pemeriksaan fisik bbl

12
Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin jika terdapat kelainan pada bayi. Risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama. Waktu pemeriksaan BBL: Setelah lahir saat bayi stabil (sebelum 6 jam) Pada usia 6-48 jam (kunjungan neonatal 1) Pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal 2) Pada usia 8-28 hari (kunjungan neonatal 3) Alat yang digunakan untuk memeriksa: Lampu yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan kehangatan Air bersih, sabun handuk kering dan hangat Sarung tangan bersih Kain bersih Stetoskop Jam dengan jarum detik Termometer Timbangan bayi Pengukur panjang bayi Pengukur lingkar kepala Tempat Pemeriksaan dilakukan di tempat yang datar, rata, bersih, kering, hangat, dan terang Persiapan diri

Upload: rosiana-kurnia-shabella

Post on 18-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemeriksaan fisik bayi baru lahir

TRANSCRIPT

Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin jika terdapat kelainan pada bayi. Risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama.Waktu pemeriksaan BBL: Setelah lahir saat bayi stabil (sebelum 6 jam) Pada usia 6-48 jam (kunjungan neonatal 1) Pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal 2) Pada usia 8-28 hari (kunjungan neonatal 3)Alat yang digunakan untuk memeriksa: Lampu yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan kehangatan Air bersih, sabun handuk kering dan hangat Sarung tangan bersih Kain bersih Stetoskop Jam dengan jarum detik Termometer Timbangan bayi Pengukur panjang bayi Pengukur lingkar kepalaTempat Pemeriksaan dilakukan di tempat yang datar, rata, bersih, kering, hangat, dan terangPersiapan diri Sebelum memeriksa bayi, cucilah tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan dengan lap bersih dan kering atau dianginkan. Janganlah menyentuh bayi jika tangan anda masih basah dan dingin. Gunakan sarung tangan jika tangan menyentuh bagian tubuh yang ada darah seperti tali pusat atau memasukkan tangan ke dalam mulut bayi. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir setelah pemeriksaan kemudian keringkan. Untuk menjaga bayi tetap hangat, tidak perlu menelanjangi bayi bulat-bulat pada setiap tahap pemeriksaan. Buka hanya bagian yang akan diperiksa atau diamati dalam waktu singkat untuk mencegah kehilangan panas.Persiapan keluargaJelaskan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang akan dilakukan dan kemudian hasilnya setelah selesai.Langkah Langkah PemeriksaanPemeriksaan meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisis. Catat seluruh hasil pemeriksaan. Lakukan rujukan sesuai pedoman MTBS.Anamnesis:Tanyakan pada ibu dan atau keluarga tentang masalah kesehatan pada ibu:1. Keluhan tentang bayinya2. Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC, demam saat persalinan, KPD > 18 jam, hepatitis B atau C, siphilis, HIV/AIDS, penggunaan obat)3. Cara, waktu, tempat bersalin dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada4. Warna air ketuban5. Riwayat bayi buang air kecil dan besar6. Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan menghisapPemeriksaan FisikPrinsip: Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis) Berikan ruangan pemeriksaan yang hangat nyaman dan tidak menstimulasi Lepaskan pakaian hanya pada area yang akan diperiksa, untuk mencegah kehilangan panas, kecuali jika bayi baru lahir berada di bawah sumber penghangat, seperti radian penghangat Lakukan lebih dulu semua prosedur yang memerlukan observasi ketat (posisi, sikap), kemudian lanjutkan dengan prosedur ringan seperti mengauskultasi paru, jantung dan abdomen. Lakukan prosedur yang mengganggu seperti menguji refleks pada tahap akhir Ukur kepala, dada, dan panjang sekaligus untuk membandingkan hasil Lakukan dengan cepat untuk menghindari stress pada bayi Beri kenyamanan pada bayi selama dan setelah pemeriksaan bila ia marah Bicara lembut Pegang tangan bayi di atas dadanya

NoPemeriksaan FisikKeadaan Normal

1.Pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar abdomen, panjang bayi, dan berat badan bayiLingkar kepala 33 sampai 35 cmLingkar dada 30,5 cm sampai 33 cmLingkar kepala harus kira-kira 2 sampai 3 cm lebih besar dari lingkar dadaLingkar abdomen diukur jika indikasi khususPanjang kepala ke tumit 48 sampai 53 cmBerat badan lahir 2700 sampai 4000 gr

2.Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan termometerSuhu tubuh di aksila 36,50 sampai 370

3.Hitung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada bawah ketika bayi sedang tidak menangis Frekuensi napas normal 30-60 kali permenit Tidak ada tarikan dinding dada bawahyang dalam

4.Hitung denyut jantung dengan meletakkan stetoskop di dada kiri setinggi apeks kordisFrekuensi denyut jantung normal 120-140 kali/menit

5.Ukur tekanan darahTekanan darah normal 60-80/40-50 mmHg, tekanan darah diukur jika ada indikasi khusus

6.Lihat postur, tonus dan aktivitas Posisi tungkai dan lengan fleksi Bayi sehat akan bergerak aktif

7.KulitPada saat lahir merah terang, menggembung, halusHari kedua sampai ketiga merah muda, mengelupas, keringEdema disekitar mata, wajah, kaki, punggung tangan, telapak, dan skortum atau labiaPerubahan warna normal:Akrosianosis : sianosis tangan dan kakiKutis marmorata : mottling sementara ketika bayi terpapar suhu rendahWajah, bibir dan selaput lendir, dada harusberwarna merah muda, tanpa adanyakemerahan atau bisulHiperpigmentasi sementara pada aerola, genetalia, dan linea nigra

8.KepalaFontanel anterior : bentuk berlian 2,5 sampai 4,0 cmFontanel posterior : bentuk segitiga 0,5 cm sampai 1 cmFontanel harus datar, lunak dan padatBagian terlebar dari fontanel diukur dari tulang ke tulang, bukan dari sutura ke suturaSutura teraba dan tidak menyatuHelai rambut satu-satu, menempel datar pada kulit kepala, pola pertumbuhan menuju muka dan leher.

9.MataKelopak mata biasanya edemaMata biasanya tertutupWarna : agak abu-abu, biru gelap, cokelatTidak ada air mataAdanya refleks merahRefleks kornea sebagai respons terhadap sentuhanRefleks pupil sebagai respons terhadap cahayaRefleks berkedip sebagai respons terhadap cahaya atau sentuhanFiksasi rudimenter pada objek dan kemampuan untuk mengikuti garis ke tengah

10.TelingaPosisi : puncak pinna berada pada garis horizontal bersama bagian luar kantus mataRefleks moro atau refleks terkejut ditimbulkan bila ada bunyi keras dan tiba-tibaTulang rawan padat dengan bentuk yang baik

11.HidungTampak tidak ada tulang hidung, datar, dan lebarTerdapat sedikit mukus tetapi tidak ada lendir yang keluarBersin untuk membersihkan hidung

12.Lihat bagian dalam mulut(Masukkan satu jari yang menggunakan sarung tangan ke dalam mulut, raba langit-langit) Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian yang terbelah. Nilai kekuatan isap bayi (Bayi akan mengisap kuat jari pemeriksa) Gusi berwarna merah muda Lidah tidak menonjol, bergerak bebas, bentuk dan gerakan simetris Terdapat refleks menghisap

13.LeherPendek, gemuk biasanya dikelilingi oleh lipatan kulitRefleks leher tonik (jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah satu sisi, lengan dan kakinya akan berekstensi pada sisi tersebut, sementara lengan dan kaki yang berlawanan akan fleksi)Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun kelenjar getah beningBebas bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya dan bebas melakukan ekstensi dan fleksi, tidak dapat menggerakkan dagu sampai melampaui bahu

14.DadaDiameter anteroposterior dan lateral samaRetraksi sterna sedikit terlihat selama inspirasiTerlihat proxesus xifoideusPembesaran dadaGerakan dada simetris, gerakan dada dan perut secara sinkron dengan pernafasanPutting susu menonjol, sudah terbentuk dengan baik, letak simetris

15.Paru-paruPernafasan utamanya adalah pernafasan abdominalRefleks batuk tidak ada saat lahir, ada setelah 1 sampai 2 hariBunyi nafas bronchial sama secara bilateral

16.JantungApeks : ruang interkosta keempat sampai kelima, sebelah lateral batas kiri sternumS2 sedikit lebih tajam daripada S1

17.AbdomenBentuk silindrisHepar : dapat diraba 1 sampai 2 cm di bawah batas iga kananLimpa : puncak dapat diraba pada akhir minggu pertamaGinjal : dapat diraba 1 sampai 2 cm di atas umbilicusPusat umbilicus : putih kebiruan pada saat lahir dengan dua arteri dan satu venaNadi femoral bilateral samaBunyi usus terdengar satu sampai dua jam setelah lahir

18.Genitalia wanitaLabia dan klitoris biasanya edemaLabia minora lebih besar dari labia mayoraMeatus uretra di belakang klitorisVerniks kaseosa di antara labiaBerkemih dalam 24 jam

19.Genetalia priaLubang uretra pada puncak glen penisTertis dapat diraba di dalam setiap skrotumSkrotum biasnaya besar, edema, pendulus dan terutup dengan rugae, biasanya pigmentasi lebih gelap pada kulit kelompok etnikSmegmaBerkemih dalam 24 jam

20.Punggung dan rectumSpina utuh, tidak ada lubang, massa atau kurva menonjolRefleks melengkung, batang tubuhWink analLubang anal paten

21.EkstremitasSepuluh jari kaki dan jari tanganRentang gerak penuhPunggung kuku merah muda dengan sianosis sementara segera setelah lahirFleksi ekstremitas atas dan bawahTelapak biasanya datarEkstremitas simetrisTonus otot sama secara bilateral, terutama tahanan pada fleksi berlawananNadi brakialis bilateral sama

22.Sistem neuromuskulerEkstremitas biasanya mempertahankan derajat fleksEkstensi ekstremitas diikuti dengan posisi fleksi sebelumnyaKelambatan kepala saat duduk, tetapi mampu menahan kepala agar tetap tegak walaupun sementaraMampu memutar kepala dari satu sisi ke sisi lain ketika tengkurapMampu menahan kepala dalam garis horizontal dengan punggung bila tengkurap