pemetaan limbah cair di kalimantan
DESCRIPTION
Pemetaan Limbah Cair di kalimantanTRANSCRIPT
MIPA :Fisika Bumi
PROPOSAL PENELITIAN
PENDETEKSIAN SEBARAN LIMBAH CAIR
DI DAERAH INDUSTRI PABRIK SIANTAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK
TIMPENGUSUL:
1. RANDY ARDIANTO 2. FANNI ADITYA 3. DEBIRIANSAPUTRI
PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
Maret,2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………..……………………………………....i
DAFTAR ISI…………………………………...........…………...………………………ii
RINGKASAN...................................................................................................................iii
BAB I.PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................1
1.2PerumusanMasalah....................................................................................................3
1.3TujuanPenelitian........................................................................................................3
1.4 ManfaatPenelitian.....................................................................................................3
BAB II.TINJAUANPUSTAKA.........................................................................................4
2.1 Metode Geolistrik Tahanan Jenis.............................................................................4
2.2 Resistivitas Semu......................................................................................................4
2.3 Pengertian Limbah....................................................................................................5
2.4 Karakteristik Limbah................................................................................................5
2.5 Pengaruh Limbah Terhadap Tanah dan Air Tanah...................................................5
2.6 Limbah dan Kaitannya dengan Geolistrik................................................................6
2.7 Konfigurasi Wenner-Schlumberger..........................................................................6
BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................................7
3.1 Lokasi Penelitian......................................................................................................7
3.2 Variabel penelitian....................................................................................................7
3.3 Perangkat lunak........................................................................................................7
3.4 Indikator Keberhasilan..............................................................................................8
BAB IV. JADWAL PENELITIAN...................................................................................9
DAFTARPUSTAKA.......................................................................................................10
Lampiran 1.JustifikasiAnggaran Penelitian.....................................................................11
Lampiran 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian............................................12
2
RINGKASAN
Penelitian ini akan menggunakan metode geolistrik untuk mendeteksi sebaran limbah
yang berada di sekitar daerah industri pabrik karet Siantan Kota Pontianak. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi sebaran limbah di bawah permukaan
tanah yang mungkin terdapat di daerah industri pabrik karet tersebut.Jika ada maka di
petakan bagaimana polsa sebaran dan sampai kedalaman berapa limbah tersebut
berada di bawah permukaan tanah.Data yang didapat dengan menggunakan metode
geolistrik ini kemudian di olah dengan menggunakan software Res2dinv untuk
kemudian di intrepetasikan berdasarkan anomali resistivitas yang mungkin
diketemukan.Dengan mengetahuipola sebaran limbah tersebut maka dapat diketahui
bagaimana limbah tersebut mencemari lingkungan di sekitarnya.Hal bisa menjadi
temuan yang bermanfaat bagi penelitian, kebijakan pemerintah dalam mengatur
regulasi pengolahan limbah pabrik dan informasi bagi masyarakat luas.
.
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Metode geolistrik dapat dimanfaatkan untuk studi masalah lingkungan, yaitu
untuk mendeteksi kontras resistivitas medium akibat penyebaran kontaminan
(rembesan limbah) di bawah permukaan yang sering diasosiasikan sebagai fluida
konduktif .Beberapa studi yang telah dilakukan diantaranya untuk identifikasi intrusi
air laut, kebocoran limbah hasil industri sehingga metoda geolistrik dapat digunakan
secara efektif untuk mengidentifikasi distribusi polutan baik secara spasial maupun
sebagai fungsi dari kedalaman.Namun, untuk keperluan tersebut diperlukan
perangkat dan teknik pengukuran yang dapat menghasilkan citra resistivitas (atau
konduktivitas) bawah permukaan dengan resolusi tinggi secara tepat dan cepat.
Identifikasi pencemaran limbah dapat dilakukan dengan metoda geolistrik,
ini dilakukan dengan menggunakan arus listrik searah yang diinjeksikan melalui dua
buah elektroda arus ke dalam bumi, lalu mengamati potensial yang terbentuk melalui
dua buah elektroda potensial yang berada di tempat lain. Perbedaan potensial yang
terukur merefleksikan keadaan di bawah permukaan bumi. Pada dasarnya metoda ini
didekati dengan menggunakan konsep perambatan arus listrik di dalam medium
homogen isotropis, dimana arus listrik bergerak kesegala arah dengan nilai yang
sama besar. Berdasarkan asumsi tersebut, maka bila terdapat anomali yang
membedakan jumlah rapat arus yang mengalir diasumsikan diakibatkan oleh adanya
perbedaan akibat anomali tahanan jenis.Anomali ini nantinya digunakan untuk
merekonstruksi keadaan geologi di bawah permukaan.Perbedaan konfigurasi
elektroda, variasi tahanan jenis spesifik yang diselidiki, prosedur ini dapat
memperoleh data yang sangat menentukan dalam pemakaian metoda ini.Limbah cair
mempunyai konduktivitas lebih besar dibandingkan dengan air atau mempunyai
resistivitas yang rendah.
1
Di bawah permukaan, sulit untuk mengamati secara langsung rembesan
limbah, sejauh mana limbah tersebut akan mengalir dan berapa cepat limbah itu
mengalir sehingga perlu dilakukan studi awal untuk penyelidikan masalah
lingkungan ini sehingga nantinya akan mudah untuk mencari metode dan cara
penanggulangan rembesan limbah cair yang akhirnya dapat mengganggu keberadaan
air tanah yang dikonsumsi secara langsung ataupun digunakan untuk kehidupan
masyarakat. Penelitian ini meninjau karakteristik limbah cair dari segi resistivitasnya.
Berdasarkan penampang geolistrik tahanan jenis 2-D terlihat adanya polutan limbah
cair yang ditunjukkan dengan nilai tahanan jenis yang rendah ini dikarenakan limbah)
bersifat konduktif.
Beberapa penelitianterkait yang telah dilakukan oleh tim penulis ini
diantaranya adalah:
No Penelitiansebelumnya Keterangan
1.
2. .
3.
4.
2
1.2 PerumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul adalah:
1. Bagaimanakah pola sebaran limbah cair di bawah permukaan tanah.
2. Seberapa luasan, kedalaman, dan kuantitas limbah cair tersebut mencemari
lingkungan di sekitar industry
1.3 TujuanPenelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai resistivitas limbah cair
yang tersebar didalam tanah dan jika memungkinkan dapat pula diketahui model
penyebaran limbah tersebut.
1.4 ManfaatPenelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti; dapat mengetahui nilai resistivitas dan karakteristik penyebaran
limbah cair yang tersebar dibawah permukaan tanah.
2. Bagi masyarakat; sebagai pengetahuan bagi masyarakat agar hati-hati dalam
memperlakukan limbah cair karena dapat mempengaruhi kualitas tanah dan air
tanah yang tersimpan dibawah permukaan tanah.
3. Bagi pemerintah; sebagai acuan dalam mengambil kebijakan tentang proses
penanganan limbah cair agar lebih ramah lingkungan.
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metode Geolistrik Tahanan Jenis
Banyak metode geofisika yang diterapkan dalam geolistrik, metode
tahanan jenis adalah metode yang paling sering di gunakan (Wuryantoro, 2007).
Metode tahanan jenis pada prinsipnya bekerja dengan menginjeksikan arus listrik
ke dalam bumi melalui dua elektroda arus sehingga menimbulkan beda potensial.
Beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial.
Hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda dapat digunakan untuk menurunkan variasi harga tahanan jenis
lapisan dibawah titik ukur (sounding point). Metode ini lebih efektif dan cocok
digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarang memberikan informasi
lapisan di kedalaman lebih dari 1000 kaki atau 1500 kaki.Oleh karena itu metode
ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak tetapi lebih banyak digunakan dalam
bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman basement (batuan dasar),
pencarian reservoir (tandon) air, dan eksplorasi geothermal (panas
bumi).Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda arus dan potensialnya,
dikenal beberapa jenis metode geolistrik tahanan jenis, antara lain metode
Schlumberger, metode Wenner dan metode Dipole Sounding.(Wuryantoro, 2007).
2.2 Resistivitas Semu
Tahanan jenis yang terukur pada percobaan adalah tahanan jenis semu
(apparent) dari berbagai mineral , tahanan jenis ini disebut dengan apparent
resistivity (tahanan jenis semu). Tahanan jenis semu merupakan tahanan jenis dari
suatu medium fiktif homogen yang ekuivalen dengan medium berlapis yang
ditinjau untuk satu lapisan saja, sehingga nilai tahanan jenis yang diukur seolah-
olah merupakan nilai tahanan jenis untuk satu lapisan saja.
Konsep tahanan jenis semu dengan menganggap medium berlapis terdiri
dari 2 lapisan yang mempunyai resistivitas berbeda (ρ_1 dan ρ_2).Medium ini
dianggap sebagai medium satu lapis homogen yang memiliki satu nilai resistivitas
yaitu resistivitas semu ρ_a dalam pengukuran.
4
ρ_a = K ΔV
I
dengan ρ_a adalah tahanan jenis semu. Analisa data tahanan jenis semu akan
meghasilkan nilai tahanan jenis sebenarnya dari material bumi.
2.3 Pengertian Limbah
Setiap hari manusia membuang segala macam bentuk sampah (limbah),
mulai dari bungkus kantung plastik, botol, sampai oli bekas, sampah hasil konsumsi
rumah tangga, dan masih banyak yang lainnya.Limbah adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya (beracun) yang karena sifat
dan konsentrasinya baik secara langsung maupun tidak langsung,
membahayakan/mencemarkan lingkungan hidup serta makhluk hidup lainnya.
2.4 Karakteristik Limbah
1. Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat
limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik.
2. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA.
3. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru
Indofenol.
4. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD).
5. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN.
6. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik.
7. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
2.5 Pengaruh Limbah Terhadap Tanah dan Air Tanah
Dalam rangka menunjang upaya pembangunan yang berwawasan lingkungan, pengetahuan tentang tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tanah mutlak harus diketahui oleh semua orang. Cara lain pengrusakan tanah oleh kegiatan manusia adalah melalui pencemaran. Jika disuatu daerah udara atau airnya cemar maka tanahnya pun ikut tercemar.
Kesuburan tanah dari suatu daerah dengan daerah lainnya pada umumnya
mempunyai perbedaan. Perbedaan tersebut dapat karena lapisan humus dari hasil
proses pembusukan sisa-sisa tanaman di berbagai daerah tidak sama. Jadi 5
kesuburan tanah ditentukan oleh senyawa-senyawa yang dikandung dalam tanah.
Tanah yang subur mengandung 95% senyawa anorganik berupa mineral, dan 5%
senyawa organik berupa humus. Humus dalam tanah akan menyerap sisa-sisa
pupuk dan obat pembasmi hama.
2.6 Limbah dan Kaitannya dengan Geolistrik
Menurut Suhendra, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, polutan
limbah cair yang ditunjukkan dengan nilai tahanan jenis yang rendah ini
dikarenakan limbah bersifat bersifat konduktif (Jurnal Gradien Vol. 2. No. 1.
Januari 2006: 105-158). Hal ini disebabkan oleh zat-zat yang terkandung dalam
limbah tersebut.Umummnya limbah mengandung barbagai jenis logam berat yang
bersifat konduktif.
Konduktivitas adalah sifat menghantarkan listrik.Konduktivitas atau lebih
dikenal dengan sebutan daya hantar listrik (DHL) adalah suatu besaran yang
menunjukkan banyaknya ion-ion terlarut dalam bahan yang dapat menghantarkan
arus listrik sebesar 1 μ volt pada bidang lapisan metal seluas 1 cm2.Konduktivitas
juga berhubungan dengan resistivitas.Sifat ini dipengaruhi jumlah kandungan yang
disebut sebagai ion bebas. Sifat inilah yang kemudian akan digunakan sebagai
parameter penelitian, dan metode yang digunakan adalah metode geolistrik.
2.7 Konfigurasi Wenner-Schlumberger
Metoda ini merupakan penggabungan dua metoda yaitu Wenner dan
Schlumberger. Dalam penggunaannya konfigurasi Wenner berlaku ketika n = 1.
Untuk n = 2,3,4, dst; berlaku konfigurasi Schlumberger. Keunggulan konfigurasi
Wenner-Schlumberger ini adalah diambil dari keunggulan pada dua konfigurasi
sebelumnya yakni kemampuan untuk memetakan variasi kehomogenan secara
lateral (horizontal) sekaligus mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan
pada permukaan (vertikal), yaitu dengan membandingkan nilai resistivitas semu
ketika terjadi perubahan jarak elektroda MN/2.
6
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian model fisis yang dilakukan di
pemukiman masyarakat di sekitar pabrik industri untuk mengamati rembesan
limbah di bawah permukaan medium berdasarkan anomali nilai resistivitas. Tempat
pengambilan data merupakan pengambilan sample dalam luasan bidang tanah
seluas 400 M².
3.2 Variabel penelitian
Adapun variabel penelitian ini terdiri atas besaran-besaran fisik. Besaran-besaran
fisik yang diukur adalah:
1. Nilai beda potensial (V).
2. Nilai potensial diri (Vsp).
3. Nilai kuat arus (I).
4. Jarak elektroda potensial.
5. Jarak elektroda arus.
6. Sedangkan besaran fisik yang dihitung adalah :
7. Resistansi (R).
8. Faktor geometri (K) dan,
9. Resistivitas.
3.3 Perangkat lunak
Beberapa perangkat lunak yang digunakan adalah:
1. Microsoft Excel untuk menginput dan menghitung data yang dihasilkan.
2. Res2Dinv digunakan untuk menampilkan gambar penampang bawah
permukaan.
7
3.4 Indikator Keberhasilan
No.
Indikator Keberhasilan Deskripsi
1. Keluaran (output) Hasil RisetNilai resistivitas dan karakteristik pola sebaran limbah cair bawah permukaan tanah
2. Dampak (outcome) Hasil RisetInformasi kepada masyarakat mengenai sebaran limbah cair yang ada di sekitar mereka
3.Presentasi pada Seminar Umum
Presentasi dan intrepetasi hasil penelitian
4. Publikasi ke Jurnal Penyebarluasan jurnal
8
BAB IV. JADWAL PENELITIAN
Penelitian iniakan dilaksanakan selama empat bulan dengan jadwal
sebagai berikut :
No Kegiatan Tempat Bulan/Tahun2013
3 4 5 6 7
1 Proposal Penelitian Lab. FMIPA UNTAN x
2 Pengambilan DataLahan Disekitar Pabrik Karet
Siantan x
3 Pengolahan Data dan Analisa Lab. FMIPA UNTAN x x
4 Presentasi Seminar Hasil R. SEMINAR UNTAN x
5 Laporan Hasil Penelitian Lab. FMIPA UNTAN x x
9
DAFTARPUSTAKA
Wuryantoro, Aplikasi Metode Geolistrik Untuk Menentukan Letak dan Kedalaman
Aquifer Air Tanah,UNNES,2007
Babadagli, Tayfun and Develi, Kayhan, Fractal Analysis Of Natural AndSynthetic
FractureSurfacesOfGeothermalReservoirRocks,ProceedingsWorld
GeothermalCongress2000
JohnC.Russ,ImageProcessingHandbookTheFifthEdition,Taylor&FrancisGroup,
NewYork,2007,pp.771-773
10
11
Lampiran 1.JustifikasiAnggaran Penelitian
Anggaranpenelitian
No Uraian Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
1. Biaya sewa peralatan 1 Paket Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-
2. Biaya perjalanan dan konsumsi selama penelitian
1 Paket Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-
3. Komponen penunjang Tentatif Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
Total BiayaRp.2.500.000,-
12
Lampiran 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian
Laboratorium Fisika Bumi dan Sistem Kompleks Program Studi
FisikaFMIPAUNTANtelahdipilihsebagai
gedun
gdalampenelitianini,halinidisebabkankarenalaboratoriumtersebutmemilikifasilit
asyangmemadaiseperti:
1.Jurnal–jurnalpenelitianterkait,
2.Bukureferensi yangmemadai
3.Terhubungdenganjaringan internet,
4.Multimedia Presentasi
5.Program-program(Software) yang terkaitdenganMetode Geolistrik.
13