pemeriksaan limbah tahu

31
PEMERIKSAAN LIMBAH CAIR TAHU Kamis, 15 Desember 2011 Non Reguler Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2011

Upload: gineungayupradini

Post on 07-Aug-2015

48 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Limbah Tahu

PEMERIKSAAN LIMBAH CAIR TAHU

Kamis, 15 Desember 2011Non Reguler

Jurusan Kesehatan LingkunganPoltekkes Kemenkes Yogyakarta

2011

Page 2: Pemeriksaan Limbah Tahu

Disusun Oleh :

1. Dedy Yoga H. NIM. P071331100472. Dian Kusumasari NIM. P071331100513. Gineung Ayu P. NIM. P071331100604. Imroatul Chasanah NIM. P071331100635. Irwan Fitrianto NIM. P071331100646. Lina Hanarisanty NIM. P071331100707. Ratna Purwanti NIM. P071331100828. Rindi Astike D. NIM. P071331100839. Sri Karyati NIM. P0713311009110.Sun Elsa Novita NIM. P07133110092

Page 3: Pemeriksaan Limbah Tahu

PEMERIKSAAN LIMBAH CAIR PABRIK TAHU

TRIMURTI

Page 4: Pemeriksaan Limbah Tahu

PENGERTIANLimbah cair atau air limbah adalah air

yang tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari (Dewiahdayanti).

Tahu merupakan bahan makanan yang terbuat dari kedelai yang sudah banyak di kenal di masyarakat dan banyak diminati, karena harganya murah, mudah di dapat, dan mengandung nilai gizi yang banyak (Dorin Mutaif) .

Limbah cair tahu merupakan salah satu jenis limbah yang dapat dimanfaatkan kembali untuk menghasilkan produk (Bara).

Page 5: Pemeriksaan Limbah Tahu

JENIS PEMERIKSAAN

1. TSS

3. BOD 4. COD

2. DO

Page 6: Pemeriksaan Limbah Tahu

TUJUAN PEMERIKSAAN

1. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan TSS.

2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan DO.

3. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan BOD.

4. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan COD.

Page 7: Pemeriksaan Limbah Tahu

ALAT dan

BAHAN

Page 8: Pemeriksaan Limbah Tahu

JENIS PEMERIKSAAN

1. TSS 2. DO

a) Neraca Analitikb) Gelas kimiac) Ovend) Desikatore) Corong kacaf) Kompor listrikg) Kertas saringh) Akuades

a) Botol O2

b) Labu Erlenmeyerc) Buret Basad) Gelas ukur 250 ml/ 500 mle) Pipet ukurf) Pipet tetesg) Corong kacah) Statifi) Reagen O2

j) MnSO4 40 %k) H2SO4 pekatl) Na2S2O3 0,025 Nm) Indikator Amilum

Page 9: Pemeriksaan Limbah Tahu

JENIS PEMERIKSAAN1. BOD 2. COD

a) Botol oksigenb) Labu erlenmeyerc) Buret basad) Gelas ukur 1000ml,

250mle) Pipet ukurf) Pipet tetesg) Corong kacah) Gelas kimiai) Incubator 20ºC / 28ºCj) Reagen O2

k) MnSO4 40%l) H2SO4 pekatm) Na2S2O3 0,025 Nn) Indikator amylum o) Air sampel

a) COD Reaktorb) Tabung CODc) Buret asam d) Labu Erlenmeyere) Gelas ukur, pipet ukurf) Sendok penyug) Lrtn K2Cr2O7

h) Ag2SO4 + H2SO4

i) Indikator Ferroinj) Larutan FASk) Lrtn Asam Sulfamatl) H2SO4

Page 10: Pemeriksaan Limbah Tahu

PROSEDURKERJA

Page 11: Pemeriksaan Limbah Tahu

1. TSSa) Kertas saring dan gelas kimia dikeringkan dalam oven pada suhu

103-105 ° C ± 1 jam, lalu didesikator selama 30 menit selanjutnya ditimbang dengan neraca analitik.

b) Air sampel digojok hingga rata, lalu di ambil 100 ml disaring dengan saringan yang telah diketahui beratnya sedangkan difiltrasi lalu di tampung ke dalam gelas kimia (yang telah diketahui X = gram).

c) Untuk mengurangi filtrate yang tertinggal pada kertas saring dapat dicuci dengan akuades secukupnya dan filtrate dijadikan satu.

d) filtrate dalam gelas dikeringkan diatas kompor listrik sehingga masih tersisa sedikit cairan, gelas kimia dan kertas saring dikeringkan dalam oven pada suhu 103-105 ° C minimal 1 jam, didesikator selama 30 menit lalu ditimbang dengan neraca analitik.

e) Sehingga dapat diketahui berat kertas saring sebelum perlakuan dan berat gelas kimia setelah perlakuan

Page 12: Pemeriksaan Limbah Tahu

2. DOa) Mengukur volume botol oksigen

b) Mengisi botol oksigen dengan air sampel (air kran) sampai penuh

c) Menambahkan 2 ml reagen pereaksi oksigen kedalam botol oksigen

d) Menambahkan 2 ml MnSO4 40% kedalam botol oksigen yang telah diisi air sampel (air kran) kemudian digojok.

e) (jika timbul endapan putih maka oksigen =0 / tidak ada O2)

f) (jika timbul endapan kuning-coklat maka ada O2)

g) Ditunggu sampai mengendap

h) Setelah mengendap kemudian menambahkan 2 ml H2SO4 pekat,lalu digojok

i) Endapan larut menjadi warna kuning-coklat / semakin coklat kadar O2nya besar

j) Mengambil larutan sebanyak 200 ml ditambah x ml (dari perhitungan tersendiri) kemudian dimasukkan ke labu Erlenmeyer

k) Menitrasi dengan Na2S2O3 0,02 N,setelah berwarna kuning muda lalu ditambahkan 1 ml amylum (menjadi biru tua)

l) Melanjutkan titrasi sampai warna biru tepat hilang

Page 13: Pemeriksaan Limbah Tahu

3. BODa) Menyiapkan alat dan bahan

b) Mencuci peralatan dengan aquades

c) Menentukan DO dari sampel (Jika sampel berupa air limbah, maka langsung diencerkan 50x / 100x)

d) Mengencerkan air limbah (air campuran yang dibutuhkan untuk 2 botol ± 700ml) Menentukan jumlah ml sampel yang harus diambil

e) Membagi air campuran menjadi 2 botol oksigen, kemudian diberi label AC1, dan AC2

f) Mengisi gelas ukur dengan air sampel sebanyak 700ml

g) Membagi air pengencer menjadi 2 botol oksigen, kemudian diberi label AP1 dan AP2

h) Menentukan DO segera dari botol AC1 / AC segera (lihat cara kerja pemeriksaan DO)

i) Mengeramkan / menginkubasikan botol AC2 selam 5 hari dengan suhu 20ºC dan botol AP 5.20 I (AP eram)

j) Setelah 5 hari maka menentukan DO eram dari botol AC2/A5.20 dan AP5.20/AP2

(AP eram) (lihat cara kerja pemeriksaan DO)

k) Menghitung nilai BOD.

Page 14: Pemeriksaan Limbah Tahu

4. CODa) Ambil 2 tabung COD dibilas dengan Aquadest b) Masing-masing tabung diberi tanda tabung I untuk blanko, tabung II untuk

sampelc) Pembuatan blanko:d) Tabung I, diisi 2 ml Aquadeste) Tambahkan sepucuk sendok Ag2SO4

f) Tambah 3 ml H2SO4

g) Tambahkan 1 ml K2Cr2O7

h) Ditutup & digojok warna kuningi) Penanganan sampel:j) Tabung II, diisi 2 ml sampelk) Tambahkan sepucuk sendok Ag2SO4

l) Tambahkan 3 ml H2SO4

m) Tambahkan 1 ml K2Cr2O7

n) Ditutup & digojok warna kuningo) Tabung I & II dimasukkan ke dalam COD reaktor selama 30 menit.p) Dinginkan sampai suhu kamar pindahkan ke Erlenmeyer.q) Tabung I & II + 2 – 3 ml indikator Ferroin dititrasi dengan FAS stop saat

warna hijau coklat kemerahan r) Catat ml titrasi untuk blanko: B & untuk sampel : S

Page 15: Pemeriksaan Limbah Tahu

HASIL PEMERIKSAAN

Page 16: Pemeriksaan Limbah Tahu

1. TSS Sebelum diolah kelompok 4 :

INLET Berat Kertas Saring Awal : 0,2834 gramBerat Kertas Saring Akhir : 0,2874 gram

OUTLET Berat Kertas Saring Awal : 0,3067 gramBerat Kertas Saring Akhir : 0,3086 gram

INLET

OUTLET

Page 17: Pemeriksaan Limbah Tahu

Setelah diolah kelompok 4 :

Hasil Berat Kertas Awal = 0,2822 gramBerat Kertas Akhir = 0,2804 gram

TSS

Page 18: Pemeriksaan Limbah Tahu

2. BODa. Inlet Tahu

No Kode DO segera DO eram1 AC

2 AP

Perhitungan BODBODAC = ( DOsegera – DO5.20)

= 7,8 – 4,3= 3,5

BODAP = ( DOsegera – DO5.20)= 8 – 6,7

= 1,3 BOD sampel = ( BODAC – BODAP )

= ( 3,5 - 1,3 ) = 2,2 = 440

Page 19: Pemeriksaan Limbah Tahu

b. Outlet Tahu

No Kode DO segera DO eram

1 AC 8,5 5

2 AP 8 6,7

Perhitungan BODBODAC = ( DOsegera – DO5.20)

= 8,5 – 5= 3,5

BODAP = ( DOsegera – DO5.20)= 8 – 6,7

= 1,3 BOD sampel = ( BODAC – BODAP )

= ( 3,5 - 1,3 ) = 2,2 = 440

Page 20: Pemeriksaan Limbah Tahu

c. Setelah pengolahan kelompok 4

No Kode DO segera DO eram

1 AC

2 AP

Perhitungan BODBODAC = ( DOsegera – DO5.20)

= – 3,8= 4,1

BODAP = ( DOsegera – DO5.20)= 7,5 – 6,3= 1,2

BOD sampel = ( BODAC – BODAP ) = ( 4,1 - 1,2 ) = 2,9 = 580

Page 21: Pemeriksaan Limbah Tahu

3. CODa. Inlet Tahu

No Tabung Awal Akhir Ml titrasi

1 BL 0 2,4 2,4

2 SP 0 0,6 0,6

Perhitungan COD = 1000/2 x (ml.BL – ml.SP) x 0,1 N x Faktor FAS x 8

= 1000/2 x (2,4 – 0,6) x 0,1 x 1x 8 = mg/l

Page 22: Pemeriksaan Limbah Tahu

b. Outlet Tahu

No Tabung Awal Akhir Ml Titrasi

1 BL 0 2,4 2,4

2 SP 0 1,2 1,2

Perhitungan COD = 1000/2 x (ml.BL – ml.SP) x 0,1 N x Faktor FAS x 8

= 1000/2 x (2,4 – 1,2) x 0,1 x 1x 8 =mg/l

Page 23: Pemeriksaan Limbah Tahu

c. Setelah pengolahan kelompok 4 No Tabung Awal Akhir Ml Titrasi

1 BL 0 2,4 2,4

2 SP 0 1,5 1,5

Perhitungan COD = 1000/2 x (ml.BL – ml.SP) x 0,1 N x Faktor FAS x 8

= 1000/2 x (2,4 – 1,5) x 0,1 x 1x 8 = mg/l

Page 24: Pemeriksaan Limbah Tahu

PEMBAHASAN

Page 25: Pemeriksaan Limbah Tahu

No Limbah Cair

Parameter

COD(mg/l)

BOD(mg/l)

TSS(mg/gr)

1 Inlet Tahu 720 440

2 Outlet Tahu 480 440

4 Setelah pengolahan kel. 4 360 580 - 18

Page 26: Pemeriksaan Limbah Tahu

1. TSS

Baku Mutu berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istemewa Yogyakarta No.281/KPTS/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Limbah cair Hasil (mg/l)

Baku Mutu (mg/l)

Keterangan

Inlet

100

Sesuai baku mutu

Outlet Sesuai baku mutu

Pengolahan kel. 4 - 18 Sesuai baku mutu

Page 27: Pemeriksaan Limbah Tahu

2. BOD

Baku Mutu berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istemewa Yogyakarta No.281/KPTS/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Limbah cair Hasil (mg/l)

Baku Mutu (mg/l)

Keterangan

Inlet 440

30

Tidak sesuai baku mutu

Outlet 440 Tidak sesuai baku mutu

Pengolahan kel. 4 580 Tidak sesuai baku mutu

Page 28: Pemeriksaan Limbah Tahu

3. COD

Baku Mutu berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istemewa Yogyakarta No.281/KPTS/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Limbah cair Hasil (mg/l)

Baku Mutu (mg/l)

Keterangan

Inlet 720

60

Tidak sesuai baku mutu

Outlet 480 Tidak sesuai baku mutu

Pengolahan kel. 4 360 Tidak sesuai baku mutu

Page 29: Pemeriksaan Limbah Tahu

KESIMPULAN

Page 30: Pemeriksaan Limbah Tahu

Dari seluruh pemeriksaan yang dilakukan dapat diketahui untuk pemeriksaan TSS masih berada dibawah baku mutu, sedangkan untuk BOD dan COD sudah melebihi baku mutu, sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut lagi agar limbah yang dihasilkan aman untuk lingkungan serta untuk kesehatan manusia.

Page 31: Pemeriksaan Limbah Tahu

TERIMA KASIH