pemetaan percepatan getaran tanah maksimum dan · pdf filetanah akibat seringnya terjadi gempa...

6

Click here to load reader

Upload: truongdang

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan · PDF filetanah akibat seringnya terjadi gempa bumi di wilayah ... jian rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) di Kota Bengkulu. Untuk

SIMETRI, Jurnal Ilmu Fisika Indonesia Volume 1 Nomor 2(D) September 2012

Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum danKerentanan Seismik Akibat Gempa Bumi untuk MendukungRencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Bengkulu

Arif Ismul Hadi1), Muhammad Farid1), dan Yulian Fauzi2)

1)Jurusan Fisika FMIPA Universitas Bengkulu, Indonesia2)Jurusan Matematika FMIPA Universitas Bengkulu, Indonesia

Intisari: Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan Kerentanan Seismik Akibat Gempa

Bumi untuk Mendukung Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Bengkulu. Penelitian ini bertu-

juan mengetahui nilai peak ground acceleration (PGA) sebagai parameter kekuatan getaran tanah akibat gempa bumi

di beberapa titik di Kota Bengkulu dengan cara zonasi, menghitung indeks kerentanan seismik akibat gempa bumi dan

membuat peta PGA dan kerentanan seismik akibat gempa bumi Kota Bengkulu dan melakukan analisis dampaknya.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan laboratorium. Penelitian lapangan berupa akuisi data untuk menda-

patkan nilai indeks kerentanan seismik pada titik-titik lokasi yang ditetapkan secara zonasi. Selanjutnya pengumpulan

data historis gempa bumi yang bersumber dari BMKG maupun USGS selama periode ulang 40 tahun di Kota Bengkulu

(1971-2011) dengan magnitudo gempa ≥ 5 SR dan kedalaman ≤ 70 km. Perhitungan PGA berdasarkan pendekatan

rumus empiris MCGuirre R.K, sedangkan akuisisi data mikrotremor menggunakan Seismometer model Portable Seismo-

graph TDL-303S. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai PGA rata-rata pada beberapa titik lokasi di kecamatan

di Kota Bengkulu berdasarkan data historis gempa selama periode 40 tahun (1971-2011) adalah 297,28 s.d. 300,47

gals dengan nilai PGA rata-rata terendah berada di wilayah Kec. Gading Cempaka, Ratu Agung dan Sungai Serut

sedangkan PGA tertinggi di daerah sekitar Kec. Kampung Melayu. Nilai indeks kerentanan seismik terbesar berada di

Kec. Ratu Agung yaitu sebesar 10,86. Nilai PGA di Kota Bengkulu secara umum memiliki tingkat resiko besar tiga dan

resiko sangat besar dan indeks kerentanan seismik ≥ 9 merupakan daerah yang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi

terhadap kejadian gempa bumi

Kata kunci: percepatan getaran tanah maksimum, indeks kerentanan seismik, RTRW, dan MCGuirre R.K.

Abstract: Mapping Peak Ground Acceleration and Seismic Vulnerability Due to Earthquake for Sup-

port Spatial Planning and Regional in Bengkulu City. This study goals to determine the value of peak ground

acceleration (PGA) as a parameter of the ground vibration strength of the earthquake at some point in Bengkulu city by

way of zoning, seismic vulnerability index to calculate the earthquake and create a map of PGA and seismic vulnerability

of the earthquake city of Bengkulu and do impact analysis. This research is a field and laboratory. Field research in the

form of the acquisition of data for seismic vulnerability index values at the points specified locations zoning. Furthermore,

the collection of historical data sourced from the earthquake of BMKG although USGS during the 40-year period in the

city of Bengkulu (1971-2011) with earthquake magnitude of ≥ 5 SR and depth of ≤ 70 km. PGA calculations based on

approach McGuire RK empirical formula, while using seismometer data acquisition mikrotremor Portable Seismograph

Model TDL-303S. The results of this study showed that the average value of PGA at some point in the sub-location in

the city of Bengkulu earthquake based on historical data over a period of 40 years (1971-2011) was 297.28 until 300.47

gals with an average value of the lowest in the area of district of Gading Cempaka, Ratu Agung and Sungai Serut while

the highest PGA in the area around the district of Kampung Melayu. Seismic vulnerability index value is highest in the

district of Ratu Agung in the amount of 10.86. PGA values in the city of Bengkulu in general had a great three levels

of risk and the risk is very large and seismic vulnerability index ≥ 9 is an area that has a high level of vulnerability to

earthquakes.

Keywords: peak ground acceleration, Seismic vulnerability index, Spatial planning and regional and MCGuirre R.K.

E-mail: [email protected]

Received : 10 Juli 2012; Accepted : 20 Juli 2012

c© 2012 SIMETRI 1217-81

Page 2: Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan · PDF filetanah akibat seringnya terjadi gempa bumi di wilayah ... jian rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) di Kota Bengkulu. Untuk

Arif dkk./Pemetaan Percepatan Getaran Tanah . . . SIMETRI Vol.1 No.2(D) Sept’12

1 PENDAHULUAN

P osisi Kota Bengkulu berada dalam zona subduksi(pertemuan) antara lempeng Indo-Australia dan

Euro-Asia. Konsekuensi logis dari kondisi terse-but mengakibatkan Kota Bengkulu merupakan daerahyang sangat rawan terhadap bencana gempa bumi.Menurut catatan terjadinya gempa bumi tektonik daritahun 1900 sampai dengan 2010, sekitar 95% sum-ber gempa bumi berada di bawah Samudra Hin-dia yang berbatasan langsung dengan Kota Bengkulu[1], sehingga wilayah pantai merupakan obyek yanglebih dahulu menderita getaran gempa bumi dan im-plikasi yang diderita lebih besar dibandingkan dengandaratan. Banyaknya titik abrasi di sepanjang pan-tai Kota Bengkulu diduga karena kondisi kerentanantanah akibat seringnya terjadi gempa bumi di wilayahtersebut. Di sisi lain Pemerintah Kota Bengkulu telahmencanangkan pembangunan di wilayah pantai seba-gai obyek wisata bahari dengan rencana pembangu-nan hotel, sarana olah raga, pusat perbelanjaan danpengembangan permukiman.

Usaha memprediksi kapan, dimana dan berapa ke-kuatan gempa bumi sampai saat ini belum berhasildengan tepat, maka usaha paling baik dalam mengan-tisipasi bencana gempa bumi adalah dengan melaku-kan mitigasi bencana gempa bumi. Salah satu upayamitigasi bencana gempa bumi adalah melakukan ka-jian rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) di KotaBengkulu. Untuk itu diperlukan sebuah peta per-cepatan getaran tanah maksimum (peak ground accel-eration/PGA) dan kerentahan seismik akibat gempabumi. Peta ini menggambarkan tingkat kerawa-nan terhadap bencana gempa bumi untuk keperluanRTRW maupun konstruksi bangunan tahan gempa.

Gempa bumi merupakan gejala fisik yang ditandaidengan bergetarnya bumi dengan berbagai intensi-tas. Getaran-getaran tersebut terjadi karena ter-lepasnya energi secara tiba-tiba. Menurut teori elas-tic rebound yang dikemukakan oleh Reid menjelaskanbahwa energi elastik atau strain akan terakumulasipada zona sesar/lempeng aktif akibat adanya perge-rakan relatif di antara kedua blok zona patahan terse-but. Akumulasi strain ini kemudian dilepaskan sekali-gus dalam satu hentakan keras. Siklus gempa mem-punyai rentang waktu antar gempa dan besar gempayang selalu sama apabila gaya-gayanya tetap [2].

Percepatan getaran tanah maksimum adalah suatunilai yang dihitung di titik pengamatan/titik peneli-tian pada permukaan bumi dari riwayat gempa bumidengan nilai perhitungan dipilih yang paling besar.Nilai percepatan getaran tanah yang akan diperhi-tungkan sebagai salah satu bagian dalam perencanaanbangunan tahan gempa adalah nilai percepatan tanahmaksimum [3]. Percepatan getaran tanah maksimumatau peak ground acceleration (PGA) adalah nilai

terbesar percepatan tanah pada suatu tempat yangdiakibatkan oleh getaran gempa bumi dalam peri-ode waktu tertentu. Kondisi geologis tanah yang sa-ngat menentukan besarnya kecilnya nilai PGA adalahtingkat kepadatan tanah di daerah tersebut. Semakinpadat tanah maka nilai PGA di daerah tersebut se-makin kecil. Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapan-gan bahwa bangunan yang dibangun di atas strukturtanah yang padat pada saat gempa bumi terjadi padatahun 2000 (7,3 SR) mengalami kerusakan lebih ringandaripada bangunan yang dibangun di atas strukturtanah yang kurang padat [4].

Kerentanan seismik ditentukan oleh nilai indekskerentanan seismik (Kg) yang menggambarkan tingkatkerentanan lapisan tanah permukaan terhadap defor-masi saat terjadi gempa bumi. Indeks kerentanan seis-mik berkaitan dengan kondisi geomorfologis. Hasilpenelitian Nakamura (2000) di Kobe, Jepang menun-jukkan bahwa indeks kerentanan seismik tinggi diper-oleh di daerah pesisir yang tersusun oleh material alu-vium. Hasil penelitian Gurler dkk. [5] di Mexico Citydan Saita dkk. [6] di Intramuros, Pilipina menunjukkanbahwa indeks kerentanan seismik tinggi tersebar didaerah bekas rawa dan reklamasi. Untuk daerah per-batasan antara dataran aluvial dan perbukitan me-nunjukkan bahwa nilai indeks kerentanan seismik re-latif rendah, sedangkan untuk kawasan perbukitan,indeks kerentanan seismik menunjukkan nilai sangatrendah [5].

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahuinilai PGA sebagai parameter kekuatan getaran tanahakibat gempa bumi di beberapa titik di Kota Bengkuludengan cara zonasi, menghitung indeks kerentananseismik akibat gempa bumi di Kota Bengkulu danmembuat peta PGA dan kerentanan seismik akibatgempa bumi Kota Bengkulu dan melakukan analisisdampaknya.

2 METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan la-boratorium. Penelitian lapangan berupa akuisi datauntuk mendapatkan nilai indeks kerentanan seismikpada titik-titik lokasi yang ditetapkan secara zonasi.Selanjutnya pengumpulan data historis gempa bumiyang bersumber dari BMKG maupun USGS selamaperiode ulang 40 tahun di Kota Bengkulu (1971-2011) dengan ketentuan magnitudo gempa ≥ 5 SRdan kedalaman ≤ 70 km. Pengambilan titik zonasipenelitian dilakukan dengan sistem zonasi yang me-ngacu pada masing-masing wilayah kecamatan (8 ke-camatan) yang ada di Kota Bengkulu. Masing-masingkecamatan tersebut diambil satu titik data yangmeliputi data posisi dan ketinggian dengan menggu-nakan Global Positioning System (GPS) serta dataindeks kerentanan sismik di lokasi tersebut secara

1217-82

Page 3: Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan · PDF filetanah akibat seringnya terjadi gempa bumi di wilayah ... jian rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) di Kota Bengkulu. Untuk

Arif dkk./Pemetaan Percepatan Getaran Tanah . . . SIMETRI Vol.1 No.2(D) Sept’12

zonasi. Perhitungan percepatan getaran tanah maksi-mum (PGA) berdasarkan pendekatan rumus empirisMCGuirre R.K. [7]:

α =472, 3× 100,278Ms

(R + 25)1,301(1)

dengan Ms = magnitudo gelombang permukaan danR = jarak hiposenter (km). Akuisisi data mikrotremormenggunakan Seismometer model Portable Seis-mograph TDL-303S yang langsung merekam datamikrotremor. Data ini selanjutnya diolah menggu-nakan Software Geopsy untuk memperoleh frekuensidominan dan puncak spektrum di setiap lokasi yangdipilih, sehingga diperoleh nilai indeks kerentananseismik berdasarkan persamaan [8,5,6,9]:

Kg = A2/f0 (2)

dengan A = puncak spektrum mikrotremor dan f0

= frekuensi resonansi. Setelah nilai PGA dan indekskerentanan seismik diperoleh, kemudian dibuat petakontur zonasi PGA dan Kerentanan Seismik denganprogram Arc View GIS 3.3. di Kota Bengkulu.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah KotaBengkulu. Akuisisi data historis gempa bumi maupunindeks kerentanan seismik dilakukan di setiap keca-matan di Kota Bengkulu. Pada masing-masing keca-matan (sebanyak 8 kecamatan) diambil satu titik datapada koordinat yang sama, sehingga dapat diketahuinilai percepatan getaran tanah maksimun (PGA) danindeks kerentanan seismik pada lokasi tersebut. Ber-dasarkan data historis gempa selama 40 tahun (1971-2011) dapat diketahui nilai PGA pada masing-masinglokasi tersebut. Nilai PGA pada masing-masing ke-camatan yang telah diolah ditampilkan pada Tabel1. Berdasarkan nilai PGA rata-rata ini pada masing-masing titik lokasi di setiap kecamatan kemudiandipetakan untuk melihat sebarannya. Hasil peta PGAdan sebarannya ditampilkan pada Gambar 1. Ada-pun hasil pengolahan nilai indeks kerentanan seismikdi titik-titik lokasi pada masing-masing kecamatan diKota Bengkulu di tampilkan pada Tabel 2.

Nilai indeks kerentanan seismik di titik-titik lokasipada masing-masing kecamatan tersebut diperolehberdasarkan nilai amplifikasi dan frekuensi dominanyang diperoleh di lapangan dan selanjutnya dipetakan,sehingga dapat terlihat sebarannya. Sebaran nilai in-deks kerentanan seismik dapat dilihat pada Gambar2.

Berdasarkan peta PGA rata-rata di Kota Bengkulupada Gambar 1 menunjukkan bahwa daerah yangmemiliki tingkat paling tinggi resiko gempa berdasar-kan percepatan getaran tanah berada di wilayah Kec.

Tabel 1: Nilai PGA rata-rata pada masing-masing keca-matan di Kota Bengkulu

Lintang Bujur PGA Kecamatan(Derajat) (Derajat) Rerata

(gals)

−3, 80 102,27 297,30 Ratu Samban

−3, 79 102,26 297,31 Teluk Segara

−3, 76 102,28 297,29 Muara Bangkahulu

−3, 91 102,32 300,47 Kampung Melayu

−3, 88 102,34 300,45 Selebar

−3, 83 102,29 297,28 Gading Cempaka

−3, 81 102,29 297,28 Ratu Agung

−3, 78 102,29 297,28 Sungai Serut

Gambar 1: Peta nilai PGA rata-rata di Kota Bengkulu

Kampung Melayu dan Selebar yang nilai PGA-nya diatas 300 gals, sedangkan kecamatan-kecamatan lain-nya (Kec. Muara Bangka Hulu, Kec. Teluk Segara,Kec. Ratu Samban, Kec. Ratu Agung, Kec. Su-ngai Serut dan Kec. Gading Cempaka), nilai PGA-nya antara 200-300 gals. Nilai PGA rata-rata yangdiperoleh ini berdasarkan pendekatan rumus empirisMcGiurre R.K. dan kejadian gempa selama periode 40tahun (1971-2011) serta tidak memperhitungkan fak-tor kondisi geologis daerah setempat, sehingga perhi-tungan nilai PGA rata-rata merupakan kejadian per-cepatan getaran tanah maksimum di batuan dasar(bedrock)/bukan di atas permukaan tanah dan hasilyang diperoleh juga tidak terlalu berbeda jauh. Be-sarnya nilai PGA ini lebih banyak dipengaruhi olehbesarnya nilai magnitude gempa dan jarak titik penga-matan ke hiposenter (sumber gempa). Semakin be-sar nilai magnitude gempa dan semakin dekat dengan

1217-83

Page 4: Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan · PDF filetanah akibat seringnya terjadi gempa bumi di wilayah ... jian rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) di Kota Bengkulu. Untuk

Arif dkk./Pemetaan Percepatan Getaran Tanah . . . SIMETRI Vol.1 No.2(D) Sept’12

Tabel 2: Nilai indeks kerentanan seismik pada masing-masing kecamatan di Kota Bengkulu

Lintang Bujur A fo (Hz) Kg Kecamatan(Derajat) (Derajat)

-3,78 102,29 3,01 9,81 0,93 Sungai Serut

-3,79 102,26 4,11 5,21 3,24 Teluk Segara

-3,83 102,29 3,15 1,57 6,33 Gading Cempaka

-3,88 102,34 3,49 5,16 2,36 Selebar

-3,91 102,32 4,76 3,89 5,81 Kampung Melayu

-3,76 102,28 1,99 6,10 0,65 Muara Bangkahulu

-3,81 102,29 2,62 0,63 10,86 Ratu Agung

-3,80 102,27 2,27 1,59 3,24 Ratu Samban

Gambar 2: Peta nilai indeks kerentanan seismik di KotaBengkulu

sumber gempa, maka nilai PGA-nya akan semakin be-sar. Nilai terbesar PGA diperoleh dari kejadian gempagempa tahun 2007 pada posisi 4,67 LS dan 101,13 BTdengan kedalaman 10 km dan jarak dari titik penga-matan ke sumber gempa sebesar 10,10 km.

Menurut Fauzi [10], tingkat resiko gempa dengan ni-lai PGA 200-300 gals akan setara dengan nilai Mod-ified Mercally Intensity (MMI) pada skala VIII-IX(resiko besar tiga), sedangkan nilai PGA 300-600gals setara dengan nilai MMI pada skala IX-X (re-siko sangat besar). Skala MMI merupakan uku-ran kualitatif gempa atau skala gempa berdasarkankerusakan yang ditimbulkannya. Pada skala VIII(MMI) identifikasi kejadian dapat berupa kerusakanringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat,retak-retak pada bangunan yang kuat, dinding dapatlepas dari rangka rumah, cerobong asap dari pabrik-pabrik dan monumen-monumen roboh dan air men-

jadi keruh. Pada skala IX (MMI) identifikasi keja-dian dapat berupa kerusakan pada bangunan yangkuat rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus banyakretak-retak pada bangunan yang kuat, rumah tampakagak berpindah dari pondasinya dan pipa-pipa dalamrumah putus. Adapun pada skala X (MMI) identifikasikejadian dapat berupa bangunan dari kayu yang kuatrusak, rangka-rangka rumah lepas dari pondasinya,tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor di se-tiap sungai dan di tanah yang curam [11].

Untuk nilai indeks kerentanan seismik di wilayahKota Bengkulu, titik lokasi yang mempunyai nilaiindeks kerentanan seismik tertinggi berada di Kec.Ratu Agung sebesar 10,86, sedangkan yang paling ke-cil di Kec. Muara Bangka Hulu dengan nilai indekskerentanan seismik sebesar 0,65 (Tabel 2). Nilai in-deks kerentanan seismik ini berkaitan dengan tingkatkerawanan suatu wilayah dari ancaman resiko gempabumi. Semakin besar nilai indeks kerentanan seismikdi suatu wilayah, maka tingkat resiko gempa bumiterhadap kerusakan akibat gempa bumi semakin be-sar [12]. Nilai indeks kerentanan seismik yang diper-oleh ini sudah memperhitungkan faktor-faktor kon-disi geologis daerah setempat (local site effect). Padadaerah yang memiliki nilai indeks kerentanan seismikyang tinggi, frekuensi dominannya sangat rendah. Halini menunjukkan bahwa lapisan sedimen yang ”menu-tupi” batuan dasar relatif tebal. Pada lapisan sedimenyang tebal, apabila disertai dengan penguatan getarangelombang seismik (nilai amplifikasi) besar, maka akanmenghasilkan nilai indeks kerentanan seismik yang be-sar pula seperti ditunjukkan pada gambar 2. Mengacukepada peta geologi lembar Bengkulu, Sumatera [13]

menunjukkan bahwa pada titik lokasi yang mempunyainilai indeks kerentanan seismik yang tinggi, material(batuan) penyusunnya terdiri dari pasir, lanau, lem-pung dan kerikil. Material ini mempunyai sifat lepashingga agak padat, kemampuan meloloskan airnyarendah hingga sedang. Daya dukung terhadap pon-dasi tergolong kurang baik. Kondisi jenis tanah jugasangat mempengaruhi daya dukung terhadap bangu-

1217-84

Page 5: Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan · PDF filetanah akibat seringnya terjadi gempa bumi di wilayah ... jian rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) di Kota Bengkulu. Untuk

Arif dkk./Pemetaan Percepatan Getaran Tanah . . . SIMETRI Vol.1 No.2(D) Sept’12

nan di atasnya. Semakin padat batuan (densitas-nya tinggi), maka tingkat kerusakan bangunan relatiflebih kecil dan sebaliknya. Batuan sedimen yang lu-nak juga merupakan faktor yang menyebabkan am-plifikasi gelombang gempa [14]. Akibat kerentananseismik yang tinggi di atas sedimen lunak dan me-ngandung air dapat mengakibatkan penurunan mukatanah. Penurunan muka tanah ini disebabkan karenatekanan air pori hidrostatis yang berlebihan yangmenyebabkan terjadinya likuifaksi, sehingga tanahtidak mampu untuk menahan bangunan yang beradadi atasnya. Studi kasus pada peristiwa gempa tahun2000 dan 2007 menunjukkan bahwa di daerah peneli-tian yang mempunyai nilai indeks kerentanan seismikyang tinggi beberapa bangunan amblas karena me-ngalami likuifaksi. Hasil penelitian Sungkono dkk. [15]

juga menunjukkan bahwa parameter frekuensi naturaldan indeks kerentanan seismik dapat digunakan untukmengevaluasi kekuatan bangunan. Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas, khususnya di daerah yangmempunyai nilai PGA dan indeks kerentanan seis-mik yang tinggi, untuk merencanakan pendirian su-atu bangunan memerlukan kualitas bahan bangunanyang lebih baik dan konstruksi yang kokoh, sehinggamampu menahan goncangan terhadap gempa bumidan dapat meminimalkan resiko terhadap kejadiangempa bumi. Selain itu untuk rencana tata ruang danwilayah (RTRW) khususnya dalam pendirian bangu-nan perlu menempatkan bangunan maupun prasaranalainnya di daerah yang mempunyai nilai PGA dan in-deks kerentanan seismiknya rendah.

4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan se-bagai berikut:

1. Nilai PGA rata-rata pada beberapa titik lokasi dikecamatan di Kota Bengkulu berdasarkan datahistoris gempa selama periode 40 tahun (1971-2011) adalah 297, 28 s.d. 300,47 gals. PGA rata-rata terendah berada di wilayah Kec. GadingCempaka, Ratu Agung dan Sungai Serut sedan-gkan PGA tertinggi di daerah sekitar Kec. Kam-pung Melayu.

2. Nilai indeks kerentanan seismik di beberapa titiklokasi di kecamatan di Kota Bengkulu cukupberbeda signifikan. Hal ini disebabkan karenakondisi geologis setempat (local site effect) padamasing-masing titik lokasi turut diperhitungkan.Nilai indeks seismik terbesar berada di Kec. RatuAgung yaitu sebesar 10,86.

3. Berdasarkan peta PGA dan kerentanan seismikakibat gempa bumi di Kota Bengkulu, maka ni-

lai PGA di Kota Bengkulu secara umum memilikitingkat resiko besar tiga dan resiko sangat besar,sedangkan indeks kerentanan seismik ≥ 9 meru-pakan daerah yang memiliki tingkat kerawananyang tinggi terhadap kejadian gempa bumi. Un-tuk itu dalam rencana tata ruang dan wilayah(RTRW) perlu menempatan bangunan maupunprasarana lainnya di daerah yang mempunyai ni-lai PGA dan indeks kerentanan seismiknya ren-dah.

4.2 Saran

1. Data penelitian ini perlu diperbanyak dan di-lakukan dengan spasi yang lebih rapat, sehinggadapat mewakili daerah penelitian secara kompre-hensif.

2. Penelitian PGA perlu dilakukan dengan pen-dekatan rumus empiris lain dan perlu mema-sukkan kondisi geologis (local site effect) di daerahtersebut, misalnya dengan pendekatan persamaanKanai.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini merupakan Penelitian Pembinaan Universi-tas Bengkulu (Unib), untuk itu penulis mengucapkan ter-ima kasih setulusnya kepada Ketua Lembaga PenelitianUnib atas dana yang diberikan melalui DIPA Unib TA2012 dan rekan-rekan mahasiswa Jurusan Fisika FMIPAUnib khususnya Nurul Hudayat dan Malik Krisbudiantodalam pengambilan data lapangan.

REFERENSI

[1] BMKG Bengkulu, 2010, Sejarah Gempa Bumi Bengkuludari Tahun 1900

[2] Nelson, 2003, Earthquake and the Earth Interior, TulaneUniversity

[3] Subardjo, 2001, Intensitas Seismik dan Percepatan Tanahuntuk Beberapa Kota di Indonesia, J. BMG., 2 (3): 37-41.

[4] Lubis, A.M. dan A.I. Hadi, 2005, Analisis KecepatanGelombang Seismik Bawah Permukaan di Daerah YangTerkena Dampak Gempa Bumi 4 Juni 2000: Studi KasusKampus Universitas Bengkulu, J. Gradien, 1 (2): 69-73

[5] Gurler, E.D., Y. Nakamura, J. Saita, T. Sato, 2000, Localsite effect of Mexico City based on microtremormeasurement, 6th International Conference on SeismicZonation, Palm Spring Riviera Resort, California, USA,p.65

[6] Saita, J., M.L.P. Bautista, & Y. Nakamura, 2004, OnRelationship Between the Estimated Strong MotionCharacteristic of Surface Layer and The EarthquakeDamage: Case Study at Intramuros. Metro Manila, 13th

World Conference on Earthquake Engineering, Paper No.905, Vancouver, B,C., Canada

[7] Douglas, J., 2004, Ground Motion Estimation Equation1964-2003, Department of Civil dan EnvironmentalEngineering Imperial College London South KensingtonCampus, United Kingdom,

[8] Nakamura, Y., 2000, Clear Identification of FundamentalIdea of Nakamura’s Technique and Its Application, WorldConference of Earthquake Engineering,

1217-85

Page 6: Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan · PDF filetanah akibat seringnya terjadi gempa bumi di wilayah ... jian rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) di Kota Bengkulu. Untuk

Arif dkk./Pemetaan Percepatan Getaran Tanah . . . SIMETRI Vol.1 No.2(D) Sept’12

[9] Nakamura, Y., 2008, On The H/V Spectrum, The 14thWorld Conference on Earthquake Engineering, Beijing,China

[10] Fauzi, 2001, Peluncuran Peta Gempa Bumi dan SeminarSehari : Earthquake a Predictable Event, Jakarta

[11] www.stageofkupang.bmkgntt.net., Diakses tanggal 25Desember 2011.

[12] Daryono, Sutikno, Sartohadi, Dulbahri, Brotopuspito,2009, Pengkajian Local Site Effect di Graben BantulMenggunakan Indeks Kerentanan Seismik BerdasarkanPengukuran Mikrotremor, J. Kebencanaan Indonesia, 2(1): 456-467

[13] Gafoer, T.C. & R. Pardede, 1992, Peta Lembar Bengkulu,Sumatra, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,Bandung

[14] http://poetrafic.wordpress.com/2012/03/30/amplifiksi,Diakses tanggal 25 Juli 2012

[15] Sungkono, D.D. Warnana, Triwulan, dan W. Utama, 2011,Evalation of Buildings Strength from MicrotremorAnalyses, International Journal of Civil & EnvironmentalEngineering IJCEE-IJENS, 11 (5): 108-114

1217-86