penampungan air hujan -...

40
PENAMPUNGAN AIR HUJAN MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL

Upload: leque

Post on 09-Mar-2019

264 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL

Page 2: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan
Page 3: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

.

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL

Page 4: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

Cetakan 1 - 2014

Modul disusun oleh :Ir. Lya Meilany Setyawaty, MT.Ir. Fitrijani Anggraini, MT.

Editor :Ir. Lutfi FaizalDra. Yulinda Rosa, M.Si.Neneng Kaniawati, S.Sos., MM.Guswandi, S.Sos.

PUSKIM. 2014

Jl. Panyawungan Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung 40393 Telp. 022-7798 393, Fax 022-7798 392E-mail: [email protected]

Hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit.

ISBN : 978-602-8330-86-2

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

Page 5: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

iii

PENGANTAR

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum bertujuan membangun, memperluas dan meningkatkan sistem fisik (teknis) dan non-fisik (kelembagaan, keuangan dan peran serta masyarakat) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat agar menjadi lebih baik.

Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum seperti disebutkan di atas, termasuk upaya-upaya masyarakat memperoleh air minum melalui bangunan penampung air hujan.

Pedoman penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum perlu disediakan mengingat kondisi geografis, topografis, geologis, dan sumber daya manusia di setiap wilayah berbeda.

Untuk daerah pedesaan yang kering pada musim kemarau, pada waktu hujan hanya sedikit dan persediaan air tanah menurun, akan sulit sekali untuk mendapatkan air minum. Pada musim kemarau sumur menjadi kering, debit sungai tinggi berubah menjadi rendah dengan air yang keruh, mengakibatkan timbulnya penyakit yang memakan banyak korban. Di samping itu pada musim kemarau banyak waktu dan tenaga terbuang untuk mengambil air bersih, karena sumber air biasanya terletak jauh dari tempat tinggal.

Masalah kebutuhan air minum dapat ditanggulangi dengan memanfaatkan sumber air dan air hujan. Menampung air hujan dari atap rumah adalah cara lain untuk memperoleh air. Cara yang cukup mudah ini kebanyakan masih diabaikan karena atap rumah yang terbuat dari daun rumbia atau alang-alang tidak memungkinkan. Namun pada rumah yang beratap genteng atau seng bergelombang, hal ini dengan mudah dapat dilakukan dengan memasang talang air sepanjang sisi atap dan mengalirkan air hujan itu ke dalam tempat penyimpanan.

Penyusunan Modul Penampungan Air Hujan bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi para pengguna dalam penyelenggaraan modul PAH agar menghasilkan air minum yang sesuai dengan standar yang berlaku dan agar prasarana dan sarana air minum terpelihara dengan baik sehingga dapat melayani kebutuhan air minum kepada masyarakat secara berkesinambungan.

Bandung, Mei 2014

KepalaPusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman

Prof. Dr. Ir. Anita Firmanti, MT.

Page 6: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan
Page 7: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

v

DAFTAR ISI

PENGANTAR .................................................................................................................................. iii

1. PETUNJUK PENGGUNAAN ............................................................................................... 1

2. DEFINISI DAN ISTILAH ........................................................................................................ 1

3. ALUR PIKIR .............................................................................................................................. 4

4. TUJUAN .................................................................................................................................. 4

5. SASARAN KOMUNIKAN ..................................................................................................... 4

6. CEK KEMAMPUAN ............................................................................................................... 4

7. KONTEN MODUL ................................................................................................................. 57.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 57.2 Ruang Lingkup ............................................................................................................. 67.3 Perencanaan .................................................................................................................. 67.4 Pelaksanaan Konstruksi ............................................................................................ 157.5 Pengerjaan Konstruksi ............................................................................................... 157.6 Pengoperasian .............................................................................................................. 207.7 Kelembagaan ................................................................................................................ 207.8 Administrasi ................................................................................................................... 207.9 Pemeliharaan ................................................................................................................ 207.10 Rehabilitasi ................................................................................................................... 22

8. EVALUASI ................................................................................................................................ 22

9. PENUTUP ................................................................................................................................ 22

10. REFERENSI .............................................................................................................................. 22

LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 23

Page 8: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan
Page 9: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

1

1. Petunjuk Penggunaan

a. Bacalah modul ini dengan seksama.b. Sebelum menggunakan modul ini, komunikan diharap melakukan pre tes kemampuan dengan

menjawab pertanyaan dalam sub butir prates dalam modul ini.c. Ikuti paparan dari komunikator perihal spesifikasi bak penampung air hujan untuk air bersih.d. Konten modul ini lebih difokuskan pada spesifikasi bak penampung air hujan untuk air hujan

yang mencakup bentuk, ukuran, bahan, fungsi dan kekuatan atau struktur.e. Setelah mengikuti diseminasi diharapkan komunikan melakukan tes kemampuan dengan

menjawab pertanyaan pada sub butir tes evaluasi dalam modul ini.

2. Definisi dan Istilah

2.1 air baku air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

2.2 air minum air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan.

2.3 adukan (mortar) campuran dari bahan pengikat (semen), agregat halus, dan air dengan perbandingan tertentu.

2.4 bahan tara pangan (food grade)bahan yang aman digunakan untuk wadah pangan.

2.5 bak penyaringsarana untuk menyaring air hujan sebelum disimpan ke dalam bak penampung sehingga memenuhi ketentuan yang berlaku.

2.6 desinfektanbahan kimia yang digunakan untuk mematikan bakteri patogen.

2.7 ferro semen dinding beton yang tipis dengan tulangan yang berlapis dari tulangan jenis diagonal berdiameter kecil (kawat ayam) dan kawat seng.

2.8 kawat ayam anyaman kawat berlapis seng dengan bentuk anyaman heksagonal dengan lubang kotak tidak kurang dari 1 cm x 1,3 cm terikat kuat dan stabil dengan lilitan ganda sehingga dapat digunakan untuk lapis tulangan dinding.

Page 10: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

2

2.9 kawat seng kawat baja berlapis seng yang terbuat dari karbon rendah yang dilapisi seng secara merata dan mengkilat.

2.10 lantai dasar bagian dasar dari bak air.

2.11 lantai kerja bagian dasar dari konstruksi yang berfungsi untuk meratakan permukaan dan menjaga kebersihan pekerjaan konstruksi di atasnya.

2.12 lubang periksa sarana untuk memungkinkan orang dapat masuk ke dalam bak guna membersihkan atau memperbaiki bila terjadi kerusakan.

2.13 mobil tangki airmobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan maupun bukan jaringan perpipaan ke terminal air dan/atau depo air minum isi ulang yang memenuhi syarat sebagai wadah makanan (bahan tara pangan/food grade).

2.14 penampungan air hujanselanjutnya disebut PAH adalah wadah untuk menampung air hujan sebagai air baku, yang penggunaannya bersifat individual atau skala komunal, dan dilengkapi saringan.

2.15 pemeliharaan kegiatan perawatan dan perbaikan unsur-unsur sarana secara rutin dan berkala yang bertujuan untuk menjaga agar prasarana dan sarana air minum dapat diandalkan kelangsungannya.

2.16 pengoperasian rangkaian kegiatan mulai dari persiapan untuk melakukan operasi menjalankan sistem penyediaan air minum untuk menghasilkan air minum.

Page 11: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

3

2.17 penyediaan air minum kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.

2.18 rehabilitasi perbaikan sebagian unit SPAM bukan jaringan perpipaan yang perlu dilakukan agar SPAM dapat berfungsi normal kembali.

2.19 sistem penyediaan air minum bukan jaringan perpipaanselanjutnya disebut SPAM BJP merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum baik bersifat individual, kelompok masyarakat, maupun komunal yang unit distribusinya dengan atau tanpa perpipaan terbatas dan sederhana, dan tidak termasuk dalam sistem penyediaan air minum dengan jaringan perpipaan.

2.20 sistem penyediaan air minum dengan jaringan perpipaanselanjutnya disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum yang unit distribusinya melalui perpipaan dan unit pelayanannya menggunakan sambungan rumah/sambungan pekarangan, hidran umum, dan hidran kebakaran.

2.21 talang rambutalang yang menampung air hujan dari atap.

2.22 talang tegaktalang yang menampung air hujan dari talang rambu.

Page 12: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

4

3. Alur Pikir

Alur pikir yang digunakan dalam memahami paparan modul ini dapat dilihat gambar 1.

Penampungan Air HujanBahan:- Pasangan bata- Ferrosemen- FRP

Air Hujan Filtrasi Air Bersih

Gambar 1 Alur Pikir

4. Tujuan

4.1 Tujuan UmumSetelah mengikuti sonalimi, para stakeholder memiliki pengetahuan tentang spesifikasi bak penampungan air hujan untuk air bersih.

4.2 Tujuan KhususSetelah mengikuti sonalimi, para stakeholder dapat menunjukkan tata cara perencanaan unit paket IPA

5. Sasaran Komunikan

Melalui modul ini, komunikan yang akan memproses sosialisasi perencanaan bak penampungan air hujan adalah:1. Dinas terkait2. Praktisi konsultan perencana, pelaksanaan, pengawas pembangunan prasarana air minum.3. Penentu kebijakan seperti pemerintah daerah dan DPRD4. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan pembangunan prasarana air minum.5. Tokoh masyarakat/masyarakat6. Akademisi perguruan tinggi7. Asosiasi

6. Cek Kemampuan

Sebelum membaca modul ini diharapkan komunikan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:1. Apakah anda mengetahui tentang Penampung Air Hujan?

Ya Tidak

Page 13: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

5

2. Apakah anda pernah membangun Penampung Air Hujan? Ya Tidak

3. Apakah anda pernah mengikuti workshop/seminar tentang Penyediaan Air Minum? Ya Tidak

7. Konten Modul

7.1 Latar Belakang

Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, memberikan suatu pedoman baik kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum. Dengan PP tersebut diharapkan kualitas teknis penyelenggaraan dan pelayanan air minum kepada masyarakat dari tahap perencanaan, pelaksanaan konstruksi sampai pemanfaatan dan pengelolaan memenuhi standar yang ditetapkan. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum bertujuan membangun, memperluas dan meningkatkan sistem fisik (teknis) dan non-fisik (kelembagaan, keuangan dan peran serta masyarakat) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menjadi lebih baik.

Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum seperti disebutkan di atas, termasuk upaya-upaya masyarakat memperoleh air minum melalui bangunan penampung air hujan.

Pedoman penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum perlu disediakan mengingat kondisi geografis, topografis, geologis, dan sumber daya manusia di setiap wilayah berbeda.

Untuk daerah pedesaan yang kering pada musim kemarau, pada waktu hujan hanya sedikit dan persediaan air tanah menurun, akan sulit sekali untuk mendapatkan air minum. Pada musim kemarau sumur menjadi kering, debit sungai tinggi berubah menjadi rendah dengan air yang keruh, mengakibatkan timbulnya penyakit yang memakan banyak korban. Di samping itu pada musim kemarau banyak waktu dan tenaga terbuang untuk mengambil air bersih, karena sumber air biasanya terletak jauh dari tempat tinggal.

Masalah kebutuhan air minum dapat ditanggulangi dengan memanfaatkan sumber air dan air hujan. Menampung air hujan dari atap rumah adalah cara lain untuk memperoleh air. Cara yang cukup mudah ini kebanyakan masih diabaikan karena atap rumah yang terbuat dari daun rumbia atau alang-alang tidak memungkinkan. Namun pada rumah yang beratap genteng atau seng bergelombang, hal ini dengan mudah dapat dilakukan dengan memasang talang air sepanjang sisi atap dan mengalirkan air hujan itu ke dalam tempat penyimpanan.

Modul PAH ini disusun sebagai pegangan para penyelenggara pembangunan dan perencana prasarana Sistem Penyediaan Air Minum dengan modul PAH. Modul ini memuat perencanaan,

Page 14: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

6

pelaksanaan konstruksi, pengelolaan termasuk pengoperasian, kelembagaan dan administrasi, serta pemeliharaan dan rehabilitasi.

7.2 Ruang Lingkup

Modul ini menentukan kriteria, ketentuan teknis, perhitungan, data, dan tahapan yang diperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengelolaan (temasuk didalamnya pengoperasian, kelembagaan dan administrasi), pemeliharaan, dan rehabilitasi modul penampungan air hujan (PAH).

7.3 Perencanaan7.3.1 Ketentuan umum

Penyelenggaraan PAH harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:a. PAH harus dilaksanakan oleh orang yang berpengalaman.b. Lokasi tempat PAH dipilih pada daerah-daerah kritis dengan curah hujan minimal 1.300 mm per

tahun.c. Pelaksanaan konstruksi PAH harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.d. PAH dipasang di lokasi atau hanya di daerah rawan air minum? e. Penempatan PAH harus dapat menampung air hujan dan/atau pada kondisi tertentu dapat

menampung air minum dari PDAM yang didistribusikan melalui mobil tangki air/kapal tangki air.f. Adanya partisipasi masyarakat setempat dalam pelaksanaan pembangunan, pengoperasian dan

pemeliharaan PAH.g. PAH dapat digunakan secara individual maupun kelompok masyarakat.h. Air hujan jatuh pertama setelah musim kemarau tidak boleh langsung ditampung.i. PAH harus kedap air.

7.3.2. Ketentuan Teknis7.3.2.1 Komponen PAH

PAH terdiri dari beberapa komponen sebagaimana dicantumkan dalam tabel 1.

Tabel 1 Komponen penampung air hujanNo Komponen Fungsi Keterangan1. Bidang penangkap

airMenangkap air hujan sebelum mencapai tanah

Atap rumah terbuat dari genting atau seng

2. Talang air/pembawa (talang rambu dan talang tegak)

Mengumpulkan atau menangkap air hujan yang jatuh pada bidang penangkap dan mengumpulkan ke bak penampung

Talang dilengkapi dengan alat pengalih aliran untuk mengatur arah aliran menuju bak penampung

3. Saringan Menyaring air hujan dari kotoran. Media penyaring dapat berupa pasir dengan kerikil/pecahan bata/marmer sebagai penyangga.

Diletakkan di atas bak penampung dan/atau sebelum kran.

Page 15: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

7

No Komponen Fungsi Keterangan4. Lubang periksa

(manhole)Memberikan akses untuk masuk ke dalam bak penampung pada saat memperbaiki dan/atau membersihkan

Harus ditutup

5. Bak penampung Berfungsi sebagai reservoir/bak untuk menampung air hujan dengan aman yang dikumpulkan sewaktu musim hujan atau dapat juga digunakan untuk menampung air bersih yang didistribusikan melalui mobil tangki air/kapal tangki air. Air ini akan dimanfaatkan hanya sebagai air minum. Dengan adanya PAH ini diharapkan kebutuhan air minum keluarga akan terjamin pada musim kemarau.

Terbuat dari bahan ferro semen, pasangan bata, drum besi, fiberglass reinforced plastic (FRP)

6. Pipa masukan Mengalirkan air ke dalam bak penampung.

7. Pipa peluap Meluapkan air hujan yang melebihi kapasitas penampung dan berfungsi sebagai pipa udara/ventilasi.

Harus ditutup dengan kasa nyamuk

8. Kran pengambil air Untuk mengeluarkan atau mengambil air dari bak penampung bagi konsumen.

9. Kran/pipa penguras Untuk jalan air ke luar saat menguras PAH.10. Saluran

pembuangan Untuk menyalurkan air buangan agar PAH tetap bersih dan kering.

11. Pipa udara Untuk mengeluarkan gas-gas yang terlarut dalam air hujan.

12. Lantai Tempat bangunan PAH dan tempat aktifitas mengambil air.

Kapasitas bak penampung Kapasitas bak penampung ditentukan berdasarkan:a. Tinggi curah hujan minimal 1.300 mm per tahun.b. Luas bidang penangkap air (minimal sama dengan luas satu atap rumah).c. Kebutuhan pokok pemakaian air (10–15) L/orang/hari.d. Jumlah hari kemarau.e. Jumlah penduduk terlayani.

7.3.2.2 Komponen media penyaring

Ketentuan komponen media penyaring adalah sebagai berikut:a. Pasir dengan ketebalan (300-400) mm, ukuran diameter efektif (0,30-1,20) mm, koefisien

keseragaman (1,2-1,4) mm, dan porositas 0,4.b. Kerikil dengan ketebalan 200-350 mm dan diameter (10-40) mm.

Page 16: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

8

7.3.2.3 Spesifikasi bahan

Bak penampung PAH dapat terbuat dari bahan ferro semen, pasangan bata, dan fibreglass reinforced plastic (FRP) dengan ketentuan sesuai Tabel 2. Sedangkan bahan dari besi (drum) tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai bak PAH karena sifatnya yang mudah berkarat dan mudah menyerap panas.

Tabel 2 Ketentuan bahan bak penampung PAH

NoBahan

bak penampungVolume maksimal

Acuan perencanaan/bahan

Keterangan

1. Ferro semen Sesuai perhitungan perencanaan

Pt S-04-2000-C Individual/skala kelompok masyarakat

2. Pasangan bata Sesuai perhitungan perencanaan

Pt S-05-2000-C Individual/skala kelompok masyarakat

3. FRP 4 m3 Sesuai ketentuan dalam modul terminal air

Individual/skala kelompok masyarakat

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan PAH harus memenuhi syarat sebagaimana dicantumkan pada tabel 3.

Tabel 3 Persyaratan bahan pembuatan PAHNo Bahan-bahan Persyaratan Keterangan 1. Semen Semen yang digunakan adalah semen Portland

yang memenuhi syarat harus mempunyai kehalusan dan sifat ikat yang baik dan disarankan.

Sesuai:- SNI 15-2530-1991,- SNI 15-2531-1991,- SNI 03-4805-1998, - SNI 03-4806-1998,- SNI 03-4807-1998,- SNI 19-6426-2000, - SNI 03-6468-2000- SNI 03-6412-2000, - SNI 03-6825-2002, - SNI 03-6826-2002, - SNI 03-6827-2002, dan/atau- SNI 03-6863-2002

2. Pasir dan kerikil Pasir yang digunakan adalah pasir beton yang bersih, berbutir tajam, dan keras. Pasir dan kerikil harus bergradasi baik, bersih dan bebas dari kandungan bahan organik. Kerikil untuk beton berukuran 2-3 cm, bersih, keras, padat, dan tidak berpori.

Sesuai:- SNI 03-6388-2000,- SNI 03-6861.1-2002,- SNI 03-2461-2002, - SNI 03-6820-2002, dan/atau- SNI 03-6889-2002

Page 17: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

9

No Bahan-bahan Persyaratan Keterangan 3. Besi beton Besi beton yang dipakai adalah besi beton

dengan mutu U.24, bersih, tidak berkarat dan bebas dari minyak.

Sesuai SNI 03-6861.2-2002

4. Kawat ayam Kawat ayam adalah kawat dengan kualitas baik5. Batu bata merah Batu bata merah yang dipergunakan minimum

kelas 25 kg/cm2

6. Air Air yang digunakan untuk membuat campuran perekat harus bersih, bebas dari minyak, tidak asam/basa, dan bebas bahan tersuspensi lainnya.

SesuaiSNI 03-6817-2002

7. Bahan tambahan Bahan tambahan bila diperlukan, disarankan sesuai dengan Spesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton

Sesuai:- SNI 03-2460-1991, - SNI 03-2495-1991, dan/atau- SNI 03-2834-2000

8. Pipa dan perlengkapannya

Pipa dan perlengkapannya baik pipa PVC, PE, GIP, FRP memenuhi standar yang berlaku.

Sesuai:- SNI 03-6419-2000- SNI 06-4829-2005- SNI 6785:2010

7.3.3 Kriteria desain7.3.3.1 PAH dari ferro semen

a. Bentuk bak PAH dari ferro semen adalah bentuk silinder.b. Ukuran bak penampung lihat Tabel 4.

Tabel 4 Ukuran bak PAH dari ferro semen dan pipa peluapNo. Volume

(m³)Tinggi

(cm)Diameter

(cm)Tebal dinding

(cm)Lapis tulangan Pipa peluap

(cm)Kawat ayam Kawat seng1 2,0 160 130 3,0 1 1 252 4,0 160 180 3,0 1 1 403 6,0 160 220 3,5 1 1 404 8,0 160 225 4,0 2 1 505. 10,0 160 290 4,5 2 2 50

c. Ukuran elemen bak penampung air hujan sesuai Tabel 5.

Page 18: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

10

Tabel 5 Ukuran elemen dan pelengkap bak PAHNo Elemen Tebal

(cm)Panjang x lebar

(cm)Diameter

(mm)1 Lantai kerja 10,02 Lantai dasar 5,03 Dinding 3-54 Penutup 4,05 Bak penyaring 4,0 50 x 506 Lubang periksa 4,0 60 x 607 Media saringan

- Pasir 30-40 0,30-0,40- Kerikil 20-35 10,0-40,0

8 Pipa penguras 639 Pipa masukan 100

10 Pipa keluaran 15-2011 Pipa udara 20-50

d. Bahan 1) Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan elemen bak PAH harus memenuhi syarat

sebagaimana dalam Tabel 3. 2) Bahan elemen konstruksi dan pelengkap yang digunakan untuk pembuatan bak PAH sesuai

Tabel 6 dan Tabel 7

Tabel 6 Bahan elemen bak PAH dari ferro semenNo Elemen Bahan yang digunakan1 Lantai kerja Beton tumbuk 1 pc : 3 ps : 5 krl2 Lantai dasar Mortar (adukan) 1 pc : 2 ps3 Dinding Mortar (adukan) 1 pc : 2 ps4 Penutup Mortar (adukan) 1 pc : 3 ps5 Bak saringan Mortar (adukan) 1 pc : 2 ps6 Lubang periksa Mortar (adukan) 1 pc : 3 ps

Tabel 7 Kebutuhan bahan untuk PAH dari ferro semen

No Jenis bahan SatuanKebutuhan bahan untuk volume bak (m³)

2 4 6 8 101 Pasir m³ 3,0 4,0 5,0 7,0 9,02 Semen Zak 9 13 16 18 223 Kerikil m³ 0,6 0,8 1,0 1,4 1,84 Kawat seng Kg 25 30 40 70 805 Kawat beton Kg 5,0 7,0 9,0 12,0 13,06 Kawat ayam m 20 26 30 40 567 Pipa masukan m 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0

Page 19: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

11

No Jenis bahan SatuanKebutuhan bahan untuk volume bak (m³)

2 4 6 8 108 Pipa keluaran m 0,5 0,5 0,5 0,5 0,59 Pipa peluap m 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

10 Pipa penguras m 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

e. Kekuatan/strukturKekuatan elemen konstruksi yang digunakan untuk pembuatan bak PAH sebagai berikut:1) Bak PAH harus diletakan diatas tanah padat/stabil.2) Elemen bak PAH sesuai Tabel 8.

Tabel 8 Konstruksi bak penampung air hujanNo Elemen Penulangan

Jenis/ukuran Jarak(cm)

Jumlah lapisan

1 Lantai kerja - - -2 Lantai dasar Kawat seng 5 mm 10 13 Dinding Kawat ayam

Kawat seng 5 mm-

5-151-21-2

4 Penutup Kawat seng 5 mm 10 1

7.3.3.2 PAH dari pasangan bata

a. Bentuk bak PAH dari pasangan bata adalah bentuk empat persegi.b. Ukuran bak penampung lihat Tabel 10.

Tabel 10 Ukuran bak PAH dari pasangan bata dan pipa peluapNo Volume

(m3)Panjang

(cm)Lebar (cm)

Tinggi (cm)

Tebal plesteran (cm)

Tebal dinding (cm)

Pipa peluap (cm)

1. 2,0 130 130 120 2,0 14,0 252. 4,0 180 180 125 2,0 14,0 403. 6,0 210 210 140 2,5 15,0 404. 8,0 225 225 160 2,5 15,0 505. 10,0 250 250 160 2,5 15,0 50

c. Ukuran elemen bak penampung air hujan sesuai Tabel 11.

Tabel 11 Ukuran elemen dan pelengkap bak PAHNo Elemen Tebal

(cm)Panjang x lebar

(cm)Diameter

(mm)1 Lantai kerja 10,02 Lantai dasar 5,03 Dinding 14-15

Page 20: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

12

No Elemen Tebal(cm)

Panjang x lebar(cm)

Diameter(mm)

4 Penutup 7-105 Bak penyaring 4,0 50 x 506 Lubang periksa 4,0 60 x 607 Media saringan

- Pasir 30-40 0,30-0,40- Kerikil 20-35 10,0-40,0

8 Pipa penguras 639 Pipa masukan 10010 Pipa keluaran 15-2011 Pipa udara 25-50

d. Bahan 1) Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan elemen bak PAH harus memenuhi syarat

sebagaimana dalam Tabel 3. 2) Bahan elemen konstruksi dan pelengkap yang digunakan untuk pembuatan bak PAH sesuai

Tabel 12 dan Tabel 13.

Tabel 12 Bahan elemen bak PAH dari pasangan bataNo Elemen Bahan yang digunakan1 Lantai kerja Beton tumbuk 1 pc : 3 ps : 5 krl2 Lantai dasar Mortar 1 pc : 2 ps3 Dinding Plester 1 pc : 2 ps4 Penutup Beton 1 pc : 3 ps5 Bak saringan Mortar 1 pc : 2 ps6 Lubang periksa Mortar 1 pc : 3 ps

Tabel 13 Kebutuhan bahan untuk PAH dari pasangan bata

No Jenis bahan SatuanKebutuhan bahan untuk volume bak (m³)

2 4 6 8 101. Pasir m³ 2,5 3,0 3,8 4,5 6,02. Semen Zak 12 15 19 23 253. Kerikil m³ 0,6 0,8 1,0 1,4 1,84. Bata merah atau Bh 500 650 950 1050 11505. Batako Bh 215 280 410 450 5006. Baja tulangan Batang 8 15 18 21 257. Kawat beton Kg 1,5 2,0 3,0 3,5 4,08. Pipa masukan m 2,0 2,0 2,0 2,0 2,09. Pipa keluaran m 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

10. Pipa peluap m 0,5 0,5 0,5 0,5 0,511. Pipa penguras m 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Page 21: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

13

e. Kekuatan/strukturKekuatan elemen konstruksi yang digunakan untuk pembuatan bak PAH sebagai berikut:1) Bak PAH harus diletakan di atas tanah padat/stabil.2) Elemen bak PAH sesuai Tabel 14.

Tabel 14 Konstruksi bak penampung air hujan

No. ElemenPenulangan

Kuat tekan(kg/cm2)Jenis/ukuran Jarak

(cm)1. Lantai kerja - - 1002. Lantai dasar Baja tulang 6 mm 10 2003. Dinding pasangan bata - - 504. Penutup Baja tulang 8 mm 10 150

7.3.3.3 PAH dari FRP

a. Kriteria cetakan PAH dengan FRP Kriteria cetakan PAH dengan FRP dengan kapasitas 4 m3 adalah sebagai berikut:1) Ketebalan minimum 8 mm.2) Tinggi 1.800 mm.3) Diameter cetakan luar 1.960 mm.4) Diameter cetakan dalam 1.800 mm.Cetakan dibagi menjadi tiga bagian yang dapat disetel, dipasang atau dibuka dengan cara mengencangkan baut-baut.

b. Bahan1) Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan elemen bak PAH harus memenuhi syarat

sebagaimana dalam Tabel 3. 2) Ketentuan bahan yang digunakan untuk pembuatan PAH dari FRP dengan kapasitas 4 m3

harus memenuhi ketentuan seperti pada Tabel 15.

Tabel 15 Kebutuhan bahan untuk PAH dari FRP kapasitas 4 m3

No. Jenis bahan Satuan Volume Keterangan1 Semen Zak 10 -2. Pasir m3 1 -3. Kerikil m3 1 -4. Besi Beton batang 16 Diameter 6 mm5. Kawat Beton Kg 1 -6. Batu Bata Bh 50 -7. Seng Lb 2 Untuk bahan talang8. Keran Air Bh 1 Diameter 13 mm9. Pipa GI Bh 2 Diameter 25 mm panjang 2 m

10. Dop GI Bh 1 Diameter 25 mm11. Keran Inlet Bh 1 Diameter ½”12. Keran Penguras Bh 1 Diameter ½”

Page 22: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

14

7.3.4 Perhitungan

a. Perhitungan kapasitas PAH– Perhitungan kapasitas PAH pada daerah distribusi 6 bulan hujan turun terus menerus dan

kemarau 6 bulan terus menerus dapat dilihat pada Lampiran A.– Perhitungan kapasitas PAH pada daerah dengan distribusi tidak menerus dan dapat dilihat

pada Lampiran A.

b. Perhitungan debit air baku

TAxI

Q atap= ................................................................................................................. (1)

Keterangan:Q adalah debit air rata-rata hujan (m3/detik)I adalah intensitas curah hujan rata-rata (m)T adalah periode atau lama waktu hujan (detik)A adalah luas atap sebagai bidang penangkap (m2)

c. Dimensi talang rambu

...................................................................................................................... (2)

...................................................................................................................... (3)

d = 2 r ...................................................................................................................... (4)

Keterangan:v adalah kecepatan aliran air pada talang tegak (m/detik)g adalah percepatan gravitasi (9,8 m/detik2)h adalah tinggi jatuh air (m)A adalah luas atap sebagai bidang penangkap (m2)Q adalah debit air rata-rata hujan (m3/detik)π adalah 3,14r adalah jari-jari talang rambu (m)d adalah diameter talang rambu (m)

d. Dimensi talang tegak

...................................................................................................................... (5)

...................................................................................................................... (6)

...................................................................................................................... (7)

d = 2 r ...................................................................................................................... (8)

Keterangan:v adalah kecepatan aliran air pada talang tegak (m/detik)g adalah percepatan gravitasi (9,8 m/detik2)

Page 23: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

15

h adalah tinggi jatuh air (m)A adalah luas atap sebagai bidang penangkap (m2)Q adalah debit air rata-rata hujan (m3/detik)π adalah 3,14r adalah jari-jari talang rambu (m)d adalah diameter talang rambu (m)

7.4 Pelaksanaan konstruksi7.4.1 Penyiapan lokasi

Lokasi PAH harus memenuhi syarat sebagai berikut:a. Di samping atau di belakang rumah sedekat mungkin dengan talang rumah.b. Ditempatkan pada lokasi tanah yang datar dan keras.c. Sebelum pelaksanaan pembangunan PAH dimulai, siapkan lahan untuk penyimpanan bahan

material dan peralatan yang dibutuhkan.

7.4.2 Penyiapan peralatan

Semua peralatan dan bahan seperti yang tertera pada spesifikasi bahan dan peralatan yang diperlukan peralatan antara lain:– Kunci pas– Kunci ring– Martil– Tangga – Kunci pipa– Tang– Ember 15 liter– Drum– Mata gergaji– Sendok semen– Sekop– Ayakan kawat– Cangkul– Pembengkok besi beton

7.5 Pengerjaan konstruksi PAH7.5.1 Pengerjaan konstruksi PAH dari ferro semen

Cara pembuatan bak PAH dari ferro semen:a. Tentukan lokasi dan galilah tanah untuk pondasi;b. Hamparkan pasir urug setebal 5-10 cm dan padatkan; c. Buat lantai kerja dari beton tumbuk setebal 5-10 cm;d. Pasang tulangan untuk lantai kerja dan tulangan stek dinding dari kawat seng; e. Siapkan mal/bekisting sesuai ukuran bak yang akan dibuat;

Page 24: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

16

f. Letakan mal di atas anyaman lantai kerja dan pada posisi yang baik dan benar;g. Pasang tulangan kawat ayam dan kawat seng sesuai kebutuhan;h. Kencangkan tulangan dan kawat ayam dengan menggunakan alat nut;i. Rapihkan dan ratakan sambungan dan overlaping tulangan kawat ayam;j. Siapkan adukan dengan pemberian air secukupnya sehingga didapatkan suatu adukan yang

plastis;k. Plester lantai dasar dengan tebal 5 cm, dan lapisan luar dinding setebal 1,5 cm;l. Ratakan permukaan dinding dengan menggunakan sandal karet, kemudian pelihara dengan

ditutup lembaran plastik;m. Siapkan tulangan tutup lembaran plastik;n. Buka mal dinding setelah umur plesteran 3 hari;o. Pasang tulangan tutup dengan membentuk cembung dan ditahan dengan bekisting tiang

penyangga/stut;p. Ikat kuat-kuat tulangan tutup dengan tulangan dinding dan pasang kawat ayam pada tulangan

tutup;q. Bentuk lubang periksa dan bak saringan dengan penulangan secukupnya;r. Plester bagian dalam dinding dengan tebal 1,5 cm dan bagian tutup atas/luar dengan tebal 2,5

cm;s. Labur permukaan dinding dengan air semen sebelum diplester;t. Tutup bagian atas tutup dengan lembaran plastik sampai dengan umur 4 hari;u. Buka plastik, periksa lubang, dan plester bak saringan setelah berumur 4 hari;v. Lakukan pekerjaan penyelesaian dengan mengaci seluruh permukaan dinding dengan sous

semen;w. Tutup reservoir dengan menggunakan lembaran plastik sampai umur 2 minggu;x. Isi bak dengan air secara bertahap dengan penambahan air setinggi 20 cm per hari;y. Periksa apakah terjadi kebocoran/kerusakan;z. Bila terjadi retak/bocor, segera perbaiki dengan sous semen atau epoxy resin.

7.5.2 Pengerjaan konstruksi PAH dari pasangan bata

a. Pekerjaan Persiapan1) Tentukan lokasi PAH pada tanah yang relatif datar dan dekat dengan bangunan tadah air

hujan (atap rumah);2) Bersihkan lahan dari kotoran dan akar pohon; 3) Tandai dengan patok sesuai ukuran pada gambar (panjang = 2 m, lebar = 2 m dan tinggi = 1,3

m);4) Hubungkan patok yang satu dengan yang lain dengan benang/tali hingga mempunyai

ketinggian yang sama;b. Pembuatan pondasi PAH

1) Gali tanah untuk pondasi hingga kedalaman 60 cm;2) Pasang lantai pasir padat setebal 10 cm;3) Pasang batu kosong;4) Pasang pondasi pasangan batu kali yang terbuat dari bahan batu kali dengan campuran 1

semen : 3 pasir hingga ketinggian yang telah ditetapkan;

Page 25: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

17

5) Isi lubang bekas galian pondasi dengan tanah urug;6) Rakit pembesian untuk slop beton sepanjang pondasi dengan ukuran 15 cm x 15 cm; 7) Rakit pembesian (ukuran tulangan 15 cm x 15 cm) untuk tiang disetiap sudut pondasi hingga

mencapai ketinggian bak (1,3 meter);8) Buat cetakan dari papan untuk mencetak adukan pada slop beton dan tiang beton.

c. Pembuatan lantai dasar PAH1) Buat campuran beton dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil sebanyak 0,40 m3

campuran harus rata dan tidak encer;2) Tuangkan campuran beton untuk lantai dasar PAH setebal 10 cm, ratakan adukan dengan

menggunakan roskan;3) Biarkan beton sampai kering dan mengeras sebelum melanjutkan ke pembuatan dinding

PAH;d. Pembuatan dinding PAH

1) Buka cetakan kayu pada slop beton dan tiang beton bila betonan sudah kering (+2 hari);2) Pasang dinding bak dengan kontruksi batu bata hingga mencapai ketinggian bak;3) Buat lubang-lubang pada dinding PAH untuk memasang pipa outlet, penguras, peluap dan

kran diameter ½ inchi sebanyak 4 buah;4) Tutup celah-celah bekas pemasangan pipa-pipa pada butir 10 dengan mortar semen,

campuran 1 semen : 2 pasir;5) Plester dinding bak dengan adukan campuran 1 semen : 2 pasir.

e. Pembuatan tutup PAH dan lubang pemeriksa1) Pasang bekisting untuk pembuatan tutup bangunan PAH;2) Pasang cetakan (terbuat dari bahan triplek) di atas bekisting; 3) Susun pembesian ukuran 8 mm - 15 mm yang telah dirakit, sesuai ukuran tutup bangunan

PMA yang akan dicor di atas cetakan; 4) Pasang pipa udara pada bagian yang telah ditentukan sebelum dicor; 5) Ganjal batu setebal 2 - 3 cm diseluruh bidang di bawah pembesian;6) Buat sekat ukuran 60 cm X 60 cm dari kayu tipis pada bagian tutup bak kontrol. Lakukan

pengecoran dengan memasukkan adukan dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil sambil dirojok agar seluruh bidang terisi dan pembesian tertutup rata; – Buat cetakan untuk tutup lubang pemeriksa (manhole); – Pasang pembesian untuk tutup lubang pemeriksa dan lengkapi dengan pegangan yang

terbuat dari besi ¾ inch; – Cor tutup beton dengan ketebalan kurang lebih 10 cm, biarkan hasil pengecoran 3 sampai

4 hari (sampai kering);– Plester tutup bak dengan adukan perbandingan 1 pasir : 2 semen.

f. Pekerjaan lantai dan saluran pembuangan air1) Kupas (gali) tanah dasar 1/3 lingkaran sepanjang 1,20 m dari sisi (pinggir) pondasi dengan

kedalaman 20 cm;2) Lapisi dengan pasir padat setebal 5 cm;3) Pasang batu kali atau batu bata dengan adukan 1 semen : 4 pasir;4) Tuangkan campuran beton setebal 3 cm dan ratakan dengan roskam (alat perata dari kayu);5) Biarkan beton sampai kering; 6) Pasang saluran pembuangan dengan konstruksi pasangan batu.

Page 26: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

18

7.5.3 Pengerjaan konstruksi PAH dari FRP

Pengerjaan konstruksi PAH dari FRP ini untuk kapasitas 4 m3.a. Pekerjaan persiapan

1) Bersihkan lahan dari kotoran dan akar pohon2) Potong besi sesuai dengan ukuran panjang yang diperlukan seperti Tabel 16.

Tabel 16 Besi beton yang diperlukan untuk konstruksi PAH dari FRP kapasitas 4 m3

No. Panjang Jumlah Keterangan1. 6,00 m 9 batang Tulangan lingkaran horisontal dinding dan lantai PAH2. 5,50 m 6 batang Tulangan lantai dan dinding3. 5,30 m 6 batang Tulangan lantai dan dinding4. 5,00 m 4 batang Tulangan lantai5. 0,95 m 4 batang Tulangan tutup6. 0,85 m 3 batang Tulangan tutup7. 0,50 m 1 Batang Tulangan tutup8. 1,90 m 2 batang Tulangan tutup9. 1,60 m 2 batang Tulangan tutup

10. 1,75 m 4 batang Tulangan tutup11. 1,45 m 3 batang Tulangan tutup12. 0,95 m 3 batang Tulangan tutup13. 0,60 m 2 batang Tulangan tutup14. 0,60 m 2 batang Tulangan tutup15. 0,55 m 2 batang Tulangan tutup16. 0,30 m 2 batang Tulangan tutup

b. Pembuatan tulangan datar dan dinding1) Buat lingkaran pada tanah dengan diameter 1,86 m.2) Pasang patok kayu tepat pada garis lingkaran tersebut setiap 20 cm.3) Buat lingkaran besi (besi nomor 1 pada tabel 16) mengikuti patok kayu dan ikat dengan kawat

beton. c. Pembuatan pondasi PAH.

1) Gali tanah dengan batas lingkaran yang sudah diukur pasang patok-patok kayu sedalam 15 cm.

2) Urug galian tersebut dengan pasir setebal 10 cm dan padatkan.3) Buat campuran beton tumbuk dengan perbandingan 1 semen: 2 pasir: 3 kerikil sebanyak 0,16

m3.4) Tuangkan campuran beton setebal 5 cm dan ratakan dengan roskan (alat perata dari kayu). 5) Biarkan beton sampai kering untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya.

d. Pembuatan lantai dasar PAH1) Rakit tulangan nomor 2, 3, 4 pada tabel 16 seperti PAH, ikat dengan kawat beton dengan kuat;

Page 27: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

19

2) Buat campuran beton dengan perbandingan 1 semen: 2 pasir: 3 kerikil sebanyak 0,20 m3 campuran harus rata dan tidak encer;

3) Tuangkan campuran beton untuk lantai dasar PAH di atas rakitan tulangan baja beton sampai batas tulangan dasar dinding, ratakan adukan dengan menggunakan roskan;

4) Biarkan beton sampai kering dan mengeras kurang lebih 4 jam sebelum melanjutkan ke pembuatan dinding PAH dengan hasil pengecoran.

e. Pembuatan dinding PAH1) Olesi cetakan dengan oli;2) Rakit dan pasang cetakan bagian dalam di atas lantai dasar PAH yang telah kering (kurang

lebih 6 jam); 3) Bengkokkan kelebihan tulangan lantai sehingga menjadi tulangan tegak dinding. Atur jarak

tulangan tegak tersebut dan ikat dengan kawat beton; 4) Pasang cetakan bagian bawah luar dan atur sehingga jarak antara cetakan bagian luar dan

dalam berjarak 8 cm;5) Siapkan campuran beton dengan perbandingan 1 semen: 2 pasir: 3 kerikil sebanyak 0,56 m3.

Campuran harus homogen dan tidak encer; 6) Tuangkan campuran beton ke dalam cetakan setinggi + 20 cm dan padatkan dengan bantuan

tongkat kayu atau besi; 7) Pasang 1 buah tulangan datar (lingkaran) yang pertama tanpa diikat dengan tulangan tegak

demikian seterusnya hingga cetakan dinding bagian bawah penuh;8) Pasang cetakan bagian luar atas, dan lakukan pengecoran seperti bagian bawah sampai

bagian dinding seluruhnya terisi penuh; 9) Biarkan campuran kurang lebih 6 jam hingga beton mengeras sampai cetakan dapat dibuka;

10) Buat lubang-lubang pada dinding PAH untuk memasang pipa outlet, penguras dan peluap dengan bantuan paku atau paku atau pahat dan palu;

11) Tutup celah-celah bekas pemasangan pipa-pipa pada butir 10 dengan mortar semen, campuran 1 semen: 2 pasir.

f. Pembuatan tutup PAH dan lubang pemeriksa. 1) Rakit cetakan tutup PAH dan pasang di atas dinding PAH;2) Bengkokkan kelebihan tulang tegak dinding PAH ke arah dalam dan diikatkan dengan

tulangan tutup;3) Pasang tulangan tutup di atas cetakan tutup PAH dan ikat dengan kawat beton;4) Pasang cetakan lubang inlet dan manhole pada posisi yang tepat; 5) Siapkan campuran beton tersebut dan tuangkan di atas cetakan dan ratakan setebal 5 cm;6) Biarkan beton kering dan mengeras;7) Buka cetakan, dan selesaikan lubang manhole dengan pasangan bata.

g. Pekerjaan penyelesaian1) Plester dinding bagian dalam PAH dengan acian dan pertebal sambungan antara lantai dan

dinding PAH dengan adukan 1 semen: 2 pasir untuk menghindari kebocoran;2) Buat lubang untuk meletakkan tempat pengambilan air dari pasangan bata;3) Pasang talang, kran, pipa outlet, tutup pipa;4) Operasikan PAH sesuai dengan kebutuhan.

Page 28: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

20

7.6 Pengoperasian7.6.1 Persiapan pengoperasian

a. Sebelum waktu pengisian, kran pada pipa masukan harus selalu dalam kondisi tertutup dan pipa pembuang terbuka.

b. Hindari air yang ada di talang pada saat hujan pertama setelah musim kemarau.c. Untuk pengisian bak, air hujan pada waktu lima menit pertama harus dibuang untuk menghindari

kotoran masuk ke dalam bak saringan.d. Tampung air hujan melalui talang ke dalam PAH sebelum/setelah melewati media penyaring.

7.6.2 Pelaksanaan pengoperasian

a. Gunakan kran yang terpasang pada PAH untuk mengambil air.b. Tutup PAH dengan rapat agar tidak terkontaminasi.c. Bila bak penampung telah penuh, air harus segera dihentikan dengan cara memindahkan talang

atau mematikan kran agar tidak terjadi pembuangan air yang dapat memperpendek umur layan dari bak saringan.

d. Alirkan air buangan melalui drainase yang ada di lantai dasar.e. Cuci media penyaring 1 kali dalam 1 bulan atau sesuai kebutuhan.f. Bak PAH dari pasangan bata tidak boleh dibiarkan dalam kondisi kosong (tanpa air) untuk menjaga

terjadinya retak akibat pengaruh cuaca.g. Bak PAH harus dikuras sekurang-kurangnya 1 kali dalam 2 bulan dan pada awal musim hujan,

dengan cara membuka kran penguras dan permukaan dinding bagian dalam dan dasar dibersihkan dengan cara disikat.

7.7 Kelembagaan

a. Bila PAH digunakan secara komunal, pengelola adalah individu atau kelompok yang ditunjuk oleh masyarakat pengguna PAH.

b. Pengelola bertanggungjawab terhadap keberlangsungan pelayanan PAH.c. Pekerjaan yang dilaksanakan secara swakelola oleh masyarakat seperti penggalian/urugan tanah,

pembuatan konstruksi bak PAH, pemasangan pipa harus dilaksanakan di bawah pengawasan tenaga ahli/pendamping teknis/PDAM.

d. Pembagian air minum kepada pemakai sesuai dengan jadual yang telah disepakati.

7.8 Administrasi

a. Catat setiap pembagian air dalam buku catatan yang telah tersedia.b. Retribusi dan jadwal penarikan retribusi ditentukan oleh pengelola dan disetujui oleh masyarakat

pengguna PAH.

7.9 Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi pemeliharaan harian atau mingguan, pemeliharaan bulanan, dan pemeliharaan tahunan sesuai Tabel 17.

Page 29: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

21

Tabel 17 Cara pemeliharaan PAH

Perlengkapan SistemPemeliharaan

KeteranganHarian Mingguan

Bulanan Tahunan

Pemeliharaan harian dan mingguan1. Bersihkan talang dari kotoran yang ada

seperti daun, tanah, dan kotoran lainnya agar talang tidak tersumbat;

2. Bersihkan lantai dasar reservoir dari tanah dan kotoran;

3. Bak penampung harus dikuras sekurang-kurangnya dalam waktu dua bulan sekali dengan cara membuka kran penguras dan permukaan dinding bagian dalam dan dasar dibersihkan dengan cara disikat;

√ Oleh pengelola

atau pemilik

4. Jaga agar PAH selalu terisi air dengan tinggi minimum 10 cm, untuk mencegah retaknya PAH karena panas sinar matahari.

5. Periksa apa ada kerusakan pada fasilitas PAH antara lain keran air, lantai dasar, dan saluran drainase.

Pemeliharaan bulanan1. Media saringan ( pasir dan kerikil ) harus

dibersihkan minimum satu bulan atau sesuai kebutuhan;

2. Bak penampung harus dikuras sekurang-kurangnya dalam waktu dua bulan sekali dengan cara membuka kran penguras dan permukaan dinding bagian dalam dan dasar dibersihkan dengan cara disikat;

3. Periksa keretakan pada bak dan lantai dasar bak;

4. Periksa apakah ada kebocoran pada talang, sambungan talang, saringan keran

√ Oleh pengelola

atau Pemilik.

Pemeliharaan tahunan1. Bersihkan PAH setiap awal musim hujan;2. Buang air di dalam PAH yang berasal dari

hujan pertama, lakukan ini selama sesuluh menit pertama;

3. Bersihkan dari tanaman-tanaman yang tumbuh sekitar bak.

√ Oleh pengelola

atau Pemilik.

Page 30: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

22

7.10 Rehabilitasi

a. Perbaiki dinding PAH jika terjadi kebocoran atau keretakan, dengan cara:1) Tambal dengan lapisan mortar cement jika reservoir terbuat dari ferro semen2) Tambal dengan lapisan resin jika reservoir terbuat dari FRP

b. Ganti talang dan kran dengan yang baru jika terjadi kebocoran atau kerusakan

8. Evaluasi

Setelah mendapatkan penjelasan nara sumber dan membaca modul ini, peserta menjawab pertanyaan berikut:a. Apakah yang dimaksud bak penampungan air hujan?b. Apa persyaratan kekuatan / struktur elemen konstruksi yang digunakan untuk pembuatan bak

penampung air hujan?c. Bak penampung PAH dapat terbuat dari bahan apa saja?

9. Penutup

Sosialisasi ini untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dan saat dalam penyelenggaraan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

10. Referensi

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPeraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan

Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPeraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/SK/VII/2010 tentang

Persyaratan Kualitas Air MinumPetunjuk Teknis Pelaksanaan Pengembangan SPAM Sederhana, Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2007Petunjuk Praktis Pembangunan Prasarana dan Sarana Sistem Penyediaan Air Bersih Perdesaan,

Departemen Kimpraswil, 2003AB-K/RE-RT/TC/038/98, Tata cara rancangan penampungan air hujan untuk penyediaan air minumAB-D/LW/ST/002/98, Spesifikasi penampung air hujan (PAH)AB-D/LW/TC/003/98, Tata cara pembuatan penampung air hujan (PAH)AB-D/OP/TC/003/98, Tata cara operasi dan pemeliharaan penyediaan penampungan air hujan untuk

penyediaan air minumPt-S-04-2000-C, Spesifikasi bak penampung air hujan untuk air bersih dari ferrosemenPt-S-05-2000-C, Spesifikasi bak penampung air hujan untuk air bersih dari pasangan bataPeraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2009 Tentang Penyelenggaraan

Pengembangan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan, Lampiran IV: Modul Penampungan Air Hujan

Page 31: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

23

Lampiran AContoh perhitungan

A.1 Contoh perhitungan dimensi bak penampung

a. Contoh perhitungan kapasitas PAH pada daerah dengan distribusi 6 bulan hujan turun terus menerus, dan kemarau 6 bulan terus menerus

Tabel A.1 Contoh data dan perhitungan kapasitas PAH pada daerah dengandistribusi 6 bulan hujan turun terus menerus, dan kemarau

6 bulan terus menerusBulan Jumlah

hariRata-rata

hujan(mm)

Luas atap(m2)

Banyaknya air hujan yang

dapat ditadah(Liter)

Banyaknya keperluan

air(Liter)

Kekurangan air

(Liter)

Kelebihan air

(Liter)

Keterangan

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i)Januari 31 125 45 5.625 2.325 - 3.300 – (e) = (c) x (d)

– (f) = (b) x jumlah keluarga x kebutuhan air per orang per hari

– Untuk menentukan kapasitas efektif PAH tergantung pada distribusi hujan tiap bulan

Februari 28 75 45 3.375 2.100 - 1.275Maret 31 50 45 2.250 2.325 75 -April 30 25 45 1.125 2.250 1.125 -Mei 31 25 45 1.125 2.325 1.200 -Juni 30 - 45 - 2.250 2.250 -Juli 31 - 45 - 2.325 2.325 -Agustus 31 - 45 - 2.325 2.325 -September 30 150 45 6.750 2.250 - 4.500Oktober 31 200 45 9.000 2.325 - 6.675November 30 250 45 11.250 2.250 - 9.000Desember 31 400 45 18.000 2.325 - 15.675Jumlah 365 1.300 58.500 27.375 9.300 40.425

Asumsi:– 1 keluarga terdiri dari 5 orang– Kebutuhan air per orang 15 Liter/orang/hari

Perhitungan:– Maka kapasitas PAH untuk kondisi 6 bulan hujan terus menerus dan 6 bulan kemarau terus

menerus = 9,3 m2 ≈ 9,5 m2

– Pemeriksaan hasil perhitungan:• Jumlah air yang dapat ditadah = 58.500 Liter/tahun Keperluan air = 27.375 Liter/tahun Sisa air = 58.500 – 27.375 = 31.125 Liter/tahun• Kelebihan air = 40.425 Liter/tahun Kekurangan air = 9.300 Liter/tahun Sisa air = 40.425 – 9.300 = 31.125 Liter/tahun

Page 32: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

24

b. Contoh perhitungan kapasitas PAH pada daerah dengan distribusi kemarau tidak menerus

Tabel A.2 Contoh data dan perhitungan kapasitas PAH pada daerah dengan distribusi kemarau tidak menerus

Bulan Jumlah hari

Rata-rata

hujan(mm)

Luas atap(m2)

Banyaknya air hujan yang

dapat ditadah(Liter)

Banyaknya keperluan

air(Liter)

Kekurangan air

(Liter)

Kelebihan air

(Liter)

Keterangan

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i)Januari 31 288 40 11.520 2.325 - 9.195 – (e) = (c) x (d)

– (f) = (b) x jumlah keluarga x kebutuhan air per orang per hari

– Untuk menetukan kapasitas efektif PAH tergantung pada distribusi hujan tiap bulan

Februari 28 - 40 - 2.100 2.100 -Maret 31 - 40 - 2.325 2.325 -April 30 203 40 8.120 2.250 - 5.870Mei 31 392 40 15.680 2.325 - 13.355Juni 30 86 40 3.440 2.250 - 1.190Juli 31 - 40 - 2.325 2.325 -Agustus 31 11 40 440 2.325 1.885 -September 30 94 40 3.760 2.250 - 1.510Oktober 31 80 40 3.200 2.325 - 875November 30 146 40 5.840 2.250 - 3.590Desember 31 - 40 - 2.325 2.325 -Jumlah 365 1.300 52.000 27.375 10.960 35.585

Asumsi:– 1 keluarga terdiri dari 5 orang– Kebutuhan air per orang 15 Liter/orang/hari

Perhitungan:– Karena kebutuhan air pada bulan-bulan kering diselingi oleh kelebihan hujan, maka kapasitas

PAH:= (2.100 + 2.325) Liter= 4.425 Liter = 4,425 m2

≈ 4,5 m2

– Pemeriksaan hasil perhitungan:• Jumlah air yang dapat ditadah = 52.000 Liter/tahun Keperluan air = 27.375 Liter/tahun Sisa air = 52.000 – 27.375 = 24.675 Liter/tahun• Kelebihan air = 35.585 Liter/tahun Kekurangan air = 10.960 Liter/tahun Sisa air = 35.585 – 10.960 = 24.625 Liter/tahun

Page 33: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

25

A.2 Contoh perhitungan dimensi talang

Asumsi:– Luas bidang penangkap 100 m2– Intensitas curah hujan 3,25 mm selama 5 menit– v = 0,20 m/detik– Tinggi jatuh (h) = 3,0 meter

Perhitungan:– Debit air rata-rata hujan

TAxI

Q atap=

Q = 0,0011 m3/detik

– Perhitungan talang rambu

– Perhitungan talang tegak

Page 34: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

26

Diameter talang tegak = 2 x 0,0092 m = 0,019 m = 1,9 cmUntuk keamanan diameter talang tegak dikalikan 3,5 maka diameter talang:3,5 x 1,9 = 6,65 cmDiameter talang tegak minimum 5,1 cm

A.3 Contoh perhitungan kebutuhan kaporit

Untuk membunuh bakteri dibutuhkan kaporit 0,5 mg/l. Kapur yang ada dalam perdagangan 35% yang aktif, sehingga banyaknya pembubuhan kaporit:

Misal: pembubuhan kaporit = 1,43 mg/liter- Banyaknya air yang harus dibubuhi kaporit: 525 L/hari- Banyak kaporit:

- Isi botol/bak kaporit = 50 L = 50.000 cm3

- Banyaknya kaporit yang dibutuhkan = 7 hari x 751 mg/hari = 5.257 mg- Banyaknya larutan kaporit yang dibubuhkan per jam adalah:

Page 35: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

27

Lampiran B

Gambar-gambar penampung air hujan

Gambar B.1 – PAH dari ferro semen

Page 36: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

28

Gambar B.2 – Denah PAH dari pasangan bata

Page 37: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

29

Gambar B.3 – Potongan A-A PAH dari pasangan bata

Page 38: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

30

Gambar B.4 – Denah PAH dari FRP

Gambar B.5 – Potongan A-A PAH dari FRP

Page 39: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan
Page 40: PENAMPUNGAN AIR HUJAN - puskim.pu.go.idpuskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/PENAMPUNGAN-AIR-HUJAN.pdf · mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan