pemeriksaan hepatits b

4
PEMERIKSAAN HEPATITS B I. Tujuan Untuk mengetahui pasien yang diperiksa (serum) mendetia hepatitis B atau tidak II. Metode Metode yag digunakan adalah metode kualitatif (rapid test) III. Prinsip Serum dipipet diletakkan pada tabung raksi, diisi stik test pada tabung, ditunggu 10 menit dan diamati. IV. Dasar Teori Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg) merupakan material permukaan dari virus hepatitis B. Pada awalnya antigen ini dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh seorang dokter peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum orang Australia. HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 – 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10% penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap positif selam bertahun- tahun. Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain. HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan

Upload: devita93

Post on 12-Apr-2016

257 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ggggggssswe

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Hepatits b

PEMERIKSAAN HEPATITS B

I. TujuanUntuk mengetahui pasien yang diperiksa (serum) mendetia hepatitis B atau tidak

II. Metode Metode yag digunakan adalah metode kualitatif (rapid test)

III. Prinsip Serum dipipet diletakkan pada tabung raksi, diisi stik test pada tabung, ditunggu 10 menit dan diamati.

IV. Dasar Teori Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg) merupakan material permukaan dari virus hepatitis B. Pada awalnya antigen ini dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh seorang dokter peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum orang Australia.HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 – 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10% penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap positif selam bertahun-tahun. Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain.HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B akut. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan anti-HBe positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi rendah. Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk mengidentifikasi antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui transfusi sudah hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah pendonor. Namun, meskipun insiden hepatitis B terkait transfusi sudah menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan transmisi virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal, atau kontak seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan, ketergatungan obat, suka berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat transfusi, hemodialisa, bayi baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B. HBsAg dalam darah dapat dideteksi dengan tehnik enzyme immunoassay (EIA), enzyme linked immunoassay (ELISA), enzyme linked fluorescent assay (ELFA), atau immunochromatography test (ICT). Spesimen yang digunakan untuk deteksi HBsAg adalah serum atau plasma heparin. Kumpulkan darah vena 3-5 ml dalam tabung tutup merah atau tutup kuning dengan gel separator, atau dalam tabung

Page 2: Pemeriksaan Hepatits b

tutup hijau (lithium heparin). Pusingkan sampel darah, lalu pisahkan serum atau plasma untuk diperiksa laboratorium. Spesimen yang ikterik (hiperbilirubin sampai dengan 500 µmol/l), hemolisis (kadar hemoglobin sampai dengan 270 µmol/l), dan lipemik (sampai dengan 30 mg/dl) dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Sampel dapat disimpan pada suhu 2-8oC selama 5 hari, atau -25 ±6oC sampai dengan 2 bulan.

Nilai RujukanDewasa dan Anak-anak : Negatif

Masalah KlinisHBsAg positif dijumpai pada : Hepatitis B, Hepatitis B kronis. Kurang Umum : Hemofilia, sindrom Down, penyakit Hodgkin, leukemia. Pengaruh obat : ketergantungan obat.

V. Alat dan Bahan a. Alat 1. Tabung reaksi dan raknya 2. Strip test

b. Bahan1. Sampel serum mahasiswa 2. Sampel serum rumah sakit yang telah disediakan

VI. Cara Kerja a) Preparasi sampel darah mahasiswa 1. Diambil darah vena mahasiswa 5 cc 2. Diletakkan di tabung sentrifuge 3. Disentrifuge 3000rpm selama 15 menit 4. Diambil serumnya.

b) Pemeriksaan HbsAg a) Serum 10 µL dengan pipet mikro b) Ditaruh di tabung reaksi c) Strip test ditaruh di tabung reaksi d) Ditunggu 10 menit e) Diamtai hasilnya

VII. Data Hasil Pengamatan a. Sampel rumah sakit diperoleh hasil reaktif

Page 3: Pemeriksaan Hepatits b

b. Sampel mahasiswa diperoleh hasil non reaktif

VIII. Pembahasan Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnose infeksi virus hepatitis B, baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologic, skrining darah di unit-unit transfuse darah serta digunakan pada evaluasi terapi heaptits B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut yang didertia disebabkan oleh virus B/superinfeksi dengan virus lain.Praktikum pemeriksaan ini memperoleh hasil sampel dari mahasiswa hasil sampel dari mahasiswa non raktif dan sampel serum rumah sakit reaktif. Hal ini dilihat dari garis-gris yang muncul ketika pemeriksaan, hasil reaktif jika menghasilkan 2 garis merah dan hasil non reaktif menghasilkan satu garis pada daerah control. Pemeriksaan ini hanya melihat reaktif dan non reaktif sampel yang diperiksa, untuk membuktikan adanya viremia (virus dalam darah) tidak mungkin dilakukan, sedangkan untuk mneyatakan virus dalam tinja diperlukan pemeriksaan mikroskop electron. Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk mengidentifikasi antigen hepatits B. transmisi hepatitis B melalui transfuse sudah hamper tidak terfapat lagi berkat screening test HbsAg pada darah pendonor. Hal ini terkait dengan transmisi virus hepatititi B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal/kontak seksual.