pemeriksaan pada kasus tenggelam

Upload: nikke-setyowati

Post on 03-Jun-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Tenggelam

    1/11

    Pemeriksaan pada Kasus Tenggelam

    1. Pemeriksaan luar

    Penurunan suhu mayat, berlangsung cepat, rata-rata 50F per menit. Suhu tubuh akan samadengan suhu lingkungan dalam waktu 5 atau 6 jam.

    Lebam mayat, akan tampak jelas pada dada bagian depan, leher dan kepala. Lebam mayatberwarna merah terang yang perlu dibedakan dengan lebam mayat yang terjadi pada

    keracunan CO.

    Pembusukan sering tampak, kulit berwarna kehijauan atau merah gelap. Pada pembusukanlanjut tampak gelembung-gelembung pembusukan, terutama bagian atas tubuh, dan skrotum

    serta penis pada pria dan labia mayora pada wanita, kulit telapak tangan dan kaki

    mengelupas.

    Gambaran kulit angsa (goose-flesh, cutis anserina), sering dijumpai; keadaan ini terjadiselama interval antara kematian somatik dan seluler, atau merupakan perubahanpost mortal

    karena terjadinya rigor mortis. Hal ini disebabkan suhu air dingin menyebabkan kontraksi m.

    erector pillorum (Hariadi, 2010). Akan tetapi, Cutis anserina tidak mempunyai nilai sebagai

    kriteria diagnostik.

    Busa halus putih yang berbentuk jamur (mushroom-like mass) tampak pada mulut atauhidung atau keduanya. Terbentuknya busa halus tersebut adalah masuknya cairan ke dalam

    saluran pernapasan merangsang terbentuknya mukus, substansi ini ketika bercampur dengan

    air dan surfaktan dari paru-paru dan terkocok oleh karena adanya upaya pernapasan yang

    hebat. Pembusukan akan merusak busa tersebut dan terbentuknyapseudofoam yang berwarna

    kemerahan yang berasal dari darah dan gas pembusukan. Busa ini sifatnya lekat (cairan

    kental dan berbuih).

    Bila berada cukup lama dalam air, kulit telapak tangan dan kaki mengeriput (washerwomens hands) dan pucat (bleached). (Hariadi, 2010)

    Perdarahan berbintik (petechial haemmorrhages), dapat ditemukan pada kedua kelopak mata,terutama kelopak mata bagian bawah.

    Pada pria genitalianya dapat membesar, ereksi atau semi-ereksi. Namun yang paling seringdijumpai adalah semi-ereksi.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Tenggelam

    2/11

    Pada lidah dapat ditemukan memar atau bekas gigitan, yang merupakan tanda bahwa korbanberusaha untuk hidup, atau tanda sedang terjadi epilepsi, sebagai akibat dari masuknya

    korban ke dalam air.

    Cadaveric spasme, biasanya jarang dijumpai, dan dapat diartikan bahwa berusaha untuktidak tenggelam, sebagaimana sering didapatkannya dahan, batu atau rumput yang

    tergenggam, adanya cadaveric spasme menunjukkan bahwa korban masih dalam keadaan

    hidup pada saat terbenam.

    Luka-luka pada daerah wajah, tangan dan tungkai bagian depan dapat terjadi akibatpersentuhan korban dengan dasar sungai, atau terkena benda-benda di sekitarnya; luka-luka

    tersebut seringkali mengeluarkan darah, sehingga tidak jarang memberi kesan korban

    dianiaya sebelum ditenggelamkan.

    Pada kasus bunuh diri dimana korban dari tempat yang tinggi terjun ke sungai, kematiandapat terjadi akibat benturan yang keras sehingga menyebabkan kerusakan pada kepala atau

    patahnya tulang leher.

    Bila korban yang tenggelam adalah bayi, maka dapat dipastikan bahwa kasusnya merupakankasus pembunuhan. Bila seorang dewasa ditemukan mati dalam empang yang dangkal, maka

    harus dipikirkan kemungkinan adanya unsur tindak pidana, misalnya setelah diberi racun

    korban dilempar ke tempat tersebut dengan maksud mengacaukan penyidikan (Idries, 1997).

    2. Pemeriksaan dalam

    Untuk sebagian kasus asfiksia merupakan penyebab umum terjadinya kematian ini. Haltersebut dikarenakan air yang masuk ke paru-paru akan bercampur dengan udara dan lendir

    sehingga menghasilkan buih-buih halus yang memblok udara di vesikula. Dalam beberapa

    kasus, kematian dapat terjadi dari asfiksia obstruktif yang juga dikenal sebagai tenggelam

    kering yang disebabkan oleh kejang laring yang dibentuk oleh sejumlah kecil air yang

    memasuki laring. Pada beberapa kasus lainnya air tidak masuk ke paru-paru sehingga tanda-

    tanda klasik tenggelam tidak dapat kita temukan (Modi, 1988)

    Sebelum kita melakukan pemeriksaan dalam pada korban tenggelam, kita harusmemperhatikan apakah mayat korban tersebut sudah dalam keadaan pembusukan lanjut atau

    belum. Apabila keadaan mayat telah mengalami pembusukan lanjut, maka pemeriksaan dan

    pengambilan kesimpulan akan menjadi lebih sulit.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Tenggelam

    3/11

    Pemeriksaan terutama ditujukan pada sistem pernapasan, busa halus putih dapat mengisitrakhea dan cabang-cabangnya, air juga dapat ditemukan, demikian pula halnya dengan

    benda-benda asing yang ikut terinhalasi bersama air.

    Benda asing dalam trakhea dapat tampak secara makroskopik misalnya pasir, lumpur,binatang air, tumbuhan air dan sebagainya. Sedangkan yang tampak secara mikroskopik

    diantaranya telur cacing dan diatome (Idries, 1997). Diatome adalah sejenis ganggang yang

    mempunyai dinding dari silikat. Silikat ini tahan terhadap pemanasan dan asam keras.

    Diatome dijumpai di air tawar, air laut, sungai, sumur, dan lain-lain. Pada korban mati

    tenggelam diatome akan masuk ke dalam saluran pernafasan dan saluran pencernaan, karena

    ukurannya yang sangat kecil, di absorpsi dan mengikuti aliran darah. Diatome ini dapat

    sampai ke hati, paru, otak, ginjal, dan sumsum tulang. Bila diatome positif berarti korban

    masih hidup sewaktu tenggelam.

    Oleh karena banyak terdapat di alam dan tergantung musim, maka tidak ditemukannyadiatome tidak dapat menyingkirkan bahwa korban bukan mati tenggelam. Relevansi

    diatome terbatas pada tenggelam dengan mekanisme asfiksia.

    Cara pemeriksaan diatome adalah :1) Ambil jaringan paru sebanyak 150-200 gram, bersihkan lalu masukkan ke dalam tabung

    Erlenmeyer, masukkan H2SO4 pekat sampai menutup seluruh jaringan paru dan biarkan

    selama 24 jam sehingga seluruh jaringan paru hancur dan seperti bubur hitam.2) Panaskan dengan api yang kecil sampai mendidih sehingga semuanya benar-benar

    hancur.

    3) Tuangkan ke dalamnya beberapa tetes HNO3 pekat, sampai warnanya kuning jernih.

    4) Cairan disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm.

    5) Sedimennya dicuci dengan akuades kemudian disentrifuge lagi. Sedimennya dilihat

    dibawah mikroskop. Periksalah kerangka diatome yang berupa sel-sel yang cerah dengan

    dinding bergaris-garis bentuk bulat, panjang, dan lain-lain (Modi, 1988).

    Pleura juga dapat kita temukan pada pemeriksaan kasus ini. Pleura yang ditemukan dapatberwarna kemerahan dan terdapat bintik-bintik perdarahan, perdarahan ini dapat terjadi

    karena adanya kompresi terhadap septum inter alveoli atau oleh karena terjadinya fase

    konvulsi akibat kekurangan oksigen.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Tenggelam

    4/11

    Bercak perdarahan yang besar (diameter 3-5 cm), terjadi karena robeknya partisiinteralveolar dan sering terlihat di bawah pleura. Bercak ini disebut bercak Paltouf yang

    ditemukan pada tahun 1882 dan diberi nama sesuai dengan nama yang pertama mencatat

    kelainan tersebut

    Kongesti pada laring merupakan kelainan yang berarti, paru-paru biasanya sangatmengembang, seringkali menutupi perikardium dan pada permukaan tampak adanya jejas

    dari tulang iga, pada perabaan kenyal.

    Edema dan kongesti paru-paru dapat sangat hebat sehingga beratnya dapat mencapai 700-1000 gram, dimana berat paru-paru normal adalah sekitar 250-300 gram (Williams, 1998).

    Paru-paru pucat dengan diselingi bercak-bercak merah di antara daerah yang berwarnakelabu. Pada pengirisan tampak banyak cairan merah kehitaman bercampur buih keluar dari

    penampang tersebut, yang pada keadaan paru-paru normal, keluarnya cairan bercampur busa

    tersebut baru tampak setelah dipijat dengan dua jari. Gambaran paru-paru seperti tersebut

    diatas dikenal dengan nama emphysema aquosum atau emphysema hydroaerique.

    Obstruksi pada sirkulasi paru-paru akan menyebabkan distensi jantung kanan dan pembuluhvena besar dan keduanya penuh berisi darah yang berwarna merah gelap dan cair, tidak ada

    bekuan (Idries, 1997).

    Banyak cairan dalam lambungPerdarahan telinga bagian tengah (dapat ditemukan pada kasus asphyxia lain).Bila jenazah sudah beberapa hari berada dalam air maka terjadi bleaching dan terjadipembusukan dimana kulit ari banyak yang terkelupas. Pembusukan terjadi dalam 2 hari

    setelah tenggelam dalam iklim yang panas. Pada iklim yang dingin dapat tahan sampai 1

    minggu. Pembusukan dimulai pada bagian kepala dan atas tubuh, karena dalam air kepala

    mempunyai kecenderungan lebih rendah letaknya oleh karena lebih berat. Bila pembusukan

    sudah merata, seluruh tubuh akan mengapung karena timbunan gas, hal ini disebut floater.

    Volume gas pembusukan dapat menjadi 2 kali volume tubuh korban, sehingga korban denan

    berat 60 kg dapat memindahkan air sebanyak 120 liter, gaya tekan keatas adalah 1260 = 60

    kg, berarti bila mayat diikatkan benda seberat >60 kg, maka pada waktu mayat membusuk

    masih dapat terapung. Pada stadium tertentu, kulit dapat terkelupas seluruhnya, kadang

    terjadi mutilasi dari bagian-bagian tubuh akibat persentuhan dengan benda-benda dalam air

    atau baling-baling kapal atau dimakan binatang air.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Tenggelam

    5/11

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Tenggelam

    6/11

    darah yang sangat besar (untuk meningkatkan cardiac output dengan cukup).Akibat

    hipotonisitas plasma darah yang mengalami dilusi, ruptur sel darah merah (hemolisis),

    pengeluaran kalium ke dalam plasma (menyebabkan anoksia miokardium yang hebat).

    Mekanisme dasar kematian: kematian yang berlangsung cepat diakibatkan oleh serangan

    jantung yang seringkali berlansung dalam 2-3 menit.

    b. Tenggelam di air lautPada kasus tenggelam di air laut, cairan yang memasuki paru-paru memiliki

    kelarutan sekitar 3% dan bersifat hipertonis. Walaupun terjadi perpindahan garam-garam,

    khususnya natrium dan magnesium melalui membran pulmonum, tetapi tidak terjadi

    perpindahan cairan yang masif Kematian timbul umumnya lebih lambat, faktor asfiksia

    memegang peranan lebih penting, dengan waktu survival yang lebih panjang.

    Kasus-kasus yang meragukan:

    Adalah mungkin bahwa tidak ditemukan kelainan-kelainan pada korban tenggelam dalam hal

    demikian mungkin disebabkan oleh karena:

    1. PembusukanSaluran napas dan paru-paru adalah salah satu organ yang cepat membusuk sehingga

    menyulitkan pemeriksaan

    2. Meninggal karena vagal reflexPerlu pemeriksaan apakah ada trauma, penyakit wajar atau keracunan. Vagal reflex dapat

    terjadi akibay masuknya air secara mendadak kedalam larynx dan nasopharynx atau dari

    pukulan pada abdomen akibat jatuh secara horizontal kedalam air

    3. Meninggal karena laryngeal spasmeTerjadi karena tidak sadar dan masuk kedalam air sehingga air masuk kedalam larynx

    dan nasopharynx. Pada beberapa kasus derajat dan lamanya spasme adalam sedemikiansehingga kematian disebabkan karena asphyxia mekanis. Dalam kasus ini ada tanda-

    tanda asphyxia, tetapi tidak ada tanda tenggelam. Untuk menegakkan diagnose laryngeal

    spasme, sebab kematian lain harus disingkirkan. Harus diingat bahwa pada pemeriksaan

    post mortem tidak ditemukan lagi adanya gambaran spasme larynx.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Tenggelam

    7/11

    Kematian mendadak pada tenggelam dalam air dingin

    Mati mendadak segera setelah seseorang masuk kedalam air yang dingin sering

    disinggung walaupun tanpa penyebab langsung, oleh karena spasme laryns atau vagal

    reflex yang menyebabkan cardiac arrest. Keadan tersebut dapat dijelaskan oleh karena

    terjadinya fibrilasi ventrikel pada korban dan dapat dibuktikan bahwa pada orang yang

    masuk kedalam air dingin atau tersiram air yang dingin dapat menimbilkan Ventricular

    Ectopic Beat, misalnya pada:

    Seorang pemuda berumur 18 tahun yang dalam kondisi prima dan perenang,sedang berjemur ditepi kolam renang dengan temperature 16 C, lalu ia berenang

    dan menyelam sejauh 15 meter, ia kemudian naik tetapi tiba-tiba jatuh dan tidak

    sadar, setelah diberi pertolongan selama 20 menit pemuda tersebut tewas.

    Pada pemeriksaan mayat: tidak didapatkan adanya kelainan, pembuluh darahkoroner, jantung, paru, dan SSP baik.

    Pada eksperimen terhadap pemuda yang fisiknya prima dan berumur 20 tahunyang dibenamkan sampai batas leher dalam air yang suhunya 29 C, terjadi hal-hal

    sbb:

    o Setelah 1,5 menit, denyut jantung meningkat dari 61 kali permenit menjadi67 kali permenit dalam irama sinus

    o Air dengan suhu 29 C tersebut kemudian disiramkan ke kepala, agartercipta keadaan seperti terbenam sebagian tanpa melindungi pernapasan.

    o Denyut jantung melambat 52 kali per menit dan 9 detik setelah disiramterjadi ventricular ectopic beat, terjadi arythmia selama 25 detik ketika

    jantung kembali ke irama normal pada 56 kali per menit.

    Pemeriksaan khusus pada tenggelam

    1. Percobaan getah paru (longsap proof)Merupakan pemeriksaan pathognomonis untuk kasus-kasus tertentu. Dicari benda-benda

    asing dalam getah paru yang diambil pada daerah subpleura, antara lain: pasir, lumpur,

    telur cacing, tanaman air, dll (percobaan getah paru positif)

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Tenggelam

    8/11

    Syarat melakukan percobaan getah paru yaitu: paru-paru harus belum membusuk, alat

    yang dipakai adalah obyek glass, cover glass, dan mikroskop.

    Caranya:

    - Setelah paru-paru dikeluarkan dari thorax, diletakkan dengan bagian convexmenghadap ke atas,

    - Dengan pisau yang telah dibersihkan dengan air yang mengalir kemudian pisaudikibaskan untuk menghilangkan airnya

    - Permukaan paru dibersihkan dengan cara dikerik/dikerok 2-3 kali, lalu pisau kembalidibersihkan dengan air yang mengalir.

    - Dengan mata pisau yang tegak lurus permukaan paru, kemudian permukaan paru diirissedangkal mungkin (subpleura), lalu pisau kembali dibersihkan dibawah air yang

    mengalir, lalu dikibaskan sampai kering.

    - Dengan ujung pisau, getah paru pada irisan tadi diambil kemudian diteteskan padaobjek glass lalu ditutup cover glass dan diperiksa di bawah mikroskop.

    - Syarat sediaan percobaan getah paru: Eritrosit dalam sediaan harus sedikit jumlahnya. Bila banyak mungkin irisan terlalu

    dalam.

    - Gambaran dibawah mikroskop

    Pasir berbentuk Kristal, persegi, hitam. Pasir lebih besar dari pada eritrosit. Lumpur amorf. Lumpur lebih besar daripada pasir.

    Menurut beberapa ahli, cairan masih dapat mengalir kedalam saluran napas setelah

    korban meninggal, tetapi tidak sampai pada alveoli. Jadi bila ada benda asing dalam

    alveoli, maka diagnosanya adalah tenggelam.\

    Jika percobaan ini positif dan tidak ada sebab kematian lain, kesimpulannya adalah

    tenggelam. Pada tenggelam korban belum tentu mati, mungkin mati oleh sebab lain.

    Ada 3 kemungkinan dari hasil percobaan getah paru (lonsef proef), yaitu :

    1) Hasilnya positif dan tidak ada sebab kematian lain.2) Hasilnya positif dan ada sebab kematian lain.3) Hasilnya negatif.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Tenggelam

    9/11

    Bila test getah paru positif dan ditemukan sebab kematian lain, maka kemungkinannya

    adalah:

    - Mungkin meninggal karena tenggelam- Mungkin meninggal karena sebab lain tersebut- Mungkin sebab kematian bersaing

    Bila test getah paru negative, maka kemungkinannya adalah:

    - Mungkin korban sudah mati, lalu dimasukkan kedalam air. (harus ditemukan sebabkematian lain)

    - Mungkin korban tenggelam dalam air yang jernih.- Mungkin korban mati karena vagal reflex atau spasme larynx.Bila percobaan getah paru negative dan sebab kematian lain tidak ditemukan, maka

    kesimpulannya: tidak ada hal-hal yang menyangkal bahwa korban meninggal karena

    tenggelam.

    2. Pemeriksaan darah secara kimia (Gettler test)Pemeriksaan ini harus dilakukan secepatnya karena pada post mortem kadar elektrolit

    (Cl, Na, K, Mg) dalam darah akan mengalami perubahan.

    Tabel perbedaan kadar elektrolit tenggelam dalam air tawar dan air asin (Gettler)

    Kadar Elektrolit Tenggelam dalam air tawar Tenggelam dalam air asin

    Cl Dalam jantung kiri < kanan Dalam jantung kiri > kanan

    Na Dalam plasma menurun Dalam plasma meningkat

    jelas

    K Dalam plasma meningkat Dalam plasma sedikit

    meningkat

    Teknik pemeriksaannya:

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Tenggelam

    10/11

    - Darah dari ventrikel kanan dan kiri diambil sebanyak 10 ml- Dianalisa kadar NaCl-nya, bila perbedaan kadar tersebut 25% atau lebih, merupakanpetunjuk yang kuat bahwa terjadi drowning.

    - Waktu membuka jantung, harus diperiksa adanya atrial septal defect atau ventricularseptal defect, sebab mengakibatkan pemeriksaan menjadi kabur.

    Hasil ini jarang sekali positif, oleh karena tergantung dari:

    Banyaknya asiparate yang masuk tractus respiratoriusKadar NaCl air dimana korban tenggelam. Bila kadar NaCl air sama dengan tubuh

    maka tidak ada perubahan.

    3. Destruction test dan analisa isi lambungUsaha untuk mencari diatome (binatang bersel satu) dalam tubuh korban. Karena adanya

    anggapan bahwa bila orang masih hidup pada waktu tenggelam, maka akan terjadi

    aspirasi, dank arena terjadi force of respiration terjadi kerusakan bronchioli / bronchus

    sehingga terdapat jalan dari diatome untuk masuk ke dalam tubuh. Tidak ditemukannya

    diatome, tidak dapat menyingkirkan bahwa kematian korban karena tenggelam.

    Teknik pemeriksaan

    - Diambil potongan jaringan sebesar 2-5 gram (hati, ginjal, limpa, dan sumsum tulang).- Potongan jaringan tersebut dimasukkan 10 ml asam nitrat jenuh, + 0,5ml asam sulfatjenuh.

    - Kemudian dimasukkan lemari asam sampai semua jaringan hancur- Warna jaringan menjadi hitam oleh karena karbonnya- Ditambahkan natrium nitrat tetes demi tetes sampai warna menjadi jernih.- Kadangkadang sifat cairan asam sehingga sukar untuk melakukan pemeriksaan, oleh

    karena itu ditambahkan sedikit NaOH lemah (sering tidak dilakukan oleh karena

    apabila berlebihan akan menghancurkan chitine).

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Tenggelam

    11/11

    - Kemudian dicuci dengan aquadest. Lalu dikonsentrasikan (seperti telur cacing),disimpan / diambil sedikit untuk diperiksa, diteteskan pada dect gelas lalu dikeringkan

    dengan api kecil.

    - Kemudia ditetesi oil emersion dan diperiksa dibawah mikroskop.

    Kerugiannya adalah bahwa pada banyak orang yang tidak mati tenggelam, destruction

    test dapat positif, misalnya pada:

    - Pencari pasir- Penderita yang sering batuk, terdapat defect bronchioli / bronchus sehingga diatome

    dapat masuk

    Cara lain:

    Kepala dibuka dan dilihat telinga tengah dan stratum spongiosum os mastoid.Dari keduanya dapat ditemukan bintik-bintik perdarahan pada mukosanya, hal ini

    merupakan petunjuk yang kuat bahwa terjadi drowning.

    Pemeriksaan isi lambung: adanya pasir atau lumpur dan binatang air sertatumbuhan, akan bersifat menunjang ke arah drowning.

    4. Pemeriksaan histopatologi jaringan paruMungkin ditemukan bintik-bintik perdarahan sekitar bronchioli yang disebut Paltauf

    Spot. Dapat juga terjadi pada asphyxia oleh karena penutupan jalan napas secara

    mekanis yang lain. Ada tanda-tanda emphysema yang akut dengan pecahnya banyak

    alveoli.

    5. Menentukan berat jenis plasma (BJ Plasma)Lebih dapat dipercaya daripada Gettler test. Tetapi tidak dapat membedakan apakah

    tenggelam di air tawar atau asin, karena pada semua kasus tenggelam akan terjadi BJ

    plasma jantung kiri < jantung kanan.