penafsiran ibnu taimiyah dan asghar ali engineer...

52
i PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER ATAS SURAT AN-NŪR (18): 31 DAN SURAT AL-AZAB (21): 59-60 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama Strata Satu Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir Oleh: DELLA MASITA HASANAH NIM. 13530040 PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: truongmien

Post on 10-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

i

PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN

ASGHAR ALI ENGINEER ATAS SURAT AN-NŪR

(18): 31 DAN SURAT AL-AḤZAB (21): 59-60

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama Strata Satu

Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir

Oleh:

DELLA MASITA HASANAH

NIM. 13530040

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang
Page 3: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang
Page 4: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang
Page 5: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

v

MOTTO:

When you love what you are doing, you don’t look at the clock. It’s just wonderful.

Artinya:

"Ketika anda mencintai dengan apa yang anda kerjakan, sampai tidak pernah melihat jam dinding.

Itulah yang dinamakan keindahan.”

Page 6: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

vi

Skripsi ini saya persembahakan untuk

: Ibu & Bapak yang tak hentinya memberikan cinta-kasihnya :adek-adekku yang selalu aku cintai :almamaterku, tempat menimba ilmu

Terutama Pondok Pesantren Sunan Pandanaran dan Nurul Ummah Putri Kotagede

Dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 7: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada Surat Keputusan

Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia, tertanggal 22 Januari 1988 No: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alīf ........ Tidak dilambangkan ا

Bā‟ B Be ة

Tā‟ T Te د

S ث a‟ S Es titik di atas

Jīm J Je ج

ā‟ Ha titik di bawah ح

Khā‟ Kh Ka dan Ha خ

Dal D De د

Z al Z ذ Zet titik di atas

Rā‟ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sīn S Es ش

Syīn Sy Es dan Ye ش

ād Es titik di bawah ص

ād De titik di bawah ض

ā‟ Te titik di bawah ط

Page 8: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

viii

ā‟ Zet titik di bawah ظ

Ayn ...„... Koma terbalik di atas„ ع

Gayn G Ge غ

Fā‟ F Ef ف

Qāf Q Qi ق

Kāf K Ka ك

Lām L El ل

Mīm M Em و

Nūn N En

Wawu W We و

Hā‟ H Ha

Hamzah ...ʹ... Apostrof ء

Yā Y Ye

II. Konsonan Rangkap karena tasydīd ditulis Rangkap

يتعبقدي

عدح

Ditulis

Ditulis

Muta’aqqidīn

„iddah

III. ’ Marb a

1. Bila dimatikan ditulis dengan “h”, misalnya:

هجخ

جسيخ

Ditulis

Ditulis

Hibah

jizyah

Page 9: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

ix

(Ketentuan ini tidak diberlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap

ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali

apabila dikehendaki penulisan lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:

عخ هللا

زكبح انفطر

Ditulis

Ditulis

Ni’matull h

Zak tul-fitri

IV. Vokal Pendek

(fathah) ditulis a contoh ضرة ditulis ḍaraba

(kasrah) ditulis i contoh فهى ditulis fahima

(dammah) ditulis u contoh كتت ditulis kutiba

V. Vokal Panjang

1 Fat ah alif

Contoh: جبههيخ

Ditulis

Ditulis

Ā (garis di atas)

j hiliyyah

2 Fat ah alif maqşur

Contoh: يسع

Ditulis

Ditulis

Ā (garis di atas)

yas’

3 Kasrah ya‟ mati

Contoh: يجيد

Ditulis

Ditulis

ī (garis di atas)

majīd

4 ammah wawu‟ mati

Contoh: فروض

Ditulis

Ditulis

Ū (garis di atas)

fur ḍ

Page 10: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

x

VI. Vokal Rangkap

1 Fat ah ya‟ mati

Contoh: ثيكى

Ditulis

Ditulis

Ai

bainakum

2 Fat ah wau mati

Contoh: قىل

Ditulis

Ditulis

Au

qaul

VII. Vokal Pendek Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan Apostrof

أأتى

اعدد

نئ شكرتى

Ditulis

Ditulis

Ditulis

A`antum

U’iddat

La’in syakartum

VIII. Kata Sandang Alif Lām

1. Bila diikuti huruf qamariyah maka ditulis dengan huruf “l”, misalnya:

انقرأ

نقيبشا

Ditulis

Ditulis

Al-Qur’ n

Al-Qiy s

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah maka ditulis dengan menggandakan huruf

syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf “l”, misalnya:

Ditulis al-syams انشص

Page 11: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

xi

' Ditulis al-sam انسبء

IX. Huruf Besar

Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD)

X. Penyusunan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat dapat ditulis menurut

penulisannya

ذوي انفروض

اهم انسخ

Ditulis

Ditulis

Żawi al-fur ḍ

Ahl al-sunnah

Page 12: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

xii

KATA PENGANTAR

بســــم هللا الرحمـــن الرحيــــم

Puji Syukur atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Hanya atas berkat

Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini meskipun harus berjuang

keras menyelesaikannya. Waktu yang memburu serta semangat dari orang-orang

terdekat menjadi pemacu semangat penulis untuk segera menyelesaikannya. Tak

lupa shalawat serta salam untuk junjungan kita, kekasih tercinta: Kanjeng Nabi

Muhammad SAW. Sang manusia sempurna yang jasanya begitu besar bagi umat

Islam. Cinta kasih dan pengorbanannya begitu besar. Pengorbanan serta

perjuangannya lah yang memberi semangat pada penulis untuk tidak menyerah

dalam berjuang.

Selebihnya, terimakasih mendalam penulis sampaikan kepada semua pihak

yang telah membantu dan mendukung demi terselesaikannya skripsi ini. Terima

kasih kepada Ketua Prodi Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir: Dr. H. Abdul Mustaqim,

M.Ag, Sekertaris Prodi Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir: Afdawaiza, M.Ag, segenap

dosen-dosen Prodi Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir, pembimbing skripsi penulis yakni

Prof. Dr. H. Fauzan Naif, MA. Terima kasih atas ilmu dan bimbingan studi yang

telah diberikan kepada penulis, serta kesediaan waktu dan motivasinya yang luar

biasa, tidak ada yang pantas untuk membalasnya.

Terima kasih kepada keluarga besar penulis. Kedua orangtua penulis

Bapak Sutomo dan Ibu Uswatun yang selalu memberikan cinta kasihnya,

pendidikannya sepanjang hidup ini. Bapak dan Ibuku adalah bapak-ibu yang tidak

Page 13: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

xiii

dapat digantikan oleh bapak-ibu yang lainnya. Beliau berdua perjuangannya

begitu besar untuk anak-anaknya, demi masa anaknya yang lebih baik dari

mereka. Tapi, kami anak-anaknya tak bisa membalasnya dengan apapun. Maafkan

aku dan adek-adek yang belum bisa menjadi anak yang berbakti dan belum

menjadi seperti apa yang diharapkan. Kami yang sering membuat sedih hati

mereka dan sering kali kurang bersyukur atas apa yang mereka berikan.

Terima kasih kepada Abah KH. Munir Syafa‟at dan Ibu Nyai Barokah

Nawawi yang telah menjadi orang tua kedua selama penulis berada di

Yogyakarta. Terima kasih atas segala ilmu yang diberikan untuk menuju jalan

kebenaran.

Terima kasih kepada Adek-adekku: Afifan, Alfian, dan Salsa yang

membantu mendiktekan materi skripsiku. Terima kasih atas kobaran

semangatnya. Semangat itu yang menjadi kekuatan terbesar penulis. Ayo adekku-

adekku, kalian juga harus semangat. Kita harus semangat untuk membahagiakan

kedua orangtua yang telah memberikan kehidupan kepada kita. Kedua orangtua

kita tak butuh hal yang sempurna tapi mereka hanya ingin kita semangat dan tak

berhenti untuk berjuang menghadapi kehidupan ini.

Terima kasih kepada Om Tadz, Om Yen, Om Tafid, Bulik Weni, Bulik

Cici, Bulik Istiq, Pakdhe Fatah, Mbak Tonah, Mbak Nur, serta sepupu-sepupuku

Zakka, Ahsan, Akhsya, Hafiz, Keisha, In‟am, Ilzam, Ilhaq, Putri, Tiara, Kak

Dimas, Dev Joshi, Katrina, Kak Sharma, Barra, Sherly, Caroline, Bryan,

Baldev,Tapasya yang juga memberikan semangat dan dukungannya.

Page 14: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

xiv

Terima kasih kepada teman-teman Prodi Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir

angkatan 2013: Naylis, Mas Jawis, Risa, Mila, Tati, Teti, Abdun, Fajar, Kurni,

Ema, Aida, Bunga, Anis, Hadi, Hani, Herna, Ida, Malika, Aida, Sibro, Nurul,

Nuzula, Oki, Widya, Fandra, Husni, Ubaid, Zaki, Elok, Ria, Masduki, Firoh,

Dewi, Nova, Asna, Taufik, Gina, Renaldi, Elsa, Ira, Riski, Ainun, Adin, Aryo,

Taufik, Umam, Riska, yang tak bisa disebutkan satu persatu dan juga adik kelasku

Kunti, Shofi, Ni‟mah, Yuni. Terima kasih atas canda-tawa, bertukar-pikiran serta

semangat berjuang yang mewarnai kehidupan penulis selama kuliah di UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Terima kasih kepada teman-teman alumni MA Sunan Pandanaran yaitu:

Ela, Elya, Hanik, Piprol, Nifah, Zizah, Naili, Ana, Tanti, Syani, Ulfa, Hesti,

Ghistin, Naimah, Luthfi, Alif, Roudloh, Maftuhah, Ery, Rosa, Tsalis, Eza, Totot,

Iva, Atya, Priska, Icha, Maulida, Faiq, Harum, Uswatun, yang telah menjadi

sahabat dan menemani hari-hari penulis sejak di MA hingga kini.

Terima kasih kepada teman-teman di PPNU-Pi Kotagede: Rahma, Mita,

Cebe, Nurul, Susi, Iqoh, Desi, Mbak Luluk, Ama, Mbak Rika, Mbak Bro, Mbak

Aya‟, Elok, Faiz, Pipit, Bella, Mbak Naila, Mbak Shodimah, Nia, Novi, Tsalis,

Rurin, Mika, Mahla, Desy, Mbak Hani, Mbak Hela, Mbak Azka, Anik, Isna, Titi,

Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang telah memberi warna

dalam hidup penulis.

Terima kasih kepada teman-teman yang ada di rumah penulis: Kak Hendi,

Mas Angga, Desi, Aris, Hermin, Melan, Bella, Ervin, Titik, Pita, Dewi, Kak

Revan, Richi, Efendi, Chorib, Siska, Wahyu, Angga, Aang, Gus Iib, Gus Aang,

Page 15: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang
Page 16: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

xvi

ABSTRAK

Al-Qur‟an merupakan sumber hukum Islam yang pertama. Al-Qur‟an

selain menjadi sebuah kitab ajaran-ajaran moral juga memuat unsur-unsur

legislasi, karena secara pragmatis, al-Qur‟an banyak merefleksikan ide-ide yang

merupakan representasi otentik dari peristiwa-peristiwa pada masa nabi, sehingga

ia tidak bisa lari dari seluruh praktik dan institusi sosial yang dominan saat itu.

Penafsiran terhadap ayat al-Qur‟an terus berlanjut dan selalu mengalami

perkembangan, banyak sekali ayat-ayat al-Qur‟an yang ditafsiri oleh ulama-ulama

ahli tafsir, antara lain: QS. An-Nur (18): 31 dan QS Al-Ahzab (21): 59-60 yang

tentunya memerlukan kontekstualisasi ayat.

Di sini penulis memilih dua tokoh yang pemikirannya saling bersebrangan,

yaiti Ibnu Taimiyah dan Asghar Ali Engineer. Keduanya adalah Tokoh

Pembaharu Islam. Hal ini menarik untuk dijadikan penelitian. Dari kedua mufasir

tersebut, penelitian ini berguna untuk mengetahui bagaimana penafsiran QS. An-

Nur (18): 31 dan QS Al-Ahzab (21): 59-60. Dan juga untuk mengetahui

bagaimana perbedaan dan persamaan penafsiran Ibnu Taimiyah dan Asghar Ali

Engineer terhadap QS. An-Nur (18): 31 dan QS Al-Ahzab (21): 59-60 karena

adanya perbedaan peradaban dan keilmuan dari kedua mufasir.

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan (library

research), yaitu suatu penelitian yang menjadikan sumber penelitiannya adalah

bahan pustaka, tanpa melakukan survei maupun observasi. Sumber primer

penelitian tersebut yakni QS. An-Nur (18): 31 dan QS Al-Ahzab (21): 59-60.

Adapun sumber sekundernya adalah data penunjang yang bukan primer dan yang

berkaitan dengan penafsiran QS. An-Nur (18): 31 dan QS Al-Ahzab (21): 59-60.

Ibnu Taimiyah beserta karyanya, dan Asghar Ali Engineer beserta karyanya.

Data sekunder tersebut antara lain berupa buku, artikel, jurnal dan sebagainya.

Metode analisis yang akan digunakan yaitu metode analisis deskriptif komparatif.

Informasi yang telah didapatkan dari penelusuran dan pengumpulan data

kemudian dianalisis untuk memperoleh pemahaman yang fokus mengenai

penafsiran QS. An-Nur (18): 31 dan QS Al-Ahzab (21): 59-60 menurut

IbnuTaimiyah dan asghar Ali Engineer

Ada perbedaan dan persamaan penafsiran Ibnu Taimiyah dan Asghar Ali

Engineer mengenai QS. An-Nur (18): 31 dan QS Al-Ahzab (21): 59-60.

perbedaannya antara lain dalam hasil penafsiran, salah satunya yaitu mengenai

jilbab. Asghar berpendapat bahwa berjilbab lebih bersifat sosio-kultural daripada

murni praktek keagamaan. jilbab tidak bisa dijadikan kewajiban. Pemakaian jilbab

murni tindakan suka rela di antara sebagian perempuan Muslim. Berbeda dengan

Ibnu Taimiyah yang berpendapat bahwa jilbab adalah baju wanita yang berukuran

panjang dari ujung kepala wanita sehingga tidak ada bagian yang kelihatan,

kecuali hanya bagian mata. Sedangkan persamaan keduanya memiliki perhatian

yang besar dalam merekontruksi pemikiran keaagamaan tentang ketidakadilan

terhadap perempuan. Walau keduanya memakai cara yang berbeda dalam

memahami tentang ketidakadilan dalam masalah perempuan ini.

Page 17: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN ii

HALAMAN NOTA DINAS iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................. v

PEDOMAN PERSEMBAHAN vi

PEDOMAN TRANSLITERASI vii

KATA PENGANTAR xii

ABSTRAK ................................................................................................... xv

DAFTAR ISI xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 9

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 9

D. Telaah Pustaka ........................................................................................ 10

E. Kerangka Peneltian ................................................................................. 19

F. Metodologi Penelitian ............................................................................. 21

G. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 24

BAB II BIOGRAFI IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER

A. Biografi Ibnu Taimiyah

1. Riwayat Hidup Ibnu Taimiyah ........................................................... 26

2. Kondisi Sosial-Politik Pada Masa Ibnu Taimiyah ............................. 31

3. Karya-karya Ibnu Taimiyah ............................................................... 33

Page 18: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

xviii

B. Biografi Asghar Ali Engineer

1. Riwayat Asghar Ali Engineer ............................................................ 36

2. Kondisi Sosial-Politik Pada Masa Asghar Ali Engineer .................... 38

3. Karya-karya Asghar Ali Engineer ...................................................... 40

BAB III PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER

A. Penafsiran Ibnu Taimiyah terhadap Q.S. An-Nur: 31 dan Q.S. Al-Ahzab: 59-

60 ............................................................................................................. 43

B. Penafsiran Asghar Ali Engineer terhadap Q.S. An-Nur: 31 dan Q.S. Al-

Ahzab: 59-60 ........................................................................................... 67

BAB IV ANALISIS PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI

ENGINEER

A. Persamaan Penafsiran Ibnu Taimiyah dan Asghar Ali Engineer ............ 84

B. Perbedaan Penafsiran Ibnu Taimiyah dan Asghar Ali Engineer............. 84

C. Analisis Penafsiran Ibnu Taimiyah dan Asghar Ali Engineer ................ 87

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 92

B. Saran-saran .............................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA 96

SURAT PERNYATAAN JILBAB ............................................................. 99

CURICULUM VITAE 100

Page 19: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur‟an merupakan sumber hukum Islam yang pertama. Al-Qur‟an

selain menjadi sebuah kitab ajaran-ajaran moral juga memuat unsur-unsur

legislasi, karena secara pragmatis, al-Qur‟an banyak merefleksikan ide-ide

yang merupakan representasi otentik dari peristiwa-peristiwa pada masa

nabi, sehingga ia tidak bisa lari dari seluruh praktik dan institusi sosial

yang dominan saat itu.1

Perhatian umat manusia terhadap al-Qur‟an tidak ada bandingannya.

Perhatian tersebut tidak terbatas dari umat Islam saja tetapi juga dari umat

manusia pemeluk agama lain selain Islam. Semua aspek dari al-Qur‟an

tidak ada habisnya untuk diteliti mulai huruf demi huruf, kata demi kata,

pemilihan kosa kata, ayat demi ayat, surat demi surat, susunan redaksi,

sebab-sebab turun, waktu turun, proses penyampaian, tata cara membaca

serta etika membacanya, kandungan yang tersurat maupun tersirat, dari al-

Qur‟an yang bersifat supranatural yang historis hingga al-Qur‟an yang

bersinggungan dengan ruang dan waktu yang bersifat historis. Semua

aspek tersebut terus diteliti dari berbagai bidang keilmuan dan pendekatan

1 Khairuddin Nasution, “Ushul Fiqh: Sebuah Kajian Fiqh Perempuan” dalam Ainurrafiq

(ed.), Madzab Jogja, Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer, cet. Ke-1, (Yogyakarta:

Ar-Ruzz, 2002), hlm. 250.

Page 20: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

2

yang berbeda. Bahkan hasil karya yang membahas aspek-aspek tersebut

tidak henti-hentinya menjadi suatu penelitian.2

Al-Qur‟an adalah kitab yang sebagian ayat-ayatnya bersifat yahtamil

wujuh al-ma‟na, memungkinkan banyak makna atau penafsiran, atau

dalam ungkapan Martin Whittingham—one book many meanings (satu

kitab banyak makna). Imam Sahl Ibn Abdullah al-Tusturi (w. 283 H),

seorang tokoh tafsir Sufi pernah mengatakan bahwa: “Seandainya seorang

hamba diberikan pemahaman al-Qur‟an dalam setiap satu hurufnya

seribu pemahaman, niscaya hal itu belum sampai menghabiskan seluruh

makna yang dikandung oleh firman Tuhan tersebut. Sebab sebagaimana

kalam Allah adalah sifatn-Nya, dan Allah adalah tak terbatas (unlimited),

maka kandungan makna kalam-Nya itu juga tak terbatas”. Maka dari itu,

secara historis-faktual, seiring dengan perjalanan sejarah peradaban umat

Islam, tafsir mulai menggunakan berbagai pendekatan penafsiran.

Perbedaan latar belakang keilmuan,maupunkonteks sosio-historis

penafsirannya juga ikut mewarnai corak penafsiran dan meramaikan

„bursa‟ terjadinya warna-warni penafsiran al-Qur‟an.3

Penafsiran terhadap ayat al-Qur‟an terus berlanjut dan selalu

mengalami perkembangan, banyak sekali ayat-ayat al-Qur‟an yang

2 Alfi Nur ‟Aini, “Penafsiran QS. An-Nisa‟ (4): menurut Ibn Asyur dan Muhammad

Quraish Shihab,” Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta 2015.

3 Abdul Mustaqim, Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur‟an: Studi Aliran-Aliran Tafsir dari

Periode Klasik, Pertengahan, hingga Modern-Kontemporer (Yogyakarta: Pondok Pesantren LSQ

Ar-Rahman, 2012), hlm. 10-11.

Page 21: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

3

ditafsiri oleh ulama-ulama ahli tafsir, antara lain: QS. An-Nur ayat 31 yang

berbunyi:

وقل للمؤمنات ي غضضن من أبصارهن ويفظن ف روجهن ول ي بدين زينت هن إل ما ظهر ها وليضر بن بمرهن على جيوبن ول ي بدين زينت هن إل لب عولتهن أو آبائهن أو آباء من

أو واتن ب عولتهن أو أب نائهن أو أب ناء ب عولتهن أو إخوانن أو بن إخوانن أو بن أخ ربة من الرجال أو الطفل ال يذين نسائهن أو ما ملكت أيان هن أو التابعني غي أول ال

توبوا ل يظهروا على عورات النساء ول يضربن بأرجلهن لي علم ما يفني من زينتهن و يعا أي ها المؤم نون لعلكم ت فلحون إل الله ج

Artinya:

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka

menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah

menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat.

Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan

janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada

suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-

putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara

laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-

putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam)

mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan

laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap

perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat

perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kaki-nya agar

diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu

semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu

beruntung.4”

Di dalam suatu riwayat dijelaskan, dahulu perempuan perempuan

Arab, terutama kaum muhajirin belum menutup kepala mereka. Akan

tetapi, setelah turun ayat yang memerintahkan untuk menutup bagian

kepala sampai dada mereka, maka mereka merobek sebagian azra

4 Al- Kalam Digital Versi 1.0 (Bandung: Penerbit Diponegoro, 2009), hlm. 353.

Page 22: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

4

(selimut) mereka untuk dikenakan dalam menutupi bagian kepala, leher

dan dada mereka.5

Kemudian ayat lainnya bersangkutan dengan ayat di atas yaitu QS.

Al-Ahzab ayat 59-60:

زواجك وب ناتك ونساء المؤمنني يدنني عليهن من جلبيبهن ذل ك يا أي ها النب قل ل ينته المنافقون واليذين -٩٥-غفورا رحيما أدن أن ي عرفن فل ي ؤذين وكان الله لئن ل

رض والمرجفون ف المدينة لن غري نك بم ث ل ياورونك فيها إل قليل - ف ق لوبم م٠٦-

Artinya:

“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak

perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin, “Hendaklah mereka

menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu

agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak

diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Sungguh,

jika orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam

hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Medinah

tidak berhenti (dari menyakitimu), niscaya Kami Perintahkan engkau

(untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak lagi menjadi

tetanggamu (di Medinah) kecuali sebentar”. (Q.S Al-Ahzāb 59-60).6

Sebagian orang menafsirkan ayat ini dengan cara lain. Mereka

mengatakan bahwa yang dimaksud adalah agar wanita-wanita itu dapat

dikenali sehingga mereka bukan seperti itu (diperjualbelikan), karena bila

wanita memelihara kehormatan dan harga dirinya maka orang yang ada

penyakit di dalam hatinya pun akan menunjukkan rasa hormat kepadanya.7

5 Ahmad Suhendra, Kontestasi Identitas Melalui Pergeseran Interpretasi Hijab dan Jilbab

DalamAl Qur‟an {Palastren, Vol. 6, No. 1, 2013}, hlm. 10.

6 Al- Kalam Digital Versi 1.0 (Bandung: Penerbit Diponegoro, 2009), hlm. 418.

7 Murtadha Muthahhari, Gaya Hidup Wanita Islam.(Bandung: Mizan, 1994), hlm. 174.

Page 23: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

5

Menurut pendapat Ibnu Taimiyah mengenai ayat di atas, maka sejak

saat itu kaum wanita tertutup dari pandangan kaum lelaki. Hal itu terjadi

ketika nabi SAW mengawini Zainab binti Jahsy, beliau menurunkan kain

penutup pada dirinya dan mencegah orang lain melihatnya.8 Ubaidah As-

Salmani dan ulama lain menerangkan, bahwa wanita-wanita mukmin

mempraktekkan perintah itu dengan menurunkan jilbabnya dari ujung

kepala hingga tidak kelihatan, kecuali bagian mata saja sekedar dapat

melihat jalan.9

Ada banyak kontroversi mengenai ayat di atas dalam Islam. Kata

kunci yang menjadi sumbu kontroversi dalam interpretasi ini adalah ma

zahara minha yaitu, apa yang nampak. Kontroversi sesungguhnya adalah

mengenai bagian tubuh perempuan yang mana yang boleh diperlihatkan.10

Hukum hijab atau jilbab adalah satu diantara hukum Islam yang esensial

dan pasti. Tidak satupun ulama Islam yang berselisih paham tentang wajib

hijab ini. Perbedaan pendapat di kalangan mereka hanya terletak pada

masalah hukum, apakah wanita wajib menutup muka dan kedua telapak

tangannya, ataukah boleh membukanya.11

8 Syaikh Ibnu Taimiyah, Jilbab dan Cadar dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah, terj. Abu

Said Al-Ansori (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1994), hlm. 4.

9 Syaikh Ibnu Taimiyah, Jilbab dan Cadar dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah, hlm. 21.

10 Asghar Ali Engineer, Matinya Perempuan: Menyingkap Megaskandal Doktrin dan

Laki-laki, terj. Akhmad Affandi (Yogyakarta: IRCiSoD, 2003), hlm. 106.

11 Husein Shahab, Hijab menurut Al-Qur‟an dan Al-Sunnah (Bandung: Mizania, 2013),

hlm.80.

Page 24: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

6

Berbicara mengenai jilbab, bisa dikatakan merupakan fenomena

menarik tersendiri yang secara terus menerus bergulir menjadi

pembicaraan hangat di tengah masyarakat, baik dalam kalangan para

pemuka agama, para pemikir Islam, ataupun masyarakat awam.

Tema jilbab tidak pernah kering untuk dibicarakan dan diteliti. Jilbab

menjadi sebuah simbol agama yang sudah melahirkan banyak polemik di

kalangan umat Islam sendiri. Pakaian yang dikenakan di sekitar kepala itu

membawa perdebatan panjang di kalangan aktivis dan cendekiawan

gender.12

Dalam penelitian ini, penulis memilih dua tokoh yang akan di bahas

dalam penulisan ini, yaitu Ibnu Taimiyah dan Asghar Ali Engineer. Hal ini

dikarenakan banyaknya perbedaan penafsiran dari kedua tokoh tersebut,

selain itu juga dilihat dari perbedaan latar belakang pendidikan dan lain

sebagainya yang tentu saja dapat mempengaruhi kedua tokoh tersebut

dalam menanggapi masalah tersebut.

Ibnu Taimiyah sendiri, dikenal sebagai seorang pemikir dengan intuisi

yang tajam dan bersikap bebas, setia pada kebenaran, piawai dalam

berpidato serta penuh keberanian dan ketekunan. Selain itu, Ibnu Taimiyah

juga dikenal sebagai seseorang yang memiliki pemikiran yang

kontroversial, bahkan sebagian ulama mengklaimnya sebagai seorang

yang murtad. Dalam berbagai kesempatan, ia sering melontarkan ide yang

12

Ahmad Suhendra, “Kontestasi Identitas Melalui Pergeseran Interpretasi Hijab Dan

Jilbab DalamAl Qur‟an”, Palastren, VI, 2013, hlm. 3.

Page 25: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

7

lebih sering bertentangan dengan pendapat para penguasa ataupun

sebagian besar masyarakat. Meskipun sikap itu membuatnya terpojok dan

sulit, tetapi ia tidak pernah goyah dari pendiriannya semula.13

Begitupun dengan pendapatnya Ibnu Taimiyah tentang jilbab, yang

memuat banyak kontroversi pula mengenai pendapatnya itu bahwa jilbab

adalah baju wanita yang berukuran panjang. Oleh Ibnu Mas‟ud dan orang

yang sejalan dengan pendapatnya, menyebut pakaian itu disebut ar rida‟,

mantel atau jubah. Oleh kaum awam pakaian itu disebut al izar, yaitu jenis

busana longgar yang menutup seluruh tubuh, dari ujung kepala hingga

semua badan.

Ibnu Taimiyah sejalan dengan Ubaidah dan sahabat lain mengatakan,

bahwa jenis busana itu menjuntai dari ujung kepala wanita sehingga tidak

ada bagian yang kelihatan, kecuali hanya bagian mata. Termasuk jenis

busana penutup ini adalah kain penutup muka (cadar). Dengan begitu

kaum wanita harus mengenakan kain penutup sejenis cadar.

Sedangkan Asghar Ali Engineer sendiri, ialah seorang pemikir muslim

asal India yang dalam memahami perspektif gender dalam al-Qur‟an

menekankan pentingnya pemisahan antara wilayah normatif dan

kontekstual. Wilayah normatif merupakan aspek-aspek merujuk kepada

sistem nilai dan prinsip-prinsip dasar dalam al-Qur‟an seperti persamaan,

kesetaraan, dan keadilan. Prinsip-prinsip ini bersifat eternal dan dapat

13

Khalid Ibrahim Jindan, Teori Politik Islam: Telaah Kritis Ibnu Taimiyah tentang

Pemerintahan Islam (Surabaya: Risalah Gusti, 1995), hlm. 21.

Page 26: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

8

diaplikasikan ke dalam berbagai konteks ruang dan waktu. Sedangkan

wilayah kontekstual dalam al-Qur‟an merupakan aspek-aspek yang

berkaitan dengan ayat-ayat yang diturunkan untuk merespon problem-

problem sosial tertentu pada masa itu.14

Menurut Asghar, di India dengan menjadi negeri sekuler, mengenakan

jilbab tidak bisa dijadikan kewajiban. Pemakaian jilbab murni tindakan

suka rela di antara sebagian perempuan muslim. Tentu saja, dalam kasus-

kasus tertentu, akan terdapat tekanan yang memaksa dari komunitas

lokal.15

Di negeri-negeri Islam seperti Asia Tenggara, gambaran sangatlah

berbeda. Di negara-negara ini perempuan secara tradisional telah

memainkan suatu peran ekonomi yang penting. Hampir tidak ada rumah

tangga Muslim di mana perempuan tidak mencari nafkah. Sehingga dari

permulaan mereka terbiasa terjun dalam dunia publik. Secara tradisional

tidak ada sama sekali jilbab Islam di antara mereka. Hanya setelah revolusi

Iranlah sebagian perempuan mulai mengenakan chador. Dengan demikian

di Indonesia dan Malaysia seseorang hampir tidak akan menemukan

bentuk burqa atau hijab yang seseorang temui di negara atau masyarakat

muslim lainnya. Hanya sedikit perempuan saat ini bisa dilihat mengenakan

chador di wilayah-wilayah perkotaan. Dengan demikian terlihat bahwa

14

Zoehelmy, “Relasi Suami - Istri Dalam Al Qur'an (Studi Komparasi Penafsiran Asghar

Ali Engineer Dan Nasaruddin Umar,” Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013. 15

Asghar Ali Engineer, Matinya Perempuan: Menyingkap Megaskandal Doktrin dan

Laki-laki,terj. Akhmad Affandi (Yogyakarta: IRCiSoD, 2003), hlm. 104.

Page 27: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

9

berjilbab lebih bersifat sosio-kultural daripada murni praktek keagamaan.

Tapi argumen keagamaan mengenai jilbab tetap berjalan dengan penuh

semangat.16

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis rumuskan masalah

penelitian sebagai pijakan dasar penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimana penafsiran Ibnu Taimiyah dan Asghar Ali Engineer

terhadap Q.S. An-Nur: 31 dan Q.S. Al-Ahzab: 59-60?

2. Bagaimana perbedaan dan persamaan penafsiran Ibnu Taimiyah dan

Asghar Ali Engineer terhadap Q.S. An-Nur: 31 dan Q.S. Al-Ahzab:

59-60?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a) Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penafsiran Ibnu Taimiyah

dan Asghar Ali Engineer dalam Q.S. An-Nur: 31 dan Q.S. Al-

Ahzab: 59-60.

b) Mengetahui perbedaan dan persamaan mengkaji penafsiran Ibnu

Taimiyah dan Asghar Ali Engineer dalam Q.S. An-Nur: 31 dan

Q.S. Al-Ahzab: 59-60, dan dicari benag merahnya.

16

Asghar Ali Engineer, Matinya Perempuan: Menyingkap Megaskandal Doktrin dan

Laki-laki, hlm. 105.

Page 28: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

10

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi ilmu pengetahuan dalam ranah keIslaman pada umumnya dan studi

tafsir pada khususnya.

D. Telaah Pustaka

Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan yang telah penulis

lakukan terkait tentang judul “Penafsiran Ibnu Taimiyah Dan Asghar Ali

Engineer atas Q.S. An-Nur: 31 dan Q.S. Al-Ahzab: 59-60”, penulis

menemukan beberapa sumber, baik itu berupa buku, artikel, skripsi,

ataupun beberapa sumber tersebut. Salah satu tema dalam ayat di atas

adalah tentang jilbab. Diantara buku-buku yang membahas tentang jilbab

antara lain:

Buku yang berjudul “Aurat dan Jilbab” karya Fuad Mohd.

Fachruddin. Dalam buku ini membahas cukup panjang dalam bidang soal

yang dihadapi, sebab ia menguraikan dan mengulas soal-soal dasar pokok

di mana manusia hidup di dalamnya sedangkan wanita dan masyarakat

berada di simpangan jalan.17

Buku tentang “Gaya Hidup Wanita Islam” karya Murtadha

Muthahari. Buku ini mengupas tentang Gaya hidup wanita yang

merupakan persoalan yang amat menentukan di masa lampau, apalagi di

zaman serba boleh (permisif) seperti sekarang ini. Masalah ini tidak hanya

17

Fuad Mohd. Fachruddin, Aurat dan Jilbab dalam Pandangan Mata Islam (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1984).

Page 29: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

11

berkaitan dengan moral, tapi bahkan menembus hampir semua dimensi

kehidupan umat manusia, sosiologi, pendidikan, psikologi dan ekonomi.18

Buku mengenai “Hijab menurut al-Qur‟an dan al-Sunnah” karya

Husein Shahab. Buku ini ditulis berdasar dua buku karya ulama terkemuka

dunia Islam, yaitu Muthahari dan Abul A‟la al Maududi yang membahas

masalah jilbab menurut al-Qur‟an, hadis, dan falsafah hukumnya. Serta

menjawab kemusykilan pemutarbalikan makna hijab yang bisa

menyesatkan khalayak pelajar dan mahasiswa awam.19

Buku yang berjudul “Kebebasan Wanita” karya Abdul Halim Abu

Syuqqah. Buku ini menyoroti masalah wanita dari sudut pakaian dan

perhiasan yang dikenakannya, yang tentu saja dengan kontroversi yang ada

seputar hal tersebut. Kontroversi tersebut terjadi dalam warna, ukuran,

model, danlain sebagainya. Masing-masing pendapat itu didasari oleh

nash-nash al-Qur‟an maupun as-Sunnah. Di sini juga membahas secara

terperinci mengenai cadar, apakah merupakan perintah yang harus

dijalankan, tradisi masyarakat Arab, atau tidak diperintahkan oleh Islam,

dan semua itu disajikan dengan dalil-dalil yang shahih.20

Buku yang berjudul “Etika Berpakaian Bagi Perempuan” karya

Muhammad Walid. Buku ini mendeskripsikan tentang etika muslimah

dalam memilih dan memakai pakaian yang tidak hanya sekadar menjaga

18

Murtadha Muthahhari, Gaya Hidup Wanita Islam (Bandung: Mizan, 1994).

19 Husein Shahab, Hijab menurut Al-Qur‟an dan Al-Sunnah (Bandung: Mizania, 2013).

20 Abdul Halim Abu-Syiqqah, Kebebasan Wanita (Jakarta: Gema Insani Press, 1997).

Page 30: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

12

kehormatan dan kesucian seorang muslimah, namun juga pakaian yang

enak dipandang dan tidak ketinggalan zaman. Seringkali ia menemukan

seorang muslimah merasa pakaian yang digunakan kurang gaul kalau tidak

ada bagian-bagian “auratnya” yang nampak, sementara itu menampakkan

aurat adalah sesuatu dianggap sesuai dengan semangat modernitas dan

justru tidk ketinggalan zaman. Di sini juga memberikan gambaran cara

berpakaian muslimah yang tidak saja etis tapi juga estetis melaui

penyingkapan makna berpakaian perspektif hadis nabi yang dikuliti tidak

hanya sekadar makna lafadznya, tapi juga makna subtansinya.21

Buku tentang “Panduan Berbusana Islami” karyaSyaikh Abdul

Wahhab Abdussalam Thawilah. Buku ini menjelaskan tentang bagaimana

busana Islami yang sebenarnya. Selain itu, buku ini hadir dalam benntuk

informasi, bukan doktrin terhadap satu paham tertentu.di dalamnya

disajikan berbagai pendapat para ulama mulai generasi sahabat hingga

ulama muta‟akhirin.22

Buku yang berjudul “Fiqh Perempuan Berwawasan Gender” karya

Tutik Hamidah. Buku ini berupaya menyajikan dekontruksi fikih

perempuan klasik sekaligus rekontruksinya yang dipandang lebih responsif

dan akomodatif terhadap kebutuhan perempuan pada masa sekarang, yang

sudah mencapai tahap kemajuan setara dengan laki-laki. Dekontruksi fikih

21

Muhammad Walid, Etika Berpakaian Bagi Perempuan (Malang: UIN Malang Press,

2012).

22 Syaikh Abdul Wahhab Abdussalam Thawilah, Panduan Berbusana Islami (Jakarta:

Almahira, 2007).

Page 31: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

13

perempuan bukan berarti mengabaikan atau meninggalkan fikih klasik

yang sudahnyata berhasil menjadi pilar peradaban Islam selama berabad-

abad. Namun, justru mengaktulkan atau membumikan fikih pada realitas

yangsedang dihadapi pada masa sekarang. Dengan kata lain, dekontruksi

fikih perempuan berarti menghilangkan unsur-unsur budaya yang melekat

pada fikih klasik yang sudah tidak relevan lagi pada zaman sekarang,

dengan tetap mengambil dan mempertahankan nilai-nilai subtansinya.23

Buku yang berjudul “Jilbab dan Cadar dalam al-Qur‟an dan as-

Sunnah” karya Syaikh Ibnu Taimiyah, dkk. Buku ini mengupas secara

detail mengenai aurat ketika busana ketika shalat, hukum berjabat tangan,

hijab dan safur,dan lain sebagainya, yang merupakan tulisan dari empat

penulis besar yang karyanya terangkum dalam buku ini, yang berguna

untuk membentengi diri dari kebobrokan moral dan khususnya dalam

menjaga kehormatan wanita.24

Buku yang berjudul “Risalah-Risalah Ibnu Taimiyah” karya Ibnu

Taimiyah. Buku ini adalah salah satu penerbitan serial dari bukunya yang

berjudul Majmu‟atur Rasailil Kubra Li Ibni Taimiyah dalam dua jilid buku

tebal, yang diterbitkan secara tematik dan membahas dalam berbagai

bidang, seperti ibadah, hadis, dan lain-lain. Karena itu, menyimak tulisan

Ibnu Taimiyah, akan mengundang pembaca untuk memurnikan iman dan

23

Tutik Hamidah, Fiqh Perempuan Berwawasan Gender (Malang: UIN Malang Press,

2011).

24 Syaikh Ibnu Taimiyah, Jilbab dan Cadar dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah, terj. Abu

Said Al-Ansori (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1994).

Page 32: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

14

kembali pada al-Qur‟an dan al-Hadits yang merupakan penting bagi

seorang muslim yang tidak bisa ditinggalkan sedetik-pun.25

Buku yang berjudul “Risal-Risalah Ibnu Taimiyah tentang Tafsir al-

Qur‟an” karya Ibnu Taimiyah. Buku ini membahas secara khusus tentang

Tafsir surat al-Hajj, al-Mu‟awwidzataini, dan nuzul al-Qur‟an. Di sini,

Ibnu Taimiyah menuangkan berbagai buah pemikirannya dengan begitu

aktual.26

Buku yang berjudul “Islam dan Pemmbebasan” karya Asghar Ali

Engineer. Buku ini dimaksudkan untuk menambah hiruk pikuk pencarian

Islam di masa depan. Di sini, Asghar mendorong pembaca untuk

memikirkan kembali asumsi-asumsi kepercayaan, pemikiran, dan sikap

keberagaman kita secara radikal.27

Buku yang berjudul “Islam dan Teologi Pembebasan” karya Asghar

Ali Engineer. Muatan buku ini ibarat pisau tajam yang mampu

mengoperasi berbagai kebuntuan dan kemacetan kehidupan beragama dari

umat Islam sekarang ini. Sasaran dari buku ini cukup jelas, yaitu berbagai

titik simpul yang sangat strategis dari wacana keagamaan umat Islam,

yaitu keadilan yang menjangkau pada masalah sosial, ekonomi dan politik.

25

Ibnu Taimiyah, Risalah-Risalah Ibnu Taimiyah Tentang Ibadah, terj. Qadirun Nur (

Solo: Pustaka Mantiq, 1995).

26Ibnu Taimiyah, Risalah-Risalah Ibnu Taimiyah Tentang Tafsir al-Qur‟an, terj. Qadirun

Nur ( Solo: Pustaka Mantiq, 1995).

27 Asghar Ali Engineer, Islam dan Pembebasan terj. Hairus Salim (Yogyakarta: LkiS,

2007).

Page 33: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

15

Tidak sebagai refleksi dari penajaman atau penafsirannya atas akar teologi

Islam, yaitu Tauhid.28

Buku yang berjudul “Pembebasan Perempuan” karya Asghar Ali

Engineer. Buku ini merupakan menjelajah secara cermat, teliti, dan detil

tentang persoalan-persoalan krusial di masyarakat muslim, terutama yang

terkait dengan perjuangan mewujudkan kesetaraan. Persoalan hukum

keluarga, talak, perempuan di wilayah publik, poligami, dan cadar yang

tema-tema yang menonjol dalam buku ini. Kajian kritis seperti yang tersaji

dalam buku ini penting untuk digelorakan, sebagai salah satu wujud

perlawanan atas otoritas dan hegemoni yang tanpa batas. Dengan

demikian, agama benar-benar dapat berfungsi sebagai pembebas dan

rahmatal lil „alamin.29

Sedangkan di antara skripsi-skripsi yang berkaitan dengan

permasalahan ini adalah tentang jilbab, antara lain:

Skripsi yang berjudul ”Jilbab dalam pandangan Abu al A‟la al

Maududi dan Muhammad Nasiruddin al Bani” karya Bahrul Ulum.

Penelitian ini mengambil dua tokoh di zaman yang berbeda dan kawanan

yang berbeda pula.dalam penelitian ini, Al-Bani membahas jilbab

muslimah lebih bersikap teliti, khususnya ketika mengemukakan hadis

atau dalil seputar jilbab ini. Hampir seluruh hadis yang dijadikan dalil

28

Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, terj. Agung Prihantoro

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003).

29 Asghar Ali Engineer, Pembebasan Perempuan. Terj. Agus Nuryanto (Yogyakarta:

LKIS, 2013).

Page 34: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

16

dalam masalahini, Al Bani selalu menampilkan takhrij dan terkadang

memberikan komentar (taliq) seputar sanad hadisnya. Apa yang dilakukan

Al-Bani ini tidaklah mengherankan mengingat adalah seorang yang

kompeten di bidang kritik hadis. Berbeda dengan Al-Maududi cenderung

berkiblat kepada tokoh-tokoh gerakan garis kanan dan gerakan spritual

yang kental.hal ini tidak mengherankan karena Al-Maududi hidup ketika

barat sedang gencar-gencarnya melakukan ekspansi wilayah, politik,

agam, maupun budaya.30

Skripsi yang membahas tentang “Konsep Jilbab perempuan dalam

Islam (Studi atas pemikiran Yusuf al-Qardawidan Muhammad Syahrur)”

karya Fikria Najitama. Di sini membahas konsep jilbab yang sesuai

dengan Islam, dengan membandingkan dua tokoh yaitu Yusuf al-Qardawi

dengan Muhammad Syahrur. Yusuf al-Qardawi sendiri merupakan sosok

ulama yang memadukan model holistik dalam memahami nas-nas hukum.

Menurut al-Qardawi, jilbab adalah perintah Allah, bukanlah ijtihad para

ahli fiqh dan bukan pula bid‟ah yang di buat-buat oleh umat Islam.

Sedangkan Syahrur memandang jilbab lebih merupakan persoalan aib dan

malu secara adat daripada persoalan haram dan halal, dengan analisis

linguistik dan teori ilmiahnya, ia mengelaborasi persolaan tentang jilbab.

Di sinilah kemudian konsep jilbab tersebut direlevansikan ke dalam

30

Bahrul Ulum, “Jilbab dalam pandangan Abu al A‟la al Maududi dan Muhammad

Nasiruddin al Bani,” Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2008.

Page 35: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

17

konteks ke-Indonesiaan yang tidak keluar dari prinsip-prinsip yang ada

dalam al-Qur‟an.31

Skripsi tentang ”Konsep Jilbab dalam Hukum Islam (Studi Pemikiran

K.H Husein Muhammad)” karya Qoidud Duwal. Di sini, Husein

Muhammad berpendapat kewajiban jilbab sudah tidak berlaku dalam era

sekarang, namun juga tidak dilarang pemakaiannya. Husein berpendapat

bahwa latar belakang historitas turunnya ayat jilbab adalah untuk

membedakan perempuan muslimat yang tidak terhormat dan hamba

sahaya. Husein beralasan bahwa hukum muncul karena ada suatu

keniscayaan yaitu adanya „illat. Ketika illat hukum sudah tidak ada, maka

hukumnya pun ikut gugur pula. Ayat jilbab sangat terkait dengan hal ini.

Illat hukum kewajiban jilbab adalah bertujuan untuk membedakan anatara

perempuan muslimah yang merdeka dengan perempuan budak. Dalam era

sekarang perbudakansudah dihapuskan di dunia dan juga Islam, maka

kewajiban jilbab juga hilang seiring hilangnya perbudakan sebagai illat.

Namun, pemakaiaanya juga tidak dilarang. Seperti halnya di Indonesia,

kesopanan masyarakat Indonesia dengan Arab jelas berbeda. Relevansi

jilbab dalam konteks keindonesiaan tidak pernah lepas dengan perpolitikan

Indonesia.32

31

Fikria Najitama, “Konsep Jilbab Perempuan dalam Islam (Studi Atas Pemikiran Yusuf

Qaradawi dan Muhammad Syahrur)," Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Hukum Islam UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta 2004. 32

Qoidud Duwal, “Konsep Jilbab dalam Hukum Islam (Studi Pemikiran K.H Husein

Muhammad),” Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2009.

Page 36: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

18

Kemudian, artikel-artikel yang membahas tentang permasalahan ini

antara lain:

Artikel yang berjudul “Kontestasi Identitas Melalui Pergeseran

Interpretasi Hijab Dan Jilbab Dalam Al Qur‟an” karya Ahmad Suhendra.

Artikel ini membahas reinterpretasi yang relevan tentang jilbab. Jilbab

adalah pakaian yang telah ada jauh sebelum Islam datang. peradaban

Yunani dan Romawi juga akrab dengan jilbab sebagai pakaian kain yang

dikenakan oleh perempuan. Bahkan, di beberapa daerah, perempuan

sangat ketat memakai jilbab jika dibandingkan dengan aturan yang

diberikan Islam. Setiap peradaban dan agama memiliki interpretasi yang

berbeda, seperti orang-orang di Indonesia. Apresiasi masyarakat Indonesia

pada jilbab juga bergeser.33

Artikel tentang “Trend Jilbab Mewarnai Kampus” karya Maiyusnida.

Artikel ini menjelaskan tentang jenis-jenis jilbab yang dipakai dalam

berbagai negara, termasuk Indonesia. Di sini, ia juga mewancarai beberapa

mahasiswi di kampusnya tersebut. Kemudian di ikuti dengan bagaimana

cara memakai busana jilbab dengan baik dan benar.

Demikianlah beberapa tulisan yang penulis temukan selama proses

penelusuran pustaka, dan dalam proses ini tidak ditemukan sebuah karya

yang secara khusus mencoba mengkomparasikan Penafsiran Ibnu

Taimiyah dan Asghar Ali Engineer atas Q.S. An-Nur: 31 dan Q.S. Al-

33

Ahmad Suhendra, “Kontestasi Identitas Melalui Pergeseran Interpretasi Hijab Dan

Jilbab DalamAl Qur‟an”, Palastren, VI, 2013.

Page 37: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

19

Ahzab: 59-60. Atas dasar inilah penulis tertarik untuk membahas kedua

tokoh yang berseberangan penafsirannya dalam Q.S. An-Nur: 31 dan Q.S.

Al-Ahzab: 59-60 untuk melihat metode serta konsep keduanya dalam

menafsirkan ayat tersebut.

E. Kerangka Teori

Al-Qur‟an merupakan kitab suci yang sempurna. Satu-satunya bacaan

yang tidak ada bandingannya. Sepanjang sejarah tidak satu pun karya yang

bisa menandinginya Maha karya Tuhan yang sempurna dan mulia ini. Al-

Qur‟an juga merupakan bacaan yang paling banyak dibaca oleh ratusan

juta orang di dunia, baik yang mengerti artinya ataupun yang tidak

mengerti artinya.34

Oleh karena itu untuk memahami al-Qur‟an dengan

benar dan lengkap, untuk itu, perlu memahami posisi Nabi Muhammad

sebagai nabi yang terakhir, konsekwensi dari pernyataan tersebut adalah

ajaran yang dibawanya diharapkan harus selalu relevan sepanjang

zaman.35

Dalam perkara ini nabi berada dalam posisi dilematis, ajaran yang

dibawanya dibagi menjadi dua jenis. Pertama, nas normatif-universal yang

bebas konteks. Nas jenis ini berguna dan disediakan sebagai sarana untuk

menuntaskan persoalan-persoalan yang mungkin terjadi di masa depan

setelah nabi wafat yang dihadapi umat manusia dari seluruh penjuru dunia

34

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an: Tafsir Tematik atas pelbagai Persoalan

Umat (Bandung: Penerbit Mizan, 2013), hlm. 3.

35 Khairuddin Nasution, “Ushul Fiqh: Sebuah Kajian Fiqh Perempuan” dalam

Ainurrafiq (ed.), Madzab Jogja, Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer, cet. Ke-1,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2002), hlm. 249.

Page 38: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

20

di luar negara dan bangsa Arab. Kedua, nas praktis-temporal. Nas ini

dimaksudkan untuk menjawab persoalan-persoalan dan kasus-kasus

masyarakat Arab, khususnya di masa pewahyuan. Nas jenis ini sarat

dengan konteks Arab.36

Untuk memahami permasalahan tersebut, penulis akan menggunakan

metode penelitian komparatif, yaitu membandingkan sesuatu yang

memiliki fitur yang sama, sering digunakan untuk membantu menjelaskan

sebuah prinsip atau gagasan.37

Secara teoritik, perbandingan ini termasuk

dalam perbandingan tokoh38

, yaitu membandingkan pemikiran Ibnu

Taimiyah dan Asghar Ali Engineer. Kemudian secara teknis, penulis

menggunakan separated comparative method, yaitu model perbandingan

yang cenderung terpisah.39

Jadi, penulis dalam Bab III, akan menjelaskan

tentang sumber-sumber tafsir menurut dua tokoh, yaitu Ibnu Taimiyah dan

Asghar Ali Engineer secara sendiri-sendiri.

Kemudian, langkah-langkah metodis yang akan dilakukan dalam

metode komparatif adalah sebagai berikut40

:

1. Menentukan tema yang akan diriset.

2. Mengidentifikasi aspek-aspek yang hendak diperbandingkan.

36

Khairuddin Nasution, “Ushul Fiqh: Sebuah Kajian Fiqh Perempuan, hlm. 250.

37 Abdul Mustaqim, Metodologi Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir (Yogyakarta: Idea Press,

2014), hlm. 132.

38 Abdul Mustaqim, Metodologi Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir, hlm. 173.

39 Abdul Mustaqim, Metodologi Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir, hlm. 134.

40 Abdul Mustaqim, Metodologi Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir, hlm. 137.

Page 39: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

21

3. Mencari keterkaitan dan faktor-faktor yang mempengaruhi antar

konsep.

4. Menunjukkan kekhasan dari masing-masing pemikiran tokoh.

5. Melakukan analisis secara mendalam dan kritis dengan disertai

argumentasi data.

6. Membuat kesimpulan-kesimpulan untuk menjawab problem

risetnya.

F. Metode Penelitian

Dalam sebuah karya ilmiah atau penelitian, sebuah metode sangat

penting dan sangat diperlukan. Metode selain sebagai pondasi awal dalam

sebuah karya, juga sebagai penuntun dan pengarah dalam tindak penelitian

supaya pembahasannya sietematis, sehingga sebuah karya atau penelitian

bisa fokus dan sampai pada tujuan yang dicari. Adapun metode yang

digunakan dalam penelitian terdiri dari berbagai aspek, antara lain:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library

research (penelitian kepustakaan), yaitu penelitian yang sumber datanya

diambil dari bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan baik melalui

cetak maupun elektronik yang berkaitan dengan tema penelitian ini yaitu

penafsiran Ibnu Taimiyah dan Asghar Ali Engineer atas Q.S. An-Nur: 31

dan Q.S. Al-Ahzab: 59-60.

2. Sumber Data

Page 40: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

22

Penelitian ini termasuk kedalam kajian pustaka dengan fokus utama

kajian mengenai penafsiran ayat, yang memanfaatkan sumber kepustakaan

untuk memperoleh data tentang penelitian terkait berupa data primer

maupun data sekunder.41

Adapun data primer dari penelitian ini adalah

Q.S. An-Nur: 31 dan Q.S. Al-Ahzab: 59-60. Sedangkan data sumber

sekunder yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data-data lain

yang terkait dengan topik kajian baik bersumber dari buku, majalah, artikel

jurnal maupun media lain seperti internet yang secara fokus membahas

mengenai masalah tersebut.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pertama kali, tindakan yang dilakukan dalam pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah mengumpulkan berbagai data, informasi baik

itu dari sumber primer atau sekunder. Langkah selanjutnya, setelah data

terkumpul, peneliti memilih-memilah sesuai dengan bab atau sub bab

bahasan yang ada, kemudian data yang ada dianalisis dengan kritis dan

kompeherensif.

4. Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka penelitian menggunakan metode

Analitis deskriptif. Dan metode komparatif. Dengan menggunakan metode

ini dimaksudkan agar penelitian itu dapat menggambarkan secara detil

penafsiran ayat tentang jilbab menurut kedua tokoh tersebut. Berikut

41 Cepi Cahyadi, “Penafsiran Ayat-ayat Tentang Ulil Amri (Studi Komparatif Penafsiran

Sayyid Quthb Dan Ibnu Taimiyah Terhadap QS An-Nisa: 58 - 59 Dan 83),” Skripsi Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015.

Page 41: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

23

beberapa metode yang akan digunakan untuk menganalisis data yang

terkumpul, yaitu:

a. Metode deskriptif-analisis. Metode ini digunakan dalam rangka

memberikan gambaran data yang ada mengenai masalah tersebut,

kemudian data itu dianalisa dengan cara analisa interpretatif,

sedangkan metode analisis digunakan penulis untuk melakukan

pemeriksaan secara konseptualis atas makna yang terkandung dalam

setiap penafsiran mufassir.

b. Kemudian, dalam penelitian ini penulis juga menggunakan metode

komparasi. Maksud penulis menggunakan metode ini adalah untuk

membandingkan konsep penafsiran serta hasil dari penafsirannya itu

sendiri. Dari perbandingan ini kemudian akan ditemukan perbedaan

dan persamaannya yang nantinya akan ditarik benang merahnya dan

dikorelasikan dengan konteks ke-Indonesiaan.

5. Pendekatan

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan

cara pendekatan Historis Filosofis model strukturalisme genetic, yaitu

dengan menganalisis tiga unsur kajian: 1) menganalisis intrinsik teks itu

sendiri, 2) merunut akar-akar historis secara kritis latar belakang kedua

tokoh tersebut; apa alasan mereka menggulirkan gagasan tersebut, 3)

menganalisis kondisi sosio-historisn yang melingkupinya. Dengan

pendekatan historis, akan tampak kerangka keagamaan (diversity),

perubahan (change) dan kesinambungan (continuity). Sedangkan dengan

Page 42: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

24

pendekatan filosofis akan tampak struktur dasar dari pemikiran kedua

pemikir tersebut, meskipun latar sosio historis kedua tokoh tersebut

berbeda. Mencari fundamental struktur itulah yang menjadi ciri

pendekatan filosofis.42

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan rangkain pembahasan yang

terdapat dalam suatu penelitian yang akan disusun penulis, di mana antara

satu bab dengan bab lainnya saling berkaitan sebagai satu kesatuan yang

utuh. Sistematika ini merupakan deskripsi sepintas yang mencerminkan

urutan bahasan dari setiap bab. Agar penulisan ini dapat dilakukan secara

runtut dan terarah, maka penulisan karya ini dibagi menjadi empat bab

yang disusun berdasarkan sistematika berikut ini:

Bab pertama,merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah

pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika

pembahasan.

Bab kedua, penulis akan mendeskripsikan sosok Ibnu Taimiyah dan

Asghar Ali Engineer. Pada bagian pertama akan dipaparkan tentang

biografi Ibnu Taimiyah, yang di dalamnya meliputi, antara lain: riwayat

hidup Ibnu taimiyah, kondisi sosial-politik pada masa Ibnu Taimiyah, dan

karya-karya Ibnu Taimiyah. Kemudian pada bagian kedua akan

42

Abdul Mustaqim, Metodologi Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir (Yogyakarta: Idea Press,

2014) hlm. 173.

Page 43: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

25

dipaparkan tentang biografi Asghar Ali Engineer, yang di dalamnya

meliputi, antara lain : riwayat hidup Asghar Ali Engineer, kondisi sosial-

politik pada masa Asghar Ali Engineer, dan karya-karya Asghar Ali

Engineer,.

Bab ketiga, berisi mengenai penafsiran Ibnu Taimiyah dan Asghar Ali

Engineer, yang meliputi tentang penafsiran Ibnu Taimiyah terhadap Q.S.

An-Nur: 31 dan Q.S. Al-Ahzab: 59-60, kemudian penafsiran Asghar ali

engineer terhadap Q.S. An-Nur: 31 dan Q.S. Al-Ahzab: 59-60, sedangkan

pada bagian terakhir, akan dipetakan mengenai persamaan dan perbedaan

Ibnu Taimiyah dan Asghar Ali Engineer.

Bab keempat atau terakhir merupakan bagian penutup yang berisikan

kesimpulan dan saran terhadap penelitian.

Page 44: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Menurut penafsiran Ibnu Taimiyah, Qur‟an surat an-Nur ayat 31 dan al-

Ahzab ayat 59-60, menerangkan secara jelas tentang perintah Allah

kepada kaum lelaki dan wanita, supaya menahan pandangan dan

memelihara kemaluannya.168

Wanita diberi jilbab tidak lain agar tidak

terlihat wajah dan tangannya.169

Ubaidah dan sahabat lain mengatakan, bahwa jenis busana itu

menjuntai dari ujung kepala wanita sehingga tidak ada bagian yang

kelihatan, kecuali hanya bagian mata. Dengan begitu, kaum wanita harus

menggunakan kain penutup muka sejenis cadar.170

Sedangkan menurut penafsirannya Asghar Ali Engineer, Ayat ini

meminta perempuan khususnya untuk tidak mempertontonkan

perhiasannya.171

Asghar menunjukkan bahwa dalam konteks sosio-

168

Syaikh Ibnu Taimiyah, Jilbab dan Cadar dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah, terj. Abu

Said Al-Ansori (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1994), hlm. 21.

169 Syaikh Ibnu Taimiyah, Jilbab dan Cadar dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah, terj. Abu

Said Al-Ansori, hlm. 23.

170 Syaikh Ibnu Taimiyah, Jilbab dan Cadar dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah, terj. Abu

Said Al-Ansori, hlm. 5.

171 Asghar Ali Engineer, Matinya Perempuan: Menyingkap Megaskandal Doktrin dan

Laki-laki, terj. Akhmad Affandi, hlm. 113. Lihat juga Maulana Muhammad Ali. The Holy Qur‟an.

(Lahore, 1973) hlm. 819.

Page 45: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

93

kulturalnya, membiarkan muka dan tangan terbuka itu diperbolehkan.172

Dia bebas bekerja di luar rumah dan ambil bagian dalam aktivitas-aktivitas

sosial. Kendati demikian dia tidak boleh mencoba menjadi tidak

sederhana dan berpakaian dengan cara yang mengabaikan daya tarik

seksual dan konteks sosio-kulturalnya.173

Secara keseluruhan, ketiga ayat tersebut tidak membahas satu tema

secara khusus, tetapi membahas permasalahan secara global (umum), yaitu

membahas permasalahan tentang menundukkan pandangan, menjaga

kehormatan diri, dan menutup aurat dengan memakai jilbab yang dapat

menutup kepala, leher, dan dada, yaitu dengan memakai busana muslimah.

Namun, ayat ini biasanya menjadi dalil permulaan diperintahkannya

memakai jilbab bagi kaum wanita.

2. Kemudian, dalam memahami sebuah ayat al-Qur‟an Ibnu Taimiyah dan

Asghar Ali Engineer terdapat persamaan dan perbedaannya dalam

menanggapi ayat tersebut. Mengenai persamaanya yaitu:

a. Melihat dari latar belakang kehidupan keduanya adalah tokoh

Pembaharu Islam dan keduanya lahir ketika masa-masa kondisi politik

di mana, penguasa yang menindas masyarakat keduanya, dan tidak

mendapatkan keadilan yang yang sesuai.

172

Asghar Ali Engineer, Pembebasan Perempuan .terj. Agus Nuryanto (Yogyakarta:

LKIS, 2013) hlm. 93-94.

173 Asghar Ali Engineer, Matinya Perempuan: Menyingkap Megaskandal Doktrin dan

Laki-laki, terj. Akhmad Affandi, hlm. 116.

Page 46: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

94

b. keduanya memiliki perhatian yang besar tentang ketidakadilan

terhadap perempuan.

c. Keduanya juga menyebutkan asbab al-Nuzul dan memberikan

penjelasan yang panjang lebar mengenai maksud ayat tersebut secara

rinci.

d. Yang menjadi sumbu kontroversi keduanya sama, yaitu ها ما ظهر من

(apa yang nampak).

Selanjutnya melihat perbedaan diantara keduanya yaitu:

a. model penafsiran Asghar di atas, lebih berdasarkan kepada problem

realitas masyarakat, di mana al-Qur‟an turun secara kontekstual.

Berbeda dengan Ibnu Taimiyah dalam penafsirannya terkesan kurang

mengkontekskan ayat tersebut terhadapan problem masa kekinian.

b. Melihat dari metodologi penafsirannya, Ibnu Taimiyah menggunakan

menggunakan metode tahlili dengan kecenderungan tafsir bi al-

ma‟tsur. Hal ini berkebalikan dengan Asghar Ali Engineer yang

menggunakan metode maudhu‟i, dengan kecenderungan tafsir bi al-

ro‟yi.

c. Melihat dari sistematika penyajian penyajiannya, Ibnu Taimiyah

menafsirkan ayat di atas dengan menafsirkan ayat per ayat, yang

kemudian di uraikan penjelasannya, berbeda dengan Asghar Ali

Engineer yang menafsirkan ayat langsung secara utuh, tanpa

memenggal ayat terlebih dahulu.

Page 47: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

95

d. Melihat dari penyajian bahasa, Ibnu Taimiyah menafsirkan al-Qur‟an

menggunakan bahasa al-Qur‟an, sedangkan Asghar Ali Engineer

menggunakan bahasa Inggris.

e. Di dalam penafsirannya Ibnu Taimiyah menggunakan munasabah ayat,

sedangkan Asghar Ali Engineer tidak menggunakan munasabah ayat.

f. Dalam menafsirkan suatu ayat, Asghar terkesan kurang

memperhatikan aspek kebahasaan.174

Aspek yang kurang mendapatkan

perhatian dari Asghar ini dilengkapi oleh Ibnu Taimiyah.

B. Saran

Penafsiran-penafsiran tentang al-Qur‟an dalam berbagai displin ilmu

pengetahuan terus berkembang, baik dari mufasir klasik sampai mufasir

kontemporer. Problem yang ada selalu muncul seiring dengan problem

masa kekinian yang semakin maju.

Apa yang telah tertuang dalam penelitian ini, hanya secuil dari

penafsiran Ibnu taimiyah dan Asghar Ali engineer, penafsiran mereka jika

di bahas tidak ada habisnya, maka dari itu perlu adanya penelitian-

penelitian baru yang terus dikembangkan. Karena penelitian yang penulis

lakukan ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik, saran, dan

masukan dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan perbaikan untuk

peneltian ini. Semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan manfaat

dalam berbagai bidang ilmu, khususnya bidang ilmu tafsir al-Qur‟an.

174

Zoehelmy, Relasi Suami - Istri Dalam Al Qur'an (Studi Komparasi Penafsiran Asghar

Ali Engineer Dan Nasaruddin Umar), Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013., hlm. 96.

Page 48: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

96

DAFTAR PUSTAKA

Abul Hasan Ali an-Nadawi. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Terj.M. Qodirun Nur.

Solo:Darul Qalam, 1995.

Agama Kementerian. Kedudukan Dan Peran Perempuan (Tafsir AL-Qur‟an

Tematik). Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an, 2012.

Amin Muhammad, Ijtihad Ibnu Taimiyah Dalam Bidang Fiqih. Jakarta: INIS,

1991.

Cahyadi Cepi, “Penafsiran Ayat-ayat Tentang Ulil Amri (Studi Komparatif

Penafsiran Sayyid Quthb Dan Ibnu Taimiyah Terhadap QS An-Nisa: 58 - 59

Dan 83).” Skripsi Sarjana UIN Sunan Kalijaga tidak diterbitkan.

Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga, 2015.

Duwal Qoidud, “Konsep Jilbab dalam Hukum Islam (Studi Pemikiran K.H Husein

Muhammad).” Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Pemikiran Islam UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta 2009.

Engineer Asghar Ali, Pembebasan Perempuan. terj. Agus Nuryanto. Yogyakarta:

LKIS, 2013

----------Matinya Perempuan: Menyingkap Megaskandal Doktrin dan Laki-laki.

terj. Akhmad Affandi. Yogyakarta: IRCiSoD, 2003.

----------Islam dan Pembebasan terj. Hairus Salim. Yogyakarta: LkiS, 2007.

----------Islam dan Teologi Pembebasan, terj. Agung Prihantoro. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2003.

Fachruddin Fuad Mohd.. Aurat dan Jilbab dalam pandangan mata Islam. Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1984.

Hamidah Tutik. Fiqh Perempuan Berwawasan Gender. Malang: UIN Malang

Press, 2011.

Jindan Khalid Ibrahim, Teori Politik Islam: telaah kritis Ibn Taimiyah tentang

pemerintahan Islam Surabaya: Risalah Gusti, 1995.

Al- Kalam Digital Versi 1.0, Bandung: Penerbit Diponegoro, 2009.

Khan Qomaruddin, Pemikiran Politik Ibnu Taimiyah, terj. Anas Mahyudin.

Bandung: Pustaka, 1983.

Mohlis, “Islam dan Negara Menurut Asghar Ali Engineer,” Skripsi Fakultas

Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2008.

Page 49: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

97

Munir Misbachol, Relevansi Teologi Pembebasan Asghar Ali Engineer dengan

Tujuan Pendidikan Agama Islam. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014.

Mustaqim Abdul. Metodologi Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir. Yogyakarta: Idea

Press, 2014.

Muthahhari Murtadha. Gaya Hidup Wanita Islam. Bandung: Mizan, 1994.

Nadawi Abul Hasan Ali an-. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Terj.M. Qodirun Nur.

Solo: Darul Qalam, 1995.

Najitama Fikria, “Konsep Jilbab Perempuan dalam Islam (Studi Atas Pemikiran

Yusuf Qaradawi dan Muhammad Syahrur.” Skripsi Sarjana UIN Sunan

Kalijaga tidak diterbitkan. Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga, 2004.

Nasution Khairuddin, “Ushul Fiqh: Sebuah Kajian Fiqh Perempuan” dalam

Ainurrafiq (ed.), Madzab Jogja,Menggagas Paradigma Ushul Fiqh

Kontemporer, cet. Ke-1, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2002.

Nuryanto Agus, Teologi Pembebasan dan Kesetaraan Jender: Studi atas

Pemikiran Asghar Ali Engineer. Yogyakarta: UII Pers, 2001.

Ramdanulansyah Daniel, “Kehujahan Hadis Ahad dalam Masalah Aqidah: Studi

Perbandingan Antara Pemikiran Ibnu taimiyah dan Muhammad Nasir al-Din

al-Albani.” Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta 2004.

Razak Jeje Abdullah, Politik Pemikiran Ibnu Taimiyah dan al-Ghazali. Jakarta:

Bina Ilmu, 1999

Shahab Husein. Hijab menurut Al-Qur‟an dan Al-Sunnah. Bandung: Mizania,

2013.

Ahmad Subiyani, “Hak Asasi Manusia Dalam Pandangan Ibnu Taimiyah.” Skripsi

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2012.

Shalih al-Utsaimin Muhammad, dkk. Syarah Pengantar Studi Ilmu Tafsir Ibnu

Taimiyah. Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2014.

Suhendra Ahmad. Kontestasi Identitas Melalui Pergeseran Interpretasi Hijab

Dan Jilbab DalamAl Qur‟an. Palastren, Vol. 6, No. 1, 2013.

Syiqqah Abdul Halim Abu. Kebebasan Wanita. (Jakarta: Gema Insani Press,

1997).

Taimiyah Syaikh Ibnu. Jilbab dan Cadar dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah. Terj.

Abu Said Al-Ansori. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1994.

Page 50: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

98

----------Risalah-Risalah Ibnu Taimiyah Tentang Ibadah. terj. Qadirun Nur Solo:

Pustaka Mantiq, 1995.

----------Risalah-Risalah Ibnu Taimiyah Tentang Tafsir al-Qur‟an. terj. Qadirun

Nur. Solo: Pustaka Mantiq, 1995.

---------- Daqoiq at Tafsir juz 3. Beirut: Muasisah ulum al-Qur‟an.

Thawilah Syaikh Abdul Wahhab Abdussalam. Panduan Berbusana Islami.

Jakarta: Almahira, 2007.

Ulum Bahrul. “Jilbab dalam pandangan Abu al A‟la al Maududi dan Muhammad

Nasiruddin al Bani.” Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Pemikiran Islam UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2008.

Vieska-vieska.blogsot.com/2011/11/faktor-faktor-penghambat-

perubahan.html?m=1.

Walid Muhammad. Etika Berpakaian Bagi Perempuan. Malang: UIN Malang

Press, 2012.

Zoehelmy. “Relasi Suami - Istri Dalam Al Qur'an (Studi Komparasi Penafsiran

Asghar Ali Engineer Dan Nasaruddin Umar).” Skripsi Sarjana UIN sunan

Kali Jaga tidak diterbitkan. (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013.

Page 51: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang
Page 52: PENAFSIRAN IBNU TAIMIYAH DAN ASGHAR ALI ENGINEER …digilib.uin-suka.ac.id/25027/1/13530040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Sonia, Alfi, Fina, Tari, Merisa, adalah teman yang baik yang

100

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Pribadi

Nama : Della Masita Hasanah

Tempat/ Tanggal Lahir : Grobogan, 18 Mei 1995

Alamat asal : RT 01/ RW 04 Ngrao Selatan, Pakis, Kradenan,

Grobogan, Jawa Tengah.

Alamat di Yogya : PP. Nurul Ummah Putri Kotagede

Email : [email protected]

No. Hp : 085799791382

Nama Orangtua :

1. Ayah : Sutomo

2. Ibu : Siti Uswatun Hasanah

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal :

a. TK Darma Wanita Pakis, lulus 2000

b. SD Negeri 3 Pakis lulus 2006

c. SMP Negeri 6 Purwodadi, lulus 2010

d. MAN Sunan Pandanaran, lulus 2013

e. Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir UIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta, masuk 2013

2. Pendikan Non Formal :

a. PP. Al-Masyhuri, Purwodadi : 2007-2008

b. PP. Darut-Taqwa, Purwodadi : 2009-2010

c. PP. Sunan Pandanaran, Yogyakarta : 2010-2013

d. PP. Nurul Ummah, Yogyakarta : 2013-Sekarang

e. Madrasah Diniyah Nurul Ummah : 2012-Sekarang.