Sekolah Dasar di Kota Manado,

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016.

Thompson June. 2003. Toddlercare Pedoman Merawat Balita, Jakarta: Erlangga.

Grant Martin. 2008. Terapi untuk Anak ADHD, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Hidayati Richma, Peran Konseler Sekolah Dalam Meningkatkan Konsentrasi

Pada Siswa Hiperaktif (ADHD),

(http://www.researchgate.net/publication/315900093_Peran_Konselor-

Sekolah_Dalam_Meningkatkan_Konsentrasi_Pada_Siswa_Hiperaktif_ADHD/,

diakses pada 12 Maret 2019).

Ida Ayu Putu Laksmi Esalini & Cokorda Bagus Jaya Lesmana, “Tingkat

Kemandirian Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder dengan Terapi

Perilaku di Yayasan Mentari Fajar Jimbaran Bandung”, Jurnal Medika, VOL. 8

NO.5, Mei, 2019.

Ardy Wiyani Novan. 2014. Buku Ajar Penanganan Anak Usia Dini Berkebutuhan

Khusus, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hidayati Ria DM., Eny Purwandari, Time Out : Alternatif Modifikasi Perilaku

Anak ADHD (Attention Devicit Hiperactivity Disorder), Jurnal Ilmah Berkala

Psikologi. Vol. 12 No. 2 November 2010.

Yayuk Yuliana. 2017. Teknik guru dalam penanganan anak hiperaktif, (studi

kasus di kelas v madrasah ibtidaiyah islamiyah Sukopuro Jabung Malang),

Skripsi S1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Page 93: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

85

Iffa Dwi Hikmawati, dkk., Efektivitas TerapiI Menulis untuk Menurunkan

Hiperaktivitas dan Impulsifitas pada Anak dengan Attention Deficit Hyperactivity

Disorder (ADHD), Jurnal Fakultas Psikologi, Vol. 2, No 1, Juli 2014

Rachma Hidayati, Peran Konseler Sekolah dalam Meningkatkan Konsentrasi

pada Siswa Hiperaktif (ADHD),

(http://www.researchgate.net/publication/315900093_Peran_onselor_Sekolah_Dal

am_Meningkatkan_Konsentrasi_Pada_Siswa_Hiperaktif_ADHD), diakses pada

12 Maret 2019

Bestari Nindya Suryanto, Supra Wimbarti, Program Intervensi Musik terhadap

Hiperaktivitas Anak Attention Devicit Hyperactivity Disorder (ADHD), Gadjah

Mada Journal Of Profesional Psychology (GAMAJPP), Vol. 5, No. 1. 2019.

Anastria, dkk, Pengaruh Pelatihan Brain Gym Terhadap Peningkatan

Kemampuan Konsentrasi Pada Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder

(ADHD), Jurnal Ilmiah Psikohumanika. Vol. X, No 2 Desember 2018.

Sari Rudiyati, Pengembangan dan Pengelolaan Program Pendidikan Individual

“Individualized Educational Program”/IEP Bagi Anak Berkelainan di Sekolah

Inklusif, Jurnal Pendidikan Khusus Vol. 6 No. 1 Mei 2010.

Rahmasari Dwimarta. “Rancangan IEP (Individualized Educational Program)

Bagi Anak Berkebutuhan Khusus pada Pendidikan Inklusif”, Prosiding Seminar

Nasional Pendidikan, Meretas Sukses Publikasi Ilmiah Bidang Pendidikan Jurna

Bereputasi, Surakarta: 21 November 2015.

Maharani Ina Aini, Peran Guru Dalam Membimbing Anak Hiperaktif Di TK

Permata Bunda Surakarta, Skripsi S.1 IAIN Surakarta, Surakarta 2019.

Ayu Maharani Putri, Peran Guru Sebagai Pendamping Pada Anak Hiperaktif

Usia 3-4 Tahun Di TK Rahayu. Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak

Usia Dini Vol. 3 No. 1 Februari 2017.

K. Yin Robert. 2008. Studi Kasus Desain & Metode, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Deddy Mulyana. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Suharsaputra Uhar. 2014. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif, dan Tindakan,

Bandung: PT Refika Aditama.

Page 94: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

86

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D, Bandung:

Alfabeta.

Johan Setiawan, Albi Anggito. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif, Sukabumi:

CV Jejak.

Lexy J.Moleong. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nugrahini Indra Umratun Wakhaj, Nurul Hidayah Rofiah „Perilaku Attention

Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) Dalam Proses Pembelajaran (studi Kasus

Peserta Didik) Di kelas IV SD Negeri Gejayan, Jurnal Fundamental Pendidikan

Dasar, Vol. 1 No. 1 Maret 2018

Page 95: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

Lampiran-lampiran

Wawancara dengan bu Yl Wawancara dengan ibu Rb sebagai

Sebagai wali kelas Rw wali kelas Zk

Gambar Perilaku Rw di dalam kelas Gambar Perilaku Zk di dalam kelas

Page 96: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

28

Gambar penanganan guru terhadap Zk Gambar Perilaku Rb dan Zk ketika shalat

Foto bersama bu Yl, Rb dan bu Lami guru pendamping Gambar Rw setelah memakan-makanan

yang banyak mengandung gula, semakin

aktif dalam beraktivitas

Page 97: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

29

Kegiatan baris-berbaris sebelum masuk kelas Penempatan duduk Rk di depan kelas

setelah mengganggu teman-temannya

Page 98: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

30

INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-kisi Wawancara Penelitian

Nama Lembaga : RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Subjek Penelitian I : Hj. Ida (Kepala Sekolah)

Kode : CW-1

No. Aspek yang ditanyakan Keterangan

1. 1. Bagaimana sejarah berdirinya

RA Al-Hilal Cikarang Utara?

Latar belakang dan tujuan berdirinya RA

Al-Hilal 02 Cikarang Utara adalah terletak

di Jl

Raya Industri Warung Kobak Rt. 002/ Rw

001

Kecamatan Cikarang Utara Kelurahan

Pasirgombong, Kabupaten Bekasi,

Provinsi

Jawa Barat.

RA Al-Hilal berdiri pada tahun 2011 yang

dibina oleh Jajay Suharto, S.Pd.MM.

Bapak

Dr. H. Edi Suhadi, M.Pd. sebagai Ketua

yayasan, serta Ibu Hj Ida Saidah, S.Pd.

sebagai

kepala sekolah hingga sekarang. Pada saat

itu

orang tua tidak menyadari bahwa

pentingnya

Pendidikan bagi anak usia dini, dan

Pendidikan untuk anak usia dini pun

begitu

Page 99: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

31

jauh dari tempat yang sekarang dibangun

RA

Al-Hilal 02 Cikarang Utara, sehingga

didirikanlah sebuah RA oleh Dr. H. Edi

Suhadi,M.Pd. dan Ibu Hj Ida Saidah S.Pd.

sebagai kepala sekolah RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara sampai saat ini.

Dari tahun 2011 hingga saat ini tahun 2019

RA Al-Hilal 02 banyak perubahan, mulai

dari fasilitas, kelas yang semakin

bertambah dari tiga kelas menjadi lima

kelas, siswa yang semakin bertambah

setiap tahunnya, guru berkualifikasi

pendidikan S1 yang berwawasan luas,

menguasai teknologi informasi sebagai

media pembelajaran, dan memiliki

kemampuan yang baik dalam berinteraksi

sosial.

2. 2. Berapa jumlah pendidik yang

ada di RA Al-Hilal Cikarang

Utara?

Guru utama terdapat empat guru dan guru

pendamping hanya ada dua guru saja.

3. 3. Apakah visi dan misi berdirinya

RA Al-Hilal Cikarang Utara?

Visi RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Menyiapkan generasi yang beriman dan

bertaqwa, berbudi pekerti luhur, prima

dalam

kualitas, unggul dalam berprestasi dan

santun

dalam berbudaya melalui system

Page 100: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

32

pendidikan islam terpadu.

Misi RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Memberikan pelayanan terbaik kepada

anak didik dan orang tua untuk mencapai

hasil yang maksimal, melaksanakan dasar-

dasar yang kuat bagi anak didik akan

kemandirian, pengenalan dan peradaban

serta memupuk jiwa kompetitif dengan

orang lain.

4. Sarana dan prasarana apa saja

yang ada di RA Al-Hilal

Cikarang Utara?

Sudah tersedianya ruang kelas, kamar

mandi, APE out door, APE in door, kantin

sekolah, UKS, ruang kantor, papan

pengumuman, tempat cuci tangan, dan

tempat parkir.

5. Kebijakan seperti apa yang

diberikan sekolah kepada anak

ADHD di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara?

Kebijakan sekolah bagi anak ADHD di

RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara adalah

memberikan program IEP (individualized

Educational Program) bagi para siswa

yang memiliki kelainan, membantu para

guru atau pendidik untuk memastikan

bahwa siswa yang memiliki kelainan

mengalami kemajuan di sekolah. Program

IEP ini juga melayani kebutuhan unik

kepada siswa dan merupakan layanan yang

disediakan dalam rangka pencapaian

tujuan yang diinginkan serta bagaimana

efektivitas program dapat ditentukan

dalam periode waktu yang spesifik.

Metode yang digunakan adalah

memberikan pelayanan khusus bagi anak

Page 101: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

33

ADHD dengan cara melibatkan orang tua

siswa dengan guru agar siswa tetap dalam

pengawasan di rumah maupun di sekolah,

melibatkan keterampilan dan aktivitas

gerak pada saat pembelajaran,

memperhatikan pola makan anak,

menyediakan kelas musik, permainan

puzzle dan boneka tangan untuk

meningkatkan daya konsentrasi dan bahasa

anak, memberikan kesempatan anak

ADHD untuk melakukan aktivitasnya

dengan berlari-lari di luar kelas dalam

pengawasan. Untuk mendapatkan IEP

orang tua diminta untuk memberikan

dokumentasi diagnosis ADHD, serta

selesaikan evaluasi pendidikan khusus

yang menunjukkan bahwa gangguan yang

di derita seorang anak memang

mengganggu pendidikannya. Kemudian

sekolah akan meminta orang tua untuk

berpartisipasi dalam pertemuan IEP, orang

tua juga diminta untuk hadir ke pertmuan

IEP secara teratur untuk mengevaluasi

perkembangan anak dan efektivitas

perencanaan pendidikan yang telah dibuat

6. Bagaimana mengelompokkan

kelas pada anak ADHD?

Jenis Program kegiatan di RA, kami

membagi anak dalam rentang usia, Kelas

A dan Kelas B untuk anak yang usianya 4-

5 tahun berada di kelas A dan untuk anak

yang usianya 5-6 tahun berada di kelas B,

namun jika anak B jauh tertinggal dalam

Page 102: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

34

pembelajaran maka anak dipindahkan di

kelas A, hal ini agar anak tidak terlalu jauh

tertinggal dalam pembelajaran. Untuk

penempatan anak ADHD disatukan di

dalam kelas bersama anak-anak normal

lainnya, agar anak dapat berinteraksi dan

menjalin hubungan sosial dengan baik.

Sekolah sudah menyediakan program IEP

yang disedikan untuk anak berkebutuhan

khusus, sehingga anak berkebutuhan

khusus dapat diberikan penanganan lebih,

dari setiap guru.

7. Bagaimana lokasi dan keadaan

di RA Al-Hilal 02 Cikarang

Utara?

Lokasi RA Al Hilal 02 Cikarang Utara

berada pada posisi yang strategis karena

letaknya yang mudah dijangkau dan dekat

dengan pemukiman masyarakat dan

berada di Cikarang Utara. Lokasi yang

strategis memudahkan masyarakat untuk

mengetahui lokasi RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara yang tepatnya di Jl Raya

Industri Warung Kobak Rt. 002/ Rw 001

Kecamatan Cikarang Utara Kelurahan

Pasirgombong, Kabupaten Bekasi,

Provinsi Jawa Barat. Kondisi sekolah dan

kelas sangat bersih dan rapi. karena guru

dan petugas kebersihan selalu

membersihkannya ditambah lagi dengan

guru yang rajin membersihkan kelas, tata

tertib sekolah dilakukan dengan baik

sehingga anak dapat menerapkan sopan

santun kepada orang-orang baru. Selain itu

Page 103: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

35

juga di RA Al-Hilal terdapat dua anak

ADHD yang memiliki gangguan perhatian,

penanganan guru sudah semaksimal

mungkin untuk memberikan pelayanan

yang baik dengan merancangnya IEP di

sekolah yang disediakan untuk anak

berkebutuhan khusus.

Page 104: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

36

INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-kisi Wawancara Penelitian

Nama Lembaga : RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Subjek Penelitian II : Yuli (Guru kelas A I)

Kode : CW-2

No. Aspek yang ditanyakan Keterangan

1. Bagaimana identifikasi masalah yang

dilakukan anak ADHD?

Melihat dari latar belakang anak,

informasi yang diberikan orang tua,

setelah guru merundingkan apakah anak

mendapatkan pelayanan IEP atau tidak.

2. Bagaimana proses diagnosis yang

dilakukan untuk anak ADHD?

Melakukan asesmen dengan mengamati

tingkah laku anak ADHD sesuai dengan

teori dari para ahli mengenai ciri-ciri

ADHD

3. Bagaiman tingkah laku anak ADHD

disekolah?

Rizwan adalah anak ADHD yang

memiliki ciri-ciri lebih banyak aktivitas

dari anak normal lainnya, sering keluar

masuk kelas, mengganggu teman-

temannya, naik ke atas meja dan sulit

untuk diajak belajar, tidak

menempatkan barang-barangnya pada

tempatnya, sering meninggalkan pensil

dan buku di sekolah karena lupa,

sehingga butuh penanganan khusus bagi

Rizwan agar selalu dalam pengawasan

guru kelas maupun guru-guru di

sekolah, kebetulah metode yang

digunakan dalam pembelajaran kepada

Rizwan berbeda dengan anak lainnya

Page 105: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

37

seperti modifikasi yang diberikan

berupa pembedaan media belajar,

penyederhanaan bahasa, tugas dan

penambahan waktu

4. Bagaimana penanganan yang dilakukan

guru dalam membimbing anak ADHD di

kelas?

Mengenai peran guru di sekolah, saya

menyampaikan ilmu pengetahuan

sesuai dengan usia dan kemampuan

anak dengan bernyanyi menggunakan

gerakan, bertepuk, menggambar, sholat

dhuha, senam otak, berbagi makanan

pada teman, dan bercerita. Adapun

mengenai fasilitas, sekolah sudah

menyediakan media, sarana dan

prasarana di sekolah sehingga

memudahkan anak dalam aktivitas

belajar dan bermain. Guru mengatur

kelas sesuai dengan usia serta

memberikan metode pembelajaran yang

sesuai dengan gaya belajar anak dan

menggunakan Program Pendidikan

Individual yang dirancang oleh sekolah

untuk anak yang berkebutuhan khusus.

Untuk demonstrator biasanya saya

melatih anak bekerja sama dalam

mengerjakan tugas seperti menempel

dan membuang sampah pada

tempatnya. Kalau guru sebagai

pembimbing, saya sering memberikan

perhatian khusus bagi anak yang sulit

berkonsentrasi atau susah diatur dengan

cara duduk di depan misalnya anak

Page 106: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

38

ADHD, cara mengembangkan enam

aspek itu sama halnya seperti yang saya

sudah jelaskan di atas, mengalihkan

aktivitas dengan menstimulasi enam

aspek perkembangan dengan bermain

lego, bertepuk dan bernyanyi,

menggambar, senam otak, berbagi

makanan kepada teman dan lain

sebagainya.

5. Apakah anda sudah menguasai materi

dalam memberikan pembelajaran bagi

anak ADHD?

Sudah, dengan memberikan

pembelajaran yang mudah diterima bagi

anak ADHD sesuai dengan kebijakan

yang diberikan sekolah terhadap anak

yang berkelainan.

6. Pelayanan apa saja yang anda berikan

kepada anak ADHD, agar memudahkan

anak dalam pembelajaran dan dapat

mengembangkan enam aspek

perkembangan diataranya : nilai moral

dan agama, fisik motorik, kognitif, sosial

emosional, bahasa, seni?

Menempatkan anak duduk di depan

kelas, mengajarkan anak ADHD dalam

merapihkan mainan setelah

dimainkannya, mengajarkan anak untuk

berbagi dan lain sebagainya.

7. Perilaku yang seperti apa yang anda

lakukan, agar dapat menginspirasi anak

ADHD di sekolah dan dapat

mengembangkan enam aspek

perkembangan diantaranya : nilai moral

dan agama, fisik dan motorik, kognitif,

sosial emosional, bahasa, dan seni?

Membuang sampah pada tempatnya,

mewarnai gambar yang ia sukai,

memberikan kesempatan melakukan

aktivitasnya, mengajarkan gerakan

shalat dan mengajarkan anak ADHD

untuk bersabar dalam menunggu

giliran.

Page 107: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

39

8. Bagaimana cara anda agar dapat

membimbing anak ADHD agar tetap

dijalur yag aman?

Selalu mengawasinya dan saling

berkomunikasi kepada orang tua

tentang kegiatan apa saja yang

dilakukan anak selama di sekolah dan di

rumah.

9. Bagaimana cara anda menumbuhkan

motivasi pada anak ADHD, agar anak

tetap semangat dalam belajar?

Memberikan motivasi anak ADHD

dengan cara memberikan pujian dan

menulis namanya serta gambar smile di

papan tulis, jika anak tersebut rajin

belajar dan membuat kebaikan di hari

itu

10. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan

anak ADHD dan kesulitan guru dalam

penanganan anak ADHD?

Ketika ia memakan-makanan yang

terlalu banyak gula dan makanan manis

lainnya saya semakin kesulitan,

misalnya ada anak yang menangis di

kelas, namun Rizwan membuat masalah

seperti mencari-cari kunci agar bisa

keluar kelas, menaik-naik meja,

mengganggu temannya padahal guru

pendamping sudah sangat membantu,

tetapi jika sedikit tidak

memperhatikannya pasti ada saja ulah

yang dilakukan. Hal yang saya lakukan

sekarang adalah menyimpan konci kelas

di saku saya, sementara meja dan

bangku disimpan di gudang, sehingga

anak duduk di karpet dan Rizwan tetap

duduk paling depan, agar berjalannya

proses pembelajaran dengan baik, dan

Page 108: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

40

guru pendamping memberikan

pengawasan lebih kepada Rizwan di

dalam maupun di luar kelas,

mengalihkan pembelajaran dengan cara

bercerita, bernyanyi, bermain melatih

otak dan memberikan pelayanan sesuai

deng IEP yang dibuat.

11. Bagaimana cara melakukan evaluasi

pembelajaran, bagi anak ADHD?

Evaluasi yang diberikan pada anak

ADHD biasanya dilihat dari proses

perkembangan anak, jika anak banyak

perubahan dari sebelumnya maka

meningkatkan motivasi belajar anak

dengan cara belajar sambil bermain.

Namun jika tidak ada perkembangan

maka anak diharuskan untuk terapi di

luar sekolah.

Page 109: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

41

INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-kisi Wawancara Penelitian

Nama Lembaga : RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Subjek Penelitian III : Robiah (Guru kelas B I)

Kode : CW-3

No. Aspek yang ditanyakan Keterangan

1. Bagaimana identifikasi masalah yang

dilakukan anak ADHD?

Melihat dari latar belakang anak,

informasi yang diberikan orang

tua, setelah guru merundingkan

apakah anak mendapatkan

pelayanan IEP atau tidak.

2. Bagaimana proses diagnosis yang

dilakukan untuk anak ADHD?

Melakukan asesmen dengan

mengamati tingkah laku anak

ADHD sesuai dengan teori dari

para ahli mengenai ciri-ciri

ADHD.

3. Bagaimana perilaku anak ADHD di

sekolah?

Zk adalah anak ADHD yang

cenderung aktif naik ke atas

meja, mengumpat di kolong

bangku ketika belajar, tidak bisa

duduk dengan tenang,

menggoyang-goyangkan kaki

ketika sedang duduk di meja,

mengganggu temannya, dan

kurang berkonsentrasi ketika

sedang belajar. Sama halnya

dengan Rw yang berada di kelas

A I.

Page 110: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

42

4. Bagaimana penanganan yang dilakukan

guru dalam membimbing anak ADHD di

kelas?

Ketika Zk duduk di depan kelas

samping saya, itu merupakan

penanganan yang mudah bagi

saya, ketika terjadi apa-apa

dengan Zk. Biasanya sebelum

memulai pembelajaran, saya

memberikan perjanjian untuk

anak yang mau maju ke depan

kelas, tidak bertengkar, tidak

menangis, tidak lari-larian, dan

berani mencoba melakukan

sesuatu dengan itu saya

memberikan gambar smile di

papan tulis, tapi jika sebaliknya

saya memberikan gambar sad di

papan tulis beserta nama anak.

Penanganan selanjutnya biasanya

saya sering memberikan aktivitas

senam otak pada anak ADHD

ketika kelas sedang tidak

kondusif atau anak ADHD selalu

membuat ulah kepada anak-anak

lainnya. Misalnya menggunakan

program IEP dengan metode

bernyanyi dengan gerakan,

bertepuk, dan senam otak.

5. Apakah anda sudah menguasai materi

dalam memberikan pembelajaran bagi

anak ADHD?

Mengenai peran guru di sekolah,

saya menyampaikan ilmu

pengetahuan sesuai dengan usia

Page 111: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

43

dan kemampuan anak dengan

bernyanyi menggunakan gerakan,

bertepuk, menggambar, sholat

dhuha, senam otak, berbagi

makanan pada teman, dan

bercerita.

6. Pelayanan apa saja yang anda berikan

kepada anak ADHD, agar memudahkan

anak dalam pembelajaran dan dapat

mengembangkan enam aspek

perkembangan diataranya : nilai moral

dan agama, fisik motorik, kognitif, sosial

emosional, bahasa, seni?

Adapun mengenai fasilitas, sekolah

sudah menyediakan media, sarana

dan prasarana di sekolah sehingga

memudahkan anak dalam aktivitas

belajar dan bermain. Guru mengatur

kelas sesuai dengan usia serta

memberikan metode pembelajaran

yang sesuai dengan gaya belajar

anak dan menggunakan. Program

Pendidikan Individual yang

dirancang oleh sekolah untuk anak

yang berkebutuhan khusus. Untuk

demonstrator biasanya saya melatih

anak bekerja sama dalam

mengerjakan tugas seperti

menempel dan membuang sampah

pada tempatnya. Kalau guru sebagai

pembimbing, saya sering

memberikan perhatian khusus bagi

anak yang sulit berkonsentrasi atau

susah diatur dengan cara duduk di

depan misalnya anak ADHD, cara

mengembangkan enam aspek itu

sama halnya seperti yang saya sudah

jelaskan di atas, mengalihkan

Page 112: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

44

aktivitas dengan menstimulasi enam

aspek perkembangan dengan

bermain lego, bertepuk dan

bernyanyi, menggambar, senam

otak, berbagi makanan kepada

teman dan lain sebagainya. Adapun

guru dalam memberikan motivasi

anak ADHD dengan cara

memberikan pujian dan menulis

namanya serta gambar smile di

papan tulis, jika anak tersebut rajin

belajar dan membuat kebaikan di

hari itu.

7. Perilaku yang seperti apa yang anda

lakukan, agar dapat menginspirasi anak

ADHD di sekolah dan dapat

mengembangkan enam aspek

perkembangan diantaranya : nilai moral

dan agama, fisik dan motorik, kognitif,

sosial emosional, bahasa, dan seni?

Membuang sampah pada

tempatnya, mewarnai gambar

yang ia sukai, memberikan

kesempatan melakukan

aktivitasnya, mengajarkan

gerakan shalat dan mengajarkan

anak ADHD untuk bersabar

dalam menunggu giliran.

8. Bagaimana cara anda agar dapat

membimbing anak ADHD agar tetap

dijalur yag aman?

Selalu mengawasinya dan saling

berkomunikasi kepada orang tua

tentang kegiatan apa saja yang

dilakukan anak selama di sekolah

dan di rumah.

9. Bagaimana cara anda menumbuhkan

motivasi pada anak ADHD, agar anak

tetap semangat dalam belajar?

Memberikan gambar smile dan

reward.

10. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan Faktor yang menyebabkan anak

Page 113: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

45

anak ADHD dan kesulitan guru dalam

penanganan anak ADHD?

ADHD salah satunya adalah

dilihat dari keturunan,

berlebihnya makanan yang manis

pada saat hamil, dan faktor

lingkungan. Dalam penanganan

anak di saat jam pelajaran pasti

ada aja kesulitannya, cuma yang

dialami Zk sebagai anak ADHD

di kelas B I yaitu sering mencoba

untuk keluar kelas pada saat jam

pembelajaran berlangsung, lari-

larian tidak melihat kondisi dan

situasi, menaik meja dan gebrak-

gebrak meja. Contoh lainnya

misalnya ketika dalam

pembelajaran guru sedang

menjelaskan tema hari ini, di saat

yang lain memperhatikan guru,

Zk malah berlari-lari bahkan

sering mengganggu teman-

temannya, menginginkan sesuatu

dengan cara berteriak dan jika

tidak dituruti maka anak akan

marah. Ketika jam istirahat

berlangsung dan para guru lupa

mengunci gerbang utama, Zk

keluar sekolah pergi untuk jajan

sambil lari-lari. Hal ini

menyulitkan saya dan guru

lainnya untuk mengejar Zk, yang

seharusnya guru-guru istirahat

Page 114: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

46

tetapi Zk membutuhkan perhatian

lebih dari para guru-guru. Dalam

penanganan anak ADHD saya

sering memberikan hukuman

kecil seperti membersihkan

sampah yang ada di dalam kelas

dan memberikan gambar sedih di

papan tulis, agar anak tidak mau

melakukan kesalahan lagi.

11. Bagaimana cara melakukan evaluasi

pembelajaran, bagi anak ADHD?

Evaluasi yang diberikan pada

anak ADHD biasanya dilihat dari

proses perkembangan anak, jika

anak banyak perubahan dari

sebelumnya maka meningkatkan

motivasi belajar anak dengan

cara belajar sambil bermain.

Namun jika tidak ada

perkembangan maka anak

diharuskan untuk terapi di luar

sekolah

Page 115: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

47

INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-kisi Wawancara Penelitian

Tempat : Rumah orangtua Rizwan

Subjek Penelitian IV : Rini (Orangtua Rizwan)

Kode : CW-4

No. Aspek yang ditanyakan Keterangan

1. 1. Apa alasan ibu/ bapak

menyekolahkan anak ibu/ bapak

di sekolah RA Al-Hilal Cikarang

Utara?

2.

Alasan saya menyekolahkan Rw

dekat dengan rumah saya dan mudah

untuk menjemputnya jika terjadi

sesuatu kepada anak saya. Sekolah

meberikan pelayanan pendidikan

untuk anak berkebutuhan khusus,

terutama bagi anak saya yang

memiliki ADHD sehingga saya

cukup tenang ketika anak saya

berada di sekolah. Namun perilaku

Rw kadang membuat saya harus

datang ke sekolah karena Rw

menggigit temannya atau membuat

teman-temannya menangis. Saya

tahu bahwa anak saya sulit diajarkan

untuk belajar karena di rumah juga

sama, tetapi menurut saya yang

penting adalah anak saya harus bisa

sekolah seperti anak lainnya. Kalau

untuk berteman dia hanya memiliki

beberapa teman saya itupun tidak

dekat, karena sering diganggu sama

Rw.

Page 116: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

48

2. 3. Bagaimana perilaku anak ibu/

bapak ketika berada di rumah

dan di sekolah?

4.

Perilaku Rw di rumah kalau main

tidak mau pulang dan pasti harus

dijemput, sering sekali Rw

memainkan mainannya di rumah

tetapi dia tidak mau

membereskannya kembali, padahal

saya sudah sering kasih tau. Ketika

Rw marah pasti dia membanting-

bantingkan benda yang ada di

sekitarnya, saat itu saya

menasehatinya dengan lembut tetapi

dia melakukannya kembali. Kalau di

sekolah saya sering dipanggil oleh

gurunya, padahal saya sedang hamil

besar. Guru kelasnya sangat baik dan

sabar, memberikan arahan,

memberikan pengawasan yang lebih,

Rw sering ditempatkan di depan

kelas agar tidak mengganggu teman-

temannya. Sistem layanan

pendidikan untuk anak berkebutuhan

khusus di sekolah sudah sedikit

banyaknya membantu perkembangan

anak saya, namun masih saja guru

kesulitan untuk memberikan

penanganan bagi anak saya ketika

pembelajaran di kelas sedang

berlangsung, alasan yang jelas

karena guru pendamping tidak tetap

di setiap kelas, hal ini menjadikan

guru kebingungan dalam mengatur

Page 117: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

49

mana yang harus diprioritaskan.

3. Bagaimana interaksi sosial anak

ibu/ bapak ketika berada di

lingkungan rumah?

Anak saya memiliki sedikit teman,

karena sering menjahili temannya

dan sering membuat ulah.

4. Masalah apa saja yang ibu/

bapak ketahui tentang anak ibu/

bapak pada proses

pembelajaran?

Saya sudah mengetahui bahwa anak

saya itu hiperaktif dan beda dari anak

yang lainnya, ayahnya juga pernah

bermaksud untuk terapi Rw namun

karena biaya jadi belum bisa bawa

Rw untuk terapi.

5. Jika ada, apa penanganan ibu/

bapak setelah mengetahui

masalah tersebut

Penanganan yang saya berikan di

rumah kepada Rw dengan

memberikan hukuman agar tidak

bermain dalam beberapa jam, jika dia

tidak menuruti perintah dari saya dan

ayahnya dan selalu memberikan

informasi kepada guru tentang

kegiatan apa saja yang dilakukan Rw

ketika di rumah.

Page 118: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

50

INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-kisi Wawancara Penelitian

Tempat : Rumah orangtua Rizwan

Subjek Penelitian V : Leni (Orangtua Zaky)

Kode : CW-5

No. Aspek yang ditanyakan Keterangan

1. Apa alasan ibu/ bapak

menyekolahkan anak ibu/ bapak

di sekolah RA Al-Hilal Cikarang

Utara?

Alasan saya menyekolahkan anak

saya karena sekolahnya bagus dan

banyak anak teman saya yang

sekolah di RA Al-Hilal dan di RA

Al-Hilal juga menyediakan

program IEP untuk anak yang

berkebutuhan khusus, sehingga

meyakinkan saya untuk

menyekolahkan anak saya di RA

Al-Hilal. Kegiatan belajar Zk

sangat sulit sekali terkadang saya

kasih mainan dulu baru mau belajar

itu pun mudah bosen, jadi saya

sudah tidak asing lagi jika

mendengar guru bahwa anak saya

sulit untuk belajar.

2. Bagaimana perilaku anak ibu/

bapak ketika berada di rumah

dan di sekolah?

Perilaku Zk ketika di rumah sangat

sulit sekali dalam belajar terkadang

saya kasih mainan dulu baru mau

belajar itu pun mudah bosen, jadi

saya sudah tidak asing lagi jika

mendengar guru bahwa anak saya

Page 119: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

51

sulit untuk belajar.

3. Bagaimana interaksi sosial anak

ibu/ bapak ketika berada di

lingkungan rumah?

Teman-teman Zk itu pada takut

karena Zk terkadang jahil sama

temannya, misalnya mengambil

barang temannya tetapi nantinya

dikembalikan lagi, membuang buku

temannya. Oleh karena itu dia

dijauhi sama teman-temannya

karena kejahilannya.

4. Masalah apa saja yang ibu/

bapak ketahui tentang anak ibu/

bapak pada proses

pembelajaran?

Anak saya sering bertengkar di

sekolah, anak saya juga sulit untuk

diajak belajar, menjahili teman-

temannya, tidak pernah mau

membereskan mainannya, sering

menangis, tidak bisa diam.

5. Jika ada, apa penanganan ibu/

bapak setelah mengetahui

masalah tersebut

Untuk saat ini Zk sedang terapi

untuk menghilangkan sedikit demi

sedikit aktivitas dan meluapkan

emosinya dengan baik

Page 120: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

52

CATATAN DOKUMENTASI

Keadaan Gedung Ra Al-Hilal 02 Cikarang Utara

No Objek Keterangan

Ada Tidak

1. Ruang Kelas ✔

2. Kamar Mandi ✔

3. Mushola ✔

4. APE Out Door ✔

5. APE In Door ✔

6. Kantin Sekolah - ✔

7. UKS ✔

8. Ruang Kantor ✔

10. Papan Pengumuman ✔

11. Tempat Cuci Tangan ✔

12. Dapur ✔

13. Tempat Parkir ✔

Page 121: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

53

Prasarana di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

No

Jenis Keberadaan Berfungsi Keterangan

Ya Tidak Ya Tidak

1. Jaringan

Listrik

✔ - ✔ - RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara,

sudah dapat

memberikan

pelayanan dan

fasilitas yang baik

bagi anak ADHD,

yang dapat dilihat

dari prasarana

yang ada di

sekolah.

2. Jaringan

Telepon

✔ - ✔ -

3. Internet ✔ - ✔ -

4. Akses

Jalan

✔ - ✔ -

Page 122: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

54

Struktur Organisasi RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

No Jabatan Nama

1. Pembina RA Jajay Suharto, S.Pd.MM.

2. Ketua Yayasan Dr. H. Edi Suhadi, M.Pd.

3. Kepala Sekolah Ibu Hj Ida saidah, S.Pd.

4. Wali Kelas Yuli S.Pd.

Robiah S.Pd.

Yuni Yunisa S.Pd.

Rurlaila Sari S.Pd.

5. Guru Pendamping Lamih Sulastri S.Pd.

Fiki Muhtarotunnisa S.Pd.

6. Operator Minda Ningsih, S.Pd.I.

7. Bendahara Miftahul Zannah S.Pd.

8. Sekertaris Ahmad Rifai Fauzi S.Pd.Iss.

Page 123: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

55

Jumlah siswa data empat tahun terakhir

Tahun

Kelas A I Kelas A

II

Kelas B I Kelas B II Total

L P L P L P L P

2016/2017 5 8 7 7 10 6 8 9 60

2017/2018 8 10 10 12 6 8 9 11 74

2018/2019 12 14 8 12 2 11 8 11 78

2019/2020 7 10 10 12 8 16 13 4 80

Jumlah siswa data empat tahun terakhir

No. Tahun

Pelajaran

Jumlah Siswa

Lk ADHD Pr ADHD Total

1. 2016/2017 28 2 30 - 60

2. 2017/2018 31 2 40 1 74

3. 2018/2019 29 1 47 1 78

4. 2019/2020 36 2 42 - 80

Page 124: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

56

LAMPIRAN OBSERVASI DI RA AL-HILAL 02 CIKARANG UTARA

Catatan Lapangan I

Metode pengumpulan data : Observasi

Hari/ tanggal : Selasa, 2 Juli 2019

Waktu : 10.00 s/d selesai

Tempat : RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Awal yang dilakukan peneliti pada bulan Juli 2019 yaitu memberikan surat izin

untuk melakukan observasi dengan bertemu kepala sekolah di RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara, setelah diberi izin untuk melakukan observasi. peneliti memulai

observasi dengan cara mengamati lokasi RA Al Hilal 02 Cikarang Utara yang

berada pada posisi yang strategis karena letaknya yang mudah dijangkau dan

dekat dengan pemukiman masyarakat dan berada di Cikarang Utara. Lokasi yang

strategis memudahkan masyarakat untuk mengetahui lokasi RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara yang tepatnya di Jl Raya Industri Warung Kobak Rt. 002/ Rw 001

Kecamatan Cikarang Utara Kelurahan Pasirgombong, Kabupaten Bekasi, Provinsi

Jawa Barat. Kondisi sekolah dan kelas sangat bersih dan rapi. karena guru dan

petugas kebersihan selalu membersihkannya ditambah lagi dengan guru yang rajin

membersihkan kelas, tata tertib sekolah dilakukan dengan baik sehingga anak

dapat menerapkan sopan santun kepada orang-orang baru. Keamanan sekolah

belum terjaga sepenuhnya, karena belum ada satpan tetap yang menjaganya.

Page 125: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

57

Catatan Lapangan II

Metode pengumpulan data : Observasi

Hari/ tanggal : Rabu, 3 Juli 2019

Jam : 08.00 WIB

Waktu : 07.00 s/d selesai

Tempat : RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Hari selasa ketika pukul 08.00 peneliti mengamati semua anak yang

datang ke sekolah dari mulai berada di luar kelas hingga masuk ke dalam kelas.

Peneliti memulai untuk mengamati anak yang ada di dalam kelas, terlihat terdapat

dua anak di kelas yang berbeda yang berlari-lari dan keluar masuk kelas tidak

seperti anak normal lainnya dan sering menggoyang-goyangkan kaki di bangku,

memukul-mukul meja, mengganggu teman di sekitarnya. Hal ini membuat guru

untuk selalu mengunci kelas dan gerbang agar tidak terjadinya sesuatu yang tidak

diinginkan. Selain itu juga guru memberikan penanganan lebih untuk dua anak

tersebut, karena memiliki aktivitas yang berlebihan dan daya konsentrasi yang

rendah. Komunikasi siswa juga belum sepenuhnya baik karena jika anak

menginginkan sesuatu harus berteriak-teriak dan sering marah jika keinginannya

tidak terpenuhi

Dari pernyatan guru bahwa ada dua anak ADHD di sekolah RA Al-Hilal 02

Cikarang Utara. Lalu peneliti mengamati beberapa penanganan yang diberikan

guru dengan berbagai macam cara, setelah peneliti amati tenyata sekolah memiliki

program pelayanan IEP yang diberikan kepada anak yang memiliki ADHD. Dari

data di atas anak ADHD di sekolah RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara terdapat

paling banyak tiga anak ADHD, dan paling sedikit dua anak ADHD pertahunnya.

Hal ini membuktikan bahwa guru RA Al Hilal 02 Cikarang Utara sudah sering

penanganan anak ADHD. Sehingga tidak cemas lagi ketika ada anak ADHD yang

mendaftar di sekolah, karena guru RA Al-Hilal memiliki program IEP dengan

teknik penanganan anak ADHD di dalam kelas maupun di luar kelas dengan baik.

Page 126: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

58

Pada saat bel istirahat berbunyi, anak ADHD tersebut berinisial Rw dan Zk lebih

cepat untuk keluar kelas tanpa berdoa sebelum makan terlebih dahulu, mereka

meninggalkan kelas hanya untuk mengambil lego dan mainan yang sudah

tersedia di sekolah. Namun guru selalu membiasakan siswanya untuk berdoa

sebelum makan, sehingga kedua anak ADHD tersebut dinasehati untuk masuk ke

kelas kembali. Setelah masuk kembali peneliti tidak menemukan masalah yang

serius pada perilaku anak ADHD hingga tiba waktu pulang.

Page 127: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

59

Catatan Lapangan III

Hari/ Tanggal : Kamis, 4 Juli 2019

Waktu : 07.30 s/d 11.00

Tempat : RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Hari ini sekitar pukul 07.30 peneliti mengamati anak ADHD, pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung selesai membaca iqro, anak-anak diminta untuk

bernyanyi sambil berdiri, namun ada satu anak yang memilih untuk berlari-lari,

dengan semangatnya dia berlari sehingga menabrak temannya hingga terjatuh dan

menangis, bu Yl sebagai guru utama Rw langsung menghampiri Rw dan

mendekapnya, lalu bu Yl meminta bantuan kepada guru pendamping yaitu bu Lami

untuk menenangkan temannya yang terjatuh karena Rw Anak yang mengalami

ADHD. Adapun hasil engamatan lain dari peneliti adalah ketika jam istirahat tiba

anak ADHD langsung tergesa-gesa untuk mengambil makanan yang dimilikinya

berupa nasi dan telur, dengan lahapnya ia makan setelah habis ia langsung menaik

ke atas meja, mengumpat di bawah meja, lari-lari, melempar-lempar buku, dan

sering mengganggu teman-temannya yang sedang asik bermain, sehingga sulit

untuk dikendalikan. Hal ini membuktikan bahwa banyaknya makanan yang

mengandung gula, karbohidrat, protein yang berlebihan dapat menambah anak

semakin aktif. Komunikasi siswa belum sepenuhnya baik karena jika menginginkan

sesuatu harus berteriak-teriak dan sering marah jika keinginannya tidak terpenuhi.

Page 128: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

60

Catatan Lapangan IV

Hari/ Tanggal : Jum‟at, 5 Juli 2019

Waktu : 07.30 s/d 11.30

Tempat : RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Hari ini sekitar pukul 07.30 peneliti mengamati anak ADHD, pada saat

kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti melihat Rw dan Zk duduk di bangku

paling depan, harapan guru supaya dapat memberikan penanganan khusus bagi

anak ADHD di kelas, tidak mengganggu teman-temannya, dapat berkonsentrasi

dengan baik, memperhatikan guru ketika sedang berbicara, memudahkan guru

dalam penanganan dan mengawasi anak ADHD di dalam kelas.

Peneliti juga sering melihat guru sedang menasehati Rw dan Zk ketika

kondisi kelas sedang kondusif dan kedua anak terlihat mendengarkan dan diam

dalam waktu tersebut, meskipun tidak lama kemudian kedua anak tersebut berjalan-

jalan lagi. Ketika kelas tidak kondusif peneliti melihat guru mengalihkan

pembelajaran dengan bertepuk tangan, bernyanyi dengan gerakan, bercerita, serta

menggambar.

Page 129: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

61

Catatan Lapangan V

Hari/ Tanggal : Sabtu, 6 Juli 2019

Waktu : 07.30 s/d 11.30

Tempat : RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

Hari ini sekitar pukul 07.30 peneliti mengamati anak ADHD, pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung peneliti melihat guru memberikan pelayanan IEP untuk

anak ADHD di RA Al-Hilal dengan cara melakukan banyak aktivitas seperti

bernyanyi menggunakan gerakan, menggambar, bertepuk tangan, dan senam otak,

menempatkan anak duduk dipaling depan. Program IEP ini juga melayani

kebutuhan unik kepada siswa dan merupakan layanan yang disediakan dalam

rangka pencapaian tujuan yang diinginkan serta bagaimana efektivitas program

dapat ditentukan dalam periode waktu yang spesifik. Metode yang digunakan

adalah memberikan pelayanan khusus bagi anak ADHD dengan cara melibatkan

orang tua siswa dengan guru agar siswa tetap dalam pengawasan di rumah maupun

di sekolah, melibatkan keterampilan dan aktivitas gerak pada saat pembelajaran,

memperhatikan pola makan anak, menyediakan kelas musik, permainan puzzle dan

boneka tangan untuk meningkatkan daya konsentrasi dan bahasa anak, memberikan

kesempatan anak ADHD untuk melakukan aktivitasnya dengan berlari-lari di luar

kelas dalam pengawasan. Dengan ini peneliti sangat tertarik untuk mengamati dari

berbagai penanganan yang dilakukan guru untuk anak ADHD, hingga tibalah bel

pulang berbunyi. Lalu guru mengarahkan dan membantu anak ADHD untuk

membereskan peralatan menulis anak serta menanyakan perasaan hari ini dan

diakhiri dengan berdoa.

Page 130: PERAN GURU DALAM PENANGANAN ANAK ATTENTION …

62