fakultas pertanian univ. muhammadiyah · pdf filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia...

15
FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 1 DISKUSI PRA PENELITIAN MAHASISWA JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Judul : Pengaruh Pupuk Organik Modifikasi Terhadap Pertumbuhan dan PProduksi Tanaman Padi ( Oriza Sativa ) Dengan System of Rice I.Intensification (SRI) Pemakalah : Asep Subandi Nrp : 422006005 Pembimbing : 1. Ir. Syafrullah, M.P 2. Ir. Hj. Heniyati Hawalid, M.Si Hari/Tanggal : Waktu : Tempat : Ruang Diskusi Fakultas Pertanian I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intensifikasi terbukti dapat meningkatkan produksi padi di Indonesia sampai dengan tahun 1984. Masukan produksi dalam pertanian modern ialah varietas unggul, pupuk buatan dan pestisida kimia (Djamhari, 2002). Pupuk buatan, terutama pupuk nitrogen (N), seringkali diberikan dengan takaran tinggi tanpa disertai pemberian bahan organik akan menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan hara dan juga akan merusak lingkungan, terutama tanah sehingga dalam waktu lama mengakibatkan kerusakan kesehatan tanah dan perairan disekitarnya. Hal tersebut menjadikan penurunan produktivitas padi yang merupakan indikator menurunya efisiensi pupuk. Penurunan efisiensi pupuk berkaitan erat dengan factor tanah dimana telah terjadi kemunduran kesehatan tahan baik secara kimia, fisik maupun biologi sebagai akibat pengelolaan tanah yang kurang tepat (Pramono J. 2004 dan Sri Andiningsih, J. 2006). Upaya menanggulangi penurunan produksi melalui pemupukan berimbang belum mampu mengatasi masalah tersebut, bahkan terjadi penurunan efisiensi pemupukan. Salah satu idikator menurunnya kualitas sumberdaya lahan, khususnya sawah adalah menurunnya kandungan C organic tanah. Hasil analisa sample tanah dari berbagai daerah sentra produksi padi di Jawa Tengah seperti di Kab. Grobogan, Kab. Seragen, Kab. Batang dan Kab. Sukoharjo bahwa rata-rata

Upload: vokiet

Post on 02-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 1

DISKUSI PRA PENELITIAN MAHASISWA JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Judul : Pengaruh Pupuk Organik Modifikasi Terhadap Pertumbuhan dan

PProduksi Tanaman Padi ( Oriza Sativa ) Dengan System of Rice I.Intensification (SRI)

Pemakalah : Asep Subandi

Nrp : 422006005

Pembimbing : 1. Ir. Syafrullah, M.P

2. Ir. Hj. Heniyati Hawalid, M.Si

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat : Ruang Diskusi Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Intensifikasi terbukti dapat meningkatkan produksi padi di Indonesia sampai

dengan tahun 1984. Masukan produksi dalam pertanian modern ialah varietas

unggul, pupuk buatan dan pestisida kimia (Djamhari, 2002). Pupuk buatan,

terutama pupuk nitrogen (N), seringkali diberikan dengan takaran tinggi tanpa

disertai pemberian bahan organik akan menyebabkan terjadinya ketidak

seimbangan hara dan juga akan merusak lingkungan, terutama tanah sehingga

dalam waktu lama mengakibatkan kerusakan kesehatan tanah dan perairan

disekitarnya. Hal tersebut menjadikan penurunan produktivitas padi yang

merupakan indikator menurunya efisiensi pupuk. Penurunan efisiensi pupuk

berkaitan erat dengan factor tanah dimana telah terjadi kemunduran kesehatan

tahan baik secara kimia, fisik maupun biologi sebagai akibat pengelolaan tanah

yang kurang tepat (Pramono J. 2004 dan Sri Andiningsih, J. 2006).

Upaya menanggulangi penurunan produksi melalui pemupukan berimbang

belum mampu mengatasi masalah tersebut, bahkan terjadi penurunan efisiensi

pemupukan. Salah satu idikator menurunnya kualitas sumberdaya lahan,

khususnya sawah adalah menurunnya kandungan C organic tanah. Hasil analisa

sample tanah dari berbagai daerah sentra produksi padi di Jawa Tengah seperti di

Kab. Grobogan, Kab. Seragen, Kab. Batang dan Kab. Sukoharjo bahwa rata-rata

Page 2: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2

kandungan C organic tanah berada dibawah 2 % (Pramono et. al. 2001). Budianta

(2008) melaporkan bahwa tanah-tanah disentra produksi padi di Kabupaten OKU

Timur Sumatera Selatan bahwa rata-rata kandungan C organik berada dibawah 1,5

%. Lebih lanjut Marsi et, al. (2001) juga melaporkan kandungan C organik di

Kabupaten belitang OKU Timur dibawah 1 % yaitu 0,59 %. Dari data tersebut

menggambarkan bahwa kondisi lahan sawah yang sudah sekian lama diusahakan

secara intensif dengan asupan agrokimia tinggi, telah mengalami semacam gejala

sakit “soil sickness”.

Pada prinsipnya, peningkatan efesiensi penggunaan pupuk dapat

diaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu: (i) peningkatan kesuburan tanah

jangka panjang, dan (ii) modifiasi pupuk yang lebih efisien. Pendekatan pertama

ditempuh melalui usaha peningkatan daya dukung tanah dengan input hayati, baik

berupa organik maupun mikroba. Dengan meningkatkan kapasitas kesuburan

tanah, efisiensi penggunaan pupuk oleh tanaman dapat diperoleh. Pendekatan

kedua lebih menekankan pada upaya perakitan produk baru yang lebih efisien

dalam pengertian dosis aplikasi dikurangi karena efektivitas produk pupuknya

ditingkatkan atau biaya produksinya dapat direduksi (Goenadi, 2006).

Upaya peningkatan keuburan tanah adaah dengan penambahan bahan

organik atau pupuk organik. Thamrin (2000) melaporkan bahwa pemberian bahan

organik mampu meningkatkan hasil gabah padi kering panen secara nyata. Dalam

prakteknya penggunaan pupuk organik masih jarang dilakukan petani karena

jumlah yang dibutuhkan persatuan luas sangat besar. Sebagai contoh Mowidu

(2001) melaporkan bahwa dengan pemberian 20-30 ton/ha bahan/pupuk organik,

terlihat dampaknya terhadap peningkatan porositas total, jumlah pori berguna,

jumlah pori penyimpanan lengas dan kemantapan agregat serta menurunkan

kerapatan zarah, kerapatan bongkah dan permeabilitas. Lebih lanjut Andoko

(2006) menjelaskan bahwa dosis pupuk organik untuk budidaya organik sebanyak

5 ton pupuk kandang matang atau sekitar 3 ton dalam bentuk kompos. Dengan

besarnya dosis pupuk organik inilah yang menyebabkan petani masih jarang

menggunakan pupuk organik di lahan usahanya, karena memerlukan tambahan

tenaga kerja dan transportasi sehingga biaya produksi juga bertambah.

Page 3: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 3

Untuk mengatasi takaran pupuk organik yang besar adalah mengekstraksi

pupuk organik menjadi asam humat, yang merupakan senyawa aktif dari pupuk

organic (kompos) sehingga dosis yang diberikan dapat dikurangi. Untuk

meningkatkan kandungan hara pada pupuk organik dapat ditambahkan mineral

pupuk anorganik, mineral alami dan mikroba penyubur tanah yang merupakan

usaha manifuasi dari sifat pupuk organik dikenal sebagai model pupuk organic

modifikasi.

Pupuk Organik Modifikasi merupakan pupuk organik yang dilengkapi

dengan pupuk anorganik dan bahan minera alami serta mikroba penyubur tanah.

Bahan baku pembuatan pupuk organik modifikasi adaah asam humat dari

ekstraksi pupuk organik. Asam humat merupakan bahan makromolekul

polielektrolit yang memiliki seperti COOH, -OH fenolat maupun –OH alkoholat,

sehingga asam humat memiliki peluang untuk berikatan dengan ion basa dari

mineral pupuk dan mineral alami, serta menambah unsure hara makro dan mikro

(Stevenson, 1982 dan Schnitzer, 1991). Penambahan mineral alami yaitu tepung

darah menambah unsur N dan P, tepung tulang menambah unsur P dan Ca, dan

tepung cangkang menambah Ca. penambahan mineraliat bertujuan sebagai bahan

perekat dan pengikat unsure hara pupuk an-organik dan mineral alam.

Penambahan zeolit dan bahan kapur sebagai bahan pembawa dan

mempertahankan/meningkatkan pH bahan serta menambah kandungan hara Ca

dan Mg. sedangkan penambahan mikroba bertujuan untuk menambah unsure hara

bagi tanaman.

Hasil penelitian Suhardi (2007) melaporkan bahwapemberian asam humat

pada dosis 500 mg memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan, serapan P

serta hasil tanaman kedelai. Senyawa asam humat juga berperan dalam pengikatan

unsure kimia an-organik basa-basa dan logam berat atau unsure toksik dalam

tanah dan air. Selain itu asam humat dapat menigkatkan kapasitas kandungan air

tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut air, menaikan aerasi

tanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa-

senyawa organik toksik. Dengan demikian sudah selayaknya pupuk-pupuk

organik yang kaya akan humus ini menggantikan peranan dari pupuk-pupuk

sintesis dalam menjaga kualitas tanah (Agrosatya, 2009).

Page 4: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 4

Hasil penelitian peran asam humat dalam mengikat mineral pupuk

anorganik, telah banyak dilakukan peneliti terdahulu salah satunya adalah Marsi

et. al. (2001) menyatakan bahwa formula pupuk NPK-organik yang baik untuk

tanaman padi yaitu Asam humatdari kompos jerami padi 30% dan nisbah 2 urea :

1 DAP : 1 KCl. Hasil penelitian pengayaan pupuk organik dengan mikroba

penyubur tanah dilakukan oleh Gofar Nuni et. al. (2009) melaporkan bahwa

pupuk organik pusri yang diperkaya dengan mikroba dekomposer dapat

meningkatkan pH tanah dan produksi dari tanaman kacang panjang, sawi, selada

dan cabai dibandingkan dengan pupuk organik pusri yang tidak diperkaya

mikroba. Hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan Syafrullah (2009)

meloporkan bahwa kombinasi asam humat dan urea serta mineral alami dengan

perbandingan 2:1:1 menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah

pasang surut di desa Telang Sari Wilayah KTM Telang Kabupaten Banyuasin

rata-rata sebesar 6,5 ton/ha, dari hasil penelitian ini terlihat bahwa pupuk organik

modifikasi dapat meningkatkan produksi lebih tinggi sekitar 10-20%

dibandingkan dengan pupuk konvensional.

Di lain fihak ketersediaan sumberdaya alam berupa lahan dan air untuk

budidaya pertanian semakin terbatas. Oleh karena itu ada tuntutan untuk

meningkatkan produksi beras dengan penggunaan sumberdaya alam yang lebih

efisien. Dalam beberapa tahun terakhir, salah satu inovasi yang dikembangkan

adalah bercocok tanam padi dengan metode SRI (System of Rice Intensification).

Menurut Sato dan Uphoff (2006), dengan budidaya S.R.I. produksi padi bisa

meningkat sampai 78%, menghemat kebutuhan air sebanyak 40% dan menghemat

pupuk sebesar 50% serta menghemat 20% biaya produksi. Lebih lanjut Berkelaar

(2008), menjelaskan bahwa padi yang dihasilkan dengan budidaya S.R.I. akan lebih

baik daripada budidaya padi konvensional. Dalam budidaya S.R.I. tanaman padi

memiliki lebih banyak anakan, perkembangan akar lebih besar dan jumlah bulir per

malai lebih banyak.

Dari penjelasan diatas dipandang perlu mengembangkan pupuk organik

modifikasi dan System of Rice Intensification (SRI) dalam rangka meningkatkan

efisiensi penggunaan pupuk dan produktifitas lahan budidaya tanaman padi.

Page 5: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 5

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari Pengaruh Pupuk

Organik Modifikasi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi (Oryza

sativa L) dengan System of Rice Intensification (SRI)

C. Hipotesis

1. Penggunaan pupuk organik modifikasi dengan komposisi bahan tertentu

memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman padi (Oryza sativa L)

2. Penggunaan pupuk organik modifikasi dengan takaran tertentu akan

memberikan pengaruh te terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman padi (Oryza sativa L)

3. Kombinasi antara pupuk organik modifikasi dengan takaran tertentu dan

komposisi bahan pembuatan pupuk organik modifikasi tertentu akan

memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman padi (Oryza sativa L)

Page 6: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 6

II. PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Tempat penelitian akan dilaksanakan di lahan sawah salah satu petani di

Wilayah KTM Telang Desa Telang Sari, Kec.Tanjung Lago, Kab.Banyuasin.

waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan ……sampai dengan

bulan……2010.

B. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi varietas

Ciherang, Inti Humus (asam humat), Urea, TSP, KCL, Liat, Zeolit, Tepung darah,

Tepung tulang, Tepung cangkang dan Mikroba penambat N.

Alat yang digunakan adalah cangkul, parang, meteran, timbangan, tali

plastic, gunting, hands prayer dan ember.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak

Kelompok (RAK) factorial, yang terdiri dari dua factor perlakuan dengan 16

kombinasi yang diulang tiga kali. Adapun factor perlakuannya adalah:

1. Komposisi Bahan Pembuatan Pupuk Organik Modifikasi

F1 =

F 2 =

F 3 =

F4 =

2. Takaran Pupuk Organik

T1 = 500 kg

T2 = 750 kg

T3 = 1000 kg

Page 7: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 7

D. Cara Kerja

1. Penentuan Lokasi Penelitian

Lahan yang akan ditanami dengan menggunakan system organik terlebih

dahulu harus dibiarkan selama satu musim tanam dan dipilih lahan yang

sebelumnya telah diadakan pada penanaman padi dengan varietas yang sama.

2. Pengolahan Lahan

Waktu pengolahan lahan yamg baik tidak kurang dari tiga minggu sebelum

penanaman. Pengolahan lahan terdiri dari pembajakan, garu dan perataan. Tanah

tersebut harus digenangi air sebelum pengolahan lahan. Pada tanah ringan,

pengolahan lahan cukup dengan satu kali bajak dan 2 kali garu, lalu dilakukan

perataan. Pada tanah berat pengolahan tanah terdiri dari 2 kali bajak dan 2 kali

garu kemudian diratakan. Kedalaman lapisan olah tanah berkisar 15-20 cm,

dengan tujuan untuk memberikan media pertumbuhan padi secara optimal dan

gulma dapat dibenamkan, kemudian dibuat petakan dengan ukuran 3 x 3 m.

3. Pembuatan Inti Humus (Asam Humat) dari Bahan Kompos

a. Bokasi direndam dengan air, diaduk selama 30 menit kemudian didiamkan

selama 24 jam.

b. Rendaman bokashi tersebut diberi bahan kimia NaOH, bertujuan untuk

melepaskan/ memisahkan asam humat dan humin setelah itu dibiarkan

kembali selama 24 jam agar asam humat bisa mengendap dibawah.

c. Setelah 24 jam endapan asam humat dipisahkan dan asam humin yang cair

dibuang

d. Setelah air dibuang endapan tersebut diberi bahan kimia HCL, bertujuan

untuk mengambil ekstrak yang ada didalam endapan kemudian dibiarkan

kembali selama 24 jam

e. Kemudian larutan yang sudah diberi HCL diperas menggunakan karung,

lalu hasil perasa dijemur sampai kering

f. Setelah kering asam humat tersebut dihaluskan, bertujuan agar mudah

dalam pencampuran dengan bahan lain

Page 8: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 8

4. Pembuatan Bahan Mineral Liat

a. Tanah direndam dengan air menggunakan drum dan diaduk sampai tanah

di drum menggumpal, didiamkan selama 24 jam agar tanah dan air dapat

dipisahkan

b. Selama 24 jam air dibuang, tanah tersebut disaring menggunakan saringan

c. Hasil saringan tersebut langsung dijemur sampai benar-benar kering

d. Setelah kering material liat tersebut dihaluskan, bertujuan untuk

mempermudah menimbang takaran dan pencampuran bahan lain

5. Pembuatan Tepung Darah

a. Masukan darah kedalam panic, kemudian darah tersebut dimasak dan

diberi garam sedikit

b. Aduk terus sampai darah tersebut membentuk gumpalan padat

c. Setelah kelihatan padat dan kering, darah tersebut diangkat dan dijemur

selama 2 hari.

d. Kemudian setelah dijemur dan kering, tepung tersebut ditumbuk hingga

halus, tepung darah siap digunakan.

6. Pembuatan Tepung Tulang

a. Bahan tulang dibakar diatas api sampai berbentuk seperti arang

b. Setelah dibakar, lalu didinginkan terlebih dahulu kemudian bahan tulang

tersebut ditumbuk hingga halus. Tepung tulang siap digunakan

7. Pembuatan Tepung Cangkang Telur

a. Cangkang telur dimasukan kedalam oven, dipanggang selama beberapa

jam sampai cangkang tersebut renyah

b. Setelah cangkang dipanggang lalu ditumbuk sampai halus. Tepung

cangkang telur siap digunakan

Page 9: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 9

8. Pembuatan Pupuk N Organik Modifikasi dengan Bahan Material

Anorganik

Bahan asam humat, liat, zeolit dan urea ditimbang sesuai dengan takaran,

takaran pencampuran pupuk dapat dilihat pada tabel. Kemudian bahan tersebut

dicampur menjadi satu lalu diaduk sampai merata. Sambil disiram dengan air

kelapa yang telah dicampur bahan EM-4, kemudian pupuk tersebut dihamparkan

dan dikering anginkan, setelah kering, pupuk dimasukan kedalam karung. Pupuk

N organik modifikasi dengan bahan material organik siap digunakan.

9. Pembuatan Pupuk NPK Organik Modifikasi dari Bahan Material Alami

Bahan asam humat, liat, zeolit, tepung darah, tepung tulang, tepung cangkang

telur ditimbang sesuai dengan takaran yang dapat dilihat pada tabel, kemudian

bahan tersebut dicampur menjadi satu lalu diaduk sampai merata, sambil diaduk

pupuk tersebut disiram dengan air kelapa yang sudah dicampur EM-4 sampai

merata setelah itu pupuk tersebut dihamparkan diatas pelastik dan dikering

anginkan, setelah keringpupuk tersebutdimasukan kedalam karung, pupuk NPK

organik modifikasi dengan bahan material alami siap digunakan.

10. Pembuatan Pupuk NPK Organik Modifikasi dengan Bahan Mineral

Anorganik

Bahan asam humat, liat, zeolit, urea, TSP, KCL, ditimbang sesuai dengan

takaran yang dapat dilihat pada tabel, kemudian bahan tersebut dicampur menjadi

satu, lalu diaduk sampai merata sambil disiram air kelapa yang telah dicampur

dengan EM-4, setelah disiram pupuk tersebut diletakan diatas plastic lalu dikering

anginkan, setelah pupuk kering, pupuk tersebut langsung dimasukan kedalam

karung. Pupuk NPK organik modifikasi dengan bahan material anorganik siap

diterapkan kelahan.

Page 10: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 10

Tabel. Pencampuran perbandingan Pupuk N Organik Modifikasi, NPK

Organik dengan bahan alami, NPK Organik dengan bahan Mineral

anorganik

Urea/NPK Asam Humat Mineral Liat Zeolit

1 kg 2 kg 0,25 kg 0,25 kg

11. Persiapan Tempat Penelitian

Lahan yang akan digunakan adalah lahan sawah dengan ukuran 33 m x 18 m.

Pertama lahan dibajak sebanyak satu kali, setelah itu lahan digaru satu kali.

Setelah lahan digaru dibuat petakan-petakan dengan ukuran 3 m x 3 m sebanyak

45 petakan dengan jarak antar petakan 50 cm dan jarak antar ulangan 100 cm.

12. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan cara menaburkan benih padi varietas Ciherang

secara langsung ke atas petakan, benih padi yang digunakan sebanyak 3 genggam.

13. Pemupukan

Pemupukan diberikan satu minggu sebelum tanam dengan menggunakan

pupuk dasar berupa pupuk kandang. Kemudian pupuk diberikan kembali dua

minggu setelah ditanam dan seterusnya menggunakan pupuk N organik

modifikasi, NPK organik modifikasi dengan bahan alami, NPK organik dengan

bahan mineral anorganik sesuai takaran perlakuan.

14. Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi pengaturan pintu air masuk dan keluar, penyiangan,

penyulaman, serta pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan

insektisida organik sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

15. Panen

Secara umum padi dikatakan sudah siap panen bila butir gabah yang

menguning sudah mencapai sekitar 80 % dan tangkainya sudah menunduk.

Tangkai padi merunduk karena sarat dengan butir gabah bernas. Untuk lebih

Page 11: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 11

memastikan padi sudah siap panen adalah dengan cara menekan butir gabah. Bila

butirannya sudah keras berisi maka saat itu paling tepat untuk dipanen (Andoko,

2002).

E. Peubah yang Diamati

1. Tinggi Tanaman

Pertambahan tinggi tanaman merupakan selisih antara tinggi tanaman akhir

dengan awal penanaman. Diukur dari pangkal batang sampai ke daun tertinggi.

2. Jumlah Anakan

Perhitungan jumlah anakan dilakukan dengan menghitung jumlah anakan

yang muncul.

3. Jumlah Anakan Produktif (malai)

Perhitungan jumlah anakan produktif dilakukan dengan menghitung anakan

yang telah menghasilkan malai.

4. Berat 1000 Butir (gram)

Perhitungan berat 1000 butir gabah kering giling dengan menimbang langsung

1000 butir gabah kering pada petak perlakuan.

5. Persentase Gabah Hampa (%)

Dengan cara membagi jumlah gabah hampa dengan seluruh gabah yang ada

dalam perlakuan dikalikan 100%.

6. Data Produksi

Pengambilan data produksi dengan cara menimbang hasil semua tanaman

pada dalam tiap-tiap petakan penelitian kemudian langsung ditimbang (kg)

7. Data Produksi Konversi Tanaman/ha

Data produksi tanaman/ha dilakukan dengan cara mengonversikan hasil

produksi penelitian dengan produksi ton/ha.

Page 12: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 12

DAFTAR PUSTAKA

Agrosatya, Sinly Evan Putra. 2009. Humus, Material Organik Penyubur Tanah. http://www.agrosatya.com Powered by Joomla! Generated: diakses 09 Agustus, 2010, 17:56

Amirullah, Andi. 2008. Budidaya Padi. http://amiere.multiply.com. Makasar

(on line), diakses tanggal 22 Agustus 2010, 04:29 Andhen. 2010. Rencana Kerja Penyuluhan Tahun 2010.

http://andhen09.blogspot.com/ Nanggroe Aceh Darussalam (on line) diakses pada tanggal 22 Agustus 2010, 08:17

Andoko, A. 2006. Budidaya Padi secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta Anonim, 2010a. Padi Tanaman Pokok Manusia. http://www.e-

smartschool.com/ diakses pada tanggal 22 Agustus 2010, 10:00.

Anonim, 2010b. Deskripsi Botani Tanaman Padi. http://www.distan.pemda-

diy.go.id/ Yogyakarta (on line), diakses pada tanggal 22 Agustus 2010, 10:09

Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Jawa Barat.

Berkelaar, D. 2008. Sistem Intensifikasi padi (System of Rice Intensification).

Terjemahan Indro Surono.http://elsppat.or.id/download/file/SRIecho% 20note.htm.[diakses pada 21 Juni 2010, 15:27].

Budianta, D. 2008. Pemanfaatan Budidaya Lokal yang Optimal untuk

Mendukung Program Sumatera Seatan sebagai Lumbung Pangan. Pidato Pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Imu Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya. Paembang.

Departemen pertanian. 2010. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian.

www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/wr276057.pdf Jakarta (on line) diakes pada tanggal 22 Agustus 2010, 08:54.

Departemen pertanian, 2009. Pedoman Teknis Dampak Pengembangan

System of Rice Intensification (SRI). Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan air, Deptan. Jakarta (tidak Dipublikasikan).

Page 13: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 13

DISIMP. 2006. Decentralized Irrigation System Improvement Project in Eastern egion of Indonesia. Nippon Koei Co., Ltd. And Associates.

Djamhari, S., 2002. Pemasyarakatan teknologi budidaya pertanian organik di

desa Sembalun Lawang Nusa Tenggara Barat. J. Sains dan Teknologi Indonesia. 5(5):195-202.

Goenadi, D Hajar. 2006. Pupuk dan Teknologi Pemupukan. Berbasis Hayati.

Dari cawan Petri ke Lahan Petani. Yayasan John Hi-tech Idetama. Jakarta

Gofar Nuni, Marsi dan Sabaruddin. 2009. Teknologi Produksi Mikroba

Dekomposer dan Pupuk Hayati Unggul. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya kerjasama dengan PT. Pupuk Sriwijaya.

Hanafiah, K.A. 2001 Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Raja Grafindo

Persada. Jakarta IRRI. 2010. Pertumbuhan dan Morfologi Tanaman Padi.

http://www.knowledgebank.irri.org. (online), diakses tanggal 21 Agustus 2010, 16:35.

Marsi, M. Amin Diha, dan Dullah Tambas. 2001. Peningkatan Efisiensi

Penggunaan Pupuk N oleh Tanaman Padi Sawah melalui Pemanfaatan Bahan Organik Limbah Panen Padi pada Pupuk Hijau. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya bekerjasama dengan PT. Pupuk Sriwijaya.

Marsi, M. Amin Diha, dan Dullah Tambas. 2001. Rekayasa Pupuk Majemuk

NPK Organik untuk beberapa Tanaman Pangan. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya bekerjasama dengan PT. Pupuk Sriwijaya.

Menegristek. 2010. Padi (Oriza sativa L.)

www.warintek.ristek.go.id/pertanian/padi.pdf Jakarta. (on line), diakses tanggal 22 Agustus 2010, 04:40

Mowidu,. 2001. Peranan Bahan Organik dan Lempung terhadap Agregasi dan

Agihan ukuran Pori pada Entisol. Tesis Pascasarjana. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Nina, Octa. S.B.S. 2007. Epidemi Penyakit Blas (Pyricularia orizae Cav.)

Pada beberapa Varietas Padi (Oriza sativa L.) dengan Jarak Tanam Berbeda di Lapangan. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan (tidak dipublikasikan).

Page 14: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 14

N. Madison, R. 2010. SRI di Jawa: Salah Satu Penyelidikan Mengenai Keadaan System Rice Intensification (SRI) di Jawa Timur. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, Malang (tidak dipublikasikan).

Pramono, J., S. Kartaatmadja, H. Supadmo, S. Basuki, S.C.B. Setianingrum,

Yulianto, H. Anwar, S. Jauhari, Hartoko, E.B. Prayitno, P. Hasapto, dan Sartono. 2001. Pengkajian Penanaman tanaman Terpadu pada Padi Sawah. Laporan Pengkajian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Ungaran

Pramono, Joko. 2004. Kajian Penggunaan Bahan Organik pada Padi Sawah.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Ungaran, Agrosains 6 (1): 11-14,2004

Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKS). Tehnik dan Budidaya

Penanaman Padi - System of Rice Intensification (SRI). Sukorejo, Pasuruan, Indonesia (2009)

Sato, S. dan N. Uphoff. 2006. Raising Factor Productivity in Irrigated Rice

Production: Opportunities with The System of Rice Intensification. DISIMP

Simalango, Erianto. 2009. Keuntungan Mengunakan Pupuk Organik.

http://eriantosimalango.wordpress.com/2009/05/14/keuntungan-menggunakan-pupuk-organik/ (on line) diakes pada tanggal 22 Agustus 2010, 09:25.

Siregar. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Idonesia. Suatra Hudaya. Jakarta Sri Andiningsih, J., 2006. Peranan Bahan/Pupuk Organik dalam Menuang

Peningkatan Produktifitas Lahan Pertanian. Dalam Proseding Workshop Maporina tanggal 21-22 Desember 2006. Maporina Jakarta.

Sugeng, H., 2001. Bercocok Tanam Padi. Aneka Ilmu. Semarang Suhardi. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Fosfat dan Asam Humat terhadap

Keragaman Pertumbuhan dan Hasil Kedelai pada Ultisol. Jurnal Agriculture. Vol.9 No.2 2007. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bengkulu

Suparyono, dkk., 1997. Budidaya Padi. Penebar Swadaya. Jakarta Suparyono dan Agus Setyono. 1993. Padi. Penebar Swadaya. Jakarta Syafrullah. 2009. Laporan Hasil Penelitian Respon Pertumbuhan dan Produksi

Tanaman Padi Organik Terhadap Pemberian Pupuk Organik

Page 15: FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH · PDF filetanah, dan juga dapat menaikan fotokimia dekomposisi pestisida dan senyawa- ... Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

FAKULTAS PERTANIAN UNIV. MUHAMMADIYAH PALEMBANG 15

Modifikasi pada Lahan Sawah Pasang Surut di Desa Telang Sari Kawasan KTM Telang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Universitas Muhammadiyah Palembang

Thamrin. 2000. Perbaikan beberapa sifat fisik dan Typic Kanhapludults

dengan pemberian bahan organik pada tanaman padi sawah. Skripsi. Faperta, Universitas Padjajaran, Bandung. (Tidak dipublikasikan)

Uphoff, N., S. Rafalaby, J. R. Drasana. 2002. What is the System of Rice

Intensification. Cornell University. Tefy Saina. Warintek. 2010. Budidaya Pertanian.

http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=60 Bantul. Sabtu, 21 Agustus 2010

Wikipedia, 2010. Ciri-Ciri Padi. http://id.wikipedia.org/wiki/Padi (on line)

diakes pada tanggal 22 Agustus 2010, 07:52 .