pemerintah kabupaten kulon progo badan keuangan dan aset … bkad 2017.pdf · 2019-10-08 · untuk...

101
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah 1 PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2017 disusun sebagai implementasi pertanggungjawaban keuangan sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan yang berlaku tentang Keuangan Daerah yaitu berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Paket Keuangan Negara yang meliputi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Tema dan prioritas pembangunan pada Tahun Anggaran 2017 dijabarkan dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2017 yang diarahkan untuk dapat menampung aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam rangka menyelesaikan permasalahan daerah, meliputi: kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat . Tema pembangunan Kabupaten Kulon Progo tahun 2017 Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Dan Meningkatkan Pelayanan Pemerintah Guna Meningkatkan Daya Saing Daerah.” Penggunaan dana Tahun Anggaran 2017 lebih diprioritaskan untuk menunjang efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi BKAD dalam rangka melaksanakan urusan pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maka Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyusun Laporan Keuangan Daerah yang meliputi: 1. Laporan Realisasi Anggaran. 2. Laporan Operasional 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Neraca,dan 5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Upload: others

Post on 19-Mar-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

1

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2017

disusun sebagai implementasi pertanggungjawaban keuangan sebagaimana diamanatkan

dalam ketentuan yang berlaku tentang Keuangan Daerah yaitu berdasarkan Peraturan

Perundang-undangan Paket Keuangan Negara yang meliputi Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun

2015, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.

Tema dan prioritas pembangunan pada Tahun Anggaran 2017 dijabarkan dalam Nota

Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara (PPAS) Tahun 2017 yang diarahkan untuk dapat menampung aspirasi dan

kebutuhan masyarakat dalam rangka menyelesaikan permasalahan daerah, meliputi:

kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat. Tema

pembangunan Kabupaten Kulon Progo tahun 2017 “Mempercepat Pembangunan

Infrastruktur Dan Meningkatkan Pelayanan Pemerintah Guna Meningkatkan

Daya Saing Daerah.”

Penggunaan dana Tahun Anggaran 2017 lebih diprioritaskan untuk menunjang

efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi BKAD dalam rangka melaksanakan urusan

pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD), maka Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyusun Laporan Keuangan

Daerah yang meliputi:

1. Laporan Realisasi Anggaran.

2. Laporan Operasional

3. Laporan Perubahan Ekuitas

4. Neraca,dan

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

2

1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan

Maksud penyusunan laporan keuangan:

1) Laporan Keuangan BKAD Kabupaten Kulon Progo disusun untuk menyediakan

informasi yang relevan mengenai posisi keuangan per 31 Desember 2017 dan

seluruh transaksi yang dilakukan oleh BKAD selama Tahun Anggaran 2017.

2) Laporan Keuangan BKAD Kabupaten Kulon Progo digunakan untuk

membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah

ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi BKAD

Kabupaten Kulon Progo selama Tahun Anggaran 2017 serta ketaatannya terhadap

peraturan perundang-undangan.

Tujuan penyusunan laporan keuangan:

1) Menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan sebagai

akuntabilitas BKAD atas sumber daya yang dipergunakan dengan:

a. Menyediakan informasi kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

membiayai seluruh pengeluaran

b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya

ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan

perundang-undangan

c. Menyediakan informasi jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam

kegiatan BKAD serta hasil-hasil yang telah dicapai.

d. Menyediakan informasi dalam hal BKAD mendanai seluruh kegiatannya dan

mencukupi kebutuhan kasnya.

e. Menyediakan informasi posisi keuangan dan kondisi BKAD berkaitan dengan

sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,

termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.

f. Menyediakan informasi perubahan posisi keuangan BKAD, apakah mengalami

kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama

periode pelaporan.

2) Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, Laporan Keuangan Tahun 2017 BKAD

Kabupaten Kulon Progo menyediakan informasi tentang pendapatan, belanja, aset,

kewajiban dan ekuitas dana.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

3

1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan

Pelaporan keuangan Tahun 2017 BKAD Kabupaten Kulon Progo diselenggarakan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan daerah antara lain:

a. Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No 9 Tahun 2015

b. Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

c. Peraturan Pemerintah No 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

d. Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual

e. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah

f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah

g. Peraturan Daerah No 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun 2017

h. Peraturan Daerah No 11 Tahun 2017 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Tahun 2017

i. Peraturan Bupati Kulon Progo No 58 Tahun 2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan

Bupati Kulon Progo No 58 Tahun 2008

j. Peraturan Bupati Kulon Progo No 24 Tahun 2014 tentang Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 62 Tahun 2017

k. Peraturan Bupati Kulon Progo No 119 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Tahun 2017

l. Peraturan Bupati Kulon Progo No 64 Tahun 2017 tentang Penjabaran Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2017

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Bab I Pendahuluan

1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan

1.2 Landasan Hukum penyusunan laporan keuangan

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Bab II Ekonomi makro dan kebijakan keuangan

2.1 Ekonomi makro

2.2 Kebijakan keuangan

Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

4

3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan.

3.2 Hambatan dan kendala pencapaian target

Bab IV Kebijakan Akuntansi

4.1 Entitas pelaporan keuangan daerah

4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan.

Bab V Penjelasan pos-pos laporan keuangan.

5.1 Penjelasan pos-pos Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

5.2 Penjelasan pos-pos Laporan Operasional (LO)

5.3 Penjelasan pos-pos Neraca

Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan.

Bab VIII Penutup.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

5

BAB II

EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

2.1 Ekonomi Makro

Kondisi perekonomian daerah dapat digambarkan dengan nilai

pertambahan barang dan jasa di daerah dan pertumbuhan ekonomi.

Pertambahan barang dan jasa ditunjukkan dari perhitungan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) dan pertumbuhan ekonomi dapat dihitung

menggunakan pertumbuhan nilai PDRB atas dasar harga konstan. Pada tahun

2015 nilai PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Kulon Progo mencapai

Rp7.545.710.000.000,00. Nilai tersebut merupakan total nilai tambah dari

seluruh aktivitas kegiatan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo selama tahun

2015. Nilai PDRB tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai PDRB yang telah

dicapai pada tahun 2014 yakni sebesar Rp7.101.070.000.000,00.

Nilai PDRB per kapita Kabupaten Kulon Progo atas dasar harga berlaku

sejak tahun 2010 hingga tahun 2015 terus meningkat. Untuk tahun 2014 nilai

PDRB per kapita atas dasar harga berlaku sebesar 17,52 juta rupiah per kapita.

Pada tahun 2015 nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku mencapai

18.43 juta rupiah per kapita. Kenaikan PDRB per kapita secara riil dapat dilihat

dari nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku. Secara riil, PDRB per

kapita selama enam tahun terakhir juga mengalami peningkatan sebesar

42,75%, dari 12,91 juta rupiah per kapita pada tahun 2010 hingga menjadi

18,43 juta rupiah per kapita pada tahun 2015. Hal ini berarti bahwa

pembangunan ekonomi Kabupaten Kulon Progo mampu meningkatkan tingkat

kesejahteraan penduduknya, dengan adanya pendapatan perkapita yang semakin

besar.

Perhitungan PDRB terdiri dari PDRB atas dasar harga berlaku dan

PDRB atas dasar nilai konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan

nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun

berjalan, sedang PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah

barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada

satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB atas dasar harga berlaku

digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran,

dan struktur ekonomi suatu daerah. Sedangkan, PDRB konstan digunakan

untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

6

pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga. Tahun 2012,

2013, 2014 dan 2015 juga mengalami peningkatan yang signifikan yakni PDRB

atas dasar harga berlaku untuk tahun tahun 2012 sebesar 5,91 triliun rupiah dan

tahun 2013 sebesar 6,49 triliun rupiah sedangkan untuk PDRB atas dasar harga

konstan pada tahun 2014 sebesar 7,10 triliun rupiah dan tahun 2015 sebesar

7,54 triliun rupiah.

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010, nilai PDRB Kabupaten Kulon

Progo tahun 2012 sebesar 5,47 triliun rupiah dibandingkan tahun 2013 yang

mencapai 5,74 triliun rupiah dimana tahun 2013 terjadi laju pertumbuhan

ekonomi sebesar 4,87%. Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) tahun 2013

mengalami percepatan sebanyak 0,50 point dibanding tahun 2012 dengan

pertumbuhan 4,37%. Indikator LPE tahun 2013 diperoleh dari perbandingan

nilai PDRB atas dasar harga konstan 2013 dengan nilai PDRB atas dasar harga

konstan tahun 2012. Sedangkan LPE tahun 2014 mengalami perlambatan

sebesar 0,50 poin. Hal ini terjadi karena sektor pertanian yang mengalami

perlambatan laju pertumbuhan. Faktor yang sangat menentukan adalah faktor

cuaca yang tidak menentu yang mempengaruhi tanaman pangan.

Perlambatan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo di

tahun 2014 juga terjadi pada enam sektor dari tujuh belas sektor penopang

PDRB, dimana sektorsektor tersebut mempunyai kontribusi signifikan dalam

PDRB Kabupaten Kulon Progo. Sektor paling menonjol yang mempengaruhi

penurunan PDRB adalah sektor listrik dan gas, dari semula mempunyai laju

pertumbuhan dari 6,50% menjadi 2,25%. Pada tahun 2015, sektor pengadaan

listrik dan gas kembali mengalami percepatan laju pertumbuhan ekonomi cukup

menonjol yaitu dari 2,25% menjadi 6,29%. Sektor Perdagangan Besar dan

Eceran (Wholesale and Retail Trade); Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

(Repair of Motor Vehicles and Motorcycles) juga mengalami percepatan laju

pertumbuhan ekonomi sebesar 6,07% dari pertumbuhan positif 5,22% pada

tahun sebelumnya dan jasa kesehatan juga mengalami kenaikan laju

pertumbuhan sebesar 8,22% dari 7,08% pada tahun sebelumnya. Demikian juga

hal tersebut diikuti untuk sektor Jasa Keuangan dan Asuransi (Financial and

Insurance Activities) mengalami percepatan laju pertumbuhan ekonomi pada

angka 14,75%.

Struktur perekonomian Kabupaten Kulon Progo masih ditopang oleh

sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

7

sebesar 18,56%. Sektor Industri Pengolahan/Manufacturing yang pada tahun

2011 tumbuh sebesar 12,89%, pada tahun 2015 mampu memberikan kontribusi

sebesar 12,06 %. Secara riil sektor Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing di Kabupaten Kulon Progo sejak

tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 terus terjadi fluktuasi pertumbuhan.

Pertumbuhan yang cukup tinggi pada subsektor yang punya andil besar dalam

perekonomian akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan.

Pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles

juga mengalami kenaikan terus menerus sejak tahun 2010 sampai dengan tahun

2015, pada tahun 2010 mempunyai peran sebesar 12,51 %sedangkan pada

tahun 2015 meningkat perannya menjadi 23,59 %. Sektor ini mempunyai

peranan distribusi sektor PDRB yang cukup penting mengingat sampai dengan

saat ini volume penjualan sepeda motor dan mobil cenderung mengalami

peningkatan setiap tahunnya.

Sektor Konstruksi/Construction memberikan kontribusi terhadap PDRB

sebesar 8,55%. Sektor ini di Kulon Progo didukung oleh kebijakan pemerintah

untuk senantiasa memperbaiki dan membangun infrastruktur baik, dari sarana

angkutan jalan raya, gedung perkantoran, sarana jalan lingkungan,

pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarta, dan lain-lain. Secara riil ada

pertumbuhan dengan tren naik pada lima tahun terakhir pada sektor ini.

Industri informasi dan komunikasi pada tahun 2015 menyumbang

6,50% dari total nilai PDRB. Laju pertumbuhan ekonomi sektor industri

informasi dan komunikasi mengalami kondisi yang cenderung naik setiap

tahunnya.Bahkan dibandingkan dengan 5 (lima) tahun sebelumnya sektor ini

berperan cukup signifikan dengan memberikan pertambahan distribusi hampir 1

%.

Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security

memberikan kontribusi sebesar 8,26% pada tahun 2015 dengan laju

pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9%. Sektor ini diharapkan masih senantiasa

mampu menjadi salah satu penopang PDRB yang mempunyai kontribusi yang

nyata, sehingga peran pemerintah dalam rangka mensejahterakan masyarakat

melalui pembangunan dapat direalisasikan melalui kontribusi yang besar.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

8

Sedangkan tingkat perkembangan suku bunga bank selama tahun 2017

mengambil data dari Bank BPD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Cabang Wates

sebagai berikut:

Tabel 2.1

Tingkat Suku Bunga Bank Pembangunan Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017

No. Uraian Suku Bunga

1 Dana Pihak Ketiga

Giro 3,00%

Tabungan

Simpeda 0,75 - 2,75 %

Sutera 0,75 - 2,75 %

Sutera emas 2%

Shafa 1,5%

Tunas 3 %

Deposito

1 bulan 5,50 – 6,25%

3 bulan 5,50 – 6,25%

6 bulan 4,75 – 5,50%

12 bulan 4,75 – 5,50%

2 Kredit

Konsumtif 16-17%

Modal kerja 20-22%

Dalam menyelenggarakan pemerintahannya, Kabupaten Kulon Progo

mendasar pada organisasi perangkat daerah. Susunan organisasi perangkat daerah

tahun 2017 berpedoman pada PP No 16 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

Organisasi perangkat daerah BKAD Kabupaten Kulon Progo diatur dalam Peraturan

Daerah Kabupaten Kulon Progo No 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati No 73 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas serta Tata Kerja Badan Keuangan dan Aset

Daerah.

BKAD mempunyai fungsi sebagai penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah

dan tugas pembantuan di bidang keuangan dan aset daerah. Untuk menyelenggarakan

fungsi tersebut diatas Badan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas :

a. menyelenggarakan kegiatan di bidang pajak;

b. menyelenggarakan kegiatan di bidang pendapatan;

c. menyelenggarakan kegiatan di bidang anggaran dan kebijakan pengelolaan

anggaran;

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

9

d. menyelenggarakan kegiatan di bidang perbendaharaan;

e. menyelenggarakan kegiatan di bidang aset;

f. menyelenggarakan kegiatan di bidang akuntansi dan pelaporan; dan

g. melaksanakan kegiatan ketatausahaan

Laporan keuangan BKAD Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2017

disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual.

2.2 Kebijakan Keuangan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diatur dengan Undang-undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015. Penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah menjadi tahapan yang sangat penting dalam

menjalankan roda pembangunan dan pemerintahan yang setiap tahunnya ditetapkan

dalam rangka mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat. Tahapan

yang lebih baik harus melalui proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,

pengendalian dan evaluasi pembangunan sehingga dapat ditanggungjawabkan kepada

masyarakat.

Dalam tahapan perencanaan dilakukan melalui pembahasan atas kebijakan

yang akan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat.

Sedangkan untuk penganggaran keuangan daerah ditetapkan dalam kebijakan

Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada tahun anggaran 2017 di

Kabupaten Kulon Progo secara umum dilakukan berdasarkan pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Dengan demikian maka struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan

struktur Laporan Realisasi Anggaran sesuai dengan struktur yang ditetapkan pada

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Permendagri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sedangkan untuk

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

10

pelaporannya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013

tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

Pelaksanaan pembangunan dan jalannya pemerintahan mempergunakan

pendanaan dalam APBD yang tersedia untuk dimanfaatkan dengan sebaik mungkin

agar dapat menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan bagi kepentingan

masyarakat. Dalam pelaksanaan dan penatausahaan keuangan daerah, diupayakan

adanya pembagian peran dan tanggung jawab sehingga terlaksana mekanisme checks

and balances serta untuk mendorong upaya peningkatan profesionalisme dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

Pada tahapan Pertanggungjawaban terhadap Keuangan Daerah, sesuai

peraturan perundangan yang berlaku pemerintah daerah wajib menyampaikan

pertanggungjawaban berupa Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional

(LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

(LPSAL),Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

APBD Tahun Anggaran 2017 diarahkan untuk mencapai prioritas

pembangunan sesuai dengan tema pembangunan yang telah ditetapkan, yaitu

“Mempercepat Pembangunan Insfrastruktur dan Meningkatkan Pelayanan

Pemerintah Guna Meningkatkan Daya Saing Daerah “

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam pendapatan daerah, pada

prinsipnya menekankan pada peningkatan pendapatan daerah dengan mengurangi

beban langsung kepada masyarakat. Pendapatan melalui pos pendapatan yang

bersentuhan langsung dengan masyarakat dilakukan melalui intensifikasi dan

ekstensifikasi pendapatan. Intensifikasi pemungutan pajak dan retribusi akan

ditingkatkan sekaligus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan

administarais pajak dan retribusi.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan maka kebijakan pendanaan

pembangunan dilakukan lebih transparan, efisien, efektif, dan akuntabel serta

berorientasi pada kinerja. Oleh karena itu, untuk melindungi dan meningkatkan derajat

serta kualitas kehidupan masyarakat dan mengingat keterbatasan ketersediaan dana,

maka kebijakan yang diambil untuk penggunaan dana Tahun Anggaran 2017

diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, yaitu pada bidang pendidikan,

kesehatan, fasilitas umum dan peningkatan perekonomian. Di samping itu, penggunaan

dana diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka melaksanakan urusan pemerintah

daerah yang menjadi tanggung jawabnya.

Intensifikasi maupun ekstensifikasi terhadap sumber-sumber pendapatan

daerah, antara lain dengan melalui meneliti dan mengkaji potensi pendapatan daerah

serta penerapan manajemen keuangan yang efektif dan efisien. Sumber pendapatan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

11

daerah diperoleh dengan cara mekanisme pajak dan retribusi atau pungutan sah lainnya

yang dibebankan pada seluruh masyarakat. Keadilan atau kewajaran dalam perpajakan

daerah dilakukan dengan prinsip kewajaran horisontal dan kewajaran vertikal yang

menjadi salah satu prinsip dalam menjalankan pengelolaan perpajakan.

Intensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah diarahkan pada peningkatan

pungutan yang telah ada obyek dan subyeknya, dengan melalui sosialisasi maupun

penyuluhan yang intensif kepada wajib pajak dan wajib retribusi serta koordinasi

dengan unit pelaksana teknis secara berkesinambungan. Tindakan lainnya dengan

peningkatan penetapan pajak dan pemantauan di lapangan.

Ekstensifikasi pajak daerah, diarahkan dengan upaya penggalian potensi baru

dengan pendataan obyek dan subyek pajak, kajian potensi pajak, perluasan cakupan

obyek dan subyek pajak. Hal ini tentunya dengan tetap berpedoman pada peraturan

perundangan yang berlaku sebagai upaya optimalisasi peningkatan pendapatan daerah.

Pemerintah Daerah juga diberikan kewenangan untuk melakukan kebijakan

pendapatan selain PAD dan Dana perimbangan, yang terangkum dalam sumber

pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.

Upaya percepatan pertumbuhan pendapatan daerah juga dilakukan dengan

melaksanakan program pengembangan usaha daerah yang dikelola oleh Badan Usaha

Milik Daerah, baik melalui penambahan permodalan maupun peningkatan kemampuan

SDM pengelola.

Untuk itu, kebijakan peningkatan Pendapatan Daerah yang dilakukan oleh

lembaga milik daerah yang bergerak dalam bidang usaha, antara lain melalui

optimalisasi dan efisiensi kinerja badan usaha milik daerah. Kebijakan Pemerintah

Daerah dalam perencanaan pendapatan daerah, pada prinsipnya menekankan pada

pendapatan daerah yang dilakukan tanpa memberikan beban langsung yang berat

kepada masyarakat.

Upaya efisiensi dan efektifitas anggaran, diawali dengan tahapan perencanaan

anggaran yang secara jelas tujuan dan sasaran, hasil dan manfaat, serta indikator

kinerja yang ingin dicapai. Selain itu juga dilakukan penetapan prioritas kegiatan dan

penghitungan beban kerja, serta penetapan harga satuan yang rasional melalui

standarisasi harga yang ditetapkan dalam peraturan Bupati.

Dalam APBD telah diupayakan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi

makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya sesuai kebijakan

pemerintah dan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan anggaran dengan baik. Oleh

karena itu pengaturan penyusunan anggaran merupakan hal penting agar dapat

berfungsi sebagaimana diharapkan yaitu:

1. Dalam konteks kebijakan, anggaran memberikan arah kebijakan perekonomian dan

menggambarkan secara tegas penggunaan sumber daya yang dimiliki masyarakat;

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

12

2. Fungsi utama anggaran adalah untuk mencapai keseimbangan ekonomi makro

dalam perekonomian; dan

3. Anggaran menjadi sarana sekaligus pengendali untuk mengurangi ketimpangan dan

kesenjangan.

Efektifitas belanja daerah dilakukan langkah-langkah memberikan alokasi dana

yang proporsional untuk kegiatan pengembangan sumber daya manusia serta

memanfaatkan sumber daya; menyelenggarakan penatausahaan keuangan daerah yang

lebih baik dengan penerapan sistem akuntansi yang mendukung penyajian laporan

keuangan menjadi lebih akurat, transparan dan akuntabel; menerapkan belanja daerah

yang berpedoman pada asas efektifitas, efisiensi dan ekonomis, serta untuk mendanai

urusan wajib, urusan pilihan, urusan tertentu berupa kerja sama yang ditetapkan

berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam pencapaian

prestasi kerja sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan prinsip dalam disiplin

penyusunan belanja daerah.

Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi

pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk

meningkatkan akuntabilitas anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi

penggunaan anggaran.

Pada Tahun 2017, APBD Kabupaten Kulon Progo seperti tahun-tahun

sebelumnya juga mengalami perubahan. Perubahan APBD tersebut disebabkan adanya

beberapa hal sebagai berikut.

a. Adanya perubahan kemampuan keuangan daerah yaitu :

Penyesuaian pendapatan daerah karena adanya perubahan target yang telah

ditetapkan.

b. Perlunya pemanfaatan kemampuan keuangan untuk membiayai kegiatan atau

belanja prioritas yang belum terakomodir dalam Peraturan Daerah tentang APBD

Tahun Anggaran 2017

c. Adanya pergeseran-pergeseran anggaran antar urusan, program dan kegiatan,

maupun antar jenis belanja.

d. Adanya asumsi-asumsi Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang berubah pada

capaian target kinerja program dan kegiatan.

Dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor

910/1867/SJ tanggal 17 April 2017 tentang Implementasi Transaksi Non Tunai pada

Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota serta dalam rangka peningkatan dan percepatan

pelaksanaan transaksi non tunai di Kabupaten Kulon Progo maka ditetapkan Instruksi

Bupati Kulon Progo Nomor 01 Tahun 2017 tanggal 25 September 2017 tentang

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

13

Pelaksanaan Transaksi Non Tunai dan diterbitkannya Surat Edaran Nomor

900/4668/IX/2017 tanggal 27 September 2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Transaksi Non Tunai.

Pelaksanaan transaksi non tunai pada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

meliputi transaksi:

1. Pendapatan

a. PBB P2 kecuali pembayaran melalui dukuh

b. BPHTB

c. Pajak Penerangan Jalan

d. Pajak Hotel

e. Pajak Reklame, untuk WP berbentuk badan

f. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

g. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

h. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Dipisahkan

2. Belanja

a. Belanja barang dan jasa kepada pihak ketiga dengan nilai transaksi paling sedikit

Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)

b. Belanja Gaji dan Tunjangan serta Tambahan Penghasilan PNS

c. Belanja pegawai pada rekening belanja langsung, meliputi Honor Tim dan

Lembur Pegawai

d. Honorarium Non PNS dan Belanja Jasa Tenaga Kerja Non PNS

e. Uang Representasi dan Tunjangan bagi Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah(DPRD)

f. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD

Pembayaran melalui mekanisme non tunai dilaksanakan secara bertahap,

sebagai berikut:

1. Dengan cara penerbitan surat perintah pemindahbukuan rekening bendahara

dilaksanakan mulai 1 Oktober 2017

2. Dengan cara Internet Banking dan/atau Cash Management System (CMS)

dilaksanakan mulai 1 Januari 2018

Pembayaran melalui mekanisme non tunai dikecualikan untuk belanja sebagai

berikut

1. Belanja Honorarium / Upah/ Transport Non PNS yang pembayarannya tidak terus

menerus (kurang dari 6 kali/bulan)

2. Belanja Honorarium Narasumber/ Tenaga Ahli

3. Belanja Bahan Bakar Minyak

4. Belanja Hadiah Kejuaraan/ Penghargaan Atas Prestasi

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah

14

5. Belanja Penunjang Operasional Bupati/ Wakil Bupati dan DPRD

6. Belanja Langsung untuk Rumah Tangga Bupati/ Wakil Bupati

7. Belanja Perjalanan Dinas

C. PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

Ringkasan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017

BKAD sebelum dan sesudah perubahan sebagai berikut.

Tabel 2.2

Ringkasan APBD dan APBD Perubahan BKAD T.A. 2017

ANGGARAN ANGGARAN BERTAMBAH/

URAIAN SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN (BERKURANG)

( Rp) ( Rp) (Rp) %

PENDAPATAN

Pendapatan Pajak

Daerah 81.519.038.320,79 43.024.098.351,29 (38.494.939.969,50) (47,22)

Pendapatan Hasil

Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang

Dipisahkan

13.806.411.232,81 15.783.395.763,54 1.976.984.530,73 14,32

Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang sah 10.386.905.962,99 65.939.765.516,39 55.552.859.553,40 534,84

Jumlah Pendapatan 105.712.355.516,59 124.747.259.631.22 19.034.904.114,63 18,01

BELANJA

Belanja Operasi 13.854.928.061,28 11.904.974.925,64 (1.949.953.135,64) (14.07)

Belanja Modal 295.330.000,00 349.979.000,00 54.649.000,00 18,50

Jumlah Belanja 14.150.258.061,28 12.254.953.925,64 (1.895.304.135,64) (13,39)

Surplus / (Defisit) 91.562.097.455,31 112.492.305.705,58 20.930.208.250,27 22,86

Sisa Lebih

Pembiayaan

Anggaran (SILPA)

91.562.097.455,31 112.492.305.705,58 20.930.208.250,27 22.86

Pada tahun anggaran 2017, Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kulon

Progo mengalami perubahan APBD disebabkan karena adanya beberapa hal sebagai

berikut:

1. Perubahan target pendapatan antara APBD murni dengan APBD perubahan

Penyesuaian belanja gaji berdasarkan realisasi bulan Agustus.

2. Perlunya pengadaan sarana dan prasarana perkantoran untuk menunjang pelaksanaan

kegiatan

3. Adanya pergeseran anggaran antar rekening belanja, antar kegiatan karena

disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

15

Pencapaian indikator yang digunakan sebagai tolok ukur pencapaian kinerja Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2017 adalah

sebagai berikut :

1. Belanja Langsung

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

I Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1 Penyediaan Jasa dan Peralatan

Perkantoran

77.309.500,00 Jasa surat menyurat, alat tulis kantor, barang cetakan

dan penggandaan kantor, bahan bacaan serta

pembayaran petugas keamanan dan jasa kebersihan

kantor

Dukungan sebesar 6,6 % terhadap

capaian pelayanan administrasi

perkantoran

2 Penyediaan Jasa Keuangan 57.506.700,00 Honor pengelola keuangan dan barang sebanyak 18

orang

Dukungan sebesar 6,6 % terhadap

capaian pelayanan administrasi

perkantoran

3 Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan

Koordinasi

101.830.400,00 Makanan dan minuman rapat dan tamu, koordinasi dan

konsultasi keluar daerah dan dalam daerah

Dukungan sebesar 6,6 % terhadap

capaian pelayanan administrasi

perkantoran

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

16

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

II Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Perkantoran

1 Pengadaan Sarana dan Prasarana

Perkantoran

349.979.000,00 2 unit sepeda motor bebek, 1 unit sepeda motor KLX, 4

unit laptop, 2 unit printer, 4 unit kursi putar

Dukungan sebesar 8 % terhadap

capaian ketersediaan sarana dan

prasarana kondisi baik

2 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Perkantoran

287.288.750,00 Terpeliharanya gedung kantor, kendaraan

dinas/operasional, peralatan dan perlengkapan kantor,

jasa komunikasi, sumberdaya listrik, perizinan

kendaraan dinas/operasional, komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor, alat kebersihan

kantor

Dukungan sebesar 12 % terhadap

capaian ketersediaan sarana dan

prasarana kondisi baik

III Program Perencanaan, Pengendalian

dan Evaluasi Kinerja

1 Penyusunan Perencanaan Kinerja SKPD 32.500.000,00 Rencana kinerja SKPD, Rencana Kinerja Tahunan

SKPD, Penetapan Kinerja SKPD, Rencana Strategis

Dukungan sebesar 10 % terhadap

capaian perencanaan, pengendalian dan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

17

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

SKPD evaluasi kinerja

2 Penyusunan Laporan Keuangan 9.529.300,00 Laporan kinerja semester dan tahunan yang akurat dan

akuntabel

Dukungan sebesar 5 % terhadap

capaian perencanaan, pengendalian dan

evaluasi kinerja

3 Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan

Kinerja

8.500.000,00 Laporan pengendalian dan evaluasi kinerja bulanan,

triwulanan, LAKIP, laporan tahunan, profil kinerja

SKPD, penerapan SPIP

Dukungan sebesar 5 % terhadap

capaian perencanaan, pengendalian dan

evaluasi kinerja

IV Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Manusia SKPD

1 Pendidikan dan Pelatihan Non Formal 12.000.000,00 Diklat pendidikan pegawai dan pelatihan non formal Dukungan sebesar 20 % terhadap

capaian peningkatan kapasitas pegawai

SKPD

V Program Peningkatan Pengelolaan

Anggaran dan Kualitas Kebijakan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

18

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

Pengelolaan Keuangan

1 Penyusunan APBD 273.316.600,00 Tersusunnya Rancangan Perda tentang Perubahan

APBD dan Rancangan Peraturan Bupati tentang

Penjabaran Perubahan APBD

Tersusunnya Rancangan Perda tentang APBD dan

Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD

Tersusunnya Perda tentang Perubahan APBD dan

Peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan APBD

Tersusunnya Perda tentang APBD dan Peraturan

Bupati tentang Penjabaran APBD

Dukungan sebesar 25 % terhadap

capaian pengelolaan anggaran dan

kualitas kebijakan pengelolaan

keuangan

2 Penelitian DPA-L, DPA, DPPA SKPD 14.000.000,00 Terverifikasinya DPA-L, DPA dan DPPA SKPD dan

SKPKD untuk APBD Murni dan perubahan APBD

Dukungan sebesar 20 % terhadap

capaian pengelolaan anggaran dan

kualitas kebijakan pengelolaan

keuangan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

19

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

3 Monev dan perumusan kebijakan

penyusunan anggaran

164.057.150,00 Dokumen hasil monev, raperbup tentang SHBJ, dan

pengelolaan BLUD dan dokumen hasil appraisal

Dukungan sebesar 20 % terhadap

capaian pengelolaan anggaran dan

kualitas kebijakan pengelolaan

keuangan

4 Monev dan perumusan kebijakan

pelaksanaan anggaran

59.223.800,00 Dokumen hasil monev dan raperbup tentang pedoman

pengelolaan keuangan daerah

Dukungan sebesar 20 % terhadap

capaian pengelolaan anggaran dan

kualitas kebijakan pengelolaan

keuangan

5 Penyusunan Penjabaran Anggaran

Mendahului Perubahan APBD

54.532.400,00 Tersusunnya Rancangan Peraturan Bupati tentang

Penjabaran Anggaran mendahului Perubahan

Dukungan sebesar 15 % terhadap

capaian pengelolaan anggaran dan

kualitas kebijakan pengelolaan

keuangan

V Program Peningkatan Pengelolaan

Perbendaharaan

1 Pengelolaan dan Pengendalian Belanja 31.895.900,00 Terbitnya SPD, terverifikasinya kelengkapan dokumen Dukungan sebesar 20 % terhadap

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

20

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

Langsung SPM Belanja Langsung dan terbitnya SP2D capaian peningkatan pengelolaan

perbendaharaan

2 Pengelolaan dan Pengendalian Belanja

Tidak Langsung (BTL)

134.119.600,00 Terbitnya SPD, terverifikasinya kelengkapan dokumen

SPM Belanja Tidak Langsung, terbitnya SP2D,

penguji, register, SKPP, SPT 1721 A2 dan update data

pegawai, terintegrasinya data gaji dari SIM Gaji

SIMDA Keuangan ke SIM Gaji Taspen

Dukungan sebesar 20 % terhadap

capaian peningkatan pengelolaan

perbendaharaan

3 Pelaksanaan Penyelesaian Tuntutan

Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi

(TGR)

33.545.800,00 Terselesaikannya tuntutan perbendaharaan dan

tuntutan ganti rugi serta kerugian daerah yang bersifat

informasi

Dukungan sebesar 10 % terhadap

capaian peningkatan pengelolaan

perbendaharaan

4 Pengelolaan Kas Umum Daerah 91.930.100,00 Terkelolanya penerimaan dan pengeluaran Kas Umum

Daerah

Tersusunnya Anggaran Kas

Tersusunnya Laporan Pengelolaan Dana Transfer

Dukungan sebesar 20 % terhadap

capaian peningkatan pengelolaan

perbendaharaan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

21

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

5 Pembinaan perbendaharaan 26.499.200,00 Terbinanya bendahara pengeluaran

Tersahkannya dana-dana langsung yang digunakan

SKPD

Dukungan sebesar 15 % terhadap

capaian peningkatan pengelolaan

perbendaharaan

6 Pengelolaan Keuangan PPKD 22.240.925,00 Tersalurnya belanja keuangan PPKD Dukungan sebesar 15 % terhadap

capaian peningkatan pengelolaan

perbendaharaan

VI Program Peningkatan Penerapan

Akuntansi dan Pelaporan

1 Penyusunan Pertanggungjawaban APBD 84.601.625,00 Tersusunnya Raperda tentang pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD dan tersusunnya Peraturan Bupati

tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD

Dukungan sebesar 20 % terhadap

capaian peningkatan penerapan

akuntansi dan pelaporan

2 Penyusunan Laporan Pelaksanaan APBD 12.438.000,00 Tersusunnya Laporan Pelaksanaan APBD Triwulanan,

semester 1 dan prognosis

Dukungan sebesar 20 % terhadap

capaian peningkatan penerapan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

22

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

akuntansi dan pelaporan

3 Sinkronisasi data realisasi APBD 13.812.000,00 Teridentifikasinya dan terklasifikasinya data

penerimaan dan pengeluaran APBD serta

terselenggaranya koordinasi antara SKPD dan SKPKD

Dukungan sebesar 20 % terhadap

capaian peningkatan penerapan

akuntansi dan pelaporan

4 Pengelolaan SIMDA 95.704.300,00 Tersedianya data akuntansi keuangan daerah yang

akurat

Dukungan sebesar 20 % terhadap

capaian peningkatan penerapan

akuntansi dan pelaporan

5 Penyusunan Laporan Dana Tugas

Pembantuan

17.486.000,00 Tersusunnya laporan dana tugas pembantuan tingkat

coordinator UAPPA-W

Dukungan sebesar 20 % terhadap

capaian peningkatan penerapan

akuntansi dan pelaporan

VII Program Peningkatan Penerimaan

Pajak

Daerah

1 Rekonsiliasi data piutang PBB Pedesaan 66.308.800,00 Tersedianya Data Piutang PBB P2 Tahun 2013 Dukungan sebesar 6,88 % terhadap

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

23

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

dan Perkotaan capaian peningkatan penerimaan pajak

daerah

2 Perekaman data dan Penetapan Pajak

Daerah

231.833.500,00 Terbitnya SPPT, DHKP, SKPD, SKPDKB, SPTPD

Pajak Daerah Tahun 2017

Dukungan sebesar 6,88 % terhadap

capaian peningkatan penerimaan pajak

daerah

3 Penagihan Pajak Daerah 683.838.350,00 Terlaksananya Piutang Pajak Daerah Non PBB,

Tertagihnya piutang PBB P2

Dukungan sebesar 6,88 % terhadap

capaian peningkatan penerimaan pajak

daerah

4 Pembaharuan Basis Data PBB P2 307.406.000,00 Terlaksananya pendataan Obyek dan Subyek Pajak,

kode Zona Nilai Tanah (ZNT), Peta Blok PBB P2

Tahun 2017

Dukungan sebesar 6,88 % terhadap

capaian peningkatan penerimaan pajak

daerah

5 Pelayanan dan Validasi Data BPHTB 70.031.000,00 Terlayaninya masyarakat dalam mengurus perpajakan

termasuk pembetulan, pembatalan, keberatan, mutasi,

informasi dan validasi BPHTB

Dukungan sebesar 6,88 % terhadap

capaian peningkatan penerimaan pajak

daerah

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

24

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

6 Pendataan dan Pendaftaran Obyek dan

Subyek Pajak Daerah

524.661.800,00 Terlaksananya data Obyek dan Subyek Pajak Daerah

Tahun 2017

Dukungan sebesar 6,88 % terhadap

capaian peningkatan penerimaan pajak

daerah

7 Intensifikasi Penerimaan dan Rekonsiliasi

Pajak Daerah

384.685.550,00 Distribusi dokumen PBB P2 tepat waktu di Tahun 2017

Terwujudnya validitas dan akurasi data PPJ dan PBB

P2

Terlaksananya intensifikasi pajak daerah

Dukungan sebesar 6,88 % terhadap

capaian peningkatan penerimaan pajak

daerah

VIII Program Peningkatan Pendapatan

Daerah

1 Penyusunan Perencanaan Pendapatan

Daerah

133.865.350,00 Tersusunnya database potensi pajak/retribusi,

Tersusunnya target pendapatan daerah

Dukungan sebesar 25 % terhadap

capaian peningkatan pendapatan daerah

2 Evaluasi Pendapatan Daerah 34.038.500,00 Tersusunnya laporan harian penerimaan pendapatan

daerah

Tersusunnya laporan realisasi bulanan pendapatan

Dukungan sebesar 25 % terhadap

capaian peningkatan pendapatan daerah

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

25

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

daerah

Terverifikasinya laporan pendapatan OPD

3 Pelayanan dan Pengadministrasian Benda

Berharga

66.757.700,00 Terpoforasinya dan tersajinya data karcis retribusi dan

terlegalisasinya SPPT PBB

Dukungan sebesar 25 % terhadap

capaian peningkatan pendapatan daerah

4 Pengembangan Pendapatan Daerah 193.057.700,00 Sosialisasi pendapatan daerah Dukungan sebesar 25 % terhadap

capaian peningkatan pendapatan daerah

IX Program Peningkatan Pengelolaan

Asset Daerah

1 Perencanaan dan Monev Aset Daerah 54.183.000,00 Tersusunnya dokumen RKBMD, daftar pengadaan,

kebijakan pengelolaan aset dan laporan hasil monev

pengelolaan aset

Dukungan sebesar 16 % terhadap

capaian peningkatan pengelolaan asset

daerah

2 Penatausahaan Barang Milik Daerah 96.392.675,00 Tersusunnya laporan BMD, SK Bupati Penilaian BMD,

Terbaharukannya SIM Aset dan Persediaan

Dukungan sebesar 16 % terhadap

capaian peningkatan pengelolaan asset

daerah

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

26

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

3 Pemindahtanganan, Pemusnahan dan

Penghapusan Barang Milik Daerah

50.421.225,00 Terlaksananya pemindahtanganan, pemusnahan dan

penghapusan BMD

Dukungan sebesar 16 % terhadap

capaian peningkatan pengelolaan asset

daerah

4 Perencanaan, monev dan penatausahaan

investasi pemda

45.291.250,00 Tersedianya kebijakan investasi, Tersalurnya investasi

dan terpantaunya investasi pada BUMD

Dukungan sebesar 16 % terhadap

capaian peningkatan pengelolaan asset

daerah

5 Optimalisasi Barang Milik Daerah 25.171.075,00 Terlaksananya sewa menyewa, pinjam pakai,

penyertaan modal dan tukar menukar BMD

Dukungan sebesar 16 % terhadap

capaian peningkatan pengelolaan asset

daerah

6 Penatausahaan Barang Persediaan 39.276.500,00 Tersusunnya laporan barang persediaan dan

penghapusan barang persediaan serta pembinaan

pengelolaan barang persediaan

Terwujudnya bahan pengendalian dan

pelaporan keuangan daerah

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

27

2. Belanja Tidak Langsung

KODE REKENING URAIAN JUMLAH

(Rp)

Belanja Pegawai

5 . 1 . 1 . 01 Belanja Gaji dan Tunjangan 5.246.031.532,63

5 . 1 . 1 . 01 . 01 Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 4.242.471.362,50

5 . 1 . 1 . 01 . 02 Tunjangan Keluarga 360.332.242,00

5 . 1 . 1 . 01 . 03 Tunjangan Jabatan 248.878.125,00

5 . 1 . 1 . 01 . 05 Tunjangan Fungsional Umum 156.109.375,00

5 . 1 . 1 . 01 . 06 Tunjangan Beras 219.983.535,00

5. 1 . 1 . 01 . 07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 18.193.263,75

5 . 1 . 1 . 01 . 08 Pembulatan Gaji 63.629,38

5 . 1 . 1 . 05 Insentif Pemungutan Pajak Daerah 1.935.855.368,01

5 . 1 . 1 . 05 . 07 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Hotel 2.480.843,01

5 . 1 . 1 . 05 . 08 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Restoran 69.854.182,15

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

28

KODE REKENING URAIAN JUMLAH

(Rp)

5 . 1 . 1 . 05 . 09 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Hiburan 633.652,50

5 . 1 . 1 . 05 . 10 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Reklame 21.408.016,19

5 . 1 . 1 . 05 . 11 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Penerangan Jalan 215.349.549,55

5 . 1 . 1 . 05 . 12 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Parkir 2.242.100,00

5 . 1 . 1 . 05 . 13 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Air Tanah 1.933.791,75

5 . 1 . 1 . 05 . 15 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 169.767.709,57

5 . 1 . 1 . 05 . 16 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan

Perkotaan

755.464.142,25

5 . 1 . 1 . 05 . 17 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 696.721.380,30

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

29

3. Pendapatan Asli Daerah

KODE REKENING URAIAN JUMLAH

(Rp)

4 . 1 . 1 . 06 Pajak Hotel 49.616.875,00

4 . 1 . 1 . 06 . 03 Losmen/Rumah Penginapan/Pesanggrahan/Hotel/Rumah Kos 49.616.875,00

4 . 1 . 1 . 07 Pajak Restoran 1.397.083.643,04

4 . 1 . 1 . 07 . 02 Rumah Makan 802.530.208,78

4 . 1 . 1 . 07 . 07 Jasa Boga/ Katering 594.553.434,26

4 . 1 . 1 . 08 Pajak Hiburan 12.673.050,00

4 . 1 . 1 . 08 . 02 Pagelaran Kesenian/Musik/Tari/Busana 8.135.750,00

4 . 1 . 1 . 08 . 04 Pameran 4.537.300,00

4 . 1 . 1 . 09 Pajak Reklame 428.160.323,85

4 . 1 . 1 . 09 . 01 Reklame Papan/BillBoard/Videotron/Megatron 405.901.387,50

4 . 1 . 1 . 09 . 02 Reklame Kain 22.258.936,35

4 . 1 . 1 . 10 Pajak Penerangan Jalan 8.613.981.982,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

30

KODE REKENING URAIAN JUMLAH

(Rp)

4 . 1 . 1 . 10 . 01 Pajak Penerangan Jalan Dihasilkan Sendiri 8.613.981.982,00

4 . 1 . 1 . 11 Pajak Parkir 44.842.000,00

4 . 1 . 1 . 11 . 01 Pajak Parkir 44.842.000,00

4 . 1 . 1 . 12 Pajak Air Tanah 38.675.835,00

4 . 1 . 1 . 12. 01 Pajak Air Tanah 38.675.835,00

4 . 1 . 1 . 14 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 3.395.354.191,40

4 . 1 . 1 . 14 . 04 Batu Kapur 0,00

4 . 1 . 1 . 14. 12 Granit /Andesit 1.800.869.920,00

4 . 1 . 1 . 14. 24 Pasir Kuarsa 1.369.075.200,00

4 . 1 . 1 . 14 .30 Tanah Liat 225.409.071,40

4 . 1 . 1 . 15 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 15.109.282.845,00

4 . 1 . 1 . 15 . 01 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 15.109.282.845,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

31

KODE REKENING URAIAN JUMLAH

(Rp)

4 . 1 . 1 . 16 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 13.934.427.606,00

4 . 1 . 1 . 16 . 03 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 13.934.427.606,00

4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 15.783.395.763,54

4 . 1 . 3 . 01 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD 15.783.395.763,54

4 . 1 . 3 . 01 . 01 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD 15.521.161.773,04

4 . 1 . 3 . 01 . 02 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD……… 262.233.990,50

4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 65.939.765.516,39

4 . 1 . 4 . 01 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan 7.378.666.125,00

4 . 1 . 4 . 01 . 02 Hasil Penjualan Peralatan/Mesin 437.000.000,00

4 . 1 . 4 . 01 . 03 Hasil Penjualan Gedung dan Bangunan 6.941.666.125,00

4 . 1 . 4 . 03 Penerimaan Jasa Giro 635.271.118,00

4 . 1 . 4 . 03 . 01 Jasa Giro Kas Daerah 572.661.350,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

32

KODE REKENING URAIAN JUMLAH

(Rp)

4 . 1 . 4 . 03 . 02 Jasa Giro Bendahara 62.609.768,00

4 . 1 . 4 . 04 Pendapatan Bunga 7.421.772.542,36

4 . 1 . 4 . 04 . 01 Pendapatan Bunga Deposito 7.421.772.542,36

4 . 1 . 4 . 07 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 326.730,00

4 . 1 . 1 . 07 . 03 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Bidang Pekerjaan

Umum

326.730,00

4 . 1 . 4 . 08 Pendapatan Denda Pajak 128.451.701,00

4 . 1 . 4 . 08 . 06 Pendapatan Denda Pajak Hotel 68.356,00

4 . 1 . 4 . 08 . 07 Pendapatan Denda Pajak Restoran 197.240,00

4 . 1 . 4 . 08 . 08 Pendapatan Denda Pajak Hiburan 0,00

4 . 1 . 4 . 08 . 09 Pendapatan Denda Pajak Reklame 248.401,00

4 . 1 . 4 . 08 . 11 Pendapatan Denda Pajak Parkir 5.902,00

4 . 1 . 4 . 08 . 12 Pendapatan Denda Pajak Air Tanah 310.142,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

33

KODE REKENING URAIAN JUMLAH

(Rp)

4 . 1 . 4 . 08 . 14 Pendapatan Denda Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 40.013.785,00

4 . 1 . 4 . 08 . 15 Pendapataan Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan 87.607.875,00

4 . 1 . 4 . 11 Pendapatan Denda atas Pelanggaran Perda 43.437.000,00

4 . 1 . 4 . 11 . 01 Pendapatan Denda atas Pelanggaran Perda 43.437.000,00

4 . 1 . 4 . 13 Pendapatan dari Pengembalian 3.399.450.420,00

4 . 1 . 4 . 13 . 03 Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan 39.653.102,00

4 . 1 . 4 . 13 . 07 Pendapatan Dari Pengembalian dari Temuan Pemeriksaan 165.754.646,00

Pendapatan Dari Pengembalian Bantuan Keuangan untuk Pemilukada 3.194.042.672,00

4 . 1 . 4 . 16 Hasil Dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah 110.988.237,00

4 . 1 . 4 . 16 . 01 Hasil Dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Sewa 110.988.237,00

4 . 1 . 4 . 24 Pendapatan Dari Pengelolaan BUKP 55.914.957,53

4 . 1 . 4 . 24 . 01 Dana Pembinaan 31.951.404,31

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Badan Keuangan dan Aset Daerah

34

KODE REKENING URAIAN JUMLAH

(Rp)

4 . 1 . 4 . 24 . 02 Jasa Produksi 23.963.553,22

4 . 1 . 4 . 26 Bentuk-bentuk Pendapatan Lainnya yang Merupakan yang Merupakan Hak

Daerah

46.765.486.685,50

4 . 1 . 4 . 26 . 01 Bentuk-bentuk Pendapatan Lainnya yang Merupakan Hak Daerah 46.765.486.685,50

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 35

Badan Keuangan dan Aset Daerah

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan

Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan BKAD Kabupaten Kulon Progo pada

dasarnya memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan pelaksanaan

APBD pada tahun 2017. Adapun pencapaian realisasi keuangan Tahun 2017

dibandingkan dengan anggaran tahun 2017 adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Realisasi Keuangan Tahun 2017 dibandingkan dengan Anggaran Tahun 2017

dengan penggolongan rekening sesuai SAP

URAIAN ANGGARAN REALISASI

% ( Rp.) ( Rp.)

PENDAPATAN

PENDAPATAN ASLI

DAERAH

Pendapatan Pajak Daerah 43.024.098.351,29 47.237.503.606,60 109,79

Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang

dipisahkan

15.783.395.763,54 15.783.395.763,54 100,00

Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang sah 65.939.765.516,39 24.180.776.605,11 36,67

Jumlah Pendapatan 124.747.259.631,22 87.201.675.975,25 69,90

BELANJA

Belanja Operasi 11.904.974.925,64 11.592.202.488,00 97,37

Belanja Pegawai 8.557.355.900,54 8.385.023.939,00 97,99

Belanja Barang dan Jasa 3.347.619.025,00 3.207.178.549,00 95,80

Belanja Modal 349.979.000,00 273.272.460,00 78,08

Jumlah Belanja 12.254.953.925,64 11.865.474.948,00 96,82

Surplus / (Defisit) 112.492.305.705,58 75.336.201.027,25 66,97

Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran (SILPA) 112.492.305.705,58 75.336.201.027,25 66,97

A. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, struktur

Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi

daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-

lain pendapatan asli daerah yang sah. Pada dokumen APBD tercantum besaran

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 36

Badan Keuangan dan Aset Daerah

target pendapatan daerah yang dipergunakan sebagai prediksi pendapatan yang

terukur dan merupakan capaian minimal yang harus diperoleh. Sedangkan di akhir

tahun anggaran, diketahui realisasi penerimaan atas pendapatan daerah dimaksud.

Berdasar PP 71 Tahun 2010 Lampiran II.05 PSAP 04 disebutkan bahwa

keberhasilan pencapaian kinerja dapat diketahui secara kuantitatif berdasarkan

tingkat efektivitas yang diukur dengan membandingkan hasil (outcome) dengan

target yang ditetapkan. Dalam konteks pengukuran efektivitas pendapatan, hasil

adalah realisasi pendapatan sedangkan target adalah anggaran pendapatan.

Apabila hasil perhitungan menghasilkan angka/persentase mendekati 100%, maka

disimpulkan semakin efektif. Dari Tabel 3.1 tampak bahwa realisasi pendapatan

pajak daerah selama tahun anggaran 2017 mencapai 109,79% atau sebesar Rp.

47.237.503.606,60 sedangkan untuk pendapatan hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan mencapai 100 % atau sebesar Rp. 15.783.395.763,54,

realisasi Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah mencapai Rp.

24.180.776.605,11 atau sebesar 36,67 %.

Realisasi pendapatan pajak daerah lebih dari target sebesar Rp

4.213.405.255,31 atau 9,80 % dari target sebesar Rp 43.024.098.351,29. Realisasi

Pajak Hotel lebih dari target sebesar Rp 21.365.885,00 disebabkan karena

okupansi hotel meningkat, karena dampak pembangunan bandara.. Realisasi Pajak

Restoran lebih dari target sebesar Rp 235.014.680,56 disebabkan karena Realisasi

pajak restoran melebihi target, karena adanya intensifikasi pajak restoran di

APBD Desa. Pajak Hiburan lebih dari target sebesar Rp 3.078.950,00 disebabkan

karena di akhir tahun ada even Kulfest. Pajak Penerangan Jalan lebih dari target

sebesar Rp 322.946.012,00. Pajak Parkir lebih dari target sebesar Rp 5.228.000,00

disebabkan bertambahnya jumlah obyek pajak parkir baru pada tahun ini. Pajak

Air Tanah lebih dari target sebesar Rp 18.900.011,00 disebabkan karena

bertambahnya obyek pajak air tanah baru. Pajak Mineral Bukan Logam an Batuan

lebih dari target sebesar Rp 775.584.538,60 disebabkan karena adanya

intensifikasi pendataan MBLB di Triwulan IV. Pajak Bumi dan Bangunan P2

lebih dari target sebesar Rp 224.834.603,00. Hal ini disebabkan antara lain karena

adanya pendaftaran obyek baru, adanya pemecahan obyek tanah, adanya

pendataan ulang obyek pajak maupun adanya upaya intensifikasi penagihan

piutang pajak tahun-tahun sebelumnya. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan lebih dari target sebesar Rp 2.590.138.490,00 disebabkan karena

adanya dampak bandara. Banyak warga yang terkena dampak bandara tidak

menempati tanah relokasi, tetapi mencari lahan sendiri.

Pajak daerah PBB P2 dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo terhitung

mulai tahun 2014. Hal ini berdasarkan Peraturan Daerah No 2 Tahun 2013 tentang

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 37

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan. Untuk masa pajak tahun 2017

telah dikeluarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) sebanyak 335.009

lembar dengan nominal ketetapan pajak sebesar Rp 17.159.133.528,00. Selama

tahun 2017 terdapat perubahan SPPT karena koreksi tambah sebesar Rp

1.088.400.214,00 dan koreksi kurang sebesar Rp 2.347.782.740,00. Sehingga

pokok ketetapan akhir sebesar Rp 15.899.751.002,00.

Upaya yang dilakukan selama tahun 2017 untuk pemungutan pajak PBB

P2 antara lain :

1. Mengirim Negatif List kepada desa melalui kecamatan setiap awal bulan

menjelang jatuh tempo pembayaran;

2. Melakukan jemput bola pembayaran PBB bekerjasama dengan PT. Bank BPD

DIY di kecamatan dan kelurahan;

3. Menerbitkan Surat Tagihan Pajak kepada masing-masing Wajib Pajak yang

belum memenuhi kewajibannya pada tahun-tahun sebelumnya.

Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sesuai

target sebesar Rp 15.783.395.763,54 atau sebesar 100%. Realisasi penerimaan

lain-lain PAD yang sah kurang dari target sebesar Rp 41.758.988.911,28 atau

sebesar 63,33%. Dengan rincian sebagai berikut : Hasil penjualan aset daerah

yang tidak dipisahkan lebih dari target sebesar Rp 2.212.428.775,00 karena usulan

penghapusan barang dari SKPD bertambah. Penerimaan jasa giro kas daerah lebih

dari target sebesar Rp 139.993.122,00 dikarenakan jasa giro bank diperhitungkan

secara harian. Penerimaan jasa giro pemegang kas lebih dari target sebesar Rp

5.695.543,00 karena terdapat jasa giro dari dana yang belum digunakan karena

implementasi transaksi non tunai. Penerimaan bunga deposito lebih dari target

sebesar Rp 1.596.524.624,73 disebabkan karena optimalisasi dana yang belum

digunakan untuk belanja (iddle cash). Pendapatan Denda Keterlambatan

Pelaksanaan Pekerjaan lebih dari target sebesar Rp 154.946.774,00 disebabkan

karena Angka target didasarkan pada realisasi penerimaan pada triwulan III 2017,

sedangkan penyelesaian pekerjaan di akhir tahun sehingga overtarget berasal dari

penerimaan triwulan IV 2017. Pendapatan denda pajak lebih dari target sebesar

Rp 147.930.136,50 disebabkan karena angka target denda didasarkan pada

realisasi penerimaan pada triwulan III 2017, sehingga overtarget berasal dari

penerimaan triwulan IV 2017. Pendapatan denda atas pelanggaran perda lebih dari

target sebesar Rp 27.927.500,00 disebabkan karena angka target denda didasarkan

pada realisasi penerimaan pada triwulan III 2017, sehingga overtarget berasal dari

penerimaan triwulan IV 2017. Pendapatan dari pengembalian lebih dari target

sebesar Rp 343.939.597,00 disebabkan karena angka target pendapatan dari

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 38

Badan Keuangan dan Aset Daerah

pengembalian didasarkan pada realisasi penerimaan pada triwulan III 2017,

sehingga overtarget berasal dari penerimaan triwulan IV 2017. Hasil dari

pemanfaatan kekayaan daerah lebih dari target sebesar Rp 2.334.625,00 hal ini

disebabkan adanya obyek sewa baru yaitu kantin Setwan dan kantin Dinas

Adminduk. Pendapatan dari pengelolaan BUKP terealisasi sebesar Rp

55.914.959,52. Bentuk-bentuk pendapatan lainnya yang merupakan hak daerah

kurang dari target sebesar Rp 46.390.709.610,50 disebabkan karena ada

pergeseran anggaran setelah perubahan untuk Dana BOS SD, SMP Negeri

dipindah ke Dinas Dikpora yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kulon Progo

Nomor 67 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun

2017 tentang penjabaran Perubahan APBD Tahun 2017 tanggal 24 November

2017.

Dalam pengelolaan pendapatan asli daerah, ada beberapa permasalahan

yang dihadapi antara lain :

a. Capaian penerimaan atas pendapatan yang ditargetkan, belum seluruhnya dapat

memenuhi capaian sebesar 100% ;

b. Belum tergalinya secara optimal berbagai potensi sumber-sumber pendapatan

asli daerah ;

c. Terbatasnya sarana dan prasarana mobilitas operasional ;

d. Keterbatasan sumber daya manusia aparatur pengelola pendapatan baik pada

sisi kuantitas maupun kualitas SDM.

Adapun solusi dalam penyelesaian atas permasalahan dimaksud,

diantaranya adalah :

a. Melakukan ektensifikasi dan intensifikasi dan diversifikasi terhadap sumber-

sumber pendapatan asli daerah ;

b. Mengkaji potensi, eksplorasi potensi serta penerapan manajemen pengelolaan

pendapatan yang efektif ;

c. Perbaikan mekanisme pemungutan pendapatan daerah dalam rangka

peningkatan dan percepatan penerimaan pendapatan asli daerah ;

d. Peninjauan terhadap berbagai peraturan daerah tentang Pendapatan Asli

Daerah yang disesuaikan dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

e. Meningkatkan kinerja badan usaha milik daerah melalui optimalisasi fungsi

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan ;

f. Pengembangan usaha daerah melalui penambahan permodalan maupun

peningkatan kemampuan SDM pengelola BUMD ;

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 39

Badan Keuangan dan Aset Daerah

g. Dilakukan pendekatan kepada kelompok masyarakat yang belum memenuhi

kewajiban pembayaran piutang ;

h. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang operasional pengelolaan

pendapatan asli daerah ;

i. Meningkatkan kemampuan aparatur SDM pengelola pendapatan asli daerah

melalui pendidikan, pelatihan, dan koordinasi ;

j. Meningkatakan kesadaran masyarakat secara intensif melalui berbagai

kesempatan dengan penyuluhan dan sosialisasi.

B. Target dan Realisasi Belanja

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan dalam

bentuk regulasi peraturan daerah mencantumkan batas maksimal penganggaran,

yang dipergunakan sebagai dasar belanja daerah. Belanja daerah bila

diklasifikasikan menurut kelompok, dibedakan menjadi Belanja Tidak Langsung

dan Belanja Langsung. Belanja Tidak Langsung dimaksudkan sebagai belanja

yang dianggarkan yang tidak terkait secara langsung dengan program kegiatan.

Sedangkan belanja langsung adalah belanja yang terkait secara langsung dengan

program dan kegiatan.

Perbandingan antara belanja langsung dan tidak langsung masih

didominasi oleh belanja tidak langsung sebesar 58,60 % yang berupa belanja

pegawai. Untuk belanja langsung sebesar 41,40% dengan porsi terbesar pada

belanja barang dan jasa.

Realisasi Belanja sebesar Rp 11.865.474.948,00 di bawah anggaran

sebesar Rp 12.254.953.925,64 atau 96,82 % dari anggaran. Sisa anggaran yang

belum terealisasi sebesar Rp 389.478.977,64 antara lain disebabkan :

a. adanya beberapa akun belanja yang direalisasikan sesuai kebutuhan seperti

pada pos belanja pegawai yang terdapat sisa sebesar Rp 135.698.961,64.

Terdiri dari Belanja Gaji dan Tunjangan terdapat sisa sebesar Rp

100.270.427,63 disebabkan karena adanya acres (prediksi kenaikan pangkat

dan tunjangan keluarga) sebesar 1,5 %. Sisa gaji dan tunjangan dikarenakan

tidak ada perubahan database pegawai BKAD. Sisa belanja insentif sebesar

Rp 35.428.534,01 terdiri dari Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah-

Pajak Penerangan Jalan terdapat sisa Rp 4.200.549,55 ; Belanja Insentif

Pemungutan Pajak Daerah-Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan terdapat

sisa sebesar Rp 752.501,57; Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah-

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan tedapat sisa sebesar Rp

9.262.642,25; Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah- Bea Perolehan

Hak Atas Tanah dan Bangunan tedapat sisa sebesar Rp 20.332.380,30

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 40

Badan Keuangan dan Aset Daerah

disebabkan karena karena kekosongan Pejabat Wakil Bupati. Bulan Januari

s.d Mei tidak ada Jabatan Wakil Bupati sehingga tidak dapat dicairkan

b. Sisa sebesar Rp 253.780.016,00 terdapat efisiensi penggunaan anggaran dan

efektivitas pelaksanaan kegiatan / program tahun 2017 yang menurut kami

cukup signifikan antara lain:

1) pada kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran terdapat sisa

Rp 76.706.540,00 karena adanya selisih harga antara harga pasar dengan

harga di DPA dan Belanja modal gedung dan bangunan

(pembangunan pos jaga) tidak direalisasikan karena tempat yang

mau ditempati sudah ada bangunannya sehingga yang direalisasikan

belanja sewa.

2) pada kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran terdapat

sisa anggaran sebesar Rp 49.472.440,00 ; Belanja telepon terdapat sisa Rp

9.911.993,00 Belanja telepon terdapat sisa Rp 6.722.359,00 karena

menyesuaikan dengan pemakaian/tagihan. Belanja perawatan kendaraan

bermotor terdapat sisa sebesar Rp 24.357.888,00 dan Belanja

Pemeliharaan terdapat sisa sebesar Rp 8.478.200,00 karena direalisasikan

sesuai kebutuhan.

3) Pada kegiatan Pelaksanaan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan dan

Tuntutan Ganti Rugi (TGR) terdapat sisa sebesar Rp 7.819.250,00.

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan terdapat sisa sebesar Rp

2.480.000,00 karena honor wakil bupati tidak direalisasikan. Belanja

makanan dan minuman rapat terdapat sisa sebesar Rp 2.400.000,00 karena

rapat tidak terserap optimal karena menunggu hasil Tindak Lanjut Irda

dan menunggu Juklak PP Nomor 38 Tahun 2016. Belanja Perjalanan

Dinas terdapat sisa sebesar Rp 2.736.000,00 karena Perjalanan dinas Luar

Provinsi belum dilaksanakan karena menunggu hasil sidang majelis TP

TGR

4) pada kegiatan Monev dan Perumusan Kebijakan Pelaksanaan Anggaran

terdapat sisa Rp 5.714.200,00. Belanja ATK terdapat sisa Rp 448.200,00

disebabkan karena pembelian ATK menyesuaikan harga pasar. Belanja

makanan dan minuman rapat terdapat sisa sebesar Rp 3.024.000,00 karena

rapat menyesuaikan kebutuhan. Belanja perjalanan dinas terdapat sisa

sebesar Rp 2.020.000,00 karena Koordinasi dengan SKPD tidak dilakukan

dengan datang ke SKPD tetapi memanfaatkan rapat dan saat

pendampingan desk penyusunan anggaran

5) pada kegiatan Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Umum

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 41

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Daerah terdapat sisa Rp 6.853.772,00. Honorarium panitia pelaksana

kegiatan terdapat sisa Rp 850.000,00 karena honor Wakil Bupati tidak

direalisasikan. Pada belanja ATK terdapat sisa Rp 524.100,00 karena

selisih harga ATK di DPA dengan harga pasar. Pada belanja perjalanan

dinas terdapat sisa sebesar Rp 3.156.072,00 karena Laporan DAK Fisik

hanya ke KPPN Wates sehingga Perjalanan Dinas ke Luar Provinsi tidak

terserap optimal.

6) Pada kegiatan Sinkronisasi Data Realisasi APBD terdapat sisa sebesar Rp

1.830.750,00. Honorarium panitia pelaksana kegiatan terdapat sisa sebesar

Rp 1.740.000,00 karena terjadi mutasi/promosi PNS sehingga honorarium

tidak dapat terealisasi sesuai rencana, belanja ATK terdapat sisa Rp

90.750,00 karena selisih harga ATK di DPA dengan harga pasar.

7) Pada kegiatan Pengelolaan SIMDA terdapat sisa sebesar Rp 8.004.051,00.

Honorarium panitia pelaksana kegiatan terdapat sisa sebesar Rp

5.468.000,00 karena terjadi mutasi/promosi PNS sehingga honorarium

tidak dapat terealisasi sesuai rencana, belanja ATK terdapat sisa Rp

119.850,00 karena selisih harga ATK di DPA dengan harga pasar. Belanja

perjalanan dinas terdapat sisa sebesar Rp 2.365.201,00 karena

menyesuaikan kebutuhan.

Adapun solusi dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada,

diantaranya :

a. Penentuan prioritas kebutuhan yang lebih diutamakan kepada pelaksanaan

program kegiatan kelompok belanja langsung.

b. Melakukan pelatihan pendidikan dan ketrampilan untuk memperkaya

penguasaan materi peraturan perundangan yang berlaku.

c. Melakukan kerjasama dengan lembaga berwenang untuk melakukan

pendampingan terhadap pelaksanaan PBB P2 dan penyelenggaraan

pemungutan BPHTB.

d. Memberikan pemahaman / sosialisasi terus menerus kepada PPTK tentang

pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan perundangan-

undangan secara baik dan benar serta tertib administrasi.

e. Memberikan pemahaman/sosialisasi tentang pentingnya perumusan

perencanaan pengelolaan keuangan kepada PPTK sampai pada penggunaan

serta pertanggungjawabannya.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 42

Badan Keuangan dan Aset Daerah

3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam penyusunan Laporan Keuangan Daerah

Hambatan utama kinerja keuangan yang dijumpai dalam pencapaian target

yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Masih belum terpenuhinya SDM di BKAD yang sesuai dengan angka kebutuhan

baik dari segi kuantitas maupun kualitas pegawai.

b. Masih terbatasnya sarana dan prasarana kerja yang ada.

c. Gudang arsip kurang memadai sehingga ruang kerja digunakan untuk menampung

surat/ arsip yang membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 43

Badan Keuangan dan Aset Daerah

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Entitas pelaporan adalah unit Pemerintah Daerah yang terdiri dari satu atau

lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan perundang-undangan wajib

menyampaikan laporan keuangan. BKAD Kabupaten Kulon Progo merupakan entitas

pelaporan.

Kepala SKPD sebagai entitas akuntansi melimpahkan wewenangnya kepada

Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD/PPK-SKPD untuk menyelenggarakan

akuntansi pengelolaan keuangan dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan

berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan

Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan tersebut

disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih tinggi dalam rangka

penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan.

Produk dari entitas akuntansi adalah laporan keuangan SKPD berupa Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan

Catatan atas Laporan Keuangan.

Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) ditunjuk sebagai entitas akuntansi

yang bertugas menyusun Laporan Keuangan Tahun 2017 sebagai wujud

pertanggungjawaban dari pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2017. Penyusunan

Laporan Keuangan Tahun 2017 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun

2011.

4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan BKAD

Kabupaten Kulon Progo

Basis akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan keuangan

Tahun 2017 adalah basis akrual, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset,

kewajiban, dan ekuitas. Dalam hal peraturan perundangan mewajibkan disajikannya

laporan keuangan dengan basis kas, maka entitas wajib menyajikan laporan demikian.

Basis akrual untuk LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk

memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas

Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang

mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum

dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Pendapatan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 44

Badan Keuangan dan Aset Daerah

seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada LO.

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA

disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan

diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas

akuntansi/entitas pelaporan; serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui

pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian,

bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA

disusun berdasarkan basis akrual.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui

dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi

lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas

atau setara kas diterima atau dibayar.

4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan BKAD

Kabupaten Kulon Progo

Laporan keuangan entitas akuntansi harus menyajikan setiap kegiatan yang

diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang sehingga dapat dilakukan pengukuran

dan analisis akuntansi.

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap pos dalam Laporan Keuangan BKAD Kabupaten Kulon Progo.

Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan

historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau

sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut.

Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan

pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pos-pos dalam Laporan Keuangan BKAD Kulon Progo Tahun 2017 diukur

dengan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang

asing (jika ada) akan dikonversikan terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang

rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pertanggal neraca.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Pos – pos Pendapatan - LRA dan Belanja

a. Pendapatan – LRA :

Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan diakui pada saat diterima oleh Rekening Kas Umum Daerah

dengan interpretasi sebagai berikut :

a) Pendapatan kas yang telah diterima pada RKUD.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 45

Badan Keuangan dan Aset Daerah

b) Pendapatan kas yang diterima oleh bendahara penerimaan sebagai

pendapatan daerah dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke

RKUD, dengan ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan

bagian dari BUD.

c) Pendapatan kas yang diterima SKPD dan digunakan langsung tanpa

disetor ke RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib

melaporkannya kepada BUD untuk dapat disahkan/diakui sebagai

pendapatan daerah.

d) Pendapatan kas yang berasal dari hibah langsung yang berasal dari

dalam/luar negeri yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas

dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD

untuk dapat disahkan/diakui sebagai pendapatan daerah.

e) Pendapatan kas yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah

berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, entitas lain tersebut

dan BUD mengakuinya sebagai pendapatan.

Pendapatan yang tidak masuk pada interpretasi di atas diungkapkan dalam

CALK.

Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan

perundangan yang mengatur mengenai BLUD.

BLUD menyampaikan laporan pendapatan setiap bulan untuk

mendapatkan pengesahan oleh BUD. Bentuk laporan pendapatan

sebagaimana tercantum dalam format pengesahan pendapatan dan belanja

BLUD.

b. Belanja :

Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur

berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam

dokumen pengeluaran yang sah.

Belanja diakui pada saat :

a) Terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.

b) Kas atas belanja yang bersangkutan telah dikeluarkan oleh Bendahara

Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut telah

disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan pada saat

diterbitkannya SP2D.

c) Kas yang dikeluarkan untuk belanja yang digunakan langsung oleh

SKPD/Unit Kerja yang berbentuk BLUD, dimana pendapatan yang

digunakan langsung untuk pengeluaran Belanja tersebut tidak disetor

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 46

Badan Keuangan dan Aset Daerah

ke RKUD terlebih dahulu, dengan syarat entitas penerima wajib

melaporkannya kepada BUD.

d) BLUD menyampaikan laporan belanja setiap bulan untuk

mendapatkan pengesahan oleh BUD. Bentuk laporan belanja

sebagaimana tercantum dalam format pengesahan pendapatan dan

belanja BLUD.

e) Kas yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas yang berasal

dari hibah langsung dalam/luar negeri, dengan syarat entitas wajib

melaporkannya kepada BUD.

Suatu pengeluaran belanja akan diperlakukan sebagai belanja modal jika

memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :

a) Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas) bulan.

b) Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan, serta tidak

dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada pihak lain. Jika

perolehan barang direncanakan untuk diserahkan kepada pihak ketiga

maka penganggarannya melalui belanja barang dan jasa.

Nilai aset tetap dalam belanja modal yang disebut biaya perolehan aset

tetap yaitu sebesar harga beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang

terkait dengan pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap

digunakan.

Biaya perolehan yang dapat dianggarkan melalui rekening belanja modal

SKPD, meliputi biaya konstruksi, honor Pejabat Pembuat Komitmen,

honor pejabat dan/atau panitia pengadaan, honor panitia penerima barang,

atk, penggandaan, biaya makan minum rapat, biaya perjalanan dinas

dalam rangka pengadaan, biaya perencanaan dan pengawasan.

Biaya perolehan dalam pengadaan barang yang dilakukan oleh ULP tidak

menambah nilai aset, sehingga tidak dianggarkan pada belanja modal.

Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai

belanja modal (dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh

kriteria sebagai berikut :

1) Manfaat ekonomi atas barang/aset tetap yang dipelihara :

a) Bertambah ekonomis/efisien, dan/atau

b) Bertambah umur ekonomis, dan/atau

c) Bertambah volume, dan/atau

d) Bertambah kapasitas produksi.

2) Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan barang/aset tetap

tersebut material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang

telah ditetapkan.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 47

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Pemberian hibah dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang atau jasa

dicatat dan diakui sebesar nilai belanja hibah yang dikeluarkan.

Pemberian bantuan sosial dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang

atau jasa dicatat dan diakui sebesar nilai belanja bantuan sosial yang

dikeluarkan.

Belanja bagi hasil dicatat dan diakui sebesar nilai yang dikeluarkan.

Belanja tidak terduga dalam bentuk uang, barang dan jasa dicatat dan

diakui sebagai belanja tidak terduga sebesar nilai yang dikeluarkan.

Kriteria untuk belanja tidak terduga ialah Belanja untuk kegiatan yang

sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang, seperti kebutuhan

tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana

sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan atau

hal yang sangat mendesak dalam rangka penyelenggaraan kewenangan

pemerintah daerah, termasuk pengembalian atas kelebihan Penerimaan

Daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

2. Pos – pos Neraca

a. Kas dan Setara Kas

Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya

disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk

valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah Bank

Indonesia pada tanggal neraca.

Kas Pemerintah Daerah mencakup :

1) Uang daerah yang dikuasai oleh Bendahara Umum Daerah, yang

meliputi rupiah dan valuta asing.

Uang daerah terdiri dari :

(a) Kas dalam Kas Daerah berada di bawah penguasaan BUD yang

disimpan pada RKUD (Rekening Kas Umum Daerah). RKUD

ditujukan untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan

membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang

ditetapkan.

(b) Kas di Bendahara Penerimaan;

Saldo kas di bendahara penerimaan dapat terdiri dari kas tunai

dan kas di rekening penerimaan. Saldo kas di Bendahara

Penerimaan akan bertambah apabila terdapat uang masuk dari

penerimaan pendapatan dan saldo kas di Bendahara Penerimaan

akan berkurang apabila terdapat uang keluar yang berasal dari

penyetoran penerimaan pendapatan ke RKUD.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 48

Badan Keuangan dan Aset Daerah

(d) Kas di Bendahara Pengeluaran;

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari kas tunai dan

kas di rekening pengeluaran.

2) Kas Pemerintah di Luar Pengelolaan Bendahara Umum Daerah

(a) Kas di Bendahara Penerimaan, apabila Bendahara Penerimaan

bukan merupakan bagian dari BUD.

(b) Kas di Bendahara Pengeluaran, apabila Bendahara Pengeluaran

bukan merupakan bagian dari BUD

(c) Saldo Kas Lainnya yang Diterima karena Penyelenggaraan

Pemerintahan

Saldo kas lainnya yang Diterima karena Penyelenggaraan

Pemerintah dipergunakan untuk menampung sisa kas atas

penerimaan tertentu lainnya yang diterima karena

penyelenggaraan pemerintahan.

(d) Kas di BLUD

Pengakuan Kas dan Setara Kas

1) Memenuhi definisi kas dan/atau setara kas.

2) Penguasaan dan/atau kepemilikan telah beralih kepada Pemerintah

Daerah, diakui pada saat diterima dan/atau dikeluarkan oleh

bendahara/rekening kas umum daerah

b. Piutang

Pengukuran Piutang

1) Piutang dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah

piutang yang belum dilunasi.

2) Pengukuran piutang berdasar pungutan :

Pengukuran piutang pendapatan yang berasal dari peraturan

perundang-undangan adalah sebagai berikut:

a) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan

yang ditetapkan berdasarkan surat ketetapan kurang bayar yang

diterbitkan.

b) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan

yang telah ditetapkan terutang oleh Pengadilan Pajak untuk WP

yang mengajukan banding.

c) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan

yang masih proses banding atas keberatan dan belum ditetapkan

oleh majelis hakim Pengadilan Pajak.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 49

Badan Keuangan dan Aset Daerah

d) Disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net

realizable value) untuk piutang yang tidak diatur dalam undang-

undang tersendiri dan kebijakan penyisihan piutang tidak

tertagih telah diatur oleh Pemerintah.

Piutang yang berasal dari peraturan perundang-undangan

disajikan di neraca sebagai Aset Lancar apabila jatuh tempo

kurang dari satu tahun buku dan disertai dengan penyisihannya.

Pengakuan Piutang

Piutang diakui pada saat munculnya hak pemerintah daerah yang dapat

dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.

Untuk dapat diakui sebagai piutang harus memenuhi kriteria :

1) Diterbitkan surat ketetapan; atau

2) Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan;

atau

Suatu pendapatan yang telah memenuhi persyaratan untuk diakui sebagai

pendapatan, namun ketetapan kurang bayar dan penagihan ditentukan

beberapa waktu kemudian, maka pendapatan tersebut dapat diakui sebagai

piutang. Penetapan perhitungan taksiran pendapatan dimaksud harus

didukung oleh bukti-bukti yang kuat dan limit waktu pelunasan tidak

melebihi satu periode akuntansi berikutnya.

Terhadap piutang yang penagihannya diserahkan kepada PUPN maka

piutang tersebut tetap diakui, yang berarti tidak terjadi pengalihan

pengakuan atas piutang tersebut. Akuntansi menyisihkan 100% piutang

yang diserahkan ke PUPN tersebut.

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

a) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus

dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan

kualitas piutang.

b) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah taksiran nilai piutang yang

kemungkinan tidak dapat diterima pembayarannya dimasa akan

datang dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas lain.

c) Nilai penyisihan piutang tidak tertagih tidak bersifat akumulatif

tetapi diterapkan setiap akhir periode anggaran sesuai perkembangan

kualitas piutang.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 50

Badan Keuangan dan Aset Daerah

d) Penyisihan piutang tidak tertagih diperhitungkan dan dibukukan

dalam periode yang sama dengan periode timbulnya piutang,

sehingga dapat menggambarkan nilai yang betul-betul diharapkan

dapat ditagih.

Tabel 4.1

Besaran Penyisihan Piutang berdasarkan Kualitas Piutang

No Uraian

Kualitas Piutang

Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet

1 Piutang

pajak 0,50 % 10 % 50 % 100 %

2 Piutang

retribusi 0,50 % 10 % 50 % 100 %

3 Piutang

lainnya 0,50 % 10 % 50 % 100 %

e) Penyisihan piutang di Neraca disajikan sebagai unsur pengurang dari

piutang yang bersangkutan dan tidak menghapus kewajiban bayar

yang ada. Nilai penyisihan piutang diungkapkan pada Catatan atas

Laporan Keuangan.

f) Penyisihan piutang tak tertagih bukan merupakan penghapusan

piutang. Untuk penghapusan piutang akan diatur dengan peraturan

bupati tersendiri.

g) Untuk piutang yang dihapus secara bersyarat disajikan dalam catatan

atas laporan keuangan.

h) Penyisihan piutang diakui sebagai beban,merupakan koreksi agar

nilai piutang dapat disajikan di neraca sesuai dengan nilai yang

diharapkan dapat ditagih (net realizable value).

i) Penyajian penyisihan piutang di Neraca merupakan unsur pengurang

dari piutang yang bersangkutan.

c. Persediaan

Pengukuran persediaan

Persediaan disajikan sebesar :

1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 51

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya

pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara

langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan

harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.

Biaya perolehan persediaan dianggarkan dalam rekening/akun

belanja barang dan jasa.

Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan

yang terakhir diperoleh.

Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan

untuk dijual, seperti karcis, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.

2) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi

sendiri. Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung

yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak

langsung yang dialokasikan secara sistematis.

3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti

donasi/rampasan.

Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan

menggunakan nilai wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai

tukar aset atau penyelesaian kewajiban antarpihak yang memahami dan

berkeinginan melakukan transaksi wajar.

Pengakuan persediaan

1) Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan

diperoleh pemerintah daerah, mempunyai nilai atau biaya yang dapat

diukur dengan andal, dan telah diterima atau hak kepemilikannya

dan/atau kepenguasaannya berpindah.

2) Pada akhir periode akuntansi, dilakukan inventarisasi fisik persediaan

sebagai dasar penilaian persediaan

3) untuk persediaan obat yang kedaluwarsa dikeluarkan dari catatan

persediaan dengan berita acara yang ditandatangani oleh kepala

SKPD.

Penilaian persediaan

Metode penilaian persediaan menggunakan :

1) Metode FIFO.

Metode FIFO digunakan untuk menilai persediaan yang menjadi core

bisnis SKPD, yaitu persediaan obat di RSUD dan Puskesmas, dan

blanko kependudukan.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 52

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Khusus untuk persediaan obat memperhatikan masa kedaluwarsa

obat.

2) Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak

material dan bermacam-macam jenis, contoh : Alat Tulis Kantor.

3) Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakan dinilai dengan

menggunakan harga perolehan.

Pencatatan persediaan dilakukan dengan:

1) Metode perpetual untuk persediaan yang dinilai menggunakan metode

FIFO. Dengan metode perpetual, pencatatan dilakukan setiap ada

persedian yang masuk dan keluar, sehingga nilai/jumlah persediaan

selalu ter-update.

2) Metode Periodik untuk persediaan yang dinilai menggunakan harga

pembelian terakhir dan nilai wajar. Jumlah persediaan akhir diketahui

dengan melakukan stock opname pada akhir periode.

Beban Persediaan

1) Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan.

Untuk persediaan yang dicatat secara perpetual pengakuan beban

persediaan menggunakan pendekatan aset. Untuk kepentingan

efisiensi dan efektifitas penjurnalan dilakukan satu kali saja yaitu

dengan menjurnal pembelian dan pemakaian satu bulan (akumulasi).

Untuk persediaan yang dicatat secara periodik pengakuan beban

persediaan menggunakan pendekatan beban.

2) Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian

Laporan Operasional (pada akun beban barang).

3) Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, pencatatan persedian

dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai

per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.

4) Pengukuran pemakaian persediaan yang dicatat secara periodik

dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo

awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan,

dikurangi dengan saldo akhir persediaan, dikalikan harga pembelian

terakhir.

Rumus :

(saldo awal + pembelian - saldo akhir) x harga beli terakhir.

5) Penyesuaian beban persediaan dilakukan pada setiap akhir semester.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 53

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Penghapusan persediaan

Persediaan obat yang kedaluwarsa dihapuskan dari catatan

persediaan dengan surat keputusan penghapusan yang

ditandatangani oleh kepala SKPD setelah mendapat persetujuan

dari Sekretaris Daerah selaku pengelola barang.

Persediaan dapat meliputi antara lain :

1) Persediaan Alat Tulis Kantor

Meliputi persediaan berbagai alat tulis kantor.

2) Persediaan Alat Listrik/Alat Elektronik

Meliputi Persediaan Alat Listrik dan Alat Elektronik

3) Persediaan Material/Bahan

Meliputi persediaan

a) Bahan Baku Bangunan khusus bahan baku bangunan di

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan

Permukiman

b) Bahan Obat – obatan

c) Bahan Kimia

d) Bahan di instalasi gizi

e) Bahan haemodialisa

f) Bahan laboratorium

g) Bahan radiologi

h) Bahan Makanan Pokok

i) Bahan Makanan Ternak

j) Bahan Pupuk

k) Bahan Pakaian Kerja Lapangan dan Kelengkapannya

l) Bahan Percontohan

m) Bahan Diklat/Kursus

n) Bahan Pakaian Dinas dan kelengkapannya

o) Bahan Pakaian Batik

p) Bahan Pakaian Olahraga

q) Bahan Pakaian Adat Daerah

r) Bahan Pakaian Paskibra/Tonti

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 54

Badan Keuangan dan Aset Daerah

d. Aset Tetap

Pengukuran Aset Tetap

1) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Jika tidak memungkinkan

maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

2) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan

atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu

aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut

dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.

Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung antara lain :

a) Biaya persiapan tempat;

b) Biaya import;

c) Biaya pengiriman awal dan biaya simpan dan bongkar muat;

d) Biaya pemasangan;

e) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur;

f) Biaya konstruksi;

g) Biaya administrasi;

h) Biaya kepanitiaan.

3) Setiap SKPD/unit kerja harus melakukan kapitalisasi terhadap

belanja barang dan jasa yang berakibat :

a) Memperoleh aset tetap hingga siap pakai;

b) Meningkatkan kapasitas/efisiensi barang milik daerah; dan/atau

c) Memperpanjang umur teknis barang milik daerah.

4) Adapun pengeluaran yang dikapitalisasi terdiri atas :

a) Perolehan awal aset tetap melalui pengeluaran belanja modal

yang nilainya sama/lebih dari batasan nilai minimum kapitalisasi

aset tetap dan dimanfaatkan untuk kegiatan pemerintah daerah

serta tidak untuk dijual, meliputi :

(1) Pengadaan tanah;

(2) Pembelian/pembuatan peralatan dan mesin;

(3) Pembelian/pembangunan gedung dan bangunan;

(4) Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau

(5) Pembelian/pembangunan aset tetap lainnya.

b) Pengeluaran setelah perolehan awal jika mengakibatkan

peningkatan kualitas, kapasitas, kuantitas dan/atau umur aset

yang telah dimiliki dan bernilai sama/melebihi batasan

minimum nilai kapitalisasi aset tetap, dikapitalisasi sebagai aset

tetap.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 55

Badan Keuangan dan Aset Daerah

5) Adapun pengeluaran yang tidak dikapitalisasi terdiri atas :

a) Pengeluaran belanja pemeliharaan rutin (rehabilitasi) yang

bertujuan untuk mempertahankan fungsi aset tetap yang sudah

ada ke dalam kondisi normal tanpa memperhatikan besar

kecilnya jumlah belanja, contohnya biaya pengecatan

bangunan/kendaraan/meubelair, penggantian suku cadang

kendaraan (ban, accu, busi), servis peralatan dan mesin rutin,

penambahan assesoris kendaraan (kecuali AC, power steering,

audio dan audio visual), servis peralatan/perlengkapan kantor

(komputer, mesin tik, AC, TV, LCD, sound system, dll).

b) Pengeluaran belanja barang dan jasa yang digunakan untuk

memproduksi barang dan jasa baik untuk dipasarkan maupun

tidak dipasarkan, meliputi:

(1) Pengeluaran untuk membiayai proses produksi.

(2) Pembelian/pengadaan barang pakai habis seperti ATK.

(3) Pengeluaran langganan daya dan jasa.

(4) Lain-lain pengeluaran untuk membiayai pekerjaan yang

bersifat non-fisik dan secara langsung menunjang tugas

pokok dan fungsi SKPD dengan nilai tidak memenuhi

batasan minimum nilai kapitalisasi aset tetap.

(5) Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang

diperoleh secara gabungan ditentukan dengan

mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan

perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang

bersangkutan. Distribusi biaya perolehan diperhitungkan

secara proporsional sesuai dengan nilai barang.

Pengakuan aset Tetap

1) Semua biaya perolehan aset tetap dianggarkan dalam rekening/akun

belanja modal.

2) Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus memenuhi kriteria :

a) Berwujud;

b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;

f) Memenuhi nilai satuan minimum kapitalisasi;

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 56

Badan Keuangan dan Aset Daerah

g) Batas Minimum Kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap

pengeluaran untuk :

(1) pengadaan/pembelian tanah;

(2) pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau

(3) pengadaan/pembelian/pembuatan aset tetap lainnya berupa

koleksi perpustakaan, barang bercorak kesenian,

hewan/ternak, dan tumbuhan.

3) Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua

pengeluaran untuk memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk

meningkatkan kapasitas/efisiensi dan memperpanjang umur

teknisnya dalam rangka menambah nilai aset tersebut. Kapitalisasi

memperhatikan batasan nilai minimum kapitalisasi aset.

4) Barang milik daerah yang memenuhi batasan nilai minimum

kapitalisasi aset tetap dicatat secara intrakomptabel dan disajikan

dalam neraca, barang milik daerah yang tidak memenuhi batasan

nilai minimum kapitalisasi aset tetap yang diperoleh dari belanja

modal dengan nilai dibawah satuan minimum kapitalisasi aset dicatat

secara ekstrakomptabel dan disajikan dalam catatan atas laporan

keuangan (CaLK).

- Apabila terjadi penambahan nilai aset karena pemeliharaan (di atas

batas kapitalisasi) yang mengakibatkan nilai aset tetap

ekstrakomptabel menjadi diatas batas nilai kapitalisasi maka

pencatatannya direklas ke aset tetap intrakomptabel dan penilaian

penyusutan atas aset ekstra komptabel yang beralih menjadi

intrakomptabel dihitung dari nilai buku.

5) Penghapusan barang milik daerah yang dicatat dalam pembukuan

ekstrakomptabel dapat dilakukan oleh pengguna dan/atau kuasa

pengguna dalam hal aset tetap tersebut dimaksud sudah tidak berada

dalam penguasaan pengguna dan/ atau kuasa pengguna.

Perolehan aset tetap secara gabungan.

Jika aset tetap diperoleh secara gabungan, biaya perolehan dari masing-

masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan

mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai

wajar masing-masing aset yang bersangkutan. Atribusi biaya perolehan

diperhitungkan secara proporsional sesuai dengan nilai barang

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 57

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap.

1) Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila

aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada

manfaat ekonomi di masa yang akan datang.

2) Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus

dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan

Keuangan.

3) Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah

tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset

lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

4) Aset tetap yang masih dalam proses penghapusan, sepanjang SK

Bupati tentang penghapusan belum terbit, pencatatannya direklas ke

aset lainnya.

Penyusutan.

1) Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap

yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset

yang bersangkutan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode

diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan

beban penyusutan dalam laporan operasional.

2) Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap

disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.

3) Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan

tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan

penghapusan pada saat Aset Tetap Lainnya tersebut sudah tidak

dapat digunakan atau mati.

4) Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus

dengan estimasi masa manfaat sesuai tabel dalam Peraturan Bupati

Nomor 43 Tahun 2016.

5) Penambahan masa manfaat akibat pemeliharaan, yang menyebabkan

jumlah masa manfaat baru melebihi masa manfaat awal, dianggap

sama dengan masa manfaat awal.

6) Formula penghitungan penyusutan barang milik daerah adalah

sebagai berikut :

Nilai yang dapat disusutkan

Penyusutan per periode =

Masa manfaat

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 58

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Keterangan :

- Penyusutan per periode merupakan nilai penyusutan untuk aset

tetap suatu periode yang dihitung pada akhir tahun;

- Nilai yang dapat disusutkan merupakan nilai buku per 31

Desember 2014 untuk Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan

31 Desember 2014, tanpa memperhitungkan adanya penambahan

masa manfaat pada tahun – tahun sebelumnya. Untuk Aset Tetap

yang diperoleh setelah 31 Desember 2014 menggunakan nilai

perolehan;

- Masa manfaat adalah periode suatu Aset Tetap yang diharapkan

digunakan untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan

publik atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan

diperoleh dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau

pelayanan publik;

7) Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan dapat ditinjau secara

periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari estimasi sebelumnya,

penyusutan periode sekarang dan yang akan datang harus dilakukan

penyesuaian.

8) Untuk Aset Tetap yang dicatat secara intra komptabel dilakukan

penyusutan dan tetap dicatat dalam catatan intra komptabel walaupun

nilai akhir aset dibawah nilai kapitalisasi dan/atau bernilai nol.

9) Untuk Aset Tetap yang dicatat secara ekstra komptabel dilakukan

penyusutan, dan apabila ada biaya pemeliharaan yang melebihi nilai

kapitalisasi dan memenuhi kriteria aset intra komptabel akan masuk

ke aset intra komtabel.

10) Untuk pelaksanaan penyusutan dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

a) Aset yang diperoleh pada tahun dimulainya penerapan

penyusutan.

Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan.

Perhitungan penyusutannya adalah untuk tahun dimulainya

penerapan penyusutan saja.

b) Aset yang diperoleh setelah penyusunan neraca awal hingga satu

tahun sebelum dimulainya penerapan penyusutan.

Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan.

Perhitungan penyusutannya terdiri dari penyusutan tahun

berjalan dan koreksi penyusutan tahun-tahun sebelumnya.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 59

Badan Keuangan dan Aset Daerah

c) Aset yang diperoleh sebelum penyusunan neraca awal.

Untuk aset yang diperoleh lebih dari 1 (satu) tahun sebelum saat

penyusunan neraca awal maka aset tersebut disajikan dengan

nilai wajar pada saat penyusunan neraca awal. Untuk

menghitung penyusutannya, pertama ditetapkan sisa masa

manfaat pada saat penyusunan neraca awal, selanjutnya dihitung

masa antara neraca awal dengan saat penerapan penyusutan.

11) Nilai aset yang diperoleh pada semester I (satu) disusutkan satu tahun

dan nilai aset yang diperoleh pada semester II (dua) disusutkan

setengah tahun.

e. Aset Lainnya

Pengukuran :

1) Tuntutan Perbendaharaan dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat

Keputusan Pembebanan setelah dikurangi dengan setoran yang telah

dilakukan oleh bendahara yang bersangkutan ke kas umum daerah.

2) Tuntutan Ganti Rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat

Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTJM) setelah dikurangi

dengan setoran yang telah dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan

ke kas umum daerah.

3) Kemitraan dengan Pihak Ketiga.

a) Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang

mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang

dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak

usaha yang dimiliki.

b) Bentuk kemitraan tersebut antara lain dapat berupa :

(1) Sewa.

− Pengakuan :

Kemitraan dengan pihak ketiga berupa sewa diakui pada

saat terjadi perjanjian kerjasama/kemitraan, yaitu dengan

perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset

lainnya kerjasama/kemitraan – sewa.

− Pengukuran :

Sewa dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita

acara sewa.

(2) Kerjasama pemanfaatan.

− Pengakuan :

Kemitraan dengan pihak ketiga berupa kerjasama

pemanfaatan diakui pada saat terjadi perjanjian

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 60

Badan Keuangan dan Aset Daerah

kerjasama/kemitraan, yaitu dengan perubahan klasifikasi

aset dari aset tetap menjadi aset lainnya

kerjasama/kemitraan – kerjasama pemanfaatan.

− Pengukuran :

Kerjasama pemanfaatan dinilai dari nilai bersih yang

tercatat pada saat perjanjian atau nilai wajar pada saat

perjanjian, dipilih yang paling obyektif atau yang paling

berdaya uji.

(3) Bangun, Kelola/Guna, Serah.

− Pengakuan :

Bangun, Kelola/Guna, Serah dicatat sebesar nilai aset

yang diserahkan oleh Pemerintah daerah kepada pihak

ketiga/investor untuk membangun aset Bangun,

Kelola/Guna, Serah tersebut. Aset yang berada dalam

Bangun, Kelola/Guna, Serah ini disajikan terpisah dari

aset tetap.

− Pengukuran :

Dicatat sebesar nilai buku aset tetap yang diserahkan oleh

pemerintah kepada pihak ketiga/investor untuk

membangun aset Bangun, Kelola/Guna, Serah tersebut.

(4) Bangun, Serah, Kelola/Guna.

− Pengakuan :

Bangun, Serah, Kelola/Guna diakui pada saat

pengadaan/pembangunan gedung dan/atau sarana berikut

fasilitasnya selesai dan siap digunakan untuk

digunakan/dioperasikan.

− Pengukuran :

Bangun, Serah, Kelola/Guna dicatat sebesar nilai

perolehan aset yang dibangun, yaitu sebesar nilai aset

yang dipisahkan dari aset tetap ditambah dengan jumlah

aset yang dibangun oleh pihak ketiga/investor sesuai

dengan perjanjian kerjasama.

f. Aset tidak berwujud

Pengukuran :

1) Aset tak berwujud dicatat sebesar harga perolehan, namun jika tidak

dapat ditelusuri maka dapat dicatat sebesar nilai wajar.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 61

Badan Keuangan dan Aset Daerah

2) Pengeluaran atas aset tak berwujud yang awalnya telah diakui oleh

entitas sebagai beban tidak dapat dianggap sebagai bagian dari harga

perolehan aset tak berwujud tersebut dikemudian hari.

3) Penghitungan masa manfaat Aset Tidak Berwujud berupa software

selama 5 tahun.

4) Penghitungan amortisasi menggunakan metode garis lurus tanpa nilai

residu.

Pengakuan :

Sesuatu diakui sebagai aset tak berwujud jika dan hanya jika :

1) Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang

yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari aset tak

berwujud tersebut akan mengalir kepada Pemerintah Daerah atau

dinikmati oleh entitas ; dan

2) Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal.

Biaya yang dikeluarkan setelah biaya perolehan awal dari Aset Tidak

Berwujud tidak menambah masa manfaat namun tetap dikapitalisasi.

g. Aset Lain-Lain

Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak

dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan

Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan

dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap yang

dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah Daerah.

Aset lain-lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap dicatat sebesar nilai

tercatat/nilai bukunya.

Pengakuan :

Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif

pemerintah dan direklasifikasikan kedalam aset lain-lain.

Penerapan penyusutan awal pada aset lain-lain adalah :

1) Aset lain – lain per 31 Desember 2014 merupakan hasil reklas aset

tetap yang dihentikan penggunaannya karena rusak berat dan sebab

lain, tidak dihitung penyusutannya.

2) Reklas ke aset lainnya karena usulan penghapusan pada semester I

2015 dicatat sebesar nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya

sampai dengan 31 Desember 2014. Sedangkan yang berasal dari

usulan penghapusan pada semester II 2015 dicatat sebesar nilai

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 62

Badan Keuangan dan Aset Daerah

perolehan dan akumulasi penyusutannya sampai dengan semester I

2015.

3) Berdasarkan usulan penghapusan aset tetap, SKPD mereklas aset tetap

ke aset lain-lain

h. Kewajiban

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang

asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran

mata uang asing menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal

neraca.

Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa PFK yang

belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan

sebesar jumlah yang masih harus disetorkan.

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber

daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan

kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut

mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.

Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat

kewajiban timbul.

Pengakuan Utang (Account Payable) pada saat pemerintah daerah

menerima hak atas barang, termasuk barang dalam perjalanan yang telah

menjadi haknya, pemerintah daerah harus mengakui kewajiban atas

jumlah yang belum dibayarkan untuk barang tersebut.

Utang jangka pendek lainnya :

a) Utang jangka Pendek Lainnya adalah utang jangka pendek yang tidak

dapat diklasifikasikan sebagai utang jangka pendek.

b) Termasuk Utang Jangka Pendek Lainnya adalah pendapatan diterima

dimuka, utang biaya, utang belanja dan kewajiban kepada pihak lain.

c) Pendapatan Diterima Dimuka diakui pada saat terdapat/timbul klaim

pihak ketiga kepada pemerintah terkait kas yang telah diterima

pemerintah dari pihak ketiga tetapi belum ada penyerahan barang/jasa

dari pemerintah.

d) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar

bagian barang/jasa yang belum diserahkan oleh pemerintah kepada

pihak ketiga sampai dengan tanggal neraca.

e) Utang biaya adalah utang pemerintah yang timbul karena entitas secara

rutin mengikat kontrak pengadaan barang atau jasa dari pihak ketiga

yang pembayarannya dikemudian hari. Utang biaya ini pada umumnya

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 63

Badan Keuangan dan Aset Daerah

terjadi karena pihak ketiga memang melaksanakan praktik

menyediakan barang atau jasa dimuka dan melakukan penagihan

dibelakang, seperti penyediaan barang berupa listrik, air PAM, telpon

oleh masing-masing perusahaan untuk suatu bulan baru ditagih oleh

yang bersangkutan kepada entitas selaku pelanggannya pada bulan

atau bulan-bulan berikutnya.

f) Utang biaya diakui pada saat klaim pihak ketiga, biasanya dinyatakan

dalam bentuk surat penagihan atau invoice, kepada pemerintah terkait

penerimaan, barang/jasa yang belum diselesaikan pembayarannya oleh

pemerintah.

g) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar

biaya yang belum dibayar oleh pemerintah sampai dengan tanggal

neraca. 85

h) Utang belanja adalah utang pemerintah yang timbul karena kewajiban

kepada pihak ketiga sampai dengan akhir periode pelaporan belum

terpenuhi.

i) Kewajiban kepada Pihak Lain adalah saldo dana yang berasal dari

SPM LS kepada Bendahara Pengeluaran yang belum seluruhnya

diserahkan kepada yang berhak pada akhir tahun misalnya : SPM LS di

Bendara Pengeluaran yang belum seluruhnya dibayarkan kepada yang

berhak.

j) Kewajiban kepada Pihak Lain diakui apabila pada akhir tahun masih

terdapat dana yang berasal dari SPM LS kepada Bendahara

Pengeluaran yang belum diserahkan kepada yang berhak.

k) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar

biaya yang belum diserahkan kepada yang berhak.

i. Ekuitas Dana

Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang merupakan

selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Daerah pada tanggal

pelaporan. Saldo Ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada

Laporan Perubahan Ekuitas.

Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh

Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan,

selisih evaluasi Aset Tetap dan lain-lain.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 64

Badan Keuangan dan Aset Daerah

3. Penyajian kembali Neraca.

Penyajian kembali adalah perlakuan akuntansi yang dilakukan atas pos-pos

dalam Neraca yang perlu dilakukan penyajian kembali pada awal periode ketika

Pemerintah daerah untuk pertama kali akan mengimplementasikan kebijakan

akuntansi yang baru dari semula basis kas menuju akrual menjadi basis akrual

penuh.

Penyajian kembali dilakukan antara lain untuk akun-akun sebagai berikut :

1) Piutang;

2) Beban dibayar dimuka;

3) Persediaan;

4) Investasi jangka panjang;

5) Aset tetap;

6) Aset tidak berwujud;

7) Utang bunga;

8) Pendapatan diterima dimuka;

9) Ekuitas.

Tahapan penyajian kembali :

1) Menyiapkan data-data yang relevan untuk dasar pengakuan akun-akun

terkait.

2) Menyajikan kembali akun-akun neraca yang belum sama perlakuan

kebijakannya, dengan cara menerapkan kebijakan akuntansi yang berlaku

yaitu basis akrual.

4. Laporan Operasional.

a. Pendapatan – LO.

Pendapatan-LO diakui pada saat :

(1) Timbulnya hak atas pendapatan;

(2) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya

ekonomi.

Pengakuan Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari

Pendapatan Asli Daerah :

(1) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan

Pajak Daerah yang ditetapkan Kepala Daerah (Official Assesment)

diakui pada saat terbitnya surat ketetapan pajak daerah. (Pajak

Reklame, Air Tanah, PBB).

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 65

Badan Keuangan dan Aset Daerah

(2) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan

Pajak Daerah yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Self Assesment)

diakui pada saat kas diterima.

(3) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan

Retribusi Daerah diakui pada saat terbitnya Surat Ketetapan Retribusi

Daerah. Apabila pendapatan retribusi daerah dipungut selain

menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah maka pendapatan

diakui pada saat pembayaran diterima.

(4) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Lain lain PAD

yang Sah diakui pada saat direalisasikannya pendapatan tersebut.

(5) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan untuk bagian laba

atas penyertaan modal ke Badan Usaha Milik Daerah diakui pada

saat Laporan Keuangan atau Laporan Kinerja Tahunan telah diaudit

KAP, untuk pendapatan dari pengelolaan BUKP diakui pada saat

diterbitkannya Keputusan Gubernur DIY tentang Pembagian Laba

Bersih BUKP.

(6) Pendapatan - LO berasal dari hibah berbentuk barang dan barang

rampasan diakui pada saat barang tersebut diterima, dan diukur

dengan nilai wajar barang tersebut.

(7) Pendapatan - LO berbentuk jasa diterima diakui pada saat jasa

diterima atau dinikmati pemerintah, diukur dengan nilai wajar jasa

tersebut.

Pengukuran Pendapatan – LO.

a) Akuntansi pendapatan - LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,

yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat

jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

b) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan - LO bruto (biaya)

bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di

estimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas

bruto dapat dikecualikan.

c) Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan

perundangan yang mengatur mengenai BLUD.

b. Beban.

Pengakuan Beban.

1) Beban diakui pada saat :

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 66

Badan Keuangan dan Aset Daerah

a) timbulnya kewajiban;

Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari

pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum

daerah. Contohnya tagihan rekening telepon dan rekening listrik

yang belum dibayar pemerintah.

b) terjadinya konsumsi aset;

Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat

pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya

kewajiban dan/ atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan

operasional pemerintah.

c) terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat

penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset

bersangkutan/ berlalunya waktu. Contoh penurunan manfaat

ekonomi atau potensi jasa adalah penyusutan atau amortisasi.

2) Beban Penyisihan Piutang

Beban Penyisihan Piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk

sebesar persentase tertentu dari akun piutang terkait ketertagihan

piutang. Beban Penyisihan Piutang diakui saat akhir tahun.

3) Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban Penyusutan dan Amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas

nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama

masa manfaat aset yang bersangkutan. Beban Amortisasi adalah

alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tak berwujud selama masa

manfaat aset yang bersangkutan.

Beban penyusutan dan Amortisasi diakui dan disajikan pada saat

periode pelaporan.

Pengakuan Beban Pada SKPD :

(1) Beban Pegawai

Beban pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam

bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat

negara, pegawai negeri sipil, dan pegawai yang dipekerjakan oleh

pemerintah daerah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas

pekerjaan yang telah ditugaskan.

Beban pegawai (gaji dan tunjangan) diakui pada saat timbulnya

kewajiban pemerintah daerah.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 67

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Beban pegawai (selain gaji dan tunjangan) diakui pada saat terjadinya

konsumsi aset (pengeluaran kas kepada pihak lain) yaitu ketika bukti

pembayaran pengeluaran telah disahkan pengguna anggaran (bend 26

telah ditandatangani pengguna anggaran).

(2) Beban Barang

Beban Barang merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam periode

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran

atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

Beban barang melalui mekanisme UP/GU diakui pada saat terjadinya

konsumsi aset (pengeluaran kas kepada pihak lain) yaitu ketika bukti

pembayaran pengeluaran telah disahkan pengguna anggaran (bend 26

telah ditandatangani pengguna anggaran ).

Beban barang melalui mekanisme LS diakui pada saat terjadinya

kewajiban pemerintah daerah, yaitu ketika Berita Acara Serah Terima

(BAST) diterima.

Pengukuran Beban

a) Beban diukur berdasarkan besaran timbulnya kewajiban, besaran

terjadinya konsumsi aset dan besaran terjadinya penurunan manfaat

ekonomi atau potensi jasa.

b) Beban dari transaksi non pertukaran diukur sebesar aset yang

digunakan atau dikeluarkan yang pada saat perolehan tersebut diukur

dengan nilai wajar.

c) Beban dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga

sebenarnya (actual price) yang dibayarkan ataupun yang menjadi

tagihan sesuai dengan perjanjian yang telah membentuk harga.

d) Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada

peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan

umum.

Surplus/Defisit Dari Kegiatan Operasional

1) Surplus dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara pendapatan

dan beban selama satu periode pelaporan.

2) Defisit dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara

pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan.

3) Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode

pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 68

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional

1) Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan

tersendiri dalam kegiatan non operasional.

2) Termasuk dalam pendapatan/beban dari kegiatan non operasional

antara lain surplus/defisit penjualan aset non lancar, surplus/defisit

penyelesaian kewajiban jangka panjang, dan surplus/defisit dari

kegiatan non operasional lainnya.

3) Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan

surplus/defisit dari kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit

sebelum pos luar biasa.

Pos Luar Biasa

1) Pos luar biasa adalah pendapatan atau beban luar biasa yang terjadi

karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa,

tidak diharapkan sering terjadi dan berada diluar kendali atau pengaruh

entitas yang bersangkutan.

2) Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan

Operasional dan disajikan sesudah Surplus/Defisit sebelum Pos Luar

Biasa.

3) Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan pula

dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Surplus/Defisit-LO

1) Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara

surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian

luar biasa.

2) Saldo Surplus/Defisit-LO pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke

Laporan Perubahan Ekuitas.

Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam

Standar Akuntansi Pemerintahan

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada Tahun Anggaran 2017 di

Kabupaten Kulon Progo mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.

Dalam pelaksanaan sistem akuntansi keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten

Kulon Progo telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diatur

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 69

Badan Keuangan dan Aset Daerah

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang SAP, dan penyusunan

laporan keuangan ini telah sesuai dengan amanat peraturan pemerintah tersebut.

Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual yang dimulai pada tahun 2015,

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah mengawalinya dengan menetapkan kebijakan

akuntansi keuangan daerah yang berbasis akrual yang tertuang dalam Peraturan Bupati

Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah

dan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 53 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi

Pemerintah Daerah. Dengan adanya dinamika perkembangan dalam pelaksanaan

akuntansi keuangan daerah berbasis akrual sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual pada

Pemerintah Daerah, maka Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014 tentang

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah telah disesuaikan dengan terbitnya Peratuan

Bupati Kulon Progo Nomor 62 Tahun 2017 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan

Bupati Nomor 24 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah.

Untuk selanjutnya, juga telah diselenggarakan sosialisasi tentang penerapan

akuntansi berbasis akrual kepada seluruh pihak-pihak yang terkait dalam penatausahaan

dan pengelolaan keuangan daerah, diklat tentang penerapan akuntansi berbasis akrual,

serta pelatihan penggunaan SIMDA Keuangan berbasis akrual bagi seluruh pelaksana

SIMDA di SKPD.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 70

Badan Keuangan dan Aset Daerah

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1 PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

5.1.1 Pendapatan

5.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah BKAD Kabupaten Kulon Progo meliputi Pendapatan Pajak

Daerah (PAD), Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan,

dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, dengan anggaran dan realisasi

dalam TA 2017 sebagai berikut.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah TA 2017 sebesar Rp 87.201.675.975,25 atau

69,90% dari anggaran sebesar Rp 124.747.259.631,22

Realisasi masing-masing pos pendapatan daerah, dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Pendapatan Pajak Daerah

Pos ini menggambarkan realisasi Pendapatan Pajak Daerah untuk TA 2017, dengan

rincian sebagai berikut.

Pendapatan Asli

Daerah

Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016

Rp Rp Rp Rp.

1. Pendapatan

Pajak Daerah 43.024.098.351,29 47.237.503.606,60 4.213.405.255,31 31.393.835.053,70

2. Pendapatan

Hasil

Pengelolaan

Kekayaan

Daerah Yang

Dipisahkan

15.783.395.763,54 15.783.395.763,54 0,00 14.317.819.815,93

3. Lain-lain

Pendapatan

Asli Daerah

yang Sah.

65.939.765.516,39 24.180.776.605,11 (41.758.988.911,28) 15.605.149.372,07

Jumlah : 124.747.259.631,22 87.201.675.975,25 (37.545.583.655,97) 61.316.804.241,70

Pendapatan Pajak

Daerah :

Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016

Rp Rp Rp Rp.

a. Pajak Hotel 49.616.875,00 70.982.760,00 21.365.885,00 84.390.500,00

b. Pajak Restoran 1.397.083.643,04 1.632.098.323,60 235.014.680,56 1.299.612.691,20

c. Pajak Hiburan 12.673.050,00 15.752.000,00 3.078.950,00 11.739.600,00

d. Pajak Reklame 428.160.323,85 444.474.409,00 16.314.085,15 462.835.700,00

e. Pajak Penerangan

Jalan 8.613.981.982,00 8.936.927.994,00 322.946.012,00 7.403.908.879,00

f. Pajak Parkir 44.842.000,00 50.070.000,00 5.228.000,00 29.883.200,00

g. Pajak Air Tanah 38.675.835,00 57.575.846,00 18.900.011,00 30.792.273,00

h. Pajak Mineral Bukan

Logam & Bantuan 3.395.354.191,40 4.170.938.730,00 775.584.538,60 1.120.212.625,00

i. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan

dan Perkotaan

15.109.282.845,00 15.334.117.448,00 224.834603,00 12.582.313.200,00

j. BPHTB 13.934.427.606,00 16.524.566.096,00 2.590.138.490,00 8.368.146.385,50

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 71

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Realisasi pendapatan Pajak Daerah TA 2017 sebesar Rp 47.237.503.606,60 atau

109,79% dari anggaran sebesar Rp 43.024.098.351,29

Atas penerimaan obyek pajak daerah yang lebih dari yang telah ditetapkan (yang

menurut kami cukup signifikan), penjelasan kami adalah sebagai berikut.

- Realisasi pajak hiburan melebihi target karena di akhir tahun ada even Kulfest.

- Realisasi pajak restoran melebihi target, karena adanya intensifikasi pajak restoran

di APBD Desa

- Realisasi pajak hotel melebihi target karena okupansi hotel meingkat, karena

dampak pembangunan bandara.

- Realisasi pajak reklame melibihi target karena intensifikasi pendataan terhadap

reklame dan pemungutannya

- Realisasi pajak MBLB melebihi target karena adanya intensifikasi pendataan

MBLB di Triwulan IV

- Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan melebihi target karena adanya

dampak bandara. Banyak warga yang terkena dampak bandara tidak menempati

tanah relokasi, tetapi mencari lahan sendiri.

b. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan PAD

dari pembagian atas laba perusahaan milik daerah. Realisasi Pendapatan Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2017 adalah sebagai berikut.

Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Realisasi 2016

Rp Rp Rp Rp

Bagian Laba atas

penyertaan modal pada

Perusahaan Milik

Daerah/BUMD

15.783.395.763,54 15.783.395.763,54 0,00 14.317.819.815,93

Jumlah: 15.783.395.763,54 15.783.395.763,54 0,00 14.317.819.815,93

Realisasi pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan TA 2017

sebesar Rp 15.783.395.763,54 atau terealisasi 100% dari anggaran sebesar Rp

15.783.395.763,54

Rincian realisasi masing-masing jenis Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan TA 2017 tersaji sebagai berikut :

Bagian Laba

Perusahaan Milik

Daerah :

Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016

Rp Rp Rp Rp

a) PD BPR Bank 2.925.885.776,00 2.925.885.776,00 0,00 3.035.754.482,00

JUMLAH 43.024.098.351,29 47.237.503.606,60 4.213.405.255,31 31.393.835.053,70

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 72

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Pasar

b) PD Aneka Usaha 262.233.990,50 262.333.990,50 0,00 0,00

c) PT Selo Adikarto 2.440.481.600,00 2.440.481.600,00 0,00 2.423.481.600,00

d) BPD DIY 10.096.562.131,20 10.096.562.131,20 0,00 8.803.939.516,61

e) BUKP 58.232.265,84 58.232.265,84 0,00 54.644.217,32

JUMLAH 15.783.395.763,54 15.783.395.763,54 0,00 14.317.819.815,93

c. Lain-lain PAD yang Sah - LRA

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan penerimaan daerah di luar

penerimaan yang berasal dari pajak daerah, retribusi daerah dan bagian laba usaha,

dengan realisasi TA 2017 sebagai berikut.

Lain-lain PAD yang Sah: Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016

Rp Rp Rp Rp

1) Hasil Penjualan Aset

Daerah yang Tidak

Dipisahkan

7.378.666.125,00 9.591.094.900,00 2.212.428.775,00 414.375.400,00

2) Penerimaan Jasa Giro 635.271.118,00 780.959.783,00 145.688.665,00 437.397.239,75

3) Pendapatan Bunga 7.421.772.542,36 9.018.297.167,09 1.596.524.624,73 13.943.890.050,46

4) Pendapatan Denda

atas Keterlambatan

Pelaksanaan

Pekerjaan

326.730,00 155.273.504,00 154.946.774,00 112.942.957,00

5) Pendapatan Denda

Pajak

128.451.701,00 276.381.837,50 147.930.136,50 229.271.669,00

6) Pendapatan Denda

atas Pelanggaran

Perda

43.437.000,00 71.364.500,00 27.927.500,00 94.259.000,00

7) Pendapatan dari

pengembalian

3.399.450.420,00 3.743.390.017,00 343.939.597,00 152.950.992,63

8) Hasil dari

Pemanfaatan

Kekayaan Daerah

110.988.237,00 113.322.862,00 2.334.625,00 81.488.237,00

9) Pendapatan dari

Pengelolaan BUKP

55.914.957,53 55.914.959,52 1,99 55.330.559,56

10) Bentuk-bentuk

Pendapatan Lainnya

yang Merupakan Hak

Daerah

46.765.486.685,50 374.777.075,00 (46.390.709.610,50) 83.243.266,67

Jumlah : 65.939.765.516,39 24.180.776.605,11 (41.758.988.911,28) 15.605.149.372,07

Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah TA 2017 sebesar Rp

24.180.776.605,11 atau 36,67 % dari anggaran sebesar Rp 65.939.765.516,39.

Realisasi Bentuk-bentuk Pendapatan Lainnya yang Merupakan Hak Daerah kurang

dari target karena ada pergeseran anggaran setelah perubahan untuk Dana BOS SD,

SMP Negeri dipindah ke Dinas Dikpora yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati

Kulon Progo Nomor 67 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor

64 Tahun 2017 tentang penjabaran Perubahan APBD Tahun 2017 tanggal 24

November 2017.

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah - Bentuk-bentuk

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 73

Badan Keuangan dan Aset Daerah

pendapatan lain yang merupakan hak daerah, dengan realisasi sebesar

Rp374.777.075,00 berupa penerimaan dari :

Penyetor Rp Uraian

Bank Pasar Kulon Progo

10.660.000,00 Pengembalian honorarium GTT/PTT

PPKD

57.906.054,00 Pengembalian Bagi Hasil Pajak/Retribusi Tahun 2015

Kec. Sentolo

384.162,00 Kesalahan setor

Kec. Pengasih

12.333,00 Kelebihan setor gaji dan tunjangan

Kec. Wates

19.328,00 Kelebihan setor gaji dan tunjangan

Dinas Sosial PPPA

287.200,00 Kesalahan setor

Dinas Pariwisata

4.000,00 Kelebihan setor Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

Dinas Administrasi

Kependudukan dan Capil

206.675.000,00 Denda Retribusi Kartu Keluarga, akta kelahiran , dll

295.000,00 Kesalahan setor

Sekretariat Daerah

15.387.564,00 Setoran lain-lain

80.000,00 Setoran lain-lain

Dinas Pendidikan

29.150,00 Kelebihan setor gaji dan tunjangan

BKAD

31.348,00 Kelebihan setor pajak/retribusi

PT Taspen

4.858.020,00 Pengembalian Gaji PNS Pensiun

PT Taspen

13.521.711,00 Pengembalian IWP

LKM BINANGUN

31.298.870,00 SHU LKM BINANGUN

SMK Tamansiswa Nanggulan

5.400.000,00 Kesalahan setor

PPAT

250.000,00 Denda keterlambatan laporan PPAT

Nota Kredit Bank BPD DIY

3.584.000,00 TRANSFER BANK BRI

3.600.500,00 TRANSFER BANK BRI

10.000.000,00 TRANSFER BANK MANDIRI

389.500,00 TRANSFER BANK BNI

1.000.000,00 TRANSFER BANK BNI

3.054.000,00 TRANSFER BANK BRI

2.913.000,00 TRANSFER BANK BRI

2.997.000,00 TRANSFER BANK BRI

Kec. Kalibawang 8.413,00 Kelebihan setor gaji dan tunjangan

Dinas Pekerjaan Umum

Perumahan dan Kawasan Permukiman 130.900,00 Kelebihan setor

Dinas Perpustakaan dan Arsip 22,00 Kelebihan setor gaji dan tunjangan

JUMLAH 374.777.075,00

5.1.2 Belanja

5.1.2.1 Belanja Operasi

Belanja Operasi BKAD Kabupaten Kulon Progo meliputi Belanja Pegawai, dan

Belanja Barang dan Jasa dengan realisasi TA 2017 sebagai berikut.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 74

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Belanja Operasi : Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016

Rp Rp Rp Rp

a. Belanja Pegawai 8.557.355.900,64 8.385.023.939,00 (172.331.961,64) 7.156.960.438,00

b. Belanja Barang dan

Jasa 3.347.619.025,00 3.207.178.549,00 (140.440.476,00) 2.003.368.375,00

Jumlah : 11.904.974.925,64 11.592.202.488,00 (312.772.437,64) 9.160.328.813,00

Realisasi Belanja Operasi untuk TA 2017 adalah Rp 11.592.202.488,00 atau 97,37

% dari anggaran sebesar Rp 11.904.974.925,64.

a. Belanja Pegawai

Belanja Pegawai: Anggaran Realisasi Lebih/ (Kurang)

1. Gaji dan Tunjangan 5.246.031.532,63 5.145.761.105,00 (100.270.427,63)

2. Insentif Pemungutan Pajak

Daerah

1.935.855.368,01 1.900.426.834,00 (35.428.534,01)

3. Uang Lembur 100.506.000,00 98.886.000,00 (1.620.000,00)

4. Honorarium PNS 743.313.000,00 709.200.000,00 (34.113.000,00)

5. Honorarium Non PNS 531.650.000,00 530.750.000,00 (900.000,00)

Jumlah 8.557.355.900,64 8.385.023.939,00 (172.331.961,64)

Realisasi belanja pegawai Tahun Anggaran 2017 kurang dari anggaran, hal ini

disebabkan karena belanja pegawai direalisasikan sesuai kebutuhan. Belanja

pegawai terdapat sisa sebesar Rp 172.331.961,64 terdiri dari Belanja Gaji dan

Tunjangan terdapat sisa sebesar Rp 100.270.427,63 disebabkan adanya acres

(prediksi kenaikan pangkat dan tunjangan keluarga) sebesar 1,5 %. Sisa gaji dan

tunjangan dikarenakan tidak ada perubahan database pegawai BKAD. Belanja

Insentif Pemungutan Pajak Daerah terdapat sisa sebesar Rp 35.428.534,01. Hal ini

disebabkan karena kekosongan Pejabat Wakil Bupati. Bulan Januari s.d Mei tidak

ada Jabatan Wakil Bupati sehingga belanja insentif tidak dapat dicairkan. Uang

lembur, honorarium PNS dan Non PNS direalisasikan sesuai kebutuhan.

b. Belanja Barang dan Jasa

Belanja Barang dan Jasa:

Anggaran Realisasi Lebih/ (Kurang)

1. Belanja bahan pakai habis 276.575.200,00 271.800.950,00 (4.774.250,00)

2. Belanja bahan/material 23.720.000,00 23.720.000,00 0,00

3. Belanja jasa kantor 1.104.006.000,00 1.065.128.998,00 (38.877.002,00)

4. Belanja perawatan kendaraan

bermotor 148.638.000,00 124.280.112,00 (24.357.888,00)

5. Belanja cetak dan

penggandaan 525.284.025,00 513.616.300,00 (11.667.725,00)

6. Belanja sewa

rumah/gedung/gudang/park

ir

34.000.000,00 30.200.000,00 (3.800.000,00)

7. Belanja sewa sarana

mobilitas 0,00 0,00 0,00

8. Belanja sewa perlengkapan

dan peralatan kantor 0,00 0,00 0,00

9. Belanja makanan dan 636.968.000,00 619.340.500,00 (17.627.500,00)

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 75

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Belanja Barang dan Jasa:

Anggaran Realisasi Lebih/ (Kurang)

minuman

10. Belanja pakaian kerja 4.500.000,00 4.500.000,00 0,00

11. Belanja perjalanan dinas 479.347.800,00 448.789.889,00 (30.557.911,00)

12. Belanja pemeliharaan 62.580.000,00 54.101.800,00 (8.478.200,00)

13. Belanja jasa konsultasi 0,00 0,00 0,00

14. Belanja Kursus, pelatihan,

sosialisasi dan bimbingan

teknis PNS

12.000.000,00 11.700.000,00 (300.000,00)

15. Belanja uang untuk

diberikan kepada pihak

ketiga/masyarakat

40.000.000,00 40.000.000,00 0,00

Jumlah 3.347.619.025,00 3.207.178.549,00 (140.440.476,00)

Realisasi belanja barang dan jasa TA 2017 kurang dari anggaran diantaranya (yang

menurut kami cukup signifikan) sebagai berikut.

Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa Keterangan

Rp Rp Rp

Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana

Perkantoran

287.288.750,00 237.816.310,00 49.472.440,00 Belanja listrik dan

telepon direalisasikan

sesuai tagihan,

belanja pemeliharaan

menyesuaikan

kebutuhan

Monev dan

Perumusan Kebijakan

Pelaksanaan

Anggaran

59.223.800,00 53.509.600,00 5.714.200,00 Belanja ATK terdapat

sisa disebabkan

karena pembelian

ATK menyesuaikan

harga pasar. Belanja

makanan dan

minuman rapat

terdapat sisa sebesar

karena rapat

menyesuaikan

kebutuhan. Belanja

perjalanan dinas

karena Koordinasi

dengan SKPD tidak

dilakukan dengan

datang ke SKPD

tetapi memanfaatkan

rapat dan saat

pendampingan desk

penyusunan anggaran

Pelaksanaan

Penyelesaian

Tuntutan

Perbendaharaan dan

Tuntutan Ganti Rugi

(TPTGR)

33.545.800,00 25.726.550,00 7.819.250,00 Honor Tim tidak bisa

terserap optimal

karena honor Wakil

Bupati tidak dapat

direalisasikan

Anggaran rapat tidak

dapat terserap

optimal karena

menunggu hasil

Tindak Lanjut Irda

dan menunggu Juklak

PP Nomor 38 Tahun

2016

Perjalanan dinas Luar

Provinsi belum

dilaksanakan karena

menunggu hasil

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 76

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa Keterangan

Rp Rp Rp

sidang majelis TP

TGR

Pengelolaan

Penerimaan dan

Pengeluaran Kas

Umum Daerah

91.930.100,00 85.076.328,00 6.853.772,00 Honorarium panitia

pelaksana kegiatan

terdapat karena honor

Wakil Bupati tidak

direalisasikan. selisih

harga ATK di DPA

dengan harga pasar,

belanja perjalanan

dinas terdapat sisa

karena Laporan DAK

Fisik hanya ke KPPN

Wates sehingga

Perjalanan Dinas ke

Luar Provinsi tidak

terserap optimal

Sinkronisasi data

realiasi APBD

13.812.000,00 11.981.250,00 1.830.750,00 Realisasi kurang dari

target karena terjadi

mutasi/promosi PNS

sehingga honorarium

tidak dapat terealisasi

sesuai rencana

Pengelolaan SIMDA terjadi

mutasi/promosi PNS

sehingga honorarium

tidak dapat terealisasi

sesuai rencana,

selisih harga ATK di

DPA dengan harga

pasar. Belanja

perjalanan dinas

menyesuaikan

kebutuhan

5.1.2.2 Belanja Modal

Belanja Modal BKAD Kabupaten Kulon Progo dengan realisasi untuk TA 2017

adalah sebagai berikut.

Belanja Modal : Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016

Rp Rp Rp Rp

Belanja Modal

Peralatan & Mesin 277.979.000,00 261.273.000,00 (16.706.000,00) 527.304.026,00

Belanja Modal

Gedung dan

Bangunan

60.000.000,00

0,00 (60.000.000,00) 0,00

Belanja Modal

Jalan, Irigasi dan

Jaringan

12.000.000,00

11.999.460,00 (540,00) 0,00

Jumlah Belanja

Modal 349.979.000,00 273.272.460,00 (76.706.540,00) 527.304.026,00

Realisasi Belanja Modal TA 2017 sebesar Rp 273.272.460,00 atau 78,08 % dari

anggaran sebesar Rp 349.979.000,00.

Belanja modal gedung dan bangunan (pembangunan pos pantau MBLB) tidak

direalisasikan karena lokasi yang mau ditempati sudah ada bangunannya sehingga

yang direalisasikan belanja sewa.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 77

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan tidak menambah nilai aset tetap

karena bangunan tempat dipasangnya jaringan listrik tersebut adalah bangunan sewa

bukan milik BKAD.

5.2 PENJELASAN POS-POS LAPORAN OPERASIONAL (LO)

5.2.1 Pendapatan- LO

5.2.1.1 Pendapatan Asli Daerah – LO

Pendapatan Asli Daerah BKAD Kabupaten Kulon Progo meliputi Pendapatan Pajak

Daerah (PAD), Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan,

dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, dengan realisasi dalam TA 2017

sebagai berikut.

Pendapatan Asli Daerah – Laporan Operasional (LO) TA 2017 sebesar Rp

87.804.401.814,25.

a. Pendapatan Pajak Daerah - LO

Pos ini menggambarkan realisasi Pendapatan Pajak Daerah-Laporan Operasional

(LO) untuk TA 2017 dengan rincian sebagai berikut.

Pendapatan Asli Daerah -LO Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

1. Pendapatan Pajak Daerah –

LO 47.826.960.996,60 31.810.259.724,70 16.016.701.271,90

2. Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan- LO

15.783.395.763,54 14.317.819.815,93 1.465.575.947,61

3. Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah – LO 24.194.045.054,11 15.670.605.445,07 8.523.439.609,04

Jumlah : 87.804.401.814,25 61.798.684.985,70 26.005.716.828,55

Pendapatan Pajak Daerah

:

Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

a. Pajak Hotel - LO 70.982.760,00 84.390.500,00 (13.407.740,00)

b. Pajak Restoran – LO 1.632.098.323,60 1.299.612.691,20 332.485.632,40

c. Pajak Hiburan – LO 15.752.000,00 11.739.600,00 4.012.400,00

d. Pajak Reklame – LO 449.190.957,00 468.256.491,00 (19.065.534,00)

e. Pajak Penerangan Jalan

- LO 8.936.927.994,00 7.403.908.879,00 1.533.019.115,00

f. Pajak Mineral Bukan

Logam & Bantuan – LO 4.170.938.730,00 1.120.212.625,00 3.050.726.105,00

g. Pajak Parkir- LO 50.070.000,00 29.883.200,00 20.186.800,00

h. Pajak Air Tanah – LO 76.683.134,00 31.594.201,00 45.088.933,00

i. Pajak Bumi dan

Bangunan Pedesaan dan

Perkotaan – LO

15.899.751.002,00 12.992.515.152,00 2.907.235.850,00

i. BPHTB - LO 16.524.566.096,00 8.368.146.385,50 8.156.419.710,50

JUMLAH 47.826.960.996,60 31.810.259.724,70 16.016.701.271,90

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 78

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LO TA 2017 sebesar Rp 47.826.960.996,60.

Atas rekening Pajak Reklame, Pajak Air Tanah dan Pajak Bumi dan Bangunan

Pedesaan dan Perkotaan dicatat sebesar nilai Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)

atas masa pajak tahun 2017.

b. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan – LO

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan – LO

merupakan hak pemerintah daerah dari pembagian atas laba perusahaan milik

daerah dengan realisasi TA 2017 sebagai berikut.

Bagian Laba

Perusahaan Milik

Daerah – LO

Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

Bagian Laba Perusahaan

Milik Daerah/ BUMD –

LO

15.783.395.763,54 14.317.819.815,93 1.465.575.947,61

Jumlah : 15.783.395.763,54 14.317.819.815,93 1.465.575.947,61

Rincian realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

– LO TA 2017 tersaji sebagai berikut.

Bagian Laba Perusahaan

Milik Daerah :

Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

a) PD BPR Bank Pasar 2.925.885.776,00 3.035.754.482,00 (109.868.706,00)

b) PD Aneka Usaha

(SPBU Wates)

262.233.990,50 0,00 262.233.990,50

c) PT Selo Adikarto 2.440.481.600,00 2.423.481.600,00

17.000.000,00

d) Bagian Laba

BPD DIY

10.096.562.131,20 8.803.939.516,61 1.292.622.614,59

e) BUKP 58.232.265,84 54.644.217,32 3.588.048,52

JUMLAH 15.783.395.763,54 14.317.819.815,93 1.465.575.947,61

c. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LO

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LO adalah seluruh Pendapatan Asli

Daerah di luar hasil Pajak Daerah, hasil Retribusi Daerah dan hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan. Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

yang Sah – LO TA 2017 sebagai berikut.

Lain-lain PAD yang Sah: Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

1) Hasil Penjualan Aset Daerah

yang tidak dipisahkan –LO 9.591.094.900,00 414.375.400,00 9.176.719.500,00

2) Penerimaan jasa giro –LO 780.959.783,00 437.397.239,75 343.562.543,25

3) Penerimaan Bunga Deposito-LO 9.018.297.167,09 13.943.890.050,46 (4.925.592.883,37)

4) Pendapatan Denda 155.273.504,00 112.942.957,00 42.330.547,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 79

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Lain-lain PAD yang Sah: Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

Keterlambatan-LO Pelaksanaan

Pekerjaan-LO

5) Pendapatan denda pajak-LO 289.650.286,50 294.727.742,00 (5.077.455,50)

6) Pendapatan dari pengembalian-

LO 3.743.390.017,00 152.950.992,63 3.590.439.024,37

8) Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan

Daerah-LO 113.322.862,00 81.488.237,00 31.834.625,00

9) Pendapatan dari Pengelolaan

BUKP-LO 55.914.959,52 55.330.559,56 584.399,96

10) Pendapatan Denda atas

Pelanggaran Perda-LO 71.364.500,00 94.259.000,00 (22.894.500,00)

11) Bentuk-bentuk Pendapatan

Lainnya yang Merupakan Hak

Daerah-LO

374.777.075,00 83.243.266,67 291.533.808,33

Jumlah : 24.194.045.054,11 15.670.605.445,07 8.523.439.609,04

Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LO TA 2017 sebesar Rp

24.194.045.054,11

5.2.1.2 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah-LO

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - LO BKAD Kabupaten Kulon Progo berasal

dari hibah Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berupa tanah senilai Rp

5.000.000,00 dan bangunan senilai Rp 15.000.000,00.

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah: Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

1) Pendapatan Hibah – LO 20.000.000,00 0,00 20.000.000,00

Jumlah 20.000.000,00 0,00 20.000.000,00

5.2.2 Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan

yang menurunkan ekuitas, dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau

timbulnya kewajiban. Beban BKAD Kabupaten Kulon Progo terdiri Beban Pegawai

- LO, Beban Persediaan, Beban Jasa, Beban Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas,

Beban Penyusutan dan Amortisasi serta Beban Penyisihan Piutang dengan realisasi

TA 2017 sebagai berikut.

Beban : Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

a. Beban Pegawai – LO 8.385.023.939,00 7.156.960.438,00 1.228.063.501,00

b. Beban Persediaan 622.594.500,00 423.199.200,00 199.395.300,00

c. Beban Jasa 2.023.262.398,00 994.087.741,00 1.029.174.657,00

d. Beban Pemeliharaan 178.381.912,00 159.789.867,00 18.592.045,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 80

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Beban : Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

e. Beban Perjalanan Dinas 448.789.889,00 375.179.751,00 73.610.138,00

f. Beban Penyusutan dan

Amortisasi

552.645.681,00 2.112.541.973,00 (1.559.896.292,00)

g. Beban Penyisihan Piutang 883.768.679,54 4.903.110.589,43 (4.019.341.909,89)

Jumlah 13.094.466.998,54 16.124.869.559,43 (3.030.402.560,89)

Realisasi Beban untuk TA 2017 adalah Rp 13.094.466.998,54.

5.2.2.1 Beban Pegawai - LO

Realisasi Beban Pegawai - LO TA 2017 sebesar Rp 8.385.023.939,00. Beban

pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau

barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil, dan

pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah daerah yang belum berstatus PNS

sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah ditugaskan.

Rincian Beban Pegawai - LO disajikan sebagai berikut.

Beban Pegawai:

Saldo 2017

Rp

Saldo 2016

Rp

Naik/ (Turun)

Rp

1. Gaji dan Tunjangan 5.145.761.105,00 5.191.218.741,00 (45.457.636,00)

2. Insentif Pemungutan Pajak

Daerah

1.900.426.834,00 862.805.697,00 1.037.621.137

3. Uang Lembur 98.886.000,00 65.116.000,00 33.770.000,00

4. Honorarium PNS 709.200.000,00 463.400.000,00 245.800.000,00

5. Honorarium Non PNS 530.750.000,00 574.420.000,00 (43.670.000,00)

JUMLAH 8.385.023.939,00 7.156.960.438,00 1.228.063.501,00

5.2.2.2 Beban Persediaan

Realisasi Beban Persediaan TA 2017 sebesar Rp 622.594.500,00. Beban Persediaan

merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang- barang yang habis pakai.

Rincian Beban Persediaan TA 2017 disajikan sebagai berikut.

Beban Persediaan Saldo 2017

Rp

Saldo 2016

Rp

Naik/

(Turun)

Rp

1. Beban Persediaan Alat Tulis Kantor 258.928.750,00 215.566.600,00 43.362.150,00

2. Beban Persediaan Alat Listrik dan Elektronik 3.351.500,00 3.521.100,00 (169.600,00)

3. Beban Persediaan Perangko, Materai dan

Benda Pos Lainnya

2.685.000,00 3.090.000,00 (405.000,00)

4. Beban Persediaan Peralatan Kebersihan dan

Bahan Pembersih

3.987.250,00 3.878.000,00 109.250,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 81

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Beban Persediaan Saldo 2017

Rp

Saldo 2016

Rp

Naik/

(Turun)

Rp

5. Beban Bahan Peralatan Diklat/ Kursus 1.710.000,00 16.800.000,00 (15.090.000,00)

6. Beban Bahan Percontohan 22.000.000,00 4.000.000,00 18.000.000,00

7. Beban Cetak 323.902.000,00 176.343.500,00 147.558.500,00

8. Beban Pendukung Rumah Tangga 1.530.000,00 0,00 1.530.000,00

9. Beban Pakai Kerja Lapangan 4.500.000,00 0,00 4.500.000,00

JUMLAH 622.594.500,00 423.199.200,00 199.395.300,00

5.2.2.3 Beban Jasa

Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan

entitas. Realisasi Beban Jasa TA 2017 sebesar Rp 2.023.262.398,00

Rincian realisasi Beban Jasa TA 2017 disajikan sebagai berikut.

Beban Jasa Saldo 2017

Rp

Saldo 2016

Rp

Naik/ (Turun)

Rp

1. Beban Jasa telepon 1.836.575,00 5.687.240,00 (3.850.665,00)

2. Beban Jasa listrik 59.848.673,00 64.306.126,00 (4.457.453,00)

3. Beban Jasa Surat Kabar/Majalah 2.160.000,00 2.160.000,00 0,00

4. Beban Jasa Paket/Pengiriman 143.850,00 0,00 143.850,00

5. Beban Dekorasi 127.500,00 150.000,00 (22.500,00)

6. Beban Publikasi 41.255.000,00 30.700.000,00 10.555.000,00

7. Beban Jasa Tenaga Ahli/ Instruktur/

Narasumber

297.925.000,00 8.650.000,00 289.275.000,00

8. Beban Jasa Appraisal 49.188.000,00 0,00 49.188.000,00

9. Beban Upah Tenaga Kerja/ Tenaga

Lainnya

518.674.000,00 323.585.500,00 195.088.500,00

10. Beban Penggandaan 266.773.300,00 214.392.875,00 52.380.425,00

11. Beban Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 2.200.000,00 3.400.000,00 (1.200.000,00)

12. Beban Sewa Gedung/ Kantor/

Tempat

7.000.000,00 0,00 7.000.000,00

13. Beban Sewa Sarana Mobilitas Darat 0,00 3.750.000,00 (3.750.000,00)

14. Beban Sewa Meja Kursi 0,00 750.000,00 (750.000,00)

15. Beban Makanan dan Minuman

Harian Pegawai

103.550.000,00 56.268.000,00 47.282.000,00

16. Beban Makanan dan Minuman Rapat 335.279.500,00 181.300.000,00 153.979.500,00

17. Beban Makanan dan Minuman Tamu 7.835.000,00 4.978.000,00 2.857.000,00

18. Beban Makanan dan Minuman

Pelatihan

70.628.000,00 42.010.000,00 28.618.000,00

19. Beban Makanan dan Minuman

Harian Umum

102.048.000,00 0,00 102.048.000,00

20. Beban Kursus-kursus Singkat/

Pelatihan

11.700.000,00 12.000.000,00 (300.000,00)

21 Beban Uang untuk diberikan kepada

Pihak Ketiga

40.000.000,00 40.000.000,00 0,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 82

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Beban Jasa Saldo 2017

Rp

Saldo 2016

Rp

Naik/ (Turun)

Rp

22. Beban Transportasi dan Akomodasi 105.090.000,00 0,00 105.090.000,00

JUMLAH 2.023.262.398,00 994.087.741,00 1.029.174.657,00

5.2.2.4 Beban Pemeliharaan

Realisasi Beban Pemeliharaan TA 2017 sebesar Rp 178.381.912,00. Beban

Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap

dan aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal.

Rincian realisasi Beban Pemeliharaan TA 2017 sebagai berikut.

Beban Pemeliharaan Saldo 2017

Rp

Saldo 2016

Rp

Naik/ (Turun)

Rp

1. Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 8.911.800,00 0,00 8.911.800,00

2. Beban Pemeliharaan Perlengkapan Kantor 15.550.000,00 6.000.000,00 9.550.000,00

3. Beban Pemeliharaan Peralatan Gedung

Kantor

29.640.000,00 26.840.000,00 2.800.000,00

4. Beban Jasa Service 6.478.000,00 6.763.000,00 (285.000,00)

5. Beban Penggantian Suku Cadang 39.447.129,00 40.761.260,00 (1.314.131,00)

6. Beban Bahan Bakar Minyak/ Gas dan

Pelumas

70.876.083,00 72.997.307,00 (2.121.224,00)

7. Beban Pajak Kendaraan Bermotor 7.243.400,00 6.428.300,00 815.100,00

8. Beban Jasa KIR 235.500,00 0,00 235.500,00

JUMLAH 178.381.912,00 159.789.867,00 18.592.045,00

5.2.2.5 Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam

rangka pelaksanaan tugas, fungsi dan jabatan. Realisasi Beban Perjalanan Dinas TA

2017 sebesar Rp 448.789.889,00.

Rincian realisasi Beban Perjalanan Dinas TA 2017 disajikan sebagai berikut.

Beban Perjalanan Dinas Saldo 2017

Rp

Saldo 2016

Rp

Naik/

(Turun)

Rp

1. Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah 68.235.000,00 78.215.000,00 (9.980.000,00)

2. Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah 380.554.889,00 296.964.751,00 83.590.138,00

JUMLAH 448.789.889,00 375.179.751,00 73.610.138,00

5.2.2.6 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2017 sebesar Rp 552.645.681,00.

Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 83

Badan Keuangan dan Aset Daerah

suatu aset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan.

Beban Amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tak berwujud

selama masa manfaat aset yang bersangkutan.

Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi TA 2017 sebagai berikut.

Beban Penyusutan dan

Amortisasi

Saldo 2017

Rp

Saldo 2016

Rp

Naik/ (Turun)

Rp

Beban Penyusutan dan

Amortisasi

552.645.681,00 2.112.541.973,00 (1.559.896.292,00)

JUMLAH 552.645.681,00 2.112.541.973,00 (1.559.896.292,00)

Rincian realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi disajikan sebagai berikut.

Beban Penyusutan dan Amortisasi Saldo 2017

Rp

1. Beban Penyusutan Aset Tetap 523.430.832,00

2. Beban Amortisasi 29.214.849,00

JUMLAH 552.645.681,00

5.2.2.7 Beban Penyisihan Piutang

Realisasi Beban Penyisihan Piutang TA 2017 sebesar Rp 883.768.679,54. Beban

Penyisihan Piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase

tertentu dari akun piutang terkait ketertagihan piutang.

Realisasi Beban Penyisihan Piutang TA 2017 sebagai berikut.

Beban Penyisihan Piutang: Saldo 2017

Rp

Saldo 2016

Rp

Naik/ (Turun)

Rp

Beban Penyisihan Piutang Pajak 635.317.220,61 951.900.957,06 (316.583.736,45)

Beban Penyisihan Piutang Lainnya 248.451.458,93 3.951.209.632,37 (3.702.758.173,44)

JUMLAH 883.768.679,54 4.903.110.589,43 (4.019.341.909,89)

5.2.3 Kegiatan Non Operasional

Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dikelompokkan tersendiri

dalam kegiatan non operasional. Termasuk dalam pendapatan/beban dari

kegiatan non operasional antara lain surplus/defisit penjualan aset non lancar,

surplus/defisit penyelesaian kewajiban jangka panjang, dan surplus/defisit dari

kegiatan non operasional lainnya.

Realisasi Surplus/ Defisit dari Kegiatan Non Operasional TA 2017 sebagai

berikut.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 84

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Surplus/ Defisit dari Kegiatan

Non Operasional

Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

1) Surplus Penjualan Aset

Non Lancar-LO

0,00 0,00 0,00

2) Surplus dari Kegiatan

Non Operasional Lainnya

- LO

1.999.310.550,00 4.227.393.025,00 (2.228.082.475,00)

3) Defisit dari Kegiatan Non

Operasional Lainnya - LO

2.402.633.611,00 1.158.872.823,00 1.243.760.788,00

Jumlah : (403.323.061,00) 3.068.520.202,00 (3.471.843.263,00)

5.2.3.1 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO

Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO sebesar Rp 1.999.310.550,00

terdiri dari:

a. Penambahan asset mutasi dari Unit/ SKPD Lain Dinas Dikpora sebesar Rp

1.965.161.700,00 dengan rincian sebagai berikut :

1) Tanah Rp 2.000.000,00

2) Bangunan Gedung Rp 272.496.640,00

3) Bangunan Gedung Rp 1.690.665.060,00

b. Penambahan Asset oleh sebab lain berupa tanah Rp 27.854.000,00

c. Penyesuaian beban persediaan ATK sesuai

SIM Persediaan Rp 264.850,00

d. Penyesuaian beban persediaan sesuai SIM Persediaan Rp 6.030.000,00

5.2.3.2 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO

Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO sebesar Rp 2.402.633.611,00

terdiri dari:

a. Penghapusan Aset Lain-lain Rp 313.412.436,00

b. Penghapusan Bangunan Gedung Eks Dinhubkominfo Rp 541.905.000,00

c. Penghapusan Peralatan dan Mesin Tahun 2017 Rp 53.125.667,00

d. Penghapusan Tanah dan Bangunan eks BP4 Wates Rp1.479.595.000,00

Dengan rincian:

- Tanah Rp 94.600.000,00

- Bangunan Gedung Kantor Rp 1.234.995.000,00

- Rumah Dinas BP4 Wates Rp 150.000.000,00

h. Penyesuaian belanja modal ekstrakomptabel Rp 2.406.937,00

i. Penyesuaian Aset Lain-lain Rp 6.428.571,00

j. Penyesuaian beban persediaan sesuai SIM Persediaan Rp 6.030.000,00

k. Penyesuaian beban penyusutan Rp 270.000,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 85

Badan Keuangan dan Aset Daerah

5.3 PENJELASAN POS-POS NERACA

5.3.1 ASET

Aset Saldo 2017

Rp

Saldo 2016

Rp

Naik/Turun

Rp

Aset Lancar 2.883.473.354,03 2.980.378.131,57 (96.904.777,54)

Aset Tetap 14.872.177.636,00 14.689.921.540,00 182.256.096,00

Akumulasi Penyusutan (9.510.513.479,00) (9.260.933.326,00) (249.580.153,00)

Aset Lainnya 24.321.429,00 358.647.275,00 (334.325.846,00)

JUMLAH 8.269.458.940,03 8.768.013.620,57 (498.554.680,54)

5.3.1.1 Aset Lancar

Aset Lancar: Saldo 2017

Rp

Saldo 2016

Rp

Naik/Turun

Rp

Kas di Bendahara Penerimaan 5.138.855,00 0,00 5.138.855,00

Kas di Bendahara Pengeluaran 2.692.044,00 0,00 2.692.044,00

Piutang Pendapatan 10.222.348.858,00 9.632.891.468,00 589.457.390,00

Piutang Lainnya 4.260.379.738,00 4.016.338.425,00 244.041.313,00

Penyisihan Piutang (11.679.859.090,97) (10.796.090.411,43) (883.768.679,54)

Beban Dibayar Dimuka 21.000.000,00 0,00 21.000.000,00

Persediaan 51.772.950,00 127.238.650,00 (75.465.700,00)

JUMLAH 2.883.473.354,03 2.980.378.131,57 (96.904.777,54)

a. Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 menurut Buku Kas

Pengeluaran adalah Rp 2.692.044,00 terdiri dari pengembalian belanja gaji dan

tunjangan sebesar Rp 892.044,00 dan pengembalian belanja sewa rang rapat/

pertemuan sebesar Rp 1.800.000,00.

b. Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2017 menurut Buku Kas

Penerimaan adalah Rp 5.138.855,00 terdiri dari penerimaan PBB Rp

4.702.277,00 pendapatan denda PBB Rp 409.578,00 dan pajak parkir Rp

27.000,00.

c. Piutang Pendapatan Rp 10.222.348.858,00

Piutang Pendapatan adalah hak Pemerintah Daerah atas pendapatan pajak tahun

berkenaan, yang sudah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) namun

sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 dan belum dibayar oleh Wajib Pajak

bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 86

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Piutang Pajak : 2017 2016

Rp Rp

1) Pajak Restoran 1.260.650,00 1.260.650,00

2) Pajak Reklame 39.387.062,00 34.670.514,00

3) Pajak Bumi dan Bangunan 10.161.756.410,00 9.596.122.856,00

4) Pajak Air Tanah 19.944.736,00 837.448,00

5)

Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih

(7.480.197.999,67) (6.844.880.779,06)

Jumlah : 2.742.150.858,33 2.788.010.688,94

Pajak Bumi dan Bangunan

Jenis pajak Saldo per 31

Desember 2016 (Rp)

Penambahan (Rp) Pengurangan

(Rp)

Saldo per 31 Desember 2017

(Rp)

Penyesuaian SKP Penyesuaian Penerimaan

Piutang Pajak PBB

- Tahun 2008 dan sebelumnya

3.936.228.464,00 12.273.229,00 3.923.955.235,00

-Tahun 2009 265.143.358,00 8.093.389,00 257.049.969,00

- Tahun 2010 567.886.866,00 13.298.988,00 554.587.878,00

-Tahun 2011 758.583.629,00 21.794.516,00 736.789.113,00

-Tahun 2012 872.741.651,00 31.020.551,00 841.721.100,00

-Tahun 2013 825.319.875,00 57.012.050,00 768.307.825,00

-Tahun 2014 548.128.695,00 52.020.056,00 496.108.639,00

-Tahun 2015 731.155.768,00 77.933.848,00 653.221.920,00

-Tahun 2016 1.090.934.550,00 285.339.204,00 805.595.346,00

-Tahun 2017 1.088.400.214,00

17.159.133.528,00 2.347.782.740,00 14.775.331.617,00 1.124.419.385,00

Jumlah 9.596.122.856,00 1.088.400.214,00

17.159.133.528,00 2.347.782.740,00 15.334.117.448,00 10.161.756.410,00

Pajak daerah PBB P2 dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo terhitung mulai

tahun 2014. Hal ini berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan. Untuk masa pajak tahun 2017

telah dikeluarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) sebanyak 335.009

lembar dengan nominal ketetapan pajak sebesar Rp 17.159.133.528,00. Selama

tahun 2017 terdapat perubahan SPPT karena koreksi tambah sebesar Rp

1.088.400.214,00 dan koreksi kurang sebesar Rp 2.347.782.740,00. Sehingga

pokok ketetapan akhir sebesar Rp 15.899.751.002,00.

Atas pokok ketetapan 2017 tersebut telah diterima pembayaran pajak terhutang

sebesar Rp 14.775.331.617,00 sehingga saldo piutang pajak PBB untuk tahun

pajak 2017 sebesar Rp 1.124.419.385,00. Selama tahun 2017 realisasi penerimaan

pembayaran pajak PBB sebesar Rp 15.334.117.448,00.

Saldo piutang pajak yang disajikan adalah nilai piutang yang dicatat berdasarkan

nilai bersih setelah dikurangi penyisihan piutang.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 87

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Rincian saldo piutang pajak :

No Jenis pajak Jml piutang

(Rp)

Penyisihan

Piutang Tidak

Tertagih

(Rp)

NRV

(Rp)

a) Piutang restoran

- tahun 2008

1.260.650,00

1.260.650,00

0,00

Jumlah : 1.260.650,00 1.260.650,00 0,00

b) Piutang reklame

- tahun 2008

- tahun 2009

- tahun 2014

- tahun 2015

- tahun 2016

- tahun 2017

8.729.860,00

619.422,00

3.751.501,00

6.695.787,00

9.156.333,00

10.434.159,00

8.729.860,00

619.422,00

1.875.750,50

669.578,70

915.633,30

52.170,79

0,00

0,00

1.875.750,50

6.026.208,30

8.240.699,70

10.381.988,21

Jumlah : 39.387.062,00 12.862.415,29 26.524.646,71

c) Piutang PBB

-tahun 2008 dan sebelumnya

-tahun 2009

- tahun 2010

-tahun 2011

-tahun 2012

-tahun 2013

-tahun 2014

-tahun 2015

-tahun 2016

-tahun 2017

3.923.955.235,00

257.049.969,00

554.587.878,00

736.789.113,00

841.721.100,00

768.307.825,00

496.108.639,00

653.221.920,00

805.595.346,00

1.124.419.385,00

3.923.955.235,00

257.049.969,00

554.587.878,00

736.789.113,00

841.721.100,00

384.153.912,50

248.054.319,50

326.610.960,00

80.559.534,60

112.441.938,50

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

384.153.912,50

248.054.319,50

326.610.960,00

725.035.811,40

1.011.977.446,50

Jumlah : 10.161.756.410,00 7.465.923.960,10 2.695.832.449,90

d) Piutang Air Tanah

- tahun 2015

- tahun 2016

- tahun 2017

11.600,00

527.880,00

19.405.256,00

1.160,00

52.788,00

97.026,28

10.440,00

475.092,00

19.308.229,72

Jumlah : 19.944.736,00 150.974,28 19.793.761,72

Total piutang pajak : 10.222.348.858,00 7.480.197.999,67 2.742.150.858,33

d. Piutang Lainnya Rp 4.260.379.738,00

Piutang lainnya adalah piutang selain piutang pajak dan piutang retribusi. Saldo

piutang lainnya per 31 Desember 2017 sebesar Rp 4.260.379.738,00. Piutang

lainnya tersebut berupa piutang denda Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dengan

rincian sebagai berikut.

No

Tahun

Pengakuan

Piutang

Saldo

Per 31 Des. 2016

(Rp)

Mutasi

Saldo

Per 31 Des. 2017

(Rp)

Penambahan Pengurangan

Penambahan Penyesuaian Penyesuaian Pembayaran

1 1996 dan

sebelumnya 417.846.448,00 1,00 26.338,00 417.820.111,00

2 1997 10.881.934,00 10.881.934,00

3 1998 14.303.937,00 14.303.937,00

4 1999 28.625.555,00 28.625.555,00

5 2000 117.857.279,00 1,00 11.787,00 117.845.491,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 88

Badan Keuangan dan Aset Daerah

No

Tahun

Pengakuan

Piutang

Saldo

Per 31 Des. 2016

(Rp)

Mutasi

Saldo

Per 31 Des. 2017

(Rp)

Penambahan Pengurangan

Penambahan Penyesuaian Penyesuaian Pembayaran

6 2001 918.542.453,00 1,00 39.600,00 918.502.854,00

7 2002 95.550.471,00 1,00 7.932,00 95.542.540,00

8 2003 31.496.675,00 31.496.675,00

9 2004 35.335.401,00 1,00 12.691,00 35.322.709,00

10 2005 44.818.591,00 1.139.195,00 43.679.396,00

11 2006 48.282.680,00 1.211.039,00 47.071.641,00

12 2007 64.525.064,00 1,00 1.864.222,00 62.660.841,00

13 2008 61.323.178,00 1.578.347,00 59.744.831,00

14 2009 127.268.812,00 1,00 3.884.828,00 123.383.985,00

15 2010 272.585.696,00 3,00 6.383.518,00 266.202.181,00

16 2011 364.120.142,00 5,00 10.461.373,00 353.658.774,00

17 2012 418.915.992,00 4,00 14.889.905,00 404.026.091,00

18 2013 396.153.540,00 8,00 27.365.776,00 368.787.756,00

19 2014 263.101.774,00 12,00 24.969.639,00 238.132.147,00

20 2015 219.346.730,00 128.639.143,00 3,00 34.439.354,00 313.546.522,00

21 2016 65.456.073,00 230.419.226,00 19,00 54.196.714,00 241.678.604,00

22 2017 90.918.371,00 23.453.208,00 67.465.163,00

Jumlah : 4.016.338.425,00 449.976.740,00 50,00 11,00 205.935.466,00 4.260.379.738,00

Saldo piutang lainnya yang disajikan adalah nilai piutang yang dicatat

berdasarkan nilai bersih setelah dikurangi penyisihan piutang.

No

Tahun

Pengakuan

Piutang

Saldo Akhir Per

31 Des. 2017

(Rp)

Kualitas Piutang Tarif

Penyisihan

Nilai Penyisihan

(Rp)

Nilai Bersih

Setelah

Penyisihan

(Rp)

1 1996 dan

sebelumnya 417.820.111,00

Macet 100% 417.820.111,00

-

2 1997 10.881.934,00 Macet 100% 10.881.934,00 -

3 1998 14.303.937,00 Macet 100% 14.303.937,00 -

4 1999 28.625.555,00 Macet 100% 28.625.555,00 -

5 2000 117.845.491,00 Macet 100% 117.845.491,00 -

6 2001 918.502.854,00 Macet 100% 918.502.854,00 -

7 2002 95.542.540,00 Macet 100% 95.542.540,00 -

8 2003 31.496.675,00 Macet 100% 31.496.675,00 -

9 2004 35.322.709,00 Macet 100% 35.322.709,00 -

10 2005 43.679.396,00 Macet 100% 43.679.396,00 -

11 2006 47.071.641,00 Macet 100% 47.071.641,00 -

12 2007 62.660.841,00 Macet 100% 62.660.841,00 -

13 2008 59.744.831,00 Macet 100% 59.744.831,00 -

14 2009 123.383.985,00 Macet 100% 123.383.985,00 -

15 2010 266.202.181,00 Macet 100% 266.202.181,00 -

16 2011 353.658.774,00 Macet 100% 353.658.774,00 -

17 2012 404.026.091,00 Macet 100% 404.026.091,00 -

18 2013 368.787.756,00 Macet 100% 368.787.756,00 -

19 2014 238.132.147,00 Macet 100% 238.132.147,00 -

20 2015 313.546.522,00 Macet 100% 313.546.522,00 -

21 2016 241.678.604,00 Macet 100% 241.678.604,00

22 2017 67.465.163,00 Kurang Lancar 10% 6.746.516,30 60.718.646,70

Jumlah : 4.260.379.738,00 4.199.661.091,30 60.718.646,70

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 89

Badan Keuangan dan Aset Daerah

e. Beban Dibayar Dimuka Rp 21.000.000,00

Saldo beban dibayar dimuka per 31 Desember 2017 sebesar Rp 21.000.000,00.

Beban dibayar dimuka tersebut merupakan belanja sewa tanah dan bangunan

untuk pos pendataan pajak MBLB pada kegiatan Pendataan dan Pendaftaran

Obyek dan Subyek Pajak Daerah. Realisasi belanja sewa sebesar Rp

28.000.000,00 dengan jangka waktu sewa terhitung sejak 2 Oktober 2017 sampai

dengan 1 Oktober 2018.

Rincian belanja sewa sebagai berikut.

No Nama Nomor Surat

Perjanjian Rp Lokasi

1 Pemerintah Desa Salamrejo 973/1940/X/2017 3.000.000,00 Sentolo

2 Remo 973/1940/X/2017 5.000.000,00 Kokap

3 Supardi 973/1940/X/2017 5.000.000,00 Lendah

4 Pemerintah Desa Kranggan 973/1940/X/2017 5.000.000,00 Galur

5 H. Kamiso Dipo 973/1940/X/2017 5.000.000,00 Pengasih

6 Slamet Riyadi 973/1940/X/2017 5.000.000,00 Galur

Jumlah 28.000.000,00

Rincian beban sewa dibayar dimuka sebagai berikut.

No Nama Belanja Sewa

(Rp)

Beban Sewa dibayar

Dimuka (Rp)

1 Pemerintah Desa Salamrejo 3.000.000,00 2.250.000,00

2 Remo 5.000.000,00 3.750.000,00

3 Supardi 5.000.000,00 3.750.000,00

4 Pemerintah Desa Kranggan 5.000.000,00 3.750.000,00

5 H. Kamiso Dipo 5.000.000,00 3.750.000,00

6 Slamet Riyadi 5.000.000,00 3.750.000,00

Jumlah 28.000.000,00 21.000.000,00

f. Persediaan Rp 51.772.950,00

Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang mempunyai sifat

habis pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional

BKAD.

Per 31 Desember 2016 pada BKAD Kabupaten Kulon Progo masih terdapat

persediaan sebesar Rp 127.238.650,00 dengan rincian sebagai berikut.

No Uraian Jumlah (Rp)

1. Persediaan ATK 19.070.900,00

2. Alat Listrik 0,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 90

Badan Keuangan dan Aset Daerah

3. Alat Pembersih 0,00

4. Barang Cetak 107.951.750,00

5. Persediaan Benda Pos 216.000,00

Jumlah 127.238.650,00

Persediaan ATK dan barang cetakan tersebut telah digunakan pada bulan Januari

2017 sehingga saldo persediaan diatas adalah Rp 0,00 (nihil).

Adapun pada TA 2017 telah terjadi belanja benda pos, ATK , barang cetakan, alat

listrik dan alat pembersih per 31 Desember 2017 terdapat saldo persediaan sebesar

Rp 51.772.950,00 yang terdiri dari :

No Uraian Jumlah (Rp)

1. Persediaan ATK 20.819.200,00

2. Persediaan Alat Listrik 0,00

3. Persediaan Bahan Percontohan 0,00

4. Persediaan Bahan Diklat/ Kursus 10.000,00

5. Persediaan Materei 51.000,00

6. Persediaan Barang Cetak 30.892.750,00

7. Persediaan Alat Pembersih 0,00

Jumlah 51.772.950,00

5.3.1.2 Aset Tetap Rp 14.872.177.636,00

Aset Tetap merupakan saldo aset berwujud yang mempunyai manfaat lebih dari satu

tahun dan digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat

umum, nilai Aset Tetap per 31 Desember 2017 dengan rincian sebagai berikut.

Uraian

Saldo

Per 31-12-2016

Rp

Mutasi Saldo

Per 31-12-2017

Rp

Penambahan

Rp

Pengurangan

Rp

INTRAKOMPTABEL

Tanah 1.700.965.354,00 34.854.000,00 94.600.000,00 1.641.219.354,00

Peralatan dan Mesin 3.816.292.922,00 258.866.063,00 53.125.667,00 4.022.033.318,00

Gedung dan Bangunan 9.157.663.264,00 1.963.161.700,00 1.926.900.000,00 9.193.924.964,00

Jalan, Jaringan dan Instalasi 15.000.000,00 0,00 0,00 15.000.000,00

Jumlah 14.689.921.540,00 2.256.881.763,00 2.074.625.667,00 14.872.177.636,00

Akumulasi Penyusutan (9.260.933.326,00) (9.510.513.479,00)

Uraian

Saldo

Per 31-12-2016

Rp

Mutasi Saldo

Per 31-12-2017

Rp

Penambahan

Rp

Pengurangan

Rp

EKSTRAKOMPTABEL

Tanah 0,00 0,00

0,00 0,00-

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 91

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Peralatan dan Mesin 40.735.206,00

2.406.937,00 466.666,00 42.675.477,00

Gedung dan Bangunan 58.107.456,00 15.700.000,00 9.704.152,00 64.103.304,00

Jalan, Jaringan dan Instalasi 0,00

0,00 0,00 0,00

Jumlah 98.842.662,00 18.106.937,00 10.170.818,00 106.778.781,00

Penjelasan :

1. Tanah Rp 1.641.219.354,00

Tanah tempat dibangunnya kantor BKAD di lingkungan Pemerintah Daerah

merupakan tanah Sultan Ground. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

No 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah tanah

dan bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas

pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Kepala

Daerah melalui pengelola. Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun 2017

Kepala BKAD Kabupaten Kulon Progo selaku Pembantu Pengelola Barang

mendapat penyerahan barang milik daerah berdasarkan hasil mutasi barang tahun

2017. Mengingat BKAD selaku SKPD tidak memiliki rekening khusus selaku

SKPKD maka pencatatan aset tersebut dicatat dalam rekening SKPD.

Mutasi Tambah

Penambahan Tanah Intrakomptable tahun 2017 sebesar Rp 34.854.000,00

berasal dari:

1) Penerimaan dari Unit/ SKPD Dinas Disdikpora Rp 2.000.000,00

2) Hibah dari Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta Rp 5.000.000,00

3) Penambahan aset oleh sebab lain Rp 27.854.000,00

Mutasi Kurang

Pengurangan Tanah tahun 2017 sebesar Rp 94.600.000,00 terdiri dari :

1) Penghapusan Tanah Eks BP4 Wates sebesar Rp 94.600.000,00

2. Peralatan dan Mesin Rp 4.022.033.318,00

a. Intrakomptable

Mutasi Tambah

Penambahan Peralatan dan Mesin Intrakomptable tahun 2017 sebesar Rp

258.866.063,00 berasal dari belanja modal pengadaan peralatan dan mesin.

Pada tahun 2017 BKAD merealisasikan Belanja Modal Peralatan dan

Mesin intrakomptable sebesar Rp 258.866.063,00 dengan rincian sebagai

berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 92

Badan Keuangan dan Aset Daerah

a) Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor sebesar Rp 65.012.000,00

dengan rincian sebagai berikut :

2 unit Kendaraan dinas roda dua Vario Rp 31.412.000,00

1 unit Kendaraan dinas roda dua Trail Rp 32.975.000,00

Biaya Perolehan Rp 625.000,00

b) Pengadaan Alat Kantor Lainnya sebesar Rp 49.330.000,00 dengan

rincian sebagai berikut:

1 set Genset Rp 6.650.000,00

1 set Mesin gerinda tangan Rp 1.000.000,00

2 set Mesin gerinda tangan Rp 1.700.000,00

1 buah Tangga lipat Rp 580.000,00

20 kg Tambang Rp 1.000.000,00

1 buah Genset otomatis Rp 28.750.000,00

1 paket jaringan dari genset ke server Rp 9.650.000,00

c) Pengadaan Komputer

Pengadaan Personal Komputer sebesar Rp 40.364.063,00 terdiri

dari:

- 1 unit Komputer Rp 6.600.000,00

- 1 unit Laptop Rp 4.490.000,00

- 1 unit Laptop Rp 5.340.000,00

- 2 unit Laptop Rp 15.000.000,00

- 1 unit Laptop Rp 7.200.000,00

- Biaya Perolehan Rp 1.734.063,00

Pengadaan Peralatan Personal Komputer sebesar Rp 6.600.000,00

terdiri dari:

- 2 unit Printer Rp 4.500.000,00

- 1 unit Printer Rp 2.100.000,00

d) Pengadaan Meja dan Kursi Kerja/ Rapat Pejabat

Pengadaan Meja Kerja Pejabat

- 6 buah Meja kerja Rp 6.600.000,00

Pengadaan Kursi Kerja Pejabat

- 4 buah Kursi kantor (TIGER) Rp 11.520.000,00

- 24 buah Kursi kerja (Chitose) Rp 11.640.000,00

e) Pengadaan Alat Keamanan dan Perlindungan

Pengadaan Alat Bantu Keamanan

6 paket CCTV pos pantau MBLB Rp 67.800.000,00

Mutasi Kurang

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 93

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Pengurangan Peralatan dan Mesin BKAD Tahun 2017 sebesar Rp

53.125.667,00 terdiri dari :

- Penghapusan Tahun 2017 Rp 53.125.667,00

b. Ekstrakomptable

Mutasi Tambah

Penambahan Peralatan dan Mesin Ekstrakomptable tahun 2017 sebesar Rp

2.406.937 ,00 berasal dari belanja modal pengadaan peralatan dan mesin.

Pada tahun 2017 BKAD merealisasikan Belanja Modal Peralatan dan Mesin

ekstrakomptabel sebesar Rp 2.406.937,00 dengan rincian sebagai berikut :

6 buah Helm pengamanan Rp 390.000,00

3 buah Kaca mata las Rp 240.000,00

2 set Tali pengaman tubuh Rp 160.000,00

1 buah Gergaji kayu Rp 110.000,00

2 buah Galah tree pruner Rp 310.000,00

buah Bodem martil besi Rp 110.000,00

5 buah Bodem martil besi Rp 600.000,00

3 buah Pukul besi Rp 120.000,00

3 buah Betel Rp 105.000,00

2 buah Linggis Rp 120.000,00

3 buah Tang Rp 120.000,00

Biaya Perolehan Rp 21.937,00

Mutasi Kurang

Pengurangan Peralatan dan Mesin BKAD Tahun 2017 sebesar Rp

466.666,00 berupa:

- Penghapusan Tahun 2017 Rp 466.666,00

3. Gedung dan bangunan Rp 9.193.924.964,00

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 19 Tahun 2016 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah dan Peraturan Bupati Kulonprogo

No 104 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Barang Milik Daerah

disebutkan bahwa Kepala SKPD berwenang untuk menyerahkan tanah dan

bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas

pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Kepala

Daerah melalui pengelola. Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun 2017

Kepala BKAD Kabupaten Kulon Progo selaku Pembantu Pengelola Barang

mendapat penyerahan barang milik daerah berdasarkan hasil mutasi barang tahun

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 94

Badan Keuangan dan Aset Daerah

2017. Mengingat BKAD selaku SKPD tidak memiliki rekening khusus selaku

SKPKD maka pencatatan aset tersebut dicatat dalam rekening SKPD dengan

rincian sebagai berikut :

a. Intrakomptable

Mutasi Tambah

1) Penerimaan dari Unit/ SKPD Lain sebesar Rp 1.963.161.700,00 dengan

rincian sebagai berikut :

- Bangunan Gedung dari Disdikpora Rp 272.496.640,00

- Bangunan Gedung dari Disdikpora Rp 1.690.665.060,00

Mutasi Kurang

Pengurangan karena Penghapusan Tahun 2017 sebesar Rp 1.926.900.000,00

terdiri dari:

- Bangunan Gedung Eks Dinhubkominfo Rp 541.905.000,00

- Bangunan Gedung BP4 Wates Rp 1.234.995.000,00

- Rumah Dinas BP4 Wates Rp 150.000.000,00

b. Ekstrakomptable

Mutasi Tambah

Penerimaan dari Unit/ SKPD Lain berupa Bangunan Gedung dari

Disdikpora sebesar Rp 15.700.000,00

Mutasi Kurang

Pengurangan karena Penghapusan Tahun 2017 sebesar Rp 9.704.152,00

berupa Gazebo Eks Dinhubkominfo

Pada tahun 2017 BKAD Kabupaten Kulon Progo merealisasikan Belanja Modal

Jalan, Irigasi dan Jaringan berupa pemasangan jaringan listrik sebesar Rp

11.999.460,00. berupa pemasangan jaringan listrik pada 6 pos pantau MBLB.

Berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 43 Tahun 2016 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014

tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah disebutkan bahwa Definisi

Gedung dan Bangunan dasarnya terdiri dari komponen bangunan fisik, komponen

penunjang utama yang berupa mechanical engineering (lift, instalasi listrik beserta

generator, dan sarana pendingin Air Conditioning Gedung dan bangunan mencakup

seluruh gedung dan bangunan) yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam

kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Realisasi Belanja

Modal Jalan Irigasi dan Jaringan tersebut tidak menambah nilai Aset Gedung

dan Bangunan karena nilai perolehannya kurang dari batas nilai satuan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 95

Badan Keuangan dan Aset Daerah

minimum kapitalisasi yaitu sebesar Rp 10.000.000,00 sehingga tidak dapat

diakui dan disajikan sebagai aset tetap pada Neraca dan bangunan tempat

dipasangnya jaringan listrik tersebut adalah bangunan sewa bukan milik

BKAD.

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 15.000.000,00

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 19 Tahun 2016 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah dan Peraturan Bupati Kulon Progo

No 104 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Barang Milik Daerah

disebutkan bahwa Kepala SKPD berwenang untuk menyerahkan Jalan, Jaringan

dan Instalasi yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas

pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Kepala

Daerah melalui pengelola. Pada tahun 2017 tidak ada mutasi Jalan, Jaringan dan

Instalasi.

5.3.1.3 Aset Lainnya Rp 24.321.429,00

Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2017 disajikan sebesar Rp 24.321.429,00

dengan Amortisasi Aset Tak Berwujud sebesar Rp 323.991.809,00 dengan rincian

sebagai berikut.

Aset Lainnya 2017 2016

Rp Rp

1. Aset Tak Berwujud 339.741.809,00 339.741.809,00

2. Aset Lain-lain 8.571.429,00 313.412.426,00

Jumlah 348.313.238,00 653.154.235,00

Amortisasi ATB (323.991.809,00) (294.506.960,00)

Jumlah Aset Lainnya 24.321.429,00 358.647.275,00

5.3.1.3.1 Aset Tak Berwujud Rp 339.741.809,00

Aset Tak Berwujud adalah aset non moneter yang tidak mempunyai wujud fisik,

namun merupakan salah satu jenis aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Aset

Tak Berwujud Tahun 2017 sebesar Rp 339.741.809,00 dengan nilai amortisasi

sebesar Rp 323.991.809,00. Amortisasi adalah penyusutan terhadap Aset Tak

Berwujud yang dialokasikan secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya.

Uraian

Saldo

Per 31-12-2016

Rp

Mutasi Saldo

Per 31-12-2017

Rp

Penambahan

Rp

Pengurangan

Rp

Aset Tak 339.741.809,00 - - 339.741.809,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 96

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Berwujud

Amortisasi (294.506.960,00) (323.991.809,00)

Adapun rincian dari Aset Tak Berwujud BKAD Kabupaten Kulon Progo per 31

Desember 2017 sebagai berikut.

Aset Tak Berwujud Harga Perolehan (Rp)

1. Microsoft Office 2010 2.750.000,00

2. Perangkat Lunak (Weblogic Suite) 124.924.200,00

3. Perangkat Lunak SQL SVR 19.250.000,00

4. Perangkat Lunak Windows 15.400.000,00

5. Software Data Base dan Server 154.917.609,00

6. SIPD 22.500.000,00

Jumlah 339.741.809,00

5.3.1.3.2 Aset Lain-lain Rp 8.571.429,00

Jumlah tersebut merupakan saldo aset lain-lain per 31 Desember 2017 dengan

rincian sebagai berikut.

Uraian Saldo

per 31-12-2016

Rp

Penambahan

Rp

Pengurangan

Rp

Saldo 31-12-

2017

Rp

INTRAKOMPTABEL

Aset Lain-lain 313.412.426,00 8.571.439,00 313.412.436,00 8.571.429,00

TOTAL 313.412.426,00 8.571.439,00 313.412.436,00 8.571.429,00

EKSTRAKOMPTABEL

Aset Lain-lain 496.000,00 0,00 496.000,00 0,00

TOTAL 496.000,00 0,00 496.000,00 0,00

a. Intrakomptabel

Mutasi Tambah

Penambahan Asset Lain-lain terdiri dari:

1) Penyesuaian nilai Aset lain-lain sebesar Rp 10,00

2) Hibah dari Pemprop DIY berupa bangunan (rusak berat) dengan nilai

buku sebesar Rp 8.571.429,00

Mutasi Kurang

Pengurangan Asset Lain-lain terdiri dari:

1) Penghapusan peralatan dan mesin Rp 82.934.158,00 dengan nilai

penyusutan sebesar Rp 82.934.158,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 97

Badan Keuangan dan Aset Daerah

2) Penghapusan gedung dan bangunan eks SD N 2 Lengkong dengan nilai

buku sebesar Rp 313.412.436,00

b. Ekstrakomptabel

Mutasi Tambah

Penambahan Asset Lain-lain ekstrakomptabel berupa hibah dari Pemprop

DIY berupa bangunan (rusak berat) dengan nilai perolehannya sebesar Rp

5.000.000,00 dan nilai bukunya sebesar Rp 0,00.

Mutasi Kurang

Pengurangan Asset Lain-lain ekstrakomptabel sebesar Rp 496.000,00 terdiri

dari :

1. Kipas Angin Rp 35.000,00

2. Kursi putar Rp 211.000,00

3. Meja Rp 50.000,00

4. Meja kerja Rp 200.000,00

5.3.2 Kewajiban

5.3.2.1 Kewajiban Jangka Pendek

Terdapat saldo kewajiban per 31 Desember 2017 yang terdiri dari :

1 Utang Perhitungan Fihak Ketiga Rp 0,00

2 Utang Bunga Rp 0,00

3 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Rp 0,00

4 Pendapatan Diterima Dimuka Rp 0,00

5 Utang Beban Rp 3.911.298,00

6 Utang Jangka Pendek Lainnya Rp

Jumlah Rp 3.911.298,00

Atas saldo kewajiban jangka pendek sebesar Rp 3.911.298,00 terdiri dari:

Utang Beban Rp 3.911.298,00

1. Utang Beban Listrik Rp 3.794.082,00

2. Utang Beban Telepon Rp 117.216,00

5.3.3 Ekuitas Rp 8.265.547.642,03

Nilai Ekuitas pada Neraca per 31 Desember 2017 tersaji sebesar Rp 8.329.162.040,03

merupakan selisih antara total aset dengan kewajiban dengan rincian sebagai berikut.

Total Aset 2017 Rp 8.269.458.940,03

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 98

Badan Keuangan dan Aset Daerah

(-) Total Kewajiban 2017 Rp 3.911.298,00

Ekuitas Rp 8.265.547.642,03

5.4 PENJELASAN POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE)

5.4.1 Ekuitas Awal Rp 8.763.222.462,57

Ekuitas awal merupakan nilai kekayaan bersih BKAD per 1 Januari 2017 yaitu sebesar

Rp 8.763.222.462,57.

5.4.2 Surplus/Defisit –LO Rp 74.326.611.754,71

Surplus/Defisit –LO merupakan selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban

BKAD Kabupaten Kulon Progo selama tahun 2017 dan dicatat dalam pos

Surplus/Defisit – LO sebesar Rp 74.326.611.754,71

5.4.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar Rp

504.083.553,00

Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar yaitu Koreksi Ekuitas

Lainnya sebesar Rp 504.083.553,00

Koreksi Ekuitas Lainnya merupakan saldo koreksi-koreksi atas transaksi yang

berkaitan dengan akun ekuitas.

5.4.4 Kewajiban untuk Dikonsolidasikan Rp 75.328.370.128,25

Kewajiban untuk Dikonsolidasikan merupakan nilai yang akan dikonsolidasikan ke

Pejabat Pengelolan Keuangan Daerah (PPKD) sebesar Rp 75.328.370.128,25

5.4.5 Ekuitas Akhir Rp 8.265.547.642,03

Ekuitas Akhir merupakan nilai kekayaan BKAD Kab. Kulon Progo per 31 Desember

2017 yaitu sebesar Rp 8.265.547.642,03

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 99

Badan Keuangan dan Aset Daerah

BAB VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

6.1 Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kulon Progo beralamat di

Jl.Perwakilan No 1 Wates, Telp (0274) 773221, Faks No (0274) 773221

6.2 Dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No 14 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah pada Bab II Pasal 2 huruf e.

Tugas Pokok dan Susunan organisasi Badan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

1. Tugas pokok BKAD Kabupaten Kulon Progo adalah membantu Kepala

Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan di bidang Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Asset di lingkungan Kulon Progo.

2. Susunan organisasi BKAD Kabupaten Kulon Progo terdiri dari :

a) Kepala

b) Sekretariat terdiri dari:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Sub Bagian Perencanaan

3) Sub Bagian Keuangan

c) Bidang Pajak, terdiri dari:

1) Sub Bidang Pendaftaran dan Pendataan

2) Sub Bidang Penetapan

3) Sub Bidang Penagihan dan Pengawasan

d) Bidang Pendapatan terdiri dari:

1) Sub Bidang Perencanaan Pendapatan

2) Sub Bidang Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan

3) Sub Bidang Pengembangan Pendapatan

e) Bidang Anggaran dan Kebijakan Pengelolaan Keuangan terdiri dari:

1) Sub Bidang Perencanaan Anggaran

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 100

Badan Keuangan dan Aset Daerah

2) Sub Bidang Kebijakan Pengelolaan Keuangan

3) Sub Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran

f) Bidang Perbendaharaan terdiri dari:

1) Sub Bidang Belanja

2) Sub Bidang Pengelolaan Kas

g) Bidang Asset terdiri dari:

1) Sub Bidang Inventarisasi dan Penilaian

2) Sub Bidang Penghapusan dan Administrasi Persediaan

3) Sub Bidang Optimalisasi dan Investasi Pemerintah Daerah

h) Bidang Akuntansi dan Pelaporan terdiri dari:

1) Sub Bidang Akuntansi Keuangan Daerah

2) Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah

i) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu

j) Unit Pelaksana Teknis Badan

3. Selama tahun 2017 jabatan struktural sudah terisi, namun untuk jabatan

fungsional masih kosong.

6.3 Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kulon Progo merupakan

penggabungan dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

Kabupaten Kulon Progo dengan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah

Kabupaten Kulon Progo.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 101

Badan Keuangan dan Aset Daerah

BAB VII

PENUTUP

7.1 Dalam Tahun Angggaran 2017 dari sisi Pendapatan, BKAD Kabupaten Kulon Progo

mendapat target Pendapatan sebesar Rp 124.747.259.631,22 dan telah terealisasi

sebesar Rp 87.201.675.975,25 atau 69,90%.

7.2 Sedangkan dari sisi belanja BKAD Kab. Kulon Progo mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp 12.254.953.925,64 dan terealisasi sebesar Rp 11.865.474.948,00 atau

96,82%. Realisasi belanja tersebut digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan

yang menjadi tugas pokok dan fungsi BKAD yang meliputi 42 kegiatan.

Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut tidak lepas dari dukungan

dan partisipasi dari segenap potensi, kerja keras dan komitmen segenap aparatur BKAD yang

kesemuanya diarahkan untuk menaikkan taraf hidup masyarakat guna meningkatkan

kemampuan dan kemandirian daerah sesuai dengan semangat otonomi daerah yang luas,

nyata dan bertanggungjawab.

Berbagai permasalahan dan hambatan yang terjadi selama Tahun 2017 baik yang

disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal telah diupayakan pemecahannya melalui

koordinasi dengan PPTK terkait, agar program yang digariskan itu dapat berjalan sesuai

dengan rencana.

Namun, kami menyadari belum sepenuhnya permasalahan yang timbul selama Tahun

2017 dapat terselesaikan, untuk itu akan kami upayakan perbaikan-perbaikan sehingga

diperoleh solusi sebaik-baiknya.

Wates, 2 Januari 2018

Plt. Kepala

ttd

TRIYONO, SIP., M.Si

Pembina Utama Muda; IV/c

NIP. 19661115 199603 1 002