pemeriksaan kesehatan gigi pada siswa sd kelas iii
DESCRIPTION
p-raktikumTRANSCRIPT
PEMERIKSAAN KESEHATAN GIGI PADA SISWA SD KELAS III
1. Data Hasil Pemeriksaan
No. jenis kelamin
umur
def-t kriteria
DiagnosisIP HP GP GR PST
1 L 9 2 R 2 L 9 1 SR 3 P 9 3 S 4 L 9 2 R 5 L 9 4 S 6 P 9 3 S 7 L 9 3 S 8 L 9 3 S 9 P 9 2 R
10 L 9 1 SR 11 P 9 2 R 12 P 9 0 SR 13 P 9 4 S 14 L 9 1 R 15 P 9 4 S 16 P 9 0 SR 17 P 9 2 R 18 P 10 1 SR 19 P 9 2 R 20 P 10 6 T 21 L 10 0 SR 22 L 9 2 R 23 L 9 2 R 24 P 9 2 R 25 P 9 2 R 26 P 9 1 SR 27 P 9 2 R 28 P 10 1 SR 29 P 9 2 R 30 P 9 1 SR 31 P 9 1 SR 32 L 9 2 R 33 L 9 1 SR 34 L 9 2 R 35 L 9 2 R 36 L 9 2 R
37 L 9 1 SR 38 L 9 2 R 39 L 9 2 R 40 L 9 2 R 41 L 10 2 R 42 L 10 2 R 43 L 9 2 R 44 L 9 2 R 45 L 9 2 R 46 L 8 2 R 47 L 8 2 R 48 L 8 2 R 49 L 8 2 R 50 L 8 2 R 51 P 8 1 SR 52 P 8 2 R 53 P 8 2 R 54 P 8 2 R 55 P 8 2 R 56 P 8 2 R 57 P 8 2 R 58 L 8 2 R
2. Tabulasi Data
Penggolongan Frekuensi
Presentase
JENIS KELAMINPerempuan 27 46.6 %
Laki-laki 31 53.4%
UMUR10 tahun 5 8.6%9 tahun 39 67.2%8 tahun 14 24.2%
SKOR DEF-T
0 3 5.2%1 11 19%2 36 62.1%3 4 6.9%4 3 5.2%5 0 06 1 1.6%
KRITERIASangat Rendah (SR) 13 22.4%
Rendah ( R ) 38 65.5%Sedang (S) 6 10.3%
Tinggi (T) 1 1.8%Sangat Tinggi (ST) 0 0
DIAGNOSIS
Iritasi Pulpa (IP) 18 28.6%Hiperemi Pulpa (HP) 14 22.2%Gangren Pulpa (GP) 14 22.2%Gangren Radiks (GR) 16 25.4%
persistensi (PST) 1 1.9%
3. Interpretasi DataDari pemeriksaan yang telah dilakukan pada anak-anak usia 8-10 tahun dengan jumlah siswa 58 dengan presentase jenis kelamin laki-laki dan perempuan masing-masing sebesar 53.4% dan 46.6% didapatkan : Presentase terbesar adalah pada skor def-t 2 yakni sebanyak 62.1% dan presentase paling
sedikit pada skor def-t 6 sebanyak 1,6%. Kriteria def-t paling banyak menunjukan kriteria rendah sebesar 65.5% dan paling sedikit
menunjukan kriteria tinggi sebesar 1.8%. Diagnosis paling banyak adalah iritasi pulpa dengan presentase sebesar 28.6%, tertinggi
kedua adalah gangrene radiks dengan presentase 25,4% dan paling sedikit adalah persistensi sebesar 1.9%
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilakukan perencanaan program kesehatan yang
sesuai dengan masalah kesehatan gigi siswa SD kelas tiga yang telah diteliti. Program kesehatan
yang sesuai adalah berupa UKGS (Unit Kesehatan Gigi Sekolah). Dengan UKGS diharapkan
mampu meningkatkan taraf kesehatan gigi dan mulut melalui jalur sekolah. Berikut penjabaran
mengenai definisi, dan kegiatan UKGS.
UKGS
UKGS adalah bagian integral dari Usaha Kesehatan sekolah (UKS) yang melaksanakan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana, pada para siswa terutama siswa Sekolah
Tingkat Dasar (STD) dalam suatu kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara
berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket Minimal, paket Standar, dan paket Optimal
(Depkes, 1996). UKGS merupakan upaya kesehatan yang sangat relevan dalam pelaksanaan
upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut. Program ini meliputi promotif, preventif, kuratif dan
dititik beratkan pada upaya penyuluhan, gerakan sikat gigi massal serta pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut pada setiap murid.
Data angka karies pada dua SD yaitu MI Bustanul Ulum, dan SDN Gumukmas 1 yang
dilakukan pada siswa kelas 2,3 dan kelas 4 dengan usia 8-10 tahun didapatkan presentase
terbesar pada skor def-t 2 sebanyak 62.1% dan presentase paling sedikit pada skor def-t 6 sebanyak
1,6%. Diagnosis paling banyak adalah iritasi pulpa dengan presentase sebesar 28.6%, tertinggi kedua
adalah gangrene radiks dengan presentase 25,4% dan paling sedikit adalah persistensi sebesar
1.9%.Jadi, sebagian besar siswa SD usia 8-10 tahun pada kedua SD memiliki angka karies yang rendah,
tetapi perlu dilakukan program untuk mencegah terjadinya peningkatan angka karies dengan
melakukan program UKGS untuk anak sekolah dasar.
Kegiatan UKGS
1. Upaya promotif
Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang
kesehatan gigi serta pendidikan/ penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru
sesuai kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994.Upaya promotif yang dapat
dilakukan untuk menekan angka karies adalah dengan pembentukan perilaku sehat dari anak SD,
maka dalam upaya promotif dapat diberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut
dengan tujuan agar terbentuk perilaku berupa pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
yang dapat mengubah perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut.Topik penyuluhan yang dapat
diberikan seperti tentang karies, pola makan yang baik dan benar, waktu dan cara sikat gigi yang
baik dan benar.
2. Upaya preventif
Salah satu upaya preventif meliputi sikat gigi bersama dengan menggunakan pasta gigi
mengandung fluor, kumur-kumur dengan larutan yang mengandung flour. Selain itu, bisa
dilakukan Topical Aplikasi Fluor ( TAF ) dan fissure sealent untuk gigi permanen untuk
mencegah terjadinya karies.
Menurut WHO (1987, cit. Sriyono, 2007), tindakan pencegahan karies gigi dapat
dilakukan sebagai berikut:
a. Tindakan masyarakat
1) Fluoridasi air minum
2) Fluoridasi air minum sekolah
3) Fluoridasi garam dapur
4) Fluoridasi minuman susu
5) Peningkatan diet yang sehat
b. Tindakan perseorangan
1) Tindakan sendiri di bawah supervisi
a) Kumur-kumur F
b) Tablet fluor
c) Menyikat gigi dengan cairan F, jeli dan pasta profilaksis
2) Tindakan aplikasi topikal oleh profesional
a) Aplikasi topikal F
b) Profilaksis F pasta
c) Pit dan fisur silen
d) Profilaksis dan pengambilan plak
c. Kombinasi antara tindakan sendiri dibawah supervisi dan tindakan oleh
professional
d. Tindakan pencegahan sendiri
1) Pemakaian pasta F
2) Kontrol diet oleh individu
3) Kumur-kumur F dan penggunaan F tablet di rumah
3. Upaya kuratif
Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah pengobatan darurat untuk
menghilangkan rasa sakit, pelayanan medik dasar baik berdasarkan permintaan maupun sesuai
kebutuhan dan rujukan bagi siswa yang memerlukan perawatan.