fakultas teknik jurusan teknik kimia... · indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan...

52
Universitas Sebelas Maret Surakarta i DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA Jln. Ir. Sutami No. 36A Surakarta 57126 Telp./ Fax. (0271) 632112 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR Nama/ NIM : Nasfi Aprilia Isnaini NIM : I8306027 Ari Oktora Yusri Eka Putri NIM : I8306041 Judul Tugas Akhir : Pembuatan Zat Warna Alami untuk Tekstil dari Buah Mangsi Tanggal : 28 Oktober 2009 Dosen Pembimbing : Eny Kriswiyanti A, S.T., M.T. Mengetahui Surakarta, .... November 2009 Ketua Program Studi Diploma III Dosen Pembimbing Dwi Ardiana S, S.T., M.T. Eny Kriswiyanti A, S.T., M.T. NIP. 19730131199802 2 001 NIP. 19721126200003 2 001 Dosen Penguji I Arif Jumari, S.T., M.T. NIP. 19650315199702 1 001 Dosen Penguji II Wusana Agung, S.T., M.T.

Upload: lythien

Post on 02-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

i

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA

Jln. Ir. Sutami No. 36A Surakarta 57126 Telp./ Fax. (0271) 632112

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama/ NIM : Nasfi Aprilia Isnaini NIM : I8306027

Ari Oktora Yusri Eka Putri NIM : I8306041

Judul Tugas Akhir : Pembuatan Zat Warna Alami untuk Tekstil dari Buah

Mangsi

Tanggal : 28 Oktober 2009

Dosen Pembimbing : Eny Kriswiyanti A, S.T., M.T.

Mengetahui Surakarta, .... November 2009

Ketua Program Studi Diploma III Dosen Pembimbing

Dwi Ardiana S, S.T., M.T. Eny Kriswiyanti A, S.T., M.T.

NIP. 19730131199802 2 001 NIP. 19721126200003 2 001

Dosen Penguji I

Arif Jumari, S.T., M.T.

NIP. 19650315199702 1 001

Dosen Penguji II

Wusana Agung, S.T., M.T.

Page 2: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

ii

NIP. 19801005200501 1 001

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmay dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir ini dengan judul Pembuatan Zat Warna Alami untuk tekstil

dari Buah Mangsi.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak dapat diselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka dengan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Ibu Dwi Ardiana S.,S.T.,M.T., selaku ketua Program DIII Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Enny Kriswiyanti A, S.T.,M.T., selaku dosen Pembimbing Tugas

Akhir.

3. Semua Dosen dan Karyawan serta seluruh keluarga besar Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Orangtua dan seluruh anggota keluarga yang selalu memberikan semangat

dan dorongan.

5. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

Laporan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam

laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun.

Akhirnya, penulis berharap agar karya ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin.

Surakarta, Agustus 2009

Penulis

ii

Page 3: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………........i

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………....ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………...iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..iv

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………..vi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………vii

INTISARI ………………………………………………………………………viii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………...1

B. Perumusan Masalah ………………………………………………1

C. Tujuan …………………………………………………………….1

D. Manfaat …………………………………………………………...2

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ………………………………………………….3

1. Zat Warna ……....………………………………………………3

2. Pewarna Sintetis Tekstil ………………………………………..3

3. Pewarna Alami Tekstil …………………………………………4

4. Buah Mangsi …………………………………………………...6

5. Metode Pengambilan Zat Warna ……………………………….8

6. Proses Pewarnaan Pada Tekstil ……………………………….10

7. Proses Pengujian Pada Tekstil ………………………………..11

B. Kerangaka Pemikiran ……………………………………………14

1. Analisa Kadar Air …………......................…………………...14

2. Proses Pembuatan Zat Warna ...................................................14

3. Proses Pewarnaan ……………………………………………..15

BAB III. METODE

A. Alat dan Bahan …………………………………………………..16

B. Lokasi ……………………………………………………………17

Page 4: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

iv

C. Cara Kerja………………………………………………………..17

1. Analisa Bahan Dasar ………………………………………..18

2. Proses Pembuatan Zat Warna ………………………………..20

3. Proses Pewarnaan pada Kain ………………………………..20

4. Pengujian Zat Warna Pada Kain …………………………….21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil …………………………………………………………….27

B. Pembahasan …………………………………………………......34

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………...36

B. Saran …………………………………………………………….37

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Beberapa Tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami…..4

Tabel 2.2. Penilaian Warna Pada Standart Skala Abu –Abu …………………...11

Tabel 2.3. Penilaian Warna Pada Standart Skala Penodaan ……………………12

Tabel 2.4. Evaluasi Tahan luntur ……………………………………………….13

Tabel 4.1. Hasil Pengujian ketahanan luntur warna terhadap Pencucian ............27

Tabel 4.2. Hasil Pengujian ketahanan luntur warna terhadap Gosokan ..............28

Tabel 1. Hasil Analisa GS untuk pengujian terhadap pencucian dengan proses

mordanting menggunakan NaOH dan fiksasi menggunakan CaO

Tabel 2. Hasil Analisa SS untuk pengujian terhadap pencucian dengan proses

mordanting menggunakan NaOH dan fiksasi menggunakan CaO

Tabel 3. Hasil Analisa GS untuk pengujian terhadap pencucian dengan proses

mordanting menggunakan Al2(SO4)3 dan fiksasi menggunakan CaO

Tabel 4. Hasil Analisa SS untuk pengujian terhadap pencucian dengan proses

mordanting menggunakan Al2(SO4)3 dan fiksasi menggunakan CaO

Tabel 5. Hasil Analisa GS untuk pengujian terhadap pencucian dengan proses

mordanting menggunakan Al2(SO4)3 dan fiksasi menggunakan

Al2(SO4)3

Tabel 6. Hasil Analisa SS untuk pengujian terhadap pencucian dengan proses

mordanting menggunakan Al2(SO4)3 dan fiksasi menggunakan

Al2(SO4)3

Tabel 7. Hasil Analisis Stainning Scale untuk pengujian terhadap Gosokan

Basah

Tabel 8. Hasil Analisis Stainning Scale untuk pengujian terhadap Gosokan

Kering

Page 6: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Buah Mangsi ………………………………………………………..6

Gambar 2.2. Diagram Alir Analisa Kadar Air………………………...................14

Gambar 2.3. Diagram Alir Proses Pembuatan zat warna alami dengan Ekstraksi

secara Batch......................................................................................14

Gambar 2.4. Diagram Alir Proses Pembuatan zat warna alami dengan Ekstraksi

menggunakan Soxhlet .....................................................................15

Gambar 2.5. Diagram Alir Proses Pewarnaan …………………………………..15

Gambar 3.1. Rangkaian Alat Ekstraksi Soxhlet ....................…………………....19

Gambar 3.2. Laundrymeter ……………………………………………………...23

Gambar 3.3. Crockmeter ……………………………………...............................24

Gambar 3.4. Grey Scale ………………………………………………………....25

Gambar 3.5. Stainning Scale …………………………………………………….26

Gambar 4.1. Hasil zat warna alami dengan metode ekstraksi batch dan soxhlet ..28

Gambar 4.2. Hasil pengujian zat warna alami dengan ekstraksi menggunakan

soxhlet terhadap kain ........................................................................29

Gambar 4.3. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian pada

percobaan1 (proses mordanting menggunakan NaOH dan fiksasi

menggunakan CaO) ..........................................................................30

Gambar 4.4. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian pada

percobaan2 (proses mordanting menggunakan Al2(SO4)3 dan fiksasi

menggunakan CaO) ..........................................................................31

Gambar 4.5. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian pada

percobaan3 (proses mordanting menggunakan Al2(SO4)3 dan fiksasi

menggunakan Al2(SO4)3 ...................................................................32

Gambar 4.6. Hasil pengujian penodaan zat warna alami terhadap kain putih dengan

gosokan .............................................................................................33

Page 7: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

vii

INTISARI

NASFI APRILIA I., ARI OKTORA YUSRI E.P.,2009, LAPORAN TUGAS

AKHIR, “Pembuatan Zat Warna Alami untuk Tekstil dari Buah Mangsi “

Program Studi Diploma III Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang

melimpah. Penggunaan zat warna alami sekarang lebih diutamakan dibanding zat

warna sintetis. Karena zat warna sintetis tidak ramah lingkungan dan

menyebabkan berbagai penyakit dan sudah ditinggalkan. Buah mangsi / buah tinta

/ tampal besi ( Phyllantus reticulatus poir ) adalah sejenis tanaman liar yang

tumbuh di pekarangan daerah pinggiran pedesaan yang tersedia melimpah. Buah

mangsi mengandung zat warna alami untuk tekstil. Tugas akhir ini bertujuan

untuk menentukan cara membuat zat warna alami secara batch dan ekstraksi

menggunakan soxhlet.

Pembuatan zat warna alami dari buah mangsi dilakukan dengan metode

ekstraksi secara batch dan ekstraksi menggunakan soxhlet. Perbandingan buah

mangsi dan air adalah 1 : 4. Ekstraksi secara batch dilakukan selama 2 jam,

kemudian larutan ekstrak dipekatkan dengan cara evaporasi pada suhu 100 ° C.

Sedangkan ekstraksi secara soxhlet dilakukan selama 5 jam 25 menit dengan 7

kali sirkulasi, larutan ekstrak dipekatkan dengan cara evaporasi pada suhu 100 °

C. Dari hasil percobaan yang dilakukan, 50 gram buah mangsi dapat

menghasilkan 4,45 gram zat warna ekstraksi secara batch dan 5,56 gram zat warna

ekstraksi menggunakan soxhlet. Warna dihasilkan dari proses ekstraksi buah

mangsi adalah Coklat Tua.

Proses pengujian zat warna terhadap kain untuk mengetahui kualitasnya.

Proses pengujian ini dilakukan terhadap kain yang telah melalui proses pewarnaan

dengan zat warna yang telah dibuat. Sebelum proses pewarnaan pada kain pada

pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian I dilakukan proses

mordanting menggunakan NaOH dan fiksasi menggunakan CaO menunjukkan

nilai evaluasi kurang. Pada pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian

II dilakukan proses mordanting menggunakan Al2(SO4)3 dan fiksasi menggunakan

CaO menunjukkan nilai evaluasi cukup. Sedangkan pada hasil pengujian

ketahanan luntur warna terhadap pencucian III dilakukan proses mordanting

menggunakan Al2(SO4)3 dan fiksasi menggunakan Al2(SO4)3 menunjukkan nilai

evaluasi kurang, sedangkan hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap

gosokan kering menunjukkan nilai evaluasi baik.

Hasil Pengujian menunjukkan bahwa zat warna alami untuk tekstil dari

buah mangsi cukup tahan terhadap gosokan kering tetapi kurang tahan terhadap

pencucian dan gosokan basah. Hasil terbaik ditunjukkan pada kain yang telah

melalui proses mordanting menggunakan Al2(SO4)3 dan proses fiksasi

menggunakan CaO.

Page 8: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

1

Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang

melimpah. Penggunaan zat warna alami sekarang lebih diutamakan karena

mudah diuraikan oleh alam dan ramah lingkungan dibanding zat warna

sintetis. Buah mangsi / buah tinta / tampal besi (Phyllanthus reticulatus poir)

adalah sejenis tanaman liar yang tumbuh di pekarangan daerah pinggiran

pedesaan yang tersedia melimpah. Buah mangsi merupakan salah satu jenis

tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber zat warna alami untuk

tekstil dengan mengambil buahnya. Selain itu buah mangsi bisa dimanfaatkan

untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel surya dari bahan

silikon. Buah mangsi dapat juga dimanfaatkan untuk spidol white board. Oleh

karena itu pewarna alami yang dihasilkan dari buah mangsi merupakan

pewarna tekstil yang aman(www.tanamanobat.com).

B. PERUMUSAN MASALAH

Dari Latar belakang di atas timbul permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara membuat zat warna alami untuk tekstil dari buah mangsi

baik secara batch maupun secara soxhlet dengan menggunakan pelarut air.

2. Bagaimana pengujian tahan luntur warna terhadap tekstil yang telah

dilakukan pewarnaan dengan zat warna alami dari buah mangsi setelah

dilakukan proses mordanting dengan menggunakan tawas dan NaOH,

pewarnaan dan fiksasi dengan menggunakan CaO dan tawas.

C. TUJUAN

1. Menentukan cara membuat zat warna alami untuk tekstil dari buah mangsi

baik secara batch maupun secara soxhlet dengan menggunakan pelarut air.

Page 9: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

2

2. Menguji ketahanan luntur warna terhadap tekstil yang telah dilakukan

pewarnaan dengan zat warna alami dari buah mangsi setelah dilakukan

proses mordanting dengan menggunakan tawas dan NaOH, pewarnaan dan

fiksasi dengan menggunakan CaO dan tawas.

D. MANFAAT

1. Bagi mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang cara

pembuatan zat warna alami untuk tekstil dari buah mangsi serta dapat

mempelajari proses ekstraksi.

2. Bagi masyarakat :

Dapat memanfaatkan buah mangsi sebagai zat warna alami untuk

tekstil yang tidak mempunyai nilai jual menjadi produk yang lebih

berguna dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi sehingga dapat

digunakan sebagai alternatif usaha.

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang cara pembuatan

zat warna alami untuk tekstil dari buah mangsi.

3. Bagi Institusi dapat menambah data tentang pembuatan zat warna alami

tekstil.

Page 10: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

3 Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Zat Warna

Zat warna merupakan suatu zat yang inert, yang dapat mewarnai

suatu zat atau bahan lain. Bahan yang di warnai oleh zat warna antara lain

logam, kayu, batu, plastic, tembok, kuli dan tekstil. Menurut sumber

diperolehnya zat warna tekstil digolongkan menjadi 2 yaitu: pertama, Zat

Pewarna Alam (ZPA) yaitu zat warna yang berasal dari bahan-bahan alam

pada umumnya dari hasil ekstrak tumbuhan(tumbuhan tingkat tinggi dan

jamur) atau hewan. Kedua, Zat Pewarna Sintesis (ZPS) yaitu Zat warna

buatan atau sintesis dibuat dengan reaksi kimia dengan bahan dasar ter

arang batu bara atau minyak bumi yang merupakan hasil senyawa turunan

hidrokarbon aromatik seperti benzena, naftalena dan

antrasena(Isminingsih, 1978).

1. Pewarna Sintetis Tekstil

Pada awalnya proses pewarnaan tekstil menggunakan zat warna

alam. Namun, seiring kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat warna

sintetis untuk tekstil maka semakin terkikislah penggunaan zat warna

alam. Beberapa Keunggulan zat warna sintetis adalah :

Lebih mudah diperoleh

Ketersediaan warna terjamin

Jenis warna bermacam macam, dan

Lebih praktis dalam penggunaannya

Kekurangan zat warna sintetis :

Limbah yang dihasilkan kurang ramah terhadap lingkungan

Beberapa zat warna sintesis yang membahayakan lingkungan antara lain :

a. Zat Warna mordant, yaitu Alizarin, Morindin

b. Zat Asam Basa naftol, yaitu Fast Black K Salt

Page 11: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

4

c. Zat Warna bejana larut, yaitu senyawa kompleks logam tembaga

a. Pigmen Azina yaitu Anilin black yang diperoleh dari aniline dengan

katalis garam tembaga atau vanadium.

Contoh zat warna sintetis untuk tekstil antara lain kation, direk, dispersi,

indigo, nitro, reaktif, belerang dan lain-lain (Ika kartika, 1986).

2. Pewarna Alami Tekstil

Pewarna alami menggunakan bahan dasar yang berasal dari alam,

yang mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan. Zat warna alam untuk

bahan tekstil pada umumnya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian

tumbuhan seperti akar, kayu, daun, biji ataupun bunga. Tumbuhan-

tumbuhan yang dapat mewarnai bahan tekstil beberapa diantaranya dapat

dilihat pada tabel 2.1:

Tabel 2.1. Beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai pewarna

alami

Nama Warna Bagian

Tanaman

Kunyit (Kurkuma Domestica VAL) Kuning Rimpang

Kesumba (bixa orelana) Merah terang Buah

Pinang (Areca Cathecu Linn) Merah Tua Biji

Mengkudu (morinda Citrifelia) Coklat Akar

Jati (Tectona Grandis Linn) Coklat kemerahan Daun

Jambu biji (psidium Guajava) Hijau kemerahan Daun

Soga (Berberis Fortunei Lindl) Kuning Akar/Batang

(www.flickr.com)

Meskipun dewasa ini penggunaan zat warna alam telah tergeser

oleh keberadaan zat warna sintesis namun penggunaan zat warna alam

yang merupakan kekayaan budaya warisan nenek moyang masih tetap

dijaga keberadaannya khususnya pada proses pembatikan dan pewarnaan

tekstil.

Page 12: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

5

Beberapa keunggulan Zat warna alami adalah :

Zat warna alam memiliki nilai jual atau nilai ekonomi yang tinggi

karena memiliki nilai seni, warna khas dan daya tarik pada

karakteristik yang unik, etnik dan eksklusif

Proses perlakuan awal pewarnaan dan proses pewarnaan tidak

menggunakan logam berat.

Ramah lingkungan sehingga berkesan etnik dan eksklusif. Pewarna

dan hasil proses pewarnaan dapat diuraikan oleh alam.

Kekurangan Zat Warna Alami :

Ketersediaan variasi warnanya sangat terbatas.

Warnanya cepat pudar

Hanya bisa melekat pada kain yang terbuat dari serat alami.

Diperlukan perawatan-perawatan khusus agar zat warna tidak cepat

pudar.

Oleh karena itu zat warna alami dianggap kurang praktis

penggunaannya. Namun dibalik kekurangannya tersebut zat warna alami

mempunyai nilai seni yang tinggi, yang mempunyai tampilan warna yang

khas. Sebagai upaya mengangkat kembali penggunaan zat warna alami

untuk tekstil maka perlu dilakukan pengembangan zat warna alami dengan

melakukan eksplorasi sumber- sumber zat warna alam dari potensi sumber

daya alam Indonesia yang melimpah. Eksplorasi ini dimaksudkan untuk

mengetahui secara kualitatif warna yang dihasilkan oleh berbagai tanaman

di sekitar kita untuk pencelupan tekstil. Dengan demikian hasilnya dapat

semakin memperkaya jenis –jenis tanaman sumber pewarna alami

sehingga ketersediaan zat warna alami selalu terjaga dan variasi warna

yang dihasilkan semakin beragam. Eksplorasi zat warna alami ini bisa

diawali dari memilih berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar kita baik

dari bagian daun, bunga, batang, kulit ataupun akar . Tanaman yang kita

pilih sebagai bahan pembuat zat pewarna alam adalah bagian tanaman

yang berwarna atau jika bagian tanaman itu digoreskan ke permukaan

Page 13: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

6

putih meninggalkan bekas berwarna. Pembuatan zat warna alami untuk

pewarnaan bahan tekstil dapat dilakukan menggunakan teknologi dan

peralatan sederhana (www.batikyogya.com).

3. Buah Mangsi

S

y

n

o

n

y

m

s

:

Phyllanthusreticulatus Poir. Family : Euphorbiaceae

Gambar 2.1. Tanaman Buah Mangsi

Buah mangsi atau dikenal dengan nama tampal besi (Phyllanthus

reticulatus Poir atau anisonema dubium BL) termasuk ke dalam famili

tumbuhan Euphorbiceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah :

cocarenean, wawulutan, rembilu, congcongbelut, woriintalun. Tanaman ini

dapat ditemukan di seluruh daerah yang beriklim tropis (2000 m di atas

permukaan air laut). Di Indonesia tanaman ini didapatkan di pekarangan

atau di kebun-kebun yang tanahnya tandus biasanya hidup liar sebagai

tanaman pagar, sebagian kecil hidup pada hutan. Setiap 1 tanaman buah

mangsi menghasilkan ± 50 gram buah mangsi. Dalam 1 hektar tanah

terdapat + 6000 pohon atau dapat menghasilkan 300 kilogram buah

mangsi per bulan. Di Indonesia batang dan tangkainya dapat dimanfaatkan

sebagai obat. Kandungan kimia untuk tanaman ini belum banyak diketahui

tatapi dalam farmakologi tanaman ini memiliki sifat Tawar, kelat

(astringen), netral dan sedikit beracun, melancarkan peredaran darah dan

anti radang (http://www.blog.roodo.com).

Deskripsi Botani Buah mangsi :

a. Family : Euphorbiaceae

Page 14: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

7

Spesies : Phyllanthus reticulatus

Varietas : Reticulatus

b. Termasuk tanaman Kormus (memiliki akar, batang dan daun).

c. Akar (Radix) : akar tunggang yang bercabang

d. Jenis batang (caulis) : Berkayu (lignosus) dan bentuk penampang

batang bulat dan berwarna coklat keabu-abuan.

e. Daun (folium) : Daun Majemuk menyirip berseling.

Susunan tulang : Daun bertulang menyirip (penninervis).

Ujung Daun : tumpul (obtusus).

f. Jenis Buah (Fructus) : Buah sejati majemuk (Ø = 7 mm)

Berwarna biru kehitaman, bila sudah masak daging buahnya

berwarna coklat keunguan. Di dalam setiap buah terdapat ± 6 biji.

g. Bersifat UniSexual : berjenis kelamin satu (bunga jantan saja /

bunga betina saja)

h. Termasuk jenis tumbuhan menahun (dapat mencapai umur

tahunan)

(Anonym, 2006)

Tanaman Mangsi berkembang biak secara UniSexual yaitu dalam

satu tanaman hanya terdapat benangsari (serbuksari) saja atau putik saja,

dengan demikian proses penyerbukan dibantu oleh angin. Sifat dari

serbuksari mudah beterbangan dan ringan sehingga dengan bantuan angin

serbuksari dapat sampai ke putik.

Buah Mangsi tergolong dalam kelas Angiospermae disebut juga

dengan tanaman berbunga. Golongan tanaman berbiji tertutup, struktur

bijinya tersimpan dengan aman di dalam kantong biji (ovarium).

Buah Mangsi sagat toleran terhadap kondisi lingkungan yang

mencekam, misalnya kekeringan (direct sunlight). Tumbuh di dataran

rendah hingga ketinggian 1500 - 2000 m di atas permukaan air laut.

Meskipun dapat tumbuh pada temperatur antara 15 – 45 ◦C dengan curah

hujan 1000 – 2000 mm / tahun. (Anonym, 2006)

Page 15: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

8

5. Metode Pengambilan Zat Warna

Ekstraksi merupakan suatu metode untuk mengeluarkan komponen

tertentu dari zat padat atau zat cair dengan pelarutan. Teknik Ekstraksi

digolongkan menjadi dua kategori :

1. Ekstraksi Padat - Cair ( Leaching )

Ekstraksi padat cair merupakan suatu proses pemisahan atau

pengambilan fraksi padat / cair dalam suatu campuran padat- padat

dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Proses ini digunakan secara

teknik dalam skala besar terutama bidang industri bahan alam dan

makanan.

Misal : Mengambil minyak dari biji – bijian

Mengambil kopi dari biji kopi

2. Ekstraksi Cair - Cair

Ekstraksi zat cair digunakan untuk memisahkan dua zat cair yang

saling bercampur, dengan menggunakan suatu pelarut dengan cara

melarutkan salah satu komponen dalam campuran itu. Ekstraksi zat

cair dilakukan bila pemisahan dengan destilasi tidak efektif, atau

sangat sulit, maka ekstraksi zat cair merupakan alternatif utama yang

perlu diperhatikan. Campuran dari zat yang titik didihnya berdekatan

atau zat yang tidak dapat menahan suhu destilasi walaupun dalam

keadaan vakum sekalipun, biasanya dipisahkan dari ketidakmurnian

dengan cara ekstraksi, yang menggunakan perbedaan sifat kimia

sebagai pengganti perbedaan tekanan uap. (Bernascony, dkk., 1995)

Pada ekstraksi padat - cair, perpindahan massa berlangsung

pada bidang kontak antara fase padat dan fase cair, maka bahan itu

perlu sekali memiliki permukaan yang sekuas mungkin. Hal ini dapat

dicapai dengan memperkecil ukuran bahan ekstraksi. Dalam hal ini

lintasan –lintasan kapiler yang harus dilewati dengan cara difusi

menjadi lebih pendek sehingga mengurangi tahanannya. Transfer

Page 16: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

9

massa suatu zat dari dalam padatan ke cairan melalui dua tahapan

pokok, yaitu :

a . Difusi dari dalam padatan ke permukaan padatan

Semakin kecil ukuran padatan, semakin dekat jarak difusi,

sehingga semakin cepat proses difusinya.

b . Transfer massa dari permukaan padatan ke cairan secara konveksi

karena cairan diaduk terus.

( Bernascony, dkk., 1995 )

Pelarut sangat mempengaruhi proses ekstraksi. Pemilihan pelarut pada

umumnya dipengaruhi faktor - faktor antara lain :

a. Selektivitas

Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan

komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi.

b. Titik didih

Ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara

penguapan, maka kedua titik didih dari bahan tersebut tidak boleh

saling berdekatan.

c. Reaktifitas

Pelarut harus bersifat inert yaitu tidak boleh menyebabkan

perubahan secara kimia pada komponen – komponen bahan

ekstraksi.

d. Harga pelarut harus sernurah mungkin

b. Pelarut harus tersedia dalam jumlah yang besar

(Bernascony, dkk., 1995)

Macam - macam pelarut yang digunakan dalam ekstraksi zat warna alami:

a. Air

Merupakan pelarut yang paling mudah didapat dan murah. Pelarut

ini bersifat netral dan tidak berbahaya. Lebih baik menggunakan

aquades atau air yang telah disuling sehingga kadar mineralnya

tidak ada atau sangat minim. Air memiliki kelemahan hanya pada

Page 17: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

10

proses evaporasi (penguapan) yang lebih lama karena titik didihnya

lebih tinggi dibandingkan dengan pelarut lainnya.

b. Etanol

Sering digunakan sebagai pelarut dalam praktikum karena

mempunyai kelarutan yang relatif tinggi, bersifat inert sehingga

tidak bereaksi dengan komponen lainnya. Kelemahannya etanol

harganya mahal

c. Petrolium Eter

Pelarut ini banyak digunakan dalam industri. Mempunyai sifat

stabil, selektif dalam melarutkan zat dan mudah menguap,maka

pelarut ini sangat baik digunakan dalam proses ekstraksi,

khususnya proses ekstraksi bunga.

(Guenter, 1987)

6. Proses Pewarnaan Pada Tekstil

Proses pewarnaan tekstil secara sederhana meliputi :

1. Mordanting

Proses ini merupakan perlakuan awal pada kain yang akan diwarnai

agar lemak, minyak kanji dan kotoran yang tertinggal pada proses

penenunan dapat dihilangkan, selain itu kegunaan dari mordanting

adalah sebagai jembatan antara pewarna alami dengan kain sehingga

afinitas zat warna terhadap kain meningkat.

2. Pewarnaan

Proses ini dilakukan dengan mencelupkan kain pada larutan zat warna.

3. Fiksasi

Proses ini bertujuan untuk mengunci zat warna pada kain dan dapat

dilakukan dengan menggunakan air kapur atau air tawas.

4. Pengeringan

Proses ini dilakukan dengan meletakkan kain hasil proses fiksasi di

tempat yang teduh, dimana tidak boleh terkena sinar matahari secara

langsung.

Page 18: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

11

7. Proses Pengujian Pada Tekstil

Dalam pemakaian bahan tekstil sehari hari baik ditinjau dari segi

kepentingan konsumen maupun produsen tahan luntur warna mempunyai

arti penting, maka untuk mengetahui kualitas ketahanan luntur warna

terhadap kain dilakukan Pengujian sebagai berikut :

1. Standar Skala Abu-Abu (Grey Scale)

Standar skala abu-abu digunakan untuk melihat perubahan

warna pada uji tahan luntur warna. Nilai skala abu-abu menentukan

tingkat perbedaan atau kekontrasan warna dari tingkat terendah sampai

tertinggi.Tingkat nilai tersebut adalah 5, 4, 3, 2 dan 1. Standar skala

Abu-abu terdiri dari 9 pasang lempeng standar abu-abu dan setiap

pasang menunjukkan perbedaan atau kekontrasan warna yang sesuai

dengan nilai tahan luntur warnanya.

Standart penilaian perubahan warna pada skala abu-abu dapat

dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Penilaian Warna Pada Standart Skala Abu-abu

Nilai Tahan Luntur

Warna

Perubahan Warna (dalam suatu CD)

5 0

4-5 0,8

4 1,5

3-4 2,1

3 3,0

2-3 4,2

2 6,0

1-2 8,5

1 12,0

Keterangan : CD = Collor Difference

Page 19: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

12

2. Standart skala Penodaan (Stainning Scale)

Standart skala penodaan dipakai untuk menilai penodaan warna

pada kain putih yang digunakan dalam menentukan tahan luntur

warna. Seperti pada skala abu-abu, penilaian penodaan pada kain

adalah 5, 4, 3, 2, dan 1 yang menyatakan perbedaan penodaan terkecil

sampai terbesar. Juga berlaku nilai antara angka-angka tersebut.

Standart skala penodaan terdiri dari sepasang lempeng standart

putih dan delapan standart putih dan abu-abu, yang setiap pasang

menunjukkan perbedaan atau kekontrasan warna yang sesuai dengan

nilai penodaan warna.

Penodaan warna pada kain putih di dalam uji tahan luntur warna,

dilakukan dengan membandingkan perbedaan yang digambarkan oleh

standart skala penodaan warna pada tabel 2.3.

Tabel 2.3. Penilaian warna Pada Standart Skala Penodaan

Nilai Tahan Luntur Warna Perubahan Warna (dalam suatu CD)

5 0,0

4-5 2,0

4 4,0

3-4 5,6

3 8,0

2-3 11.3

2 16,0

1-2 22,6

1 32,6

Keterangan : CD = Collor Difference

Sedangkan hasil evaluasi tahan luntur warna terhadap standart

skala abu-abu dan standart skla penodaan dapat dilihat pada tabel 2.4.

Page 20: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

13

Tabel 2.4. Evaluasi Tahan Luntur

Nilai Tahan Luntur Warna Perubahan Warna (dalam suatu CD)

5 Baik sekali

4-5 Baik

4 Baik

3-4 Cukup baik

3 Cukup

2-3 Kurang

2 Kurang

1-2 Jelek

1 Jelek

Keterangan : CD = Collor Difference

(Sumber : Moerdoko, dkk., 1975)

Page 21: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

14

B. KERANGKA PEMIKIRAN

1. Analisa Bahan Dasar

a. Analisa Kadar Air

Buah Mangsi Basah Uap Air

Buah Mangsi Kering

Gambar 2.2. Diagram Alir Analisa Kadar Air

2. Proses Pembuatan Zat Warna

a. Metode Ekstraksi Secara Batch

Buah Mangsi Uap Air

Air

Ampas Ampas Buah Mangsi

Uap Air

Zat Warna Tanin

Gambar 2.3. Diagram Alir Proses Pembuatan zat warna alami dengan

Ekstraksi secara batch

Pengeringan

dengan Oven

Pendinginan

Dengan Desikator

Penimbangan sampai

berat konstan

Penyaringan

pemekatan

secara evaporasi

Perebusan

Page 22: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

15

b. Metode Ekstraksi Soxhlet

Buah Mangsi Ampas Buah Mangsi

Air

Uap Air

Zat Warna Tanin

Gambar 2.4. Diagram Alir Proses Pembuatan zat warna alami dengan

Ekstraksi menggunakan soxhlet

3. Proses Pewarnaan

Tepol Kain

Tawas / NaOH

Air Larutan Sisa

Soda Abu

Air + Ekstrak Zat Warna Sisa Ekstrak zat Warna

Tawas / CaO Larutan Sisa Fiksasi

Hasil

Gambar 2.5. Diagram Alir Proses Pewarnaan

Mordanting

Pewarnaan

Fiksasi

Pengeringan

Pemekatan

secara Evaporasi

Ekstraksi dengan

Soxhlet

Page 23: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

16

Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III

METODE

A. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan pada proses pembuatan Zat Warna alami

tekstil dari buah Mangsi dan proses pewarnaan antara lain :

1. Alat yang digunakan :

a. Labu leher satu 500 mL k. Kertas Saring

b. Labu Leher tiga 500 mL l. Corong kaca

c. Motor Pengaduk m.Cawan Porselen

d. Pendingin Bola n. Water bath

e. Soxhlet o. Thermometer

f. Pemanas Mantel p. Karet Penyumbat

g. Gelas Ukur 100 mL q. Kompor listrik

h. Gelas Beaker r. Timbangan Elektrik

i. Klem s. Grinder

j. Starif t. Pengaduk Kaca

2. Bahan yang digunakan :

a. Buah Mangsi g. Soda Api (NaOH)

b. Air h. Kapur Tohor (CaO)

c. Tawas (Al2(SO4)3

d. Soda Abu (Na2CO3)

e. Tepol

f. Kain Katun

Sedangkan alat dan bahan yang digunakan pada proses pengujian :

1. Alat yang digunakan :

a. Laundrymeter

b. Crockmeter

c. Grey Scale

d. Stainning Scale

e. Setrika Listrik

Page 24: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

17

2. Bahan yang digunakan :

a. Tepol

Tepol sering disebut sebagai bahan baku dari deterjen atau zat

pembasah. Berupa larutan agak kental dan berwarna kekuning-

kuningan. Pemakaiannya sebagai pelunak serat dalam pencucian

kain sebelum dicelup dan sebagai zat tambahan dalam pembuatan

larutan untuk pengujian tahan luntur warna terhadap pencucian.

(Sewan S., 1973)

b. Soda Abu

c. Air

B. Lokasi

Tempat pelaksanaan dan penelitian dalam proses pembuatan Zat

Warna Alami untuk tekstil dari Buah Mangsi ini dilakukan di Laboratorium

Operasi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Jl. Ir. Sutami no. 36 Surakarta. Sedangkan proses pengujian dilakukan di

Laboratorium Kimia Tekstil Akademi Teknik Warga Surakarta, Jl. Raya Solo-

Baki km.2, Kwarasan Solo Baru Sokoharjo.

C. Cara Kerja

1. Analisa Bahan Dasar

a. Analisa Kadar Air

1. Menimbang cawan kosong

2. Menimbang 5 gram buah mangsi (x) dalam cawan kosong.

3. Mengeringkan buah mangsi ke dalam oven selama 1 jam.

4. Mendinginkan bahan dalam desikator.

5. Menimbang cawan dan bahan kering.

6. Mengulangi 3 sampai 5 hingga diperoleh berat konstan. (y)

7. Menghitung kadar air = x

yx x 100 %

Page 25: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

18

2. Proses Pembuatan Zat Warna

a. Secara Langsung dengan Perebusan (Ekstraksi Secara Batch)

1. Menimbang buah mangsi sebanyak 50 gram

2. Mendidihkan air sebanyak 200 ml.

3. Merebus buah mangsi dalam air sampai volume berkurang 1/3 dari

volume awal

4. Menyaring larutan hasil perebusan.

5. Menguapkan pelarut dalam zat warna dengan cara di uapkan

(evaporasi) sampai zat warna berbentuk pasta.

6. Mendinginkan zat warna dalam desikator selama 10 menit

7. Menimbang zat warna yang dihasilkan

8. Menghitung yield zat warna yang dihasilkan

beratbahan

berathasil x 100%

b. Ekstraksi Menggunakan Soxhlet

1. Memotong kecil-kecil buah mangsi.

2. Menimbang buah mangsi tersebut sebanyak 50 gram (x).

3. Merangkai alat percobaan seperti pada gambar 3.1.

4. Membungkus dengan kertas saring dan memasukkannya ke dalam

soxhlet.

5. Memasukkan air sebanyak 200 mL ke dalam labu alas bulat.

6. Menghidupkan pemanas dan menjalankan alat soxhlet sampai

tetesan uap yang diembunkan dari kolom soxhlet bening.

7. Memekatkan ekstrak dengan cara evaporasi.

8. Mendinginkan ekstrak zat warna dalam desikator.

9. Menimbang zat warna (y) gram dan menghitung kadar zat warna

yang dihasilkan

beratbahan

berathasil x 100%

Page 26: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

19

GAMBAR RANGKAIAN ALAT

1

2

2

9

8

7

6

4

3

5

Gambar 3. 1. Rangkaian Alat Ekstraksi Soxhlet

Keterangan :

1. Statif

2. Klem

3. Pendingin bola ( pendingin balik )

4. Lubang air masuk

5. Lubang air keluar

6. Soxhlet

7. Bahan yang diekstraksi ( 50 gram buah mangsi )

8. Labu leher satu berisi 200 mL air

9. Pemanas mantel

Page 27: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

20

3. Proses Pewarnaan pada Kain ( Moerdoko, dkk. 1975 )

a. Proses Mordanting

Untuk kain 20 gram digunakan 1mL tepol, 8 gram tawas dan 2 gram

Soda Abu.

1. Melarutkan 1 mL tepol, 8 gram tawas dan 2 gram Soda Abu dalam 1

liter air di dalam gelas beaker.

2. Merebus sampai mendidih kemudian memasukkan kain ke dalam

gelas beaker dan merebusnya selama 15 menit.

3. Setelah 15 menit mematikan pemanas kemudian mengangkat kain

dan membilasnya dengan air bersih.

4. Meniriskan kain kemudian mengeringkan dengan cara diangin –

anginkan.

5. Mengulangi langkah – langkah di atas dengan menggunakan larutan

yang berbeda yaitu, 1 mL tepol dan 8 gram NaOH.

b. Proses Pewarnaan

1. Melarutkan zat warna sebanyak 5 gram ke dalam 100 mL air

2. Memanaskan dan mengaduk larutan sampai zat warna larut.

3. Memasukkan 20 gram kain yang telah dimordanting ke dalam

larutan zat warna sambil terus dibolak – balik agar merata selama

15 menit.

4. Mengangkat kain dan diangin – anginkan selama 30 menit.

5. Pencelupan diulang seperti di atas sebanyak 3 kali untuk

mendapatkan hasil yang maksimal.

c. Proses Fiksasi

1. Membuat Larutan Fixer :

Menimbang 50 gram kapur tohor (CaO), melarutkan ke dalam 1 L

air. Membiarkan mengendap terlebih dahulu, kemudian mengambil

larutan beningnya.

Page 28: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

21

2. Memasukkan kain yang sudah diwarnai ke dalam larutan fixer

selama 10 menit, dikeringkan di tempat teduh kemudian dicuci

bersih dan dikeringkan di tempat yang teduh lagi lalu disetrika

3. Mengulangi langkah di atas dengan menggunakan larutan fixer

yang berbeda, yaitu melarutkan 50 gram tawas dalam 1 L air dan

mengambil larutan beningnya.

4. Proses Pengujian Zat Warna Pada Kain

a. Uji Ketahanan luntur warna terhadap Pencucian

1. Melarutkan 2 gram Soda Abu, 2 mL tepol dalam 1 liter air dalam

gelas beaker 1000 mL.

2. Memotong kain yang telah melalui proses pewarnaan dengan

ukuran 5 x 10 cm sebanyak 5 potong.

3. Melapisi kedua sisi setiap potong kain di atas menggunakan kain

putih dengan ukuran yang sama, kemudian dijahit pada sisi kanan

dan sisi kirinya.

4. Memasukkan 5 kain yng sudah dijahit ke dalam masing – masing

bejana laundrymeter yang sudah berisi larutan yang telah dibuat

tadi sebanyak 200 mL, kemudian menutup bejana.

5. Menempatkan bejana - bejana pada tempatnya.

6. Menghidupkan power, kemudian mengatur Suhu sebesar 60 °C dan

mengatur waktu selama 45 menit, kemudian mengambil bajana –

bajana tersebut dan mengeluarkan kain di dalamnya.

7. Mencuci kain dengan air yang bersih kemudian melepas jahitan dan

menyetrika semua kain.

8. Menganalisa kain pelapis dengan menggunakan Stainning Scale

dan menganalisa kain yang telah melalui proses pewarnaan tadi

dengan menggunakan Grey Scale.

Page 29: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

22

b. Uji Ketahanan luntur warna terhadap Gosokan

1. Memotong kain yang telah melalui proses pewarnaan dengan ukuran

4 x 25 cm sebanyak 5 potong (kain A)

2. Memotong kain putih dengan ukuran 8 x 8 cm sebanyak 10 potong

sebagai kain penggosok (kain B)

3. Menempatkan 5 potong kain A dan 5 potong kain B kering di

tempatnya masing – masing pada crockmeter.

4. Menghidupkan crockmeter dan mematikannya setelah 10 kali

gosokan.

5. Menganalisa kain penggosok (kain B) dengan menggunakan

Stainning Scale.

6. Mengulangi langkah – langkah di atas dengan menggunakan kain B

basah.

Page 30: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

23

Gambar 3.2 Laundrymeter

Page 31: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

24

Gambar 3.3. Crockmeter

Page 32: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

25

Gambar 3.4 Grey Scale ( Standar Skala Abu-abu)

Page 33: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

26

Gambar 3.5 Stainning Scale (Standar Skala Penodaan)

Page 34: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

27

Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada percobaan yang telah dilakukan metode pengambilan zat warna alami

untuk tekstil dari buah mangsi diperoleh dengan 2 cara yaitu secara langsung

dengan perebusan (ekstraksi secara batch) dan ekstraksi menggunakan soxhlet

dengan pelarut air. Hasil zat warna alami diperoleh dengan memekatkan hasil

ekstraksi dengan cara evaporasi. Rangkaian alat ekstraksi soxhlet dapat dilihat

pada gambar 3.1. Berikut data – data selama hasil percobaan :

o Berat buah Mangsi : 50 gram

o Volume pelarut : 200 mL

o Suhu Operasi : 100 °C

o Yield zat warna secara batch : gram

gram

50

45,4 x 100 % = 8,9 %

o Yield zat warna secara soxhlet : gram

gram

50

56,5 x 100 % = 11,12 %

o Kadar Air dalam Bahan : gram

gram

0,5

)8,00,5( x 100 % = 84 %

o Hasil Pengujian terhadap kain

Tabel 4. 1. Hasil Pengujian ketahanan luntur warna terhadap Pencucian

Metode Percobaan Grey Scale Stainning

Scale

Pencucian

dengan

Laundrymeter

1.Mordanting : NaOH

Fiksasi : CaO

2 2

2.Mordanting : Al2(SO4)3

Fiksasi : CaO

3 3

3.Mordanting : Al2(SO4)3

Fiksasi : Al2(SO4)3

2-3 2-3

Page 35: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

28

Tabel 4. 2. Hasil Pengujian ketahanan luntur warna terhadap Gosokan

Metode Percobaan Basah/Kering Stainning

Scale

Penodaan

dengan

Crockmeter

1.Mordanting : NaOH

Fiksasi : CaO

Basah

Kering

2-3

4-5

2.Mordanting : Al2(SO4)3

Fiksasi : CaO

Basah

Kering

2-3

4-5

3.Mordanting : Al2(SO4)3

Fiksasi : Al2(SO4)3

Basah

Kering

2-3

4-5

A B

Keterangan :

A : Zat warna alami dengan ekstraksi secara batch.

B : Zat warna alami dengan ekstraksi menggunakan soxhlet.

Gambar 4. 1. Zat Warna alami dengan Metode Ekstraksi\ secara batch dan

ekstraksi menggunakan soxhlet

Page 36: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

29

A B C

Keterangan :

A : Kain hasil setelah Pewarnaan.

B : Kain hasil setelah mordanting, pewarnaan dan fiksasi.

C : Kain putih sebagai pembanding.

Gambar 4. 2. Hasil Pengujian Zat Warna dari Ekstraksi Soxhlet terhadap

kain

Page 37: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

30

A

B

Keterangan :

A : Kain yang telah diwarnai dan setelah pencucian.

B : Kain putih sebagai pelapis.

Gambar 4.3. Hasil Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap

Pencucian pada Percobaan 1 (Proses mordanting menggunakan NaOH dan

fiksasi menggunakan CaO)

Page 38: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

31

A

B

Keterangan :

A : Kain yang telah diwarnai dan setelah pencucian.

B : Kain putih sebagai pelapis.

Gambar 4.4. Hasil Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap

Pencucian pada Percobaan 2 (Proses mordanting menggunakan Al2(SO4)3

dan fiksasi menggunakan CaO)

Page 39: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

32

A

B

Keterangan :

A : Kain yang telah diwarnai dan setelah pencucian.

B : Kain putih sebagai pelapis.

Gambar 4.5. Hasil Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap

Pencucian pada Percobaan 3 (Proses mordanting menggunakan Al2(SO4)3

dan fiksasi menggunakan Al2(SO4)3)

Page 40: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

33

A

B C

Keterangan :

A : Kain yang telah diwarnai

B : Kain putih sebagai kain penggososk Kering

C : Kain putih sebagai kain penggososk Basah.

Gambar 4.6. Hasil Pengujian Penodaan Zat Warna Terhadap Kain Putih

dengan Gosokan

Page 41: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

34

B. Pembahasan

Pada percobaan pembuatan zat warna alami untuk tekstil dari buah

mangsi diperoleh dengan dua cara yaitu secara langsung dengan perebusan

(ekstraksi secara batch) dan ekstraksi menggunakan soxhlet dengan pelarut

air. Ekstraksi secara batch dilakukan dengan merebus buah mangsi dengan

pelarut air lalu dipanaskan sampai mendidih sampai 1/3 volume awal

kemudian mengambil ekstraknya dengan cara menyaring dan memekatkan

filtratnya dengan cara diuapkan (evaporasi).

Pada ekstraksi soxhlet dilakukan dengan memasukkan buah mangsi

yang dibungkus dalam kertas saring kemudian di masukkan dalam soxhlet.

Proses ekstraksi dihentikan apabila sudah tidak ada perpindahan massa lagi

dari buah mangsi ke pelarut, hal tersebut ditunjukkan sampai tetesan air yang

diembunkan dari kolom soxhlet bening. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa

ketika tetesan air yang diembunkan telah bening maka semua zat warna telah

terekstrak.Pada percobaan pembuatan zat warna alami ini diperlukan 7 kali

sirkulasi untuk mencapai warna tetesan air yang diembunkan telah bening.

Sedangkan ekstrak zat warna alami diperoleh dengan memekatkan hasil

ekstraksi dengan cara evaporasi. Yield zat warna alami yang diperoleh secara

batch adalah 8,9 % dari 50 gram berat basah buah mangsi sedangkan yield zat

warna alami yang diperoleh dengan ekstraksi menggunakan soxhlet adalah

11,12 % dari 50 gram berat basah. Warna yang dihasilkan dari buah mangsi

adalah warna “ Coklat Tua “.

Untuk mengetahui kualitas zat warna alami yang diperoleh maka perlu

dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian ketahanan

luntur warna terhadap pencucian yang dilakukan dengan menggunakan

Laundrymeter dan pengujian ketahanan luntur warna terhadap gosokan basah

dan gosokan kering yang dilakukan dengan menggunakan crockmeter.

Setelah pengujian ketahanan luntur zat warna terhadap pencucian

selesai, selanjutnya dilakukan analisa terhadap pencucian dengan

Page 42: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

35

menggunakan Grey Scale ( GS ) dan Stainning Scale ( SS ). Nilai evaluasi

tahan luntur warna Grey Scale dan Stainning Scale menunjukkan nilai yang

kurang maksimal, hal ini disebabkan karena serat kapas mempunyai afinitas

yang besar terhadap air sehingga dalam keadaan basah pori – pori serat akan

membuka dan sebagai sifat utama dari zat warna alami adalah tidak

mempunyai gugus reaktif , dimana zat warna alami hanya menyusup pada

serat kain sehingga kain yang sudah diwarnai jika dalam keadaan basah maka

kemungkinan zat warna yang keluar dari mulut serat / luntur lebih besar.

Setelah pengujian ketahanan luntur zat warna terhadap gosokan basah

dan gosokan kering selesai, selanjutnya dilakukan analisa terhadap gosokan

dengan menggunakan Staining Scale ( SS ). Nilai evaluasi tahan luntur warna

Stainning Scale pada gosokan kering menunjukkan nilai yang baik, sedangkan

pada gosokan basah menunjukkan nilai yang kurang maksimal. Hal ini

disebabkan karena pada keadaan basah pori-pori kain membuka sehingga

ketika diberi tekanan / gosokan, zat warna keluar dari mulut serat kain. Hasil

terbaik ditunjukkan pada kain yang telah melalui proses mordanting

menggunakan Al2(SO4)3 dan proses fiksasi menggunakan CaO.

Page 43: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

36

Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pembuatan zat warna alami untuk tekstil dari buah mangsi dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu ekstraksi secara batch dan ekstraksi

menggunakan soxhlet. Hasil terbanyak dihasilkan dari ekstraksi

menggunakan soxhlet.

Ekstraksi menggunakan soxhlet :

Berat buah mangsi : 50 gram

Volume pelarut : 200 ml air

Waktu proses : 5,56 gram zat warna

2. Hasil pengujian zat warna alami paling baik adalah pada kain yang telah

melalui proses mordanting menggunakan Al2(SO4)3, pewarnaan dan

fiksasi menggunakan CaO dengan Nilai E luasi ” cukup ”.

Proses mordating :

Bahan :

a. 1 ml tepol

b. 2 gram Na2CO3

c. 8 gram Al2(SO4)3

d. 1 liter Air

Proses Mordanting :

Bahan :

a. Zat warna : 5 gram

b. Pelarut : 100 ml air

Proses fiksasi :

Bahan :

a. 50 gram CaO

b. 1 liter air

Page 44: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

37

B. SARAN

Dari Hasil percobaan yang dilakukan, maka kami dapat memberikan saran

antara lain :

1. Perlu menambahkan zat penguat untuk zat warna pada proses pewarnaan

untuk mengurangi kelunturan zat warna.

2. Zat Warna Alami dari buah mangsi hendaknya dicoba pada kain dari

bahan selain kapas yaitu pada sutera.

Page 45: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2006, “ Bahan Ajar Taksonomi Tumbuhan Tinggi “ FMIPA USU

Semester 4, Medan. Diakses dari : e-course.usu.ac.id

Bernasconi, G.,1995, ” Tegnology Kimia Bagian 2 “ PT. Pradnya Paramita :

Jakarta.

Guenther, E.,1987, “ Minyak Atsiri “ Jilid 1, UI Press : Jakarta.

Isminingsih, 1978, “ Teknik Eksplorasi Zat Pewarna Alam dari Tanaman di

sekitar kita untuk Pencelupan Bahan Tekstil “. Diakses dari

www.batikyogya.com

Moerdoko, W., 1975, “ Evaluasi Tekstil Bagian Kimia “ Institut Teknologi

Tekstil : Bandung.

Sewan S.,!973,“ Ekplorasi Zat Warna Alam “.Diakses dari : www.batikyogya.com

www.blog.roodo.com .

www.flikcr.com.

www.hariankompas.com

www.kapanlagi.com

www.tanamanobat.com

Page 46: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

A Hasil Pengujian Ketahanan luntur warna terhadap Pencucian

(Loundrymeter)

Tabel 1. Hasil Analisis Grey Scale untuk pengujian terhadap pencucian

dengan proses mordanting menggunakan NaOH dan fiksasi

menggunakan Kapur tohor (CaO)

Percobaan Stainning Scale (SS) Color Difference (CD)

1 1-2 8,5

2 2 6,0

3 1-2 8,5

4 2 6,0

5 2 6,0

Jumlah 35

Rata - rata 2 7

Dari pengujian yang sudah dilakukan bahwa hasil analisis Grey Scale untuk

uji ketahanan terhadap pencucian diperoleh nilai CD rata-rata 7. Dari nilai

CD rata-rat tersebut diperoleh nilai tahan luntur 2 dengan melihat tabel

2.2., hasilnya “Kurang”.

Tabel 2. Hasil Analisis Stainning Scale untuk pengujian terhadap pencucian

dengan proses mordanting menggunakan NaOH dan fiksasi

menggunakan Kapur tohor (CaO)

Percobaan Stainning Scale (SS) Color Difference (CD)

1 1-2 16

2 2 22,6

3 2-3 11,3

4 2 16

5 2 16

Jumlah 81,9

Rata - rata 2 16,38

Dari pengujian yang sudah dilakukan bahwa hasil analisis Stainning Scale

untuk uji ketahanan terhadap pencucian diperoleh nilai CD rata-rata 16,38.

Dari nilai CD rata-rata tersebut diperoleh nilai tahan luntur 2 dengan

melihat tabel 2.2., hasilnya “Kurang”.

Page 47: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Tabel 5. Hasil Analisis Grey Scale untuk pengujian terhadap pencucian

dengan proses mordanting menggunakan tawas Al2(SO4)3 dan

fiksasi menggunakan tawas Al2(SO4)3.

Percobaan Stainning Scale (SS) Color Difference (CD)

1 2 6,0

2 2-3 4,2

3 2-3 4,2

4 2-3 4,2

5 2 6,0

Jumlah 24,6

Rata - rata 2-3 4,92

Dari pengujian yang sudah dilakukan bahwa hasil analisis Grey Scale untuk

uji ketahanan terhadap pencucian diperoleh nilai CD rata-rata 4,92. Dari

nilai CD rata-rat tersebut diperoleh nilai tahan luntur 2-3 dengan melihat

tabel 2.2., hasilnya “Kurang”.

Tabel 6. Hasil Analisis Stainning Scale untuk pengujian terhadap pencucian

dengan proses mordanting menggunakan tawas Al2(SO4)3 dan

fiksasi menggunakan tawas Al2(SO4)3.

Percobaan Stainning Scale (SS) Color Difference (CD)

1 2-3 11,3

2 2 16

3 2-3 11,3

4 2-3 11,3

5 2 16

Jumlah 65,9

Rata - rata 2-3 13,18

Dari pengujian yang sudah dilakukan bahwa hasil analisis Stainning Scale

untuk uji ketahanan terhadap pencucian diperoleh nilai CD rata-rata 13,18.

Dari nilai CD rata-rat tersebut diperoleh nilai tahan luntur 2-3 dengan

melihat tabel 2.2., hasilnya “Kurang”.

Page 48: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Tabel 3. Hasil Analisis Grey Scale untuk pengujian terhadap pencucian

dengan proses mordanting menggunakan tawas Al2(SO4)3 dan

fiksasi menggunakan Kapur Tohor (CaO)

Percobaan Stainning Scale (SS) Color Difference (CD)

1 2-3 4,2

2 3 3,0

3 3 3,0

4 2-3 4,2

5 3 3,0

Jumlah 17,4

Rata - rata 3 3,48

Dari pengujian yang sudah dilakukan bahwa hasil analisis Grey Scale untuk

uji ketahanan terhadap pencucian diperoleh nilai CD rata-rata 3,48. Dari

nilai CD rata-rat tersebut diperoleh nilai tahan luntur 3 dengan melihat

tabel 2.2., hasilnya “Cukup”.

Tabel 4. Hasil Analisis Stainning Scale untuk pengujian terhadap

pencucian dengan proses mordanting menggunakan tawas

Al2(SO4)3 dan fiksasi menggunakan Kapur Tohor (CaO).

Percobaan Stainning Scale (SS) Color Difference (CD)

1 3 8,0

2 2-3 11,3

3 3 8,0

4 3 8,0

5 2-3 11,3

Jumlah 46,6

Rata - rata 3 9,32

Dari pengujian yang sudah dilakukan bahwa hasil analisis Stainning Scale

untuk uji ketahanan terhadap pencucian diperoleh nilai CD rata-rata 9,32.

Dari nilai CD rata-rata tersebut diperoleh nilai tahan luntur 3 dengan

melihat tabel 2.2., hasilnya “Cukup”.

Page 49: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

B. Hasil Pengujian Ketahanan luntur warna terhadap Gosokan

(Crockmeter)

Tabel 7. Hasil Analisis Stainning Scale untuk pengujian terhadap Gosokan

Basah

Percobaan Stainning Scale (SS) Color Difference (CD)

1 3 8

2 2 16

3 2 16

4 2 16

5 2-3 11,3

Jumlah 67,3

Rata - rata 2-3 13,46

Dari pengujian yang sudah dilakukan bahwa hasil analisis Stainning Scale

untuk uji ketahanan terhadap gosokan basah diperoleh nilai CD rata-rata

13,46. Dari nilai CD rata-rata tersebut diperoleh nilai tahan luntur 2-3

dengan melihat tabel 2.2., hasilnya “Kurang”.

Tabel 8. Hasil Analisis Stainning Scale untuk pengujian terhadap

Gosokan Kering

Percobaan Stainning Scale (SS) Color Difference (CD)

1 4-5 2

2 4-5 2

3 4 4

4 4-5 2

5 4-5 2

Jumlah 12

Rata - rata 4-5 2,4

Dari pengujian yang sudah dilakukan bahwa hasil analisis Stainning Scale

untuk uji ketahanan terhadap gosokan basah diperoleh nilai CD rata-rata

2,4. Dari nilai CD rata-rata tersebut diperoleh nilai tahan luntur 4-5 dengan

melihat tabel 2.2., hasilnya “Baik”.

Page 50: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Estimasi Biaya Pembuatan Zat Warna Alami untuk tekstil dari Buah Mangsi

Pada skala Laboratorium

a. Metode ekstraksi menggunakan sokhlet

Estimasi untuk ekstraksi 50 gram buah mangsi

o Harga 1 kg buah mangsi basah ( Kadar air = 84 % )=Rp. 3000,-

Jadi harga 50 gram buah mangsi =gram

gram

1000

50 x Rp.3000,- = Rp.

150,-

o Air yang dibutuhkan :

Total Air yang dibutuhkan untuk proses ekstraksi = 200 mL

Harga 1 m3Air = 1000 liter Air = Rp.1500,-

Jika 3300 mL Air = Liter

Liter

1000

2,0 x Rp.1500,- = Rp. 0,3,-

o Harga kertas saring per meter = Rp. 7000,-

Kertas saring yang dibutuhkan cm

cm

100

20 x Rp.7000,- = Rp. 1.400,-

o Harga 1 kwh listrik Rp.600,-

Daya pada Pemanas Mantel = 600 watt/h

Maka, 600 watt/h = 0,6 kwh

Harga 0,6 kwh listrik = 0,6 kwh x Rp.600,- = Rp. 360,-

Jadi jika proses Ekstraksi dilakukan selama 5 jam25menit

= 5,42 jam

Maka = 5,42 jam x Rp. 360,- = Rp.

1.951,2,-

Biaya Produksi 1 kali proses

Rp.3.501,5

Dari 50 gram buah mangsi dihasilkan zat warna sebanyak 5,56 gram

Biaya produksi tiap 1 gram zat warna = gram

Rp

56,5

5,3501.

= Rp.629,7

Page 51: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Jika 1 gram zat warna dijual dengan harga Rp. 700,- maka :

Total hasil penjualan dalam 1 kali ekstraksi = 5,56 gram x Rp.

700,-

= Rp. 3.892,-

Jadi Keuntungan yang diperoleh dalam pembuatan zat wrana alami dari

buah mangsi dalam 1 kali proses produksi adalah = Hasil Penjualan –

Biaya Produksi

= Rp. 3.892 – Rp. 3.501,5

= Rp. 390,5

b. Metode ekstraksi secara batch

Estimasi untuk ekstraksi 50 gram buah mangsi

o Harga 1 kg buah mangsi basah ( Kadar air = 84 % )=Rp. 3000,-

Jadi harga 50 gram buah mangsi =gram

gram

1000

50 x Rp.3000,- = Rp.

150,-

o Air yang dibutuhkan :

Total Air yang dibutuhkan untuk proses ekstraksi = 200 mL

Harga 1 m3Air = 1000 liter Air = Rp.1500,-

Jika 3300 mL Air = Liter

Liter

1000

2,0 x Rp.1500,- = Rp. 0,3,-

o Harga 1 kwh listrik Rp.600,-

Daya pada Pemanas Mantel = 600 watt/h

Maka, 600 watt/h = 0,6 kwh

Harga 0,6 kwh listrik = 0,6 kwh x Rp.600,- = Rp. 360,-

Jadi jika proses Ekstraksi dilakukan selama 2 jam

Maka = 2 jam x Rp. 360,- = Rp. 720,-

Biaya Produksi 1 kali proses

Rp.870,3

Dari 50 gram buah mangsi dihasilkan zat warna sebanyak 4,45 gram

Page 52: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA... · Indonesia memiliki bahan zat warna dari berbagai bahan alam yang m elimpah ... untuk membuat sel surya (fotokimia), sebagai pengganti sel

Laporan Tugas Akhir

Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Biaya produksi tiap 1 gram zat warna = gram

Rp

45,4

3,870

= Rp.195,58

Jika 1 gram zat warna dijual dengan harga Rp. 200,- maka :

Total hasil penjualan dalam 1 kali ekstraksi = 4,45 gram x Rp.

250,-

= Rp. 1.112,5

Jadi Keuntungan yang diperoleh dalam pembuatan zat wrana alami dari buah

mangsi dalam 1 kali proses produksi adalah = Hasil Penjualan – Biaya

Produksi

= Rp. 1.112,5 – Rp. 870,3

= Rp. 242,2