pemerintah kabupaten sukabumi badan …bappeda.sukabumikab.go.id/download/kagrisnak.pdf · ternak...

52
Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 0 PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI 2012

Upload: phunghuong

Post on 07-Sep-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 0

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

BADAN PERENCANAAN DAERAH

KABUPATEN SUKABUMI

2012

Page 2: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Target Utama Pembangunan Pertanian 2010 – 2014 terdiri dari Empat

hal, yakni : a) Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, b)

Peningkatan Diversifikasi Pangan, c) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing

dan Ekspor serta d) Peningkatan Kesejahteraan Petani. Keempat sasaran

program ini sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di dalam negeri,

antara lain kejadian rawan pangan yang semakin meluas, perkembangan

agribinis yang belum mampu membangun daya saing yang tinggi dan gagal

memanfaatkan keunggulan komparatif yang dimiliki. Pada sisi lain, konsumsi

pangan sebagian masyarakat yang berpendapatan menengah dan tinggi terus

mengalami pertumbuhan. Indonesia terpaksa mengimpor komoditas pangan

dalam jumlah relatif besar seperti beras, jagung, kedelai, daging dan susu

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Khusus subsektor peternakan yang selama ini kurang mendapat

perhatian karena pemerintah lebih fokus pada usaha peningkatan beras, mulai

menggigit perekonomian nasional. Populasi ternak utama seperti sapi,

kerbau dan kambing mengalami pengurasan yang terus meningkat setiap

tahun. Pengurasan berkelanjutan ini mulai mengancam keberlanjutan produksi

hasil ternak dalam negeri, sehingga jumlah impor terus meningkat.

Statistik Peternakan memperlihatkan bahwa 65 persen produksi daging

dalam negeri berasal dari impor. Hal ini diperlihatkan oleh peningkatan impor

ayam broiler dan jumlah sapi bakalan yang akan digemukan dalam negeri

yang telah mencapai angka fantastis yakni 450 ribu ekor. Dengan

Page 3: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 2

ketergantungan kepada ternak impor serta impor bahan baku pakan,

sebenarnya Indonesia hanya mendapat nilai tambah dari tenaga kerja.

Ancaman Dibalik Pertumbuhan PDB Subsektor Peternakan

Pertumbuhan PDB subsektor peternakan selama 15 tahun terakhir sangat

dipengaruhi oleh perekonomian dunia. Pada kondisi puncak sebelum tahun

1997, pertumbuhan PDB subbsektor peternakan lebih tinggi dibandingkan

sektor pertanian. Namun ketika terjadi krisis ekonomi tahun 1997 hingga tahun

2000, industri peternakan modern khususnya ayam ras dan penggemukan

(feedlot) sapi potong mengalami kolaps. Salah satu penyebab industri

peternakan modern kolaps adalah akibat ketergantungan yang tinggi terhadap

bahan baku dan teknologi impor. Sampai saat ini, Indonesia secara rutin

mengimpor bibit ayam ras, sapi bakalan, bahan baku pakan, antibiotika dan

suplemen pakan. Pengalaman yang terjadi dalam krisis ekonomi di atas

mengingatkan pada pemerintah pada kenyataan bahwa pertumbuhan tinggi

tidak menjamin stabilitas perekonomian. Pertumbuhan ekonomi belum tentu

menjawab semua permasalahan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diramalkan akan terus meningkat

pada tahun-tahun mendatang, dan pertumbuhan ini akan memacu

peningkatan konsumsi. Sektor produksi pertanian khususnya subsektor

peternakan harus melakukan antisipasi peningkatan konsumsi tersebut,

terutama untuk menghindarkan pengurasan cadangan devisa untuk impor

daging dan susu, kendati pemerintah sudah menetapkan bahwa Indonesia

akan mencapai kecukupan (bukan swasembada) daging pada tahun 2014.

Namun demikian, Indonesia masih belum mampu merumuskan arah

pembangunan peternakan sehingga efektivitas program-program

pembangunan peternakan tidak belum jelas ke mana arahnya. Demikian pula

dengan kondisi pembangunan peternakan di Kabupaten Sukabumi, saat ini

jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi 2.383.450.000 jiwa dengan konsumsi

daging masyarakat Sukabumi menurut data tahun 2011 sebesar 2,09

Page 4: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 3

kg/kapita/tahun maka kebutuhan daging mencapai 3.575.175 kg per tahun,

jika diasumsikan berat daging per ekor sapi dan kerbau 139,9 kg/ekor maka

dibutuhkan 25.537 ekor sapi dan kerbau.

Dalam kaitan itu khusus untuk subsektor peternakan, perlu dilahirkan

suatu gagasan tentang peternakan masa depan dan langkah-langkah yang

dibutuhkan untuk memujudkannya. Rencana tindak ini merupakan suatu

langkah dalam mewujudkan swasembada daging sapi dan kerbau di

Kabupaten Sukabumi yang direalisasikan dalam rencana pengembangan

kawasan agribisnis berbasis peternakan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pelaksanaan penyusunan rencana tindak pembangunan

peternakan berbasis peternakan khususnya sapi potong dan kerbau adalah

untuk menyusun strategi pembangunan peternakan untuk mencapai

swasembada daging sapi dan kerbau di Kabupaten Sukabumi.

Adapun tujuan dari penyusunan rencana tindak ini adalah sebagai berikut :

a. Menganalisis kebutuhan daging di kabupaten Sukabumi khususnya,

Propinsi jawa barat pada umumnya, yang didalamnya

mempertimbangkan kebutuhan daging lima tahun mendatang

b. Menyusun tahapan kegiatan dalam rangka swasembada daging sapi

dan kerbau dengan memperhatikan kemampuan anggaran

c. Merumuskan pelaksanaan dan tata kelola swasembada daging sapi

dan kerbau dengan memperhatikan hasil kajian pengembangan

agribisnis berbasis peternakan.

1.3. Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan pada penyusunan rencana tindak

pembangunan peternakan ini, meliputi :

Page 5: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 4

1. Melakukan persiapan kegiatan mulai dari administrasi kegiatan, penentuan

personil dan penyusunan rencana kerja.

2. Koordinasi data-data pembangunan pertanian dan peternakan

3. Inventarisasi data dengan BPS, Bappeda maupun dengan Dinas

Peternakan.

4. Melaksanakan survey, wawancara dan observasi atas kegiatan-kegiatan

pembangunan peternakan yang sudah dilaksanakan.

5. Melakukan analisis data

6. Menyusun draft laporan rencana tindak pembangunan peternakan

7. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) atas draft laporan dengan

harapan memperoleh umpan balik dari peserta FGD.

1.4. Sistematika Penyusunan Rencana Tindak

Rencana tindak Kabupaten Sukabumi, disusun dengan sistematika

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Ruang Lingkup 1.4 Sistematika Penyusunan Rencana Tindak

BAB II DESKRIPSI PEMBANGUNAN PETERNAKAN SAPI POTONG

DAN KERBAU DI KABUPATEN SUKABUMI

2.1. Populasi dan Sebaran Sapi dan Kerbau

2.2. Ketersediaan pakan

2.3. SDM dan Kelembagaan Ternak

2.4. Sebaran Penyakit Hewan Menular pada Ternak Sapi

Potong dan Kerbau (Mapping PHMS)

2.5. Pengelolaan Limbah

2.6. Pemasaran Hasil Ternak

2.7. Sarana dan Prasarana Pelayanan Teknis

2.8. Program dan Kegiatan Pembangunan Peternakan

BAB III RENCANA TINDAK

3.1. Pengembangan Kawasan Agribisnis Berbasis Peternakan

Page 6: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 5

3.2. Strategi Penambahan Populasi Sapi dan Kerbau

3.3. Struktur Organisasi Pembangunan Kawasan Agribisnis

Berbasis Peternakan

3.4. Strategi Penjaminan Ketersediaan pakan

3.5. Peningkatan kapasitas SDM

3.6. Penanganan Penyakit Hewan

3.7. Pengelolaan Limbah

3.8. Pemasaran hasil Ternak

3.9. Sarana dan Prasarana Pelayanan Teknis

3.10. Program dan Kegiatan Akselerasi Pembangunan

Peternakan

BAB IV KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN

4.1. Program dan Kegiatan Pembangunan Peternakan

4.2. Strategi pembiayaan

BAB V KESIMPULAN

LAMPIRAN

Page 7: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 6

BAB II

DESKRIPSI PEMBANGUNAN PETERNAKAN

SAPI POTONG DAN KERBAU DI KABUPATEN SUKABUMI

2.1. Populasi dan Sebaran Sapi dan Kerbau

2.1.1. Populasi Sapi

Perkembangan Populasi sapi potong di kabupaten Sukabumi

menunjukkan kecenderungan yang selalu meningkat walaupun secara agregat

pertumbuhannya hanya sekitar 2–3% tiap tahunnya. pada tahun 2010 tercatat

sekitar 16.599 ekor (Jantan 4642 ekor; betina 11.957 ekor). Perkembangan

ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat

rendah. Pada Bulan Juni 2011 telah dilaksanakan pendataan ternak sapi dan

kerbau, dan hasilnya adalah jumlah populasi ternak yang ada melebihi jumlah

yang diprediksi. Data perkembangan populasi sapi potong Di Kabupaten

Sukabumi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Perkembangan Populasi Sapi Potong

di Kabupaten Sukabumi

Tahun Populasi (Ekor) Prosentase Kenaikan (%)

2006 14.001

2007 14.900 6%

2008 15,708 5%

2009 16,022 2%

2010 16.599 3%

2011 18.772 13%

2012 20.897*)

*) Belum angka final

Pada tabel di atas nampak peningkatan pertumbuhan ternak sapi

potong pada saat dilakukan survey dengan metode sensus pada tahun 2011

diluar angka prediksi sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa minat

masyarakat untuk berusaha ternak minatnya ternyata cukup tinggi diluar

angka prediksi Dinas Peternakan. Namun tingkat kepemilikan ternak per

Page 8: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 7

orang yang masih belum dianggap layak sehingga apabila di analisa

usahataninya belum menguntungkan, apalagi jika jasa tenaga kerja rumah

tangga peternak dihitung.

Budidaya sapi potong secara empirik terdiri atas usaha pembibitan,

penggemukan serta kombinasi antara pembibitan dan penggemukan. Usaha

pembibitan sapi potong sebagian besar dilakukan oleh peternak yang ada di

wilayah selatan Kabupaten Sukabumi. Di wilayah tengah Kabupaten

Sukabumi peternak sapi potong selain melakukan pembibitan juga melakukan

penggemukan, sedangkan di wilayah Utara Kabupaten Sukabumi ternak sapi

potong cukup tersebar di beberapa kecamatan dan sebagian besar usaha

yang dilakukan adalah penggemukan. Hal ini mengingat keterbatasan lahan di

wilayah utara yang bersaing dengan pemukiman rakyat, industri serta

perdagangan.

Wilayah pengembangan sapi potong di Kabupaten Sukabumi di lihat

berdasarkan potensi populasi, potensi ekosistem sekitar serta bentuk usaha

yang telah dilakukan oleh masyarakat yang ada di dalamnya. Sentra populasi

sapi potong di Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Tabel dibawah ini

Tabel 2. Sentra Produksi dan Populasi Sapi Potong di Kabupaten

Sukabumi (Per Juli 2011)

Fokus

Pengembangan

Sentra Pengembangan (Kecamatan/Jumlah

Populasi)

WILAYAH SELATAN

(Kawasan Pembibitan)

Ciracap (3.760),Surade (1.973),Cibitung (899),

Tegalbuleud (1.885), Ciemas (1.285), Jp.Kulon

(733), Cidadap (326), Cidolog (591).

WILAYAH TENGAH

(Kawasan Pembibitan

& Penggemukan)

Sagaranten (123), Purabaya (365), Nyalindung

(295), Jp.Tengah (111).

WILAYAH UTARA

(Kawasan

Penggemukan)

Cikembar (118), Gegerbitung (200), Kadudampit

(276), Sukalarang (276), Nagrak (97),Parungkuda

(114),Cicurug (2.387), Kabandungan (98).

Page 9: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 8

2.1.2. Populasi Kerbau

Populasi ternak kerbau di Kabupaten Sukabumi keberadaannya

tersebar, namun seperti umumnya di daerah lain, populasi ternak kerbau

terbanyak biasanya terkonsentrasi di daerah pertanian, khususnya daerah

pertanian padi. Pada tahun 2010 populasi ternak kerbau di Kabupaten

Sukabumi mencapai 12.742 ekor. Beberapa kecamatan memiliki populasi

ternak kerbau yang cukup banyak, diantaranya adalah Kecamatan Ciracap

(1.658 ekor); Kecamatan Tegalbuleud (966 ekor); Kecamatan Ciemas (474

ekor); Kecamatan Surade (496 ekor); Kecamatan Cibitung (668 ekor);

Kecamatan Jp.Tengah (624 ekor); Kecamatan Cisolok (559 ekor); Kecamatan

Kalibunder (489 ekor); Kecamatan Nyalindung (449 ekor); Kecamatan Cidolog

(407 ekor) dan Kecamatan Pabuaran (323 ekor). Perkembangan ternak

kerbau di Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada tabeldibawah ini.

Tabel 3. Perkembangan Populasi Kerbau di Kabupaten Sukabumi

Tahun Populasi (Ekor) Prosentase Kenaikan (%)

2006 11.826

2007 12.100 2%

2008 11.737 (3%)

2009 12.383 6%

2010 12.742 3%

2011 11.350 (11%)

2.1.3. Penambahan Populasi Normal

Penambahan populasi termak sapi dan kerbau dalam kondisi normal

berkisar antara 2-3% dari jumlah populasi. Intervensi pemerintah hanya untuk

kegiatan inseminasi buatan (IB). Umumnya masyarakat yang tidak terjangkau

oleh IB mereka hanya mengandalkan Inseminasi Kawin Alam (INKA).

Kemampuan pemerintah untuk inseminasi buatan hanya 6000 straw untuk

3000 akseptor.

Page 10: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 9

2.2. Ketersediaan pakan

2.2.1. Pakan Hijauan

Hijauan merupakan sumber bahan pakan ternak yang utama dan

sangat besar peranannnya bagi ternak sapi potong dan kerbau baik untuk

hidup pokok, pertumbuhan produksi (daging, susu) maupun untuk reproduksi.

Sumber pakan hijauan di seluruh Kecamatan di Kabupaten Sukabumi

pada umumnya hijauan makanan ternak diperoleh dari berbagai sumber

antara lain dari hasil panen sendiri, tepi-tepi jalan, pinggir-pinggir jalan,

pematang sawah, tepi hutan, lapangan-lapangan, perkebunan, sisa hasil

pertanian dan lain sebagainya sehingga kontinuitas produksi, kuantitas dan

kualitasnya tidak terjamin sebagi makanan ternak.

Pada umumnya para peternak terutama di Kabupaten Sukabumi

menggantungkan tersedianya hijauan makanan ternak dari alam dan sisa-sisa

hasil pertanian. Namun begitu, Dinas Peternakan berupaya untuk memperluas

areal hijauan pakan ternak di Kabupaten Sukabumi. Berikut ini data luas

hijauan pakan ternak yang dikembangkan oleh Dinas Peternakan Kabupaten

Sukabumi.

Page 11: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 10

Tabel 4. Luas Kebun Rumput Intervensi Pemerintah dan Lahan

Pangonan di Kabupaten Sukabumi

Kecamatan Luas Kebun rumput Luas Lahan Pangonan

(Ha) Prod. HMT(ton) (Ha) Prod. HMT (ton)

Ciracap 10 1.000 - -

Surade 5 500 - -

Cimanggu - - 5 50

Cidolog - - 388 3.880

Sagaranten - - 165 1.650

Curugkembar - - 105 1.050

Pabuaran - - 506 5.060

Lengkong - - 143 1.430

Simpenan 20 2.000 - -

Bantargadung - - 70 700

Purabaya 20 2.000 - -

Cikembar - - 5 50

Nyalindung 31 3.100 - -

Gegerbitung 25 2.500 - -

Sukaraja 56 5.600 - -

Sukalarang 14,5 1.450 - -

Sukabumi 30 3.000 - -

Kadudampit 6 600 - -

Gunungguruh - - 12 120

Cibadak - - 6 60

Cicantayan 10 1.000 - -

Bojonggenteng 12 1.200 - -

Cikidang - - 143 1.430

JUMLAH 240 23.950 1.548 15.480

Pada tabel di atas Nampak bahwa jumlah produksi pakan hijauan dengan

intervensi pemerintah jumlah produksinya 23.950 ton dan dari lahan pangonan

sebanyak 15.480 ton atau jumlah keseluruhan 49.430 ton. Jika jumlah ternak

sapi dan kerbau sebanyak 32.600 dengan berat masing rata-rata 400 kg

maka berat keseluruhan ternak 13.040 ton maka kebutuhan rumput 1.304 ton

per hari sehingga kebutuhan pakan per tahun 6.206.518.400 ton/ per tahun

Page 12: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 11

(enam milyar dua ratus enam juta lima ratus delapan belas ribu empat ratus

ton/tahun) sehingga ada gap yang cukup besar. Selain itu yang menjadi

kelemahan adalah pengadaan kebun rumput yang belum terkoordinasi

dengan baik, pengadaan kebun rumput belum diarahkan pada lokasi-lokasi

yang menjadi sentra penyebaran ternak, serta pengelolaan pakan ternak pada

saat musim kemarau belum termanfaatkan dengan baik.

2.2.2. Pakan Konsentrat

Pada kegiatan peternakan salah satu sarana yang mutlak harus ada

adalah tersedianya konsentrat. Konsentrat ternak sudah banyak di produksi

oleh beberapa perusahaan besar namun harganya cukup tinggi sehingga tidak

terjangkau oleh para peternak pembibitan maupun penggemukan dalam skala

kecil. Memperhatikan kondisi tersebut maka diperlukan intervensi pemerintah

untuk menyediakan beberapa pabrik pakan ternak mini pada lokasi-lokasi

sentra pertumbuhan ternak. Kebutuhan pakan saat ini kebanyakan disupply

oleh beberapa pabrik pakan, diantaranya :

Centras IPB Bogor

Legok Tani Bogor

Indofeeds stuff Bogor

Charoen pokphand

2.3. SDM dan Kelembagaan Ternak

2.3.1. SDM peternak

Produksi ternak sapi potong dan kerbau masih di dominasi oleh

peternak kecil. Saat ini di Kabupaten Sukabumi terdapat 5.404 RTP (rumah

tangga peternak), 2 perusahaan besar dan 99 pedagang sapi potong.

Sebaran SDM dan jumlah ternak pada lokasi sentra peternakan yang

diusulkan menjadi zona inti, penyangga dan pendukung sebagai berikut :

Page 13: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 12

Tabel 5. Jumlah Rumah Tangga Peternak dan Jumlah Populasi

Kecamatan Pemelihara Sapi Potong Kerbau Jumlah Rumbes

(3202010) Ciemas 615 1278 488 1766

(3202020) Ciracap 1264 3797 677 4474

(3202030) Surade 846 1966 349 2315

(3202031) Cibitung 389 890 144 1034

(3202060) Tegal Buleud 875 1997 878 2875

(3202070) Cidolog 609 584 554 1138

(3202080) Sagaranten 197 123 318 441

(3202082) Curugkembar 93 39 110 149

(3202090) Pabuaran 233 32 569 601

(3202130) Jampang Tengah 294 108 623 731

(3202131) Purabaya 224 350 207 557

(3202140) Cikembar 96 118 145 263

(3202150) Nyalindung 442 294 603 897

(3202160) Geger Bitung 109 196 94 290

(3202190) Kadudampit 189 261 124 385

(3202210) Cibadak 40 37 65 102

(3202230) Cicurug 82 3287 99 3386

(3202260) Parung Kuda 47 114 88 202

Khusus pada Kecamatan Purabaya yang telah ditetapkan menjadi zona inti

dalam pengembangan ternak sapi potong, kondisi SDM peternak yang ada di

kecamatan Purabaya jumlahnya 224 orang, dengan jumlah ternak 557 Ekor.

Kecamatan Purabaya Desa Pagelaran direncanakan menjadi lokasi yang

diintervensi dengan pola pembiayaan swadaya, dengan pola tersebut, jumlah

peternak yang direncanakan akan terlibat pada lokasi Kawasan Agribisnis

Berbasis Peternakan minimal 50 orang. SDM peternak di kecamatan

Purabaya dari sisi pendidikan sebagai berikut :

Page 14: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 13

Tabel 6. Tingkat Pendidikan Peternak di Kecamatan Purabaya

No Pendidikan Jumlah (Org)

1 Tidak tamat SD 6 Org

2 Tamat SD 148 Org

3 Tamat SMP 48 Org

4 Tamat SLA 16 Org

5 D-3 4 Org

6 S-1 2 Org

Kondisi Ekonomi Peternak

Jumlah penduduk Kecamatan Purabaya 41.742 orang yang terdiri dari

21.154 laki-laki dan 20.588 perempuan, dengan jumlah KK Pra KS sebanyak

2.742 orang. Jumlah kepala keluarga di Kecamatan Purabaya sebanyak

13.398 orang yang didominasi oleh tingkat pendidikan tidak tamat sekolah

dasar sebanyak 2.010 orang.

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Purabaya sebagian besar

adalah petani dan buruh kebun sehingga rata-rata pendapatan antara Rp.

300.000,- - Rp. 600.000,- / bulan. Sedangkan para petani yang saat ini

statusnya merangkap pula sebagai peternak, rata-rata penghasilan per

bulannya sudah diatas Rp. 800.000,- per bulan. Namun penghasilan tersebut

tidak diperoleh merata setiap bulannya karena rata-rata peternak menjual hasil

ternaknya pada saat hari raya Iedul Adha.

Kompetensi Peternak

Usaha budidaya ternak yang dilakukan oleh masyarakat Purabaya saat

ini dianggap hanyalah sebagai usaha sampingan yang ditekuni secara serius.

Hal ini diakibatkan oleh jumlah ternak yang dimiliki belum dianggap memadai

dari skala usaha yang ekonomis.

Page 15: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 14

Kompetensi keterampilan dan pengetahuan teknologi peternak sebanyak

224 orang, pada tahun 2011 sebagai berikut :

Tabel 7. Tingkat Kompetensi Peternak di Kecamatan Purabaya

No Kompetensi SDM

Mengetahui Terampil Ahli

1 Teknologi pembuatan kandang

126 82 16

2 Pemilihan Induk dan Pejantan 148 65 11

3 Pemilihan Bakalan 148 65 11

4 Kesehatan Khewan 203 12 9

5 Teknologi Inseminasi 218 4 2

6 Teknologi Pakan 173 43 8

7 Manajemen usahatani 208 10 6

Populasi Ternak Ruminansia Besar pada Lokasi Kagrisnak

Penetapan Kecamatan Purabaya sebagai zona inti pengembangan

kawasan Agribisnis Peternakan, tidak diambil berdasarkan banyaknya

populasi, namun dilihat dari kemauan masyarakat bekerja keras mewujudkan

kawasan agribisnis berbasis peternakan. Populasi ternak pada zona inti

Kawasan Agribisnis Berbasis Peternakan sebagai berikut :

Tabel 8. Populasi Ternak di Kecamatan Purabaya

Desa Pemelihara Sapi Potong Kerbau

(3202131001) Neglasari 54 119 23

(3202131002) Cicukang 20 13 33

(3202131003) Margaluyu 18 7 22

(3202131004) Purabaya 40 77 29

(3202131005) Pagelaran 37 95 10

(3202131006) Citamiang 24 15 44

(3202131007) Cimerang 31 24 46

Kecamatan Purabaya 224 350 207

Page 16: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 15

2.3.2. SDM Petugas

SDM Petugas ternak adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan

dan reproduksi ternak sapi potong dan kerbau terhadap masyarakat di

Kabupaten Sukabumi. Kondisi tahun 2011 petugas ternak tersebut terdiri

dari :

- Inseminator sebanyak 16 orang,

- Penyuluh pertanian berkeahlian peternakan 29 orang

- Petugas dinas (dokter hewan) 8 orang

2.4. Mapping PHMS (Penyakit Hewan Menular Strategis).

Kegiatan mapping PHMS sampai tahun 2012 untuk ternak sapi potong

sampai tahun 2012 belum dilaksanakan karena keterbatasan biaya. Namun,

beberapa titik lokasi penyakit yang sering muncul sudah ada dalam data base

dinas peternakan sebagai berikut ;

a) Brucellosis Brucellosis merupakan suatu penyakit infeksi menular

disebabkan oleh bacteria Brucella, menyebabkan abortus, infertilitas,

gangguan reproduksi, serta penurunan produksi susu dan bersifat infeksius

bagi manusia.

b) Anthrax Anthrax dikenal juga sebagai “penyakit radang limpa" disebabkan

oleh Bacillus anthracis. Anthrax mempunyai morbiditas dan mortalitas

tinggi, serta bersifat zoonotik, dapat menular ke manusia.

c) Septicemia epizootica (SE) Septicemia epizootica atau Pasteurellosis

juga dikenal sebagai “penyakit ngorok”. disebabkan oleh Pasteurella spp,

dengan gejala utama gangguan pernafasan akibat peradangan pada

saluran pernafasan bagian atas dan paru-paru.

d) Infectious bovine rhinotracheitis (IBR) Infectious bovine rhinotracheitis

disebabkan oleh virus BHV-1 (bovine herpes virus) dengan gejala

gangguan alat pernafasan atau gangguan reproduksi.

Page 17: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 16

e) Bovine viral diarrhea (BVD) Bovine viral diarrhea (BVD) merupakan

penyakit infeksi, berupa diarrhea ganas pada sapi, disebabkan oleh

pestivirus (familia Togaviridae).

2.5. Pengelolaan Limbah

Limbah ternak sapi potong dan kerbau terutama adalah feses

sapi/kerbau merupakan limbah terbesar yang dihasilkan ternak tersebut.

Limbah peternakan masih memiliki nilai sebagai sumberdaya yang potensial

bermanfaat. Pengolahan limbah sapi/kerbau di Kabupaten Sukabumi

sebagian besar dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik. Pengolahan

limbah sebagai pupuk ini masih dilakukan secara konvensional, yaitu dibiarkan

menumpuk dan mengalami proses degradasi secara alami. Selain itu kotoran

sapi di Kabupaten Sukabumi mulai diupayakan dalam pengembangan energi

alternatif yaitu biogas.

2.6. Pemasaran Hasil Ternak

Pemasaran sapi potong dan kerbau dari peternak di Kabupaten

Sukabumi saat ini secara umum dipusatkan melalui pemasaran di pasar

hewan. Terdapat dua pasar hewan yang dikembangkan oleh Dinas

Peternakan dan Dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan Kabupaten

Sukabumi yaitu di Kecamatan Curugkembar dan Kecamatan Parungkuda

(Bojongkokosan).

2.7. Sarana dan Prasarana Pelayanan Teknis

Sarana dan prasarana pelayanan teknis dalam pengembangan ternak

sapi potong dan kerbau di Kabupaten Sukabumi meliputi :

1. UPTD Pembibitan, terdapat di Kecamatan Parungkuda (Bojongkokosan).

UPTD Pembibitan di Kabupaten Sukabumi dibentuk dalam rangka

mendukung ketersediaan benih dan bibit ternak berkualitas dalam jumlah

Page 18: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 17

yang cukup, mudah diperoleh dan dijangkau serta terjamin kontinuitasnya

dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal.

2. Rumah Potong Hewan (RPH), di Kabupaten Sukabumi terdapat satu RPH

yaitu di Kecamatan Parungkuda (Bojongkokosan).

3. Tempat Potong Hewan (TPH), di Kabupaten Sukabumi terdapat 3 TPH

yaitu di Kecamatan Cisaat, Cibadak and Palabuhanratu.

4. PUSKESWAN, merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Dinas

Peternakanyang memberikan pelayanan di bidang kesehatan hewan. Di

Kabupaten Sukabumi, terdapat empat Puskeswan terdapat di Kecamatan

Sukabumi, Cicurug, Palabuhanratu dan Sagaranten.

5. Pos Inseminasi Buatan yang tersebar merata di Kabupaten Sukabumi.

2.8. Program dan Kegiatan Pembangunan Peternakan

Pelaksanaan kegiatan strategis untuk pembangunan peternakan di

Kabupaten Sukabumi melalui 2 program yaitu Program Peningkatan

Ketahanan Pangan dan program Pengembangan Agribisnis.

Anggaran untuk pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan

sebesar Rp. 1.430.974.250,00 yang digunakan untuk melaksanakan 9

kegiatan, yakni :

1) Peningkatan Kualitas Ternak dan Produksi Hasil Ternak Ruminansia,

dengan anggaran sebesar Rp. 227.000.000,00.

2) Pengembangan Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak, dengan

anggaran sebesar Rp. 110.000.000,00.

3) Penunjang Kegiatan Percepatan Kawasan/Cluster Peternakan, dengan

anggaran sebesar Rp. 74.199.750,00.

4) Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesmavet, dengan anggaran

sebesar Rp. 183.000.000,00.

5) Peningkatan Kualitas Ternak dan Produksi Hasil Ternak Non Ruminansia,

dengan anggaran sebesar Rp. 207.500.000,00.

Page 19: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 18

6) Pelayanan Pemeliharaan Sarana, dengan anggaran sebesar Rp.

116.500.000,00.

7) Pemeriksaan Laboratorium dan Pelayanan Kesehatan Hewan, dengan

anggaran sebesar Rp. 41.000.000,00.

8) Pengembangan Peternakan Di Jawa Barat Biaya Operasional dan

Pelatihan Kabupaten (Persiapan, CPCL, Honorarium Panitia Pengadaan,

Perencanaan, Pengawasan, Honorarium Perencana Teknis, Pembinaan,

Evaluasi dan Pelaporan), dengan anggaran sebesar Rp. 90.000.000,00.

9) Pembangunan dan Peralatan RPH Kepada Kabupaten Sukabumi untuk

Rehab Gedung, Fasilitasi Air Bersih, Penanganan Limbah, Peralatan

RPH), dengan anggaran sebesar Rp. 381.774.500,00.

Anggaran untuk pelaksanaan Program Pengembangan Agribisnis

sebesar Rp. 174.605.000,00 melalui kegiatan,Sarana, Promosi, Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Peternakan dengan anggaran sebesar Rp.

174.605.000,00.

Page 20: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 19

BAB III

RENCANA TINDAK

3.1. Pengembangan Kawasan Agribisnis Berbasis Peternakan

Pengembangan kawasan agribisnis berbasis peternakan di Kabupaten

Sukabumi telah di tetapkan menjadi tiga zona yakni Zona inti, zona penyangga

dan zona pendukung. Zona inti adalah Kecamatan Purabaya, Zona

penyangga ; Kecamatan Nyalindung, Pabuaran, Sagaranten, tegalbuleud,

Cidolog, Cibitung, Surade dan Ciracap. Adapun zona pendukung ditetapkan

Curugkembar, Jampangtengah, Cikembar, Gegerbitung dan Ciemas.

(diusulkan Cibadak, Kadudampit, Parungkuda dan Cicurug ).

Gambar 1. Peta Kawasan Agribisnis Berbasis Peternakan

Page 21: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 20

3.1.1. Zona Inti

Fokus akselerasi Program Swasembada daging Sapi dan Kerbau

dengan akselerasi penambahan populasi pada lokasi Kagrisnak melalui pola

swadaya difokuskan di Desa Pagelaran Kecamatan Purabaya sebagai

kecamatan inti. Kecamatan Purabaya dipilih selain memiliki potensi hijauan

dengan status lahan HGU yang saat ini statusnya kurang bermanfaat, juga

dikarenakan budaya masyarakat untuk beternak sapi potong cukup baik.

Gambar 2. Zona Inti kampung ternak Desa Pagelaran Kec. Purabaya

Fokus pembangunan peternakan pada zona inti adalah :

a. Zona inti sebagai sentra pembibitan ternak sapi potong dan kerbau

dengan kualitas unggul

b. Sebagai sentra pembesaran dan penggemukan ternak melalui pola

kemitraan antara investor dan peternak dengan bakalan menjaring hasil

IB dari masyarakat

c. Zona inti sebagai pusat pelatihan bagi para peternak di wilayah lain

khususnya untuk ternak sapi potong dan kerbau.

Page 22: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 21

Untuk menunjang penunjukkan kecamatan Purabaya sebagai zona inti maka

diperlukan intervensi pemerintah untuk melakukan kegiatan pembangunan

minimal sebagai berikut :

a. Pembangunan infrastruktur jalan desa yang menghubungkan ibukota

kecamatan dengan Desa Pagelaran sepanjang 5 km.

b. Pembangunan drainase pada lokasi peternakan

c. Pengolahan limbah ternak bahkan jika memungkinkan disertai instalasi

bio gas

d. Pengembangan pakan ternak

e. Sumur artesis sebagai penunjang kebersihan kandang

f. Sarana Pos kesehatan desa (poskesdes) untuk menunjang kesehatan

para peternak.

g. Sarana posluhdes sebagai sentra informasi dan teknologi bagi para

peternak.

h. Penumbuhan P4S (Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya)

i. Pemindahan UPTD Pembibitan dari Kecamatan Parungkuda ke lokasi

zona inti

3.1.2. Zona Penyangga

Zona penyangga terdiri dari ; Kecamatan Pabuaran, sagaranten,

tegalbuleud, Cidolog, Cibitung, Surade dan Ciracap. Zona penyangga

diarahkan untuk menjadi kecamatan yang mendukung keberadaan zona inti.

Pada pembagian zona harus pula diiringi dengan pembagian tugas,

berdasarkan perencanaan awal pembagian peran tersebut direncanakan

sebagai berikut :

Pabuaran : sentra budidaya kerbau

Sagaranten : Pembibitan

Tegalbuleud : Pembibitan sapi lokal dan kerbau

Cidolog : Pembibitan

Cibitung : Pembibitan

Page 23: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 22

Surade : Pembibitan dan Penggemukan

Ciracap : Pembibitan

3.1.3. Zona Pendukung

Adapun zona pendukung ditetapkan Curugkembar, Jampangtengah,

Cikembar, Gegerbitung dan Ciemas. (diusulkan Cibadak, Cicurug dan

Parungkuda).

Curugkembar : Pemasaran

Jampangtengah : Penyedia pakan hijauan

Cikembar : penyedia pakan hijauan dan direncanakan sebagai

calon lokasi pabrik pakan ternak/konsentrat

Gegerbitung : Penyedia pakan hijauan

Ciemas : penyedia pakan konsentrat (ubi kayu)

Cibadak : Pemasaran (RPH)

Parungkuda : Pemasaran dan RPH

Cicurug : Feed Plot and Marketing centre

3.2. Strategi Penambahan Populasi Sapi dan Kerbau

3.2.1. Akselerasi Penambahan Populasi Sapi dan Kerbau

Harapan Kabupaten Sukabumi untuk meraih mimpi swasembada

daging sapi dan kerbau sangat mungkin untuk dicapai namun pembatasan

waktu sampai tahun 2019 hanya sebatas mimpi indah, jika tidak diimbangi

dengan nilai pembiayaan. Pertumbuhan populasi regular disajikan pada

Tabel 9.

Page 24: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 23

Tabel 9. Pertumbuhan Populasi Sapi dan Kerbau Regular

No Tahun

Sapi Kerbau Jumlah Populasi

Reguler Reguler Reguler

1 Juni 2012 18,772.00 11,587.00 30,359.00

2 Des 2012 20,897.00 11,703.00 32,600.00

3 2013 21,523.91 11,820.00 33,344.00

4 2014 22,169.63 11,938.00 34,108.00

5 2015 22,834.72 12,057.00 34,892.00

6 2016 23,519.76 12,178.00 35,698.00

7 2017 24,225.35 12,300.00 36,525.00

8 2018 24,952.11 12,423.00 37,375.00

9 2019 25,700.67 12,547.00 38,248.00

Pada Tabel di atas nampak bahwa nilai pertumbuhan sapi per tahun

rata-rata hanya 3 % sedangkan pada ternak kerbau hanya 0,99 %. Hal ini

disebabkan rendahnya motivasi masyarakat pelaku peternakan untuk

membudidayakan ternak lebih intensif, serta rendahnya minat swasta untuk

menekuni bidang usaha peternakan.

Cita-cita swasembada daging sapi dan kerbau dapat terealisasi apabila

dilakukan akselerasi melalui intervensi berbagai kegiatan, tentu dengan

mempertimbangkan kemampuan anggaran kabupaten, propinsi dan nasional.

Prognosa pertumbuhan sapi dan kerbau melalui akselerasi disajikan pada

Tabel berikut.

Page 25: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 24

Tabel 10. Pertumbuhan Populasi Sapi dan Kerbau Akselerasi

No Tahun

Sapi Kerbau Jml Populasi Jml Populasi

Reguler Akselerasi Reguler Akselerasi Reguler Akselerasi

1 Juni 2012 18,772.00

18,772.00

11,587.00

11,587.00

30,359.00

30,359.00

2 Des 2012 20,897.00

20,897.00

11,703.00

11,703.00

32,600.00

32,600.00

3 2013 21,523.91

23,615.00

11,820.00

11,920.00

33,344.00

35,535.00

4 2014 22,169.63

24,978.00

11,938.00

12,039.00

34,108.00

37,017.00

5 2015 22,834.72

26,419.00

12,057.00

12,160.00

34,892.00

38,579.00

6 2016 23,519.76

27,943.00

12,178.00

12,282.00

35,698.00

40,225.00

7 2017 24,225.35

29,555.00

12,300.00

12,405.00

36,525.00

41,960.00

8 2018 24,952.11

31,260.00

12,423.00

12,529.00

37,375.00

43,789.00

9 2019 25,700.67

33,064.00

12,547.00

12,654.00

38,248.00

45,718.00

Dari tabel di atas Nampak bahwa nilai pertumbuhan sapi melalui akselerasi

mengalami peningkatan dari 3 % menjadi 5,77 %, sedangkan angka

pertumbuhan akselerasi pada ternak kerbau dari 0,99 % menjadi 1,1 %.

Akselerasi tersebut direalisasikan melalui intervensi kegiatan sebagai berikut :

APBD Kabupaten Sukabumi

a. Hibah / bansos pada kelompok sebanyak 1 kelompok melalui dana

APBD

b. Penambahan populasi ternak berbasis kemitraan melalui dana APBD

c. Pengadaan ternak Ruminansia Berbasis Sekolah Lapang Kagrisnak

d. Inseminasi Buatan melalui dana APBD Kabupaten

e. Pemberdayaan UPTD pembibitan dengan dana APBD Kabupaten

f. Penjaringan hasil Inseminasi Buatan dengan dana APBD

Page 26: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 25

APBD Propinsi Jawa Barat

g. Inseminasi Buatan melalui dana APBD propinsi

h. Pemberdayaan UPTD pembibitan dengan dana APBD propinsi

i. Pengembangan Kawasan ternak sapi potong melalui Bantuan Propinsi

APBN

j. Penambahan populasi melalui dana APBN

k. Penambahan populasi melalui dana APBN Dekonsentrasi 2 kelompok

l. Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) 1 kelompok melalui dana

APBN

m. Integrasi ternak ruminansia dalam mendukung pengembangan

kawasan APBN

n. Penjaringan betina produktif melalui dana APBN

o. Insentif betina bunting melalui dana APBN

Swasta

p. APBN tumpangsari perkebunan pada BUMN

q. Investasi penggemukan sapi potong swasta

3.2.2. Pola Penambahan Populasi

Penambahan populasi ternak sapi potong dan kerbau dengan cara

bantuan langsung ke masyarakat, berdasarkan pengalaman tahun 2005-2010,

2010-2012 dampaknya sangat lambat, karena rendahnya tingkat amanah /

rasa memiliki atas bantuan-bantuan pemerintah serta CPCL penerima

bantuan pemerintah yang terkendala oleh kebijakan lainnya.

Pola penambahan populasi harus dimodifikasi dengan beberapa pola yang

harus disepakati antara kelompok penerima, UPTD sebagai Pembina

lapangan dan UPTD Pembibitan, pola yang dapat dikembangkan :

a. Kelompok yang dianggap amanah atau memenuhi kriteria sebagai

penerima bantuan digunakan sebagai inti, sedangkan para peternak

Page 27: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 26

penerima lainnya sebagai plasma. Tanggungjawab jumlah populasi

dan target penambahan populasi per tahun menjadi tanggungjawab

kelompok inti. Jangka waktu plasma untuk memperoleh manfaat

selama dua tahun, jika satu plasma sudah berkewajiban

mengembalikan maka ternak tersebut akan digulirkan ke plasma

lainnya.

b. Belanja ternak menjadi belanja modal yang selanjutnya dikerjasamakan

dengan kelompok pembibitan. Ketika kelompok berkewajiban

mengembalikan, maka ternak yang statusnya asset UPTD pembibitan

akan dipindahkan ke kelompok lainnya. Pola ini mirip dengan pola

rearing, yang menjadi hambatan adalah sulitnya mencari kelompok

yang akan dijadikan mitra

c. Mengarahkan pola hibah bansos yang bersumber dari dana aspirasi

dewan pada lokasi-lokasi yang telah diarahkan dan dipetakan oleh

dinas. Bansos tersebut akan terus didampingi dan dibina selama lima

tahun berturut-turut. Pengadaan bibit ternak diwajibkan berasal dari

luar Kabupaten Sukabumi.

Pola I

Dinas Peternakan Kelompok

Inti

Plasma

Plasma

Plasma

Page 28: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 27

Pola II

3.2.3. Pola UPTD pembibitan

UPTD pembibitan sebagai fasilitas peternakan daerah bertugas untuk

menyediakan bibit ternak yang berkualitas. Ternak yang dihasilkan diwajibkan

untuk sebagai bahan bakalan atau sebagai bibit hanya untuk di Kabupaten

Sukabumi, sehingga bisa mengakselerasi penambahan populasi ternak.

Pola penjualan atau lelang hasil pembibitan agar ternak tetap di

Kabupaten Sukabumi bisa dilakukan dengan berbagai cara, yakni :

a. Lelang langsung bagi masyarakat

b. Lelang untuk para feedploter (pengusaha penggemukan) di Kabupaten

Sukabumi

c. Lelang untuk para pengusaha yang terbiasa menjadi mitra pengadaan

ternak

d. Atau, kerjasama dengan para investor pembibitan dan penggemukan

untuk berinvestasi di Kabupaten Sukabumi dengan bibit atau bakalan

bersumber dari UPTD pembibitan.

3.3. Struktur Organisasi Pembangunan Kawasan Agribisnis

Berbasis Peternakan

Swasembada daging sapi dan kerbau yang direalisasikan dalam wujud

pembangunan kawasan agribisnis berbasis peternakan merupakan pekerjaan

besar yang harus didukung oleh berbagai pihak sehingga diperlukan

Dinas Peternakan UPTD Pembibitan

Belanja Modal

Bagi Hasil dengan

kelompok

Page 29: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 28

pembagian peran. Struktur organisasi PSDSK di Kabupaten Sukabumi

sebagai berikut :

Pelindung : Bupati Sukabumi

Wakil Bupati Sukabumi

Penasihat : Ketua DPRD Kab. Sukabumi

Ketua : Sekretaris Daerah

Wakil Ketua : Kepala Dinas Peternakan

Sekretaris : Kepala BP4K

Bidang perencanaan dan pelaporan

a. Kabid Ekonomi

b. Kasubag Program Disnak

Bidang Produksi dan Kelembagaan

a. Bidang Ruminansia

b. Bidang Kelembagaan BP4K

c. Bidang Penyelenggaraan penyuluhan BP4K

Bidang Kesmavet

a. Bidang Kesmavet Disnak

b. Fungsional dokter hewan

c. Fungsional Inseminator

Bidang Sarana Prasarana dan Pemasaran Hasil

a. Bidang SPPH Dinak

b. Bidang Pemasaran Diskoperindag

c. Bidang Koperasi Diskoperindag

Page 30: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 29

Bidang Teknis

a. Sekretaris Dinas Peternakan

b. Kasubid Ekonomi Primer

c. Kasie Pengembangan Perkebunan

d. Kasie Padi Palawija Dinas Pertanian

e. Perum Perhutani

f. Fungsional Penyuluh Pertanian

g. LPPM UMMI

h. UPTD pembibitan

i. UPTD RPH

j. UPTD Pasar Hewan

k. PT. Karyana Gita Utama

3.3. Strategi Penjaminan Ketersediaan pakan

3.3.1. Pakan Hijauan

Penggunaan lahan di Kabupaten Sukabumi diantaranya mencakup

lahan pengangonan, namun saat diklarifikasi pada tahun 2012 lahan tersebut

sudah tidak ada di tingkat desa. Sehingga diperlukan strategi untuk

penyediaan pakan hijauan. Kebutuhan pakan hijauan ternak sapi potong dan

kerbau saat dilakukan akselerasi di Kabupaten Sukabumi adalah sebagai

berikut :

Jampangtengah : Penyedia pakan hijauan limbah jagung ke zona inti

kecamatan Purabaya dan Nyalindung

Pabuaran : Penyedia pakan hijauan limbah jagung

Gegerbitung : Supplier Hay untuk lokasi Nyalindung dan Purabaya

Page 31: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 30

Strategi penyediaan pakan hijauan yang akan dilaksanakan melalai pola

kerjasama sebagai berikut :

penyediaan pakan lainnya melalui pola kerjasama penanaman hijauan

antara masyarakat dengan PERHUTANI

Kerjasama penanaman hijauan dengan Perkebunan.

Strategi lainnya melalui pola barter antara limbah ternak (pupuk kandang)

dengan jerami padi.

Page 32: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 31

3.3.2. Pakan Konsentrat

Kebutuhan pakan konsentrat saat ini disupply oleh beberapa

perusahaan dari luar, adapun pabrik pakan yang ada saat ini di wilayah

Sukabumi Utara dimanfaatkan oleh ternak sapi perah. Kebutuhan pakan

konsentrat direncanakan akan dipenuhi oleh dua kecamatan dengan

memanfaatkan asset yang sudah ada.

Cikembar : Penyedia pakan konsentrat akan mensupply kebutuhan

pakan konsentrat ke kecamatan Purabaya, Nyalindung,

Sagaranten dan Cidolog. Pabrik direncanakan dengan

memanfaatkan asset Dinas Pertanian yakni Pabrik

jagung.

Ciemas : Penyedia pakan konsentrat untuk kecamatan Ciracap,

Surade, Cibitung, Tegalbuleud

3.4. Sumber Daya Manusia (SDM)

3.4.1. SDM peternak

SDM peternak sapi potong dan kerbau saat ini didominasi oleh

masyarakat yang rata-rata hanya lulusan SD serta kompetensi keterampilan

pada bidang peternakan yang sangat terbatas. Masalah SDM harus menjadi

tugas Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian bekerjasama dengan Dinas

Pendidikan. Kegiatan yang harus dilakukan adalah :

a. Sekolah lapang Kagrisnak dengan materi keterampilan pembibitan sapi

potong sampai dengan melahirkan, yang dikolaborasikan dengan

pendidikan kesetaraan baik paket A, B maupun Paket C.

b. Kursus penggemukan sapi

c. Kursus teknologi pembuatan pakan ternak

d. Pemberdayaan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes)

e. Pembentukan P4S peternakan di Kecamatan Purabaya, Nyalindung,

Pabuaran, Tegalbuleud dan Ciracap

Page 33: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 32

- Purabaya P4S pembibitan ternak dan pengolahan limbah

- Nyalindung P4S penggemukan sapi potong

- Pabuaran P4S pembibitan kerbau

- Tegalbuleud P4S pembibitan ternak sapi lokal

- Ciracap P4S pembibitan ternak sapi potong

3.4.2. SDM Petugas

SDM Petugas ternak adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan

dan reproduksi ternak sapi potong dan kerbau terhadap masyarakat di

Kabupaten Sukabumi. Kondisi tahun 2011 petugas ternak tersebut terdiri

dari :

- Inseminator sebanyak 16 orang,

- Penyuluh pertanian berkeahlian peternakan 29 orang

- Petugas dinas (dokter hewan) 8 orang

Seorang inseminator idealnya harus melayani 4 kelompok peternak,

jika jumlah kelompoktani yang bergerak dibidang peternakan saat ini

jumlahnya 138 kelompoktani maka petugas IB yang dibutuhkan sebanyak 35

orang sehingga kekurangan petugas sebanyak 29 orang. Tugas ini harus

ditangani oleh Dinas Peternakan, Badan Kepegawaian Daerah, dan Balai

Besar Pelatihan Peternakan dibawah Kementerian Pertanian.

Penyuluh pertanian berkompetensi peternakan 1 orang penyuluh

membina 6-7 kelompoktani 138 kelompoktani yang berusaha di bidang

peternakan dengan jumlah anggota 5.504 RTP, menurut jumlah penyuluh

seharusnya sudah mencukupi namun penyuluh saat ini di sebar tidak hanya

pada lokasi ternak sapi potong dan kerbau, akan tetapi ditempatkan juga pada

lokasi sapi perah dan lokasi peternakan non ruminansia. Jumlah penyuluh

berkompetensi peternakan idealnya harus ditambah minimal 15 orang untuk

melayani semua sentra peternakan.

Page 34: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 33

Petugas dinas (dokter hewan), jumlah ideal 1 dokter hewan 1

kecamatan, jika jumlah sentra sapi potong dan kerbau ada 18 kecamatan

maka jumlah dokter hewan minimal 18 orang belum termasuk kecamatan

yang menjadi sentra ternak kambing, sapi perah dan unggas. Dalam rangka

mewujudkan swasembada daging minimal jumlah dokter hewan yang

dibutuhkan sebanyak 40 orang sehingga kekurangan yang harus dipenuhi

minimal sebanyak 32 orang.

3.6. Penanganan Penyakit Hewan

Usaha peternakan tidak terlepas dari masalah penyakit ternak,

sehingga usaha peternakan perlu didukung oleh sarana kesehatan hewan.

Penanganan penyakit tersebut akan ditangani melalui peningkatan kapasitas

kantor UPTD merangkap menjadi Poskeswan khususnya pada 18 kecamatan

lokasi sentra produksi. Apabila UPTD belu memiliki bangunan maka kegiatan

poskeswan akan bekerjasama dengan bangunan BP4K. Kegiatan yang akan

dilaksanakan adalah :

a. Fasilitasi pengobatan pada lokasi Kagrisnak

b. Peningkatan kapasitas UPTD sebagai Poskeswan

c. Pengadaan sarana prasarana poskeswan

3.7. Pengelolaan Limbah

Green economy begitulah statement pembangunan saat ini,

penyumbang efek gas rumah kaca terbesar kedua divonis sector pertanian

dan peternakan. Atas dasar fenomena tersebut maka perlu focus

penanganan limbah ternak sapi dan kerbau, diantaranya melalui kegiatan :

a. Pengelolaan limbah ternak menjadi bio gas

b. Pengelolaan limbah ternak menjadi energy listrik

c. Pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk organik

d. Percontohan pengelolaan limbah pada UPTD pembibitan

Page 35: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 34

3.8. Pemasaran Hasil Ternak

Pemasaran hasil ternak yang ada di masyarakat saat ini untuk hasil

penggemukan dan pembibitan di jual kepada tengkulak dan di pasar hewan.

Pasar hewan yang tersedia saat ini yakni : pasar hewan curugkembar dan

pasar hewan parungkuda. Mekanisme penjualan pada tengkulak

mengakibatkan harga yang diterima oleh para peternak tidak optimal sehingga

tidak memperoleh keuntungan yang layak. Ternak yang dijual kepada para

tengkulak saat ini tidak hanya pejantan, namun terkadang betina yang masih

produktif bahkan pedet hasil IB. Oleh karena itu diperlukan intervensi

pemerintah melalui berbagai kegiatan sebagai berikut :

a. Pembangunan pasar khewan

b. Penyelamatan betina produktif

c. Penjaringan hasil IB

d. Mendorong pihak swasta yang bergerak dibidang penggemukan di

Kabupaten Sukabumi untuk membeli ternak hasil IB.

3.9. Sarana Prasana Pelayanan Peternakan

Kegiatan usaha peternakan yang dilakukan oleh masyarakat ataupun

investor swasta harus ditunjang dengan fasilitasi pemerintah sehingga investor

maupun masyarakat merasa nyaman untuk melakukan kegiatan usaha.

Sarana prasarana yang harus ada diantaranya :

a. Laboratorium

b. UPTD pembibitan

c. UPTD / Pos Keswan setiap kecamatan pada 18 kecamatan

d. Rumah Potong Khewan standar internasional

3.10. Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan peternakan perlu ditunjang oleh pembangunan

infrastruktur lainnya dengan tujuan untuk menekan biaya operasional baik

dalam pengadaan sarana produksi maupun dalam pemasaran hasil. Lokasi

kegiatan peternakan saat ini berkembang jauh dari pusat pertumbuhan yang

Page 36: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 35

sebagian besar belum tersentuh oleh jaringan infrastruktur khususnya jalan.

Pembangunan infrastruktur pada pembangunan peternakan sapi potong dan

kerbau yang dibutuhkan adalah :

a. Pembangunan jalan desa khususnya pada kecamatan yang dijadikan

zona inti (Kecamatan Purabaya)

b. Pembangunan jalan produksi pertanian (dari jalan desa menuju lokasi

produksi (DAK pertanian)

c. Pembangunan saluran drainase pada lokasi peternakan

d. Sumur artesis sebagai penunjang kebersihan kandang pada lokasi

sentra produksi peternakan (APBN)

Page 37: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 36

BAB IV

KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN

4.1. Program dan Kegiatan Pembangunan Peternakan

Program dan kegiatan secara lengkap disajikan pada roadmap rencana

tindak kawasan agribisnis berbasis peternakan yang dikerjakan oleh berbagai

organisasi perangkat daerah di Kabupaten Sukabumi dengan berbagai

sumber anggaran disajikan pada Lampiran 1.

Program dan kegiatan pembangunan kawasan agribisnis berbasis

peternakan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 11. Daftar Kegiatan Pembangunan Peternakan

No Nama Kegiatan Volume/Tahun Sumber Biaya

OPD

A Penambahan Populasi

1 Hibah / bansos pada kelompok sebanyak 2 kelompok melalui dana APBD

14 ekor APBD Kab Disnak

2 Penambahan populasi ternak berbasis kemitraan melalui dana APBD

60 ekor APBD Kab Disnak

3 Pengadaan ternak Ruminansia Berbasis Sekolah Lapang Kagrisnak

25 ekor APBD Kab Disnak

4 Optimalisasi Inseminasi Buatan melalui dana APBD Kabupaten

3000 straw APBD Kab Disnak

5 Pemberdayaan UPTD pembibitan 2013-2014

1 Unit APBD Kab Disnak

6 Optimalisasi Inseminasi Buatan melalui dana APBD propinsi

4000 straw APBD Prop Disnak

7 Pemberdayaan UPTD pembibitan 2013-2014

1 Unit APBD Prop Disnak

8 Pengembangan Kawasan Ternak Sapi Potong melalui Bantuan Propinsi

60 ekor APBD Prop Disnak

9 Penjaringan hasil Inseminasi Buatan dengan dana APBD

200 ekor APBD Kab Disnak

10 Penambahan Populasi dana APBN pola Bansos

25 ekor APBN Disnak

Page 38: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 37

No Nama Kegiatan Volume/Tahun Sumber Biaya

OPD

11 Penambahan populasi melalui dana APBN Dekonsentrasi 2 kelompok

66 ekor APBN Disnak

12 Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) 1 kelompok melalui dana APBN

35 ekor APBN Disnak

13 Integrasi ternak ruminansia dalam mendukung pengemba-ngan kawasan

30 ekor APBN Disnak

14 Penjaringan betina produktif 100 ekor APBN Disnak

15 Insentif betina bunting 1350 ekor APBN Disnak

16 Optimalisasi INKA 5 Kelompok APBN Disnak

17 APBN tumpangsari perkebunan & ternak sapi pada prkebunan BUMN

200 ekor APBN Disnak

18 Peningkatan Reproduksi sapi local

100 ekor APBD Prop Disnak

19 Sarjana Membangun Desa

20 LM3

B Koordinasi Tim Pembangunan Peternakan Kawasan Agribisnis Berbasis Peternakan

21 Koordinasi tim PSDSK melalui Pengembangan Kagrisnak

1 paket APBD Disnak

C Sumberdaya Manusia

22 Sekolah lapang Kagrisnak Setara paket A, B maupun Paket C.

850 orang APBD BP4K

23 Kursus tani 14 paket APBD BP4K 24 Pemberdayaan Pos Penyuluhan

Desa (Posluhdes) 2 unit APBN BP4K

25 Pembentukan P4S Peternakan sapi potong 2014-2019

1 Unit APBN BP4K

26 Penambahan tenaga inseminator 6 Orang APBD BKD

27 Penambahan tenaga penyuluh kompetensi peternakan

3 Orang APBD BKD

28 Penambahan tenaga dokter hewan

7 orang APBD BKD

29 Pelatihan tenaga inseminator swadaya

5 orang APBN Disnak /BBPP

30 Pelatihan tenaga penyuluh swadaya kompetensi peternakan

10 orang/tahun APBN BP4K/PMPSDMP

D Pengelolaan Pakan

31 Intensifikasi lahan pertanian tumpangsari pakan hijauan

10 klp/tahun APBD Disnak

32 Bantuan kebun rumput 2 ha/tahun APBN Disnak 33 Teknologi Pengawetan pakan 2 klp/tahun APBD Disnak

Page 39: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 38

No Nama Kegiatan Volume/Tahun Sumber Biaya

OPD

34 Kursus tani penggemukan sapi (Peningkatan bobot berat badan melalui teknologi pakan)

1 Paket/ 20 Peternak

APBD Prop BP4K

35 Pengadaan sarana pabrik konsentrat (pabrik jagung cikembar)

1 Paket APBN Disnak

36 Pengadaan sarana pabrik konsentrat (RMU Distan Ciemas)

1 paket APBN Disnak

E Pengelolaan Limbah Peternakan

37 Pengelolaan limbah ternak menjadi bio gas

18 Unit APBD BLH

38 Pengelolaan limbah ternak menjadi energy listrik

18 Unit APBN BLH

39 Pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk organic

18 Unit APBD prop Disnak

40 Percontohan pengelolaan limbah pada UPTD pembibitan

1 Unit APBN Disnak

F Penanganan PHMS

41 Fasilitasi pengobatan pada lokasi Kagrisnak

2 jenis APBD Disnak

42 Pengadaan sarana prasarana poskeswan

2 paket APBN Disnak

G Pemasaran

43 Pembangunan pasar khewan 1 Unit DAK Diskoperindag

44 Temu usaha dengan investor penggemukan sapi

1 kali APBD Disnak

H Sarana Prasarana

45 Peningkatan Kapasitas Laboratorium

1 paket APBD Prop Disnak

46 Pembangunan Laboratorium di Kec. Zona inti

1 paket APBN Disnak

47 UPTD Pembibitan 1 Paket APBD Kab/ Prop

Disnak

48 Poskewan pada 15 kecamatan (3 Kec sudah ada)

3 Paket APBD DAK Disnak

49 Peningkatan Kapsitas RPH standar internasional Parungkuda

1 Paket APBN Disnak

Page 40: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 39

No Nama Kegiatan Volume/Tahun Sumber Biaya

OPD

50 Fasilitasi optimalisasi RPH Cibadak

1 paket APBD Disnak

51 Fasilitasi optimalisasi RPH parungkuda

1 Paket APBN Disnak

52 Relokasi RPH Cisaat 1 Paket APBD/DAK Disnak

H Infrastruktur

53 Pembangunan jalan desa pada kecamatan zona inti

5 km APBD prop DPU

54 Jalan Produksi 2 km APBD DAK Disnak

55 Sumur artesis pada lokasi sentra produksi

2 Unit APBN Disnak

4.2. Strategi pembiayaan

Pembiayaan peternakan tidak bisa hanya mengandalkan anggaran

pemerintah, jumlah anggaran pemerintah sangat terbatas jumlahnya

sehingga diperlukan intervensi pihak lain. Penambahan populasi di

Kabupaten Sukabumi misalnya tidak akan tercapai sesuai target 50.000 ekor

tahun 2011 dari revisi cita-cita 100.000 ekor jika tidak disertai investasi swasta

dan kerjasama dengan BUMN untuk tumpangsari perkebunan dengan ternak.

Tabel 12. Pembagian Peran Pembiayaan (000)

No Tahun APBD Kab APBD Prop

APBN BUMN (juta)

Swasta (juta)

1 2013 8.310 7.340 8.594,5 1.600

2 2014 6.530 6.845 11.244,5 2.000 5.500

3 2015 6.469 5.990 9.744,0 2.150 5.800

4 2016 7.150 6.400 10.465 2.300 6.100

5 2017 7.850 7.100 11.575 2.500 6.500

6 2018 8.560 7.950 12.680 2.680 6.900

7 2019 9.375 8.850 13.875 2.830 7.300

Untuk lebih lengkapnya rincian pembiayaan disajikan dalam roadmap.

Page 41: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 40

BAB V

KESIMPULAN

Pembangunan peternakan tidak bisa dilakukan sendiri oleh Dinas

peternakan, namun diperlukan kerjasama dengan pihak lain. Sehingga

koordinasi dengan berbagai instansi baik instansi pemerintah maupun swasta

perlu terus dibina. Pada rencana tindak kawasan agribisnis berbasis

peternakan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

- Kerjasama antar bidang perlu ditingkatkan, kegiatan swasembada

daging bukanlah milik dinas peternakan bidang produksi namun juga

milik bidang kesmavet, bidang SPPH, UPTD pembibitan, UPTD pasar

Hewan juga UPTD RPH.

- Anggaran APBD kabupaten sangat terbatas jumlahnya sehingga

diperlukan pembagian peran antara kabupaten, propinsi dan pusat

untuk merealisasikan kawasan agribisnis berbasis peternakan.

- Peningkatan kapasitas peternak diperlukan kerjasama dengan para

penyuluh pertanian berkompetensi peternakan.

- Peningkatan SDM peternak yang rata-rata hanya berpendidikan SD

harus ditangani melalui kerjasama dengan pihak Dinas Pendidikan

melalui SL Kagrisnak berbasis kesetaraan baik dengan Paket A, B

maupun Paket C.

- Perbaikan infrastruktur pada lokasi sentra peternakan diperlukan

kolaborasi antara Dinas Peternakan dengan Dinas Pekerjaan Umum.

- Penambahan petugas baik inseminator, dokter hewan dan penyuluh

pertanian berkompetensi peternakan diperlukan koordinasi dengan

badan kepegawaian daerah.

- Penambahan populasi ternak untuk mencapai swasembada daging

sapi dan kerbau misalnya sangat dibutuhkan investasi pihak swasta

dan peran BUMN yang bergerak dibidang perkebunan untuk

mengkolaborasikan antara lahan perkebunan dengan ternak sapi.

Page 42: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 41

Pola Kerjasama, Businessplan dan Rencana Pengembangan Kawasan

UPTD Pembibibitan

UPTD pembibitan dan pakan ternak

Tugas pokok :

- Menyediakan bibit ternak berkualitas (sapi potong, sapi perah, kerbau,

domba kambing, kelinci dan ternak lainnya)

- Menyediakan bakalan berkualitas

- Menyediakan pakan ternak berkualitas

- Melakukan riset pembibitan, penggemukan dan pakan ternak

- Menyelenggarakan pelatihan peternakan (pembibitan dan

penggemukan) dengan masyarakat

- Menjalin kerjasama pembibitan dengan masyarakat sekitar.

Businessplan UPTD Pembibitan

Businessplan UPTD pembibitan disajikan pada lampiran dalam format excel.

Pola kerjasama

Masyarakat/Petani

Pola kerjasama yang akan dikembangkan di UPTD pembibitan adalah ; pola

kerjasama dengan kelompok melalui pemilihan anggota yang dipilih oleh team

independent tanpa campur tangan UPTD, KCD, PTCD maupun para

penyuluh. Wilayah kerjasama yang akan dikembangkan dimulai dari wilayah

Purabaya, Nyalindung dan Pabuaran.

Bentuk kerjasama yang akan dikembangkan yakni :

a. Kerjasama pembibitan berbagai jenis ternak

b. Kerjasama penggemukan

c. Kerjasama pakan hijauan

Page 43: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 42

Kerjasama Swasta

Kerjasama lainnya yakni dengan pihak swasta dalam hal ; pemasaran ternak

hasil penggemukan, pemasaran bibit berkualitas, maupun fasilitasi untuk

investasi peternakan.

Rencana pengembangan kawasan

Rencana pengembangan kawasan di mulai di Kecamatan Purabaya pada

tahun 2014 sampai dengan tahun 2015. Rencana pengembangan kawasan

meliputi :

- Pembangunan UPTD Pembibitan dan pakan ternak

- Kawasan budidaya dan penggemukan

- Kawasan pengembangan pakan

- Kawasan pengembangan pakan ternak

- Kawasan pengembangan investasi peternakan

- Kawasan agrowisata berbasis peternakan

- Pengembangan infrastruktur penunjang

o Pelayanan kesehatan khewan

o Pelayanan inseminasi buatan

o Pendidikan Peternakan

- Pemetaan sarana produksi peternakan.

Page 44: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 43

Gambar . Peta Kelembagaan tani kecamatan Purabaya

a. UPTD pembibitan pembibitan akan dibangun dengan luas areal 50 ha

yang terdiri dari berbagai fasilitas………………. Terletak di desa

purabaya kecamatan Purabaya

b. Kawasan penggemukan dan pembibitan

c. Lokasi pengembangan pakan

o Pengembangan kebun rumput

o Pengembangan jagung

o Pengembangan tanaman ubi kayu

o Pengembangan padi (jerami bahan hay/silase)

d. Lokasi kawasan pengembangan peternakan bagi investor

e. Lokasi agrowisata

f. Infrastruktur penunjang

- Pembangunan jalan

Page 45: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 44

- Poskeswan / Balai IB

- Koperasi sapronak

- Pemetaan Kecamatan Nyalindung

- Pemetaan Kecamatan Pabuaran

Lampiran 1.

Matrik Kegiatan dan Pembiayaan

Page 46: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 45

Page 47: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 46

Lampiran 2.

Farming Business Plan

Page 48: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 47

Lampiran 3.

Supporting System

Page 49: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 48

Lampiran 4.

Identifikasi Potensi Ternak Pada 8 Kecamatan Inti dan Penyangga

Page 50: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 49

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillahirrabil’alamin, puji syukur Kami panjatkan kekhadirat Illahi Rabbi

yang atas segala kekuatan dan kemudahnnya sehingga Kami dapat menyelesaikan

Rencana tentang Pengembangan Kawasan Agribisnis Berbasis Peternakan di

Kabupaten Sukabumi.

Rencana tindak ini secara umum memuat tentang kondisi eksisting dan

rencana aksi pembangunan peternakan di Kabupaten Sukabumi fokusnya pada 18

kecamatan yang telah ditetapkan. Rencana aksi tersebut tentu berdampak pada

pembiayaan, namun jika hanya mengandalkan anggaran pemerintah kabupaten tidak

akan terjadi akselerasi, sehingga harus ditopang dengan pembiayaan APBD

Propinsi, APBN serta pembiayaan swadaya dan swasta. Atas dasar kondisi tersebut

maka pelaksanaan kegiatan harus dilaksanakan melalui koordinasi aktif antar

lembaga.

Kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan rencana tindak ini

sangat kami harapkan. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini bermanfaat.

Atas perhatian, bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Sukabumi, Desember 2012

Tim Penyusun

i

Page 51: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 50

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................ 1 1.2 Maksud dan Tujuan .................................................... 3 1.3 Ruang Lingkup ............................................................ 3 1.4 Sistematika Penyusunan Rencana Tindak .................. 4

BAB II DESKRIPSI PEMBANGUNAN PETERNAKAN SAPI

POTONG DAN KERBAU DI KABUPATEN SUKABUMI...... 6

2.1. Populasi dan Sebaran Sapi dan Kerbau ..................... 6

2.2. Ketersediaan pakan .................................................... 9

2.3. SDM dan Kelembagaan Ternak .................................. 11

2.4. Sebaran Penyakit Hewan Menular pada Ternak

Sapi Potong dan Kerbau (Mapping PHMS) ................. 15

2.5. Pengelolaan Limbah .................................................. 16

2.6. Pemasaran Hasil Ternak............................................. 16

2.7. Sarana dan Prasarana Pelayanan Teknis ................... 16

2.8. Program dan Kegiatan Pembangunan Peternakan ..... 17

BAB III RENCANA TINDAK ........................................................................... 19

3.1. Pengembangan Kawasan Agribisnis Berbasis

Peternakan ................................................................. 19

3.2. Strategi Penambahan Populasi Sapi dan Kerbau ....... 22

3.3. Struktur Organisasi Pembangunan Kawasan

Agribisnis Berbasis Peternakan .................................. 25

3.4. Strategi Penjaminan Ketersediaan pakan ................... 27

3.5. Peningkatan kapasitas SDM ...................................... 31

3.6. Penanganan Penyakit Hewan ..................................... 33

3.7. Pengelolaan Limbah ................................................... 33

3.8. Pemasaran hasil Ternak ............................................. 34

3.9. Sarana dan Prasarana Pelayanan Peternakan ........... 34

3.10. Pembangunan Infrastruktur ......................................... 34

ii

Page 52: PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI BADAN …bappeda.sukabumikab.go.id/Download/kagrisnak.pdf · ternak sapi potong dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun sangat ... orang yang

Rencana Tindak Agribisnis Berbasis Peternakan 51

BAB IV KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN ............................................ 36

4.1. Program dan Kegiatan Pembangunan Peternakan ........ 36

4.2. Strategi pembiayaan ..................................................... 39

BAB V KESIMPULAN ....................................................................... 40

LAMPIRAN

iii