pemetaanvariabel-rancangan

26
PEMETAAN VARIABEL DAN LATIHAN SOAL (METODOLOGI PENELITIAN) Wahono Sumaryono Ahmad Saufi

Upload: alvinaevania

Post on 14-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

statistika

TRANSCRIPT

  • PEMETAAN VARIABEL

    DAN LATIHAN SOAL(METODOLOGI PENELITIAN)

    Wahono Sumaryono

    Ahmad Saufi

  • Perumusan Masalah (review)

    1. Perumusan masalah berdasarkan analisis/pemetaan variabel dalam

    kasus yang mempunyai hubungan sebab akibat.

    2. Perumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya yang padat dan

    jelas serta memberikan petunjuk tentang pengumpulan data.

    Pemetaan Variabel

    Sebab Hubungan Akibat

  • Pemetaan Variabel (review)Sebab Hubungan Akibat

    Variabel Kendali(Determinant var.)

    Variabel Moderator(Moderator var.)(Moderator var.)

    Variabel Bebas(Independent var.)

    Variabel Acak(Random var.)

    Variabel Antara(Intervening var.)

    Variabel Tergantung(Dependent var.)

  • Hipotesis (review)

    1. Jawaban sementara terhadap masalah.

    2. Rangkuman kesimpulan.

    3. Jawaban masalah penelitian yang secara teoritis paling tinggi 3. Jawaban masalah penelitian yang secara teoritis paling tinggi

    tingkat kebenarannya.

    4. Pernyataan keadaan populasi yang akan diuji.

  • Latihan Membuat Rancangan Penelitian

    1. Seorang mahasiswi bernama Sri Madonna ditugaskan untuk

    melakukan uji kualitas terhadap 2 produk susu segar yang berasal

    dari produsen x dan y. Sampel yang digunakan untuk uji tersebut

    sebanyak 10 botol dari masing-masing produk dengan replikasi 2

    kali (duplo). Kedua jenis sampel tersebut telah mengalami

    penyimpanan selama 4 jam sebelum dilaksanakan uji kualitasnya.penyimpanan selama 4 jam sebelum dilaksanakan uji kualitasnya.

    a. Uraikan semua variabel terkait secara sistematis dan isilah

    masing-masing variabel dengan keterangan yang jelas.

    b. Berapa jumlah sampel yang diperlukan?

  • Latihan Membuat Rancangan Penelitian

    2. Seorang mahasiswa FFUP bernama John Tulalit bermaksud

    mengadakan penelitian mengenai ada/tidaknya perbedaan kadar

    Anthocyanin dalam bunga ceria dari kelompok tanaman yang

    cukup memperoleh sinar matahari dengan kelompok tanaman

    sama yang tumbuh di tempat teduh kurang sinar matahari. Spesies

    dan varietas ke dua kelompok tanaman tersebut sama, dan analisa dan varietas ke dua kelompok tanaman tersebut sama, dan analisa

    tanah tempat tumbuh secara kimia kualitatif dan kuantitatif tidak

    ada perbedaan bermakna. Untuk pemeriksaan kadar anthocyanin

    digunakan metode spektrofotometri.

    a. Buatlah judul, latar belakang, perumusan masalah, dan

    hipotesisnya.

    b. Buat rancangan penelitiannya secara skematis.

    c. Buat pemetaan variabelnya.

  • Latihan Membuat Rancangan Penelitian

    3. Suatu penelitian eksploratif-eksperimental dilakukan oleh Endang

    gemini tentang efek menghambat spermatogenesis dari ekstrak

    buah pare pada tikus jantan. Ekstrak yang diuji berbeda kadarnya

    yakni 10% dan 20% masing-masing dari buah pare muda dan

    masak. Adapun usia tikus jantan yang diuji adalah 5 bulan. Tiap

    kelompok uji sebanyak 10 ekor. kelompok uji sebanyak 10 ekor.

    a. Buatlah judul, perumusan masalah, dan hipotesisnya.

    b. Buat rancangan penelitiannya secara skematis.

    c. Berapa jumlah minimal tikus yang digunakan?

    d. Metode statistik apa yang digunakan untuk analisa?

  • Uji kualitas susu segar oleh Sri Madonna (#1)

    Variabel KendaliProdusen

    Variabel ModeratorWaktu Penyim-Panan (4 jam)

    Variabel Bebas

    Variabel AntaraProses pemeriksaan kualitas susu segar

    Variabel TergantungKualitas susu segar

    dari produsen x dan yVariabel Bebas

    Metode pemeriksaankualitas

    Variabel AcakSampel susu segar dari

    perusahaan x dan y

    Validitas fungsiperalatan untukpemeriksaan kualitas

    Bahan kimia yang digunakan

    Operator yang kompeten

    Kualitas susuKadar proteinKadar lemakKadar calciumBobot jenisAngka cemaran mikroba (min)/(max)dll

    Jumlah minimal sampel susu segar yang diperlukan:Produsen x = 2 x 10 botol = 20 botolProdusen y = 2 x 10 botol = 20 botolJumlah total = 40 botol

  • Penetapan kadar Anthocyanin oleh John Tulalit (#2)

    a. Judul:

    Penetapan Kadar Anthocyanin dari Bunga Ceria yang Memperoleh Intensitas Sinar Matahari Berbeda Secara Spektrofotometri

    b. Perumusan masalah:

    Anthocyanin adalah pigmen bunga, dimana struktur kimianya termasuk golongan flavonoid. Flavonoid merupakan metabolit sekunder yang dibiosintesakan dalam tanaman yang bersangkutan (dalam hal ini tanaman dibiosintesakan dalam tanaman yang bersangkutan (dalam hal ini tanaman bunga ceria) melalui jalur fenilpropan dengan prekursor asam amino fenilalanin. Kadar fenilalanin dalam tanaman dipengaruhi oleh kemampuan tanaman melakukan fotosintesis. Fotosintesis terjadi secara maksimal bila tanaman memperoleh cukup sinar matahari. Selain intensitas sinar matahari, kualitas tanah dimana tanaman tersebut tumbuh juga dapat mempengaruhi kemampuan tanaman men-sintesis metabolit sekunder. Mengingat kualitas tanah tempat tumbuh tanaman tersebut dinyatakan tidak berbeda secara bermakna kualitasnya, maka intensitas sinar matahari menjadi faktor penentu. Apakah bunga ceria yang memperoleh intensitas sinar matahari lebih

    banyak akan menghasilkan kadar anthocyanin yang lebih tinggi?

  • Penetapan kadar Anthocyanin oleh John Tulalit (#2)

    c. Hipotesis:

    Tanaman bunga ceria yang tumbuh ditempat yang cukup sinar

    matahari diduga memiliki kadar antocyanin yang lebih tinggi

    dibandingkan tanaman yang tumbuh di tempat teduh kurang sinar

    matahari.

  • ISHS Acta Horticulturae 640: XXVI International Horticultural Congress: Viticulture - Living with Limitations LIGHT COMPONENTS CONTRIBUTING TO ACCUMULATION OF ANTHOCYANINS IN 'CROS COLMAN' GRAPE BERRIES Authors: I. Kataoka, K. Beppu, T. Yanagi, K. Okamoto Keywords: anthocyanin, coloration, grapes, light components, visible light, UV Abstract: The contribution of light with different wavelengths to the accumulation of anthocyanins was investigated by using berry sections. At veraison, the equatorial sections were dissected from softened green berries of Gros Colman and were placed in plastic petri dishes containing 0.4 M sucrose. These sections were thereafter subjected to several light treatments for 72 hr, after which anthocyanin concentration was measured. Under white and UV fluorescent light, anthocyanins started to accumulate 48 hr after initiating illumination. After 72 hr, anthocyanin concentration was markedly increased by white light. Under UV lighting, a considerable amount of anthocyanins concentration was markedly increased by white light. Under UV lighting, a considerable amount of anthocyanins also accumulated relative to dark conditions. As white and UV light intensities increased, anthocyanins gradually increased, but this promoting effect of light on the accumulation of anthocyanin was saturated at 60 mol m-2 s-1 for white and 0.4 W m-2 for UV. Using LEDs emitting specific wavelengths ranging from the blue to far red regions, the action spectrum for anthocyanin accumulation was determined. Among the visible light wavelengths, blue light largely enhanced anthocyanin accumulation, as did red and far-red wavelengths, while the green to yellow range was less effective. These results suggested that the relatively short wavelength band ranging from blue to UV was important for the accumulation of anthocyanins in Gros Colman grapes.

  • Penetapan kadar Anthocyanin oleh John Tulalit (#2)

    Variabel KendaliIntensitas sinar matahari

    Variabel ModeratorKualitas tanah

    (dosis pemupukan)Variabel AntaraProses penetapan

    Variabel TergantungKadar Anthocyanin dalam

    d. Pemetaan Variabel

    Variabel BebasMetode spektrofotometri

    Variabel AcakSampel bunga ceria

    Proses penetapan Kadar Anthocyanin

    Kadar Anthocyanin dalamBungan ceria A dan B

    Validitas fungsispektrofotometri

    Reagen yang digunakan

    Operator yang kompetendan mengikuti SOP

    A=cukup sinar matahariB=kurang sinar matahari

  • Penetapan kadar Anthocyanin oleh John Tulalit (#2)

    e. Rancangan penelitian:

    Penetapan Kadar AnthocyaninDalam bunga ceria

    Tanaman cukup sinar matahari

    Tanaman kurangsinar matahari

    Bunga ceria Bunga ceria

    Kadar Anthocyanin Kadar Anthocyanin

    Spektrofotometri

    Bandingkan!Tarik kesimpulan secara statistik uji t / anova

  • Penetapan Kadar Antocyanin (#2)e. Rancangan penelitian skematis:

    Penetapan Kadar AnthocyaninDalam bunga ceria

    Dosis Pupuk 5% Dosis Pupuk 10%

    Tanaman cukup sinar matahari

    Tanaman kurang sinar matahari

    Dosis Pupuk 10% Dosis Pupuk 5%

    10 bunga ceria 10 bunga ceria 10 bunga ceria10 bunga ceriaKadar antocyanin Kadar antocyanin Kadar antocyanin Kadar antocyanin

    a b

    d

    e

    c

    f

  • Penetapan kadar Anthocyanin oleh John Tulalit (#2)

    Cukup sinar matahari Kurang sinar matahari

    Dosis pupuk 5%

    1 62 73 84 9

    1 62 73 84 94 9

    5 104 95 10

    Dosis pupuk 10%

    1 62 73 84 95 10

    1 62 73 84 95 10

  • Pengaruh ekstrak buah pare oleh Endang Gemini (#3)

  • Pengaruh ekstrak buah pare oleh Endang Gemini (#3)

    Antispermatogenic and androgenic activities of Momordica charantia (Karela) in albino rats Journal of Ethnopharmacology, Volume 61, Issue 1, May 1998, Pages 9-16Mulla Zehera Naseem, Srinivas Reddy Patil, Somnath Reddy Patil, Ravindra and Saraswati B. Patil.

    AbstractPetroleum ether, benzene and alcohol extracts of the seeds of Momordica charantiatested in rats at the dose level of 25 mg/100 g body weight for 35 days showed tested in rats at the dose level of 25 mg/100 g body weight for 35 days showed antispermatogenic activity as the number of spermatocytes, spermatids and spermatozoa was decreased. Increase in cholesterol level and Sudanophilic lipid accumulation indicates inhibition in the steroidogenesis. At the same time the weight of epididymis, prostate gland, seminal vesicle and levator ani was increased which showed its androgenic property. Out of the three extracts, the alcohol extract was more potent in its antispermatogenic, antisteroidogenic and androgenic activities.

    Author Keywords: Momordica charantia; Antispermatogenic; Androgenic

  • Pengaruh ekstrak buah pare oleh Endang Gemini (#3)J. Basic Clin. Physiol Pharmacol. 2005 ;16 (1):53-66 16187486 (P,S,G,E,B)

    Effect of graded doses of Momordica charantia seed extract on rat sperm: scanning electron microscope study. M M Girini, R Nazeer Ahamed, R H Aladakatti (Department of Post-Graduate Studies & Research in Zoology Karnatak University, Dharwad 580003, India).

    Morphological changes in sperm of albino rats observed under scanning electron microscopy illustrate the disturbance in the plasma membrane as well as in the microscopy illustrate the disturbance in the plasma membrane as well as in the acrosomal membrane on treatment with effect of graded doses of alcohol seed extract from Momordica charantia. Considerable changes in the shape and size of the sperm head were observed, with the middle region of the sperm head being slightly constricted dorsoventrally. Most sperm appeared morphologically abnormal in the mid-region of the tail, with formation of a balloon-like cytoplasmic droplet. The results of this study suggest that such effects may have resulted from a general disturbance in proteins and an alteration in the cauda epididymal milieu, probably due to androgen deficiency consequent to the anti-androgenic property of Momordica charantia seeds.

  • Pengaruh ekstrak buah pare oleh Endang Gemini (#3)

    a. Judul:

    Efek Ekstrak Buah Pare dengan Tingkat Kematangan dan kadar Berbeda terhadap Spermatogenesis Tikus Jantan

    Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah pare terhadap hambatan Spermatogenesis Tikus Jantan Dewasa

    b. Perumusan masalah:b. Perumusan masalah:

    Buah pare (Momordica charantia L.) mengandung senyawa x (sebutkan referensinya) yang menurut penelitian sebelumnya (sebut referensinya) dinyatakan menghambat spermatogenesis. Sebagai metabolit sekunder, senyawa x diduga dipengaruhi oleh tingkat kematangan buah pare. Disamping tingkat kematangan buah pare, kadar ekstrak yang berbeda diperhitungkan akan memberikan efek yang berbeda. Atas dasar itu, apakah ekstrak buah pare muda dan masak akan memberikan efek spermatogenesis yang berbeda? Disamping itu, apakah ekstrak dengan kadar berbeda; yakni 10% dan 20% dari buah pare muda dan masak akan memberikan efek spermatogenesis yang bebeda pula?

  • Pengaruh ekstrak buah pare oleh Endang Gemini (#3)

    Hipotesis:

    1. Ekstrak buah pare masak diduga memberikan efek hambatan

    spermatogenesis yang lebih besar pada tikus jantan dibandingkan

    ekstrak buah pare muda.

    2. Ekstrak buah pare kadar 20% diduga memberikan efek hambatan

    spermatogenesis yang lebih besar pada tikus jantan dibandingkan spermatogenesis yang lebih besar pada tikus jantan dibandingkan

    ekstrak buah pare kadar 10%.

    3. Tingkat kematangan buah pare diduga memberikan efek

    hambatan spermatogenesis yang lebih besar pada tikus jantan

    dibandingkan dengan perbedaan kadar ekstrak.

  • Pengaruh ekstrak buah pare oleh Endang Gemini (#3)

    Variabel KendaliTingkat kematangan buah

    pare (muda & masak)

    Variabel ModeratorPerbedaan kadar

    Ekstrak (10% & 20%) Variabel AntaraPemeriksaan efek

    Variabel TergantungEfek hambatan

    Variabel BebasMetode pemeriksaan

    spermatogenesis

    Variabel AcakSampel buah pare dan sampel tikus

    Pemeriksaan efek hambatan spermatogenesis

    Efek hambatanspermatogenesis

    Validitas fungsialat

    Bahan kimia yang digunakan

    Operator yang kompetendan mengikuti SOP

    Pemeriksaan mikroskopisJumlah spermaMotilitasBentuk Kekentalan (viscosity)Lama hidup

  • Pengaruh ekstrak buah pare oleh Endang Gemini (#3)e. Rancangan penelitian skematis:

    Buah Pare

    Ekstrak 10% Ekstrak 20%

    Muda Masak

    Ekstrak 20% Ekstrak 10%

    10 tikus jantan 10 tikus jantan 10 tikus jantan10 tikus jantanJml spermaMotilitasBentukKekentalanLama hidup

    Jml spermaMotilitasBentukKekentalanLama hidup

    Jml spermaMotilitasBentukKekentalanLama hidup

    Jml spermaMotilitasBentukKekentalanLama hidup

    a b

    d

    e

    c

    f

  • Pengaruh ekstrak buah pare oleh Endang Gemini (#3)

    ANOVA 2 Arah:

    1. Ada perbedaan efek hambatan spermatogenesis pada tikus jantan

    antara ekstrak buah pare masak dengan ekstrak buah pare muda.

    2. Ada perbedaan efek hambatan spermatogenesis pada tikus jantan

    antara ekstrak buah pare kadar 20% dengan ekstrak buah pare antara ekstrak buah pare kadar 20% dengan ekstrak buah pare

    kadar 10%.

    3. Ada perbedaan efek hambatan spermatogenesis pada tikus jantan

    antara ekstrak buah pare masak kadar 20% dengan ekstrak buah

    pare muda kadar 10%.

  • Pengaruh ekstrak buah pare oleh Endang Gemini (#3)

    Anova 2 arah; terdapat 2 jenis (tingkat kematangan) buah pare, tiap jenis memiliki 2 taraf (kadar), dan tiap kombinasi diujikan terhadap 10 ekor tikus jantan (jumlah sperma, motilitas, bentuk, kekentalan, lama hidup, dll).

    Buah Pare Muda

    Buah Pare Masak

    1 1 2 2 3 3 4 4

    Ekstrak 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9

    Ekstrak kadar 10%

    10 10 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9

    Ekstrak kadar 20%

    10 10

  • Pengaruh ekstrak buah pare oleh Endang Gemini (#3)

    Uji t (antar perlakuan):

    1. Efek hambatan spermatogenesis pada tikus jantan ekstrak buah

    pare masak lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak buah pare

    muda.

    2. Efek hambatan spermatogenesis pada tikus jantan ekstrak buah 2. Efek hambatan spermatogenesis pada tikus jantan ekstrak buah

    pare kadar 20% lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak buah

    pare kadar 10%.

    3. Efek hambatan spermatogenesis pada tikus jantan ekstrak buah

    pare masak kadar 20% lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak

    buah pare muda kadar 10%.

  • c. Jumlah tikus minimal yang digunakan = 4 x 10 = 40 ekor

    d. Uji statistik

    a , b Uji statistik apaa , b Uji statistik apa

    c , d Uji statistik apa

    e , f Uji statistik apa