pemerintahkabupatenburu profildinaskesehatan … · 2016-09-16 · perubahan pemahaman konsep akan...

156
PEMERINTAH KABUPATEN BURU PROFIL DINAS KESEHATAN TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BURU TAHUN 2016

Upload: phunghuong

Post on 06-Jul-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMERINTAH KABUPATEN BURUPROFIL DINAS KESEHATAN

TAHUN 2015

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BURUTAHUN 2016

hal.Profil Kesehatan Kab. Buru 2015

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah SWT dimana atas berkah dan

rahmat- Nya, maka tersusunlah buku Profil Kesehatan Kabupaten Buru Tahun 2015

yang merupaka hasil kerja sama dengan para pemegang program di Bidang – Seksie

Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Buru.

Profil Kesehatan Kabupaten Buru Tahun 2015 merupakan salah satu produk

penting sebagai sarana penyajian data dan informasi yang merupakan penunjang bagi

peningkatan pengelolaannya yang dibutuhkan di berbagai tingkat administrasi.

Profil ini kami sampaikan dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagiPemerintah Kabupaten Buru dalam rangka memantau dan mendukung pencapaian VisiDinas Kesehatan “Masyarakat Buru yang Sehat, Mandiri, Sejahtera, dan Berkeadilan dalamMendapatkan Pelayanan Kesehatan”

Sangat disadari bhwa dalam penyusunan dan penyajian data dan informasi di

dalam buku ini masih menggunakan analisi yang sangat sederhana. Untuk itu saran dan

kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan

profil di masa yang akan datang.

Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam

penyusunan buku ini, kami menyampaikan terima kasih.

Namlea, April 2016

Kepala Dinas KesehatanKabupaten Buru

SYAFARUDDIN,AMKLNIP.195707121979121004

hal.Profil Kesehatan Kab. Buru 2015

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL I

KATA PENGANTAR IiDAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BURU 2A. Kondisi Geografis 2

B. Pembagian Wilayah Administratif 3C. Luas Wilayah Dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Buru 5

D. Topografi, Keadaan Iklim 5

E. Visi 6

F. Misi 6

G. Dinas Kesehatan Kabupaten Buru 6

BAB III SITUASI DERAJAT DAN UPAYA KESEHATAN DAERAH 10A. Pelayanan Kesehatan Keluarga 10

B. Pelayanan Kesehatan Masyarakat 29

C. Pemberantasan Penyakit Menular 31

D. Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat 47

BAB IV PENUTUP 64

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 1

BAB IPENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional yang padahakekatnya merupakan upaya penyelenggaraan kesehatan oleh Bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuanhidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan Derajat Kesehatan yang optimal sebagai salah satuunsur kesejahteraan umum dari tujuan Nasional. Dalam Konstitusi WHO Tahun 1948 disepakati antara lainbahwa diperolehnya derajat Kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang Fundamental bagi setiap orang.Perubahan pemahaman konsep akan Sehat dan Sakit serta semakin maju ilmu pengetahuan dan Teknologi(IPTEK) dengan informasi tentang Penyebab Penyakit telah menggugurkan pradigma lama pembangunankesehatan yang mengutamakan pelayanan Kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif

Paradigma baru Pembangunan Kesehatan yaitu paradigma Sehat merupakan upaya untuk lebihmeningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma sehat sebagai modal pembangunankesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalammenjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifatpromotif dan preventif.

Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Buru Tahun 2015 berupaya menggambarkan secara umumtentang derajat Kesehatan masyarakat dan hasil pencapaian program kesehatan di Kabupaten Buru serta datapendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data penduduk dan gambaran umum wilayahKabupaten Buru. Di samping itu profil ini merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk mendiskripsikanhasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian program, termasuk kinerja dari penyelenggaraanpelayanan minimal di bidang kesehatan.

Profil kesehatan ini merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan yang masih jauh dari kondisiideal. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, sepertikegiatan pengelolaan data dan informasi yang belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanismekerjasama yang baik.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 2

BAB IIGAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BURU

A. Kondisi GeografisKabupaten Buru dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat, yang telahdiperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2000. Dengan memperhatikan kepentingan pelayananpublik dan tuntutan rentang kendali pemerintahan, sampai dengan awal tahun 2008 wilayah pemerintahankecamatan di kabupaten Buru mencakup 10 kecamatan.

Selanjutnya, dengan telah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentangpembentukan Kabupaten Buru Selatan, maka 5 wilayah kecamatan yang secara geografis berada di bagianselatan. Kabupaten Buru terpisah menjadi daerah otonom baru yakni Kabupaten Buru Selatan. Khusus untukwilayah pemerintahan Kabupaten Buru, cakupan wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Buru terdiri:

Kecamatan Ibukota

Namlea Namlea

Airbuaya Airbuaya

Waeapo Waenetat

Waplau Waplau

Batabual Ilath

Gambar 1 : Pulau Buru

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 3

Kabupaten Buru terletak antara 2º 25¹ - 3º 35¹ LS dan 125º 35, 121º - 21 BT dengan memiliki luaswilayah daratan 7.595,58 Km2 dan sebagian besar wilayahnya berada pada Pulau Buru. Kabupaten Burusendiri terletak diantara 3 kota penting di Indonesia Timur yaitu Makassar, Manado (Bitung) dan Ambonserta dilalui laut Sea Line III, telah menempatkan Kabupaten Buru pada posisi yang strategis. Secarageografis, Kabupaten Buru dibatasi oleh :

o Di sebelah utara berbatasan dengan laut Seramo Di sebelah timur berbatasan dengan laut Manipao Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Buru Selatan dan laut Banda.o Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Buru Selatan dan laut Banda

B. Pembagian Wilayah AdministratifKabupaten Buru pada awal pemekaran terdiri atas 3 kecamatan, kemudian Pada tahun 2003

dimekarkan 2 kecamatan baru menjadi 5 kecamatan, atas dasar penetapan SK Bupati Buru Nomor : 146 –25 tahun 2003, yakni penataan dari sebelumnya 5 kecamatan dan 62 desa menjadi 10 kecamatan dengan94 desa. Melalui SK Bupati Buru No. 146-51 tahun 2006 maka jumlah desa bertambah menjadi 104 desadengan 10 kecamatan.

Gambar 2 : Peta Wilayah Administratif Kab. Buru

WILAYAH ADMINISTRATIF

Pada tahun 2010 melalui SK Bupati Buru No 146 – 202 tahun 2010, maka wilayah kecamatan diKabupaten Buru terbagi atas 5 wilayah dengan 82 desa dan 103 dusun. Penetapan jumlah kecamatan, desadan dusun yang ada di wilayah kabupaten Buru berdasarkan surat keputusan Bupati tersebut dapat dilihatpada tabel berikut :

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 4

Table 1 : Wilayah Kecamatan dan Ibu kota Kecamatan Kabupaten Buru

No. Kecamatan Ibu Kota Jumlah Desa Jumlah Dusun Ket

1.2.3.4.5.

NamleaWaplau

Air buayaWaeapoBatabual

NamleaWaplau

Air buayaWaenetat

Ilath

121023325

8529565

Jumlah 82 103Sumber : BPS kabupaten Buru

Diakhir tahun 2012 dilakukan pemekaran wilayah kecamatan, sehingga kelima kecamatan tersebuttelah dimekarkan menjadi 10 kecamatan sesuai table berikut :

Table 2 : Wilayah Kecamatan dan Ibu kota Kecamatan Kabupaten BuruPasca Pemekaran

Sumber : BPS Kabupaten Buru

Secara umum, jumlah desa di Kabupaten Buru adalah 82 desa. Selain wilayah kecamatan, desa dandusun, di Kabupaten Buru terdapat 4 (empat) wilayah petuanan (regentshape) dengan karakteristik dansistem peradatan, kultur dan kearifan lokal yang kental dimana pengaruh karakteristik itu dalam dimensikeragaman dan kehidupan sosial kemasarakatan masih melekat kuat termasuk proses jalinan asimilasidan akulturasi antar sesama warga masyarakat yang berlangsung aman dan harmonis. Keempatwilayah petuanan / regentshape dimaksud, antara lain :

1. Petuanan Leisela2. Petuanan Liliali3. Petuanan Tagalisa4. Petuanan Kayeli

Masing-masing wilayah petuanan dipimpin oleh pemerintahan adat dan dikepalai oleh seorang Raja.

No. Kecamatan Ibu Kota Jumlah Desa Jumlah Dusun Ket

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.

NamleaLilialy

Teluk KayeliWaplau

Air buayaFena Leisela

WaeapoLolong Guba

WaelataBatabual

NamleaSawaKayeli

WaplauAir buayaWamlanaWaenetat

KubalahingWaeloIlath

755101013710

10 + 1 UPT5

9033922824204

Jumlah 82 + 1 UPT 103 82

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 5

C. Luas Wilayah dan kepadatan penduduk Kabupaten BuruLuas Wilayah Kabupaten Buru adalah 7.595,58 Km² dengan jumlah penduduk sekitar 124.022

jiwa pada tahun 2015. Secara umum, kepadatan penduduk Kabupaten Buru tahun 2015 adalah 16 jiwaper Km2. .Secara spesifik, tingkat kepadatan penduduk yang relatif tinggi pada kecamatan Waeapo(117 jiwa/Km2 ) dan Kecamatan Batabual (77 jiwa/ Km2) , sedangkan kepadatan penduduk yang relatifrendah terdapat di Kecamatan Fena Leisela (4 jiwa/Km2) dan Kecamatan Airbuaya (6 jiwa/ Km2).

Grafik 1 :Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kab. Buru

Tahun 2015

Grafik 2 :Jumlah Penduduk per Jenis Kelamin di Kab. Buru Tahun

2015

Jumlah Penduduk : 124.022 Jiwa( Sumber Data BPS)

D. Topografi, Keadaan Iklim1. Topografi

Bentuk wilayah/bentangan lahan dari Kabupaten Buru (termasuk Buru Selatan) dikelompokkanatas :a. Wilayah daratan pantai yang landaib. Wilayah perbukitan pada jarak rata-rata 10 Km dari garis pantaic. Wilayah pegunungan termasuk dataran tinggi, kelerengan bervariasi antara (0-3%), landai

berubah (3–8 % ), bergelombang (8–15 %), agak curam (15 – 40%) sampai dengan curam( >45% ). Terdapat daerah pegunungan 1.000 m dari permukaan laut, puncak gunung tertinggiadalah Gunung Kaku-Gegon yang berada pada wilayah Kecamatan Kepala Madan denganketinggian 2.736 M diatas permukaan laut.

2. IklimPulau Buru memiliki iklim tropis dan iklim musim yang dipengaruhi oleh angin musim sertaberhubungan erat dengan lautan yang mengelilinginya. Kondisi Iklim Pulau Buru dalam tahun2004 secara umum untuk inventarisasi data suhu rata-rata tahunan sebesar 26,7 ºC, dengan rata-rata suhu maksimum 30,9ºC dan suhu minimum 23,3ºC. Musim penghujan terjadi pada bulan

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 6

Januari sampai dengan bulan April dengan curah hujan tertinggi pada bulan Pebruari sebesar245,6 mm, terendah pada bulan September sebesar 12,0 mm. (sumber data : Kantor MeteorologiNamlea ).

E. V i s iVisi Pemerintah Kabupaten Buru Tahun 2012 - 2017 adalah : “Kabupaten Buru yang maju dan

berdaya saing sebagai sentra produksi pertanian dan perikanan menuju Masyarakat Bupolo yang

Mandiri, Sejahtera, Demokrasi dan Berkeadilan“

F. M i s iMisi Pemerintah Kabupaten Buru sebagai berikut:1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Masyarakat

Melalui peningkatan kehidupan beragama, kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan,penanganan sosial dan pengentasan kemiskinan.

2. Pemberdayaan Ekonomi MasyarakatMelalui peningkatan perekonomian daerah dengan pemanfaatan sumber daya alam yangberwawasan lingkungan, menciptakan iklim usaha yang kondusif serta peningkatan pengetahuandan kemampuan pelaku ekonomi, didukung dengan peningkatan infrastruktur dan saranaprasarana

3. Mewujudkan Pemerintah yang Berwibawa dan Pemerintah yang Bersih (Good Government andClean Governance)Melalui peningkatan tata kelola dan pelayanan pemerintahan yang baik dengan kualitas sumberdaya manusia, profesionalisme aparatur dan pelayanan publik yang prima dalam semangatreformasi birokrasi.

4. Pemerataan dan Keadilan PembangunanMelalui pembangunan yang merata di seluruh wilayah sampai ke pelosok, membuka aksesibilitaske daerah-daerah isolasi dan peningkatan partisipasi masyarakat, sehingga mencapaikemandirian dan kesejahteraan.

G. Dinas Kesehatan Kabupaten Buru1. Visi dan Misi

Jika ditelaah visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Buru tersebut, maka DinasKesehatan Kabupaten Buru perlu mensinkronkan dengan visi dan misi Pemerintah KabupatenBuru. Adapun Visi Dinas kesehatan Kabupaten Buru dalam kurun waktu Tahun 5 tahun (2012 –2017) yaitu : “Masyarakat Buru yang Sehat, Mandiri, Sejahtera, dan Berkeadilan dalam

Mendapatkan Pelayanan Kesehatan”. Dilandasi dengan pemikiran diatas maka selayaknyaDinas Kesehatan bertanggung jawab untuk mengemban amanah yang tercermin dalam

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 7

visi tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai standarKementerian Kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan dasar-dasarpembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam rencana PembangunanKesehatan menuju Indonesia Sehat.

Untuk mencapai visi tersebut, maka Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Buru tahun 2012 –2017 adalah sebagai berikut :a. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatanb. Terpenuhinya sumber daya tenaga kesehatan yang berkualitasc. Peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan Promotif, Preventif, Kuratif dan

Rehabilitatifd. Pemberdayaan masyarakat dalam upaya penanggulangan masalah kesehatane. Meningkatkan hubungan kerjasama lembaga pemerintah dan non pemerintah dalam upaya

pembangunan kesehatanDinas kesehatan kabupaten Buru adalah SKPD Pemerintah kabupaten Buru yang

mempunyai tugas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kabupatenBuru. Dinas kesehatan kabupaten Buru membawahi 3 bidang dan Sekretariat. Bidang tersebutantara lain Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Yankesmas), Bidang BinaPemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan serta Bidang Bina PengembanganKesehatan. Sedangkan pada Sekretariat terdapat 3 Sub Bagian diantaranya Sub BagianPerencanaan, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Selain itu, DinasKesehatan Kabupaten Buru juga membawahi 10 Puskesmas dan 1 UPTD Kefarmasian.

2. Sarana dan PrasaranaPerlu diketahui bahwa derajat kesehatan manusia dipengaruhi beberapa faktor antara

lain faktor lingkungan perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor herediter serta ditambah dengansarana prasarana kesehatan. Dari beberapa faktor tersebut yang paling besar pengaruhnya salahsatunya adalah faktor penunjang kesehatan yaitu “ Sarana dan Prasarana Kesehatan “ olehkarena itu sarana kesehatan harus dikelola seoptimal mungkin, dari sisi manajemen dalammenginfentarisasi alat serta sarana dan prasarana yang ada di setiap fasilitas kesehatan agardapat menunjang peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 8

Kondisi sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Buru dapat dilihat pada tabelberikut :

Table 3 : Sarana dan Prasarana Kesehatan Dirinci Menurut KecamatanTahun 2015

Sumber : Sie. Sarana Prasarana Kesehatan

Secara umum, Kabupaten Buru hanya memiliki 1 unit RSU Tipe D yang terletak di desaLala, Kecamatan Namlea yang merupakan SKPD tersendiri. Sedangkan Puskesmas yang ada diKabupaten Buru berjumlah 10 unit yang terdiri dari 3 Puskesmas Non Perawatan dan 7 unitPuskesmas Perawatan (Rawat Inap). Pustu berjumlah 43 unit. Polindes 29 Unit dan Poskesdesberjumlah 23 unit serta Posyandu yang berjumlah 125 yang merupakan bentuk UKBM (usahaKesehatan Berbasis Masyarakat) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat.Untuk sarana Transportasi yang tersebar di seluruh Puskesmas diantaranya Puskesmas Keliling(Pusling) Roda 4 sebanyak 9 unit, Pusling Roda 2 berjumlah 91 unit dan Pusling Laut berjumlah 9unit.

3. Ketenagaan - SDM KesehatanSecara umum SDM Kesehatan di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kab. Buru masih

kurang baik secara kuantitas maupun kualitasnya yang masih harus ditingkatkan. Permasalahandistribusi atau penyebaran Tenaga kesehatan yang belum merata pun masih menjadi kendala, halini terkait adanya kebijakan secara politis sehingga usulan penempatan tenaga Kesehatan dariDinkes berbeda dengan kenyataannya.

No Namapuskesmas

Jumlah sarana/prasarana

Puskesmas

Pustu

Pusling UKBM

Ri

Non

Ri

Roda

4

Roda

2

Laut

Posk

esde

s

Polin

des

Posy

andu

1 Namlea 0 1 0 1 8 0 1 6 162 Mako 1 0 5 1 11 0 1 0 83 Sawa 0 1 2 1 6 0 0 2 94 Savana jaya 0 1 2 1 12 0 1 4 75 Waelo 0 1 8 1 12 0 5 2 176 Waplau 1 0 7 1 8 0 0 4 107 Ilath 1 0 3 1 7 2 2 1 98 Airbuaya 1 0 4 1 8 2 7 4 179 Wamlana 0 1 6 1 12 0 3 4 1610 Kayeli 1 0 6 0 7 5 1 0 711 Lolong guba 2 2 9

Jumlah 5 5 43 9 91 9 23 29 125

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 9

Kondisi SDM Kesehatan di wilayah kabupaten Buru Tahun 2015 dapat dilihat pada tabelberikut ini :

Table 4 : Gambaran SDM Kesehatan Di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Subag. Kepegawaian

Dari tabel 4 digambarkan keadaan SDM kesehatan di atas diketahui bahwa jumlahtenaga kesehatan paling banyak adalah perawat dengan jumlah 141 orang yang tersebar diwilayah kerja Puskesmas yang ada di Kabupaten Buru yang 2 diantaranya adalah perawat Gigi,Bidan 60 orang dan Tenaga Kesling 19 orang.

Hal ini tentu mempengaruhi pelayanan kesehatan di beberapa wilayah tertentu yang olehmasyarakat masih merasa kurang menyentuh Pelayanannya .namun pada saat yang sama diwilayah lain terjadi penumpukan tenaga kesehatan seperti pada PKM Namlea. Namun hal initerbantu dengan adanya Tenaga PTT Pusat maupun Daerah serta Penugasan Khusus yang terdiridari Tenaga Dokter, Dokter Gigi, Bidan, Tenaga Gizi maupun Tenaga Kesling sehingga bisamengatasi berbagai kendala pelayanan di masayarakat.

No.

SKPD / UPTD/ PKM

Jumlah Tenaga

Ket

Dokte

r Spe

sialis

Dokte

r Umu

m

Dokte

r Gigi

Apote

ker +

Far

masi

(S1+

D3+S

MF)

Kesli

ng(S

1,D3,D

1)Gi

zi (S

1,D3,D

1)

Kepe

rawa

tan(S

1, D3

,SPK

)Ke

pera

watan

Gigi

(D3,S

PRG)

Kebid

anan

(D3,

D1)

SKM

Anali

s (D

III,SM

AK)

Nake

sLain

nya

Umum

(SD-

S1)

1 Dinkes 0 1 0 0 7 6 9 0 10 16 0 1 152 UPTD Farmasi 0 0 0 2 0 0 3 0 0 0 0 0 03 Namlea 0 0 0 2 2 2 27 1 12 1 1 1 24 Sawa 0 0 0 0 2 2 5 0 5 1 0 0 05 Mako 0 0 0 0 1 1 17 0 7 1 0 1 06 Savana Jaya 0 0 0 0 2 3 20 0 5 1 0 0 17 Waelo 0 0 0 1 1 0 15 0 5 1 0 0 08 Kayeli 0 0 0 0 1 2 2 0 2 0 0 0 09 Waplau 0 0 0 0 2 2 8 0 3 1 0 0 110 .Airbuaya 0 0 0 0 1 0 14 1 3 0 0 0 011 Wamlana 0 0 0 1 0 1 13 0 6 0 0 0 012 .Ilath 0 0 0 0 0 0 6 0 2 2 0 0 0

JUMLAH 0 1 0 6 19 19 139 2 60 24 1 3 19

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 10

BAB IIISITUASI DERAJAT DAN UPAYA KESEHATAN DAERAH

A. PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA

Mortalitas ( Angka Kematian )Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkanoleh keadaan tertentu. Berikut adalah angka kematian pada bayi, Balita, ibu dan angka kematian kasar.1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya bayi yangmeninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 Kelahiran Hidup (KH)pada tahun yang sama. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang lazim digunakanuntuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tingkat provinsi maupun nasional.Selain itu, program-program kesehatan di Indonesia banyak yang dititikberatkan pada upayapenurunan AKB. Secara umum Survei Demografi dari tahun ke tahun terjadi penurunan AKB.Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh AKB di Indonesiasebesar 34 per 1.000 Kelahiran Hidup.

Grafik 3 : Kematian Bayi per Puskesmas di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015

Grafik Kematian BayiPer Puskesmas Tahun 2014 - 2015

0

10

20

30

40

50

60

Namlea

Sawa Mako Savanajay

a

Waelo

Waplau

AirBuay

a

Wamlana

Kayeli

Ilath Kab

2014 6 2 2 3 10 8 7 3 0 1 422015 2 8 11 7 10 6 4 1 1 2 52

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Angka Kematian Bayi yang terdapat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Buru tahun 2014sebanyak 42 kasus (20%) dan tahun 2015 sebanyak 52 kasus (20%) dan apabila dirinci perpuskesmas maka kasus kematian yang terbanyak adalah puskesmas Waelo sebanyak 10 kasusuntuk jumlah kasus tahun 2014 dan 2015 sebanyak 11 kasus yakni puskesmas Mako.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untukmenentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Tersedianya berbagaifasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, sertakesediaaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalambidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 11

Menurunnya AKB memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanankesehatan masyarakat. Data yang akurat sangat dibutuhkan dalam menentukan seberapa besarAKB yang terdapat di Kabupaten Buru.

2. Angka Kematian Balita (AKABA)Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pesat.

Masa ini merupakan masa keemasan atau golden period dimana terbentuk dasar-dasarkemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif danawal pertumbuhan moral. Pada masa ini stimulasi sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuh dan rangsangan pengembangan otak. Kematian bayi dan balita merupakansalah satu parameter derajat kesejahteraan suatau Negara.

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentudan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 KelahiranHidup. Nilai normative AKABA > 140 “sangat tinggi”, antara 71-140, 20-70 “sedang” dan < 20“rendah” (Pedoman MDG’s). Angka Kematian Balita atau AKABA menggambarkan peluangterjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.

Grafik 4 : Kematian balita per Puskesmas di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015

Grafik Kematian BalitaPer Puskesmas Tahun 2014 - 2015

0

5

10

15

20

25

30

Namlea

Sawa Mako Savanajay

a

Waelo

Waplau

AirBuay

a

Wamlana

Kayeli

Ilath Kab

2014 1 4 0 1 3 6 6 5 0 1 272015 0 1 1 1 0 2 0 0 0 0 5

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Berdasarkan data yang ada tahun 2014, AKABA di Kabupaten Buru sebanyak 27 kasusdan tahun 2015 sebanyak 5 kasus, ini terlihat bahwa terjadinya penurunan kasus sebesar 22kasus. Sebagian besar penyebab kematian bayi dan balita dapat dicegah dengan teknologisederhana di tingkat pelayanan kesehatan dasar, salah satunya adalah dengan menerapkanManajemen Terpadu Balita Sakit (MTB-S) serta Manajemen Terpadu Balita Sakit BerbasisMasyarakat (MTBS-M), di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Dari data yang ada terlihat bahwakematian Anak Balita yang terbanyak adalah puskesmas Waplau dengan jumlah kasus padatahun 2014 dan 2015 sebanyak 2 kasus pada puskesmas Waplau.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 12

3. Angka Kematian Ibu ( AKI )Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu

penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya ( tidak termasukkecelakaan atau insidentil ) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelahmelahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup (KH). Indikatorini secara langsung digunakan untuk memonitor kematian terkait dengan kehamilan. AngkaKematian Ibu (AKI) dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk status kesehatan secara umum,pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan.

Angka Kematian Ibu (AKI) bersama Angka Kematian Bayi (AKB) senantiasa menjadiindikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacupada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan dan nifas. Hasil surveiDemografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI untuk periode 5 tahunsebelum survey (2003-2007) sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini turundibandingkan AKI SDKI tahun 2002-2003 yang mencapai 307 per 100.000 Kelahiran Hidup.

Grafik 5 : Kematian Ibu per Puskesmas di Kab. Buru Tahun 2014 – 2015

Grafik Kematian IbuPer Puskesmas Tahun 2014 - 2015

0123456789

10

Namlea

Sawa Mako Savanajay

a

Waelo

Waplau

AirBuay

a

Wamlana

Kayeli

Ilath Kab

2014 2 2 0 0 0 2 1 1 0 2 102015 1 0 0 1 1 3 0 0 0 2 8

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Di Kabupaten Buru Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2014 sebanyak 10 kasus dan2015 sebanyak 8 kasus. Dari data yang ada dapat terlihat bahwa dalam tahun 2014 penyumbangkematian terbanyak adalah puskesmas Namlea 2 kasus, Sawa 2 kasus, Waplau 2 kasus, dan Ilath2 kasus. Sedangkan tahun 2015 penyumbang kematian terbanyak adalah puskesmas waplauyakni sebanyak 3 kasus.

Kematian ibu yang terlaporkan pada Dinas Kesehatan mengalami penurunan, walaupunterjadi penurunan, namun angka tersebut masih perlu diperhatikan agar menurun lagi. Hal inidisebabkan karena berbagai faktor antara lain pesalinan masih ditolong oleh tenaga nonkesehatan, serta 3 (tiga) terlambat pun masih sering terjadi. Dalam sistem rujukan pun masihmengalami kendala disebabkan karena puskesmas PONED sudah tidak berjalan sebagaimana

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 13

yang diharapkan. Peran serta masyarakat dalam membantu menekan angka kematian ibu, bayidan balita sangat diharapkan.

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK1. Pelayanan Antenatal (KI) dan (K4)

Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenagakesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standarpelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). TujuanPelayanan Antenatal adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan yangberkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, danmelahirkan bayi dengan sehat. Maka pelayanan antenatal sesuai standar meliputi sepuluh halyang dikenal dengan 10 T yaitu :

1. Timbang Berat badan dan Ukur Tinggi Badan2. Ukur Tekanan darah3. Nilai Status Gizi ( ukur lingkar lengan atas)4. Ukur Tinggi Fundus Uteri5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)6. Skrining status Imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila

diperlukan.7. Pemberian Tablet Zat Besi minimal 90 tablet selama kehamilan.8. Test laboratorium (rutin da khusus)9. Tata Laksana Kasus10. Temu wicara (konseling) termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

(P4K) serta KB pasca persalinan

K1 adalah kunjungan pertama kali ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan untukmendapatkan pelayanan antenatal yang dilakukan pada trimester pertama kehamilan. SedangkanK4 adalah kunjungan ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali, yaitu 1 kalipada triwulan pertama kehamilan, 1 kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 14

Grafik 6 : Grafik Cakupan K1 – K4 per Puskesmas di Kab. Buru Tahun 2014 – 2015

Grafik Cakupan K1 & K4 Per Puskesmas Kabupaten BuruTahun 2014 - 2015

0102030405060708090

100

Namlea

Sawa Mako Savanajay

a

Waelo

Waplau

AirBuay

a

Wamlana

Kayeli

Ilath Kab

K1 2014 91,2 88,8 90,1 92,7 87,6 69,4 76,7 88,4 90,2 97,0 87,3K4 2014 77,4 87 78,5 75,9 76,4 57,5 48,6 64,9 74,8 85,6 73K1 2015 91,1 89 87,4 83,9 95 67,8 77,8 83,8 73,3 67,4 84,5K4 2015 68,9 87,6 74,8 67,8 77,8 44,6 61,4 55,1 55,2 64,5 67Trend

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Dari grafik yang ada terlihat bahwa cakupan pemeriksaan ibu hamil (K1) di KabupatenBuru pada tahun 2015 mengalami penurunan. Pada tahun 2014 adalah 87,3%, pada tahun 2015cakupan K1 menurun menjadi 84,57%. Jika dibandingkan dengan target nasional, maka cakupanKI pada tahun 2015 belum mencapai target Nasional yaitu 100%. Untuk cakupan kunjungan K4ibu hamil pun mengalami penurunan yaitu pada tahun 2014 adalah 73% dan pada tahun 2015menurun menjadi 67,14%. Jika dibandingkan dengan target nasioanl maka cakupan K4 belummencapai target Nasional pada tahun 2015 adalah 95%. Pencapaian K1 dan K4 pada tahun 2015terlihat kesenjangan sebesar 17,43%. Itu artinya masih terdapat 17,43% ibu hamil yang belummelakukan kunjungan K4 pada triwulan ke 3 atau, terdapat ibu hamil yang kunjungan K4 nya akandilaksanakan pada triwulan I dan II pada tahun 2016.

Walaupun pencapaian kunjungan K1 dan K4 pada tahun 2015 belum mencapai targetsecara nasional, namun ada beberapa puskesmas yang hampir mencapai target cakupan K1yaitu puskesmas Waelo dan Namlea. Sedangkan K4 adalah puskesmas sawa. Dari semuapencapaian yang telah di uraikan di atas maka secara otomatis masih mempengaruhi hasilkunjungaan K1 dan K4 dilihat dari total Kabupaten yang belum mencapai target pada tahun 2015yaitu K1 sebesar 100% dan K4 sebesar 95%.

2. Persalinan Nakes dan Kunjungan NifasPertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman

yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Tenaga kesehatan yang kompeten adalahdokter kebidanan, dokter umum dan bidan. Pada kenyataan di lapangan, masih terdapat penolongpersalinan yang bukan tenaga kesehatan dan dilakukan di luar fasilitas pelayanan kesehatan.Pelayanan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Buru pun masihdilakukan di luar fasilitas kesehatan oleh karena itu secara bertahap seluruh persalinan akanditolong oleh tenaga kesehatan kompeten dan diarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 15

Pelayanan nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jamsampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibunifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifasminimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu : kunjungan nifas pertama (KFI) pada 6 jamsetelah persalinan sampai 7 hari, kunjungan kedua (KF2) dilakukan pada minggu kedua setelahpersalinan dan kunjungan nifas ketiga (KF3) dilakukan minggu keenam setelah persalinan.

Grafik 7 : Cakupan PN & KNF3 per Puskesmas di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015Grafik Cakupan PN & KNF3 Per Puskesmas Kabupaten Buru

Tahun 2014 - 2015

0102030405060708090

100

Namlea

Sawa Mako

Savanajay

a

Waelo

Waplau

AirBuay

a

Wamlana

Kayeli

Ilath Kab

PN 2014 74,8 60,5 78,3 71 55,1 62 48,5 62,5 64,3 74 66,2KNF3 2014 61,5 74,6 79,9 72,5 56,2 72,6 46 53,9 51 92,7 65PN 2015 71,8 76,0 75,4 66,9 64,4 53,9 60,4 51,4 55 70,5 65,9KNF3 2015 63,6 74,6 78,8 66,9 72,5 46,8 51,6 69,9 46 67,0 65,4Trend

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Buru mengalami penurunanpada tahun 2014 sebesar 66,2% dan tahun 2015 sebesar 65,94%. Jika dibandingkan dengantarget nasional maka cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Buru belummencapai target nasional yaitu 90%. Hal ini terjadi disebabkan karena kemitraan bidan dan dukunyang dilaksanakan di masing-masing puskesmas belum berjalan dengan baik sehingga dukunkampung masih berperan dalam melakukan pertolongan persalinan.

Untuk cakupan kunjungan nifas mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar 65%menjadi 65,41% di tahun 2015. Sedangkan untuk cakupan secara nasional tahun 2015 belummencapai target yaitu sebesar 90%. Walaupun cakupan PN dan KNF3 Kabupaten Buru belummencapai target Nasional, namun ada beberapa puskesmas yang hampir mencapai targetnasional yaitu puskesmas Sawa dan Mako. Sedangkan untuk cakupan persalinan nakes yangterendah adalah puskesmas Waplau, Kayeli, dan Wamlana. Dan untuk cakupan KNF3 Puskesmasyang mempunyai cakupan terendah adalah puskesmas Waplau, Kayeli dan Air Buaya.

3. Kunjungan Neonatal Pertama ( KNI ) Dan Kunjungan Neonatal Lengkap ( KNL )Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatal terhadap pelayanan

kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan/masalah kesehatan padaneonatal. Resiko terbesar kematian neonatal terjadi pada masa 24 jam pertama kehidupan,

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 16

minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir difasilitas sangatdianjurkan untuk tetap tinggal difailitas kesehatan selama 24 jam pertama.

Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yangdiberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatal sedikitnya 3 kali, selamaperiode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melaluikunjungan rumah. Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatal antara lain :1. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir2. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke

7 setelah lahir3. Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke

28 setelah lahirGrafik 8 : Cakupan KN1 & KNL per Puskesmas di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015

Grafik Cakupan KN1 & KNLPer Puskesmas Kabupaten Buru

Tahun 2014 - 2015

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Namlea

Sawa Mako

Savanajay

a

Waelo

Waplau

AirBuay

a

Wamlana

Kayeli

Ilath Kab

KN1 2014 99,6 99,3 99,7 100, 92,5 100, 97,5 96,9 100 99,4 98,4KNL 2014 96,0 103, 98 86,2 79,9 93,4 79,5 76,5 82,5 100 91KN1 2015 74,6 83,8 83,1 71,3 79,5 59,2 66,1 40,4 55,3 78,3 70,8KNL 2015 72,1 74,3 79,7 68,2 74,8 46,2 57,3 38,1 61,5 54,8 64,9Trend

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Dilihat pada grafik yang telah dipaparkan, terlihat bahwa cakupan Kunjungan Neonatalpertama (6 - 48 jam) setelah lahir di Kabupaten Buru cenderung mengalami penurunan. Jika padatahun 2014 cakupan KNI di Kabupaten Buru adalah 98,4% maka pada tahun 2015 turun menjadi70,8%. Untuk cakupan kunjungan neonatal pertama (KNI) Kabupaten Buru pada tahun 2014 telahmencapai target nasional yaitu 90%, akan tetapi pada tahun 2015 tidak lagi mencapai targetnasional.

Pada cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL) terlihat bahwa pada tahun 2014mencapai 91% dan terjadi penurunan sekitar 26,1% ditahun 2015 menjadi 64,9%. Sedangkandapat dilihat bahwa cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap di Kabupaten Buru belum mencapaitarget Nasional yaitu 90%. Namun ada beberapa puskesmas yang hampir mencapai targetNasional yaitu puskesmas mako dan yang terendah adalah puskesmas wamlana.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 17

Pencapaian KN1 dan KNL pada tahun 2015 terlihat kesenjangan sebesar 5,9%, artinyamasih terdapat 5,9% neonatal yang belum melakukan kunjungan neonatal lengkap pada triwulanke 3 atau, terdapat neonatal yang kunjungan neonatal lengkapnya akan dilaksanakan padatriwulan I dan II pada tahun 2016.

4. Bayi Lahir ditimbang dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)Bayi yang telah dilahirkan sebaiknya harus selalu dilakukan penimbangan agar supaya

dapat mengetahui berat badan bayi yang dilahirkan. Apabila berat badan bayi ≤ 2.500 grampertama setelah lahir ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam maka bayi tersebutdikatakan bayi berat lahir rendah. Bayi berat badan lahir rendah (≤ 2.500 gram) merupakan salahsatu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. Angka BBLRsecara nasional belum tersedia, walaupun demikian proporsi BBLR dapat diketahui berdasarkanhasil estimasi dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).

Grafik 9 : Cakupan Bayi Lahir Ditimbang dan BBLR di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015Grafik Cakupan Bayi Lahir Ditimbang & BBLR

Kabupaten Buru Tahun 2014 - 2015

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

Namle

a

Sawa

Mako

Savanajaya

Waelo

Waplau

AirBuaya

Wamlana

Kayeli

Ilath Kab

Bayi Lahir Ditimbang 2014 99,6 99,3 99,7 100,0 92,5 100,5 97,5 96,9 100,0 99,4 98,4Bayi Lahir Ditimbang 2015 97,9697,6892,2397,9174,2396,7595,70100,0096,3695,9792,88BBLR 2014 0,70 1,30 1,70 0,90 0,40 0,00 0,80 0,00 0,00 0,00 0,70BBLR 2015 0,37 0,00 1,32 4,25 0,28 1,32 1,88 0,00 0,00 0,00 0,75

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Dari data yang ada terlihat bahwa cakupan bayi yang lahir ditimbang pada tahun 2014adalah 98,4% dan terdapat pula 0,7% bayi lahir dengan BBLR, dan pada tahun 2015 dari bayilahir yang ditimbang terdapat 92,88% sedangkan bayi dengan BBLR sebesar 0,75%. Jikadibandingkan dengan tahun 2014, maka bayi lahir ditimbang mengalami penurunan sebesar5,52%. Ini terjadi karena 1,94% bayi lahir mati dan 31,71% persalinan ditolong oleh dukun tidakterlatih di daerah yang sulit dijangkau oleh petugas.

Untuk data BBLR tahun 2014 terdapat 0,70% dan di tahun 2015 mengalami peningkatansebesar 0,5%. Hal ini perlu diperhatikan dengan salah satu upaya agar setiap ibu hamil dapatmelakukan pemeriksaan ANC yang baik sehingga kesehatan ibu hamil dan janinnya dapatdipantau setiap saat sehingga bayi lahir dengan BBLR dapat di tekan sekecil mungkin danpuskesmas perawatan yang ada juga dilengkapi dengan peralatan berupa inkubator sertapeningkatan SDM berupa pelatihan penanganan bayi baru lahir dengan BBLR (Bayi Berat LahirRendah).

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 18

5. Pelayanan KB

Pelayanan KB BaruPeserta KB Baru adalah PUS yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsitermasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau yang pernah di drop out(DO).

Pelayanan KB Aktif (Contraceptive Pravalence Rate/CPR)Peserta KB Aktif (PA) adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alkon terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.

Pelayanan KB bertujuan untuk menunda (merencanakan) kehamilan. Bagi pasangan usiasubur yang ingin menjarangkan dan/atau menghentikan kehamilan, dapat menggunakan metodekontrasepsi yang meliputi :

- KB ilmiah (system kalender, metode laktasi, coitus interuptus)- Metode KB hormonal (pil, suntik, susuk)- Metode KB non-hormonal (kondom, AKDR/IUD, vasektomi dan tubektomi)

Untuk mempertahankan dan meningkatkan cakupan peserta KB perlu diupayakanpengelolaan program yang berhubungan dengan peningkatan aspek kualitas, teknis dan aspekmanajerial pelayanan KB. Dari aspek kualitas perlu diterapkan pelayanan yang sesuai standar danvariasi pilihan metode KB, sedangkan dari segi teknis perlu dilakukan pelatihan klinis dan non-klinis secara berkesinambungan.

Selanjutnya aspek manajerial, pengelolaan program KB perlu melakukan revitalisasidalam segi analisis situasi program KB dan system pencatatan dan pelaporan pelayanan KB.Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan KB kepada masyarakat adalah : dokterspesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat.

Grafik 10 : cakupan KB Baru dan KB Aktif di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015Grafik Cakupan KB Baru & KB Aktif

Per Puskesmas Kabupaten BuruTahun 2014 - 2015

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Namlea

Sawa

Mako

Savanajaya

Waelo

Waplau

AirBuay

a

Wamlan

a

Kayeli

Ilath Kab

KB Baru 2014 13,7 8 6,9 11,7 100, 15 8,6 6,6 7,3 18 10,9KB Aktif 2014 66,9 61,6 63,7 62,7 55,2 49 27,9 38,4 48 34,3 53,9KB baru 2015 6,82 10,2 9,02 13,9 15,6 8,37 10,1 11,5 9,34 15,3 10,4KB Aktif 2015 78,5 64,5 65,4 61,1 67,3 54,8 0,00 40,7 46,0 45,9 60,5Trend

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 19

Dilihat dari data yang ada cakupan peserta KB Aktif pada tahun 2014 sebesar 53,9%sedangkan tahun 2015 sebesar 60,5% terjadi peningkatan sebesar 6,6% jika di bandingkandengan target Nasional tahun 2015 sebesar 75%. Ini masih jauh dari apa yang diharapkan.

6. Cakupan program GiziProgram perbaikan gizi merupakan bagian integral dari program kesehatan yang

mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut, program perbaikan gizi harus dilaksanakan secarasistematis dan berkesinambungan.

Di dalam RPJMN 2015 - 2019, juga tertuang sasaran yang ingin dicapai adalahmeningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan danpemberdayaan masyarakat yang di dukung dengan perlindungan finansial dan pemerataanpelayanan kesehatan, begitu pula dalam strategi pembangunan kesehatan 2015 - 2019 yangsalah satunya meliputi tentang adanya percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat. Mengingat bahwaPerkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih menghadapimasalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus kita tanganidengan serius.

Tidak hanya secara Nasional, di Kabupaten Buru hampir semua indikator program giziyang menyangkut tentang pemantauan pertumbuhan balita, cakupan pemberian vitamin Abayi/balita dan ibu nifas, Pemantauan garam beryodium di tingkat anak SD, pemberian tablettambah darah pada ibu hamil serta pemberian ASI Eksklusif masih dibawah target nasional.

Mencermati hal tersebut, beberapa dekade hingga saat ini telah dilakukan upayaperbaikan gizi melalui intervensi yang mencakup penyuluhan gizi di posyandu, pemantauanpertumbuhan, pemberian suplemen gizi, (melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi dantablet besi), pemantauan garam beryodium di tingkat rumah tangga, Pemberian MakananTambahan termasuk Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), serta pemantauan danpenanganan gizi buruk. Namun demikian, hasil intervensinya belum maksimal.

a. Vitamin A.Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan oleh tubuh yang

berguna untuk kesehatan mata dan untuk kesehatan tubuh, Selain itu juga diperlukan untukpembentukan epitelisasi jaringan tubuh yang rusak. Sedangkan cakupan bayi balita yangmendapat vitamin A dosis tinggi adalah bayi yang berumur 6-11 bulan mendapat kapsulvitamin A satu kali dengan dosis 100.000 SI ( kapsul warna biru ), dan anak umur 12-59 bulanyang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 200.000 SI ( Kapsul vitamin merah ) sebanyak 2kali yaitu pada setiap bulan Februari dan Agustus di suatu wilayah kerja pada kurun waktutertentu.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 20

Grafik 11 : Cakupan Vitamin A Balita di Kab Buru Tahun 2014 - 2015

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Cakupan vitamin A pada bayi dan balita untuk kabupaten Buru dari tahun 2014sebesar 62,7% jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 64,7% terlihat ada kenaikanpresentasenya. Di beberapa puskesmas terdapat variasi progress cakupannya, di puskesmasNamlea, Sawa, dan Ilath cakupan vitamin A balita menurun dari tahun 2014. Ini disebabkanstok obat vitamin A terbatas di puskesmas dan kabupaten. Terbatasnya stok obat inidikarenakan terbatasnya dana pengadaan obat vitamin A serta pengelolaan obat gizi yangdilimpahkan ke kabupaten namun terkendala dengan kebijakan Kementrian Kesehatan.

Pada tahun ini, Cakupan Vitamin A untuk bayi dan balita terendah yaitu PuskesmasIlath yaitu 37.2 % . Banyaknya daerah sulit lewat lautan dan terbatasnya stok obat vitamin A ditingkat puskesmas dan kabupaten merupakan kendala program gizi di tahun 2014. FaktorSumber Daya Manusia juga berpengaruh terhadap keberlangsungan program gizi, dipuskesmas wamlana, air buaya, waelo, kayeli petugas gizi yang ada masih berstatus honorerbahkan sukarela. Hal ini akan mempengaruhi kinerja dan keaktifan dalam kegiatan programgizi di puskesmas.

Upaya yang telah dilakukan dari pemegang program berupa sweeping vitamin A bagibayi dan balita yang tidak mendapat kapsul vitamin A pada bulan Maret dan September,kampanye pemberian vitamin A, droping obat vitamin A di beberapa sekolah PAUD, TK

b. ASI EksklusifAsi Eksklusif adalah pemberian hanya Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir

sampai berumur 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman lain, kecuali obat, vitamin danmineral. Bayi dikatakan mendapatkan Asi Eksklusif, jika pada saat ditemukan masih dilakukanpemberian Asi Eksklusif berdasarkan metode recall 24 jam, Sedangkan Cakupan Asi Eksklusifadalah jumlah bayi umur 0-6 bulan yang diberi ASI saja dibagi jumlah seluruh bayi umur 0-6bulan pada suatu wilayah dikalikan 100 (%).

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 21

Grafik 12 : Cakupan ASI Ekslusif 0 – 6 Bulan di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Buru juga masih jauh dari target nasional 80 %.Ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentangpentingnya ASI Eksklusif. Puskesmas Sawa adalah puskesmas dengan cakupan ASI Eksklusifterendah yaitu sebesar 18,6 %. Ini dapat terjadi dikarenakan banyak ibu yang mempunyai bayiyang bekerja meninggalkan rumah serta banyaknya iklan-iklan atau media massa yangmempengaruhi pemberian ASI pada bayinya tidak optimal .

Untuk dapat meningkatkan cakupan ASI Eksklusif diperlukan satu kegiatanpenggalakan sosialisasi maupun konseling secara terus menerus yang dilakukan olehpuskesmas yang melibatkan unsure-unsur organisasi terkait yang berada di tingkat kecamatanmaupun tingkat desa. Penggalakan kembali program KP Ibu yang telah lama dibentuk olehMercy Corp guna mendukung tercapainya ASI Eksklusif di Kabupaten serta mengaktifkankembali motivator-motivator KP Ibu serta fasilitator ASI yang ada.

c. Tablet Tambah Darah ibu hamilTablet tambah darah adalah tablet yang mengandung 200 mg Sulfas Ferosus ( yang

setara dengan 60 mg besi elemental ) dan 0.25 mg asam folat. Ibu hamil yang kekurangandarah atau anemi ( kadar Hb < 11 gram %) maka diberikan tablet tambah darah selama 90hari. Ibu hamil yang mendapat 90 tablet tambah darah adalah ibu hamil yang telah mendapatminimal 90 tablet tambah darah ( Fe3) selama periode kehamilannya di suatu wilayah kerja.Parameter yang digunakan adalah cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet tambah darahdalam kurun waktu satu tahun.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 22

Grafik 13 : Cakupan pemberian Fe3 Bumil di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Cakupan pemberian tablet tambah darah di Kabupaten Buru dalam 2 tahun terakhirini masih dibawah standar Nasional yaitu 95 %. Pada grafik diatas jelas terlihat bahwacakupan pemberian tablet tambah darah pada tahun 2015 ini secara signifikan menuruntajam. Permasalahan ini hampir sama dengan pemberian vitamin A pada balita yangdisebabkan karena stok obat Fe di tingkat puskesmas dan kabupaten kurang.

Puskesmas Ilath mempunyai cakupan pemberian tablet tambah darah terendah yaitusebesar 29,1 %. Rendahnya cakupan ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya kurangnyaupaya pemberian tablet Fe pada saat kunjungan pertama ibu hamil. Selain itu jugadikarenakan kurangnya stok obat Fe di tingkat puskesmas dan kabupaten untuk mendapatkanpelayanan ke petugas kesehatan.

Upaya yang telah dilakukan oleh puskesmas/bidan antara lain dengan pembelianobat tablet tambah darah merk lain tanpa mengharapkan stok dari puskesmas, penjaringan ibuhamil di wilayah kerja masing-masing selain itu perlu ditekankan lagi meningkatkanpemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan dan petugaskesehatan yang ada, sehingga semua pelayanan maupun informasi dapat diperoleh.

d. Rumah Tangga yang menggunakan Garam BeryodiumGaram beryodium adalah garam yang telah difortifikasi dengan mineral mikro yodium

sebesar 30 ppm yang bertujuan untuk mengatasi masalah kekurangan yodium di masyarakat.Kekurangan yodium dalam jangka waktu panjang bisa mengakibatkan penderita gondok, danapabila terjadi pada ibu hamil akan mengakibatkan keguguran.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 23

Grafik 14 : Cakupan Garam Beryodium di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Cakupan garam beryodium diperoleh dari jumlah rumah tangga yang mengkonsumsigaram yodium dibagi seluruh jumlah rumah tangga yang disurvey dikalikan 100 %. Cakupangaram beryodium di Kabupaten buru masih rendah, pada tahun 2015 sebesar 60,4 %sedangkan tahun 2014 sebanyak 59,1 %, Peningkatan cakupan garam beryodium ini tetapmasih jauh dibawah target nasional 90 %. Hal tersebut dikarenakan sebagian besarmasyarakat masih menggunakan garam non yodium karena bebarapa faktor yaitu ekonomis (murah) , praktis untuk memasak ( mudah dihaluskan ) dan mudah didapatkan di pasar danwarung.

Cakupan garam yodium puskesmas Ilath yang paling rendah yaitu 15,2 % ,dikarenakan akses wilayah kerja puskesmas Ilath ke ibukota kabupaten yang jauh melalui laut,sehingga mempengaruhi distribusi barang termasuk garam beryodium menjadi terhambat.

Upaya yang telah dilakukan petugas puskesmas antara lain dengan pemantauangaram beryodium di tingkat masyarakat (SD) setiap bulan Februari dan Agustus, Penyuluhantentang pentingnya penggunaan garam beryodium bagi pemangku kebijakan didesa/kecamatan. Upaya ini perlu ditingkatkan kembali secara optimal dengan melibatkanpedagang-pedagang garam di kios-kios di desa guna memantau peredaran garam yodiumserta dilakukan peningkatan kapasitas bagi pedagang garam melalui rapat/pertemuan denganpedagang garam dengan melibatkan lintas sektor.

Selain itu, di tingkat Kabupaten juga perlu diaktifkan kembali tim GAKY yangmelibatkan Bappeda dan Dinas Perindag serta bagian Hukum Setda Kabupaten gunamembatasi peredaran garam non yodium yang ada di Buru ini.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 24

e. Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan posyandu ( D/S balita )D/S balita adalah proporsi balita 0-59 bulan 29 hari yang ditimbang terhadap balita 0-

59 bulan 29 hari yang berasal dari seluruh posyandu yang melapor di suatu wilayah padaperiode tertentu x 100 %. Persentase D/S juga merupakan indikator untuk mengetahuipartisipasi masyarakat terhadap kegiatan posyandu. Persentase N/D untuk mengetahuikeberhasilan program gizi di posyandu. Untuk level kabupaten data S ( jumlah balita )menggunakan angka proyeksi yang telah ditetapkan guna tujuan evaluasi untuk modifikasipencapaian program.

Grafik 15 : cakupan D/S Kab. Per Puskesmas di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Tahun 2015 data D/S balita meningkat menjadi 45,7 % dari tahun 2014. Ini suatu halyang menggembirakan karena berarti kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan posyandumulai meningkat. Namun dari table diatas terlihat bahwa Puskesmas Waplau masih jauh daritarget kabupaten yaitu hanya sebesar 26,4 %. Sehingga dari data tersebut diatas menunjukkanbahwa masyarakat Waplau masih jauh dalam pemanfaatan posyandu. Peran kader danpemangku desa sangatlah penting dalam pergerakan masyarakat. Kerjasama dengan PKKdan organisasi setempat juga diperlukan sebagai upaya menggerakkan masyarakat. Selaindukungan dari pemerintah desa, diperlukan pula keaktifan kader posyandu dan ketersediaansarana pelayanan posyandu.

f. Status Gizi Balita. Status gizi itu pada dasarnya adalah keadaan keseimbangan antara asupan dan

kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh untuk tumbuh kembang terutama untuk anak balita,aktifitas, pemeliharaan kesehatan, penyembuhan bagi mereka yang menderita sakit danproses biologis lainnya di dalam tubuh. ( Depkes RI, 2008 ).

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 25

Ukuran yang digunakan dalam menentukan status gizi adalah berat badan, tinggibadan, umur. Ukuran ini biasa disebut antropometri dan disajikan dalam bentuk indeks.Olehkarenanya hasil dimanfaatkan atau digunakan untuk assessment keadaan gizi individuataupun juga penentuan status gizi masyarakat tentunya dengan menggunakan dengan tableantropometri ( bukan KMS ).

Untuk pengukuran antropometri BB/U yang dilihat dari hasil pembacaan KMS balitayang datang menimbang di posyandu. Penilaian berdasarkan indikator BB/U dibedakan dalamklasifikasi berat badan kurang, Baik, lebih dan sangat kurang/buruk.

Grafik 16 : Cakupan Status Gizi di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Status gizi kurang dan buruk di Kabupaten sudah memenuhi standar nasional yaitu< 15 %, namun masih ada kasus gizi buruk yang ditemui di puskesmas. Status gizi balitamasih bervariasi di masing-masing puskesmas, baik status gizi kurang maupun status gizilebih.

Status gizi buruk balita ditentukan dengan indikator berat badan menurut tinggi badanatau panjang badan yang dilihat berdasarkan table yang hasilnya dibawah – 3 SD. Gizi burukini juga disertai dengan gejala klinis seperti kulit keriput seperti orang tua, oedem, rambutjarang dan mudah tercabut, baggypants, iga gambang. Tetapi ada beberapa gizi buruk jugadisertai dengan komplikasi penyakit seperti TB, diare, malaria, kelainan / cacat bawaan, diare,dll. Pada keadaan balita dengan gizi buruk murni, maka penanganannya hanya rawat jalansesuai tatalaksana gizi buruk dan kunjungan rumah oleh petugas gizi saja. Namun jika anakbalita dengan gizi buruk dengan komplikasi penyakit, maka langsung dirujuk ke RS.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 26

Tabel 5 : Jumlah Kasus Gizi Buruk yang ditemukan dan ditanganidi Kab. Buru Tahun 2014 – 2015

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Pada tahun 2015 terjadi peningkatan kasus gizi buruk, banyak terjadi di puskesmasMako sebanyak 3 orang. Hal ini berkaitan juga dengan adanya tambang emas yang sebagianbesar orang terfokus pada mata pencaharian tersebut. Sehingga anak – anak khususnya balitaterabaikan dalam hal asupan makanannya.

Penanganan gizi buruk ini tidak bisa ditanggulangi oleh satu dinas atau satu programsaja, namun perlu dibutuhkan kerjasama lintas program dan lintas sector, terutama sectorpertanian, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat, PKK, dll.

Upaya dari Dinas Kesehatan yang pernah dilakukan antara lain, pemberian makanantambahan bagi penderita pasca gizi buruk, penanganan sesuai tatalaksana gizi buruk denganpemberian formula sampai tahap rehabilitasi, konseling, kunjungan rumah dan pelacakankasus.

g. Balita BGMBalita BGM adalah balita dengan status dibawah Garis Merah menurut standar BB/U

yang ada di dalam KMS. Berat badan dibawah garis merah (BGM) bukan menunjukkankeadaan gizi buruk tetapi sebagai “ warning “ untuk konfirmasi dan tindak lanjutnya tetapi perludiingat tidak berlaku pada anak dengan berat badan awalnya memang sudah dibawah garismerah. Berat badan yang berada pada garis merah pada KMS merupakan perkiraan untukmenilai seseorang menderita gizi buruk. Pada anak BGM ini perlu discreening ulangmenggunakan standar BB/TB per jenis kelamin sehingga akan didapatkan anak gizi burukmurni.

NO PUSKESMAS TAHUN KET2014 2015

1 Namlea 3 12 Sawa 1 13 Waplau - 24 Wamlana - 15 Air Buaya - -6 Savana Jaya - -7 Mako - 38 Waelo - 19 Kayeli - -10 Ilath - -

TOTAL 4 9

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 27

Grafik 17 : Cakupan Balita BGM di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Dilihat dari table diatas ada peningkatan keberhasilan program, yang di tahun 2014sebesar 2 % menjadi 1,6 % di tahun 2015. Namun untuk puskesmas Waelo dan Wamlanaterjadi peningkatan kasus BGM. Ini dikhawatirkan apabila tidak ditangani secara serius akanmengarah menjadi anak gizi buruk. Penanganan anak balita BGM di puskesmas bisabervariasi tergantung dengan kondisi wilayah, Pemberian makanan tambahan selama 90 harimerupakan penanganan secara langsung guna meningkatkan status gizi anak tersebut. Selainitu juga diperlukan konseling tentang pola makan anak, pola asuh anak, PHBS, pola hidupsehat, dll

h. Berat Badan Lahir RendahBerat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang

dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Berat lahir ditimbang dalam 1 jam setelahmasa kelahiran.

Grafik 18 : Cakupan BBLR di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 28

Dari data diatas jelas bahwa jumlah BBLR naik menjadi 16 orang dari 14 orang.Jumlah BBLR terbanyak di puskesmas Savana Jaya dan Mako yaitu 4 orang, banyaknyakasus BBLR ini dikaitkan dengan adanya penambangan emas di Gunung Botak yang beradadi Kecamatan Waeapo. Tambang emas yang tercemar air raksa ( Hg ) secara tidak langsungakan mempengarungi status kesehatan ibu hamil dan kandunganya serta akan berpengaruhbayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang.

Walaupun factor lain juga bisa mentukan adanya BBLR, disebabkan juga olehkehamilan kurang bulan, bayi kecil untuk masa kehamilan atau kombinasi keduanya.

Upaya yang seharusnya dilakukan oleh puskesmas antara lain dengan mendorongsemua perawatan kesehatan remaja putri dan mengusahakan semua ibu hamil mendapatkanperawatan antenatal yang komprehensif, memperbaiki status gizi ibu hamil serta pemberianPMT bagi ibu hamil KEK, dan menghentikan kebiasaan merokok pada ibu hamil.

i. Bumil KEKKekurangan Energi Kronis pada ibu hamil adalah kekurangan gizi pada ibu hamil

yang berlangsung lama ( beberapa bulan / tahun ) dengan ukuran LILAnya < 23,5 cm dandengan salah satu atau beberapa criteria sebagai berikut :a) Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kgb) Tinggi badan ibu < 145 cmc) Berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kgd) Indeks Massa Tubuh sebelum hamil < 17e) Ibu menderita anemia ( Hb < 11 gr % )

Grafik 19 : Cakupan BBLR per Puskemas di Kab. Buru Tahun 2014 - 2015

Sumber : Sie. Kesga Dinkes Buru

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 29

Pada tahun 2015 terjadi penurunan cakupan ibu hamil dengan KEK di KabupatenBuru, Jumlah ibu hamil KEK terbanyak di puskesmas Namlea, yang notabene adalah ibu kotakabupaten. Banyaknya ibu hamil dengan KEK ini akan berpengaruh pada bayi lahir dengan

berat bada rendah. Faktor-faktor penyebab terjadinya ibu hamil KEK antara lain :

1. Faktor sosial di masyarakat yang mencakup pendidikan ibu , pekerjaan, dan pendapatan2. Faktor jarak kelahiran.

Ibu yang sering melahirkan dengan jarak kurang dari 2 tahun akan berisiko mengalamiKEK dibandingkan dengan ibu yang mempunyai anak dengan jarak . 2 tahun.

3. Asupan zat gizi pada ibu.Makanan yang dimakan ibu baik dari segi kualitas dan kuantitas yang kurang akanmempengaruhi status gizi ibu.

4. Faktor ParitasIbu dengan jumlah anak lebih atau sama 4 kali akan berisiko dengan status kesehatandan status gizi ibu

B. PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT Morbiditas ( Angka Kematian )

Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi dari suatu penyakit yang terjadipada populasi dalam kurun waktu tertentu. Morbiditas berhubunga dengan terjadinya atau terjangkitnyapenyakit di dalam populasi, baik fatal maupun non fatal. Angka Morbiditas lebih cepat menentukankeadaan kesehatan masyarakat daripada angka mortalitas, karena banyak penyakit yangmempengaruhi kesehatan hanya mempunyai mortalitas yang rendah.

1. Pola 10 Penyakit terbanyak di Kabupaten Buru tahun 2015

Dari data 10 Penyakit terbanyak di Kab Buru Pada Tahun 2015 dapat dilaporkan bahwaPenyakit Lain Pada Saluran Pernapasan Bagian Atas menduduki peringkat terendah denganpresentasi 3,9%, dan penyakit ISPA pada peringkat teratas dengan presentasi 38,1% dari totalkunjungan 14.485 ditahun 2015. Presentasi jumlah 10 Penyakit tarbanyak ini mengalamipenurunan ditahun 2015, jika di bandingkan dengan data jumlah 10 Penyakit terbanyak di tahun2014, dari total Kunjungan 42.498 ditahun 2014.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 30

Grafik 20 : 10 Penyakit Terbanyak di Kab. Buru Tahun 2015

38,1

11,6

9

8,9

6,9

5,9

5,9

5,7

4,1

3,9

0 10 20 30 40 50

ISPA

Rematik

Diare

Malaria dgn Pemeriksaan LAB

Malaria Tanpa Pemeriksaan LAB

Artritis lainya

Influenza

Penyakit Pembulu dara lainya tidak spesifik

pPenyakit Kuli t Alergi

Penyakit Lain pada saluran Pernapasan Bagian…

10 Penyakit Terbanyak di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Sie. Yankes PKM & RS

2. Pola 10 Penyakit terbanyak di RSUD Namlea

Terjadi perubahan pola penyakit pada 10 penyakit terbanyak pada pelayanan Rawat jalandi RSUD namlea pada tahun 2015. Jika dilihat pada Data 2015, didapatkan Penyakit Tubercolosismenduduki peningkatan tertinggi dengan presentasi 10,6 % dan Presentase terendah 2,37 %adalah Penyakit ISPA dari total Kunjungan Rawat Jalan 2,025.

Grafik 21 : 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di RSUD Namlea Tahun 2015

Sumber : Sie. Yankes PKM & RS

Di Tahun 2014 terjadi penurunan Jumlah Kunjungan Rawat Jalan yang begitu segnifikanyaitu dari 3.664 ditahun 2013 menjadi 2,223 dituhan 2014. Dan terjadi perubahan pola penyakit,yakni penyakit Gangguan Perkembangan dan Erupsi gigi termasuk implasi dengan presentasiterendah 2,65 % dan yang tertinggi penyakit pulpa dan parpikal 10,6% ditahun 2014.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 31

Di Tahun 2015 terjadi penurunan Jumlah Kunjungan Rawat Inap yang begitu segnifikanyaitu dari 2.223 ditahun 2014 menjadi 1153 ditahun 2015. Dan terjadi perubahan pola penyakit,yakni penyakit Kejang YTT yang terendah 1,93 % dan yang tertinggi Penyakit Persalinan TunggalSpontan 6,38% ditahun 2015.

Grafik 22 : 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap RSUD Namlea Tahun 2015

Sumber : Sie. Yankes PKM & RS

Penyebab Pola Penyakit pada pelayanan rawat inap di RSUD Namlea belum dapatdiketahui,kerena diperlukan sebuah penelitian yang mendalam untuk mendapatkan gambaranpenyebab yang jelas. Perubahan pola Penyakit ini dapat dilihat pada tabel berikut.

C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR1. PENYAKIT MALARIA

Kabupaten Buru tergolong daerah dengan insiden malaria sedang, angka kesakitan (AnnualyParasite Incidence/API) bervariasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 API tercatat 1,9‰, kemudianmeningkat menjadi 3,2‰ pada tahun 2010. Peningkatan ini seiring bertambahnya petugas yang dilatihuntuk mikroskopis malaria dan peningkatan suplai logistik Malaria. Dengan metode diagnosa yang tepatdan pengobatan yang benar, pada tahun 2011 terjadi penurunan API menjadi 2,1‰. Bahkan, padatahun 2011 ada beberapa wilayah akan dicanangkan menjadi “daerah eliminasi malaria”.

Namun dinamika perubahan yang terjadi dengan ditemukannya areal pertambangan emas diDesa Wansait Kecamatan Waelata pada tahun 2012 dimana terjadi migrasi besar-besaran pendudukdari luar Kabupaten Buru menyebabkan meningkatnya angka kesakitan beberapa penyakit menulartermasuk malaria. Meningkatnya insidens malaria disebabkan oleh beberapa faktor, antara lainsebagian besar penduduk yang bermigrasi berasal dari daerah endemis malaria seperti Papua,Sulawesi Utara dan Maluku Utara yang kemudian menularkannya ke penduduk lokal. Buruknyahigienisitas pada daerah sekitar lokasi tambang juga turut andil dalam peningkatan insidens malaria.Hal ini berimbas pada meninkatnya API secara signifikan di tahun 2013 menjadi 6,5 ‰.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 32

Dalam rangka mengembalikan kondisi wilayah dari masalah malaria, maka upayapengendalian segera dilakukan melalui langkah-langkah seperti meningkatkan pencarian kasus secaraaktif dan mengobatinya, menurunkan risiko penularan melalui distribusi kelambu massal, danmengendalikan vektor melalui perbaikan lingkungan. Hasil dari kegiatan tersebut akhirnya dapatmenurunkan insiden insidens malaria di 2 tahun terakhir menjadi 3,4‰ di tahun 2014 dan 2,3‰ ditahun 2015. Trend angka kesakitan malaria di Kabupaten Buru dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 23 : Angka Kesakitan Malaria di Kab. Buru Tahun 2015

1,9

3,2

2,11,7

6,5

3,4

2,3

0

1

2

3

4

5

6

7

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

PERM

IL

ANNUAL PARASITE INSIDENCE (API)

KABUPATEN BURU TAHUN 2009 - 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Menurunnya API pada 2 tahun terakhir ini juga diikuti dengan menurunnya angka SlidePositifity Rate (SPR). Bahkan untuk tahun 2015 SPR Kabupaten Buru turun menjadi 3,8% sesuaidengan target nasional (SPR < 5%). Membaiknya 2 (dua) indikator ini diikuti dengan meningkatnyaangka Annual Blood Examination Rate (ABER) dari tahun ke tahun. Indikator ini menunjukkan semakinbaiknya kualitas manajemen program malaria. Angka ABER di tahun 2015 sedikit mengalamipenurunan disebabkan rusaknya sarana penunjang diagnostik (mikroskop) dan pergantian tenagamikroskopis di beberapa puskesmas. Gambar berikut adalah capaian indikator malaria (SPR danABER) tahun 2009-2015:

Grafik 24 : SPR – ABER Malaria di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 33

Di tahun 2015 ini ada dua wilayah yang tidak lagi terjadi penularan setempat (kasusindigenous). Diharapakan pada tahun-tahun berikutnya akan ada lebih banyak wilayah yang bebaspenularan malaria. Jika kondisi ini berjalan baik maka tidak menutup kemungkinan upaya eliminasimalaria di Kabupaten Buru akan lebih cepat dari target nasional yaitu eliminasi Malaria di Maluku padatahun 2030.

2. PENYAKIT TB PARUTuberkulosis (TB) sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan

masyarakat di dunia terutama negara – negara berkembang, walaupun upaya pengendalian denganstrategi DOTS telah diterapkan di banyak negara sejak tahun 1995. Menurut laporan dari WHO GlobalReport tahun 2014, saat ini Indonesia menempati urutan ke-5 terbesar di dunia sebagai penyumbangpenderita TB setelah Negara India, China, Nigeria dan Pakistan.

Di Kabupaten Buru tahun 2015 jumlah penderita baru TB Paru (BTA +) sebanyak 100 orang(21,37 %) dari 142 kasus TB terdaftar diantara 468 suspek TB. Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak4 orang (3 %) kasus TB terjadi ada anak umur 0-14 tahun.

Angka penemuan kasus baru (Case Detection Rate) TB paru berfluktuatif dalam 3 tahunterakhir. Tahun 2014 CDR sebesar 29 % meningkat menjadi 41 % pada tahun 2014, namun menurun ditahun 2015 menjadi 39 %. Angka ini masih sangat rendah dibanding dengan target nasionalKementerian Kesehatan RI yang menetapkan 90% CDR.

Angka Keberhasilan Pengobatan TB (Treatment Succes Rate) merupakan angka yangmenunjukkan prosentase pasien baru TB paru terkonfirmasi bakteriologis (BTA +) yang menyelesaikanpengobatan (baik yang sembuh maupun pengobatan lengkap) diantara pasien baru TB paruterkonfirmasi bakteriologis yang tercatat. Tahun 2015 angka TSR di Kabupaten Buru sebesar 78,6%.Grafik dibawah ini adalah gambaran indikator capaian program pengendalian TB di Kabupaten Burutahun 2015

Grafik 25 : Indikator Capaian Program Pengendalian TB di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 34

Rendahnya cakupan program TB Paru di Kabupaten Buru dipengaruhi oleh banyak faktor,antara lain masih tingginya stigma di masyarakat tentang panyakit TB yang menyebabkan penderitadan keluarganya malu mencari pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan, masih banyaknya wilayahterpencil dengan transportasi dan komunikasi yang relatif sulit sehingga banyak penderita TB Paru yangputus berobat, beberapa puskesmas belum memiliki tenaga mikroskopis terlatih, rendahnya kinerjapetugas pengelola program TB Paru dan tidak adanya jaminan atas pekerjaan yang berisikomempengaruhi upaya pelacakan kasus baru TB. Permasalahan yang sangat dikhawatirkan darirendanhnya angka kesembuhan TB adalah meningkatnya penderita yang putus berobat akanberdampak meningkatnya angka penderita terduga resistensi obat TB (Multi Drug resisten).

Dalam program Nasional Penanggulangan TB, untuk dapat meraih keberhasilan dalammencapai target program diperlukan penanganan yang sungguh – sungguh dan berkesinambunganpada semua komponen DOTS, mulai dari perencanaan, pelaksanaaan maupun monitoring danevaluasi.

3. PENYAKIT PNEUMONIPneumoni adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang ditandai dengan batuk

diserta sulit bernapas dan napas cepat serta mungkin juga ditemukan adanya tarikan dinding dadabagian bawah kedalam. Di negara berkembang seperti Indonesia penyebab paling sering terjadinyapneumoni adalah bakteri. Balita dengan pneumoni akibat bakteri dapat berujung pada kematian akibatkekurangan oksigen (hipoksia) atau sepsis (infeksi menyebar menyeluruh). Di Kabupaten Buru Tahun2015 diperkirakan ada sekitar 1.537 orang balita yang menderita pneumoni, namun berdasarkan datayang dihimpun dari laporan puskesmas hanya ditemukan sebanyak 54 kasus pneumoni pada balita.

Cakupan penemuan kasus pneumoni balita di Kabupaten Buru tahun 2013 – 2015 dapat

dilihat pada grafik berikut :Grafik 26 : Capaian Program P2 Pneumoni di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 35

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa angka penemuan kasus pneumoni balita diKabupaten Buru masih rendah. Tahun 2013 sebanyak 64 kasus (5,4 %) dari 1.191 kasus yangditargetkan, tahun 2014 sebanyak 40 kasus (2,8 %) dari 1.413 kasus yang ditargetkan, dan tahun 2015sebanyak 54 kasus (3,5 %) dari 1.537 kasus yang ditargetkan. Berdasarkan hasil survey BaselineProgram REACH yang didukung oleh Unicef di empat kabupaten di Indonesia (Jayawijaya, Buru, TimorTengah Selatan, dan Brebes) tahun 2011 menunjukkan bahwa kejadian pneumoni balita di KabupatenBuru sebesar 9,1 %, dan 8 % penyebab kematian balita adalah akibat pneumoni.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak kejadian pneumoni balita yangtidak mencari dan tidak mendapatkan pengobatan di fasilitas dan pelayanan kesehatan. Rendahnyacakupan penemuan kasus pneumoni balita di Kabupaten Buru disebabkan berbagai faktor antara lainrendahnya kesadaran masyarakat untuk mencari pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan,geografis wilayah dengan transporasi dan komunikasi yang relatif sulit untuk menjangkau sasaranmaupun untuk menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan, distribusi tenaga kesehatan yang yang belummerata terutama di wilayah terpencil dan terisolir.

4. PENYAKIT KUSTADi Kabupaten Buru Kusta masih menjadi masalah kesehatan yang penting . Ini di buktikan

dengan masih tingginya angka penemuan kasus baru (Case Detection Rate) diantara 100.000penduduk. Grafik berikut adalah angka penemuan kasus baru kusta tahun 2013-2015

Grafik 27 : CDR Kusta di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Walaupun terjadi penurunan CDR pada tahun 2015 dibanding pada tahun 2014 yakni55/100.000 penduduk dari 82,2/100.000 penduduk, namun angka ini masih jauh dari target nasionaleliminasi kusta yaitu < 5/100.000 penduduk. Proporsi kusta pada anak umur 0-14 tahun sebanyak17,3%, (12 kasus), proporsi cacat tk II sebanyak 4,3% (3 kasus) dan proporsi perempuan sebanyak20,2 %. Gambaran kasus kusta tahun 2015 dapat dilihat dalam grafik berikut :

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 36

Grafik 28 : Proporsi Anak, Cacat dan Perempuan di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Berdasarkan gambaran data diatas kasus kusta di Kabupaten Buru masih menjadi masalahyang sangat memprihatinkan mengingat saat ini Indonesia telah menyatakan eliminasi kusta sejaktahun 2010. Tingginya kasus kusta pada anak dan perempuan menggambarkan masih tingginyapenularan kusta di masyarakat karena anak dan perempuan merupakan kelompok dengan mobilitasyang rendah, sedangkan tingginya cacat tingkat II menggambarkan keterlambatan dalam penemuankasus dan pengobatan di masyarakat. Wilayah yang akan menuju ke eliminasi kusta harus memenuhitarget proporsi anak, proporsi cacat tingkat II, dan proporsi perempuan diantara kasus baru < 5 %.Grafik berikut adalah data angka kesembuhan kusta tahun 2015.

Grafik 29 : Angka Kesembuhan Kusta di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Angka kesembuhan (Ralease From Treatmen/RFT Rate) kusta Pausi Basiler (PB) maupunMulti Basiler (MB) juga masih rendah (< 100 %), penderita yang tidak menyelesaikan pengobatankarena beberapa faktor antara lain mangkir, pindah tempat tinggal, atau meninggal.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 37

Dalam upaya mencapai eliminasi kusta perlu adanya sistem pemberantasan secara terpadudan menyeluruh yang meliputi penemuan penderita secara dini, pengobatan yang tepat, memperbaikitatalaksana penderita termasuk pencegahan cacat, meningkatkan kerja sama dengan berbagai unitterkait, disamping itu perlu adanya pencatatan dan pelaporan yang akurat untuk memperkuat sisteminformasi P2 kusta dalam rangka pengambilan keputusan dan perencanaan kegiatan di waktu yangakan datang.

5. PENYAKIT DIAREPenyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, baik ditinjau dari

angka kesakitan dan angka kematian serta Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditimbulkan. Diaremerupakan salah satu penyebab tertinggi kematian dan kesakitan anak balita. Di Indonesia dilaporkanbahwa tiap anak mengalami diare sebanyak 1,3 episode per tahun (Depkes 2003).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2007, diare merupakan penyebabkematian nomor empat (13,2 %) pada semua umur dalam kelompok penyakit menular. Proporsi diaresebagai penyebab kematian nomor satu pada bayi post neonatal (31,4%) dan pada anak balita(25,2%). Berdasarkan hasil Baseline survey Program REACH di Kabupaten Buru tahun 2011 bahwapenyebab kematian balita akibat diare sebesar 24 %, dan balita yang menderita diare dalam duaminggu terakhir saat survey dilaksanakan sebesar 9,8 %.

Jumlah penderita diare meningkat dari 2000 kasus pada tahun 2014 menjadi 2025 kasusditahun 2015, capaian program mencapai 39,4 % dari 5.137 target penemuan penderita. Peningkatankasus diare terjadi di wilayah puskesmas Ilath. Data diare per puskesmas tahun 2015 dapat dilihatdalam grafik berikut :

Grafik 30 : Penemuan Penderita Diare di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Jumlah kasus diare mulai menunjukkan penurunan yang signifikan, hal ini seiringmeningkatnya upaya promotif dan preventif dalam penanggulangan penyakit menular sertameningkatnya perbaikan hygiene dan sanitasi di masyarakat. Pola penularan diare secara periodik

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 38

terjadi pada bulan September – Januari dimana terjadi perubahan iklim dari musim kemarau ke musimpenghujan. Pada bulan Desember dan januari tahun 2015 terjadi peningkatan diare diwilayahpuskesmas Ilath sebesar 23 % dari 335 target penemuan penderita.

Kasus diare umumnya terjadi pada balita, sebanyak 40 % diare balita ditemukan sepanjangtahun 2015 dari 3.195 target yang ditetapkan. Grafik berikut adalah data kasus diare balita perpuskesmas tahun 2015 :

Grafik 31 : Angka Kesembuhan Kusta di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Peningkatan diare balita di wilayah kerja Puskesmas Ilath sebesar 23 % dari 207 kasus yang

ditargetkan tahun 2015.

6. HIV-AIDSDi Kabupaten Buru kasus AIDS pertama kali dilaporkan pada tahun 2006 pada seorang pasien

yang dirawat di RSU Namlea, hingga tahun 2007 telah ditemukan sebanyak 5 kasus HV-AIDS.Berdasarkan data Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Provinsi Maluku, tercatat sebanyak 16orang pengidap dan penderita HV-AIDS yang ditemukan sepanjang tahun 2006-2011, sedangkan padatahun 2012-2014 ditemukan pula sebanyak 25 kasus baru HV-AIDS, sehingga jumlah kumulatif HIV-AIDS di Kabupaten Buru tahun 2006-2014 sebanyak 41 kasus. Sebanyak 9 kasus HIV/AIDS ditemukandi RSU Namlea melalui Konseling VCT (Volluntary Conseling and Testing) tahun 2013, dari jumlahtersebut 4 orang telah meninggal, 4 orang telah kembali ke daerah asal, dan 1 orang masih dalampengawasan ketat. Pada tahun 2015 di temukan sebanyak 5 kasus HIV-AIDS dengan proporsiperempuan 40 % dan laki-laki 60 %. Dari jumlah tersebut 3 orang diantaranya telah meninggalsedangkan 2 orang lainnya sedan menjalani pengobatan ARV. Data HIV-AIDS tahun 2012-2015 dapatdilihat dalam grafik berikut:

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 39

Grafik 32 : Jumlah Kasus HIV - AIDS di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Dalam 4 tahun terakhir tercatat sebanyak 30 kasus HIV-AIDS yang ditemukan baik di rumahsakit maupun melalui skrining darah bagi kelompok risiko tinggi. Dari jumlah tersebut 13 kasusdiantaranya telah meninggal.

Walaupun data pasti kasus HIV-AIDS di Kabupaten Buru belum diketahui, namum masalahHIV-AIDS perlu menjadi program prioritas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakitmenular. Kasus HIV-AIDS merupakan fenomena gunung es dimana kasus yang ditemukan tidakmenggambarkan kejadian sebenarnya di masyarakat, kemungkinan masih banyak kasus yang tidakterdeteksi.

7. PROGRAM IMUNISASIProgram imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective

dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Dengan program ini, Indonesia dinyatakanbebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Mulai tahun 1977 kegiatan imunisasi diperluas menjadiProgram Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap beberapaPenyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak,Polio, Tetanus , Hepatitis B, serta Pneumonia.

Imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satubentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) khususnyapada tujuan ke 4A : Menurunkan Angka Kematian Balita sebesar 2/3 antara tahun 1990-2015,sedangkan indikator capaiannya adalah persentase anak kurang dari satu tahun di imunisasi campak.

Program Imunisasi di Kabupaten Buru sudah dimulai sejak pemekaran wilayah Pulau Buru dariKabupaten Maluku Tengan pada tahun 1998, walaupun saat itu cakupan imunisasi menurun sangatdrastis akibat konflik sosial masyarakat, namun seiring berjalannya waktu program munisasi perlahanmulai menunjukkan hasil yang lebih baik atas bantuan Unicef berupa penyediaan peralatan imunisasi(system rantai dingin) dan menyediakan anggaran kegiatan kampanye imunisas rutin, MNTE (Maternal

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 40

Neonatal Tetanus Neonatorum), serta kampanye imunisasi tambahan lainnya. Berikut adalah gambarancakupan imunisasi dasar di Kabupaten Buru dalam tiga tahun terakhir :

Grafik 33 : Cakupan Imunisasi Dasar di Kab. Buru

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Berdasarkan data diatas cakupan imunisasi BCG lebih dari 80 %, walaupun menurundibanding tahun 2013, cakupan DPT-HB3 meningkat tahun 2015 dibanding pada tahun 2014 walaupunmasih rendah, demikian pula dengan cakupan Polio4 juga rendah (< 90 %) walaupun ada peningkatandi tahun 2015, cakupan campak tidak berbeda dengn imunisasi lain masih kurang dari 80 %.Rendahnya cakupan imunisasi di Kabuaten Buru disebabkan berbagai faktor antara lain rendahnyapartisipasi masyarakat dalam memanfaatkan posyandu, jangkauan sasaran ke beberapa wilayah sulit,serta kendala teknis seperti kekosongan logistik.

Program imunisasi nasional menetapkan target desa UCI tahun 2015 sebesar 90 %, namunhingga saat ini Kabupaten Buru belum dapat memenuhi target tersebut karena barbagai kendala baikdari sisi teknis maupun non teknis. Berikut adalah gambaran cakupan desa UCI tahun 2013-2015

Grafik 34 : Persentase Desa UCI di Kab. Buru Tahun 2012 - 2014

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

CAKUPAN IMUNISASI DASAR DI KAB BURU 2013 - 2015

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 41

Rendahnya cakupan desa UCI terutama karena kendala masih banyak wilayah terpencil dansulit dijangkau terutama di dataran Danau Rana Kecamatan Finaleisela dan dataran Waepo KecamatanLolongguba, stok out vaksin BCG dan ADS selama lebih tiga bulan serta kerusakan lemari penyimpanvaksin di beberapa puskesmas.

8. PROGRAM PD3I (Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi)Sejauh ini program imunisasi di Kabupaten Buru telah berjalan dengan baik walaupun

cakupan imunisasi rutin masih tergolong rendah (< 90 %) dan cakupan Universal Child Imunization(UCI) hanya 42 % namun kasus-kasus PD3I sudah jarang ditemukan. Tahun 2015 tercatat 1 kasusAFP dan 1 kasus tetanus neonatorum.

9. PROGRAM SURVEILANS AFPSurveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis) adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua

kasus lumpuh layu akut (AFP) pada anak usia < 15 tahun yang merupakan kelompok yang rentanterhadap penyakit polio.

Pada tahun 2015 ditemukan sebanyak 1 (satu) kasus AFP pada anak usia 4 tahun diwilayahkerja Puskesmas Waelo Kecamatan Waelata, dengan demikian AFP Rate (Non Polio) tahun 2015sebesar 2,28 % dari 43.802 penduduk usia < 15 tahun. Pada system Surveilans AFP selalumenekankan untuk menjaring sebanyak mungkin kasus lumpuh layuh akut termasuk pelacakan kasuslumpuh layu pada anak dengan gizi buruk.

10. PROGRAM P2 DEMAN BERDARAH DENGUEDi Indonesia Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit endemis

dengan angka kesakitan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan daerah terjangit semakinmeluas hingga mencapai 400 kabupaten/kota dari 474 kabupaten/kota di Indonesia, bahkan seringmenimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).

Di Kabupaten Buru Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali dilaporkan pada tahun 2012pada seorang anak yang dirawat di RSU Namlea yang berasal dari desa Namlea Kecamatan Namlea.Jumlah seluruh kasus DBD tercatat selama tahun 2012 sebanyak 3 orang. Pada bulan Desember tahun2015 kasus DBD kembali muncul, ditemukan di desa Savanajaya Kecamatan Waeapo. Jumlahpenderita selama 2015 sebanyak 4 orang, 3 orang berasal dari desa savanajaya dan 1 orang berasaldari desa Namlea. Mengingat Kabupaten Buru bukan merupakan wilayah endemis DBD, maka kejadianDBD di tahun 2012 dan 2015 ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 42

11. PROGRAM P2 FILARIASISAngka kesakitan filarisis di Kabupaten Buru secara pasti belum di ketahui. Dilaporkan

penderita filariasis di temukan di Kecamatan Waeapo. Berdasarkan survei darah jari yang dilaksanakanpada tahun 2006 oleh Kementerian Kesehatan RI di 5 desa di Kecamatan Waeapo, ditemukansebanyak 15 orang positif terinfeksi mikrofilaria dari 501 orang yang diperiksa dengan mikrofilaria rate(Mf Rate) 2,99 % dan density (kepadatan) spesies 458,75. Spesies mikrofilaria yang ditemukan adalahBrugia malayi.

Berdasarkan laporan surveilans puskesmas tahun 2015 ditemukan 1 kasus filariasis diKecamatan Airbuaya, sebelumnya pada tahun 2008 juga pernah ditemukan sebanyak 7 kasus filariasisdi Kecamatan Waeapo. Oleh karena itu Kabupaten Buru merupakan salah satu wilayah dengan riwayatendemis filariasis.

Pada bulan Oktober 2015 Kementerian Kesehatan melaksanakan agenda nasional PemberianObat Pencegah massal (POPM) filariasis di 130 kabupaten/kota dalam rangka mewujudkan Indonesiabebas filariasis tahun 2020. Kabupaten Buru menjadi salah satu wilayah yang melaksanakan agendatersebut. Dari 121.679 jumlah penduduk sebanyak 80.252 (65,95%) jiwa mendapatkan obat pencegahmassal filariasis. Kegiatan POPM akan berlangsung selama 5 tahun, mulai pada tahun 2015 hinggatahun 2019. Diharapkan pada tahun 2020 Indonesia akan mendapatkan sertifikasi bebas filariasis olehWHO.

12. PROGRAM PENGANDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PPTM)Penyakit tidak menuar (PTM) merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia.

Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktubersamaan morbiditas dan mortalitas Penyakit Tidak Menular makin meningkat, hal ini merupakanbeban ganda dalam pelayanan kesehatan dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan bidangkesehatan.

Di Indonesia kematian akibat Penyakit Tidak Menular meningkat sangat pesat, dari 41% tahun1995 menjadi 59,5% tahun 2007. Berdasarkan Riset Kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2007menunjukkan bahwa dari 10 besar penyebab kematian tertinggi di Indonesi, 6 diantaranya adalahkarena Penyakit Tidak Menular.

Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi PTM di provinsiMaluku sebagai berikut; hipertensi (4,1%), penyakit jantung (9,4%), stroke (0,3%), diabetes melitus(0,4%), asma (2,1%) dan tumor (0,2%). Sedangkan, menurut data yang sama prevalensi PTM diKabupaten Buru sebagai berikut; hipertensi (3,8%), penyakit jantung (12,6%), stroke (0,6%), diabetesmelitus (0,4%), asma (2,6%) dan tumor (0,2%).

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 43

Untuk mendekatkan upaya deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat, dikembangkan saranaPos Pembinaan terpadu (Posbindu) PTM yang berfungsi melaksanakan upaya promotif dan preventifpengendalian PTM sekaligus memberikan konseling dan rujukan PTM ke sarana pelayanan kesehatan.Di Kabupaten Buru terdapat 36 Posbindu yang berada di 26 desa, dari jumlah itu hanya terdapat 27posbindu aktif. Jumlah kader sebanyak 172 orang, kader terlatih 145 orang dan kader aktif sebanyak67 orang. Kegiatan program pengendalian Penyakit Tidak Menular per puskesmas tahun 2015 dapatdilihat dalam grafik berikut :1. Hipertensi

Grafik 35 : Kasus Hipertensi di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Dari grafik diatas dapat dilihat kasus hipertensi tahun 2015 sebanyak 1.710 kasus. Grafikdiatas tidak berarti kejadian hipertensi lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki, tetapikarena kunjungan perempuan ke sarana pelayanan kesehatan lebih tinggi dibanding laki-laki.Gambaran kejadian hipertensi menurut jenis kelamin dapat diperoleh melalui riset atau survei.Untuk puskemas Savana Jaya, puskesmas Wamlana, puskesmas Ilath dan puskesmas Kaielytidak ada laporan asuk terkait hasil kegiatan PTM selama 2015.

2. Pelayanan PosbinduSasaran pelayanan posbindu adalah semua masyarakat usia 15 tahun keatas yang

menyadari pentingnya pemeriksaan kesehatan secara teratur, namun pada kenyataan hanyasebagian kecil masyarakat mau memanfaatkan posbindu untuk melakukan pemeriksaankesehatan. Kegiatan posbindu ada 8 (delapan) jenis pemeriksaan, namun karena keterbatasanlogistik PTM di posbindu sehingga hanya beberapa jenis pemeriksaan saja yang dapat dilakukandiantaranya pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi badan, lingkar perut, pemeriksaanindex masa tubuh, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan kolesterol. Gambar berikut adalahhasil pelayanan PTM di posbindu dasar dan posbindu utama. Pelayanan di posbindu dasarberupa pemeriksaan tekanan darah, pengukuran tinggi badan dan berat badan (IMT) sertakonseling.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 44

3. Pengukuran Tekanan DarahBerdasarkan data pelayanan di posbindu dasar, pengukuran tekanan darah pada 4.539

orang, terdapat sebanyak 1.767 orang (39 %) yang mempunyai risiko hipertensi. Distribusipenderita dengan risiko hipertensi berdasarkan wilayah kerja puskesmas dapat dilihat dalam grafikberikut :

Grafik 36 : Kasus Hipertensi di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Grafik diatas adalah data hasil pengukuran tekanan darah yang termasuk risikohipertensi sesuai jenis kelamin. Pengukuran tekanan darah di posbindu terbanyak di wilayahkerja puskesmas Mako dan puskesmas Waelo, sedangkan risiko hipertensi tertinggi ada diwilayah kerja puskesmas mako yaitu 51 % (pengukuran tekanan darah pada 1.165 orang, 593orang mempunyai tekanan darah tinggi).

4. Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT)Pengkuran IMT dilakukan untuk mengetahui berat badan ideal peserta posbindu, IMT

juga dapat dipakai untuk menentukan kebutuhan kalori yang dibutuhkan setiap peserta posbinduuntuk memperoleh berat badan idaman. Hasil pengukuran IMT dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 37 : Hasil Pengukuran IMT di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 45

Grafik diatas adalah data hasil pengukuran indeks massa tubuh yang termasuk risikoobesitas menurut jenis kelamin. Pengukuran IMT pada 4.539 orang, sebanyak 1.702 orang (37,5%) yang mempunyai risiko obesitas. Pengukuran IMT di posbindu terbanyak di wilayah kerjapuskesmas Waelo (1.943 orang) dan puskesmas Mako (1.170 orang), sedangkan risiko obesitastertinggi ada di wilayah kerja puskesmas Namlea yaitu 62,2 % (pengukuran IMT pada 776 orang,483 orang mempunyai berat badan lebih).

5. Pemeriksaan Gula DarahPemeriksaan gula darah dilakukan untuk mengetahui faktor risiko diabetes millitus pada

peserta posbindu maupun untuk mengetahui kadar gula darah penderita diabetes millitus saat itu.Berikut adalah hasil pemeriksaan gula darah di posbindu pada 3 wilayah kerja puskesmas

Grafik 38 : Hasil Pemeriksaan Gula Darah di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Sie. P2-PL Dinkes Buru

Grafik diatas adalah data hasil pemeriksaan gula darah yang termasuk risikohiperglikemia yang mengarah ke risiko penyakit diabetes millitus menurut jenis kelamin.Pemeriksaan gula darah pada 1.875 orang, sebanyak 138 orang (7,4 %) yang mempunyai risikohiperglikemia.

6. Pemeriksaan KolesterolPemeriksaan kolesterol darah dilakukan untuk mengetahui faktor risiko hiper

cholesterolemia pada peserta posbindu untuk selanjutnya mendapatkan rujukan pemeriksaanlanjutan dan pengobatan di puskesmas pandu PTM. Berikut adalah hasil pemeriksaan kolesteroldi posbindu pada 3 wilayah kerja puskesmas :

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 46

Grafik 39 : Hasil Pemeriksaan Kolesterol di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Grafik diatas adalah data hasil pemeriksaan kolesterol darah yang termasuk risikohipercholesterolemia sesuai jenis kelamin. Pemeriksaan kolesterol darah pada 2.001 orang,sebanyak 482 orang (24 %) yang mempunyai risiko hipercholesterolemia. Pemeriksaan kolesteroldi posbindu terbanyak di wilayah kerja puskesmas Waelo (1.808 orang), sedangkan risikohipercholesterolemia tertinggi ada di wilayah kerja puskesmas Namlea yaitu 96 %.

7. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)Pemeriksaan IVA dilakukan pada wanita usia subur yang telah menikah. Pemeriksaan

IVA bertujuan untuk mengidentifikasi wanita yang mempunya lesi pra kanker yang mengarah kekejadian kanker leher rahim. Hasil sementara pemeriksaan IVA dapat dilihat pada Grafik berikutini:

Grafik 40 : Hasil Pemeriksaan Cholesterol di Kab. Buru Tahun 2015

Sumber : Bid. Bina P2-PL Dinkes Buru

Dari 192 orang wanita yang menjalani pemeriksaan IVA, sebanyak 22 orang (11,5%)teridentifikasi memiliki lesi pra kanker yang selanjutnya akan dirujuk untuk mendapatkanpelayanan krioterapi. Rendahnya cakupan pemeriksaan IVA karena sosialisasi pentingnyapemeriksaan IVA belum maksimal.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 47

D. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATKesehatan merupakan hak dasar manusia juga merupakan karunia Tuhan yang sangat berharga

serta merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan bagi peningkatan kualitas sumber dayamanusia yang diperlukan untuk menggerakkan roda pembangunan.

Dalam Program Pembanggunan Nasional (Propenas) dinyatakan bahwa tujuan pembanggunankesehatan adalah terwujudnya derajat kesehatan dan gizi masyarakat yang optimal dengan sasaran yangingin dicapai yaitu menyangkut 4 hal antara lain :1. Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk memelihara dan memperbaiki keadaan kesehatannya2. Meningkatnya kemampuan masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif dan

efesien3. Terciptanya lingkungan fisik dan sosial yang sehat dan4. Menurunnya prevalensi 4 masalah gizi utama (Kurang Energi Protein, Kurang Vitamin A, Gangguan

Akibat Kekurangan Yodium dan Anemia), khususnya pada kelompok ibu menyusui, bayi dan balita.Salah satu program pokok dalam rangka pencapaian sasaran tersebut adalah program

perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk memberdayakan individu, kelurgadan masyarakat dalam bidang kesehatan agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungikesehatan individu dan lingkungannya menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan produktif.

Program promosi kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan dibidang kesehatanyang merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkankesehatannya melalui peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat yang merupakan salah satu pilarutama dalam pencapain Indonesia Sehat dan Millenium Development Goals (MDGs).

Pentingnya peranan promosi kesehatan dalam pembangunan kesehatan telah diakui olehberbagai pihak, oleh sebab itu untuk mencapai Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan RI, melaluikeputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 457 tahun 2008, menetapkan indicator pencapaian 17 sasaranGrand Strategy Departemen Kesehatan RI. Di dalam Grand Strategy Departemen Kesehatan tersebutyaitu pada pencapaian indicator sasaran 2 ditetapkan tujuan agar seluruh masyarakat berperilaku hidupbersih dan sehat.

1. SDM Promosi KesehatanPada saat ini ada kurang lebih 1.000 orang bekerja sebagai pengelola promosi kesehatan di

pusat dan daerah, walaupun sebagian masih merupakan tenaga rangkap. Kwalitas SDM pengelolapromosi kesehatan juga telah ditingkatkan dan telah ditetapkan adanya jabatan fungsional penyuluhankesehatan masyarakat (PKM). Tunjangan jabatan fungsional juga telah keluar sejak akhir tahun 2004.Pendidikan dan pelatihan maupun orientasi dalam rangka peningkatan kualitas tenaga juga selaludiselenggarakan setiap tahun. Pelatihan yang dilaksanakan di Provinsi maupun di pusat dimaksudkandalam rangka peningkatan kemampuan tenaga dalam menyelenggarakan promosi kesehatan disetiaptingkatan adminitrasi.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 48

Dengan adanya otonomi daerah, kebijakan penempatan tenaga sangat tergantung padadaerah masing-masing. Dalam kaitan itu banyak tenaga promosi kesehatan atau yang dipersiapkanmenjadi tenaga promosi kesehatan dimutasi ditempat lain, dan sabagai gantinya pos tersebut diisi olehtenaga baru yang belum memahami tugas promosi kesehatan. Selain itu pada era 1970 an dahulu diPuskesmas ada tenaga PKM (disebut Wakil koordinator PKM, karena koordinator PKM adalah Dokter/Kepala Puskesmas), kini tenaga itu tidak ada lagi. Pada saat ini tugas penyuluhan/promosi kesehatandi puskesmas sebagaian besar dirangkap oleh tenaga sanitarian, perawat, bidan atau tenaga lainnya.

Di masyarakat memang ada tenaga kader, yang banyak membantu tenaga promosi kesehatandi masyarakat. Dengan tetap mengapresiasi terhadap apa yang mereka lakukan, tetapi sebagaianbesar mereka bukan tenaga promosi kesehatan yang seharusnya dapat merencanakan, melaksanakan,memantau dan menilai kegiatan promosi kesehatan di lapangan. Apalagi angka drop out kader sejakera reformasi besar sekali. Pada masa yang akan datang diharapkan adalah tenaga khusus promosiatau penyuluh kesehatan di puskesmas.

Suksesnya upaya promosi kesehatan dan pembangunan kesehatan pada umumnya sangatdipengaruhi oleh keberadaan mereka ini. Diharapkan rencana pemerintah (Kementerian Kesehatan)untuk menambah tenaga penyuluh dipuskesmas melalui inpres dapat diwujudkan. Hal ini tentu sajasangat bagus untuk memperkuat fungsi puskesmas dalam rangka melakukan upaya pemberdayaanmasyarakat pedesaan. Berikut ini tabel tentang gambar sumberdaya promosi kesehatan menurutmenurut jabatan yang ada.

Tabel 6 : Data Ketenagaan Kabupaten Buru Tahun 2015NO KAB/KOTA STRUKTURAL NON FUNGSIONAL

PKMJUMLAH FUNGSIONAL PKMAHLI TERAMPIL

1. BURU 14 11 0 0

Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tenaga struktural di kabupaten Buru (setara eselon IIIdan IV) sebanyak 14 orang. Sedangkan Jumlah tenaga non fungsional PKM ada 11 orang yangmenyebar di 11 Puskesmas. Sedangkan di 11 Puskesmas yang ada, tidak ada petugas promosikesehatan yang menempati jabatan fungsional PKM.

2. Sarana Promosi KesehatanPenyelenggaraan promosi kesehatan dapat berjalan dengan baik bila didukung dengan sarana

yang memadai. Berbagai kegiatan promosi kesehatan mulai dengan kegiatan penyuluhan, sosialisasi,sampai dengan kampanye tidak terlepas dari penggunaan sarana promosi kesehatan. Memahamibahwa sarana promosi kesehatan mempunyai andil yang besar dalam memberikan kemudahanklien/audiensi untuk memahami pesan-pesan promosi kesehatan yang diperoleh, maka melaluirancangan Sistem Promosi Kesehatan Daerah telah ditentukan “standar minimal sarana promosikesehatan didaerah baik ditingkat provinsi, kabupaten maupun puskesmas/kecamatan”.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 49

Jenis sarana dan prasarana standar yang wajib dimiliki pengelola program promosi kesehatanditingkat kabupaten yaitu OHP, LCD, Slide proyektor, TV, Video, Kamera Video, Generator set, Kamerafoto, alat reproduksi kaset, public address sistem, wireless, radio cassette recorder, megaphone, PC,note book, mesin stensil, meja loyout, almari media, panel pameran, standar flipchar, video projector,mobil unit penyuluh, peralatan grafis, almari AVA, papan informasi dan studio mini (lihat lampiran).

Tabel 7: Data Sarana Promosi Kesehatan Di Kabupaten Buru Tahun 2015

NO

KAB /KOTA

SARANA PROMOSI KESEHATAN

OHP

SLID

E PR

OJEC

TOR

TV

VIDE

O

KAME

RA V

IDEO

GENE

RATO

R SE

T

KAME

RA F

OTO

PUBL

IC A

DDRE

SS S

YSTE

M

WIR

ELES

S

RADI

O KA

SET

RECO

RDER

MEGA

PHON

E

LCD

MEGA

LAYO

UT

LEMA

RI M

EDIA

PANE

L PAM

ERAN

STAN

DART

FLIP

CHAR

T

VIDE

O PR

OJEC

TOR

MOBI

L UNI

T PR

OMKE

S

PERA

LATA

N GR

AFIS

DEKS

TOP

PUBL

ISHE

R

PAPA

N IN

FORM

ASI

STUD

IO M

INI

LAIN

-LAI

N

1 BURU 4 0 4 0 4 7 4 0 4 4 4 7 0 0 0 0 0 4 0 2 0 3

Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Dari tabel dapat diketahui bahwa Kabupaten Buru belum memenuhi standar minimal saranayang diharapkan. Kondisi ini tentu mempengaruhi pelaksanaan promosi kesehatan yangdiselenggarakan. Padahal tantangan promosi kesehatan semakin tahun semakin besar, berbagaimasalah kesehatan yang berbasis perilaku.

3. Pelaksanaan Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakata. Pengembangan Media Promosi Sadar Hidup Sehat

Pengembangan media promosi sadar hidup sehat yang dilaksanakan pada tahun 2015dengan menggunakan anggaran APBD Kabupaten Buru dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 8. Media promosi kesehatan di kabupaten buru Tahun 2015NO KAB/KOTA

MEDIA CETAK MEDIA ELEKTRONIKJENIS MEDIA TENTANG JENIS MEDIA TENTANG

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 BURU LEMBAR BALIK POSYANDU SPOT RADIO BAHAYA ROKOKLEMBAR BALIK PHBS SEKOLAHLEMBAR BALIK DESA SIAGA AKTIFSTIKER PHBS RUMAH TANGGA

TOTAL 2 4 1 1Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa pada tahun 2015 telah dikembangkan media promosi sadarhidup sehat dalam bentuk Poster, Buku Pedoman dan Standing Banner yang memuat informasitentang Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) dan Cuci Tangan pakai Sabun (CTPS).

b. Pengembangan Desa Siaga AktifPada tahun 2015 dilaksanakan pertemuan advokasi Pengembangan Desa Siaga Aktif

tingkat kabupaten Buru dengan menggunakan dana APBD. Kegiatan pertemuan ini bertujuanuntuk menggalang dukungan serta komitemen dari seluruh stake holder di Kabupaten dan

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 50

Kecamatan khususnya dalam pengelolaan Desa/kelurahan Siaga Aktif di Desa, Kecamatan danKabupaten Buru.

Pelaksanaan pengembangan Desa dan Kelurahan siaga aktif selama ini dirasakan belummaksimal. Banyak desa/kelurahan siaga aktif yang dibentuk tapi tidak dikelola secara optimal.Faktor utama yang dirasakan menjadi penghambat dalam pelaksanaan program pengembanganDesa/Kelurahan siaga aktif yaitu masih rendahnya peran serta masyarakat serta pengetahuanmasyarakat tentang program-program kesehatan masyarakatnya. Akibatnya banyak programkesehatan di desa yang belum berjalan dengan baik.

c. Peningkatan Pemanfaatan Sarana KesehatanKegiatan peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan di kabupaten Buru dilaksanakan

pada akhir tahun 2015 dengan tujuan untuk meingkatkan peran serta masyarakat didalampemanfaatan sarana kesehatan yang ada di desa, khususnya Posyandu. Kegiatan inidilaksanakan melalui pertemuan ditingkat kecamatan dengan mengundang stake holder dikecamatan dan desa. Pertemuan ini bertujuan untuk menggalang dukungan dan komitmenseluruh stake holder khususnya didalam menggerakan partisipasi masyarakat didalammemanfaatkan Posyandu. Melalui kegiatan ini diharapkan agar peran serta masyarakat dalampemanfaatan Posyandu di seluruh wilayah kabupaten Buru.

Berikut akan dijelaskan capaian program promosi kesehatan Promosi Kesehatan danPemberdayaan masyarakat kabupaten Buru tahun 2014 berdasarkan KEPMENKES RI NomorHK.03.01/160/I/2010 tentang RENSTRA KEMENKES RI Tahun 2010 – 2014 dikemukan bahwa yangmenjadi tolok ukur program promosi kesehatan antara lain:a. Persentase Rumah Tangga ber PHBS sebesar 70% diakhir tahun 2014

Persentase rumah tangga ber PHBS di kabupaten Buru tahun 2015 dapat dijelaskan pada tabel berikut:Tabel 9 : Data Rumah Tangga Ber-PHBS Kabupaten Buru 2015

NO PUSKESMASJUMLAH JUMLAH RUMAH TANGGA CAPAIAN

(%) KETRUMAH TANGGA YANG

DIPANTAU BER-PHBS

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Namlea 6.801 3.103 167 2,52 Kayeli 932 932 0 0,03 Savana Jaya 1.461 1.077 91 6,24 Mako 2.424 1.219 188 7,85 Waelo 3.472 1.448 265 7,66 Sawa 1.984 1.085 188 9,57 Waplau 2.489 571 37 1,58 Wamlana 1.663 814 154 9,39 Airbuaya 1.217 1.059 86 7,1

10 Ilath 1.733 1.623 37 2,111 Lolongguba 3.456 3.010 0 0,0

TOTAL 29,714 9,690 1,523 5,1 %Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 51

Dari tabel diketahui bahwa pada tahun 2015 cakupan rumah tangga yang ber PHBS dikabupaten Buru sebanyak 4,4 %. Capain ini masih sangat jauh dari target Nasional yaitu 70%. Jikadibandingkan dengan tahun 2014 maka cakupan rumah tangga ber-PHBS di Kabupaten Burumengalami sedikit penurunan.

Jika pada tahun 2014 cakupan RT ber-PHBS 5,1 % maka tahun 2015 turun menjadi 4,4%.Faktor yang menyebabkan sehingga terjadi penurunan cakupa yaitu berubahnya cara penilaianterhadap 10 indikator PHBS tatanan RT. Jika sampai tahun 2013, untuk RT yang didata apabilamemenuhi sekurang-kurangnya 5 indikator positif maka dianggap telah memenuhi kriteria rumahtangga yang ber-PHBS.

Berbeda dengan tahun 2014 dan 2015, rumah tangga yang ber PHBS adalah rumah tanggayang memenuhi seluruh indikator PHBS tatanan rumah tangga yang ada. Sepuluh indikator tersebutadalah :

1) Persalinan oleh tenaga kesehatan2) Memberi Bayi ASI Ekslusif3) Menimbang bayi dan balita setiap bulan4) Mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun5) Menggunakan air bersih6) Menggunakan jamban sehat7) Memberantas jentik di rumah8) Makan sayur dan buah setiap hari9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari10) Tidak merokok di dalam rumahTrend cakupan RT Ber PHBS di kabupaten Buru mulai tahun 2011 sampai 2015 dapat dilihat

pada grafik berikut :Grafik 41 : Cakupan Rumah Tangga ber PHBS Kabupaten Buru Tahun 2015

Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 52

Dari grafik diketahui bahwa pada tahun 2011 sampai 2013 terjadi peningkatan cakupan rumahtangga yang ber-PHBS. Akan tetapi pada tahun 2014 dan 2015 terjadi penurunan signifikan cakupanmenjadi 5,1% dan 4,4%.

Faktor lain yang dirasakan menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan cakupan rumahtangga yang ber PHBS di kabupaten Buru yaitu semakin banyaknya rumah tangga yang diikutkandalam pendataan rumah tangga yang ber PHBS sehingga meningkatkan cakupan rumah tangga yangdidata dalam pendataan PHBS yang dilakukan oleh Puskesmas setiap tahunnya. Kegiatan PHBS yangdilakukan setiap tahunnya oleh Puskesmas selama ini hanyalah difokuskan pada kegiatan pendataansaja. Padahal, upaya pembinaan program PHBS juga harus difokuskan pada upaya untukmeningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pelaksanaan PHBS dalam kehidupansehari-hari. Pengetahuan masyarakat yang minim akan berkorelasi positif dengan gaya hidup sehari-hari termasuk didalamnya gaya hidup untuk mempraktekkan hidup bersih dan sehat.

b. Persentase Desa siaga aktif sebesar 35% diakhir tahun 2014Desa siaga yang dibentuk di kabupaten Buru pada tahun 2013 yaitu sebanyak 82 desa siaga.

Namun, diantara 82 desa siaga yang dibentuk tersebut sampai tahun 2015 hanya sekitar 23 desa yangdapat dikategorikan sebagai desa siaga aktif karena adanya bangunan Poskesdes dan petugaskesehatan. Namun jika dilihat dari kegiatan yang harus dilakukan di dalam desa siaga tersebut, maka23 desa siaga aktif tersebut semuanya dikategorikan kedalan desa siaga Pratama. Jika dipersentasikanmaka cakupan desa siaga aktif stratifikasi pratama sebesar 28,0%. Capaian ini masih jauh dari targetnasional yaitu 35% diakhir tahun 2014. Data Desa siaga yang ada di Kabupaten buru dapat dilihat padatabel berikut :

Tabel 10 : Data Poskesdes yang beroperasi Kabupaten Buru 2015

NO KAB/KOTA

JUMLAHDESA/Kelura

han

JUMLAHPOSKESDES

YANGBEROPERASI

JUMLAH DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

PRATAMA

MADYA PURNAMA MANIDIRI

1. BURU 82 23 23 0 0 0

Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Pengembangan Desa Siaga sering dihubungkan dengan aktif tidaknya Poskesdes yang ada didesa tersebut serta sejauh mana keterlibatan masyarakat, khususnya stake holder dan para pemangkukepentingan yang ada didesa dalam pelakasanaan program-program kesehatan yang ada di desa.Berikut data Poskesdes yang beroperasi di wilayah kabupaten Buru :

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 53

Tabel 11. UKBM Dan Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Buru Tahun 2015

NO KAB/KOTAJUMLAH

POSKESDESYANG

BEROPERASI

JUMLAH JUMLAH YANG DILATIH

KETERANGANKADERPOSYANDU TOMA TOGA KADER

POSKESDES TOMA TOGA

1. BURU 23 460 - - 14 0 0

Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Dari tabel diketahui bahwa Poskesdes yang beroperasi di wilayah kabupaten Buru sebanyak 23Poskesdes yang tersebar pada 10 kecamatan. Kader Posyandu di kabupaten Buru sebanyak 460orang, dengan rincian 380 kader Posyandu aktif dan 80 kader Posyandu yang tidak aktif. KaderPoskesdes yang ada di wilayah kabupaten Buru sebanyak 14 orang yang menyebar pada 10kecamatan.

c. Persentase SD yang mempromosikan kesehatan sebesar 40% diakhir tahun 2014Sekolah sebagai salah satu sasaran dalam pembinaan PHBS pada 5 tatanan utama diharapkan

dapat menjadi tempat yang potensial didalam pembinaan hidup bersih dan sehat, yang pada gilirannyadiharapkan mampu mempromosikan kesehatan bagi seluruh masyarakat dan warga sekolah yang ada.

Pembinaan program PHBS tatanan sekolah tidak bisa dilepaspisahkan dari pengembangan UKSyang ada di sekolah. Oleh karena itu, UKS di sekolah diharapkan dapat menjadi tempat pengembanganprogram sekaligus pembinaan PHBS tatanan sekolah itu sendiri. UKS yang ada di sekolah diharapkandapat menjadi sarana pengembangan program-program kesehatan yang ada di sekolah.

Indikator penting yang sering digunakan dalam menilai tingkat keberhasilan program promosikesehatan di sekolah yaitu dengan menilai sejauh mana dan seberapa banyak sekolah dasar yang adadalam suatu wilayah didalam mempromosikan kesehatan d isekolahnya. Bentuk promosi kesehatanyang dilakukan disekolah dapat secara aktif maupun pasif diantaranya sosialisasi, penyuluhan massal,advokasi program, pemberdayaan warga sekolah serta dengan ikut berpartisipasi mempromosikanpesan-pesan kesehatan melalui media promosi kesehatan seperti spanduk, brosur, lembar balik, stiker,standing banner, dll.

Capaian Sekolah Dasar (SD) yang mempromosikan kesehatan di kabupaten Buru pada tahun2015 dapat dilihat pada tabel 8 berikut :

Tabel.12. Data SD Yang Mempromosikan Kesehatan Di Kabupaten Buru Tahun 2015

NO KAB/KOTA

JUMLAH SEKOLAHDASAR

JUMLAHSEKOLAH YANGMEMILIKI UKS

JUMLAH SEKOLAH YANGMEMPROMOSIKAN

KESEHATANBERDASARKAN STRATA

PERSENTASESEKOLAH

YANGMEMPROMO

SIKANKESEHATAN

KET

NEGE

RI

SWAS

TA

JLH

NEGE

RI

SWAS

TA

JLH

SM SS SO SP

1. BURU 106 39 145 21 14 21 33 14 8 1 38,6%

Sumber : Data Sekunder (Dinas Kesehatan dan Dinas PKPO Kab.Buru)

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 54

Tabel di atas memberikan kita gambaran bahwa jumlah SD dikabupaten Buru yang memilikiUKS sebanyak 32 SD. SD yang mempromosikan kesehatan sebanyak 56 sekolah, dengan rincian 33SD Starata Minimal (SM), 14 SD Strata Standard (SS), 8 Strata Optimal (SO) dan 1 SD StrataParipurna (SP). Data SD yang mempromosikan kesehatan jumlahnya lebih banyak jika dibandingkandengan SD yang memiliki UKS. Idealnya sekolah yang mempromosikan kesehatan jumlahnya harussama dengan sekolah yang memiliki UKS, akan tetapi di Kabupaten Buru sekolah yang telah dilakukankegiatan promosi kesehatan lebih tinggi jumlahnya dari SD yang memiliki UKS. Hal ini disebabkankarena sekolah yang belum memiliki UKS juga dilakukan kegiatan promosi kesehatan oleh PetugasPuskesmas.

Dari tabel diatas juga diketahui pula bahwa cakupan SD yang mempromosikan kesehatan dikabupaten Buru tahun 2015 yaitu 38,6%. Diantara 145 SD yang ada, hanya 32 SD yang telahmempromosikan kesehatan di sekolahnya. Jika dibandingkan dengan tahun 2014, cakupan SD yangmempromosikan kesehatan pada tahun 2015 mengalami penurunan. Pada tahun 2014 cakupan SDyang memperomosikan kesehatan sebesar 68,3%. Menurunnya cakupan SD yang mempromosikankesehatan disebabkan karena ada 3 Puskesmas yang tidak memasukkan laporan tersebut. Secaramatematis cakupan SD yang mempromosikan kesehatan memang mengalami penurunan. Akan tetapisecara kualitas program justru mengalami kemajuan. Hal ini terlihat sudah semakin baiknyapengelolaan UKS di sekolah. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya kegiatan-kegiatan UKS di SDdiantaranya kegiatan penjaringan kesehatan, pelayanan kesehatan gigi dan mulut di sekolah, pelatihanguru-guru UKS serta dokter kecil.

Data SMP yang mempromosikan kesehatan di Kabupaten Buru dapat dilihat pada tabel berikut :Tabel 13. Data SMP Yang Mempromosikan Kesehatan Di Kab. Buru Tahun 2015

NO KAB/KOTA

JUMLAH SMP JUMLAH SMP YANGMEMILIKI UKS

JUMLAH SMP YANGMEMPROMOSIKAN

KESEHATAN BERDASARKANSTRATA PERSENTASE

SEKOLAH YANGMEMPROMOSIKAN

KESEHATANKET

NEGE

RI

SWAS

TA

JLH

NEGE

RI

SWAS

TA

JLH

SM SS SO SP

1. BURU 31 6 37 11 3 14 16 5 0 0 66,2%

Sumber : Data Sekunder (Dinas Kesehatan dan Dinas PKPO Kab.Buru)

Dari tabel di atas diketahui bahwa SMP yang memiliki UKS yaitu 14 sekolah. SMP yangmempromosikan kesehatan sebanyak 21 sekolah dengan rincian 16 sekolah berada pada StarataMinimal (SM) dan 5 sekolah pada Strata Standard (SS). SMP yang ada dikabupaten Buru belum adayang berada pada Stara Optimal (SO) dan Strata Paripurna (SP). Cakupan SMP yang mempromosikankesehatan di kabupaten Buru pada tahun 2015 adalah 66,2%. Hal ini berarti SMP di kabupaten Burusebagian besar sudah sadar pentingnya kesehatan.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 55

Tabel.14. Data SMA yang Mempromosikan Kesehatan Di Kabupaten Buru Tahun 2015TAHUN

Sumber : Data Sekunder (Dinas Kesehatan dan Dinas PKPO Kab.Buru)

Dari tabel di atas diketahui bahwa SMA yang memiliki UKS yaitu 6 sekolah. SMA yangmempromosikan kesehatan sebanyak 14 sekolah dengan rincian 9 sekolah berada pada StarataMinimal (SM) dan 5 sekolah pada Strata Standard (SS). SMA yang ada dikabupaten Buru belum adayang berada pada Stara Optimal (SO) dan Strata Paripurna (SP). Cakupan SMA yangmempromosikan kesehatan di kabupaten Buru pada tahun 2015 adalah 60,4%. Hal ini berarti SMA dikabupaten Buru sebagian besar sudah sadar pentingnya kesehatan.

Situasi program UKS pada sekolah yang ada di Kabupaten Buru pada tahun 2015 dapat dilihatpada tabel berikut :

Tabel 15 : Data UKS Kabupaten Buru Tahun 2015

NO KAB

JUMLAH DOKTER KECIL/KADERKESEHATAN REMAJA

JUMLAH GURU YANG PERNAHDILATIH UKS

JUMLAH KANTIN SEHAT

KET

TK SD/M

I

SMP/

MTs

SMA/

MA

SMK

TK SD/M

I

SMP/

MTs

SMA/

MA

SMK

TK SD/M

I

SMP/

MTs

SMA/

MA

SMK

1 BURU 4 262 65 35 13 0 60 12 5 1 1 9 4 2 0

Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Tabel diatas menunjukkan bahwa dokter kecil pada TK yang ada di kabupaten Buru berjumlah4 orang dan SD sebanyak 262 orang. Kader kesehatan remaja pada SMP/MTs sebanyak 65 orangdan pada SMA/MA sebanyak 35 orang. Kader kesehatan remaja pada SMK berjumlah 13 orang. Guruyang pernah dilatih UKS khusunya pada SD berjumlah 60 orang, pada SMP/MTs sebanyak 12 orang,SMA/MA sebanyak 5 orang sedangkan pada SMK hanya 1 orang saja. Tidak ada guru yang pernahdilatih UKS pada TK di kabupaten Buru.

Kantin sehat yang ada pada sekolah di kabupaten Buru jumlahnya sangat terbatas. Padatahun 2015, kantin sehat pada TK hanya 1 sekolah saja. Pada SD kantin sehat berjumlah 9 kantin.Pada SMP/MTs kantin sehat sebanyak 4 kantin dan pada SMA/MA kantin sehat berjumlah 2 kantin.Tidak ada kantin sehat pada jenjang pendidikan SMK.

Sekolah yang sehat pada seluruh jenjang pendidikan hendaknya memenuhi syarat kesehatan.UKS diharapkan dapat menjadi pusat penyelenggaraan pembangunan kesehatan di suatu sekolah.UKS dikelola oleh Guru UKS yang telah dilatih dan dibantu dengan dokter kecil/kader kesehatanremaja. Mereka mempunyai tanggung jawab terhadap penyelenggaraan UKS di sekolah, termasuk

NO KAB/KOTA

JUMLAH SMA JUMLAH SMA YANG MEMILIKIUKS

JUMLAH SMA YANGMEMPROMOSIKAN

KESEHATAN BERDASARKANSTRATA PERSENTASE

SEKOLAH YANGMEMPROMOSIKAN

KESEHATANKET

NEGE

RI

SWAS

TA

JLH

NEGE

RI

SWAS

TA

JLH

SM SS SO SP

1. BURU 17 5 18 6 0 6 9 5 0 0 60,4%

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 56

memastikan bahwa kantin yang ada di sekolah juga harus memenuhi syarat kesehatan sehinggadapat dikatakan sebagai kantin sehat.

Tabel.16. Data Usaha Kesehatan Sekolah Kabupaten Buru Tahun 2015

NO KAB

JUMLAH SEKOLAH YANGDIBINA

JUMLAH SEKOLAH YANGMEMILIKI POJOK UKS

JUMLAH SEKOLAH YANGTERAPKAN KTR

KET

TK SD/M

I

SMP/

MTs

SMA/

MA

SMK

TK SD/M

I

SMP/

MTs

SMA/

MA

SMK

TK SD/M

I

SMP/

MTs

SMA/

MA

SMK

1 BURU 4 83 24 8 2 0 47 9 5 1 0 27 11 5 1

Sumber : Sie. Promkes Dinkes BuruTabel diatas menunjukkan bahwa sekolah yang dibina dalam program UKS yaitu Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 83 sekolah. Sekolah yang paling banyak memiliki pojok UKS yaitu SD/MI. Halini juga ditemukan pada sekolah yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yaitu pada SD/MIsebanyak 27 sekolah.

d. Program – Program Lain1) Posyandu dan Kader Posyandu

Gambaran hasil pelaksanaan kegiatan Posyandu di wilayah kabupaten Buru selamatahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 17. Data Posyandu Kabupaten Buru Tahun 2015

NO PUSKESMAS JUMLAHPOSYANDU

TINGKAT POSYANDUPRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Namlea 16 0 5 11 02 Sawa 9 0 9 0 03 Savana Jaya 7 0 1 6 04 Mako 8 0 6 2 05 Waelo 17 0 3 14 06 Waplau 10 0 10 0 07 Wamlana 16 5 11 0 08 Airbuaya 17 2 13 2 09 Kayeli 7 0 6 1 0

10 Ilath 9 0 2 7 011 Lolongguba 9 0 8 1 0

TOTAL 125 7 74 44 0Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar Posyandu yang ada di Kabupaten Burupada tahun 2015 berada pada strata madya. Belum ada Posyandu yang berada pada stratamandiri. Selama 3 tahun terakhir belum ada Posyandu yang masuk didalam kategori sebagaiPosyandu Mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi didalampengelolaan Posyandu. Mengingat bahwa Posyandu adalah UKBM yang dalam pengelolaannya

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 57

melibatkan aparat di desa dan seluruh masyarakat di desa, maka pembinaan Posyandu haruslebih difokuskan pada upaya untuk menggerakkan partisipasi masyarakat itu sendiri.

Posyandu adalah UKBM di desa yang digerakkan oleh masyarakat melalui kaderPosyandu yang direkrut dari masyarakat. Sebagai UKBM maka upaya menggerakkan partisipasimasyarakat didalam pemanfaatan Posyandu di desa tidak terlepas dari peran serta seluruh stakeholder yang ada di desa. Stake holder yang ada di desa mempunyai peran yang sangat besaruntuk mendukung Posyandu dan menggerakkan masyarakat dalam memanfaatkan Posyandu.Selain itu, kader Posyandu yang berasal dari masyarakat juga harus dapat berperan serta secaraaktif didalam membantu petugas kesehatan didalam mengelola Posyandu. Situasi kaderPosyandu yang ada di kabupaten Buru dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 18:. Data Kader Posyandu Kabupaten Buru Tahun 2015

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHPOSYANDU

JUMLAH KADER POSYANDUKET

AKTIF TIDAK AKTIF

1 Namlea Namlea 16 64 5

2 Lilialy Sawa 9 22 3

3 Waeapo Savana Jaya 7 25 11

4 Waeapo Mako 8 25 05 Waelata Waelo 17 100 14

6 Waplau Waplau 10 39 8

7 Fena Leisela Wamlana 16 26 10

8 Airbuaya Airbuaya 17 24 21

9 Airbuaya Kayeli 7 5 7

10 Batabual Ilath 9 29 1

11 Lolongguba Lolongguba 9 21 0

TOTAL 125 380 80Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Dari tabel diketahui bahwa dari 125 Posyandu aktif yang ada di kabupaten Buru tahun2015, kader Posyandu sebanyak 460 orang dengan rincian 380 kader Posyandu aktif dan 80 kaderPosyandu tidak aktif. Rata-rata kader yang bertugas pada setiap Posyandu adalah 3 orang kaderPosyandu.

2) Pelayanan AkupresurPelayanan kesehatan pijat akupresur merupakan pelayanan yang dilakukan pada unit

pelayanan (Puskesmas) dengan memberikan pijatan pada titik – titik tertentu yang ada pada tubuhmanusia sesuai keluhan. Pada awalnya, pelayanan akupresur hanya dilakukan di PuskesmasNamlea saja. Akan tetapi dengan berjalannya waktu Pelayanan Akupresur sampai dengan tahun2015 telah dilaksanakan pada 7 Puskesmas. Pelayanan Akupresur merupakan programpengembangan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada paradigma sehat yang menekankanpada pelayanan kesehatan yang lebih bersifat preventif dan promotif. Data pelayanan akupresurdapat dilihat pada tabel berikut :

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 58

Tabel 19. Data Pelayanan Akupressur Kabupaten Buru Tahun 2015

NO PUSKESMAS JUMLAHPASIEN

JENIS KELAMIN DIRUJUK

KETL P YA TIDAK

1 NAMLEA 22 2 20 2 20

2 SAVANA JAYA 5 0 5 0 5

3 WAPLAU 24 3 21 0 24

4 WAELO 10 1 9 0 10

5 WAMLANA 32 9 23 4 28

TOTAL 93 15 78 6 87

Sumber : Sie. Promkes Dinkes BuruPasien yang dilayani akupresur selama tahun 2015 pada Puskesmas yang ada di

kabupaten Buru sebanyak 93 pasien, dengan rincian 15 pasien laki-laki dan 78 pasien perempuan.Dari 93 kasus yang dilayani, 6 kasus dirujuk ke pelayanan lanjutan sedangkan 87 kasus tidakdirujuk.

Jika dilihat dari segi umur pasien yang mendapatkan pelayanan akupresur, banyak beradapada usia 26-30 tahun yaitu sebanyak 18 orang. Pasien yang mendapatkan pelayanan akupresurbanyak dengan keluhan sakit kepala yaitu sebanyak 24 orang.

3) Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad)Pelayanan kesehatan tradisional yang dilaksanakan pada seksi Promosi dan Penelitian

Kesehatan melalui Puskesmas yang ada di Kabupaten Buru bertujuan untuk melaksanakan,mengawasi sekaligus membina proses pelayanan kesehatan tradisional yang ada di Puskesmas.Pelaksanaan program yankestrad di Puskesmas selama ini lebih focus pada manajemanyankestrad itu sendiri. Program Yankestrad merupakan program pengembangan kesehatan yangbiasanya dilaksanakan oleh beberapa program terkait seperti Yankes, Kesling dan Farmasi.Yankestrad dibagi dalam 2 kelompk yaitu Yankestrad Ketrampilan dan Yankestrad Ramuan. Datahasil pelaksanaan program Yankestrad dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 20. Data Pelayanan Kesehatan TradisionalKabupaten Buru Tahun 2015

NO KAB

HATTRA YANG ADA MENURUTMETODE YANG DIGUNAKAN

KUNJUNGANPASIEN

JUML

AH F

ASILI

TAS

KEST

RAD

PENGEMBANGAN

KET

JENI

SKE

TRAM

PILA

N

JENI

S RA

MUA

N

TTL

JUML

AHKU

NJUN

GAN

PASI

EN Y

ANG

DIRU

JUK

KERS

/PKM

PTGS

DILA

TIH

KADE

RDI

LATI

H

HATT

RADI

LATI

H

TOGA

DIBI

NA

1 BURU 409 18 427 4406 0 0 4 0 0 0

Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Pelayanan kesehatan tradisional di kabupaten Buru pada tabel diatas dapat diketahuibahwa pada tahun 2015, Penyehat Tradisional (Hattra) yang ada di kabupaten Buru berjumlah 427orang, yang terdiri dari 409 Hattra dengan jenis ketrampilan dan 18 Hattra dengan jenis ramuan.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 59

Hatrra dengan jenis ketrampilan antara lain hattra pijat urut, patah tulang, dukun bayi, hattra sunat,dukun bayi, pijat refleksi, akupunturis, dll. Hattra dengan jenis ramuan antara lain Hattra ramuanIndonesia (Jamu), Hattra Gurah, Shinshe, dll.

Pasien yang datang berkunjung ke Hattra pada tahun 2015 berjumlah 4406 kunjungan,dan tidak ada yang dirujuk ke pelayanan lanjutan (RS). Dalam hal pengembangan ketrampilan, ada4 orang hattra yang telah dilatih.

4) Pelayanan Kesehatan Kerja (K3) dan OlahragaPelayanan Kesehatan Kerja (K3) selama ini hanya berorientasi pada pelayanan

kesehatan pada pekerja yang sakit akibat kerja yang dilakukan saja. Akibatnya pelayanankesehatan yang diberikan selama ini semata-mata hanya berorientasi pada proses penyembuhanPenyakit Akibat Kerja (PAK) saja tanpa memperhitungkan faktor-faktor apa saja yang menjadifaktor risiko munculnya penyakit akibat kerja tersebut. Selain PAK, fokus program K3 selama inijuga diarahkan pada kecelakaan kerja yang terjadi pada lingkungan kerja saja. Padahal faktormanajemen K3 dirasakan juga sangat penting dalam rangka pengedalian PAK dan kecelakaankerja itu sendiri. Salah satu strategi manajemen K3 yang cukup efektif yaitu melalui promosikesehatan di tempat kerja.

Pelayanan kesehatan kerja tidak cukup hanya melindungi kesehatan pekerja daripengaruh buruk yang ditimbulkan oleh pemajanan dengan hazard kesehatan yang berasal darilingkungan kerja dan pekerja, akan tetapi kesehatan kerja masa kini harus memprioritaskanprogram promosi kesehatan kerja yang melaksanakan upaya perbaikan derajat kesehatan fisikmental dan sosial pekerja serta dalam rangka pencegahan penyakit yang jelas tinggi prevalensinyadiantara pekerja (trauma yang berkaitan dengan gaya hidup), selain mendukung sumber dayamanusia dalam mencapai kinerja, jenjang karir dan produktivitas organisasi atau tempat kerja yangsetinggi-tingginya.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 60

Situasi program K3 di kabupaten Buru dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 21. Data Kesehatan Pekerja Kabupaten Buru Tahun 2015

No Kecamatan Puskesmas

Kasus Penyakit

KETPekerjaSakitYang

Dilayani

KasusPenyakitUmumPada

Pekerja

KasusDiduga

PenyakitAkibat Kerja

PadaPekerja

KasusPenyakitAkibat

Kerja PadaPekerja

KasusKecelakaan

AkibatKerja Pada

Pekerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Namlea Namlea - - - - -

2 Lilialy Sawa - - - - -

3 Waeapo Savana Jaya - - - - -

4 Waeapo Mako - - - - -

5 Waelata Waelo - - - - -

6 Waplau Waplau - - - - -

7 Fena Leisela Wamlana 445 141 3 3 2

8 Airbuaya Airbuaya - - - - -

9 Airbuaya Kayeli - - - - -

10 Batabual Ilath - - - - -

11 Lolongguba Lolongguba - - - - -

TOTAL 445 141 3 3 2

Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Dari tabel diketahui bahwa program K3 di kabupaten Buru baru berjalan padaPuskesmas Wamlana saja. Data yang dikumpulkan tersebut berasal dari PT.Waenibe Wood

Industries (WWI) yang beralamat di desa Waspait. Data yang didapatkan berasal dari hasilpelayanan yang dilakukan di perusahaan tersebut dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dari dataterlihat bahwa selama tahun 2015 pekerja yang sakit dan dilayani sebanyak 445 orang, dengankasus umum yang dilayani berjumlah 141 kasus. Kasus yang diduga penyakit akibat kerja (PAK)pada pekerja berjumlah 3 kasus dan kasus penyakit akibat kerja pada pekerja juga berjumlah 3orang. Kecelakaan akibat kerja pada perusahan tersebut berjumlah 2 kasus.

5) Penjaringan Kesehatan Anak SekolahPenjaringan kesehatan anak sekolah adalah program yang dilaksanakan di sekolah pada

semua jenjang pendidikan. Sasaran pelaksanaan penjaringan kesehatan yaitu anak sekolah yangbaru masuk atau anak sekolah kelas 1. Penjaringan kesehatan anak sekolah dilakukan rutin setiaptahun pada awal tahun ajaran baru. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu melakukan screening

pada anak sekolah untuk memantau status kesehatan anak baru sekolah tersebut untuk dilakukanpelayanan kesehatan seperlunya jika ditemukan masalah kesehatan pada saat dilakukanpenjaringan kesehatan dan pelayanan kesehatan lanjutan jika ada masalah kesehatan yangmemerlukan penanganan lanjutan pada fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas atauRumah Sakit.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 61

Hasil pelaksanaan penjaringan kesehatan anak sekolah pada Dinas KesehatanKabupaten Buru tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 21. Data Penjaringan Kesehatan Kabupaten Buru Tahun 2015

Dari tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2015 penjaringan kesehatan kesehatananak sekolah di kabupaten Buru dilakukan pada selmua Puskesmas. Secara umum diketahuibahwa dari 142 SD, dilakukan penjaringan kesehatan 123 SD atau sekitar 86,6 %. Dari 33 SMPdilakukan penjaringan pada 29 sekolah atau sekitar 87,9%. Untuk SMA dan sedajat, dari 16sekolah, dilakukan penjaringan kesehatan pada 9 sekolah saja atau sekitar 56, 3%. Secara umum,penjaringan kesehatan pada seluruh jenjang pendidikan belum dilakukan secara maksimal karenabelum dilakukann pada semuan sekolah yang ada di kabupaten Buru atau belum mencapai 100%.Faktor yang berpengaruh diantaranya anggaran, tenaga dan wilayah geografis yang sulit sehinggatidak memungkinkan melakukan penjaringan kesehatan pada wilayah yang sulit.

NO PUSKESMAS

Jumlah Sekolah Sekolah Yang Melakukan Pemeriksaan Kesehatan

KET

SD/M

I

SLTP

/

MTs

SMA/

MA

SD/MA SLTP/MTs SMA/MA

Abs % Abs % Abs %

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1 Namlea 16 16 100#DIV

/0!#DIV/

0!

2 Sawa 7 3 3 7 100 3 100 3 100

3 Savana Jaya 7 1 1 7 100 1 100 1 100

4 Mako 16 4 2 15 93.8 4 100 2 100

5 Waelo 17 5 2 13 76.5 4 80 1 50.0

6 Waplau 14 5 3 10 71.4 5 100 1 33.3

7 Wamlana 18 10 55.6#DIV

/0!#DIV/

0!

8 Airbuaya 14 12 85.7#DIV

/0!#DIV/

0!

9 Kayeli 6 1 1 6 100 0 0

10 Ilath 9 7 3 9 100 6 85.7 0.0

11 Lolongguba 18 7 1 18 100 6 85.7 1 100

TOTAL 142 33 16 123 86,6 29 87,9 9 56,3

Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 62

Tabel 22. Data Penjaringan Kesehatan Kabupaten Buru Tahun 2015

Sumber : Sie. Promkes Dinkes BuruDari tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2015 penjaringan kesehatan kesehatan

anak sekolah di kabupaten Buru dilakukan pada semua Puskesmas. Secara umum diketahuibahwa dari 3380 siswa SD dan sederajat, dilakukan penjaringan kesehatan 2423 siswa SD atausekitar 71,7 %. Dari 1338 siswa SMP dan sederajat dilakukan penjaringan pada 984 siswa atausekitar 73,5%. Untuk SMA dan sedajat, dari 1019 siswa, dilakukan penjaringan kesehatan pada663 siswa saja atau sekitar 65,1%. Secara umum, penjaringan kesehatan anak sekolah padaseluruh jenjang pendidikan belum dilakukan secara maksimal karena belum dilakukan pada semuasiswa sekolah yang ada di kabupaten Buru atau belum mencapai 100%. Faktor yang berpengaruhdiantaranya anggaran, tenaga dan wilayah geografis yang sulit sehingga tidak memungkinkanmelakukan penjaringan kesehatan pada wilayah yang sulit. Disamping itu, pada saat penjaringankesehatan dilakukan ada anak sekolah yang tidak masuk sekolah sehingga berpengaruh padacakupan pemeriksaan kesehatan anak sekolah.

NO PUSKESMAS

JUMLAH SISWA SISWA YANG DIPERIKSA KESEHATANNYA

KET

SD/M

I

SLTP

/MT

s

SMA/

MA

SD/MA SLTP/MTs SMA/MA

Abs % Abs % Abs %

1 Namlea 817 670 82.0 #DIV/0! #DIV/0!

2 Sawa 209 197 197 166 79,4 164 83,2 114 57,9

3 Savana Jaya 123 100 55 118 95.9 100 100 30 54.5

4 Mako 152 199 290 149 98.0 192 96.5 283 97.6

5 Waelo 311 229 96 242 77.8 206 90.0 88 91.7

6 Waplau 219 237 152 154 70.3 197 83.1 88 57.9

7 Wamlana 232 175 75.4 #DIV/0! #DIV/0!

8 Airbuaya 284 215 75.7 #DIV/0! #DIV/0!

9 Kayeli 525 98 18.7 #DIV/0! #DIV/0!

10 Ilath 221 223 150 179 81.0 0.0 0.0

11 Lolongguba 287 153 79 257 89.5 125 81.7 60 75.9

TOTAL 3380 1338 1019 2423 71,7 984 73,5 663 65,1

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 63

e. Jumlah kebijakan teknis promosi kesehatan yang terintegrasi dalam upaya pencapaian tujuanpembangunan kesehatan sebesar 25 dokumen

Kebijakan teknis yang diharapkan dapat menjadi acuan serta pedoman dalam pelaksanaanprogram promosi kesehatan di kabupaten Buru dapat dilihat pada tabel berikut :

Data Kebijakan Teknis Promosi Kesehatan Di Kabupaten BuruNO KAB/KOTA JENIS KEBIJAKAN SEHAT DI DAERAH Thn TENTANG

(1) (2) (3) (4) (5)

1. BURU 1. Keputusan Bupati Buru Nomor : 440/37 2013 1. Penetapan Desa Siaga di Kabupaten Buru

2. Keputusan Bupati Buru Nomor : 440.05-274a 2012 2. Pembentukan tim koordinasi dan tim pelaksanaan

distrik team problem golving kesehatan ibu,bayi dan

anak balita di kabupaten Buru

3. Keputusan Bupati Buru Nomor : 443.1.129 2012 3. Pembentukan kondisi penanggulangan AIDS Daerah

Kabupaten Buru

4. Keputusan Bupati Buru Nomor : 441.05-155 2012 4. Pembentukan tim dan sekretariat kelompok kerja

operasional Desa/Kelurahan Siaga Aktif dan UKBM

Sumber : Sie. Promkes Dinkes Buru

Kebijakan teknis yang ada di kabupaten Buru terkait dukungan terhadap program kesehatansebenarnya masih sangat banyak, akan tetapi jika diperhatikan baik-baik maka kebijakan teknis terkaitpengelolaan program Promosi dan Pemberdayaan masyarakat masih sangat minim. Pada tabel diatasdiperlihatkan beberapa kebijakan teknis terkait masalah kesehatan, namum hanya ada 2 kebijakanyang mengatur tentang program promkes dan pemberdayaan masyarakat yaitu nomor 1 dan 4.

Profil Kesehatan Kab. Buru 2015 hal. 64

BAB IVP E N U T U P

Keberadaan data dan informasi sangat dibutuhkan oleh para penentu kebijakan dan perencanapembangunan kesehatan di segala tingkat administrasi. Oleh karena itu, pentingnya penyajian data daninformasi dalam bentuk narasi dan lampiran profil Dinas Kesehatan Kabupaten Buru ini, diharapkan dapatmenjadi salah satu rujukan untuk menilai pencapaian program yang telah dilaksanakan. Serta berguna untukmengambil langkah-langkah perbaikan terhadap program yang dijalankan sehingga masyarakat dapatmerasakan hasil dari bentuk pelayanan yang bermutu dan terjangkau.

Data dan informasi yang terdapat dalam profil kesehatan Kabupaten Buru ini adalah berdasarkanpencapaian masing-masing program, namun masih ada perbedaan data cakupan program dengan sasaran yangsama,sehingga ini menjadi catatan penting bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Buru dalam menselaraskan dataantar program tersebut.

Untuk perbaikan kedepan terhadap substansi penyajian ataupun waktu terbit dari profil kesehatanKabupaten Buru ini, dibutuhkan adanya komitmen bersama, keseriusan dan dukungan dari segala pihak dilingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Buru agar penyajian data profil kesehatan ini dapat diterimakeakuratannya.agar tujuan profil kesehatan Kabupaten Buru dapat menjadi salah satu sumber data daninformasi dapat tercapai.

Demikianlah penyajian Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Buru tahu 2015, walaupun masihjauh dari yang diharapkan semoga narasi dan lampiran ini dapat memenuhi kebutuhan akan data dan inormasikesehatan untuk melihat seberapa jauh perubahan yang telah dicapai dari tahun ke tahun terhadappembangunan kesehatan secara menyeluruh.

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 7.596 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 82 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 63.583 60.439 124.022 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga #DIV/0! Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km2 16,3 Jiwa/Km2 Tabel 16 Rasio Beban Tanggungan 62,9 per 100 penduduk produktif Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 105,2 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 39 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 0 0 2.121 Tabel 411 Angka Lahir Mati (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 19 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 412 Jumlah Kematian Neonatal - - 34 neonatal Tabel 513 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 16 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 514 Jumlah Bayi Mati - - 18 bayi Tabel 515 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 516 Jumlah Balita Mati 0 0 0 Balita Tabel 517 Angka Kematian Balita (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 518 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 8 Ibu Tabel 6Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 377 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

B.2 Angka Kesakitan19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 59 41 100 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 59,00 41,00 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ #DIV/0! #DIV/0! 80,01 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 84 58 142 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB #DIV/0! #DIV/0! 113,61 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 2,82 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 21,37 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 54,10 48,89 51,89 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 3,28 8,89 5,66 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 57,38 57,78 57,55 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan #DIV/0! #DIV/0! 4,00 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani #DIV/0! #DIV/0! 3,51 % Tabel 1021 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 1122 Jumlah Kasus AIDS 3 2 5 Kasus Tabel 1123 Jumlah Kematian karena AIDS 0 2 2 Jiwa Tabel 1124 Jumlah Kasus Syphilis 0 6 6 Kasus Tabel 1125 Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 1226 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1327 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 55 14 69 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 86,50 23,16 55,64 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 17,39 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 4,35 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 2,42 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 8,81 2,65 5,81 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 2,28 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Jumlah Kasus Campak 0 0 27 Kasus Tabel 20 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20

29 Incidence Rate DBD 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 2130 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 2131 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 2232 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2233 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 1 per 100.000 penduduk Tabel 2334 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 39,86 37,61 38,08 % Tabel 2435 Persentase obesitas 29,34 32,03 31,47 % Tabel 2536 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 11,65 % Tabel 2637 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,49 % Tabel 2638 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam #DIV/0! % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 85 % Tabel 2940 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 67,23 % Tabel 2941 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 66,05 % Tabel 2942 Pelayanan Ibu Nifas 65,52 % Tabel 2943 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 67,64 % Tabel 2944 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 99,08 % Tabel 3045 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 67,13 % Tabel 3246 Penanganan komplikasi kebidanan 63,01 % Tabel 3347 Penanganan komplikasi Neonatal #DIV/0! #DIV/0! 35,20 % Tabel 3348 Peserta KB Baru 11,12 % Tabel 3649 Peserta KB Aktif 64,51 % Tabel 3650 Bayi baru lahir ditimbang #DIV/0! #DIV/0! 0 % Tabel 3751 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3752 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) #DIV/0! #DIV/0! 96,04 % Tabel 3853 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) #DIV/0! #DIV/0! 87,98 % Tabel 3854 Bayi yang diberi ASI Eksklusif #DIV/0! #DIV/0! 46,04 % Tabel 3955 Pelayanan kesehatan bayi #DIV/0! #DIV/0! 71,30 % Tabel 4056 Desa/Kelurahan UCI 51,22 % Tabel 4157 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 86,79 70,95 78,08 % Tabel 4358 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 101,76 79,48 89,91 % Tabel 4359 Bayi Mendapat Vitamin A #DIV/0! #DIV/0! 60,64 % Tabel 44

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

60 Anak Balita Mendapat Vitamin A #DIV/0! #DIV/0! 54,63 % Tabel 4461 Baduta ditimbang #DIV/0! #DIV/0! 64,77 % Tabel 4562 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) - - - % Tabel 4563 Pelayanan kesehatan anak balita #DIV/0! #DIV/0! 39,00 % Tabel 4664 Balita ditimbang (D/S) #DIV/0! #DIV/0! 45,71 % Tabel 4765 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,42 1,73 1,58 % Tabel 4766 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 4867 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat #DIV/0! #DIV/0! 71,69 %

Tabel 4968 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap - Tabel 5069 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 5170 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi - sekolah Tabel 5171 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) - #DIV/0! - % Tabel 5172 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 5173 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 5174 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) #DIV/0! #DIV/0! 33,96 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 62,03 % Tabel 5376 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan - - 23,09 % Tabel 5477 Cakupan Kunjungan Rawat Inap - - 0,17 % Tabel 5478 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 68,66 63,29 65,30 per 100.000 pasien keluar Tabel 5579 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 14,08 9,49 11,21 per 100.000 pasien keluar Tabel 5580 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 5,89 % Tabel 5681 Bed Turn Over (BTO) di RS 28,07 Kali Tabel 5682 Turn of Interval (TOI) di RS 12,24 Hari Tabel 5683 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

87 Rumah Tangga ber-PHBS 7,61 % Tabel 57

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

C.4 Keadaan Lingkungan88 Persentase rumah sehat 37,94 % Tabel 5889 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 8,20 % Tabel 5990 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 92,86 % Tabel 6091 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 8,16 % Tabel 6192 Desa STBM - % Tabel 6293 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 77,03 % Tabel 63

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 70,11 % Tabel 64TPM tidak memenuhi syarat dibina 11,43 % Tabel 65TPM memenuhi syarat diuji petik 0,57 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 RS Tabel 6795 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 6796 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 3,00 Tabel 6797 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 7,00 Tabel 67

Jumlah Puskesmas Keliling 9,00 Tabel 67Jumlah Puskesmas pembantu 43,00 Tabel 67

98 Jumlah Apotek 8,00 Tabel 6799 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68

100 Jumlah Posyandu 125,00 Posyandu Tabel 69101 Posyandu Aktif 35,20 % Tabel 69102 Rasio posyandu per 100 balita 0,81 per 100 balita Tabel 69103 UKBM

Poskesdes 23,00 Poskesdes Tabel 70Polindes 29,00 Polindes Tabel 70Posbindu 38,00 Posbindu Tabel 70

104 Jumlah Desa Siaga 23,00 Desa Tabel 71105 Persentase Desa Siaga 28,05 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan106 Jumlah Dokter Spesialis - - - Orang Tabel 72107 Jumlah Dokter Umum - - - Orang Tabel 72108 Rasio Dokter (spesialis+umum) - per 100.000 penduduk Tabel 72109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis - - - Orang Tabel 72

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) - per 100.000 penduduk111 Jumlah Bidan 50,00 Orang Tabel 73112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 40,32 per 100.000 penduduk Tabel 73113 Jumlah Perawat 34,00 89,00 123,00 Orang Tabel 73114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 99,18 per 100.000 penduduk Tabel 73115 Jumlah Perawat Gigi 1,00 1,00 2,00 Orang Tabel 73116 Jumlah Tenaga Kefarmasian - 4,00 4,00 Orang Tabel 74117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 3,00 5,00 8,00 Orang Tabel 75118 Jumlah Tenaga Sanitasi 6,00 6,00 12,00 Orang Tabel 76119 Jumlah Tenaga Gizi 1,00 9,00 10,00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan120 Total Anggaran Kesehatan ######## Rp Tabel 81121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 6,43 % Tabel 81122 Anggaran Kesehatan Perkapita ######## Rp Tabel 81

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km 2) TANGGA TANGGA per km 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Namlea 951,15 7 0 7 32.297 tidak tersedia tidak tersedia 33,962 Lilialy 481,5 5 0 5 10.254 tidak tersedia tidak tersedia 21,303 Waplau 585,23 10 0 10 11.138 tidak tersedia tidak tersedia 19,034 Fena Leisela 2831,65 13 0 13 11.612 tidak tersedia tidak tersedia 4,105 Airbuaya 1702,35 10 0 10 10.306 tidak tersedia tidak tersedia 6,056 Teluk Kaiely 141,08 5 0 5 3.533 tidak tersedia tidak tersedia 25,047 Batabual 108,6 5 0 5 8.415 tidak tersedia tidak tersedia 77,498 Waeapo 102,5 7 0 7 11.982 tidak tersedia tidak tersedia 116,909 Waelata 234,5 10 0 10 13.492 tidak tersedia tidak tersedia 57,54

10 Lolong Guba 457,02 10 0 10 10.993 tidak tersedia tidak tersedia 24,05

JUMLAH (KAB/KOTA) 7.595,6 82 0 82 124.022 - #DIV/0! 16

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota - sumber lain…... (sebutkan)

JUMLAHPENDUDUK

JUMLAHNO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA +

KELURAHAN

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 7.883 7.499 15.382 105,122 5 - 9 7.539 7.171 14.710 105,133 10 - 14 7.026 6.684 13.710 105,124 15 - 19 6.197 5.901 12.098 105,025 20 - 24 5.413 5.151 10.564 105,096 25 - 29 6.087 5.788 11.875 105,177 30 - 34 5.443 5.175 10.618 105,188 35 - 39 4.662 4.427 9.089 105,319 40 - 44 3.511 3.335 6.846 105,2810 45 - 49 2.634 2.501 5.135 105,3211 50 - 54 2.172 2.056 4.228 105,6412 55 - 59 1.663 1.574 3.237 105,6513 60 - 64 1.246 1.181 2.427 105,5014 65 - 69 913 864 1.777 105,6715 70 - 74 578 547 1.125 105,6716 75+ 616 585 1.201 105,30

JUMLAH 63.583 60.439 124.022 105,20ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 63

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota - Sumber lain…... (sebutkan)

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0

2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANGMELEK HURUF 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN:a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!b. SD/MI 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!c. SMP/ MTs 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!d. SMA/ MA 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: …………… (sebutkan)

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

TABEL 4

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Namlea Namlea 0 0 529 11 540

2 Lilialy Sawa 0 0 169 4 173

3 Waplau Waplau 0 0 151 3 154

4 Fena Leisela Wamlana 0 0 163 0 163

5 Airbuaya Airbuaya 0 0 159 4 163

6 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 53 2 55

7 Batabual Ilath 0 0 146 3 149

8 Waeapo Mako 0 0 302 7 309

Savana Jaya 0 0 94 2 96

9 Waelata Waelo 0 0 355 6 361

10 Lolong Guba 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 2.121 42 2.163

#DIV/0! #DIV/0! 19,4

Sumber: ………. (sebutkan)

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

NO KECAMATAN NAMAPUSKESMAS

HIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Namlea Namlea 0 0 2 0 0 02 Lilialy Sawa 0 0 5 3 1 03 Waplau Waplau 0 0 4 2 2 04 Fena Leisela Wamlana 0 0 1 0 0 05 Airbuaya Airbuaya 0 0 1 3 0 06 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 1 0 0 07 Batabual Ilath 0 0 1 1 1 08 Waeapo Mako 0 0 7 4 1 0

Savana Jaya 0 0 4 3 1 09 Waelata Waelo 0 0 8 2 0 0

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 34 18 6 0#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 16 8 3 0

Sumber: ………. (sebutkan)

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH KEMATIAN

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYIa BALITA BAYIaANAK

BALITA BALITANEONATAL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BALITAANAKBALITA BAYIa

ANAKBALITANEONATAL NEONATAL

TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

< 20tahun

20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Namlea Namlea 529 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 12 Lilialy Sawa 169 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Waplau Waplau 151 0 2 0 2 0 2 0 2 0 0 0 0 0 4 0 44 Fena Leisela Wamlana 163 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Airbuaya Airbuaya 159 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Teluk Kaiely Kayeli 53 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Batabual Ilath 146 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 28 Waeapo Mako 302 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Savana Jaya 94 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 19 Waelata Waelo 355 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Lolong Guba 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2.121 0 2 0 2 0 6 0 6 0 0 0 0 0 8 0 8ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 377

Sumber: ………. (sebutkan)Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas h- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBUJUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP

JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

TABEL 7

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Namlea Namlea 30.683 17 54,84 14 45,16 31 27 55,10 22 44,90 49 3 6,122 Lilialy Sawa 8.658 4 50 4 50,00 8 10 67 5 33,33 15 0 0,003 Waplau Waplau 11.086 2 67 1 33,33 3 4 67 2 33,33 6 1 16,674 Fena Leisela Wamlana 12.996 3 33 6 66,67 9 4 40 6 60,00 10 0 0,005 Airbuaya Airbuaya 10.385 0 0 1 100,00 1 2 67 1 33,33 3 0 0,006 Teluk Kaiely Kayeli 4.166 2 67 1 33,33 3 2 40 3 60,00 5 0 0,007 Batabual Ilath 8.160 2 29 5 71,43 7 3 33 6 66,67 9 0 0,008 Waeapo Mako 15.694 15 79 4 21,05 19 16 73 6 27,27 22 0 0,00

Savana Jaya 5.669 6 75 2 25,00 8 7 78 2 22,22 9 0 0,009 Waelata Waelo 17.495 8 73 3 27,27 11 9 64 5 35,71 14 0 0,00

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 124.992 59 59 41 41 100 84 59 58 41 142 4 3

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 128.724 #DIV/0! #DIV/0! 80,01

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK #DIV/0! #DIV/0! 113,61

Sumber: …………….. (sebutkan)Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU TB BTA+

L PL+P

JUMLAH SELURUHKASUS TB

L PL+P

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK0-14 TAHUNNO KECAMATAN

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Namlea Namlea 137 17 14 31 #DIV/0! #DIV/0! 22,63

2 Lilialy Sawa 44 4 4 8 #DIV/0! #DIV/0! 18,18

3 Waplau Waplau 10 2 1 3 #DIV/0! #DIV/0! 30,00

4 Fena Leisela Wamlana 14 3 6 9 #DIV/0! #DIV/0! 64,29

5 Airbuaya Airbuaya 47 0 1 1 #DIV/0! #DIV/0! 2,13

6 Teluk Kaiely Kayeli 31 2 1 3 #DIV/0! #DIV/0! 9,68

7 Batabual Ilath 66 2 5 7 #DIV/0! #DIV/0! 10,61

8 Waeapo Mako 56 15 4 19 #DIV/0! #DIV/0! 33,93

Savana Jaya 24 6 2 8 #DIV/0! #DIV/0! 33,33

9 Waelata Waelo 39 8 3 11 #DIV/0! #DIV/0! 28,21

10 Lolong Guba 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 468 59 41 100 #DIV/0! #DIV/0! 21,37

Sumber: …………….. (sebutkan)Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK

TABEL 9

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 Namlea Namlea 14 14 28 9 64,29 5 35,71 14 50,00 0 0,00 2 14,29 2 7,14 64,29 50,00 57,14 0 0 02 Lilialy Sawa 8 4 12 3 37,50 0 0,00 3 25,00 0 0,00 1 25,00 1 8,33 37,50 25,00 33,33 0 0 03 Waplau Waplau 3 2 5 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 1 1 24 Fena Leisela Wamlana 3 3 6 2 66,67 2 66,67 4 66,67 0 0,00 0 0,00 0 0,00 66,67 66,67 66,67 0 0 05 Airbuaya Airbuaya 4 3 7 2 50,00 0 0,00 2 28,57 0 0,00 1 33,33 1 14,29 50,00 33,33 42,86 1 0 16 Teluk Kaiely Kayeli 1 5 6 0 0,00 4 80,00 4 66,67 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 80,00 66,67 0 0 07 Batabual Ilath 3 1 4 2 66,67 0 0,00 2 50,00 1 33,33 0 0,00 1 25,00 100,00 0,00 75,00 0 0 08 Waeapo Mako 12 7 19 8 66,67 6 85,71 14 73,68 0 0,00 0 0,00 0 0,00 66,67 85,71 73,68 1 0 1

Savana Jaya 8 5 13 1 12,50 0 0,00 1 7,69 1 12,50 0 0,00 1 7,69 25,00 0,00 15,38 1 0 19 Waelata Waelo 5 1 6 6 120,00 5 500,00 11 183,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 120,00 500,00 183,33 0 0 0

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 61 45 106 33 54,10 22 48,89 55 51,89 2 3,28 4 8,89 6 5,66 57,38 57,78 57,55 4 1 5ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK #DIV/0! #DIV/0! 4

Sumber: …………….. (sebutkan)Keterangan:

* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkapJumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

JUMLAH KEMATIANSELAMA PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)

L PBTA (+) DIOBATI*

ANGKA KEBERHASILANPENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Namlea Namlea 3.774 - - 377 #DIV/0! #DIV/0! 3 0,792 Lilialy Sawa 1.065 - - 107 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,93 Waplau Waplau 1.364 - - 136 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,04 Fena Leisela Wamlana 1.599 - - 160 #DIV/0! #DIV/0! 3 1,95 Airbuaya Airbuaya 1.277 - - 128 #DIV/0! #DIV/0! 14 11,06 Teluk Kaiely Kayeli 512 - - 51 #DIV/0! #DIV/0! 1 1,957 Batabual Ilath 1.004 - - 100 #DIV/0! #DIV/0! 30 29,98 Waeapo Mako 1.930 - - 193 #DIV/0! #DIV/0! 2 1,0

Savana Jaya 697 - - 70 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,09 Waelata Waelo 2.152 - - 215 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) - - 15.374 - - 1.537 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 54 3,512424

Sumber: …………….. (sebutkan)Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

TABEL 11

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L+PPROPORSIKELOMPOK

UMURL P L+P

PROPORSIKELOMPOK

UMURL P L+P L P L+P

PROPORSIKELOMPOK

UMUR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0,00 0 0 0 0 1 1 16,67

2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0,00 0 0 0 0 1 1 16,67

3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0,00 0 0 0 0 1 1 16,67

4 20 - 24 TAHUN 0 0 #DIV/0! 0 0,00 0 0 0 0 1 1 16,67

5 25 - 49 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 3 1 4 80,00 0 1 1 0 1 1 16,67

6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 1 1 20,00 0 1 1 0 1 1 16,67

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 3 2 5 0 2 2 0 6 6

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 60,00 40,00 0,00 100,00 0,00 100,00

Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

NO KELOMPOK UMUR

H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

TABEL 12

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 RSUD Namlea 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: …………….. (sebutkan)

P L + PJUMLAH PENDONOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING

TERHADAP HIVL P

POSITIF HIV

L + P L

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Namlea Namlea 30.683 1.261 #DIV/0! #DIV/0! 393 312 Lilialy Sawa 8.658 356 #DIV/0! #DIV/0! 111 313 Waplau Waplau 11.086 456 #DIV/0! #DIV/0! 180 324 Fena Leisela Wamlana 12.996 534 #DIV/0! #DIV/0! 252 475 Airbuaya Airbuaya 10.385 427 #DIV/0! #DIV/0! 200 476 Teluk Kaiely Kayeli 4.166 171 #DIV/0! #DIV/0! 129 747 Batabual Ilath 8.160 335 #DIV/0! #DIV/0! 427 1278 Waeapo Mako 15.694 331 #DIV/0! #DIV/0! 55 17

Savana Jaya 5.669 233 #DIV/0! #DIV/0! 74 329 Waelata Waelo 17.495 523 #DIV/0! #DIV/0! 204 3810 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 124.992 0 0 4.627 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2.025 43,8ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: …………….. (sebutkan)

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIAREJUMLAH TARGET

PENEMUANDIARE DITANGANI

TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Namlea Namlea 0 0 0 9 3 12 9 3 12

2 Lilialy Sawa 1 0 1 1 0 1 2 0 2

3 Waplau Waplau 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Fena Leisela Wamlana 0 0 0 3 0 3 3 0 3

5 Airbuaya Airbuaya 2 1 3 1 1 2 3 2 5

6 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 0 1 0 1 1 0 1

7 Batabual Ilath 10 6 16 6 0 6 16 6 22

8 Waeapo Mako 2 0 2 12 1 13 14 1 15

Savana Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Waelata Waelo 2 0 2 5 2 7 7 2 9

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 7 24 38 7 45 55 14 69

PROPORSI JENIS KELAMIN 70,83 29,17 84,44 15,56 79,71 20,29

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 86,50110879 23,16385116 55,63529051

Sumber: …………….. (sebutkan)

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

TABEL 15

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 81 Namlea Namlea 12 - 0,00 1 8,332 Lilialy Sawa 2 1 50,00 0 0,003 Waplau Waplau - - #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Fena Leisela Wamlana 3 - 0,00 0 0,005 Airbuaya Airbuaya 5 - 0,00 0 0,006 Teluk Kaiely Kayeli 1 1 100,00 0 0,007 Batabual Ilath 22 4 18,18 2 9,098 Waeapo Mako 15 6 40,00 0 0

Savana Jaya - - #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Waelata Waelo 9 - 0,00 0 010 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 69 12 17,39 3 4,35ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 2

Sumber: …………….. (sebutkan)

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITAKUSTA

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Namlea Namlea 0 0 0 9 3 12 9 3 122 Lilialy Sawa 1 0 1 1 0 1 2 0 23 Waplau Waplau 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Fena Leisela Wamlana 0 0 0 3 0 3 3 0 35 Airbuaya Airbuaya 2 1 3 1 1 2 3 2 56 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 0 1 0 1 1 0 17 Batabual Ilath 10 6 16 6 0 6 16 6 228 Waeapo Mako 2 0 2 13 3 16 15 3 18

Savana Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Waelata Waelo 2 0 2 5 2 7 7 2 910 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 7 24 39 9 48 56 16 72ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 8,807386 2,647297 5,805422

Sumber: …………….. (sebutkan)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 Namlea Namlea 0 1 #DIV/0! 2 #DIV/0! 3 #DIV/0! 0 4 #DIV/0! 3 #DIV/0! 7 #DIV/0!2 Lilialy Sawa 0 2 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Waplau Waplau 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 #DIV/0! 1 #DIV/0! 2 #DIV/0!4 Fena Leisela Wamlana 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 4 #DIV/0! 3 #DIV/0! 7 #DIV/0!5 Airbuaya Airbuaya 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 1 #DIV/0! 1 #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Batabual Ilath 0 7 #DIV/0! 4 #DIV/0! 11 #DIV/0! 0 4 #DIV/0! 4 #DIV/0! 8 #DIV/0!8 Waeapo Mako 0 3 #DIV/0! 1 #DIV/0! 4 #DIV/0! 0 3 #DIV/0! 6 #DIV/0! 9 #DIV/0!

Savana Jaya 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 #DIV/0! #DIV/0! 1 #DIV/0!9 Waelata Waelo 0 2 #DIV/0! 1 #DIV/0! 3 #DIV/0! 0 4 #DIV/0! 2 #DIV/0! 6 #DIV/0!

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 15 #DIV/0! 8 #DIV/0! 23 #DIV/0! 0 0 0 21 #DIV/0! 20 #DIV/0! 41 #DIV/0!

Sumber: …………….. (sebutkan)

NO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PBL + PPENDERITA PBa PENDERITA MBa

L + PRFT MB

L PL P

TABEL 18

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)

1 2 3 4 51 Namlea Namlea 02 Lilialy Sawa 03 Waplau Waplau 04 Fena Leisela Wamlana 05 Airbuaya Airbuaya 06 Teluk Kaiely Kayeli 07 Batabual Ilath 08 Waeapo Mako 0

Savana Jaya 09 Waelata Waelo 1

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 43.802 1AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2,28

Sumber: …………….. (sebutkan)Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:43.802

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Namlea Namlea 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Lilialy Sawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Waplau Waplau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Fena Leisela Wamlana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Airbuaya Airbuaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Batabual Ilath 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Waeapo Mako 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Savana Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Waelata Waelo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: …………….. (sebutkan)

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUS MENINGGAL JUMLAH KASUS MENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGAL

TABEL 20

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Namlea Namlea 0 0 02 Lilialy Sawa 0 0 03 Waplau Waplau 0 0 04 Fena Leisela Wamlana 26 0 05 Airbuaya Airbuaya 1 0 06 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 07 Batabual Ilath 0 0 08 Waeapo Mako 0 0 0

Savana Jaya 0 0 09 Waelata Waelo 0 0 010 Lolong Guba 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 27 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0,0

Sumber: …………….. (sebutkan)

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Namlea Namlea 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!2 Lilialy Sawa 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 Waplau Waplau 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!4 Fena Leisela Wamlana 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!5 Airbuaya Airbuaya 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!7 Batabual Ilath 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!8 Waeapo Mako 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Savana Jaya 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!9 Waelata Waelo 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

10 Lolong Guba 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 0,0 0,0 0,0

Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

TABEL 22

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Namlea Namlea 945 657 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!2 Lilialy Sawa 688 680 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 Waplau Waplau 677 677 16 #DIV/0! 5 #DIV/0! 21 3,10 0 0 0 0,00 0,00 0,004 Fena Leisela Wamlana 1.936 976 115 #DIV/0! 49 #DIV/0! 164 16,80 0 0 0 0,00 0 0,005 Airbuaya Airbuaya 735 735 44 #DIV/0! 23 #DIV/0! 67 9,12 0 0 0 0,00 0,00 0,006 Teluk Kaiely Kayeli 323 249 1 #DIV/0! - #DIV/0! 1 0,40 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,007 Batabual Ilath 645 645 5 #DIV/0! 4 #DIV/0! 9 1,40 0 0 0 0,00 0,00 0,008 Waeapo Mako 1.124 1.124 101 #DIV/0! 28 #DIV/0! 129 11,48 0 0 0 0,00 0,00 0

Savana Jaya 297 296 1 #DIV/0! - #DIV/0! 1 0,34 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,009 Waelata Waelo 1.378 1.375 2 #DIV/0! - #DIV/0! 2 0,15 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 8.748 - - 7.414 285 #DIV/0! 109 #DIV/0! 394 5,31 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: …………….. (sebutkan)

PUSKESMAS POSITIFL P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGALSUSPEK

MALARIA

NO KECAMATAN

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Namlea Namlea 0 02 Lilialy Sawa 0 03 Waplau Waplau 0 04 Fena Leisela Wamlana 0 05 Airbuaya Airbuaya 1 16 Teluk Kaiely Kayeli 0 07 Batabual Ilath 0 08 Waeapo Mako 0 0

Savana Jaya 0 09 Waelata Waelo 0 0

10 Lolong Guba 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 1 0 0 1ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 1

Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Namlea Namlea 224 #DIV/0! 686 #DIV/0! 910 #DIV/0! 120 53,57 259 37,76 379 41,652 Lilialy Sawa 182 #DIV/0! 467 #DIV/0! 649 #DIV/0! 64 35,16 183 39,19 247 38,063 Waplau Waplau #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Fena Leisela Wamlana #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!5 Airbuaya Airbuaya #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Batabual Ilath #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Waeapo Mako 278 #DIV/0! 887 #DIV/0! 1.165 #DIV/0! 108 38,85 485 54,68 593 50,90

Savana Jaya 302 #DIV/0! 1.688 #DIV/0! 1.990 #DIV/0! 101 33,44 475 28,14 576 28,949 Waelata Waelo #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

10 Lolong Guba #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 68.122 986 #DIV/0! 3.728 #DIV/0! 4.714 6,92 393 39,86 1.402 37,61 1.795 38,08

Sumber: …………….. (sebutkan)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN

HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN

TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Namlea Namlea 177 599 776 356 201,13 1.144 190,98 1.500 193,30 222 62,3595506 702 61,3636364 924 61,62 Lilialy Sawa 179 432 611 340 189,94 887 205,32 1.227 200,82 91 26,7647059 397 44,7576099 488 39,77180113 Waplau Waplau 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Fena Leisela Wamlana 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!5 Airbuaya Airbuaya 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Batabual Ilath 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Waeapo Mako 288 882 1.170 577 200,35 1.767 200,34 2.344 200,34 172 29,8093588 237 13,4125637 409 17,4488055

Savana Jaya 0 #DIV/0! 3.276 #DIV/0! 3.276 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 09 Waelata Waelo 303 1.640 1.943 605 199,67 0,00 605 31,14 66 10,9090909 930 #DIV/0! 996 164,62809910 Lolong Guba 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 947 3.553 4.500 1.878 198,31 7.074 199,10 8.952 198,93 551 29,3397231 2.266 32,0327962 2.817 31,4678284

Sumber: …………….. (sebutkan)

PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMASDAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15

TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Namlea Namlea 94 #DIV/0! 15,00 15,96 0,002 Lilialy Sawa 31 #DIV/0! 1 3,23 1 3,233 Waplau Waplau 15 #DIV/0! 1 6,67 0,004 Fena Leisela Wamlana #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!5 Airbuaya Airbuaya #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!7 Batabual Ilath 1 #DIV/0! 0 0,00 0,008 Waeapo Mako 24 #DIV/0! 0 0,00 0,00

Savana Jaya #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!9 Waelata Waelo 41 #DIV/0! 7 17,07 0,00

10 Lolong Guba #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 15.434 206 1 24 11,65 1 0,49

Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

PEMERIKSAAN LEHER RAHIMDAN PAYUDARA TUMOR/BENJOLAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUANUSIA 30-50 TAHUN

IVA POSITIF

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7

HARI8-28HARI

1-11BLN

1-4THN

5-9THN

10-14THN

15-19THN

20-44THN

45-54THN

55-59THN

60-69THN

70+THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: ………………… (sebutkan)

WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITAJUMLAH

DESA/KEL

CFR (%)NO JENIS KEJADIAN

LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUKTERANCAM

JUMLAHKEC

YANG TERSERANG

TABEL 28

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6

1 Namlea Namlea 0 0 #DIV/0!2 Lilialy Sawa 0 0 #DIV/0!3 Waplau Waplau 0 0 #DIV/0!4 Fena Leisela Wamlana 0 0 #DIV/0!5 Airbuaya Airbuaya 0 0 #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 #DIV/0!7 Batabual Ilath 0 0 #DIV/0!8 Waeapo Mako 0 0 #DIV/0!

Savana Jaya 0 0 #DIV/0!9 Waelata Waelo 0 0 #DIV/0!

10 Lolong Guba #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!

Sumber: ………………….. (sebutkan)

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Namlea Namlea 776 707 91,1 535 68,9 740 532 71,9 471 63,6 381 51,492 Lilialy Sawa 219 195 89,0 192 87,7 209 159 76,1 156 74,6 173 82,783 Waplau Waplau 280 190 67,9 125 44,6 267 144 53,9 125 46,8 143 53,564 Fena Leisela Wamlana 328 275 83,8 181 55,2 313 161 51,4 219 70,0 163 52,085 Airbuaya Airbuaya 262 204 77,9 161 61,5 250 151 60,4 129 51,6 100 406 Teluk Kaiely Kayeli 105 77 73,3 58 55,2 100 55 55,0 132 132,0 54 547 Batabual Ilath 206 139 67,5 133 64,6 197 139 70,6 46 23,4 146 74,118 Waeapo Mako 397 347 87,4 297 74,8 379 286 75,5 299 78,9 256 67,55

Savana Jaya 143 120 83,9 97 67,8 136 91 66,9 91 66,9 94 69,129 Waelata Waelo 442 420 95,0 344 77,8 422 272 64,5 306 72,5 528 125,12

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.158 2.674 84,7 2.123 67,2 3.013 1.990 66,0 1.974 65,5 2.038 67,64023

Sumber: ………. (sebutkan)

K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN

DITOLONG NAKESMENDAPAT

YANKES NIFASIBU NIFAS

MENDAPAT VIT AJUMLAH

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Namlea Namlea 776 512 66,0 404 52,1 184 23,7 78 10,1 55 7,1 721 92,92 Lilialy Sawa 219 55 25,1 58 26,5 120 54,8 69 31,5 39 17,8 286 130,63 Waplau Waplau 280 168 60,0 100 35,7 16 5,7 5 1,8 0 - 121 43,24 Fena Leisela Wamlana 328 246 75,0 164 50,0 69 21,0 39 11,9 0 - 272 82,95 Airbuaya Airbuaya 262 153 58,4 100 38,2 108 41,2 13 5,0 6 2,3 227 86,66 Teluk Kaiely Kayeli 105 77 73,3 57 54,3 0 - 0 - 0 - 57 54,37 Batabual Ilath 206 115 55,8 140 68,0 126 61,2 37 18,0 39 18,9 342 166,08 Waeapo Mako 397 150 37,8 109 27,5 260 65,5 95 23,9 49 12,3 513 129,2

Savana Jaya 143 40 28,0 56 39,2 59 41,3 23 16,1 13 9,1 151 105,69 Waelata Waelo 442 325 73,5 287 64,9 100 22,6 24 5,4 28 6,3 439 99,3

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.158 1.841 58,3 1.475 46,7 1.042 33,0 383 12,1 229 7,3 3.129 99,1

Sumber: …………….. (sebutkan)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Namlea Namlea 7.977 536 6,7 410 5,1 203 2,5 62 0,8 61 0,82 Lilialy Sawa 2.251 90 4,0 90 4,0 156 6,9 99 4,4 97 4,33 Waplau Waplau 2.882 165 5,7 161 5,6 64 2,2 5 0,2 0 -4 Fena Leisela Wamlana 3.379 62 1,8 39 1,2 79 2,3 33 1,0 17 0,55 Airbuaya Airbuaya 2.700 118 4,4 63 2,3 19 0,7 0 - 0 -6 Teluk Kaiely Kayeli 1.083 27 2,5 17 1,6 3 0,3 0 - 0 -7 Batabual Ilath 2.122 88 4,1 45 2,1 21 1,0 5 0,2 2 0,18 Waeapo Mako 4.080 176 4,3 118 2,9 290 7,1 257 6,3 869 21,3

Savana Jaya 1.474 23 1,6 23 1,6 27 1,8 26 1,8 5 0,39 Waelata Waelo 4.549 281 6,2 231 5,1 130 2,9 26 0,6 10 0,2

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 32.497 1.566 4,8 1.197 3,7 992 3,1 513 1,6 1.061 3,3

Sumber: …………….. (sebutkan)

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS(15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 81 Namlea Namlea 776 703 90,6 534,0 68,82 Lilialy Sawa 219 195 89,0 192,0 87,73 Waplau Waplau 280 188 67,1 125,0 44,64 Fena Leisela Wamlana 328 275 83,8 180,0 54,95 Airbuaya Airbuaya 262 204 77,9 161,0 61,56 Teluk Kaiely Kayeli 105 77 73,3 58,0 55,27 Batabual Ilath 206 139 67,5 133,0 64,68 Waeapo Mako 397 346 87,2 296,0 74,6

Savana Jaya 143 120 83,9 97,0 67,89 Waelata Waelo 442 420 95,0 344,0 77,8

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 3158 2.667 84,45 2.120 67,13

Sumber: ……………… (sebutkan)

KECAMATAN JUMLAHIBU HAMILNO PUSKESMAS

TABEL 33

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Namlea Namlea 776 155 106 68,3 529 79 #DIV/0! #DIV/0! 16 20,22 Lilialy Sawa 219 44 26 59,4 169 25 #DIV/0! #DIV/0! 12 47,33 Waplau Waplau 280 56 17 30,4 151 23 #DIV/0! #DIV/0! 12 53,04 Fena Leisela Wamlana 328 66 15 22,9 163 24 #DIV/0! #DIV/0! - 0,05 Airbuaya Airbuaya 262 52 15 28,6 159 24 #DIV/0! #DIV/0! 7 29,46 Teluk Kaiely Kayeli 105 21 4 19,0 53 8 #DIV/0! #DIV/0! 1 12,67 Batabual Ilath 206 41 4 9,7 146 22 #DIV/0! #DIV/0! 2 9,18 Waeapo Mako 397 79 71 89,4 302 45 #DIV/0! #DIV/0! 30 66,2

Savana Jaya 143 29 21 73,4 94 14 #DIV/0! #DIV/0! 11 78,09 Waelata Waelo 442 88 119 134,6 355 53 #DIV/0! #DIV/0! 21 39,4

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.158 632 398 63,0146 - - 2.121 - - 318 - #DIV/0! - #DIV/0! 112 35,2

Sumber: ……………… (sebutkan)

JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN

BUMILDENGAN

KOMPLIKASIKEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATALKOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

L + PL P

PENANGANANKOMPLIKASIKEBIDANAN

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL

TABEL 34

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

PESERTA KB AKTIFMKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KON

DOM % SUNTIK % PIL % OBAT

VAGINA % LAINNYA % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Namlea Namlea 16 0,4 1 0,0 28 0,6 286 6,6 331 7,6 14 0,3 3.047 70,3 943 21,8 0 0,0 0 0,0 4.004 92,4 4.335 100,02 Lilialy Sawa 0 0,0 0 0,0 8 0,8 8 0,8 16 1,6 10 1,0 836 83,1 144 14,3 0 0,0 0 0,0 990 98,4 1.006 100,03 Waplau Waplau 0 0,0 0 0,0 14 1,3 108 9,9 122 11,1 16 1,5 828 75,6 129 11,8 0 0,0 0 0,0 973 88,9 1.095 100,04 Fena Leisela Wamlana 0 0,0 0 0,0 2 0,2 45 4,7 47 4,9 1 0,1 622 65,3 283 29,7 0 0,0 0 0,0 906 95,1 953 100,05 Airbuaya Airbuaya 3 0,5 0 0,0 4 0,6 78 12,6 85 13,8 1 0,2 472 76,4 60 9,7 0 0,0 0 0,0 533 86,2 618 100,06 Teluk Kaiely Kayeli 0 0,0 0 0,0 2 0,6 19 5,5 21 6,1 0 0,0 268 77,7 56 16,2 0 0,0 0 0,0 324 93,9 345 100,07 Batabual Ilath 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 549 81,3 126 18,7 0 0,0 0 0,0 675 100,0 675 100,08 Waeapo Mako 14 0,8 2 0,1 15 0,8 541 29,3 572 31,0 4 0,2 1.046 56,6 225 12,2 0 0,0 0 0,0 1.275 69,0 1.847 100,0

Savana Jaya 0 0,0 1 0,2 3 0,5 80 12,8 84 13,5 1 0,2 468 75,0 71 11,4 0 0,0 0 0,0 540 86,5 624 100,09 Waelata Waelo 33 1,6 3 0,1 18 0,8 861 40,6 915 43,1 18 0,8 963 45,4 225 10,6 0 0,0 0 0,0 1.206 56,9 2.121 100,0

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 66 0,5 7 0,1 94 0,7 2.026 14,9 2.193 16,1 65 0,5 9.099 66,8 2.262 16,6 0 0,0 0 0,0 11.426 83,9 ##### 100,0

Sumber: ……………….. (sebutkan)Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +NONMKJP

% MKJP +NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

TABEL 35

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

PESERTA KB BARUMKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN

NYA % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Namlea Namlea 0 0,0 0 0,0 1 0,3 56 14,9 57 15,1 8 2,1 198 52,5 114 30,2 0,0 0,0 320 84,9 377 100,02 Lilialy Sawa 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3 1,9 3 1,9 0 0,0 129 81,1 27 17,0 0,0 0,0 156 98,1 159 100,03 Waplau Waplau 0 0,0 0 0,0 2 1,2 4 2,4 6 3,6 0 0,0 139 83,2 22 13,2 0,0 0,0 161 96,4 167 100,04 Fena Leisela Wamlana 0 0,0 0 0,0 0 0,0 17 6,3 17 6,3 8 3,0 140 51,7 106 39,1 0,0 0,0 254 93,7 271 100,05 Airbuaya Airbuaya 2 1,1 0 0,0 1 0,5 20 10,6 23 12,2 1 0,5 138 73,0 27 14,3 0,0 0,0 166 87,8 189 100,06 Teluk Kaiely Kayeli 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3 4,3 3 4,3 0 0,0 59 84,3 8 11,4 0,0 0,0 67 95,7 70 100,07 Batabual Ilath 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 179 79,2 47 20,8 0,0 0,0 226 100,0 226 100,08 Waeapo Mako 1 0,4 0 0,0 3 1,2 37 14,5 41 16,1 3 1,2 183 71,8 28 11,0 0,0 0,0 214 83,9 255 100,0

Savana Jaya 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 1,4 2 1,4 0 0,0 136 95,8 4 2,8 0,0 0,0 140 98,6 142 100,09 Waelata Waelo 22 4,5 0 0,0 0 0,0 131 26,6 153 31,1 2 0,4 301 61,2 36 7,3 0,0 0,0 339 68,9 492 100,0

10 Lolong Guba 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 25 1,1 0 0,0 7 0,3 273 11,6 305 13,0 22 0,9 1.602 68,2 419 17,8 0 0,0 0 0,0 2.043 87,0 2.348 100,0

Sumber: ……………….. (sebutkan)Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP +NONMKJP

% MKJP+ NONMKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 81 Namlea Namlea 5.522 377 6,8 4.335 78,52 Lilialy Sawa 1.558 159 10,2 1.006 64,63 Waplau Waplau 1.995 167 8,4 1.095 54,94 Fena Leisela Wamlana 2.339 271 11,6 953 40,75 Airbuaya Airbuaya 1.869 189 10,1 618 33,16 Teluk Kaiely Kayeli 749 70 9,3 345 46,17 Batabual Ilath 1.468 226 15,4 675 46,08 Waeapo Mako 1.441 255 17,7 1.847 128,2

Savana Jaya 1.020 142 13,9 624 61,29 Waelata Waelo 3.149 492 15,6 2.121 67,4

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 21.110 2.348 11,1 13.619 64,5

Sumber: …………….. (sebutkan)

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 37

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Namlea Namlea 0 0 529 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 2 #DIV/0!2 Lilialy Sawa 0 0 169 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Waplau Waplau 0 0 151 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 2 #DIV/0!4 Fena Leisela Wamlana 0 0 163 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!5 Airbuaya Airbuaya 0 0 159 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 3 #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 53 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Batabual Ilath 0 0 146 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Waeapo Mako 0 0 302 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 4 #DIV/0!

Savana Jaya 0 0 94 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 4 #DIV/0!9 Waelata Waelo 0 0 355 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 1 #DIV/0!

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 2.121 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 #DIV/0!

Sumber: ………. (sebutkan)

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + PBBLR

JUMLAH LAHIR HIDUP LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Namlea Namlea 529 #DIV/0! #DIV/0! 527 99,6 #DIV/0! #DIV/0! 509 96,22 Lilialy Sawa 169 #DIV/0! #DIV/0! 167 98,8 #DIV/0! #DIV/0! 148 87,63 Waplau Waplau 151 #DIV/0! #DIV/0! 151 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 118 78,14 Fena Leisela Wamlana 163 #DIV/0! #DIV/0! 121 74,2 #DIV/0! #DIV/0! 114 69,95 Airbuaya Airbuaya 159 #DIV/0! #DIV/0! 158 99,4 #DIV/0! #DIV/0! 137 86,26 Teluk Kaiely Kayeli 53 #DIV/0! #DIV/0! 53 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 59 111,37 Batabual Ilath 146 #DIV/0! #DIV/0! 147 100,7 #DIV/0! #DIV/0! 103 70,58 Waeapo Mako 302 #DIV/0! #DIV/0! 300 99,3 #DIV/0! #DIV/0! 288 95,4

Savana Jaya 94 #DIV/0! #DIV/0! 93 98,9 #DIV/0! #DIV/0! 89 94,79 Waelata Waelo 355 #DIV/0! #DIV/0! 320 90,1 #DIV/0! #DIV/0! 301 84,8

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 2.121 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2.037 96,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1.866 88,0

Sumber: ………. (sebutkan)

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L

JUMLAH LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

TABEL 39

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Namlea Namlea 510 #DIV/0! #DIV/0! 327 64,12 Lilialy Sawa 188 #DIV/0! #DIV/0! 35 18,63 Waplau Waplau 274 #DIV/0! #DIV/0! 64 23,44 Fena Leisela Wamlana 577 #DIV/0! #DIV/0! 205 35,55 Airbuaya Airbuaya 201 #DIV/0! #DIV/0! 81 40,36 Teluk Kaiely Kayeli 73 #DIV/0! #DIV/0! 34 46,67 Batabual Ilath 184 #DIV/0! #DIV/0! 95 51,68 Waeapo Mako 335 #DIV/0! #DIV/0! 189 56,4

Savana Jaya 104 #DIV/0! #DIV/0! 64 61,59 Waelata Waelo 393 #DIV/0! #DIV/0! 213 54,2

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) - - 2.839 - #DIV/0! - #DIV/0! 1.307 46,0

Sumber: ……………… (sebutkan)

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATANJUMLAH BAYI

0-6 BULANPUSKESMAS L P

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Namlea Namlea 706 #DIV/0! #DIV/0! 433 61,3

2 Lilialy Sawa 199 #DIV/0! #DIV/0! 185 93,0

3 Waplau Waplau 255 #DIV/0! #DIV/0! 199 78,0

4 Fena Leisela Wamlana 299 #DIV/0! #DIV/0! 199 66,6

5 Airbuaya Airbuaya 239 #DIV/0! #DIV/0! 80 33,5

6 Teluk Kaiely Kayeli 96 #DIV/0! #DIV/0! 84 87,5

7 Batabual Ilath 188 #DIV/0! #DIV/0! 196 104,3

8 Waeapo Mako 361 #DIV/0! #DIV/0! 280 77,6

Savana Jaya 130 #DIV/0! #DIV/0! 98 75,4

9 Waelata Waelo 402 #DIV/0! #DIV/0! 296 73,6

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 2.875 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2.050 71,3

Sumber: ………. (sebutkan)

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYIPELAYANAN KESEHATAN BAYI

TABEL 41

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

1 2 3 4 5 61 Namlea Namlea 6 6 100,02 Lilialy Sawa 4 4 100,03 Waplau Waplau 10 7 70,04 Fena Leisela Wamlana 12 3 25,05 Airbuaya Airbuaya 10 - -6 Teluk Kaiely Kayeli 5 - -7 Batabual Ilath 5 - -8 Waeapo Mako 11 10 90,9

Savana Jaya 5 5 100,09 Waelata Waelo 14 7 50,0

10 Lolong Guba #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 82 42 51,2

Sumber: …………….. (sebutkan)

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KELURAHANUCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

DESA/KELURAHANDESA/KELURAHAN

UCI

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

BAYI DIIMUNISASIHb < 7 hari BCG

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Namlea Namlea 529 260 #DIV/0! 223 #DIV/0! 473 89,41 338 #DIV/0! 318 #DIV/0! 656 124,012 Lilialy Sawa 169 78 #DIV/0! 90 #DIV/0! 168 99,41 69 #DIV/0! 85 #DIV/0! 154 91,123 Waplau Waplau 151 44 #DIV/0! 40 #DIV/0! 84 55,63 106 #DIV/0! 85 #DIV/0! 191 126,494 Fena Leisela Wamlana 163 75 #DIV/0! 62 #DIV/0! 137 84,05 89 #DIV/0! 91 #DIV/0! 180 110,435 Airbuaya Airbuaya 159 42 #DIV/0! 35 #DIV/0! 77 48,43 114 #DIV/0! 119 #DIV/0! 233 146,546 Teluk Kaiely Kayeli 53 7 #DIV/0! 8 #DIV/0! 15 28,30 19 #DIV/0! 27 #DIV/0! 46 86,797 Batabual Ilath 146 22 #DIV/0! 27 #DIV/0! 49 33,56 90 #DIV/0! 101 #DIV/0! 191 130,828 Waeapo Mako 302 152 #DIV/0! 115 #DIV/0! 267 88,41 181 #DIV/0! 138 #DIV/0! 319 105,63

Savana Jaya 94 47 #DIV/0! 33 #DIV/0! 80 85,11 59 #DIV/0! 58 #DIV/0! 117 124,479 Waelata Waelo 355 103 #DIV/0! 98 #DIV/0! 201 56,62 153 #DIV/0! 163 #DIV/0! 316 89,01

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 2121 830 #DIV/0! 731 #DIV/0! 1551 73,13 1218 #DIV/0! 1185 #DIV/0! 2403 113,30

Sumber: …………….. (sebutkan)

L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH LAHIR HIDUPL P

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

BAYI DIIMUNISASIDPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Namlea Namlea 309 378 687 339 110 321 85 660 96 339 109,709 321 84,9206 660 96,07 341 110,356 318 84,127 659 95,92 306 99,0291 287 75,9259 593 86,322 Lilialy Sawa 86 106 192 93 108 102 96 195 102 93 108,14 102 96,2264 195 101,56 89 103,488 97 91,5094 186 96,88 138 160,465 126 118,868 264 137,503 Waplau Waplau 111 135 246 79 71 67 50 146 59 79 71,1712 67 49,6296 146 59,35 73 65,7658 79 58,5185 152 61,79 104 93,6937 102 75,5556 206 83,744 Fena Leisela Wamlana 129 158 287 58 45 57 36 115 40 62 48,062 59 37,3418 121 42,16 71 55,0388 84 53,1646 155 54,01 75 58,1395 68 43,038 143 49,835 Airbuaya Airbuaya 101 123 224 69 68 48 39 117 52 60 59,4059 51 41,4634 111 49,55 60 59,4059 56 45,5285 116 51,79 0 0 0 0 0 0,006 Teluk Kaiely Kayeli 42 50 92 17 40 18 36 35 38 16 38,0952 16 32 32 34,78 9 21,4286 13 26 22 23,91 42 100 40 80 82 89,137 Batabual Ilath 82 100 182 87 106 92 92 179 98 87 106,098 92 92 179 98,35 90 109,756 84 84 174 95,60 99 120,732 101 101 210 115,388 Waeapo Mako 155 190 345 190 123 156 82 346 100 190 122,581 156 82,1053 346 100,29 168 108,387 154 81,0526 322 93,33 187 120,645 173 91,0526 360 104,35

Savana Jaya 54 67 121 57 106 59 88 116 96 57 105,556 59 88,0597 116 95,87 60 111,111 48 71,6418 108 89,26 103 190,741 63 94,0299 166 137,199 Waelata Waelo 180 218 398 141 78 140 64 281 71 141 78,3333 140 64,2202 281 70,60 123 68,3333 149 68,3486 272 68,34 217 120,556 252 115,596 470 118,09

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.249 1.525 2.774 1.130 90 1.060 70 2.190 79 1.124 89,992 1.063 69,7049 2.187 78,84 1.084 86,7894 1.082 70,9508 2.166 78,08 1.271 101,761 1.212 79,4754 2.494 89,91

Sumber: …………….. (sebutkan)Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3

L + PL P L + PL + P L P L + P L PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI(SURVIVING INFANT)

L P

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Namlea Namlea 189 #DIV/0! #DIV/0! 187 98,94 3.068 #DIV/0! #DIV/0! 1.364 44,46 - - 3.257 - #DIV/0! - #DIV/0! 1.551 47,622 Lilialy Sawa 179 #DIV/0! #DIV/0! 141 78,77 866 #DIV/0! #DIV/0! 537 62,01 - - 1.045 - #DIV/0! - #DIV/0! 678 64,883 Waplau Waplau 182 #DIV/0! #DIV/0! 127 69,78 1.109 #DIV/0! #DIV/0! 616 55,55 - - 1.291 - #DIV/0! - #DIV/0! 743 57,554 Fena Leisela Wamlana 81 #DIV/0! #DIV/0! 63 77,78 1.300 #DIV/0! #DIV/0! 423 32,54 - - 1.381 - #DIV/0! - #DIV/0! 486 35,195 Airbuaya Airbuaya 239 #DIV/0! #DIV/0! 137 57,32 1.039 #DIV/0! #DIV/0! 832 80,08 - - 1.278 - #DIV/0! - #DIV/0! 969 75,826 Teluk Kaiely Kayeli 40 #DIV/0! #DIV/0! 11 27,50 417 #DIV/0! #DIV/0! 154 36,93 - - 457 - #DIV/0! - #DIV/0! 165 36,117 Batabual Ilath 83 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 816 #DIV/0! #DIV/0! 323 39,58 - - 899 - #DIV/0! - #DIV/0! 323 35,938 Waeapo Mako 161 #DIV/0! #DIV/0! 56 34,78 1.569 #DIV/0! #DIV/0! 1.126 71,77 - - 1.730 - #DIV/0! - #DIV/0! 1.182 68,32

Savana Jaya 42 #DIV/0! #DIV/0! 30 71,43 567 #DIV/0! #DIV/0! 399 70,37 - - 609 - #DIV/0! - #DIV/0! 429 70,449 Waelata Waelo 341 #DIV/0! #DIV/0! 180 52,79 1.750 #DIV/0! #DIV/0! 1.055 60,29 - - 2.091 - #DIV/0! - #DIV/0! 1.235 59,06

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) - - 1.537 - #DIV/0! - #DIV/0! 932 60,64 - - 12.501 - #DIV/0! - #DIV/0! 6.829 54,63 - - 14.038 - #DIV/0! - #DIV/0! 7.761 55,29

Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun

dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus

PLMENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS

L + PJUMLAH BAYI

MENDAPAT VIT AJUMLAH

PMENDAPAT VIT A

LL PL + PJUMLAH

L + P

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Namlea Namlea 706 282 281 563 #DIV/0! #DIV/0! 79,7 0,0 0,0 0 0,02 Lilialy Sawa 199 77 77 154 #DIV/0! #DIV/0! 77,4 0,0 0,0 0 0,03 Waplau Waplau 255 43 58 101 #DIV/0! #DIV/0! 39,6 0,0 0,0 0 0,04 Fena Leisela Wamlana 299 62 60 122 #DIV/0! #DIV/0! 40,8 0,0 0,0 0 0,05 Airbuaya Airbuaya 239 55 54 109 #DIV/0! #DIV/0! 45,6 0,0 0,0 0 0,06 Teluk Kaiely Kayeli 96 18 22 40 #DIV/0! #DIV/0! 41,7 0,0 0,0 0 0,07 Batabual Ilath 188 84 77 161 #DIV/0! #DIV/0! 85,6 0,0 0,0 0 0,08 Waeapo Mako 361 130 117 247 #DIV/0! #DIV/0! 68,4 0,0 0,0 0 0,0

Savana Jaya 130 52 49 101 #DIV/0! #DIV/0! 77,7 0,0 0,0 0 0,09 Waelata Waelo 402 128 136 264 #DIV/0! #DIV/0! 65,7 0,0 0,0 0 0,0

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 2.875 931 931 1.862 #DIV/0! #DIV/0! 64,8 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Sumber: ………. (sebutkan)

% (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTADILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGMJUMLAH (D)

TABEL 46

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Namlea Namlea 0 0 3.068 #DIV/0! #DIV/0! 1.180 38,52 Lilialy Sawa 0 0 866 #DIV/0! #DIV/0! 520 60,03 Waplau Waplau 0 0 1.109 #DIV/0! #DIV/0! 457 41,24 Fena Leisela Wamlana 0 0 1.300 #DIV/0! #DIV/0! 711 54,75 Airbuaya Airbuaya 0 0 1.039 #DIV/0! #DIV/0! 319 30,76 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 417 #DIV/0! #DIV/0! 185 44,47 Batabual Ilath 0 0 816 #DIV/0! #DIV/0! 446 54,78 Waeapo Mako 0 0 1.569 #DIV/0! #DIV/0! 358 22,8

Savana Jaya 0 0 567 #DIV/0! #DIV/0! 385 67,99 Waelata Waelo 0 0 1.750 #DIV/0! #DIV/0! 314 17,9

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 12.501 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4.875 39,0

Sumber: ………. (sebutkan)

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Namlea Namlea 3.774 1.106 1.141 2.247 #DIV/0! #DIV/0! 59,5 7 0,6 6 0,5 13 0,62 Lilialy Sawa 1.065 396 362 758 #DIV/0! #DIV/0! 71,2 5 1,3 4 1,1 9 1,23 Waplau Waplau 1.364 172 188 360 #DIV/0! #DIV/0! 26,4 1 0,6 5 2,7 6 1,74 Fena Leisela Wamlana 1.599 236 235 471 #DIV/0! #DIV/0! 29,5 8 3,4 16 6,8 24 5,15 Airbuaya Airbuaya 1.277 284 280 564 #DIV/0! #DIV/0! 44,2 3 1,1 1 0,4 4 0,76 Teluk Kaiely Kayeli 512 79 81 160 #DIV/0! #DIV/0! 31,3 1 1,3 0 0,0 1 0,67 Batabual Ilath 1.004 232 220 452 #DIV/0! #DIV/0! 45,0 0 0,0 0 0,0 0 0,08 Waeapo Mako 1.930 375 370 745 #DIV/0! #DIV/0! 38,6 3 0,8 3 0,8 6 0,8

Savana Jaya 697 254 244 498 #DIV/0! #DIV/0! 71,4 7 2,8 9 3,7 16 3,29 Waelata Waelo 2.152 377 395 772 #DIV/0! #DIV/0! 35,9 15 4,0 17 4,3 32 4,1

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 15.374 3.511 3.516 7.027 #DIV/0! #DIV/0! 45,7 50 1,4 61 1,7 111 1,6

Sumber: ………. (sebutkan)

PDITIMBANG (0-59 Bln)

JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA

DILAPORKAN (S)

BALITA

L+PBGM

L

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Namlea Namlea - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,02 Lilialy Sawa 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,03 Waplau Waplau 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,04 Fena Leisela Wamlana - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,05 Airbuaya Airbuaya - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!7 Batabual Ilath - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!8 Waeapo Mako 1 2 3 1 100,0 2 100,0 3 100,0

Savana Jaya - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!9 Waelata Waelo 1 - 1 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0

10 Lolong Guba

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 5 9 4 100,0 5 100,0 9 100,0

Sumber: ……………… (sebutkan)

P L + PMENDAPAT PERAWATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN

TABEL 49

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Namlea Namlea 817 #DIV/0! #DIV/0! 670 82,0 16 16 100,002 Lilialy Sawa 209 #DIV/0! #DIV/0! 166 79,4 7 7 100,003 Waplau Waplau 219 #DIV/0! #DIV/0! 154 70,3 14 10 71,434 Fena Leisela Wamlana 232 #DIV/0! #DIV/0! 175 75,4 18 10 55,565 Airbuaya Airbuaya 284 #DIV/0! #DIV/0! 215 75,7 14 12 85,716 Teluk Kaiely Kayeli 525 #DIV/0! #DIV/0! 98 18,7 6 6 100,007 Batabual Ilath 221 #DIV/0! #DIV/0! 179 81,0 9 9 100,008 Waeapo Mako 152 #DIV/0! #DIV/0! 149 98,0 16 15 93,75

Savana Jaya 123 #DIV/0! #DIV/0! 118 95,9 7 7 100,009 Waelata Waelo 311 #DIV/0! #DIV/0! 242 77,8 17 13 76,47

10 Lolong Guba 287 #DIV/0! 257 18 18 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 3.380 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2.423 71,7 142 123 86,62CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT #DIV/0! #DIV/0! 71,7

Sumber: ………. (sebutkan)

JUMLAH

MENDAPATPELAYANANKESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)L P L + P

SD DAN SETINGKAT

TABEL 50

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGITETAP

RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN

1 2 3 4 5 61 Namlea Namlea - 54 0,02 Lilialy Sawa - - #DIV/0!3 Waplau Waplau - 1 0,04 Fena Leisela Wamlana - - #DIV/0!5 Airbuaya Airbuaya - - #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli - - #DIV/0!7 Batabual Ilath - - #DIV/0!8 Waeapo Mako - 51 0,0

Savana Jaya - - #DIV/0!9 Waelata Waelo - 50 0,0

10 Lolong Guba - #DIV/0!

JUMLAH (KAB/ KOTA) - 156 0,0

Sumber: …………… (sebutkan)

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 Namlea Namlea 16 0,0 0,0 817 817 0,0 ##### - 0,0 - ##### ##### - #####2 Lilialy Sawa 7 0,0 0,0 209 209 0,0 ##### - 0,0 - ##### ##### - #####3 Waplau Waplau 14 0,0 0,0 219 219 0,0 ##### - 0,0 - ##### ##### - #####4 Fena Leisela Wamlana 18 0,0 0,0 232 232 0,0 ##### - 0,0 - ##### ##### - #####5 Airbuaya Airbuaya 14 0,0 0,0 284 284 0,0 ##### - 0,0 - ##### ##### - #####6 Teluk Kaiely Kayeli 6 0,0 0,0 525 525 0,0 ##### - 0,0 - ##### ##### - #####7 Batabual Ilath 9 0,0 0,0 221 221 0,0 ##### - 0,0 - ##### ##### - #####8 Waeapo Mako 16 0,0 0,0 152 152 0,0 ##### - 0,0 - ##### ##### - #####

Savana Jaya 7 0,0 0,0 123 123 0,0 ##### - 0,0 - ##### ##### - #####9 Waelata Waelo 17 0,0 0,0 311 311 0,0 ##### - 0,0 - ##### ##### - #####

10 Lolong Guba 18 0,0 0,0 287 287 0,0 ##### - 0,0 - ##### ##### - #####

JUMLAH (KAB/ KOTA) 142 - 0,0 - 0,0 3.380 - 3.380 - 0,0 - ##### - 0,0 - - - - ##### - ##### - #####

Sumber: …………… (sebutkan)

JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAHSD/MI

MENDAPATYAN. GIGI

% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAHSD/MI

TABEL 52

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Namlea Namlea 28 #DIV/0! #DIV/0! 28 100,002 Lilialy Sawa 57 #DIV/0! #DIV/0! 45 78,953 Waplau Waplau 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Fena Leisela Wamlana 75 #DIV/0! #DIV/0! 66 88,005 Airbuaya Airbuaya 14 #DIV/0! #DIV/0! 14 100,006 Teluk Kaiely Kayeli 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Batabual Ilath 221 #DIV/0! #DIV/0! 39 17,658 Waeapo Mako 225 #DIV/0! #DIV/0! 160 71,11

Savana Jaya 38 #DIV/0! #DIV/0! 38 100,009 Waelata Waelo 1.100 #DIV/0! #DIV/0! 207 18,82

10 Lolong Guba 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 1.758 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 597 33,96

Sumber: ………. (sebutkan)

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 53

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

%L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 63588 0,00 0,00 51,27

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 63.588 0,00 0,00 51,27

1.2 PBI APBD 0 0,00 0,00 0,00

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 0 0,00 0,00 0,00

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 0 0,00 0,00 0,00

1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0,00 0,00 0,00

2 Jamkesda 0 0,00 0,00 0,00

3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00

4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00

NON PBI 13.344

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 76.932 0,00 0,00 62,03

Sumber: ……………….. (sebutkan)

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN KESEHATAN

JUMLAH

TABEL 54

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Namlea 6.704 0 2 6 82 Puskesmas Sawa 1.758 0 48 29 773 Puskesmas Waplau 3.021 0 6 2 84 Puskesmas Wamlana 2.086 0 47 53 1005 Puskesmas Airbuaya 353 15 15 18 336 Puskesmas Kayeli 892 0 6 1 77 Puskesmas Ilath 5.097 70 0 0 08 Puskesmas Mako 2.702 127 20 22 429 Puskesmas Savana Jaya 1.893 0 3 4 710 Puskesmas Waelo 4.125 0 28 38 66

SUB JUMLAH I 0 0 28.631 0 0 212 175 173 3481 RSUD Namlea 0 0 02 RS …. 0 0 03 RS …. 0 0 04 RS …. 0 0 0

0 0 0SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 02 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 03 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 04 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

0 0 0SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 28.631 0 0 212 175 173 348JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 63.583 60.439 124.022 63.583 60.439 124.022

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 0,0 0,0 23,1 0,0 0,0 0,2

Sumber: ……………… (sebutkan)Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

TABEL 55

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD Namlea 54 568 948 1.516 39 60 99 8 9 17 68,7 63,3 65,3 14,1 9,5 11,22 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!4 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!5 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!6 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!7 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!8 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!9 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

10 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

54 568 948 1.516 39 60 99 8 9 17 68,7 63,3 65,3 14,1 9,5 11,2

Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAHTEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATIPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWATNO

NAMA RUMAHSAKITa

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

NONAMA RUMAH

SAKITaJUMLAH

TEMPAT TIDURPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARIPERAWATAN

JUMLAH LAMADIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 RSUD Namlea 54 1.516 1.160 908 5,9 28,07 12,24 0,62 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!4 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!5 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!6 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!7 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!8 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!9 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

10 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

54 1516 1.160 5,9 28,07407407 12,2 0

Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JUMLAH JUMLAHDIPANTAU % DIPANTAU JUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 81 Namlea Namlea 6.801 3.103 45,6 167 5,42 Lilialy Sawa 1.984 1.085 54,7 188 17,33 Waplau Waplau 2.489 571 22,9 37 6,54 Fena Leisela Wamlana 1.663 814 48,9 154 18,95 Airbuaya Airbuaya 1.217 1.059 87,0 86 8,16 Teluk Kaiely Kayeli 932 932 100,0 - -7 Batabual Ilath 1.733 1.623 93,7 37 2,38 Waeapo Mako 2.424 1.219 50,3 188 15,4

Savana Jaya 1.461 1.077 73,7 91 8,49 Waelata Waelo 3.472 1.448 41,7 265 18,3

10 Lolong Guba 3.456 3.010 87,1 - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 27.632 15.941 57,7 1.213 7,6

Sumber ……

RUMAH TANGGA

TABEL 57

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 Namlea Namlea #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!2 Lilialy Sawa 1474 0,00 307 #DIV/0! 307 100,00 307 20,833 Waplau Waplau 1943 0,00 522 #DIV/0! 522 100,00 522 26,874 Fena Leisela Wamlana 2186 586 26,81 1598,00 997 62,39 300 30,09 886 40,535 Airbuaya Airbuaya #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!7 Batabual Ilath 1283 0,00 551 #DIV/0! 551 100,00 551 42,94621988 Waeapo Mako 4207 0,00 1.019 #DIV/0! 1019 100,00 1.019 24,22

Savana Jaya #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!9 Waelata Waelo 4316 0,00 2.554 #DIV/0! 1762 68,99 1.762 40,82

10 Lolong Guba 3147 0,00 1.151 #DIV/0! 1994 173,24 1.994 63,36

JUMLAH (KAB/KOTA) 18.556 586 3,16 7.101 #DIV/0! 6455 90,90 7.041 37,94

RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)

2014JUMLAH

RUMAH YANGBELUM

MEMENUHISYARAT

RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHISYARAT

2015

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

SELURUHRUMAH

Sumber: …………………….. (sebutkan)

TABEL 58

TABEL 59

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 Namlea Namlea 30683 0 02 Lilialy Sawa 8658 1.136 227 579 115,00 - 0 0 0,00 241 48 156 31,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 146 1,693 Waplau Waplau 11086 - 0 0 0,00 - 0 0 0,00 0 - 0 0,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0,004 Fena Leisela Wamlana 12996 365 3194 251 1972,00 - 0 0 0,00 6 36 6 36,00 0 0 0 0 13 7.691 9 7480,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 9488 73,015 Airbuaya Airbuaya 10385 0 0,006 Teluk Kaiely Kayeli 4166 0 0,007 Batabual Ilath 8160 280 280 280 280,00 37 37 37 36,00 9 9 9 9,00 325 3,988 Waeapo Mako 15694 0 0,00

Savana Jaya 5669 0 0,009 Waelata Waelo 17495 2.617 523 1194 238,00 - 0 0 0,00 315 63 271 54,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 292 1,67

10 Lolong Guba - 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 124.992 4.398 4224 2304 2605 0 0 0 0 599 184 470 157 0 0 0 0 22 7700 18 7489 0 0 0 0 0 0 0 0 10251 8,20132

Sumber: ………………… (sebutkan)

PENDUDUKDENGAN AKSES

BERKELANJUTANTERHADAP AIRMINUM LAYAK

JUM

LAH

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

NOMEMENUHI

SYARATMEMENUHI

SYARAT

KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MEMENUHISYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

TABEL 60

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7

1 Namlea Namlea #DIV/0!2 Lilialy Sawa 3 3 3 1003 Waplau Waplau 3 3 3 1004 Fena Leisela Wamlana 3 1 1 1005 Airbuaya Airbuaya #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli #DIV/0!7 Batabual Ilath 0 0 0 #DIV/0!8 Waeapo Mako 15 10 10 100

Savana Jaya 6 6 5 83,339 Waelata Waelo 15 15 13 86,67

10 Lolong Guba 11 4 4 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 56 42 39 92,86

Sumber: ………………… (sebutkan)

MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAHPENYELENGGARA

AIR MINUMPUSKESMAS

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPELDIPERIKSA

TABEL 61

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

KP

EN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

KP

EN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

KP

EN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

KP

EN

GG

UN

A

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 Namlea Namlea 30683 #DIV/0! ##### ##### #DIV/0! 0,02 Lilialy Sawa 8658 #DIV/0! ##### 968 612 567 345 56,37 - - - - #DIV/0! 345 4,03 Waplau Waplau 11086 #DIV/0! ##### - - - - ##### - - - - #DIV/0! 0,04 Fena Leisela Wamlana 12996 45 - - - #DIV/0! 905 4.530 905 4.530 100 - - - - ##### 15 56 5 21 37,5 4551 35,05 Airbuaya Airbuaya 10385 #DIV/0! ##### ##### #DIV/0! 0,06 Teluk Kaiely Kayeli 4166 #DIV/0! ##### ##### #DIV/0! 0,07 Batabual Ilath 8160 #DIV/0! 711 711 711 711 100 ##### - - - - #DIV/0! 711 8,78 Waeapo Mako 15694 #DIV/0! ##### 170 1.124 139 690 61,39 759 2.390 759 759 31,757 1449 9,2

Savana Jaya 5669 #DIV/0! ##### 660 1.178 518 518 43,97 130 1.974 130 397 20,111 915 16,19 Waelata Waelo 17495 #DIV/0! ##### ##### 1.155 3.010 602 1.806 60 1806 10,3

10 Lolong Guba #DIV/0! ##### 58 68 24 132 194,12 290 325 290 290 89,231 422 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 124.992 45 - - - #DIV/0! 1.616 5.241 1.616 5.241 100 1.856 2.982 1.248 1.685 56,51 2.349 7.755 1.786 3.273 42,205 10.199 8,2

Sumber: ………………… (sebutkan)

LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

SA

RA

NA

KOMUNAL

MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI SYARAT

PENDUDUKDENGAN AKSESSANITASI LAYAK(JAMBAN SEHAT)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN

TABEL 62

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Namlea Namlea 6 2 33 1 16,67 02 Lilialy Sawa 4 0,0 0 03 Waplau Waplau 10 2 20,0 0 04 Fena Leisela Wamlana 12 4 33,3 1 8,33 05 Airbuaya Airbuaya 10 3 30,0 0 06 Teluk Kaiely Kayeli 5 3 60,0 0 07 Batabual Ilath 5 1 20,0 0 08 Waeapo Mako 11 1 9,1 0 0 0

Savana Jaya 5 2 40,0 2 40 09 Waelata Waelo 14 3 21,4 0 0

10 Lolong Guba 6

JUMLAH (KAB/KOTA) 82 27 32,9 0 0 0

Sumber: ………………… (sebutkan)

PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKANSTBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STOP BABS(SBS)

TABEL 63

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

SD

SLT

P

SLT

A

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

HS

AK

IT U

MU

M

BIN

TAN

G

NO

NB

INTA

NG

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Namlea Namlea 16 1 1 18 - #DIV/0! #DIV/0! 1 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 2 11,12 Lilialy Sawa 7 3 3 1 14 5 71,4 3 100,0 3 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 12 85,73 Waplau Waplau 14 4 2 1 21 15 107,1 4 100,0 2 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 22 104,84 Fena Leisela Wamlana 18 6 1 1 26 9 50,0 6 100,0 1 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 17 65,45 Airbuaya Airbuaya 14 1 15 - #DIV/0! #DIV/0! 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 6,76 Teluk Kaiely Kayeli 6 1 7 - #DIV/0! #DIV/0! 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 14,37 Batabual Ilath 9 5 2 1 17 8 5,0 5 100,0 2 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 16 94,18 Waeapo Mako 16 9 2 1 28 15 93,8 9 100,0 2 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 27 96,4

Savana Jaya 7 1 1 1 10 7 100,0 1 100,0 1 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 10 1009 Waelata Waelo 17 7 2 1 27 18 105,9 7 100,0 2 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 28 103,7

10 Lolong Guba 18 6 1 1 26 19 105,6 4 66,7 1 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 25 96,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 142 41 14 11 1 0 0 209 96 67,6 39 95,1 14 100,0 11 100,0 1 100,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 161 77,03349

Sumber: …………………….. (sebutkan)

RUMAH SAKITUMUM

HOTELSARANA PENDIDIKAN

SD BINTANG NON BINTANG

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN TEMPAT-TEMPATUMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA KESEHATAN

PUSKESMAS

YANG ADA

JUM

LAH

TTU

SARANAKESEHATAN HOTEL

SLTP SLTA

TABEL 64

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JASA BOGARUMAHMAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIRMINUM(DAM)

MAKANANJAJANAN TOTAL % JASA BOGA

RUMAHMAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIRMINUM(DAM)

MAKANANJAJANAN TOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 Namlea Namlea 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Lilialy Sawa 4 3 3 75 1 1 25,003 Waplau Waplau 6 3 3 6 100 0 0,004 Fena Leisela Wamlana 117 5 1 110 116 99,15 0 1 1 0,855 Airbuaya Airbuaya 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Batabual Ilath 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Waeapo Mako 46 23 15 7 45 97,83 0 0,00

Savana Jaya 34 6 6 15 27 79,41 0 0,009 Waelata Waelo 124 0 20 13 0 33 26,61 0 27 2 0 29 23,39

10 Lolong Guba 27 0 3 4 14 21 77,78 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 358 0 60 45 146 251 70,11 0 27 4 0 31 8,66

Sumber: …………………….. (sebutkan)

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMAS JUMLAHTPM

TABEL 65

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/R

ES

TOR

AN

DE

PO

T A

IRM

INU

M (D

AM

)

MA

KA

NA

NJA

JAN

AN

TOTA

L

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/R

ES

TOR

AN

DE

PO

T A

IRM

INU

M (D

AM

)

MA

KA

NA

NJA

JAN

AN

TOTA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Namlea Namlea 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!2 Lilialy Sawa 1 0 0,00 3 0 0,003 Waplau Waplau 0 0 #DIV/0! 6 0 0,004 Fena Leisela Wamlana 110 5 1 10 16 14,55 39 0 1 1 2,565 Airbuaya Airbuaya 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!6 Teluk Kaiely Kayeli 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!7 Batabual Ilath 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!8 Waeapo Mako 0 0 #DIV/0! 45 0 0,00

Savana Jaya 0 0 #DIV/0! 27 0 0,009 Waelata Waelo 29 0 0,00 33 0 0,00

10 Lolong Guba 0 0 #DIV/0! 21 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 140 0 5 1 10 16 11,43 174 0 0 1 0 1 0,57

Sumber: …………………….. (sebutkan)

PE

RS

EN

TAS

E T

PM

DIB

INA

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JUM

LAH

TP

MM

EM

EN

UH

I SY

AR

AT

HIG

IEN

E S

AN

ITA

SI

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JUM

LAH

TP

M T

IDA

KM

EM

EN

UH

I SY

AR

AT

PUSKESMAS

PE

RS

EN

TAS

E T

PM

DIU

JI P

ETI

K

TABEL 66

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN

PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 81 Alopurinol tablet 100 mg tablet 5.000 - -2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 5.000 21.842 - 21842 436,843 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 300 324 - 324 1084 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 5.000 1.899 - 1899 37,985 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul - 31.416 - 31416 #DIV/0!6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 100.000 91.638 - 91638 91,647 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 10.000 152 108.000 108152 1081,528 Metampiron tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - 50.000 50000 #DIV/0!

10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :AluminiumHidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

tablet 200.000 - -

11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +polimiksin 10.000 IU/g

tube - - - #DIV/0!

12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +Heksaklorofen 250 mg

supp 1.000 71 - 71 7,10

13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + AsamSalisilat 3%

pot - - 4.500 4500 #DIV/0!

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 1.500 - -15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +

Levodopa 250 mgtablet - - - #DIV/0!

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 200 97 - 97 48,5017 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 20.000 8.933 20 8953 44,7718 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - - 132.400 132400 #DIV/0!19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - #DIV/0!20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - - #DIV/0!21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - - - #DIV/0!23 Betametason krim 0,1 % krim 500 2.262 2.530 4792 958,4024 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul - - - #DIV/0!25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 100.000 108.840 33.300 142140 142,1426 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - #DIV/0!27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol - - - #DIV/0!28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet - - - #DIV/0!29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul - - - #DIV/0!30 Diazepam tablet 2 mg tablet - 5.236 3.000 8236 #DIV/0!31 Diazepam tablet 5 mg tablet - - - #DIV/0!32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 3.000 - -33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 2.000 - -34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - - - #DIV/0!36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 1.200 - -37 Etakridin larutan 0,1% botol 200 - -38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - - #DIV/0!39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul - - - #DIV/0!40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 15.000 5.730 3.200 8930 59,5341 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - #DIV/0!42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol - - - #DIV/0!44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 5.000 1.097 4.120 5217 104,3445 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 2.000 5.097 200 5297 264,8546 Furosemid tablet 40 mg tablet 5.000 - -47 Gameksan lotion 1 % botol - - - #DIV/0!48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium

klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 gsach 10.000 - -

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 200 - 500 500 250,0050 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 10.000 - -51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 300.000 115.201 1.088.000 1203201 401,0752 Gliserin botol - - - #DIV/0!53 Glukosa larutan infus 5% botol 1.000 - -54 Glukosa larutan infus 10% botol - - - #DIV/0!55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - - - #DIV/0!56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 5.000 11.160 50.200 61360 1227,2057 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet - - - #DIV/0!58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet - - - #DIV/0!59 Haloperidol tablet 5 mg tablet - - - #DIV/0!60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet - - 100.000 100000 #DIV/0!61 Hidrkortison krim 2,5% tube 750 1.620 1.072 2692 358,9362 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 50.000 10.799 223.500 234299 468,6063 Ibuprofen tablet 400 mg tablet - - - #DIV/0!64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 5.000 - -65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet - - 750.000 750000 #DIV/0!66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet - 18.593 200.000 218593 #DIV/0!67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 30.000 - -

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN

PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet - - - #DIV/0!69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - #DIV/0!70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - #DIV/0!71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 5.000 10.452 100.000 110452 2209,0472 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol - - - #DIV/0!73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 200.000 162.485 139.000 301485 150,7474 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - #DIV/0!75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - - - #DIV/0!76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 2.000 9.004 81.500 90504 4525,2078 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +

Sulfadoxin 500 mgtablet - - - #DIV/0!

79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +Trimetoprim 40 mg/ 5 ml

botol - 485 3.950 4435 #DIV/0!

80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol400 mg, Trimetoprim 80 mg

tablet 200.000 26.645 365.200 391845 195,92

81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet - 12.033 200.000 212033 #DIV/0!

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 5.000 - 840 840 16,8083 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - 700 700 #DIV/0!84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 5.000 - -85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial - - - #DIV/0!86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial - - - #DIV/0!87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - #DIV/0!88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - #DIV/0!89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet - - - #DIV/0!

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 3.000 - -92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 5.000 - -93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - #DIV/0!95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 2.000 396 560 956 47,8096 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - #DIV/0!97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet - - - #DIV/0!98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet - - - #DIV/0!99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 5.000 222 1.040 1262 25,24100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 2.500 1.839 1.000 2839 113,56101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 500 235 200 435 87,00102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul - - - #DIV/0!103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 10.000 624 6.000 6624 66,24104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 2.300.000 26.875 4.000 30875 1,34106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - #DIV/0!107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 5.000 - -108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 100.000 56.139 48.000 104139 104,14109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 300 - -110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 100 - -111 Prednison tablet 5 mg tablet 300.000 66.151 355.000 421151 140,38112 Primakuin tablet 15 mg tablet 100.000 626 5.000 5626 5,63113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - #DIV/0!116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - - #DIV/0!117 Ringer Laktat larutan infus botol 5.000 932 - 932 18,64118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap

4%tube - - - #DIV/0!

119 Salisil bedak 2% kotak 1.000 - -120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - - - #DIV/0!121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - #DIV/0!122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - #DIV/0!123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul - - - #DIV/0!124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - #DIV/0!125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 5.000 6.485 8.800 15285 305,70126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol - - - #DIV/0!127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul - 50 - 50 #DIV/0!129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 20.000 2.218 108.180 110398 551,99130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 3.000 3.525 - 3525 117,50131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 200.000 51.960 54.000 105960 52,98132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - #DIV/0!133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet - - - #DIV/0!134 Vaksin Rabies Vero vial - - - #DIV/0!135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 200.000 126.803 126.900 253703 126,8515

VAKSIN - -136 BCG vial 1.046 990 56 1046 100,00137 T T vial 1.570 1.241 330 1571 100,06138 D T vial 865 405 460 865 100,00139 CAMPAK 10 Dosis vial 3.878 3.772 350 4122 106,29140 POLIO 10 Dosis vial 2.230 1.893 420 2313 103,72141 DPT-HB vial 3.878 2.140 115 2255 58,15142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 1.830 1.726 179 1905 104,10143 POLIO 20 Dosis vial - - #DIV/0!144 CAMPAK 20 Dosis vial - - #DIV/0!

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN

PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

Sumber: …………………….. (sebutkan)

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN/KOTA BURU

TAHUN 2015

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 12 RUMAH SAKIT KHUSUS -

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 3 3 - JUMLAH TEMPAT TIDUR -

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 7 73 PUSKESMAS KELILING 9 94 PUSKESMAS PEMBANTU 43 43

1 RUMAH BERSALIN -2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK -3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN -5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -7 UNIT TRANSFUSI DARAH -

1 INDUSTRI FARMASI -2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -5 PEDAGANG BESAR FARMASI -6 APOTEK 8 87 TOKO OBAT 16 168 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber: ……................ (sebutkan)

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

TABEL 68

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100,00

Sumber: ……………… (sebutkan)

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

TABEL 69

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Namlea Namlea 0 0,00 5 31,25 11 68,75 0 0,00 16 11 68,752 Lilialy Sawa 0 0,00 9 100,00 0 0,00 0 0,00 9 0 0,003 Waplau Waplau 0 0,00 10 100,00 0 0,00 0 0,00 10 0 0,004 Fena Leisela Wamlana 5 31,25 11 68,75 0 0,00 0 0,00 16 0 0,005 Airbuaya Airbuaya 2 11,76 13 76,47 2 11,76 0 0,00 17 2 11,766 Teluk Kaiely Kayeli 0 0,00 6 85,71 1 14,29 0 0,00 7 1 14,297 Batabual Ilath 0 0,00 2 22,22 7 77,78 0 0,00 9 7 77,788 Waeapo Mako 0 0,00 6 75,00 2 25,00 0 0,00 8 2 25,00

Savana Jaya 0 0,00 1 14,29 6 85,71 0 0,00 7 6 85,719 Waelata Waelo 0 0,00 3 17,65 14 82,35 0 0,00 17 14 82,35

10 Lolong Guba 0 0,00 8 88,89 1 11,11 0 0,00 9 1 11,110

7 5,60 74 59,20 44 35,20 0 0,00 125 44 35,201

Sumber: ……………………. (sebutkan)

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIFNO KECAMATAN PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDUPRATAMA

TABEL 70

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

POSKESDES POLINDES POSBINDU1 2 3 4 5 6 7

1 Namlea Namlea 6 1 6 102 Lilialy Sawa 4 - 2 93 Waplau Waplau 10 - 4 -4 Fena Leisela Wamlana 12 3 4 15 Airbuaya Airbuaya 10 7 4 36 Teluk Kaiely Kayeli 5 1 0 -7 Batabual Ilath 5 2 1 18 Waeapo Mako 11 1 0 5

Savana Jaya 5 1 4 39 Waelata Waelo 14 5 2 6

10 Lolong Guba 0 2 2 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 82 23 29 38

Sumber: ………. (sebutkan)

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

TABEL 71

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Namlea Namlea 6 1 0 0 0 1 16,672 Lilialy Sawa 4 - 0 0 0 0 0,003 Waplau Waplau 10 - 0 0 0 0 0,004 Fena Leisela Wamlana 12 3 0 0 0 3 25,005 Airbuaya Airbuaya 10 7 0 0 0 7 70,006 Teluk Kaiely Kayeli 5 1 0 0 0 1 20,007 Batabual Ilath 5 2 0 0 0 2 40,008 Waeapo Mako 11 1 0 0 0 1 9,09

Savana Jaya 5 1 0 0 0 1 20,009 Waelata Waelo 14 5 0 0 0 5 35,71

10 Lolong Guba 0 2 0 0 0 2 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 82 23 0 0 0 23 28,04878049

Sumber: ………. (sebutkan)

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHDESA/

KELURAHAN

TABEL 72

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Namlea - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 Puskesmas Sawa - - - - - - - - - - - - - - - - - -3 Puskesmas Waplau - - - - - - - - - - - - - - - - - -4 Puskesmas Wamlana - - - - - - - - - - - - - - - - - -5 Puskesmas Airbuaya - - - - - - - - - - - - - - - - - -6 Puskesmas Kayeli - - - - - - - - - - - - - - - - - -7 Puskesmas Ilath - - - - - - - - - - - - - - - - - -8 Puskesmas Mako - - - - - - - - - - - - - - - - - -9 Puskesmas Savana Jaya - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Puskesmas Waelo - - - - - - - - - -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - -

1 RSUD NAMLEA - - - - - - - - - -dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - -dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - - - - - -RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0 0 0 0 0 0

Keterangan : a termasuk S3

DOKTERGIGI SPESIALIS TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL

Sumber: ……………… (sebutkan)

DOKTER GIGINO UNIT KERJA

TABEL 73

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Puskesmas Namlea 12 3 24 27 0 1 12 Puskesmas Sawa 5 2 3 5 0 0 03 Puskesmas Waplau 3 1 7 8 0 0 04 Puskesmas Wamlana 6 8 5 13 0 0 05 Puskesmas Airbuaya 3 5 9 14 1 0 16 Puskesmas Kayeli 2 2 0 2 0 0 07 Puskesmas Ilath 2 2 0 2 0 0 08 Puskesmas Mako 7 3 14 17 0 0 09 Puskesmas Savana Jaya 5 3 17 20 0 0 0

10 Puskesmas Waelo 5 5 10 15 0 0 0SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 50 34 89 123 1 1 2

1 RSUD NAMLEA 0 0dst. (mencakup RS Pemerintah 0 0dan swasta dan termasuk 0 0pula Rumah Bersalin) 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 0 0 0 0SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 50 34 89 123 1 1 2RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 40,32 99,18 1,61

Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

BIDAN PERAWATa

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

TABEL 74

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

TENAGA TEKNISKEFARMASIANa

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Namlea - 2 2 - - - - 2 22 Puskesmas Sawa - - - - - - - - -

3 Puskesmas Waplau - - - - - - - - -

4 Puskesmas Wamlana - 1 1 - - - - 1 1

5 Puskesmas Airbuaya - - - - - - - - -

6 Puskesmas Kayeli - - - - - - - - -

7 Puskesmas Ilath - - - - - - - - -

8 Puskesmas Mako - - - - - - - - -

9 Puskesmas Savana Jaya - - - - - - - - -

10 Puskesmas Waelo - 1 1 - - - - 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 4 4 - - - - 4 4

1 RSUD NAMLEA - - - - -

dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -

dan swasta dan termasuk - - - - -

pula Rumah Bersalin) - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 1 1 -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - 4 4 - 1 1 - 4 4

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 3,23 0,81 3,23

Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

APOTEKER

TABEL 75

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8

1 Puskesmas Namlea - 1 1 - 2 22 Puskesmas Sawa 1 - 1 1 1 23 Puskesmas Waplau 1 - 1 1 1 24 Puskesmas Wamlana - - - - -5 Puskesmas Airbuaya - - - 1 - 16 Puskesmas Kayeli - - - 1 - 17 Puskesmas Ilath - 2 2 - - -8 Puskesmas Mako - 1 1 1 - 19 Puskesmas Savana Jaya 1 - 1 1 1 2

10 Puskesmas Waelo - 1 1 - 1 1SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 5 8 6 6 12

1 RSUD NAMLEA - -dst. (mencakup RS Pemerintah - -dan swasta dan termasuk - -pula Rumah Bersalin) - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -JUMLAH (KAB/KOTA) 3 5 8 6 6 12RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6,45 9,68

Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan :a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TABEL 76

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Namlea - 2 2 - - - - 2 22 Puskesmas Sawa - 2 2 - - - - 2 23 Puskesmas Waplau - 2 2 - - - - 2 24 Puskesmas Wamlana - - - - - - - - -5 Puskesmas Airbuaya - - - - - - - - -6 Puskesmas Kayeli - 1 1 - - - - 1 17 Puskesmas Ilath - - - - - - - - -8 Puskesmas Mako - 1 1 - - - - 1 19 Puskesmas Savana Jaya 1 1 2 - - - 1 1 2

10 Puskesmas Waelo - - - - - - - - -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 9 10 - - - 1 9 10

1 RSUD NAMLEA - - - - -dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -dan swasta dan termasuk - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 1 9 10 - - - 1 9 10RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 8,06

Sumber: ……………… (sebutkan)

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TABEL 77

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 Puskesmas Namlea - - - - - - -2 Puskesmas Sawa - - - - - - -3 Puskesmas Waplau - - - - - - -4 Puskesmas Wamlana - - - - - - -5 Puskesmas Airbuaya - - - - - - -6 Puskesmas Kayeli - - - - - - -7 Puskesmas Ilath - - - - - - -8 Puskesmas Mako - - - - - - -9 Puskesmas Savana Jaya - - - - - - -

10 Puskesmas Waelo - - - - - - -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -

1 RSUD NAMLEA - - - - - - -dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - -dan swasta dan termasuk - - - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - - -RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0

Sumber: ……………… (sebutkan)

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN

TENAGA KETERAPIAN FISIK TOTALNO UNIT KERJA

TABEL 78

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Puskesmas Namlea - - - - - - - - - - - - -2 Puskesmas Sawa - - - - - - - - - - - - -3 Puskesmas Waplau - - - - - - - - - - - - -4 Puskesmas Wamlana - - - - - - - - - - - - -5 Puskesmas Airbuaya - - - - - - - - - - - - -6 Puskesmas Kayeli - - - - - - - - - - - - -7 Puskesmas Ilath - - - - - - - - - - - - -8 Puskesmas Mako - - - - - - - - - - - - -9 Puskesmas Savana Jaya - - - - - - - - - - - - -

10 Puskesmas Waelo - - - - - - - - - - - - -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

1 RSUD NAMLEA - - - - - - - - - - - - -dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - - - -dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0

Sumber: ……………… (sebutkan)

RADIOTERAPIS TEKNISIELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS

KESEHATANREFRAKSIONIS

OPTISIEN ORTETIK PROSTETIKREKAM MEDIS DAN

INFORMASIKESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSIDARAH

TEKNISIKARDIOVASKULER JUMLAH

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

RADIOGRAFER

TABEL 79

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Namlea - 1 1 - 1 12 Puskesmas Sawa - - - - -3 Puskesmas Waplau - - - - -4 Puskesmas Wamlana - - - - -5 Puskesmas Airbuaya6 Puskesmas Kayeli - - - - -7 Puskesmas Ilath - - - - -8 Puskesmas Mako - 1 1 - 1 19 Puskesmas Savana Jaya - - - - -

10 Puskesmas Waelo - - - - -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 2 2 - 2 2

1 RSUD NAMLEA - - - - -dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -dan swasta dan termasuk - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - 2 2 - 2 2

Sumber: ……………… (sebutkan)

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINTOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

TABEL 80

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Puskesmas Namlea - 1 1 2 - - - - - - 1 1 22 Puskesmas Sawa - - - - - - - - - - -3 Puskesmas Waplau - -4 Puskesmas Wamlana - - - - - - - - - - -5 Puskesmas Airbuaya - - - - - - - - - - -6 Puskesmas Kayeli - - - - - - - - - - -7 Puskesmas Ilath - - - - - - - - - - -8 Puskesmas Mako - - - - - - - - - - -9 Puskesmas Savana Jaya - 1 1 - - - - - - 1 - 1

10 Puskesmas Waelo - 1 1 - - - - - - - 1 1SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 2 2 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 4

1 RSUD NAMLEA - - - - - - - - - - -dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - -dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 2 2 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 4

Sumber: ……………… (sebutkan)

TENAGA PENDIDIK JURUTENAGAKEPENDIDIKAN

TENAGAPENUNJANGKESEHATAN

LAINNYA

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

TOTALPEJABATSTRUKTURAL

STAF PENUNJANGADMINISTRASI

STAF PENUNJANGTEKNOLOGI

STAF PENUNJANGPERENCANAAN

TABEL 81

KABUPATEN/KOTA BURUTAHUN 2015

ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 43.586.887.630 68,29

a. Belanja Langsung 29.540.495.950

b. Belanja Tidak Langsung 14.046.391.680

2 APBD PROVINSI - 0,00

- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi

3 APBN : 20.235.265.379 31,71

- Dana Alokasi Umum (DAU) 466.700.000 0,73

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 6.834.470.000 10,71

- Dana Dekonsentrasi 0,00

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 8.368.618.000 13,11

- Lain-lain (sebutkan) 4.565.477.379 7,15

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00

63.822.153.009

677.493.445.155

6,43

514.603,48

Sumber: ……................ (sebutkan)

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN